Data Kegiatan Penelitian Tahun 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Data Kegiatan Penelitian Tahun 2013"

Transkripsi

1 No Sumber Dana Data Kegiatan Penelitian Tahun Program Kode File Pelaksana Judul Nama Mitra Nilai Kontrak (Rp) 1 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Puspita Dirgahayani, ST,M.Eng 2 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Widjaja Martokusumo, Dr.Ing.Ir. 3 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Allis Nurdini, Dr., ST,MT 4 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Delik Hudalah, ST., MT., Dr. Pengaruh Kebijakan Transportasi Perkotaan terhadap Inklusi Sosial (Studi Kasus: Transjakarta Busway) Metode Pengurangan Risiko Kebakaran pada Bangunan Bersejarah. Kasus: Gedung Aula Barat dan Timur ITB Choice Modelling Desain Hunian Vertikal Bagi Berpenghasilan Rendah di Bantaran Sungai Perkotaan: Kasus Studi Delineasi Fungsi Bantaran Sungai di Kota Globalisasi dan Politik Suburbanisasi di Kawasan Metropolitan Jakarta 5 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Tommy Firman, Prof.Dr.Ir., M.Sc. Dinamika Urbanisasi di Indonesia DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Miming Miharja, Dr., ST,M.Sc.Eng. 7 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Pradono, Dr.Eng., SE,M.Ec.DEV. 8 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Iwan Pratoyo Kusumantoro, Dr.Ir., MT Potensi Skema Park and Ride dalam Mereduksi Beban Lalu-lintas Kawasan Pusat Kota Kajian Penilaian Kesiapan Pembangunan Prasarana Wilayah untuk Mendukung Pencapaian Program Jangka Pendek MP3EI Tahun Dampak Kehidupan terhadap Kebijakan Insentif dan Disinsentif Evaluasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Selatan 9 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Benedictus Kombaitan, Prof.Dr.Ir., M.Sc. dalam Upaya Penanganan dan Pencegahan Bencana Banjir 10 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Surjamanto W., Dr.Ir., MT 11 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Himasari Hanan, Dr.Ing.Ir., M.Arch. 12 DIPA Desentralisasi DIKTI SAPPK.PN Binsar Parasian Naipospos, Ir., MSP Total Penelitian-Dana DIPA ITB (Hibah Riset DIKTI-DIKNAS) Prototipe Double Skin Facade Gedung Dengan Kemampuan Mengurangi Pemanasan Lingkungan Perkotaan dan Menghemat Energi Operasional Gedung Kajian Desa Tradisional Bali Aga sebagai Produk Budaya untuk Industri Pariwisata Indeks Akomodatip dalam Negoisasi pada Pekerjaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta di Indonesia

2 13 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Allis Nurdini, Dr., ST,MT 14 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Yogi, Prof.Dr.Ir.,MS. 15 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Adenantera Dwicaksono, ST,M.Ds. Karakteristik Desain Rumah Susun Bagi Berpenghasilan Rendah di Daerah Urban Padat yang Akomodatif, Mudah dan Murah Perawatan: Studi Kasus di Jakarta dan Pengaruh Struktur Pasar Terhadap Integrasi Harga Beras dengan Padi dan Dampaknya terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu Peran Jejaring dan Interaksi Sosial Antar Aktor dalam Pengembangan Pariwisata di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi 16 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Tommy Firman, Prof.Dr.Ir., M.Sc. 17 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Widjaja Martokusumo, Dr.Ing.Ir. 18 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Harkunti Pertiwi Rahayu, Ir. 19 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Ismet Belgawan Harun, Dr.Ir., M.Sc. Institusi, Budaya dan Kerjasama Pembangunan Wilayah Pada Era Otonomi Daerah Walkability pada Ruang Terbuka Publik di Kota Penggunaan Logic Model untuk Analisis Strategi Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana (The Use of Logic Model for Disaster Risk Reduction Policy Analysis) Tipologi Perumahan dan Pemukiman Informal di Indonesia : Menuju Sebuah Taksonomi DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Iwan Kustiwan, Ir., MT 21 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Ridwan Sutriadi, ST,MT 22 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Delik Hudalah, ST, MT Potensi dan Kendala Pengembangan Perumahan Vertikal di Kawasan Perkotaan Studi Identifikasi Struktur Ruang Kota Pulo Sebagai Antisipasi Terhadap Resiko dan Adaptasi Perubahan Iklim Kerjasama Antar Daerah Berbasis Pendekatan Terpilah sebagai Solusi Penyelesaian Masalah Kota Metropolitan Pemahaman Risiko Terkait Bencana 23 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Saut Aritua Hasiholan Sagala, ST,M.Sc. Gempa Bumi Akibat Sesar Lembang Kajian Integrasi Aspek Modal Sosial dalam Difusi 24 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 Inovasi Pertanian Holtikultura sebagai Basis SAPPK.PN Dewi Sawitri Tjokropandojo, Dr.Ir., MT Pengembangan Ekonomi Lokal. Studi Kasus: Kabupaten - Kabupaten Barat 25 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Teti Armiati Argo, Dr.Ir., M.Sc. Adaptasi Nelayan Terhadap Dampak Perubahan Iklim Berbasis Teknologi: Studi Kasus Indramayu Dukungan Modal Sosial dalam Proses Pemulihan 26 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Tubagus Furqon Sofhani, Ir., MA,Ph.D. Sosial Pasca Bencana: Studi Kasus Bencana Gempa di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten 27 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Rintakasari Vitri Ayuningtyas, ST., MT Kerentanan Tani Tidak Berlahan

3 28 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Wilmar A. Salim, ST,M.Sc. 29 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 1 SAPPK.PN Sri Maryati, Dr., ST,MIP Dekonsentrasi Industri di Kawasan Metropolitan Gerbangkertosusila Model Kolaborasi Antar Aktor dalam Peningkatan Pelayanan Umum Perkotaan Skala Optimal Sistem Komunal Pelayanan Umum 30 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 2 SAPPK.PN Heru Purboyo Hidayat Putro, Dr.Ir., DEA Perkotaan 31 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 2 SAPPK.PN Pradono, Dr.Eng., SE,M.Ec.DEV. 32 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 2 SAPPK.PN Dewi Larasati, ST,MT Dinamika Cluster Ekonomi Perdesaan (Studi Kasus Kawasan Wisata Pangandaran) Pengembangan Sistim Jaminan Kualitas Terintegrasi Pada Proyek Konstruksi Dalam Rangka Peningkatan Kinerja DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 2 SAPPK.PN Surjamanto W., Dr.Ir., MT Model Hunian Eco and Human Friendly Berbasis Tipologi Kampung Kota Tropis (Model of Eco and Human Friendly Housing Based on Typopogy of Tropical Urban Kampong) 34 DIPA Riset dan Inovasi KK Batch 2 SAPPK.PN Agus Suharjono Ekomadyo, Dr., ST,MT 35 DIPA Peningkatan Kapasitas Batch 1 SAPPK.PN Boedi Darma, Dr.Ing.Ir., MSA Model Kemitraan Bisnis Modern dan Tradisional untuk Revitalisasi Pasar Tradisional Hubungan Gaya Hidup dan Prestise dengan Tipo - Morfologi Gate Communities di Metropolitan Jakarta 36 DIPA Peningkatan Kapasitas Batch 1 SAPPK.PN RM. Petrus Natalivan Indradjati, ST,MT Kebutuhan Moda Transportasi Tidak Bermotor di Perkotaan Berdasarkan Karakteristik Sosial-Ekonomi, AksesPada Kendaraan Umum dan Bentuk Kota 37 DIPA Peningkatan Kapasitas Batch 1 SAPPK.PN Puspita Dirgahayani, ST,M.Eng. INTEGRASI GUNA LAHAN DAN JALUR SEPEDA DI KOTA BANDUNG DENGAN MENERAPKAN KONSEP INFRASRUKTUR HIJAU PENELITIAN PENGEMBANGAN ECOTOURISM DI KOTA 38 DIPA Peningkatan Kapasitas Batch 1 SAPPK.PN Krishna Nur Pribadi, Dr.Ir., M.Sc.,M.Phil. BANDUNG Total Penelitian-Dana Mandiri ITB

4 39 DIPA 40 DIPA 41 DIPA 42 DIPA 43 DIPA 44 DIPA SAPPK.PN Basauli Umar Lubis, Dr.Ir., MSA SAPPK.PN Himasari Hanan, Dr.Ing.Ir., M.Arch. SAPPK.PN SAPPK.PN Saut Aritua Hasiholan Sagala, Dr.,MT.,MSc. Suhirman, Dr., SH,MT Perencanaan Creative Clusters pada Ethnic Quarter yang menunjang pengembangan Industri. Kasus : Desa Sugih Waras-Pekalongan, Kauman Solo dan Lasem Strategi Revitalisasi Seni Budaya Batak Toba sebagai Objek Wisata dan Industri Kreatif PENGEMBANGAN MODEL PEMULIHAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG API. STUDI KASUS: KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI D.I. YOGYAKARTA. Keberlanjutan Sistem Subak untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Bali Model Revitalisasi Pasar Tradisional dengan Konsep SAPPK.PN Agus Suharjono Ekomadyo, Dr., ST,MT "Pasar Pintar" untuk Meningkatkan Peran Pasar Tradisional dalam Perekonomian Kota Pengaruh Konfigurasi Guna Lahan Terhadap Pilihan Penggunaan Moda Transportasi Tidak Bermotor SAPPK.PN RM. Petrus Natalivan Indradjati, ST,MT Dengan Pendekatan Analisis Berbasis Kegiatan (Activity-Based Analysis) 45 DIPA Penelitian Hibah Kompetensi SAPPK.PN Muhamad Tasrif, Dr.Ir., M.Eng. 46 DIPA Penelitian Hibah Kompetensi SAPPK.PN Wiwik Dwi Pratiwi, Dr.Ir., MES Total Penelitian-Strategis Model Dinamik Penumbuhan Wirausaha Baru dalam Mendukung Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran di Pedesaan Transformasi Perumahan Permukiman dan Pariwisata: Komparasi di Jakarta dan Total Penelitian Hibah Kompetensi Pengembangan Piranti Lunak Berbasis Fraktal untuk 47 DIPA RAPID SAPPK.PN Agus Suharjono Ekomadyo, Dr., ST,MT Transformasi Ragam Hias Nusantara Kedalam Rancangan Arsitektur Total Penelitian Hibah RAPID

5 48 DIPA Kerjasama SAPPK.PM Agus Suharjono Ekomadyo, Dr., ST,MT KONSTRUKSI TEMPAT WIRAUSAHA KREATIF KAMPUNG KOTA MELALUI KOLABORASI AKADEMISI, INDUSTRI, DAN KOMUNITAS LOKAL KOTA DIPA Kerjasama SAPPK.PM Permana, ST,MT Pendekatan Ekologi untuk Arsitektur Kolam Pemancingan Ikan-Terpadu di Desa Cimenyan Kabupaten 50 DIPA Kerjasama SAPPK.PM Andry Widyowijatnoko, ST,MT Pelatihan Konstruksi Bambu Penduduk Desa Lembur Awi 51 DIPA Kerjasama SAPPK.PM Rintakasari Vitri Ayuningtyas, ST., MT Peningkatan Pengetahuan Manajemen Pengelolaan Usahatani dan Penguatan Kelompok Usahatani Bagi Petani Tidak Berlahan DIPA Kerjasama SAPPK.PM Tubagus Furqon Sofhani, Ir., MA,Ph.D. Peningkatan Kapasitas Asosiasi UKM Pendukung Industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi DIPA Kerjasama SAPPK.PM Sri Maryati, Dr., ST,MIP Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Produktif dan Berwawasan Lingkungan di Daerah dengan Keterbatasan Lahan 54 DIPA Kerjasama SAPPK.PM Pendidikan Kebencanaan terhadap Saut Aritua Hasiholan Sagala, ST,M.Sc. Ancaman Gempa Bumi akibat Sesar Lembang Total JICA Proyek Pengembangan ITB (III) JICA SAPPK.PN Iwan Kustiwan, Ir., MT Peran Green Community dalam Mewujudkan Perumahan dan Permukiman yang Lebih Berkelanjutan Total Proyek Pengembangan ITB (III) - JICA Total

Progres Kenaikan Pangkat atau Jabatan Dosen SAPPK 2012 (1) Usualan kenaikan Jabatan/Pangkat ke

Progres Kenaikan Pangkat atau Jabatan Dosen SAPPK 2012 (1) Usualan kenaikan Jabatan/Pangkat ke Progres Kenaikan Pangkat atau Jabatan Dosen SAPPK 2012 (1) 1 Rina Priyani, ST, MT. Asisten Ahli/IIIb SK Jabatan terbit tertanggal 1 Maret 2012 2 Widiyani, ST, MT. Lektor /IIId SK pangkat terbit tertanggal

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota Lampiran III Fakultas/Sekolah : Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur. Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur. Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Lampiran III Fakultas : Sekolah, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

Program Studi : Magister Arsitektur. Lampiran III

Program Studi : Magister Arsitektur. Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Lampiran III Fakultas : Sekolah, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DEKAN SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 08/SK/K01.17/KP/2010.

SURAT KEPUTUSAN DEKAN SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 08/SK/K01.17/KP/2010. SURAT KEPUTUSAN DEKAN SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 08/SK/K01.17/KP/2010 Tentang PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN PARA KETUA KELOMPOK KEAHLIAN/KEILMUAN

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

REALITA DAN VISI KE DEPAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI INDONESIA

REALITA DAN VISI KE DEPAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI INDONESIA REALITA DAN VISI KE DEPAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI INDONESIA Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Kelompok Keahlian Perumahan Pemukiman Institut Teknologi Bandung i REALITA DAN

Lebih terperinci

JUDUL KAJIAN (PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN) BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN

JUDUL KAJIAN (PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN) BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN JUDUL KAJIAN (PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN) BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2016 No. Tahun Kegiatan 1. 2009 Pelaksanaan Evaluasi Kinerja bidang pendidikan - Kegiatan Jaringan Penelitian berbasis IT untuk

Lebih terperinci

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan 18 Desember 2013 STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 18 Desember 2013 Peran Jakarta

Lebih terperinci

Penataan Kota dan Permukiman

Penataan Kota dan Permukiman Penataan Kota dan Permukiman untuk Mengurangi Resiko Bencana Pembelajaran dari Transformasi Pasca Bencana Oleh: Wiwik D Pratiwi dan M Donny Koerniawan Staf Pengajar Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN

STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN Tiar Pandapotan Purba 1), Topan Himawan 2), Ernamaiyanti 3), Nur Irfan Asyari 4) 1 2) Program Studi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai peranan strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kondisi Saat Ini sebagaimana tercantum dalam BAB II maka dapat diidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Perencanaan Kepariwisataan Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Perencanaan Kepariwisataan Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Perencanaan Lampiran III Fakultas/Sekolah : Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

PENGERTIAN GREEN CITY

PENGERTIAN GREEN CITY PENGERTIAN GREEN CITY Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial

Lebih terperinci

STASIUN INTERCHANGE DUKUH ATAS, JAKARTA

STASIUN INTERCHANGE DUKUH ATAS, JAKARTA STASIUN INTERCHANGE DUKUH ATAS, JAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR AR 40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER I 2007/2008 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh: ERLANGGA BASKARA

Lebih terperinci

arsitektur60tahun PROPOSAL SPONSORSHIP Sekretariat SAPPK PRODI ARSITEKTUR Jl. Ganesha 10 Bandung Telepon : Fax.

arsitektur60tahun PROPOSAL SPONSORSHIP Sekretariat SAPPK PRODI ARSITEKTUR Jl. Ganesha 10 Bandung Telepon : Fax. arsitektur60tahun PROPOSAL SPONSORSHIP Sekretariat SAPPK PRODI ARSITEKTUR Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Telepon : +62 22 2504962 Fax. : +62 22 2530705 PENGANTAR Dalam rangka memperingati 60 tahun pendidikan

Lebih terperinci

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret, Surakarta 1

Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret, Surakarta 1 SEJARAH Program Studi, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (Prodi PWK UNS) berdiri sejak tahun 2006. Keberadaannya dilatari oleh kebutuhan tenaga perencana yang sangat besar dan kebutuhan pengkajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah kampung berasal dari bahasa Melayu, digunakan sebagai terminologi yang dipakai untuk menjelaskan sistem permukiman pedesaan. Istilah kampung sering dipakai

Lebih terperinci

penelitian 2010

penelitian 2010 Universitas Udayana, Bali, 3 Juni 2010 Seminar Nasional Metodologi Riset dalam Arsitektur" Menuju Pendidikan Arsitektur Indonesia Berbasis Riset DESAIN PERMUKIMAN PASCA-BENCANA DAN METODA PARTISIPASI:

Lebih terperinci

Program Lampiran. Kebijakan

Program Lampiran. Kebijakan DokumenKurikulum 2013 2018 Program Studi : Magis Transportasi Lampiran III Fakultas/Sekolah : Arsitektur, Perencanaan, Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Big Halam Kode Akad man demik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan Kota Jakarta dengan visi dan misi mewujudkan Ibu kota negara sejajar dengan kota-kota dinegara maju dan dihuni oleh masyarakat yang sejahtera. Permasalahan

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Transportasi Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Transportasi Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Transportasi Lampiran III Fakultas/Sekolah : Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang `BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta sebagai kota metropolitan dan ibukota negara menjumpai berbagai tantangan permasalahan. Salah satu tantangan tersebut adalah tantangan di bidang manajemen

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kawasan Kota Tua merupakan salah satu kawasan potensial di Kota Padang. Kawasan ini memiliki posisi yang strategis, nilai sejarah yang vital, budaya yang beragam, corak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

GALERI FOTO DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR PERANCANGAN/SKRIPSI SEMESTER I TAHUN 2007/2008

GALERI FOTO DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR PERANCANGAN/SKRIPSI SEMESTER I TAHUN 2007/2008 GALERI FOTO DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR PERANCANGAN/SKRIPSI SEMESTER I TAHUN 2007/2008 Sebagai Bagian Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh: Lunalda Kanzeila

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mewujudkan ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mewujudkan ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat besar dalam perekonomian nasional. Sektor ini mendorong pencapaian tujuan pembangunan perekonomian nasional secara langsung

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi: Magister Rancang Kota Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi: Magister Rancang Kota Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi: Magister Lampiran III Fakultas: Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

1 dari 13. Daftar Riset DIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Kamis, 12 Desember Fakultas/ Sekolah. Kode Poster. Ketua Peneliti.

1 dari 13. Daftar Riset DIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Kamis, 12 Desember Fakultas/ Sekolah. Kode Poster. Ketua Peneliti. Daftar Riset DIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Kamis, 12 Desember 2013 No 1 Dudy Darmawan Wijaya ST,M.Sc. Pemantauan Kandungan Uap Air di Wilayah Indonesia Menggunakan Kombinasi Teknik Pengamatan Ground-

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan

Lebih terperinci

KKPP Perumahan & PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT

KKPP Perumahan & PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI IV Kampus Pusat Universitas Teknologi Yogyakarta Yogyakarta, 5 April 2007 --- ISBN 978-979-1334-20-4 PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Arsitek pada jaman ini memiliki lebih banyak tantangan daripada arsitekarsitek di era sebelumnya. Populasi dunia semakin bertambah dan krisis lingkungan semakin menjadi.

Lebih terperinci

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Kode : Kementerian Lembaga : Kementrian Pekerjaan Umum Pusat Litbang Permukiman Koridor : Fokus Lokus Peneliti Utama Peneliti Anggota 1 Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Anggota 4 : Model penilaian

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

Konsep Hunian Vertikal sebagai Alternatif untuk Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh, Kasus Studi Kampung Pulo

Konsep Hunian Vertikal sebagai Alternatif untuk Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh, Kasus Studi Kampung Pulo Konsep Hunian Vertikal sebagai Alternatif untuk Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh, Kasus Studi Kampung Pulo Felicia Putri Surya Atmadja 1, Sri Utami 2, dan Triandriani Mustikawati 2 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar)

: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar) Kota Kekerabatan Maja dan Masa Depan Oleh : Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar) Persoalan perumahan masih menjadi salah satu issue penting dalam pembangunan ekonomi mengingat

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang. BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Seiring dengan perkembangan Kota DKI Jakarta di mana keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah menjadi masalah dalam penyediaan hunian layak bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS KATA PENGANTAR Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 11 ayat (2), mengamanatkan pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan Karakteristik kawasan permukiman kumuh di Kota Yogyakarta adalah kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan bangunan yang tinggi dan terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia. Seiring dengan rutinitas dan padatnya aktivitas yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011-2031 I. UMUM Proses pertumbuhan dan perkembangan wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

RUMAH SUSUN LINGGAWASTU DI BANDUNG

RUMAH SUSUN LINGGAWASTU DI BANDUNG RUMAH SUSUN LINGGAWASTU DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2007/2008 Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh: DIAN HERDIAN 152 04 016 PROGRAM

Lebih terperinci

: Pendekatan ekologi terhadap tata guna lahan. b. Pemakaian Lahan Kota Secara Intensif

: Pendekatan ekologi terhadap tata guna lahan. b. Pemakaian Lahan Kota Secara Intensif MINGGU 7 Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan : Pendekatan ekologi terhadap tata guna lahan : a. Permasalahan tata guna lahan b. Pemakaian Lahan Kota Secara Intensif Permasalahan Tata Guna Lahan Tingkat urbanisasi

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VI KEBIJAKAN UMUM BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Bandung, merupakan sebuah kota metropolitan dimana didalamnya terdapat beragam aktivitas kehidupan masyarakat. Perkembangan kota Bandung sebagai kota metropolitan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Penelitian Kesimpulan dari penelitian ini merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian berdasarkan hasil observasi, pemaparan, identifikasi, dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pembangunan menimbulkan suatu dampak baik itu dampak terhadap ekonomi, kehidupan sosial, maupun lingkungan sekitar. DKI Jakarta sebagai kota dengan letak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berakar pada faktor-faktor geografi dan sejarah nusantara yang selama berabad-abad

BAB I PENDAHULUAN. berakar pada faktor-faktor geografi dan sejarah nusantara yang selama berabad-abad BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan tepi air ataupun kawasan tepi sungai di Indonesia sebenarnya berakar pada faktor-faktor geografi dan sejarah nusantara yang selama berabad-abad telah menjadi

Lebih terperinci

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah 4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel

Lebih terperinci

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN B. Wisnu Widjaja Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan TUJUAN PB 1. memberikan perlindungan kepada masyarakat

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 1.8. Kebijakan Pembangunan Daerah Berkelanjutan Provinsi DKI Jakarta Pembangunan di DKI Jakarta adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan dan pembangunan pada hakekatnya

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18

Lebih terperinci

1/6 PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN SECARA TERPADU DI PROVINSI JAWA TENGAH

1/6 PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN SECARA TERPADU DI PROVINSI JAWA TENGAH 1/6 PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN SECARA TERPADU DI PROVINSI JAWA TENGAH Nama Diklat : DIklatpim Tingkat IV Angk CVII Tahun : 2017 Ruang lingkup

Lebih terperinci

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan temuan penelitian mengenai elemen ROD pada kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: -

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan tujuan utama bagi penduduk untuk berurbanisasi karena mereka pada umumnya melihat kehidupan kota yang lebih modern dan memiliki lebih banyak lapangan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5883 KESRA. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Penyelenggaraan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 101). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkotaan sebagai pusat permukiman dan sekaligus pusat pelayanan (jasa) terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah pengaruhnya (hinterland)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENAWARAN MATA KULIAH YANG BARU (REVISI) SEMESTER GASAL T.A. 2017/2018 PRODI ARSITEKTUR FT UAJY

PENGUMUMAN PENAWARAN MATA KULIAH YANG BARU (REVISI) SEMESTER GASAL T.A. 2017/2018 PRODI ARSITEKTUR FT UAJY PENGUMUMAN PENAWARAN MATA KULIAH YANG BARU (REVISI) SEMESTER GASAL T.A. 2017/2018 PRODI ARSITEKTUR FT UAJY Nomor Semester KODE MK Nama Mata Kuliah SKS KLS HRSS Ruang 1 Semester 1 ARS 0116 STARS 1 6 1 A

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

Kampung Vertikal dan Transportasi Wisata Air Penataan Permukiman Bantaran Kanal Berbasis Komunitas

Kampung Vertikal dan Transportasi Wisata Air Penataan Permukiman Bantaran Kanal Berbasis Komunitas Kampung Vertikal dan Transportasi Wisata Air Penataan Permukiman Bantaran Kanal Berbasis Komunitas Seminar ini akan diselenggarakan pada Sabtu Pon, 26 Okt 2013 Pukul 15.00 16.00 WIB di area Parkir Timur

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Pemukiman dan perumahan adalah merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia. Perumahan dan pemukiman tidak hanya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 V i s i Visi Kabupaten Pandeglang untuk periode tahun 2016-2021 adalah: Terwujudnya Pandeglang Berkah melalui transformasi harmoni agrobisnis, maritimbisnis dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS 4.1. ISU-ISU STRATEGIS Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL Oleh : Adisti Bunga Septerina I.0208090s FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

DESAIN PERMUKIMAN DAN KOTA

DESAIN PERMUKIMAN DAN KOTA PROGRAM KERJA LABORATORIUM DESAIN PERMUKIMAN DAN KOTA TAHUN ANGGARAN JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM KERJA LABORATORIUM DESAIN PERMUKIMAN DAN KOTA J U R U S A N A R S I

Lebih terperinci

Oleh : Tim Peneliti Pengusul (TPP) : Usep Surahman, ST., MT Asal Institusi : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Oleh : Tim Peneliti Pengusul (TPP) : Usep Surahman, ST., MT Asal Institusi : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) PENELITIAN HIBAH PEKERTI DIKTI 2007/ 2008 : Strategi Penataan & Pengembangan Kampung Kota: Kajian Prospek & Permodelan Land Sharing Sebagai Suatu Alternatif Terhadap Pendekatan Konvensional Oleh : Tim

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari permasalahannya. Isu ini dapat berskala makro

Lebih terperinci

Dinamika Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor

Dinamika Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor Dinamika Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor Oleh: Dr. H. Ery Supriyadi R., Ir., MT. Kapus PUSAT PENELITIAN IKOPIN Institut Manajemen Koperasi Indonesia Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor Pengeluaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah institusi pendidikan primer, sebelum seorang anak mendapatkan pendidikan di lembaga lain. Pada institusi primer inilah seorang anak mengalami pengasuhan.

Lebih terperinci

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan.... DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai, sehingga memiliki potensi sumber daya air yang besar. Sebagai salah satu sumber daya air, sungai memiliki

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 V i s i Visi Kabupaten Pandeglang untuk periode tahun 2016-2021 adalah: Terwujudnya Pandeglang Berkah melalui transformasi harmoni agrobisnis, maritimbisnis dan

Lebih terperinci

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta Macet adalah keadaan yang hampir setiap saat dialami masyarakat Jakarta. Sebelumnya, macet hanya dialami, saat jam berangkat kantor atau jam pulang kantor. Namun kini,

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (primer) manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai kebutuhan dasar (basic human

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dan pertumbuhan properti di Yogyakarta semakin pesat dari tahun ke tahun, mengingat kota Yogyakarta dikenal dengan kota pelajar. Hal ini menyebabkan kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Macklin (2009), pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN KAWASAN NELAYAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Urbanisasi merupakan fenomena dalam aktivitas perkotaan yang terjadi secara terus menerus. Urbanisasi akan membawa pembangunan perkotaan sebagai tanggapan dari bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pengertian judul : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MESIN DAN OTOMOTIF BERSTANDAR INTERNASIONAL DI SOLO BARU (PENEKANAN PADA ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas Dalam kasus perubahan iklim, kota menjadi penyebab, sekaligus penanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan Departemen Kesehatan pada tahun 1998 yang lalu memiliki tujuan-tujuan mulia, salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci