BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penggunaan komputer. Perkembangan teknologi informasi. bisnis yang baik agar kinerja manajerial dapat meningkat.

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi pada kegiatan bisnis dapat dipahami sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer. Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan lingkungan bisnis mengalami perubahan dengan pesat, dimana bank sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa menghadapi kondisi ketidakpastian lingkungan dan ketidakpastian tugas bagi para manajer sehingga diperlukan informasi akuntansi yang sesuai dan strategistrategi bisnis yang baik agar kinerja manajerial dapat meningkat. Akuntansi merupakan instrumen yang penting bagi dunia bisnis dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan bisnis, tidak terkecuali perbankan. Akuntansi memberikan informasi yang dibutuhkan pelaku bisnis dalam menjalankan fungsi manajemen, diantaranya perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam menentukan langkah strategi bisnis dalam pelaksanaannya. Dalam kegiatanmya, manajemen selalu berhadapan dengan kondisi yang penuh ketidakpastian baik lingkungan maupun ketidakpastian tugas sehingga diperlukan informasi akuntansi yang dapat memberikan nilai tambah untuk melaksanakan fungsi manajemen. 1

2 2 Definisi tentang informasi akuntansi merupakan informasi utama berupa financial yang digunakan untuk pengambilan keputusan, pengendalian dan implementasi keputusan (Arnold dan Hope Komara, 2003). Sedangkan menurut Belkoui (1986) informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif suatu entitas ekonomis yang berguna untuk membuat ekonomis dalam hal pemilihan alternatif-alternatif keputusan. Dalam perkembangan terakhir, pemikir akuntansi melihat akuntansi sebagai suatu teknologi informasi yang nantinya dapat mempengaruhi pemakai informasi (user) dalam pengambilan keputusan. Informasi merupakan fakta, data dan pengamatan atau sesuatu yang lain yang menambah pengetahuan. Informasi akan dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, baik ketidakpastian tugas maupun ketidakpastian lingkungan. Oleh karena itu pengambil keputusan selalu berusaha untuk mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih suatu alternatif tindakan. Hubungan informasi akuntansi dengan kinerja manajerial adalah informasi akuntansi dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan akuntansi. Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan (Oktavianus, 2002) dan diidentifikasi sebagai variabel kontekstual yang penting dalam desain sistem akuntansi manajemen (Gordon dan Miller dalam Imron, 2003). Ketidakpastian lingkungan sering menjadi faktor yang menyebabkan

3 3 organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan lingkungan. Hubungan antara ketidakpastian lingkungan dengan kinerja manajerial adalah banyaknya bank lain yang ada di Purbalingga yang menyebabkan banyaknya saingan yang membuat masyarakat dapat memilih bank lain sehingga berpengaruh terhadap pendapatan BRI. Ketidakpastian tugas merupakan kekurangan informasi tentang kejadian-kejadian dimasa depan sehingga alternatif-alternatif tindakan dan outcome yang akan dihasilkan sulit diprediksi. Penelitain Kim (1998) dan David (2001) membagi ketidakpastian tugas dalam dua dimensi yaitu : 1) dimensi task variability yaitu sejumlah kasus yang luar biasa atau tidak diharapkan atau kejadian yang tidak tertanggulangi, 2) dimensi task analyzability yaitu pengetahuan atau pemahaman yang kongkrit mengenai suatu kegiatan dan tingkat kompleksitas proses pelaksanaan tugas. Hubungan ketidakpastian tugas dengan kinerja manajerial adalah sering diadakan rooling antar pegawai yang menyebabkan pegawai ditempatkan tidak sesuai dengan keahliannya sehingga kinerjanya tidak maksimal sehingga dapat mempengaruhi kinerja manajerial. Budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma-norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas tertentu. Secara spesifik budaya dalam organisasi akan ditentukan oleh kondisi team work, leaders dan characteristic of organization serta administration process yang berlaku

4 4 (Koesmono, 2005). Hubungan budaya organisasi dengan kinerja manajerial adalah dengan budaya yang baik maka kinerja manajerial akan meningkat. Kinerja manajerial merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang manajer sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masingmasing dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika perbankan. Kinerja manajerial didefinisikan sebagai proses yang dilalui manajer untuk memastikan bahwa aktivitas dari para karyawan dan output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan organisasi dalam hal ini perbankan. Penelitian tentang kinerja manajerial antara lain dilakukan oleh Primasari dan Mutmainah (2011). Penelitian tersebut mengambil judul pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial dengan tiga variabel moderating (studi empiris pada BPR di Kabupaten Bogor). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan dan strategi bisnis dapat memoderasi hubungan antara informasi akuntansi dan kinerja manajerial sedangkan ketidakpastian tugas tidak dapat memoderasi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hehanussa (2008) yang berjudul analisa ketidakpastian tugas terhadap hubungan antara informasi akuntansi dengan kinerja manajer pada beberapa koperasi di kota Ambon. Menyatakan bahwa informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja manajerial, ketidakpastian tugas dapat memoderasi hubungan antara informasi akuntansi dan kinerja manajerial.

5 5 Lesmana (2002) meneliti tentang pengaruh ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan dan strategi kompetitif terhadap hubungan sistem kontrol akuntansi dengan kinerja perusahaan. Menyimpulkan bahwa ketidakpastian tugas yang dipersepsikan dan strategi kompetitif berpengaruh terhadap hubungan sistem kontrol akuntansi dengan kinerja perusahaan. Penelitian lain dilakukan oleh Edy (2008) tentang pengaruh budaya organisasional dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat rumah sakit mata DR. YAP Yogyakarta dengan motivasi dan kepuasan kerja sebagai variabel pemediasi. Penelitian tersebut menemukan bukti bahwa variabel budaya organisasional dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi. Sedangkan variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan memediasi budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. Selanjutnya variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan memediasi motivasi terhadap kinerja. Hingga April 2012 BRI Cabang Purbalingga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 284 milyar. Sedangkan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 255 milyar ( 2012). Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa kredit yang disalurkan lebih besar dari pada dana yang dihimpun, sehingga BRI Cabang Purbalingga harus meminjam dana pihak ketiga Cabang lain untuk dapat menyalurkan kredit ke nasabah. Dengan demikian laba yang dihasilkan juga akan berkurang karena laba yang dihasilkan sebagian harus diberikan pada Cabang yang dipinjami dana. Selain permasalahan diatas, terdapat perubahan kebijakan diantaranya

6 6 rolling / perputaran pegawai antar kantor unit juga akan mempengaruhi informasi akuntansi, ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas, strategi bisnis, budaya organisasi dan kinerja manajerial pada BRI di Kabupaten Purbalingga. Pada penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh informasi akuntansi, ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas, strategi bisnis dan budaya organisasi terhadap kinerja manajerial pada Bank BRI di Kabupaten Purbalingga yang mengacu pada penelitian Primasari dan Mutmainah, (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Primasari dan Mutmainah, (2011) terletak pada variabel penelitian, objek penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel informasi akuntansi, ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas, budaya organisasi dan kinerja manajerial dengan ruang lingkup Bank BRI di Kabupaten Purbalingga, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel informasi akuntansi, ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas, strategi bisnis dan kinerja manajerial dengan ruang lingkup BPR di Kabupaten Bogor. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ini berusaha menganalisa dan mengkaji seberapa besar pengaruh informasi akuntansi, ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas dan budaya organisasi terhadap kinerja manajerial pada Bank BRI di Kabupaten Purbalingga.

7 Perumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 3. Apakah ketidakpastian tugas berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 4. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 1.3. Pembatasan Masalah Agar permasalahan ini lebih fokus, maka masalah ini hanya dibatasi hanya pada pengaruh informasi akuntansi, ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas dan budaya organisasi terhadap kinerja manajerial dengan sampel manajer dan Kepala Unit pada Bank BRI di Kabupaten Purbalingga Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.

8 8 3. Untuk menguji pengaruh ketidakpastian tugas terhadap kinerja manajerial. 4. Untuk menguji pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja manajerial Manfaat atau Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Bank Rakyat Indonesia Memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan untuk bahan pertimbangan untuk memberikan kepastian lingkungan, kepastian tugas dan budaya organisasi terhadap manajer. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan menambah wawasan dan alat pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya.