BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dunia nyata. Hal ini yang dikemukakan oleh Cockcroft et al

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran matematika ada pada setiap jenjang pendidikan, baik dari SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Selain itu Matematika merupakan mata pelajaran yang penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan dunia nyata. Hal ini yang dikemukakan oleh Cockcroft et al (1982) menyatakan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang masuk di dalam kurikulum, banyak manfaat dari matematika digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya menghitung jumlah uang yang dimiliki nasabah pada jangka waktu yang akan datang, sehingga menyebabkan matematika sangat penting. Menurut Depdiknas (2006) kegiatan pembelajaran matematika di sekolah memiliki tujuan untuk: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau 1

2 2 media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah Dengan demikian, matematika sebagai bagian dari kurikulum memainkan peranan strategis dalam peningkatan kualitas SDM di Indonesia. Suhaedi (2013) mengatakan bahwa Aljabar merupakan materi yang sangat penting untuk dikuasai oleh siswa, karena baik secara implisit ataupun eksplisit aljabar digunakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah perhitungan pada transaksi jual beli di pasar, aljabar dapat juga diterapkan dalam menentukan untung rugi serta presentasenya dalam perdagangan. Penalaran aljabar penting dalam kehidupan misalnya membandingkan penyedia ponsel yang menawarkan kontrak yang lebih baik atau menentukan waktu dan jarak ketika mengemudi melibatkan penalaran aljabar, selain itu penalaran aljabar juga dapat digunakan dalam bebarapa bidang keahlian seperti: 1) arsitek dan ahli konstruksi menggunakan penalaran aljabar untuk merancang bangunan dan menentukan bahan yang dibutuhkan untuk membangun struktur, 2) pengembangan perangkat lunak menggunakan penalaran aljabar untuk membuat kode, 3) bangkir menggunakan penalaran aljabar untuk mengetahui hipotek dan suku bunga (Ontario Ministry of Education,2013).

3 3 Kaput dan Blanton (Ontario Ministry of Education, 2013) menyatakan penalaran aljabar adalah proses menggeneralisasikan ide matematika dari suatu hal yang khusus melalui pemberian argumen, dan menyatakan secara formal sesuai perkembangan usia siswa. Dalam penalaran aljabar terdapat level untuk setiap jenjang sekolah yaitu primary education untuk tingaktan SMP/MTs dan secondary education untuk tingkat SMA/MA/SMK, karena penelitian ini dilakukan pada tingkat SMA/MA/SMK maka level penalaran aljabar yang digunakan adalah secondary education. Godino et al.(2014) memberikan level penalaran aljabar untuk secondary education yaitu Level 4 : using parameters, Level 5 : treatment parameters dan Level 6. Sekolah menengah kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), jika pada Sekolah Menengah Atas (SMA) pembelajaran teori lebih banyak dari pada praktik (mengutamakan akademik) maka pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih banyak praktik (mengutamakan kejuruan). Sehingga menyebabkan kemampuan dari siswa SMA dengan SMK berbeda dalam hal menyerap informasi, tetapi siswa SMK lebih siap dalam memasuki dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan sudah banyak berkembang menjadi semakin baik dan semakin banyak didaerah - daerah, salah satu Sekolah

4 4 Menengah Kejuruan dikabupaten Banyumas adalah SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang. Di SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang berlangsung proses pembelajaran yang efektif dan lancar, selain itu siswa dituntut berperan aktif dalam poses pembelajaran salah satunya pada pembelajaran matematika, karena di SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang diterapkan kurikulum Penjurusan pada Sekolah Menengah Kejuruan dilakukan pada saat masuk sekolah, setiap jurusan ada mata pelajaran yang berbeda dengan jurusan lainnya. Sehingga membuat kemampuan setiap siswa dan siswi antar jurusan berbeda, SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang memiliki beberapa jurusan yaitu Teknik Permesinan(TP), Teknik Sepeda Motor (TSM), dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Setelah melakukan wawancara pada guru diketahui bahwa jurusan Teknik Kendaraan Ringan merupakan jurusan yang paling diminati oleh siswa pada saat mulai pendaftaran disekolah, selain itu pada jurusan TKR ada satu kelas yang dibedakan dengan kelas TKR yang lainnya dikarenakan siswa pada kelas tersebut lebih cepat menyerap informasi dari pada siswa kelas TKR lainnya dan fasilitas ruang kelasnya juga berbeda dengan kelas TKR lainnya. Kelas tersebut yaitu TKR-T. Karena penalaran aljabar penting dalam kehidupan sehari hari dan dunia kerja, maka penting untung mengetahui penalaran aljabar siswa. Selain itu belum ada upaya untuk melevelkan penalaran aljabar siswa disekolah tersebut, sehingga peneliti tertarik untuk membuat judul PROFIL PENALARAN ALJABAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 AJIBARANG.

5 5 B. Fokus Penelitian Dalam mengkaji penelitian tentang penalaran aljabar siswa, fokus penelitian adalah pelevelan penalaran aljabar siswa menurut Godino et al. (2014) yang meliputi Fourth level of algebraization: using parameters, Fifth level of algebraization: treatment parameters, Sixth level of algebraization. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah subjek penelitiannya yaitu siswa kelas X jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang. Berdasarkan uraian di atas diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana level-level penalaran aljabar siswa SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang jurusan Teknik Kendaraan Ringan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui level-level penalaran aljabar siswa SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang jurusan Teknik Kendaraan Ringan. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah memberikan informasi terkait penalaran aljabar siswa. Selain itu hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lanjutan untuk meningkatkan penalaran aljabar siswa, setelah mengetahui bagaimana penalaran aljabar khususnya kelas X.

6 6 2. Bagi Peneliti a) Menambah pengalaman dan wawasan tentang pembelajaran matematika di sekolah. b) Memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam melakukan penelitian pembelajaran matematika. 3. Bagi Guru a) Sebagai bahan referensi tentang bagaimana penalaran aljabar, sehingga pendidik dapat menyusun model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penalaran aljabar siswa. 4. Bagi Siswa a) Menumbuhkan dan meningkatkan penalaran aljabar siswa dalam pembelajaran. b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukan kemampuan masing-masing. 5. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka perbaikan dan pengembangan proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika