SIMULASI MEKANISME PASSIVE-PITCH DENGAN FLAPPING WING PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI JENIS DARRIEUS STRAIGHT-BLADED BERBASIS CFD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIMULASI MEKANISME PASSIVE-PITCH DENGAN FLAPPING WING PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI JENIS DARRIEUS STRAIGHT-BLADED BERBASIS CFD"

Transkripsi

1 1 SIMULASI MEKANISME PASSIVE-PITCH DENGAN FLAPPING WING PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI JENIS DARRIEUS STRAIGHT-BLADED BERBASIS CFD Susilo, Ridho Hantoro, dan Nur Laila Hamidah Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia Abstrak Telah dilakukan simulasi mekanisme passive pitch berbasis CFD pada turbin vertikal aksis arus sungai tipe Darrieus straight-bladed menggunakan mekanisme flapping wing. Simulasi mekanisme flapping wing dilakukan dengan cara memutar turbin satu putaran (azimuth 0 sampai 360) dengan variasi sudut pitch 10 dan 20. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan CFD, diperoleh pola perubahan nilai F x, F y dan resultan gaya antara F x dan F y beserta arah resultan gaya yang dihasilkan oleh turbin. Selain itu, diperoleh juga pola perubahan nilai torsi pada sumbu x dan y serta resultan torsi beserta arah resultan torsi yang dihasilkan oleh turbin. Pada simulasi mekanisme passive pitch dengan menggunakan flapping wing diperolah nilai gaya dan torsi yang terbesar diperolah ketika turbin berada di azimuth 100, nilai gaya yang terbesar adalah N dengan sudut tangensial sebesar (kuadran IV), sedangkan nilai torsi yang terbesar adalah Nm dengan sudut tangensial sebesar (kuadran I). Berdasarkan hasil simulasi CFD, nilai gaya dan torsi yang dihasilkan oleh turbin dipengaruhi oleh distribusi tekanan yang mengenai turbin pada satu putaran turbin, ketika nilai gaya dan torsi yang dihasilkan oleh turbin tinggi maka distribusi tekanan yang diterima oleh turbin hampir merata pada ketiga foil turbin, pada azimuth 100 nilai tekanan yang diterima oleh turbin sebesar Pa. Fenomena berupa pola perubahan nilai gaya, torsi serta pengaruh distribusi tekanan yang tidak diperoleh ketika eksperimen dapat diperoleh dengan menggunakan software CFD. Kata Kunci Flapping Wing,, Simulasi CFD, Distribusi Tekanan, Gaya, Torsi.. I. PENDAHULUAN T URBIN merupakan mesin konversi energi yang digunakan untuk mengkonversi energi gerak atau mekanik menjadi energi listrik[1]. Salah satu jenis turbin yang biasa digunakan untuk menghasilkan energi listrik adalah hydrokinetic turbine, terutama jenis Darrieus straightbladed. Turbin arus sungai jenis Darrieus straight-bladed memiliki kelemahan dalam hal self-start yang lama serta torsi yang dihasilkannya rendah. Perkembangan teknologi turbin arus sungai jenis Darrieus straight-bladed berawal dari jenis blade yang dibuat fixed atau tetap, akan tetapi jenis blade yang seperti ini dapat membuat turbin stall pada saat mulai berputar, selanjutnya mulai berkembang suatu mekanisme yang digunakan untuk mengendalikan sudut serang pada blade turbin tersebut, pengendalian sudut serang ini dapat diartikan sebagai mekanisme passive-pitch. Mekanisme passive-pitch pada turbin arus sungai jenis Darrieus straight-bladed bertujuan agar turbin dapat bergerak bebas dengan sudut serang yang dibatasi supaya turbin tersebut dapat melakukan start up yang cepat dengan kecepatan aliran sungai yang relatif rendah. Selain itu, mekanisme passive-pitch pada turbin arus sungai jenis Darrieus straight-bladed dapat digunakan untuk menaikkan gaya angkat dan torsi yang dihasilkan. Penelitian yang telah berkembang tentang turbin arus sungai telah sampai pada perbedaan antara fixed dan variable pitch vertical axis tidal turbine using CFD analysis in CFX [2]. Model- model aerodinamik yang paling bagus telah digunakan untuk menganalisis desain dan performansi straight-bladed Darrieus-type pada VAWT, seperti yang telah dijelaskan oleh Islam[3]. Blade yang digunakan untuk turbin tipe Darrieus biasanya menggunakan airfoil NACA 0012, NACA 0015, dan NACA 0018 sebagai bahan studi[4]. Selanjutnya, Calcagno telah mempresentasikan hasil dari penelitiannya tentang eksperimen dan pendekatan secara matematis untuk mengembangkan sebuah prototype turbin vertikal aksis arus laut yang bernama kobold, kobold sendiri telah diaplikasikan pertama kali menggunakan 3-straight NACA 0015[5]. Selain itu, telah dilakukan investigasi tentang eksperimen pada passive variable-pitch turbin vertikal aksis arus laut menggunakan 3-straight bladed NACA 0018[6]. Selanjutnya pada tugas akhir ini, peneliti akan berusaha mempelajari dan menganalisis turbin vertikal aksis arus sungai yang memanfaatkan mekanisme flapping wing sebagai mekanisme passive-pitch yang akan dijadikan terobosan model terbaru dari perkembangan turbin vertikal aksis arus sungai tipe Darrieus Straight-Bladed menggunakan CFD. II. METODE PENELITIAN A. Desain Hydrofoil dan Turbin Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan geometri turbin adalah pembuatan hydrofoil, pada dasarnya hydrofoil dan airfoil adalah sama, yang membedakan adalah lingkungan atau fluida yang digunakan. Airfoil adalah sebutan untuk foil yang digunakan dalam lingkungan udara sebagai fluida kerjanya sedangkan hydrofoil adalah sebutan untuk foil yang digunakan dalam lingkungan air sebagai fluida kerjanya. Hydrofoil yang digunakan dalam desain turbin vertikal aksis arus sungai adalah NACA 0018 yang telah dimodifikasi

2 2 bentuk geometrinya. Gambar 1 dibawah ini merupakan bentuk geometri hydrofoil yang digunakan dalam penelitian ini. Gambar 1. Hydrofoil NACA 0018 setelah dimodifikasi. Setelah semua geometri selesai dibuat, mulai dari geometri tabung yang telah disubstract dengan turbin serta geometri sungai yang telah disubstract dengan tabung, maka selanjutnya dilakukan penggabungan antara dua geometri tersebut. Hal ini dilakukan supaya kita dapat mendefinisikan semua geometri yang telah dibuat menjadi satu domain yaitu domain air yang akan disimulasikan menggunakan software CFD. Gambar 4 di bawah ini menunjukkan geometri total yang akan diinisialisasi dalam satu domain. Setelah melakukan pembuatan geometri foil menggunakan NACA 0018 maka selanjutnya dilakukan pembuatan turbin 3D menggunakan software CAD (Computer Aided Design), cara yang dilakukan untuk membuat turbin 3D adalah dengan cara membuat 3 hydrofoil dengan sudut antara setiap foil sebesar 120 derajat dengan 1 poros yang digunakan sebagai shaft yang awalnya 2 dimensi kemudian kita extrude menjadi geometri 3 dimensi. Gambar 2 dibawah ini memperlihatkan bentuk penampang 3 dimensi turbin vertikal aksis yang akan digunakakan untuk simulasi menggunakan software CFD. Gambar 4. Domain total dalam simulasi CFD Gambar 2. Bentuk penampang turbin 3 dimensi isometric view (tampak samping). B. Desain Sub Domain Tabung Dan Sungai setelah dilakukan pembuatan geometri turbin adalah pembuatan tabung sebagai tempat yang akan diisi oleh turbin, tabung dibuat sebagai sub domain untuk tempat turbin, hal ini dilakukan karena turbin berada dalam kondisi tenggelam di fluida air. Gambar 3 di bawah ini menunjukkan domain tabung yang digunakan sebagai tempat untuk dimasukin turbin supaya nanti bisa dilakukan domain interface (proses penyamaan jenis fluida menjadi satu jenis fluida, yaitu air) antara selubung tabung dengan domain sungai yang akan kita buat. C. Meshing Meshing merupakan proses pemecahan bagian domain menjadi bagian yang kecil-kecil untuk mempermudah proses selanjutnya, yaitu proses preprocessing. Meshing yang biasanya dianggap sesuai untuk geometri 3D adalah bentuk meshing tetrahedral, sedangkan meshing yang biasanya digunakan untuk geometri 2D adalah jenis segi empat dan segitiga. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses meshing adalah pendefinisian region yang akan dijadikan sebagai kondisi batas pada proses pre processing. Proses meshing yang dilakukan pada domain simulasi kali ini dimulai dengan meshing foil dan shaft pada turbin. Foil dan shaft turbin dimeshing dengan angular resolution, dengan ketentuan spasi mulai dari 0,2-1 mm. Hasil meshing pada foil dan shaft turbin dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini. Gambar 5. Hasil meshing pada foil dan shaft turbin. Gambar 3. Domain tabung yang telah disubstract dengan turbin. Proses selanjutnya setelah melakukan meshing pada foil dan shaft turbin adalah meshing pada domain tabung dan sungai yang digunakan pada simulasi, meshing pada kedua domain tersebut berupa angular resolution dengan spasi 5-10 cm.

3 3 Gambar 6. di bawah ini menunjukkan hasil meshing domain total pada simulasi CFD dengan jumlah total tetrahedral mesh pada domain total simulasi ini adalah tetrahedral mesh. semua perhitungan dilakukan dengan didasarkan pada kondisi yang disesuaikan saat pre processing. Pada proses solving menggunakan CFD ini, kriteria simulasi dianggap selesai atau konvergen ketika nilai RMS(root mean square) error yang dihasilkan sudah mencapai F. Post processing Post processing merupakan proses terakhir dalam simulasi berbasis CFD. Dalam post processing biasanya dilakukan pengambilan data berupa kontur tekanan, temperatur serta vektor kecepatan yang dihasilkan pada simulasi CFD. Selain, menperolah fenomena berupa kontur tekanan, velocity vector dan aliran streamline, kita juga bisa memperolah nilai gaya dan torsi yang dihasilkan oleh turbin melalui proses CFD post ini. Gambar 6. Hasil meshing domain total pada simulasi CFD. D. Pre processing Pre processing merupakan proses awal dalam simulasi berbasis CFD, dalam proses ini dilakukan pendefinisian geometri yang telah dibuat sebelumnya dalam bentuk domain, selain itu dilakukan proses pendefinisian boundary dan keadaan awal serta pemberian nilai yang sesuai dengan hukum fisika dan data yang dimasukkan sesuai dengan eksperimen yang dilakukan. Kondisi batas yang diberikan pada saat pre processing dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Penentuan Boundary Condition pada CFD No. Kondisi Batas Letak pada CFD Inisialisasi 1 Opening Kanan, kiri dan Entrainment, zero aliran keluar gradient dan pressure 0 Pa. 2 Wall Atas dan bawah turbin 3 Inlet Aliran masuk ( bagian kiri ) Free slip wall Inlet, kecepatan dengan sebenarnya pemberian sesuai kecepatan 4 Wall Turbin dan shaft No slip wall, pemeberian kecepatan putar sesuai dengan RPM pada saat eksperimen 5 Domain interface Selubung dan sungai silinder Pendifinisian sesuai eksperimen ( water ) fluida dengan E. Proses Iterasi pada solver Solving merupakan suatu proses yang dilakukan dengan cara menghitung data input model geometri hingga mencapai batas nilai error yang telah ditentukan sebelumnya menggunakan metode iteratif. Pada saat proses solving ini, III. HASIL DAN DISKUSI A. Verifikasi hasil simulasi CFD Proses verifikasi yang dilakukan dengan cara memberikan input kecepatan sesuai dengan kecepatan aliran saat eksperimen, bentuk dan spasi meshing serta kondisi boundary yang hasilnya diangap mendekati dengan hasil eksperimen, dalam hal ini variabel yang digunakan sebagai acuan berupa nilai torsi yang dihasilkan saat eksperimen, nilai tori dapat digunakan sebagai acuan dalam proses verifikasi hasil simulasi dikarenakan geometri turbin yang telah disesuaikan dengan geometri sebenarnya. Selain itu, turbin yang disimulaskan diputar dengan RPM sesuai dengan hasil eksperimen. Perbandingan hasil verifikasi simulasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Hasil Verifikasi Simulasi CFD dengan Eksperimen. No. Mesh spasi foil Jumlah elemen mesh Simulasi Nilai Torsi ( Nm ) Eksperimen Error (%) 1 10 mm mm mm mm mm Proses verifikasi yang dilakukan pada simulasi ini dengan cara melakukan perubahan ukuran mesh pada foil turbin, hal ini dikarenakan proses meshing yang paling susah adalah pada foil dan shaft turbin. Proses verifikasi hasil simulasi dilakukan pada satu kecepatan aliran yaitu pada kecepatan 0.6 m/s dengan memutar turbin sesuai dengan RPM yang dihasilkan oleh turbin saat pengujian turbin. Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa mesh spasi foil yang dapat digunakan untuk pengambilan data pada kecepatan yang lain adalah 0.3 mm dengan nilai error sebesar 7.21%. Selanjutnya, poses simulasi untuk keempat variasi kecepatan yang lain (0.7, 0.8, 0.98 dan 1.15 m/s ) dengan 2 variasi pitch angle ( 10 dan

4 4 20 ) dilakukan dengan mesh spasi foil sebesar 0.3 mm. B. Data perbandingan simulasi dengan eksperimen Pada proses simulasi mekanisme passive pitch dengan flapping wing menggunakan hydrofoil NACA 0018, yang pertama kali dilakukan adalah membandingkan nilai torsi yang didapatkan dari eksperimen dengan nilai torsi yang didapatkan dengan simulasi CFD. Data perbandingan simulasi dengan eksperimen dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Perbandingan Hasil Simulasi dengan Eksperimen pada pitch angle 10 dan 20. Kecepatan Torsi (Eksperimen) Torsi( Simulasi) (m/s) Torsi yang dibandingkan pada simulasi dan eksperimen merupakan nilai rata-rata torsi yang dihasilkan oleh turbin dalam satu putaran penuh serta torsi rata-rata yang dihasilkan oleh turbin pada saat eksperimen, nilai torsi yang dihasilkan dari simulasi memiliki rata-rata error sebesar 11.21% untuk pitch angle 10 dan 11.30% untuk pitch angle 20. Perbandingan antara simulasi dengan eksperimen dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini. C. Pola perubahan nilai gaya yang dihasilkan oleh turbin pada sumbu x, y dan resultan keduanya. Pengambilan data berupa pola perubahan nilai gaya yang dihasilkan oleh turbin dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai gaya yang dihasilkan oleh masing-masing foil dan shaft yang setiap 5 azimuth pada satu putaran penuh turbin ( 0 sampai 360 azimuth ). Pola perubahan nilai gaya diperoleh dengan cara pengambilan data gaya yang dihasilkan pada sumbu x, y dan resultan gaya yang dihasilkan serta arah dan sudut tangensial gaya yang dihasilkan pada resultan gaya yang diperoleh dari simulasi. Gambar 8 dibawah ini menunjukkan pola perubahan nilai gaya yang dihasilkan oleh turbin pada sumbu x dan y. (a) (b) Gambar 8. (a) Pola perubahan nilai gaya pada sumbu x (b) Pola perubahan nilai gaya pada sumbu y Gambar 7. (a) Perbandingan hasil simulasi dan eksperimen mekanisme flapping wing pada pitch angle 10. (b) Perbandingan hasil simulasi dan eksperimen mekanisme flapping wing pada pitch angle 20. Pola perubahan nilai gaya yang ditunjukkan pada gambar 8 (a) diatas merupakan pola perubahan nilai gaya yang dihasilkan pada kecepatan aliran 0.67 m/s pada sumbu x. Nilai gaya yang paling tinggi yaitu pada azimuth 100, 220 dan 345 dengan nilai gaya sebesar N. Sedangkan nilai gaya yang paling rendah terdapat pada azimuth 80, 200 dan 325 dengan besarnya gaya N. Sedangkan Nilai gaya yang tertinggi dan terendah pada sumbu y juga terdapat pada tiga sudut azimuth. Nilai gaya yang tertinggi pada sumbu y terdapat pada sudut azimuth 115, 235 dan 360 dengan nilai gaya sebesar 5.47 N, sedangkan nilai gaya pada sumbu y yang terendah terdapat pada sudut azimuth 75, 195 dan 320 dengan nilai gaya sebesar N. Setelah kita mendapatkan nilai serta pola perubahan nilai yang dihasilkan leh turbin pada sumbu x

5 5 dan y, selanjutnya dicari nilai serta pola perubahan nilai gaya hasil resulltan sumbu x dan y. dilihat pada gambar 11 dibawah ini. Gambar 11. Besar dan arah resultan gaya pada turbin Gambar 9. Pola perubahan nilai gaya resultan sumbu x dan y Berdasarkan nilai resultan gaya yang dihasilkan oleh turbin pada gambar 9 terdapat tiga titik azimuth yang menghasilkan nilai gaya paling tinggi dan paling rendah. Nilai gaya yang terbesar terdapat pada sudut azimuth 100, 220 dan 345 dengan nilai gaya sebesar N, sedangkan niilai gaya yang terendah terdapat pada sudut azimuth 70, 190 dan 315 dengan nilai gaya sebesar N. Pola perubahan nilai gaya yang dihasilkan pada resultan gaya pada turbin akan mengakibatkan gaya yang terukur pada turbin memiliki sudut tangensial yang berbeda pada setiap sudut azimuth yang disimulasikan. Hubungan antara sudut azimuth turbin dengan sudut tangensial resultan gaya pada sumbu x dan y dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini. D. Pola perubahan nilai torsi yang dihasilkan oleh turbin pada sumbu x, y dan resultan keduanya. Pengambilan data berupa pola perubahan nilai torsi yang dihasilkan oleh turbin dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai torsi yang dihasilkan oleh masing-masing foil dan shaft yang setiap 5 azimuth pada satu putaran penuh turbin ( 0 sampai 360 azimuth ). Pola perubahan nilai torsi diperoleh dengan cara pengambilan data torsi yang dihasilkan pada sumbu x, y dan resultan torsi yang dihasilkan serta arah dan sudut tangensial torsi yang dihasilkan pada resultan torsi yang diperoleh dari simulasi. Gambar 12 dibawah ini menunjukkan pola perubahan nilai torsi yang dihasilkan oleh turbin pada sumbu x dan y. Sudut Tangensial Resultan Gaya (derajat) (a) Azimuth Gambar 10. Sudut tangensial gaya hasil resultan Fx dan Fy Pada gambar 10 tersebut, terlihat bahwa nilai sudut tangensial atau hasil resultan Fx dan Fy yang tertinggi adalah 8.81 dengan nilai gaya sebesar N, sedangkan nilai yang terendah dengan nilai gaya sebesar N. Berdasarkan hal tersebut, nilai hasil resultan gaya pada sumbu x dan y berkisar antara sampai Arah dan besarnya resultan gaya yang dihasilkan oleh turbin dapat (b) Gambar 12. (a) Pola perubahan nilai torsi pada sumbu x (b) Pola perubahan nilai torsi pada sumbu y

6 6 Nilai torsi yang tertinggi pada sumbu x terdapat pada azimuth 80, 200 dan 325 dengan besarnya torsi sebesar 5.57 Nm, sedangkan nilai torsi yang terendah terdapat ketika turbin berada di azimuth 115, 235 dan 360 dengan besarnya torsi sebesar Nm. Pada dasarnya, pola perubahan nilai torsi yang dihasilkan oleh turbin pada sumbu y juga berulang secara periodik mulai dari azimuth 0 sampai 360, setiap satu periodik terdapat sudut azimuth yang menghasilkan nilai torsi yang tertinggi dan terendah. Nilai torsi yang tertinggi terjadi ketika turbin diputar atau berada pada posisi azimuth 100, 225 dan 350 dengan besarnya torsi yang dihasilkan oleh turbin Nm, sedangkan nilai torsi yang terendah terjadi ketika turbin berada pada posisi azimuth 80, 200 dan 325 dengan nilai torsi yang dihasilkan turbin sebesar 7.92 Nm. Selanjutnya dicari nili serta pola perubahan nilai torsi hasil resultan serta arah torsi yang dihasilkan seperti yang ditunjukkan pada gambar 13 dibawah ini. Gambar 15. Besar dan arah resultan torsi pada turbin E. Pola perubahan nilai torsi masing-masing foil dan shaft NILAI TORSI ( NM) AZIMUTH Gambar 13. Pola perubahan nilai torsi hasil resultan sumbu x dan y foil 1 foil 2 foil 3 shaft Gambar 16. Pola perubahan nilai torsi masing masing foil dan shaft Berdasarkan pola perubahan nilai torsi yang dihasilkan oleh setiap foil pada gambar 16 diatas terlihat bahwa nilai torsi dengan pola yang bagus diperoleh ketika foil berada pada azimuth 0 sampai 115, hal ini dikarenakan pada azimuth tersebut foil terkena aliran fluida secara langsung dan tidak terkena gangguan dari foil yang lain, nilai torsi yang dihasilkan oleh foil 1 mulai dari azimuth 0 sampai 100 mengalami kenaikan mulai dari 1.69 Nm sampai 9.41 Nm, setelah itu nilai torsi yang dihasilkan oleh foil 1 mengalami penurunan sampai 4.38 Nm (azimuth 135), setelah itu nilai torsi mengalami kenaikan lagi sampai azimuth 150 dengan nilai torsi sebresar 6.89 Nm. Gambar 14. Sudut tangensial antara torsi x dan y Pada gambar 14 tersebut, terlihat bahwa nilai sudut tangensial atau hasil resultan τ x dan τ y yang tertinggi adalah dengan nilai torsi sebesar Nm, sedangkan nilai yang terendah dengan nilai torsi sebesar Nm. Berdasarkan hal tersebut, nilai hasil resultan torsi pada sumbu x dan y berkisar antara sampai Arah dan besarnya resultan gaya yang dihasilkan oleh turbin dapat dilihat pada gambar 15. F. Kontur tekanan yang terjadi pada turbin Tekanan yang diterima oleh turbin pada azimuth 80 merupakan nilai tekanan dengan distribusi yang paling kecil, pada azimuth 80 tersebut ketika turbin dialiri oleh aliran fluida hanya foil 1 yang mendapat tekanan terbesar, sedangkan foil 2, 3 dan shaft turbin memperolah tekanan yang cukup merata, nilai tekanan yang mengenai foil 1 sebesar Pa. Sedangkan, kontur distribusi tekanan pada azimuth 100 merupakan distribusi tekanan yang mengakibatkan nilai gaya dan torsi yang dihasilkan oleh turbin merupakan nilai yang

7 7 paling tinggi pada satu putaran penuh, pada azimuth 100 tersebut hampir ketiga foil pada turbin mendapatkan tekanan yang cukup besar yaitu sebesar Pa. Fenomena ini lah yang mengakibatkan nilai gaya dan torsi yang dihasilkan oleh turbin pada azimuth 80 ini merupakan nilai yang paling kecil sedangkan nilai gaya dan torsi pada azimuth 100 merupakan nilai yang tertinggi diantara azimuth yang lain. Untuk kontur tekanan azimuth 80 dan 100 dapat dilihat pada gambar 17 dibawah ini. (a) (b) Gambar 12. (a) Kontur distribusi tekanan pada turbin di azimuth 80 (b) Kontur distribusi tekanan pada azimuth 100 G. Diskusi Pola aliran berupa streamline, kontur tekanan serta velocity vector merupakan fenomena yang tidak dapat dilihat ketika kita melakukan eksperimen atau pengujian turbin, fenomena tersebut dapat dilihat atau diperolah melalui simulasi CFD. Pola aliran berupa streamline, kontur tekanan dan velocity vector dapat digunakan sebagai data penunjang untuk mengetahui pengaruh aliran yang terjadi pada mekanisme flapping wing. Pada mekanisme flapping wing turbin vertikal aksis jenis Darrieus straight-bladed diperoleh nilai torsi hasil resultan yang terendah adalah pada azimuth 80 dengan nilai torsi sebesar 9.68 Nm. Pada azimuth 80, terlihat bahwa distribusi tekanan yang diterima oleh turbin sangat tidak merata, hanya foil 1 yang menerima tekanan tertinggi yaitu Pa sedangkan foil 2 dan 3 hanya menerima tekanan yang cukup kecil. Selanjutnya, nilai torsi pada azimuth 100 merupakan nilai torsi yang tertingi yang dihasilkan oleh turbin pada satu putaran penuh, nilai torsi hasil resultan sumbu x dan y pada azimuth 100 sebesar Nm. Pada azimuth 100, distribusi tekanan yang diterima oleh turbin lebih merata jika dibandingkan azimuth 80, pada azimuth 100 ketiga foil pada turbin menerima tekanan sebesar Pa. Dengan adanya fenomena distribusi tekanan yang hanya dapat dilihat melalui CFD, dapat dikatakan bahwa nilai torsi yang dihasilkan oleh turbin sangat dipengaruhi distribusi tekanan yang diterima oleh turbin. Berdasarkan pola perubahan nilai gaya dan torsi yang dihasilkan turbin pada sumbu x dan y diperoleh nilai resultan antara keduanya, kemudian setelah diperoleh nilai gaya dan torsi hasil resultan sumbu x dan y maka kita dapat mengetahui sudut tangensial yang dihasilkan oleh resultan tersebut, sehingga dengan adanya sudut tangensial tersebut kita dapat mengetahui nilai dan arah gaya serta torsi yang dihasilkan oleh turbin tersebut ketika dilakukan simulasi menggunakan CFD. Pada simulasi mekanisme passive pitch dengan mekanisme flapping wing menggunakan CFD ini diperoleh data berupa arah yang dihasilkan oleh resultan gaya dan torsi turbin berada pada kuadran I dan IV. Gaya dan torsi yang terbesar yang dihasilkan oleh turbin ketika turbin berada di azimuth 100, nilai gaya yang terbesar adalah N dengan sudut tangensial Antara gaya pada sumbu x dan y sebesar (berlawanan arah jarum jam dan berada di kuadran IV), sedangkan nilai torsi yang dihasilkan oleh turbin yang terbesar adalah Nm dengan sudut tangensial Antara torsi x dan y sebesar (searah jarum jam dan berada di kuadran I), berdasarkan hasil trsebut dapat direkomendasikan atau disarankan untuk menempatkan alat ukur torsi (torque wrench) pada kuadran I ketika melakukan pengambilan data torsi yang dihasilkan oleh turbin ketika eksperimen dilakukan supaya nilai error yang diperoleh antara simulasi dan eksperimen dapat berkurang atau menjadi lebih kecil. Selain itu, sebuah turbin yang terdiri dari 3 foil dan 1 shaft akan menghasilkan pola perubahan nilai gaya dan torsi yang terbaik pada kisaran azimuth 0 sampai 115 untuk foil 1,120 sampai 235 untuk foil 2 dan 240 sampai 360 untuk foil 3. Hal ini dikarenakan ketika foil 1 berada pada azimuth tersebut, foil 1 mendapatkan aliran dan tekanan langsung dari aliran air yang mengalir sedangkan setelah azimuth 115 foil 1 sudah terganggu oleh foil 2 dan 3 yang mengakibatkan pola prubahan nilai gaya dan torsi yang dihasilkan oleh foil 1 semakin teredam atau rendah. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada simulasi mekanisme passive pitch menggunakan flapping wing pada turbin vertikal aksis arus sungai tipe Darrieus straight-bladed berbasis CFD, nilai torsi yang semakin besar yang dihasilkan oleh turbin Darrieus straight-bladed menggunakan mekanisme flapping wing yang paling optimal adalah dengan sudut pitch sebesar 20. Berdasarkan hasil ini, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa performasi turbin Darrieus jenis straight-

8 8 bladed dapat ditingkatkan dengan menggunakan mekanisme flapping wing sebagai mekanisme passive pitch. Selain itu, distribusi tekanan yang diterima oleh turbin juga mempengaruhi performansi turbin tersebut. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan hasil pengujian, analisa, dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa profil aliran berupa streamline, velocity vector serta kontur tekanan pada turbin vertikal aksis jenis Darrieus straight-bladed yang memanfaatkan mekanisme flapping wing sebagai mekanisme passive pitch merupakan fenomena yang tidak diperoleh ketika eksperimen dilakukan, pengaruh fenomena tersebut terhadap performansi turbin hanya dapat diketahui dan dianalisis menggunakan software CFD. Nilai gaya serta torsi yang dihasilkan oleh turbin pada sumbu x yang tertinggi adalah N dan 5.57 Nm, sedangkan nilai gaya dan torsi tertinggi yang dihasilkan oleh turbin pada sumbu y adalah 5.47 N dan Nm. Nilai gaya dan torsi yang tertinggi hasil resultan sumbu x dan y adalah N dengan sudut tangensial sebesar (kuadran IV) dan Nm dengan sudut tangensial sebesar (kuadran I). Performansi turbin jenis Darrieus straight-bladed dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan mekanisme flapping wing sebagai mekanisme passive pitch, sudut pitch yang terbaik pada mekanisme flapping wing ini adalah 20. [11] M. Farrashkhalvat dan J.P. Miles, Basic Structured Grid Generation with an introduction to unstructured grid generation, United Kingdom: Butterworth-Heinemann. [12] Widyatno, Analisa Aliran pada Ducted Propeller dengan Pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamics), Tugas Akhir Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. DAFTAR PUSTAKA [1] Saqib,H. M., and Karman, A. S "Design and analysis of a straight bladed vertical axis wind turbine blade using analytical and numerical techniques: Elsevier. [2] Syed, S.K., Liang. Z., Qi-hu, S., and Xue-Wei, Z, Difference between Fixed and Variable Pitch Vertical Axis Tidal Turbine-Using CFD Analysis in CFX. China : Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology 5(1): , 2013 ISSN: ; e- ISSN: Maxwell Scientific Organization. [3] Islam, M., Ting, David S.-K. & Fartaj, A., Aerodynamic Models for Darrieus-Type Straight-Bladed Vertical Axis Wind Turbines, Renewable and Sustainable Energy Reviews, 12(4), (Doi: /j.rser ). [4] Coiro, D.P., De Marco, A., Nicolosi, F., Melone, S. & Montella, F., Dynamic Behaviour of the Patented Kobold Tidal Current Turbine: Numerical and Experimental Aspects, Acta Polytechnica, 45(3). [5] Calcagno, G., An Experimental Investigation and a Theoretical and Computational Methodology to Study an Innovative Technology for Marine Current Exploitation: the Kobold Turbine, Bollettino della Comunità Scientifica in Australasia. [6] Hantoro, R., Utama, I.K.A.P. & Erwandi, An Experimental Investigation of Passive Variable-Pitch Vertical Axis Ocean Current Turbin, Indonesia. [7] Khan, M. J., Bhuyan, G., Iqbal, M. T., and Quaicoe, J. E "Hydrokinetic energy conversion systems and assessment of horizontal and vertical axis turbines for river and tidal applications: A technology status review," Applied Energy Vol. 86, No. 10, pp [8] El-Sayed, A.F and Abdel Azim Dynamics of Vertical Axis Wind Turbines (Darrieus Type). Zagazig University. [9] Decoste, Josh, Self-Starting Darrieus Wind Turbine. Department of Mechanical Engineering, Dalhousie University. [10] Joseba Goyena Iriso, Alfredo Ursua Analysis and Design of Vertical Axis Wind Turbine publica Universitas Navarrensis.

ecofirm SIMULASI MEKANISME PASSIVE PITCH DENGAN FLAPPING WING PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI TIPE DARRIEUS STRAIGHT-BLADED BERBASIS CFD

ecofirm SIMULASI MEKANISME PASSIVE PITCH DENGAN FLAPPING WING PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI TIPE DARRIEUS STRAIGHT-BLADED BERBASIS CFD ecofirm SIMULASI MEKANISME PASSIVE PITCH DENGAN FLAPPING WING PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI TIPE DARRIEUS STRAIGHT-BLADED BERBASIS CFD Dosen pembiming: Dr. Ridho Hantoro, ST., MT. NIP. 197612232005011001

Lebih terperinci

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-13 Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin Rahmat Taufiqurrahman dan Vivien Suphandani

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Torsi dan RPM Turbin Tipe Darrieus Terhadap Efisiensi Turbin

Analisa Perbandingan Torsi dan RPM Turbin Tipe Darrieus Terhadap Efisiensi Turbin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-517 Analisa Perbandingan Torsi dan RPM Turbin Tipe Darrieus Terhadap Efisiensi Turbin Aris Febrianto, Agoes Santoso Jurusan Sistem

Lebih terperinci

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No, () -6 Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai Anas Khoir, Yerri Susatio, Ridho Hantoro Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Andi Trimulyono, Berlian Arswendo A Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK

Andi Trimulyono, Berlian Arswendo A Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK PERANCANGAN TURBIN ARUS LAUT UNTUK DAERAH PESISIR PANTAI TIPE KOBOLD DENGAN BILAH DAN NACA 18 YANG DIMODIFIKASI DENGAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) Andi Trimulyono, Berlian Arswendo A Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah.

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah. BAB IV ANALISA DATA 4.1 Umum Pada bab ini menguraikan langkah-langkah dalam pengolahan data-data yang telah didapatkan sebelumnya. Data yang didapatkan, mewakili keseluruhan data sistem yang digunakan

Lebih terperinci

Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Analisa Bentuk Profile Dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine Terhadap Putaran Rotor Untuk Menghasilkan Energi Listrik Saiful Huda (1) dan Irfan Syarif Arief, ST.MT (2) (1) Mahasiswa Teknik Sistem

Lebih terperinci

Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal

Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal Mufti Fathonah Muvariz *, Wowo Rossbandrio * Batam Polytechnics Mechanical Engineering Engineering study Program Parkway

Lebih terperinci

Adanya Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang bisa diaplikasikan di daerah pemukiman tersebut tanpa melalui taman nasional

Adanya Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang bisa diaplikasikan di daerah pemukiman tersebut tanpa melalui taman nasional 1 2 Kondisi daerah pemukiman sekitar pantai bandealit yang sampai saat ini belum teraliri listrik PLN dan hanya mengandalkan Genset yang hidup 4 jam dalam sehari Kondisi daerah pantai Bandealit yang dikelilingi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Analisa Pengaruh Variasi Bentuk Sudu,

Lebih terperinci

Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal

Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal JURNAL INTEGRASI Vol. 7, No. 1, 2015, 40-44 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2015 Accepted March, 2015 Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal

Lebih terperinci

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius Bambang Arip Dwiyantoro*, Vivien Suphandani dan Rahman Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN POWER CONTROL SYSTEM PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI TIPE DARRIEUS MENGGUNAKAN GENERATOR DC

RANCANG BANGUN POWER CONTROL SYSTEM PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI TIPE DARRIEUS MENGGUNAKAN GENERATOR DC JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 RANCANG BANGUN POWER CONTROL SYSTEM PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI TIPE DARRIEUS MENGGUNAKAN GENERATOR DC Lutfi Nurafif, Ridho Hantoro, Fitri Adi

Lebih terperinci

Studi Pengembangan Model Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) Savonius Tipe U dengan Penambahan Fin pada Sudu Menggunakan Pendekatan CFD

Studi Pengembangan Model Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) Savonius Tipe U dengan Penambahan Fin pada Sudu Menggunakan Pendekatan CFD 1 Studi Pengembangan Model Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) Savonius Tipe U dengan Penambahan Fin pada Sudu Menggunakan Pendekatan CFD Wahyu Devi Hapsari Wijayanti, Ridho Hantoro dan Gunawan Nugroho Jurusan

Lebih terperinci

STUDI PEMILIHAN DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT (PLTAL) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

STUDI PEMILIHAN DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT (PLTAL) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-114 STUDI PEMILIHAN DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT (PLTAL) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Lebih terperinci

Desain Blade Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Banyuwangi Berbasis CFD

Desain Blade Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Banyuwangi Berbasis CFD B424 Desain Blade Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Banyuwangi Berbasis CFD Ricardo M. Lopulalan, Sardono Sarwito, Eddy S. Koenhardono Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Lebih terperinci

Analisa Bentuk Profile dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine terhadap Putaran Rotor untuk Menghasilkan Energi Listrik

Analisa Bentuk Profile dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine terhadap Putaran Rotor untuk Menghasilkan Energi Listrik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-25 Analisa Bentuk Profile dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine terhadap Putaran Rotor untuk Menghasilkan Energi Listrik

Lebih terperinci

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-168 Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut Musfirotul Ula, Irfan Syarief Arief, Tony Bambang

Lebih terperinci

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No., (05) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) G-0 Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat Agus Suhartoko, Tony Bambang Musriyadi, Irfan Syarif Arief Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE Hasnul Khuluqi 1*, Syamsul Hadi 2*, Dominicus Danardono 3*. 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-104 Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD Prima Ihda Kusuma Wardana, I Ketut Aria Pria Utama Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

Available online at Website

Available online at Website Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA PERANCANGAN TURBIN DARRIEUS PADA HYDROFOIL NACA 0015 DARI KARAKTERISTIK C L DAN C D PADA VARIASI SUDUT SERANG MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

POWER UNTUK MENGGERAKKAN KATAMARAN

POWER UNTUK MENGGERAKKAN KATAMARAN PRESENTASI TUGAS AKHIR STUDI SISTEM MEKANISME WAVE POWER UNTUK MENGGERAKKAN Di susun oleh : Andrianadi Yoghi KATAMARAN Dosen Pembimbing : Prof.Ir. I Ketut Aria Pria Utama, MSc. Ph.D Ir. Murdijanto, M.

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012 STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012 Nur Aklis, H mim Syafi i, Yunika Cahyo Prastiko, Bima Mega Sukmana Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Analisa Sudut Serang Hidrofoil Terhadap Gaya Angkat Kapal Trimaran Hidrofoil Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics (Cfd)

Analisa Sudut Serang Hidrofoil Terhadap Gaya Angkat Kapal Trimaran Hidrofoil Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics (Cfd) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-402 Analisa Sudut Serang Hidrofoil Terhadap Gaya Angkat Kapal Trimaran Hidrofoil Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

Lebih terperinci

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0012 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH Farel H. Napitupulu 1, Ekawira K. Napitupulu

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH GAYA GELOMBANG LAUT TERHADAP PEMBANGKITAN GAYA THRUST HYDROFOIL SERI NACA 0012 DAN NACA 0018

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH GAYA GELOMBANG LAUT TERHADAP PEMBANGKITAN GAYA THRUST HYDROFOIL SERI NACA 0012 DAN NACA 0018 Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 213 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH GAYA GELOMBANG LAUT TERHADAP PEMBANGKITAN GAYA THRUST HYDROFOIL SERI NACA 12 DAN NACA 18 Ika Nur Jannah 1*) dan Syahroni Hidayat

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN PANJANG CHORD DAN KETEBALAN BLADE PADA TURBIN PEMBANGKIT TENAGA ARUS DENGAN METODE CFD

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN PANJANG CHORD DAN KETEBALAN BLADE PADA TURBIN PEMBANGKIT TENAGA ARUS DENGAN METODE CFD ANALISA PENGARUH PERUBAHAN PANJANG CHORD DAN KETEBALAN BLADE PADA TURBIN PEMBANGKIT TENAGA ARUS DENGAN METODE CFD Oleh: Andi Trimulyono, Ryan Andriawan Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR Bayu Kusuma Wardhana ), Vivien Suphandani Djanali 2) Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metodelogi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan tahapan yang jelas dan runtut yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian.

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH JUMLAH DAN KONFIGURASI SUDU PADA TURBIN ANGIN SAVONIUS-DARRIEUS DENGAN BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

ANALISA PENGARUH JUMLAH DAN KONFIGURASI SUDU PADA TURBIN ANGIN SAVONIUS-DARRIEUS DENGAN BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS TUGAS AKHIR TF141581 ANALISA PENGARUH JUMLAH DAN KONFIGURASI SUDU PADA TURBIN ANGIN SAVONIUS-DARRIEUS DENGAN BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS FARDAN SENTOSA NRP. 2412 100 114 Dosen Pembimbing Dr.

Lebih terperinci

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-108 Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES SIMULASI

BAB IV PROSES SIMULASI BAB IV PROSES SIMULASI 4.1. Pendahuluan Di dalam bab ini akan dibahas mengenai proses simulasi. Dimulai dengan langkah secara umum untuk tiap tahap, data geometri turbin serta kondisi operasi. Data yang

Lebih terperinci

Studi Simulasi dan Eksperimental Pengaruh Pemasangan Plat Bersudut Pada Punggung Sudu Terhadap Unjuk Kerja Kincir Angin Savonius

Studi Simulasi dan Eksperimental Pengaruh Pemasangan Plat Bersudut Pada Punggung Sudu Terhadap Unjuk Kerja Kincir Angin Savonius Studi Simulasi dan Eksperimental Pengaruh Pemasangan Plat Bersudut Pada Punggung Sudu Terhadap Unjuk Kerja Kincir Angin Savonius Rudi Hariyanto 1,*, Sudjito Soeparman 2, Denny W 2., Mega Nur S 2 1 Jurusan

Lebih terperinci

Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin

Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-599 Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin Studi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA

ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA Triyanti Irmiyana (1), Surjo W. Adji (2), Amiadji (3), Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o Asroful Anam Jurusan Teknik Mesin S-1 FTI ITN Malang, Jl. Raya Karanglo KM 02 Malang E-mail:

Lebih terperinci

(Akhmad S. Setiaji, Ir. Sarwono, MM, Dr. Ridho Hantoro, ST., MT.) Rekayasa Energi dan Pengkondisian Lingkungan

(Akhmad S. Setiaji, Ir. Sarwono, MM, Dr. Ridho Hantoro, ST., MT.) Rekayasa Energi dan Pengkondisian Lingkungan STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERFORMANSI TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI DENGAN VARIASI SERI AIRFOIL DAN PANJANG CHORD (Akhmad S. Setiaji, Ir. Sarwono, MM, Dr. Ridho Hantoro, ST., MT.) Rekayasa Energi

Lebih terperinci

Analisa Performance Propeller B-Series dengan Pendekatan Structure dan Unstructure Meshing

Analisa Performance Propeller B-Series dengan Pendekatan Structure dan Unstructure Meshing JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-241 Analisa Performance Propeller B-Series dengan Pendekatan Structure dan Unstructure Meshing Muh. Zainal Abidin, Surjo W. Adji, Irfan Syarief

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA Syamsul Hadi 1*, Muhammad Sidik Teja Purnama 1, Dominicus Danardono Dwi Prija Tjahjana

Lebih terperinci

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. Mei 05; 4-46 ERANANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU Supriyo rogram Studi Teknik Konversi Energi oliteknik Negeri Semarang Jl. rof. H. Sudarto, S.H.,

Lebih terperinci

STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT MENGGUNAKAN HORIZONTAL AXIS TURBIN DENGAN METODE CFD

STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT MENGGUNAKAN HORIZONTAL AXIS TURBIN DENGAN METODE CFD EKO RENDI SETIAWAN NRP 4205 100 060 STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT MENGGUNAKAN HORIZONTAL AXIS TURBIN DENGAN METODE CFD TUGAS AKHIR LS 1336 STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

Lebih terperinci

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) Savonius Tipe U

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) Savonius Tipe U Respon Getaran Lateral Torsional Pada Poros Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) Savonius Tipe U Helmi Qosim, Ir. Yerri Susatio, M.T, Dr. Ridho Hantoro, S.T, M.T Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Moch. Arif Afifuddin Ir. Sarwono, MM. Ridho Hantoro, ST., MT. Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010

Moch. Arif Afifuddin Ir. Sarwono, MM. Ridho Hantoro, ST., MT. Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010 STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI VERTICAL AXIS WIND TURBINE (VAWT) DENGAN VARIASI DESAIN TURBIN Moch. Arif Afifuddin Ir. Sarwono, MM. Ridho Hantoro, ST., MT. Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS DESAIN VERTIKAL WIND TURBIN DENGAN AIR FOIL NACA 0016 MODIFIED MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.5.

TUGAS AKHIR ANALISIS DESAIN VERTIKAL WIND TURBIN DENGAN AIR FOIL NACA 0016 MODIFIED MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.5. TUGAS AKHIR ANALISIS DESAIN VERTIKAL WIND TURBIN DENGAN AIR FOIL NACA 0016 MODIFIED MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.5. Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA ABSTRACT

STUDI PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA ABSTRACT STUDI PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA Imron Hamzah 1, Syamsul Hadib 1, D. Danardono Dwi Prija Tjahjanac 1 1 Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-635 Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan turning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Perubahan Pitch Dan Chord Terhadap Efisiensi Gorlov Turbine Dengan Menggunakan CFD

Analisa Pengaruh Perubahan Pitch Dan Chord Terhadap Efisiensi Gorlov Turbine Dengan Menggunakan CFD JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisa Pengaruh Perubahan Pitch Dan Chord Terhadap Efisiensi Gorlov Turbine Dengan Menggunakan CFD Remigius Yudhi DC, Ir.

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) B-350 Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu Ola Dwi Sandra Hasan, Ridho Hantoro,

Lebih terperinci

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA Lustyyah Ulfa, Ridho

Lebih terperinci

PEMBUATAN KODE DESAIN DAN ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DARRIEUS TIPE-H

PEMBUATAN KODE DESAIN DAN ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DARRIEUS TIPE-H Pembuatan Kode Desain dan Analisis.. (Agus Muhamad Arsad et al) PEMBATAN KODE DESAIN DAN ANALISIS TRBIN ANGIN SMB VERTIKAL DARRIES TIPE-H Agus Muhamad Arsad*), dan Firman Hartono**) *)niversitas Nurtanio

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERHITUNGAN

BAB III METODOLOGI PERHITUNGAN BAB III METODOLOGI PERHITUNGAN Pada bab ini menguraikan langkah-langkah sistematis yang dilakukan dalam perhitungan. Metodologi merupakan kerangka dasar dari tahapan penyelesaian tugas akhir. Metodologi

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu Ola Dwi Sandra Hasan, Ridho Hantoro, Gunawan Nugroho.

Lebih terperinci

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir. STUDI NUMERIK PENGARUH KELENGKUNGAN SEGMEN KONTUR BAGIAN DEPAN TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI AIRFOIL TIDAK SIMETRIS ( DENGAN ANGLE OF ATTACK = 0, 4, 8, dan 12 ) Dosen Pembimbing Dr. Ir.

Lebih terperinci

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah Maria F. Soetanto (1) dan Asri Yusnita (2) (1) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds Ciwaruga,

Lebih terperinci

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D STUDI NUMERIK PENGARUH VARIASI REYNOLDS NUMBER DAN RICHARDSON NUMBER PADA KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP. 2112105028

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN SUNGAI TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK BERSUDU MANGKOK DENGAN SUDUT INPUT 10 o

PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN SUNGAI TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK BERSUDU MANGKOK DENGAN SUDUT INPUT 10 o Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2018 ISSN 2085-4218 PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN SUNGAI TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK BERSUDU MANGKOK DENGAN SUDUT INPUT 10 o Asroful

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERFORMANSI TURBIN ARUS AIR TIPE VERTIKAL AKSIS DENGAN VARIASI JUMLAH BLADE DAN EFEK ASPECT RATIO

STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERFORMANSI TURBIN ARUS AIR TIPE VERTIKAL AKSIS DENGAN VARIASI JUMLAH BLADE DAN EFEK ASPECT RATIO STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERFORMANSI TURBIN ARUS AIR TIPE VERTIKAL AKSIS DENGAN VARIASI JUMLAH BLADE DAN EFEK ASPECT RATIO M Hishom Ariadi Dr. Gunawan Nugroho Dr. Ridho Hantoro ST.,MT. Teknik Fisika

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN ZANETTE BERBASIS SUDU EKOR IKAN TUNA

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN ZANETTE BERBASIS SUDU EKOR IKAN TUNA EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 1 No. 2 Mei 214; 39-43 KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN ZANETTE BERBASIS SUDU EKOR IKAN TUNA Lanang K 1), Fariha Z 1), Febrian Indra P 1), Imam Agus Y 1), Syaiful Amiien

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dibahas berbagai macam hasil dan analisis dari simulasi yang telah dilakukan. Simulasi dibagi dalam beberapa bagian yaitu : A. Studi numerik : 1. Simulasi dengan

Lebih terperinci

SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL

SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENGARUH VARIASI JUMLAH STAGE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS TIPE- L Krisna Slamet Rasyid, Sudarno, Wawan Trisnadi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD Mokhammad Fakhrur Rizal *) Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD **) Irfan Syarif Arief, ST. MT **) *) Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE)

STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE) STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE) Adhana Tito 2411106007 Dosen Pembimbing : Dr.Gunawan Nugroho, S.T,M.T. NIPN. 1977 11272002

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Angin Turbin angin adalah suatu sistem konversi energi angin untuk menghasilkan energi listrik dengan proses mengubah energi kinetik angin menjadi putaran mekanis rotor

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR ANALISA AERODINAMIKA FLAP DAN SLAT PADA AIRFOIL NACA 2410 TERHADAP KOEFISIEN LIFT DAN KOEFISIEN DRAG DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Analisa Kombinasi Hub Cap dan Ducted Propeller Dengan Pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic)

Analisa Kombinasi Hub Cap dan Ducted Propeller Dengan Pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic) 1 Abstrak Propeller adalah suatu alat penggerak penggerak kapal yang paling banyak digunakan untuk menggerakkan kapal. Propeller merubah gaya putar dari blade menjadi daya dorong untuk menggerakkan kapal.

Lebih terperinci

START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN. PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi

START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN. PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi PENGGAMBARAN MODEL Pemilihan Pitch Propeller (0,2 ; 0,4 ; 0,6) SIMULASI CFD -Variasi

Lebih terperinci

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur Nur Rima Samarotul Janah, Harsono Hadi dan Nur Laila Hamidah Departemen Teknik Fisika,

Lebih terperinci

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA DI DALAM RUMAH POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)MENGGUNAKAN CFD DENGAN HEAD (H) 9,29 M DAN 5,18 M RIDHO

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN HUB PROPELLER TIPE B-SERIES

ANALISA PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN HUB PROPELLER TIPE B-SERIES ANALISA PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN HUB PROPELLER TIPE B-SERIES PADA KAPAL SELAM TIPE MENENGAH UNTUK MENGOPTIMALKAN KINERJA KAPAL SELAM DENGAN METODE CFD Dimas Bagus Darmawan 1, Deddy Chrismianto 1, Muhammad

Lebih terperinci

ANALISA EFEKTIFITAS WIND TURBINE

ANALISA EFEKTIFITAS WIND TURBINE ANALISA EFEKTIFITAS WIND TURBINE SUMBU VERTIKAL DENGAN VARIASI JUMLAH DAN KETEBALAN SUDU AIRFOIL NACA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK TAMBAHAN PADA FISHERIES INSPECTION VESSEL 594 GT MENGGUNAKAN METODE CFD

Lebih terperinci

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular G8 Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular Ericson Estrada Sipayung, I Ketut Suastika, Aries Sulisetyono Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan energi angin di Indonesia masih sangat kecil, baik yang dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik ataupun untuk menggerakkan peralatan mekanis seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energi angin merupakan salah satu sumber daya yang berlimpah, ramah lingkungan dan bersifat renewable sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Secara keseluruhan potensi

Lebih terperinci

ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT

ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT 6.2.16 Ridwan Arief Subekti, Anjar Susatyo, Jon Kanidi Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Komplek LIPI,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36 B36 Simulasi Numerik Aliran Tiga Dimensi Melalui Rectangular Duct dengan Variasi Bukaan Damper Edo Edgar Santosa Putra dan Wawan Aries Widodo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TURBIN ARUS LAUT SUMBU VERTIKAL STRAIGHT BLADE CASCADE UNTUK MENGETAHUI PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP EFISIENSI TURBIN

RANCANG BANGUN TURBIN ARUS LAUT SUMBU VERTIKAL STRAIGHT BLADE CASCADE UNTUK MENGETAHUI PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP EFISIENSI TURBIN . HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TF 141581 RANCANG BANGUN TURBIN ARUS LAUT SUMBU VERTIKAL STRAIGHT BLADE CASCADE UNTUK MENGETAHUI PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP EFISIENSI TURBIN SENO WIDYA MANGGALA

Lebih terperinci

ANALISA AERODINAMIKA FLAP DAN SLAT PADA AIRFOIL NACA 2410 TERHADAP KOEFISIEN LIFT DAN KOEFISIEN DRAG DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC

ANALISA AERODINAMIKA FLAP DAN SLAT PADA AIRFOIL NACA 2410 TERHADAP KOEFISIEN LIFT DAN KOEFISIEN DRAG DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH ANALISA AERODINAMIKA FLAP DAN SLAT PADA AIRFOIL NACA 410 TERHADAP KOEFISIEN LIFT DAN KOEFISIEN DRAG DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC Abstraksi Tugas Akhir ini disusun

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SIMULASI PENGARUH JUMLAH SUDU DAN TIP SPEED RATIO TERHADAP PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H MENGGUNAKAN PROFIL SUDU NACA 0018 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN VERTIKAL WIND TURBIN DENGAN AIR FOIL NACA 0016 MODIFIED MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS DESAIN VERTIKAL WIND TURBIN DENGAN AIR FOIL NACA 0016 MODIFIED MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS DESAIN VERTIKAL WIND TURBIN DENGAN AIR FOIL NACA 0016 MODIFIED MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.5. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMEN DAN NUMERIK PADA SPOT COLLING MENGGUNAKAN VORTEX TUBE (PENGARUH TEKANAN TERHADAP TEMPERATUR OUTLET)

KAJIAN EKSPERIMEN DAN NUMERIK PADA SPOT COLLING MENGGUNAKAN VORTEX TUBE (PENGARUH TEKANAN TERHADAP TEMPERATUR OUTLET) KAJIAN EKSPERIMEN DAN NUMERIK PADA SPOT COLLING MENGGUNAKAN VORTEX TUBE (PENGARUH TEKANAN TERHADAP TEMPERATUR OUTLET) Disusun Oleh : ALEK ARI WIBOWO 2108 030 051 Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST,

Lebih terperinci

SAT. Kajian Eksperimental dan Numerikal Turbin Air Helikal Gorlov Untuk Twist Angle 60 o dan 120 o. Iwan Kurniawan. 1. Pendahuluan

SAT. Kajian Eksperimental dan Numerikal Turbin Air Helikal Gorlov Untuk Twist Angle 60 o dan 120 o. Iwan Kurniawan. 1. Pendahuluan Teknobiologi JI Jurnal Teknobiologi, V(1) 214: 7 13 SAT ISSN : 287 5428 Jurnal Ilmiah Sains Terapan Lembaga Penelitian Universitas Riau Kajian Eksperimental dan Numerikal Turbin Air Helikal Gorlov Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP)

PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP) PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP) Hugo Digitec E. Sembiring, Deddy Chrismianto, Parlindungan Manik Program studi

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT GLADHI DWI SAPUTRA 2111 030 013 DOSEN PEMBIMBING DEDY ZULHIDAYAT NOOR, ST, MT, PhD PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK

Lebih terperinci

SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg)

SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg) SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg) SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

Analisa Aliran Fluida Akibat Kerusakan 3 Blade Pada Induced Draft Fan

Analisa Aliran Fluida Akibat Kerusakan 3 Blade Pada Induced Draft Fan 1 Analisa Aliran Fluida Akibat Kerusakan 3 Blade Pada Induced Draft Fan Tambunan, A. S. 1), Arief, I. S. 2) Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pengujian

Bab IV Analisis dan Pengujian Bab IV Analisis dan Pengujian 4.1 Analisis Simulasi Aliran pada Profil Airfoil Simulasi aliran pada profil airfoil dimaskudkan untuk mencari nilai rasio lift/drag terhadap sudut pitch. Simulasi ini tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Wilayah laut Indonesia mencapai 70% dari luas total wilayah Indonesia. Hal ini menjadi tugas besar bagi TNI

Lebih terperinci

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 Oleh: M. Cahyo Adi N

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 4415 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

ANALISIS PROFIL WAKE TURBIN HIDROKINETIK TIPE DARRIEUS STRAIGHT BLADE CASCADE PADA KANAL MENGGUNAKAN CFD

ANALISIS PROFIL WAKE TURBIN HIDROKINETIK TIPE DARRIEUS STRAIGHT BLADE CASCADE PADA KANAL MENGGUNAKAN CFD TUGAS AKHIR TF141581 ANALISIS PROFIL WAKE TURBIN HIDROKINETIK TIPE DARRIEUS STRAIGHT BLADE CASCADE PADA KANAL MENGGUNAKAN CFD FANISA ZIDNA TAQIA NRP. 2413 100 128 Dosen Pembimbing Dr. Ridho Hantoro, S.T.,

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN TIPE KORT NOZZLE TERHADAP GAYA DORONG PROPELLER DENGAN METODE CFD

ANALISA PERBANDINGAN TIPE KORT NOZZLE TERHADAP GAYA DORONG PROPELLER DENGAN METODE CFD ANALISA PERBANDINGAN TIPE KORT NOZZLE TERHADAP GAYA DORONG PROPELLER DENGAN METODE CFD Wasisto Rakhmadi 1, Andi Trimulyono 1, Muhammad Iqbal 1 1) Jurusan S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS CFD PADA TURBIN ANGIN HYBRID SAVONIUS-DARRIEUS

ANALISIS CFD PADA TURBIN ANGIN HYBRID SAVONIUS-DARRIEUS ANALISIS CFD PADA TURBIN ANGIN HYBRID SAVONIUS-DARRIEUS Erwin ST., MT, Imron Rosyadi ST., MT., Edward H. Tambunan Bayu Ary Nugroho, Luffy Noor Agnes Perwira Muhammad Aji Akbar, Robby Rahadian Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SIMULASI TURBIN AIR POROS HORISONTAL (HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE/HAWT) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI FLOW SIMULATION SOLIDWORKS SKRIPSI

SIMULASI TURBIN AIR POROS HORISONTAL (HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE/HAWT) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI FLOW SIMULATION SOLIDWORKS SKRIPSI SIMULASI TURBIN AIR POROS HORISONTAL (HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE/HAWT) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI FLOW SIMULATION SOLIDWORKS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

Turbin Angin Poros Vertikal Sebagai Alternatif Energi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)

Turbin Angin Poros Vertikal Sebagai Alternatif Energi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) ISBN 978-979-3541-25-9 Turbin Angin Poros Vertikal Sebagai Alternatif Energi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) M. F. Soetanto, M.Taufan Program Studi Tenik Aeronautika, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) SIMULASI ALIRAN PICOHYDRO 100 WATT PORTABLE PADA HEAD 2 METER

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) SIMULASI ALIRAN PICOHYDRO 100 WATT PORTABLE PADA HEAD 2 METER SIMULASI ALIRAN PICOHYDRO 100 WATT PORTABLE PADA HEAD 2 METER Tito Shantika, Alexin Putra, Ryan Kornelius Obaja Jurusan Teknik Mesin Itenas Bandung Jl. PHH Mustofa 23 Bandung Email : tshantika@itenas.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA EFISIENSI PROPELLER B-SERIES DAN KAPLAN PADA KAPAL TUGBOAT ARI 400 HP DENGAN VARIASI JUMLAH DAUN, SUDUT RAKE MENGGUNAKAN CFD

ANALISA EFISIENSI PROPELLER B-SERIES DAN KAPLAN PADA KAPAL TUGBOAT ARI 400 HP DENGAN VARIASI JUMLAH DAUN, SUDUT RAKE MENGGUNAKAN CFD ANALISA EFISIENSI PROPELLER B-SERIES DAN KAPLAN PADA KAPAL TUGBOAT ARI 400 HP DENGAN VARIASI JUMLAH DAUN, SUDUT RAKE MENGGUNAKAN CFD 1) Andi Trimulyono 1), Kiryanto 1) Program Studi S1 Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci