BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya adalah buruknya pelaksanaan corporate governance (tata kelola

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan yang melanda kawasan Asia di sekitar tahun , di mana Indonesia termasuk di dalamnya telah dirasakan amat memberatkan kehidupan bagi semua kalangan. Salah satu akar penyebab timbulnya krisis ekonomi di Indonesia dan juga di berbagai negara Asia lainnya adalah buruknya pelaksanaan corporate governance (tata kelola perusahaan) dihampir semua perusahaan yang ada, baik perusahaan yang dimiliki pemerintah (BUMN) maupun yang dimiliki pihak swasta. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian nasional, BUMN telah memberikan andil besar dalam menopang keuangan negara maupun dalam memberikan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja BUMN secara komprehensif dan optimal maka pemerintah perlu melakukan perbaikan tata kelola perusahaan dengan menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan pelaku bisnis yang dominan di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia. Meskipun rata-rata kinerja operasionalnya memprihatinkan, namun perannya dalam perekonomian masih sangat besar. Kebutuhan public akan 1

2 2 listrik, bahan bakar, air bersih, telekomunikasi, bahan pangan, perbankan sebagian besar masih dikerjakan BUMN. Good corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan antara arah dan kinerja perusahaan, dan juga peran penting penerapan good corporate governance dapat dilihat dari sisi salah satu tujuan penting didalam mendirikan sebuah perusahaan yang selain untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, juga untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Pelanggaran tentang prinsip-prinsip good corporate governance dikalangan perusahaan Indonesia terjadi karena sangat minimnya peraturan yang jelas akan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dengan kinerja perusahaan sehingga kendali akan kinerja perusahaan menjadi longgar. Organisasi/perusahaan wajib menerapkan praktik good corporate governance, hal ini diperkuat dengan diterbitkannya pedoman umum good corporate governance oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Pedoman mengenai Good Corporate Governance (GCG) diperlukan sebagai dasar dalam pelaksanaan penerapan prinsip-prinsip bagi perusahaan di Indonesia, menggunakan Pedoman 2006 yang diubah kedalam PER- 01/MBU/2011 dan disempurnakan dalam PER-09/MBU/2012 pada Juli Permen BUMN No. PER-01/MBU.2011 dan No. PER-09/MBU/2012

3 3 mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional. Kinerja perusahaan BUMN khususnya Bank senantiasa meningkatkan total assetnya dari tahun ke tahun serta memberikan solusi transaksi keuangan yang komprehensif kepada nasabah corporate untuk memperkuat hubungan dengan nasabah corporate, commercial, dan institusi dengan memberikan solusi transaksi keuangan yang komprehensif. Nilai sebuah bank dapat tercipta melalui beberapa cara (Mudrajad, 2002), pertama adalah menciptakan pendapatan dan atau aliran kas yang lebih besar, meliputi: skala ekonomi, yakni berupa penghematan biaya dengan cara konsolidasi dalam pemrosesan data dan operasi, konsolidasi, deversivikasi, dan perampingan bagian investasi dan sekuritas portofolio, konsolidasi kredit termasuk dokumentasi dan persiapan kredit, konsolidasi penilaian kredit dan atau operasi, konsolidasi sistem antar cabang, termasuk penggunaan internet dan konsolidasi yang lain. Kedua adalah meningkatkan pangsa pasar yang dapat dilakukan dengan identifikasi merk, peningkatan pengaruh politis dan kekuatan pasar serta pengurangan pesaing. Ketiga dengan cara perbaikan lini produk, dengan cara memperkuat dan meningkatkan diversifikasi lini produk, peningkatan pemasaran dan atau distribusi produk serta masuk ke dalam pasar baru yang menarik. Keempat, dengan cara meningkatkan kemampuan manajerial dan peningkatan leverage keuangan. Perusahaan BUMN khususnya Bank juga ikut berkontribusi untuk kemajuan bangsa dalam berbagai peran di setiap aktivitas bisnis. Seperti halnya

4 4 berperan aktif mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan Sumber Daya Manusianya dari tahun ke tahun, dengan begitu perusahaan membantu penciptaan lapangan kerja setiap tahun dengan memberikan pembiayaan dengan korporasidi sector lain dan dapat menyerap tenaga kerja secara berkesinambungan. Penelitian yang dilakukan oleh Astri Furqani (2014) dengan judul Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumenep. Hasil dari penelitian ini adalah Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia (Persero) Sumenep sudah diterapkan walaupun masih belum sepenuhnya khususnya pada prinsip accountibility dan responsiblity, sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini ingin mengetahui sejauh apa kemudian perusahaan BUMN (Perbankan) mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), dan bagaimana hubungannya terhadap kinerja perusahaan BUMN (Perbankan) menurut sudut pandang perusahaan BUMN (Perbankan), dan hal apa saja yang perlu ditingkatkan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan good corporate governance pada Bank Mandiri Cabang Malang? 2. Apakah faktor pendukung dan penghambat implementasi good corporate governance pada Bank Mandiri Cabang Malang? 1.3 Tujuan Penelitian

5 5 1. Mendeskripsikan dan menganalisis penerapan good corporate governance pada Bank Mandiri Cabang Malang. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat implementasi good corporate governance pada Bank Mandiri Cabang Malang. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan yang berkaitan dengan pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan. 2. Sebagai refrensi atau sumber informasi bagi penulis lainnya yang melakukan penelitian ataupun pembahasan lebih lanjut mengenai pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan