RENSTRA DINAS PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO CREATED BY SUBBAG. SUNGRAM PERIKANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENSTRA DINAS PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO CREATED BY SUBBAG. SUNGRAM PERIKANAN"

Transkripsi

1 RENSTRA DINAS PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO CREATED BY SUBBAG. SUNGRAM PERIKANAN

2 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DINAS PERIKANAN JALAN BASUKI RAHMAT NO. 107A (0338) , FAX (0338) dkp.situbondo@gmail.com SITUBONDO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO NOMOR : 188 / 154 / / 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA) DINAS PERIKANAN TAHUN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya penyusunan Rencana Strategis Dinas Tahun untuk menjabarkan Tujuan dan Sasaran serta Indikator Sasaran Organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas berdasarkan Perda Nomor 08 Tahun 2016 yang dijabarkan dengan Peraturan Bupati Situbondo Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kabupaten Situbondo; b. bahwa untuk merencanakan program dan kegiatan Tahun dipandang perlu menetapkan Rencana Strategis Dinas ; c. bahwa untuk tujuan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, Penetapan Rencana Strategis Dinas ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. Mengingat : 1. Undang - undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 ;Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); i

3 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4614); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 12. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 13. Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang ii

4 Daerah (RPJP) Tahun ; 14. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah ; 15. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun ; 17. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 48 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kabupaten Situbondo; 18. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 72 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun ; 19. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 47 Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Situbondo. M E M U T U S K A N KESATU : Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas KabupatenSitubondoTahun KEDUA KETIGA KEEMPAT : Rencana Strategis ( RENSTRA ) sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU disusun berdasarkan pada Tujuan dan Sasaran serta Indikator Sasaran Dinas yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Kinerja kepada Bupati Situbondo untuk melaporkan capaian kinerja dibidang Kelautan. : Naskah Rencana Strategis (RENSTRA) sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU, tercantum dalam lampiran yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Situbondo Pada tanggal 17 Nopember 2017 KEPALA DINAS PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO Ir. H. EKO PRAYUDI Pembina Utama Muda NIP iii

5 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada Kami untuk melaksanakan pembuatan RENSTRA Tahun Dinas Kabupaten Situbondo. RENSTRA Tahun merupakan pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas dalam melayani masyarakat yang di dalamnya memuat program dan kebijakan yang telah disusun untuk lima tahun yang akan datang sehingga dapat menjadi acuan program dan kegiatan yang bermanfaat bagi pembangunan perikanan dan kelautan di. Demikian RENSTRA Tahun ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Situbondo, 17 Nopember 2017 KEPALA DINAS PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO Ir. H. EKO PRAYUDI Pembina Utama Muda NIP i Renstra

6 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika penulisan... 9 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi Sumberdaya SKPD Kinerja Pelayanan Dinas Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Telaah Renstra K/L dan Renstra Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Penentuan Isu Isu Strategis 80 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STATEGI DAN KEBIJAKAN Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Strategis dan Kebijakan Dinas.. 84 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, sasaran ii Renstra

7 dan Pendanaan Indikatif Program Lintas SKPD Program Lintas Kewilayahan Pagu Indikatif dan Sumber Pendanaan BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD iii Renstra

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar meliputi pembenihan, budidaya air payau, budidaya laut, dan air tawar, penangkapan ikan dan pengolahan hasil perikanan. Berdasarkan pada potensi sumber daya alam yang ada, maka pembangunan bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Situbondo mengusahakan potensi kelautan dan perikanan menjadi berbagai kegiatan ekonomi yang perlu dipacu melalui peningkatan investasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup agar mampu memberikan sumbangan yang lebih besar dan penggerak utama ekonomi Nasional dan juga tidak dapat dipungkiri bahwa sector kelautan dan perikanan merupakan sektor andalan pembangunan ekonomi saat ini dan akan datang. Pembangunan bidang kelautan dan perikanan yang dilakukan oleh Dinas tahun diarahkan pada peningkatan pengembangan budidaya, penangkapan, olahan dan pengendalian sumberdaya perairan. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat perundangan merupakan upaya pemerintah dalam merencanakan pembangunan secara lebih efektif dan efisien. Perubahan tersebut menyangkut kewajiban perangkat daerah dalam menyiapkan rencana 1 Renstra

9 kerja sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan oleh perangkat daerah sesuai tugas dan fungsinya. Sesuai dengan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 151 Ayat 1 bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Selain itu Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 7 menetapkan ketentuan umum mengenai Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Dalam Sistem Perencana Pembangunan Nasional dijelaskan bahwa untuk meningkatkan keterpaduan dan sinergitas pembangunan nasional dilakukan dengan menciptakan keterkaitan antara dokumen perencanaan dan penganggaran pembangunan yang disusun pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mulai dari RPJP hingga Renja SKPD. Renja SKPD merupakan rencana tahunan (annual planning) yang bersifat operasional yang mirip dengan RKPD. RKPD merupakan penjabaran RPJMD sedangkan Renja SKPD merupakan penjabaran Renstra SKPD. Dalam penyusunan perencanaan seringkali mengalami keterbatasan tertentu baik dari sisi dana, sumber daya manusia, sumber daya alam dan lain-lain. Oleh sebab itu, dalam perumusan Renstra SKPD yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD harus memperhatikan kondisi umum daerah, potensi yang dimiliki dan permasalahan pokok yang dihadapi daerah maupun SKPD dengan menyusun prioritas-prioritas tertentu, berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai 2 Renstra

10 dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang timbul. Renstra Dinas merupakan hasil integrasi dari rencana-rencana pembangunan Pusat maupun regional sektor Kelautan dan yang berfungsi sebagai pedoman atau acuan bagi penyusunan seluruh dokumen perencanaan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di selama rentang waktu tahun memprioritaskan pembangunan di bidang perikanan dan kelautan sangat beralasan mengingat kondisi sumberdaya alam di, khususnya daya dukung usaha perikanan dan kelautan masih potensial untuk dimanfaatkan. Upaya pengembangan usaha perikanan secara garis besar adalah usaha penangkapan ikan di laut dan usaha budidaya perikanan di laut, air tawar dan payau. Sedangkan pada pasca panen berupa pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan dan perairan dilakukan pengendalian sumberdaya perairan. Rencana Strategis Dinas Tahun , merupakan perangkat dokumen yang bertujuan untuk mencapai harmonisasi perencanaan Pembangunan Dinas dan sumberdaya manusia selama kurun waktu 5 tahun secara menyeluruh, terintegrasi, efesien dan sinergi dengan kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Propinsi Jawa Timur serta Pembangunan Jangka Menengah. 3 Renstra

11 Sedangkan Fungsi dari pada Rencana Strategis adalah : 1. Penyusunan Rencana Strategis sebagai instrument perencanaan yang memberikan gambaran mengenai kebijakan program dan kegiatan Prioritas yang menjadi acuan pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD. 2. Rencana Strategis memantapkan terlaksananya kegiatan prioritas sesuai dengan Visi dan Misinya, Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun. 3. Rencana strategis menyediakan ukuran keberhasilan kinerja birokrasi; 4. Rencana Strategis meminimalisir perubahan rencana dan target kinerja SKPD meskipun ada pergantian pimpinan ; 5. Rencana strategis merupakan acuan dalam penyusunan LAKIP; 6. Rencana Strategis adalah sebagai wujud kontrak antara kepala SKPD dengan Bupati (Kepala Daerah) Pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanaan berpedoman kepada Renstra Dinas Tahun dan RPJMD yang telah ditetapkan pada tanggal 15 Nopember 2016 Nomor 050/010/ /2016. Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Nasional berdasarkan pada RPJMN Ketiga ( ) yang merupakan penjabaran Visi, Program Aksi Presiden JOKOWI_JUSUF KALLA yang berpedoman pada RPJMN Visi Pembangunan dalam RPJMN adalahterwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Visi tersebut dijabarkan menjadi Tujuh Misi serta Sembilan Agenda Prioritas (NAWA CITA). Kesembilan Nawa Cita Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode adalah : 4 Renstra

12 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membangun tata kelola pemerintahaan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran negara dalam rangka Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yng bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; 6. Meningkatkan Produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh ke- Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Berdasarkan rincian dari NAWA CITA tersebut, maka agenda prioritas untuk Dinas adalah Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing Pasar Internasional sesuai Agenda Prioritas dalam rangka Mewujudkan Kemandirian Ekonomi 5 Renstra

13 Diagram Alir Tahapan Penyusunan RENSTRA SKPD Kabupaten/Kota PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN PENYUSUNAN RPJMD SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator keluaran program dan PAGU per SKPD Tidak sesuai Verifikasi sesuai Rancangan Renstra SKPD dgn Rancangan Awal RPJMD Penyusunan Rancangan RPJMD Perumusan Rancangan Akhir RPJMD sesuai Penetapan Renstra- SKPD Renstra-KL dan Renstra-KL SKPD Kabupaten/ dan Renstra Prov Kabupaten/ Kota Kota Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Strategi dan kebijakan Penyesuaian Rancangan Renstra-SKPD berdasarkan hasil verifikasi Rancangan Renstra-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda Pelaksanaan Musrenbang RPJMD PERDA ttg RPJMD Penyempurnaan Rancangan Renstra-SKPD Verifikasi Rancangan Akhir Renstra SKPD Tidak sesuai RENSTRA- SKPD Persiapan Penyusunan Renstra-SKPD Penelaahan RTRW Penelaahan KLHS Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Analisis Gambaran pelayanan SKPD SPM Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Rancangan Renstra-SKPD Pendahuluan Gambaran pelayanan SKPD isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Rancangan Akhir Renstra SKPD Pengolahan data dan informasi 6 Renstra

