Rancang Bangun Detektor Asap Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO R3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Detektor Asap Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO R3"

Transkripsi

1 Rancang Bangun Detektor Asap Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO R3 Muhamad Roihan 1, Mahadhir S Ismail 2 1,2 Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta Jln. Daan Mogot KM 11 Jakarta Barat roihani@yahoo.com 2 mahathir.diro@yahoo.com Intisari Asap adalah salah satu tanda terjadinya kebakaran, kebakaran merupakan bencana yang sangat merugikan, penulis merancang sebuah sistem untuk mendeteksi kebakaran sejak awal. Sistem tersebut adalah Detektor Asap berbasis Mikrokontroler Arduino Uno R3. Detektor asap menggunkan sensor RM55, jika sensor mendeteksi adanya asap maka Mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai pengendali utama akan mengirim informasi kepada GSM Modem Wavecom serial Fastrack untuk mengirim informasai berupa pesan teks atau SMS kepada nomor tujuan yang telah diprogram didalam Sketch Arduino dengan isi pesan BERBAHAYA smoke detector mendeteksi adanya asap, selain dengan mengirim SMS, perangkat ini juga akan menyalakan bohlam sebagai tanda bahwa sprinkle telah diaktifkan. Kata kunci Smoked Detector RM55, Mikrokontroler Arduino Uno R3,GSM Modem Wavecom serial Fastrack, SMS (short message service) dan Bohlam. Abstract Smoke is one of the signs of the fire, the fire is a disaster that can be very harmful, and therefore, the authors attempted to design a system for detecting fires since the beginning. Smoke Detector system is based Microcontroller Arduino Uno R3. Smoke Detector RM55 as the smoke detector sensor, if the sensor detects the presence of smoke, the Arduino Uno R3 microcontroller as the main controller will send information to the serial GSM Modem Wavecom Fastrack to send informasai form of a text message or SMS to the programmed destination number in the body of the message with the Arduino Sketch " DANGER smoke detector detects the presence of smoke", in addition to sending SMS, the device will also turn the bulbs on as a sign that sprinkle been activated. Keywords Smoked Detector ( standalone ) RM55, Microcontroller Arduino Uno R3, serial GSM Modem Wavecom Fastrack, SMS (short message service) and bulb. I. PENDAHULUAN Bahaya dari asap seperti kebakaran bisa terjadi di manapun dengan berbagai cara, tidak seorangpun yang tahu kapan akan terjadi kebakaran karena memang sangat sulit untuk diprediksikan, Cara terbaik untuk mencegah kebakaran adalah menyadari dan mewaspadai akan hal-hal atau faktor-faktor penyebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran. Salah satu caranya yaitu mengantisipasi kebakaran dengan alat yang dapat bekerja secara otomatis, Hal ini membuat penulis befikir untuk membuat rancang bangun detector asap berbasis mikrokontroler arduino UNO R3. Adapun tujuan penelitian bertujuan untuk merancang sebuah perangkat keamanan di dalam ruangan terhadap bahaya dari asap yang dapat menyebabkan kebakaran atau bahaya lainnya, sehingga membantu masyarakat agar merasa aman saat di dalam atau di luar ruangan tersebut. Ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam proyek akhir ini, yaitu : Bagaimana cara detector asap mengetahui keberadaan asap., Bagaimana cara Mikrokontroler menerima dan mengirim informasi, Bagaimana cara perangkat mengirimkan SMS ke pemilik rumah secara otomatis, Bagaimana cara perangkat mengaktifkan bohlam sebagai pangganti sprinkle secara otomatis. Pada perancangan proyek akhir ini digunakan batasan-batasan sebagai berikut: Detektor asap sebagai pemeran utama atau sebagai masukan, Mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai pengontrol Smoke Detector yang berfungsi mengirim informasi ke GSM modem apabila terdeteksi asap, GSM Modem Wavecom sebagai penerima infomasi dari Mikrokontroler dan mengirim sms ke pemilik rumah, Bohlam sebagai pengganti Sprinkle secara otomatis 21

2 akan diaktifkan oleh Mikrokontroler Arduino Uno R3 jika terdeteksi asap. II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Smoke Detector Pendeteksi Asap adalah suatu alat pendeteksi kebakaran sejak dini, yang bertujuan untuk mengatasi kebekaran agar tidak berkembang menjadi lebih besar. Dengan terdeteksinya kebakaran, maka upaya untuk mematikan api dapat segera dilakukan, sehingga dapat meminimalisir kerugian sejak awal. Jika dianalogikan Smoke Detector atau pendeteksi Asap adalah alat bantu seperti panca indera manusia. Untuk mendeteksi adanya kebakaran digunakanlah Smoke Detector atau Pendeteksi kebakaran. B. Pengertian Arduino Uno R3 Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega328. Board ini memiliki 14 digital input / ouput pin ( 6 pin dapat digunakan sebagai ouput PWM), 6 input analog, koneksi USB, jack listrik dan tombol reset. Pin - pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, untuk menggunakan mikrokotroler Arduino Uno cukup dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC DC atau baterai. C. Pengertian Sketch Arduino Sketch Arduino adalah sebutan program untuk Arduino, berupa kumpulan kode yang diupload dan dijalankan oleh board Arduino. Banyak Bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk program mokrokontroler, misalnya Bahasa assembly. Namun dalam pemrograman Arduino Bahasa yang dipakai adalah Bahasa C. Bahasa C adalah bahasa yang sangat lazim dipakai sejak awal komputer diciptakan dan sangat berperan dalam perkembangan software. Bahasa C telah membuat bermacammacam sistem operasi dan compiler untuk banyak Bahasa pemrograman, misalnya sistem operasi Unix, Linux dan sebagainya. Bahasa C adalah Bahasa pemrograman yang sangat ampuh yang kekuatannya mendekati Bahasa assembler. Bahasa C menghasilkan file kode objek yang sangat kecil dan dieksekusi dengan sangat cepat. Karena itu, Bahasa C sering digunakan pada sistem operasi dan pemrograman mikrokontroler. Bahasa C adalah multi-platfrom karena Bahasa C bisa diterapkan pada lingkungan windows, Unix, Linux atau sistem operasi lain tanpa mengalami perubahan source code (kalaupun ada perubahan, biasanya sangat minim), Karena Arduino menggunakan Bahasa C yang multiplatfrom, software Arduino pun bisa dijalankan pada semua sistem operasi yang umum, misalnya Windows, Linux, MacOS. D. GSM Modem Fastrack GSM Modem Wavecom dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui serial port. GSM Modem Wavecom memiliki serial interface yang dapat dihubungkan langsung ke komputer PC melalui serial port, selain itu dapat juga berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui interface MAX232. GSM Modem Wavecom dapat berkomunikasi dengan komputer dan mikrokontroler menggunakan AT Command, yang dimaksud dengan AT Command adalah perintah atau intruksi yang digunakan pada modem atau handset. AT Command sering digunakan pada perintah-perintah dalam komunikasi dengan menggunakan serial port. AT Command dapat mengetahui kekuatan sinyal, membaca pesan yang terdapat di SIM card, mengirim pesan mendeteksi pesan baru yang masuk dan lain sebagainya. 22

3 E. SMS Short Message Service (SMS) adalah layanan dasar telekomunikasi seluler yang tersedia baik di jaringan GSM maupun CDMA. Sebagai layanan dasar, sms dapat digunakan pada semua jenis perangkat yang dapat mengirim sms. Setiap SIM card dari sebuah operator yang diaktifkan hampir dipastikan dapat langsung digunakan untuk mengirim sms, karena SIM card akan otomatis menyediakan setting service center di perangkat yang dapat mengirim SMS tersebut. Kemudahan penggunaan, variasi layanan, dan promosi yang cukup gencar dari operator seluler menjadikan sms sebagai layanan yang cukup populer di masyarakat sejak akhir 90 an sampai sekarang. Seiring perkembangan teknologi dan kreativitas dari operator dan provider, layanan sms yang awalnya hanya untuk saling kirim pesan antara subscriber (point-to-point) kini berkembang dan lebih variatif, seperti layanan polling, ringtone, sms premium, mobile banking, ticketing dan lain sebagainya. Untuk mengetahui proses pengiriman sms, terlebih dahulu mengetahui arsitektur jaringan yang digunakan. Di Indonesia ada 2 macam teknologi jaringan seluler yang cukup populer, yaitu GSM dan CDMA. Teknologi jaringan ini mengalami perkembangan dan tentunya menawarkan berbagai kelebihan, diantaranya teknologi WCDMA, UMTS (3G) dan CDMA F. RS232 RS232 adalah standar komunikasi serial yang digunakan untuk koneksi periperal ke periperal. Biasa juga disebut dengan jalur I/O (input/output). Umumnya adalah koneksi antara komputer dengan modem, komputer dengan mouse ataupun komputer dengan komputer, proses penyambungan melewati jalur port serial RS232. Standar ini menggunakan beberapa piranti dalam implementasinya. G. Bohlam Bola lampu, atau lebih dikenal dengan lampu pijar (bohlam) adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan foton. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi oksigen di udara yang berhubungan dengannya, sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. A. Block diagram III. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk perancangan ini dilakukan perencanaan blok diagram pada masing-masing perangkat yang terkait. Blok diagram perancangan detektor asap ditunjukan blok diagram pada gambar. Gambar 1. Blok diagram detektor asap Alur dari masing-masing blok diagram : 1. Smoke Detector berfungsi untuk mendeteksi adanya asap di dalam ruangan. Jika terdeteksi asap maka Smoke Detector akan mengirimkan informasi sebagai masukkan. 2. Mikrokontroler Arduino Uno R3 akan menerima informasi dari Smoke Detector sebagai masukkan untuk di proses. 3. RS232 to TTL berfungsi untuk menghubungkan mikrokontroller Arduino Uno R 3 dengan GSM Modem Wavecom. 4. GSM Modem Wavecom akan mengirim pesan singkat kepada nomor tujuan yakni nomor handphone pemilik rumah, selain mengirim sms ke pemilik rumah perangkat 23

4 ini juga akan menyalakan bohlam sebagai pengganti sprinkle, yang artinya apabila bohlam aktif maka sprinkle aktif. B. Rangkaian Catu daya Dalam perancangan ini diperlukan catu daya agar perangkat-perangkat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Rangkaian catu daya yang digunakan untuk sumber tegangan dari trafo step down 2 Ampere sebesar 220 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 12 volt, 7,5 volt dan 5 volt tegangan DC yang digunakan untuk perangkat smoke detector, Arduino uno R3, GSM Modem Wavecom dan Bohlam. Tegangan-tegangan tersebut diturunkan melalui IC regulator LM7805 dan LM7808. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC. Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri atas dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth). Pada rangkaian catu daya ini menggunakan empat buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian Arduino Uno R3, rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +7,5 Volt DC adalah GSM Modem Wavecom, sedangkan untuk tegangan Smoke Detector dan Bohlam sebesar 12 volt DC yang tidak perlu diturunkan lagi karena arus yang dimasuk sudah cukup. Catu daya yang digunakan pada perancangan ini ditunjukan pada gambar. Gambar 2. Rangkaian catu daya C. Rangkaian Smoke detector Gambar 3. Rangkaian detector asap Prinsip kerja dari rangkaian smoke detector ini adalah perangkat ini mempunyai 5 kabel keluaran, yaitu adalah kabel hitam untuk grounding, kabel merah untuk Vin, kabel putih untuk NO, kabel biru untuk Com, dan kabel hijau untuk NC. Kabel Vin berfungsi untuk menghubungkan tegangan ke smoke detector, dan kabel GND berfungsi untuk ground pada smoke detector, sedangkan Pada saat smoke detector mendeteksi adanya asap maka NO yang awalnya terbuka berubah menjadi tertutup dan mengalirkan tegangan tambahan pada smoke detector dan common berfungsi mengrimkan informasi, informasi yang akan dikirimkan adalah kepada Arduino uno R3. Sementara untuk kabel NC pada smoke detector tidak digunakan, karena bersifat menutup dan akan membuka jika terdeteksi asap, hal ini adalah kebalikan dari tujuan pembuatan perangkat ini, maka kabel NC tidak ikut digunakan. D. Rangkaian Arduino Uno R3 Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega328. Board ini memiliki 14 digital input/ouput pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai ouput PWM), 6 input analog, koneksi USB, jack listrik dan tombol reset. Pin - pin ini berisi semua yang diperlukan untuk 24

5 mendukung mikrokontroler, untuk menggunkan mikrokotroler Arduino Uno cukup dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC DC atau baterai. Pada saat Arduino terhubung dengan tegangan, CPU akan mulai bekerja dengan membaca urutan kerja / instruksi kerja di dalam Program memori. Pada perancangan ini, pin yang digunakan untuk pin input yaitu pin input digital 5 untuk smoke detector, dan pin output 2 dan 3 untuk GSM Modem Wavecom dan pin output 13 untuk Bohlam. Rangkaian dari Arduino Uno R3 dapat dilihat pada pada gambar. Gambar 4. Rangkaian Arduino Uno R3 E. Rangkaian Detektor Asap dan Arduino Uno Detektor asap diberikan tegangan masukkan sebesar +12 volt DC. Kabel hitam dihubungkan ke ground dan kabel merah dihubungkan ke tegangan dari catu daya +12 volt. Hubungan antara Arduino Uno dengan smoke detector dibutuhkan IC HD74HC14P. Untuk kabel biru atau kabel common dihubungkan dengan pin 5 Arduino Uno R3 dan kabel putih atau kabel NO dihubungkan dengan pin ground pada Arduino Uno R3. Rangkaian Rangkaian detektor asap dan arduino uno dapat dilihat pada gambar. F. Rangkaian GSM Modem Wavecom GSM Modem Wavecom dapat dihubungkan langsung dengan serial port komputer PC. Untuk dapat berkomunikasi dengan Arduino Uno R3 maka membutuhkan interface sebagai penghubungnya yaitu MAX232 yang berfungsi sebagai level konverter antara level tegangan TTL dengan RS232. port serial Arduino Uno R3 yang menggunakan level tegangan TTL tidak bisa dihubungkan secara langsung dengan port serial GSM Modem Wavecom yang memiliki level tegangan RS232, sehingga dibutuhkan komponen level konverter yaitu RS232 yang terintegrasi pada IC MAX232. Melalui satu penerima (RS232 ke TTL) dan satu pengirim (TTL ke RS232) yang terdapat pada IC MAX232, maka dihubungkan pin RXD dan TXD GSM Modem Wavecom dengan Arduino Uno R3.GSM Modem Wavecom berfungsi sebagai media pengirim dan penerima data berupa SMS (Short Message Service) antar owner dan perangkat menggunakan fasilitas penunjang berupa kartu SIM, serial data (TXD dan RXD). GSM Modem Wavecom berkomunikasi dengan Arduino Uno R3 melalui Serial Port dengan cara mikrokontroler memberikan AT Command ke GSM Modem Wavecom yang kemudian akan dibalas oleh GSM Modem Wavecom yang dapat diterima oleh Arduino Uno R3. Rangkaian dari GSM Modem Wavecom dapat dilihat pada pada gambar. Gambar 6. Rangkain GSM Modem Wavecom Gambar 5. Rangkaian smoke detector dan Arduino Uno R3 25

6 G. Rangkaian Bohlam Bohlam merupakan modul yang aktifkan oleh Arduino Uno R3 sehingga dapat bekerja sesuai dengan perintah Arduino. Dalam perancangan ini bohlam digunakan sebagai pengganti sprinkle, yang nantinya bohlam diaktifkan ketika terdeteksi asap. Bohlam dihubungkan ke sumber tegangan sebesar 220 Volt, untuk lebih jelasnya rangkaian bohlam dapat dilihat pada gambar. Arduino Uno R3 agar dapat bekerja secara otomatis, software yang dibutuhkan adalah sketch Arduino, Karena Sketch Arduino dapat dilihat pada gambar. Gambar 9. Sketch Arduino J. Flowchart H. Rangkaian keseluruhan Gambar 7. Rangkaian bohlam Untuk membuat program pada perancangan ini juga menggunakan flowchart, seperti yang ditunjukan pada gambar. Seluruh perangkat telah digabungkan, perangkat masukan yaitu smoke detector akan aktif, sementara perangkat output belum aktif, perangkat output akan aktif apabila smoke detector akan mendeteksi adanya asap, setelah smoke detector mendeteksi asap maka bohlam akan aktif secara otomatis dan GSM Modem Wavecom akan mengirim sms ke pemilik rumah dan juga akan meengaktifkan bohlam sebagai pengganti sprinkle. Rangkaian keseluruhan dari perancangan ini dapat dilihat pada gambar. Gambar 10. Flowchart K. Pengujian I. Perancangan software Gambar 8.Rangkaian keseluruhan Untuk perancangan perangkat ini dibutuhkan software untuk mengatur Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kerja dari masing-masing perangkat yang digunakan. Untuk memudahkan dalam menganalisa dan menghindari adanya kesalahan, pengujian perangkat dilakukan secara terpisah dan menyeluruh. Pengujian rangkaian dilakukan secara terpisah meliputi beberapa bagian, yaitu: 26

7 1. Pengujian Rangkaian Smoke Detector 2. Pengujian GSM Modem Wavecom dan Arduino Uno R3 3. Pengujian Bohlam 4. Pengujian Keseluruhan Perangkat Pengujian rangkaian dilakukan secara terpisah bertujuan untuk mengetahui kondisi dari setiap rangkaian. Setelah semua rangkaian bekerja secara normal maka dilakukan pengujian secara keseluruhan. 1) Pengujian Smoke Detector Pengujian rangkaian smoke detector dilakukan untuk mengetahui smoke detector dalam keadaan layak digunakan atau tidak. Pengujian tersebut dapat dilihat pada gambar yang menunjukan Foto dari smoke detector sebelum dihubungkan sumber tegangan. Pengukuran tegangan detector asap dapat dilihat pada gambar. Gambar 12. Hasil pengukuran smoke detector dengan tegangan 12 volt Gambar ini menunjukan foto dari hasil pengukuran tegangan pada sensor smoke detector, hasil menujukan bahwa tegangan yang dibutuhkan smoke detector adalah 9,73 volt jika dalam keadaan normal. Keadaan normal yang dimaksudkan adalah ketika smoke detector telah aktif tetapi belum mendeteksi adanya asap. Gambar tersebut adalah detector asap sedang mendeteksi adanya asap Gambar 11. Smoke detector tanpa tegangan Prosedur dari pengujian smoke detector adalah sebagai berikut: a) Menghubungkan rangkaian smoke detector dengan tegangan +12 volt dan digital voltmeter b) Memberikan asap dari pembakaran kertas pada smoke detector sampai smoke detector bekerja kemudian mengamati dan mencatat perubahan nilai tegangan yang tertera pada voltmeter. c) Pengujian dilakukan dengan memberikan asap dari pembakaran kertas dengan jarak smoke detector dengan sumber asap sejauh 40 cm. Kemudian mengukur besar nilai tegangan pada keluaran smoke detector. Gambar 13. Hasil pengukuran smoke detector yang sedang mendeteksi adanya asap 2) Pengujian GSM Modem Wavecom dan Arduino Uno R3 Sebelum melakukan pengujian pada GSM Modem Wavecom, RS232, dan Arduino Uno R3 diperlukan penurunan Baudrate, karena Baudrate pada GSM Modem Wavecom yang mencapai bps tidak dapat didukung oleh Arduino Uno R3 yang hanya bisa melayani data transfer sebesar 9600 bps. Baudrate adalah jumlah data yang dapat ditransfer melalui sebuah interface serial. Penurunan baudrate GSM Modem Wavecom menggunakan beberapa perangkat keras maupun lunak, perangkat keras yang digunakan adalah Personal computer (PC), 27

8 serial GSM Modem Wavecom, dan kabel USB to Serial dan perangkat lunak yang digunakan adalah Hyperterminal. Berikut adalah langkah-langkah penurunan baudrate : Instal Hyperterminal Jika selesai menginstal, aktifkan hyperterminal tersebut. maka akan muncul tampilan connection description seperti pada gambar Gambar 14. connection description Pada kolom Name masukan nama atau identitas, Untuk Icon pilih Icon Telepon, karena settingan dari GSM Modem Wavecom ini bertujuan untuk membuat pesan singkat. KLIK OK Tentukan port yang digunakan Penulis menggunakan COM22 karena port GSM Modem Wavecom yang terbaca pada PC adalah COM22 seperti pada gambar 14 connect to. KLIK OK Gambar 16. COM22 properties Ubah Bit per second GSM Modem Wavecom menjadi 9600 pada tampilan port setting KLIK OK Test Hyperterminal Proses perubahan baudrate telah selesai, tetapi perlu pembuktian untuk memastikan perubahan berhasil, untuk itu ketik AT pada layar test Hyperterminal seperti pada gambar, jika muncul OK perubahan berhasil. Gambar 17. Tampilan test Hyperterminal Kemudian ketik AT+IPK? Seperti pada gambar 17 untuk melihat baudrate GSM modem wavecom yang baru yakni Gambar 15. connect to Tampilan awal port Akan muncul tampillan awal port setting seperti pada gambar, tampilan ini menunjukan bahwa Bit per second dari GSM Modem Wavecom awal yakni Gambar 18. Tampilan test Hyperterminal Dari hasil gambar, membuktikan bahwa penurunan baudrate telah berhasil dan siap untuk bekerja dengan mikrokontroller dan peragnkat lainnya. Setelah penurunan Baudrate berhasil, GSM modem wavecom dan Arduino Uno R3 dapat bekerja secara 28

9 bersamaan, pada pengujian kali ini dilakukan pengiriman sms menggunakan Arduino Uno R3, pada pengujian pengiriman sms diperlukan beberapa perangkat perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang diperlukan yaitu Personal Computer (PC), Arduino Uno R3, GSM Modem Wavecom, Rs232, Kabel konector, dan Sim card, Perangkat lunak yang diperlukan yaitu Sketch Arduino. Gambar 18 merupakan skrip dari sketch arduino yang berfungsi untuk mengirim sms, dengan nomor tujuan dari sms tersebut adalah dengan ini pesan Hello ini SMS. Pada gambar bohlam dalam keadaan aktif, hal ini berarti bohlam telah di aliri arus listrik, dan bohlam tersebut aktif, yang berarti bohlam tersebut layak untuk digunakan. Gambar 21. Bohlam dalam keadaan on 4) Data hasil pengukuran Data pengukuran ditunjukan pada tabel 1. TABEL I DATA HASIL PENGUKURAN No Perangkat Tegangan pabrikan Tegangan hasil ukur 1 Smoke detector 12 volt 14,67 volt 2 Arduino uno r3 5 vlot 13,69 volt 3 bohlam 220 volt 228 volt 3) Pengujian Bohlam Gambar 19. Sketch Arduino send SMS Pengujian bohlam bertujuan untuk mengetahui bohlam layak digunakan atau tidak, pada pengujian ini bohlam dihubungkan dengan tegangan listrik seperti pada gambar 18 menunjukan bahwa boham dalam keadaan tidak aktif, yang berarti bohlam belum dihubungkan tegangan listrik. Dari data yang ditampilkan pada tabel menunjukan hasil yang berbeda diantara tegangan pabrikan dan tegangan yang diukur, perbedaan tersebut dikarenakan tegangan yang diambil dari arus PLN yang telah ditentukan yaitu sebesar 220 volt tidak selalu stabil di angka 220 volt, sehingga tegangan yang diterima oleh perangkatperangkat tidak sesuai dengan standart tegangan yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya. 5) Pengujian Keseluruhan perangkat Pengujian keseluruhan dilakukan dengan cara merangkai semua komponen berdasarkan blok diagram yang telah dirancang dan memasukkan skrip ke sketch arduino. Adapun rangkaian pengujian dapat dilihat blok diagram pada gambar. Gambar 20. Bohlam dalam keadaan tidak aktif 29

10 Gambar 22. Rangkaian keseluruhan Sketch arduino adalah bahasa C yang digunakan untuk memprogram Arduino Uno agar dapat bekerja seperti yang diinginkan, program yang dimasukan kedalam sketch arduino agar dapat membaca asap yang terdeteksi pada smoke detector dan mengirimkan SMS pada pemilik rumah dengan nomor handphone , dengan pesan teks yang berisi BERBAHAYA Smoke Detector Mendeteksi adanya asap dan juga menyalakan bohlam sebagai pengganti sprinkle. Berikut adalah Skrip yang dimasukan kedalam Arduino Uno R3 untuk menjalankan keseluruhan program ditunjukan pada gambar. rumah, delay atau jeda waktu saat perangkat mengaktifkan bohlam dan mengirimkan pesan singkat yaitu 4000 ms atau 4 detik, hal ini dikarenakan GSM modem wavecom membutuhkan waktu untuk mengirimkan pesan saat asap mulai terdeteksi. Berikut adalah wujud dari penggabungan seluruh perangkat, jika telah digabungkan maka perangkat siap untuk digunakan, seperti yang ditunjukan pada gambar. Gambar 24. Gabungan seluruh perangkat Jika perangkat mendeteksi adanya asap maka perangkat akan mengaktifkan bohlam sebagai pengganti dari sprinkle, seperti yang ditunjukan oleh gambar. Gambar 25. bohlam aktif ketika asap terdeteksi Gambar 23. Skrip perangkat keseluruhan Pengujian dilakukan dengan memberikan asap dari pembakaran kertas dengan jarak smoke detector dengan sumber asap sejauh 40 cm. Apabila asap tersebut dideteksi oleh smoke detector sebagai sumber kebakaran, maka smoke detector mengirimkan informasi kepada Arduino Uno yang kemudian mengaktifkan bohlam sebagai pengganti sprinkle dan mengirimkan pesan singkat kepada pemilik Selain mengirimkan mengaktifkan bohlam perangkat ini juga akan mengirimkan pesan singkat kepada pemilik rumah, isi dari pesan singkat tersebut adalah BERBAHAYA asap terdeteksi didalam ruangan, hasil dari pengiriman pesan dapat dilihat pada gambar. 30

11 TABEL 2 TABEL KONDISI KERJA ALAT Gambar 26. Isi dari pesan singkat ketika asap terdeteksi Sensitivitas dari perangkat smoke detector juga dapat diatur agar dapat bekerja sesuai fungsi dan tempat, yang dimaksudkan dengan fungsi dan tempat yaitu contohnya di dapur, dapur adalah salah satu tempat yang dapat menghasilkan asap, tetapi bukan asap yang berbahaya, maka dari itu sensitifitas dari smoke detector sangat dibutuhkan, apabila sensitifitas dari smoke detector diatur mengecil maka sensitifitas dari smoke detector tersebut akan berkurang, begitupun sebaliknya, untuk pemasangan smoke detector didapur membutuhkan sensitifitas yang kecil, agar asap dari hasil masakan tidak dapat di baca oleh smoke detector sebagai asap pemicu kebakaran. 6) Hasil analisa kondisi kerja alat Hasil analisa kondisi kerja alat dapat dilihat pada tabel. SMOKE DETECTOR Tidak ada asap Mendeteksi asap Medeteksi asap Mendeteksi asap BOHLAM GSM MODEM WAVECOM STATUS PERANGKAT On On Bohlam tidak aktif Modem tidak mengirim pesan On On Bohlam aktif Modem mengirim pesan On Of Bohlam aktif Modem tidak mengirim pesan Of On Bohlam tidak aktif Modem mengirim pesan IV. KESIMPULAN Kesimpulan dari perancangan sistem ini adalah : 1. Tegangan yang diterima oleh perangkat akan sangat dipengaruhi oleh tegangan awal yang diberikan oleh tegangan PLN, yaitu sebesar 220 volt yang tidak stabil. 2. Delay antara bohlam yang aktif dan pengiriman sms saat smoke detector mendeteksi adanya asapa sebesar 4000 ms atau 4 seconds. 3. Sensitifitas yang ada pada perangkat smoke detector dapat diatur sebagaimana fungsi yang akan digunakan pada smoke detector tersebut, contohnya pada ruangan yang biasanya aktif pada suatu pembakaran, atau yang menghasilkan asap. REFERENSI [1] Wibisono, Gunawan dan Dwi Hantoro Gunadi, Mobile Broadband Tren Teknologi Wireless Saat ini dan Masa Depan, Informatika Bandung. Bandung [2] Budiharto, W Yogyakarta : Graha Ilmu. [3] Faizal, A Belajar Menggunakan Arduino. Yogyakarta : Graha Ilmu. [4] Djuandi, Feri, Aneka Proyek Mikrokontroler Pengenalan Arduino". Jakarta: Penerbit Elexmedia. [5] Sparkfun, 2015, Arduino Shield, Sparkfun Electronics, Colorado [6] Marty Ahrens Smoke Alamars In U.S. Home Fires, Maret 2014 [7] Muhammad Syahwil, ST.,MT, Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino, Andi, Jogyakarta, [8] Feri, 2011.Pengenalan Arduino. Jakarta: Penerbit Elexmedia. [9] Pendeteksi Asap Rokok dan Gas Lpg Berbasis Mmikrokontroler AVR Atmega 16, AMIKOM, Yogyakarta,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Impelementasi Mikrokontroler Arduino Mikrokontroller berbasis Arduino merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruah alat yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Infrared Flame Detector Pararel Dengan Arduino GSM/GPRS Shield

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Infrared Flame Detector Pararel Dengan Arduino GSM/GPRS Shield Jurnal PROtek Vol. 04 No. 1, Mei 2017 Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Infrared Flame Detector Pararel Hidayat Saman 1, Moh Jamil 2, Hafid Saifudin 3 Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telepon seluler, kartu GSM, rangkaian MAX232, rangkaian mikrokontroller, perangkat relay, LDR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

Prototype Kendali Alat Listrik Otomatis Menggunakan Arduino Uno Berbasis SMS GSM Shield Icomsat

Prototype Kendali Alat Listrik Otomatis Menggunakan Arduino Uno Berbasis SMS GSM Shield Icomsat Prototype Kendali Alat Listrik Otomatis Menggunakan Arduino Uno Berbasis SMS GSM Shield Icomsat Veda Yudhawastu P 1, Tedjo Darmanto 2 1,2 STMIK AMIK BANDUNG JL Jakarta No.28 Bandung 40272 vedayuda92@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan Alat Pada Diagram blok sistem yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini, terdiri dari dua bagian yaitu bagian pengirim dan bagian penerima,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat pengaman yang dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi keadaan sepeda motor dari tindakan kejahatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pendahuluan Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem pengendalian peralatan elektronik dengan handphone melalui SMS dalam implementasi pada kondisi riil.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER

MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER Dwi Murgiyanto, Hartanto Kusuma Wardana, Deddy Susilo MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubungan dengan alat, seperti pengkabelan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu membantu manusia dalam memilih tingkat kematangan buah durian sesuai dengan keinginan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem alarm mobil berbasis mikrokontroler dan android ini, terdapat beberapa masalah utama yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Arduino Uno

Gambar 2.1 Arduino Uno BAB II DASAR TEORI 2.1. Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA 4.1 Penerapan Sistem Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem, yang dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pendahuluan Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil rancangan dari simulator yang dapat mendeteksi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan aplikasi sensor untuk memantau suhu ruang server dengan pemberitahuan SMS. Beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengujian Sistem Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT 3.1. Mengapa Arduino Pada penelitian ini digunakan Arduino Uno R3 sebagai mikroprosessor. Dipilihnya Arduino Uno R3 pun tak lepas dari beberapa pertimbangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk 49 BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini akan membahas hasil pengujian sistem, mulai dari pengujian permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk kerja dari sistem secara

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO Oleh : Rayzah Nur Ilmiyati Pembimbing : Dr. Ir. Andi Adriansyah, M. Eng ABSTRAK Saat ini perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 22 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat yang dapat memonitoring banjir dan dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi mengenai tingginya

Lebih terperinci

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM Setelah perencangan dan pembuatan program maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian program dan menganalisa terhadap program yang telah dibuat. Pengujian program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi 4.1.1 Implementasi Mikrokontroler Arduino Mikrokontroler berbasis arduino merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruhan alat yang didalamnya telah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN HASIL PENELITIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN HASIL PENELITIAN BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN HASIL PENELITIAN 5.1 Analisis Sistem Sistem keamanan yang sering dijumpai saat ini adalah berupa sebuah alarm yang berupa bunyi yang dapat diketahui apabila ada seseorang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO

AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO ... 1 (Rifqi Tholib) E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika dan Informatika Edisi Proyek Akhir D3 AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO Oleh : Rifqi Tholib (13507134001), Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemakaian teknologi dari masa kemasa menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan teknologi yang canggih dan efisien serta murah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Bachtiar Hidayat (41413110051) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana Karakteristik gas LPG yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu transformator distribusi. Transformator distribusi berfungsi untuk mengubah tenaga atau daya listrik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#. BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula program dibuat pada personal komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasi sesuai dengan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pembahasan dalam Bab ini meliputi pengujian dari setiap bagian kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan. Ada beberapa tahapan pengujian untuk yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Realisasi Sistem Peringatan Kebakaran Melalui Layanan SMS dan MMS

Realisasi Sistem Peringatan Kebakaran Melalui Layanan SMS dan MMS 131 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 1 (2011) No. 2, pp. 131-140 Realisasi Sistem Peringatan Kebakaran Melalui Layanan SMS dan MMS Heri Andrianto dan M.D. Awaludin Hakim Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS

TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS Yoga Setiandito Email : yoga_duo@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci