Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1

2

3 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif yang memakai metodea crosssectional untuk melihat profil pasien-pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Adapun pertimbangan peneliti dalam memilih lokasi tersebut dikarenakan pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan adalah rumah sakit tipe A yang relatif banyak untuk dijadikan sampel penelitian. Adapun pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2016, dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data Populasi dan Sampel Populasi Populasi dari penelitian adalah seluruh pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan bulan Januari-Juli Sampel Pengambilan sampel penelitian ini adalah seluruh pasien STEMI yang tercatat dalam rekam medis RSUP H.Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli 2015.Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode total sampling yaitu dengan mengambil semua sampel penelitian. Selain itu, sampel yang akan diambil harus memenuhi kriteria inklusi serta tidak termasuk dalam kriteria eksklusi selama penelitian berlangsung.

4 Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah: 1. Kriteria Inklusi a. medik pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H.AdamMalik pada bulan Januari-Juni 2015 yang lengkap. 2. Kriteria Eksklusi a. Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap. b. Pasien dengan data rekam medik yang tulisannya tidak dapat dibaca. c. Pasien STEMI yang disertai dengan penyakit lainnya dan keganasan Teknik Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang didapat peneliti secara tidak langsung.data ini diambil melalui rekam medik pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. editing, dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan dari data-data yang dikumpulkan. 2. coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data atau bilangan. 3. entry, yakni memasukkan data-data ke dalam program atau software komputer. 4. cleaning, pengecekan kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembentukan dan koreksi.

5 4.5.2 Analisa Data Data yang dikumpulkan kemudian diolah mengunakan program komputer perangkat lunak. Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel tabulasi silang, serta diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui profil pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H.Adam Malik pada bulan Januari-Juli Definisi Operasional Tabel 4.1 Definisi Operasional No. Variabel Definisi Alat Hasil Skala Operational Ukur Pengukuran 1. STEMI Gejala karateristik Ya Nominal dari Iskemik Tidak miokard dimana pemeriksaan Elektrokardiografi menunjukkan elevasi segmen ST dan keluarnya biomarker yang merupakan hasil dari nekrosis miokard 2. Jenis Jenis kelamin Laki-Laki Nominal Kelamin pasien STEMI Perempuan yang dirawat 3. Usia Usia pasien STEMI yang <45 Ordinal

6 dirawat >60 4. Suku Suku pasien Batak Nominal STEMI yang Aceh dirawat Jawa 5. Status Status merokok Perokok Nominal merokok pasien STEMI Non perokok yang dirawat 6. Hipertensi Peningkatan Normal Ordinal tekanan darah >140/90 mmhg Pre-Hipertensi Derajat 1 Derajat 2 7. LDL Peningkatan < 130 mg/dl Nominal kadar kolestrol > 130 mg/dl LDL >130 mg/dl 8. Obesitas Hasil pembagian BMI normal : Nominal antara berat badan 18,5-24,9 dengan kuadrat Overweight : dari tinggi badan 25-25,9 Obesitas :>30 Tidak tercatat

7 9. Onset STEMI Sudah > 12 jam Nominal berapa lama < 12 jam terkena serangan pertama? 10. Mortalitas Angka Meninggal Nominal mortalitas di Hidup rumah sakit pada pasien STEMI

8 BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Hasil Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pembacaan data rekam medis pasien dengan STEMI pada periode bulan Januari 2015 Juli 2015.Data rekam medis yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa sehingga didapatkan hasil penelitian seperti yang dipaparkan di bawah ini Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.502/Menkes/SK/IX/1991 dan rumah sakit umum kelas A berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.335/Menkes/SK/VII/1990. Rumah sakit ini juga merupakan pusat rujukan kesehatan bagi wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh, sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang beragam. Instalasi Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menyimpan data rekam medis seluruh pasien yang dilayani di rumah sakit ini.data dalam penelitian ini berasal dari rekam medis yang disimpan dalam instalasi tersebut Deskripsi karakteristik Karakteristik yang digunakan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien dengan STEMI di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik periode Januari 2015 Juli 2015.Jumlah keseluruhan pasien STEMI adalah sebanyak 34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

9 Tabel 5.1. Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase Laki laki 27 79,4% Perempuan 7 20,6% Total ,0% Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah pasien laki laki dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang (79,4%) dan perempuan sebanyak 7 orang (20,6%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Tabel 5.2. Distribusi Sampel Menurut Usia Usia Frekuensi (n) Persentase < 50 tahun 6 17,5% tahun 13 38,2% tahun 11 32,3% > 70 tahun 4 11,7% Total % Berdasarkan Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang (17,5%), diantara 51 hingga 60 tahun sebanyak 13 orang (38,2%), diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang (32,3%), dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang (11,7%). Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun. Tabel 5.3. Distribusi Sampel Menurut Suku Suku Frekuensi (n) Persentase Batak 30 88,2% Jawa 2 5,9% Aceh 2 5,9% Total %

10 Berdasarkan Tabel 5.3. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang Hasil analisa data Tabel 5.4. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Status Merokok Status Merokok Frekuensi (n) Persentase Ya 15 44,1% Tidak 19 55,9% Total % Berdasarkan Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang (44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%). Tabel 5.5. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Hipertensi Hipertensi Frekuensi (n) Persentase Ya 18 52,9% Tidak 16 47,1% Total ,0% Berdasarkan Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang (47,1%).

11 Tabel 5.6. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Dislipidemia Dislipidemia Frekuensi (n) Persentase Ya 11 32,4% Tidak 23 67,6% Total % Berdasarkan Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan tidak Dislipidemia sebanyak 23 orang (67,6%). Tabel 5.7. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Obesitas Obesitas Frekuensi (n) Persentase Ya 5 14,7% Tidak 29 85,3% Total ,0% Berdasarkan Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29 orang (85,3%). Tabel 5.8. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Onset Serangan Onset Frekuensi (n) Persentase >12 jam 21 61,8% <12 jam 13 38,2% Total ,0% Berdasarkan Tabel 5.8. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan dengan Onset < 12 jam sebanyak 13 orang (38,2%).

12 Tabel 5.9. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Mortalitas Mortalitas Frekuensi (n) Persentase Hidup 27 79,4% Meninggal 7 20,6% Total ,0% Berdasarkan Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang (79,4%) dan meninggal di Rumah Sakit sebanyak 7 orang (20,6%) Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Profil Pasien STEMI yang di rawat di ruang CVCU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada bulan Januari Juli tahun Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap data rekam medis pasien STEMI, diperoleh data sebanyak 34 sampel dari Januari 2015 Juli 2015 yang memenuhi kriteria inklusi. Gambaran karakteristik sampel menurut jenis kelamin Pada penggolongan sampel menurut jenis kelamin,jumlah pasien laki laki dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang (79,4%) dan perempuan sebanyak 7 orang (20,6%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Vina Septiani dkk,di salah satu rumah sakit di bandung tahun 2014 yang menunjukkan total pasien dewasa yang didiagnosis menderita CAD STEMI adalah 53 pasien, dengan jumlah pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan pasien perempuan (45,28%). 22 Gambaran karakteristik sampel menurut usia Pada penggolongan sampel menurut Usiajumlah pasien STEMI dengan usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang (17,5%), diantara 51 hingga 60

13 tahun sebanyak 13 orang (38,2%), diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang (32,3%), dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang (11,7%). Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien dengan umur kurang dari 40 tahun yaitu 4 pasien (4,82 %), pasien dengan umur tahun yaitu 11 pasien (13,41 %), pasien infark miokard yang berumur tahun terdapat 27 pasien (31,32 %), pasien infark miokard yang berumur tahun terdapat 28 pasien (33,73 %) dan pasien yang berumur lebih dari 70 tahun terdapat 13 pasien (15,66 %). 23 Gambaran karakteristik sampel menurut Suku Pada penggolongan sampel menurut Suku dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI Berdasarkan Status Merokok Pada penggolongan sampel menurut hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang (44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien didapatkan bahwa merokok dapat memicu terjadinya STEMI sebanyak 18 pasien (21,69%). 23

14 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI dengan Hipertensi Pada penggolongan sampel menurut Hipertensi bahwa jumlah pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang (47,1%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien STEMI adalah 366 orang dimana 234 orang dengan riwayat hipertensi (63,9%) dan tidak ada riwayat hipertensi sebanyak 132 orang (36,1%). 26 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI dengandislipidemia Pada penggolongan sampel menurut Kolestrol menunjukkan bahwa jumlah pasien STEMI dengan Dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan tidak Disipidemial sebanyak 23 orang (67,6%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Zahara dkk.di Rumah Sakit Khusus Jantung Sumbar pada tahun 2011 yang menunjukkan total pasien STEMI dengan kadar kolestrol LDL tinggi sebanyak 44 orang (44,9%) dan tidak kolestrol sebanyak 54 orang (55,1%). 25 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMIdengan Obesitas Pada penggolongan sampel menurut Obesitas dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29 (85,3%). Hasil yang berbeda didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Amerika. Penelitian yang dilakukan oleh Basoor Adkk.di St. Joseph Mercy Oakland hospital pada tahun 2011 didapati persentase pasien obesitas dengan STEMI adalah 78% dan tidak obesitas adalah 35%. 24

15 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan onset serangan Pada penggolongan sampel menurut onset serangan dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan dengan Onset < 12 jam sebanyak 13 orang (38,2%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien infark Miokard dengan Elevasi ST (STEMI) berdasarkan onset serangan (jam). Pada infark miokard dengan onset serangan 0 sampai dengan 3 jam didapatkan pada 11 pasien (13,25%) yang dirawat, pada infark miokard dengan onset serangan 4 sampai 6 jam didapatkan sebanyak 9 pasien (10,84%), pada infark miokard dengan onset serangan 7 sampai 9 jam didapatkan sebanyak 11 pasien (13,25%), pada infark miokard dengan onset serangan 10 sampai 12 jam didapatkan sebanyak 7 pasien (8,43%) dan pada infark miokard dengan onset serangan lebih dari 12 jam didapatkan sebanyak 45 pasien (54,22%). 23 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan Mortalitas Pada penggolongan sampel menurut mortalitas dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak sebanyak 7 orang (20,6%) dan yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang (79,4.%) Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun 2010 yang menunjukkan pasien yang berhasil bertahan hidup di Rumah Sakit Lodz sebanyak 89% dan angka kematiannya didapatkan sekitar 11%. 26

16 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Proporsi pasien laki - laki dengan STEMI lebih tinggi daripada perempuan, dengan proporsi 79,4% dan 20,6%. 2. Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun. 3. Proporsi pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%) 4. Proporsi pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang (44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%). 5. Proporsi pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang (47,1%). 6. Proporsi pasien STEMI dengan Dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan tidak Dislipidemia sebanyak 23 orang (67,6%). 7. Proporsi pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29 (85,3%). 8. Proporsi pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan dengan Onset <12 jam sebanyak 13 orang (38,2%). 9. Proporsi pasien STEMI dengan kejadian mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 7 orang (20,6%) dan yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang (79,4%).

17 6.2. Saran Saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini antara lain: 1. Kepada tenaga medis agar terus meningkatkan pelayanan terhadap pasien, khususnya pasien STEMI agar dapat menurunkan angka mortalitas di Rumah Sakit. 2. Kepada masyarakat agar faktor-faktor resiko yang dijumpai sebaiknya disosialisasikan lebih lanjut dengan harapan dapat menurunkan angka kejadian STEMI. 3. Kepada peneliti agar penelitian mengenai bidang ini sebaiknya terus dikembangkan agar pengetahuan mengenai gejala dan terapi dari penyakit ini dapat terus bertambah dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga aplikasinya dapat bermanfaat bagi masyarakat. 4. Kepada pihak rumah sakit agar melakukan pencatatan data pasien secara lengkap sehingga bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan penelitian.

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 12 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Umur Jenis kelamin Suku Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr. 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu Obstetrik dan Ginekologi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah ilmu penyakit dalam. 2. Waktu Pengambilan Sampel Waktu pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian A.1. Tempat Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. A.2. Waktu Waktu pelaksanaan bulan September Oktober 2011. A.3. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Dari hasil tinjauan kepustakaan serta kerangka teori tersebut serta masalah penelitian yang telah dirumuskan tersebut, maka dikembangkan suatu kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan penyebab utama angka mortalitas di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS.

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS. BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Dari kerangka pemikiran di atas dapat dibuat bagian kerangka konsep sebagai berikut: Pasien AIDS Pola Penyakit Kulit Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori, dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Edukasi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Diperkirakan 17,5 juta orang meninggal dunia karena penyakit ini. Dan 7,4 juta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang. 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai. 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak memberikan intervensi kepada objek

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2012 penyakit kardiovaskuler lebih banyak menyebabkan kematian daripada penyakit lainnya. Infark miokard

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta terutama di Instalasi Rekam Medik dan dilaksanakan pada Agustus 2015 Januari 2016. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut 44 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut nondiabetik yang menjalani rawat inap di bangsal Penyakit Saraf RS Dr.Kariadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011 di instalasi rawat jalan Ilmu Penyakit Saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pengambilan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Pada penelitian ini kerangka konsep mengenai karakteristik pasien PPOK eksaserbasi akut akan diuraikan berdasarkan variabel katagorik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mengambil ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Manajemen Pemasaran. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Bagian Rekam Medik RSUP Dr. Kariadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang perekonomian sebagai dampak dari pembangunan menyebabkan perubahan gaya hidup seluruh etnis masyarakat dunia. Perubahan gaya hidup menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1

Lebih terperinci

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Etiologi: 1. Heriditer 2. Trauma 3. Pekerjaan 4. Infeksi 5. Metabolik 6. Endokrin 7. Neoplasma 8. Penyakit kolagen 9. Degeneratif 10. Iatrogenik 11.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian diseluruh dunia. Prevalensi PJPD di 13 Negara Eropa yaitu Australia (laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Penyakit Dalam 4.2. Tempat dan waktu penelitian Ruang lingkup tempat : Instalasi Rekam Medik untuk pengambilan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) berdasarkan yang pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala BAB III METODA PENELITIAN Metode penelitian ini meliputi rancangan penelitian dan metode pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala penelitian, metode pengumpulan data, metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di negara maju dan diperkirakan akan terjadi di negara berkembang pada tahun 2020 (Tunstall. 1994). Diantaranya,

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 5.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : o Penularan melalui darah o Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. B. Rancangan Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kulit dan Kelamin 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Agustus September

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian ini adalah prevalensi seksio sesarea dengan indikasi disproporsi fetopelvik yang juga akan meninjau karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyakit stroke merupakan masalah kesehatan yang utama di negara maju maupun negara berkembang. Stroke mengakibatkan penderitaan pada penderitanya, beban sosial ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang sangat serius, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Data dari WHO tahun 2004 menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung. 4.2 Tempat & Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit kronik lainnya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. 4.1.2 Ruang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup disiplin ilmu penyakit dalam sub bagian endokrinologi 4.2 Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian :

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak subbidang neurologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Bedah. 3.1.2 Ruang Lingkup Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pen eli tia n ada lah exp lan ato ry res ear ch den gan ran can gan bel ah lin tan g (cro ss sectional), yaitu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Bedah khususnya Ilmu Bedah Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. 4. Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi). BAB IV MEDOTE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi). 4.2 Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di SMF Neurologi RSUP

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di RSUP Dr.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang ilmu kebidanan dan kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi. 4.2 Tempat dan waktu

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka konsep penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, kerangka konsep mengenai angka kejadian relaps sindrom nefrotik

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Faktor risiko dan etiologi: - Faktor lingkungan - Faktor neurogenik - Faktor hormonal - Faktor genetik Overweight dan obesitas Body Mass Index

Lebih terperinci

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskuler

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu mengukur variabel bebas aktivitas olahraga dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang ilmu penyakit dalam. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian nasional maupun global. Masalah PTM pada akhirnya tidak hanya menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi 51 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancang Bangun Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian : Observational : Cross sectional (belah lintang) Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian R0 K1 R0 K2 R1 K1 R1 K2

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan terapi intensive. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat penelitian Tempat penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode rancangan kasus kontrol (case control). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menjadi masalah besar disetiap negara didunia ini, baik karena meningkatnya angka mortalitas maupun angka morbiditas

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 16 BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori Patogenesis Definisi Inflamasi KGB yang disebabkan oleh MTB Manifestasi Klinis a. keras, mobile, terpisah b. kenyal dan terfiksasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri. 3.2 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional) BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional) dimana peneliti melakukan pengukuran variabel pada saat tertentu. Setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross sectional, yaitu mencari hubungan tingkat konsumsi rokok dengan tekanan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) menyebutkan bila stroke merupakan penyebab kematian nomer satu

Lebih terperinci

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013. 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian pulmonologi Ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS) BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS) >139 mmhg dan/ atau, Tekanan Darah Diastolik (TDD) >89mmHg, setelah dilakukan pengukuran rerata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama di banyak negara termasuk Indonesia. Pola penyebab kematian di rumah sakit yang utama dari Informasi Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. satu kali pada saat yang sama serta faktor risiko dan efek telah terjadi di masa

BAB III METODELOGI PENELITIAN. satu kali pada saat yang sama serta faktor risiko dan efek telah terjadi di masa 33 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik komparatif dengan desain penelitian Retrospektif, pengukuran faktor risiko dan efek dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang ilmu Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. 4.1.2 Ruang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossectional ( potong lintang) yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari Penelitian ini

BAB V PEMBAHASAN. infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari Penelitian ini BAB V PEMBAHASAN Penelitian mengenai hubungan derajat berat merokok dengan kejadian infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari 2015. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik dan Ruang Rawat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 13 BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Virus Dengue Lingkungan Vektor (Nyamuk) Host (Manusia) Faktor Demografis Jenis Kelamin Umur Demam Berdarah Dengue (DBD) Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya nefrologi dan endokrinologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Tropis. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan metode cross sectional karena pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup A.1. Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu penyakit dalam A.2. Ruang lingkup responden Responden

Lebih terperinci

ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH

ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : YASMEEN BINTI MOHAMMED AKRAM 100100270 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf. 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia. Stroke menempati urutan pertama dari semua kelainan neurologi pada dewasa, lebih dari separuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Lebih terperinci