Journal of Control and Network Systems
|
|
- Yuliana Lesmana
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : RANCANG BANGUN PROTOTYPE AUTOMATIC VEHICLE CLASSIFICATION (AVC) PADA KENDARAAN JALAN TOL Yudo Asmoro 1) Harianto 2) Ira Puspasari 3) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, )yudosk36@gmail.com, 2)hari@stikom.edu, 3)ira@stikom.edu Abstrak: Pertumbuhan transportasi dan kebutuhan angkutan jasa dan barang setiap tahunnya selalu bertambah, khususnya pada angkutan jalan raya. Data pada tahun 2011 dan 2012 pertumbuhan transportasi jalan raya rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 12 %, yang meliputi kendaraan mobil penumpang, bus, kendaraan barang, sepeda motor dan kendaraan khusus. Jalan tol yang merupakan jalan bebas hambatan banyak dipilih pengendara untuk menhindari kemacetan yang terjadi di jalan raya. Dengan jumlah transportasi yang terus bertambah tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kemacetan pada jalan tol terutama waktu melakukan pembayaran pada gerbang keluar jalan tol. Automatic Vehicle Classification atau AVC adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi jenis suatu kendaraan yang melewati jalan tanpa adanya interaksi dengan pengemudi atau seorang pengamat manusia. Dalam hal ini AVC dapat diterapkan pada pengoperasian pada jalan tol, dimana AVC berfungsi mendeteksi jenis golongan kendaraan berdasarkan jumlah gandar (As roda) dengan memanfaatkan pijakan ban kendaraan sebagai Sensor. Karakteristik dari roda (double wheels) dan ketinggian kendaraan juga dapat menjadi acuan dalam pengklasifikasian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakaukan didapatkan hasil rata-rata keberhasilan sistem Automatic Vehicle Classification dalam mengklasifikasikan berbagai kendaraan sesuai ketentuan jenis golongan kendaraan jalan tol sebesar 85 % dan error sebesar 15 %. Keywords: Automatic Vehicle Classification, AVC, Classification, Kendaraan, Jalan Tol Pertumbuhan transportasi dan kebutuhan angkutan jasa dan barang setiap tahunnya selalu bertambah, khususnya pada angkutan jalan raya. Data pada tahun 2011 dan 2012 pertumbuhan transportasi jalan raya rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 12 %, yang meliputi kendaraan mobil penumpang, bus, kendaraan barang, sepeda motor dan kendaraan khusus (sumber : Korlantas Polri). Persentase pertumbuhan yang setiap tahun meningkat didasarkan pada kebutuhan perekonomian setiap masyarakat, baik individu, organisasi, hingga perusahaan dalam bidang distribusi barang, yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan membuat kapasitas jalan yang setiap harinya penuh dengan aktivitas lalu lintas yang semakin padat dan terjadi kemacetan parah hampir disetiap daerah di Indonesia khususnya daerah padat karya. Mengatasi hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan diantaranya program pembangunan jalan bebas hambatan atau disebut Jalan Tol. Sejarah jalan tol di indonesia dimulai pada tahun 1987 dengan dioperasikannya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 km, yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Keberhasilan mengatasi kemacetan yang terjadi pada waktu itu, pemerintah terus mengembangkan proyek jalan tol di berbagai daerah untuk mengatasi kemacetan. Jalan tol merupakan jalan yang dikhususkan untuk kendaraan beroda 4 atau lebih dengan sistem pengambilan tiket pada awal masuk gerbang tol dan melakukan pembayaran pada gerbang keluar tol sesuai golongan dan jarak tempuh. JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 25
2 Dengan pertumbuhan transportasi jalan raya yang setiap tahunnya meningkat dan kenyamanan yang diberikan jalan tol, membuat pengendara beralih dari jalan raya ke jalan tol yang bebas dari kemacetan dan efisien waktu. Berdasarkan hal itu volume kendaraan yang menggunakan jalan tol setiap harinya bertambah banyak. Data dari Jasamarga pada jalan tol Surabaya-Gempol tahun 2009 sebanyak kendaraan rata-rata per hari dan pada tahun 2013 sebanyak kendaraan rata-rata per hari (sumber: Jasamarga). Dengan jumlah yang terus bertambah tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kemacetan pada jalan tol terutama waktu melakukan pembayaran pada gerbang keluar jalan tol. Sistem pembayaran pada gerbang tol yang sebagian masih menggunakan cara manual dan sebagian telah menggunakan sistem e-toll atau e- toll pass dirasa belum dapat mengurangi penumpukkan kendaraan ketika melakukan pembayaran dikarenakan hanya kendaraan golongan 1 (jenis mobil pribadi) yang dapat menggunkanan sistem ini (untuk e-toll) dan pada e-toll pass setiap kendaraan harus memiliki perangkat transmitter atau On Board Unit (OBU) serta menggunakan gerbang tol otomatis yang khusus untuk pengguna e-toll atau e-toll pass. Sehingga untuk kendaraan golongan lainnya tetap harus menggunakan sistem pembayaran manual dan tidak dapat menggunakan gerbang tol tersebut. layar LCD. Dan untuk sistem transaksi pembayaran pengendara dapat menggunakan kartu tag RFID agar pintu palang dapat terbuka. Serta penggunaan sensor posisi yang digunakan untuk mendeteksi posisi kendaraan dan sebagai inputan kapan pintu palang otomatis dapat ditutup. Model Perancangan METODE Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengklasifikasikan jenis golongan kendaraan pada jalan tol dengan memperhatikan gandar (As roda) kendaraan, double wheels (Roda ganda) kendaraan, dan ketinggian kendaraan, serta sistem transaksi pembayaran yang lebih mudah dengan menggunakan Radio Frequency Identification sebagai alat transaksi yang dapat digunakan oleh semua pengendara jalan tol. Untuk dapat mengklasifikasikan kendaraan secara otomatis atau Automatic Vehicle Classification maka sistem perlu mengetahui jumlah gandar (as roda) suatu kendaraan, apakah kendaraan tersebut memiliki double wheels (roda ganda) pada salah satu gandarnya dan berapa ketinggian kendaraan. Setelah data-data tersebut diperoleh maka sistem akan mengklasifikasikan kendaraan tersebut termasuk kendaraan jenis golongan keberapa pada peraturan kendaraan di jalan tol. Hasil klasifikasi akan ditampilkan di Gambar 1. Model Perancangan Untuk dapat melakukan klasifikasi golongan kendaraan pada jalan tol harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan kendaraan yang akan diklasifikasikan. Perhatikan pada gambar 1, tahap pertama yang diperlukan yaitu mendeteksi jumlah gandar (As roda) dan jenis roda (double wheels) pada kendaraan. Tahap selanjutnya mendeteksi/mengukur ketinggian kendaraan. Setelah ketiga data parameter diperoleh sistem Automatic Vehicle Classification (AVC) akan mengklasifikasikan kendaraan tersebut. Hasil klasifikasi AVC akan ditampilkan pada layar LCD. Untuk transaksinya menggunakan RFID yang digunakan juga untuk me-reset sistem AVC dan membuka pintu palang. Agar pintu tidak tertutup secara tiba-tiba maka sensor posisi akan mendeteksi keberadaan kendaraan dan sebagai inputan untuk menutup pintu palang. JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 26
3 Perancangan Sistem Adapun perancangan blok diagram sistem ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2. Blok diagram sistem Pada gambar 2 terdapat beberapa input dan output yang memiliki fungsi masing-masing, antara lain: a. Sensor Deteksi Gandar (As roda) Bagian ini digunakan sebagai counter (penghitung) jumlah gandar (As roda) yang dimiliki sebuah kendaraan ketika melewati gardu keluar jalan tol. Data diperoleh berasal dari pijakan roda kendaraan ketika melintasi sensor kemudian akan dikirimkan sebagai inputan dalam mengklasifikasikan jenis golongan kendaraan jalan tol. b. Sensor Deteksi Double Wheels (Roda ganda) Bagian ini berfungsi sebagai detektor Double Wheels (Roda ganda) yang digunakan sebagai inputan dalam mengklasifikasikan jenis golongan kendaraan jalan tol apabila terdapat dua kendaraan misal mobil dan truk kecil yang memiliki jumlah gandar (As roda) yang sama yaitu 2 gandar (As roda). Data yang diperoleh juga berasal dari pijakan roda ganda pada kendaraan. c. Sensor Ketinggian (Infrared) Bagian ini berfungsi sebagai detektor ketinggian suatu kendaraan yang digunakan sebagai inputan dalam mengklasifikasikan jenis golongan kendaraan jalan tol apabila terdapat dua kendaraan misal bus sedang/besar dan truk kecil yang memiliki jumlah gandar (As roda) yang sama yaitu 2 gandar (As roda) dan terdeteksi memiliki Double Wheels (Roda ganda) yang sama juga. d. Radio Frequency Identification (RFID) Bagian ini digunkan sebagai alat transaksi jalan tol, dimana pengendara memiliki sebuah kartu tag Radio Frequency Identification (RFID) yang digunakan untuk transaksi dan membuka pintu palang tol dengan cara menempelkan kartu pada reader Radio Frequency Identification RFID. e. LCD Bagian digunakan untuk menampilkan hasil klasifikasi jenis golongan kendaraan jalan tol dan hasil pembacaan sensor-sensor yang digunakan. f. Motor Servo Bagian ini digunakan untuk membuka tutup palang pintu gardu tol dengan inputan yang berasal dari pembacaan kartu Radio Frequency Identification RFID dan Arduino. g. Sensor Posisi (Photodioda) Bagian ini digunakan untuk mendeteksi posisi kendaraan apakah telah meninggalkan gardu tol. Tujuannya agar kendaraan dapat menlitasi pintu palang otomatis jalan tol sebelum pintu palang otomatis tertutup kembali. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras (Hardware) yang digunakan antara lain perancangan sensor deteksi gandar (As roda), perancangan deteksi double wheels (Roda ganda), perancangan sensor ketinggian, perancangan Radio Frequency Identification (RFID), dan perancangan pintu palang otomatis. Selain itu perlu dibuat perancangan gardu Automatic Toll Road sebagai alat simulasi pengujian Automatic Vehicle Classification seperti gambar 3. Gambar 3. Automatic Toll Road 1. Perancangan Sensor Deteksi Gandar (As roda) Pada perancangan sensor deteksi gandar (As roda) metode yang digunakan adalah prinsip suatu gundukan atau (pile). Dimana sesuai dengan ketentuan jalan tol bahwa penggolongan suatu jenis kendaraan yang memakai jalan tol dilihat berdasarkan jumlah gandar (As roda) (lihat tabel 1. Golongan Jenis Kendaraan). JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 27
4 Tabel 1. Golongan Jenis Kendaraan Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Golongan V Jenis Kendaraan Sedan, Jip, Pick Up/Truk Kecil, dan Bus Truk dengan 2 (dua) gandar Truk dengan 3 (tiga) gandar Truk dengan 4 (empat) gandar Truk dengan 5 (lima) gandar Golongan Kendaraan bermotor roda 2 (dua) VI Sumber: (Berdasarkan Kepmen PU No. 370/KPTS/M/2007) tol berbeda (lihat tabel 1. Golongan Jenis Kendaraan). Misal suatu contoh, kendaraan mobil pribadi dan truk kecil yang sama-sama memiliki jumlah gandar (As roda) yang sama akan tetapi dalam penerapannya mobil termasuk kendaraan jalan tol golongan 1 (satu) dan truk kecil golongan 2 (dua). Pada truk dengan kendaraan jalan tol golongan 2 (dua) memiliki double wheels (Roda ganda) pada gandar (As roda) bagian belakang. Untuk dapat mendeteksi double wheels (Roda ganda) tersebut digunakan Pile (gundukan) yang diletakkan pada sisi kanan jalan masuk gardu keluar tol (asumsi kendaraan menepi ke kanan karena mesin Automatic Toll Road berada di sebelah kanan) dengan ukuran yang disesuaikan dengan dimensi roda. Sistem deteksi double wheels dapat dilihat pada gambar 5. Berdasarkan hal itu, dirancang suatu motode yang dapat mengetahui jumlah gandar (As roda) yang dimiliki suatu kendaran. Cara kerja sistem Pile ini ketika suatu kendaraan akan memasuki gardu keluar tol, maka setiap kendaraan akan melintasi Pile tersebut dan setiap pijakan roda kendaraan pada Pile akan mewakili jumlah gandar (As roda) kendaraan yang dimiliki. Sistem deteksi gandar (As roda) dengan menggunakan metode Pile dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 5. Sensor Deteksi Double Wheels Gambar 4. Sensor Deteksi Gandar (As roda) 2. Perancangan Sensor Deteksi Double Wheels (Roda ganda) Pada perancangan sensor deteksi double wheels (roda ganda) ini dimaksudkan untuk membedakan penggolongan kendaraan jalan tol yang secara sistem deteksi gandar (As roda) memiliki jumlah gandar yang sama. Sedangkan dalam sistem pengolongan jenis kendaraan jalan 3. Perancangan Sensor Deteksi Ketinggian Pada perancangan sensor deteksi ketinggian ini dimaksudkan untuk membedakan penggolongan kendaraan jalan tol yang secara sistem deteksi gandar (As roda) dan double wheels (Roda ganda) memiliki jumlah gandar dan roda ganda yang sama. Misal suatu contoh, kendaraan bus dan truk kecil yang sama-sama memiliki jumlah gandar (As roda) yang sama dan susunan roda ganda yang sama juga. Tetapi dalam penerapannya bus termasuk kendaraan jalan tol golongan 1 (satu) dan truk kecil golongan 2 (dua). Untuk membedakan hal ini dilakukan pengukuran pada ketinggian kendaraan baik bus maupun truk. Bus memiliki bentuk yang lebih tinggi jika dibandingan dengan truk kecil. Faktor ketinggian ini dapat dijadikan acuan untuk menentukan jenis golongan kendaraan pada bus atau truk kecil. Perancangan sensor deteksi ketinggian dapat dilihat pada gambar 6. JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 28
5 5. Perancangan Liquid Crystal Display (LCD) Perancangan Liquid Crystal Display (LCD) yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan LCD dengan ukuran 16 X 2 atau 16 baris dan 2 kolom. LCD digunakan untuk menampilkan hasil pengolahan data untuk memberikan informasi kepada user berhubungan dengan sistem Automatic Vehicle Classification pada kendaraan jalan tol. Perancangan Liquid Crystal Display (LCD) dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 6. Sensor Deteksi Ketinggian 4. Perancangan Radio Frequency Identification (RFID) Pada perancangan Radio Frequency Identification (RFID) yaitu reader RFID diletakkan di luar pada kotak panel Automatic Toll Road yang berada di posisi kanan gardu keluar jalan tol. Setelah kendaraan berhasil diklasifikasikan menurut jumlah gandar (As roda), double wheels (Roda Ganda), dan ketinggian kendaraan, hasil pengklasifikasian jenis golongan kendaraan akan di tampilkan pada Liquid Crystal Display (LCD). Penggendara jalan tol cukup menempelkan kartu tag RFID untuk melakukan transaksi dan kartu tag RFID dapat digunakan pada seluruh jenis golongan kendaraan. Perancangan RFID dan LCD dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 8. Liquid Crystal Display (LCD) 6. Perancangan Motor Servo Perancangan motor servo pada penelitian ini digunakan sebagai pintu palang, dengan tujaan pintu palang dapat terbuka otomatis ketika kartu tag RFID ditempelkan pada reader RFID. Perancangan motor servo dan pintu palang otomatis dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 7. Radio Frequency Identification (RFID) Gambar 9. Motor Servo dan Pintu Palang Otomatis JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 29
6 Perancangan Perangkat Lunak Dari perancangan sistem diatas, selain perancangan hardware, juga dibutuhkan perancangan perangkat lunak (Software) untuk menjalankan perancangan hardware yang telah dibuat. Beberapa algoritma yang digunkan untuk dapat mengklasifikasikan jenis golongan kendaraan pada jalan tol, antara lain algoritma penghitungan jumlah gandar (As roda), algoritma pendeteksian double wheels, algoritma pengukuran ketinggian, algoritma sistem Automatic Vehicle Classification, algoritma pembacaan RFID, dan algoritma buka/tutup pintu palang otomatis. 1. Algoritma Penghitungan Jumlah Gandar (As roda) 2. Algoritma Pendeteksian Double Wheels Gambar 11. Flowchart pembacaan sensor pendeteksi double wheels Untuk mengetahui suatu kendaraan memiliki double wheels (roda ganda) atau tidak, perlu pendeteksian oleh sensor yang prinsip kerjanya sama dengan pendeteksian gandar (As roda). Seperti alur flowchart pada gambar 11, sistem akan melakukan pembacaan data pada sensor, apabila sensor mendeteksi double wheels minimal 1 (satu) kali maka sensor akan memberikan inputan berupa sinyal HIGH dan sistem akan menyimpan data Y yang berarti double wheels terdekesi dan akan menyimpan data N jika double wheels tidak terdeteksi. Data ini sebagai acuan dalam pengklasifikasian jenis golongan kendaraan jalan tol. 3. Algoritma Pengukuran Ketinggian Gambar 10. Flowchart pembacaan sensor dan penghitungan jumlah gandar (As roda) Seperti flowchart pada gambar 10 diatas, untuk dapat mengetahui jumlah gandar (As roda) perlu suatu inputan data yang diperoleh dari pendeteksian sinyal sensor yang berupa gundukan yang akan bernilai HIGH ketika gundukan tersebut mendapat pijakan roda yang mewakili sebuah gandar (As roda) suatu kendaraan. Banyaknya pijakan roda/inputan akan dihitung (counter) pada Arduino dan hasilnya akan disimpan sebagai acuan dalam pengklasifikasian jenis golongan kendaraan jalan tol. Gambar 12. Flowchart pengukuran sensor ketinggian JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 30
7 Data ketinggian suatu kendaraan dibutuhkan ketika terdapat kendaraan yang memiliki nilai yang sama baik jumlah gandar (As roda) dan status double wheels (roda ganda) tetapi tergolong dalam jenis golongan yang berbeda. Nilai ketinggian kendaraan di dapat melalui pembacaan sensor seperti flowchart pada gambar 12, sensor akan membaca jarak saat tidak ada kendaraan dan ada kendaraan. dari pembacaan tersebut sensor akan membandingkan nilai sinyal analog untuk mengetahui berapa ketinggian suatu kendaraan. Karena sensor yang digunakan mengeluarkan data output sinyal analog, maka diperlukan konversi nilai dari sinyal analog ke dalam bentuk digital. sistem terlebih dahulu akan mengecek jumlah gandar (As roda), apabila parameter jumlah gandar (As roda) sudah dapat memenuhi faktor klasifikasi maka klasifikasi dapat ditentukan. Jika parameter jumlah gandar (As roda) belum dapat menentukan klasifikasi maka parameter double wheels (Roda ganda) dan ketinggian juga digunakan untuk menentukan hasil klasifikasi. 5. Algoritma Pembacaan RFID 4. Algoritma Sistem Automatic Vehicle Classification (AVC) Gambar 14. Flowchart Pembacaan RFID Gambar 13. Flowchart Automatic Vehicle Classification System Pada tahap pengklasifikasian golongan kendaraan atau Automatic Vehicle Classification System akan ditentukan suatu kendaraan termasuk ke golongan berapa sesuai dengan data jumlah gandar (As roda), Double Wheels (Roda ganda), dan ketinggian. Seperti flowchart pada gambar 13, setelah diperoleh data jumlah gandar (As roda), Double Wheels (Roda ganda), dan ketinggian, Untuk alur pembacaan kartu RFID dapat dilihat pada flowchart pada gambar 14, dimana agar kartu RFID dikenali oleh sistem maka perlu mengetahui Master ID (nomor ID) kartu tersebut. Master ID tersebut selanjutnya di tanamkan pada sistem agar kartu RFID dapat terdeteksi. Hal pertama yang dilakukan sistem yaitu mendeteksi adanya pembacaan frekuensi kartu yang dilakukan oleh reader RFID yang fungsinya mengetahui ada atau tidaknya kartu yang ditempelkan pada reader RFID. Tahap selanjutnya ketika kartu RFID ditempelkan mengecek apakah nomor ID pada kartu sesuai dengan Master ID yang telah disimpan oleh sistem. Jika sesuai maka akan tampil tulisan Transaksi Sukses SELAMAT JALAN, dan jika tidak sesuai maka akan tampil tulisan Maaf, Kartu Tol anda salah dan sistem akan kembali pada tahap pendeteksian kartu RFID pada reader RFID. JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 31
8 6. Algoritma Pintu Palang keseluruhan sistem dan analisa hasil klasifikasi sistem Automatic Vehicle Classification (AVC). Berikut merupakan kendaraan miniatur yang akan digunakan dalam tahap pengujian sesuai dengan jenis kendaraan yang beroperasi di jalan tol dengan perbandingan skala 1 : 30. a. Kendaraan Mobil Tabel 2. Spesifikasi Miniatur Mobil Spesifikasi Keterangan Jumlah gandar (as roda) 2 Gambar 15. Flowchart Pintu Palang double wheels (roda ganda) Ketinggian Tidak 8 cm Agar pintu palang dapat beroperasi secara otomatis dan terintegrasi dengan sistem yang sudah ada maka seperti pada flowchart pada gambar 3.21pintu palang akan terbuka ketika pengendara tol telah melakukan transaksi dengan kartu RFID dan palangpintu akan tertutup apabila kondisi parameter dari sensor posisi terpenuhi. Banyaknya sensor posisi yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, berikut penjelasannya. Ketika kartu RFID telah berhasil melakukan transaksi selanjutnya sensor posisi S1 akan mulai mengecek apakah kondisi sensor S1 bernilai LOW (posisi kendaraan terdeteksi sensor posisi S1), jika tidak maka sensor posisi S1 akan kembali mengecek kondisi sampai bernilai LOW, jika ya maka sensor posisi S2 akan mulai mengecek apakah kondisi sensor S2 bernilai LOW (posisi kendaraan terdeteksi sensor posisi S2), jika tidak maka sensor posisi S2 akan kembali mengecek kondisi sampai bernilai LOW, jika ya maka sensor posisi S3 akan mulai mengecek apakah kondisi sensor S3 bernilai LOW (posisi kendaraan terdeteksi sensor posisi S3), jika tidak maka sensor posisi S3 akan kembali mengecek kondisi sampai bernilai LOW, jika ya maka sensor posisi S4 akan mulai mengecek apakah kondisi sensor S4 bernilai HIGH jika tidak maka sensor posisi S4 akan kembali mengecek kondisi sampai bernilai HIGH, jika ya maka palang pintu dapat ditutup yang berarti kendaraan telah melewati palang pintu. PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pengujian yang dilakukan meliputi beberapa pengujian diantaranya deteksi jumlah gandar, deteksi double wheels, deteksi ketinggian, Gambar 16. Miniatur Mobil b. Kendaraan Bus Sedang Tabel 3. Spesifikasi Miniatur Bus Sedang Spesifikasi Keterangan Jumlah gandar (as roda) 2 double wheels (roda ganda) Ketinggian Ya cm Gambar 17. Miniatur Bus Sedang JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 32
9 c. Kendaraan Truk Kecil Tabel 4. Spesifikasi Miniatur Truk Kecil Spesifikasi Keterangan Jumlah gandar (as roda) 2 double wheels (roda ganda) Ketinggian Ya 8 cm Gambar 20. Miniatur Truk Trailer Sedang f. Kendaraan Truk Trailer Panjang Tabel 7. Spesifikasi Miniatur Bus Sedang Spesifikasi Keterangan Jumlah gandar (as roda) 5 Gamabar 18. Miniatur Truk Kecil d. Kendaraan Truk Besar Tabel 5. Spesifikasi Miniatur Bus Sedang Spesifikasi Keterangan Jumlah gandar (as roda) 3 double wheels (roda ganda) Ketinggian Ya cm double wheels (roda ganda) Ketinggian Ya cm Gambar 21. Miniatur Truk Trailer Panjang Gambar 19. Miniatur Truk Besar e. Kendaraan Truk Trailer Sedang Tabel 6. Spesifikasi Miniatur Bus Sedang Spesifikasi Keterangan Jumlah gandar (as roda) 4 double wheels (roda ganda) Ketinggian Ya cm Ada beberapa pengujian yang diakukan untuk sistem dapat menetukan klasifikasi kendaraan jalan tol. Keterangan: Uji = nomor urut pengujian G = jumlah gandar (As roda) kendaraan DW = double wheels Y(Ya) ; N(No) T = Tinggi kendaraan AVC = hasil klasifikasi sistem AVC RFID Ket. = Pembacaan RFID = Status keberhasilan sistem B(Benar) ; S(Salah) 1. Kendaraan Mobil Tabel 8. Pengujian Kendaraan Mobil Uji G DW T AVC RFID Ket N 8 Gol. 1 Ok B 2. 2 N 8 Gol. 1 Ok B 3. 2 N 8 Gol. 1 Ok B JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 33
10 4. 2 N 8 Gol. 1 Ok B 5. 2 N 8 Gol. 1 Ok B 6. 2 N 8 Gol. 1 Ok B 7. 2 N 8 Gol. 1 Ok B 8. 2 N 8 Gol. 1 Ok B 9. 2 N 9 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 9 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 9 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 9 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B N 8 Gol. 1 Ok B Tingkat keberhasilan sistem AVC dalam mengklasifikasikan jenis golongan 1 untuk kendaraan jalan tol berupa mobil sebesar 100 % dengan nilai error sebasar 0 %. 2. Kendaraan Bus Sedang Tabel 9. Pengujian Kendaraan Bus Sedang Uji G DW T AVC RFID Ket Y 13 Gol. 1 Ok B 2. 2 Y 13 Gol. 1 Ok B 3. 2 Y 14 Gol. 1 Ok B 4. 2 Y 13 Gol. 1 Ok B 5. 2 Y 13 Gol. 1 Ok B 6. 2 Y 13 Gol. 1 Ok B 7. 2 Y 13 Gol. 1 Ok B 8. 2 Y 13 Gol. 1 Ok B 9. 2 N 13 Gol. 1 Ok B Y 14 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 14 Gol. 1 Ok B N 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 14 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B N 13 Gol. 1 Ok B Y 12 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 14 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B N 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Y 13 Gol. 1 Ok B Tingkat keberhasilan sistem AVC dalam mengklasifikasikan jenis golongan 1 untuk kendaraan jalan tol berupa bus sedang sebesar 100 % dengan nilai error sebasar 0 %. 3. Kendaraan Truk Kecil Tabel 10. Pengujian Kendaraan Truk Kecil Uji G DW T AVC RFID Ket N 8 Gol. 1 Ok S 2. 2 N 7 Gol. 1 Ok S 3. 2 Y 8 Gol. 2 Ok B 4. 2 N 8 Gol. 1 Ok S 5. 2 Y 8 Gol. 2 Ok B 6. 2 Y 8 Gol. 2 Ok B 7. 2 N 7 Gol. 1 Ok S 8. 2 Y 8 Gol. 2 Ok B 9. 2 Y 6 Gol. 2 Ok B N 7 Gol. 1 Ok S N 8 Gol. 1 Ok S N 8 Gol. 1 Ok S Y 8 Gol. 2 Ok B Y 8 Gol. 2 Ok B Y 8 Gol. 2 Ok B N 7 Gol. 1 Ok S Y 7 Gol. 2 Ok B Y 8 Gol. 2 Ok B Y 8 Gol. 2 Ok B Y 8 Gol. 2 Ok B N 8 Gol. 1 Ok S N 8 Gol. 1 Ok S Y 8 Gol. 2 Ok B N 8 Gol. 1 Ok S Y 8 Gol. 2 Ok B Y 8 Gol. 2 Ok B Y 9 Gol. 2 Ok B Y 8 Gol. 2 Ok B N 8 Gol. 1 Ok S N 7 Gol. 1 Ok S JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 34
11 Tingkat keberhasilan sistem AVC dalam mengklasifikasikan jenis golongan 2 untuk kendaraan jalan tol berupa truk kecil sebesar 56,67 % dengan nilai error sebasar 43,33 %. 4. Kendaraan Truk Besar Tabel 11. Pengujian Kendaraan Truk Besar Uji G DW T AVC RFID Ket Y 11 Gol. 3 Ok B 2. 3 Y 12 Gol. 3 Ok B 3. 3 Y 11 Gol. 3 Ok B 4. 3 Y 12 Gol. 3 Ok B 5. 3 Y 11 Gol. 3 Ok B 6. 2 Y 11 Gol. 1 Ok S 7. 3 Y 11 Gol. 3 Ok B 8. 3 Y 10 Gol. 3 Ok B 9. 3 N 13 Gol. 3 Ok B Y 10 Gol. 1 Ok S Y 11 Gol. 3 Ok B Y 10 Gol. 3 Ok B Y 10 Gol. 3 Ok B N 10 Gol. 3 Ok B Y 10 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B Y 12 Gol. 3 Ok B Y 12 Gol. 3 Ok B Y 10 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B N 11 Gol. 3 Ok B Y 10 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 1 Ok S N 10 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok B Tingkat keberhasilan sistem AVC dalam mengklasifikasikan jenis golongan 3 untuk kendaraan jalan tol berupa truk besar sebesar 90 % dengan nilai error sebasar 10 %. 5. Kendaraan Truk Trailer Sedang Tabel 12. Pengujian Kendaraan Truk Trailr Sedang Uji G DW T AVC RFID Ket Y 11 Gol. 4 Ok B 2. 4 Y 11 Gol. 4 Ok B 3. 4 Y 10 Gol. 4 Ok B 4. 3 Y 9 Gol. 3 Ok S 5. 4 Y 12 Gol. 4 Ok B 6. 4 Y 11 Gol. 4 Ok B 7. 4 Y 11 Gol. 4 Ok B 8. 4 Y 11 Gol. 4 Ok B 9. 4 N 11 Gol. 4 Ok B Y 11 Gol. 4 Ok B Y 10 Gol. 1 Ok S Y 12 Gol. 4 Ok B Y 10 Gol. 4 Ok B N 11 Gol. 4 Ok B Y 11 Gol. 3 Ok S Y 11 Gol. 4 Ok B Y 10 Gol. 4 Ok B Y 12 Gol. 4 Ok B Y 11 Gol. 4 Ok B Y 11 Gol. 4 Ok B N 9 Gol. 3 Ok S Y 11 Gol. 4 Ok B Y 11 Gol. 4 Ok B Y 11 Gol. 4 Ok B Y 12 Gol. 4 Ok B Y 11 Gol. 4 Ok B N 11 Gol. 3 Ok S Y 11 Gol. 4 Ok B Y 10 Gol. 4 Ok B Y 10 Gol. 4 Ok B Tingkat keberhasilan sistem AVC dalam mengklasifikasikan jenis golongan 4 untuk kendaraan jalan tol berupa truk trailer sedang sebesar 83,33 % dengan nilai error sebasar 16,67 %. 6. Kendaraan Truk Trailer Panjang Tabel 13. Pengujian Kendaraan Truk Trailr Panjang Uji G DW T AVC RFID Ket Y 11 Gol. 5 Ok B 2. 5 Y 12 Gol. 5 Ok B 3. 5 Y 11 Gol. 5 Ok B 4. 4 Y 11 Gol. 4 Ok S 5. 5 Y 13 Gol. 5 Ok B 6. 5 Y 12 Gol. 5 Ok B 7. 3 Y 12 Gol. 3 Ok S 8. 5 Y 11 Gol. 5 Ok B 9. 5 N 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B Y 13 Gol. 4 Ok S Y 13 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B N 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B Y 10 Gol. 4 Ok S JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 35
12 18. 5 Y 11 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B N 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 3 Ok S Y 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B N 13 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 4 Ok S Y 12 Gol. 5 Ok B Y 12 Gol. 5 Ok B Tingkat keberhasilan sistem AVC dalam mengklasifikasikan jenis golongan 5 untuk kendaraan jalan tol berupa truk trailer panjang sebesar 80 % dengan nilai error sebasar 20 %. Rata-rata keberhasilan sistem Automatic Vehicle Classification dalam mengklasifikasikan berbagai kendaraan sesuai ketentuan jenis golongan kendaraan jalan tol sebesar 85 % dan error sebesar 15 %. KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah: 1. Penentuan klasifikasi jenis golongan kendaraan pada jalan tol di dasarkan pada hasil nilai yang diperoleh dari jumlah gandar (As roda), double wheels (roda ganda), dan ketinggian kendaraan dengan rata-rata keberhasilan sistem Automatic Vehicle Classification dalam mengklasifikasikan berbagai kendaraan sesuai ketentuan jenis golongan kendaraan jalan tol sebesar 85 % dan error sebesar 15 %. 2. Sistem transaksi pembayaran menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) yang dapat digunakan oleh semua pengguna kendaraan jalan tol dengan mengatur nomor ID kartu sama untuk semua kartu pengguna kemdaraan jalan tol. SARAN Untuk pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh hasil nilai keberhasilan dalam pendeteksian double wheels (roda ganda) dapat merancangkan penggunaan sensor yang lebih baik agar roda ganda dapat terdeteksi sehingga hasil klasifikasi dapat lebih akurat. 2. Sistem transaksi pembayaran dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur penyimpanan nominal uang pada kartu RFID dan me-record data transaksi setiap kendaraan jalan tol. DAFTAR PUSTAKA Adam, M.Eng.Sc, Wahyu, Lamhot Sagala.. Sistem Absensi Pegawai Menggunakan Teknologi RFID. Bandung: Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA. Akbarul Huda, Arif. Mengenal Motor Servo /01/mengenal-motor-servo/. (Diakses tanggal 15 November 2015) Arduino. oarduno/. (Diakses tanggal 9 November 2015) Datasheet Micro Servo SG90. (Diakses tanggal 5 Desember 2015) Datasheet RFID Mifare RC /MFRC522.pdf/. (Diakses tanggal 3 November 2015) Datasheet Sensor IR SHARP SHARP GP2Y0A21YK0F. 89/. (Diakses tanggal 3 November 2015) Golongan Jenis Kendaraan Bermotor pada Jalan Tol yang Sudah Beroperasi (Diakses tanggal 2 November 2015) Hermawan, Rudi. Kaji Ulang Penentuan Tarif dan Sistem penggolongan Kendaraan Jalan Tol di Indonesia, Jurnal Teknik Sipil. Agustus 2009, 16, hal Marta Dinata, Yuwono ARDUINO itu Mudah. Surabaya : Elex Media Komputindo. Nurofiq. Penerapan fuzzy inference system metode mamdani untuk peningkatan akurasi klasifikasi kendaraan pada Automatic Vehicle Classification (AVC) system. Prakoso, Aji. Kunci Pintu Otomatis Berbasis Arduino dan RFID. JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 36
13 Pintu_Otomatis_Berbasis_Arduino_dan_R FID/. (Diakses tanggal 6 Januari 2016) Purnama, Agus. Limit Switch dan Saklar Push On (Diakses tanggal 11 Januari 2016) Syahrul Pemrograman Mikrokontroller AVR Bahasa Assembly dan C. Bandung : Informatika. RFID Quick Start Guide: Arduino. oadables/product%20downloadables/rfid _RC522/RFIDQuickStartGuide.pdf/. (Diakses tanggal 20 Desember 2015) Tenoyo, Bayu SPESIFIKASI SISTEM AUTOMATIC VEHICLE CLASSIFICATION MENGGUNAKAN B- METHOD. Studi Mandiri Software Engineering. Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. JCONES Vol. 5, No. 2 (2016) Hal: 37
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Pintu Gerbang Kereta Api Dengan Identifikasi RFID, dimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Sistem
3.1 PERANCANGAN Berdasarkan hasil perancangan, dibutukan sistem mekanika, elektronika, dan program. Pada bagian mekanika dibutuhkan conyeyor beserta tempat sampah, robot line follower. Lalu pada sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem pengaturan perparkiran merupakan komponen penting dan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengaturan perparkiran merupakan komponen penting dan tidak dapat dipisahkan dalam pelayanan sebuah fasilitas umum. Keberadaan sistem parkir yang baik akan mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi dan modern. Saat ini perkembangan teknologi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AREA PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA
TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AREA PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA OLEH: DENI YULIARKO ( 0534010165 ) JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil penujian dari hasil sistem yang telah dirancang. Dimana pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kebutuhan hidup dan tidak sebandingnya lapangan pekerjaan yang tersedia dengan jumlah pencari kerja, menyebabkan kenaikan jumlah kasus kriminalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang mudah dipakai dan harganya terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Sebagai alat transportasi, sepeda sering digunakan
Lebih terperinciProses Kerja Automatic Lane Barrier (ALB) Di PT. Jasa Marga (PERSERO) Tbk.
Proses Kerja Automatic Lane Barrier (ALB) Di PT. Jasa Marga (PERSERO) Tbk. Nama : Rendy Malik Dwi Pambudi NPM : 26412120 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Irwansyah, ST.,MT Latar Belakang Perkembangan
Lebih terperinciAPLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Dody Hidayat 1 * 1 Program Studi Pasca Sarjana Teknik Informatika, Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Padang
Lebih terperinciPROTOTYPE SISTEM KEAMANAN PINTU MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) DENGAN KATA SANDI BERBASIS MIKROKONTROLER
PROTOTYPE SISTEM KEAMANAN PINTU MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) DENGAN KATA SANDI BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Figa Undala, [2] Dedi Triyanto, [3] Yulrio Brianorman [1][2][3] Jurusan Sistem
Lebih terperinciPENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535
PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang semakin berkembang dengan pesat. Akan tetapi, perkembangan teknologi ini memberikan efek positif dan negatif bagi kita. Pada
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemacetan merupakan hal yang tidak asing lagi bagi warga DKI Jakarta. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menanggulangi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat parkir dan sistem pengaturan perparkiran adalah komponen penting dan tidak dapat dipisahkan dalam pelayanan sebuah fasilitas umum. Keberadaan sistem perparkiran
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan semakin tingginya mobilitas orang-orang di kota besar, kendaraan menjadi salah satu kebutuhan. Semakin tingginya kebutuhan akan kendaraan, maka jumlah kendaraan di kota-kota besar
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. AVR ATMega162 sebagai modul master yang bekerja sebagai penghubung antara
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan sistem yang dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan mengenai sistem yang akan dirancang terlebih dahulu.
Lebih terperinciPermasalahan. Permasalahan pada tugas akhir ini ditekankan kepada: Koneksi Visual Basic 6.0 ke RFID reader menggunakan port serial PC
Latar Belakang Jalan tol merupakan jalan umum dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Adapun salah satu tujuan penyelenggaraan jalan tol itu sendiri ialah memperlancar lalu
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)
PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) Charles P M Siahaan (1), Fakhruddin Rizal B (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan elektronika di segala bidang menjadi semakin penting dewasa ini. Dimulai dari yang diterapkan dalam rangkain elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) CHARLES P M SIAHAAN NIM :
PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1)
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam sistem parkir umumnya sekarang menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara mengambil karcis masuk atau dengan tanda kartu masuk setiap kali masuk.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI RFID SEBAGAI PENGAMAN PADA SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI TINDAK PENCURIAN
1 IMPLEMENTASI RFID SEBAGAI PENGAMAN PADA SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI TINDAK PENCURIAN Ruyung Hikayana Suki 1, Nurussa adah, MT. 2, Akhmad Zainuri, ST., MT. 2 Teknik Elektro Universitas Brawijaya Jalan
Lebih terperinciOleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP
Oleh : Armaditya T. M. S. Syahdari Lutfi Akbar 2207030015 2207030057 Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP. 19690529.199512.1.001 Bidang Studi Komputer Kontrol Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciKUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID
KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID Aprianto Ramadhona Yuliansyah Andika Putra Fredi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Telah
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
PERANCANGAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DISUSUN OLEH : AZISKA PURBA ANGGRIAWAN NIM : 04111033 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Smart traffic light, RFID, Arduino UNO
Abstrak Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan terutama di persimpangan-persimpangan yang ada traffic light. Hal ini menyebabkan antrian panjang kendaraan
Lebih terperinciSISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID
5 SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID Apriadi Fauzy, Frendi Firmansyah, Andi Hasad, Putra Wisnu Agung S. Program Studi Teknik Elektronika D3, Fakultas Teknik Universitas Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan ekonomi masayarakat, kebutuhan BBM pun semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan BBM tertinggi terjadi pada sektor transportasi darat yaitu
Lebih terperinciMUHAMMAD ZULFIKRI NIM.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DAN KEAMANAN PARKIR SEPEDA MOTOR MAHASISWA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN MAGNETIC STRIPE PADA KARTU TANDA MAHASISWA (KTM) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : MUHAMMAD ZULFIKRI NIM.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER 1 Dickky Chandra, 2 Muhammad Irmansyah, 3 Sri Yusnita 123 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia sangat jarang di bahas mengenai teknologi Smart Parking, terutama area Bangka Belitung Khususnya gedung-gedung bertingkat seperti Pusat pembelanjaan, Rumah
Lebih terperinciSISTEM TAMPILAN INFORMASI PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM TAMPILAN INFORMASI PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER Thiang, Handry Khoswanto, Dimas Sutanto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan tol atau jalan bebas hambatan merupakan jalan alternatif terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk menghindari kemacetan. Tetapi pada kenyataannya ternyata jalan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap alat pengendali dan media simulasi kereta KRL dengan kendali kecepatan dan pintu perlintasan otomatis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciPROTOTIPE KUNCI REM CAKRAM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN PENGENDALI JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO
PROTOTIPE KUNCI REM CAKRAM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN PENGENDALI JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO 1 H. Lukman Abdul F. M.Si., M.T, 2 Reza Faizal Pratama 1 Konsentrasi Teknik Informatika STMIK LPKIA
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
33 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini merupakan tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian. Adapun garis besar dari metodologi penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri. Namun bagi pengemudi yang belum berpengalaman tentunya akan terasa sulit untuk mengendarai
Lebih terperinciPURWARUPA SISTEM PARKIR CERDAS BERBASIS ARDUINO SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN SMART CITY
PURWARUPA SISTEM PARKIR CERDAS BERBASIS ARDUINO SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN SMART CITY Catur Iswahyudi 1), Argo Rudi Prasetyo 2), Andung Feby Prakoso 3), Muntaha Nega 4) 1,2,3,4 Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancang bangun alat akan dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM MONITORING KEPADATAN PINTU MASUK GERBANG TOL DENGAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM MONITORING KEPADATAN PINTU MASUK GERBANG TOL DENGAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III (D III)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi membuat kepadatan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Tingkat perekonomian masyarakat Indonesia cenderung mengalami
Lebih terperinciActive Steering Assistane For Turned Road Based On Fuzzy Logic
th Industrial Research Workshop and National Seminar Politeknik Negeri Bandung July -, Active Steering Assistane For Turned Road Based On Fuzzy Logic Reni Setiowati, Noor Cholis Basjaruddin, Supriyadi
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGAMANAN KENDARAAN MENGGUNAKAN SMART CARD BERBASIS ARDUINO UNO DAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION TUGAS AKHIR
PERANCANGAN PENGAMANAN KENDARAAN MENGGUNAKAN SMART CARD BERBASIS ARDUINO UNO DAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan keamanan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan keamanan sangat dibutuhkan banyak orang. Banyak cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi masal yang dapat
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi masal yang dapat mengangkut bayak penumpang sekaligus, kehadiran kereta api di Indonesia sudah mulai dirasakan sejak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PORTAL PERUMAHAN OTOMATIS BERDASARKAN WAKTU DAN PANGGILAN (MISSCALL) BERBASIS ATMEGA 16
RANCANG BANGUN PORAL PERUMAHAN OOMAIS BERDASARKAN WAKU DAN PANGGILAN (MISSCALL) BERBASIS AMEGA 16 Wasis Eko Lestari Alexius Endy Budianto 1 eknik Informatika, eknologi Informasi, Universitas Kanjuruhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia terutama pada dunia pendidikan. Komputer sangat membantu untuk proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer pada masa sekarang ini sangat pesat dalam kehidupan manusia terutama pada dunia pendidikan. Komputer sangat membantu untuk proses operasi disetiap
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KEAMANAN AKSES BUKA PINTU MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN PENGIRIMAN INFORMASI KE PONSEL
PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN AKSES BUKA PINTU MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN PENGIRIMAN INFORMASI KE PONSEL Mangasi Sirait (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dibawah ini merupakan flowchart metode penelitian yang digunakan,
BAB III METODE PENELITIAN Dibawah ini merupakan flowchart metode penelitian yang digunakan, Gambar 3. 1 Alur metode penelitian 26 27 3.1. Tahap Identifikasi Awal Tahap identifikasi awal merupakan langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menciptakan teknologi baru, misalnya dengan. dilakukan untuk menghasilkan teknologi baru dengan tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sangat cepat seiring dengan waktu untuk membantu kepentingan manusia. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh berbagai institusi dari
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya teknologi yang berbasis automasi dalam membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang ini berjalan sangat cepat sehingga memberikan perubahan pada kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16
Rancang Bangun Sistem Pintu Boarding Pass Menggunakan Barcode..Muzakir, dkk RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16 Muzakir 1, Salahuddin 2, Syahrul
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertukaran data antara sebuah Reader dengan suatu electronic tag yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RFID atau Radio Frequency Identification merupakan suatu perangkat telekomunikasi data dengan menggunakan gelombang radio untuk melakukan pertukaran data antara
Lebih terperinciSistem Otomasi Pengisian Material Zat Cair Menggunakan RFID
Konferensi asional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Otomasi Pengisian Material Zat Cair Menggunakan RFID E. Merry Sartika, T. Rudi.S, A. Teddy. S Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beraktivitas dan pergerakan roda perekonomian suatu daerah. Salah satu jenis angkutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angkutan Umum adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar[1]. Angkutan umum sangat berguna bagi masyarakat dalam beraktivitas dan pergerakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai
48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari
Lebih terperinciBAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:
BAB IV. PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram Alat Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: Sensor IR Sharp (Buka Tutup) Motor Servo Sensor
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT 4.1 Pengujian Alat Dalam bab ini akan dibahas pengujian seluruh perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi RFID dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52. Laporan Tugas Akhir. Oleh: Aditya Ari Murdani J0D007004
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Laporan Tugas Akhir Oleh: Aditya Ari Murdani J0D007004 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciSISTEM ABSENSI PEGAWAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID
SISTEM ABSENSI PEGAWAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID Wahyu Adam, M.Eng.Sc 1, Lamhot Sagala 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA 3 Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823,
Lebih terperinciJurnal Rancang Bangun Prototype Palang Parkir Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535
RANCANG BANGUN PROTOTYPE PALANG PARKIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Sakti Raharja, Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian E-mail : ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TEMPAT PARKIR BERTINGKAT YANG TEROTOMATISASI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)
RANCANG BANGUN TEMPAT PARKIR BERTINGKAT YANG TEROTOMATISASI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) TRIAWAN NUSA PUTRA 2208030003 FATHIMAH EKASARI MASTURI 2208030034
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya kemajuan di dunia elektronika dan komputer menyebabkan banyak dihasilkannya suatu penemuanpenemuan yang dianggap
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sistem kunci manual saat ini adalah menggunakan kunci yang dapat digunakan siapa saja. Untuk meningkatkan keamanan dari kunci tersebut, dibutuhkan cara untuk mengidentifikasi siapa saja yang menggunakan
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH
PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN ROBOT PENGIKUT GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI MEJA PENGANTAR MAKANAN OTOMATIS Oleh : M. NUR SHOBAKH 2108 030 061 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Bambang Sampurno,
Lebih terperinciPenggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi
Penggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi Heru Djulianto Purnama dan Agus Prijono, S.T., M.T. Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract Most of the student
Lebih terperinci3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG PENUMPANG BUS TRANS PADANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32
RANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG PENUMPANG BUS TRANS PADANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id Abstrak Transportasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu teknologi sensoring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu teknologi sensoring yang sangat berkembang beberapa tahun belakangan ini. RFID merupakan teknologi wireless
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO DAN ULTRASONIK
RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO DAN ULTRASONIK LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar AHLI MADYA (AMD) Computer Engineering Oleh: Febbi
Lebih terperinci