TINJAUAN PUSTAKA. Tahap tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan status kelangkaan spesies

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. Tahap tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan status kelangkaan spesies"

Transkripsi

1 TINJAUAN PUSTAKA Inventarisasi Inventarisasi merupakan usaha menghitung jumlah individu suatu spesies tumbuhan untuk mengetahui kelimpahan populasi tersebut di habitat aslinya. Tahap tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan status kelangkaan spesies tumbuhan tertentu berdasarkan data populasi di habitat aslinya (Yulia dan Ruseani, 2008). Inventarisasi dilakukan secara eksploratif (Puspitaningtyas, 2007). Inventarisasi anggrek dilakukan dengan tujuan untuk melihat kekayaan spesies anggrek di suatu kawasan. Untuk melihat kelimpahan relatif spesies anggrek dilakukan pengamatan jumlah individu maupun frekuensinya. Pengamatan dilakukan pada setiap kali penjumpaan. Setiap kali berjalan dijumpai anggrek, maka pada saat itu dilakukan pengamatan populasi dan pengulangan penjumpaan dihitung sebagai frekuensinya. Kelimpahan relatif dihitung dari penjumlahan persentase jumlah individu dan persentase frekuensi keterdapatannya (Puspitaningtyas, 2010). Eksplorasi adalah pelacakan atau penjelajahan atau dalam plasma nutfah tumbuhan dimaksudkan sebagai kegiatan mencari, mengumpulkan, dan meneliti spesies plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari kepunahan. Plasma nutfah yang ditemukan perlu diamati sifat dan asalnya. Eksplorasi dilengkapi dengan denah penjelajahan yang menggambarkan tempat tujuan eksplorasi dan data paspor (memuat nama daerah plasma nutfah anggrek, kondisi biogeografi, dan ekologi) (Sabran, dkk., 2003).

2 Identifikasi tingkat genus dilakukan dengan cara melakukan pengamatan morfologi tumbuhan. Untuk mengidentifikasi sampai tingkat spesies diperlukan pengamatan morfologi bunganya. Spesies yang sedang tidak berbunga hanya dapat diidentifikasi sampai tingkat genusnya (Puspitaningtyas, 2010). Anggrek Tanah Menurut Soeryowinoto (1974), anggrek tanah adalah anggrek yang hidup di permukaan tanah dan nutrisinya diperoleh dari dalam tanah. Anggrek tersebut memiliki rambut-rambut akar yang panjang. Akar anggrek tanah berbeda sekali dengan anggrek saprofit atau anggrek epifit. Akar anggrek tanah mempunyai akar rambut yang panjang dan rapat. Umumnya anggrek tanah berdaun lebar dengan helain daun yang relatif tipis. Daun tersebut tidak sekulen, umumnya berwarna hijau sehingga diharapkan dapat mengambil gas CO 2 dari udara bebas dan mengambil zat-zat anorganik tanah. Beberapa contoh anggrek tanah adalah: Phaius, Arundina, dan Sphatoglottis. Menurut Ashari (1995), anggrek tanah selain memiliki akar rambut (alat penghisap) juga adakalanya memiliki akar umbi yang berfungsi untuk menyimpan makanan dari hasil fotosintesis. Klasifikasi Anggrek Menurut Parnata (2005), anggrek diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Orchidales

3 Famili Genus Spesies : Orchidaceae : ±1.200 genus : ± spesies alam dan ± spesies hibrida Struktur Morfologi Anggrek Bunga Menurut Latif (1960) dalam Berliani (2008), bunga anggrek terdiri dari lima bagian utama yaitu sepal (kelopak bunga), petal (mahkota bunga), benang sari, putik dan ovari (bakal buah). Pelindung bunga terluar saat bunga masih kuncup adalah sepal. Anggrek mempunyai tiga helai sepal yang berwarna indah. Letaknya membentuk segitiga. Sesudah sepal, terdapatkan tiga helai petal yang juga terletak dalam bentuk segitiga. Dua helai yang diatas membentuk sudut 120 dengan lembar ke-3 yang lebih besar dan disebut labelum atau bibir. Labelum bermacam-macam bentuk, dan warna lebih cerah pada beberapa spesies anggrek. Labelum membentuk semacam platform tempat hinggapnya serangga. Benang sari pada bunga anggrek ada yang satu (monandrae), dan ada yang dua (diandrae). Benang sari dan tangkai putik menjadi satu membentuk suatu struktur yang disebut columna. Tidak seperti tumbuhan lainnya, columna anggrek tidak mempunyai tepung sari seperti serbuk, tetapi mempunyai gumpalan serbuk sari yang disebut polinia. Polinia melekat pada ujung columna melalui suatu struktur yang disebut plasenta dan tertutup dengan sebuah cap. Tergantung dari spesiesnya, jumlah polinia ada yang 2, 4, 6 atau 8. Kepala putik (stigma) terletak di bawah cap dan polinia, menghadap ke labelum. Tampaknya seperti lubang dangkal yang bulat dan agak lengket. Ovari bunga terletak di bawah struktur mahkota. Kedudukan yang demikian disebut inferior ovari. Ovari biasanya bersatu

4 dengan tangkai bunga (flower stalk). Bunga anggrek ada yang terbentuk pada pucuknya/ujung tanaman seperti pada Cattleya. Golongan demikian disebut acranthe (Gambar 1). Golongan lainnya adalah bunga yang terbentuk antara helai daun yang disebut pleuranthe, seperti yang dapat diamati pada Vanda (Gambar 2). Bunga-bunga anggrek berbentuk karangan atau rangkaian, muncul dari tangkai bunga yang memanjang. Beberapa spesis anggrek mempunyai karangan bunga yang letaknya lateral dan beberapa lagi letaknya terminal. Bunga yang letaknya terminal terpusat di puncak tanaman atau di ketiak daun. Sementara itu, bunga yang letaknya lateral, lebih menyebar (Parnata, 2005) A 4 3 B 9 Gambar 1. Struktur bunga Cattleya, A. Bunga: 1. kelopak dorsal, 2. mahkota (corolla), 3. kelopak lateral, 4. bibir (labellum), 5. columna, dan B. Columna: 6. kepala sari, 7. rostellum, 8. kepala putik (stigma) 9. bakal buah (Gunadi, 1985b) B 5 3 A Gambar 2. Struktur bunga Vanda, A. Bunga: 1. bakal buah, 2. kelopak dorsal, 3. kelopak lateral, 4. mahkota (corolla), 5. bibir (labellum), 6. columna, dan B. Polinia (gumpalan serbuk sari): 7. serbuk sari, 8. tangkai sari, 9. lempeng perekat (Gunadi, 1985b)

5 Buah Menurut Latief (1960) dalam Berliani (2008), Buah anggrek merupakan buah capsular yang berbelah enam. Biji didalam buah sangat banyak. Biji-biji anggrek tidak mempunyai endosperm yaitu cadangan makanan seperti biji tumbuhan lain. Cadangan makanan diperlukan dalam perkecambahan dan pertumbuhan awal biji, maka untuk perkecambahannya dibutuhkan gula dan persenyawaan-persenyawaan lain dari luar atau dari lingkungan sekelilingnya. Bakal biji anggrek anatrop, sangat kecil. Buah biasanya berupa buah kendaga, membuka ke samping dengan 3 sampai 6 celah-celah membujur. Biji banyak, sangat kecil, seperti serbuk, memanjang pada 2 ujung atau jarang sekali bersayap, endosperm tidak terdapat lembaga, belum terbentuk atau belum terdiferensiasi (Tjitrosoepomo, 2004) Menurut Sumartono (1981), buah anggrek mengandung ribuan sampai jutaan biji yang sangat halus, berwarna kuning sampai coklat. Pembiakan dengan biji lebih sukar dibandingkan dengan cara-cara lainnya, karena biji anggrek sangat kecil dan mudah diterbangkan angin. Maka pembiakan dengan biji yang dilakukan orang bertujuan untuk mendapatkan spesies baru. Biji diperoleh dari penyerbukan serbuk sari pada putik. Di hutan penyerbukan terjadi dengan bantuan serangga. Namun secara sengaja penyerbukan dapat dilakukan dengan mengambil serbuk sari dengan alat dan letakkan pada kepala putik sehingga terjadi pembuahan. Daun Menurut Latif (1960) dalam Berliani (2008), pada umumnya tanaman monokotil, daun anggrek tidak mempunyai tulang daun yang terbentuk jala menyebar, tetapi tulang daunnya sejajar dengan helaian daun. Tebal daun juga

6 bervariasi dari tipis sampai tebal berdaging (sukulen). Pada Vanda bahkan ada yang membulat seperti pistil. Daun melekat pada batang dengan kedudukan satu helai tiap buku dan berhadapan dengan daun pada buku berikutnya atau berpasangan yaitu setiap buku terdapat dua helai daun yang berhadapan. Warna daun anggrek hijau muda hingga hijau tua, kekuningan dan ada pula yang bercak-bercak. Anggrek daun memiliki daun atau tulang daun yang berwarna dan keindahan spesies anggrek terletak pada daun tersebut. Bentuk daun anggrek bervariasi (Latif, 1972 dalam Berliani, 2008). Menurut Latif (1960) dalam Berliani (2008), ujung daun anggrek ada yang runcing biasa, belah dua atau sama saja belahnya atau tidak sama, ada bagian ujung daun yang seperti dipatahkan dengan jari (memar). Jika dilihat dari pertumbuhan daunnya, anggrek digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu tipe evergreen dan tipe deciduous. Tipe evergreen adalah tipe daun yang tetap segar, hijau dan tidak gugur secara serentak. Tipe deciduous adalah tipe anggrek berdaun gugur serentak yakni pada waku tertentu seluruh daun akan gugur secara bersamaan dan tanaman mengalami masa istirahat. Batang Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Pada pola pertumbuhan simpodial yaitu anggrek dengan pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang tersebut akan tumbuh terus. Setelah mencapai batas maksimum, pertumbuhan batang akan berhenti. Pertumbuhan baru tersebut dilanjutkan oleh anakan baru yang tumbuh disampingnya. Pada anggrek simpodial terdapat suatu penghubung yang disebut rhizoma atau batang dibawah tanah. Pertumbuhan tunas baru akan keluar dari

7 rhizoma, sebagai contoh yang paling jelas adalah pada anggrek Cattleya. Pada anggrek Cattleya, bentuk antara rhizoma dan daun disebut pseudobulb. Pseudobuld tersebut ukurannya bervariasi demikian juga bentuknya (Latif, 1960 dalam Berliani, 2008). Anggrek tipe simpodial merupakan anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga keluar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh, dapat dilihat pada Gambar 3. Kecuali pada anggrek spesies Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain: Dendrobium sp., Cattleya sp., dan Cymbidium sp.. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit (Sumartono, 1981). Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Batang anggrek ada yang berbentuk tunggal dengan bagian ujung batang tumbuh lurus tidak terbatas. Daun-daunnya yang tua pada batang bagian bawah gugur. Setelah daun gugur batang tampak seperti mati. Pada umumnya untuk perbanyakan dapat digunakan potongan-potongan batang tunggal tersebut. Bekas potongan dapat membentuk pucuk baru kembali (Latif, 1972 dalam Berliani, 2008). Bunga keluar dari sisi batang di antara dua ketiak daun, lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain: Vanda sp., Arachnis sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp. (Soeryowinoto, 1974).

8 A B C Gambar 3. Anggrek simpodial: 1. batang tua, 2. batang, 3. umbi semu, 4. akar, 5. daun, 6. tangkai-bunga, 7. bunga, 8. kuncup bunga, 9. akar tinggal (Gunadi, 1985b) Gambar 4. Anggrek monopodial (Gunadi, 1985b) Akar Akar anggrek umumnya lunak dan mudah patah. Ujungnya meruncing, licin dan sedikit lengket. Akar anggrek mempunyai lapisan velamen yang bersifat spongy (berongga). Di bawah lapisan tersebut terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Pada saat akar menyentuh batang yang keras, maka akar tersebut mudah

9 melekat. Akar-akar yang sudah tua akan menjadi coklat dan kering, kemudian fungsinya digantikan dengan akar-akar baru yang tumbuh. Pada jenis monopodial terdapat banyak akar lateral yaitu akar yang keluar dari batang diatas. Akar aerial yang masih aktif ujungnya berwarna hijau, hijau keputihan atau kuning kecoklatan, licin dan mengkilat. Akar tersebut besar dan dapat bercabang-cabang. Pada tempat yang kering akar tersebut makin banyak percabangannya untuk mencari tempat yang lembab (Latif, 1960 dalam Berliani, 2008). Menurut Latif (1972) dalam Berliani (2008), akar anggrek umumnya ada dua macam yaitu akar tanah dan akar gantung. Akar tanah tentu terdapat pada anggrek tanah dan akar gantung terdapat pada anggrek epifit. Selain itu ada juga akar anggrek yang melekat pada benda keras seperti kayu dan batu. Akar anggrek ada yang semacam akar pikat yaitu akar yang pada beberapa anggrek diluar dari jenis akar yang biasa. Letaknya di pangkal (rumpun) batang. Ukurannya pendek, kaku, berliku-liku sedikit, ujungnya tajam dan arahnya keatas, misalnya terdapat pada spesies Cymbidium dan Grammatophyllum. Habitat Anggrek Anggrek atau Orchidaceae termasuk dalam keluarga bunga-bungaan. Anggrek terdapat di hutan yang gelap, lereng yang terbuka, batu karang yang terjal, dan batu-batuan di daerah pantai dengan garis pasang surut tinggi. Bahkan di tepi gurun pasir anggrek dapat ditemukan. Anggrek tumbuh dari kutub utara sampai daerah khatulistiwa dan selatan pada semua benua kecuali Antartika (Nursub i, dkk., 2011). Menurut Sihotang (2010), dilihat dari tempat tumbuh (habitat) tanaman anggrek dapat dibedakan menjadi tiga pengelompokan spesies, yaitu:

10 1. Anggrek pohon (epifit), adalah spesies anggrek yang menumpang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan tempat yang ditumpangi (inang). Anggrek tersebut biasanya menempel di pohon-pohon besar dan rindang di habitat aslinya. Contoh anggrek epifit antara lain: Dendrobium, Cattleya, dan Phalaenopsis. 2. Anggrek tanah (terrestrial), adalah spesies anggrek yang hidup di atas permukaan tanah. Anggrek tersebut biasanya membutuhkan cahaya matahari penuh atau cahaya matahari langsung. Contoh anggrek tanah antara lain: Vanda, Arachnis dan Aranthera. 3. Anggrek sampah (saprofit), adalah anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering. Contoh anggrek saprofit antara lain: Goodyera sp. Syarat - Syarat Tumbuh Anggrek Iklim Anggrek dapat tumbuh baik dengan keadaan iklim yang mendukung untuk pertumbuhannya. Yudi (2007) menyatakan bahwa iklim tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Angin dan curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan anggrek. b. Cahaya matahari sangat dibutuhkan sekali bagi anggrek. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada spesies anggrek. Ada yang memerlukan intensitas cahaya penuh, ada juga yang tidak penuh atau memerlukan naungan. c. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 9 C dan suhu maksimumnya adalah 30 C. Jika suhu udara pada malam berada di bawah

11 9 C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk pertumbuhan anggrek. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan anggrek. d. Kelembaban relatif (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60 85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Media tanam anggrek Darmono (2008) menyatakan bahwa terdapat 3 jenis media untuk anggrek, yaitu: 1. Media untuk anggrek epifit terdiri atas serat pakis yang telah direbus, kulit kayu yang dibuang getahnya, serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu, ijuk, potongan batang pohon enau, arang kayu, pecahan genting/batu bata. 2. Media untuk anggrek tanah terdiri atas tanah yang ditambah pupuk kompos, sekam, serat pakis dan lainnya. ph tanah yang ideal untuk anggrek tanah adalah 6,5 dan nilai kisaran ph optimumnya adalah 4,0 5,0. 3. Media untuk anggrek saprofit terdiri atas serasah, tanah yang ditambah pupuk kompos, dan lainnya.

12 Ketinggian tempat Menurut (Gunadi, 1985b), suhu optimal bagi anggrek sesuai dengan ketinggian tempat tumbuhnya adalah sebagai berikut: Tabel 1. Suhu optimal bagi anggrek berdasarkan ketinggian tempat Tipe anggrek berdasarkan Ketinggian (m dpl) Suhu optimal ketinggian tempat siang malam Anggrek panas C 30 C 21 C 26 C Anggrek sedang C 26 C 15 C 21 C Anggrek dingin > C 21 C 9 C 15 C Persebaran Anggrek Anggrek dalam penggolongan taksonomi termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan bervariasi (Sandra, 2001). Anggrek ditemukan hampir di seluruh pelosok dunia dan spesiesnya dapat dijumpai tumbuh liar di setiap benua. Keanekaragaman anggrek di seluruh dunia sangat tinggi. Anggrek merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan pada kawasan hutan tropis, terutama di daerah Indo-Malaya. Di Indonesia diperkirakan mempunyai spesies anggrek liar. Spesies tersebut tersebar di hutan-hutan Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi (Widhiastuti, dkk., 2007). Pada umumnya genus yang paling banyak dijumpai adalah anggrek epifit, sedangkan genus di daerah artik dan antartika (suhu dingin) hampir sebagian besar adalah anggrek tanah. Walaupun anggrek dapat tumbuh pada daerah arktik dan antartika, tapi anggrek tersebut banyak ditemukan di daerah tropis (Comber, 2001). Anggrek tersebar luas di daerah hutan hujan tropis basah seperti Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko, India, Sri Lanka, Indonesia, Thailand dan Malaysia (Loveless, 1989). Beberapa genus anggrek yang tumbuh di benua Asia

13 adalah Dendrobium, Spathoglottis, Vanda, Cymbidium, dan Aerides. Di benua Amerika, beberapa spesies anggrek yang tumbuh adalah Accallis, Leptotes dan Mormodes, sedangkan genus yang terdapat di benua Afrika yaitu Aeranthes, Satyrum dan Cyrtorchis. Di benua Eropa genus yang tumbuh adalah yaitu Spiranthes, Orchis dan Pseudoorchis, sedangkan di benua Australia dan Selandia Baru genus yang tumbuh adalah Glossodia, Earina dan Corybas (Gunadi, 1986). Sumatera Utara adalah tempat yang sangat cocok untuk anggrek, karena memiliki iklim dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Sumatera Utara diperkirakan mempunyai spesies anggrek liar (Comber, 2001). Menurut Berliani (2008) di Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara, terdapat 37 spesies anggrek epifit yang termasuk dalam 17 genus dengan spesies terbanyak berasal dari genus Bulbophyllum. Puspitaningtyas (2010) menemukan bahwa di Kawasan Suaka Margasatwa Barumun Sumatera Utara, terdapat 60 spesies anggrek yang terdiri dari 51 anggrek epifit dan 9 anggrek tanah. Puspitaningtyas (2005) juga menambahkan bahwa di Cagar Alam Gunung Simpang Jawa Barat, terdapat 137 spesies anggrek yang terdiri dari 95 anggrek epifit dan 42 anggrek tanah. Selain itu, di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur, terdapat 20 spesies anggrek epifit dan 5 spesies anggrek tanah (Puspitaningtyas, 2007). Spesies anggrek tanah yang terdapat di stasiun penelitian Soraya Ekosistem Leuser Banda Aceh adalah Macodes patula, Malaxis oculata, Aphyllorchis pallida, Calanthe sp., dan Corymborchis veratifolia (Desyana, 1999). Ruhana (2003) meyatakan bahwa di stasiun penelitian Ketambe Ekosistem Leuser Banda Aceh ditemukan spesies anggrek tanah seperti Calanthe sp.,

14 Corymborchis sp., Cryptostylis sp., Macodes sp., dan Malaxis sp. Kemudian di daerah tersebut ditemukan juga spesies anggrek epifit seperti Acriopsis sp., Aerides sp., Agrostophyllum sp., Cymbidium sp., Epidendrum sp., Phalaeonopsis sp., dan Sarcanthus sp. Spesies anggrek yang terdapat di Hutan Jobolarangan adalah 11 spesies anggrek epifit (Marsusi, dkk., 2001). Sedangkan menurut Djuita, dkk. (2004), di Situ Gunung Sukabumi terdapat 22 spesies anggrek epifit, 18 spesies anggrek tanah, dan 1 spesies anggrek saprofit. Sementara di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat terdapat 30 spesies anggrek epifit dan 10 spesies anggrek tanah (Ariyanti dan Pa i, 2008). Anggrek juga ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Lemor Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, yaitu 6 spesies anggrek tanah (Astuti dan Darma, 2010). Dan menurut Hartini dan Wawangningrum (2009), di Pulau Batudaka terdapat 9 spesies anggrek tanah dan 8 spesies anggrek epifit. Manfaat Anggrek Anggrek alam atau anggrek hutan biasanya dikenal sebagai anggrek spesies. Anggrek spesies tersebut tumbuh secara alami di tempat-tempat yang tidak terpelihara oleh manusia. Anggrek spesies tersebut memegang peranan penting sebagai induk persilangan (Sarwono, 2002). Manfaat utama anggrek adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek memiliki keindahan bentuk dan warnanya. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan dasar pembuatan minyak wangi serta minyak rambut (Purwanto, dkk., 2005).

15 Tanaman anggrek mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, selain karena keindahannya, bunga anggrek dapat dimanfaatkan sebagai bunga potong yang tahan lama tidak seperti bunga-bunga lain (Rahardi dan Wahyuni, 1993). Saat ini, anggrek bukan saja dipelihara karena nilai estetika dan sosial budayanya, tapi sejalan dengan semakin fungsionalnya anggrek dalam kehidupan masyarakat, maka orang pun melihatnya sebagai komoditi yaitu menjadi ladang garapan bagi kemungkinan ekonomi atau usaha industri (Gunadi, 1985b). Kondisi Umum Cagar Alam Dolok Sibual-buali Letak dan luas Cagar Alam Dolok Sibual-buali secara administrasi pemerintahan terletak di 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Sipirok, Kecamatan Padang Sidempuan Timur dan Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan wilayah pengelolaan hutan termasuk dalam wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah II yang berkedudukan di Rantau Prapat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara II. Cagar Alam Dolok Sibual-buali secara geografis terletak pada koordinat Lintang Utara dan Bujur Timur. Cagar Alam Dolok Sibual-buali terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Barumun. Berdasarkan letak pada ketinggian di atas permukaan laut maka Cagar Alam Dolok Sibual-buali terletak pada ketinggian m dpl. Setelah beralih fungsi menjadi Cagar Alam, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.215/Kpts/Um/14/1982 tanggal 8 April 1982, maka Cagar Alam Dolok Sibualbuali Register 3 memiliki luas hektar (Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara, 2011).

16 Penataan batas Kawasan Cagar Alam Dolok Sibual-buali sebagian besar berbatasan dengan hutan rakyat dan kebun. Bagian Utara berbatasan dengan wilayah Desa Bulumario dan Desa Huraba. Bagian Selatan berbatasan dengan wilayah Desa Sialaman, Sibio-bio, Aek Sabaon Julu, Sukarame, Sugitonga, dan Sugijulu Bagian Timur berbatasan dengan wilayah Desa Sumuran, Hutaraja, Mandurana, Aek Horsik, Paringgonan, Hasahatan, Pinang Sori dan Gunungtua Baringin Bagian Barat berbatasan dengan wilayah Desa Sugijae, Pasar Marancar, Simaretung/Haunatas, Bonan Dolok, Tanjung Rompa, Janjimanaon dan Aek Nabara (Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara, 2011). Topografi, geologi, dan iklim Cagar Alam Dolok Sibual-buali sebagian besar memiliki topografi bergelombang dan berbukit. Terdapat 4 buah gunung utama/tertinggi dan 6 buah anak gunung. Kemiringan lahan sebagian besar adalah curam (21 55 %). Jenis tanahnya berupa tanah aluvial yang berhumus sedang dengan warna tanah coklat tua kehitaman dengan ph antara 5 6,5. Iklim di Cagar Alam Dolok Sibual-buali ditandai dengan hujan yang paling sering turun pada bagian utara dan barat kawasan, sehingga pada beberapa lokasi banyak terdapat longsor. Sebagian besar kawasan sudah tertutup embun mulai jam WIB, sedangkan di beberapa bagian puncak mulai turun embun jam WIB. Angin bertiup dari arah barat menuju utara dan timur. Suhu

17 maksimum 29 C dan minimum 18 C dengan kelembaban antara % (Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara, 2011). Flora Hingga saat ini masih banyak spesies tumbuhan yang terdapat di dalam Cagar Alam Dolok Sibual-buali, beberapa spesies diantaranya merupakan spesies komersil seperti spesies meranti-merantian. Demikian juga spesies anggrek baik anggrek tanah maupun anggrek epifit, masih banyak dijumpai di dalam kawasan ini. Berdasarkan hasil survei identifikasi tanaman obat-obatan tahun 2002 oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara II, terdapat lebih dari 107 spesies tumbuhan obat-obatan yang terdapat di dalam Cagar Alam Dolok Sibualbuali dan daerah sekitarnya. Berdasarkan hasil kegiatan Eksplorasi Flora Nusantara yang dilaksanakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) UPT Kebun Raya Indonesia pada tahun 1999 telah diidentifikasi pada tingkat spesies sebanyak 18 spesies non anggrek dan 19 spesies anggrek (Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara, 2011). Fauna Berbagai spesies satwa terdapat di Cagar Alam Dolok Sibual-buali, beberapa spesies diantaranya dilindungi seperti Mawas (Pongo abelii), Siamang (Hylobates sindactylus), Kambing Hutan (Capricornis sumatrensis), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Kuau (Argosianus argus), Rusa (Cervus sp.), dan lain-lain (Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara, 2011).

18 Pemanfaatan dan pengelolaan 1. Fungsi Kawasan Sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan/atau satwa beserta ekosistemnya dan/atau ekosistem tertentu Sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan Sebagai kawasan yang dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang budidaya Sebagai lokasi kegiatan wisata terbatas pada bagian tertentu kawasan dalam rangka menunjang pembangunan daerah Kabupaten Tapanuli Selatan di bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya (Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara, 2011). 2. Tujuan Pengelolaan Terjaminnya kelestarian spesies tumbuhan dan/atau satwa beserta ekosistemnya Terjaminnya keutuhan kawasan cagar alam dalam memelihara kelangsungan proses ekologis Optimalnya pemanfaatan tumbuhan dan/atau satwa beserta ekosistemnya untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya Terkendalinya kegiatan wisata terbatas pada lokasi-lokasi tertentu yang hingga saat ini realitasnya menjadi obyek wisata (Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara, 2011).

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan

TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan TINJAUAN PUSTAKA Hutan Produksi Terbatas Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Hutan tetap adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang berupa hutan di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk keperluan

TINJAUAN PUSTAKA. yang berupa hutan di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk keperluan TINJAUAN PUSTAKA Inventarisasi Inventarisasi hutan dilaksanakan guna mengetahui modal kekayaan alam yang berupa hutan di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk keperluan perencanaan pembangunan proyek-proyek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keluarga tanaman bunga-bungaan yang paling besar. Indonesia memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keluarga tanaman bunga-bungaan yang paling besar. Indonesia memiliki 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Umum Anggrek Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae yang merupakan suatu keluarga tanaman bunga-bungaan yang paling besar. Indonesia memiliki kurang lebih 5.000 spesies

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggrek Dendrobium Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini terdiri dari 800 genus dan tidak kurang dari 25.000

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Jenis Anggrek Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae yang banyak diminati karena bentuk dan warna bunganya menarik sehingga dapat digunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang seperti umbi, tetapi bukan umbi lapis atau umbi batang. Batang berdaun atau

TINJAUAN PUSTAKA. yang seperti umbi, tetapi bukan umbi lapis atau umbi batang. Batang berdaun atau TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Anggrek Anggrek adalah tumbuhan dengan perawakan yang beraneka ragam, hidup sebagian besar epifit, ada pula yang teresterial. Anggrek memiliki rimpang, akar yang seperti umbi,

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi   FMIPA UNY 2012 BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK Paramita Cahyaningrum Kuswandi Email : paramita@uny.ac.id FMIPA UNY 2012 TANAMAN ANGGREK 2 TENTANG ANGGREK. Anggrek termasuk dalam suku anggrekanggrekan atau famili Orchidaceae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini.

TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini. TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Anggrek Dendrobium merupakan jenis Anggrek asli Indonesia yang mempunyai banyak warna, bentuk dan aroma yang khas, serta bunga Anggrek Dendrobium dapat bertahan kurang lebih

Lebih terperinci

Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga

Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga Bunga Anggrek, Ciri-ciri, Jenis dan Klasifikasi Anggrek Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga yang memiki anggota atau jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Anggrek Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili tanaman terbesar yang terdiri dari 900 Genus dan 25.000 spesies (La Croix, 2008).

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Lokasi a. Letak dan Luas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike secara administratif berada di Dusun Pancur Nauli Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi Propinsi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales, famili liliaceae, genus Allium,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman tanaman hortikultura meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias. Menurut Wijaya (2006), Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Anggrek Dendrobium

TINJAUAN PUSTAKA Anggrek Dendrobium TINJAUAN PUSTAKA Anggrek Dendrobium Anggrek termasuk golongan Monocotyledoneae dan family Orchidaceae. Famili ini terdiri atas 900 genus dan lebih dari 25,000 spesies (Llmas, 2003). Dendrobium adalah salah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sancang, Kecamatan Cibalong,, Jawa Barat, merupakan kawasan yang terletak di Selatan Pulau Jawa, yang menghadap langsung ke Samudera Hindia. Hutan Sancang memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp Anggrek termasuk golongan Monocotyledoneae dan famili Orchidaceae. Famili ini terdiri atas 900 genus dan lebih dari 25.000 spesies (Llamas, 2003). Kontribusi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh Tanaman teh dengan nama latin Camellia sinensis, merupakan salah satu tanaman perdu berdaun hijau (evergreen shrub). Tanaman teh berasal dari daerah pegunungan di Assam,

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. paku-pakuan (Pterydophyta) dan divisio tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

BAB V PEMBAHASAN. paku-pakuan (Pterydophyta) dan divisio tumbuhan berbiji (Spermatophyta). BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di kawasan hutan Kelurahan Kanarakan Tangkiling Kota Palangka Raya ditemukan 21 jenis tumbuhan makroepifit yang

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek Dendrobium adalah salah satu genus anggrek favorit bagi pecinta anggrek. Hal ini dikarenakan anggrek ini mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Dendrobium Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili Orchidaceae, dan meliputi lebih dari 2.000 spesies (Uesato, 1996). Dendrobium

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN di Hutan Pendidikan bagian Timur Taman Hutan Raya Bukit Barisan

METODE PENELITIAN di Hutan Pendidikan bagian Timur Taman Hutan Raya Bukit Barisan METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan November 0 di Hutan Pendidikan bagian Timur Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang mempunyai lebih dari 4000 spesies anggrek yang tersebar di pulau. Kalimantan, Papua, Sumatera, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai bentuk dan penampilan yang indah (Iswanto, 2002). Tanaman

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Intensitas cahaya dan penutupan tajuk Cahaya digunakan oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Semakin baik proses fotosintesis, semakin baik pula pertumbuhan tanaman (Omon

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti Asia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti Asia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, terdiri dari 800 genus dan 25.000 hingga 30.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia kecuali daerah Antartika (Latifa et

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Gladiol Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis (Herlina, 1991). Tanaman gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat yang berperan sangat penting bagi kehidupan. Kerapatan hutan disebabkan oleh adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) termasuk dalam klasifikasi kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub-divisi Angiospermae, kelas Dicotiledonae, ordo Asterales,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit yang dikutip dari Pahan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermeae Ordo : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Anggrek 2.1.1 Akar Seperti tanaman lainnya, akar anggrek berfungsi untuk mengambil, menyerap dan menghantarkan hara ke dalam tanaman. Fungsi lain

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 JENIS TUMBUHAN MORACEAE DI KAWASAN STASIUN KETAMBE TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER ACEH TENGGARA Hasanuddin Magister Pendidikan Biologi FKIP

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus Kaktus termasuk dalam kelompok famili Cactaceae. Dalam famili ini terdapat beberapa genus, sedangkan kaktus termasuk dalam genus Cereus. Adapun klasifikasi buah kaktus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Tanah Karo. Kawasan hutan ini merupakan hutan konservasi yang berupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia bersama sejumlah negara tropis lain seperti Brazil, Zaire dan Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya (mega biodiversity).

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae yang banyak diminati karena bentuk dan warna bunganya menarik sehingga dapat digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lichenes yang lazim dikenal dengan nama lumut kerak merupakan jenis tumbuhan yang belum banyak diketahui oleh sebagian orang. Dan sesungguhnya berbeda dari

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini

III. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini 10 III. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggrek Dendrobium Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini tersebar luas di pelosok dunia, termasuk di Indonesia. Kontribusi Anggrek

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) yang memiliki peranan ekonomi yang sangat penting (FAO 1997). Sampai saat ini rotan telah dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan keragaman ekosistem dan berbagai bentuk serta variabilitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Arecaceae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Klasifikasi Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Klasifikasi Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Menurut Cronquist (1981), tanaman anggrek bulan diklasifikasikan

Lebih terperinci

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Potensi ekonomi anggrek sebagai salah satu komoditas tanaman hias telah banyak dimanfaatkan dan dikembangkan oleh banyak negara. Di Indonesia, potensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal yang patut disyukuri sebagai anugerah dari Sang Pencipta. Menurut Zoer aini (2007: 184) terdapat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Dalam taksonomi tumbuhan, tebu tergolong dalam Kerajaan Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Monocotyledoneae, Ordo Glumaceae, Famili Graminae, Genus

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak

Lebih terperinci