LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BESTARI Tahun 2017

Transkripsi

1 LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BESTARI Tahun 2017

2 Tata Kelola Perusahaan Penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten berkesinambungan dalam rangka memelihara kepercayaan seluruh pihak dirasakan semakin penting, hal ini terus berkembang seiring meningkatnya risiko bisnis tantangan yang dihadapi PD. BPR Bestari. tambah (added value) bagi PENDAHULUAN 1. Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Bank menyadari sepenuhnya bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan tatakelola perusahaan yang baik di ditujukan antara lain untuk : a. Mendukung visi PD. BPR Bestari, untuk menjadi Ikut berperan dalam pembangunan Ekonomi Bangsa, khusunya masyarakat dikota Tanjungpinang sekitarnya. b. Mendukung misi PD. BPR Bestari, yaitu: Menambah sarana pelayanan perbankan bagi masyarakat kecil. Sebagai Lembaga Intermediasi Kegiatan Usaha Masyarakat. Membantu Mengembangkan Usaha Rakyat. Membantu Masyarakat untuk keluar dari Lilitan Tengkulak Rentenir. c. Memberikan manfaat nilai pemegangsaham (shareholders) para pemangku kepentingan (stakeholders). d. Mempertahankan meningkatkan kelangsungan usaha yang sehat kompetitif dalam jangka panjang (sustainable). e. Meningkatkan kepercayaan Masyarakat. 2. Referensi Penyusunan kebijakan tata kelola perusahaan PD. BPR Bestari dilakukan dengan mengacu kepada: a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 4/POJK.03/2015 nomor tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. b. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan 5/SEOJK.03/2016 nomor tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat c. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan 6/SEOJK.03/2016 nomor tentang Penerapan Fungsi Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat. d. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 7/SEOJK.03/2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

3 e. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/ SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. f. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/ POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang TransparansiPublikasiLaporan Bank. 3. Pernyataan Komitmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan Penerapan tata kelola perusahaan adalah faktor penting dalam memelihara kepercayaan para pemegang saham para pemangku Kepentingan. Hal ini dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan. Melalui penerapan pinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) diharapkan Bank dapat mempertahankan kelangsungan usahanya yang sehat kompetitif. Dengan berlandaskan pada pangan tersebut di atas, Bank berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan peratururan Otoritas Jasa Keuanga perkembangan praktikter baik (bestpractices) dalam tata kelola perusahaan. 4. Struktur TataKelola Pembagian tugas tanggung jawab yang jelas antar organ/unit kerja di Bank telah mencerminkan aya sistem pengendalian internal yang baik namun masih dianggap perlu untuk dapat dilakukan pemantauan pengkinian system, Prosedur Pedoman yang lebih baik lagi. Sehingga Bank diharapkan dapat mencapai kinerja yang baik sesuai dengan apa yang telah tercantum didalam rencana Kerja Bank

4 Struktur Tata Kelola PD. BPR BESTARI PEMEGANG SAHAM WALIKOTA TANJUNGPINANG DEWAN PENGAWAS ROSITA, SE.MM KETUA MESGIAT WAHONO ANGGOTA DIREKTUR UTAMA FATHERMAWANI DIREKTUR KEPATUHAN ELFIN YUDISTA FUNGSI NON-BISNIS FUNGSI BISNIS PE AUDIT INTERNAL SURYA PERDANA PE KEPATUHAN, MANAJEMEN RESIKO, APU PPT KABAG SDM & UMUM KABAG OPERASIONAL, FUNGSI LITERASI & INKLUSI, FUNGSI PELAYANAN DAN PENGADUAN NASABAH KABAG MARKETING ARIF FIRMANSYAH DEWI CHATULISTIANI YUNEFRIL KURNIAWAN RAHARJO Struktur tata kelola perusahaan terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Direksi; 4. Pejabat Eksekutif Kepala Bagian Struktur tata kelola perusahaan tersebut di atas telah menjalankan tugas tanggung jawab sesuai dengan lingkup tugas,tanggungjawab,serta fungsinya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5 5. Pokok-pokok Laporan Penerapan Tata Kelola selama tahun 2017 : 1) Pelaksanaan Tugas Tanggung Jawab Direksi a) Ketentuan pengangkatan Direksi berdasarkan Surat Keputusan Walikota Tanjungpinang. b) Masa Jabatan Direksi adalah 4 Tahun. Hal ini mengacu kepada Peraturan Daerah nomor 10 Tahun 2005 Tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bestari. c) PD. BPR Bestari memiliki modal inti kurang dari Rp ,- (lima puluh milyar rupiah), sehingga sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Bank saat ini telah memenuhi standar jumlah Direksi yaitu minimal 2 (dua) orang Direksi. Dimana salah satu Direksi membawahkan Fungsi Kepatuhan 1 (satu) orang direksi membawahkan Fungsi Bisnis. Susunan Direksi adalah sebagai berikut : N o Nama Jabatan SK nomor 1 Fathermawani SK Walikota no. 151 Tahun 2015 tgl 23 Maret Elfin Yudista SK Walikota Lainnnya : no. 372 tahun 2015 Masa Jabatan 01/04/2015 s/d 31/03/ /12/2015 s/d 30/11/2019 SK Pengangkatan Bapak Elfin Yudista sebagai yang membawahi fungsi Kepatuhan berdasarkan SK Walikota Tanjungpinang no. 254 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan Saudara Elfin Yudista selaku yang membawahkan fungsi kepatuhan pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat. Sertifikat Kompetensi N O 1 2 Nama Kompetensi Jatuh Tempo Sertifikat Fathermawani Elfin Yudista 17/09/2015 s/d 17/09/ /10/2014 s/d 27/10/2019 d) Pada saat ini Direksi PD. BPR Bestari tidak ada rangkap jabatan pada perusahaan atau lembaga lain. e) Tugas wewenang Direksi sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2005 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bestari sebagai berikut : Direksi mengurus kekayaan/asset PD. BPR Bestari. Direksi menetapkan susunan Organisasi Tata Tertib kerja PD. BPR Bestari dengan persetujuan Direksi mewakili PD. BPR Bestari didalam maupun diluar pengadilan. Apabila dipang perlu Direksi dapat menunjuk seorang kuasa atau lebih untuk mewakili PD. BPR Bestari sebagaimana dimaksud pada Point diatas. f) Tugas Tanggung Jawab Direksi sesuai dengan Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi PD. BPR Bestari yang merupakan Lampiran tidak terpisahkan dari SK Direksi nomor 19/SK-DIR/BPR-B/X/2017 adalah sebagai berikut : Bertanggung Jawab Penuh atas Pelaksanaan Kepengurusan BPR Mengelola BPR sesuai dengan kewenangan tanggung jawab sebagaimana telah diatur dalam anggaran dasar BPR peraturan perung-ungan. Menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau jenjang

6 Organisasi. Menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan : - Fungsi Audit Intern - Fungsi Manajemen Resiko - Fungsi Kepatuhan Menindak lanjuti temuan Audit Rekomendasi dari satuan kerja atau Pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Audit Intern BPR, Auditor Ekstern, Hasil n Komisaris ( ), Otoritas Jasa Keuangan, /atau Otoritas lainnya. Memastikan terpenuhinya jumlash sumber Daya Manusia yang memadai, antara lain dengan aya : - Pemisahan tugas tanggung jawab antara satuan atau unit kerja yang menangani pembukuan, operasional kegiatan penunjang operasional. - Penunjukan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern, independen terhadap unit kerja lain. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Peraturan Perungungan. Mengungkapkan kebijakan BPR yang bersifat Strategis di big kepegawaian kepada pegawai. Menyediakan Data Informasi yang akurat, relevan, tepat waktu kepada Komisaris ( ) g) Kewajiban Anggota Direksi sesuai Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi PD. BPR Bestari adalah sebagai berikut : Anggota Direksi wajib memenuhi Peraturan Perung-ungan yang berlaku, Anggaran Dasar, Kebijakan Tata Kelola Kebijakan Lain yang berlaku. Anggota Direksi Wajib melaksanakan Pedoman Tata Tertib Kerja Anggota Direksi. Anggota Direksi wajib mengungkapkan : - Kepemilikan Sahamnya kepada BPR yang bersangkutan perusahaan lain. - Hubungan Keuangan /atau hubungan keluarga dengan Anggota Komisaris ( ), anggota Direksi lain /atau Pemegang Saham BPR. Anggota Direksi wajib mengungkapkan remunerasi fasilitas sebagaimana ditetapkan RUPS dalam Laporan Penerapan Tata Kelola. h) Larangan Anggota Direksi : Anggota Direksi dilarang menggunakan BPR untuk kepentingan Pribadi, keluarga, /atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR. Anggota Direksi dilarang mengambil /atau menerima keuntungan Pribadi BPR, selain remunerasi Fasilitas lainnya yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan kewajaran /atau kesesuaian dengan peraturan perung-ungan. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan pada Bank /atau lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia BPR sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas sebagai anggota Direks BPR. Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum yang

7 mengakibatkan pengalihan tugas wewenang tanpa batas. Direksi dilarang menggunakan Penasihat Perorangan /atau penyedia jasa professional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan : - Untuk Proyek bersifat khusus yang dari sisi Karakteristik proyeknya membutuhkan Konsultan. - Didasari Perjanjian yang jelas, yang paling sedikit mencakup ruang lingkup pekerjaan, tanggung jawab, [roduk yang dihasilkan, jangka waktu pekerjaan serta biaya. - Perorangan /atau penyedia jasa professional adalah Pihak independen memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada poin pertama. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Direksi dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan BPR wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. i) Etika Direksi : Setiap Anggota Direksi menjunjung tinggi nilai-nilai etika itikad moral yang baik. Setiap Anggota Direksi tunduk pada Kode Etik yang berlaku di sector Perbankan. Setiap Anggota Direksi menjaga Kerahasaiaan informasi Bank Kerahasiaan Informasi Bank. j) Waktu Kerja Direksi : Setiap Direksi harus menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas tanggung jawabnya secara optimal setiap hari kerja. Jam Kantor adalah s/d WIB Waktu Kerja adalah jam kerja kantor dimana anggota Direksi hadir ditempat kerja atau ditempat lain dalam rangka melaksanakan fungsi kepengurusan. k) Penyelenggaraan Rapat Direksi : Setiap Kebijakan Keputusan strategis wajib diputuskan dalam rapat Direksi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Pengambilan Keputusan Rapat Direksi dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam hal mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan rapat dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hasil Rapat Direksi wajib dituangkan di dalam Risalah Rapat Didokumentasikan secara baik. Perbedaan pendapat yang terjadi dalam pengambilan keputusan rapat dengan suara terbanyak wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Mekanisme Rapat : penyelenggaraan - Agenda Rapat, termasuk penyampaian Materi Rapat. - Proses Rapat hingga Kesimpulan Rapat. - Risalah Rapat Dokumentasi. l) Anggota direksi telah melakukan pembelajaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan guna mendukung pelaksanaan tugas tanggung jawabnya pada tahun Training /atau seminat yang diikuti adalah sebagai berikut : Pengendalian Internal Efektif yang diikuti oleh Bapak Elfin Yudista ( ) pada tanggal 12 Februari 2017.

8 Persiapan Penilaian Kemampuan Kepatutan Kepatuhan yang diikuti oleh Bapak Elfin Yudista () pada tanggal 16 Februari Penyusunan 25 SPO yang diikuti oleh Bapak Elfin Yudista () pada tanggal 17 Februari Pelatihan Manajemen Kerja Individu yang diikuti oleh Ibu Fathermawani ( ) pada tanggal 21 s/d 22 Februari Penyusunan Remunerasi Pegawai yang diikuti oleh Ibu Fathermawani ( ) pada tanggal 23 s/d 24 Februari Penerapan Tata Kelola yang diikuti oleh Bapak Elfin Yudista () pada tanggal 11 Maret Pelatihan Anytihing Possible Transformational Leadership yang diikuti oleh Ibu Fathermawani ( ) pada tanggal 21 s/d 24 April Penerapan APU PPT Sesuai POJK nomor 12.POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Pencegahan Penaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan yang diikuti oleh Bapak Elfin Yudista () pada tanggal 17 Mei Sosialisasi Permendagri nomor 94 tahun 2017 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah yang diikuti oleh Ibu Fathermawani ( ) pada tanggal 18 s/d 20 Oktober ) Pelaksanaan Tugas Tanggung Jawab. a) Ketentuan pengangkatan Direksi berdasarkan Surat Keputusan Walikota Tanjungpinang. b) Masa Jabatan adalah 3 Tahun. Hal ini mengacu kepada Peraturan Daerah nomor 10 Tahun 2005 Tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bestari. c) PD. BPR Bestari memiliki modal inti kurang dari Rp ,- (lima puluh milyar rupiah), sehingga sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Bank saat ini telah memenuhi standar jumlah minimal dimana Bank wajib memiliki 2 (dua) orang anggota Komisaris (dewan ) paling banyak sama dengan anggota Direksi. Susunan adalah sebagai berikut : N Nama Jabatan SK o nomor 1 Rosita Ketua SK 2 Mesgiat N O 1 2 wahono Anggota Walikota no. 228 Tahun 2015 SK Walikota no. 264 tahun 2016 Sertifikat Kompetensi Masa Jabatan 03/03/2015 s/d 28/02/ /11/2016 s/d 01/11/2019 Nama Kompetensi Jatuh Tempo Sertifikat Rosita Mesgiat Wahono Komisaris Komisaris 14/12/2015 s/d 14/12/ /05/2016 s/d 30/05/2021 d) Ketua PD. BPR Bestari a/n Ibu Rosita saat ini juga menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kota Tanjungpinang. Segkan anggota a/n Bapak Mesgiat Wahono tidak merangkap jabatan apapun pada instansi lain.

9 e) Tugas wewenang sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2005 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bestari sebagai berikut : Merumuskan Kebijaksanaan Pengurusan Pengelolaan anggaran Keuangan berdasarkan kebijaksanaan Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan memperhatikan Peraturan Perungunganyang berlaku. Menyusun Tata Tertib an Pengelolaan PD. BPR Bestari. Melakukan pengawasan atas pengurusan PD. BPR Bestari. Menggariskan Kebijaksanaan anggaran Keuangan PD. BPR Bestari. Membantu mendorong usaha pembinaan pengembangan PD. BPR Bestari. Menilai meneliti Laporan Neraca Laba/rugi yang disampaikan Direksi untuk disahkan oleh Walikota. Memberi pertimbangan Saran, baik diminta maupun tidak diminta kepada Walikota untuk perbaikan pengembangan PD. BPR Bestari. mempunyai wewenang pengawasan terhadap semua kegiatan pelaksanaan tugas PD. BPR Bestari. an oleh dapat dilakukan secara Periodik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan Insidentil sewaktu-waktu bila dipang perlu menurut pertimbangan dalam menjalankan tugasnya. dapat menunjuk seorang ahli atau lebih untuk melaksanakan tugas tertentu. Apabila dipang perlu Walikota dapat membentuk Sekretariat untuk kelancaran tugas. f) Tugas Tanggung Jawab Direksi sesuai dengan Pedoman Tata Tertib Kerja PD. BPR Bestari yang merupakan Lampiran tidak terpisahkan dari SK Direksi nomor 19/SK-DIR/BPR- B/X/2017 adalah sebagai berikut : Memastikan terselenggaranya Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR diseluruh tingkatan jenjang organisasi. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Tugas Tanggung Jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada point kedua diatas wajib mengarahkan, memantau, mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada point kedua diatas, dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan operasional BPR, kecuali terkait dengan : - Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait sebagaimana Ketentuan yang mengatur mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit BPR. - Hal hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perungungan. Memastikan bahwa Direksi menindak lanjuti temuan audit rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Audit Intern BPR, auditor ekstern,

10 hasil pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan /atau Otoritas Lainnya. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan : - Pelanggaran Peraturan Perung-ungan dibig Keuangan Perbankan. - Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan BPR. g) Kewajiban : Anggota wajib memenuhi peraturan Perungungan yang berlaku, anggaran dasar, kebijakan Tata Kelola kebijakan lain yang berlaku. Anggota wajib melaksanakan pedoman tata tertttib kerja. wajib melaksanakan tugas tanggung jawab secara independen. Anggota wajib mengungkapkan : - Kepemilikan sahamnya pada BPR yang bersangkutan Perusahaan lain. - Hubungan Keuangan /atau hubungan keluarga dengan anggota lain, anggota Direksi /atau Pemegang Saham. h) Larangan Anggota : Anggota dilarang menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga /atau pihak lain yang dapat mmmerugikan atau mengurangi keuntungan BPR. Anggota mengambil /atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi fasilitas lain yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan kewajaran /atau kesesuaian dengan Perturan Perung-ungan. i) Etika : Setiap Anggota menjunjung tinggi nilai-nilai etika itikad moral yang baik. Setiap Anggota tunduk pada Kode Etik yang berlaku di sektor Perbankan. Setiap Anggota menjaga kerahasiaan informasi Bank Kerahasiaan Informasi Nasabah Bank. j) Waktu Kerja : Waktu Kerja adalah waktu dimana anngota hadir ditempat kerja atau ditempat lain dalam rangka melaksanakan fungsi kepengurusan. Setiap Anggota harus menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas tanggung jawabnya sekurang-kurangnya hadir ditempat kerja 1 (satu) hari dalam seminggu. k) Penyelenggaraan Rapat : Rapat wajib diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dihadiri oleh seluruh anggota. Agenda rapat sebagaimana dimaksud pada point pertama diatas antara lain mengenai : - Rencana Bisnis BPR - Isu-Isu Strategis BPR - Evaluasi/Penetapan kebijakan Strategis - Evaluasi realisasi rencana

11 Bisnis BPR. Rapat sebagaimana dimaksud pada point pertama diselenggarakan dengan kehadiran langsung atau dilakukan dengan menggunakan teknologi telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta rapat salin melihat mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. wajib menyelenggarakan Rapat dengan Agenda Penetapan / persetujuan Rencana Bisnis BPR. Rapat pada point keempat diatas wajib diselenggarakan dengan kehadiran langsung. Pengambilan keputusan Rapat dewan Komisaris dilakukan dengan cara musyawarah untuk mecapai mufakat. Dalam hal mufakat sebagaimana dimaksud pada point diatas maka pengambilan keputusan rapat dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hasil Rapat wajib dituangkan didalam risalah rapat didokumentasikan dengan baik. Perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Mekanisme Rapat : penyelenggaraan - Agenda Rapat, termasuk penyampaian Materi. - Proses Rapat hingga kesimpulan rapat. - Risalah Rapat dokumentasi. l) Ketua a/n Ibu Rosita juga diikut sertakan dalam Sosialisasi Permendagri nomor 94 tahun 2017 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah bersama-sama dengan PD. BPR Bestari pada tanggal 18 s/d 20 Oktober ) Kelengkapan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite. Sesuai dengan POJK nomor 4/POJK.03/2015 tentang penerapan Tata Kelola BPR, bank saat ini belum memenuhi kriteria untuk dibentuk Komite Audit Komite Pemantau Resiko. Namun jika diperlukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tugas Komite audit dapat digantikan fungsinya oleh Komisaris ( ). Salah satu contoh tugas komite Audit yang di lakukan oleh Komisaris ( ) pada tahun 2017 adalah Rekomendasi Komite Audit dalam hal penunjukan KAP. hal tersebut juga telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, dimana sesuai dengan pasal 15 yang berbunyi dalam hal Pihak yang melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan tidak diwajibkan memiliki Komite Audit sebagaimana dimaksud pada pasal dilaksanakan oleh Komisaris,, atau Pihak yang melaksanakan Fungsi an sebagaimana dilakukan oleh Komisaris. 4) Kepemilikan Saham Anggota Direksi Kepemilikan Saham 100% adalah milik Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam hal ini Walikota Tanjungpinang, dikarenakan Bank PD. BPR Bestari merupakan Ba Usaha Milik Daerah yang bergerak di big Perbankan.

12 5) Hubungan Keuangan /atau Hubungan Keluarga Sesama Direksi /atau. Seluruh Anggota Direksi pengawas tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ke dua. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat pasal 27 yang berbunyi Mayoritas Anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi /atau anggota Komisaris. 6) Paket/Kebijakan Remunerasi Fasilitas Lain Bagi Direksi. Berikut adalah informasi mengenai Jumlah remunerasi fasilitas lain yang diterima oleh Direksi PD. BPR Bestari pada tahun 2017 (sumber data Kepala Bagian SDM Umum). N o Jenis Remunerasi Fasilitas Lain 1 Jumlah Keseluruhan Gaji (Dalam ribuan) Jumlah Diterima 1 Tahun Direksi Tunjangan Tantiem Kompensasi Berbasis Saham 5 Remunerasi berdasarkan RUPS dengan mempehatikan tugas,wewenang, tanggung jawab resiko. 6 Fasilitas Lain yang diterima tidak dalam bentuk uang antara lain perumahan, transportasi, assuransi kesehatan 7) Rasio Gaji Tertinggi Gaji Terendah. Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari PD. BPR Bestari kepada pegawai yang ditetapkan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perung-ungan, termasuk tunjangan bagi pegawai keluarganya atas suatu pekerjaan /atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut adalah Rasio gaji tertinggi terendah (sumber data kabag. SDM Umum) : a) Rasio Gaji Pegawai yang tertinggi terendah 1 : 2,27 b) Rasio Gaji Direksi tertinggi terendah 1 : 1,16 c) Rasio Gaji tertinggi terendah 1 : 1,205 d) Rasio Gaji Direksi tertinggi tertinggi 1 : 2,12 e) Rasio Gaji Direksi tertinggi Pegawai tertinggi 1 : 3,95 8) Frekuensi Rapat Rapat rapat adalah sebagai berikut : N o Topik Rapat Tanggal Jumlah Peserta Rapat 1 Evaluasi Terhadap PD. BPR Bestari 2 Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Audit OJK 3 Operasional PD. BPR Bestari 31 Maret Maret Mei orang 2 orang 2 orang

13 4 Evaluasi terhadap Kenaikan NPL PD. BPR Bestari 14 Juli 2017 Data Kehadiran Rapat : Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran 2 orang Persentase Kehadiran Rosita % Mesgiat Wahono % Total Rapat Tahun 2017 : 4 Kali 9) Jumlah Penyimpangan Intern yang terjadi upaya penyelesaian. Selama tahun 2017 tidak terdapat penyimpangan internal yang terindikasi Fraud yang dapat mengganggu kelangsungan Bank. Kesalahan yang terjadi hanya bersifat administrasi telah dilakukan perbaikan. Sehingga posisi Pelaporan Penyimpangan Internal untuk tahun 2017 adalah NIHIL (sumber data Pejabat Eksekutif Audit Internal). 10) Jumlah Permasalahan Hukum Upaya Penyelesaian Oleh BPR selama tahun 2017 Permasalahan Hukum Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum tetap) Dalam Proses Penyelesaian Perdata Total 8 Jumlah 1 7 Pia 11) Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan Tabel Berikut ini menunjukkan pemberian kredit kepada Pihak Terkait : No Nama Jabatan Pengambil Keputusan 1 Fathermawani 2 Elfin Yudista 3 Rosita Anggota 4 Mesgiat Wahono Ketua 5 Yunefril 6 Kurniawan Raharjo 7 Dewi Chatulitiani 8 Arif Firmansyah 9 Gilang Ichsan Pratama 10 Giraldi Ichwan Perkasa 11 Welly Sariyanti 12 Ully Felani Hutagalung Jenis Ket Ketua Dewas Anggota Dewas Kabag. Operasional Kabag. Marketing Kabag. SDM & Umum PE. Kep, M, Res, APU PPT Anak Anak Menantu Menantu Ketua Dewas

14 12) Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial Kegiatan Politik, Baik Nominal Maupun Dana No Nama Penerima 1. MTQ IX Tanjungpinang 2. Remaja Masjid (Pesantren Ramadhan) 3 Pemerintah Kota Tanjungpinang ( Pembelian 1 Unit Motor Toko) 4 Kelurahan Air Raja (senam jantung sehat) Jumlah (Juta Rp) (Dalam ribuan) Tanggal /04/ /06/ /11/ /11/ ) Penilaian Sendiri (SelfAssessment) Pelaksanaan GCG Pada tahun 2017 melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no.4/pojk tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada Tahun 2017 dikategorikan sangat baik dengan nilai komposit 1,69. Adapun penilaian Self Assasment pada tahun 2017 adalah hasil penilaian sebelum penerapan Manajemen Resiko.

15 KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN SENDIRI SELF ASASSMENT Nama BPR : PD. BPR BESTARI Periode : Tahun 2017 HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASASSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA NILAI KOMPOSIT PERINGKAT KOMPOSIT 1,69 SANGAT BAIK ANALISIS 1. Bank Telah memiliki standar, Pedoman, kebijakan Sistem yang memadai terkait penerapan Tata Kelola. 2. Bank Telah mempunyai Struktur Organisasi yang lengkap sehingga tidak terdapat rangkap jabatan pada setiap masing-masing fungsi. 3. Bank terus berupaya memaksimalkan Kinerja Pegawai Bank dengan cara pemeriksaan oleh Pejabat Fungsi Audit Internal, Pemantauan penyusunan serta penyempurnaan Pedoman Kebijakan Oleh Pejabat Kepatuhan serta an oleh Direksi. 4. Direksi Senantiasa berkomitmen untuk memantau mengawasi serta melakukan Rotasi dilingkungan kepegawaian agar masing-masing fungsi berjalan secara maksimal sesuai dengan apa yang diamanatkan didalam peraturan otoritas perbankan serta Perung-ungan. Tanjungpinang, 05 April 2018 PD.BPR BESTARI Dibuat Oleh Arif Firmansyah PE. Kep, M. Res APU PPT Disetujui Oleh Elfin Yudista Kepatuhan Mengetahui FATHERMAWANI Mesgiat Wahono Anggota