I. PENDAHULUAN. Sawi merupakan jenis sayur yang banyak digemari oleh masyarakat. berbagai jenis sawi, pakcoy termasuk jenis yang banyak dibudidayakan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Sawi merupakan jenis sayur yang banyak digemari oleh masyarakat. berbagai jenis sawi, pakcoy termasuk jenis yang banyak dibudidayakan."

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sawi merupakan jenis sayur yang banyak digemari oleh masyarakat. berbagai jenis sawi, pakcoy termasuk jenis yang banyak dibudidayakan. Kelebihan lain pakcoy yaitu mampu tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman ini berasal dari Cina, dan dibudidayakan sejak 2500 tahun lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan serta ke negaranegara Asia lainnya. Tanaman pakcoy merupakan sayuran hortikultura yang memiliki produksi yang cukup tinggi. Dilihat dari rata-rata produksi di Indonesia sayuran ini masih cukup rendah yaitu 20 ton/ha, dibandingkan negara-negara di Cina 40 ton/ha, Filipina 25 ton/ha, Taiwan 30 ton/ha (Eko, 2007). Sayuran sawi memiliki beberapa jenis sepertisawi putih, sawi hijaudan sawi huma (pakcoy). Sawi putih memiliki batang pendek, tegap dan daun lebar berwarna hijau tua,tangkai daun panjang dan bersayap melengkung ke bawah. Sawi hijaumemiliki ciri-ciri batang pendek, daun berwarna hijau keputih-putihan, sertarasanya agak pahit, sedangkan sawi huma memiliki ciri batang kecil, panjangdan langsing, daun panjang-sempit berwarna hijau keputih-putihan, sertatangkai daun panjang dan bersayap. Produksi pakcoy berkisar 20 ton/ha tergantung varietas yang digunakan dan jumlah populasi tanaman (Eko, 2007). Tanaman pakcoy dapat tumbuh optimal apabila ditanam di lahan yang memiliki unsur hara makro dan mikro yang cukup tinggi serta kondisi tanah yang gembur, salah satu unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh sayuran ini adalah unsur nitrogen, karena nitrogen merupakan unsur hara pokok pembentuk Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 1

2 protein, asam nukleat, dan klorofil yang berguna dalam proses fotosintesis. Tanaman sayuran daun membutuhkan pupuk dengan unsur nitrogen yang cukup tinggi agar sayuran dapat tumbuh dengan baik, lebih renyah, segar dan enak dimakan. Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara yang sangat penting ditambahkan kepada tanaman (Sakti, 2013). Pupuk untuk tanaman dapat berupa pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk anorganik merupakanpupuk yang terbuat dengan proses fisika, kimia, atau biologis yang berefek negatif pada lingkungan dan menurunkan jumlah dari tanaman, umumnya pupuk anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan-bahan dalam pembuatan pupuk anorganik berbeda-beda, tergantung kandungan yang diinginkan.sedangkan pupuk organik adalahpupukyang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan hewan yang telah melalui proses rekayasa. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.pupuk Organik Cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang bersal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik cair dapat mengatasi defesiansi hara secara cepat, tidak masalah dalam pencucian unsur hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat (Sakti, 2013). Berdasarkan uraian diatas, pembuatan pupuk organik cair pada budidaya tanaman pakcoy secara organik sangatlah penting untuk dikembangkan bagi petani lebih lanjut, petani akan mampu membuat sendiri karena sangat mudah dalam pembuatannya serta bahan yang digunakan tidak sulit untuk didapatkan. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 2

3 POC bersumber dari bahan yang akan dibuang, limbah, dan tidak bisa dikonsumsi lagi. Disisi yang sama petani juga akan membutuhkan pupuk cair yang bersifat organik dengan harga yang murah sehingga penggunaan pupuk anorganik akan berkurang. POC yang akan digunakan dalam budidaya pakcoy yaitu dari daun lamtoro yang memiliki unsur hara N (nitrogen ) yang tinggi (Sakti, 2013). Menurut Sarjana (2007), pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro merupakan pupuk cair dari bahan dasar daun lamtoro yang diambil ekstraknya, lalu dicampur dengan molase (makanan bakteri), EM 4, dan air sebagai pelarut, POC difermentasi selama 1 minggu. Kandungan yang terdapat dalam daun lamtoro yaitu 3,84 % N, 0,20% P, 0,206% K, 1,31% Ca, 0,33% Mg, yang dapat meningkatkan kesuburan tanah memperkaya sejumlah unsur hara protein,karbohidra, flavoinida, dan asam filvat didalam tanah. Keuntungan pupuk cair ekstrakdaun lamtoro antara lain pekerjaan pemupukan akan lebih cepat, dapat menjaga kelembaban tanah, aplikasi bersama peptisida ekstrak daun lamtoro mengandung unsur hara N, P, dan K dengan jumlah yang sesuai dibutuhkan oleh tanaman pada saat mengalami pertumbuhan Tujuan Tujuan dari Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui hasil pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) dengan penggunaan POC Ekstrak Daun Lamtoro. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 3

4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) Pakcoy merupakan sayuran pendatang dari luar negeri yang sangat populer terutama di kalangan masyarakat keturunan Cina. Di Indonesia, tanaman pakcoy sudah banyak di budidaya dan diusahakan oleh petani, khusunya di daerah Cipanas, Jawa Barat dengan pertumbuhan tanamansangat baik. Ciri-ciri tanaman ini mempunyai tubuh tegak dan daun kompak, tangkai daun berwarna putih, dan daun berwarna hijau segar, serta tangkai daun lebar dan kokoh (Rukmana,1994). Adapun klasifikasi tanaman sawi pakcoy adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Dicotyledonae : Rhoeadales : Brassicaceae : Brassica : Brassica rapa L 2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Pakcoy Ketinggian Tempat Ketinggian Tempat yang sesuai dalam budidaya tanaman pakcoy yaitu berkisar antara m dpl, namun tanaman pakcoy dapat tumbuh optimum diketinggian m dpl. Semakin tinggi tempat penanaman pakcoy maka Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 4

5 umur panen akan semakin lama. Dan semakin rendah tempat penanaman pakcoy maka umur panen akan lebih cepat (Cahyono,2003) Suhu Tanaman pakcoy pada umumnya banyak ditanam di dataran rendah pada suhu 15-30ºC.Pertumbuhan pakcoy yang baik membutuhkan suhu udara yang berkisar antara 19ºC - 21ºC, pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh suhu udara dalam proses pembelahan sel-sel tanaman,perkecambahan, pertunasan, pembungaan, dan pemanjangan daun ( Cahyono, 2003) Kelembaban Udara Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman pakcoy berkisar antara 80%-90%. Apabila lebih dari 90 % berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman. Kelembaban yang tidak sesuai dengan dikehendaki tanaman, menyebabkan mulut daun (stomata) tertutup sehingga penyerapan gas karbondioksida terganggu. Dengan demikian kadar gas CO2 tidak dapat masuk kedalam daun, sehingga diperlukan tanaman untuk fotosintesis tidak memadai. Akhirnya proses fotosintesis tidak berjalan dengan baik sehingga semua proses pertumbuhan pada tanaman menurun (Cahyono, 2003) Curah Hujan Tanaman pakcoydapat ditanam sepanjang musim, curah hujan yang sesuai untuk budidaya tanaman pakcoy adalah 200 mm/bulan. Pakcoy membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan,akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang tergenang, hal ini dapat menyebabkan tanaman mudah busuk dan terseranng hama dan penyakit(cahyono, 2003). Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 5

6 2.1.5 Tanah Tanah yang cocok untuk ditanami pakcoy adalah tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik, tidak tergenang, tata aerasi dalam tanah berjalan dengan baik. Derajat kemasaman (ph) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara 6-7 (Cahyono,2003). Kemasaman tanah sangat berpengaruh terhadap ketersediaan hara didalam tanah, aktifitas kehidupan jasad renik tanah dan reaksi pupuk yang diberikan ke dalam tanah. Penambahan pupuk ke dalam tanah secara langsung akan mempengaruhi sifat kemasamannya, karena dapat menimbulkan reaksi masam, netral ataupun basa, yang secara langsung ataupun tidak dapat mempengaruhi ketersediaan hara makro atau hara mikro. Ketersediaan unsur hara mikro lebih tinggi pada ph rendah, semakin tinggi ph tanah ketersediaan hara mikro semakin kecil (Cahyono, 2003) 2. 3 Morfologi Tanaman Pakcoy Akar Akar tanaman pakcoy berupa akar tunggang, yang membentuk cabangcabang akar yang menyebar keseluruh arah dengan kedalaman cm kebawah permukaan tanah. Akar tanaman berfungsi untuk menghisap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah, untuk menyerap unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, dan untuk memperkuat berdirinya batang tanaman (Rukmana, 1994) Batang Pakcoy memiliki ukuran batang yang pendekdan beruas-ruas, sehingga batang tanaman tidak terlalu kelihatan. Batang pakcoy termasuk kedalam jenis Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 6

7 batang semu, karena pada tanaman pelepah daun tumbuh berhimpitan, saling melekat dan tersusun rapat secara teratur. Batang tanaman pakcoy memiliki warna hijau muda yang berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang dauntanaman (Rukmana, 1994) Daun Daun tanaman pakcoy berbentuk oval, bewarna hijau tua agak mengkilat, dauntidak membentuk kepala atau krop,dan daun tumbuh agak tegak atau setengah mendatar. Daun tanaman tersusun dalam bentuk spiral yang rapat, dan melekat pada batang. Tangkai daun tanaman bewarna hijau muda, gemuk dan berdaging (Rukmana, 1994) Bunga Struktur bunga pakcoy tersusun dalam tangkai bunga (Inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai kelopak daun, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning-cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 1994) Buah dan Biji Buah tanaman pakcoytermasuk tipe buah polong, yaitu bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2 8 butir biji,pakcoy memiliki bijiberbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman, permukaannya licin mengkilap, dan agak keras (Rukmana, 1994). Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 7

8 2.4 Kandungan dan Komposisi Pakcoy Tabel. 1 Kandungan dan Komposisi Gizi tanaman Pakchoy tiap 100 gram bahan No Kandungan Gizi Kadar /Komposisi 1 Energi 15,0 Kkal 2 Protein 1,8 gram 3 Lemak 0,2 gram 4 Karbohidrat 2,5 gram 5 Serat 0,6 gram 7 Fosfor 31,0 grm 8 Zat Besi 7,5 mg 9 Natrium 22,0 mg 10 Kalium 225,0 mg 11 Vitamin A 1555,0 S.I 15 Vitamin C 66,0 mg 16 Kalsium 102,0 mg Sumber : Angka Nilai Gizi (2010) 2.4 Manfaat Tanaman Pakcoy Menurut Fahrudin (2009), pakcoy dapat menghilangkan rasa gatal ditenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahanpembersihdarah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancarpencernaan, biji tanaman pakcoy dimanfaatkan sebagai minyak serta pelezat makanan.sedangkan kandungan yang terdapat pada pakcoy adalah kalori, protein, lemak,karbohidrat, serat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Kadar vitamin A pada pakcoy sangat tinggi berperan menjaga kornea mata agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Kandungan vitamin E pada pakcoy dapat berfungsi Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 8

9 sebagai antioksidan utama di dalam sel, dan berperan baik untuk mencegah penuaan. 2.5 PerananPOCEkstrak Daun Lamtoro Menurut Rino (2009), penggunaan pupuk organik mampu menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan dikarenakan adanya bahan organik yang mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Perbaikan terhadap sifat fisik yaitu menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainase, meningkatkan ikatan antar partikel, meningkatkan kapasitas menahan air, mencegah erosi dan longsor, dan merevitalisasi daya olah tanah. Fungsi pupuk organik terhadap sifat kimia yaitu meningkatkan kapasitas tukar kation, meningkatkan ketersediaan unsur hara, dan meningkatkan proses pelapukan bahan mineral. Adapun terhadap sifat biologi yaitu menjadikan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga perkembangannya menjadi lebih cepat. Pupuk organik disamping dapat menyuplai hara N, P, dan K, dapat menyediakan 14 unsur hara mikro umunnya pupuk organik yang berbentuk cair berasal dari hasil ekstrak bahan organik yang telah dilarutkan seperti pelarut air, alkohol, dan minyak. Senyawa organik mengandung karbon, vitamin atau metabolit sekunder dapat berasal dari ekstrak tanaman, kotoran ternak atau sampah. Menurut Lawati dan Iskak (2009), bahwa pupuk organik cair adalah pupuk yang dapat memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah, karena bentuknya yang cair. Pupuk organik yang berbentuk cair (ekstrak) dalam pemupukan jelas lebih merata, tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 9

10 di satu tempat,sebab pupuk organik cair mempunyai kelebihan secara cepat mengatasi defesiensi hara dan mampu menyediakan hara secara cepat. Tanaman menyerap hara terutama melalui akar, namun daun juga punya kemampuan menyerap hara sehingga ada manfaatnya apabila pupuk cair berupa ekstrak tidak hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi juga di atas daun. Menurut Buloeh (2011), ekstrak daun lamtoro lebih mudah di manfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya mudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku ekstrak daun lamtoro berasaldari daun lamtoro yang telah mengalami perlakuan penyaringan dari daun yang telah di blender ataupun ditumbuk. Penggunaan pupuk cair ekstrak daun lamtoro dapat memudahkan dalam pemberian dan menghemat tenaga. Pupuk organik cair dengan menggunakan bahan daun lamtoro mempunyai kandungan unsur kimia seperti N, P, K. Ekstrak daun lamtoro dapat menyuburkan tanah, memperkaya tanah dengan jumlah unsur hara protein dan karbohidrat melalui dekomposisi(bouleh, 2011). Dengan kandungan unsur kimia yang ada pada daun lamtoro sangat bermanfaat sekali sebagai pupuk hijau maupun bahan pupuk organik cair yang dibutuhkan oleh setiap jenis tanaman lainnya. Menurut Bouleh (2011), daun lamtorodapat dijadikan sebagai pupuk organik cair yaitu untukmemenuhi pertumbuhan tanaman yakni bagian-bagian muda seperti daun,tangkai dan batang. Daun lamtoro mengandung unsur nitrogen (N) yang cukup tinggi sehingga sangat dibutuhkan oleh tanaman sayuran daun. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 10

11 III. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) telah dilakukan mulai tanggal 31 Maret - 05 Juni 2015 di UPT. BIH (Benih Induk Hortikultura) Gedung Johor Medan, Sumatera Utara. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam budidaya tanaman pakcoy yaitu cangkul, garu, gerobak, gembor, tong, lesung, pisau curter.bahan yang digunakan seperti benih pakcoy, kompos, kapur dolomit, daun lamtoro, molase, EM 4, air, plastik hitam, tali rafia. 3.3 Pelaksanan Pengadaan benih Benih yang digunakan berasal dari varietas Taiwan, benih pakcoy berasal dari sebuah pengembangan teknologi baru dan hasil penyeleksian dari benih-benih yang mengguntungkan. Benih ini dibeli ditoko pertanian yang ada disekitar Gedung Johor Medan. Ciri-ciri benih yaitu tahan terhadap hama dan penyakit, umur panen hari setelah tanam, persentase kemurnian benih 98 %, potensi hasil 20 ton / ha Pembuatan POC Ekstrak Daun Lamtoro Pembuatan POC dimulaidari menyiapkan alat dan bahan yang akan dugunakan seperti tong, lesung, plastik hitam, tali rafia, daun lamtoro, molase, EM 4 dan air. Pertama ambil daun lamtoro sebanyak 5 kg lalu ditumbuk sampai halus kemudian ekstrak daun lamtoro diambil dengan cara disaring, kemudian Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 11

12 dimasukkan kedalam air dengan volume 100 liter, ditambahkan molase sebanyak 250 ml dan EM 4 sebanyak 100 ml, selanjutnya semua bahan diaduk sampai tercampur rata, setelah itutong yang sudah berisi bahan ditutup dengan plastik hitam lalu diikat dengan tali raffia.tong yang sudah berisi POC diletakkan ditempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari, POCdi fermentasi selama 1 minggu. Ciri-ciri pupuk organik cair yang berhasil yaitu tidak berbau busuk, dan bewarna coklat kehitaman Penyemaian Penyemaian tanaman pakcoy dilakukan sebelum penanaman, tujuannya untuk menyeleksi tanaman yang baik untuk dipindahkan kebedengan. Sebelum melakukan persemaian terlebih dahulu pembuatan bedengan dengan ukuran 1x1 m. Selanjutnya, pembuatan larikan untuk penanaman benih tanaman pakcoy. Dengan kedalama 1 cm. Penanaman benih dilakukan dengan cara meletakkan benih pada larikan yang telah disediakan kemudian ditutup dengan tanah tipis. Setelah benih ditanam, tempat persemaian disiram sampai lembab dengan menggunakan gembor agar benih dapat tumbuh dengan baik dan cepat.benih pakcoy yang sudah disemai akan tumbuh pada umur 3-4 hari setelah semai,dengan ciri-ciri sudah memiliki 2-3 helai daun. Setelah berumur 2 minggu benih yang sudah tumbuh dipindahkan ke bedengan atau lahan budidaya Pengolahan Tanah Pengolahan tanah bertujuan untuk membuang sisa-sisa gulma yang tumbuh disekitar lahan dan memecahkan bongkahan-bongkahan tanah hingga menjadi halus dan gembur. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara mencangkul Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 12

13 tanah sedalaman ± 20 cm. Tanah yang sudah siap diolah dibentuk bedengan dengan panjang 8 m² dan lebar 1 m², tinggi bedengan cm, jarak antara bedengan 50 cm Pemberian Kapur Dolomit Pemberian kapur dolomitbertujuan untuk memperbaiki ph tanah agar menjadi netral. Dosis yang digunakan ½ kg untuk luasan 8 m², pemberian kapur dolomit dilakukan setelah pengolahan tanah dan pembuatan bedengan dengan cara menyebarkan kapur secara merata diatas permukaan bedengan, lalu dibiarkan satu sampai dua hari. Setelah dua hari kapur dolomit diaduk secara merata dengan tanah Pemberian Pupuk Dasar Pemberian pupuk dasar bertujuan untuk menambah unsur hara pada tanah dan memperbaiaki tekstur dan struktur tanah. Pupuk dasar yang digunakan dalam budidaya tanaman pakcoy adalah pupuk kompos dengan dosis 25 kg perbedengan. Pemberian pupuk kompos dilakukan dengan cara disebarkan secara merata diatas permukaan bedengan dan diaduk sampai merata dengan tanah. kemudian tanah diatas permukaan bedengan diratakan dan siap untuk ditanam Penanaman Penanaman tanaman pakcoy dilakukan dengan cara pola baris, dengan jarak tanam 20x30 cm. jarak tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman pakcoy. Penanaman bibit pakcoy dilakukan pada pagi hari saat matahari belum terlalu panas, bibit yang digunakan sudah berumur 2 minggu setelah semai dan memiliki 2-3 helai daun. Sebelum penanaman bibit dicabut Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 13

14 terlebih dahulu satu persatu dari tempat persemaian kemudian baru ditanamdengan cara memasukkan satu bibit per lubang tanam Pemberian Pupuk Organik Cair Ekstrak Daun Lamtoro Pemberian Pupuk Organik Cair ekstrak daun lamtoro dilakukan saat tanaman berumur 7, 11, 15, 19, 23hari setelah tanam. Dosis yang digunakan yaitu 200 cc/10 liter air untuk 130 tanaman. Pemberiandilakukan dengan cara menyiramkan POC keseluruh daun tanaman dengan menggunakan gembor. Tujuan pemberian POC adalah untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologis tanah Pemeliharaan 1. Penyiraman Penyiraman adalah salah satu proses pembekalan air atau pengaliran air ketanah untuk keperluan pembesaran tanaman.tujuannya adalah untuk mengatasi kekeringan pada tanaman.penyiraman dilakukan apabila cuaca panas dan kondisi lahan kering, apabila hari hujan tidak dilakukan penyiraman karena air yang dibutuhkan tanaman sudah terpenuhi oleh air hujan. Penyiraman juga dapat menigkatkan kualitas dan hasil tanaman. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari apabila cuaca tidak terlalu panas. 2. Penyulaman Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian lahan yang kosong bekas tanaman yang mati atau tidak tumbuh, sehingga populasi atau jumlah tanaman terpenuhi kembali oleh tanama. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur satu minggu setelah tanam agar pertumbuhannya serentak dan Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 14

15 tidak terlalu jauh ketinggalan dari tanaman yang pertama ditanam. Tujuan penyulaman untuk menganti tanaman yang mati dan tanaman yang tidak tumbuh serta menyeragamkan tanaman. 3. Penyiangan Penyiangan adalah suatu kegiatan mencabut gulma yang berada diantara sela-sela tanaman. Kegiatan ini dilakukan apabila gulma sudah tumbuh disekitar tanaman budidaya.penyiangan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan sebanyak 2 kali, tujuannya adalahuntuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan dalam menyerap unsur hara, dan mengurangi persaingan dalam merebut sinar matahari. 4.Pemberian Pupuk Susulan Tujuan pemberian pupuk susulan adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman sehingga dapat tumbuh secara optimal. Pupuk susulan yang digunakan pada budidaya tanaman pakcoy adalah pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro dengan dosis 200 cc/10liter air. Pemupukan dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk dilakukan dengan mencampurkan POC dengan air dan disiramkan ketanaman dengan menggunakan gembor. 4. Pengendalian hama dan penyakit Hama yang menyerang tanaman Pakcoy adalah ulat perusak daun (Plutella xilostella) dengan gejala hama memakan daun tanaman sampai ke titik tumbuh tanaman sehingga tanaman tidak bias tumbuh secara normal, sedangkan penyakit yang menyerang tanaman pakcoy yaitu busuk daun (Phytoptora sp). Gejala serangan ditandai dengan bercak basah coklat kehitaman di daun, bentuk bercak Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 15

16 tidak beraturan, awalnya kecil, lalu melebar dan akhirnya busuk basah.pengendalian hama dan penyakit tanaman pakcoy dilakukan secara manual yaitu mencabut bagian tanaman yang terserang oleh hama dan penyakit, kemudiantanaman yang terserang dibuang jauh dari lahan budidaya agar tanaman lain tidak terserang. 5. Panen Tanaman pakcoy dipanen pada umur 25 hari setelah tanaman, tergantung pada ketinggian tempat penanaman. Semakin rendah tempat penanaman, umur panen akan semakin cepat. Cara pemanenan pakcoy ada dua cara yaitu mencabut tanaman sampai keakarnya dan memotong pangkal batang tanaman dengan menggunakan pisau curter, tanaman yang sudah siap dipanen kumpulkan tempat pencucian. Setelah terkumpul, hasil panen dibersihkan dari bekas-bekas tanah sambil mengupas daun dan tangkai yang tua, berwarna kuning, dan rusak. Dan mencucinya dengan air mengalir. Pemanenan dilakukan pada sore hari saat cuaca tidak terlalu panas. 6. Pasca panen Pencucian adalah membersihkan bagian tanaman yang masih kotor baik itu tanah, maupun sisa-sisa tanaman lainnya yang tertinggal ditanaman dan tidak dibutuhkan. Tanaman pakcoy yang siap dipanen dicuci dengan air bersih yang mengalir dengan cara mengambil satu persatu tanamanlalu dicuci sambil membuang bagian yang rusak. Selesai pencucian diakukan sortasi yaituproses pemisahan antara tanaman yang baik dengan yang kurang baik untuk mempertahankan nilai dari tanaman tersebut. Penyortiran dilakukan dengan cara Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 16

17 memisahkan tanaman yang bagus dengan tanaman yang rusak. Tanaman yang siap disortir deletakkan ditempat yang bersih kemudian dikemas dalam plstik 1 kg dan siap untuk dijual atau dipasarkan. 7. Pengamatan Parameter yang diamati adalah: 1. Panjang daun terpanjang, diamati dengan cara menggukur dari tangkai batang daun sampai ujung daundengan menggunakan mistar pada umur 7, 11,15,19,23 hari setelah tanam. 2. Lebar daun terlebar, diamati dengan cara menggukur dari pertengahan daun terlebar dengan menggunakan mistar pada umur 7,11,15, 19,23 hari setelah tanam. 3. Jumlah daun, diamati dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna pada umur 7,11,15, 19,23hari setelah tanam. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 17

18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Panjang Daun Tanaman Pakcoy Pengamatan terhadap panjang daun tanaman Pakcoy dengan penggunaan pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro dan tanpa POC dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Panjang Daun Tanaman Pakcoy dengan Penggunaan POC Ekstrak Daun Lamtoro dan Tanpa POC. Perlakuan Panjang daun 7 hts 11hts 15hts 19hts 23hts Tanpa POC 6,65 7,71 9,68 11,27 13,41 POC Ekstak Daun Lamtoro 8,1 9,45 11,05 13,3 15,75 Pada Tabel1 Terlihat bahwa rata-rata panjang daun tanaman pakcoy selama lima kali pengamatan. Panjang daun tanpa pemberian POC 6,65 cm dibandingkan dengan POC ekstrak daun lamtoro 8,1 cm pada 7 hari setelah tanam. Pada 11 hari setelah tanam tanaman tanpa pemberian POC 7,71 cm dibandingkan POC ekstrak daun lamtoro 9,45 cm. Panjang daun tanpa POC pada 15 hari setelah tanam 9,68 cm dibandingkan dengan penggunaan POC ekstrak lamtoro 11,05 cm, panjang daun tanpa POC 19 hari setelah tanam 11,27 cm dibandingkan POC ekstrak daun lamtoro 13.3 cm, dan 23 hari setelah tanam tanpa pemberian POC 13,41 cm dibandingkan dengan penggunaan POC ektrak daun lamtoro 15,75 cm. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 18

19 Panjang daun (cm) Laporan Tugas Akhir Gambar.1 Grafik Panjang Daun Tanaman Pakcoy dengan Penggunaan POCEkstrak Daun Lamtoro dan Tanpa POC hst 11 hst 15 hst 19 hst 23 hst Tanpa POC POC ekstrak daun lamtoro Dari grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang daun tanaman pakcoy yang dibudidayakan dengan perlakuan POC ekstrak daun lamtoropada pengamatan terakhir 13,41 cm lebih bagus dibandingkan dengan tanpa POC pada pengamatan terakhir 15,75 cm Lebar Daun Tanaman Pakcoy Pengamatan terhadap lebar daun tanaman pakcoy dengan penggunaan Pupuk Organik Cair ekstrak daun lamtoro dan tanpa POC dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Lebar Daun Tanaman Pakchoy dengan Penggunaan POC Ekstrak Daun Lamtoro dan Tanpa POC. Perlakuan Lebar Daun (cm) 7 hts 11hts 15hts 19hts 23hts Tanpa POC POC Ekstak Daun Lamtoro Pada Tabel2Terlihat bahwa rata-rata lebar daun tanaman pakcoy tanpa pemberian POC 3,2 cm dibandingkan dengan POC ekstrak daun lamtoro 3,95 cm pada 7 hari setelah tanam. Pada 11 hari setelah tanaman tanpa pemberian POC 3,77 cm dibandingkan POC ekstrak daun lamtoro 4,63 cm. Perlakuan tanpa POC Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 19

20 lebar daun (cm) Laporan Tugas Akhir pada 15 hari setelah tanam 4,35 cm dibandinkan dengan penggunaan POC ekstrak lamtoro 5,65 cm. Lebar daun tanpa POC 19 hari setelah tanam 5,15 cm dibandingkan POC ekstrak daun lamtoro 6,48 cm, dan 23 hari setelah tanam tanpa pemberian POC 5,9 cm dibandingkan dengan penggunaan POC ektrak daun lamtoro 7,18 cpm. Gambar.2 Grafik Lebar Daun Tanaman Pakcoy dengan Penggunaan POC Ekstrak Daun Lamtoro dan Tanpa POC hst 11 hst 15 hst 19 hst 23 hst Tanpa POC POC ekstrak daun lamtoro Dari grafik 2 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lebar daun tanaman pakcoy yang dibudidayakan dengan perlakuan POC ekstrak daun lamtoropada pengamatan terakhir 7,18 cm lebih bagus dibandingkan dengan tanpa POC pada pengamatan terakhir 5,9 cm Jumlah Daun Tanaman Pakcoy Pengamatan terhadap jumlah daun tanaman pakcoy dengan penggunaan Pupuk Organik Cair ekstrak daun lamtoro dan tanpa POC dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Daun Tanaman Pakcoy dengan PenggunaanPOC Ekstrak Daun Lamtoro dan Tanpa POC Perlakuan Lebar Daun (cm) 7 hts 11hts 15hts 19hts 23hts Tanpa POC POC Ekstak Daun Lamtoro Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 20

21 jumlah daun (helai) Laporan Tugas Akhir Pada Tabel3 terlihat bahwa rata-rata jumlah daun tanaman pakcoy tanpa pemberian POC 4,8 cm dibandingkan dengan POC ekstrak daun lamtoro 5,6 cm. ada 7 hari setelah tanam. Pada 11 hari setelah tanaman tanpa pemberian POC 5,1 cm dibandingkan POC ekstrak daun lamtoro 6,1 cm. Perlakuan tanpa POC pada 15 hari setelah tanam 5,8 cm dibandingkan dengan penggunaan POC ekstrak lamtoro 7,4 cm. Jumlah daun tanpa POC 19 hari setelah tanam 6,4 cm dibandingkan POC ekstrak daun lamtoro 7,5 cm, dan 23 hari setelah tanam jumlah daun tanpa pemberian POC 6,6 cm dibandingkan dengan penggunaan POC ekstrak daun lamtoro 7,7 cm. Gambar.3 Grafik Jumlah Daun Tanaman Pakcoy dengan Penggunaan POC Ekstrak Daun Lamtoro dan Tanpa POC hst 11 hst 15 hst 19 hst 23 hst Tanpa POC POC ekstrak daun lamtoro Dari grafik 3 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah daun tanaman pakcoy yang dibudidayakan dengan perlakuan POC ekstrak daun lamtoropada pengamatan terakhir 7,7 helailebih bagus dibandingkan dengan tanpa POC pada pengamatan terakhir 6,6 helai. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 21

22 4.1.4 Produksi Tanaman Pakcoy Produksi tanaman pakcoy dengan penggunaan Pupuk Organik Cair ekstrak daun lamtoro dan tanpa POC dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Produksi Tanaman Pakcoy No Perlakuan Hasil (kg) 1 POC ekstrak daun lamtoro 12 kg 2 Tanpa POC 7 kg Pada Tabel 4 terlihat bahwa produksi tanaman pakcoy dengan penggunaan pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro adalah 12kg sedangkan tanpa pemberian POC adalah 7 kg. 4.2 Pembahasan Panjang Daun Penggunaan POC ekstrak daun lamtoro memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman pakcoy. Panjang daun pakcoy dengan perlakuan POC ekstrak daun lamtoro lebih panjang dibandingkan tanpa penggunaan POC, hal ini disebabkan karena larutan ekstrak daun lamtoro mengandung unsur nitrogen (N) yang lebih banyak.menurut Sarjana(2007), unsur hara N (Nitrogen) yang terkandung didalam daun lamtoro yaitu 3,48%, unsure hara N sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan, terutama pada perkembangan daun Lebar Daun Lebar daun tanaman pakcoy dengan penggunaan POC ekstrak daun lamtoro lebih luas dibandingka dengan tanpa pemberian POC, karena kebutuhan unsur hara tanaman terpenuhi oleh hara makro dan mikro yang terdapat dalam larutan. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 22

23 Menurut Sutedjo(2000) unsur hara makro sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun, dan apabila ketersediaan unsur hara makro dan mikro tidak lengkap dapat menghambat pertumbuhan dan perekembangan tanaman Jumlah Daun Jumlah daun tanaman pakcoy dengan penggunaan POC ekstrak daun lamtoro lebih banyak dibandingkan dengan tanpa POC, hal ini disebabkan tanaman tanpa POC mengalami kerusakan daun. Penyebab dari kerusakan daun tersebut karena adanya serangan oleh hama ulat perusak daun (Pluttela xilostella). Hama ini memakan daun sampai ke titik tumbuh sehingga tanaman tidak bisa tumbuhsecara normal dan menyebabkan berkurangnya jumlah daun yang dihasilkan, dibandingkan dengan tanaman pakcoy dengan menggunakan POC ekstrak daun lamtoro yang tingkat serangannya lebih rendah dan sedikit. Menurut Ibrahim (2011), larutan ekstrak daun lamtoro memiliki kandungan senyawa flavonoida yang bersifat repellent yang dapat membunuh hama, senyawa ini dapat menyerang dari dalam tubuh sehingga hama. Sehingga jumlah daun tanaman pada penggunaan POC daun Lamtoro lebih banyak Produksi Produksi tanaman pakcoy dengan penggunaan POC ekstrak daun lamtoro yaitu 12 kg, sedangkan tanpa pemberian POC sebanyak 7 kg. hasil ini menunjukkan dengan penggunaan POC ekstrak daun lamtoro kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat tercukupi. Tercukupinya unsur hara pada tanaman pakcoy ini dikarenakan terus ditambahkannya unsur hara dari POC Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 23

24 ekstrak daun lamtoro yang diberikan. Menurut Sarjana, (2007) daun lamtoro mengandung 3,84 % N, ),20% P, 0,206% K, 1,31 % Ca, dan 0,33 % Mg yang dibutuhkan oleh tanaman. Dibandingkan dengan produksi tanaman tanpa pemberian POC yang kebutuhan unsur haranya hanya diperoleh dari dalam tanah sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman kurang optimal. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 24

25 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman pakcoy dengan penggunaan Pupuk Organik Cair ekstrak daun lamtoro lebih baik pertumbuhannya dari pada tanpa POC, ini terlihat dari rata-rata panjang daun, lebar daun, jumlah daun dan produksi lebih tinggi. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan bahwa penggunaan Pupuk Organik Cair ekstrak daun lamtoro baik dalam membudidayakan tanaman. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 25

26 DAFTAR PUSTAKA Bouleh. R Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi sawi. Data-Jurnal- Agribisnis. Pdf. Diakses 25 Mei Cahyono, B Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yayasan Pustaka Nusatama.Yogyakarta Eko, Budidaya Tanaman Sayuran Sawi Pakcoy. Penerbit Swadaya. Jakarta Fahrudin, F Budidaya Pakcoy (Brassica rapal.) menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Diakses pada tanggal 15 mei Ibrahim, Kandungan dan Manfaat Daun Lamtoro. diakses 20 Juli Lawati dan Iskak, Pupuk Organik Cair Berbentuk Ekstrak Untuk Pertumbuhan Tanaman. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. Rino, Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Ekstrak Daun Lamtoro Terhadap Tanah, Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Sumatera Utara. Rukmana, R, Bertanam sayuran Sawi. Kanisius, Yogyakarta. Sakti Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair). Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar. Sarjana P, Pengaruh Pupuk Organik Cair Terhadap Tanaman. Swadaya. Jakarta. Sutejo, Penerapan Pertanian Organik, Warta Penelitian Dan Perkembangan Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Bandung. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 26

27 Lampiran. 1. Sejarah BIH ( Benih Induk Hortikultura) 1.1 Sejarah Benih Induk Hortikultura (BIH) Benih Induk Hortikultura adalah salah satu unit pelayanan teknis lingkup Dinas pertanian Privinsi Sumatera Utara. Sejak masa penjajahan dulu, balai yang lebih dikenal dengan naman land bow telah memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian khusunya dalam aspek pengadaan bibit Hortikultura ynag bermutu tinggi. Kemudian Land Bow berganti nama menjadi kebun percobaan. Pada tahun 1980 berganti nama lagi menjadi Balai Benih Utama Hortikultura.Tahun 1990 di desa siguci kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang dibuatlah kebun Unit untuk mengembangkan budidaya buah- buahan seperti durian dan rambutan sebagai pohon induk. Pada tahun 2002 sampai sekarang BBU sesuai surat keputusan Provinsi Sumatera Utara BBUH berganti status menjadi Balai Benih Induk (BIH). Benih Induk Hortikultura ini telah menghasilkan dan memasarkan bibit hortikultura bermutu tinggi. Sudah mendapat kepercayaan dari pemakai dan penagkar bibit baik di Sumatera Utara maupun diluar Sumatera Utara. 1.2 Fungsi Benih Induk Hortikultura (BIH) Benih Induk Hortikultura cabang Johor merupakan salah satu tempat penghasil bibit tanaman hortikultura dataran rendah yang bermutu tinggi, sebagai tempat informasi serta sarana latihan/pendidikan dan penelitian bagi masyarakat. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 27

28 1.3 Tugas Pokok dan fungsi Benih Induk Hortikultura (BIH) Sesuai dengan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 061/452 k/tahun 2002 tentang tugas fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian serta organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis dinas pertanian provinsi Sumatera Utara. Unit Pelaksanaan Teknik (UPT) BIH Gedung Johor Medan. Mempunyai tugas membantu kepala dinas pertanian dalam kegiatan perbanyakan benih yang bermutu dan berkualitas, membina teknik Balai Benih Pembantu (BBP) dan penagkar. Memberikan informasi ketersediaan benih hasil produksi dan pemasaran hasil produksi/ bibit dan bibit hasil kultur jaringan. 1.4 Visi dan Misi UPT. Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Medan Visi: Mewujudkan industry pembenihan buah-buahan dataran rendah yang maju dan mandiri Misi: 1. Mengerakkan pengembangan teknologi tempat guna dalam penyediaan benih buah-buahan dataran rendah yang unggul dan bermutu 2. Mengelola sumber daya alam pertanian yang ada dikebun secara optimal dan berkelanjutan 1.5 Koleksi Buah-buahan 1. Buah-buahan 1.1 Durian (Durio zibethinus) a. BIH gedung Johor memiliki durian jenis: matahari 10 pohon, otong 10 pohon, sunan 10 pohon, dan 3 varietas lokal. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 28

29 b. Kebun unit seguci memiliki durian jenis: monthong 21 pohon, kane 19 pohon, dan sitokong Rambutan (Naphelium Lappacceum L) Pada BIH Gedung Johor Medan Rambutan yang ditanam jenis lebak bulus sebanyak 3 pohon yang merupakan sebagai pohon induk dan 200 pohon merupakan duplikat dari pohon induk Klengkeng (Nephelium longan), yang ada di BIH sebanyak 30 pohon terdiri dari itoh, diamond river, pimpong, dan 10 pohon berasal dari kalimantan Jambu biji ( Psidium Guajava) a. Jambu biji daging merah sebanyak 161 pohon. b. Jambu biji daging putih sebanyak 34 pohon Jambu king atau mutiara (Sycygium samarangense) jenis cuicalo sebanyak 16 pohon 1.6. Blimbing (Aviorrhoa carambola)sebanyak 65 pohon 1.7. Mangga (mangifera indica L.), yang terdapat di BIH adalah jenis kelong sebanyak 22 pohon, golek 3 pohon, arum manis 3 pohon, indra mayu 20 pohon, mangoa 2 pohon, lokmay 20 pohon, tongdam (malaba) 14 pohon. 2. Kuini ( mangifera Indica L) sebayak 2 pohon 3. Nenas (Ananas comosus), sebanyak 30 rumpun varitas delica 4. Duku (Lancium Domesticum), sebanyak 20 pohon 5. Salak pondoh (Salaca Edulis), sebanyak 300 pohon, ditanam dikebun unit seguci. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 29

30 6. Jambu klutuk non biji (Psedium Guajava) sebanyak 9 pohon berasal dari Thailand 7. Nagka merah (Arthocarpus Heterophyllus), sebanyak 3 pohon berasal dari Thailand 1.6 Koleksi Tanaman Sayuran Penanaman sayur-sayuran dilaksanakan dengan teknologi screen house. Sayur-sayuran yang ditanam di screen beas pestisida, bebas gigitan serangga sehingga berpenampilan menarik. Jenis tanaman sayuran yang ditanam atara lain : a. Bayam merah b. Bayam hijau c. Kangkung d. Sawi manis e. Kailand f. Kekna g. Terung h. Pakcoy Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 30

31 Lampiran. 2 Profil Upt. Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Medan 1. Alamat : Jl. Karya Jaya No. 22 Pangkalan Masyhur Medan 2. Telp/Fax : (061) Kepala/NIP : Ir. Yasniati Lubis, M.Si/ NIP Luas Lahan (total) : 19,85 Ha 2.1 Bangunan Kantor/Laboratorium No Jenis Bangunan Luas (M) Diperoleh Tahun 1 kantor Utama BIH Gedung Johor 2 Laboratorium direhab tahun Kantor Unit Asam kumbang Kantor Unit Asam kumbang 63 Dipergunakan Sumber Dana Status Bangunan Utama APBD Baik direhab thn 2010 Bangunan Laboratorium Bangunan unit asam kumbang Bangunan unit asam kumbang APBD APBD APBD 5 kantor Unit Siguci kantor unit siguci APBD Baik 6 Gedung Pertemuan /mendopoh Gudang BIH gedung Johor Gudang siguci Gudang Asam Kumbang Rumah Sungkup Asrama Bangunan Berupa Rumah Tempat Tinggal gedung pertemuan /mendopo bangunan penyiapan barang Bangunan penyiapan Barang Bangunan penyiapan Barang Bangunan Penyungkup Tanaman Asrama tempat Siswa/I PKL APBD APBD APBD APBD APBD APBD Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik No Tipe Rumah Luas Diperoleh Tahun Sumber Dana Nama Yang Menepati 1 Rumah Dinas Upt. BIH APBD Denny Joy gd Johor Purba, SP 2 Rumah Dinas Unit APBD Agus Siguci Muliyono, SP 3 Rumah Dinas Unit APBD Amaludin Asam Kumbang Pulungan Robi Jabatan Staf/aktif Staf/aktif Staf/aktif Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 31

32 2.3 SDM (Sumber Daya Manusia) Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah Analis Teknis Lapangan No Teknis Gol IV Gol III Gol II Gol I Honorer Jumlah Petugas Struktural UPT. BIH Gedung Johor No Nama Pendidikan/golongan Status 1 Ir. Yasniati Lubis, M.si S2 (IV/b) Kepala Upt. BIH Gedung Johor 2 Ir. Sri Wahyuni Putri S1 (III/d) Kasubag TU 3 Delpianan sianturi, SH S1 (III/d) Investaris barang 4 Sabar Uhur Saragih SPMA (III/d) Bendahara Pembantu APBN 5 Sunartik SMA (II/b) Bendahara Pembantu APBD 6 Saripah Hanum SMA (II/b) Bendahara Penerima PAD/PNBP 7 Agus Salim SMA (II/b) Pelayanan Publik 8 Jumiati S1 (III/a) Adm. Kepegawaian 9 Hanna Foto Pane SMA (II/b) Adm. Keuangan 10 Ir. Iovie R. Purnama S1 (III/d) Kasi Produksi 11 Ir. Nuriman Tambunan S1 (III/d) penangung jawab lab kultur 12 Herawati, SP S1 (III/b) Staf Lab Kultur 13 Tuty, S Genaly, SP S1 (III/b) Penjab Sayur Organik 14 Amran, SP S1 (III/a) Koordinator UPT. BIH Gdg Johor 15 Supriadi SMA (II/a) Adm. Alsintan 16 Supriadi, Bsc Diploma (III/d) kasi Pelayanan Teknis 17 Ir. Zoni mungkar S1 (III/d) Staf 18 Lasdiana Nainggolon SMA (II/a) Pemelihara Tanaman Hias 19 Agus Muliono, SP S1 (III/a) Koordinator Kebun Siguci 20 Rosdiana N, A.md Diploma (II/c) Adm. Unit Asam Kumbang 21 Antonius Manik SMA (III/b) Adm Asam Kumbang 2.5 Nama, Penepatan, Pendidikan, Status Pejabat Fungsional Pengendali OPT No Nama/Nip Golongan Status Fungsional 1 Norma/ S1 (III/C) PHT 2 Arnol Simatupang/ S1 (III/C) PBT Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 32

33 2.6 Laboratorium UPT. BIH Gedung Johor No Jenis Penggunaan Luas (M) 1 Ruag Persiapan 50 2 Ruang Transfer 50 3 Ruang Tumbuh Ruang Media - 5 Ruang Aklimatisasi Ruang Administrasi Jumlah tenaga analisis kegiatan pengujian laboratorium 5 orang termasuk penyedia dan penanggung jawab teknis laboratorium yaitu: No Nama Jabatan Status Pelatihan 1 Ir. Iovie R. Purnaman Kase Produksi PNS Kultur Jaringan 2 Ir. Nuriman Tambunan Staf PNS Kultur Jaringan 3 Herawati, SP Staf PNS Kultur Jaringan 4 Ira Yuliati Staf PNS Kultur Jaringan 5 Denni Joy Purba, SP Staf PNS Anggaran (x 1000) Dana APBD APBN Permasalahan a. Keterlambatan pencairan anggaran menjadi kendala dalam kegiatan di lapangan. b. Perlu adanya koordinasi antara Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara maupun Kabupaten/Kota dengan UPT. Benih Induk dalam hal penyediaan benih yang dibutuhkan sehingga dapat memotivasi kinerja UPT. BI Hortikultura. c. Terbatasnya tenaga kerja untuk pengelolaan kebun/lapangan berdampak terhadap pengelolaan kebun (penyiraman, perawatan tanaman dan lain-lain). d. Terbatasnya SDM professional dan terampil. Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 33

34 Lampiran. 3 Kegiatan Budidaya Tanaman Pakcoy Gambar. 1. Pembersihan Gulma Gambar. 2. Pemberian Kapur Dolomit Gambar. 3.Pengadukan Kapur dolomitgamabar. 4. Penyemaian benih Gambar. 5. Pemberian pupuk dasar Gambar. 6. Pembuatan POC Eksrtak Daun Lamtoro Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 34

35 Gambar. 7. Penanaman Gambar. 8. Pemberian POC Gambar. 9. Tanaman Pakcoy Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 35

36 Lampiran. 4 Struktur Organisasi UPT. BIH Gedung Johor Medan KEPALA UPT. BIH GEDUNG JOHOR Ir. YASNIATI, LUBIS M.si KASUBAG TATA USAHA Ir. SRI WAHYUNI PUTRI KASI PRODUKSI Ir. IOVIE R. PURNAMA KASI PELAYANAN TEKNIS SUPRIADI, BSC PIMPINAN LAB. KULTUR JARINGAN Ir. NURIMAN TAMBUNAN PIMPINAN KEBUN ASAM KUMBANG AMRAN, SP PIMPINAN KEBUN GEDUNG JOHOR FITRI S. ENDANG SARI, SP PIMPINAN KEBUN UNIT SIGUCI AGUS MULIONO, SP Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 36

37 RIWAYAT HIDUP Penulis (Fitri Zilma Yenti, A.Md) adalah anak pertama dari 4 bersaudara yang dilahirkan di Petok, 24 Maret Jenjang pendidikan dimulai dari SDN 27 Panti pada tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan SMP Negeri 1 Panti pada tahun 2006, kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di SMK-PP Negeri Padang pada tahun Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan. Gelar diploma III penulis raih pada tahun 2015 selama 3 tahun. Semasa kuliah semester V (lima) pernah menulis Laporan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dengan judul Manfaat Fungi Mikoriza Arbuskular Untuk Pertumbuhan dan Produksi Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Pada semester akhir melaksanakan magang atau PKPM (Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa) di UPT. BIH (Benih Induk hortikultura) Gedung Johor Medan Sumatera Utara, dan terakhir membuat laporan tugas akhir dengan judul Penggunaan POC Ekstrak Daun Lamtoro Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Program Studi Teknologi Produksi Hortikultura 37

PROFIL UPT. BENIH INDUK HORTIKULTURA GEDUNG JOHOR MEDAN

PROFIL UPT. BENIH INDUK HORTIKULTURA GEDUNG JOHOR MEDAN Lampiran 4. Profil UPT. Benih Induk Hortikultura Gedung Medan PROFIL UPT. BENIH INDUK HORTIKULTURA GEDUNG JOHOR MEDAN Sejarah BIH Unit Pelaksana Teknis (UPT) Benih Induk Hortikultura adalah salah satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Pakcoy Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. memperlancar pencernaan. Hampir setiap orang gemar akan sawi karena rasanya

TINJAUAN PUSTAKA. memperlancar pencernaan. Hampir setiap orang gemar akan sawi karena rasanya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman Sawi Sawi merupakan tanaman hortikultura yang dapat memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Hampir setiap orang gemar akan sawi karena rasanya segar dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakcoy (Brassica chinensis L.) Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi pakcoy (Brassica rapa L.) Pakcoy (Brassica rapa L.) bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biotani Sistimatika Sawi Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl, III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. petsai (Brassica chinensis). Petsai adalah tanaman dataran tinggi sementara sawi juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. petsai (Brassica chinensis). Petsai adalah tanaman dataran tinggi sementara sawi juga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Sawi Sawi ( Brassica juncea L.) merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Tanaman sawi berbeda dengan petsai (Brassica

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vermikompos Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang melibatkan cacing tanah dalam proses penguraian atau dekomposisi bahan organiknya. Walaupun sebagian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Sub-divisi: Angiospermae,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi Sawi (Brassica juncea L.) merupakan tanaman semusim dan tergolong marga Brassica. Tanaman sawi yang dimanfaatkan adalah daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran),

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Kailan (Brassica oleraceae) Kailan merupakan kelompok dari genus Brassica yang memiliki beberapa jenis seperti sawi putih, pakcoy dan sawi sendok. Kailan merupakan salah

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin VOLUME 3 NO.3 OKTOBER 2015 EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA PAKCHOI (brassica chinensis L.) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERPA JENIS PUPUK ORGANIK Oleh SUSI SUKMAWATI NPM 10712035 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I.

Lebih terperinci

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, 23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Sejarah Tanaman Caisim Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. Konon di daerah Cina, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy ( Brassica rapa L.) adalah tanaman jenis sayur-sayuran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy ( Brassica rapa L.) adalah tanaman jenis sayur-sayuran yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Pakcoy Pakcoy ( Brassica rapa L.) adalah tanaman jenis sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 45 hari), termasuk dalam famili Brassicaceae. Umumnya, pakchoy jarang dimakan mentah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. 19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sayuran. Kebutuhan pupuk untuk pertanian semakin banyak sebanding dengan

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya tanaman merupakan kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat maupun hasil panennya, misalnya budidaya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Perkembangan pada sektor industri pertanian dan perkebunan ditandai dengan terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang berasal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur sayuran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur sayuran yang 2.1. Tanaman Pakcoy II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Morfologi Pakcoy (Brassica rapa L.) Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang merah termasuk dalam faimili Liliaceae yang termasuk tanaman herba, tanaman semusim yang tidak berbatang, hanya mempunyai batang semu yang merupakan kumpulan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

Nur Rahmah Fithriyah

Nur Rahmah Fithriyah Nur Rahmah Fithriyah 3307 100 074 Mengandung Limbah tahu penyebab pencemaran Bahan Organik Tinggi elon Kangkung cabai Pupuk Cair Untuk mengidentifikasi besar kandungan unsur hara N, P, K dan ph yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya sayuran bagi kesehatan memicu peningkatan produk sayuran. Untuk menghasilkan sayuran segar, sehat dan bermutu tinggi, diperlukan penanganan yang baik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan menunjukkan dampak positif terhadap kenaikan produksi padi nasional. Produksi padi nasional yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *) Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 8 (1) Juni 2016 e-issn : 2527-7367 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Tanaman Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang masih muda.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal dari organik maupun anorganik yang diperoleh secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. spermatophyta, termasuk kedalam kelas dicotyledoneae, ordo rhoeadales familinya

TINJAUAN PUSTAKA. spermatophyta, termasuk kedalam kelas dicotyledoneae, ordo rhoeadales familinya TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika tanaman sawi adalah termasuk kedalam kingdom plantae, berdivisi spermatophyta, termasuk kedalam kelas dicotyledoneae, ordo rhoeadales familinya cruciferae, dikelompokan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan secara taksonomi (Rukmana, 2003) Caisim diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub-Kingdom : Tracheobionta

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif karena memiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi.

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Kompos Cacing Tanah (CASTING) Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Botani Tanaman Sawi Sendok. Tanaman sawi sendok termasuk family Brassicaceae, berasal dari daerah pantai Mediteranea yang telah dikembangkan di berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki iklim tropis. Daerah tropis

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki iklim tropis. Daerah tropis 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki iklim tropis. Daerah tropis dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu tropis basah dan tropis kering yang masing-masing sangatlah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian di Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brizilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan 18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C. III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiayah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan salama dua bulan April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan banyak diantaranya adalah petani sayuran. Produktivitas hasil pertanian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kacang Hijau Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean, green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama daerah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mentimun (Cucumis sativus L.) salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan), yang sangat disukai oleh semua lapisan masyarakat.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur hara guna mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,

Lebih terperinci

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN KRINYU (Chromolaena odorata L.) Puja Kesuma, Zuchrotus Salamah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, Jalan Kolam No.1 Medan Estate kecamatan Percut Sei

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci