BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa pembinaan prestasi panahan NPC Sragen sebagai sentra olahraga panahan bagi atlet difabel di Sragen ini belum berjalan sesuai dengan prosedur petunjuk pelaksanaan NPC of Indonesia. Namun masih ada beberapa indikator yang belum dapat berjalan dan dimaksimalkan dengan baik, sehingga menghambat prestasi puncak para atlet. Secara khusus,dapat disimpulkan pula beberapa hal sebagai berikut : 1. Tingkat kebutuhan masyarakat difabel akan pembinaan prestasi sangat tinggi, namun belum diimbangi dengan partisipasi yang nyata. 2. Dukungan lingkungan terhadap pelaksanaan pembinaan prestasi olahraga Panahan National Paralympic Committe (NPC) Sragen, Jawa Tengah. Dukungan dari pemerintah daerah terhadap NPC Sragen cukup besar, hal tersebut dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan seperti dihibahkanya tanah dan dibangunya kesekertariatan NPC Sragen, difasilitasi tempat untuk latihan dan pendanaan yang kontinyu. Namun demikian, dukungan dari masyarakat umum belum signifikan terlihat. 3. Atlet panahan NPC Sragen memiliki kualitas yang baik dan dengan motivasi yang tinggi dapat mengikuti program latihan yang ditetapkan oleh pelatih. Dilihat dari segi umur, Walaupun atlet dalam kondisi yang baik tetapi ada beberapa aspek yang harus diperbaiki agar prestasi olahraga panahan NPC sragen dapat lebih dimaksimalkan 4. Kualifikasi pelatih pada cabang panahan sesuai dengan standar Nasional keolahragaan pasal 87 sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hanya saja pelatih belum bisa fokus dengan tugas utamanya sebagai pelatih dikarenakan pelatih juga masih berstatus atlet yang aktif. 5. Pada kurun waktu 5 tahun terakhir NPC Sragen berada di bawah naungan KONI Sragen, tetapi mulai tahun 2016 NPC Sragen berdiri mandiri setara dengan KONI Sragen. Dari hasil penelitian dilapangan organisasi NPC 123

2 124 Sragen belum bisa memaksimalkan kinerjanya, terutama pada bagian administrasi. Banyak sekali dokumen yang tidak bisa ditunjukkan dan ditelusuri. 6. Organisasi memiliki program dan strategi untuk mencapai tujuan yang ada dengan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan dukungan SDM baik atlet dan pelatih, pendanaan, sarpras, dan memprioritaskan atlet yang berpotensi pada nomor nomor tertentu. 7. Program latihan pembinaan prestasi panahan NPC Sragen dibuat oleh pelatih dan dijalankan oleh atletnya dengan baik. Kualitas program latihan sesuai dengan data angket menyatakan 76% indikator telah terpenuhi, dan 24% belum terpenuhi. Salahsatu hal yang menjadi titik lemah adalah program latihan yang tidak teradministrasikan dengan baik. 8. Pembinaan olahraga panahan NPC Sragen melaksanakan latihan di area GOR bersama dengan PERPANI Sragen. Sarana umum yang dimiliki cabor panahan sudah sesuai dengan standar yang ditentukan, tetapi sejauh ini alatalat yang digunakan oleh atlet merupakan alat pribadi dan diperoleh dari dana pribadi. Seyogyanya alat alat yang tergolong mahal ini diadakan oleh pemerintah untuk mendukung prestasi atlet atlet NPC. 9. NPC Sragen pada rentang tahun masih berada dibawah naungan KONI Sragen, sehingga aliran dana berasal dari KONI Sragen. KONI Sragen sendiri mendapatkan aliran dana dari pemerintahan daerah Sragen. Sejauh ini masalah pendanaan pada pembinaan prestasi NPC Sragen tidaklah menjadi persoalan. 10. Penseleksian atlet dan pelatih pembinaan prestasi olahraga Panahan National Paralympic Committe (NPC) Sragen pada dasarnya telah sesuai peraturan dari NPC pusat dan standar nasional keolahragaan. Hanya saja minimnya input atlet difabel dan pelatih yang sesuai dengan bidangnya membuat proses recruitmen tidak selalu merujuk pada standar yang ada. Usaha yang dilakukan NPC Sragen adalah dengan mencari bibit potensial dari SLB dan teman teman dekat para atlet itu sendiri.

3 Pelaksanaan latihan pembinaan olahraga panahan NPC Sragen dilaksanakan 5 hari dalam satu minggu pada hari selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu. Pelaksanaan latihan belum bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dikarenakan beberapa atlet lebih memilih tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Terkadang latihan dapat dihadiri oleh semua atlet jika dalam waktu dekat akan ada sebuah even yang akan dilaksanakan. Hal tersebut menunjukkan ketidak konsistenan atlet dalam mengikuti latihan dan akan berimbas pada menurunnya kualitas atlet. 12. Evaluasi Latihan dilakukan pada saat latihan oleh teman sejawat dan pelatih, baik secara individu maupun secara umum. Evaluasi pada pembinaan panahan NPC Sragen dilakukan secara lisan saja dan belum dicatat, sehingga rekaman evaluasi tidak dapat ditelusuri. 13. Keadaan Organisasi NPC Sragen berjalan baik sesuai dengan Struktur Organisasi yang ada. Sebagian besar SDM pada Struktur organisasi menjalankan tugasnya sesuai dengan job deskripsinya masing masing. 14. Prestasi atlet pembinaan prestasi olahraga Panahan National Paralympic Committe (NPC) Sragen, Jawa Tengah Pada Rentang Tahun 2011 hingga 2015 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan tingkat konsistensi latihan atlet yang menurun, perpindahan atlet ke daerah lain dan regenerasi atlet yang terkendala. B. Implikasi Mencermati uraian pada pembahasan dan kesimpulan, dapat dirumuskan implikasi pemikiran yang berkaitan dengan evaluasi pembinaan prestasi panahan NPC Sragen sebagai berikut : 1. Atlet merupakan ujung tombak dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Atlet harus dibina secara berjenjang dan berkesinambungan sejak usia dini. Berangkat dari pembinaan prestasi panahan NPC Sragen puncak prestasi untuk cabang olahraga panahan NPC akan tercapai. Sehingga implikasinya NPC Sragen harus dibina secara baik dan benar sehigga akan terbentuk atlet yang hebat dan berprestasi.

4 Untuk mencapai suatu prestasi puncak, NPC Sragen sebagai pihak penyelenggara pembinaan prestasi harus bekerjasama dengan pemerintah, lembaga dan instansi lain untuk mendapatkan dukungan baik dari segi pendanaan, sumber daya manusia dan Sarana prasarana sebagai dasar dilaksanakanya pembinaan tahap pematangan pada calon atlet, sehingga harapan mencapai puncak prestasi akan terwujud. C. Saran NPC Sragen merupakan pondasi dalam proses pembinaan prestasi atlet difabel didaerah. Dengan manajemen pembinaan prestasi panahan NPC Sragen yang baik akan dapat dihasilkan atlet panahan yang berkualitas dan dapat mendukung prestasi panahan didaerah maupun nasional oleh sebab itu disarankan kepada: 1. Pembinaan Prestasi panahan NPC Sragen perlu pelatih khusus yang bertugas hanya untuk melatih dan meningkatkan prestasi atlet atlet panahan NPC Sragen. 2. Atlet dan pelatih perlu mendapatkan kesejahteraan yang layak agar dapat bekerja secara tenang dan profesional. 3. Manajemen pada struktur organisasi perlu di optimalkan untuk menjalankan pembinaan prestasi panahan NPC Sragen. 4. Perlu dilakukan pengadministrasian dan dokumentasi yang baik agar pelaksana pembinaan prestasi panahan NPC memiliki rekam jejak setiap kebijakan, proses kegiatan dan hasil kegiatan. 5. Pelatih panahan NPC Sragen agar membuat program latihan dalam bentuk tertulis sehingga aspek pengawasan dan pengendalian lebih mudah dilakukan. Perlu diadakan pembagian tugas yang jelas antara pelatih fisik dan teknik. Untuk sertifikasi pelatih yang ada diberi kesempatan untuk mengikuti penataran yang diadakan PERPANI sehingga peningkatan prestasi nantinya akan tercapai.

5 NPC Sragen perlu menjaga hasil kerjasama dengan panti rehabilitasi dan SLB untuk meregenerasi dan mencari bibit atlet baru serta memonitor kerjasama tersebut dengan baik. 7. Pemegang kebijakan di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga harus memberikan perhatian yang lebih kepada NPC Sragen ini agar proses pembinaan atlet dapat berjalan sesuai harapan. Tentunya dengan mengacu pada petunjuk pelaksanaan yang ada. 8. Untuk mematangkan teknik, taktik dan mental perlu diprogramkan pertandingan uji coba secara periodik dan jangan hanya menunggu undangan mengikuti turnamen di daerah.