ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017
|
|
- Sudomo Widjaja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) The Addition of Anorganic and Liquid Organic Fertilizer to the Growth and Yield of Tomato (Lycopersicum esculentum Mill) Vega Dorthea Rumbarak 1, Bagyono 1, Margo Yuwono 2*, F. H. Listyorini 2 1 Alumni Fakultas Pertanian UNIPA 1 Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNIPA Jl. Gunung Salju, Amban Manokwari Papua Barat, * ) korespondensi: margo_yuwono60@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan percobaan di pot yang dirancang dengan Rancangan Petak Terbagi (split plot design) menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan ini terdiri dari 2 faktor, yaitu pupuk anorganik sebagai petak utama dan pupuk organik sebagai anak petak dengan 10 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair hanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat buah per tanaman dan berat ratarata per buah. Pupuk organik Biolef memberikan hasil terbaik pada penelitian ini. Kata Kunci: pupuk organik, pupuk anorganik, L. esculentum Abstract The study was aimed to identify the effect of anorganic and liquid organic fertiizer addition to the growth and yield of tomato. Potted research was conducted in split plot design which is based in completely randomized designed. There were 2 treatment factors being used, namely anorganic fertilizer as the main plot while the sub plot was organic fertilizer. The results revealed that the organich fertilizer only significantly affected plant s fruit weight and average fruit weight. Bioleaf was found to be the best liquid organic fertilizer. Keywords : organic fertilizer, anorganic fertilizer, L. esculentum PENDAHULUAN Tomat (L. esculentum Mill) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan (Cahyono, 2005). Tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Untuk mencapai hasil yang tinggi, selain dengan menggunakan varietas tahan terhadap hama dan penyakit juga perlu diperhatikan teknik budidaya yang tepat dan benar. Tanaman tomat memerlukan unsur hara makro N, P, K, Ca dan Mg serta unsur hara mikro Mn, Zn dan B (Koswara, 2006). Dalam upaya untuk mencapai teknik budidaya yang tepat Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 81
2 dapat dilakukan melalui pemupukan yang baik dan benar, yakni pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman tersebut. Menurut Kiswondo (2011), pemupukan sebagai salah satu bagian usaha intensifikasi pertanian merupakan usaha yang bertujuan menambah persediaan usur hara tanaman untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman. Seiring perkembangan pertanian saat ini untuk menuju pertanian berkelanjutan, maka salah satu alternatif adalah penggunaan bahan organik dan anorganik sebagai sumber hara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tomat. Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika tidak ada upaya untuk mengatasinya, maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. Penggunaan pupuk organik yang dipadukan dengan penggunaan pupuk kimia dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan pengurangan penggunaan pupuk kimia, baik pada lahan sawah maupun lahan kering. Menurut Ogbomo (2011) dalam Susila et al (2013), pemberian pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk organik akan lebih baik dibandingkan hanya pemberian salah satu pupuk organik; atau pupuk anorganik dan organik merupakan perlakuan yang paling efektif untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang optimal dalam budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pupuk anorganik dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan di Amban, Manokwari pada ketinggian 110 m dpl selama 4 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan percobaan pot/polibag. Rancangan petak terbagi (spliy plot design) dengan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk anorganik sebagai petak utama yang terdiri dari perlakuan tanpa pupuk anorganik (P 0 ) dan pupuk anorganik (P 1 ) yang terdiri dari campuran 1,11 g Urea, 1,04 g TSP, dan 0,415 g KCl. Faktor kedua adalah pupuk organik sebagai anak petak yang terdiri dari perlakukan tanpa pupuk organik cair (A 0 ), pupuk Bioleaf 2,5 ml/l air (A 1 ), pupuk Seprint 2,5 ml/l air (A 2 ), pupuk Super ACI 2,5 ml/l air (A 3 ) dan pupuk Bio Nutrisi 2,5 ml/l air (A 4 ). Dalam penelitian ini diamati tinggi tanaman 2 9 Minggu Setelah Tanam (MST), jumlah cabang, umur mulai berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, dan Fruit Set (%), berat buah panen per tanaman, jumlah buah panen per tanaman dan berat rata-rata buah. Data yang diperoleh dianalisis diolah secara statistik dengan menggunakan analisis ragam, dan jika terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik cair hanya memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap berat buah panen per tanaman dan berat rata-rata per buah. Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman 2 9 MST disajikan pada Gambar 1. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 82
3 Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman Tomat Akibat Pemberian pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Pola pertumbuhan tinggi tanaman akibat pemberian pupuk anorganik dan tidak diberi pupuk anorganik mempunya laju pertumbuhan relatif yang sama, walaupun demikian pertumbuhan tanaman tertinggi ditunjukkan pada tanaman yang diberi pupuk anorganik yaitu 103,34 cm pada minggu ke 9 MST, sedangkan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik yaitu 100,98 cm pada minggu ke 9 MST. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman akibat pemberian berbagai pupuk organik cair, terlihat bahwa pola pertumbuhan tinggi tanaman mampunyai laju pertumbuhan relatif yang sama, walaupun demikian pertumbuhan tanaman tertinggi ditunjukkan pada perlakuan pupuk organik cair Super ACI yaitu 105,81 cm, tanpa pupuk organik cair 104,82 cm dan Bio Nutrisi 103,89 cm pada minggu ke 9 MST, sedangkan terendah pada perlakuan pupuk organik cair Bioleaf yaitu 96,64 cm dan Seprint 99,64 cm pada minggu ke 9 MST. Gambar 2. Diagram Jumlah Cabang per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Hasil analisis ragam jumlah cabang menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah cabang paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 2,23 cabang per tanaman, sedangkan tanaman yang tidak diberi anorganik menghasilkan 2,05 cabang per tanaman. Gambar 3 menunjukkan jumlah cabang paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan pupuk organik cair Bioleaf, Seprint dan Bio Nutrisi yaitu 2,19 cabang per tanaman, sedangkan jumlah cabang paling sedikit Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 83
4 pada perlakuan tanpa pupuk organik cair dan Super ACI yaitu 2,06 cabang per tanaman. Gambar 3. Diagram Umur Mulai Berbunga Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap umur mulai berbunga menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Pada Gambar 3 terlihat bahwa umur mulai berbunga paling cepat pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 31,80 HST, sedangkan tanpa pupuk anorganik lebih lambat yaitu 33,73 HST. Pada perlakuan pupuk organik cair umur berbunga tercepat ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Seprint yaitu 31,88, tanpa pupuk 32,50 dan Super ACI 32,69 HST. Umur berbunga paling lambat pada tanaman yang menggunakan pupuk Bio Nutrisi yaitu 33,00 dan Bioleaf 33,75 HST. Gambar 4. Diagram Jumlah Bunga per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap jumlah bunga per tanaman menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah bunga per tanaman paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 37,63 bunga, sedangkan tanaman yang tidak diberi anorganik menghasilkan 35,00 bunga. Pada perlakuan pemberian pupuk organik cair jumlah bunga terbanyak ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Super ACI yaitu 41,25 bunga dan paling sedikit pada perlakuan pupuk organik cair Bioleaf yaitu 32,44 bunga. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 84
5 Gambar 5. Diagram Jumlah Tandan Bunga per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap jumlah tandan bunga menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah tandan bunga paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan anorganik yaitu 7,55 tandan dan paling sedikit ada pada tanaman yang tidak diberi anorganik yaitu 6,58 tandan. Sedangkan jumlag tanda bunga per tanaman tomat paling banyak pada perlakuan pemberian pupuk organik cair ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Super ACI yaitu 7,63 tandan dan yang paling sedikit menggunakan pupuk Seprint yaitu 6,75 tandan. Gambar 6. Diagram Jumlah Buah Jadi Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap jumlah buah jadi menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah buah jadi paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan anorganik yaitu 8,83 buah. Jumlah buah jadi paling banyak pada perlakuan pemberian pupuk organik cair ada pada taaman yang menggunakan pupuk Bioleaf yaitu 9,56 buah sedangkan jumlah buah jadi terendah ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Seprint yaitu 7,31 buah. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 85
6 Gambar 7. Diagram Fruit Set Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Hasil analisis ragam terhadap fruit set menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Fruit set paling tinggi ada pada tanaman yang diberi pupuk anorganik yaitu 24,03%, sedangkan tanaman dengan fruit set paling tinggi pada perlakuan pemberian pupuk organik cair ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Bioleaf yaitu 30,63%. Tabel 1. Berat Buah Panen per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Organik Cair Gambar 8. Diagram Berat Buah Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Berdasarkan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5% menunjukkan adanya pengaruh dan perbedaan yang nyata dari perlakuan pupuk terhadap berat buah panen per tanaman. Gambar 8 menunjukkan berat buah panen per tanaman paling banyak ada pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 253,08 g, sedangkan berat buah panen per tanaman terendah ada pada tanaman yang tidak diberi anorganik yaitu 248,33 g. Pupuk Organik Cair Berat Buah Panen (g) Tanpa Pupuk Organik Cair 248,42 ab Bioleaf 324,23 a Seprint 194,52 b Super ACI 237,52 ab Bio Nutrisi 249,13 ab BNT 0,05 89,13 Dari Gambar 8 terlihat bahwa berat buah panen per tanaman yang diberi pupuk organik cair Bioleaf berbeda nyata dengan Seprint akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair, Super ACI dan Bio Nutrisi, sedangkan perlakuan pupuk organik cair Seprint berbeda nyata denganbioleaf dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair, Super ACI dan Bio Nutrisi. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 86
7 Gambar 9. Diagram Jumlah Buah Panen Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah buah panen per tanaman paling banyak pada perlakuan pupuk anorganik yaitu 8,68 buah, sedangkan jumlah buah panen per tanaman terendah ada pada yang tidak menggunakan pupuk yaitu 7,78 buah. Jumlah buah panen per tanaman paling banyak pada perlakuan pemberian pupuk organik cair Bioleaf yaitu 9,50 buah dan jumlah buah panen terendah ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Seprint yaitu 6,94 buah. Tabel 2. Berat Rata-rata per Buah Akibat Pemberian Pupuk Organik Cair Gambar 10. Diagram Berat Buah Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Berdasarkan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5% menunjukkan adanya pengaruh dan perbedaan yang nyata dari perlakuan pupuk terhadap berat rata-rata per buah. Pada Gambar 10 terlihat bahwa berat rata-rata per buah paling tinggi pada perlakuan anorganik yaitu 141,78 g, sedangkan berat rata-rata per buah terendah ada pada tanaman yang tidak menggunakan pupuk anorganik yaitu Pupuk Organik Cair Berat Rata-rata per Buah (g) Tanpa Pupuk Organik Cair 129,73 b Bioleaf 195,91 a Seprint 101,15 b Super ACI 138,94 b Bio Nutrisi 139,05 b BNT 0,05 55,13 139,97 g. Berat rata-rata per buah yang diberi pupuk organik cair Bioleaf nyata lebih tinggi dibangdingkan tanpa pupuk organik cair dan pupuk organik cair lainnya. Pembahasan Pemberian pupuk anorganik pada tanaman tomat cenderung dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 87
8 cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, fruit set, berat buah panen per tanaman, jumlah buah panen, dan berat rata-rata per buah, serta mempercepat umur mulai berbunga dibandingkan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik. Pemberian pupuk anorganik dapat meningkatkan tinggi tanaman dan memperbanyak jumlah cabang. Hal ini diduga karena kandungan unsur hara N tersedia pada media tanam hingga tanaman dapat menyerap secara optimal. Hal ini didukung oleh Lingga dan Marsono (2007) bahwa nitrogen memiliki peran penting bagi tanaman untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, terutama batang, cabang dan daun. Nitrogen juga berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun, yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Tanaman yang diberi pupuk anorganik pada penelitian ini terlihat menghasilkan umur mulai berbunga lebih cepat sebesar 31,80 HST, dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik. Hal ini diduga karena unsur hara P tersedia bagi tanaman, sehingga dapat mempercepat proses pembungaan dan proses pembuahan. Hal ini didukung oleh Lingga (2002) bahwa unsur hara P berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan akar, mempercepat proses pembungaan dan pembuahan. Pemberian pupuk anorganik dapat menghasilkan jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, fruit set dan jumlah buah panen yang banyak serta berat buah panen per tanaman dan rata-rata per buah yang baik. Diduga tanaman menyerap unsur hara P dan K secara optimal, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Menurut Redaksi Agromedia (2007) di antara 13 unsur hara yang ada, unsur hara N, P, dan K merupakan unsur hara pokok yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh. Rosmarkan dan Yuwono (2002) juga menyatakan bahwa dengan penambahan unsur hara khususnya unsur fosfor (P) dapat membantu mempercepat proses pembungaan tanaman, dan dengan didukung unsur nitrogen (N) serat kalium (K) dalam memperkuat jaringan tanaman maka tanaman semakin siap untuk memasuki fase produktif. Selanjutnya Novizan (2005) menambahkan bahwa tujuan pemberian pupuk ke dalam tanah adalah untuk menggantikan unsur hara yang telah diabsorbsi oleh tanaman sehingga unsur hara dalam tanah tetap tersedia. Respon positif tanaman tomat terhadap perlakuan pupuk organik cair Bioleaf sangat baik dalam penelitian ini, karena tanaman mampu menghasilkan berat buah panen per tanaman dan ratarata per buah lebih baik dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik cair lainnya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tanaman tomat varietas Tombatu F1 dapat berproduksi tinggi apabila pupuk cair yang digunakan adalah pupuk organik cair Bioleaf. Kandungan pupuk Bioleaf terdiri dari kandungan total mineral (12,2%), bahan organik (11,26%) dan NPK (13,26%). Kandungan mineralnya terdiri dari Fe (0,6%), Mn (6,6%), Mg (1,0%), Zn (1,6%), Cu (0,1%), B (1,0%), dibandingkan dengan pupuk organik cair Seprint yang hanya mengandunng 1 unsur hara makro yaitu Mg dan 3 unsur hara mikro N, P, K, S, Ca, Mg serta 7 unsur hara mikro lainnya (Zn, Mn, Fe, Mo, Cu, Bo, C) dan pupuk organik cair Nio Nutrisi mengandung unsur hara makro yaitu N, P, K serta unsur hara mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Co). Pupuk organik cair Super ACI dan Bio Nutrisi dilihat dari kandungan unsur haranya bisa dibilang sangat lengkap, namun dalam penelitian ini pupuk Bioleaf cenderung memberikan hasil yang lebih baik. Hal tersebut diduga disebabkan oleh dosis Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 88
9 aplikasi yang belum sesuai dengan kebutuhan tanaman tomat. Menurut Jones (2008), secara umum tanaman tomat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, tanah dengan kandungan hara makro P, K, Ca dan Mg sedang hingga tinggi. Tanaman tomat membutuhkan tanah yang mengandung mkro Fe, Mn dan Zn dalam jumlah tinggi; sedangkan hara makro N, Mg, S dan hara mikro B dan Cu dibutuhkan dalam jumlah sedang. Selain itu, Ogbomo (2011) dalam Susila et al (2013) menambahkan bahwa, kombinasi pupuk anorganik dan organik merupakan perlakuan yang paling efektif untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang optimal dalam budidaya tomat. Produksi tanaman yang diharapkan tercapai apabila jumlah dan macam unsur hara di dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman berada dalam keadaan cukup, seimbang, dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman Sarief (1989). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan pupuk anorganik dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. 2. Tidak terdapat pengaruh yang nyata akibat pemberian pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, namun cenderung dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, fruit set, berat buah panen per tanaman, jumlah buah panen, dan berat rata-rata per buah, serta mempercepat umur mulai berbunga, dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik. 3. Perlakuan pupuk organik cair memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah tandan bungam jumlah buah jadi, fruit set, jumlah buah panen, namun memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat buah per tanaman dan berat rata-rata per buah. 4. Pupuk organik Bioleaf memberikan hasil terbaik pada penelitian. DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B Tomat, Budiday dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Kiswondo, P Penggunaan Abu Sekam dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan Tomat (Lycopersicum exculentum Mill). Embryo Vol 8 No 1. Koswara, E Percobaan Beberapa Jenis Pupuk Majemuk NPK Pada Tanaman Tomat. Buletin Teknik Pertanian (11) 1. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Sarief, S Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. Susila, A. D. Dan L. Haveel Optimasi Dosis Pupuk Anorganik dan Pupuk Kandang Ayam Pada Budidaya Tomat Hibrida (Lycopersicum esculentum Mill L.) Bul. Agrohorti 1 (1) : 119 : 126. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 89
PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN
Jurnal Cendekia Vol 11 Nomor 2 Mei 2013 PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) VARIETAS HARMONY Oleh:
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH
Buana Sains Vol 6 No 2: 165-170, 2006 165 PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Fauzia Hulopi PS Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dulu. Ada beberapa jenis tomat seperti tomat biasa, tomat apel, tomat keriting,
Lebih terperinciSTUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN [STUDY ON THREE EGG PLANT VARIETIES GROWN ON DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA, ITS EFFECT ON GROWTH
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan yang dianggap memiliki prospek yang baik. Hal ini terkait dengan semakin
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)
PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L) The Effect of Local Micro Organisms and NPK Fertilizers on Growth
Lebih terperinciPUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )
Agrium, April 2014 Volume 18 No 3 PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. ) Suryawaty Hamzah Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciMade Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi
Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 EVALUASI PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens,l.) PADA PERBEDAAN JENIS BAHAN DASAR DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR (The Evaluation of Celery (Apium
Lebih terperinci169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN
169 PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK KANDANG DAN NUTRISI SAPUTRA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) VARIETAS PERMATA (The Effect of Manure and Nutrition Saputra
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Unit Lapangan Pasir Sarongge, University Farm IPB yang memiliki ketinggian 1 200 m dpl. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir) THE EFFECT OF COW MANURE DOSAGE AND NITROGEN FERTILIZER ON GROWTH AND
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat
1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kompos dari berbagai macam limbah pertanian terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat memberikan pengaruh berbeda nyata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciPENGARUH TAKARAN PUPUK NPK DAN JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.
PENGARUH TAKARAN PUPUK NPK DAN JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) KULTIVAR TYMOTI Desi Rahmawati 1) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinci2015 KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN BIONUTRIEN S267 TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT TM-03
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tanaman kelapa sawit (Elais guineensis) merupakan salah satu tanaman tropis yang memiliki banyak manfaat. Bagian kelapa sawit yang dimanfaatkan adalah minyak
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.) Ella Zabarti 1, Wahyu Lestari 2, Mayta Novaliza Isda
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK
PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID Madun 1), Made Deviani Duaja 2), Akmal 2) 1. Alumni Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian 2. Dosen Prodi Agroekoteknologi
Lebih terperinciAPPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)
JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 2 MEI-2013 ISSN: 2338-3976 PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN PUPUK HIJAU Crotalaria juncea L. UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
Lebih terperinciVol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :
ANALISIS TUMBUH DUA VARIETAS TERUNG (Solanum melongena L.) PADA PERBEDAAN JENIS PUPUK ORGANIK CAIR (Growth Analysis of Two Eggplant (Solanum melongena L.) Varieties on Different Types of Liquid Organic
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)
1 PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) Ringkasan Sri Wahyuni Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak varietasnya (Rukmana, 2005). Kedudukan tanaman kacang hijau
Lebih terperinciADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK
ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK Ida Bagus Aribawa dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK Growth and yield of shallot on Different Soil Tillage and Giving NPK fertilizer Romayarni Saragih 1*,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang digunakan untuk menyusun berbagai komponen sel selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Unsur hara (plant nutrient) ialah makanan yang diperlukan tanaman sebagai sumber energi yang digunakan untuk menyusun berbagai komponen sel selama proses pertumbuhan
Lebih terperinciPengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis
Agritrop, 26 (3) : 105-109 (2007) issn : 0215 8620 C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan
I. BAHAN DAN METODE 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada bulan Mei sampai September 2011. 1.2 Bahan dan Alat
Lebih terperinciPENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU
43 Buana Sains Vol 12 No 1: 43-50, 2012 PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU F. Hulopi PS. Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI Oleh : ALI ZAINAL ABIDIN/080307049 PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN
Jurnal AGRIFOR Volume XII Nomor 2, Oktober 2013 ISSN : 1412 6885 PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk phonska pada pertumbuhan dan produksi kacang hijau masing-masing memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sawi (Brassica juncea, L.) merupakan kelompok tanaman sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman sawi yang murah dan kandungan nutrisi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga dan komposisi kimia pupuk organik yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan
Lebih terperinciPeran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana
Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag Oleh: Susantidiana Abstract The objective of this research is to evaluate
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Lahan 4. 1. 1. Sifat Kimia Tanah yang digunakan Tanah pada lahan penelitian termasuk jenis tanah Latosol pada sistem PPT sedangkan pada sistem Taksonomi, Tanah tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat yaitu selain dapat dimanfaatkan sebagai sayur, lalapan, salad
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor, serta di kebun percobaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang dibudidayakan secara komersial di daerah tropis. Hampir setiap hari produk ini
Lebih terperinciTANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS
Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 8, No 3 : 38-42 TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
Lebih terperinciBAHAN METODE PENELITIAN
BAHAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan terutama Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke Italia, Jerman dan negaranegara Eropa lainnya. Berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menarik sehingga mampu menambah selera makan. Selada umumnya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selada banyak dipilih oleh masyarakat karena tekstur dan
Lebih terperinciVol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :
PENGARUH PERBEDAAN FORMULA PUPUK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleracea). (The Effect of Different Fertilizer Formula on Chinesse Kale (Brassica oleracea) Growth and Yield) Dewi Kumala Sari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian tanaman pangan merupakan sektor pertanian yang memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan sektor pertanian
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK ORGANIK SUPERNASA PADA BERBAGAI DOSIS DAN FREKWENSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
153 Buana Sains Vol 9 No 2: 153-158, 2009 PENGARUH PUPUK ORGANIK SUPERNASA PADA BERBAGAI DOSIS DAN FREKWENSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT Sutoyo dan Fauzia Hulopi PS. Budidaya Pertanian,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang
1 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Deskripsi dan Morfologi Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang berperan penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Tomat merupakan tumbuhan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciSKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) YANG DIPENGARUHI OLEH JENIS LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA Oleh: JenniKania 10982005365 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos, baik yang berbentuk cair, maupun
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAHAN DAN METODE
PENDAHULUAN Tebu ialah tanaman yang memerlukan hara dalam jumlah yang tinggi untuk dapat tumbuh secara optimum. Di dalam ton hasil panen tebu terdapat,95 kg N; 0,30 0,82 kg P 2 O 5 dan,7 6,0 kg K 2 O yang
Lebih terperinciPUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur UNSUR
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Mengembangkan dan membudidayakan tanaman tomat membutuhkan faktor yang mendukung seperti pemupukan, pengairan, pembumbunan tanah, dan lain-lain. Pemberian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciGusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi
PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT (Elais guineensis Jaqc. ) DI PEMBIBITAN UTAMA DENGAN PERBEDAAN KOMBINASI PUPUK CAIR NUTRIFARM DAN NPKMg (The Seedling Growth Of Oil Palm (Elais guineensis Jaqc) In Nursery With
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :
PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3 SKRIPSI Oleh : RUTH ERNAWATY SIMANUNGKALIT 060301034 BDP AGRONOMI PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Urea dengan kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan diameter
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Desa Situ Gede Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2009 Februari 2010. Analisis tanah dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciRESPON TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP APLIKASI PUPUK YANG BERBEDA
774 Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5, Mei 2017: 774 781 ISSN: 2527-8452 RESPON TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP APLIKASI PUPUK YANG BERBEDA TOMATO PLANT (Lycopersicum esculentum
Lebih terperinciImam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah
6. MENGHITUNG TAKARAN PUPUK UNTUK PERCOBAAN KESUBURAN TANAH Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah Pengertian Pupuk Pupuk adalah suatu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung mulai dari bulan Maret sampai Juni 2012. 3.2 Bahan dan
Lebih terperinciTanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair
Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair Responses Growth and Production of Mustard Greens (Brassica juncea L.) to the Addition of Liquid Fertilizer Muhammad
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN
PENGARUH DOSIS PUPUK AGROPHOS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) VARIETAS HORISON Pamuji Setyo Utomo Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Hara Tanah Analisis kandungan hara tanah pada awal percobaan maupun setelah percobaan dilakukan untuk mengetahui ph tanah, kandungan C-Organik, N total, kandungan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.
1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara agaris yang memiliki iklim tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan perkebunan. Hampir
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA
PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA GROWTH AND YIELD OF SPRING ONION (Allium fistulosum L.) LINDA VARIETY DUE TO CHICKEN
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY
Plumula Volume 1 No.1 Januari 2012 ISSN : 2089 8010 PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY Ifluence of Plant Media and Consentration
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monotyledonae : Gramineae (Poaceae)
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Oleh : Rinda Dewi Lestari NPM 10712032 POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.
Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki tanah yang sangat subur dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan, seperti padi, jagung, kopi, teh, cengkeh dan lain
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 8 Jurnal Agrotek Tropika 6(1): 08-14, 2018 Vol. 6, No. 1: 08 14, Januari 2018 PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING
Lebih terperinciRESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN
RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN Sumarni T., S. Fajriani, dan O. W. Effendi Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaJalan Veteran Malang Email: sifa_03@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Latin, seperti Peru, Ekuador, dan Meksiko. Selanjutnya, tomat menyebar ke seluruh Amerika,
Lebih terperinciPengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit
J. Hort. 18(2):155-159, 2008 Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit Sutapradja, H. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Peubah yang diamati dalam penelitian ini ialah: tinggi bibit, diameter batang, berat basah pucuk, berat basah akar, berat kering pucuk, berak kering akar, nisbah
Lebih terperinciPUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciRESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS
RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS RESPONSE OF PLANTING DISTANCE AND GRANUL ORGANIC FERTILIZER DOSAGE DIFFERENT ON GROWTH
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK INTAN SUPER DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK INTAN SUPER DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Syafrizal Hasibuan 1, Lokot Ridwan Batubara 1, Iwan Sunardi 2 1 Staff
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia dan Fisik Latosol Darmaga Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga yang digunakan dalam percobaan ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Sifat Kimia
Lebih terperinciPemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)
Planta Tropika Journal of Agro Science Vol 3 No 2 / Agustus 2015 Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.) DOI 10.18196/pt.2015.045.94-99 Bambang Heri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang tinggi seperti vitamin,
Lebih terperinciE-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017
Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk ZA, NPK, Urea terhadap Pertumbuhan Rumput Bermuda (Cynodon dactylon) pada Industri Pembibitan Tanaman Lansekap di Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur I PUTU MERTAYASA
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 172 Vol. 1, No. 2: 172 178, Mei 2013 PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.) Mutiara
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian
ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS SERBUK SABUT KELAPA, KOMPOS DAUN DAN PUPUK KIMIA NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersiumn esculentum mill) Oleh Mitra Suri Penanaman tomat memerlukan
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan adalah suatu penambahan sel yang disertai perbesaran sel yang di ikut oleh bertambahnya ukuran dan berat tanaman. Pertumbuhan berkaitan dengan proses pertambahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan jagung terus meningkat, baik untuk pangan maupun pakan. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan nasional. Peningkatan kebutuhan jagung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pupuk merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang diberikan pada tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan proses reproduksi setiap hari tumbuhan membutuhkan
Lebih terperinciPengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130
PENGARUH DOSIS DAN CARA PEMBERIAN PUPUK PHOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (VIGNA SINENSIS L.) DI LAHAN KERING ABSTRACT I PUTU WISARDJA Fakultas Pertanian Universitas Tabanan The experiment
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PLANT GROWTH AND PRODUCTION MUSTARD (Brassica juncea L) WITH GRANT OF MICROORGANISMS
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR [RESPONSE TO GROWTH AND YIELD OF PEANUT ON APPLICATION OF ORGANIC SOLIDS AND LIQUIDS DOSAGE FERTILIZER] Deni Suprianto
Lebih terperinci