LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR RAGAM PERAN MANDIRI TAHUN 2016

Transkripsi

1 LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR RAGAM PERAN MANDIRI TAHUN 2016 Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK Nomor 04/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 05/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat. Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT BPR Ragam Peran Mandiri yang tercermin dari governace system yang mencakup Governance Structure, Governance Process dan Governance Output pada 9 (Sembilan) faktor yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corpore Governance) yang bail dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai pokok yang tertuang dalam GCG. Penelian GCG dilakukan dengan metode self-assessment berdasarkan laporan-laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya. Penilaian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank Rating/RBBR) Selain itu, laporan ini diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan stakeholder guna mengetahui kinerja Bank, tingkat kepatuhan (compliance) terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku secara umum pada industry perbankan serta pelaksanaan prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas pertanggungjawaban, independensi dan kesetaraan. Prinsip tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi Bank terutama BPR dalam menjalankan aktivitas operasionalnya di tengah persaingan bisnis. Page 1

2 Pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip GCG selama tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut : A. Kebijakan Tata Kelola 1. Tata cara penilaian kinerja dewan komisaris; 2. Tata cara penilaian kinerja dewan direksi 3. Kebijakan sukses direksi; 4. Pelatihan dan Program Pengenalan untuk Dewan Komsisaris (BOC) dan Dewan Direksi (BOD) dan Induction Program; 5. Prinsip-prinsip Utama Kebijakan; 6. Kriterian Seleksi Vendor; 7. Seleksi Vendor dan Manajemen Proses Pengadaan Barang dan Jasa; 8. Evaluasi Kinerja Vendor; 9. Peran Pengendalian Internal dalam proses pengadaan barang dan jasa; 10. Kriteria kandidat anggota dewan komisaris; 11. Identifikasi dan seleksi kandidat dewan komisaris dan masa kerja komisaris; 12. Identifikasi dan seleksi kandidat dewan komisaris dan masa kerja direksi; 13. Kebijakan manajemen resiko dan pilar-pilar manajemen resiko; 14. Pokok-pokok kebijakan keragaman dewan komsiaris dan dewan direksi; 15. Pokok-pokok rapat rutin dan RUPS; 16. Media komunikasi 17. Laporan Keuangan 18. Website Perusahaan 19. Pokok-pokok kebijakan hadiah (gratifikasi); 20. Pokok-pokok kebijakan whistleblower; B. Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan ( GCG) 1. Komitemen Tata Kelola (Governance Commitment) Komitmen pelasanaan tata kelola yang baik telah dicanangkan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen Bank. Praktik-Praktik penerapan prinsip GCG dan nilai-nilai yang dianut oleh Bank yakni : Passion (semangat), Reliable (dapat diandalkan), Integrity (Integritas), Dynamic (Dinamis) dan Excellent (menjadi yang terbaik) menjadi dasar bagi governance commitment di BPR Ragam Peran Mandiri. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pengelolaan yang baik terhadap aktivitas kerja, kualitas sumber daya manusia dan pelaksanaan code of conduct (komitmen integritas) serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku. 2. Struktur Tata Kelola (Governance Structure) BPR Ragam Peran Mandiri telah memiliki Governance Structure yang sangat memadai untuk melaksanakan tata kelola yang baik hanya saja jumlah Direksi kurang 1 (satu) tetapi kami telah mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai pengajuan Direktur Kepatuhan sdri Sari Oktiani pada tanggal 18 Mei 2017 dan mendapatkan hasil penolakan mengenai hasil penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper tes) dari OJK pada tanggal 22 Juni 2017 sehingga atas hal tersebut BPR Ragam Peran Mandiri belum memiliki anggota direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Page 2

3 Governance Struckture juga telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan didukung kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya serta memiliki pedoman kerja tertulis sebagai landasan kerja. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan-satuan kerja tersebut dengan unit kerja bisnis sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara independen. Agar tata kelola dapat berjalan dengan baik, BPR Ragam Peran Mandiri telah membuat kebijakan dan prosedur yang lengkap dan selalu dilakukan proses pengkinian serta disesuaikan dengan peraturan OJK dan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku. Kebijakan dan prosedur tersebut disampaikan secara secara transparan kepada seluruh pegawai baik secara langsung melalui sosialisasi maupun dengan cara mempublikasikan dalam media yang mudah untuk diakses oleh seluruh pegawai. Seluruh unit kerja telah memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas dengan job Description dan pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi. Selain kelengkapan kebijakan dan prosedur, aktivitas Bisnis Bank juga didukung dengan system informasi manajemen yang memadai yang memudahkan semua pegawai mendapatkan data yang akurat, tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai Peraturan Bank Indonesia dan peraturan intansi lainnya yang terkait dengan aktivitas Bank; 3. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan merupakan organ tertinggi dan memiliki hak veto diantara organ-organ Perseroan lainnya. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdiri dari RUPS Tahunan dari RUPS Luar biasa. RUPS BPR Ragam Peran Mandiri di tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 16 September 2016 dengan agenda sebagai berikut : 1) Menyetujui pengunduran diri dan pemberhentian Bapak Sunardi dari jabatan sebagai Direktur. 2) Menyetujui pengangkatan Bapak Abdul Rachim sebagai Direktur. 3) Menyetujui bahwa Dewan Komisaris tidak menerima gaji di BPR Ragam Peran Mandiri. Sehingga sususnan anggota Direksi dan Dewan Komisaris BPR ragam Peran Mandiri adalah sebagai berikut : Susunan Dewan Komisaris Dewan Komisaris No Jabatan Nama 1 Komisaris Utama Redja Sutargo 2 Komisaris Lorette V Pelealu 3 Komsiaris Frederick Rachmat Page 3

4 Susunan Direksi Dewan Direksi No Jabatan Nama 1 Direktur Abdul Rachim 4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Dewan komisaris mempunyai kewajiban untuk menjalankan pengawasan serta memberikan saran atas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Dewan Komisaris harus bersikap dan bertindak independen. BPR Ragam Peran Mandiri belum sepenuhnya menerapkan ketentuan mengenai GCG pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1) BPR Yang memiliki modal inti kurang dari Rp ,00 (lima puluh miliar rupiah) wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. BPR Ragam Peran Mandiri saat ini memiliki 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris; Komisaris Utama Komisaris Komsiaris Jabatan Dewan Komisaris Nama Redja Sutargo Lorette V Pelealu Frederick Rachmat 2) Penugasan anggota Dewan Komisaris belum melalui proses Penilaian Kemampuan Kepatutan (Fit and proper Test) sesuai dengan ketentuan; 3) Dewan Komisaris Perseroan masih memiliki hubungan keluarga, hubungan kepengurusan, maupun hubungan kepemilikian saham dengan anggota dewan komisaris lainnya. 4) Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris mencapai 100% dengan persentase saham masing-masing sebagai berikut : Susunan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Jabatan Nama Komposisi Saham Komisaris Utama Redja Sutargo 40 % Komisaris Lorette V Pelealu 40 % Komsiaris Frederick Rachmat 20 % Page 4

5 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, yaitu melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha Bank, mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja, anggaran tahunan, kebijakan manajemen resiko serta memutuskan permohonan atas usulan Direksi berkaitan dengan transaksi atau kegiataan usaha yang melampaui kewenangan Direksi. Dewan Komisaris juga melakukan upaya pembinaan dan pengembangan agar rencana bisnis BPR Ragam Peran Mandiri dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan dilakukannya tata kelola perusahaan yang baik. Rapat Dewan Komisaris 1. Rapat Dewan Komisaris telah diselenggarakan setiap 3 (tiga) bulan sekali sebagaimana ketentuan dalam POJK No. 4/POJK.03/2015, Pasal 35 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR sebagai berikut : a. Rapat Ke-1 pada hari Senin Tanggal 18 Januari 2016 Pukul dengan materi utama rapat adalah : - Rencana bisnis BPR; - Isu-Isu strategis BPR; - Evaluasi/ Penetapan kebijakan strategis BPR; - Evaluasi dan realisasi bisnis BPR; b. Rapat Ke-2 pada hari Senin Tanggal 18 April 2016 Pukul dengan materi utama rapat adalah : - Rencana bisnis BPR; - Isu-Isu strategis BPR; - Evaluasi/ Penetapan kebijakan strategis BPR; - Evaluasi dan realisasi bisnis BPR; c. Rapat Ke-3 pada hari Rabu Tanggal 03 Agustus 2016 Pukul dengan materi utama rapat adalah : - Rencana bisnis BPR; - Isu-Isu strategis BPR; - Evaluasi/ Penetapan kebijakan strategis BPR; - Evaluasi dan realisasi bisnis BPR; d. Rapat Ke-4 pada hari Jumat Tanggal 23 Desember 2016 Pukul dengan materi utama rapat adalah : - Rencana bisnis BPR; - Isu-Isu strategis BPR; - Evaluasi/ Penetapan kebijakan strategis BPR; - Evaluasi dan realisasi bisnis BPR Page 5

6 5. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Jumlah, Komposisi, dan Independensi Direksi Direksi BPR Ragam Peran Mandiri berjumlah 1 (satu), dengan susunan sebagai berikut: Direktur Susunan Anggota Dewan Direksi Jabatan Nama Abdul Rachim Selama tahun 2016 terjadi Pengunduran diri dan pemberhentian Direksi serta Pengangkatan 1 (satu) Direksi baru. Pengunduran diri dan pemberhentian Direksi serta Pengangkatan anggota Direksi tersebut telah melalui RUPS yang telah disahkan oleh Notaris Amelia Jocelyn Situngkir, SH.,N.Kn yang berkedudukan di Jalan Raya Binong, Curug-Kabupaten Tangerang memalui Akta Nomor 05 tanggal 16 September 2016 mengenai pemberhentian dan pengangkatan Direksi. Anggota Direksi merupakan tenaga professional yang memiliki pengalaman pada industry perbankan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test); Anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, Perusahaan dan atau lembaga lain; Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, baik dalam skala 2 (dua) tingkat vertical maupun horizontal; Anggota Direksi telah membuat Surat Pernyataan tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komsiaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank; Jumlah, Komposisi, Integritas dan Kompetensi anggota Direksi sesuai dengan kegiatan usaha Bank, belum sepenuhnya memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yakni BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp ,00 (lima puluh miliar rupiah) wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi, untuk saat ini BPR Ragam Peran Mandiri baru memiliki 1 (satu) orang anggota Direksi. Page 6

7 Namun terdapat beberapa yang telah kami penuhi sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa keuangan antara lain: 1) Anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama atau kota/kabupaten yang berbeda pada propinsi yang sama atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada propinsi lokasi kantor pusat BPR; 2) Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan rekomendasi serta memperoleh persetujuan RUPS; 3) Anggota Direksi memiliki pengalaman dibidang operasional dan bisnis perbankan 4) Tidak terdapat kuasa umum dari anggota Direksi kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi; 5) Tidak ada anggota Direksi, baik secara sendiri ataupun bersama, memiliki saham melebihi dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada BPR Ragam Peran Mandiri maupun pada perusahaan lainnya; 6) Telah memiliki Pedoman dan tata Tertib yang berisi tata tertib kerja termasuk etika kerja, waktu kerja, dan rapat Direksi; 7) Tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa professional sebagai konsultan; 8) Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai; 9) Telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh Surat Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan; Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi telah melaksanakan Tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggran Dasar BPR dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank, antara lain : 1) Menetapkan tujuan dan startegi Bank untuk jangka panjang, menengah maupun tahunan dan disampaikan dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) untuk dimintakan persetujuan Dewan Komisaris dan disampaikan dalam RUPS sebelum diajukan ke OJK sebagaimana dalam ketentuan OJK 2) Menetapkan kebijakan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan mencanangkan Komitmen Integritas serta memastikan pelaksanaan prinsipprinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi; 3) Membuat kebijakan remunerasi dan kebijakan lainnya secara transparan, dan meminta pertimbangan Dewan Komisaris sebelum disahkan menjadi ketentuan; 4) Membentuk Audit Internal, Pejabat Eksekutif Manajemen Resiko, dan Pejabat Eksekutif Kepatuhan. 5) Menindaklanjuti hasil temuan Audit Internal, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain; 6) Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap prinsip kehati-hatian dan kepatuhan Bank secara periodik/ terus menerus; 7) Membuat laporan tahunan untuk dokumentasi keuangan secara transparan; 8) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham melalui RUPS; Page 7

8 Anggota Direksi telah melakukan pembelajaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Training dan/atau in-house yang dikuti oleh Direksi adalah sebagai berikut : Jabatan Nama Nama Pelatihan Penyelenggara Direktur Abdul Rachim Rencana Bisnis Zinsari Ir BPR Rapat Direksi Rapat direksi belum diadakan karena BPR Ragam Peran Mandiri baru memilki direksi 1 Orang 6. Penanganan benturan kepentingan Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Pejabat Eksekutif dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan BPR dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. Untuk saat ini BPR Ragam Peran Mandiri belum terjadi benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR. 7. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit intern Direktur Kepatuhan Dalam rangka penerapan fungsi kepatuhan, di tahun 2016 BPR Ragam Peran Mandiri telah mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai pengajuan Direktur Kepatuhan sdri Sari Oktiani pada tanggal 18 Mei 2017 dan mendapatkan hasil penolakan mengenai hasil penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper tes) dari OJK pada tanggal 22 Juni 2017 sehingga atas hal tersebut BPR Ragam Peran Mandiri belum memiliki anggota direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan; Pejabat Eksekutif Kepatuhan Sesuai dengan ketentuan POJK No. 04/POJK.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, BPR Ragam Peran Mandiri telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang independen terhadap operasional BPR untuk melaksanakan fungsi kepatuhan berdasarkan SK Direksi No. 0134/BPR/RPM/VI/2017 perihal Penunjukan Jabatan, dan sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 27 Juli 2017 dengan nomor surat S-511/KR.0113/2017 Dan pada tanggal 03 Agustus 2017 sdr Beny Yohanes Aruan mengundurkan diri dan pada tanggal 08 Agustus 2017 kami mengirimkan surat pemberitahuan pengunduran diri sdr Beny yohanes aruan ke Otoritas Jasa Keuangan dengan No Surat 0155/BPR/RPM/VIII/2017, atas hal tersebut sampai saat ini kami belum memiliki Pejabat Eksekutif Kepatuhan. Page 8

9 Pejabat Eksekutif Audit Intern Sesuai dengan ketentuan POJK No. 04/POJK.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, BPR Ragam Peran Mandiri belum memiliki Pejabat Eksekutif Audit Intern sehingga belum adanya pejabat eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern yang independen terhadap fungsi operasional. Berkaitan dengan penerapan fungsi kepatuhan, BPR Ragam Peran Mandiri belum memiliki Direktur Kepatuhan dan PE Kepatuhan Sehingga belum adanya pejabat eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah Rasio Gaji Pegawai Terendah dan Tertinggi 1 : 5,2 Rasio Gaji Direksi Terendah dan Tertinggi 1 : 1,7 Rasio Gaji Komisaris Terendah dan Tertinggi 1 : 1 Rasio Gaji Direksi Tertinggi & Pegawai Tertinggi 1 : 2,4 Jumlah Penyimpangan intern yang terjadi dan upaya penyelesasian oleh BPR a. Dalam transaksi kredit masih ditemukannya beberapa praktik-praktik yang tidak dijalankan sebagaimana diatur dalam SOP, misalnya tidak adanya PBB terupdate pada saat pengajuan, Slip Gaji yang hanya diberikan 1 bulan, Foto pada saat pencairan. b. Tidak dilengkapinya beberapa dokumen penting kredit yang seharusnya sudah menjadi kebijakan BPR, akibatnya proses pengkinian data tidak terlaksana dengan baik dan benar. 8. Penerapan Manjemen Resiko, termasuk Sistem Pengendalian Intern BPR telah menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan yang mengatur mengenai penerapan manajemen resiko bagi BPR. Page 9

10 9. Batas Maksimum Pemberian Kredit BPR Ragam Peran Mandiri telah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana dengan berpedoman pada ketentuan yang mengatur mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR. Kebijakan tentang BMPK BPR Ragam Peran Mandiri adalah mengacu pada ketentuan dimana ; a. Pinjaman kepada seluruh Pihak Terkait sebagaimana diatur dalam pasal 7 PBI Nomor 11/13/PBI/2009 adalah dihitung sebesar 10% dari modal inti BPR b. Pinjaman kepada 1 (satu) debitur pihak ketiga/tidak terkait ditetapkan paling tinggi 20% dari modal inti BPR c. Pinjaman kepada 1 (satu) kelompok peminjam Pihak Tidak Terkait ditetapkan paling tinggi 30% dari Modal BPR d. Dewan Komisaris BPR secara aktif ikut mengawasi pelaksanaan BMPK, baik pelanggaran BMPK maupun Pelampauan BMPK; 10. Rencana Bisnis BPR Ragam Peran Mandiri BPR telah menyusun rencana bisnis yang mencangkup rencana strategis jangka panjang dan rencana bisnis tahunan dan menyampaikan rencana bisnis tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan berpedoman pada ketentuan yang mengatur mengenai rencana bisnis BPR. Beberapa poin penting dalam penyusunan RKAT BPR sebagai berikut : a. Analisa makro ekonomi dan industri BPR dalam menentukan besaran rencana bisnis yang akan dijalankan pada tahun mendatang; b. Asumsi-asaumsi keuangan yang digunakan antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi, LPS, besaran pasar, dan kekuatan serta kelemahan guna mengantisipasi berbagai ancaman serta meraih beberapa peluang penting lainnya untuk rencana kerja tahun depan; c. Rasio-rasio yang dikehendaki dalam ukuran BPR yang sehat dan kuat, seperti Cash Ratio, CAR. LDR, NPL, ROA 11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Dalam rangka pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BPR Ragam Peran Mandiri menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai transparansi kondisi keuangan BPR. BPR Ragam Peran Mandiri telah melaksanakan transparansi informasi mengenai produk dan/atau layanan dan penggunaan data nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara seperti telah diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai transparansi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah. Untuk Transparansi informasi mengenai produk dan/atau layanan belum dapat diakses di website resmi BPR Ragam Peran Mandiri karena kami belum memiliki website BPR tetapi kami memiliki jejaring social seperti Intagram dan Facebook. Untuk Jejaring Sosial Instagram dapat diakses di alamat pt.bprragamperanmandiri dan untuk jejaring social facebook dapat diakses di alamat BPR Ragam Peran Mandiri Page 10

11 Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dewan Komisaris, BPR wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan pelaporan intern yang didukung oleh sistem informasi manajeman yang memadai. 12. Penilaian Sendiri (Self Assesment) terhadap Penerapan Tata Kelola Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indicator penilaian, disimpulkan bahwa BPR Ragam Peran Mandiri belum menetapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan Baik yang dilandasi oleh ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh regulator. Adapun beberapa hal yang akan diperbaiki adalah sebagai berikut : 1. Penanganan Benturan Kepentingan, Yaitu : Bank belum memiliki kebijakan yang mengatur secara khusus mengenai benturan kepentingan 2. Penerapan fungsi kepatuhan yaitu : Bank belum memiliki Pejabat Eksekutif sehingga belum ada pejabat eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penerapan budaya kepatuhan diseluruh jajaran organisasi 3. Penerapan Fungsi Audit Intern yaitu : Bank belum memiliki Pejabat Eksekutif Audit Intern sehingga belum adanya pejabat eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern yang independen terhadap fungsi operasional 4. Penerapan Manajemen Resiko yaitu : Bank belum memiliki Pejabat Eksekutif Audit Intern sehingga belum adanya pejabat eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan terkait penerapan manajemen resiko pada Bank. Berdasarkan hal tersebut, self assessment Tata Kelola-GCG BPR Ragam Peran Mandiri mencerminkan bahwa manajemen belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola GCG dengan Cukup baik dengan nilai self assessment adalah sebesar 2.74% (Dua Koma Tujuh Puluh Empat Persen). Apabila kelemahan dalam penerapan tata kelola tersebut, akan dilakukan perbaikan secara serius dan berkesinambungan sehingga kelemahan tersebut dapat diatasi dengan baik. Tangerang, 30 November 2017 PT. BPR Ragam Peran Mandiri ABDUL RACHIM Direktur Page 11