BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
|
|
- Liana Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR MUTU HASIL PERII(ANAN DAN JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN INSPEKTUR MUTU HASIL PERII(ANAN PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 5TAHUN2O18 TANGGAL : 13 APRIL 2018
2 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN BADAN KBPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TBNTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL INSPBKTUR MUTU HASIL PERIKANAN DAN JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KBPALA BADAN KEPEGAWAIAN NBGARA REPUBLIK INDONESIA. Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 52 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dan Pasal 51 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2OIB tentang Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan, perlu menetapkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dan Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI4 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5949);
3 -2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201O Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5 135); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2Ol1 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI1 Nomor I2l, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 1 1 Tahun 2Ol7 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI7 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2OI2 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 2351; 6. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2OI3 tentang Badan Kepegawaian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 128); 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 200); B. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2OIB tentang Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2Ol); 9. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2OI4 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
4 3- Kepegawaian Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OI4 Nomor 998), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 I Tahun tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2OI4 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1282ll; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR MUTU HASIL PBRIKANAN DAN JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN. Pasal I (1) Petunjuk pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. (2) Petunjuk pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pasal 2 (1) Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Keputusan pembebasan sementara bagi Pengawas Perikanan Kategori Keahlian atau Kategori Keterampilan bidang Mutu Hasil Perikanan pada unit Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan dan pada unit Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi perikanan tangkap, dikarenakan tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi
5 4- sebagaimana diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor P8.02/MEN l2ol2 dan Nomor 18 Tahun 2OI2 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01 Tahun 2OI1 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 47 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor O 1 Tahun 2OL 1 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya, dinyatakan tidak berlaku dan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan Kategori Keahlian atau Kategori Keterampilan. (2) Pejabat Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Kategori Keahlian yang diangkat kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan ke dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan. (3) Pejabat Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Kategori Keterampilan yang diangkat kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan ke dalam Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1O Tahun 20 1B tentang Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan. (4) Pangkat dan jenjang jabatan dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dan.jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebagaimana
6 5- dimaksud pada ayat (21 dan ayat (3) yaitu sama dengan pangkat dan jenjang jabatan terakhir pada saat dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (5) Keputusan pembebasan sementara bagi Pejabat Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Kategori Keahlian atau Kategori Keterampilan pada unit Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, dan pada unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi perikanan tangkup, karena: a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat; b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan; d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau e. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; sebelum berlakunya Peraturan Badan ini, dan sedang dijalani Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor PB.O2/MEN l2ol2 dan Nomor 18 Tahun 2OI2 tentang Ketentuan Pclaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor O 1 Tahun 2Ol I tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ncgara dan Reformasi Birokrasi Nomor 47 Tahun 2OI4 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01 Tahun 2OII tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya, dinyatakan tetap berlaku.
7 6- Pasal 3 (1) Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, terhad.p Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Kategori Keahlian pada badan yang membidangi Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, dapat dilakukan penyesuaian nomenklatur jabatan sebagai berikut: a. Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Pertama disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama; b. Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Muda disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda; c. Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Madya disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madya; dan d. Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Utama disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Utama. (2) Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, terhadap Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Kategori Keahlian pada badan yang membidangi karantina ikan dan melaksanakan sebagian tugas Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan paling singkat 3 (tiga) tahun, dapat dilakukan penyesuaian nomenklatur jabatan sebagai berikut: a. Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Pertama disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama:
8 -7 - b. Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Muda disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda; c. Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Madya disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madya; dan d. Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Utama dise suaikan nome nklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Utama. (3) Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, terhadap Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan Kategori Keterampilan pada badan yang membidangi Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dan Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Kategori Keterampilan pada badan yang membidangi karantina ikan dan me laksanakan sebagian tugas Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan paling sedikit 3 (tiga) tahun dengan pendidikan SMA/ Sederajat, Diploma II (DII), dan Diploma III (DIII), dapat dilakukan penyesuaian nomenklatur jabatan sebagai berikut: a. Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan dan Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Pelaksana disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan Terampil; b. Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan dan Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Pelaksana Lanjutan disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan Mahir: dan
9 -Bc. Pengawas Perikanan bidang Mutu Hasil Perikanan dan Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Penyelia disesuaikan nomenklatur jabatannya dalam Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan Penyelia. (4) Pcgawai Negeri Sipil yang telah disesuaikan nomenklatur jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dan ayat (2) melaksanakan tugas jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan sesuai dengan jenjang jabatan yang ditetapkan. (5) Pegawai Negeri Sipil yang telah disesuaikan nomenklatur jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melaksanakan tugas jabatan Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan sesuai jenjang jabatan yang ditetapkan. Pasal 4 (1) Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, terhadap Pegawai Negeri Sipil dengan usulan kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan Kategori Keahlian atau Kategori Keterampilan bidang Mutu Hasil Perikanan pada badan yang membidangi Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, dan telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, dapat dilakukan penyesuaian nomenklatur jabatan dan diangkat dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan atau Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan. (21 Pegawai Negeri Sipil yang telah disesuaikan nomenklatur jabatannya dan diangkat dalam.jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan sesuai dengan jenjang jabatan yang ditetapkan. (3) Pegawai Negeri Sipil yang telah disesuaikan nomenklatur jabatannya dan diangkat dalam Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebagaimana
10 -9- dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas jabatan Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan sesuai dengan je.tjang jabatan yang ditetapkan. Pasal 5 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Badan ini, ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor P8.02 / MEN I 2OI2 dan Nomor 18 Tahun 2OI2 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01 Tahun 2OI1 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor OI IPBRBER-MKP l2oi5 dan Nomor 37 Tahun tentang Perubahan atas Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor P8.02/MEN/2OL2 dan Nomor 18 Tahun 2012 te ntang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01 Tahun 2OI1 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 32ll, sepanjang mengatur mengenai pembin aarl kepegawaian dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 6 Ketentuan Teknis yang belum diatur dalam Peraturan Badan ini, diatur dengan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dan Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan. Peraturan Badan ini Pasal 7 mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
11 -10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 April 2018 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd. BIMA HARIA WIBISANA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 April 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-U NDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI8 NOMOR 517 Dire Salina4 Qesuai dengan aslinya BAP{IV.4q?EGAWAIAN N EGA RA ry ff;erundang-undangan, :.) o\l i*{ r$ lr.y,cn\t,/a I8ofifthp\U{f Kurniatri
12 - 11- LAMPIRAN I PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN DAN JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Bahwa dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2018 telah ditetapkan Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan. 2. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pas al 52 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun tentang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dan untuk menjamin pelaksanaan serta pembinaan Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan, perlu diatur dalam Peraturan Badan Kepegawaian Negara. B. TUJUAN Petunjuk pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada pejabat yang secara fungsional membidangi kepegawaian dan pejabat yang berkepentingan dalam melaksanakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun tentang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan. C. PENGERTIAN Dalam Peraturan Badan ini, yang dimaksud dengan:
13 Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, peffiindahan dan pemberhentian PNS, dan pembinaan manajemen PNS di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewen&flg, dan hak untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu dan 7. keamanan hasil perikanan. Pejabat Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang selanjutnya disebut Inspektur Mutu Hasil Perikanan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewen&flg, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan adalah semua kegiatan yang meliputi inspeksi, verifikasi, surueilan, audit, dan pengambilan contoh dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. 9. Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan adalah upaya pencegahan dan pengendalian yang harus diperhatikan dan dilakukan sejak praproduksi sampai dengan pendistribusian untuk
14 -13- menghasilkan hasil perikanan yang bermutu dan aman bagi kesehatan manusia. 10. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan f atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Inspektur Mutu Hasil Perikanan dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. 12. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai angka kredit minimal yang harus dicapai oleh Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dan jabatan. 13. Tim Penilai Kinerja Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang dan bertugas mengevaluasi keselarasan hasil kerja dengan tugas yang disusun dalam SKP serta menilai kinerja Inspektur Mutu Hasil Perikanan. 14. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran, pengembangan, dan hasil kajian/penelitian yang disusun oleh Inspektur Mutu Hasil Perikanan baik perorangan atau kelompok di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. 15. Pemberhentian adalah pemberhentian dari Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dan bukan pemberhentian sebagai PNS. II. TUGAS JABATAN, JENJANG JABATAN, PANGKAT, DAN GOLONGAN RUANG A. TUGAS JABATAN Tugas jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan yaitu melaksanakan kegiatan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. B. JENJANG JABATAN, PANGKAT, DAN GOLONGAN RUANG 1. Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan merupakan Jabatan Fungsional Kategori Keahlian. 2. Jenjang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi, terdiri atas:
15 -14- a. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama; b. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda; c. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahti Madya; dan d. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Utama. 3. Pangkat dan golongan ruang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebagaimana dimaksud pada angka 2, terdiri atas: a. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama: 1) Pangkat Penata Muda, golongan ruang III I a; dan 2) Pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIIlb. b. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda: 1) Pangkat Penata, golongan ruang III I c; dan 2\ Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. c. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madya: 1) Pangkat Pembina, golongan ruan g ly I a; 2l Pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang lv /b; dan 3) Pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang ly lc. d. Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Utama: 1) Pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruanglv ld; dan 2l Pangkat Pembina Utaffi&, golongan ruan g IY I e. 4. Jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang untuk masingmasing jenjang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebagaimana dimaksud pada angka 3 berdasarkan jumlah Angka Kredit yang ditetapkan untuk masing-masing jenjang jabatan. Contoh: Sdr. Martono, S.Pi., NIP , pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIIlb. Yang bersangkutan akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan, maka penilaian untuk menetapkan Angka Kredit dinilai dari unsur: a. Pendidikan sekolah Sarjana (Sl) sebesar 100 Angka Kredit. b. Diklat Prajabatan golongan III sebesar 2 Angka Kredit. c. Pelaksanaan tugas di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, sebesar 56 Angka Kredit. Sehingga jumlah Angka Kredit Kumulatif yang ditetapkan sebesar 1 58.
16 Dengan demikian jenjang jabatan untuk pengangkatan Sdr. Martono, S.Pi., sesuai dengan jenjang pangkat, golongan ruang yang dimilikinya yakni Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. 5. Penetapan jenjang jabatan untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan berdasarkan jumlah Angka Kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit, sehingga jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang dapat tidak sesuai dengan jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang sebagaimana dimaksud pada angka 3. Contoh: Sdri. Tri Handayani, S.Pi., M.Si., NIP. L , pangkat Pembina, golongan ruang IY la, jabatan Kepala Bidang Surveilan dan Sertifikasi Produk. Yang bersangkutan akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan. Berdasarkan hasil penilaian dari Tim Penilai, Sdri. Tri Handayani, S.Pi., M.Si., memperoleh 375 Angka Kredit, dengan perincian sebagai berikut: a. Pendidikan sekolah Magister (S2) sebesar 150 Angka Kredit; b. Diklat fungsionallteknis yang mendukung tugas Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebesar 1O Angka Kredit; c. Pelaksanaan tugas di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, 165 Angka Kredit; d. Pengembangan profesi sebesar 20 Angka Kredit; e. Penunjang tugas Inspektur Mutu Hasil Perikanan sebesar 30 Angka Kredit. Mengingat Angka Kredit Kumulatif yang diperoleh Sdri. Tri Handayani, S.Pi., M.Si., sebesar 375. Maka penetapan jenjang jabatan yang bersangkutan tidak sesuai dengan pangkat dan golongan ruang yang dimiliki yaitu Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda, pangkat Pembina, golongan ruanglv la. III. UNSUR DAN SUB UNSUR KBGIATAN 1. Unsur kegiatan tugas jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang dapat dinilai Angka Kreditnya, terdiri atas:
17 _t6_ a. Llnsur utama; dan b. unsllr penunjang. 2. Unsur utama sebagaimana dimaksud pada angka t huruf a, terdiri atas: a. pendidikan; b. Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; dan c. pengembangan profesi. 3. Sub unsur dari unsur utama sebagaimana dimaksud pada angka 2, terdiri atas: a. pendidikan, meliputi: 1) pendidikan sekolah dan memperoleh tjazahlgelar; dan 2) pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional.lteknis di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan 3) diklat prajabatan. b. Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, meliputi: 1) perencanaan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2) pelaksanaan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3) pelaksanaan sistem manajemen mutu laboratorium; dan 4l evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. c. pengembangan profesi, meliputi: 1) pembuatan Karya TulislKarya Ilmiah di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2l penedemahan lpenyaduran buku dan bahan lain di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; dan 3) penyusunan buku pedomanlketentuan pelaksanaanfketentuan teknis di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. 4. Unsur penunjang sebagaimana dimaksud pada angka t huruf b, terdiri atas: a. pengajar/pelatih pada diklat fungsionallteknis di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; b. peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
18 -t7- c. keanggotaan dalam organisasi profesi Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan; d. keanggotaan dalam Tim Penilai Kinerja Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan; e. perolehan penghargaanltanda jasa; dan f. peroleh an tjazah lgelar kesarjanaan lainnya. IV. URAIAN TUGAS JABATAN MASING-MASING JENJANG JABATAN A. INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI PERTAMA Uraian kegiatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama, meliputi: 1. men5rusun program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2. men5rusu.n program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3. mengumpulkan bahan untuk audit kecukupan dalam rangka pelaksanaan inspeksi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di tambak pembenihan/pembesaranf kapallpelabuhanltempat pendaratan ikanl tempat pemasaran ikan/ unit pemasokl UPI; 4. melaksanakan verifikasi lapangan di tambak pembenthanl pembes aran f kapal lpelabuhan ltempat pendaratan tkan ltempat pemasaran ikan/unit pemasok/upi; 5. melakukan audit kecukupan; 6. melakukan surveilen; 7. melakukan verifikasi kebenaran dan kesesuaian permohonan pe ne rb itan se rti fikat ke se hatan I He alth C ertifi.cate (HC) ; 8. melaksanakan supervisi terhadap penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik di Pemasok (CPIB); 9. pengendalian produk perikanan di pintu pemasukan I pengelu aran f perbatasan; 10. melakukan verifikasi permohonan registrasi negara mitra; 1 1. melakukan identifikasi kebutuhan penyusunan standar prosedur dan kriteria standardisasi; 12. melakukan pengumpulan datalbahan perumusan standar prosedur dan kriteria standardisasi (data primer);
19 _18_ 13. melakukan pengumpulan datalbahan perumusan regulasi (data primer) pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 14. melakukan monitoring mutu dan keamanan hasil perikanan; 15. menganalisis hasil verifikasi ketelusuran; 16. melakukan validasi/verifikasi metode pengujian sederhana; 17. md,akukan pengujian sedang; 18. membuat laporan hasil verifikasi ketelusuran; 19. melakukan evaluasi kesesuaian data penerbitan Sertifikat Kesehatanl Health Certificate (HC) dengan produk yang dimuat; 20. melakukan evaluasi kegiatan pengambilan sampel; dan 2I. rnelakukan verifikasi data hasil pengujian dalam rangka penerbitan LHU (Lembar Hasil Uji) danf atau penerbitan tingkat sederhar-la. B. INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI MUDA Uraian kegiatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda, meliputi: 1. men5rusun program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan sebagai anggota; 2. men)rusun program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan sebagai anggota; 3. memeriksa dan menyempurnakan program kerja tahunan sistem pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sebagai anggota; 4. memeriksa dan menyempurnakan program kerja bulanan sistem pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sebagai anggota; 5. melakukan audit kecukupan dalam rangka Inspeksi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di tambak pembenlhan I pembes aran f kapal/ pelabuhan I tempat pendaratan ikan I tempat pemasaran ikan/unit pemasok/upl; 6. melakukan Inspeksi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dari hulu sampai hilir; 7. melakukan verifikasi tindakan perbaikan lapangan di tambak pembenihan / pembe saran / kapal I pelabuhan I tempat pendaratan ikan/tempat pemasaran rkan I unit pemasok/upi; 8. melakukan verifikasi draft sertifikat HACCP;
20 -19- g. melakukan verifikasi dokumen ketelusuran di tambak pemben rhan I pembesaran / kapal, I pelabuhan I tempat pendaratan lkan I tempat pemasaran ikan/unit pemasok/upi; 10. melaksanakan verifikasi rekaman ketelusuran di tambak pembenihan/pembesaran lkapall pelabuhan I tempat pendaratan ikan/ tempat pemasaran lkan I unit pemasok/ UPI; 1 1. melakukan investigasi kasus penahanan/penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan sebagai anggota; 12. melakukan penyiapan bahan dan daftar target supervisi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 13. melaksanakan supervisi terhadap penerapan HACCP; 14. melaksanakan supervisi terhadap Penerbitan Sertifikat Kesehatan I Health Certificate (HC); 15. melaksanakan supervisi terhadap penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) di Kapal; 16. melaksanakan supervisi terhadap penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB); 17. melaksanakan supervisi terhadap pemanfaatan nomor registrasi negara mitra; 18. melakukan penyiapan kuesioner kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 19. melakukan identifikasi kebutuhan regulasi (peraturan/pedomanl juklak/juknis/ SOP/ instruksi kerja) ; 20. melakukan penyusunan draft regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2I. menyiapkan rancangan pengambilan sampel (tahap pengambilan contoh, parameter uji, tujuan); 22. melakukan kalibrasi internal peralatan sedang; 23. melakukan kalibrasi internal peralatan sulit; 24. rnelakukan uji banding/uji profisiensi; 25. melakukan validasi/verifikasi metode pengujian sedang; 26. melakukan pengujian tingkat sulit; 27. rnelakukan verifikasi data hasil pengujian dalam rangka penerbitan LHU (lembar hasil uji) danlatau penerbitan sertifikat kesehatan tingkat sedang;
21 melakukan evaluasi hasil verifikasi keteluslrran di tambak pemben than lpembes aran f kapal I pelabuhan ltempat pendaratan ikan/ tempat pemasaran tkan lunit pemasok/ UPI; 29. melakukan evaluasi penerbitan sertifikat kesehatanl Health Certificate (HC); dan 30. merekapitulasi hasil evaluasi dan rekomendasi pemanfaatan nomor registrasi. C. INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI MADYA Uraian kegiatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madya, meliputi: 1. men)rusun program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2. men)rusun program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3. memeriksa dan menyempurnakan program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 4. memeriksa dan menyempurnakan program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 5. melakukan analisis dalam rangka penentuan kategori temuan hasil inspeksi; 6. melakukan evaluasi data dan informasi terkait notifikasi kasus penahanan/penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 7. melakukan investigasi kasus penahananf penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan sebagai ketua; 8. melaksanakan supervisi terhadap penanganan kasus penahananf penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 9. melaksanakan supervisi terhadap sistem manajemen mutu dan keamanan hasil perikanan; 10. membuat draft inisiasi kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 1 1. melakukan pembahasan draft regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 12. melakukan validasi/verifikasi metode pengujian tingkat sulit; 1 3. melakukan penyelenggaraan uji profisiensi (provider); 14. melakukan penyeliaan pengujian contoh;
22 -2r- 15. melakukan verifikasi data hasil pengujian tingkat sulit dalam rangka penerbitan LHU (lembar hasil uji) dan f atau penerbitan sertifikat kesehatan; 16. melakukan penyusunan/revisi konsep dokumen sistem manajemen mutu dan keamanan hasil perikanan; 17. melaksanakan validasi dokumen Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 18. melakukan audit internal/verifikasi penerapan sistem manajemen Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 19. melakukan kaji ulang dokumenlmanajemen; 20. melakukan verifikasi terhadap kepatuhan pelaku usaha danlatau kesesuaian sistem manajemen Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2 1. menyusun laporan dan rekomendasi penerbitan surat keterangan ketelusuran; 22. melakukan evaluasi berkas investigasi kasus penahananf penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 23. melakukan evaluasi kesesuaian dokumen dan hasil pengujian contoh; dan 24. melakukan evaluasi pemanfaatan nomor registrasi. D. INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI UTAMA Uraian kegiatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Utama, meliputi: 1. mengkaji rancangan program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2. merekomendasikan program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3. melakukan Inspeksi di negara mitra di tambak pembenlhan lpembes aran f kapallpelabuhan ltempat pendaratan lkan I tempat pemasaran lkan I unit pemasok/ UPI; 4. melakukan kajian inisiasi kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 5. melakukan pembahasan draft inisiai kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 6. melakukan kesepakatanlpersetujuan kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 7. melakukan diseminasi kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
23 merekomendasikan penerbitan sertifikat/ surat keterangan dalam rangka pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 9. melakukan diseminasi regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 10. melakukan evaluasi dan rekomendasi hasil inspeksi; 1 1. melakukan evaluasi pemasukan/pengeluaran produk perikanan; 12. melakukan evaluasi dan rekomendasi hasil surveilen; 13. menyusun rekomendasi terkait kasus penahananf penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 14. menyususn rekomendasi pemasukan I pengeluaran produk perikanan; 15. membuat rekomendasi terkait permasalahan sertifikat kesehatan I Health Certificate (HC); l6.melakukan evaluasi dan rekomendasi kegiatan kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 17. melakukan evaluasi draft regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 18. melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil monitoring; dan 19. membuat rekomendasi hasil monitoring. V. HASIL KERJA TUGAS JABATAN SESUAI JENJANG JABATAN A. INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI PERTAMA Hasil kerja jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama, meliputi: 1. dokumen program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2. dokumen program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3. laporan audit kecukupan dalam rangka pelaksanaan inspeksi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di tambak pemben ihan I pembesaran I kapal/ pelabuhan ltempat pendaratan ikan I tempat pemasaran ikan/unit pemasok/upi; 4. Iaporan verifikasi lapangan di Tambak pembenrhanl pembes aran f kapal I pelabuhan I tempat pendaratan ikan / tempat pemasaran lkan I Unit Pemasok/ UPI; 5. laporan audit kecukupan; 6. laporan surveilan;
24 laporan verifikasi kebenaran dan kesesuaian permohonan pe ne rbi tan se rtifikat ke se hatan I H e alth C ertificate (HC) ; 8. laporan supervisi terhadap penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik di Pemasok (CPIB); 9. laporan supervisi terhadap pengendalian produk perikanan di pintu pemasukan I pengeluaran I perbatasan ; 10. laporan verifikasi permohonan registrasi Negara mitra; 1 1. laporan identifikasi kebutuhan penyusunan standar prosedur dan kriteria standardisasi; 12. laporan data primer/ bahan perumusan standar prosedur dan kriteria standardisasi; 13. laporan data primer/ bahan perumusan regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 14. laporan pengamatan mutu dan keamanan hasil perikanan; 15. laporan hasil verifikasi ketelusuran; 16. laporan validasi/verifikasi metode pengujian sederhana; 17.laporan pengujian tingkat sedang; 18. laporan hasil verifikasi ketelusuran; 19.laporan evaluasi kesesuaian data penerbitan sertifikat kesehatanl Health Certificate (HC) dengan produk yang dimuat; 20. laporan evaluasi kegiatan pengambilan sample; dan 2l.Iaporan verifikasi data hasil pengujian dalam rangka penerbitan LHU (lembar hasil uji) dan atau penerbitan sertifikat kesehatan tingkat sederhana. B. INSPBKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI MUDA Hasil kerja jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda, meliputi: 1. dokumen program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2. dokumen program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3. dokumen hasil pemeriksaan dan penyempurnaan program kerja tahunan sistem pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan; 4. dokumen hasil pemeriksaan dan penyempurnaan program kerja bulanan sistem pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;
25 laporan audit kecukupan dalam rangka inspeksi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di tambak pembenihan/pembesaran lkapall pelabuhanltempat pendaratan tkan I tempat pemasaran lkan I unit pemasok I UPI; 6. laporan Inspeksi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 7. laporan verifikasi tindakan perbaikan lapangan di tambak pembenihan/pembesaran lkapal/pelabuhanl tempat pendaratan ikan I tempat pemasaran tkan I unit pemasokl UPI; 8. laporan verifikasi draft sertifikat HACCP; 9. laporan verifikasi dokumen di tambak pembenthanl pembesaran /kapal/pelabuhanl tempat pendaratan ikan/tempat pemasaran lkan lunit pemasok/upi; 10. laporan verifikasi rekaman ketelusuran di tambak pemben ilnan lpembes aran f kapal lpelabuhan I tempat pendaratan ikan/tempat pemasaran ikan/unit pemasokl UPI; 1 1. laporan hasil investigasi kasus penahanan f penolakan mutu dan kemanan hasil perikanan; 12. laporan persiapan bahan dan daftar target supervisi penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 13. laporan supervisi terhadap pelaksanaan inspeksi penerapan HACCP; 14. laporan supervisi terhadap kesesuaian penerbitan sertifikat kesehatan I Health Certificate (HCI; 15. laporan supervisi terhadap penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) di kapal; 16. laporan supervisi terhadap penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB); 17. laporan supervisi terhadap pemanfaatan nomor registrasi negara mitra; 18. draft kuisioner kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 19. laporan identifikasi kebutuhan regulasi (peraturan/ pedom an I juklak/juknis/ SOP/ instruksi kerja) ; 20.Iaporan penyusunan draft regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 21. rancangan pengambilan sampel (tahap pengambilan sampel, parameter uji, tujuan);
26 Iaporan kalibrasi internal peralatan sedang; 23. laporan kalibrasi internal peralatan sulit; 24. laporan uji banding/uji profisiensi; 25. laporan validasi/verifikasi metode pengujian sedang; 26. laporan pengujian tingkat sulit; 27.laporan verifikasi data hasil pengujian dalam rangka penerbitan LHU (Lembar Hasil Uji) danlatau penerbitan sertifikat kesehatan tingkat sedang; 28. laporan evaluasi hasil verifikasi ketelusuran di tambak pembenihan/pembesaran lkapal/pelabuhan/ tempat pendaratan ikan/ tempat pemasaran ikan/unit pemasok/ UPI; 2g.Iaporan evaluasi penerbitan sertifikat kesehatanl Health Certificate (HC); dan 30. laporan rekapitulasi hasil evaluasi dan rekomendasi pemanfaatan nomor registrasi. C. INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI MADYA Hasil kerja jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madya, meliputi: 1. dokumen program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2. dokumen program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3. dokumen hasil verifikasi program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 4. dokumen hasil verifikasi program kerja bulanan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 5. laporan analisis dalam rangka penentuan kategori temuan hasil inspeksi; 6. laporan evaluasi data dan informasi terkait notifikasi kasus penahanan/penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 7. laporan hasil investigasi kasus penahanan/ penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 8. laporan supervisi terhadap penanganan kasus penahananf penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 9. laporan supervisi terhadap sistem manajemen mutu;
27 draft inisiasi kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 1 1. laporan pembahasan draft regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 12. Iaporan validasi/verifikasi metode pengujian tingkat sulit; 13. laporan penyelenggaraan uji profisiensi (provider); 14. laporan penyeliaan pengujian contoh; 15. laporan verifikasi data hasil pengujian tingkat sulit dalam rangka penerbitan LHU (Lembar Hasil Uji) dan latau penerbitan sertifikat kesehatan; 16. laporan penyusunan/revisi konsep dokumen Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 17.Iaporan validasi dokumen Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 18. laporan audit internal/verifikasi penerapan sistem manajemen Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 19. laporan kaji ulang dokumenlmanajemen; 2O.Iaporan verifikasi terhadap kepatuhan pelaku usaha dan latau kesesuaian sistem manajemen Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2I.laporan evaluasi berkas/ dokumen tindak lanjut hasil investigasi kasus penahanan/penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 22. laporan dan rekomendasi penerbitan surat keterangan ketelusuran; 23.laporan evaluasi kesesuaian dokumen dan hasil pengujian sampel; dan 24. laporan evaluasi pemanfaatan nomor registrasi. D. INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN AHLI UTAMA Hasil kerja jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Utama, meliputi: 1. dokumen program kerja tahunan pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 2. dokumen Hasil Verifikasi Program Kerja Tahunan Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3. laporan inspeksi di negara mitra di tambak pembenihanl pembesaranf kapallpelabuhan/tempat pendaratan ikanl tempat pemasaran ikan lunit pemasok/upi;
28 laporan pembahasan kajian inisiasi kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 5. laporan pembahasan draft inisiasi kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 6. laporan hasil kesepakatanlpersetujuan kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 7. laporan hasil diseminasi kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 8. rekomendasi penerbitan sertifikat/surat keterangan dalam rangka pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 9. laporan hasil diseminasi regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 10. laporan evaluasi dan rekomendasi hasil inspeksi; 1 1. laporan evaluasi pemasukan/pengeluaran produk perikanan; 12. laporan evaluasi dan rekomendasi hasil surveilan; 13. laporan rekomendasi terkait kasus penahananf penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan; 14. laporan rekomendasi pemasukanl pengeluaran produk perikanan; 15. laporan rekomendasi terkait permasalahan Sertifikat Kesehatan I Health Certificate (HCl ; 16. laporan evaluasi dan rekomendasi kegiatan kerjasama Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 17. laporart evaluasi draft regulasi pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 18. laporan evaluasi dan tindak lanjut hasil monitoring; dan 19. laporan rekomendasi hasil monitoring. VI. PENILAIAN ANGKA KREDIT BAGI INSPEKTUR MUTU HASIL PERIKANAN YANG MELAKSANAKAN TUGAS TIDAK SESUAI DENGAN JENJANG JABATANNYA 1. Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Inspektur Mutu Hasil Perikanan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang jabatannya sebagaimana dimaksud pada angka IV, maka Inspektur Mutu Hasil Perikanan lain yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melaksanakan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
29 Dalam hal pada unit kerja terdapat salah satu jenjang Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang volume beban tugasnya melebihi kebutuhan jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan, maka Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melaksanakan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. Penilaian Angka Kredit atas hasil penugasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2, ditetapkan sebagai berikut: a. Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang melaksanakan tugas satu tingkat di atas jenjang jabatanny&, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 8}o/o (delapan puluh persen) dari Angka Kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana tercantum pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun Contoh: Sdr. Dede Rosmana, A.Pi., NIP. L979O22O2OO , jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d pada Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Entikong. Yang bersangkutan ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan melakukan analisis dalam rangka penentuan kategori temuan hasil inspeksi dengan Angka Kredit 0,12.Kegiatan dimaksud merupakan tugas jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madya. Dalam hal ini Angka Kredit yang diperoleh sebesar 80%o X 0,12 = 0,10 b. Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang melaksanakan tugas satu tingkat di bawah jenjang jabatanny&, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari Angka Kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun Contoh: Sdr. Agung Santoso., S.Pi., NIP. I978I2IO2OO2I1 1004, jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang lll I d pada Balai Karantina Ikan Medan I bersangkutan ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan Pengendalian produk perikanan di pintu pemasukan/pengeluaran/
30 -29- perbatasan, dengan Angka Kredit 0,05. Kegiatan dimaksud merupakan tugas jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama. Dalam hal ini Angka Kredit yang diperoleh sebesar 100% X 0,05 : 0,05. VII. PE.IABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT, PENGANGKATAN PERTAMA, DAN PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN A. PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT 1. Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan ditetapkan oleh: a. Presiden untuk jenjang jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Utama; dan b. Pejabat Pembina Kepegawaian untuk jenjang jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Pertama sampai dengan jenjang jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madya. 2. Pejabat Pembina Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b dapat menunjuk pejabat di lingkungannya untuk menetapkan pengangkatan dalam jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan, dikecualikan bagi jenjang jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Madva. B. PENGANGKATAN PERTAMA 1. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan melalui pengangkatan pertama harus memenuhi syarat: a. berstatus PNS; b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;,.,--;ah *ff",:::il' *un"n. (s1) atau Diproma rv (Drv) bidang perikanan, biologi, kimia, teknologi/ilmu pangan, atau ilmu gizt; e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina; dan f. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
31 Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada angka 1 merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan kebutuhan Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dari Calon PNS Calon PNS sebagaimana dimaksud pada angka 2 setelah diangkat sebagai PNS dan telah mengikuti dan lulus uji kompetensi, paling lama 1 (satu) tahun diangkat dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan. Pelaksanaan tugas di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan sejak menjadi Calon PNS dan latau PNS selama belum diangkat dalam jabatan Inspektur Mutu Hasil Perikanan dapat dinilai sepanjang bukti fisik lengkap. PNS sebagaimana dimaksud pada angka 3, paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, dan pelatihan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) berdasarkan konsepsi HACCP bidang perikanan. Inspektur Mutu Hasil Perikanan yang belum mengikuti danlatau tidak lulus pendidikan dan pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud pada angka 5 diberhentikan dari jabatannya. Keputusan pengangkatan pertama dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dibuat menurut contoh formulir tercantum dalam Anak Lampiran I.1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. C. PENGANGKATAN PBRPINDAHAN DARI JABATAN LAIN 1. Pengangkatan melalui perpindahan dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Inspektur Mutu Hasil Perikanan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. berstatus PNS; b. memiliki integritas dan moralitas yang baik; c. sehat jasmani dan rohani; d. berljazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) di bidang perikanan dan kelautan, biologi, kimia, teknologi/ilmu pangan, atau ilmu gtzi;
2018, No Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.201, 2018 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA MUTU HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.201, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.200, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1537, 2016 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penilai Pemerintah. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci. PERATURAN BERSAMA. Menimbang MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN DAN ANGKA KREDITNYA
. PERATURAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinci2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tent
No.572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Asisten Pembimbing Kemasyarakatan. Juklak Pembinaan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No
No.1451, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-AN-RB. Jabatan Fungsional. Pengembang Teknologi Pembelajaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1307, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Merk. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1696, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Teknisi Siaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1797, 2014 KEMENPAN RB. Pranata Laboratorium Kemetrelogian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinci2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan
No.409, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tent
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.571, 2017 BKN. Jabatan Fungsional. Pembimbing Kemasyarakatan. Juklak Pembinaan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
-1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA
- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PNDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1257, 2017 KEMENDAG. Inpassing. Jabatan Fungsional. Penera, Pengamat Tera, Pranata Laboratorium Kemetrologian, Pengawas Kemetrologian, dan Penguji Mutu Barang. PERATURAN
Lebih terperinci, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak
No.74, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing. Jabatan Fungsional Pemeriksa Keimigrasian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENATA LAKSANA BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.875, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI.. Auditor Kepegawaian. Jafung. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.688, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Analis Anggaran. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.02/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.606, 2017 KEMENKUMHAM. INPASSING. Jabatan Fungsional Asisten Pembimbing Kemasyarakatan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 5607); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.530, 2017 KEMENPAN-RB. Penata Anestesi. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.458, 2015 PERATURAN BERSAMA. Penera. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.179, 2013 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Jabatan Fungsional. Auditor Kepegawaian. Ketentuan Pelaksana. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2015 PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional Perawat. Angka Kredit. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciKeputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:
- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege
No.439, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Inpassing. Jabatan Fungsional Auditor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.309, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Inpassing. Jabatan Fungsional. Arsiparis. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2015 PERATURAN BERSAMA. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
Lebih terperinciNOMOR : 13 TAHUN 2OL7 TANGGAL z 28 AGUSTUS 2OL7 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PETUNJUK PELAKSANAAT{ PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PENILAI PEMERINTAH
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PETUNJUK PELAKSANAAT{ PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PENILAI PEMERINTAH PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 13 TAHUN 2OL7 TANGGAL z 28 AGUSTUS 2OL7 BADAN KEPEGAWAIAN
Lebih terperinciPeraturan...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PELELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciNOMOR : TANGGAT : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA MUTU HASIL KELAUTAN
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA MUTU HASIL KELAUTAN DAN PERII(ANAN DAN JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMBINA MUTU HASIL KELAUTAN DAN PERII{ANAN PERATURAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1962, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengangkatan PNS. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinci- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
- 1 - SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1340, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Desain Industri. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.495, 2018 KEMENRISTEK-DIKTI. Inpassing. Jabatan Fungsional PLP. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG
Lebih terperinci2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat
No.2044, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Pembina Jasa Konstruksi. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.409, 2016 KEMENPAN-RB. Jafung. Perekayasa. Angka Kredit. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN
Lebih terperinci2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1024, 2017 BAPPETEN. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengawas Radiasi PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le
No.2114, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Arsiparis. Juknis. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 507, 2017 KEMEN-KP. INPASSING. Jabatan Fungsional. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2017
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
No.129, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPETEN. Jabatan Fungsional. Pengawas Radiasi. Standar Kompetensi. Pedoman Diklat. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN
Lebih terperinci2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
No.352, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Perancang Peraturan Perundang-undangan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin pembinaan profesi, karir, kepangkatan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN MELALUI
Lebih terperinci2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan
No.2043, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Pemeriksa. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.459, 2015 PERATURAN BERSAMA. Pengamat Tera. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 12/M-DAG/PER/1/2015
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2018 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA MUTU HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi
No.1115, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Widyaiswara. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Penilaian. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinci2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1628, 2016 KEMENPORA. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pelatih Olahraga dan Asisten Pelatih Olahraga. Pelaksanaan. Juknis. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK
Lebih terperinci- 5 - k. memfasilitasi
- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg
No. 12, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Penyuluh Narkoba. Juknis. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi
No.1178, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Penilai Pemerintah. Juklak. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Nomor 5512); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
No.1171, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Jabatan Fungsional. Penguji Mutu Barang. Uji Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/M-DAG/PER/7/2016
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1180, 2017 BKN. Jabatan Fungsional. Pemeriksa Pajak. Juklak. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinci2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2042, 2016 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Nuklir. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN
Lebih terperinci2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N
No.76, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing. Jabatan Fungsional Pemeriksa Merek. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING,
Lebih terperinciBUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le
No.507, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional Paramedik Karantina Hewan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.420, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPS. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pranata Komputer. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PERBER-MKP/2014 NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMBINA MUTU HASIL KELAUTAN
Lebih terperinci2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No.75, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.152, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPANRB. Pembimbing Kesehatan Kerja. Jabatan Fungsional Angka Kredit. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
PERATURAN BERSAMA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2014 NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinci2017, No Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1382, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Penilai Pemerintah. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.06/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN
Lebih terperinci2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun
No.724, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. INPASSING. Jabatan Fungsional. Analis Pasar Hasil Perikanan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PERMEN-KP/2017
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 5607); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re
No.530, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Asisten Penata Anestesi. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinci- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ
PERATURAN BERSAMA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 04/PRT/M/2014 NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinci2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per
No.78, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TATA
Lebih terperinci2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I
No.1365, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengawas Farmasi dan Makanan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinci- 3 - Pasal Jabatan
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PELATIH OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma
No.1363, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengawas Farmasi dan Makanan. kategfori Keterampilan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
No.1360, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Penerjemahan. Juknis. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu
No.1867, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Jabatan Fungsional. Pustakawan. Formasi. PERATURAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.273, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
Lebih terperinci2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
No.526, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. INPASSING. Jabatan Fungsional bidang Pertanian. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No
No.1271, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Pengawas Sekolah. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1871, 2014 KEMENPAN RB. Asesor Manajemen Mutu Industri. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1871, 2014 KEMENPAN RB. Asesor Manajemen Mutu Industri. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci