BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG"

Transkripsi

1 BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG 4.1 Konsep Program Aspek Citra Aspek pencitraan yang yang akan ditampilkan pada proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang adalah menciptakan suasana yang mengandung makna kekeluargaan bagi seluruh penghuni panti asuhan serta menciptakan interaksi sosial dengan masyarakat sekitar agar semangat kekeluargaan yang diikutsertakan dalam proyek ini dapat membantu perkembangan anak asuh supaya dapat berkembang selayaknya berada di keluarga sendiri hal ini ditandai dengan adanya fasilitas yang diberikan seperti pusat keterampilan, taman, lapangan olahraga yang dapat digunakan oleh masyarakat sekitar supaya mereka dapat menjadi bagian dari keluarga besar panti asuhan sehingga anak juga tidak merasa seperti dibatasi dan dapat dengan leluasa dapat mengembangkan diri mereka melalui interaksi dengan masyarakat sekitar Aspek Fungsi Fungsi Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang ini tidak hanya sebagai alternatif pengasuhan saja melainkan juga mendidik anak 230

2 asuhnya menjadi pribadi unggul, berkompeten, serta memiliki wawasan yang luas dengan pemberian pendidikan formal maupun nonformal serta memberikan pelatihan keterampilan bagi anak asuhnya, selain itu masyarakat sekitar juga dapat menggunakan beberapa fasilitas yang ada di panti asuhan ini supaya terjadi interaksi sosial antara penghuni panti asuhan dengan masyarakat sekitar yang diharapkan juga dapat membantu proses perkembangan anak baik secara fisik maupun nonfisik Aspek Teknologi Ada beberapa teknologi yang akan diterapkan pada proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang : Penggunaan solar panel untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik panti asuhan Menggunakan teknologi pengolahan pemanenan air hujan (rain harvesting) untuk membantu memenuhi kebutuhan air. Menggunakan teknologi dalam bidang keamanan bangunan seperti fire fighting dan CCTV Ramah Lingkungan Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang ini menerapkan sistem ramah lingkungan hal ini dengan adanya prinsip yang diterapkan yaitu 231

3 mengolah limbah yang dihasilkan oleh panti asuhan ini secara mandiri, contohnya : pengolahan limbah cair dari air hujan dan air kotor lainnya dengan cara melakukan treatment agar dapat digunakan kembali dan juga membuat resapan lubang biopori. Pengolahan Black Water dengan menggunakan beo septic tank. Pengolahan sampah yang dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik, sampah organik dapat digunakan sebagai isi dari lubang biopori sehingga dapat menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik dapat dipilah dan digunakan kembali. 4.2 Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan Perancangan Tujuan Perancangan (Design Objective) a. Tujuan Umum Untuk memberikan pelayanan pengasuhan bagi anak yang mempunyai masalah di bidang kesejahteraan hidup untuk dibimbing, dipelihara serta dibina untuk mendapatkan penghidupan yang layak, mendapatkan fasilitas pendidikan serta pelatihan keterampilan supaya mereka dapat mempertanggungjawabkan dirinya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. 232

4 b. Arsitektural Menciptakan desain panti asuhan yang merespon perbedaan cara pandang yang dahulu dengan sekarang dalam hal bahwa panti asuhan yang sekarang ini bukan hanya sekedar alternatif pengasuhan saja, melainkan juga sebagai penyedia fasilitas pendidikan dan keterampilan, selain itu juga menciptakan desain yang benar-benar memperhatikan karakteristik dan perilaku anak supaya kebutuhan psikologis anak juga dapat terpenuhi, serta dapat digunakan sebagai acuan untuk mendesain panti asuhan yang mempunyai mutu, fasilitas lengkap dengan standar yang telah ditetapkan. c. Tujuan Praktis (Lingkungan) Diharapkan dengan adanya proyek panti asuhan ini dapat mengurangi jumlah anak terlantar dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan anak serta membantu mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar Faktor Penentu Perancangan (Design Determinant) Faktor penentu yang mempengaruhi proses perancangan Panti Asuhan Terpadu Di Kota Semarang adalah : a. Faktor Pelaku dan Aktivitas Pelaku panti asuhan mempengaruhi dalam bidang fasilitas yang akan direncanakan, pola aktivitas yang akan mempengaruhi 233

5 penataan ruang dan massa, selain itu karakter dan perilaku dari penghuni panti asuhan juga akan mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuni. b. Faktor Peraturan Daerah Setempat Peraturan yang ada pada lokasi tapak memungkinkan sebagai ukuran dan batasan dalam proses perancangan panti asuhan yaitu dengan adanya aturan mengenai penggunaan lahan seperti KDB, KLB dan lain sebagainya Faktor Persyaratan Perancangan (Design Requirement) a. Persyaratan Arsitektur Dalam membangun sebuah panti asuhan perlu adanya konsep tatanan fungsi, ruang dan bentuk yang memperhatikan aspek sosial, budaya, ekonomi dan teknologi, berikut adalah pemaparannya : - Menciptakan tatanan sirkulasi yang jelas dan mudah diakses sehingga sirkulasi pada proyek panti asuhan dapat berjalan dengan baik. - Menciptakan tatanan fungsi ruang yang dapat menjaga privasi seluruh pengguna panti asuhan. - Menciptakan tatanan ruang dalam bangunan maupun luar bangunan yang aman bagi seluruh pengguna panti asuhan. 234

6 - Menciptakan suasana ruang yang lapang sehingga anak-anak tidak terkesan terkurung di dalam panti asuhan. - Menciptakan desain tatanan yang fleksibel namun tidak rumit sehingga desain tidak terkesan monoton. - Fasad bangunan panti asuhan harus dapat mencitrakan makna kekeluargaan, memiliki kesan terbuka (welcome) terhadap masyarakat sekitar. - Menciptakan ruang-ruang yang efisien tempat namun dapat digunakan secara fleksibel sesuai kebutuhan. - Menciptakan tatanan bentuk dan masa bangunan yang kental dengan nuansa kekeluargaan. - Menciptakan ruang yang yang dapat mendukung interaksi antar penguin panti asuhan maupun dengan masyarakat sekitar. b. Persyaratan Bangunan Persyaratan desain aspek bangunan untuk proyek panti asuhan adalah : - Menerapkan sistem struktur bangunan yang sesuai dengan proyek panti asuhan (sesuai kebutuhan). - Menciptakan bangunan yang aman digunakan untuk anakanak panti asuhan sehingga kecelakaan sekecil apapun terhadap penggunaan bangunan dapat dihindari, seperti 235

7 penggunaan material yang aman dan menghindari sudutsudut yang tajam. - Dilengkapi dengan sistem keamanan bangunan yang mutakhir. - Menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi seperti pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada bangunan. - Menciptakan respons bangunan terhadap sifat, karakteristik dan perilaku pengguna. - Menciptakan besaran ruang sesuai dengan standar dan ketentuan yang ada. - Memanfaatkan pencahayaan dan pengahawaan alami. c. Persyaratan Konsep Lingkungan Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pembangunan sebuah panti asuhan adalah : - Berada di tengah-tengah masyarakat akan tetapi dengan kepadatan penduduk yang relatif rendah, dengan berada di tengah-tengah permukiman masyarakat agar masyarakat ikut ambil bagian dalam pengawasan terhadap seluruh kegiatan panti asuhan dan dapat melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila terdapat hal yang menyimpang dari panti asuhan. 236

8 - Menciptakan lahan hijau untuk memperbaiki iklim mikro pada area sekitar tapak. - Menyediakan fasilitas pada panti asuhan yang memungkinkan masyarakat dapat mengaksesnya agar tercipta interaksi sosial antara panti asuhan dengan lingkungan masyarakat luar. - Memperhatikan pengelolaan limbah dengan baik agar tidak mengganggu lingkungan sekitar. - Mencitrakan desain yang ramah lingkungan agar masyarakat sekitar yang datang atau melihat tergerak untuk mengikutinya. - Menciptakan bentuk, massa dan tatanan sesuai dengan lingkungansekitar. 4.3 Program Arsitektur Program Ruang a. Pelaku Panti Asuhan Terpadu Pada tabel 4.1 menunjukkan palaku yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang adalah sebagai berikut : Tabel 4. 1 Pelaku Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang Sumber : Analisa Pribadi Anak Asuh PELAKU UTAMA Pengasuh PELAKU PENGELOLA Ketua Pengelola Wakil Pengelola Sekretaris Bendahara Resepsionis Staff Tata Usaha Resepsionis 237

9 PELAKU PEGAWAI Pengembangan Fisik Anak Tenaga Medis Tenaga Konseling Psikolog Guru Agama Koord. Keterampilan Petugas Perpustakaan Juru Masak Office Boy Sopir Teknisi Tukang Kebun PELAKU PENGUNJUNG Orang Tua Guru Teman Petugas Dinas Masyarakat b. Aktivitas Pelaku Aktivitas Pelaku Utama Pada tabel 4.2 menunjukkan aktivitas pelaku utama yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang : Tabel 4. 2 Studi Aktivitas Pelaku Utama Panti Asuhan Terpadu Sumber : Analisa Pribadi PELAKU WAKTU AKTIVITAS RUANG Anak Asuh 4.00 Bangun Tidur Kamar Tidur 4.15 Membereskan Ruang Kamar Tidur 4.30 Ibadah Pagi Tempat Ibadah 5.00 Belajar Pagi Ruang Belajar 5.45 Mandi Kamar Mandi 6.00 Persiapan Sekolah Ruang Loker 6.15 Sarapan Pagi Ruang Makan 6.45 Berangkat Sekolah Pulang Sekolah Kamar Tidur Ibadah Siang Tempat Ibadah Makan Siang Ruang Makan Tidur Siang Kamar Tidur Bangun Tidur Kamar Tidur Ibadah Sore Tempat Ibadah Piket Bersama Area Panti Latihan Keterampilan Ruang Keterampilan Mandi Kamar Mandi Ibadah Malam Tempat Ibadah 238

10 19.15 Makan Malam Ruang Makan Belajar Malam Ruang Belajar Tidur Malam Tempat Tidur Pengasuh 3.45 Bangun Tidur Kamar Tidur 3.45 Merapikan Kamar Kamar Tidur 4.00 Membangunkan Anak Kamar Anak 4.30 Ibadah Pagi Tempat Ibadah Mendampingi Anak Belajar Pagi Mendampingi Anak Menyiapkan Sekolah Ruang Belajar Ruang Loker 6.15 Sarapan Pagi Ruang Makan 6.45 Mandi Kamar Madi 7.15 Mengecek Kebersihan Kamar Anak Kamar Anak Ibadah Siang Tempat Ibadah Makan Siang Ruang Makan Mendampingi Anak Tidur Siang Kamar Tidur Bangun Tidur Kamar Tidur Ibadah Sore Tempat Ibadah Piket Bersama Anak Area Panti Mandi Kamar Mandi Ibadah Malam Tempat Ibadah Makan Malam Ruang Makan Mendampingi Anak Belajar Malam Mendampingi Anak Tidur Malam Tidur Malam Ruang Belajar Kamar Anak Kamar Tidur Pengasuh Aktivitas Pelaku Pengelola Pada tabel 4.3 menunjukkan aktivitas pelaku pengelola yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang : 239

11 Tabel 4. 3 Studi Aktivitas Pelaku Pengelola Panti Asuhan Terpadu Sumber : Analisa Pribadi PELAKU WAKTU AKTIVITAS RUANG Ketua Pengelola 4.00 Bangun Tidur Kamar Tidur 4.15 Membereskan Ruang Kamar Tidur 4.30 Ibadah Pagi Tempat Ibadah 5.00 Olahraga Pagi Lapangan Olahraga 5.30 Mandi Kamar Mandi 6.00 Ganti Pakaian Kamar Tidur 6.15 Sarapan Bersama R. Makan Bersama 6.45 Santai Rumah Dinas 8.00 Bekerja / Rapat Istirahat / Ibadah R. Kepala Pengelola R. Rapat R. Kepala Pengelola R. Ibadah Makan Siang Ruang Makan Bekerja R. Kepala Pengelola Pulang Kerja Rumah Dinas Ibadah Bersama Ruang Ibadah Makan Malam Bersama Ruang Makan Santai Ruang Keluarga Tidur Malam Kamar Tidur Wakil Pengelola 4.00 Bangun Tidur Kamar Tidur 4.15 Membereskan Ruang Kamar Tidur 4.30 Ibadah Pagi Tempat Ibadah 5.00 Olahraga Pagi Lapangan Olahraga 5.30 Mandi Kamar Mandi 6.00 Ganti Pakaian Kamar Tidur 6.15 Sarapan Bersama R. Makan Bersama 6.45 Santai Rumah Dinas 8.00 Bekerja R. Wakil Pengelola Istirahat / Ibadah R. Wakil Pengelola R. Ibadah Makan Siang Ruang Makan Bekerja / Rapat R. Wakil Pengelola R. Rapat Pulang Kerja Rumah Dinas Ibadah Bersama Ruang Ibadah 240

12 19.15 Makan Malam Bersama Ruang Makan Santai Ruang Keluarga Tidur Malam Kamar Tidur Sekretaris Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja / Rapat R. Sekretaris R. Rapat Istirahat / Ibadah R. Sekretaris R. Ibadah Makan R. Sekretaris Bekerja R. Sekretaris Pulang Rumah Sendiri Bendahara Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja / Rapat R. Bendahara R. Rapat Istirahat / Ibadah R. Bendahara R. Ibadah Makan R. Bendahara Bekerja R. Bendahara Pulang Rumah Sendiri Staf Usaha Tata Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja R. Tata Usaha Istirahat / Ibadah R. Tata Usaha R. Ibadah Makan R. Istirahat Bekerja R. Tata Usaha Pulang Rumah Sendiri Resepsionis Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja R. Resepsionis Istirahat / Ibadah R. Resepsionis R. Ibadah Makan R. Istirahat Bekerja R. Resepsionis Pulang Rumah Sendiri 241

13 Aktivitas Pelaku Pegawai Pada tabel 4.4 menunjukkan aktivitas pelaku pegawai yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang : Tabel 4. 4 Studi Aktivitas Pelaku Pegawai Panti Asuhan Terpadu Sumber : Analisa Pribadi PELAKU WAKTU AKTIVITAS RUANG Pengembanga n Fisik Anak Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja Melakukan Cek Up Melatih Kebugaran Istirahat / Ibadah R. Pengembangan Ruang Cek Up R. Pelatihan Fisik R. Resepsionis R. Ibadah Makan R. Istirahat Bekerja R. Resepsionis Pulang Rumah Sendiri Tenaga Medis Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja Melakukan Cek Up Memberi Obat R. Medis Ruang Cek Up R. Obat R. Penyakit Menular Istirahat / Ibadah R. Istirahat R. Ibadah Makan R. Istirahat Bekerja R. Resepsionis Pulang Rumah Sendiri Tenaga Konseling Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja Melakukan Pembinaan Istirahat / Ibadah R. Konseling R. Istirahat R. Ibadah Makan R. Istirahat Bekerja R. Konseling 242

14 16.00 Pulang Rumah Sendiri Psikolog Datang Panti Asuhan Parkir Kendaraan Parkir Pengelola Bekerja Tes Psikolog Anak Istirahat / Ibadah R. Psikolog R. Istirahat R. Ibadah Makan R. Istirahat Bekerja R. Psikolog Pulang Rumah Sendiri Guru Agama Datang / Parkir Parkir Pengelola Ibadah Bersama R. Ibadah Mengajari Mengaji R. Ibadah Ibadah Bersama R. Ibadah Pulang Rumah Sendiri Koordinator Keterampilan Datang / Parkir Parkir Pengelola Menjelaskan Materi Melatih Keterampilan R. Keterampilan Jahit, Komputer, Elektronika Pulang Rumah Sendiri Petugas Piket Perpustakaan Bangun Tidur Kamar Tidur Membersihkan Kamar Kamar Tidur Ibadah Ruang Ibadah Piket Jaga Perpustakaan R. Perpustakaan Mandi Kamar Mandi Sarapan Bersama Ruang Makan Jaga Perpustakaan Merapikan Buku R. Perpustakaan Istirahat / Makan R. Istirahat Ibadah R. Ibadah Jaga Perpustakaan Merapikan Buku R. Perpustakaan Pulang Asrama Panti Jaga Perpustakaan R. Perpustakaan 243

15 Merapikan Buku Tidur Malam Kamar Tidur Bangun Tidur Kamar Tidur Koki Membersihkan Kamar Kamar Tidur Koki Ibadah Bersama Ruang Ibadah Mengambil Makanan Memotong Makanan Mencuci Makan Menyiapkan Makanan Gudang Pendingin Ruang Dapur Sarapan Pagi Ruang Makan Mencuci Perabot Masak Ruang Dapur Mandi Kamar Mandi Belanja Pasar Menyimpan Belanjaan Gudang Pendingin Koki / Juru Masak Mengambil Makanan Memotong Makanan Mencuci Makanan Menyiapkan Makanan Gudang Makanan Istirahat / Makan Siang R. Istirahat Ibadah R. Ibadah Mencuci Perabot Masak Ruang Dapur Tidur Siang Kamar Tidur Koki Bangun Tidur Kamar Tidur Koki Mandi Kamar Mandi Ibadah Bersama Ruang Ibadah Menghangatkan Makanan Menyiapkan Makanan Ruang Dapur Ibadah Bersama Ruang Ibadah Makan Malam Ruang Makan Mencuci Perabot Masak Ruang Dapur Tidur Malam Kamar Tidur Koki OB / Petugas Kebersihan Datang Parkir Kendaraan Membuatkan Minum Mengambil Peralatan Menyapu Ruang Parkir Pantry Gudang Kebersihan 244

16 Mengepel Menyikat Kamar Mandi Semua Area Panti Istirahat / Makan R. Istirahat Ibadah Ruang Ibadah Membuatkan Minum Mengambil Peralatan Menyapu Mengepel Menyikat Kamar Mandi Pantry Gudang Kebersihan Semua Area Panti Pulang Rumah Sendiri Sopir Bangun Kamar Tidur Sopir Membereskan Kamar Kamar Tidur Sopir Ibadah R. Ibadah Mandi Kamar Mandi Sarapan Bersama Ruang Makan Mengambil Mobil Ruang Parkir Mengantar Anak Sekolah Pulang Memarkir Mobil Istirahat / Ibadah Menjemput Anak Sekolah Pulang Memarkir Mobil - Ruang Parkir R. Istirahat R. Ibadah - Ruang Parkir Makan Siang Ruang Makan Istirahat Ruang Istirahat Mandi - Teknisi Datang / Parkir Ruang Parkir Mengambil Peralatan Mengecek ME Memperbaiki Gudang Peralatan Istirahat / Makan R. Istirahat Ibadah R. Ibadah Bekerja Ruang Teknisi Pulang Rumah Sendiri 245

17 Tukang Kebun Datang / Parkir Ruang Parkir Mengambil Peralatan Memotong Rumput Mencangkul Istirahat / Makan Membersihkan Diri Gudang Alat Area Kebun R. Istirahat Kamar Mandi Ibadah R. Ibadah Bekerja Kebun Pulang Rumah Sendiri Pelaku Pengunjung Pada tabel 4.5 menunjukkan aktivitas pelaku pengunjung yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang : Tabel 4. 5 Studi Aktivitas Pelaku Pengunjung Panti Asuhan Terpadu Sumber : Analisis Pribadi PELAKU WAKTU AKTIVITAS RUANG Orang Tua Jam Kerja Datang / Parkir Bertanya Ke Resepsionis Menunggu Bertemu Anak / Pengasuh, Mengobrol Makan / Minum Pulang Ruang Parkir R. Resepsionis Ruang Tunggu Ruang Tamu Ruang Komunikasi Taman R. Istirahat Rumah Sendiri Guru Jam Kerja Datang Bertanya Ke Resepsionis Menunggu Mengobrol dengan Anak dan Pengasuh Pulang Ruang Parkir R. Resepsionis Ruang Tunggu Ruang Tamu Ruang Komunikasi Rumah Sendiri Teman Jam Bermain Datang Bertanya Petugas / Resepsionis Ruang Parkir Pos Keamanan Resepsionis 246

18 Mengobrol Bermain Mengerjakan Tugas Pulang Ruang Tamu Ruang Komunikasi Perpustakaan Ruang Belajar Ruang Les Taman Rumah Sendiri Masyarakat Jam Kerja Datang Bertanya Ke Petugas Melihat-lihat Mengobrol Ikut Pelatihan Keterampilan Pulang Raung Parkir Pos Keamanan Resepsionis Ruang Tamu Taman R. Keterampilan Menjahit, Komputer, Elektronik Rumah Sendiri Petugas Dinas / Tamu Pengelola Datang Ruang Parkir Betanya Ke Ruang Resepsionis Resepsionis Bertemu Pimpinan Mengobrol Ruang Tamu Melihat Seluruh Area Panti Memantau Mengecek Area Panti Pulang - c. Kebutuhan Ruang Pada tabel 4.6 menunjukkan pengelompokkan fasilitas utama yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang. Tabel 4. 6 Pengelompokan Fasilitas Utama Secara Mikro Sumber : Analisa Pribadi FASILITAS UTAMA NO RUANG SIFAT RUANG IN / OUTDOOR 1 Asrama - R. Tidur Anak - R. Tidur Pengasuh - R. Belajar - Perpustakaan 247

19 - R. Makan - R. Dapur - R. Cuci Pakaian - R. Jemur - Kamar Mandi - R. Tamu Pengunjung - R. Komunikasi - R. Tidur Tamu Pengunjung - Gudang Makanan - Gudang Alat / Perabot - R. Konseling - R. Tidur Koki 2 Tempat Ibadah - R. Wudhu - Kamar Mandi - Ruang Shalat - Servis - Servis - Servis - Servis - Servis - Publik - Publik - Publik - Outdoor Pada tabel 4.7 menunjukkan pengelompokkan fasilitas utama yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang. Tabel 4. 7 Pengelompokan Fasilitas Penunjang Secara Mikro Sumber : Analisa Pribadi FASILITAS PENUNJANG NO RUANG SIFAT RUANG IN / OUTDOOR 1 Ruang Keterampilan - R. Keterampilan Menjahit - R. Keterampilan Komputer - R. Keterampilan Elektronik - Gudang Bahan dan Alat - R. Display Pakaian - R. Koordinator 2 Ruang Serbaguna - Aula - R. Pelatihan Musik - R. Kesenian - R. Pengembangan Bakat 3 Ruang Kesehatan - Ruang Cek Up - Ruang Konsultasi Dokter - R.Khusus Penyakit Menular - Ruang Opnam 248

20 - Ruang Obat - Ruang Dinas Dokter 4 R. Perkembangan Fisik / Gizi - Ruang Cek Up - Ruang Konsultasi 5 R. Psikolog - Ruang Konsultasi - Ruang Tes psikolog 6 Ruang Les - Ruang Les - Ruang Guru Les 7 Lapangan Olah Raga - Lap Basket - Lap Futsal / Bola - Lapangan Badminton - Publik - Publik - Publik - Publik - Publik - Outdoor - Outdoor - Outdoor Pada tabel 4.8 menunjukkan pengelompokkan fasilitas pengelola yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang. Tabel 4. 8 Pengelompokan Fasilitas Pengelola Secara Mikro Sumber : Analisa Pribadi FASILITAS PENGELOLA NO RUANG SIFAT RUANG IN / OUTDOOR 1 Rumah Dinas Kepala Panti - Ruang Tamu - Ruang Keluarga - Kamar Tidur - Dapur - Kamar Mandi - Ruang Cuci - Ruang Jemur 2 Rumah Dinas Wakil Pengelola - Ruang Tamu - Ruang Keluarga - Kamar Tidur - Dapur - Kamar Mandi - Ruang Cuci 249

21 3 Kantor - Ruang Jemur - R. Informasi - Resepsionis - Ruang Tata Usaha - Ruang Pegawai - Ruang Tamu Pengelola - Ruang Tunggu - Ruang Rapat - R. Sekretaris - R. Bendahara - Pantry - R. OB - Ruang Sopir - R. Koordinator Pengasuh - Publik - Publik Pada tabel 4.9 menunjukkan pengelompokkan fasilitas servis dan pelayanan yang terdapat pada panti asuhan terpadu di Kota Semarang. Tabel 4. 9 Pengelompokan Fasilitas Servis Secara Mikro Sumber : Analisa Pribadi FASILITAS SERVICE / PELAYANAN NO RUANG SIFAT RUANG IN / OUTDOOR 1 Fasilitas Service Bangunan - R. CCTV - R. Genset - R. Panel Listrik - R. Pengolahan Air 2 Pelayanan Publik - Pos Keamanan - Ruang Parkir - Taman - Kebun - Publik - Publik - Publik - Publik - Outdoor - Outdoor - Outdoor 250

22 d. Program Luas Ruang Jumlah Pengguna Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang dalam perhitungan program ruang berdasarkan kapasitas pengguna panti asuhan yang dapat dilihat pada tabel 4.10 : Tabel Penghuni Panti Asuhan di Kota Semarang Sumber : Analisa Pribadi PENGHUNI Anak Asuh Pengasuh Pengelola Pegawai Peserta Keterampilan Harian JUMLAH JUMLAH 180 Anak 36 Pengasuh 9 Orang 46 Orang 60 Orang 331 Orang Jumlah program luasan ruang yang akan digunakan untuk Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang adalah sebagai berikut yang dapat dilihat pada tabel 4.11 : Tabel Kebutuhan Luas Panti Asuhan Sumber : Analisis Pribadi FASILITAS RUANG LUAS (M 2 ) UTAMA PENUNJANG Asrama 2804 Ruang Ibadah Luas Total m 2 Ruang Keterampilan Ruang Serbaguna Ruang Kesehatan Ruang Pengembangan Fisik Ruang Psikolog Ruang Les / Bimbingan Belajar Lapangan Olah Raga 901 Luas Total m 2 251

23 PENGELOLA SERVICE Rumah Dinas Kepala Pengelola Rumah Dinas wakil Kepala Pengelola Ruang Kantor Luas Total m 2 Service Bangunan Service Pengunjung Parkir Luas Total m 2 Berikut merupakan rekapitulasi kebutuhan ruang panti asuhan yang dapat dilihat pada tabel 4.12 : Tabel Jumlah Besaran Ruang Panti Asuhan Sumber : Analisis Pribadi REKAPITULASI Fasilitas Utama m 2 Fasilitas Penunjang m 2 Fasilitas Pengelola m 2 Fasilitas Servis m 2 JUMLAH 4852 m 2 Sirkulasi 10 % 485 m 2 TOTAL 5337 m 2 Luas Parkir : m 2 Luas Lapangan OR : 901 m 2 Menurut peraturan Keterangan Rencana Kota tentang pemanfaatan zoning tiap kelurahan, tapak panti asuhan berada di jalan Hanoman Raya Kelurahan Krapyak termasuk ke dalam zoning 6 yang mempunyai regulasi untuk lingkungan permukiman KDB maksimal 70 %, KLB maksimal 1.5 dan ketinggian maksimum 3 lantai atau ±15 meter. 252

24 Ditanya : Luas lahan yang dibutuhkan? Jawab :... Luas Lahan = (Luas Bangunan / KLB) + Parkir + Lapangan = (5337/ 1.5 ) = = m 2 Luas Lantai Dasar = Luas Lahan x KDB = x 40 % = 1930 m 2 Jumlah Lantai = Luas Bangunan / Luas Lantai Dasar = 4825/1930 = 3 Lantai Penggunaan Sistem Struktur Sistem struktur yang digunakan pada proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang adalah sistem struktur rangka, berikut spesifikasinya : a. Pondasi Pada bangunan proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang akan menggunakan pondasi fot plat, lajur beton, dan strauss pile dikarenakan bangunan yang direncanakan adalah 1-253

25 3 lantai, berikut adalah pondasinya yang dapat dilihat pada tabel 4.13 : Tabel Rencana Penggunaan Pandasi Panti Asuhan Sumber : Pondasi Telapak Strauss Pile b. Lantai Ada beberapa macam dan jenis lantai yang digunakan antara lain keramik, parquet dan vinyl, berkut adalah penjelasan mengenai ukuran yang digunakan serta pengaplikasian pada ruang yang ada di panti asuhan yang dapat dilihat pada tabel 4.13 Tabel Program Penggunaan Penutup Lantai Panti Asuhan Sumber : Analisis Pribadi JENIS PENUTUP UKURAN RUANG Keramik Keramik 60x60 40x40 - Aula - Ruang Keterampilan - Ruang Ibadah - Ruang Tidur Anak - Ruang Tidur Pengasuh - Perpustakaan - Ruang Belajar - Ruang Makan Keramik 30x30 - Rumah Dinas Kepala dan Wakil 254

26 Keramik 20x20 - Ruang Dapur - Ruang Tamu Pengunjung - Ruang Kesehatan - Ruang Pengembangan Fisik - Ruang Psikolog - Ruang Kantor - Ruang Servis Bangunan - Pos Keamanan - Kamar Mandi - Ruang Cuci Vynil - - Dapur Parquet - - Ruang Bermain Anak - Ruang Keluarga c. Dinding Ada beberapa macam material yang digunakan untuk membuat dinding pada proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang yaitu bata merah, hebel, partisi, kaca. Berikut adalah program pengaplikasiannya yang akan diterapkan pada bangunan ini yang dapat dilihat pada tabel 4.14 : Tabel Program Penggunaan Dinding Panti Asuhan Sumber : Analisis Pribadi JENIS DINDING MATERIAL RUANG Pengisi Partisi Fasad Bata Hebel Bata Merah GRC Kaca - Asrama - Ruang Ibadah - Ruang Keterampilan - Ruang Serbaguna - Rumah Dinas - Pos Keamanan - Kamar Mandi - Ruang TU - Ruang Pegawai Batu Alam - Asrama - Asrama - Ruang Keterampilan 255

27 - Ruang Keterampilan - Ruang Serbaguna d. Struktur Atap Struktur atap yang digunakan pada proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang adalah baja ringan, baja konvensional, dan kayu. Yang dapat dilihat pada tabel 4.15 : Tabel Program Penggunaan Struktur Atap Panti Asuhan Sumber : Analisis Pribadi STRUKTUR Baja Konvensional Baja Ringan PENUTUP ATAP Genteng Onduline Genteng Onduline RUANG - Asrama - Ruang Serbaguna - Ruang Keterampilan - Rumah Dinas - Kantor Pengelola Kayu Genteng - Pos Keamanan Program Sistem Utilitas a. Sistem Pemadam Kebakaran Pada proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang akan menggunakan sistem pemadam kebakaran yang lengkap antara lain smoke detektor, tabung APAR, sprinkel, box hydrant, dan hydran pilar yang dapat dilihat pada tabel 4.17 : 256

28 Tabel Rencana Sistem Pemadam Panti Asuhan Sumber : Sprinkel Box Hydrant Sumber : Sumber : Hidran Pillar Smoke Detector Sumber : Sumber : Untuk pompa yang digunakan pada bangunan ini adalah pompa elektrik, pompa jockey dan pompa Diesel. b. Sistem Penangkal Petir Menggunakan sistem penangkal elektrostatik yang merupakan tipe penangkal petir aktif, karena seolah-olah menjemput petir sebelum disambar untuk dinetralkan ke dalam tanah yang dapat dilihat pada gambar 4.1 : 257

29 Gambar 4. 1 Rencana Sitem Penangkal Petir Panti Asuhan Sumber : c. Sistem Air Bersih Pada proyek Panti Asuhan Terpadu di Kota Semarang akan menggunakan sistem distribusi air bersih Down Feed System untuk menghemat penggunaan kebutuhan listrik karena hanya menggunakan pompa air sekali saja pada saat pengisian ke top tank yang dapat dilihat pada diagram 4.1 : Top Tank PDAM Pompa Air Gravitasi Meteran Groun Tank Bangunan Diagram 4. 1 Skema Down Feed System Utilitas Panti Asuhan Terpadu Sumber : Analisis Pribadi Untuk kebutuhan standar manusia perhari menurut UNESCO adalah 60 liter / orang, dengan begitu kebutuhan air untuk 331 orang adalah sekitar 331 x 60 = liter, untuk itu perlu disediakan penampungan air yang dapat mencukupi kebutuhan air. 258

30 d. Sistem Limbah Kotor Ada 2 macam sistem air kotor yang akan digunakan pada panti asuhan ini yaitu sistem limbah cair (grey water) sistem limbah padat (black water). Sistem limbah cair meliputi air dari hujan, kamar mandi, wastafel, air cucian yang akan di alirkan menuju bak kontrol kemudian alirkan menuju penampungan kemudian di alirkan ke saluran kota atau resapan yang dapat, berikut adalah sistem limbah cair yang dapat dilihat pada diagram 4.2 yang tertera di bawah ini : Air Hujan Kamar Mandi Wastafel Air Cucian Bak Kontrol Penampungan Sal. Kota Bak Kontrol Resapan Diagram 4. 2 Skema Sistem Limbah Cair Sumber : Analisis Pribadi Sistem limbah padat merupakan pembuangan kloset yang di alirkan menuju bak kontrol kemudian dialirkan menuju septictank agar terurai ke jika sudah terurai dialirkan menuju resapan dan saluran kota yang dapat dilihat pada diagram 4.3 : 259

31 Kloset Bak Kontrol Septick Tank Resapan Sal Kota Diagram 4. 3Skema Sistem Limbah Padat Sumber : Analisis Pribadi e. Sistem Kelistrikan Menggunakan sumber listrik dari PLN dan generator set (genset) untuk memenuhi kebutuhan sumber listrik. f. Sistem Keamanan Sistem keamanan pada bangunan panti asuhan adalah menggunakan CCTV dan pos keamanan. CCTV diletakkan pada sudut-sudut bangunan yang memungkinkan semua area dapat terlihat. g. Sistem Telekomunikasi Ada beberapa sistem yang digunakan pada bangunan ini yaitu sistem telephone, fax, sistem internet. Sistem telepon dibagi menjadi dua yaitu full duplek dan simpleks, full duplek merupakan sistem telepon dimana kedua belah pihak dapat berkomunikasi secara bersamaan, sistem ini akan dipasang pada ruang pengelola, kemudian sistem simpleks merupakan suatu sistem satu arah, pengguna tidak dapat berkomunikasi secara bersamaan dan harus bergantian, sistem ini akan digunakan oleh para sekurity. Berikut merupakan sistem 260

32 full duplek dan simpleks yang dapat dilihat pada diagram 4.4 dan diagram 4.5 : Diagram 4. 4 Rencana Sistem Full Duplek Panti Asuhan Sumber : Diagram 4. 5Rencana Sistem Simpleks Panti Asuhan Sumber : 261

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas a. Pengelompokan Aktivitas Terdapat beberapa aktivitas yang terdapat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG 5.. Program Dasar Perencanaan Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Cafe and Chocolate Factory di Semarang dibagi menjadi 2 bagian yaitu program ruang dan tapak terpilih.

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 47 BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan terdiri atas kelompok ruang, program ruang, dan tapak terpilih. Kelompok ruang merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning Handrail diperlukan di kedua sisi tangga dan harus ditancapkan kuat ke dinding dengan ketinggian 84.64 cm. 6. Pintu Ruangan Pintu ruang harus menggunakan panel kaca yang tingginya disesuaikan dengan siswa,

Lebih terperinci

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016) BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1 Program Dasar Perencanaan Dalam perencanaannya, asrama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tourist Information Center Toraja Utara ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh program ruang sebagai berikut. Tabel

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16. BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Luas Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVI Semester Gasal Tahun 2014 / 2015 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PANTI ASUHAN KATOLIK Tema Desain : Arsitektur Tropis Fokus Kajian : Penerapan Sistem Keamanan Anak dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT 6.1. Fungsi Bangunan Fungsi dari bangunan Student Apartment ini sendiri direncanakan sebagai tempat untuk mewadahi suatu hunian yang dikhususkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIV, Semester Gasal, Tahun Ajaran 2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PANTI REHABILITASI ANAK DI SEMARANG Tema Desain Arsitektur Organik Fokus Kajian Desain Keamanan Bangunan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA SULAWESI SELATAN DI YOGYAKARTA 5.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1.1. Penentuan Zoning Pembagian zone ruang pada

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Galeri Lukisan di Semarang ini bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan galeri lukisan dengan kelengkapan

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Filosofi Konsep Dasar BAB IV KONSEP PERANCANGAN Student Housing Kaku / Vertikal Arsitektur Hijau Humanis dan Ramah Lingkungan Interaksi dan Terpusat Berinteraksi Diagram 6. Filosof konsep dasar Kehidupan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP 5.1 Program Dasar Perencanan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran ruang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo merupakan tempat dimana anak-anak terlantar dapat tinggal, terpenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 PROGRAM RUANG a. Kelompok Penerima Tabel 5.1 Kelompok Penerima JENIS RUANG KAPASITAS LUAS Parkir Pengelola

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Konsep perancangan bangunan didapatkan dari hasil studi literatur dan lapangan berdasarkan topik terkait. Penjelasan pemikiran penulis pada pendekatan konsep yang telah

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, didapatkan jumlah pelaku kegiatan di Sekolah

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 101 BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Jumlah Unit Hunian Unit hunian dalam kampung nelayan vertikal tambak lorok ini akan dihuni oleh warga

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Dasar Aspek Fungsional Program dasar aspek fungsional rumah susun pada Rumah Susun Milik di Jakarta

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga. BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga bertujuan untuk meningkatkan minat siswa di keahlian kuliner di kecamatan Banyumanik,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

Lapas Kelas I A Kedungpane

Lapas Kelas I A Kedungpane BAB V PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA 5.1. Tapak Terpilih Lokasi tapak dipilih berdasarkan rencana pembangunan lapas wanita oleh Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah, yaitu

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Program dasar perencanaan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro terdiri dari program ruang dan daya

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra / Performance Arsitektural Pada pembangunan Sport Club di kota Semarang ini maka tidak lupa dari peranan aspek visual yang cukup menarik.

Lebih terperinci

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS TUGAS AKHIR SARJANA STRATA-1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Kebutuhan ruang pada bangunan terminal ditentukan oleh kegiatan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Massa Bangunan Konsep massa bangunan di ambil dari axis terhadap site di Tapak dan lingkungan sekitar. 1. Letak site yang berdempetan dengan kawasan candi prambanan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Gedung Sinepleks di Kota Semarang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas hiburan dan rekreasi

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur, BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil

Lebih terperinci

5.1 Konsep Perencanaan Konsep Lokasi dan Tapak Memuat persyaratan-persyaratan atau batasan dan paparan kondisi tapak serta luasan tapak.

5.1 Konsep Perencanaan Konsep Lokasi dan Tapak Memuat persyaratan-persyaratan atau batasan dan paparan kondisi tapak serta luasan tapak. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perencanaan 5.1.1 Konsep Lokasi dan Tapak Memuat persyaratan-persyaratan atau batasan dan paparan kondisi tapak serta luasan tapak. Alamat : JL. Hayam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya tentang analisis maka ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1. Rekapitulasi program ruang GOR Kudus Wisma Atlet untuk 30 orang 1 Hall 60 2 R.Tidur Atlet

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA V.1 Konsep Dasar Perencanaan merupakan fasilitas pendidikan pra-sekolah yang menangani anak-anak usia

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci