PERUBAHAN IKLIM DAN EMISI GAS RUMAH KACA: A POINT OF VIEW
|
|
- Vera Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROLOG PERUBAHAN IKLIM DAN EMISI GAS RUMAH KACA: A POINT OF VIEW WAHYU PURWANTA Peneliti Madya Bidang Teknologi Lingkungan Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Puspiptek Area, Gedung 820 Geostek Tangerang Selatan, Banten Telp Fax wahyu.purwanta@bppt.go.id PENDAHULUAN Awal tahun 2000 memasuki abad 21, sekelompok ahli dari berbagai disiplin ilmu dalam suatu panel United Nations Environment Progamme (UNEP) membuat daftar seratus permasalahan yang dianggap berpotensi sebagai ancaman serius terhadap kehidupan di bumi khususnya masalah lingkungan hidup. Dalam daftar tersebut, perubahan iklim menempati urutan teratas sebagai kejadian yang paling berdampak pada kehidupan atau diperkirakan sebagai masalah lingkungan hidup terbesar abad 21. Sudah banyak hasil studi dan penelitian dari berbagai negara baik universitas maupun lembaga riset bahwa perubahan iklim tidak saja memberi dampak kepada lingkungan hidup tetapi juga pada sistem ekonomi, sosial, budaya dan juga bahkan pertahanan keamanan suatu bangsa. Banyak bukti ilmiah bahwa perubahan iklim disebabkan oleh apa yang dikenal sebagai pemanasan global (global warming) yang merupakan akibat dari efek rumah kaca pada atmosfer kita. Efek rumah kaca terjadi akibat adanya gas-gas rumah kaca (GRK) yang memerangkap panas radiasi matahari yang dipantulkan kembali ke angkasa oleh permukaan bumi. Pada dasarnya GRK ini dapat bersumber dari alam itu sendiri (naturally) maupun dari aktivitas manusia (anthropogenic). Namun berbagai data pengamatan dan pemodelan yang ada menunjukkan bahwa emisi GRK dari aktivitas manusialah yang terus meningkat konsentrasinya di atmosfer (Purwanta, 2016). Perubahan iklim dicirikan adanya beberapa fenomena seperti berubahnya nilai rata-rata atau median dan keragaman unsur iklim. Dalam kasus ini misal telah terjadi kenaikan dari data suhu udara dalam jangka panjang dan ada kecenderungan naik dari waktu ke waktu, maka dapat dikatakan telah terjadi perubahan iklim. Cara lain dalam pengamatan suhu juga dapat dilihat dari fenomena hilangnya lapisan es di wilayah kutub. Selain suhu udara yang meningkat, ada dua indikator lain dari perubahan iklim yakni perubahan pola curah hujan dan kenaikan paras muka air laut (Aldrian et al., 2011). 1 Bunga Rampai Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia
2 Perubahan Iklim dan Emisi Wahyu Purwanta Saat ini telah tercapai kesepakatan oleh banyak ilmuwan dari berbagai negara, bahwa efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim global adalah emisi gas rumah kaca (GRK) yang berasal baik dari alam maupun kegiatan manusia (anthropogenic). Adapun GRK yang disepakati hingga 2012 ada 6 (enam) jenis yakni karbon dioksida (CO 2 ), dinitroksida (N 2 O), metana (CH 4 ), sulfurheksafluorida (SF 6 ), perfluorkarbon (PFC 5 ), dan hidrofluorokarbon (HFC5). Berdasar data yang terangkum dalam Fourth Annual Report IPCC tahun 2007, keseluruhan GRK terus mengalami peningkatan konsentrasi di atmosfer. Untuk keperluan praktis, penyebutan seluruh GRK kadang cukup dengn Emisi Karbon, dengan menghitung ekuivalen tiap jenis gas ke dalam konsentrasi karbon dioksida (IPCC, 2007). Lantas mengapa perubahan iklim masuk dalam permasalahan lingkungan hidup? Hempel (1995) mengelompokkan permasalahan lingkungan hidup dalam 3 (tiga) perspektif. Pertama adalah perspektif kontaminasi, bahwa masalah lingkungan tidak lebih dari masalah polusi. Polusi didefinisikan sebagai proses kontaminasi biokimia. Kerusakan sebagai akibat polusi terjadi karena kesalahan kontrol terhadap bahaya atas hasil kegiatan aktivitas manusia. Kedua adalah ekosimplifikasi yang mendefinisikan kerusakan lingkungan berfokus pada proses homogenitas dan hilangnya keanekaragaman ekosistem alami. Kerusakan lingkungan dalam perspektif ini sebagian besar adalah masalah kehilangan keanekaragaman biologi yang timbul dari ekspansi permukiman sebagal aktivitas pembangunan. Ketiga perspektif penipisan sumberdaya alam (resources depletion) dimana kerusakan lingkungan juga dapat diartikan sebagai masalah ekonomi lingkungan yang merupakan sebuah kombinasi dari ketersediaan, aksesibilitas, dan keterbaruan dari sebuah nilai sumberdaya alam yang menentukan tingkat perlindungan alam yang dibutuhkan. Fenomena perubahan iklim meneguhkan bagaimana ketiga perspektif tadi menjadi suatu kejadian yang saling kait mengkait yang memperjelas bahwa perubahan iklim adalah nyata permasalahan lingkungan global saat ini. Diawali dengan laporan Living Planet Report (2016), saat ini dibutuhkan 2,4 global hektar (gha) luas lahan produktif untuk mendukung kehidupan satu orang di bumi, sementara lahan produktif yang ada sebagai pendukung tinggal 1,7 gha, dengan kata lain telah terjadi overconsumption, atau ecological footprint melebihi daya dukung (biocapacity) bumi. Pola pembangunan yang mendukung proses produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan bukan saja melahirkan polusi/kontaminasi tetapi juga menurunkan kualitas lingkungan serta penipisan sumberdaya alam yang disertai kepunahan banyak spesies. Pendekatan ketiga perspektif tersebut menemui relevansinya dalam kasus perubahan iklim. DAMPAK PERUBAHAN IKLIM Laporan dari Stern Review (2006) memperingatkan kita bahwa jika pada akhir abad ini tidak ada upaya serius untuk mengendalikan emisi GRK, maka suhu atmosfer diprediksi Bunga Rampai Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia 2
3 mengalami kenaikan 6 C, padahal dampak suhu naik 3 C saja berakibat pada turunnya hasil panen di Afrika dan Timur Tengah sebesar 35%. Ini artinya sekitar 550 juta orang terancam kelaparan. Jika kenaikan suhu diskenariokan naik 2 C, maka diramalkan 40% spesies dunia akan punah, 4 miliar orang menderita kekurangan air. Di bagian lain 200 juta orang akan terkena kelaparan dan 60 juta orang Afrika bakal terpapar malaria. Perubahan iklim akan membawa dampak pada berbagai bidang pembangunan. Dampak paling serius adalah pada bidang ketahanan pangan akibat berubahnya atau bergesernya waktu tanam dan waktu panen, meningkatnya serangan hama baru serta kelangkaan dan berlebihnya air yang menyebabkan genangan (banjir). Sedangkan seperti diketahui bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada bidang pertanian. Faktor utama yang terkait dengan perubahan iklim yang berdampak terhadap bidang pertanian adalah (KemenLH-RI, 2007); (a) perubahan pola hujan dan iklim ekstrem yang mengakibatkan banjir dan kekeringan, (b) peningkatan suhu udara yang menyebabkan naiknya respirasi tanaman, (c) meningkatnya pola serangan hama dan penyakit tanaman dan (d) naiknya paras muka air laut yang menekan luasan lahan pertanian di pesisir. Selain bidang pangan, perubahan iklim juga berdampak pada kesehatan manusia, perikanan dan pesisir, infrastruktur dan juga transportasi. Berdasarkan data kejadian bencana yang dicatat dalam OFDA/CRED International Disaster Database (2007), sepuluh kejadian bencana terbesar di Indonesia yang terjadi dalam periode waktu antara 1907 dan 2007 terjadi setelah tahun 1990-an dan sebagian besar merupakan bencana yang terkait dengan iklim, khususnya banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan ledakan penyakit. Di Indonesia, dalam periode saja, terjadi kejadian bencana. Sekitar 53,3% adalah bencana terkait dengan hidro-meteorologi (Bappenas dan Bakornas PB, 2006). Banjir adalah bencana yang paling sering terjadi (34%), diikuti oleh longsor (16%). Laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara yang rentan terhadap bencana terkait dengan iklim. MITIGASI DAN ADAPTASI Serangkaian upaya untuk melawan perubahan iklim secara global telah dilakukan dalam wujud kesepakatan maupun perjanjian internasional dalam kerangka United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Substansi perjanjian itu pada dasarnya dapat dielaborasi sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Secara singkat, mitigasi berarti sebuah usaha yang dilakukan untuk mencegah, menahan dan atau memperlambat efek gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global di bumi. Sedangkan adaptasi adalah kemampuan atau potensi suatu sistem untuk merespon secara tepat akibat adanya perubahan dan variabilitas iklim termasuk upaya penyesuaian perilaku maupun penerapan teknologi (IPCC, 2007). 3 Bunga Rampai Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia
4 Perubahan Iklim dan Emisi Wahyu Purwanta Di tingkat nasional, pemerintah Indonesia mengeluarkan Keppres Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dan Keppres Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional. Keduanya ditujukan sebagai dasar pelaksanaan upaya mitigasi perubahan iklim nasional sehingga diharapkan Indonesia sebagai negara peratifikasi UNFCCC dapat berkontribusi menurunkan emisi GRK sebesar 26% dengan biaya sendiri dan tambahan penurunan emisi GRK sebesar 15% dengan bantuan asing dibandingkan dengan kondisi emisi GRK nasional tanpa intervensi kebijakan mitigasi perubahan iklim pada tahun 2020 (business as usual/bau). Selanjutnya dalam COP-21 Paris tahun 2016, melalui INDC Indonesia menetapkan target penurunan emisi karbon sebesar 29% serta 41% pada tahun Rencana target penurunan emisi dari tiap sektor serta skenario dan tahapan pencapaian, termuat dalam Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) yang diterbitkan Bappenas tahun INVENTARISASI EMISI GRK NASIONAL Salah satu faktor penting dalam negosiasi internasional terkait upaya penurunan emisi GRK adalah keberadaan data emisi GRK tiap negara baik di masa lalu, masa kini dan perkiraan masa datang. Untuk itu inventarisasi emisi GRK secara nasional menjadi penting setidaknya untuk dapat diketahui posisi kita dalam daftar emitor di dunia serta mempersiapkan target penurunan sesuai kemampuan. UNFCCC mewajibkan negara anggota untuk men-submit National Communication (Natcomm) yang berisi besarnya emisi GRK dari berbagai sektor di tiap negara. Pada tahun 1999, Indonesia pernah menyampaikan data emisi melalui First National Communication. Seiring dengan perkembangan pembangunan dan kemajuan perundingan iklim, maka dimulailah upaya meningkatkan kualitas data emisi yang diperbaharui dengan Second National Communication (SNC). Sesuai panduan UNFCCC, dokumen SNC merupakan sarana bagi negara untuk menyampaikan informasi tentang emisi GRK serta berbagai potensi bagi pengurangannya. Penyusunan SNC didasarkan pada The 2006 IPCC Reporting Guideline. Tabel 1 Ringkasan Emisi GRK Indonesia Tahun 2000 (dalam Gg) Source/Sink CO 2 (Emisi) CO 2 (Diserap) CH 4 N 2 O CO 2 e Energi 305,983 1, ,540 Industri 31, ,197 Pertanian 2,178 2, ,419 Perubahan Lahan 1,060, , ,254 dan Hutan Kebakaran Gambut 172, ,000 Limbah 1,662 7,020 8,05 151,578 TOTAL 1,415,988 Sumber : MoE, 2009 Bunga Rampai Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia 4
5 Tabel 2 Ringkasan Emisi GRK Seluruh Sektor Tahun (dalam Gg) Sektor Energi 333, , , , , ,990 Industri 34,197 45,545 33,076 35,073 36,242 37,036 Pertanian 75,419 77,501 77,030 79,829 77,863 80,179 Limbah 151, , , , , ,609 Perubahan Lahan dan Hutan 649, ,546 1,287, , ,280 N.E. (LULUCF) Kebakaran Gambut TOTAL + LULUCF 172, , , , , ,000 1,451,988 1,379,22 2 2,584,181 1,226,191 1,711,44 3 TOTAL Tanpa 594, , , , ,162 LULUCF Sumber : MoE, ,119, LUCF 668,814 - LUCF Dari data di SNC, total emisi GRK Indonesia tahun 2000 untuk CO 2, CH 4 dan N 2 O diluar sektor LULUCF mencapai 594,738 Gg CO 2 e. Dengan memasukkan emisi dari LULUCF maka terjadi kenaikan total emisi yang signifikan yakni menjadi Gg CO 2 e, dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Keseluruhan emisi GRK tersebut (dalam CO 2 equivalen), terdiri atas gas CO 2 sebesar Gg (80% dari total GRK), gas CH 4 sebesar Gg (15%) dan N 2 O sebesar Gg (2%). Emisi GRK tersebut dalam urutan tiga besar berasal dari sektor kehutanan dan perubahan lahan diikuti energi dan emisi dari kebakaran hutan. Total emisi GRK yang dilaporkan SNC di bawah angka yang disampaikan lembaga PEACE tahun 2007, World Bank maupun studi Department for International Development (DFID) Inggris, yang menempatkan Indonesia sebagai negara pengemisi no.3 di dunia. Dalam SNC juga diuraikan lebih rinci emisi dari tiap sektor seperti pembangkit dan pengguna energi, proses di industri, pertanian, penggunaan lahan, perubahan guna lahan dan kehutanan (Land Use, Land-Use Change and Forestry/LULUCF) serta limbah. Sebagai hasil studi, SNC tidak saja menyampaikan hasil inventarisasi emisi GRK tetapi juga berbagai data tentang dampak perubahan iklim seperti ketahanan pangan, penyakit, energi serta dampak sosial ekonomi serta berbagai upaya yang harus dilakukan melalui mitigasi dan adaptasi tiap sektor. Hal terpenting dalam kaitan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim ini adalah bagaimana mengintegrasikan setiap rencana tersebut ke dalam rencana besar pembangunan nasional melalui sebuah roadmap. Saat ini sedang dalai tahap penyusunan Third National Communication (TNC) dengan memasukkan perhitungan 5 Bunga Rampai Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia
6 Perubahan Iklim dan Emisi Wahyu Purwanta tingkat reduksi emisi GRK dari tiap sektor yang telah dirangkum dalam Biennial Update Report (BUR) tahun PENUTUP Menelusuri pohon masalah perubahan iklim maka kita sampai pada hulunya yakni adanya emisi gas-gas ruah kaca sebagai hasil pola produksi konsumsi yang tidak bersih atau ecofriendly. Pendekatan dengan kebijakan pro-iklim serta penerapan teknologi yang rendah karbon (low carbon technology) kini menjadi andalan dalam menahan laju pemanasan global. Keduanya memerlukan akurasi data baik dalam kerangka pemodelan keadaan sistem ke depan atau pengambilan keputusan, termasuk data emisi karbon tentunya. Teknik pengumpulan dan analisis data perlu inovasi yang terus menerus. Bunga rampai ini mencoba merangkai berbagai aktivitas penelitian terkait perubahan iklim khususnya pada pengelolaan data-data terkait gas rumah kaca, sejalan semangat think globally, act locally. DAFTAR PUSTAKA Aldrian, E., M. Karmini, Budiman Adaptasi Dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia., Pusat Perubahan Iklim Dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), Jakarta. Bappenas dan Bakornas PB, 2006, Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana tahun , BAKORNAS PB. Bappenas Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR). Synthetic Report Gallopin, G.C Linkages between vulnerability, resilience, and adaptive capacity. Global Environmental Change, Volume 16, Issue 3, Pages Hempel, L.C Environmental Governance: The Global Challenge. Island Press. IPCC Climate Change 1995: Impacts, Adaptations and Mitigation of Climate Change: Scientific-Technical Analyses - Contribution of Working Group II to the Second Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge: Cambridge University Press. IPCC Climate Change 2007 The Physical Science Basics, Summary for Policymakers, by UNEP & WMO, Technical Summary and FAQ, 2007 Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH-RI) Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim (RAN-PI). Ministry of Environment (MoE), Republic of Indonesia Indonesia Second National Communication (SNC) Under the United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Final Report. Ministry of Environment, BPPT and GTZ Indonesia s Technology Needs Assessment on Climate Change Mitigation Bunga Rampai Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia 6
7 National State of Climate Change (DNPI), BPPT and UNEP Indonesia Technology Needs Assessment (TNA) for Climate Change Mitigation and Adaptation OFDA/CRED International Disaster Database (2007), country_profile/ index.html, diakses 11 Mei 2016, pk , WIB. Purwanta, W Penyusunan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Transportasi Udara. BPPT Press. Jakarta Stern, N., 2006, The Stern Review on the Economics of Climate Change UNFCCC, 2012, 2nd Commitment Period of Kyoto Protocol, ttp://unfccc.int/kyoto_protocol/dohaamendment /7362.php.11 Mei 2016, pk WIB. World Wild Foundation (WWF) Living Planet Report 2016 Risk and Resilience in New Era. A Publication. PROFIL PENULIS Wahyu Purwanta, lahir di Solo 9 September 1967 adalah alumni Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan Adapun Magister Rekayasa Lingkungan diselesaikan di sekolah yang sama pada tahun Selanjutnya penulis menempuh pendidikan doktor di Program Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) lulus tahun Saat ini penulis bekerja sebagai Peneliti Madya di Pusat Teknologi Lingkungan - BPPT. Pernah mengikuti training di bidang teknologi pengendalian pencemaran udara di KfK Karlsruhe Jerman, kursus bidang bahan pengganti perusak ozon di Jepang, kursus pengendalian polusi di Norwegia maupun pengendalian limbah padat di Singapura. Pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Teknologi Konservasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan di tempat kerjanya dari tahun Saat ini penulis memfokuskanpenelitian di bidang teknologi pengelolaan sampah perkotaan dan isu perubahan iklim. Banyak karya ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional dan internasional. Beberapa buku yang pernah ditulis antara lain; Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sampah di Perkotaan (2011), Teknologi Penyerapan, Penggunaan Dan Daur Ulang Karbon Dioksida (2014), Penyusunan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Bidang Transportasi Udara (2016). 7 Bunga Rampai Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia
Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara
Amalia, S.T., M.T. Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Perubahan komposisi atmosfer secara global Kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. Kegiatan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinci2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c
No.163, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Inventarisasi GRKN. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.73/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPERUBAHAN IKLIM DAN TANTANGAN IPTEK
EPILOG PERUBAHAN IKLIM DAN TANTANGAN IPTEK WAHYU PURWANTA Peneliti Madya Bidang Teknologi Lingkungan Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Puspiptek Area, Gedung 820 Geostek
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya
PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya Oleh : Prof. Dr., Ir. Moch. Sodiq Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun Negara. Bisa melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang dijalankan beriringan dengan proses perubahan menuju taraf hidup yang lebih baik. Dimana pembangunan itu sendiri dilakukan
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR-RI Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011 Assalamu alaikum
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PENGESAHAN. Agreement. Perubahan Iklim. PBB. Kerangka Kerja. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 204) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 P. Nasoetion, Pemanasan Global dan Upaya-Upaya Sedehana Dalam Mengantisipasinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim atau Climate change adalah gejala naiknya suhu permukaan bumi akibat naiknya intensitas efek rumah kaca yang kemudian menyebabkan terjadinya pemanasan
Lebih terperinciNations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK C'ONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya
PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih sebagai isu lingkungan global. Salah satu dampak perubahan iklim adalah meningkatnya suhu di bumi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim dan pemanasan global menjadi isu lingkungan yang paling banyak dibicarakan saat ini, baik pada tataran ilmiah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi sudah dimulai sejak Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke 18 di Inggris yang pada akhirnya menyebar keseluruh dunia hingga saat sekarang ini.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam konteks global emisi gas rumah kaca (GRK) cenderung meningkat setiap tahunnya. Sumber emisi GRK dunia berasal dari emisi energi (65%) dan non energi (35%). Emisi
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Dr. Medrilzam Direktorat Lingkungan Hidup Kedeputian Maritim dan Sumber Daya Alam Diskusi Koherensi Politik Agenda Pengendalian Perubahan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan hasil kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2001 mengenai perubahan iklim, yaitu perubahan nilai dari unsur-unsur iklim dunia sejak tahun
Lebih terperinciEmisi global per sektornya
Adaptasi Perubahan Iklim sebagai Langkah Mendesak dan Prioritas Ari Mochamad Sekretaris Kelompok Kerja Adaptasi Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Disampaikan pada acara FGD tentang Kajian Peraturan
Lebih terperinciPENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 5 Juni 2010 PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun hewan. Sampai dengan
Lebih terperinciPerubahan iklim dan dampaknya terhadap Indonesia
Perubahan iklim dan dampaknya terhadap Indonesia Haneda Sri Mulyanto Bidang Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Negara Lingkungan Hidup Bogor, 16 Januari 2010 Keterkaitan antara Pembangunan dan Perubahan
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global
PEMANASAN GLOBAL Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun
Lebih terperinciRencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang Suryani *1 1 Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi, BPPT, Jakarta * E-mail: suryanidaulay@ymail.com
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN PARIS AGREEMENT TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PERSETUJUAN PARIS ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN
Lebih terperinciSosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagaimana diketahui bahwa Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan gasgas yang terdapat di atmosfer, yang berasal dari alam maupun antropogenik (akibat aktivitas manusia).
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol To The United Nations Framework Convention On Climate Change (Protokol Kyoto Atas Konvensi Kerangka Kerja
Lebih terperinciFIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon
Kurikulum 2013 FIsika K e l a s XI PEMANASAN GLOBAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Dapat menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah
Lebih terperinciIklim Perubahan iklim
Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair
Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,
Lebih terperinciVersi 27 Februari 2017
TARGET INDIKATOR KETERANGAN 13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara. 13.1.1* Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hampir seluruh kegiatan ekonomi berpusat di Pulau Jawa. Sebagai pusat pertumbuhan
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan
Materi #10 Pengertian 2 Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global permukaan bumi telah 0,74 ± 0,18 C (1,33 ±
Lebih terperinciPERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Perubahan Iklim Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Lingkungan adalah semua yang berada di
Lebih terperinciFENOMENA GAS RUMAH KACA
FENOMENA GAS RUMAH KACA Oleh : Martono *) Abstrak Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO 2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO 2 ini disebabkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Deputi Bidang SDA dan LH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanasan global menjadi topik perbincangan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai peristiwa alam yang dianggap sebagai anomali melanda seluruh dunia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim adalah meningkatnya suhu di bumi secara global atau sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi baik dalam bidang politik maupun ekonomi yaitu perubahan iklim (Briand et al, 2014). Dampak perubahan iklim
Lebih terperinciSTUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR
STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR Oleh: NUR HIDAYAH L2D 005 387 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinci(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global
PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM (RAD Penurunan Emisi GRK) Oleh : Ir. H. Hadenli Ugihan, M.Si Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel Pemanasan Global Pengaturan Perubahan Iklim COP 13 (2007) Bali menghasilkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu
PENDAHULUAN Latar Belakang Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar 288 0 K (15 0 C ), suhu tersebut dapat dipertahankan karena keberadaan sejumlah gas yang berkonsentrasi di atmosfer bumi. Sejumlah
Lebih terperinciRencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gas Rumah Kaca (GRK) adalah jenis gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan secara alami, yang jika terakumulasi di atmosfer akan mengakibatkan suhu bumi semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim global merupakan salah satu issu lingkungan penting dunia dewasa ini, artinya tidak hanya dibicarakan di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain
Lebih terperinciKebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim. Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi
Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi Outline Perubahan Iklim dan resikonya Dampak terhadap lingkungan dan manusia Kebijakan Iptek Penutup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan iklim merupakan tantangan paling serius yang dihadapi dunia pada saat ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca yang menurut sebagian
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis dan pemimpin politik untuk merespon berbagai tantangan dari ancaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanasan global telah menjadi isu politik dan bisnis yang semakin penting bagi sebagian besar negara. Ada panggilan yang kuat dari lingkungan, bisnis dan pemimpin
Lebih terperinciRENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) Shinta Damerys Sirait Kepala Bidang Pengkajian Energi Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian Disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membuat dunia seakan tanpa batas, arus informasi menjadi sangat bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai aspek dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Pengertian Judul 1. Judul Jakarta Integrated Urban Farm 2. Pengertian Judul Jakarta merupakan ibu kota Indonesia, daerah ini dinamakan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, aktivitas operasional perusahaan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan sosial, Hal ini menyebabkan berbagai pihak
Lebih terperinciKETERPADUAN AGENDA PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM INTERNASIONAL NASIONAL SUB NASIONAL
KETERPADUAN AGENDA PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM INTERNASIONAL NASIONAL SUB NASIONAL Dr. Ir. Nur Masripatin, M.For.Sc. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat dalam hutan berbentuk pokok kayu, dahan, daun, akar dan sampah hutan (serasah) (Arief, 2005).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida (CO 2 ), metana (CH 4 ), dinitrogen oksida (N 2 O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC)
Lebih terperinciTANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Apakah yang dimaksud dengan Efek Rumah Kaca (ERK) dan penyebabnya? Efek Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan
Lebih terperinciDAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA
30 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Ada dua kecenderungan umum yang diprediksikan akibat dari Perubahan Iklim, yakni (1) meningkatnya suhu yang menyebabkan tekanan panas lebih banyak dan naiknya permukaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Iklim merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan di bumi. Dimana Iklim secara langsung dapat mempengaruhi mahluk hidup baik manusia, tumbuhan dan hewan di dalamnya
Lebih terperinciPERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM KOTA MALANG
PERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM KOTA MALANG 1) Akhmad Faruq Hamdani; 2) Nelya Eka Susanti 1) 2) Universitas Kanjuruhan Malang Email: 1) a.faruqhamdani@unikama.ac.id;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan hidup manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa tekanan terhadap perubahan lingkungan juga akan meningkat
Lebih terperinciPeningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)
Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim oleh: Erna Witoelar *) Pemanasan Bumi & Perubahan Iklim: tidak baru & sudah jadi kenyataan Kesadaran, pengetahuan & peringatan
Lebih terperinciKebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan
Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas Dalam kasus perubahan iklim, kota menjadi penyebab, sekaligus penanggung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada tahun 2013 memiliki luas panen untuk komoditi singkong sekitar 318.107 hektar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Cuaca dan Iklim Menurut Sarjani (2009), cuaca dan iklim merupakan akibat dari prosesproses yang terjadi di atmosfer yang menyelubungi bumi. Cuaca adalah keadaan udara pada saat
Lebih terperinciKETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Workshop Mobilizing Support and Strengthening Food Security and Community Resilience againts Shocks and
Lebih terperinciKementerian PPN/Bappenas
+ Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) Kementerian PPN/Bappenas Perubahan Iklim dan Dampaknya di Indonesia 2013 + OUTLINE 2 I. LATAR BELAKANG II. III. IV. HISTORI KONDISI IKLIM INDONESIA
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Disampaikan dalam Forum Diskusi Nasional Menuju Kota Masa Depan yang Berkelanjutan dan Berketahanan
Lebih terperinciPELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI
PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI Seminar Benang Merah Konservasi Flora dan Fauna dengan Perubahan Iklim Balai Penelitian Kehutanan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemanasan global saat ini menjadi topik yang paling hangat dibicarakan dan mendapatkan perhatian sangat serius dari berbagai pihak. Pada dasarnya pemanasan global merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim telah menjadi tantangan terbesar bagi kemanusiaan, ilmu pengetahuan, dan politik di abad ke-21. Kegiatan manusia menambah konsentrasi gas rumah kaca
Lebih terperincitersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Udara di bumi memiliki beberapa unsur yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan. Udara untuk kehidupan sehari-hari tersebut terdapat di atmosfer.
Lebih terperinciseribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)
Lebih terperinciKerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim ME4234 KEBIJAKAN IKLIM
Kerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim ME4234 KEBIJAKAN IKLIM Pokok Bahasan Tentang Konvensi Struktur Konvensi Peluang dukungan dan dana Tentang Protokol Kyoto Elemen & Komitmen Protokol Kyoto
Lebih terperinciWiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK
Nama NIM Tugas :Wiwi Widia Astuti :E1A012060 :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkait dengan isu perubahan iklim, banyak orang yang sepakat bahwa dampak yang ditimbulkan akan menjadi sangat serius apabila tidak diantisipasi, namun pada kenyataannya
Lebih terperinciPercepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil
Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Climate Summit 2014 merupakan event penting dimana negara-negara PBB akan berkumpul untuk membahas
Lebih terperinciMENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA
2004 Irmansyah Posted 4 June 2004 Makalah pribadi Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702) Sekolah Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor June 2004 Dosen: Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng (penanggung
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). SDA yang melimpah dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam aktivitasnya
Lebih terperinciPelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Berkualitas
Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Berkualitas Endah Murniningtyas Deputi Sumber
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Perubahan Iklim Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi seperti sekarang, maka diperkirakan pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu pemanasan global sudah sering dibicarakan pada media berita dan masyarakat sendiri sudah tidak asing lagi dengan kata pemanasan global. Namun isu pemanasan
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Workshops/sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun 2012 I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gas Rumah Kaca (GRK) adalah jenis gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan secara alami, yang jika terakumulasi di atmosfer akan mengakibatkan suhu bumi semakin
Lebih terperinciPandangan Indonesia mengenai NAMAs
Pandangan Indonesia mengenai NAMAs 1. Nationally Appropriate Mitigation Action by Non-Annex I atau biasa disingkat NAMAs adalah suatu istilah pada Bali Action Plan yang disepakati Pertemuan Para Pihak
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda
Lebih terperinciEVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3
EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL NAMA : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3 1. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 menyebabkan. A. Berkurangnya gas O2 B. Bertambahnya gas
Lebih terperinciKrisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global
Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global Benyamin Lakitan Kementerian Negara Riset dan Teknologi Rakorda MUI Lampung & Jawa Jakarta, 22 Juli 2008 Isu Global [dan Nasional] Krisis Pangan Krisis Energi
Lebih terperinciPENDAHULUAN GLOBAL WARMING - BIODIVERSITAS MAF - BIOLOGI UNAIR 1 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BIODIVERSITAS DAN EKOSISTEM
GLOBAL WARMING - BIODIVERSITAS PENDAHULUAN DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BIODIVERSITAS DAN EKOSISTEM Drs. MOCH. AFFANDI, M.Si. FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA - SURABAYA Beberapa
Lebih terperinciParis Agreement, NDC dan Peran Daerah dalam Penurunan Emisi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Juni 2016
Paris Agreement, NDC dan Peran Daerah dalam Penurunan Emisi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Juni 2016 OUTLINE 1. PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA 2. PARIS CLIMATE AGREEMENT: PENANDATANGANAN
Lebih terperinciSUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI
MATERI SUMBER DAYA ENERGI Energi fosil Dampak penggunaan energi fosil Energi alternatif Upayapenurunan penurunan emisi gas rumah kaca Kyoto Protocol JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA Apakah ada aspek kehidupan
Lebih terperinciALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa
UPAYA DEPARTEMEN KEHUTANAN DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM DEPARTEMEN KEHUTANAN FENOMENA PEMANASAN GLOBAL Planet in Peril ~ CNN Report + Kenaikan
Lebih terperinci4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita
Lebih terperinciBRIEF Volume 11 No. 01 Tahun 2017
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL, EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN POLICY BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun
Lebih terperincilingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
PEMANASAN GLOBAL Efek Rumah Kaca (Green House Effect) EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah
Lebih terperinciTANYA-JAWAB LAPORAN AR-5 WORKING GROUP I PRESS RELEASE CHANGE (IPCC)
Institute for September Essential Services 2013 TANYA-JAWAB LAPORAN AR-5 WORKING GROUP I PRESS RELEASE INTERGOVERNMENTAL For Media Use PANEL Only ON CLIMATE CHANGE (IPCC) Apakah IPCC itu? Intergovermental
Lebih terperinciMAKALAH PEMANASAN GLOBAL
MAKALAH PEMANASAN GLOBAL Disusun Oleh : 1. MUSLIMIN 2. NURLAILA 3. NURSIA 4. SITTI NAIMAN AYU MULIANA AKSA 5. WAODE FAJRIANI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang disusunnya makalah ini
Lebih terperinciIMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA
IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Ir. Wahyuningsih Darajati, M.Sc Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Disampaikan ik dalam Diskusi
Lebih terperinci