14 1.2 Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1972 tentang perubahan Nama dan Pemerintahan Tempat kedudukan Pemerintahan Daerah Kabupaten Panarukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1972 nomor 38); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 4. Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2008 tentang pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 6. Peraturan Presiden RI nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang disempurnakan Dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 7 Renstra

15 9. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur nomor 38 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun ; 10. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 85 Tahun 2010 Tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo Tahun Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kabupaten Situbondo 12. Kesepakatan Bersama antara Kepala Daerah dengan Ketua DPRD Nomor 050/0371/ /2016 tanggal 31 Mei 2016 dan Nomor 050/0293/ /2016 tanggal 31 Mei Maksud dan Tujuan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kabupaten Situbondo Tahun ini disusun sebagai acuan resmi bagi Dinas, Swasta, dan Masyarakat umum dalam pembangunan bidang kelautan dan perikanan di sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah secara berjenjang. Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tahun : 1. Menjabarkan secara umum kondisi bidang Kelautan dan di sekaligus menjelaskan arah dan tujuan yang ingin di capai pada kurun waktu tertentu dalam rangka mewujudkan visi dan misi Tahun ; 8 Renstra

16 2. Memberi arah Kebijakan perencanaan serta prioritas pembangunan bidang Kelautan dan tahun ; 3. Memudahkan seluruh jajaran Dinas Kabupaten Situbondo Tahun dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah,dan terukur; 4. Sebagai pedoman dalam pengawasan, pengendalian dan pertanggungjawaban, dan evaluasi kinerja Dinas. 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kabupaten Situbondo Tahun ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas,Fungsi, dan Struktur organisasi SKPD Sumber Daya SKPD Kinerja Pelayanan SKPD Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III ANALISIS ISU ISU STRATEGIS Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 9 Renstra

17 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Strategi dan Kebijakan SKPD BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Sinkronisasi Program Renstra dan RPJMD Program yang diampu oleh 2 bidang/bagian atau lebih BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Sinkronisasi Program Renstra dan RPJMD 10 Renstra

18 BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD a. Tugas Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2016 tanggal 21 Oktober 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kabupaten Situbondo yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan di Bidang Kelautan dan b. Fungsi Dinas menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan; 2. Penyusunan kebijakan teknis di bidang perikanan 3. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perikanan 4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perikanan 5. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang perikanan; dan 6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya c. Struktur Organisasi Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Dinas memiliki struktur sebagai berikut : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi ; 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Penyusunan Program. c. Bidang Pemberdayaan Nelayan, membawahi ; 1. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Pendampingan ; 11 Renstra

19 2. Seksi Kemitraan Nelayan, Penerapan IPTEK dan Lingkungan; dan 3. Seksi Kelembagaan dan Pengelolaan TPI. d. Bidang Budidaya, membawahi ; 1. Seksi Produksi Budidaya ; 2. Seksi Kemitraan Usaha Budidaya dan Penerapan IPTEK; dan 3. Seksi Pakan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan e. Bidang Pelayanan Usaha, membawahi ; 1. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil ; 2. Seksi Pengawasan Usaha dan Hasil ; dan 3. Seksi Pengendalian Sumberdaya Perairan. f. Unit Pelaksana Teknis Dinas g. Kelompok Jabatan Fungsional Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi dan pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di Bidang. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian, penyusunan program dan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan secaraterpadu dan tugas pelayanan administratif kepadaseluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas. Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan Perencanaan Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, keprotokolan, kerumahtanggaan dinas, ketertiban dan keamanan, serta penyelenggaraan rapat dan perjalanan dinas; b. Penyusunan rencana kegiatan tahunan Dinas; c. Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu ; 12 Renstra

20 d. Penyiapan bahan evaluasi tugas-tugas bidang secara terpadu ; e. Pelaksanaan perencanaan pengelolaan barang dan perlengkapan dinas ; f. Pelaksanaan dan Penyusunan Pedoman Pembinaan dan Penatausahaan kepegawaian; g. Pelaksanaan dan Penyusunan Pedoman Pembinaan dan Penatausahaan keuangan; h. Pelaksanaan Pembinaan dan perumusan ketatalaksanaan; i. Pelaksanaan pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan program anggaran; j. Pelaksanaan pengkoordinasian dengan instansi di Lingkungan Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan kemasyarakatan; k. Pelaksanaan advokasi di bidang hukum perikanan; l. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dalam rangka evaluasi pelaksanaan program dan anggaran; m. Pelaksanaan pengelolaan anggaran berkaitan dengan tugas tugas ketatausahaan, kepegawaian, perencanaan anggaran dan keuangan; n. Pelaksanaan pengevaluasian kegiatan sekretariat dalam rangka penyusunan program kegiatan lanjutan ; o. Pelaksanaan Pembinaan organisasi umum dan ketatalaksanaan; p. Pelaksanaan pembinaan dan evaluasi secara berkala, penyelenggaraan kegiatan di UPTD; dan q. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas 13 Renstra

21 Sekretariat membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Keuangan ; 3. Sub Bagian Penyusunan Program. 1). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha, keprotokolan, dan rumah tangga Dinas, dan perlengakapan di Lingkungan Dinas dan menyelenggarakan fungsi : a). perencanaan kegiatan surat menyurat dan kearsipan; b). pelaksanaan administarsi perjalanan dinas dan keprotokolan; c). pengadaan, pemeliharaan dan pembinaan ketatausahaan barang inventaris; d). pemeliharaan dan keamanan kantor; e). pelaksanaan advokasi dan koordinasi penanganan hukum bidang ; f). pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi produk hukum bidang ; g). pelaksanaan kehumasan; h). penyusunan bezzeting dan formasi PNS ; i). pelaksanaan advokasi dan koordinasi dengan media masa; j). pelaksanaan analisis jabatan dan analisis beban kerja dalam rangka penyusunan formasi pegawai ; k). penyelesaian tata usaha kepegawaian Dinas yang meliputi pemberkasan kepegawaian, pengumpulan data kepegawaian, pembuatan daftar urut Kepangkatan, mempersiapkan usulanusulan yang menyangkut kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat; 14 Renstra

22 l). penyusunan kepegawaian dalam rangka penerimaan, pengangkatan, penempatan, mutasi pegawai; m). pelaksanaan administrasi penempatan tenaga perikanan strategis dan tenaga tertentu; n). pelaksanaan administrasi penilaian angka kredit pegawai; o). pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; p). pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris; q). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengeloalaan keuangan di Lingkungan Dinas, serta menyelenggarakan fungsi : a) perencanaan ketatausahaan keuangan dan pengelolaan anggaran rutin dan pembangunan; b) penatausahaan keuangan Dinas; c) pelaksanaan penatausahaan keuangan dinas yang meliputi ke lengkapan SPJ / LS yang diajukan oleh PPTK, SPP-UD, SPP- TU, SPP-GU yang diajukan oleh bendahara ; d) pelaksanaan penyiapan SPM daan penyiapan laporan keuangan SKPD Dinas ; e) penyiapan penyediaan administrasi keuangan kepada bendahara dan PPTK di lingkungan Dinas ; f) penelitian pengujian kebenaran, kelengkapan keabsahan surat pertanggungjawaban (SPJ) atau tanda bukti pengeluaran uang ; g) pengevaluasian kecocokan atau kesesuaian surat pertanggungjawaban (SPJ) keuangan berdasarkan pengolakasian anggaran yang telah ditetapkan ; 15 Renstra

23 h) penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan atas transaksi keuangan, aset, hutang dan ekuitas dana pada Dinas ; i) penyampaian laporan keuangan SKPD Dinas yang meliputi realisasi anggaran neraca dan catatan atas laporan keuangan yang disampaikan kepada Bupati melalui DPPKAD ; j) pelaksanaan koordinasi kegiatan verifikasi dan bimbingan pertanggungjawaban anggaran keuangan Dinas; k) pelaksanaan koordinasi evaluasi dan perbendaharaan sistem akutansi keuangan (SAK); l) pelaksanaan akuntasi dan aset yang berbasis akruwel ; m) pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; n) pelaporan hasil pelaksanan tugasnya kepada Sekretaris; dan o) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3). Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan perencanaan program pembangunan perikanan yang berbasis kinerja bidang perikanan, penyusunan anggaran serta evaluasi dan pelaporan, serta menyelenggarakan fungsi : a). perencanaan dan pengkoordinasian penyusunan program dan sistem ; b). perencanaan dan perhitungan anggaran berdasarkan usulan kebutuhan anggaran unit kerja tahun berjalan; c). penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Unit; d). pengkoordinasian penyusunan program kegiatan dan anggaran unit kerja di lingkungan Dinas; 16 Renstra

24 e). pengkoordinasian penyusunan dan penetapan anggaran berdasarkan pengkajian dan penelitian data usulan; f). pengkoordinasian dengan unit terkait mengenai analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran; g). pembinaan dan evaluasi pelaksanaan anggaran dalam rangka penetapan kebutuhan anggaran lanjutan; h). penyusunan Renstra dan Renja Dinas; i). Menyusun RKA dan DPA Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Dinas; j). penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkup dinas; k). penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD); l). penyusunan laporan data tahunan perikanan dan kelautan dan data statistik perikanan dan kelautan ; m).penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) di lingkup Dinas; n). penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah pada urusan kelautan dan perikanan; o). penyusunan dan pelaporan standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP) dinas; p). penyusunan Laporan Penyelenggaraan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM); q). Penyusunan pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan SKPD; r). pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; s). pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris; dan 17 Renstra

25 t). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pemberdayaan Nelayan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan tugas Dinas di bidang pemberdayaan nelayan sedangkan fungsi: a). pelaksanaan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi peningkatan kapasitas dan pemdampingan. b). pelaksanaan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi fasilitasi Kemitraan Nelayan, Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) dan Lingkungan c). pelaksanaan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi Kelembagaan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI); d). pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; e). pelaporan hasil pelaksanaan tugas; dan f). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Bidang Pemberdayaan Nelayan pada Dinas membawahi : 1. Seksi Peningkatan Kapasitas dan Pendampingan ; 2. Seksi Kemitraan Nelayan, Penerapan IPTEK dan Lingkungan ; 3. Seksi Kelembagaan dan Pengelolaan TPI. 1). Seksi Peningkatan Kapasitas dan Pendampingan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Nelayan di bidang peningkatan kapasitas dan pendampingan, dan menyelenggarakan fungsi : 18 Renstra

26 a). pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas dan pemdampingan. b). pelaksanaan pemdampingan program kesejahteraan nelayan ; c). pembinaan, peningkatan kapasitas dan kemampuan masyarakat pesisir; d). pelaksanaan bimbingan permodalan dalam pemberdayaan masyarakat pesisir; e). penyajian data dan informasi sumberdaya pesisir ; f). pelaksanaan ketatausahaan; g). pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan; dan h). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2). Seksi Kemitraan Nelayan, Penerapan IPTEK dan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Nelayan di bidang kemitraan nelayan, penerapan IPTEK dan lingkungan, dan menyelenggarakan fungsi : a) pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan fasilitasi Kemitraan Nelayan, Penerapan Iptek dan Lingkungan; b) penyebaran hasil kaji terap, inovasi dan perekayasaan teknologi pemanfaatan sumberdaya kelautan; 19 Renstra

27 c) pelaksanaan pelatihan dan petunjuk teknis terhadap standarisasi penggunaan alat tangkap ikan dan sarana penangkapan ikan modern kepada nelayan; d) pembinaan, pelatihan penggunaan alat tangkap ikan dan sarana penangkapan ikan modern kepada nelayan; e) pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis daya dukung sumberdaya perairan; f) penyelenggaraan rehabilitasi kerusakan lingkungan perairan; g) pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan penegakan peraturan perundangan-undangan perlindungan lingkungan perairan; h) pelaksanaan ketatausahaan; i) pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan; dan j) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan sesuai dengan tugas dan fungsinya 3) Seksi Kelembagaan Dan Pengelolaan TPI mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Nelayan di bidang Kelembagaan Dan Pengelolaan TPI, dan menyelenggarakan fungsi : a). pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan fasilitasi Kelembagaan Dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI); b). pelaksanaan identifikasi dan analisis kebutuhan peralatan penangkapan ikan sesuai dengan potensi lestari; 20 Renstra

28 c). pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pembangunan sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI); d). pelaksanaan Pembinaan terhadap Koperasi Unit Desa (KUD) Mina dalam pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan. e). penyiapan kerangka acuan dan analisis hasil studi kelayakan lokasi, rancang bangun serta detail engineering design pembangunan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI); f). penyajian data dan informasi produksi hasil tangkapan; g). pelaksanaan ketatausahaan; h). pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan ; i). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Budidaya mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas Dinas di bidang Budidaya dan menyelenggarakan fungsi : a). penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha kecil pembudidaya ikan; b). penyusunan kebijakan dan evaluasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan; c). pengembangan kemitraan usaha budidaya dan penerapan iptek perbenihan dan budidaya perikanan; d). pengendalian penggunaan sarana dan prasarana produksi dan budidaya perikanan; 21 Renstra

29 e). pengembangan pakan, pengendalian dan penanggulangan hama dan penyakit sumber hayati laut; f). pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait dalam pengembangan usaha perikanan budidaya ; g). pembinaan dan pengembangan kelompok usaha perikanan budidaya; h). pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; i). pelaporan hasil pelaksanaan tugas; dan j). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Bidang Budidaya pada Dinas, membawahi: 1. Seksi Produksi Budidaya ; 2. Seksi Kemitraan Usaha Budidaya dan Penerapan IPTEK; 3. Seksi Pakan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan. 1). Seksi Produksi Budidaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Budidaya di bidang produksi perikanan budidaya serta menyelenggarakan fungsi : a). pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembinaan cara pembenihan yang baik dan pembesara ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu dan pelestarian calon induk, induk dan atau benih ikan; b). pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan usaha perikanan budidaya ; 22 Renstra

30 c). pendataan secara periodik terkait potensi dan informasi pembenihan dan perikanan budidaya; d). pelaksanaan penginventarisasi, identifikasi dan kompilasi teknologi perbenihan pembudidayaan perikanan di unit pelaksana teknis daerah/pusat dan masyarakat pelaku usaha; e). pelaksanaan apresisasi teknologi perbenihan dan pembudidayaan perikanan hasil perekayasaan teknologi di unit pelaksana teknis daerah/pusat dan masyarakat pelaku usaha; f). penyebarluasan informasi teknologi perbenihan dan pembudidayaan perikanan budidaya kepada masyarakat luas (publik); g). pemecahan masalah dan kendala dalam hal penerapan teknologi perbenihan dan pembudidayaan perikanan; h). pengoptimalan pemanfaatan potensi budidaya laut, air payau, dan air tawar untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan peningkatan pertumbuhan ekonomi; i). pelaksanaan fasilitasi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikasi perbenihan dan kelayakan dasar usaha budidaya; j). pelaksanaan ketatausahaan; k). pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Budidaya ; l). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Budidaya sesuai dengan tugas dan fungsinya. 23 Renstra

31 2). Seksi Kemitraan Usaha Budidaya dan Penerapan IPTEK mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Budidaya di bidang kemitraan usaha budidaya dan penerapan IPTEK, dan menyelenggarakan fungsi : a) pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi kepada usaha kecil pembudidaya ikan; b) percontohan/deseminasi teknologi pembudidayaan perikanan dalam pengembangan kawasan budidaya; c) pelaksanaan kaji terap atau uji lapang terhadap hasil perekayasaan teknologi di unit pelaksana teknis daerah/pusat untuk memperoleh teknologi spesifik daerah; d) pelaksanaan uji lapang dan verifikasi terhadap mutu sarana dan prasarana budidaya perikanan; e) pemberian informasi berupa petunjuk atau acuan dalam hal penggunaan sarana produksi yang berwawasan lingkungan; f) pelaksanaan pelatihan dan petunjuk teknis terhadap standarisasi penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan budidaya; g) Pelaksanaan ketatausahaan; h) pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Budidaya; dan i) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Budidaya sesuai dengan tugas dan fungsinya. 24 Renstra

32 3). Seksi Pakan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Budidaya di bidang Pakan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan dan menyelenggarakan fungsi : a). pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pengelolaan air dan lahan untuk pembudidaya ikan, pengelolaan kesehatan ikan daan lingkungan serta pembinaan mutu pakan ikan dan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan; b). pengumpulan data, indentifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penyusunan rencana pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RTRW dan penyediaan data dan informasi pengelolaaan pembudidaya ikan; c). pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap proses pembudidayaan dan perbenihan perikanan; d). pemantauan residu dan penggunaan obat ikan, bahan kimia, bahan biologi dan atau kontaminan pada perikanan budidaya; e). pelaksanaan pematauan penggunaan sarana dan prasana produksi perikanan budidaya yang berwawasan lingkungan; f). penyiapan kerangka acuan dan analisis hasil studi kelayakan lokasi serta rancang bangun sarana dan prasarana perikanan budidaya; g). pemantauan, pencegahan, pengendalian hama penyakit ikan pada sistem budidaya ikan; 25 Renstra

33 h). pemberian bimbingan produksi perikanan budidaya sesuai kaidah manajemen mutu dan kaidah Standar Nasional Indonesia (SNI); i). pelaksanaan monitoring dan pemantauan budidaya ikan serta melakukan koordinasi analisis dampak lingkungan (AMDAL) pada perairan akibat dari buangan/limbah pengolahan hasil perikanan; j). Pelaksanaan ketatausahaan; k). pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Budidaya; dan l). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Budidaya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas Dinas di bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan serta menyelenggarakan fungsi : a). pelaksanaan bimbingan pengembangan promosi, pemasaran hasil perikanan untuk dalam negeri; b). penganalisis pasar, investasi, pemantauan dan penguatan modal perkreditan serta penyebaran informasi peluang pasar produk perikanan dan produk pengolahan ikan serta tenaga kerja di bidang Pelayanan Usaha ; c). pelaksanaan dan penyebaran perkembangan hasil innovasi dan perekayasaan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan secara modern dan tradisional; d). penyiapan kebijakan pembinaan mutu hasil perikanan ; e). penyiapan bahan teknologi dan pembinaan mutu hasil perikanan ; 26 Renstra

34 f). pelaksanaan pengawasan hasil mutu perikanan ; g). pelaksanaan monitoring Standar Operasional Prosedur (SOP); h). pelaksanaan pengawasan penggunaan obat-obatan hasil perikanan ; i). pelaksanaan monitoring dan pemantauan terhadap penggunaan bahan pengawet dan pembantu dalam pengolahan hasil perikanan ; j). penyusunan program kegiatan bidang usaha kelembagaan perikanan ; k). perumusan kebijakan teknis pelestarian pengawasan pengelolaan sumberdaya perairan ; l). pelaksanaan kelembagaan usaha perikanan ; m). pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; n). pelaporan hasil pelaksanaan tugas; dan o). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan pada Dinas membawahi : 1. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil ; 2. Seksi Pengawasan Usaha dan Hasil ; 3. Seksi Pengendalian Sumberdaya Perairan. 1). Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta menyelenggarakan fungsi : a). pelaksanaan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi 27 Renstra

35 Kemitraan Usaha, Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) dan Lingkungan; b). pelaksanaan bimbingan pengembangan promosi, pemasaran hasil perikanan untuk dalam negeri; c). penganalisis pasar, investasi, pemantauan dan penguatan modal perkreditan serta penyebaran informasi peluang pasar produk perikanan dan produk pengolahan ikan serta tenaga kerja di bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan; d). pelaksanaan dan penyebaran perkembangan hasil innovasi dan perekayasaan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan secara modern dan tradisional; e). pemberian bimbingan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil perikanan; f). pelaksanaan fasilitasi kemitraan dalam permodalan dan pemasaran produk perikanan dan produk hasil pengolahan ikan; g). pelaksanaan inventarisasi dan indetifikasi usaha penanganan pasca panen dan usaha pengolahan hasil perikanan; h). pelaksanaan pengumpulan data statistik pengolahan hasil perikanan ; i). pelaksanaan pembinaan dan pengembangan produk hasil perikanan non konsumsi ; j). pelaksanaan ketatausahaan; k). pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan; dan 28 Renstra

36 l). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan sesuai dengan tugas dan fungsinya 2). Seksi Pengawasan Usaha dan Hasil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan di bidang pengawasan usaha dan hasil perikanan, serta menyelenggarakan fungsi : a) penyiapan kebijakan pembinaan mutu hasil perikanan; b) penyiapan bahan teknologi dan pembinaan mutu hasil perikanan; c) pelaksanaan pengawasan hasil mutu perikanan; d) pelaksanaan monitoring Standar Operasional Prosedur (SOP); e) pelaksanaan pengawasan penggunaan obat-obatan hasil perikanan; f) pelaksanaan monitoring dan pemantauan terhadap penggunaan bahan pengawet dan pembantu dalam pengolahan hasil perikanan; g) pembinaan pengelolaan limbah dari pengolahan hasil perikanan; h) penyiapan bahan rekomendasi teknis bagi perijinan pemanfaatan sumberdaya perairan; i) pelaksanaan pemberian kenaikan kelas kelompok pengolah hasil perikanan ; j) pelaksanaan ketatausahaan; k) pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan; dan 29 Renstra

37 l) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan sesuai dengan tugas dan fungsinya 3) Seksi Pengendalian Sumberdaya Perairan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan di bidang kelembagaan dan perlindungan sumberdaya perikanan,dan menyelenggarakan fungsi : a). penyusunan program kegiatan bidang Pengendalian Sumberdaya Perairan ; b). perumusan kebijakan teknis pelestarian pengawasan pengelolaan sumberdaya perairan ; c). pelaksanaan Pengendalian Sumberdaya Perairan ; d). pembinaan kepada kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) dan penguatan kelembagaan pokmaswas; e). pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi peraturan perundang-undang pemanfaatan sumberdaya perairan ; f). pembinaan pengendalian pemanfaatan sumberdaya perairan ; g). pelaksanaan fasilitasi penanganan konflik ; h). pelaksanaan ketatausahaan; i). pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan; dan j). pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha dan Pengendalian Sumberdaya Perairan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai 30 Renstra

38 bidang keahliannya dan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan unsur pelaksana yang menyelenggarakan sebagian urusan Dinas dalam suatu tugas teknis operasional tertentu. Berdasarkan Peraturan Bupati Situbondo Nomor : 26 Tahun 2005 tanggal 14 Desember 2005 telah terbentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Pendaratan Ikan Pondok Mimbo pada Dinas. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Pendaratan Ikan Pondok Mimbo meliputi : - PPI Pondok Mimbo Desa Sumberanyar Kecamatan Banyuputih - PPI Bugeman Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih - PPI Sukorejo Desa Sumberanyar Kecamatan Banyuputih - PPI Pandean Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih - PPI Agel Desa Agel Kecamatan Jangkar - PPI Kumbang Sari Desa Kumbang Sari Kecamatan Jangkar - PPI Jangkar Desa Jangkar Kecamatan Jangkar - PPI Pondok Langgar Desa Wringin Anom Kecamatan Asembagus Berdasarkan Peraturan Bupati Situbondo Nomor : 08 Tahun 2007 tanggal 20 Maret 2007 telah terbentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Pendaratan Ikan Besuki pada Dinas Kabupaten Situbondo. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Pendaratan Ikan Besuki meliputi : - PPI Banyuglugur Desa Banyuglugur Kecamatan Banyuglugur 31 Renstra

39 - PPI Besuki Desa Pesisir Kecamatan Besuki - PPI Ketah Desa Ketah Kecamatan Suboh - PPI Bungatan Desa Bletok Bungatan Kecamatan Bungatan Unit Pelaksana Teknis Dinas ini dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. UPTD Pusat Pendaratan Ikan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan hasil sumber daya laut, dan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan tugas Dinas Daerah sesuai dengan teknis operasional dan/atau teknis penunjang tertentu Dinas; b. pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional dan/atau teknis penunjang tertentu Dinas Susunan organisasi UPTD Pusat Pendaratan Ikan (PPI) terdiri dari : - Unsur pimpinan yaitu Kepala - Unsur pelaksana yaitu : 1). Pelaksana Ketatausahaan 2). Pelaksana pengolah program, pendataan dan evaluasi 1). Pelaksana Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Pendaratan Ikan di bidang administrasi umum, kepegawaian dan keuangan serta menyusun program kerja unit, dan menyelenggarakan fungsi : a). Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan pelaporan pertanggungjawaban keuangan ; b). Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program kerja; c). Melaksanakan pembinaan organisasi dan tatalaksana ; d). Mengelola administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan dan peralatan kantor ; e). Melaksanakan ketatausahaan ; 32 Renstra

40 f). g). Melaporkan hasil pelaksanaan tugas; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Unit 2). Pelaksana Pengolah Program, Pendataan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis Pusat pendaratan Ikan di bidang Pengolah Program dan Evaluasi, serta menyelenggarakan fungsi : a). Melaksanakan pendataan wajib retribusi ; b). Melaksanakan penetapan besarnya retribusi ; c). Melakukan penagihan terhadap wajib retribusi ; d). Menyelenggarakan pelelangan ikan ; e). Mengupayakan dalam rangka meningkatkan pendapatan APBD; f). Melaporkan hasil pelaksanaan tugas; dan g). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Unit. 33 Renstra

41 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO KEPALA DINAS SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM dan KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG PEMBERDAYAAN NELAYAN BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA BIDANG USAHA PERIKANAN DAN PENGENDALIAN SUMBERDAYA PERAIRAN SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS DAN PENDAMPINGAN SEKSI KEMITRAAN NELAYAN, PENERAPAN IPTEK DAN LINGKUNGAN SEKSI KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN TPI SEKSI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA SEKSI KEMITRAAN USAHA BUDIDAYA DAN PENERAPAN IPTEK SEKSI PAKAN, KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN SEKSI PENGAWASAN USAHA DAN HASIL PERIKANAN SEKSI PENGENDALIAN SUMBERDAYA PERAIRAN U P T D 34 Renstra

42 2.2 Sumber Daya SKPD a. Anggaran Dukungan anggaran pembangunan kelautan dan perikanan pada Dinas yang bersumber dari APBD mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun , yaitu pada tahun 2011 total anggaran dari APBD sebesar Rp ,- dan meningkat sampai pada tahun 2015 sebesar Rp ,-. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk belanja gaji dan pegawai serta belanja daerah. Data anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas dapat di tabel 2.2 terlampir. 35 Renstra

43 Tabel 2.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO PROGRAM / KEGIATAN Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke - Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi Program Pengembangan Budidaya % 90% 73% 95% 94% Program Pemberdayaan % 92% 86% 89% 98% Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Program Peningkatan % 100% 99% 98% 98% Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut % 99% 96% 96% Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Program Optimalisasi Pengeloaan dan Pemasaran Produksi Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Program Pengembangan Data / Informasi Program Pengembangan Tangkap Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Penerapan Pemerintahan Yang Baik Program Pengembangan Nilai Budaya % 68% 83% 98% % 82% 91% 93% 95% % 41% 95% 98% % 93% 97% 98% 95% % 94% 90% 95% 96% % 93% 88% 97% 94% % 100% 100% 100% 99% % 98% 90% 95% 100% % 91% 89% 90% 91% % 96% % Renstra

44 No KEGIATAN Lokasi Volume Plafon Anggaran (Rp) Fisik (%) Realisasi Keuangan (Rp) I. BELANJA TIDAK LANGSUNG - Gaji Pegawai Kab. Situ 13 Bulan II. BELANJA LANGSUNG Program Pelayanan Administrasi Perkantoran A B C D Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyedian Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Kab. Situ 60 Surat Kab. Situ 12 bulan Kab. Situ 49 Unit Kab. Situ 48 orang E F G H I Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ; Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor ; Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan ; Kab. Situ 1 paket Kab. Situ 12 Bulan Kab. Situ 12 Bulan Kab. Situ 1 Paket Kab. Situ 1 paket J K L Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Serta Dalam Daerah ; Penyediaan Jasa Administrasi / Teknis (THL); 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur A B Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Kab. Situ Kotak Kab. Situ Kali Kab. Situ 2 Orang Kab. Situ 5 Paket Kab. Situ 3 unit C Pengadaan mebeleur Kab. Situ 3 unit D E Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Kab. Situ 26 unit Kab. Situ 47 unit Renstra

45 No KEGIATAN Lokasi Volume Plafon Anggaran (Rp) Fisik (%) Realisasi Keuangan (Rp) F Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Kab. Situ 1 unit Program Peningkatan Disiplin A Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya Kab. Situ 40 Stel B Fasilitasi Penyusunan Evaluasi Jabatan Kab. Situ 1 Dokumen Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan A Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Kab. Situ 4 Dokumen B Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Kab. Situ 2 Dokumen C Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Kab. Situ 1dokumen D Penyusunan RKA & DPA Kab. Situ 2 Dokumen E Penyusunan Laporan Indek Kepuasan Masyarakat F Penyusunan Renja SKPD Kab. Situ 1 Dokumen G Penyusunan RENSTRA SKPD Kab. Situ 1 Dokumen H Penyusunan Laporan Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Kab. Situ 1 Buku Kab. Situ 1 Dokumen I Penyusunan Evaluasi Hasil RKPD Kab. Situ 1 Dokumen J Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) Kab. Situ 1 Dokumen Program Penerapan Pemerintahan yang Baik A Mendukung Peringatan Hari Jadi Kabu. Situbondo (HARJAKASI dan BSC) Kab. Situ 2 Kali Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Renstra

46 No KEGIATAN Lokasi Volume Plafon Anggaran (Rp) Fisik (%) Realisasi Keuangan (Rp) A Peningkatan Sarana Prasarana Kawasan Konservasi Perairan Daerah (DAK) Kab. Situ 1 Paket B Rehabilitasi Ekosistem (DAK) Kab. Situ 1 Paket C Pembangunan Tambat Kapal/Perahu KKPD (DAK) Kab. Situ 1 Paket Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah A Penyusunan Laporan Data Unit Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kab. Situ 1 Dokumen B Penyusunan Data Kelautan dan Kab. Situ 1 Dokumen C Penyusunan Data Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kab. Situ 1 Dokumen D Pengembangan Sarana Prasarana Statistik Kelautan dan (DAK) 8 Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Kab. Situ 1 paket A Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perairan Kec. Berpantai di Kab. Situ 144 Kali B C D Pengadaan Peralatan (tool kit) Pengawas Kelautan dan (DAK) Pengkoordinasian Pengamanan Terpadu Sumber Kelautan Pengawasan Penggunaan Obat-obatan Kab. Situ 1 paket Kab. Situ 5 Kali Kab. Situ 60 Sampel E Pengadaan Perlengkapan Pos Pengawasan (Sisa DAK ) Kab. Situ 6 Pos Renstra

47 No KEGIATAN Lokasi Volume Plafon Anggaran (Rp) Fisik (%) Realisasi Keuangan (Rp) 9 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut A Penyuluhan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut Kab. Situ 250 Orang B Lomba POKMASWAS Kec. Berpantai Kab. Situ 24 POKMASW AS C Pelatihan dan Pemberdayaan POKMASWAS Kec. Berpantai Kab. Situ 24 POKMASW AS Program Peningkatan Kegiatan Budidaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat A Peringatan Hari Nusantara Kab. Situ 400 Orang Program Pengembangan Budidaya A Intensifikasi Budidaya Kab. Situ 6 Kelompok B C D Pembinaan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Budidaya Pengembangan Sarana Prasarana Balai Benih Udang (BBU) (DAK) Pembenihan Kerapu Percontohan Kab. Situ 6 Kelompok Kab. Situ 1 Unit Desa Gelung Kec. Panarukan bibit E F Pengembangan Tambak (DAK) Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya 12 Program Pengembangan Tangkap Desa Gelung Kec. Panarukan 1 Unit Kab. Situ 4 Paket A Pembinaan Kepada Masyarakat Nelayan dan Pedagang Ikan pada UPTD Pondok Mimbo & UPTD Besuki Kab. Situ 120 Orang Renstra

48 No KEGIATAN Lokasi Volume Plafon Anggaran (Rp) Fisik (%) Realisasi Keuangan (Rp) B Pembinaan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Tangkap Kab. Situ 8 Kelompok C Pembinaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bidang Tangkap Kab. Situ 25 Kelompok D Pendampingan Kartu Nelayan Kab. Situ Kartu E Pendampingan Kartu Nelayan Kab. Situ Kartu F Pembangunan Tangkis Pantai / Tambatan Perahu 145 Meter G Pembangunan Tangkis Laut 158 Meter H Pembangunan Tangkis Pantai / Tambatan Perahu Desa Ketah Kecamatan Suboh 210 Meter I Pembangunan Tangkis Pantai Tempat Wisata Pasir Putih 64,7 Meter J Pengadaan Alat Bantu Penangkapan 6 Paket K Peningkatan Sarana dan Prasarana TPI (Mlandingan, Blitok, Landangan, Kamal, Besuki, Mimbo) TPI (Mlandinga n, Blitok, Landangan, Kamal, Besuki, Mimbo) 4 Paket L Pembangunan Revetment/Pelindung Dermaga PPI Pandean (Sisa DAK 2010, 2011,2013) (DAK) 35 Meter Program Pengembangan Sistem Penyuluhan A Pengadaan Alat Bantu Penyuluhan (DAK) Kab. Situ 1 Paket Renstra

49 No KEGIATAN Lokasi Volume Plafon Anggaran (Rp) Fisik (%) Realisasi Keuangan (Rp) B Penyediaan Peralatan Pembuatan Materi (DAK) Kab. Situ 8 Unit Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi A Promosi Gerakan Gemar Makan Ikan Kab. Situ 146 Orang B Pengembangan Pemasaran Hasil Kab. Situ 3 Pameran C Pengembangan Pegolahan Hasil Kab. Situ 8 Kelompok F Pembinaan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kab. Situ 5 Kelompok JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG TOTAL Dari 40 kegiatan untuk mendukung kegiatan Dinas pada Tahun 2015 telah tercapai 100 % dan dikategorikan sangat berhasil. b. Ketenagaan Dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas, professional, berpengetahuan serta memiliki pengalaman dalam mengelola suatu organisasi atau lembaga agar dapat berjalan secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan. Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja sumberdaya manusia yang ada dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai salah satu perangkat kerja, Dinas didukung oleh sejumlah pegawai yang berdasarkan masing masing komposisi tergambarkan sebagai berikut : 42 Renstra

50 1. Jabatan Dari komposisi PNS dan Non PNS Dinas Kabupaten Situbondo yang keseluruhan berjumlah 64 orang, terdiri dari : Pegawai Laki-laki : PNS : 29 Orang Petugas Penyuluh Tenaga Kontrak : 1 Orang Tenaga Kebersihan : 12 Orang Tenaga Magang : - Orang Tenaga Teknis : 4 Orang Pegawai Perempuan : PNS : 10 Orang THL / Honorer : 2 Orang Petugas Penyuluh Tenaga Kontrak : 5 Orang Tenaga Magang : 1 Orang Jumlah pegawai menurut golongan/ruang adalah sebagai berikut : Golongan I : 1 Orang Golongan II : 9 Orang Golongan III : 22 Orang Golongan IV : 7 Orang Tenaga Harian Lepas (THL) / Honorer : 2 Orang Penyuluh Kontrak : 6 Orang Tenaga Kebersihan : 13 Orang Tenaga Magang : - Orang Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan : a. Jabatan Struktural a. Jabatan Struktural : - Eselon II.b : 1 Orang - Eselon III.a : 1 Orang - Eselon III.b : 3 Orang - Eselon IV.a : 14 Orang - Eselon IV.b : 1 Orang 43 Renstra

51 b. Jabatan Fungsional : - Pengawas : 3 Orang - Penyuluh Kontrak (PPTK) : 6 Orang 4) Jumlah seluruh pegawai berdasarkan tingkat pendidikan : - Strata 2 ( Pasca Sarjana ) : 11 Orang - Strata 1 ( Sarjana ) : 19 Orang - Diploma 3 ( DIII ) : 4 Orang - SMU/SLTA : 28 Orang - SMP/SLTP : 2 Orang 5) Jumlah pegawai (PNS) berdasarkan tingkat pendidikan : - Strata 2 ( Pasca Sarjana ) : 11 Orang - Strata 1 ( Sarjana ) : 12 Orang - Diploma 3 ( DIII ) : 1 Orang - SMU/SLTA : 13 Orang - SMP/SLTP : 2 Orang c. Sarana dan Prasarana Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lingkup Dinas tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana perkantoran yang menunjang terhadap upaya pencapaian sasaran. Sarana dan prasarana Dinas adalah sebagai berikut : Tabel 1 Sarana dan prasarana Dinas No Pembidangan Barang Luas (m 2 ) Jumlah Satuan Tanah Bidang 2 Peralatan dan Mesin 788 Buah Alat-alat Besar 1 Buah Alat- Alat Angkut 66 Buah 44 Renstra

52 No Pembidangan Barang Luas (m 2 ) Jumlah Satuan Alat-alat Bengkel dan 2 Buah Alat Ukur Alat-alat Pertanian dan Peternakan 108 Buah / Set Alat-Alat Kantor dan 518 Buah Rumah Tangga Alat-alat Studio dan 52 Buah Komunikasi Alat-alat Laboraturium 41 Buah 3 Gedung dan Bangunan 84 Buah Bangunan Gedung 84 Buah 4 Jalan, Irigasi dan 28 Buah Jaringan Bangunan Air/ Irigasi 20 Buah Instalasi 1 Buah Jaringan 7 Buah 5 Aset Tetap Lainnya 22 Buah Buku perpustakaan 19 Buah Hewan Ternak dan Tumbuhan 3 Buah TABEL 2 DATA PPI DAN TPI DI KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 NO KECAMATAN BESUKI SUBOH MLANDINGAN BUNGATAN PANARUKAN MANGARAN KAPONGAN NAMA PPI/TPI & BBU DESA LUAS (Ha) - Pesisir - Besuki 1 - Ketah - Ketah Mlandingan Kulon - Mlandingan Kulon Bletok - Bletok Kilensari - Kilensari Tanjung Pecinan - Tanjung Pecinan Tanjung Kamal - Tanjung Kamal Landangan Landangan Renstra

53 NO KECAMATAN 8. JANGKAR 9. BANYUPUTIH NAMA PPI/TPI & BBU DESA LUAS (Ha) - Jangkar - Jangkar Lebuk - Sumber Rejo Sumberanyar - Pondok Mimbo Wonorejo - Pandean PANARUKAN Balai Benih Udang - Gelung 3 Berdasarkan data sumberdaya yang dimiliki maka sumberdaya tersebut masih belum mencukupi kebutuhan kinerja OPD, Dinas masih kekurangan staf fungsional umum dan tenaga ahli bidang perikanan. 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Dinas merupakan perencana dan pelaksana program dan kebijakan yang terkait dengan pembangunan daerah bidang kelautan dan perikanan. Dinas memiliki program dan kebijakan yang dapat memacu tumbuhnya pembangunan di bidang kelautan dan perikanan di sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangan peningkatan pada pendapatan daerah. Selain itu, Dinas juga memiliki program dan kebijakan yang memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya nelayan, pembudidaya ikan serta pengolah ikan. Pengembangan produksi kelautan dan perikanan di Kabupaten Situbondo dikelola berdasarkan jenis usaha yang terdiri dari usaha penangkapan ikan di laut, usaha budidaya ikan di laut, air tawar dan payau. Adapun potensi kelautan dan perikanan yang menunjang pengembangan usaha tersebut adalah sebagai berikut : 1. Usaha penangkapan ikan di laut 2. Usaha budidaya, meliputi : 46 Renstra

54 a. Tambak b. Kolam c. Keramba Jaring Apung d. Rumput Laut e. Benih Air Laut f. Benih Air Tawar 3. Usaha pengolahan a. Ikan Pindang b. Ikan Asin/Kering c. Krupuk d. Lain-lain 1. Prosentase meningkatnya ekosistem perairan Dinas melakukan rehabilitasi ekosistem perairan melalui penanaman hutan jalur hijau pesisir melalui kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove dan perbaikan ekosistem vegetasi pantai berupa cemara udang, cemara laut dan ketapang di 13 kecamatan berpantai sekabupaten Situbondo pada tahun 2011 sebanyak 3.000, tahun 2012 sebanyak ,pada tahun pohon, dan pada tahun 2014 sebanyak pohon dan pada Tahun 2015 sebanyak pohon Kegiatan tersebut dari Swadaya masyarakat (Pengusaha Pengolah Pembudidaya ikan, Alumni SD, Katolik & SMP Katolik) dan APBD DKP Propinsi Jawa Timur sedangkan fungsi mangrove untuk menahan abrasi pantai dan sebagai ekosistem pantai. Sedangkan rehabilitasi trumbukarang pada tahun 2011 sebanyak 1500 bibit sedangkan bibit dan bibit dan 2014 sebanyak 500 bibit,dan untuk 2015 sebanyak 300 bibit. Dinas berupaya untuk memperbaiki ekosistem perairan yang berada di 13 Kecamatan berpantai. 47 Renstra

55 2. Prosentase Meningkatnya Kawasan Konservasi Indikator ini menggambarkan upaya Dinas untuk meningkatkan kawasan konservasi laut melalui pencadangan kawasan konservasi laut dan kawasan. Kegiatan dalam upaya meningkatkan kawasan konservasi laut ini melalui Penyediaan Sarana dan Prasarana Kawasan Konservasi Perairan (DAK) dan Fasilitasi Pengelola Kawasan Konservasi Perairan dan Zonasi Rinci KKP. Target luas kawasan konservasi terumbu karang tahun 2011 Sampai dengan 2015 sebanyak 195 Ha, dan sedang realisasi dari tahun 2011 sampai 2015 terialisasi 250 Ha. 3. Prosentase meningkatnya produksi Tangkap, Budidaya, dan Olahan a. Produksi Tangkap Indikator ini menggambarkan keberhasilan dalam meningkatkan produksi ikan hasil penangkapan di laut melalui peningkatan sarana dan prasarana perikanan serta peningkatan sumber daya perikanan. Produksi ikan yang berasal dari penangkapan di laut pada dari tahun 2011 sampai tahun 2015 yaitu pada tahun 2011 realisasi sebesar 6.011,55 ton capaianya 100,55 % Pada tahun 2012 realisasinya sebesar 6.092,10 ton, capaianya 67% tahun 2013 realisasinya sebesar 7.870,4 ton capaianya 1459,5 %dan pada tahun 2014 sebesar 8.355,0 ton capaianya104,1% dan pada tahun 2015 Realisasinya ,60 ton capaianya 156,94%.Jadi produksi perinakan tangkap dari tahun 2011 sampai dengan 2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya sebesar 104,23 %; Alat bantu penangkapan Alat penangkapan ikan 48 Renstra

56 Rehabilitasi Ekosistem Pengadaan Rumah Ikan Semakin banyaknya Nelayan Andon dengan kapal ukuran sedang dan besar yang mendarat dibeberapa TPI Kebijakan Pengendalian Alat Tangkap dan Hasil tangkap, Tabel 2 Produksi Tangkangkap tahun 2011 s.d 2015 PROD PROD PROD No. JENIS IKAN PROD 2011 PROD (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) 1. Petek Beloso Bambangan Kerapu Kakap Kurisi Cucut Pari Bawal Layang Selar Belanak Teri Lemuru Kembung Tongkol Rajungan Kepiting Cumi-cumi Manyung Layur Udang Lain Ikan Lainnya Jumlah Renstra

57 Dibawah ini grafik peningkatan produksi tangkap : Grafik 1. Produksi Tangkap b. Produksi Budidaya 1. Tambak Produksi ikan yang berasal dari budidaya ikan di tambak dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang cukup besar dari tahun 2011 s/d 2015 kenaikannyan sebesar 125,60 % Yaitu pada tahun 2011 realisasinya sebesar 2.060,8 capaianya 203,43 pada tahu 2012 realisasi sebesar 2.725,4 capiannya 29,4 % pada tahun 2013 realisasinya sebesar 3.103,40 ton capaianya 106,2% dan tahun 2014 sebesar 8.354,61 ton capaianya 104,1 % dan pada tahun 2015 sebesar ,60 ton capainya 156,94 %.Jadi Produksi budidaya tambak mengalami kenaikan setiap tahun dari Tahun 2011 sampai tahun 2015 sebesar 125,60%. Keberhasilan pencapaian target indikator peningkatan produksi budidaya tambak dikarenakan : adanya kegiatan revitalisasi tambak idle dalam proses pelaksanaan artinya kegiatan budidaya masih terfokus pada perbaikan dan penyiapan lahan budidaya dan kegiatan intensifikasi budidaya perikanan terbatas pada penyempurnaan 50 Renstra

58 teknologi produksi termasuk penerapan Biosecurity Sistem Biosecurity adalah penggunaan sarana dan prasarana untuk meminimalisir penularan patogen / penyakit ikan dan udang Misalnya Penggunaan tandon yang berguna sebagai Reatment awal air yang masuk ke tambak, Pemberian imunostimulan (Vitamin) untuk meningkatkan daya tahan ikan Bantuan Sarana dan Prasarana pada tambak Peningkatan permintaan hasil tambak sebagai bahan baku pada usaha pembekuan sebagai komoditi ekspor. Tabel 3 Capaian Produksi Tambak Tahun 2015 No. Produksi (Ton) Jenis Naik/Turun Komoditas Tahun Tahun (%) Udang 4.661, ,98 27,88 Vannamei 2. Udang Putih 81,30 6,35 (92,19) 3. Udang Windu 0,00 0,00 0,00 4. Udang Lainnya 5,50 5,85 6,36 5. Bandeng 5,57 10,40 86,71 6. Mujair 7,36 7,74 5,23 7. Kakap 0,00 0,00 0,00 8. Kepiting 0,00 2,40 240,00 9. Nila 5,10 0,70 (86,27) 10. Rumput Laut (Gracilaria sp.) 17,52 16,06 (8,31) JUMLAH 4.783, ,48 Tabel 4 Nilai Produksi Tambak Tahun Renstra No. JENIS PRODUKSI KOMODITAS TON NILAI (Rp) 1. Udang Windu Ud. Vannamei 5.960, Udang Putih 6, Udang Lainnya 5, Bandeng 10, Mujair 7, Rumput Laut 16, Kakap 0, Kepiting 2, Nila 0, JUMLAH 6.010,

59 Grafik 2. Budidaya Tambak 2. Kolam Produksi ikan yang berasal dari budidaya ikan di kolam pada tahun 2011 s/d tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 170,10 % yaitu pada tahun 2011 realisasinya sebesar 224,90 ton dan capainya 251,99%, pada tahun 2012 realisasinya sebesar 233,995 capaianya 40 %, pada tahun 2013 realisasinya sebesar 263,14 toncapaianya 124,6 %dan pada tahun 2014 realisasinya sebesar 289,45 ton capaiannya 140,1 %dan 2014 realisasinya 289,51 capaianya 100% pada tahun 2015 realisasinya 319,14 capaianya 100,2 %.Produksi budidaya kolam pada tahun 2011 s/d 2015 mengalami kenaikan setiap tahunnya dikarenakan : Bantuan Poverty Solution Program (PSP) Bantuan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Budidaya Bantuan hibah Pengadaan Sarana Prasarana ke Pembudidaya. 52 Renstra

60 Minat Masyarakat untuk berbudaya kolam terutama pada budidaya lele. Dan dapat dilihat pada grafik Tabel 5 Capaian Produksi Kolam Tahun 2015 Produksi (Ton) Jenis Naik/Turun No. Komoditas Tahun Tahun (%) Lele 264,80 295,30 11,52 2. Nila 7,31 17,48 139,06 3. Gurami 3,30 4,29 30,00 4. Belut 14,10 1,10-92,20 5. Sidat 0,00 0,98 100,00 JUMLAH 289,51 319,14 Tabel 6 Nilai Produksi Kolam Tahun 2015 No. JENIS PRODUKSI KOMODITAS TON NILAI (Rp) 1. Lele 295, Nila 17, Gurami 4, Belut 1, Sidat 0, JUMLAH 319, Grafik 3. Budidaya Kolam 53 Renstra

61 3. Karamba Jaring Apung (KJA) Produksi ikan yang berasal dari budidaya di karamba jaring apung pada tahun 2011 sampai dengan 2015 mengalami peningkatan sebesar 209,68 % yaitu pada tahun 2011 realisasinya sebesar 13,11 ton,capaianya 191,39 pada tahun 2012 realisasinya sebesar 16,15 ton,capaianya 13,11 %pada tahun 2013 realisasinya sebesar 18,25 toncapaianya 130 % dan pada tahun 2014 realisasi sebesar 20,26 ton capaianya 100,9% pada tahun 2015 realisasinya 32,70 capaian 146,7%. Keberhasilan pencapaian target indikator peningkatan produksi budidaya di KJA dikarenakan : Ketersediaan bibit yang mencukupi Harga kerapu konsumsi meningkat Permintaan pasar luar negeri naik Adanya bantuan KJA dari Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) RI Sebanyak 4 Unit dan Demfam dari KKP RI sebanyak 15 Unit (Tahun 2015) Tabel 7 Capaian Produksi KJA Tahun 2015 Produksi (Ton) Naik/Turun No. Jenis Komoditas Tahun Tahun (%) Kerapu Tikus Kerapu Lainnya 20,26 32,70 61,40 3. Bandeng Bawal JUMLAH 20,26 32,70 54 Renstra

62 Tabel 8 Nilai Produksi KJA Tahun 2015 No. JENIS PRODUKSI KOMODITAS TON NILAI (Rp) 1. Kerapu Tikus Kerapu Lain 32, Bandeng Bawal 0 0 JUMLAH 32, Grafik 4. Budidaya Keramba Jaring Apung 4. Rumput Laut Secara ekologis kedalaman laut di perairan Kabupaten Situbondo yang landai dengan perairan yang jernih dan tenang sangat ideal untuk mengembangkan budidaya rumput laut. Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di pantai adalah Eucheumma cottoni. Produksi rumput laut (Eucheumma cottoni) dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami perununan sebesar -96,78 % pada tahun 2011 sebesar 2.591,25 ton dan pada tahun 2012 sebesar 83,389 ton, mengalami penurunan produksi dikarenakan ada perubahan musim yang relative tidak stabil, terjadinya serangan bulu 55 Renstra

63 babi diwilayah barat dan pada tahun 2013 s/d 2015 mengalami kenaikan sebesar 82,55 % yaitu pada tahun 2013 realisasinya sebesar 298,00 dan capaianya 2.573,6 %dan pada tahun 2014 realisasinya sebesar 366,7 ton capaianya 111,87% dan pada tahun 2015 realisasinya 439,80 capaianya 104,29 % ada kenaikan disebabkan upaya dinas untuk memperbaiki tata niaga rumput laut dengan adanya pengepul yang secara konsisten memasarkan hasil produksinya. Tabel 9 Capaian Produksi Rumput Laut Tahun 2015 No. 1. Jenis Komoditas Rumput Laut Eucheumma cottoni, sp Produksi (Ton) Tahun 2014 Tahun 2015 Naik/Turun (%) 366,70 439,80 19,93 JUMLAH 366,70 366,70 19,93 Tabel 10 Nilai Produksi Rumput Laut Tahun 2015 No. JENIS PRODUKSI KOMODITAS TON NILAI (Rp) 1. Rumput Laut 439, E. cottoni sp. JUMLAH 439, Grafik 5. Budidaya Rumput Laut 56 Renstra

64 5. Benih Air Laut / Payau Produksi benih air laut/payau pada tahun 2011 sampai tahun 2015 pada 2011 s/d 2012 mengalami kenaikan produksi sebesar 312,31 % yaitu pada tahun 2011 realisasinya sebesar ekor capaiannya 134,41, pada tahun 2012 realisasinya sebesar ekor capaiannya 3123, Kenaikan ini disebabkan sedangkan 2012 s/d tahun 2013 mengalami penurunan sebesar -4,07 % permintaan benih ikan kerapu tikus dan benih udang (benur) Vannamei yang berasal dari Hacthery Skala Perusahaan. pada tahun 2013 s/d 2015 mengalami kenaikan kembali 30,83 % yaitu pada tahun 2013 realisasinya sebesar ekor capaiannya -40,7 dan pada 2014 realisasinya sebesar ekor capaiannya 100,26 % dan pada tahun 2015 sebesar ekor capaiannya 101,2 %. Kenaikan 2013 sampai 2015 di karenakan; Permintaan benih ikan kerapu dan benih udang (benur) vannamei lokal yang berasal dari Hacthery Skala Perusahaan meningkat. Tabel 11 Capaian Produksi Benih Air Laut/Payau Skala Perusahaan Tahun 2015 No. Jenis Produksi (Ekor) Naik/Turun Komoditas Tahun 2014 Tahun 2015 (%) 1. Udang Vanammei ,12 2. Udang Windu 0 0 0,00 3. Kerapu Tikus ,00 4. Kerapu Lainnya ,04 5. Bandeng 0 0 0,00 JUMLAH Renstra

65 Tabel 12 Nilai Produksi Benih Air Laut/Payau Skala Perusahaan Tahun 2015 NO. JENIS KOMODITAS EKOR PRODUKSI NILAI (Rp) 1 Udang Windu Udang Vannamei Kerapu Tikus Kerapu Lainnya Bandeng 0 0 Jumlah Tabel 13 Capaian Produksi Benih Air Laut/Payau HSRT Tahun 2015 Produksi (Ekor) Naik/Turun No. Jenis Komoditas Tahun Tahun (%) Udang Windu Udang Vanammei ,12 3. Kerapu Tikus ,00 4. Kerapu Lainnya ,26 5. Bandeng JUMLAH Tabel 14 Nilai Produksi Benih Air Laut/Payau HSRT Tahun 2015 NO. JENIS KOMODITAS EKOR PRODUKSI NILAI (Rp) 1 Udang Windu Udang Vannamei Kerapu Tikus Kerapu Lainnya Bandeng 0 0 Jumlah Produksi budidaya benih air laut/payau disajikan dalam grafik sebagai berikut : 58 Renstra

66 Grafik 6. Benih Air Laut / Payau 6. Benih Air Tawar Produksi benih air tawar pada tahun 2011 realisasinya sebesar dan capaianya1.887,41 pada 2012 realisasinya sebesar ekor mengalami penurunan sebesar -78,14 %, Penurunya disebabkan Jumlah unit pembenihan rakyat masih belum berkembang dengan baik serta kualitas induk yang tersedia kurang bagus dan pada tahun pada tahun 2013 s/d.2014 mengalami kenaikan 17,11 % yitu pada tahun 2013 realisasinya sebesar ekor capaianya264,1 %sedangkan pada tahun 2014 realisasinya sebesar ekor dan capainya 106,5% sedang pada tahun 2015 realisasi sebesar ekor capaianya100,39. Keberhasilan pencapaian pada tahun 2012 sampai 2015, peningkatan produksi Benih Air Tawar dikarenakan Peningkatan permintaan benih ikan oleh kelompokkelompok masyarakat yang mendapatkan program bantuan usaha dari Kementerian Kelautan dan 59 Renstra

67 No. Tabel 15 Capaian Produksi Benih Air Tawar Tahun 2015 Jenis Komoditas Produksi (Ekor) Tahun 2014 Tahun 2015 Naik/Turun (%) 1. Lele ,49 2. Gurami ,00 3. Nila ,76 JUMLAH Tabel 16 Nilai Produksi Benih Air Tawar Tahun 2015 NO. JENIS BUDIDAYA EKOR PRODUKSI NILAI (Rp) 1 Lele Gurami Nila Sub Jumlah Produksi budidaya benih air laut/payau disajikan dalam grafik sebagai berikut : Grafik 7. Benih Air Tawar 60 Renstra

68 c. Peningkatan Produksi Olahan 1. Krupuk Jenis olahan krupuk hanya terdapat di lima (6) Kecamatan, yaitu Kecamatan Besuki, Arjasa, Bungatan, Mangaran, Panarukan dan Jangkar. Ikan yang dipakai sebagai bahan dasar adalah Ikan tengiri, udang dan ikan lainnya (ikan yang tidak bernilai ekonomis tinggi). Hasil produksi olahan krupuk pada tahun 2011 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 9.223,86 % yaitu pada tahun 2011 realisasinya sebesar 98,69 ton capaianya 90 %, pada tahun 2012 realisasinya 101,56 ton capaianya 29,1%,pada 2013 realisasinya sebesar 157,65 ton capaianya 633,7 dan pada tahun 2014 realisasinya 173,5 ton capaiaanya 110,05 % pada tahun 2015 realisasinya 199,07 capaianya 104,31%. Keberhasilan pencapaian target indikator peningkatan produksi olahan kerupuk dikarenakan: Peningkatan produksi perikanan tangkap Peningkatan permintaan pasar Adanya penyuluhan/pembinaan kepada Poklasar dengan cara pengemasan Tabel 17 Jumlah Produksi Kerupuk Ikan per Kecamatan Tahun 2015 NO Kecamatan Produksi (Ton) 1. Kapongan 7,46 2. Besuki 120,4 3. Bungatan 15,35 4. Mangaran 28,66 5. Panarukan 19,3 6. Situbondo 0,1 7. Jangkar 7,8 TOTAL 199,07 61 Renstra

69 Perkembangan Produksi olahan kerupuk tahun dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 8. Olahan Kerupuk 2. Ikan Pindang Usaha Hasil produksi olahan di terutama pada ikan pindang berada di Kec. Besuki, Suboh, Panarukan, Kapongan, Jangkar, Banyuputih, pemindang terbesar yaitu di Kec. Banyuputih.Ikan pindang dari Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan 78,26 %, pada 2011 tahun realisasinya sebesar 2.175,361 ton capaiannya 70,95%, pada tahun 2012 realisasinya sebesar 2.451,325 ton capaiannya 650% dan pada tahun realisasinya sebesar 2.616,40 ton capaiannya 336,5% serta dan pada tahun 2014 realisasinya sebesar 2.696,42 ton capaianya101,04% dan pada tahun 2015 realisasinya sebesar 3.765,29 capaiannya 128,26 %. Keberhasilan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 disebabkan karena ; Bantuan dari Propinsi yang setiap tahun Adanya permintaan pasar yang selalu meningkat Adanya pembinaan pembinaan 62 Renstra

70 Tabel 18 Capaian Produksi Ikan Pindang Tahun 2015 PRODUKSI (TON) NAIK/TURUN NO JENIS OLAHAN TAHUN TAHUN % Ikan Pindang 2.878, ,29 30,83 TOTAL 2.878, ,29 Grafik 9. Olahan Ikan Pindang 3. Ikan Asin/Kering Produksi ikan asin dikabupaten Situbondo hampir di 13 Kecamatan berpantai pada tahun 2011 sampai dengan 2015 mengalami peningkatan sebesar 211,30 %,pada tahun 2011 realisasinya sebesar 739,50 ton capaianya 165,36 pada tahun 2012 realisasinya sebesar 858,201 ton capaianya 802,5 %serta tahun 2013 realisasinya sebesar 1.006,1 capaianya 861,5 % dan pada 2014 realisasinya sebesar 1.936,34 ton capaianya188,69 dan pada tahun 2015 realisasinya135,78 %. Produksi ikan asin pada tahun 2011 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan (keberhasilan) peningkatan produksi Ikan Asin dikarenakan : Produksi tangkapan yang meningkat Permintaan Pasar 63 Renstra

71 Adanya Pembinaan pembinaan Bentuk kemasan yang menarik Citarasanya enak. Tabel 19 Capaian Produksi Ikan Kering Tahun 2015 PRODUKSI (TON) NAIK/TURUN NO JENIS OLAHAN TAHUN TAHUN % Ikan Kering/Asin 1.936, ,78 38,50 TOTAL 1.936, ,78 Grafik 10. Olahan Ikan Kering / Asin 4. Lain-Lain Produksi olahan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 sebesar 107,97%, yaitu pada tahun 2011 realisasinya sebesar 1,21 ton capaiannya 100% pada tahun 2012 realisasinya sebesar 0,35 ada capaiannya -71,07 % ada penurunan. Penurunan disebabkan karena Kemasan tidak menarik dan citra rasanya tidak enak dan pada 2013 realisasinya sebesar 4,4 ton capaiannya1.257,4 %serta pada tahun 2014 realisasinya sebesar 57,20 ton capaianya 993,69% ada peningkatan produksi sebesar 2.419,25 %: Pada tahun 2013 sampai 2015 ada kenaikan. Kenaikan tersebut, disebabkan karena adanya 64 Renstra

72 penyuluhan/pembinaan kepada Poklasar tentang cara pengemasan dan cara menbuat prodak olahan yang berkualitas dan adanya bantuan peralatan baik dari propinsi dan bantuan dari APBD. Dan dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Tabel 20 Produksi Olahan Lain-lain Tahun 2015 NO Jenis Komoditas Produksi (Ton) 1. Petis Ikan 8,51 2. Terasi 8,61 3. Rengginang 49,59 4. Kripik 7,25 5. Lain-Lain 45 TOTAL 118,96 Grafik 11. Olahan Lain - lain 4. Konsumsi Makan Ikan Indikator ini menggambarkan tingkat kemampuan masyarakat dalam mengkonsumsi ikan per tahunnya. Peningkatan Konsumsi ikan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 ketahun mengalami kenaikan sebesar 59,45 %, yaitu pada tahun 2011 realisasinya sebesar 12,75 kg/kapita/pertahun capaianya 100%, 65 Renstra

73 pada tahun 2012 ralisasinya sebesar 13,07 kg/kapita/pertahun capaianya 102,5 %dan pada tahun 2013 realisasinya Sebesar 18,50 kg/kapita/pertahun capaiannya 100 %Pada tahun 2014 realisasinya sebesar 18,97 kg/kapita/tahun capaiannya 100,53 dan pada tahun ,89 kg/kapita/tahun capaianya 146,6 % Keberhasilan pencapaian peningkatan konsumsi makan ikan dikarenakan : Adanya penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat Adanya lomba masak ikan Perkembangan tingkat konsumsi makan ikan dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 12. Konsumsi Makan Ikan 5. Prosentase menurunnya tingkat pelanggaran hukum kelautan dan perikanan a. Konflik Nelayan Pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dalam mendukung pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikan biar tidak terjadi konfik antar nelayan. Pada tahun Renstra

74 sampai dengan tahun 2015 konflik nelayan ada penurunan 100 % yaitu pada tahun 2011 sebanyak 19 konflik yang 2012 sebanyak 15 konflik pada tahun 2013 sebanyak 14 konflik dan pada 2014, konflik nelayan yang terjadi sebanyak 14 konflik dan pada tahun 2015, konflik nelayan yang terjadi 10. Penurunan Konfik Nelayan dikabupaten Situbondo disebabkan karena adanya : Penyuluhan / pembinaan Hukum tentang penggunaan jalur kepada masyarakat nelayan Pengawasan dan pengendalian serta pengkoordinasian pengamanan terpadu Adanya kesadaran masyarakat.. GRAFIK 13 ANGKA KEJADIAN KONFLIK 67 Renstra

75 b. Prosentase Penurunan Tingkat Pelanggaran Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Tingkat Pelanggaran Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dari 2011sampai dengan Pada tahun 2015, mengalami penurunan pelanggaran yaitu 100 % pelanggaran pengelolaan sumberdaya kelautan yaitu pada tahun 2011 sebanyak 31 kasus,pada tahun 2012 sebanyak 24 kasus dan pada tahun 2013 sebanyak 22 dan pada tahun 2014 sebanyak 20 dan pada tahun 2015 sebanyak 10 kasus yang terjadi. GRAFIK 14 ANGKA KEJADIAN TINDAK PELANGGARAN DI LAUT Keberhasilan dari penurunan tindak pelanggaran dilaut adalah : Melakukan pembinaan serta sosialisasi secara intensif dengan memberikan beberapa brosur dan leaflet tentang peraturan perundang-undang kelautan dan perikanan; Melakukan operasi di darat dan di laut untuk penertiban suratsurat perahu seperti SIUP, SPI dan Surat Keterangan Andon dan selanjutnya di lakukan pembinaan sekaligus diwajibkan melengkapi surat-surat perahu. 68 Renstra

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA SALINAN BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA DINAS KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 64 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG.

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG. LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : 20 Oktober 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG. DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. TUGAS POKOK. Dinas

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN JALAN RAYA Jakarta KM. 50. CIMANDALA KEC SUKARAJA Perubahan Renstra 2013-2018

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I Pemerintah Provinsi Banten PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan masa depan secara tepat dari sejumlah pilihan, dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 27 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 27 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KAJI TERAP PERIKANAN TERPADU CIPULE PADA DINAS

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci