TINGGI KUAT LUAS. Kapasitas Lebih. Kinerja Makin. Distribusi Kian WE ARE READY. Higher Capacity. Stronger Performance. Wider Distribution

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINGGI KUAT LUAS. Kapasitas Lebih. Kinerja Makin. Distribusi Kian WE ARE READY. Higher Capacity. Stronger Performance. Wider Distribution"

Transkripsi

1 . WE ARE READY Kapasitas Lebih TINGGI Higher Capacity Kinerja Makin KUAT Stronger Performance Distribusi Kian LUAS Wider Distribution LAPORAN TAHUNAN 2011 Annual Report

2 Kami adalah perusahaan industri semen nasional terbesar di Indonesia tahun 2011, dari aspek: We are the largest national cement company in Indonesia in 2011 from the aspects of: PENDAPATAN REVENUE Pendapatan meningkat karena peningkatan volumen penjualan dan peningkatan harga jual. Perekonomian nasional yang membaik mendorong peningkatan kebutuhan semen tahun 2011 sebesar 17,7%, dengan proyeksi akan terus meningkat di tahuntahun mendatang. Revenue is rising due to increasing volumes of sales and selling price. The national economy is improving, driving demand for cement in 2011 increased by 17.7% and expected to continue to increase in the coming years. VOLUME PRODUKSI PRODUCTION VOLUME Rp 16.4 triliun trillion ton/tahun 19.8juta million tonnes/year Perseroan selama ini mampu meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan kapasitas produksi terpasang melalui program upgrading menjadi sebesar 20 juta ton dari 19 juta ton di tahun Dengan segera beroperasinya pabrik baru di Tuban dan Tonasa, kapasitas produksi akan bertambah 5 juta ton/tahun menjadi 25 juta ton/tahun. The Company has been able to improve operational efficiency and increase installed production capacity through its upgrading program to a total of 20 million tons up from 19 million tons per year in With the imminent operation of the new plants in Tuban and Tonasa, production capacity will increase by 5 million tons per year to 25 million tons per year.

3 vv PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 1 PANGSA PASAR MARKETSHARE 40.8 % Melalui sinergi pemasaran yang terus meningkat, kami berhasil mempertahankan market share terbesar di dalam negeri. Through improving marketing synergies, we have been able to maintain the largest domestic market share. JUMLAH ASET produktif NUMBER of Productive ASSETS Kami memiliki aset terbesar dengan produktivitas tinggi yang kami peroleh melalui pembangunan pabrikpabrik baru secara berkesinambungan seiring dengan pertumbuhan konsumsi dan perkembangan 19.7 perekonomian. triliun trillion We have the biggest assets with the highest production obtained through continuously building new plants in line with cement consumption and economic growth development. Rp JARINGAN DISTRIBUSI YANG MENJANGKAU SELURUH INDONESIA distribution network covering the whole of the archipelago Kami mampu menjangkau seluruh kawasan Nusantara, dari Sabang sampai Merauke dengan jaminan pasokan tepat waktu dan pola transportasi yang efisien dan efektif. We are able to reach the whole of the nation, from Sabang to Merauke, with guaranteed on time supplies and an efficient and effective transportation system. MEMBERI DIVIDEN DENGAN KONSISTEN consistently paying dividends 51% Memberikan dividen secara konsisten kepada para pemegang saham dengan tingkat rata-rata dividend payout ratio selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 51%. We pay dividends consistently, with a growth level for dividend value on average dividend pay-out ratio over the last 5 years of 51%. PT SEMEN GRESIIK (PERSERO) Tbk.

4 2 KAMI TERUS TUMBUH KEEP GROWING KONDISI YANG MEMACU PERTUMBUHAN INDUSTRI SEMEN NASIONAL THE Conditions Stimulate Growth in the National Cement Industry JUMLAH PENDUDUK INDONESIA indonesia's population 240 juta ± million KONSUMSI SEMEN PER KAPITA (SALAH SATU TERENDAH DI ASIA) cement consumption per capita (one of the lowest figures in Asia) ± 199 kg/tahun kg/year PENERAPAN 6 FOKUS STRATEGI PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG MENYAMBUT PELUANG PERTUMBUHAN KONSUMSI SEMEN Application of 6 Focused Long-Term Strategies Welcomes Opportunities for Cement Consumption Growth PENINGKATAN KAPASITAS memproyeksikan peningkatan kapasitas untuk memenuhi pertumbuhan permintaan. INCREASING capacity Projecting capacity increase in line with demand growth. PENGAMANAN ENERGI mengembangkan kemampuan pemenuhan kebutuhan energi untuk menjamin pasokan. ENERGY SECURITY developing the ability to fulfill energy requirements to secure supply. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

5 3 Sebagai pemimpin industri semen nasional di Indonesia, Semen Gresik menempati posisi strategis dan siap mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa. As the leading national cement industry in Indonesia, Semen Gresik plays a significant role to support economic growth and development of the nation. TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI economic growth AKSELARASI TINGKAT PEMBANGUNAN KONSTRUKSI dan infrastruktur Acceleration of construction and infrastructure development levels TINGKAT BUNGA YANG KONDUSIF* favorable interest rate* *3 tahun terakhir *Last 3 years PENINGKATAN PERINGKAT UTANG LUAR NEGERI MENJADI INVESTMENT GRADE Improved foreign debt rating to investment grade %/tahun 10.5 % rating %/year 6.5 % PEMENUHAN KEBUTUHAN KONSUMEN Meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen melalui pemenuhan berbagai produk yang berkualitas, layanan prima dan kontinuitas pasokan. Fulfilling customer needs Improving customer loyalty and satisfaction through a variety of quality products, excellent service and continuity of supply. PENGUATAN FAKTOR PENDUKUNG Meningkatkan seluruh faktor pendukung untuk mempercepat pencapaian tujuan perusahaan. ENABLE CORPORATE GROWTH Improving supporting factors to accelerate achievement of the Company's objectives. PENGUATAN CITRA KORPORASI Mengimplementasikan secara konsisten kebijakan triple bottom line untuk menguatkan citra corporasi. ENHANCE COMPANY IMAGE Consistently implementing the policy of triple bottom line to strengthening the Company image. PENGENDALIAN RISIKO UTAMA Mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan pada tingkat risiko yang dapat diterima. keep risk under control Delivering sustainable growth at an acceptable level of risk..

6 4 Memberi manfaat lebih besar bagi seluruh pemangku kepentingan CONTRIBUTING GREATER BENEFIT TO ALL STAKEHOLDERS KONTRIBUSI UNTUK NEGERI Contributing to the COUNTRY TURUT BERPERAN MENYEJAHTERAKAN MASYARAKAT Bringing prosperity to the public LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

7 5 Menunjang peningkatan penyerapan tenaga kerja baik dari industri semen maupun sektor yang terkait. Supporting employment both in the cement industry and related sectors. Meningkatkan pendapatan negara, baik dari pajak korporasi, dividen maupun pertumbuhan perekonomian di areal sekitarnya. Increasing state revenue through corporation tax, dividend payments, and economic growth in surrounding areas. MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Supporting Infrastructure Development Memungkinkan dibangunnya seluruh sarana maupun prasarana penunjang bagi kelancaran dunia usaha. Facilitating the development of entire facilities and supporting infrastructure for smoother running of business. Mendorong penurunan biaya distribusi berkat prasarana infrastruktur transportasi yang semakin memadai. Encouraging the slashing of distribution costs due to a more extensive transport infrastructure. Menunjang pemenuhan kebutuhan semen untuk membangun pemukiman yang layak dan nyaman bagi masyarakat. Supporting fulfillment of cement requirements to build decent and comfortable housing for the public. Mendukung tersedianya bangunan sarana dan prasarana lingkungan yang memadai. Supporting the availability of satisfactory facilities and infrastructure Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat berkat pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh sarana infrastruktur yang makin lengkap. Expanding employment opportunities for the people due to growing economy supported by more comprehensive infrastructure facilities. KONTRIBUSI UNTUK LINGKUNGAN CONTRIBUTION FOR ENVIRONMENT Aplikasi proses produksi berdasarkan pada clean development mechamism. A production process based on a clean development mechanism. Partisipasi pada upaya pemeliharaan lingkungan dan gerakan penghijauan. Participating in environmental conservation and re-greening projects. Penggunaan limbah industri lain untuk bahan baku penolong. Using waste products from other industries as an ancillary raw material..

8 6 daftar isi Table of contents IKHTISAR HIGHLIGHTS P.1 INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY PROFILE VISI DAN MISI Vision and Mission SEKILAS PERSEROAN Company In Brief P INFORMASI BAGI INVESTOR INFORMATION FOR SHAREHOLDERS GRAFIK KINERJA SAHAM Composition Stock Performance KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Shareholder Composition P IKHTISAR SAHAM, PEMBAYARAN DIVIDEN DAN KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM 58 Stock Highlights, Dividends Payment and Share Listing Chronology 59 IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights 8 STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM Ownership Structure 62 IKHTISAR OPERASIONAL Operational Highlights PERISTIWA PENTING Significant Events PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certifications STRUKTUR USAHA DAN ENTITAS ANAK Corporate Structure and Subsidiaries STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure PETA WILAYAH OPERASIONAL DAN DISTRIBUSI Map of Operational and Distribution Areas Kepemilikan Saham oleh Direksi Share Ownership by Directors DIVIDEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN Dividends and Dividend Policy KONDISI PASAR MODAL DAN KINERJA SAHAM PERSEROAN Capital Market Conditions and Performance of Company s Share LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report from the Board of Commissioners P LAPORAN DEWAN DIREKSI 24 Report from the Board of Directors ALAMAT KANTOR DAN AKSES INFORMASI Office Addresses and Access Information Entitas anak DAN Entitas asosiasi Investment in Subsidiaries and Associates NAMA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Name of Institutions and Stock Market Supporting Proffesional 70 P.73 TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL PERFORMANCE STRATEGI BISNIS Business Strategy PEMBANGUNAN PABRIK DAN FASILITAS DISTRIBUSI Building Production and Distribution Facilities PENGELOLAAN HUMAN CAPITAL Human Capital Management 74 PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Environmental Management 94 KESELAMATAN DAN 79 KESEHATAN KERJA 100 Occupational Health & Safety 84 INOVASI PERSEROAN Corporate Innovation 103 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Information and Communication Technology Development RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO Risk and Risk Management LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

9 7 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS P.120 P.260 TINJAUAN EKONOMI, TINJAUAN INDUSTRI DAN PROSPEK USAHA Economy Review, Industy and Business Prospect 122 TINJAUAN KINERJA Business Review Bidang Pemasaran dan Distribusi Marketing and Distribution Bidang Produksi Production Bidang Penelitian dan Pengembangan Research and Development LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Performance Review Laporan Laba Rugi Konsolidasian Highlights of Consolidated Income Statement Ikhtisar Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Position Highlights Arus Kas Cash Flow Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratios Realisasi Belanja Modal Realisation of Capital Expenditure TINJAUAN KINERJA Entitas anak Consolidated Performance Review of the Subsidiaries INFORMASI MATERIAL Material Information LAIN LAIN OTHERS Profil DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI The Board of Commissioners and the Board of Directors Profile Profil SINGKAT ANGGOTA KOMITE Brief Profile of Committee Members P LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT Tujuan PENERAPAN GCG GCG Aims Pedoman, Struktur dan Mekanisme Tata-kelola Guidelines, Structure and Governance Mechanism Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Policies Assessment Penerapan GCG Assessment of GCG Application RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting of Shareholders DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners direksi Board of Directors Komite Penunjang Dewan Komisaris The Board of Commissioners Supporting Committee P PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary Profile PROFIL KEPALA AUDIT INTERNAL Head of Internal Profile PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI The Board of Commissioners and Directors Report LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS P.287 RoadMap Penerapan GCG RoadMap for GCG Application 191 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 248 Implementasi GCG GCG Implementation INTERNAL AUDIT Internal Audit Office of The CEO Perkara Hukum Yang Dihadapi Perseroan Litigation PT SEMEN GRESIIK (PERSERO) Tbk

10 8 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights (dalam juta Rupiah) (in millions Rupiah) Ikhtisar Laporan posisi keuangan statement of financial position a) 2009 a) 2008 a) 2007 a) Aset Lancar Current Assets 7,646,145 7,345,868 8,221,270 7,085,685 5,270,175 Investasi pada Entitas Asosiasi Investments in Associates 80,193 69,630 64,408 57,303 47,996 Aset Tetap Fixed Assets 11,640,692 7,662,560 4,014,143 3,308,878 3,089,622 Aset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current Assets 294, , , , ,434 Total Aset Total Assets 19,661,603 15,562,999 12,951,308 10,602,964 8,515,227 Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 2,889,137 2,517,519 2,293,769 2,090,589 1,445,874 Liabilitas Jangka Panjang Non - Current Liabilities 2,157, , , , ,766 Total Liabilitias Total Liabilties 5,046,506 3,423,246 2,625,604 2,429,249 1,795,640 Total Ekuitas Total Equity 14,615,097 12,139,753 10,325,704 8,173,715 6,719,587 Pengeluaran Modal Capital Expenditure 4,195,379 3,505,827 1,614, , ,734 Modal Kerja Modal Kerja 4,757,008 4,828,349 5,927,501 4,995,096 3,824,301 laba rugi statement of income Pendapatan Revenue 16,378,794 14,344,189 14,387,850 12,209,846 9,600,801 Laba Bruto Gross Profit 7,486,926 6,810,110 6,774,141 5,354,621 4,000,657 Laba Usaha Operating Income 4,892,131 4,509,944 4,338,600 3,380,676 2,425,717 Laba yang Dapat Diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk (Laba Bersih) Profit Attributable to Equity holder of Parent Entity 3,925,442 3,633,220 3,326,488 2,523,544 1,775,408 (Net Income) Laba Komprehensif Comprehensive Income 3,960,605 3,656,622 3, ,523,544 1,775,408 EBITDA (b) EBITDA 5,401,962 4,969,531 4,772,573 3,867,228 2,848,528 Rata-rata Tertimbang Saham Beredar (dalam ribuan) Weighted Average Number of Shares Outstanding (in thousand) 5,931,520 5,931,520 5,879,361 5,922,179 5,931,520 Laba per Saham Dasar (rupiah) (b) Basic Earnings per Share (in Rupiah) RASIO-RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS Marjin Laba Bruto Gross Profit Margin 45.7% 47.5% 47.1% 43.9% 41.7% Marjin Laba Usaha Operating Margin 29.9% 31.4% 30.2% 27.7% 25.3% Marjin Laba Bersih Net Profit Margin 24.0% 25.3% 23.1% 20.7% 18.5% Marjin EBITDA EBITDA Margin 33.0% 34.6% 33.2% 31.6% 30.0% EBITDA terhadap Bunga (x) Interest Coverage Laba Terhadap Ekuitas (c) Return to Equity 27.1% 30.3% 32.6% 31.3% 26.8% Laba Terhadap Total Aset Return to Assets 20.0% 23.3% 25.7% 23.8% 20.8% Rasio Lancar Current Ratio 264.7% 291.8% 358.4% 338.9% 364.5% Liabilitas Terhadap Ekuitas (d) Total Debt to Equity 12.9% 5.5% 1.4% 2.2% 2.4% Liabilitas Terhadap Aset (e) Total Debt to Assets 9.5% 4.2% 1.1% 1.7% 1.9% Keterangan Description: a) Disajikan kembali terkait dengan penerapan standar akuntansi revisi Restated related to implementation of revised accounting standards b) Dihitung dengan laba usaha (selain pendapatan dan beban operasi lainnya) ditambah dengan deplesi, depresiasi dan amortisasi Calculated by operating income (excluded other operating income and expenses) plus depletion, depreciation and amortization c) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Equity attributable to equity holder of parent entity d) Total liabilitas yang berefek bunga dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Total interest bearing debt and equity attributable to equity holder of parent entity e) Total liabilitas yang berefek bunga Total interest bearing debt LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

11 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 9 IKHTISAR OPERASIONAL Operational Highlights Bidang Industri industry segment Satuan Semen CEMENT Kapasitas Produksi Production Capacity Ribu ton 20,000 19,000 19,000 18,000 17,100 Produksi Production Ribu ton 19,812 18,185 18,139 18,172 16,786 Industri Kemasan PACKAGING INDUSTRY Produksi Sewn Kraft Lembar , ,060 1,111,550 Sewn Woven Production Produksi Sewn Woven Lembar 26,800,475 24,943,475 22,843,165 18,280,502 10,378,796 Sewn Woven Production Produksi Pasted Kraft Pasted Bag Production Lembar 188,067, ,495, ,230, ,858, ,458,580 Total Produksi Kemasan Total Packaging Production Lembar 214,867, ,439, ,177, ,372, ,948,926 KAWASAN INDUSTRI Real Estate INDUSTRY Volume Penjualan Sales Volume Penjualan Tanah Industri M2 56,073 95,411 37,985 43,087 65,026 Sales of Industrial Land Penjualan Ruko Shops Sales Unit Penjualan Lahan Industri Kecil Sales Unit Volume Persewaan Rental Volume Sewa Tanah Land Lease M2 64,915 64,915 52,428 59,949 37,793 Sewa BPSP BPSP Rent Unit Sewa Gudang Warehouse Rent Unit Sewa Kantor Office Rent Unit Sewa Ruko Shop Houses Rent Unit Pertambangan MINING SERVICE Jasa Tambang Mining Service Batu Kapur Limestone Ton 10,547,902 9,290,318 10,591,523 10,630,486 9,574,268 Tanah Liat Clay Ton 2,493,276 2,159,433 2,358,400 1,964,710 1,613,234 Subtotal Ton 13,041,178 11,449,751 12,949,922 12,595,196 11,187,502 Jasa Tambang Lainnya Other Mining Service Satuan BCM In BCM Unit Ton 608, , , ,170 51,494 Satuan Ton In Ton Unit Ton 7,037,913 1,552, Satuan Jam In Hour Unit Ton 108,792 86,768 7, Subtotal Ton 7,755,390 2,129, ,471 1,397, ,308 Total Pertambangan Total Mining Ton 20,796,569 13,579,508 13,561,393 13,992,466 11,878,810 Catatan Notes Angka entitas konsolidasi Consolidated entity figures.

12 10 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERASIONAL PERFORMANCE 5.3 % KAPASITAS PRODUKSI 2011 naik MENJADI 20,0 JUTA TON kapasitas produksi (dalam juta ton) PRODUCTION CAPACITY (in million tons) tingkat utilisasi (dalam %) UTILIZATION LEVEL (in %) Production capacity in 2011 increased to 20.0 million tons % produksi semen naik menjadi 19,8 juta ton Cement production increased to 19.8 million tons volume produksi (dalam juta ton) PRODUCTION VOLUME (in million tons) VOLUME PENJUALAN (dalam juta ton) SALES VOLUME (in million tons) pendapatan (dalam Rp miliar) REVENUE (in Rp billions) 12,210 14,388 14, EBITDA (dalam Rp miliar) EBITDA (in Rp billions) 3,867 4,773 4,970 5,402 9,601 2, LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

13 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 11 laba bersih (dalam Rp miliar) NET INCOME (in Rp billions) 1,775 2,523 3,327 3,634 rasio beban pokok terhadap pendapatan (%) COGS TO REVENUE (in %) , rasio beban usaha Operating expenses % RASIO BEBAN USAHA TERHADAP PENDAPATAN (%) SGA TO REVENUE (in %) RASIO LABA TERHADAP TOTAL ASET (%) RETURN ON ASSETS (in %) RASIO LABA TERHADAP EKUITAS (%) RETURN ON EQUITY (in %) rasio laba terhadap ekuitas Return on Equity %

14 12 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERASIONAL PERFORMANCE PERISTIWA PENTING Significant Events JANUARI 10 S e m e n G r e s i k U K M Aw a r d, Pe m b e r i a n penghargaan kepada UKM mitra binaan 21 BUMN dan BUMD di seluruh Jawa Timur. JANUARY Semen Gresik SME Award, granting awards to SME partners, 21 state-owned enterprises and regionally owned enterprises across East Java. 5 Februari 01 Penandatanganan MOU dengan Perum Perhutani dalam rangka Rehabilitasi Kawasan Hutan di Lahan Pinjam Pakai Perseroan. 23 Penganugerahan pemenang Semen Gresik Award on Innovation untuk meningkatkan kinerja Perseroan di masa mendatang. february Signing of an MOU with Perum Perhutani for the Rehabilitation of Forest Areas Used by the Company. Bestowing Semen Gresik Award to the Winner of Innovation to improve Company performance in the future. 1. UKM Award 2. Penandatanganan MOU dengan Perum Perhutani MOU and Perum Perhutani 3. Gresik Award Innovation 4. RUPSLB 5. Pemberian beasiswa Scholarship 6. Pemberian beasiswa di wilayah Surabaya, Gresik dan Tuban 7. RUPST EGMS Scholarship in Surabaya, Gresik and Tuban AGMS 6 7 MARET 11 Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) dengan keputusan: penggantian susunan keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi 19 Pemberian beasiswa kepada 110 mahasiswa dari 10 PTN di seluruh Indonesia. JUNI 15 Pemberian beasiswa kepada siswa di wilayah Surabaya, Gresik, dan Tuban. 28 RUPST dengan salah satu keputusan pembagian dividen tunai sebesar 50% laba bersih, sebesar Rp1,8 triliun atau sebesar Rp306 per saham. MARCH Semen Gresik EGM Convened with the following ratification: Changes to the membership of the Boards of Commissioners and Directors. Awarding of Scholarships to 110 students from 10 State Universities throughout Indonesia. JUNE Awarding scholarships to 1,823 students in Surabaya, Gresik, and Tuban. AGM convened, one decision from which is payment of cash dividends of 50% net profit, amounting to Rp1.8 trillion or Rp306 per share. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

15 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 13 OKTOBER 14 Kerja sama Perseroan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian, Kementerian Pertanian dalam penelitian dan pengembangan tanaman jarak pagar sebagai energi alternatif. 19 RUPSLB dengan keputusan: pengukuhan pemberhentian dengan hormat Sdr. Irwan Suarly sebagai Direktur Pemasaran; dan rencana penggantian Direktur Pemasaran pada RUPS selanjutnya. OCTOBER Cooperation between the Company and the National Agriculture Research and Development Body (Balitbang), Ministry of Agriculture for research and development of jatropha plants as alternative energy. EGM convened and ratified: Dismissal with respect to the Director of Marketing; and planned replacement of the Director of Marketing at the next GMS NOVEMBER 10 Uji coba sebagian peralatan Proyek Pembangunan Pabrik Semen Baru Tuban IV. 17 MOU dengan BPKP tentang pengelolaan dan pengembangan GCG dan Manajemen Risiko. 11 NOVEMBER Trial run of some equipment for Tuban IV New Plant Construction Project. M O U w i t h B P K P o n m a n a ge m e n t a n d development of GCG and Risk Management Kerjasama Perseroan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Cooperation between the Company and the National Agriculture Research and Development 9. RUPSLB EGMS 10. Uji coba Proyek Pembangunan Pabrik Baru Tuban IV Trial run for Tuban IV New Plant Construction Project 11. Uji coba Proyek Pembangunan Pabrik Baru Tuban IV Trial run for Tuban IV New Plant Construction Project 12. MOU dan BPKP MOU with BPKP.

16 14 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERASIONAL PERFORMANCE PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certification JUNI Best Wealth Creators untuk kategori Asean Best Public Companies, dalam acara Penghargaan Indonesia SWA 100. (gambar no. 1) Best Wealth Creators untuk kategori Indonesia Best Public Companies dalam acara Penghargaan Indonesia SWA First Rank untuk kategori Indonesia Best Public Companies, dalam acara Penghargaan Indonesia SWA 100 Best Wealth Creators. (gambar no. 2) Peringkat 8 SWA 100 Indonesia s Best Wealth Creators dari 100 Perusahaan. Berdasarkan Wealth Added Index (WAITM), diselenggarakan oleh majalah SWA bekerja sama dengan Stern Stewart & Co. (gambar no. 3) JUNE Best Wealth Creators in Asean Best Public Companies category, at SWA 100 Indonesia Awards. (picture no.1) Best Wealth Creators in Indonesia Best Public Companies category at SWA 100 Indonesia Awards First Rank in Indonesia Best Public Companies category, at SWA 100 Indonesia Awards Best Wealth Creators. (picture no.2) Ranked 8th SWA 100 Indonesia s Best Wealth Creators from 100 companies. Based on Wealth Added Index (WAITM), held by SWA Magazine in cooperation with Stern Stewart & Co. (picture no.3) AGUSTUS Top Brand Awards 2011 dari Frontier Consulting Group bekerja sama dengan majalah Marketing. (gambar no. 4) Super Brand dari Phoenix Communication. (gambar no. 5) Lembaga Litbang di Industri Terbaik dalam acara Anugerah Iptek Tahun 2011 Pranata Litbang (Prayogasala) diberikan oleh Presiden RI pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-16 pada tanggal 10 Agustus 2011 SEPTEMBER Indonesia Green Awards 2011 dari Majalah Bisnis & CSR. (gambar no. 6) Excellent Presentation On International Exposation For Excellent Team in International IETECH Singapore. (gambar no. 7) AUGUST Top Brand Awards 2011 from Frontier Consulting Group in cooperation with Marketing magazine. (picture no.4) Super Brand from Phoenix Communication. (picture no 5) Industry R&D Institutions (Lembaga Litbang) for Best Industry at The Gift of Science and Technology 2011 Pranata Research & Development (Prayogasala) presented by RI President on 16th National Technology Day (Hakteknas) on August 10, SEPTEMBER Indonesia Green Awards 2011 from Bisnis Magazine & CSR. (picture no 6) Excellent Presentation On International Exposition For Excellent Team at International IETECH Singapore. (picture no 7) OKTOBER Predikat Sangat Bagus untuk BUMN Industri Non- Keuangan dalam InfoBank BUMN Awards. (gambar no. 8) OCTOBER Rated Very Good for Non-financial SOE at InfoBank SOE Awards. (picture no 8) LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

17 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 15 november NOVEMBER 8 Penghargaan Predikat Good Performance oleh IQA ( Indonesian Quality Awards). (gambar no. 9) Menerima penghargaan bidang Tata Kelola Lingkungan untuk yang ketiga kalinya dengan peringkat Proper Hijau (gambar no. 10) Awarded Good Performance Rating by IQA (Indonesian Quality Awards). (picture no.9) A c c e p t e d a w a r d f o r E n v i r o n m e n t a l Management for the third time with the rating Proper Green desember 10 Perusahaan Berkinerja Terbaik Versi Majalah Forbes. (gambar no. 11) Best Disclosure & Transparency pada ICD CG Conference and Awards dari Indonesian Institute for Corporate Directorship. (gambar no. 12) Indonesia s Most Trusted Companies untuk Kategori Survey to Investor and Analysts oleh Majalah SWA. Penghargaan untuk Kategori Industri yang Berwawasan Lingkungan dalam rangka ISRA (Indonesia Sustainability Reporting Award) oleh NCSR ( Nasional Center for Sustainability Reporting). (gambar no. 13) december 10 Best Performing Companies by Forbes Magazine. (picture no.11) Best Disclosure & Transparency at ICD CG Conference and Awards from Indonesian Institute for Corporate Directorship. (picture no.12) Indonesia s Most Trusted Companies in Survey of Investors and Analysts Category by SWA Magazine. Award for Environmentally-minded Industry at ISRA (Indonesia Sustainability Reporting Award) by NCSR (National Center for Sustainability Reporting). (picture no.13) SERTIFIKASI CERTIFICATION 12 ISO 9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu. (sertifikasi oleh SGS-UK, ). Quality Management System (certified by SGS-UK, ). ISO : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan. (sertifikasi oleh SGS, ). Environmental Management System (certified by SGS, ). 13 OHSAS : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (sertifikasi oleh SGS-UK, ) Occupational Health & Safety Management System. (certified by SGS-UK, ) SMK3 Kerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sertifikasi oleh Sucofindo, 2011) Occupational Health & Safety Management System (certified by Sucofindo, 2011) ISO/IEC : 2008 Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan (LP-151-DN) (sertifikasi dari KAN, ). Materials Testing Laboratory Accreditation Certificate (LP-151-DN) (certified by KAN, )..

18 16 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS Operational PERFORMANCE laporan dewan komisaris Report from the Board of Commissioners Pengawasan pelaksanaan rencana pengembangan jangka panjang, implementasi manajemen risiko, pengembangan human capital, realisasi proyek strategis dan peningkatan kualitas penerapan praktek GCG untuk menjamin pertumbuhan kinerja yang gemilang dan berkelanjutan. Supervising implementation of planned long term developments, implementing risk management, human capital development, strategic project realization and improvements to the quality of GCG application to ensure bright and sustainable performance growth. Pemegang Saham yang terhormat, Kami, Dewan Komisaris, dengan besar hati menyampaikan penghargaan kepada Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan atas keberhasilan Perseroan dalam menorehkan prestasi kinerja yang membanggakan pada tahun Seluruh hasil ini tentu tidak lepas dari kesiapan manajemen dalam menyambut peluang usaha yang tercipta seraya memanfaatkan akumulasi kemampuan seluruh jajaran organisasi secara terpadu dalam bentuk penerapan strategi yang tepat. Ketepatan penerapan strategi dan kecepatan pengambilan keputusan operasional sangat penting, mengingat permintaan produk semen padatahun lalu tumbuh tinggi di luar perkiraan para pelaku industri, sementara Perseroan menghadapi kendala keterbatasan kapasitas. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan perekonomian Indonesia (GDP) pada tahun 2011 cukup baik, mencapai 6,5% dengan didukung konsumsi domestik, kinerja ekspor yang baik dan peningkatan kegiatan investasi. Pertumbuhan ekonomi tersebut juga ditandai dengan perbaikan kondisi ekonomi makro yang mencakup terkendalinya tingkat inflasi yang hanya sebesar 3,79%, kestabilan nilai tukar rupiah, turunnya BI rate menjadi sebesar 6,0% dan peningkatan peringkat utang luar negeri Indonesia menjadi investment grade (Fitch Ratings, BBB- dan Moody s Investor Service, Baa3). Seluruh kondisi tersebut mempengaruhi peningkatan konsumsi semen di tahun 2011 yang tumbuh tinggi. Namun demikian, kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu terkait dengan krisis di kawasan Uni Eropa dan defisit anggaran Amerika Serikat mulai kuartal ketiga tahun 2011 bisa mempengaruhi tingkat pertumbuhan perekonomian nasional pada tahun mendatang yang, pada akhirnya, mempengaruhi permintaan semen nasional pada masa mendatang. Respected Shareholders, We, the Board of Commissioners, express our great appreciation to the Board of Directors, the management and all employees for successfully achieving a strong performance for the Company in 2011 that we can be proud of. These results are inseparable from the management s readiness to greet all business opportunities as they arise while making integrated use of accumulated capabilities throughout the organization and the application of the right strategies. It is of great importance to be able to apply accurate strategies and make organizational decisions quickly, considering that demand for cement last year grew far beyond the estimates of industry observers while at the same time the Company was facing the obstacle of limited capacity. As is well known, Indonesia s economic growth (GDP) in 2011 was good, achieving 6.5% supported by domestic consumption, good export performance and increasing investment activities. Economic growth was also marked with improvements to macroeconomic conditions, including control over the rate of inflation, which was held at only 3.79%, stability of the Rupiah exchange rate, a fall in the BI reference rate to 6.0% and an increase in Indonesia s foreign debt rating to investment grade (Fitch Ratings, BBBand Moody s Investor Service, Baa3). All these conditions have had an influence on the high growth in cement consumption during However, global economic conditions remain uncertain due to the crisis in the European Union and the double deficit in the United States, which started in the third quarter of 2011, and could influence national economic growth levels in the coming year, which in turn could influence the national demand for cement in the future. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

19 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 17 D. ADITYA SUMANAGARA KOMISARIS UTAMA PRESIDENT COMMISSIONER.

20 18 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Kondisi umum Perseroan Di tengah atmosfir perekonomian nasional yang kondusif tersebut, Perseroan juga mampu mencatat kinerja operasional yang baik. Produksi berhasil ditingkatkan menjadi sebesar 19,81 juta ton, naik 8,9% dari produksi sebesar 18,19 juta ton di tahun sebelumnya, dengan tingkat utilitas sebesar 99,1% dari kapasitas produksi pada tahun Volume penjualan total, domestik dan ekspor, meningkat 10.0% menjadi 19,72 juta ton dari 17,93 juta di tahun Di dalamnya termasuk peningkatan volume penjualan domestik yang meningkat sebesar 11,1% yang ternyata masih berada dibawah peningkatan konsumsi domestik yang melonjak 17,7% yang di luar prakiraan para pelaku industri yang pada awal tahun memprediksi kenaikan pada kisaran 8,0%. Meskipun Perseroan masih memimpin pasar semen domestik dengan pangsa pasar 40,8%, namun angka ini mengalami penurunan dari 43,3% pada tahun Penurunan pangsa pasar di tahun 2011 tersebut semata-mata disebabkan terbatasnya kapasitas produksi pabrik. Menghadapi penurunan pangsa pasar tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan saran kepada Direksi untuk merumuskan dan menetapkan serangkaian program masa mendatang yang dapat memastikan bahwa Perseroan akan mampu kembali meningkatkan pangsa pasar yang sempat turun akibat keterbatasan kemampuan produksi tersebut, termasuk memastikan pembangunan dua unit pabrik baru agar dapat diselesaikan dan dapat beroperasi pada tahun Peningkatan volume penjualan dan penyesuaian harga kemudian membuat total pendapatan Perseroan meningkat 14,2% dari Rp14,34 triliun pada tahun 2010, menjadi sebesar Rp16,38 triliun. Sementara laba bersih Perseroan meningkat 8,0% menjadi Rp3,93 triliun dari Rp3,63 di tahun sebelumnya, sehingga laba bersih persaham juga meningkat 8,0% menjadi Rp662,00 dari Rp613,00. Hasil ini diikuti dengan peningkatan EBITDA Perseroan menjadi sebesar Rp5,40 triliun, naik 8,7% dibanding tahun sebelumnya, sebesar Rp4,97 triliun. Selain itu, pembangunan 2 pabrik baru berkapasitas total 5 juta ton, pembangkit listrik, dan penambahan fasilitas distribusi terus dilaksanakan. Secara keseluruhan, penyelesaian pembangunan dua unit pabrik tersebut di akhir tahun 2011 telah mencapai angka 97,6% untuk Tuban IV dan 93,6% untuk Tonasa V, sedangkan untuk pembangunan PLTU Tonasa mencapai angka 68,6%. Dewan Komisaris mengamati dengan cermat perkembangan penyelesaian proyek strategis tersebut dan mendukung setiap upaya yang dilakukan Direksi untuk memastikan penyelesaiannya. Dewan Komisaris juga mendukung pembangunan packing plant dan sarana penunjang lain yang akan membuat Perseroan mampu meningkatkan pangsa pasar pada masa mendatang. G E N E R A L C O N D I T I O N S F O R T H E COMPANY In the midst of these favorable national economic conditions, the Company has also recorded good operational performance. Production has risen to million tons, an increase of 8.9% from production the previous year at million tons, with a utilization rate of 99.1% of 2011 production capacity. Total sales volume, domestic and export, rose 10.0% to million tons, up from million in This includes an increase in domestic sales of 11.1%, which is in fact still below the increased domestic demand, which jumped to 17.7%, far beyond the predictions of industry observers who at the beginning of the year foresaw an increase of 8.0%. The Company still leads the domestic cement market with a market share of 40.8%, although this has fallen from the 43.3% in This fall in market share in 2011 was due to limited production capacity at the plants. Considering this decline in market share, the Board of Commissioners has advised the Board of Directors to formulate and decide a series of programs to ensure that the Company can regain its market share that fell due to limited production capability, including ensuring that construction of the two new plants is completed and operations start in The increasing volume of sales and subsequent price adjustments saw the Company s revenue increase 14.2% from Rp14.34 trillion in 2010 to Rp16.38 trillion. Meanwhile, the Company s net profit rose 8.0% to Rp3.93 trillion from Rp3.63 trillion the previous year, thus earnings per share also rose 8.0% to Rp up from Rp This result was followed by an increase in the Company s EBITDA to Rp5.40 trillion up 8.7% in comparison to the previous year s Rp4.97 trillion. In addition, the construction of 2 new plants with a total capacity of 5 million tons, a power plant and additional distribution facilities, is ongoing. Overall, completion of the two new plants as of end 2011 had reached 97.6% for Tuban IV and 93.6% for Tonasa V, while the Tonasa power plant had reached 68.6% completion. The Board of Commissioners has carefully observed the development of these strategic projects and supports every effort made by the Board of Directors to ensure their completion. The Board of Commissioners also supports the construction of packing plants and other supporting facilities, which will give the Company a greater ability to increase market share in the future. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

21 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 19 Seluruh perkembangan dan kinerja Perseroan ini direspon positif oleh pemilik modal, sebagaimana tercermin dari meningkatnya harga saham perseroan di tengah kecenderungan lesunya bursabursa utama, termasuk BEI, dengan ditutup pada harga Rp per saham meningkat 21,2% dari penutupan tahun lalu sebesar Rp9.450 per saham. Angka kenaikan tersebut berada cukup jauh di atas rata-rata kenaikan IHSG yang sebesar 3,2%. Pengawasan dan Penilaian atas Kinerja Direksi Sepanjang tahun pelaporan, Dewan Komisaris melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan manajemen, mekanisme kepengurusan dan operasional Perseroan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan arahan kepada Direksi. Berdasarkan evaluasi atas kinerja operasional di tahun pelaporan, Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk terus melakukan inovasi operasional termasuk dalam implementasi 4 fokus strategi yang meliputi revenue management, cost management, capacity manegement, dan improving competitive advantage. Dewan Komisaris juga mengamanatkan semakin di-intensifkannya upaya mitigasi risiko melalui Enterprise Wide Risk Management (EWRM) secara terintegrasi, sehingga risiko yang dihadapi dapat diubah menjadi peluang peningkatan usaha. Dewan Komisaris mengawasi dengan seksama pengelolaan risiko yang dilaksanakan Direksi dengan dukungan dari komite yang relevan. Dewan Komisaris juga mengawasi upaya yang dilaksanakan Direksi dalam menerapkan strategi pemasaran yang tepat menghadapi peningkatan intensitas persaingan. Untuk itu Dewan Komisaris mengamanatkan pendekatan komunikasi pemasaran yang elegant dengan mengedepankan upaya peningkatan citra merk sebagai pedoman utama agar produk Perseroan semakin diterima di pasar. Dewan Komisaris, dengan didukung oleh Komite Penunjang Dewan Komisaris, telah mengamanatkan Direksi agar meningkatkan kualitas praktik GCG melalui sosialisasi terus-menerus dan berjenjang seluruh aturan yang tercakup dalam Pedoman GCG, Pedoman Kode Etik dan penjelasan nilainilai perusahaan. Dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi, Dewan Komisaris dibantu oleh lima Komite Penunjang Dewan Komisaris, meliputi: Komite Audit, Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Good Corporate Governance serta Oversight Committee, yang secara rutin melakukan rapat-rapat konsultatif dan koordinasi dengan manajemen Perseroan. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan All the Company s developments and its performance have received positive response, as can be seen in the increasing share price at a time when the main exchanges were sluggish, including the IDX, with the share price closing at Rp11,450 per share, an increase of 21.2% over closing the previous year at Rp9,450 per share. This increase is very strong compared with the average increase on the Jakarta Composite Index of 3.2%. SUPERVISION AND EVALUATION OF THE BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE During the reporting year, the Board of Commissioners has implemented its duty to oversee management policy, management of the Company s mechanisms and operations as implemented by the Board of Directors, as well as providing advice to the Board of Directors. Based on our evaluation of operational performance during the reporting year, the Board of Commissioners has observed that the Board of Directors continues to implement operational innovations, including implementing the 4 strategic focuses of revenue management, cost management, capacity management, and improving competitive advantage. The Board of Commissioners has also observed the increasingly intensive efforts to mitigate risk through integrated Enterprise Wide Risk Management (EWRM), such that the risks being faced can become opportunities to improve the business. The Board of Commissioners, with the support of the relevant committees, has carefully overseen the risk management implemented by the Board of Directors. The Board of Commissioners has also overseen the Board of Directors efforts to apply the most appropriate marketing strategy as we face increasingly intense competition. To achieve this, the Board of Commissioners has mandated elegant marketing communication to promote efforts to improve the brand image as the main guideline for acceptance of the Company s products in the market. The Board of Commissioners, with the support of its Supporting Committees, has mandated that the Board of Directors improve the quality of GCG application through continual communication and cascading of all regulations contained in the GCG Guidelines, Code of Conduct Guidelines, as well as clarifying the Company s Values. In the implementation of its oversight and advisory duties to the Board of Directors, the Board of Commissioners is assisted by five Supporting Committees, which are: the Audit Committee, Strategy, Risk Management and Investment Committee, Nomination and Remuneration Committee, Good Corporate Governance Committee and the Oversight Committee, which routinely hold consultative and coordinating meetings with the Company s Perkembangan kinerja Perseroan direspon positif oleh pemilik modal sehingga harga saham SMGR di akhir tahun 2011 ditutup pada harga Rp per saham, naik 21,2% dari penutupan tahun 2010, jauh diatas peningkatan IHSG yang sebesar 3,2%. Developments in the Company s performance have received a positive response from the capital market with SMGR shares closing as of end 2011 at Rp11,450 per share, up 21.2% from the close of 2010, far above growth on JCI at 3.2%..

22 20 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Achmad Jadizie Komisaris Independen 4. SETIA PURWAKA Komisaris Independent Commissioner Commissioner 2. M. CHATIB BASRI 5. HADI WALUYO Komisaris Independen Komisaris Independent Commissioner Commissioner 3. SUMARYANTO WIDAYATIN 6. Komisaris Commissioner D. ADITYA SUMANAGARA Komisaris Utama President Commissioner LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

23 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 21 atas ketercapaian RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan), realisasi belanja modal, kemajuan pembangunan proyek strategis dan pelaksanaan berbagai tugas operasional yang dijalankan Direksi melalui pertemuan berkala, penyelenggaraan rapat ad-hoc dan kunjungan langsung ke lokasi proyek. Melalui berbagai diskusi intens dan memperhatikan raihan kinerja yang ditunjukkan di tahun 2011, Dewan Komisaris sekali lagi memberi apresiasi tinggi atas seluruh capaian tersebut yang merupakan buah kerja sama seluruh pihak dan diharapkan kinerja tahun 2011 ini merupakan pendorong diraihnya kinerja yang lebih baik pada tahun mendatang. Pengembangan SDM Dewan Komisaris mengingatkan Direksi bahwa seluruh rencana pengembangan yang telah disusun dan dikaji dengan seksama tidak akan berhasil tanpa dukungan Sumber Daya Manusia yang kompeten. Oleh karenanya, Dewan Komisaris senantiasa mengawasi setiap tahapan implementasi Human Capital Master Plan (HCMP) untuk meningkatkan kompetensi human resources agar daya saing Perseroan semakin meningkat. Untuk itu, Dewan Komisaris juga mendukung upaya penyusunan program pelatihan yang terencana termasuk upaya perbaikan metode pengelolaan administrasi dan pemberian remunerasi yang sepadan dengan kinerja. Dewan Komisaris mendukung penuh upaya redifining, internalisasi dan sosialisasi budaya Korporasi CHAMPS, yang merupakan akronim dari Compete With a Clear & Synergized Vision, Have a High Spirit for Continuous Learning, Act with High Accountability, Meet Customer Expectation, Perform ethically with high Integrity dan Strengthening Teamwork, dan penciptaan human capital bermental GREAT yang adalah akronim dari Global Orientation Mind, Reliable in Strategic way, Enthusiasm to innovate, Accord in harmony, Toward Good Business Ethics, supaya seluruh insan perseroan memiliki karakter kuat dan beretika, dan berintegritas tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dewan Komisaris sangat menghargai daya inovasi setiap insan Perseroan melalui penyelenggaraan Semen Gresik Group Award on Innovation(SGGAI) yang dikelola dengan konsep yang jelas dan terarah. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan Direksi untuk konsisten menerapkan prinsip triple bottom line, yaitu harmoni antara Profit (ekonomi), Planet (lingkungan) dan People (sosial) melalui Program CSR dan PKBL yang terus mengalami peningkatan sehingga Perseroan dalam operasionalnya mendapat dukungan dari masyarakat sekitar, management. The Board of Commissioners oversees the achievement of the Work Plan and Corporate Budget (RKAP), realization of capital expenditure, development of strategic construction projects and the implementation of various operational duties carried out by the Board of Directors through periodic meetings, ad hoc meetings and site visits to project locations. Through various intense discussions and with attention to performance achievements demonstrated in 2011, the Board of Commissioners once again expresses its highest appreciation for all these accomplishments, which are the result of all parties cooperating together, and we hope that 2011 performance will encourage even greater success in the coming years. HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT The Board of Commissioners reminds the Board of Directors that all the development plans that have been diligently developed and studied could not be successful without the support of competent Human Resources. Therefore, the Board of Commissioners constantly monitors every implementation stage of the Human Capital Master Plan (HCMP) to improve human resources competency and thus ensure the Company is increasingly competitive. For this reason, the Board of Commissioners also supports efforts to develop a planned training program, including efforts to improve the administrative system and provision of remuneration commensurate with performance. The Board of Commissioners fully supports efforts to redefine, internalize and communicate the Corporate culture, CHAMPS, an acronym for Compete With Clear & Synergized Vision, Have a High Spirit for Continuous Learning, Act with High Accountability, Meet Customer Expectations, Perform Ethically With High Integrity and Strengthening Teamwork, as well as the creation of human capital with a GREAT attitude, an acronym for Global Orientation Mind, Reliable in Strategic ways, Enthusiasm to innovate, Accord in harmony, Toward Good Business Ethics, so that everyone in the Company has a strong, ethical character that is well integrated with the implementation of their duties. The Board of Commissioners is very appreciative of the innovations demonstrated in the Semen Gresik Group Award on Innovation (SGGAI), which has been managed with a clear and well directed concept. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY The Board of Commissioners always reminds the Board of Directors to consistently apply the triple bottom line principle, i.e. harmony between Profit (economy), Planet (environment) and People (social) through its CSR and PCSP programs, which continue to increase, such that the Company s operations receive the support of.

24 22 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan Direksi untuk konsisten menerapkan prinsip triple bottom line, yaitu harmoni antara Profit (ekonomi), Planet (lingkungan) dan People (sosial) The Board of Commissioners always reminds the Board of Directors to apply the tripple bottom line principle, i.e. harmony between Profit (economy), Planet (environment) and People (Social) Selain itu kami juga mendorong Perseroan untuk senantiasa berupaya menjaga pengelolaan lingkungan dengan mempertahankan peringkat PROPER HIJAU pada tahun 2011, di samping mendorong Perseroan berpartisipasi dalam upaya menurunkan dampak pemanasan global melalui pengembangan proyek Clean Development Mechanism (CDM) yang merupakan program upaya pengurangan emisi CO 2 berskala global. Dewan Komisaris juga mendukung upaya Direksi untuk mendaftarkan program CDM-nya ke UNFCCC (United Nation Framework Convention on Climate Change) untuk mendapatkan CER (Certified Emission Reduction) yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan karena menerapkan teknologi yang ramah lingkungan di samping memperoleh potensi tambahan pendapatan. Tantangan dan Peluang di Tahun 2012 Kondisi Perekonomian global yang tidak menentu akibat belum adanya kejelasan penyelesaian krisis keuangan di negara-negara kawasan Uni Eropa membuat prediksi pertumbuhan ekonomi global, regional maupun nasional dikoreksi ke tingkat yang lebih rendah. Meskipun Pemerintah meluncurkan inisiatif Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan konsumsi semen, prediksi pertumbuhan konsumsi semen domestik tumbuh minimal 8%. Inisiatif pembangunan tersebut dapat membuka peluang peningkatan permintaan semen secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Namun juga dapat mengundang minat masuknya pemain industri semen baru yang potensial, terutama dari China, yang dapat meningkatkan persaingan di pasar domestik dan menekan pangsa pasar Perseroan. Kecenderungan harga BBM yang semakin meningkat juga dapat mempengaruhi naiknya beban pokok yang, pada akhirnya, mempengaruhi marjin laba. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi agar konsisten menerapkan inisiatif strategi jangka panjang, yakni pertumbuhan kapasitas, pengamanan energi, penguatan citra korporasi, pemenuhan kebutuhan konsumen, penguatan faktor penunjang, dan pengendalian resiko, untuk memastikan Perseroan mampu memanfaatkan peluang yang terbuka dan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan. Dewan Komisaris, bersama Komite Penunjang Dewan Komisaris, akan senantiasa mengawasi pelaksanaan program-program rencana aksi yang tercakup dalam dokumen RJPP dan siap memberikan masukan dan saran untuk memastikan tercapainya setiap tahapan pelaksanaan rencana aksi tersebut. Penutup Akhir kata, kami, Dewan Komisaris, menggunakan kesempatan ini menyampaikan ungkapan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan mencapai semua target yang ditetapkan local communities. In addition, we also encourage the Company to continually make efforts to care for the environment and maintain our PROPER HIJAU ranking of 2011, as well as encourage the Company to participate in efforts to reduce the effects of global warming through development of the Clean Development Mechanism (CDM), a program which attempts to reduce CO2 emissions globally. The Board of Commissioners also supports the Board of Directors labors to register its CDM program with UNFCCC (United Nation Framework Convention on Climate Change) to achieve CER (Certified Emission Reduction), which will improve the company s due to implementation of environmentally friendly technology, as well as have the potential to add revenue. CHALLENGES AND OPPORTUNITIES IN 2012 The uncertain global economy resulting from the lack of a clear end to the financial crisis in the European Union has resulted in global, regional and national economic growth predictions being corrected to a lower level. Even though the Government has launched its Master Plan for Acceleration and Expansion of Indonesia s Economic Development (MP3EI) initiative, which could contribute to increasing demand for cement, predictions for domestic cement growth are a minimum of 8%. This development initiative could provide opportunities for increased cement demand on an ongoing long-term basis. However, it also invites the interest of new cement industry players, in particular from China, which will increase competition in the domestic market and pressure the Company s market share. The tendency for fuel prices to continue increasing also leads to increasing prices, which in turn will influence profit margins. Therefore, the Board of Commissioners has mandated that the Board of Directors consistently applies long term strategic initiatives, i.e. capacity growth, energy security, strengthen the corporate image, fulfillment of customer needs, strengthen supporting factors and risk management, to ensure the Company can take full advantage of the opportunities that arise and record continual growth. The Board of Commissioners, along with the Supporting Committees, will continue to oversee the implementation of the planned programs included in the Long Term Plan and are prepared to provide input and advice to ensure the achievement of every stage of these plans. CLOSING Finally, we, the Board of Commissioners, would like to take this opportunity to express our gratitude for the presence of God Almighty for the success of the Company in achieving its LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

25 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 23 dengan dukungan dan dedikasi yang tinggi dari Direksi dan segenap karyawan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Saat yang sama kami juga mengucapkan terima kasih atas sumbang saran serta dukungan pemangku kepentingan sehingga Perseroan dapat memberikan yang terbaik kepada pemegang saham, masyarakat, dan pemangku kepentingan secara keseluruhan. targets with the support and high dedication of all the Directors and employees of PT Semen Gresik (Persero) Tbk. At the same time, we are grateful for the advice and support of the Company s stakeholders, so that the Company has been able to provide its best to the shareholders, the public and all stakeholders. Jakarta, 20 April 2012 D. Aditya Sumanagara Komisaris Utama President Commissioner.

26 24 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE laporan direksi Report from the Board of Directors Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Respected Shareholders, Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nama Direksi, saya laporkan bahwa tahun 2011 Perseroan meraih kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya berkat keberhasilan memanfaatkan momentum membaiknya kondisi perekonomian nasional dan meningkatnya permintaan semen. Perseroan juga berhasil menyelesaikan beberapa rencana strategis yang telah ditetapkan, antara lain pembangunan fasilitas distribusi, upgrading peralatan produksi, efisiensi produksi, dan meningkatnya sinergi group. With thanks to Almighty God, on behalf of the Board of Directors, I report in 2011 the Company achieved better performance than last year thanks to the successful utilization of improved momentum resulting from the improving national economy and increasing demand for cement. The Company has also successfully completed several of its intended strategic plans, including building distribution facilities, upgrading production equipment, production efficiencies and improving group synergy. Sebagaimana diketahui, kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2011 cukup kondusif, ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator makro ekonomi,antara lain:terjaganya neraca perdagangan, stabilnya nilai tukar Rupiah disekitar Rp9.086 (melemah 0,9%), stabilnya sukubunga rujukan BI dikisaran 6,0%, naiknya PDB Indonesia sebesar 6,5% dan naiknya pendapatan perkapita masyarakat Indonesia menjadi sekitar Rp30,8 juta per tahun.atas perbaikan indikator perekonomian ini, pada tahun 2011 Indonesia memperoleh peringkat investment grade dari Fitch Rating yang diikuti oleh Moody s diawal tahun As already known, Indonesia s macroeconomic conditions in 2011 were quite favorable, as demonstrated by improvements to various macroeconomic indicators, including preservation of the balance of trade, the stability of the rupiah at approximately Rp9,086 (weakening by 0.9%), the stability of the BI reference rate at approximately 6.0%, an increase in Indonesia s GDP of approximately 6.5% and rising per capita income for the people of Indonesia to approximately Rp30.8 million per year. Based on these economic indicators, in 2011 Indonesia was awarded an investment grade rating by Fitch Ratings, which was followed by Moody s in early Membaiknya perekonomian dalam negeri pada tahun 2011 berimbas positif pada permintaan semen domestik, yang melonjak hingga 17,7% dipicu realisasi proyek infrastruktur, peningkatan kegiatan di sektor properti, serta naiknya permintaan retail akibat meningkatnya pendapatan per kapita. Dengan peluang tersebut, ditambah dengan konsistensi penerapan empat fokus pengelolaan yakni Revenue Management, Cost Management, Capacity Management dan Improving Competitive Advantage, maka Perseroan berhasil mencatat kinerja yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja di tengah Persaingan Menghadapi lonjakan permintaan semen domestik yang tinggi tersebut, Perseroan mengintensifkan penerapan capacity management dan sinergi The improving domestic economy in 2011 had a positive impact on the domestic demand for cement, which jumped by 17.7% triggered by the realization of infrastructure projects, increased activity in the property sector, as well as rising retail demand resulting from the increasing per capita income. With these opportunities, and the consistent application of our four focuses, Revenue Management, Cost Management, Capacity Management and Improving Competitive Advantage, the Company has been able to successfully record an improved performance over the previous year. Improving Performance in the midst of Competition Faced with the surging high domestic demand for cement, the Company intensified the implementation of its capacity management and distribution LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

27 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 25 DWI SOETJIPTO DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR.

28 26 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perseroan mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 11,1%, menguasai pasar domestik sebesar 40,8%, meningkatkan pendapatan 14,2% menjadi Rp16,38 triliun, serta berhasil melakukan peningkatan efisiensi dan mengendalikan beban produksi melalui berbagai langkah inovasi sehingga laba bersih naik 8% mencapai Rp3,93 triliun. Perseroan juga semakin siap menyambut peluang peningkatan pasar semen dalam negeri melalui penyelesaian pabrik baru dan penambahan sarana penunjang distribusi. The Company recorded growth of sales of 11.1%, cornered 40.8% of the domestic market, increased revenue by 14.2% to Rp16.38 trillion, and successfully improved efficiencies and controlled production costs through various innovative measures leading to a rise in net profit of 8% reaching Rp3.93 trillion. The Company is also ready to welcome the challenges of rising demand for cement domestically with the completion of the new plants and additional supporting facilities for distribution. distribusi antar perusahaan. Hal ini dilakukan mengingat Perseroan sejak beberapa tahun terakhir beroperasi dengan tingkat utilisasi ratarata diatas 95%. Optimalisasi produksi yang dijalankan dengan seksama berhasil meningkatkan realisasi produksi semen Perseroan menjadi sebesar 19,81 juta ton, atau naik 8,9% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 18,19 juta ton. Angka ini menunjukkan tingkat utilisasi sebesar 99,1% dari kapasitas terpasang sebesar 20 juta ton. Memperhatikan ketersediaan kapasitas produksi, maka Perseroan menetapkan strategi bisnis untuk lebih berkonsentrasi di pasar dalam negeri. Melalui upaya tersebut Perseroan berhasil meningkatkan volume penjualan domestik sebesar 11,1% menjadi 19,59 juta dari sebesar 17,64 juta ton di tahun 2010 dan volume penjualan total (termasuk ekspor) meningkat 10,0% menjadi 19,72 juta ton dari 17,93 juta di tahun Dengan keterbatasan kapasitas produksi ini, Perseroan masih mampu menguasai pangsa pasar dalam negeri pada kisaran 40,8%. Perseroan pun tetap konsisten menerapkan strategi optimized revenue, dengan fokus pada daerah-daerah pasar yang memberikan manfaat optimal. Upaya ini membuahkan peningkatan pendapatan sebesar 14,2% menjadi Rp16,38 triliun, dari Rp14,34 triliun. Implementasi strategi cost management dilakukan melalui berbagai upaya inovasi antara lain: penggunaan bahan baku alternatif yang merupakan buangan proses produksi pada industri lain, misalnya flydanvalley ash, gypsum sertacopper slag, Konversi penggunaan batubara kalori tinggi ke kalori yang lebih rendah, pemanfaatan panas buang untuk menghasilkan energi listrik dengan membangun teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG). pemanfaatan bahan bakar alternatif, misalnya sekam padi, tobacco waste, dan oil sludge aplikasi teknologi produksi terkini dengan melakukan upgrading peralatan produksi. sinergi di berbagai aktifitas produksi, pengadaan, dan distribusi. Berbagai upaya tersebut berhasil menekan biaya produksiper ton dengan baik, sehingga walaupun terjadi kenaikan harga bahan bakar dan listrik, beban pokok penjualan pada tahun 2011 hanya meningkat sebesar 7,4% dari tahun Nilai tersebut dibawah rata-rata peningkatan beban pokok industri sejenis maupun peningkatan harga komponen beban pokok utama. Selain itu, melalui program efisiensi yang dijalankan, Perseroan juga berhasil mengendalikan laju pertumbuhan beban usaha, sehingga rasio beban usaha berada pada kisaran yang sama dengan tahun lalu, sebesar 16,0%. Hal tersebut menyebabkan laba bersih Perseroan meningkat sebesar 8,0% menjadi Rp3,93 triliun dari Rp3,63 di tahun sebelumnya. synergies between its companies. This was done considering that the Company has, over the last few years, been operating with an average utilization rate above 95%. Careful production optimization has resulted in successful realization of increased cement production by the Company, reaching million tons, up 8.9% from the previous year s production of million tons. This figure demonstrates a utilization rate of 99.1% of the 20 million tons installed capacity. Noting the production capacity available, the Company developed a business strategy to concentrate on the domestic market. Through these efforts, the Company successfully increased its domestic sales volume by 11.1% to million tons, up from million tons in 2010, while the overall volume of total sales (including exports) rose 10.0% to million tons from million tons in With its production capacity limitations, the Company was still able to control approximately 40.8% of the domestic market. The Company has remained consistent in its application of the optimized revenue strategy, focusing on market areas providing optimum benefit. These efforts bore fruit in an increase in revenue of 14.2% to Rp16.38 trillion, up from the previous Rp14.34 trillion. Implementation of the cost management strategy has been conducted through various innovations, including: Use of alternative fuels that in themselves are the waste products from production processes in other industries, including fly and valley ash, gypsum and copper slag. Shifting coal consumption to that of a lower calorie rating. Using exhaust heat to generate electricity through use of Waste Heat Recovery Generator (WHRG) technology. Use of alternative fuels, including rice husks, tobacco waste and oil sludge. Using sophisticated production technology and upgrading production equipment. Synergizing all production, procurement and distribution activities. These efforts have resulted in the Company s production cost per ton being well controlled, thus, despite the rising cost of fuel and electricity, the Company s cost of goods sold in 2011 rose only by approximately 7.4% over This figure is below the average rise in cost of goods for similar industries, as well as the rise in price of the main cost components. Additionally, the Company s efficiency programs have successfully controlled the growth in operating expenses, with the operating expense ratio remaining approximately the same as the previous year at 16%. This has resulted in the Company s net profit increasing approximately 8.0% to Rp3.93 trillion, up from Rp3.63 in the previous year. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

29 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 27 Dengan demikian laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat 8,0% menjadi Rp662,- dari Rp613,-. Sementara itu, EBITDA berhasil ditingkatkan menjadi Rp5,40 triliun, lebih tinggi 8,7% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,97 triliun. Hasil kinerja operasional ini membuat kondisi fundamental Perseroan tetap kokoh, dengan ROE sebesar 26,9%dan ROA sebesar 20,0%. Posisi Debt to Equity Ratio (DER) diakhir tahun 2011 sebesar 12,9% dan rasio hutang terhadap EBITDA sebesar 0,3 kali. Kemampuan keuangan yang kuat ini akan memudahkan Perseroan memperoleh dana pihak ketiga dalam rangka implementasi rencana pengembangan Perseroan di masa yang akan datang. Siap Menyambut Peluang Sebagai wujud dari penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, pada tahun 2011 Perseroan telah melaksanakan berbagai langkah strategis antara lain: peningkatan kapasitas produksi: upgrading, perluasan quarry, pembangunan pabrik baru. pengamanan energi: pembangungan power plant, WHRPG, Alternative Fuel Resources (AFR), pengamanan pasokan batubara. bidang distribusi; menyelesaikan pembangunan 3 packing plant di Dumai, Ciwandan dan Banyuwangi. penguatan faktor penunjang; meningkatkan kompetensi SDM dan penyempurnaan IT. Khusus di bidang IT berbagai modul aplikasi telah dikembangkan hingga manajemen mampu memonitor kondisi operasional secara lebih akurat. Concurrently, net profit per share attributable to the parent entity has also risen 8.0% to Rp3.93 trillion from Rp3.63 trillion, thus earnings per share also rose to Rp662 from Rp613. Meanwhile, EBITDA has also risen to Rp5.40 trillion, a rise of 8.7% compared to the previous year s Rp4.97 trillion. This operational performance has resulted in the Company s fundamental condition remaining strong, with ROE of 26.9% and ROA of 20.0%. The Debt to Equity Ratio (DER) position as of end 2011 amounted to 12.9% and the debt to EBITDA ratio amounted to 0.3 times. This strong financial position will facilitate the Company obtaining third party funds to implement its planned development in future years. Ready to Welcome Opportunity As a manifestation of the creation of this sustainable growth, in 2011, the Company implemented a variety of its strategic plans, including: Increased production capacity: upgrading, quarry expansion, construction of new plants. Energy security: power plant construction, WHRPG, Alternative Fuel Resources (AFR), securing coal supplies. Distribution: completing construction of 3 packing plants in Dumai, Ciwandan and Banyuwangi; Strengthening supporting factors: increasing Human Capital (HC) competence and improving IT. Specifically in IT, various application modules have been developed allowing the management to monitor operational conditions more accurately..

30 28 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Progres pembangunan pabrik baru sampai dengan bulan Maret 2012, sebagai berikut: Proyek Pembangunan Pabrik Tuban IV di Jawa Timur, kapasitas 2,5 juta ton per tahun, dengan nilai investasi yang direncanakan sebesar USD355 juta, telah menyelesaikan seluruh tahapan pembangunan fisik maupun instalasi peralatan utama dan sedang menjalani uji coba. Pabrik baru ini direncanakan beroperasi komersial pada semester ke 2 tahun Proyek Tonasa V di Pangkep Sulawesi Selatan, kapasitas 2,5 juta ton per tahun, dengan nilai investasi yang direncanakan sebesar USD315 juta, telah mencapai 96,04%. Proyek ini mengalami keterlambatan dari rencana semula yang dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2011, karena: - Faktor cuaca yang mengakibatkan penundaan pengangkutan peralatan pabrik dari luar pulau Sulawesi serta penundaan pekerjaan konstruksi di area proyek, - Mobilisasi tenaga kerja pelaksana proyek yang belum dapat memenuhi kebutuhan. Berdasarkan progres hingga bulan Maret 2012, Perseroan merencanakan penyelesaian pembangunan pabrik Tonasa V pada akhir kuartal 3 dan memulai tahap produksi komersial pada akhir kuartal 4 tahun Progress on construction of the new factories up to March 2012 is as follows: The Construction Project for Tuban IV Plant in East Java, with a capacity of 2.5 million tons per year, and an investment value of US$355 million, is complete for all physical construction and installation of all main facility equipment and is undergoing trials. This new plant is expected to start commercial operations in the second semester of The Tonasa V project in Pangkep, South Sulawesi, with a capacity of 2.5 million tons per year and an investment value of US$315 million is 96.04% complete. This project has been delayed from its originally scheduled completion for end 2011, due to: - Incremental weather resulting in delays transporting plant equipment from off the island of Sulawesi, as well as on site delays in construction work, - Mobilizing project labor that is insufficient for requirements. Based on progress up to March 2012, the Company plans completion of the Tonasa V plant by the end of the third quarter, with commercial production starting as of end Q4/ LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

31 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 29 Proyek pembangkit listrik di Pangkep Sulawesi Selatan, kapasitas 2x35 MW, dengan nilai investasi USD114 juta, telah mencapai 82,91%. dan direncanakan selesai pada akhir semester kedua tahun Dengan berbagai langkah strategis yang telah berhasil dilaksanakan di tahun 2011 tersebut, Perseroan siap menyambut peluang pertumbuhan permintaan semen di pasar domestik pada tahun 2012 maupun pada tahun-tahun mendatang dan kembali meningkatkan pangsa pasarnya. Pengembangan Kompetensi SDM Perseroan melanjutkan implementasi Human Capital Master Plan (HCMP) tahap kedua dalam rangka menciptakan pengelolaan Human Capital (HC) yang terstandarisasi, terintegrasi dan terimplementasi dengan baik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan HC Perseroan dengan karakter utama GREAT yang merupakan akronim dari Global Orientation Mind, Reliable in Strategic Way, Enthusiasm to innovate, Accord in harmony, Toward Good Business Ethics. Dengan demikianseluruh insan Perseroan diharapkan memiliki karakter kuat, beretika, dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Perseroan pun telah mengimplementasikan HRIS (Human Resource Information System), Reward Management dan menyusun Manpower Planning serta melakukan perumusan kembali Budaya Korporasi yang disebut CHAMPS. CHAMPS merupakan akronim dari Budaya Korporasi dengan nilai-nilai dasar:compete With a Clear & Synergized Vision, Have a High Spirit for Continuous Learning, Act with High Accountability, Meet Customer Expectation, Perform ethically with high Integrity, dan Strengthening Teamwork. Inovasi Perseroan berkeyakinan bahwa inovasi merupakan salah satu modal intelektual untuk meningkatkan daya saing menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam rangka menumbuhkan semangat berinovasi, Perseroan secara berkelanjutan menggali ide-ide kreatif yang sejalan dengan strategi Perseroan serta memberikan penghargaan bagi inovasiinovasi terbaik. Pada tahun 2011 Perseroan menyelenggarakan Semen Gresik Group Award on Innovation (SGGAI)yang ketigadengan pengelompokan inovasi pada tiga bidang utama, yaitu bahan baku dan produk, teknologi dan proses produksi, serta proses bisnis. Tanggung Jawab Sosial dan Pelestarian Lingkungan Sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, Perseroan melanjutkan implementasi falsafah Go Green sebagai panduan pengelolaan lingkungan yang mencakup aspek: penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan hingga pengendalian lingkungan hidup. The power plant project in Pangkep, South Sulawesi with a capacity of 2 x 35 MW and an investment value of US$114 million is 82.91% complete with completion planned for the end of the second semester of With these various strategic steps successfully implemented in 2011, the Company is ready to welcome the challenges of growing domestic demand for cement in 2012 and the coming years and once again increase its market share. Developing HC Competence The Company has developed and implemented the second phase of its Human Capital Master Plan (HCMP) which is well standardized, integrated and implemented. The objective is to create Human Capital for the Company having a GREAT fundamental character; GREAT is an acronym for Global Orientation Mind, Reliable in Strategic Way, Enthusiasm to innovate, Accord in harmony, Toward Good Business Ethics. Thus everyone in the Company is expected to have a strong, ethical character showing high integrity when carrying out their duties. The Company has implemented HRIS (Human Resource Information System), Reward Management, developed Manpower Planning and redeveloped its Corporate Culture, CHAMPS. CHAMPS is an acronym for the Corporate Culture which adheres to the basic values: Compete With a Clear & Synergized Vision, Have a High Spirit for Continuous Learning, Act with High Accountability, Meet Customer Expectation, Perform ethically with high Integrity, and Strengthening Teamwork. Innovation The Company believes that innovation is intellectual capital to enhance its competitive edge for sustainable growth. In order to encourage the spirit of innovation, the Company is continually looking out for creative ideas in line with the Company s strategy and provides awards for the best innovations. In 2011, the Company held the third Semen Gresik Group Award on Innovation (SGGAI), grouping innovations into raw materials and products, technology and production processes, and business processes. Social Responsibility and Environmental Preservation As a company that cares for the environment, the Company applies its Go Green philosophy as a guide to environmental management covering the aspects of structure, use, development, care, restoration, monitoring to control of the environment. Perseroan telah menyelesaikan berbagai langkah strategis di tahun 2011 dan siap siap menyambut peluang pertumbuhan permintaan semen serta mememberikan tingkat kinerja semakin baik di masa mendatang. The Company completed various strategic measures during 2011 and ready to welcome the challenges of increasing cement demand and provide improved performance into the future..

32 30 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE ERIZAL BAKAR Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis Strategy & Business Development Director 2. SUPARNI Direktur Produksi Production Director 3. AHYANIZZAMAN Direktur Keuangan Finance Director 4. BAMBANG SUGENG S I Direktur Sumber Daya Manusia HR Director 5. DWI SOETJIPTO Direktur Utama President Director 6. SUHARTO Direktur Penelitian & Pengembangan dan Operasional R & D and Operations Director LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

33 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 31 Dalam rangka pengembangan komunitas sekitar, pada tahun 2011 Perseroan meningkatkan jumlah dana kegiatan PKBL dan TJSL menjadi sejumlah Rp220,8 miliar, naik 50,54% dari penyaluran dana di tahun Dana tersebut disalurkan dalam bentuk: Program Bina Lingkungan, berupa pemberian bantuan untuk berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan; Program Kemitraan, berupa pemberian pinjaman lunak dan pembinaan mitra binaan; serta pelaksanaan berbagai kegiatan Tanggung Jawab Sosial lainnya. Perseroan juga menjalankan berbagai program dan upaya dalam bidang lingkunganuntuk meningkatkan kualitas lingkungan yang baik, lebih dari yang dipersyaratkan undang-undang. Selain menerapkan Clean Development Mechanism (CDM) dalam proses produksi, Perseroan juga menjalankan program penghijauan, serta melakukan upaya pengurangan potensi pencemaran lingkungan dengan cara mengkonsumsi limbah industri lain yang masuk kedalam kategori B3 sebagai bahan pembuatan terak. Dengan program-program yang memberikan manfaat bagi lingkungan tersebut, Perseroan berhasil mempertahankan Peringkat PROPER HIJAU di tahun Peningkatan Best Practices Implementasi Tata Kelola Perusahaan Komitmen Perseroan untuk meningkatkan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik tercermin dalam berbagai program di bidang tata kelola. Pada tahun 2011 Perseroan telah menerapkan PSAK baru berbasis International Financial Report Standard (IFRS) dalam sistem pelaporan keuangan untuk meningkatkan akuntabilitas dan akurasi pelaporan. Saat ini Perseroan juga sedang menyempurnakan internal control terhadap penyusunan laporan keuangan dengan menyusun Internal Control on Financial Report (ICoFR) yang direncanakan selesai di tahun Perseroan meningkatkan peran pengendalian risiko dengan menerapkan Enterprise Wide Risk Management (EWRM) yang terintegrasi pada seluruh sistem manajemen perusahaan untuk pengelolaan risiko yang lebih baik. Pengelolaan risiko dilakukan menggunakan standar ISO ditopang oleh House of Risk Perseroan, yang merupakan infrastruktur inti dalam penerapan manajemen risiko. Perseroan juga tengah menyelesaikan prosedur pelaporan pelanggaran (whistle blowing system) untuk mencegah dan mendeteksi potensi pelanggaran dalam transaksi bsinis yang berlangsung di seluruh unit operasional. Untuk mendapatkan umpan balik dari upaya peningkatan best-practices GCG, Perseroan memfasilitasi pelaksanaan asesmen penerapan GCG yang dilakukan oleh pihak independen. To develop local communities, in 2011 the Company increased the funding for Partnership and Community Stewardship Program (PCSP) and Social and Environmental Responsibility Program (SERP) activities to Rp220.8 billion, an increase of 50.54% over 2010 funding. These funds were channeled in the form of: Environmental Management in the form of assistance for various social community programs; Partnership Program, in the form of soft loans and partner assisted development; and the implementation of other Social Responsibility activities. The Company also ran various programs related to the environment to improve the quality of the environment, in excess of that required by legislation. As well as implementing its Clean Development Mechanism (CDM) in the production process, the Company also carried out a re-greening program, as well as making efforts to reduce the potential for environmental pollution through the consumption of B3 category waste as a material in slag production. Through its various environmentally friendly programs, the Company has successfully held onto its PROPER Green ranking in Improving Best Practice Implementation for Corporate Governance Our commitment to improving Good Corporate Governance has been demonstrated through various governance programs. In 2011, the Company applied the International Financial Report Standard (IFRS) to its financial reporting systems to improve accountability and report accuracy. The Company is also refining internal control over the preparation of financial statements by preparing Internal Control on Financial Report (ICoFR) with completion planned for The Company has increased the role of risk management through the application of the Enterprise Wide Risk Management (EWRM), which has been integrated into all management systems for better risk management. The C o m p a n y i s u s i n g I S O fo r r i s k management, supported by the Company s House of Risk, which is a core infrastructure for the application of risk management. The Company has also is in the process of completing a procedure for reporting violations (whistle blowing system) to prevent and detect potential violations in business transactions in all operational units. To obtain feedback on its efforts to improve GCG best practices, the Company has facilitated an assessment of GCG application to be carried out by an independent party..

34 32 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Prospek dan Strategi di Tahun 2012 Kendati ketidakpastian perekonomian global masih berlanjut,namun prospek perekonomian dalam negeri di tahun 2012 diprediksi masih tetap kondusif bagi berlanjutnya trend pembangunan sektor properti dan konstruksi yang berdampak positif pada peningkatan permintaan semen. Selama tahun 2012 Perseroan memperkirakan pertumbuhan permintaan semen domestik meningkat rata-rata sebesar 8,0%. Hal ini akan melahirkan potensi pertumbuhan Perseroan. Perseroan lebih siap menyambut peluang yang ada, terutama dengan telah beroperasinya pabrik baruyang memungkinkan Perseroan mengimbangi dinamika peningkatan permintaan semen domestik. Perseroan akan konsisten menerapkan strategi inisiatif yang bersifat kritikal, yaitu: pertumbuhan kapasitas, pengamanan energi, penguatan citra korporasi, pemenuhan kebutuhan konsumen, penguatan faktor penunjang dan pengendalian resiko, dengan pola pengelolaan yang berfokus pada revenue management, cost management, capacity manegement dan improving competitive advantage. Perseroan meyakini dukungan pabrik baru, optimalisasi kapasitas yang ada, dan kesiapan sarana pendukung lain akan kembali meningkatkan pangsa pasar dan memberikan imbal kinerja yang semakin baik kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan. Perubahaan Susunan Direksi Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua ( Rapat Kedua ) Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2011, Perseroan mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Irwan Suarly sebagai Direktur Pemasaran Perseroan terhitung sejak berakhirnyamasa jabatanpada tanggal 28 September 2011,dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut. Perseroan kemudian menugaskan Sdr Erizal Bakar sebagai Direktur Pemasaran definitif untuk melakukan tugas-tugas di bidang Pemasaran. Perseroan berencana memilih dan mengangkat Direktur Pemasaran baru pada RUPST di tahun Penutup Demikian kami sampaikan laporan hasil kinerja operasional tahun Selanjutnya dimohon kepada pemegang saham untuk menyetujui Laporan Tahunan dan jalannya Perseroan selama tahun 2011 serta mengesahkan Laporan Keuangan sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab atas kepengurusan dan pengawasan kepada Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun buku Sebagai penutup, atas nama Direksi Perseroan, kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang besar kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami, kepada Dewan Komisaris Prospects and Strategy in 2012 Despite the ongoing uncertainties of the global economy, domestic economic prospects in 2012 are predicted to remain favorable with a continuing trend for development in the property sector and construction, both of which have a positive effect on cement demand. During 2012, the Company estimates that growth in demand for domestic cement will rise on average by 8%. This growth brings potential for growth to the Company. The Company is more prepared to take advantage of these opportunities, in particular with the completion and operation of its new cement plants allowing the Company to fully participate in the rising dynamic of domestic cement demand. The Company will consistently apply a critical initiative strategy, including: capacity growth, energy security, strengthening the corporate image, fulfilling consumer demand, strengthening supporting factors and risk management, with management patterns focused on revenue management, cost management, capacity management and improving competitive advantage. The Company believes that the support of the new plants, optimization of current capacity and the readiness of other supporting facilities will see a returning growth in market share and provide better performance returns for shareholders and stakeholders. Changes to the Board of Directors At the Company s second Extraordinary Meeting of Shareholders ( Second Meeting ) convened on 19 October 2011, the Company confirmed the honorable dismissal of Mr. Irwan Suarly as Marketing Director effective from his end of service date of 28 September 2011, with thanks for his hard work and thoughts while serving the Company in that role. The Company then appointed Mr. Erizal Bakar as definitive Marketing Director to carry out the marketing duties. The Company plans to nominate and appoint a new Marketing Director at the AGM in Closing Thus we submit our 2011 operational performance report. We request our shareholders approval for the Annual Report and the Company management during 2011, their authorization of the Financial Statements, as well as the granting to the Board of Directors and the Board of Commissioners full release and discharge of responsibility for the management and supervision of the Company during the fiscal year In closing, on behalf of the Board of Directors of the Company, we express our gratitude and great appreciation to our shareholders for the trust and support they have given us, to the Board of Commissioners which continues LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

35 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 33 yang senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan, serta para pelanggan dan mitra usaha Perseroan atas kerjasama dan dukungannya. Dan terlebih lagi, kepada seluruh Karyawan atas kerja keras, dedikasi, dan kontribusinya kepada Perseroan sehingga pada tahun 2011 ini dapat meraih kinerja yang baik. Kami semakin optimis bahwa berbagai usaha yang telah kita untai bersama ini akan dapat meningkatkan kemampuan Perseroan dalam mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang. to provide direction and guidance, as well as our customers and business partners for their cooperation and support. In particular, our thanks to all our Employees for their hard work, dedication, and contribution to the Company that has enabled us to achieve a strong performance in We are increasingly optimistic that the different business strands we have woven together will improve the ability of the Company to anticipate challenges in the future. Gresik, 20 April 2012 Dwi Soetjipto Direktur Utama President Director.

36 34 FASILITAS PENDUKUNG SUPPORTING FACILITIES P.48 Jenis Produk type of product P.46 Dibangun di lokasi strategis untuk menjamin kontinuitas pasokan ke seluruh area pemasaran. Built in strategic locations to ensure continuity of supply to all market areas. Variasi jenis produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik retail maupun spesifik. A variety of products to fulfill consumer needs, both retail and specific requirements.

37 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 35 INFORMASI PERUSAHAAN Company Profile

38 36 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE VISI VISION Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. To Be the Leading Cement Company in Indonesia and Southeast Asia. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

39 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 37 MISI MISSION 1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Produce and trade cement and other related products focused on customer satisfaction making use of environmentally friendly technology. 2. Mewujudkan manajemen berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan dan inovatif. Create international standard management showing a high level of business ethics and the spirit of solidarity and innovation. 3. Meningkatkan keunggulan bersaing di domestik dan internasional. Enhance our competitive advantage in the domestic and international markets. 4. Memberdayakan dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan. Empowering and synergizing our resources to sustainably increase added value. 5. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholders). Contribute to improving the welfare of our stakeholders. Statement Visi dan Misi Perseroan tersebut ditetapkan oleh Direksi pada tanggal 12 Maret 2012 dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 4 April The Company s Vision and Mission Statement was defined by the Board of Directors on March 12, 2012 and approved by the Board of Commissioners on April 4,

40 38 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE SEKILAS PERSEROAN THE COMPANY IN BRIEF PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan masyarakat 27%. Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun. Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan PT Semen Gresik (Persero) Tbk is a company involved in the cement industry. It was inaugurated on August 7, 1957 by the first President of the Republic of Indonesia with an installed capacity of 250,000 tons of cement per year. On July 8, 1991, Semen Gresik listed its shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now the Indonesian Stock Exchange) and became the first State-Owned Enterprise to go public selling 40 million shares to the public. The composition of share ownership at that time was: the Republic of Indonesia 73% and the public 27%. In September 1995, the Company implemented Rights Issue I, which altered the composition of shareholders to the Republic of Indonesia 65% and the public 35%. On September 15, 1995, PT Semen Gresik consolidated with PT Semen Padang and PT Semen Tonasa. Total installed capacity of the Company at that time was 8.5 million tons per year. On September 17, 1998, the State released a further 14% of Company shares through an open offering won by Cemex S. A. de C. V., a global cement company based in Mexico. Share ownership composition changed again to the Republic of Indonesia 51%, the public 35%, and Cemex 14%. Then on September 30, 1999, share ownership LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

41 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 39 saham berubah menjadi: Pemerintah Republik Indonesia 51,0%, masyarakat 23,4% dan Cemex 25,5%. Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,0% Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24,0%. Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd, menjual seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah 51,0% dan publik 48,9%. Hingga akhir 2011, kapasitas desain Perseroan sebesar 20,0 juta ton semen per tahun, dan menguasai 40,8% pangsa pasar semen domestik. composition changed once more to become: the Government of the Republic of Indonesia 51.0%, the public 23.4% and Cemex 25.5%. On July 27, 2006, Cemex Asia Holdings Ltd sold its shares in the Company to Blue Valley Holdings PTE Ltd, thus the composition of the Company s share ownership was the Republic of Indonesia 51.0%, Blue Valley Holdings PTE Ltd 24.9%, and the public 24.0%. At the end of March 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd sold all its shares through a private placement thus the shareholder composition of the Company became the Republic of Indonesia 51.0% and the public 48.9%. As of end 2011, the design capacity of the Company was 20.0 million tons of cement per year and it controlled 40.8% of the domestic cement market..

42 40 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE KEUNGGULAN PERSEROAN THE COMPANY S STRENGTH Selain berbagai keunggulan yang telah disampaikan di bagian awal laporan, Perseroan memiliki berbagai keunggulan lain, mencakup. JANGKAUAN DISTRIBUSI Keunggulan jaringan distribusi Perseroan didukung oleh 30 unit gudang penyangga, pengoperasian 17 packing plant di lokasi yang strategik serta didukung oleh 361 distributor nasional untuk menjamin kelancaran pasokan semen ke seluruh penjuru Nusantara. BAHAN BAKU Area-area tambang Perseroan memiliki cadangan bahan baku dengan kualitas terbaik dan dalam jumlah besar, sehingga menjamin kelangsungan produksi semen di seluruh pabrik Perseroan dalam jangka panjang. As well as the strengths stated at the beginning of this report, the Company has various other strengths, including: DISTRIBUTION REACH The Company s excellent distribution network is supported by 30 buffer warehouses, 17 packaging plants in strategic locations and 361 national distributors, ensuring the smooth supply of cement to all corners of the archipelago. RAW MATERIALS The Company has a large number of mining areas with good quality raw material reserves, thus ensuring the long-term sustainability of cement production at all the Company s plants. BRAND IMAGE Perseroan memiliki tiga merk yang lekat di hati konsumen. Pangsa pasar domestik terbesar, mencapai sekitar 40,8%, menunjukkan keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan brand image Perseroan. BRAND IMAGE The Company has three brands close to consumers hearts. The largest domestic market share, at 40.8%, shows the strength of our reputation and reflects the power of our corporate and brand image. FUNDAMENTAL KEUANGAN Perseroan berhasil mengelola fundamental keuangan yang tetap kuat, sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi Perseroan untuk melakukan perluasan kapasitas produksi serta ekspansi usaha terkait lainnya. FINANCIAL FUNDAMENTAL The Company has successfully managed its fundamental finances, providing a wide range of opportunities for the Company to expand production capacity as well as its related businesses. ROE Perseroan (dalam%) company roe (in %) RASIO LABA TERHADAP TOTAL ASET (%) RETURN ON ASSETS (in %) DEBT TO EQUITY Perseroan (dalam%) company DEBT TO EQUITY (in %) DEBT TO EBITDA Perseroan (X) company DEBT TO EBITDA (X) SUMBER DAYA MANUSIA Selain kemampuan memproduksi semen berkualitas tinggi, Perseroan juga memiliki SDM dengan kompetensi tinggi di bidang perekayasaan teknis dan jasa konsultasi dalam industri persemenan maupun industri terkait. HUMAN RESOURCES As well as the ability to produce high quality cement, the Company also has highly competent human resources in the fields of technical engineering and consultation for both the cement industry and related industries. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

43 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 41 struktur usaha dan entitas anak BUSINESS structure and subsidiaries. PT KAWASAN INDUSTRI GRESIK (KIG) pt semen TONASA (st) pt industri kemasan semen gresik (iksg) pt united tractors semen gresik (utsg) % % % % pt semen PADANG (SP) % pt sepatim batamtama (sb)* * Pengantongan Semen dan Distribusi Cement Packing Industry and Distribution % pt bima sepaja abadi (bsa)* % kawasan industri industrial real estate semen cement kantong semen cement bag pertambangan mining.

44 42 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE struktur organisasi organization structure Direktur Utama President Director DWI SOETJIPTO Direktur Pemasaran Marketing Director erizal bakar* Direktur Produksi Production Director Suparni Direktur Sumber Daya Manusia Human Capital Director bambang sugeng s i Tim Strategi Kebijakan Pengembangan Grup Strategic Team for Group Development Policies Pudjo Suseno Tim Peningkatan Produktivitas Grup Group Productivity Improvement Team Pratikno Tim Pengembangan SDM Grup Team of Group Human Capital Development irham a. dilmy Dept. Pengembangan Pemasaran Marketing Development Dept. bambang djoko s Dept. Produksi Bahan Baku Raw Material Production Dept. prasetyo utomo Dept. HMR Legal & Risk Management Dept. M. soffan heri Dept. Penjualan Department of Sales I KETUT ARSHA PUTRA Dept. Produksi Terak Department of Clinker Production hartono Dept. SDM HC Dept. wedo wiroaji Dept. Distribusi &Transportasi Distribution & Transportation Dept. amat pria darma a Dept. Produksi Semen Department of Cement Production eko rudy nurcahyanto Dept. Teknik Department of Technical joko sulistiyanto Dept. Sarana Umum General Affairs Dept. teddy b. setyadi *Pejabat sementara Acting as LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

45 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 43 Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis Strategic and Business Development Director Direktur Litbang & Operasional R&D and Operations Director Direktur Keuangan Finance Director erizal bakar suharto ahyanizzaman Tim OOTC OOTC Team tri hartono R Satuan Pengendalian Internal Internal Audit satriyo Dept. Pengelolaan Capex Grup Dept. of Corporate Capex Management johan samudra B Dept. Pengembangan Perusahaan Dept. of Corporate Development sumarwanto Dept. Kebijakan Pengadaan Strategis Grup Dept. of Corporate Strategic Procurement Policy djoko jatmono TR Tim Proyek Packing Plant Grup Team of Group Packing Plant Project aunur rosyidi Dept. Manajemen Keuangan Grup Dept. of Corporate Finance Management budi siswoyo Dept. Pengelolaan Tekominfo Grup Dept. of Group SG Tecominfo Management toddy siburian Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary sunardi prionomurti Dept. PSLK PSLK Dept. faf adisamsul Tim Pengembangan Energi Grup Team of Corporate Energy Development mat sulkan Tim Perluasan Bahan Baku Grup Team of Group Quarry Expansion lilik sulistiyono Tim Proyek Pabrik Baru & Power Plant Grup Team of Corporate New Cement & Power Plants Moh Helmi Yusron Dept. Litbang & Jaminan Mutu Dept. of R&D and Quality Assurance Rudi Hermawan Tim Pengembangan Tekominfo Grup Team of Corporate IT Development Harmen A Nashar Dept. Keuangan & Akuntansi Dept. of Finance & Accounting lusida aftiarti Dept. Rancang Bangun Dept of Design Engineering Achmed Vaival Istiadi Dept. Pengadaan & Pengelolaan Persediaan Department of Procurement & Inventory Management m. ludfi setiadi.

46 44 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN Management Report peta wilayah operasional dan distribusi map of operational areas and distribution INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY PROFILE INFORMASI BAGI INVESTOR INFORMATION FOR INVESTORS TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL PERFORMANCE DISTRIBUSI DISTRIBUTION Lokasi pabrik yang sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Perseroan mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko bangunan. Our plants are strategically located in Sumatera, Java and Sulawesi, thus enabling the Company to supply cement as required throughout the nation with the support of thousands of distributors, sub-distributors and building supply shops. Aceh Belawan Rantau Prapat Pekanbaru Jambi Lubuk Linggau Bengkulu Bukitputus Batam Dumai Teluk Bayur Samarinda Pontianak SUMATERA KALIMANTAN Banjarmasin Tanjung Priok Ciwandan Jakarta Tuban Serang Tangerang Bogor Bekasi Bandung Tasikmalaya Cirebon LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT JAWA Tegal Purwokerto Semarang Kudus Magelang Yogyakarta Solo Gresik Surabaya Bangkalan Banyuwangi BALI Celukan Bawang Tabanan Denpasar LOMBOK

47 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS Pabrik Semen Cement Plant Pelabuhan Port Pengantongan Semen Packing Plant Gudang Penyangga Warehouse Bitung Palu SULAWESI Palopo Bone Sinjai MALUKU Ambon PAPUA Biringkassi Makassar. 45

48 46 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE jenis produk dan fasilitas pendukung product types and supporting facilities TIPE PRODUK Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen utama yang diproduksi adalah semen Portland Tipe II - V (Non-OPC). Di samping itu juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campur (mixed cement), untuk penggunaan yang terbatas. Berikut ini penjelasan mengenai jenis semen yang diproduksi serta penggunaannya. Product Type The Company produces several types of cement. The main cement produced is Portland Type II - V (Non-OPC). Alongside this, other types of specific cement and mixed cement are also produced for more limited us. Following are explanations of the types of cement we produce and their uses. Semen Portland Tipe I PORTLAND TYPE I CEMENT Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement (OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan, gedunggedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya. Also known as Ordinary Portland Cement (OPC), a hydraulic cement used extensively for general construction, including construction of buildings that do not have any special requirements such as residential buildings, high-rise buildings, runways and roads. Semen Portland Tipe II PORTLAND TYPE II CEMENT Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan. Portland Type II cement is resistant to sulfates with moderate heat generated by hydration. Used for example for buildings on sea coasts, marshland, docks, irrigation channels, massive concrete constructions and dams. Semen Portland Tipe III PORTLAND TYPE III CEMENT Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin, seperti pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara. This type of cement was developed to fulfill the needs of buildings requiring high initial compressive strength after the casting process and rapid completion, such as in making roads, highways, skyscrapers and airports. Semen Portland Tipe V PORTLAND TYPE V CEMENT Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir. Portland Type V is used for the construction of buildings on land/water with high sulfate levels and is most suited to waste management installations, construction in water, bridges, tunnels, ports and nuclear power stations. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

49 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 47 Special Blended Cement (SBC) Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan sesuai digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut, dikemas dalam bentuk curah. This is a special cement created to build the mega bridge project from Surabaya-Madura (Suramadu) and is used for building in a sea air environment and packaged in bulk form. Portland Pozzolan Cement (PPC) Adalah semen Hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti: jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh. This is a hydrolyzed cement made by grinding slag, gypsum and pozzolan. It is used for general building and building requiring sulfate resistance and moderate heat generated by hydration, such as bridges, roads, housing, docks, massive concrete, dams, irrigation buildings and full plate foundations. Portland Composite Cement (PCC) Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih bahan anorganic. Kegunaan semen jenis sesuai untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pra-cetak, beton pra-tekan dan paving block. This is a hydraulic binder resulting from a mix of slag, gypsum, and one or more anorganic ingredients ground together. This type of cement is used for general concrete construction, masonry bricks, stucco, guttering, pre-printed concrete, pre-pressed concrete and concrete paving blocks. Super Masonry Cement (SMC) Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225, dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving block dan tegel. This cement may be used for housing construction and irrigation of up to a maximum K225 concrete structure, as well as a raw material for concrete hollow bricks, paving blocks and tiles. Oil Well Cement (OWC) Class G HRC Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai Basic OWC. Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu. This is a special type of cement used to build natural oil and gas wells under the surface of the sea or the earth. OWC types produced are Class G, High Sulfate Resistance (HSR), also known as Basic OWC. Additives can be mixed in to facilitate use at various depths and specific temperatures. Semen Portland Tipe I dan PPC tersedia di pasar retail sementara jenis lainnya hanya diproduksi berdasarkan pesanan dalam jumlah tertentu. Produk-produk tersebut dipasarkan terutama untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Sebagian besar produk dipasarkan dalam bentuk kemasan zak, sedangkan selebihnya dalam bentuk curah. Type I Portland cement and PPC are available on the retail market, while the other types are only produced by special request and in specific quantities. These products are predominantly marketed for domestic needs with a portion being exported. The majority of the product is marketed in sacks, while the remainder is sold in bulk form..

50 48 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE FASILITAS PENDUKUNG SUPPORTING FACILITIES SEMEN PADANG Memiliki empat pabrik semen, kapasitas terpasang 6,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen Padang juga mempunyai tujuh pengantongan semen, yaitu di Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok, Ciwandan, Malahayati, Lhokseumawe dan Dumai serta mempunyai 14 gudang penyangga. Pelabuhan Teluk Bayur Kapasitas : DWT Kedalaman : 12.5 m Panjang : 150 m Jumlah Dermaga : 3 Having four cement plants with a design capacity of 6.3 million tons per year, located in Indarung, West Sumatera. Semen Padang has seven cement packaging plants in Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok, Ciwandan, Malahayati, Lhokseumawe and Dumai, as well as 14 buffer warehouses. Teluk Bayur DOCK Capacity : 40,000 DWT Depth : 12.5 meter Length : 150 meter Number of piers : 3 SEMEN GRESIK Memiliki tiga pabrik dengan kapasitas desain 9,4 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik juga mempunyai dua pelabuhan, yaitu: Pelabuhan Khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik mengoperasikan 11 gudang penyangga yang tersebar di seluruh Jawa dan Bali serta mengoperasikan dua packing plant di Ciwandan dan Banyuwangi. Having three plants with a design capacity of 9.4 million tons of cement per year, located in Tuban, East Java. Semen Gresik also has two docks, i.e. Semen Gresik Special Docks in Tuban and Gresik. Semen Gresik operates 11 buffer warehouses spread across Java and Bali, as well as operating two packing plants in Ciwandan and Banyuwangi. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

51 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 49 Pelabuhan Khusus Gresik Tipe : Line Jetty Panjang : meter Lebar : 15.5 meter Kapasitas : DWT Kedalaman : 9 M LWS Pelabuhan khusus Tuban Dermaga I Tipe : Line Jetty Panjang : 175 meter Lebar : 45.5 meter Kapasitas : DWT Kedalaman : 8 M LWS Dermaga II Tipe : Line Jetty Panjang : 225 meter Lebar : 45.5 meter Kapasitas : DWT Kedalaman : 13 M LWS Gresik Port Type : Line Jetty Length : 290.8meter Width : 15.5 meter Capacity : 10,000 DWT Depth : 9 M LWS Tuban Special DOCK Port I Type : Line Jetty Length : 175 meter Width : 45.5 meter Capacity : 7,000 DWT Depth : 8 M LWS Port II Type : Line Jetty Length : 225 meter Width : 45.5 meter Capacity : 40,000 DWT Depth : 13 M LWS SEMEN TONASA Memiliki tiga pabrik semen, kapasitas desain 4,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa juga mempunyai 9 pengantongan semen dan dilengkapi dengan dermaga, yaitu: Biringkassi, Makassar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon dan Celukan Bawang Bali. Semen Tonasa mempunyai 5 gudang penyangga. Pelabuhan Biringkassi Tipe : Line Jetty Panjang : meter Kapasitas : DWT Kedalaman : 13 M LWS Having three cement plants with a design capacity of 4.3 million tons of cement per year, located in Pangkep, South Sulawesi. Semen Tonasa also has 9 cement packaging plants complete with docks, i.e. Biringkassi, Makassar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Bitung, Palu, Ambon and Celukan Bawang Bali. Semen Tonasa has 5 buffer warehouses. Biringkassi DOCK Type : Line Jetty Length : meter Capacity : DWT Depth : 13 M LWS.

52 50 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE ALAMAT KANTOR DAN AKSES INFORMASI OFFICE ADDRESSES AND ACCESS INFORMATION Untuk mendapatkan Laporan Tahunan PT Semen Gresik (Persero) Tbk, atau untuk memperoleh informasi lainnya dapat menghubungi. Alamat Kantor PT Semen Gresik (Persero) Tbk Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik Tel. (62-31) Fax. (62-31) Atau Kantor Perwakilan Jakarta The EAST Tower Lt. 18 Mega Kuningan Business District Jln Lingkar Mega Kuningan Kuningan, Jakarta Tel. (62-21) Fax. (62-21) To obtain a copy of the PT Semen Gresik (Persero) Tbk Annual Report, or to obtain any other information please contact us. OFFICE ADDRESS PT Semen Gresik (Persero) Tbk Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik Tel. (62-31) Fax. (62-31) Or Jakarta Representative Tower The EAST Tower Lt. 18 Mega Kuningan Business District Jln Lingkar Mega Kuningan Kuningan, Jakarta Tel. (62-21) Fax. (62-21) Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui: Investor Relations Kantor Perwakilan Jakarta The EAST Tower Lt. 18 Mega Kuningan Business District Jln Lingkar Mega Kuningan Kuningan, Jakarta Tel. (62-21) Fax. (62-21) Situs Internet Information for shareholders, the latest news and public information about the Company may be obtained from: Investor Relations Jakarta Representative Tower The EAST Tower Lt. 18 Mega Kuningan Business District Jln Lingkar Mega Kuningan Kuningan, Jakarta Tel. (62-21) Fax. (62-21) WEBSITE LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

53 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 51 Perseroan memiliki entitas anak, entitas asosiasi maupun afiliasi yang bergerak dalam bidang usaha terkait persemenan, dari produksi semen, distribusi hingga penggunaan produk semen. Seluruh entitas tersebut berstatus operasional. Penyertaan Perseroan pada Entitas anak, Entitas asosiasi dan Afiliasi Perusahaan Company Langsung % Direct % Tak Langsung Indirect Kegiatan Activities PT Semen Padang Produsen semen Cement producer PT Semen Tonasa Produsen semen Cement producer PT United Tractors Semen Gresik PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Kawasan Industri Gresik The Company has subsidiary entities, associate entities and affiliates involved in cement related businesses, from cement production to distribution to users of cement products. All these entities are currently operational. Investment in Subsidiaries, Associates and Affiliates Eksplorasi dan eksploitasi bahan tambang darat kecuali minyak dan gas bumi. Exploration and exploitation of onshore mine products excluding oil and natural gas Pengolahan bahan-bahan pokok pembuat kemasan atau kantong menjadi berbagai kemasan atau kantong yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Processing of basic materials making packaging or bags thus creating packages or bags with high economic value Penjualan tanah industri, penjualan ruko, persewaan bangunan pabrik siap pakai, persewaan gudang, persewaan kantor, dan persewaan ruko. Sales of industrial land, shop-houses, rental of ready-to-use factory buildings, rental of warehousing, office rental and shop-house rental. PT Swadaya Graha Developer, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal dan elektrikal, bengkel dan manufaktur, fabrikasi baja, jasa penyewaan dan pemeliharaan alat berat, biro engineering, industri dan perdagangan. Developer, civil contractor, mechanical and electrical contractor, workshop and manufacturing, steel fabrication, leasing services and maintenance of heavy equipment, engineering bureau, industry and trade. PT Varia Usaha 24,95 Jasa pengangkutan; perdagangan umum, termasuk pula impor, ekspor, ekspor, antar pulau dalam negeri, juga bergerak dalam keagenan, distributor, dan usaha perdagangan lainnya. Transportation services; general trading, including importing, exporting, inter-island domestic transportation, also acting as an agent, distributor and other trading. Entitas anak DAN Entitas asosiasi INVESTMENT IN SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES.

54 52 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perusahaan Company Langsung % Direct % Tak Langsung % Indirect % Kegiatan Activities PT Eternit Gresik 17,57 Memproduksi lembaran fiber-semen, panel dan bahan bangunan lain dari fiber-semen. Fiber-cement sheet production, panels and other building materials made from fiber-cement. PT Varia Usaha Beton 15,80 Industri beton dan bahan-bahan bangunan, yang terdiri dari Unit Beton Siap Pakai(batching plant & truck mixer). Concrete industry and building goods, consisting of Ready To Use Concrete Units (batching plant & truck mixer). PT Waru Abadi 24,83 Perdagangan bahan bangunan, angkutan & perdagangan, jasa kontruksi & kayu olahan. Trading in building goods, transportation and trade, construction and wood processing services. PT Varia Usaha Bahari 15,97 Bongkar muat barang dari dan ke kapal, serta sewa alat berat dan rental kendaraan. Loading and unloading from ships, heavy equipment leasing and vehicle rental. PT Varia Usaha Dharma Segara PT Varia Usaha Lintas Segara 11,98 Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), meliputi: pengurusan pengeluaran barang impor di pelabuhan, pengurusan pengiriman barang antar pulau, pengurusan barang ekspor melalui pelabuhan, angkutan darat untuk jenis barang: general cargo, bulk cargo, container, heavylift. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) covering: clearing imported goods from the port, handling inter-island shipments, clearing export goods through the port, land transportation for general cargo, bulk cargo, containers, heavy lift. 14,97 Bergerak dalam bidang pelayaran dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan,meliputi: bidang pelayaran, keagenan, dan penyediaan kapal. Engaged in shipping, including shipping services, agency and ship provision. PT Swabina Gatra 1,67 Jasa pembersihan kantor (cleaning service), persewaan gudang dan kendaraan, travel biro, produksi air mineral dalam kemasan, serta taman wisata Giri Wana Tirta. Cleaning services, building and vehicle rental, travel bureau, packaged mineral water production, and tourist part Giri Wana Tirta. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

55 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 53 Perusahaan Company PT Sepatim Batamtama Langsung % Direct % Tak Langsung % Indirect % Kegiatan Activities Perdagangan umum, pengantongan semen, kontraktor, jasa dan pengangkutan umum. General trading, cement packaging, contracting services and public transportation. PT Bima Sepaja Abadi Perdagangan umum dan peragenan, pengantongan semen, dan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan semen. General trading and agency, cement packaging, other activities related to cement trading..

56 54 INFORMASI BAGI INVESTOR Information for Shareholders

57 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS DIVIDEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN P.63 Dividends and Dividend Policy Tahun buku 2010 dividend pay out ditetapkan 50%. The dividend payout for 2010 was set at 50%. Tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan dividen yang dibagikan dalam lima tahun terakhir sebesar 29,4%. The average annual growth for dividends paid out over the last five years amounted to 29.4%. PERKEMBANGAN HARGA SAHAM Share Price Development P.56 Harga saham SMGR ditutup naik 21,2% pada Rp The SMGR share price closed up 21.2% at Rp11,450. IHSG ditutup naik 3,2%. The Jakarta Composite Index closed up 3.2%. Opini Analis analyst opinion P.66 Saat ini (Dec 2011) kami merekomendasikan beli saham SMGR dengan potensi harga naik minimal 10% dari posisi Rp (13 Dec 2011). At this time (Dec 2011) we recommend buying SMGR shares with the potential to rise at least 10% from the current position (13 Dec 2011) of Rp10,750..

58 56 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Grafik Kinerja Saham composition stock performance Grafik Kinerja Saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia 2010 dan 2011 Company Share Performance on the Indonesia Stock Exchange 2010 and 2011 Januari - Desember 2011 JanuarY - DeCember 2011 Key Market Current share price 52 week high 52 week low Market Cap. IDR ,915bn USD 1,26 1,26 0,84 7,489 Awal/Opening: SMGR: Rp 9,450 JCI : 3, Akhir/Closing: SMGR: Rp 11,450 JCI : 3, Price (Rp/share) Jan SMGR (LHS) JCI (LHS) Volume (per 000) - (RHS) 30 - Dec 35, % 30, % 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 Januari - Desember 2010 JanuarY - DeCember 2010 Price (Rp/share) 12,000 11,000 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1, Jan Key Market Data Current share price 52 week high 52 week low Market Cap. IDR ,052bn USD 1,05 1,13 0,81 6,228mm SMGR (LHS) Awal/Opening: SMGR: Rp 7,550 JCI : 2, JCI (LHS) Akhir/Closing: SMGR: Rp 9,450 JCI : 3, Dec Volume ,000 46,1% 60,000 25,2 % 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

59 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 57 Harga dan Volume Saham per Kuartal di Bursa Efek Indonesia (Rupiah) Company Share Performance on the Indonesia Stock Exchange (rupiah) 2011 Periode Period Kuartal Pertama First Quarter Kuartal Kedua Second Quarter Kuartal Ketiga Third Quarter Kuartal Keempat Fourth Quarter Tertinggi Highest Terendah Lowest Penutupan Closing Volume (Jumlah Saham) Volume (No of shares) 10,000 7,650 9, ,353,000 9,750 9,200 9, ,794,500 10,000 7,700 8, ,544,000 11,450 7,700 11, ,988, Periode Period Kuartal Pertama First Quarter Kuartal Kedua Second Quarter Kuartal Ketiga Third Quarter Kuartal Keempat Fourth Quarter Tertinggi Highest Terendah Lowest Penutupan Closing Volume (Jumlah Saham) Volume (No of shares) 8,100 7,300 7, ,400,000 9,000 7,700 8, ,236,500 9,900 8,600 9, ,119,000 10,150 9,200 9, ,337,000.

60 58 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE ikhtisar saham, pembayaran dividen dan kronologi pencatatan saham HIGHLIGHTS OF STOCKS, DIVIDENDS AND STOCK LISTING HISTORY kronologi pencatatan saham chronology of share listing Keterangan Description Modal dasar Authorized capital Modal ditempatkan dan disetor Issued and paid capital Saham yang dibeli kembali Treasury stock Saham dijual kembali Share sellback Tanggal pencatatan saham di BEI The date of share listing at IDX Keterangan Description Laba bersih Net Income Satuan Unit Saham Share Saham Share Saham Share Saham Share Go Public Peningkatan Modal Dasar Increase of Authorized Capital Right Issue pembayaran dividen Peningkatan Modal Dasar Increase of Authorized Capital Stock Split Share Buyback Share Sellback 500,000, ,440, ,440,000 2,000,000,000 20,000,000,000 20,000,000,000 20,000,000, ,288, ,288, ,152, ,152,000 5,931,520,000 5,251,120,000 5,931,520,000 - July 8, June 2, 1995 August, Aug-07 (68,032,000) Oct 13, 08 - Jan 09, 09 dividend payment 68,032,000 Oct 6-7, ,633 miliar billion 3,326 miliar billion 2,523 miliar billion 1,775 miliar billion 1,296 miliar billion Rasio pembayaran dividen Dividend Pay out Ratio 50% 55% 50% 50% 50% Dividen Dibayarkan Dividend paid Dividen per saham Dividend per share Tanggal pembayaran Payment date 1,816,7 miliar billion 1,829.6 miliar billion 1,261 miliar billion 887,7 miliar billion miliar billion , August 15, 2011 August 5, 2010 August 7, 2009 June 17, 2008 August 7, 2007 LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

61 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 59 komposisi pemegang saham per 31 desember 2011 SHAREHOLDER COMPOSITION PER december 31, 2011 KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER composition FOREIGN INSTITUTION % % government RI 8.07 % DOMESTIC INSTITUTION * DOMESTIC INDIVIDUAL 0.25% * FOREIGN INDIVIDUAL 0.01% komposisi pemegang saham per 31 desember 2010 SHAREHOLDER COMPOSITION PER december 31, 2010 DOMESTIC INDIVIDUAL % 0.60 DOMESTIC INSTITUTION 8.92 % FOREIGN INSTITUTION % % government RI 0.01 % FOREIGN INDIVIDUAL.

62 60 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER COMPOSITION 10 PEMEGANG SAHAM 10 SIGNIFICANT SHAREHOLDERS Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah saham yang diterbitkan dan disetor berjumlah Rp ,-, terdiri atas lembar saham, masing-masing bernilai Rp100 per lembar. Tabel berikut menjelaskan informasi yang terkait dengan kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember As of December 31, 2011, the number of shares issued and outstanding amounted to Rp593,152,000,000, consisting of 5,931,520,000 shares, each with a value of Rp100 per share. The following table explains the information related to share ownership in the Company per December 31, No 1. Nama Name Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI Alamat Address DirJend Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan RI DirJend Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan RI Jumlah Saham Amount of Share % 3,025,406, JPMCB-EUROPACIFIC GROWTH FUND BUT DEUTSCHE BANK AG 216,182, SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKETS EQUITY PORTFOLIO BUT DEUTSCHE BANK AG 137,625, PT JAMSOSTEK (PERSERO) - JHT BANK CIMB NIAGA TBK, PT 90,500, JPMCB-NEW WORLD FUND, INC BUT DEUTSCHE BANK AG 87,146, GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE BUT. STANDARD CHARTERED BANK 72,067, JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS BUT DEUTSCHE BANK AG 67,653, BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD CITIBANK, N.A 52,106, PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF CITIBANK, N.A 43,084, BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND CITIBANK, N.A 43,056, Total Total 3,834,828, ,847 Pemegang Saham Lainnya Other Shareholders 2,096,691, GRAND TOTAL 5,931,520, LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

63 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 61 pemegang saham di luar pemerintah No Pemegang Saham Shareholder non government shareholder Jumlah Saham Amount of Share % Jumlah Saham Amount of Share % Perubahan dan Jumlah Saham % Changes and Amount of Shares % Lembaga Asing Foreign Institutions 2,411,652, ,340,534, Perorangan Asing Foreign Individual 625, , Lembaga Domestik Domestic 478,726, ,220, (10) Institutions Perorangan Domestik 15,109, ,780, (58) Domestic Individual Total 2,906,114, ,906,114, DOMESTIC INSTITUTION % DOMESTIC INDIVIDUAL 0.52 % % FOREIGN INSTITUTION * FOREIGN INDIVIDUAL 0.02 % Di luar Pemerintah, saham SMGR dimiliki oleh berbagai institusi asing dengan total persentase 82,9% saham non Pemerintah. Other than the Government, SMGR shares are owned by various foreign institutions with a total of 82.9% of company shares being in non Government hands..

64 62 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM SHARE OWNERSHIP STRUCTURE PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA THE GOVERNANCE OF REPUBLIC OF INDONESIA % MASYARAKAT PUBLIC %. pt semen PADANG Industri semen Cement Industry % pt semen tonasa Industri semen Cement Industry % 5 Entitas Anak Non Industri Semen 5 Subsidiaries Non Cement Producers LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

65 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 63 Seluruh jajaran Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. (Lihat juga) Laporan Tata Kelola, Kepemilikan Saham Direksi None of the Directors own shares in the Company, either directly or indirectly. (See also) Governance Report, Share Ownership by Directors KEPEMILIKAN SAHAM OLEH DIREKSI Share Ownership by Directors Perseroan membagikan dividen dengan memperhatikan kondisi keuangan untuk pengembangan usaha dan imbal hasil bagi para pemegang saham, namun demikian, sesuai propektus rightissue tahun 1995, kebijakan rasio pembagian dividen adalah sebesar 50% dari laba bersih. Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris dapat membagikan dividen interim, sepanjang kondisi keuangan perusahaan memungkinkan, dan dividen interim yang dibagikan ini adalah bagian dari dividen final yang jumlahnya diputuskan dalam RUPS. Sesuai dengan hasil RUPS tahun 2011, Perseroan membagi dividen sebesar 50% dari laba bersih yakni sebesar Rp1.816,6 miliar atau sebesar Rp306,3 persaham. Dengan demikian selama lima tahun terakhir rata-rata pertumbuhan total dividen yang dibagikan (CAGR) adalah sebesar 29,4%. Tabel berikut menunjukkan besaran dividen yang dibayarkan oleh Perseroan. The Company pays out dividends with consideration of the financial condition required for company to develop and returns for shareholders, however, in line with Management policies, the dividend payment ratio amounts to 50% of net profit. The Company s Directors, with the approval of the Board of Commissioners, may pay out interim dividends, provided that the company s financial condition permits, and that the interim dividend is less than the final dividend, the amount of which is decided at the GMS. In accordance with the AGMS for 2011, the Company paid out dividends amounting to 50% of net profit or Rp1,816.6 billion or Rp303.6 per share. Therefore, the average annual growth rate (CAGR) paid out over the last five years is 29.4%. The following table shows the total dividends paid out by the Company. dividen dan kebijakan dividen dividends and dividend policy Tahun Buku Fiscal Year Laba Bersih (Juta Rp) Net Profit (Millions of Rp) Dividen yang dibagikan (Juta Rp) Dividend Paid Out (Millions of Rp) Dividen per Saham (Rp) Dividend per Share (Rp) Rasio Pembayaran % Dividend Payout Ratio % ,295, ,760 1, ,775, , ,523,544 1,261, ,326,488 1,829, ,633,220 1,816,

66 64 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE kondisi pasar modal dan kinerja saham perseroan capital market conditions and performance of company shares 3.2 % kenaikan ihsg di tahun 2011, masuk ke dalam tiga besar bursa berkinerja terbaik di seluruh dunia. Increase on the IDX in 2011, in the three best for performance in the world. Kondisi Pasar Modal Kondisi perekonomian global yang tidak menentu sepanjang tahun 2011 turut berpengaruh terhadap kinerja bursa saham di seluruh dunia. Bayangbayang krisis finansial kawasan Uni Eropa dan defisit anggaran Amerika Serikat memegang andil besar pada melambatnya kembali trend pemulihan ekonomi 2010 global pasca krisis di awal Seiring perkembangan krisis finansial di kawasan Uni Eropa yang semakin merebak di awal kuartal ke III, seluruh bursa utama di berbagai belahan dunia bergejolak. Perdagangan saham berlangsung dengan volatilitas yang tajam dan berpola bearish. Akibatnya, secara umum indeks bursa utama diberbagai kawasan mencatatkan loss di akhir tahun. Kegiatan transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai kuartal ke 3 di tahun 2011 juga mengalami volatilitas yang tinggi, dengan ritme perdagangan yang susah diprediksi. Setelah mencatat kenaikan indeks sebesar 13% dari penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun 2010 di angka dan mencapai titik tertinggi pada posisi 4.195, di tanggal 2 Agustus 2011, indeks kemudian mengalami koreksi dengan volatilitas yang tinggi. Pada tanggal 19September2011 bahkan terjadi koreksi indeks tertinggi dalam perdagangan sehari di BEI. Dibuka pada posisi indeks 3.843, indeks terkoreksi sebesar -15%, turun ke angka sebelum akhirnya ditutup pada posisi di angka (terkoreksi 10%). Angka indeks perdagangan harian terendah terjadi pada tanggal 26 September, pada angka 3.217, untuk kemudian secara berangsur-angsur, IHSG BEI menguat. Pada akhir tahun, IHSG ditutup pada posisi 3.822, atau menguat sebesar 3,2% dari angka penutupan tahun 2010, sebesar Kinerja bursa Indonesia tersebut termasuk tiga terbaik di dunia, dibawah Dow-Jones dan Bursa Filipina. Adapun Rata-rata frekuensi transaksi bursa harian adalah sebesar kali transaksi dan rata-rata volume transaksi bursa harian sebesar 5,30 miliar unit saham. Dengan raihan tersebut, nilai kapitalisasi pasar seluruh saham emiten di BEI adalah sebesar Rp3.537 triliun, naik 9% dari Rp3.247 triiun di akhir tahun Seiring volatilitas yang terjadi di bursa, sahamsaham dalam kelompok bluechips mencatat kinerja yang bervariasi. Sebagian kecil mencatat kenaikan, namun lebih banyak yang mengalami penurunan harga dibandingkan penutupan di tahun 2010 lalu. Kinerja Saham Perseroan Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu BEJ) sejak tahun 1991, sebagai satu-satunya BUMN industri semen di bursa. Kode perdagangan saham Perseroan di BEI adalah SMGR. Selain tercatat di papan utama, saham SMGR tercatat sebagai anggota dari Jakarta Mining Index, LQ45 STOCK MARKET CONDITION The uncertain condition of the global economy during 2011 has affected the performances of stock markets across the world. The shadows of the financial crisis in the European Union and the double deficit in the USA have played a large part in slowing the trend toward economic recovery in 2010 after the crisis in early As the financial crisis in the European Union has become increasingly widespread during the start of Q3, all the major stock exchanges in every corner of the world were in turmoil. Share trading continued to be highly volatile and with a bearish tendency. As a result, many of the main stock exchanges recorded a loss at year-end. Transactions on the Indonesia Stock Exchange starting in Q3/2011 were also very volatile with a trading rhythm that was difficult to predict. Having recorded an index increase of 13% on the closing figure of 3,703 as of end 2010 on the Jakarta Composite Index (JCI) and reaching the highest point of 4,195 on August 2, 2011, the index then experienced a highly volatile correction. On September 19, 2011, the highest single day index correction on the Indonesia Stock Exchange occurred. Opening with an index position of 3,843, the index corrected falling 15% to 4,428 before finally closing at a position of 3,426 (a correction of 10%). The lowest daily trade index figure was on September 26, at 3,217), after this the JCI gradually strengthened. As of the end of the year, JCI closed at a position of 3,822, up 3.2% from the 3,703 closing figure for The performance of the Indonesia Stock Exchange was among the three best in the world, below the Dow Jones and the Philippine Stock Exchange. The average frequency of daily transactions on the exchange was 117,328 transactions with an average daily transaction volume of 5.30 billion share units. With this achievement, the market capitalization for all issuers shares on the Indonesia Stock Exchange amounted to Rp3,537 trillion, an increase of 9% from Rp3,247 trillion as of end In line with the volatility on the stock markets, blue-chip shares recorded a variety of results. A fraction recorded an increase, however, the majority fell in price compared to the close of THE PERFORMANCE OF COMPANY SHARE The Company s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) (previously Jakarta Stock Exchange) since 1991 as the only SOE cement producer on the exchange. The Company s trading code on the IDX is SMGR. As well as being listed on the main board, SMGR shares are also listed on the LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

67 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 65 (45 saham terlikuid si BEI), Jakarta Islamic Index, Indeks Bisnis-27 dan Indeks Kompas 100. Volatilitas pasar modal sepanjang tahun 2011 turut mempengaruhi pergerakan saham SMGR, baik dari sisi harga maupun volume transaksi. Harga penutupan saham semen Gresik di akhir Desember 2010 adalah Rp per saham. Namun seiring dengan dinamika pasar, harga saham SMGR pada quartal pertama 2011 sempat turun dan menyentuh harga terendah sebesar Rp7.650 sebelum akhirnya ditutup pada posisi Rp9.100 per saham. Volume perdagangan saham SMGR selama kuartal pertama mancapai lembar saham. Pada kuartal II, kondisi pasar modal global maupun nasional cukup kondusif, menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas perdagangan di Bursa. Sentimen positif tersebut membuat, juga berimbas pada kenaikan saham SMGR sebesar 5,5% menajdi Rp9.600 persaham diakhir perdagangan kuartal kedua. Volume saham yang diperdagangkan selama kuartal ke II ini menurun 34,6% menjadi sebesar lembar saham. Pada kuartal ke III sentimen negatif dari merebaknya krisis finansial di kawasan Eropa dan defisit ganda Amerika Serikat melanda bursa saham di seluruh dunia. Pasar berbalik arah menjadi bearish, bahkan sempat terjadi koreksi besar-besaran pada seluruh bursa utama di akhir kuartal ke-3. IHSG sempat mencatat koreksi hingga 10% dalam perdagangan 1 hari. Saham Perseroan tidak terlepas dari gejolak tersebut dan sempat mencatat harga terendah di Jakarta Mining Index, LQ45 (45 most liquid shares on the IDX), Jakarta Islamic Index, Bisnis-27 Index and Kompas 100 Index. Capital market volatility during 2011 influenced SMGR share movements, both in price and transaction volume. The closing price for Semen Gresik shares at the end of December 2010 was Rp9,450 per share. However, in line with the dynamic market, SMGR shares in Q1/2011 had fallen and reached their lowest price at Rp7,650 before finally closing at Rp9,100 per share. The trading volume for SMGR shares during the first quarter reached 523,353,000 shares. In Q2, both the global market and national market conditions were more favorable, prompting an increase in trading activity on the exchange. The positive sentiment impacted on SMGR shares by 5.5%, increasing to Rp9,600 per share by the end of the second quarter. The volume of shares traded in Q2 fell 34.6% to 341,794,500 shares. In Q3, negative sentiment resulting from the financial crisis in Europe and the double deficit in the USA affected all the stock markets across the world. The markets turned back from being bearish, and even witnessed a large correction across all the main exchanges at the end of Q3. The IDX also witnessed a 10% correction in trading in just one day. The Company s shares could not escape the turmoil and recorded their lowest position.

68 66 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE 21.2 % harga saham smgr naik. SMGR share price rose. posisi Rp7.700 sebelum akhirnya ditutup pada harga sebesar Rp8.600 per-saham di-akhir kuartal ke-3. Volume perdagangan saham SMGR pada periode ini meningkat menjadi lembar saham. Pada kuartal ke IV, ekspektasi peningkatan perekonomian dan realisasi proyek-proyek pembangunan konstruksi membuat harga saham-saham yang terkait dengan kegiatan konstruksi meningkat. Untuk SMGR, kondisi ini berkorelasi positif dengan ekspektasi penyelesaian pebangunan pabrik baru. Saham SMGR kembali diburu investor dan kembali mengalami peningkatan harga, hingga pada akhir tahun 2011 ditutup pada posisi Rp11.450per saham. Posisi penutupan ini menunjukkan harga SMGR meningkat sebesar 21,2% dari posisi penutupan tahun 2010, yang berada pada angka Rp9.450 per lembar saham. Peningkatan tersebut lebih tinggi dari peningkatan indeks yang hanya sebesar 3,2%, dan lebih tinggi dari kenaikan harga saham peer industri semen yang sebesar 7% (INTP) dan minus 3% (SMCB). Pola pergerakan saham SMGR, seperti ditunjukkan pada grafik di halaman 58 bergerak searah dengan grafik pergerakan IHSG. of Rp7,700 before finally closing at Rp8,600 per share at the end of Q3. The trading volume for SMGR during this period rose to 487,544,000 shares. In the fourth quarter, expectations of economic improvement, ratification of the Land Bill (releasing land for infrastructure requirements) and the realization of construction projects saw the price of shares related to construction rise. For SMGR, this condition correlated with expectations for the completion of a new plant. Investors were tracking down SMGR shares and the share price rose once more, ending 2011 at a position of Rp11,450 per share. This closing position demonstrated an increase of 21.2% in SMGR share price over the closing position in 201 of Rp9,450 per share. This increase is much greater than the 3.2% increase of the index and was also higher than share price increases of cement industry peers also listed on the IDX. SMGR stock movements, as shown in the graph on page 58 moved in the same direction as demonstrated on the graph showing JCI stock movements. Andy Lesmana, Nomura Equity Researh OPINI PELAKU PASAR MODAL Berikut adalah kutipan beberapa analis pasar modal di Indonesia atas kinerja saham dan kinerja Perseroan. Para pembaca diharapkan memandang seluruh pendapat tersebut sebagai masukan ataupun pembanding atas keputusan investasi yang akan dilakukan. Perseroan menyajikan kutipan opini semata-mata dalam rangka memberikan gambaran obyektif dari pihak diluar perusahaan akan keseluruhan hasil kinerja Perseroan. FORUM ANALIS Penyelesaian pabrik baru di Tuban dan Tonasa dalam waktu dekat akan menambah kapasitas SMGR sebesar total 5 juta ton per tahun dan membuat SMGR mampu mengikuti momentum pertumbuhan permintaan hingga tahun Penyelesaian pabrik baru juga mengindikasikan hanya SMGR yang merealisasikan investasi tambahan kapasitas sampai tahun Sehingga memungkinkan SMGR merebut kembali pangsa pasar yang sempat terambil oleh kompetitor karena kendala keterbatasan pasokan yang dialami sebelumnya. Kekhawatiran adanya pendatang baru potensial yang saat ini tengah melakukan FS membuat produsen eksisting menahan kenaikan harga, termasuk SMGR. Saat kunjungan lapangan, Manajemen menyatakan total volume penjualan tahun 2011 bisa mencapai kisaran 19,6-19,7 juta ton, lebih tinggi dari prediksi kami yang berkisar 19,1 juta ton. Kami memberi rating Buy (12 Desember 2011), dengan target harga Rp dan P/E sebesar 12,6x dari harga penutupan saat ini sebesar Rp9.550, menunjukan potensi kenaikan sebesar 22,5%. opinion of stock market analysts Following are some quotes regarding the Company s performance and share performance from several stock market analysts in Indonesia. The reader should regard the entirety of this opinion as input or comparison on investment decisions to be made. The Company presents these opinion excerpts solely to provide an objective picture from parties outside the company regarding the company s overall performance. FORUM ANALYSTS Completion of the new plants in Tuban and Tonasa in the near future will add capacity for SMGR of a total 5 million tons per year and enable SMGR to follow momentum resulting from demand growth until the end of The completion of these new plants also indicates that only SMGR will realize investment in additional capacity in This should allow SMGR to claw back some of the market share taken by its competitors due to the obstacle of limited supply it experienced. The worry is that the potential newcomers currently carrying out feasibility studies will cause the existing producers to hold onto price increases, including SMGR. During a site visit, the Management stated total sales volume for 2011 would reach approximately million tons, higher than our predication of around 19.1 million tons. We gave a Buy rating (December 12, 2011), with a target price of Rp11,700 and P/E of 12.6x from the current closing price of Rp9,550, showing potential for a 22.5% increase. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

69 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 67 Kami menilai harga saham SMGR saat ini sudah cukup baik mengingat perusahan tidak memiliki ruang untuk meningkatkan harga jual dan adanya tekanan pada biaya produksi. Selain tingkat permintaan relatif lemah, harga semen relatif mendatar disebabkan kekhawatiran para produsen pada potensi persaingan dimasa mendatang karena adanya rencana investasi baru di sektor ini. Oleh karena itu, kami (28 Oktober 2011), merekomendasikan posisi Hold untuk saham ini, dengan harga saat ini adalah Rp9.400 pada EV/ EBITDA sebesar 7,2x. Target harga dalam 12 bulan mendatang adalah Rp persaham. We judge the SMGR share price to be reasonable considering the company does not have the scope to increase selling prices and the pressure on production costs. Alongside a relatively weak demand, the price of cement is relatively flat due to the concern from producers regarding potential competition in the future resulting from planned new investment in this sector. For these reasons, we (October 28, 2011) recommend a Hold position for these shares, with the current price of Rp9,400 and EV/ EBITDA of 7.2x. The target price in the coming 12 months is Rp10,250 per share. Rachman Koeswanto, PT Deutsche Bank Verdhana Indonesia SMGR akan memiliki share sebesar 42% dari total kapasitas produksi nasional sebesar 59,4 juta ton di tahun 2012 seiring dengan selesainya pambangunan 2 unit pabrik baru berkapasitas total 5 juta ton. Kami juga memprediksi SMGR akan mampu mencatat pertumbuhan penjualan 14% dan menaikan harga jual sebesar 3,5% sehingga meningkatkan profitabilitas sebesar 1% diatas raihan tahun Kami memandang risiko-risiko utama yang akan dihadapi di tahun 2012 adalah kenaikan harga BBM, listrik dan biaya distribusi yang akan menekan profitabilitas jika kenaikan harga jual tidak mencukupi. Kami melihat SMGR akan mampu meningkatkan kembali pangsa pasarnya yang sempat turun karena keterbatasan kapasitas produksi di tahun sebelumnya. Kami juga melihat saham SMGR saat ini (29 Nov 2011) pada harga Rp8.850, diperdagangkan dengan P/E terendah diantara peer industri, yakni sebesar 12,3x dan sudah seharusnya dinilai kembali. Oleh karenanya kami meningkatkan prospek harga SMGR, menjadi Rp dari harga saat ini (Nov 2011) sebesar Rp8.850 per saham, pada perkiraan P/E sebesar 16x. SMGR will have a 42% share of total national production capacity amounting to 59.4 million tons in 2012 with the completion of its 2 new plants with a total capacity of 5 million tons. We also predict that SMGR will record sales growth of 14% and increase its selling price by 3.5%, thus increasing profitability by 1% over 2011 s achievements. We consider the main risks for 2012 to be the increase in fuel prices, electricity and distribution costs, which will pressure profitability if the increase in sales price is insufficient. We consider SMGR able to win back market share that it lost due to limited capacity in the previous year. We also see SMGR share currently (November 29, 2011) at Rp8,850, traded with the lowest P/E of its industry peers at 12.3x and should be revalued. For these reasons, we raised the prospect for the SMGR share price to Rp12,350 from the current price (November 2011) of Rp8,850 per share, with an expected P/E of 16x. Swati Chopra, Merrill Lynch Pemberlakuan Undang-undang Pembebasan Tanah tanggal 16 Des 2011, membuat kami memandang SMGR memiliki potensi pertumbuhan volume penjualan jangka menengah sebesar 14% dari perkiraan sebelumnya, sebesar 8%. Hal ini memberikan potensi peningkatan total pendapatan rata-rata sebesar 20% untuk periode Kejelasan peraturan pembebasan tanah diperkirakan akan mendorong realisasi infrastruktur dan meningkatkan pertumbuhan properti yang berdampak pada kenaikan permintaan semen. Realisasi pembangunan pabrik baru dengan tambahan kpasitas total 5 juta ton p.a akan membuat SMGR mampu mengikuti trend pertumbuhan permintaan semen di masa mendatang, dan meraih kembali pangsa pasarnya yang sempat turun karena keterbatasan kapasitas. Dengan dasar tersebut, kami (14 Des 2011) memandang saham SMGR dengan Outperform (potensi kenaikan diatas 10%) dari posisi penutupan The enactment of the Land Law on December 16, 2011 resulted in us viewing SMGR as having the potential for medium-term sales volume to increase to 14%, up from previous estimates of 8%. This provides the potential for an average increase in total revenue of 20% for the period. Clarification of the Land Law is expected to drive infrastructure realization and increase property growth, thus increasing the demand for cement. The fruition of the new plants with a total capacity of 5 million tons per year will give SMGR the ability to follow trends for the growing demand for cement in the future and win back the market share it lost due to limited capacity. On this basis, we (December 14, 2011) view SMGR shares as Outperform (potential to increase greater than 10%) from the current Riaz Hyder, Mcquarrie Equities Researh.

70 68 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE saat ini (13 Des 2011) sebesar Rp per saham. Target harga adalah Rp dalam 12 bulan kedepan berdasar metode DCF, mencerminkan PER sebesar 12,6x. closing position (December 13, 2011) at Rp10,750 per share. Our target price is Rp12,750 in the coming 12 months based on the DCF method, reflecting PER of 12.6x. Teguh Hartanto, Bahana Kami yakin perkiraan laba bersih Perseroan sebesar Rp4,1 triliun akan tercapai. Hal terpenting dari SMGR adalah di tahun 2012 dan seterusnya perusahaan akan memiliki tambahan kapasitas sehingga keterbatasan kemampuan pasok saat ini akan teratasi. Dengan demikian, kami (31 Oktober 2011) tetap merekomendasikan Buy, dengan target harga saham SMGR Rp per saham dari harga saat ini sebesar Rp9.400, menunjukan potensi kenaikan sebesar 17%. Target harga tersebut mencerminkan P/E sebesar 14,1x. We believe that the Company will achieve a net profit of Rp4.1 trillion. The note of import for SMGR in 2012 and going forward is that the company has additional capacity, thus resolving the problem of limited supply capabilities. Therefore, we (October 31, 2011) continue to recommend Buy, with a target price per SMGR share of Rp11,000 up from the current price of Rp9,400, showing potential for a 17% increase. This target price reflects the P/E of 14.1x. Di Shui, CLSA SMGR telah merevisi prediksi pertumbuhan konsumsi dari sekitar 8-10% menjadi minimal 13%. Kami juga melihat minimnya pengaruh ketidak pastian perekonomian global terhadap pertumbuhan konsumsi semen di Indonesia. Oleh karenanya kami memprediksi SMGR mencatat pertumbuhan volume penjualan domestik sebesar 9% (sebelumnya 6%) di tahun 2011 dan sebesar 12% di tahun Peningkatan permintaan mendukung terjadinya kenaikan harga dan SMGR telah meningkatkan harga jual sekitar 3%. Dilain pihak harga batubara yang merupakan komponen biaya produksi utama (sekitar 30%), turun 12% dari posisi tertingginya di bulan Februari SMGR telah menyusun rencana belanja modal dengan prudent hingga 2015, termasuk penambahan kapasitas baru mencapai 10 juta ton p.a hingga tahun Kami (18 Oktober 2011) memandang SMGR memiliki rencana pertumbuhan yang terstruktur, sehingga memberikan status Outperform pada potensi kenaian harga SMGR. Harga penutupan saat ini adalah Rp8.950 dan target harga adalah Rp dalam 12 bulan kedepan, pada EPS 14x. Hal ini mengindikasikan potensi kenaikan sebesar 16%. SMGR has revised its consumer growth prediction from around 8-10% to a minimum of 13%. We also note the minimal effect of global economic uncertainty on the growth of cement consumption in Indonesia. Therefore, we predict SMGR will record a growth in sales volume domestically of 9% (previously 6%) in 2011 and 12% in Rising demand will support a price increase and SMGR will raise prices by approximately 3%. Meanwhile, the price of coal, which is a main production cost component (approximately 30%) will fall 12% from its highest position in February SMGR has devised a prudent capital expenditure plan through 2015, including the addition of 10 million tons capacity per year until On October 18, 2011 we viewed SMGR as having a structured planned growth and have given an Outperform status for the potential price increase of SMGR. The current closing price is Rp8,950 and target price is Rp10,400 in the coming 12 months, with EPS 14x. This indicates a potential increase of 16%. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

71 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 69 Program ekspansi SMGR berjalan dengan baik, sehingga Perseroan akan memiliki tambahan kapasitas total sebesar 5 juta ton di tahun Tambahan kapasitas ini akan membuat SMGR mampu mengatasi kendala keterbatasan pasokan, terutama di pasar luar Jawa yang tumbuh lebih cepat. Manajemen SMGR memberi sinyal adanya kenaikan harga sesuai strategi perusahaan yang lebih mendahulukan tercapainya peningkatan margin laba dibanding pangsa pasar. Saat ini SMGR beroperasi dengan kapasitas penuh dan menguasai pangsa pasar sebesar 40%. SMGR juga tengah menerapkan langkah diversifikasi sumber energi, termasuk menggunakah batubara kalori lebih rendah dengan tujuan menekan biaya produksi. Oleh karena itu, kami (18 Agustus 2011) tetap merekomendasikan Buy pada saham SMGR dengan target harga sebesar Rp dalam 3 bulan kedepan, mencerminkan tingkat P/E sebesar 12,7x. SMGR s expansion program is going well and the Company will have additional total capacity of 5 million tons per year in This additional capacity will mean that SMGR is able to handle the limited supply problem, in particular for markets outside of Java which grow more rapidly. The SMGR management has signaled a price increase in line with the company s strategy to further prioritize profit margins ahead of market share. At this time, SMGR is operating at full capacity and controls 40% of market share. SMGR is also is in the midst of applying steps to diversify energy sources, including using lower calorie coal to reduce production costs. For these reasons, we (August 18, 2011) hold to our Buy recommendation for SMGR shares with a target price of Rp10,300 in the coming 3 months, reflecting a P/E level of 12.7x. Chandra Pasaribu, Danareksa.

72 70 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE nama lembaga dan profesi penunjang pasar modal Names of Institutions and Stock Market Supporting Professionals Auditor KAP Purwantono, Suherman dan Surja Anggota Ernst & Young Global Limited Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jakarta 12190, Indonesia Ph. : (021) Fax : (021) Biro Adminstrasi Efek PT Datindo Entrycom Puri Datindo Belakang Wisma Diners Club Jl. Jendral Sudirman Kav , Jakarta Tel. (62-21) Fax (62-21) deone@indosat.net.id PT Datindo Entrycom merupakan Biro Administrasi Efek Saham Perseroan. Semua pertanyaan pemegang saham terdaftar tentang hal-hal yang berhubungan dengan status pendaftaran pemegang saham, dividen, kehilangan atau kecurian sertifikasi saham, penggantian alamat, dan hal-hal lainnya dapat dialamatkan ke alamat tersebut diatas. Auditor KAP Purwantono, Suherman dan Surja Member of Ernst & Young Global Limited Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jakarta 12190, Indonesia Ph. : (021) Fax : (021) SECURITIES ADMINISTRATION BUREAU PT Datindo Entrycom Puri Datindo Belakang Wisma Diners Club Jl. Jendral Sudirman Kav , Jakarta Tel. (62-21) Fax (62-21) deone@indosat.net.id PT Datindo Entrycom is the Company s Securities Administration Bureau. All questions from registered shareholders regarding matters related to registration status of shareholders, dividends, loss or theft of share certificates, change in address, and other matters, may be addressed to the address above. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

73 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 71 Kantor Notaris NOTARY OFFICE NY. POERBANINGSIH ADI WARSITO, SH S.K. Men. Keh. R.I Nomor: M-96-HT TH 1984, tertanggal: 7 Desember 1984 S.K. Mendagri Nomor: 141 / DJA /1985, tertanggal: 5 Juni 1985 Jl. Panglima Polim V/11, Kebayoran Baru, Jakarta Telp Fax poerbaningsih@yahoo.com; poerbaningsih@uninet.net.id NY. POERBANINGSIH ADI WARSITO, SH S.K. Men. Keh. R.I Nomor: M-96-HT TH 1984, dated on: 7 Desember 1984 S.K. Mendagri Nomor: 141 / DJA /1985, dated on: 5 Juni 1985 Jl. Panglima Polim V/11, Kebayoran Baru, Jakarta Telp Fax poerbaningsih@yahoo.com; poerbaningsih@uninet.net.id Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk.

74 Pengelolaan Lingkungan Hidup Environmental Management P.94 Risiko dan Manajemen Risiko Risk and Risk Management P.110 SMGR gunakan limbah industri lain sebagai bahan baku penolong dalam proses produksi selain memenuhi ketentuan BML yang ditetapkan. SMGR uses waste from other industries as an ancillary raw material in the production process, as well as fulfilling defined Environmental Quality Standards. Komitmen tinggi untuk menghindarkan Perseroan dari risiko sekaligus menciptakan peluang pertumbuhan usaha. High commitment to protect the Company from risk, while creating business growth opportunities.

75 73 TINJAUAN OPERASIONAL Operational Performance Strategi Bisnis Business Strategy Memastikan pertumbuhan usaha dan pencapaian kinerja keuangan terbaik. Ensuring business growth and best financial performance. Pengelolaan K-3 P.74 P.100 HSE Management SMGR menyediakan peralatan pelindung diri yang memadai dan konsisten menjaga kesehatan lingkungan kerja dan keamanan kerja. SMGR provides suitable personal protection equipment and consistently safeguards the work environment and occupational safety. Pembangunan P.79 PABRIK baru dan fasilitas Distribusi Construction of new plant and Distribution Facilities Realisasi Rencana Jangka Panjang untuk menjamin pertumbuhan dan kinerja yang berkesinambungan. Realizing the Long Term Plan to ensure sustainable growth and performance. Inovasi Perseroan CORPORATE Innovations P.103 SMGR memfasilitasi dan mengelolaan daya inovasi para pegawai dengan menerapkan Manajemen Inovasi yang terarah dan terencana dengan baik. SMGR facilitates and manages its employees' innovations through the application of well directed and planned Innovation Management. Pengelolaan sumber daya manusia P.84 Human resources Management Mempersiapkan Human Capital bertalenta terbaik untuk memastikan Perseroan sebagai pemimpin industri persemenan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Preparing the most talented Human Capital to ensure the Company is a cement industry leader in Indonesia and Southeast Asia. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi P.105 Development of Information and Communication Technology Desain dan pengembangan khusus guna mendukung efisiensi operasional, mendukung peningkatan profitabilitas dan memenangkan persaingan. Specific design and development to support operational efficiency, increase profitability and to win competition..

76 74 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE strategi bisnis business strategy Perseroan telah menyusun strategi bisnis dan menuangkan dalam rencana kegiatan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Dalam proses penyusunan strategi tersebut, Perseroan senantiasa berupaya untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan dan memaksimalkan nilai pemegang saham dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat diterima. Berikut adalah uraian ringkas seluruh inisiatif strategi yang disusun dan diterapkan. R E N CA N A ST RAT EGIS JA N G K A PANJANG Permintaan semen di Indonesia diproyeksikan akan tetap tinggi di masa depan karena dipicu oleh empat faktor utama. Pertama, adanya pertumbuhan ekonomi domestik yang berkelanjutan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata diatas 6%. Kedua, belanja pemerintah pada proyek infrastruktur yang meningkat dalam lima tahun kedepan akan menjadi stimulus tersendiri bagi pertumbuhan permintaan semen. Ketiga, tingkat suku bunga pinjaman yang kondusif. Keempat, konsumsi semen per kapita di Indonesia yang masih berada di bawah rata-rata konsumsi semen di negara ASEAN yang memberikan peluang pertumbuhan permintaan semen di masa depan. Mempertimbangkan potensi pertumbuhan konsumsi semen tersebut, Perseroan selalu melakukan review atas 6 kritikal issue yang telah ditetapkan sebagai landasan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan, yang dapat disampaikan sebagai berikut. The Company has developed a business strategy that contains both short- and long-term actions. In the process of developing this strategy, the Company has made every effort to achieve sustainable growth and maximize value for shareholders while taking into consideration an acceptable level of risk. Following is a brief explanation of all the strategic initiatives developed and applied. LONG-TERM STRATEGIC PLAN The demand for cement in Indonesia is projected to remain high in future triggered by four main factors. First, continuing domestic economic growth with an average growth rate of over 6%. Second, government spending on infrastructure projects will increase in the coming five years and provide its own stimulus for cement demand. Third, the favorable interest rate for financing. Fourth, per capita cement demand in Indonesia is still below average consumption for ASEAN countries and this provides an opportunity for a growing demand for cement in the future. Considering t h e p otential fo r cement consumption to grow, the Company continually reviews its 6 defined critical issues as a foundation for a sustainable growth strategy, summarized below. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

77 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS Pertumbuhan Kapasitas 2. Pengamanan Energi 3. Penguatan Citra Korporasi 4. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen 5. Penguatan Faktor Penunjang 6. Pengendalian Risiko Utama Uraian dan Implementasi 1. Pertumbuhan Kapasitas: Untuk memenuhi pertumbuhan permintaan semen di Indonesia, Perseroan berupaya untuk mengembangkan kapasitas, melalui pertumbuhan organik maupun non-organik. Dalam rangka merealisasikan pertumbuhan organik, saat ini Perseroan sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan pabrik baru di Jawa dan di Sulawesi dengan kapasitas total 5 juta ton per tahun. Perseroan juga melakukan program upgrading fasilitas pabrik yang ada untuk meningkatkan yield dan kapasitas produksi. Perseroan juga senantiasa melakukan kajian terkait peluang untuk mengembangkan kepasitas melalui pertumbuhan non-organik baik di dalam maupun di luar negeri. 2. Pengamanan Energi: Perseroan telah melaksanakan dan senantiasa melakukan evaluasi pengamanan energi secara prudent, untuk menjamin keamanan pasokan batubara dan menjaga keseimbangan antara pasokan listrik dari pihak ketiga dengan pembangkit listrik milik sendiri. Untuk mengamankan kebutuhan batubara, Perseroan melakukan kontrak pengadaan jangka panjang yang ditinjau setiap periode 1. Capacity Growth 2. Energy Security 3. Strengthening The Corporate Image 4. Fulfilling Consumer Requirements 5. Strengthening Supporting Factors 6. Managing Prime Risks Description and Implementation 1. Capacity Growth: To fulfill the growing demand for cement in Indonesia, the Company has made efforts to expand capacity through both organic and non-organic growth. To realize organic growth, at this time the Company is in the final stages of building new plants in Java and Sulawesi with a total capacity of 5 million tons per year. The Company is also carrying out a factory facility upgrading program to improve yields and production capacity. T h e C o m p a n y a l s o a l w a y s s t u d i e s opportunities to grow capacity through non-organic growth both domestically and overseas. 2. Energy Security: The Company has implemented and is always evaluating the prudence of its energy security, ensuring the security of its coal supply and maintaining a balance between third-party electricity supply and its own power plant. To secure coal demand, the Company s long-term procurement contract, which is periodically reviewed, carefully considers Kapasitas produksi Perseroan akan senantiasa ditingkatkan secara terukur dan terencana sejalan dengan PErtumbuhan permintaan semen. The Company s production capacity will continue to rise in a measured and planned way in line with cement demand growth..

78 76 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE tertentu, dan mempertimbangkan dengan seksama pengelolaan lahan tambang yang akan dilaksanakan oleh entitas anak. Untuk mengamankan pasokan energi listrik, Perseroan saat ini membangun pembangkit listrik berkapasitas 2x35 MW berbahan bakar batubara di Sulawesi untuk kebutuhan pabrik baru di lokasi tersebut. 3. Penguatan Citra Korporasi. Dalam rangka penguatan citra korporasi, Perseroan telah melaksanaan program-program sebagai berikut: Clean Development Mechanism (CDM) yang meliputi: pemanfaatan panas buang untuk pembangkit listrik (waste heat recovery power generator), bahan bakar alternatif, penggunaan alternatif bahan baku. Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkesinambungan. Meningkatkan kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan. 4. Pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen, Perseroan telah melaksanakan berbagai program pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan menjaga kualitas produk. Disamping itu Perseroan juga telah mengembangkan jaringan distribusi untuk menjamin kelancaran pasokan. Perseroan berupaya meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen yang telah terjaga baik, melalui pemahaman atas kebutuhan produk dan jaminan pasokan untuk mengokohkan citra merek Perseroan. 5. Penguatan Faktor Penunjang: Untuk mendukung pengembangan usaha, Perseroan telah melakukan penyempurnaan atas seluruh sarana pendukung aktifitas Perseroan untuk menjadi katalis secara langsung dalam mempercepat pertumbuhan bisnis yang meliputi: organization capital, information capital dan human capital. 6. Pengendalian Risiko Utama: Prinsip kehati-hatian (Prudent Management) senantiasa menjadi dasar bagi Perseroan dalam menjalankan aktifitas bisnis. Berdasarkan hal tersebut Perseroan menerapkan pengelolaan risiko pada setiap aspek bisnis yang dijalankan melalui pemantauan dan mitigasi atas setiap risiko utama sehingga mampu memaksimumkan efektifitas operasional Perseroan. Dari seluruh kerangka strategi yang telah disusun, Perseroan berkeyakinan dapat menyelaraskan penerapannya ke dalam kegiatan jangka pendek melalui empat fokus pengelolan strategi revenue management, cost management, capacity management dan increasing competitive advantage untuk mendukung percepatan pertumbuhan dalam 10 tahun kedepan dan seterusnya. mine management implemented by its subsidiary. To secure its supply of electricity, the Company is currently building a coal-fired power plant with a 2 x 35 MW capacity in Sulawesi to meet the demands of the new plant at that location. 3. Strengthening The Corporate Image: To strengthen the corporate image, the Company has implemented the following programs: Clean Development Mechanism (CDM) which includes: waste heat recovery power generators, alternative fuels, use of alternative raw materials. Sustainable Social Responsibility and Environmental Management. Improving the quality of Corporate Governance implementation. 4. Fulfilling Consumer Requirements: To fulfill consumer requirements, the Company has implemented various product development programs to suit consumer requirements and maintain product quality. As well as this, the Company has also developed its distribution network to ensure smooth supply. The Company is making efforts to improve customer satisfaction and loyalty, which is already well maintained, by understanding product needs and ensuring supply to strengthen the Company s image. 5. Strengthen Supporting Factors: To support business development, the Company has improved all of its supporting facilities as a direct catalyst to accelerate business growth, covering organization capital, information capital and human capital. 6. Managing Prime Risks: The principle of prudence (Prudent Management) has always been the basis for the Company in implementing its business activities. Based on this, the Company applies risk management to every aspect of business by monitoring and mitigating every prime risk so as to maximize the effectiveness of Company operations. Of all the framework strategies developed, the Company believes that it can align their implementation into its short-term activities through four strategic management focus points revenue management, cost management, capacity management and increasing competitive advantage to support accelerated growth in the coming 10 years and further into the future. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

79 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 77 FOKUS PENGELOLAAN STRATEGIS Perseroan menyelaraskan penerapan strategi pengembangan jangka panjang tersebut kedalam kegiatan jangka pendek melalui empat fokus pengelolan strategi revenue management, cost management, capacity management dan increasing competitive advantage untuk mendukung percepatan pertumbuhan. Revenue Management Strategi ini sangat erat dengan kegiatan pemasaran Perseroan. Dengan strategi revenue management, pola dan strategi pemasaran selalu ditinjau ulang, sebaran penjualan produk diutamakan pada daerah yang memberikan marjin laba usaha optimal melalui program optimasi distribusi sehingga daerah pemasaran dan pola angkutan disesuaikan. Cost Management Dengan strategi ini management memfokuskan pada upaya efisiensi biaya melalui pengelolaan bahan baku, kemasan, energi, pemeliharaan, pola distribusi dan moda pengangkutan sehingga produk Perseroan memiliki daya saing maksimal. Pemilihan jenis bahan bakar dan pola angkutan produk dibenahi untuk menekan pengaruh kenaikan biaya produksi yang signifikan. Capacity Management Peningkatan kapasitas produksi dilaksanakan dan dirancang secara seksama baik untuk pembangunan pabrik baru maupun up-grading existing fasilitas produksi. Hal ini menjadikan Perseroan mampu memenuhi permintaan pasar yang meningkat dan dapat menjaga kestabilan operasi dengan tingkat utilisasi yang tinggi. Increasing Competitive Advantage Untuk meningkatkan keunggulan bersaing, Perseroan melaksanakan implementasi programprogram restrukturisasi korporasi, restrukturisasi entitas anak, pengembangan kompetensi SDM dan penyempurnaan Information and Communication Technology. PROGRAM SINERGI Perseroan melaksanakan sinergi untuk memanfaatkan keunggulan geografis dari letak fasilitas produksi Perseroan yang tersebar di tiga wilayah pertumbuhan utama Indonesia, sehingga memiliki daya jangkau lebih luas. Sinergi yang meliputi berbagai bidang termasuk engineering, pengadaan, produksi, pemasaran, distribusi dan keuangan ini memungkinkan penekanan biaya operasional Perseroan sehingga lebih meningkatkan daya saing. Program Sinergi pada awalnya juga dimaksudkan sebagai bagian upaya Perseroan untuk ekspansi daerah pemasaran dan meningkatkan kinerja. Kini dengan berhasilnya program pengembangan kapasitas melalui program debottlenecking dan semakin dekatnya penyelesaian pembangunan pabrik baru. Sinergi seluruh aspek operasional maupun keuangan semakin ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja keuangan Perseroan. STRATEGIC MANAGEMENT FOCUS The Company harmonizes the application of its long-term strategic development into short-term activities with four strategic management focus points revenue management, cost management, capacity management and increasing competitive advantage to support accelerated growth. Revenue Management This strategy is closely related to the Company s marketing activities. Through revenue management, marketing patterns and strategies are always reviewed and distribution of products for sale is prioritized to areas with optimum profit margins through a distribution optimization program ensuring that regional marketing and transportation patterns can be adapted. Cost Management This strategy enables the management to focus on cost efficiency efforts through the management of raw materials, packaging, energy, maintenance, distribution patterns and transportation methods, ensuring that the Company s products have the greatest competitive edge. Selecting the type of fuel and product transportation pattern allows the pressure of production cost increases to be addressed. Capacity Management Increased production capacity is carefully implemented and planned with development of new plants and upgrading of existing production facilities. This allows the Company to fulfill rising market demand and maintain stable operations with high utilization levels. Increasing Competitive Advantage To increase its competitive advantage, the Company implements corporate restructuring programs, subsidiary restructuring, development of HR competencies and improvements to Information and Communication Technology. SYNERGY PROGRAM The Company has implemented synergy to take advantage of the geographical location of its production facilities spread across three of Indonesia s main growth areas, thus enabling a greater reach. Synergies involve various fields, including engineering, production, marketing, distribution and finances and allow for a reduction in the Company s operational costs and improve its competitiveness. The Synergy Program was initially intended to be part of the Company s regional marketing expansion and performance improvement program. Now, with the success of its capacity development program through debottlenecking and the rapidly approaching completion of its new plants, synergy of all operational aspects, including finances, are being increased to maximize efficiency and the Company s financial performance..

80 78 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE PROSPEK 2012 DAN STRATEGI BISNIS DI TAHUN 2012 Memasuki tahun 2012, walaupun perekonomian global masih dihadapkan pada ancaman krisis sebagai akibat masih berlarutnya kondisi di kawasan Uni Eropa dan defisit Amerika, namun banyak analis memproyeksikan ekonomi dunia, terutama kawasan Asia Pasifik akan tetap tumbuh sekalipun dengan tingkat yang sedikit lebih rendah. Demikian pula dengan perekonomian Indonesia yang diproyeksikan oleh akan tumbuh pada kisaran 6,4%-6,5%, menggambarkan tetap baiknya prospek bisnis 2012 di Indonesia. Kestabilan perekonomian makro, naiknya peringkat utang luar negeri menjadi investment grade dan kestabilan suku bunga yang semakin favorable membuat optimisme para ekonom tetap tinggi, kendati Indonesia dihadapkan pada semakin rendahnya produksi minyak bumi ditengah meningkatnya harga dalam beberapa bulan terakhir. Secara Industri, Perseroan memproyeksikan pertumbuhan permintaan semen domestik pada kisaran 8,0%, setelah pada tahun 2011 lalu sempat melonjak sebesar 17,7%. Proyeksi ini sangat wajar, mengingat pertumbuhan ekonomi yang mendukung pasar retail dan semakin banyaknya rencana realisasi proyek-proyek konstruksi baik bangunan real estate maupun infrastruktur. Meningkatnya kebutuhan semen di tahun 2012 menjanjikan peluang yang besar bagi Perseroan untuk meraih kinerja yang lebih baik lagi. Disamping itu, proyeksi tingkat suku bunga SBI dari Departemen Keuangan RI sebesar 6,0% turut mendukung iklim investasi yang semakin baik. Dengan tingkat suku bunga tersebut, diproyeksikan penjualan kredit perumahan akan semakin tinggi. Demikian pula dengan realisasi proyek-proyek konstruksi yang akan memperoleh dukungan dana dengan biaya yang relatif murah. Dengan seluruh gambaran ringkas membaiknya prospek indikator-indikator tersebut, Perseroan mempersiapkan rencana, target dan strategi operasional tahun 2012 yang memungkinkan diraihnya peluang dan kinerja operasional secara optimal. Perseroan akan tetap konsekuen menjalankan empat elemen fokus pengelolaan strategi, Revenue management, Cost management, Capacity Management dan Increasing competitive advantage. Perseroan juga akan semakin meningkatkan peran dukungan Teknologi Informasi dalam menjalankan seluruh inisiatif strategi tersebut. Penyelesaian unit pabrik baru dan keberhasilan program debottlenecking memiliki implikasi positif bagi Perseroan, berupa terbukanya peluang untuk mengikuti dinamika peningkatan konsumsi semen dalam negeri dan kembali meningkatkan pangsa pasar. Perseroan juga berinisiatif untuk mengintensifkan Program Sinergi dengan dukungan teknologi informasi agar mendapatkan efisiensi distribusi dan operasional pemeliharaan yang semakin rendah sehingga semakin meningkatkan kinerja keuangan. PROSPECTS AND BUSINESS STRATEGY IN 2012 As we enter 2012, even though the global economy is facing the threat of crisis as a result of the spreading conditions from the European Union and the deficit in America, many analysts are projecting that the world economy, in particular in the Asia Pacific region, will grow, even if at lower levels. Similarly, this is the conclusion for the Indonesian economy, which is predicted to grow at around % demonstrating the continuance of Indonesia s healthy business prospects in The stability of macroeconomic factors, the improvement in the state foreign debt rating to investment grade and the stability of favorable interest rates have encouraged economists to remain optimistic, even though Indonesia is facing lower natural gas production in the midst of rising prices over the last few months. With regards to the industry, the Company projects growth in domestic demand for cement at around 8.0%, after the surge in 2011 of 17.7%. This projection is very reasonable considering economic growth supports the retail market along with the increasing number of construction projects being realized for real estate and infrastructure. Rising demand for cement in 2012 promises great opportunities for the Company to achieve even better performance. Alongside this, the RI Ministry of Finance is predicting SBI interest rates of 6%, also supporting an improving investment climate. With this level of interest rate, it is predicted that sales of housing financing will increase. This will in turn see the realization of construction projects as relatively cheap financing support is attainable. With all these improving indicators, the Company has prepared a plan, target and operational strategy for 2012 that facilitates it achieving opportunities and optimum operational performance. The Company will continue to consistently execute its four focuses of strategic management, Revenue management, Cost management, Capacity Management and Increasing Competitive Advantage. The Company will also increase the support role of Information Technology in carrying out all of these strategic initiatives. The completion of its new plants and the success of the debottlenecking program have positive implications for the Company in the form of opening up opportunities to follow the dynamic increase in domestic cement consumption and taking back market share. The Company has also taken the initiative of intensifying its Synergy Program with the support of information technology to achieve efficient distribution and operations with lower maintenance, thus increasing financial performance. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

81 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 79 Dalam rangka mengembangkan usaha, Perseroan merealisasikan berbagai rencana investasi dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi maupun untuk mendukung efisiensi distribusi. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Perseroan menempuh dua cara, yakni membangun pabrik baru dalam skema pembangunan proyek strategis dan menjalankan program debottlenecking. Untuk mendukung efisiensi dan memperluas cakupan pasar, Perseroan memprioritaskan pembangunan packing plant, di-ikuti dengan peningkatan fasilitas pelabuhan, gudang penyangga dan mengembangkan teknologi informasi untuk mendukung distribusi produknya. To develop its business, the Company has realized various planned investments with the aim of increasing production capacity and supporting distribution efficiency. To increase production capacity, the Company has taken two paths, i.e. building new plants as per its strategic building scheme and implementing a debottlenecking program. To support efficiency and expand market reach, the Company has prioritized building packing plants, followed by increased port and buffer warehouse facilities and developments in information technology to support product distribution. PEMBANGUNAN PABRIK DAN FASILITAS DISTRIBUSI BUILDING PRODUCTION AND DISTRIBUTION FACILITIES Perkembangan Pembangunan Proyek Strategis Pembangunan Pabrik Semen di Jawa Sesuai dengan keputusan RUPSLB pada 10 Desember 2007 tentang pembangunan pabrik semen baru di Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi, perkembangan proyek pabrik semen di Pulau Jawa yang terletak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendekati tahap penyelesaian. Pada akhir tahun 2011, pembangunan pabrik Tuban IV dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun tersebut telah mencapai 97,6%, dengan rincian progres sebagai berikut: Perkembangan Pembangunan Pabrik Semen di Jawa Description Weight % 31-Dec-2011 Planning % Actual % Preparation Management Engineering Procurement Construction Commissioning Total Proyek Pabrik Tuban IV pada akhir tahun 2011 telah menunjukkan penyelesaian beberapa fasilitas pabrik seperti cement silo, cement packing, dan gudang-gudang penyimpanan raw material serta sudah dilakukannya test percobaan dengan menggunakan material untuk fasilitas tersebut, sedangkan beberapa fasilitas antara lain seperti Crusher, Mill, Preheater, dan Kiln telah diselesaikan pada bulan Februari Developments in the Strategic Building Project Cement Plant Construction in Java In accordance with the decision of the EGM on December 10, 2007 regarding the construction of new cement plants on Java Island and Sulawesi Island, we are nearing completion of the cement plant in Java, which is located in Tuban Regency, East Java. As of end 2011, construction of the Tuban IV plant with its capacity of 2.5 million tons per year had reached 97.6% completion with details of its progress as follows: Building Developments for the Cement Plant in Java The Tuban IV Plant Project as of end 2011 had seen completion of various plant facilities, including the cement silo, cement packing and a warehouse for raw material storage, as well as trials using materials for those facilities, while various other facilities such as the Crusher, Mill, Pre-heater and Kiln have been completed at February Perseroan merancang dan merealisasikan pembangunan fasilitas produksi maupun distribusi dengan seksama dan telah memperhitungkan seluruh faktor risiko untuk menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. The Company designs and realizes construction of production and distribution facilities with care and has factored in all risk factors to ensure sustainable business growth. Sampai laporan ini dibuat pada April 2012, proyek Pembangunan Pabrik Semen Tuban IV telah menyelesaikan pembangunannya dan memasuki tahap ujicoba produksi (commissioning). Pabrik Tuban IV diharapkan beroperasi secara komersial pada semester dua tahun Pembangunan Pabrik Semen di Sulawesi Pembangunan pabrik semen di Pulau Sulawesi yang terletak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan mengalami keterlambatan penyelesaian dari rencana akhir tahun 2011 menjadi akhir At the time this report was made at April 2012, the Tuban IV Plant Project had completed all construction process and currently entering commissioning stages. It is expected that the Tuban IV Plant will commence commercial operations in half 2/ Cement Plant Construction in Sulawesi Construction completion of the cement plant in Sulawesi, located in Pangkep Regency, South Sulawesi, has been delayed from its planned end of 2011 to the end of the first quarter of As.

82 80 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE semester I tahun Pada akhir tahun 2011 Pembangunan Pabrik semen Tonasa V dengan kapasitas 2,5 juta telah mencapai 93,6%, dengan rincian sebagai berikut: of end 2011, construction of the Tonasa V cement plant with 2.5 million tons capacity had reached 93.6% completion with the following details: Perkembangan Pembangunan Pabrik Semen di Sulawesi Building Developments for the Cement Plant in Sulawesi Description Weight % 31-Dec-2011 Planning % Actual % Preparation Management Engineering Procurement Construction Commissioning Total Perseroan telah melakukan identifikasi permasalahan atas keterlambatan proyek pabrik baru Tonasa V yang disebabkan antara lain: 1. kondisi cuaca yang mengakibatkan penundaan pengangkutan peralatan pabrik dari luar pulau Sulawesi dan juga berdampak pada penundaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lokasi proyek; 2. ketersediaan tenaga kerja pelaksana proyek yang secara kuantitas belum dapat memenuhi kebutuhan sesuai rencana sehingga pelaksanaan pekerjaan konstruksi mengalami keterlambatan. Perseroan telah melakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk dapat mempercepat penyelesaian pabrik baru Tonasa V. The Company identified the causes for delays in the new Tonasa V plant project, which include: 1. Weather conditions resulted in transportation postponements for plant equipment from outside Sulawesi and had a delaying effect on construction at the project; 2. Insufficient labor for planned project implementation resulting in construction work being delayed. The Company has taken steps to resolve these problems and accelerate completion of the new Tonasa V plant. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

83 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 81 Sampai dengan Maret 2012, perkembangan pabrik semen baru di Sulawesi mencapai 96,04% dan diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal ketiga tahun Pembangunan Pembangkit Listrik di Sulawesi Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan daya listrik untuk pabrik baru tersebut, Perseroan melakukan pembangunan pembangkit listrik di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan dengan kapasitas 2 x 35 MW. Pada akhir tahun 2011 penyelesaian pembangunan pembangkit listrik tersebut telah mencapai 68.6%. Detail progres dapat dilihat pada tabel berikut: As of March 2012, development of the new plant in Sulawesi had reached 96.04% and was expected to be completed by third quarter of Construction of a Power Plant in Sulawesi To fulfill increasing needs for electrical power for the new plants, the Company has built a power plant in Pangkep regency, South Sulawesi, with a capacity of 2 x 35 MW. As of end 2011, the power plant had reached 68.6% completion. Progress details are shown in the following table: Perkembangan Pembangunan Pembangkit Listrik di Sulawesi Keterangan Description Berat Weight % Building Developments for the Power Plant in Sulawesi 31-Dec-2011 Planning % Actual % Preparation Management Engineering Procurement Construction Commissioning Total Sampai dengan akhir bulan Maret 2012, penyelesaian proyek pembangkit listrik telah mencapai 82,91% dan diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal ketiga tahun Proyek UPGRADING Upgrading merupakan upaya modifikasi atau penggantian peralatan produksi yang ada untuk meningkatkan kapasitasnya. Perseroan melakukan langkah upgrading fasilitas pabrik yang ada yang dilakukan secara bertahap sejak tahun 2008 dan direncanakan selesai seluruhnya pada tahun Peralatan yang ditingkatkan kapasitasnya meliputi area pyroprocess, coal dan cement grinding. Pada tahun 2011, penyelesaian peningkatan kapasitas pabrik Semen Gresik Group meliputi: Semen Gresik Upgrading Pabrik Tuban. Untuk pabrik Tuban 1 Perseroan telah melakukan final acceptance test. Sedangkan untuk pabrik Tuban 2 dan 3, melaksanakan modifikasi main burner, inlet cooler dan membangun coal mill baru. Hasil yang diperoleh adalah kapasitas desain berubah menjadi: - Tuban 1, dari kapasitas ton per hari (tpd) menjadi tpd - Tuban 2, dari kapasitas tpd menjadi tpd - Tuban 3, dari kapasitas tpd menjadi tpd As of March 2012, development of the new power plant in Sulawesi had reached 82.91% and was expected to be completed by the end of the third quarter of UPGRADING Project Upgrading is part of the efforts to modify or change existing production equipment to improve capacity. The Company has been gradually implementing upgrading steps at its existing plants since 2008 and completion is planned for Equipment with upgraded capacity is in the areas of pyroprocessing, coal and cement grinding. In 2011, completion of capacity improvements in Semen Gresik Group plants included: Semen Gresik Upgrading Tuban Plant The Company has conducted its final acceptance test on Tuban 1 plant. While in Tuban 2 and 3 modifications are being undertaken on the main burner and inlet cooler, and a new coal mill is being built. These modifications have changed designed capacity: - Tuban 1, from a capacity of 7,500 tons per day (tpd) to 9,000 tpd - Tuban 2, from a capacity of 7,800 tpd to 8,500 tpd - Tuban 3, from a capacity of 7,800 tpd to 8,500 tpd.

84 82 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Pabrik Plant Kapasitas Awal kiln (tpd) Initial Kiln Capacity (tpd) Kapasitas Produksi Hasil Proses Upgrading Production Capacity After Upgrading (tpd) Tahun Tuban I 7,500 7,700 7,900 8,500 Tuban II 7,800 7,800 7,900 8,000 Tuban III 7,800 7,800 7,900 8,000 Perseroan saat ini tengah membangun vertical finish mill dengan realisasi pembangunan mencapai 50% dengan target penyelesaian tahun Perseroan juga telah menyelesaikan kontrak pengadaan peralatan utama dalam rangka realisasi pembangunan 1 unit cement mill baru berkapasitas 250 ton/hari yang ditargetkan selesai di tahun Semen Padang Peningkatan kapasitas juga dilakukan di Pabrik Semen Padang dengan target produksi semen menjadi sebesar 6,5 juta ton, dilakukan secara bertahap mulai tahun 2008 sampai dengan tahun Peningkatan pabrik di Padang telah selesai, sehingga kapasitas produksi padang kini menjadi sebesar 6,5 juta ton per tahun. Pembangunan Packing Plant Untuk mendukung sarana distribusi, Perseroan saat ini telah mengoperasikan 19 unit packing plant yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2011 Perseroan telah menyelesaikan tambahan 2 packing plant. Hingga tahun 2016 Perseroan merencanakan tambahan 13 unit packing plant. Tujuan pembangunan packing plant tersebut adalah: The Company is currently in the midst of building a vertical finish mill, which is at 50% completion and is targeted for completion in The Company has also completed a major equipment procurement contract to support construction of 1 new cement mill with a capacity of 250 tons per day with completion targeted for Semen Padang Increased cement production capacity has also been targeted at Semen Padang plant increasing to 6.5 million tons and has been implemented in stages from 2008 until Improvements at the plant in Padang have been completed and capacity has now achieved 6.5 million tons per year. Packing Plant Construction To support its distribution facilities, the Company currently operates 19 packing plants spread across Indonesia. In 2011, the Company completed an additional 2 packing plants. Until 2016, the Company plans to add a further 13 packing plants. The purpose of these additional packing plants is: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

85 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 83 Efisiensi biaya transportasi, distribusi dan pengantongan. Menjamin kontinuitas pasokan semen di wilayah pemasaran Perseroan. Penyelesaian pembangunan pabrik baru dan fasilitas pendukung distribusi tersebut membuat Perseroan semakin siap menyambut peluang peningkatan permintaan domestik dan meningkatkan pangsa pasar di masa mendatang. Upgrading, Upaya Mensiasati Improved efficiency in transportation, distribution and packaging costs. Guaranteeing continuity of cement supply in all the Company s marketing areas. Completion of the new plants and distribution facilities will ensure the Company is ready to welcome the challenges of increasing demand for cement domestically and to improve its market share in the coming years. Keterbatasan Kapasitas Upgrading, Efforts to Anticipate Capacity Limitations Mulai tahun 2006 Perseroan telah beroperasi hingga 96% dari kapasitas desain awal. Perseroan telah merencanakan pembangunan pabrik baru sejak tahun 2006, dengan realisasi pembangunan ditargetkan dimulai pada tahun Kondisi ektsternal yang tidak memungkinkan membuat Perseroan menunda realisasi tersebut. Namun demikian penambahan kapasitas harus tetap dilakukan, mengingat pada tahun 2007 beberapa unit produksi Perseroan telah beroperasi diatas 100% kapasitas desain awal. Dengan mempergunakan kemampuan rancang bangun SDM yang dimiliki, mulai tahun 2007 Perseroan meluncurkan program debottlenecking, yakni rekayasa rancang bangun dari unit yang telah ada agar kapasitas-nya bisa ditingkatkan dari kapasitas desain awal. Rancang bangun unit dilakukan pada bagian-bagian tertentu dari unit pabrik eksisting dan diterapkan pada unit-unit pabrik di Tuban dan di Indarung, Padang. Setelah 4 tahun program ini dijalankan, maka kapasitas produksi Perseroan berkembang menjadi 20 juta ton, sebagai berikut: Starting in 2006, the Company was operating at 96% capacity of the initial design. The Company had been planning on building new plants since 2006, with construction targeted to commence in External conditions prompted the Company to postpone this achievement. However, additional capacity was still essential, considering that in 2007 several of the Company s production units were operating at above 100% of initial design capacity. Making the most of its Human Resources design and construction abilities, in 2007 the Company launched its debottlenecking program, i.e. reengineering designs of existing units so that capacity could be increased over that of the initial design. Design and construction of these units was implemented in certain areas from existing plant units and applied in the Tuban and Indarung plant units in Padang. Four years after the commencement of this program, production capacity in the Company had grown to 20 million tons, as follows: Kapasitas Desain Awal (2006) Initial Design Capacity (2006) Hasil Upgrading (2011) After Upgrading (2011) Unit Pabrik Tuban Tuban Plant Unit 8,200 9,400 Unit Pabrik Indarung Indarung Plant Unit 5,240 6,300 Unit Tonasa Tonasa Unit 3,480 4,300 Total 16,920 20,000 Satuan : 000 ton/tahun Units: 000 ton/year Secara umum Proyek Peningkatan Kapasitas Pabrik tersebut memerlukan investasi sebesar USD34,9 per ton semen, jumlah ini jauh dibawah investasi untuk pembangunan pabrik baru sekitar USD120,0 per ton semen di lokasi yang sudah ada (brown field project). In general, the Plant Capacity upgrading Project has required investment of US$34.9 per ton of cement; this total is far below investment required to construct a new plant at approximately US$120 per ton of cement in current locations (brown field projects)..

86 84 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN capital management Implementasi HCMP Tahap kedua, introduksi budaya Perusahaan dan pembentukan karakter baru menuju pengelolaan Human Capital industri persemenan berkelas internasional. Phase two implementation of HCMP introduced the Corporate Culture and formed new characteristics to create international class Human Capital in the cement industry. Perseroan melaksanakan program pengelolaan dan pengembangan kompetensi Human Capital (HC) sejalan dengan rencana pengembangan usaha. Human Capital dikelola dengan menggunakan sistem manajemen HC berbasis kompetensi, sehingga kualitas HC perusahaan dapat ditingkatkan sejalan dengan kebutuhan organisasi dan tantangan usaha yang dihadapi oleh perusahaan baik di pasar domestik maupun di pasar global. Sebagai bagian dari pengembangan usaha jangka panjang, Perseroan menyusun Human Capital Master Plan (HCMP) yang terstandarisasi, terintegrasi dan terimplementasi dengan baik dengan tujuan terciptanya HC Perseroan dengan karakter utama yang disebut: GREAT, HC yang memiliki karakter Global Orientation Mind, Reliable in Strategic way, Enthusiasm to innovate, Accord in harmony, Toward Good Business Ethics. HCMP juga diharapkan melahirkan para CONCRETE LEADER yang mampu Create the vision, Organize dan develop the people, Negotiate in strategic way, Change Leader, Result driven, Emphaty to motivate others, Tactical in solving problems, Endurance. Melalui HCMP seperti tergambar di bawah, Perseroan mengembangkan HC untuk menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan. The Company implements a Human Capital (HC) management and competency development program in line with its business development plan. Human Capital is managed using an HC Management System based on competency, such that the company s HC quality can be increased in line with organizational needs and business challenges faced by the company both domestically and in the global market. As a part of its long-term business development, the Company has developed a Human Capital Master Plan (HCMP), which is well standardized, integrated and implemented and aims to create Company Human Capital for which the main characteristic is: GREAT, a Global Orientation Mind, Reliable in Strategic ways, having Enthusiasm to innovate, Accord in harmony, Toward Good Business Ethics. HCMP is also expected to give birth to CONCRETE LEADERS who are able to Create the vision, Organize and develop people, Negotiate in strategic ways, be Change Leaders, Results driven, have Empathy to motivate others, be Tactical in solving problems, and have Endurance. Through HCMP, as demonstrated below, the Company develops HC to guarantee the achievement of the company vision and mission. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

87 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 85 SETTING HUMAN CAPITAL FOUNDATION GROWTH & STRENGTHENING EXCELLENT PERFORMANCE WORLD CLASS ORGANIZATION % 100% 71,5% 20% Group Corporate Alignment HCM System Foundation set-up & standardization Leadership Development Pilot Corporate Structure Alignment PROCESS Improved HCM System HCM System enchancement Competency Model set-up Build Performance based remuneration system Performance based cultutre development HC Optimization HC International standard High Performance HC System elaboration Excellent culture Internalization International Standard Organization High Performance HC System OUTCOME Alignment Process in Organization Standardizeed HCM System Standardized organization High Performance Culture Standardized HC management processes Standardized HCM System Improved Employee Performance & Productivity Company of Cgoice Employer of Choice Implementasi HCMP Tahun 2011 merupakan tahap kedua implementasi HCMP yang disebut growth & strengthening, dan telah berhasil memperkuat pondasi yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya. Beberapa program utama yang diselesaikan mencakup: HRIS (Human Resource Information System) Perseroan telah mengimplementasikan HRIS tahap I, dengan submodul: Organization Management, Personnel Administration, Time Management dan Payroll. Implementasi HRIS tahap I ini membuat pekerjaan administrasi kepegawaian menjadi terintegrasi. Integrasi sistem personnel administration dan payroll system dengan standar yang telah baku pada tiga operating company (opsco) akan memudahkan pemeliharaan data pegawai dan pelaksanaan layanan HCMP Implementation The year 2011 saw stage two of HCMP implementation, growth & strengthening, which is successfully strengthening the foundation created in previous years. Several main programs have been completed, including: HRIS (Human Resource Information System) The Company has implemented stage I HRIS, with the sub modules: Organization Management, Personnel Administration, Time Management and Payroll. Implementation of HRIS stage I resulted in integration of employment administration. Integration of the personnel administration and payroll systems with standards already standardized at the three Operating Companies (OpsCo) will facilitate the maintenance of employee data and the.

88 86 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE kepegawaian lainnya, sehingga mengubah cakupan pengelolaan manajemen bidang SDM dari hal-hal yang bersifat operasional menjadi lebih bersifat strategis. Standardisasi sistem manajemen SDM juga memungkinkan pelaksanaan perpindahan SDM bertalenta tinggi dari satu opsco ke opsco lainnya dengan lebih mudah. Reward Management Perseroan telah menyelesaikan dan mengimplementasikan standardisasi job grading sebagai dasar pelaksanaan reward management system dengan menggunakan Hay reference level, walau masih memerlukan tahap sosialisasi yag lebih intensif. Melalui reward system berdasar job value tersebut Perseroan berharap akan terjadi peningkatan kesetaraan internal dan terbentuk reward strategy yang kompetitif. Selain meletakkan dasar grading system, Perseroan juga telah mendesain standarisasi struktur remunerasi di seluruh opsco. Didukung dengan HRIS maka standarisasi tersebut memudahkan proses administrasi kepersonaliaan terutama terkait tour of duty bagi pegawai ke seluruh opsco. Sejalan dengan standardisasi struktur remunerasi dilakukan juga upaya pembentukan performance based culture dengan model insentif berdasarkan kinerja. Dalam sub proyek Employee Performance Management, Perseroan menetapkan standardisasi penilaian pegawai dengan berdasarkan kriteria KPI dan kriteria Kompetensi. Hasil penilaian kedua kriteria akan mendasari keputusan penetapan merit increase dan pemberian insentif. Melalui cara tersebut diharapkan akan terbentuk perilaku karyawan yang selaras dengan KPI perusahaan. Manpower Planning Sejalan dengan implementasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Perseroan melakukan review terhadap perencanaan SDM, dengan tujuan memvalidasi alignment kualifikasi, jumlah dan penambahan SDM agar sesuai dengan perkembangan usaha. Untuk memperkuat validitas review, Perseroan melakukan workload Analysis di jajaran kepengurusan. Melalui upaya tersebut, Perseroan kemudian merumuskan jumlah optimal SDM pendukung operasional perusahaan pada masa depan dalam dokumen Manpower Planning sampai dengan tahun Manajemen Kinerja Pada tahun 2010, Perseroan telah menyelesaikan kerangka manajemen Key Performance Indicator (KPI) sebagai upaya penjaminan pencapaian target dalam operasionalisasi strategi perusahaan, sebagai salah satu subproyek dalam rangka implementasi Performance Management System di seluruh opsco. Pada implementation of other employee services, thus changing the scope of HR management from an operational nature to a more strategic nature. Standardization of the HR management system will also allow for highly talented human capital to be transferred from one operating company to another more easily. Reward Management The Company has completed and implemented standardized Job Grading as a basis to implement a reward management system using the Hay Reference Level, even though this still requires intensive dissemination. With a reward system based on job value, the Company hopes to see an increase in internal equality and the establishment of a competitive reward strategy. Having laid the foundation for the grading system, the Company has also designed a standardized remuneration structure for all opsco. Supported by HRIS, this standardization facilitates personnel administration, in particular related to tours of duty, for employees at all opsco. In line with the remuneration standardization, efforts have also been made to create a performance-based culture, with an incentive model based on performance. In the sub project, Employee Performance Management, the Company has standardized employee evaluations based on KPI criteria and Competency criteria. The results of evaluation on these two criteria will form the basis for decisions related to merit increases and provision of incentives. It is hoped that this method will shape employee behavior consistent with company KPI. Manpower Planning In line with the implementation of the Company Long-Term Plan (RJPP), the Company has reviewed its HR planning with the aim of validating alignment qualifications, as well as total and additional manpower required in line with business developments. To strengthen the validity of the review, the Company used Workload Analysis for the management levels. Through this work, the Company was then able to calculate the optimum number of employees to support operations in the future and document it in Manpower Planning to Performance Management In 2010, the Company completed its Key Performance Indicator (KPI) management framework as part of its efforts to achieve company strategic targets, one of its sub projects in the implementation of Performance Management Systems in all opsco. In 2011, the LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

89 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 87 tahun 2011 Perseroan telah menyelesaikan penyusunan kerangka peta strategi dan KPI yang mengadopsi model balanced score card (BSC). Selanjutnya pada tahun 2012 mendatang implementasi sepenuhnya Performance Management System tersebut akan didukung dengan aplikasi sistem informasi. Dengan demikian seluruh strategi perusahaan dapat dilaksanakan secara sistematis dan tersusun menurut hierarki organisasi yang berjenjang untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Budaya Korporasi Salah satu subproyek yang penting yang telah berhasil diselesaikan di tahun 2011 adalah perumusan kembali Budaya Korporasi Semen Gresik Group (SGG), yaitu CHAMPS dengan komponen: Compete with sinergized and clear vision Having spirit of Continuous Learning Act with high accountability Meet Customer Expectation Perform ethically with high integrity Strengthening Teamwork Nilai-nilai unggul Budaya korporasi tersebut akan mendasari setiap langkah operasional yang ditempuh Perseroan dalam rangka menjalankan strategi dan mencapai visinya. Sosialisasi dan internalisasi budaya perusahaan tersebut akan mulai dilaksanakan pada tahun Pelatihan dan Pengembangan Untuk menjamin terciptanya GREAT Human Capital, Perseroan menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan, yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar diklat: Teknis, Umum dan Kepemimpinan. Pembentukan GREAT HUMAN CAPITAL melalui diklat umum didasarkan pada Kompetensi Inti, yakni: team work, continuous learning, service orientation dan proffessionalism. Diklat umum yang dikombinasikan dengan pernilain kinerja pegawai berdasarkan pada kompetensi tersebut diharapkan akan membentuk budaya dan perilaku yang mencerminkan dan menumbuh kembangkan karakter dalam CHAMPS yang membentuk GREAT Human Capital. Selain diklat umum dilakukan diklat teknis dalam rangka mencetak pegawai yang kompeten di bidangnya. Kompetensi teknis inti perusahaan berupa Produksi Semen, Engineering dan pengembangan bidang Persemenan merupakan area utama diklat teknis. Pengembangan Kepemimpinan Program pengembangan Kepemimpinan Perseroan dibagi dalam beberapa jenjang manajerial, yaitu: Supervisory Management Course (SMC) untuk tingkat Kepala Regu, General Management Course (GMC) untuk Company also completed preparation of its strategy map and KPI, which adopts the balanced score card (BSC) model. Subsequently, in 2012, implementation of the full Performance Management System will be supported by an information system application. Thus, the Company s overall strategy can be implemented systematically and in a structured manner according to a tiered organization hierarchy to support achievement of company targets, both in the short and long term. Corporate Culture An important sub project that has been successfully completed in 2011 was the reformation of the Semen Gresik Group Corporate Culture, or CHAMPS, with the following components: Compete with synergized and clear vision Having the spirit of Continuous Learning Act with high accountability Meet Customer Expectations Perform ethically with high integrity Strengthening Teamwork The superior values of the Corporate Culture will underpin each operational step taken by the Company in the implementation of its strategy and achievement of its vision. Dissemination and internalization of the Corporate Culture will start in Training and Development To ensure the creation of GREAT Human Capital, the Company organizes education and training programs that are divided into three main groups, i.e. Technical, General and Leadership Training & Development. The formation of GREAT Human Capital through general training and development is based on Core Competencies, i.e.: teamwork, continuous learning, service orientation and professionalism. General training and development combined with employee performance evaluations based on Competencies are hoped to create a culture and behavior that reflects and imbues character development in CHAMPS to form GREAT Human Capital. As well as General Training and Development, Technical Training and Development is also available to create employees competent in their field. Core technical competencies are in the fields of Cement Production, Engineering and Cement Development. Leadership Development The program to develop Company Leaders is divided into several managerial levels: Supervisory Management Course (SMC) for Team Leaders, General Management Course (GMC) for Section Heads, Middle Penyelesaian kerangka manajemen KPI dan adopsi Balanced Scorecard sebagai dasar implementasi Performance Management System yang menyeluruh. Completion of the KPI management framework and adoption of the Balanced Scorecard as the basis for implementation of the overall Performance Management System..

90 88 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE tingkat Kepala Seksi, Middle Management Course (MMC) untuk tingkat Kepala Bagian dan Advanced Management Course (AMC) untuk tingkat Kepala Departemen. Melalui program berjenjang tersebut Perseroan menyusun leadership development yang merupakan salah satu fokus HCMP, sebagai acuan bagi program pengembangan kepemimpinan yang memiliki kompetensi inti maupun kompetensi kepemimpinan. Kompetensi kepemimpinan yang dikembangkan Perseroan mencakup: adaptability, problem solving, change leadership, visionary leadership, planning organizing dan developing people. Melalui program pengembangan kepemimpinan, diharapkan proses suksesi kepemimpinan Perseroan dapat terpelihara dengan baik Selanjutnya pada tahun 2012 Perseroan akan melanjutkan implementasi HCMP tahap II yaitu growth & strengthening dengan target terjadinya akselerasi kemampuan dan kinerja HC secara signifikan guna mendukung pencapaian tujuan termasuk mempersiapkan HC Perseroan dalam menyambut terbukanya peluang dari naiknya permintaan semen domestik guna meningkatkan kembali pangsa pasar dengan dukungan pabrik baru dan fasilitas pendukung lainnya. Pelaksanaan Program Pelatihan dan Pengembangan Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian implementasi HCMP di atas, Perseroan merencanakan pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan potensi pegawai. Sebagai realisasi pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, pada tahun 2011 Perseroan telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan internal dan eksternal yang diikuti oleh pegawai dari berbagai tingkat jabatan. Jenis pelatihan yang diselenggarakan juga beragam sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan program pengembangan kompetensi yang telah ditetapkan. Pada tahun 2011, Perseroan menyelenggarakan serangkain program pelatihan yang diikuti oleh total peserta dari jumlah pegawai. Dengan demikian, seorang pegawai bisa mengikuti lebih dari satu jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensinya. Alokasi dana untuk pelaksanaan pelatihan dan pendidikan adalah sebesar Rp18,8 miliar atau ratarata sebesar Rp3,5 juta per pegawai, dengan resume jenis pelatihan dan jumlah peserta sebagai berikut. Management Course (MMC) for Division Heads and Advanced Management Course (AMC) for Heads of Department. Through this layered program, the Company has leadership development as one of the focuses of HCMP, as well as a reference for leadership development programs with core competencies and leadership competency. Leadership competencies developed by the Company cover: adaptability, problem solving, change in leadership, visionary leadership, planning organizing and developing people. Through this leadership program it is hoped that succession within Company leadership will be well managed. Further, in 2012, the Company will continue with the implementation of HCMP phase II, growth and strengthening, targeting significantly accelerated human capital abilities and performance to support the achievement of objectives, including preparing the Company s HC to welcome the opportunities provided through increased demand for cement domestically and to increase market share with the support of the new plants and other supporting facilities. Training and Development Program Implementation As explained in the above description of HCMP implementation, the Company plans competency developments in accordance with organizational needs and employee potential. In realization of this, through its education and training program in 2011, the Company organized various internal and external training programs in which employees of various levels took part. There were also a variety of types of training program in line with requirements and established competency development programs. In 2011, the Company organized a range of training programs with 16,175 participants or a total of 5,419 employees. Thus, employees could take part in more than one type of training to increase their competencies. Funding allocated for training and education amounted to Rp18.8 billion, or an average of Rp3.5 million per employee, with a summary of types of training and number of participants as follows: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

91 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 89 Jenis Pelatihan Type of Training Group Perseroan SG Group Operasional Operational Staf Staff Manajer Manager Jumlah Peserta Participant Jam Pelatihan Hours Training Jumlah Peserta Participant Jam Pelatihan Hours Training Jumlah Peserta Participant Jam Pelatihan Hours Training Teknis Fungsional Technical Functionality 2,271 22, , ,987 Manajemen Management 1,444 46,388 1,227 17,943 1,678 24,352 Umum General 3,042 37,691 1,994 33,862 2,649 49,632 Sertifikasi Certification 796 8, , ,645 Selain melalui pelatihan, Perseroan menyelenggarakan program knowledge management untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Program ini berupa penyediaan berbagai media dan fasilitas bagi setiap pegawai untuk berbagi pengetahuan dan informasi melaui artikel yang dapat diakses oleh setiap pegawai seperti tabloid Perseroan, diklat online, intranet dll. Pelayanan SDM berbasis HRIS Sebagai bagian pelaksanaan HCMP, pada tahun 2011, Perseroan mulai menerapkan sistem paperless office yang terintegrasi ke dalam HRIS dengan menyediakan fasilitas Employee Self Service (ESS) yang merupakan penerapan sistem personnel administration dari implementasi HCMP. Fasilitas ESS meliputi: Pencarian data pegawai; Informasi personal: cuti, presensi, lembur, dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD); Statistik kepegawaian Lembur paperless dan approval mobile Manajemen waktu Diklat online: rencana pelatihan, realisasi pelatihan dan perpustakaan online Hiperkes: Check up, DC, kacamata dan biaya kesehatan Peduli Sehat online, fitur pada modul berisi artikel-artikel tentang kesehatan serta penyelenggaraan seminar kesehatan. Penerapan sistem ini diharapkan memudahkan pelayanan kepegawaian serta membantu pegawai melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Sistem Remunerasi Perseroan memberikan remunerasi berupa gaji pokok, tunjangan (tunjangan jabatan, tunjangan makan, tunjangan presensi, tunjangan cuti, THR dll ) serta adanya insentif yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja perseroan bagi pegawai berupa insentif kinerja 3 bulanan dan jasa produksi. Sejalan dengan implementasi HCMP di tahun 2011, Perseroan menerapkan sistem payroll dengan standardisasi sistem HRIS yang terintegrasi, yaitu: 1. Standardisasi grading yang semula tingkat golongan menjadi Personal Grade (level 6 22) As well as training programs, the Company conducts training through a Knowledge Management program to improve employee competence. This program is provided through a variety of media and facilities for each employee to share knowledge and information through articles that can be accessed by every employee, such as the Company tabloid, Online Training & Development, Intranet, etc. HRIS-based HR Services As part of the HCMP implementation, in 2011 the Company started to apply an integrated paperless office system within HRIS supplying facilities such as Employee Self Service (ESS), which is the application of a personnel administration system implemented from HCMP. ESS facilities include: Searching for employee data; Personal information: holidays, attendance, overtime and official travel warrants (SPPD); Employment statistics Paperless overtime and Mobile Approval Time Management Online training: planned training, realized training and online library Health: Checkup, DC, Eyeglasses and Health Costs Health Care online featuring modules containing articles on health, as well as organization of health seminars. The application of this system is hoped to facilitate employee services as well assist employees to do their jobs better. Remuneration System The Company provides remuneration in the form of base salary, allowances (position allowance, food allowance, attendance allowance, holiday allowance, Lebaran bonus, etc.), as well as incentives based on or directly related to company performance in the form of 3 monthly performance and production service incentives. In line with the implementation of HCMP in 2011, the Company applies a payroll system standardized with the integrated HRIS system: 1. Standardization of grading to Personal Grade (level 6 22).

92 90 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE 2. Standardisasi Job Grade: PT Semen Gresik (Persero) Tbk. sudah selesai, dengan konsultan Hay Group PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa masih dalam tahap pengukuran 3. Standardisasi Remunerasi untuk menyamakan ketiga opco dengan nilai sesuai kapasitas masingmasing perusahaan. Penerapan sistem ERP-SAP membuat terjadinya simplifikasi operasional SDM Perseroan, dengan keunggulan: Proses perpindahan pegawai yang bertalenta tinggi dari satu opco ke opco lainnya dapat dilakukan dengan lebih mudah Standarisasi remunerasi dan job grade dapat digunakan untuk menunjang implementasi Sistem Manajemen Kinerja Pegawai (SMKK) di tahun Standardization of Job Grade: PT Semen Gresik (Persero) Tbk is completed, with consultation from Hay Group PT Semen Padang and PT Semen Tonasa are still in the measurement phase 3. Standardization of Remuneration to bring the three OpsCo into uniformity with values according to the capacity of each company. Application of the ERP-SAP system has simplified HR operations for the Company and has the following strengths: The process to transfer highly talented employees from one operating company to another is easier Standardized remuneration and Job Grades can be used to support the implementation of the Employee Performance Management System in Pelayanan Kesehatan Pegawai menggunakan asuransi dengan prinsip Managed care yang sesuai dengan kebutuhan medis pasien melalui tata cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang tepat guna. The Employee Health Service utilizes insurance with the principle of Managed Care in line with the patient s medical requirements, through the provision of appropriate health services. Kesehatan Pegawai Dalam rangka optimalisasi pengelolaan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pegawai dan keluarga tertanggung, mulai pertengahan tahun 2011, Perseroan menggunakan sistem asuransi kesehatan. Sistem ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada pegawai, diantaranya melalui standarisasi mutu layanan, perluasan jaringan provider pelayanan kesehatan dan pelayanan secara cashless bila dilakukan pada jaringan provider. Dengan penggunaan asuransi, pegawai dapat memperoleh pelayanan kesehatan di semua provider yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga, bila terjadi keadaan gawat-darurat yang membutuhkan penanganan rawat jalan, rawat inap dan tindakan lain yang diperlukan, dapat secara langsung ditanggung oleh asuransi. Penggunaan sistem Asuransi yang diterapkan di Semen Gresik merujuk pada pelaksanaan prinsip managed care, yakni pelayanan oleh provider asuransi diberikan berdasarkan pada kebutuhan medis pasien melalui tata cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang tepat guna. Sehingga, apa pun pelayanan medis yang dibutuhkan, sejauh hal tersebut merupakan kebutuhan dan indikasi medis pasien, maka pelayanan tersebut dapat diberikan. Perseroan mengharapkan pelaksanaan asuransi kesehatan ini dapat memberikan daya dukung bagi pertumbuhan usaha yang lebih baik, khususnya mengantisipasi kebutuhan perluasan cakupan wilayah pelayanan kesehatan sejalan dengan peningkatan mobilitas pegawai sesuai kebutuhan Perusahaan. Penghargaan Pegawai Perseroan juga memberikan penghargaan yang layak bagi pegawai yang berprestasi seperti: juara GKM (Gugus Kendali Mutu), SGGAI (Semen Gresik Group Award on Innovation), SS (Sistem Saran), 5R, kesenian, olahraga dll, penghargaan kepada Pegawai Teladan serta Tanda Ikatan Batin dengan masa kerja 10, 15, 20, 25, 30 dan 35 tahun. Employee Health In optimizing management of the health services provided to employees and their dependent families, as of mid 2011 the Company has been using a health insurance system. This system is expected to provide added value for employees, including standardized service quality, a greater network of health-care providers and cashless service if using one of the providers within the network. With the use of this insurance system, employees can obtain health services from all providers across Indonesia. Thus, in the case of an emergency requiring outpatient treatment, hospitalization or other action, it can be handled immediately by the insurance. Use of the Insurance system applied by Semen Gresik is based on the principle of managed care, where services are given by the insurance provider based on the patient s medical needs through appropriate health-care procedures. Thus, whatever the medical service required, as far as it is medically required and indicated for the patient, the service can be provided. The Company hopes that the implementation of this health insurance will provide support for better business growth, in particular anticipating the need to expand health-care coverage in line with the Company s requirement for increased mobility in its employees on company business. Employee Awards The Company also provides suitable awards for employees with excellent performance, including: the Quality Control Groups Award, SGGAI (Semen Gresik GroupAward on Innovation), SS (Suggestion System), 5R, Art, Sport, etc., awards for Outstanding Employees, as well as Long Service Awards for employment periods of 10, 15, 20, 25, 30 and 35 years. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

93 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 91 Rekrutmen, Promosi dan Mutasi Pada tahun 2011 Perseroan melakukan rekrutmen dan pengangkatan pegawai sebanyak 187 orang dan merencanakan proses rekrutmen lanjutan di tahun 2012 untuk memenuhi kebutuhan SDM sesuai kompetensi yang dibutuhkan guna mendukung program pengembangan perusahaan. Selain itu, telah dilakukan promosi sebanyak 446 pegawai dan mutasi sebanyak 806 pegawai. Pelaksanaan promosi dilakukan dengan metode asesmen dan fit & proper test. Dalam seluruh rangkaian proses rekrutmen, pelatihan, promosi dan pemberian remunerasi, Perseroan menerapkan asas kesetaraan kesempatan kepada seluruh karyawannya dengan tidak membedakan ras, agama dan gender, namun semata-mata berdasarkan pemenuhan kualifikasi, kompetensi dan kebutuhan operasional. Demografi Pegawai Sebagai bagian dari pelaksanaan proses regenerasi, sekaligus reposisi dan reorganisasi seiring dengan pengembangan Perseroan dan rencana ekspansi di masa mendatang, perusahaan melakukan penyesuaian jumlah pegawai seiring dengan perkembangan usaha. Jumlah pegawai Perseroan selama tiga tahun terakhir terus berubah. Tahun 2009, total pegawai adalah orang, tahun 2010 menjadi orang, dan per tanggal 30 Desember 2011, menjadi karena adanya rekrutmen baru sebanyak 187 pegawai. Perincian pegawai Perseroan tahun 2011 berdasarkan jenjang manajemen, umur, dan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel & Grafik Jumlah pegawai Semen Gresik Group berdasarkan jenjang Manajemen, 2011 Jenjang Manajemen Management Level Kepala Departemen dan sederajat Department Head and equivalent Kepala Biro dan sederajat Bureau Head and equivalent Kepala Seksi dan sederajat Section Head and equivalent Kepala Regu dan sederajat Team Leader and equivalent Recruitment, Promotion and Rotation In 2011, the Company recruited and promoted 187 employees and planned further recruitment in 2012 to fulfill the need for competencies corresponding to company development requirements. In addition, the Company promoted 446 employees and rotated duties for 806 employees. These promotions were based on assessment methods and fit and proper tests. At every stage of the recruitment, training, promotion and remuneration process, the Company applies the principle of equal opportunity for all employees with no distinction as to race, religion or gender, relying solely on qualifications, competence and operational requirements. Employee Demographics As part of the regeneration implementation process, while at the same time repositioning and reorganizing in line with Company developments and future expansion plans, the Company adjusted the number of its employees to suit business development. The total number of employees over the last three years has changed continually. In 2009, the Company employed 5,596 employees, in 2010 there were 5,232 employees and as of December 30, 2011, there were 5,419 employees, based on management level, age, and educational level as follows: Table & Graph - Total Employees in Semen Gresik Group based on Management Level, 2011 Group Perseroan SG Group ,517 Pelaksana Foreman 3,044 Jumlah Total 5,419.

94 92 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE KEPALA REGU DAN SEDERAJAT Team leader and equivalent 1,517 3,044 PELAKSANA Foreman KEPALA SEKSI DAN SEDERAJAT Section Head and equivalent 509 KEPALA BIRO DAN SEDERAJAT Bureau and equivalent KEPALA DEPARTEMEN DAN SEDERAJAT Dept. Head and equivalent Tabel Jumlah Pegawai Semen Gresik Group berdasarkan umur, Umur Age Jumlah Pegawai Number of Employee Total Employees in Semen Gresik Group based on age, Group Perseroan Company Group % Jumlah Pegawai Number of Employee > 40 tahun years old 3, , tahun years old 1, , tahun years old < 25 tahun years old Jumlah total 5, , % Grafik persentase Pegawai berdasarkan Umur dari tahun 2010 ke 2011 Percentage of Employees based on Age 2010 to % 48% 7% 12% <25 tahun years old tahun years old tahun years old >40 tahun years old 2% 11% 23% 64% LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

95 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 93 Tabel Jumlah pegawai Semen Gresik Group berdasarkan Tingkat Pendidikan Jenjang Pendidikan Education Level Jumlah Pegawai Total Employee Group Perseroan Company Group % Semen Gresik Group Total Employees based on Education Level Jumlah Pegawai Total Employee Pascasarjana Post Graduate Sarjana 1, , Bachelor's Degree D3 3-year Diploma SLTA High School 3, , SLTP Junior High School SD Elementary school Lain-lain Others Jumlah Total 5, , % % 0.3% 3.4% 3.6% 11.3% 19.5% 2.3% Lain-lain Others SD Elementary Schools SLTP Junir High School SLTA High School D3 3-Year Diploma Sarjana Bachelor's Degree Pascasarjana Post Graduate 0.3% 4.5% 5.6% 8.6% 19.2% 19.2% 59.5%.

96 94 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Environmental Management Bagi Perseroan, keberhasilan pengelolaan lingkungan merupakan salah satu pilar perwujudan pembangunan berkelanjutan. For the Company, success in environmental management is one of the pillars for the realization of sustainable development. Perseroan menerapkan produksi berwawasan lingkungan (green industry) sebagai wujud komitmen terhadap lingkungan dan bentuk kepedulian terhadap kualitas lingkungan hidup. Komitmen Perseroan dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup sebagai bagian penerapan falsafah 3P, yakni keseimbangan antara Profit (kinerja ekonomi), People (peningkatan kehidupan masyarakat) dan Planet (menjaga lingkungan bumi), dituangkan kedalam Kebijakan Perseroan, sebagai berikut: Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dengan senantiasa menaati peraturan dan perundangundangan yang berlaku, melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik, termasuk upaya pencegahan pencemaran, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan selalu memperhatikan dampak penting, risiko dan praktek terbaik Good Corporate Governance (GCG) dalam mewujudkan visi Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Perseroan berinisiatif memadukan berbagai fungsi pelestarian lingkungan hidup kedalam kebijakan Perseroan yang meliputi kegiatan: penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup merupakan salah satu pilar untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan. Perseroan kemudian secara terencana, memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya, ke dalam proses bisnis untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan serta menerapkan berbagai program kegiatan pengelolaan lingkungan. Program Pantau Lingkungan Merupakan kegiatan monitoring lingkungan yang dilakukan secara rutin dalam upaya pemenuhan terhadap peraturan perundangan Lingkungan. Pemantauan rutin dilakukan terhadap: emisi udara cerobong pabrik; kualitas udara ambien; tingkat kebisingan lingkungan; konsentrasi debu area Pabrik; iklim kerja; kualitas air buangan, air badan air dan air laut; serta pemantauan keberadaan air bawah tanah. Pemeriksaan atas parameter Baku Mutu Lingkungan (BML) secara rutin berkala dilakukan baik oleh internal Perseroan maupun oleh badan independen yang berkompeten. Pemeriksaan dilakukan pada beberapa titik pengambilan sampel sesuai ketentuan yang berlaku. Tabel hasil pemantauan sesuai parameter BML yang berlaku adalah sebagai berikut. The Company applies environmentally friendly production (green industry) in realization of its commitment to the environment and as a reflection of its care for environmental quality. T h e C o m p a n y s c o m m i t m e n t t o t h e implementation of environmental management as part of the application of its 3P philosophy, i.e. a balance between Profit (economic performance), People (improving community life) and Planet (safeguarding the Earth s environment), is contained in the Company Policy: Manage and control all activities that can provide benefit to the stakeholders, always obeying applicable rules and regulations, better managing the environment, including in pollution prevention, occupational accidents and occupational illness, always paying attention to significant effects, risks and the best practices of Good Corporate Governance (GCG) in realizing our vision To Be The Leading Cement Company in Southeast Asia. The Company took the initiative to integrate various environmental management functions into Company policies, including: structuring, utilization, development, maintenance, restoration, supervision and environmental control. The success of environmental management is one of the pillars guaranteeing sustainable growth. The Company then, in a planned manner, included the environment and natural resources in its business processes thus ensuring capability, welfare, and quality of life for the current generation and future generations. Various environmental management programs were also implemented. Environmental Monitoring Program Environmental monitoring is carried out routinely to fulfill environmental legislation. Routine monitoring is conducted on: air emissions from factory chimneys; ambient air quality; environmental noise levels; dust concentration around the factory; work environment; water quality waste water, surface water, and sea water; as well as monitoring underground water. Assessment of the Environmental Quality Standards is routinely carried out both internally by the Company and by a competent independent body. Assessment is conducted at several points where samples are taken, in accordance with applicable regulations. Monitoring results in accordance with applicable Environmental Quality Standards are as follows: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

97 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 95 Emisi Cerobong rata-rata, Tuban, Tahun 2011 Average Emissions from Factory Chimneys, Tuban, 2011 Parameter Lingkungan Environmental Parameter Baku Mutu Quality Standard Satuan Units Hasil Pengukuran Results Raw Mill : Nitrogen dioksida, NO 2 Nitrogen dioxide Sulfur dioksida, SO 2 Sulphur dioxide Partikulat debu Dust particulates mg/m 3 mg/m 3 mg/m 3 Clinker cooler 80 mg/m 3 15,42 Coal Mill 80 mg/m 3 46,89 Cement Mill 80 mg/m 3 15,24 Cement Packer 80 mg/m 3 10,65 Udara Ambient rata-rata, Tuban, Tahun 2011 Parameter Lingkungan Environmental Parameter Baku Mutu Quality Standard Satuan Units Hasil Pengukuran Results 23,15 1,79 14,66 Karbon monoksida, CO Carbon monoxide 20 mg/m 3 0,4325 Oksida nitrogen, NOX Nitrogen Oxide 0,05 mg/m 3 0,0121 Sulfur dioksida, SO 2 Sulphur Dioxide 0,1 mg/m 3 0,0018 Hidrogen sulfida, H 2 S Hydrogen Sulphide 0,03 mg/m 3 0,0001 Amonia, NH 3 Ammonia 2 mg/m 3 0,0754 Oksidan, O 3 Ozone 0,1 mg/m 3 0,0038 Partikulat debu Dust particulates 0,23 mg/m 3 0,0768 Timah hitam, Pb Lead 0,06 mg/m 3 0,0000 Hidrokarbon, HC Hydrocarbon 0,24 mg/m 3 Tidak terdeteksi Limbah Cair Domestik, rata-rata Tuban dan Gresik, Tahun 2011 Average Ambient Air, Tuban, 2011 Domestic Liquid Waste, average for Tuban and Gresik, 2011 Parameter Lingkungan Environmental Parameter Baku Mutu Quality Standard Satuan Units Hasil Pengukuran Results ph 6,0-9,0 mg/m 3 7,0 BOD 100 mg/m 3 12,06 TSS 100 mg/m 3 18,00 Minyak/lemak Oil/grease 10 mg/m 3 Tidak terdeteksi Undetectable Program Kelola Lingkungan Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan Program Kelola Lingkungan dalam upaya pencegahan pencemaran dan polusi, serta membangun Budaya Produksi Hijau dalam pengoperasian pabrik melalui kegiatan: Pengendalian Pencemaran Udara Dalam upaya pencegahan pencemaran udara, seluruh fasilitas produksi yang dimiliki Perseroan dilengkapi dengan peralatan penangkap debu seperti Electrostatic Precipitator (EP), cyclone, conditioning tower, dan bag house filter. Selain penggunaan peralatan yang memadai, Perseroan menyediaan buffer zone, melakukan penanaman pohon pada area green belt di sekitar lahan bahan baku dan green barrier di dalam dan sekitar pabrik yang berfungsi untuk mengurangi pencemaran udara. Pengendalian Pencemaran Air Untuk mencegah pencemaran air akibat terbawanya zat pencemar oleh air hujan, Perseroan melakukan upaya pencegahan melalui: pembuatan slabing beton, pembuatan Environmental Management Program The Company conducts various Environmental Management Programs to prevent pollution and has also built a Green Production Culture in its factory operations through the following activities: Controlling Air Pollution In the effort to prevent air pollution, all the Company s production facilities are equipped with dust trapping equipment such as Electrostatic Precipitators (EP), cyclones, conditioning towers, and bag house filters. Other than making use of satisfactory equipment, the Company has created a buffer zone, planting trees in a green belt area around the raw material site, and a green barrier in and around the factory to reduce air pollution. Controlling Waste Water To prevent water pollution resulting from contaminants carried in the rain, the Company takes preventative actions, including: use of concrete slabs, use of water channels, and.

98 96 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE saluran air, dan pengoperasian oil trap, diikuti pemantauan kualitas air secara periodik baik oleh internal Perseroan maupun oleh laboratorium independen. Program Konservasi Sumberdaya Perseroan juga memberi perhatian pada upaya efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan energi untuk menjaga kelangsungan dan ketersediaannya. Oleh sebab itu Perseroan melakukan langkah konservasi sumberdaya, melalui program sebagai berikut: 1. Efisiensi Energi Dalam rangka pengamanan energi, Perseroan melakukan program efisiensi energi melalui upaya-upaya: Melakukan audit dan pengelolaan energi dalam upaya efisiensi energi listrik dan energi panas. Langkah ini ditindak lanjuti dengan: - Melakukan peningkatan unjuk kerja peralatan dan pengendalian operasi pabrik dalam rangka penghematan energi. - Meningkatkan kapasitas produksi dan mengoptimalkan pengendalian operasi, sehingga index biaya bahan bakar/ton produk menjadi lebih kecil. Pemanfaatan BBMA (Bahan Bakar dan Material Alternatif) dari produk samping industri lain sebagai pengganti bahan yang berasal dari alam. Energi alternatif sebagai bahan bakar yang digunakan misalnya oil sludge dan biomassa dari sekam padi, cocopeat, sisa tembakau dan lain-lain. 2. Pengelolaan limbah B3 dan non-b3. Pengelolaan limbah B3 dan non B3 dilakukan dengan cermat dan hati-hati, dengan selalu mengedapankan aspek pemenuhan terhadap peraturan perundangan. Upaya co-processing lebih diutamakan untuk menjamin bahwa limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali kedalam proses operation of oil traps, followed by periodic monitoring of water quality both internally by the Company and by an independent laboratory. Resource Conservation Program The Company also pays attention to efficiencies in the use of natural resources and energy to safeguard continuity and availability. Therefore, the Company conserves natural resources through various programs: 1. Energy Efficiency To conserve energy, the Company conducts energy efficiency programs, including: Auditing and managing energy for more efficient use of electricity and thermal power. This is then followed up by: - Increasing equipment performance and controlling factory operations to conserve energy. - Increasing production capacity and optimizing operational control to reduce the index cost of fuel/ton. Using Fuel and Alternative Fuels from byproducts of other industries as a replacement for fuel derived from nature. Alternative matter which can be used as fuel energy includes oil sludge and biomass from rice husks, coco peat, tobacco waste and other materials. 2. Management of B3 and non-b3 Waste Management of B3 and non-b3 waste is done very carefully and cautiously, always focusing on complying with legislation. Efforts at "coprocessing" are prioritized to ensure that the resulting waste can be recycled in the production process in accordance with the LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

99 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 97 produksi sesuai dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), sebagai berikut: Memanfaatkan oli bekas untuk pelumasan peralatan pabrik. Memanfaatkan majun & kaos tangan yang terkontaminasi dengan oli/minyak untuk bahan bakar alternatif. Melakukan recycle tumpahan material reject untuk dikembalikan ke proses produksi 3. Konservasi Air Pengelolaan konservasi air dilakukan melalui upaya pemanfaatan air hujan dan air buangan pabrik untuk digunakan kembali (recycle) sebagai air proses dalam rangka efisiensi penggunaan air. Pengelolaan juga dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan dan inspeksi saluran distribusi air (perpipaan, valve, dll) secara kontinyu, yang salah satu manfaatnya untuk pengairan area persawahan milik masyarakat sekitar. 4. Keanekaragaman Hayati Perlindungan keanekaragaman dilakukan melalui upaya reklamasi lahan pasca penambangan dan penghijauan. Reklamasi lahan pasca penambangan Kegiatan reklamasi lahan pasca penambangan dilakukan sesuai dengan dokumen AMDAL- UKL/UPL. Beberapa kegiatan reklamasi yang telah dilakukan oleh Perseroan meliputi: - Pemanfaatan bekas lahan tambang tanah sebagai waduk penampungan air, perikanan dan sarana hiburan. - Pemanfaatan bekas tambang untuk kegiatan pertanian, perumahan, perkantoran, industri dan sebagai tempat usaha. - Revegetasi sebagian bekas bekas lahan tambang dengan melakukan penanaman tanaman pelindung dan tanaman produktif. Pada tahun 2011 Perseroan sudah melakukan reklamasi lahan tambang seluas 20 ha dengan melakukan penanaman sekitar batang pohon. Penghijauan Perseroan melakukan upaya penghijauan secara terencana dan kontinyu, dengan serangkaian kegiatan meliputi : - Penghijauan Green Belt dan Green Barrier dikelola dengan pola kemitraan bersama warga sekitar Perseroan. - Penanaman pohon di tepian jalan raya antara Gresik-Lamongan-Sedayu Tuban sepanjang sekitar 150 km Selama tahun 2011 melalui pelaksanaan berbagai program penghijaun di berbagai area, Perseroan telah berhasil menanam berbagai jenis pohon penghijauan dengan jumlah tanaman mencapai batang pohon, dengan rincian jenis kegiatan, lokasi dan jumlah penanaman sebagai berikut. 3R principle (Reduce, Reuse and Recycle), as follows: Use of used oil to lubricate factory equipment. Use of cloths and gloves contaminated with oil as an alternative fuel. Recycling spills of reject material into the production process. 3. Water Conservation Water conservation is through the recycling of rain and factory waste water to be used as processing water and to promote efficient use of water. Conservation is also carried out through continuous maintenance and inspection of water distribution channels (pipes, valves, etc.), one benefit of which is irrigating the local communities paddy fields. 4. Biodiversity Every effort is also made to protect biodiversity by reclaiming and re-greening post-mining land. Reclaiming land after mining Land reclamation after mining has been completed is implemented in accordance with the Environmental Impact Analysis -Environmental Management and Monitoring Plan (AMDAL-UKL/UPL). The Company has various reclamation programs, including: - Use of post-mining land as water reservoirs for fishing and recreation. - Use of former mines for farming, housing, offices, industry and business. - Replanting part of the former mine using cover and productive plants. In 2011, the Company reclaimed 20 ha of mine land and planted approximately 43,000 trees. Planting The company carries out reforestation in a planned and continual manner through a variety of activities, including: - Planting a Green Belt and Green Barrier managed in partnership with communities around the Company. - Planting trees along 150 km of roadside between Gresik-Lamongan-Sedayu- Tuban During 2011, through the implementation of various re-greening programs in a variety of areas, the Company successfully planted 129,465 trees of various kinds. Details of the activity, location and number of trees planted are as follows:.

100 98 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Kegiatan Activity 1. Reboisasi lahan Land reforestation 2. Revegetasi Re-vegetation 3. Tanaman lindung Protective trees Lokasi Location lahan kritis dan pinggir pantai Critical land and seashore lahan tambang & sekitar pabrik Mine sites & around plants turus jalan raya Main roads Jumlah Pohon No. of Trees 24,000 45,918 59,547 Penghargaan PROPER Hijau menunjukan pengakuan akan keberhasilan kami dalam pengelolaan lingkungan. The PROPER Green award shows recognition of our environmental management success. Implementasi CDM Perseroan sudah mengembangkan Proyek Clean Development Mechanism (CDM) sejak tahun 2009, sebagai bentuk partisipasi atas upaya bersama mengatasi efek pemanasan global. Progress proyek CDM hingga akhir tahun 2011, adalah sebagai berikut: Proyek CDM Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban sudah teregistrasi di UNFCCC pada tanggal 25 Februari Direncanakan pada pertengahan tahun 2012 akan dilakukan verifikasi monitoring CER tahap pertama. Proyek CDM Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tonasa sudah mendapatkan persetujuan dari DNPI (Dewan nasional Perubahan Iklim) dan saat ini dalam proses registrasi di UNFCCC. Proyek Waste Heat Gas Recovery Power Generation (WHPRG) di Semen Padang saat ini telah operasional dan memberikan tambahan daya listrik sebesar 8 MVA. Bebagai upaya perbaikan terhadap kinerja lingkungan yang terus dilakukan dalam upaya membangun lingkungan perusahaan yang berwawasan hijau dan sebagai bentuk kepedulian terhadap Perseroan terhadap kualitas lingkungan, sehingga Perseroan dapat mempertahankan Peringkat PROPER HIJAU dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Selain itu Perseroan juga mendapatkan penghargaan dan GREEN INDUSTRY dari Kementerian Perindustrian dan penghargaan Indonesia Green Awards 2011 dari Majalah Bisnis & CSR. Partisipasi pada upaya CDM Implementation The Company developed its Clean Development Mechanism (CDM) project, which has been active since 2009, as part of its participation in efforts to counteract global warming. CDM progress to end 2011 is as follows: CDM project Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban was registered with UNFCCC on February 25, In mid 2012, first stage CER verification monitoring is planned. CDM project Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tonasa was approved by the National Board on Climate Change (DNPI) and is now being registered with UNFCCC. The Waste Heat Gas Recovery Power Generation (WHPRG) project at Semen Padang is operational and provides an additional 8 MVA electricity. The Company has carried out a variety of programs to improve environmental performance in its attempts to build a green company, and in recognition of its case for environmental quality the Company has maintained its PROPER GREEN rank from the State Ministry for the Environment. In addition, the Company has also received a GREEN INDUSTRY award from the Ministry of Industry in its Indonesia Green Awards 2011 from Bisnis & CSR Magazine. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

101 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 99 pengurangan emisi karbon melalui proyek CDM Participation in efforts to reduce carbon emissions through the CDM project Perseroan sejak beberapa tahun terakhir menerapkan program CDM (Clean Development Mechanism) dengan salah satu tujuan menurunkan besaran emisi CO 2 yang ditengarai merupakan gas pemicu gejala pemanasan global. Perseroan berpartisipasi aktif dalam upaya mengurangi besaran emisi CO 2 dari proses produksi di pabrik maupun dari aktifitas perekonomian di lingkungan sekitarnya. Salah satu bentuk partisipasi tersebut dengan mengikuti program pengurangan emisi karbon skala global dalam kerangka UNFCCC, dan meregistrasikan proyek CDM yang dijalankannya dengan judul Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban dan Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tonasa Dalam program tersebut, Perseroan menerapkan inovasi proses produksi dengan menggantikan bahan bakar bakar tak terbarukan dengan limbah produksi pertanian (biomass). Jenis biomass yang digunakan adalah sekam padi, cocopeat, serbuk gergajian dan tobacco reject. Sekam padi merupakan limbah proses penggilingan padi, cocopeat adalah hasil samping dari proses pengolahan serat kabut kelapa (cocofibre) sedang tobaco reject limbah produksi industri pengolahan tembakau. Pasokan biomass diperoleh dari daerah sekitar lokasi pabrik yang merupakan daerah pertanian, sehingga mempunyai potensi pasokan cukup melimpah. Penggunaan sumber bahan bakar alternatif biomass tersebut di tahun 2011 telah mampu menggantikan pemakaian batu bara sebesar sebesar 2,5%. Selain manfaat ekonomis langsung, partisipasi Perseroan dalam kerangka UNFCCC juga bisa berpotensi memberikan tambahan penghasilan dari carbon trade yang didapatkan setelah dilakukan verifikasi CER. Disamping itu, pemanfaatan biomass juga memberikan kontribusi bagi pemberdayaan masyarakat sekitar dengan adanya aktifitas pengumpulan, transportasi dan pemasok biomas. Penggunaan bahan alternatif ini membawa banyak manfaat baik bagi Perseroan, pelestarian lingkungan (menurunkan kadar emisi CO 2 ) dan masyarakat (nilai ekonomi dari limbah biomass dan kebersihan lingkungan). Over the last few years, the Company has applied its CDM (Clean Development Mechanism) program with the single aim of reducing carbon (CO2) emissions, which are suspected to be the trigger for global warming. The Company actively participates in efforts to reduce CO2 emissions from the production process at all its plants, as well as economic activities in the surrounding environment. One form of this participation has been joining the global program to reduce carbon emissions within the framework of UNFCCC, with which it has registered its CDM project entitled Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban and Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tonasa. In this program, the Company applies innovative production processes replacing non renewable fossil fuels with agricultural waste products (biomass). The types of biomass used include rice husks, coco peat, sawdust and tobacco reject. Rice husks are a waste byproduct of rice milling, coco peat is a byproduct of processing coco fiber, while tobacco reject is industrial waste from tobacco processing. Biomass supplies are obtained locally to the plants which are close to agricultural areas, thus having relatively abundant supply. Use of biomass as an alternative fuel in 2011 has replaced 2.5% of coal use. In addition to the direct economic benefit, the Company s participation within the UNFCCC framework has the potential to provide additional results from the carbon trade which can be conducted after CER verification. In addition, the use of biomass also contributes to local community welfare through collection, transportation and supply of biomass. This use of alternative fuels has many benefits for the Company, environmental conservation (reducing CO 2 emissions) and the public (economic value from biomass waste and a clean environment)..

102 100 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE keselamatan dan kesehatan kerja Occupational Health and Safety Pengelolaan K3 merupakan upaya Perseroan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan Perseroan dan entitas anak yang bertugas di lingkungan perusahaan, termasuk kesehatan masyarakat sekitar secara berkesinambungan. Perseroan menerapkan sistim operasional terakreditasi, yakni Sistim Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3), OHSAS 18001: 2007 yang keduanya disertifikasi oleh Sucofindo (2011) dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO : Perseroan juga menerapkan program 5R dan Sistem Saran. Program yang dilakukan meliputi: Program Identifikasi & Penilaian Dampak Kegiatan (IPDK) sebagai bagian dari penerapan manajemen resiko di bidang K3; Program pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja; Program pengukuran lingkungan kerja dan lingkungan Perusahaan; Program pelayanan kesehatan kerja; Program pemantauan 10 besar penyakit di puskesmas sekitar perusahaan dan Program asuransi tenaga kerja (Jamsostek). Perseroan melaksanakan Program IPDK untuk menetapkan acuan dan skala prioritas dalam mengelola aspek K3, dilaksanakan secara rutin untuk merancang dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan K3. Berdasarkan evaluasi atas data kecelakaan kerja dan rencana pengembangan di tahun-tahun mendatang termasuk dalam rangka menyiapkan seluruh jajaran sehubungan dengan semakin dekatnya tahap operasi komersial unit pabrik baru, Perseroan menekankan pencegahan kejadian kecelakaan kerja melalui pelaksanaan berbagai kegiatan mencakup: Melakukan kegiatan safety patrol, pengawasan terhadap unsafe action dan unsafe condition serta pengawasan pekerjaan di dalam proses produksi. Melakukan kegiatan Safety talk 2 minggu sekali dalam unit kerja. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD). Pembuatan dan perawatan rambu norma K3 (safety promotion). Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (fire system alarm, APAR, hydrant dan mobil PMK). Investigasi menyeluruh pada setiap kejadian kecelakaan kerja. Melakukan pelatihan mengenai K3 terhadap semua karyawan: yakni training fire ground sebulan sekali, simulasi kegiatan tanggap darurat dan sertifikasi ahli K3 dan ahli kebakaran. Membuat papan informasi K3 dimasing-masing unit kerja. Penegakan aturan kecepatan kendaraan di area pabrik. The Company continually prioritizes occupational health and safety to guarantee the safety and work health of its employees, and those of its subsidiaries assigned within the corporate environment, as well as local public health. The Company applies an accredited operational system, i.e. the Health & Safety At Work Management System (SMK3) and OHSAS 18001:2007, both of which were certified by Sucofindo in 2011, and an Environmental Management System ISO 14001:2004. The Company also applies the 5R system and a Suggestion System. Programs which have been implemented include: Identification & Activity Impact Assessment (IPDK) as part of the application of risk management in occupational health and safety; Prevention of work accidents and work related illness; Measurement of the work and Company environment; Occupational health service; Monitoring of the 10 most significant illnesses at the health clinic local to the company; and Social security / employment insurance (Jamsostek). The Company has implemented its IPDK Program to set a reference level and priority scale for occupational health and safety aspects, which is routinely carried out to design and assess implementation of occupational health and safety. Based on evaluation of work accident data and planned developments in the coming years, including preparing all ranks for the approaching commercial operational stage of the new plants, the Company is stressing workplace accident prevention through the implantation of various activities, including: Conducting a safety patrol supervising unsafe actions and unsafe conditions, as well as supervising work in the production process. Holding Safety Talks every two weeks in work units. Provision of Personal Protection Equipment (PPE). Creation and maintenance of occupational health & safety signs (safety promotion). Examining fire extinguishing equipment (fire alarms, light fire extinguishers, hydrants and fire engines). Complete investigation of every work accident. Conducting occupational health and safety training for all employees: fire training once a month, emergency response simulations and expert certification in occupational health and safety and fire. Create occupational health and safety information boards in each work unit Enforce vehicle speed rules in the factory area. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

103 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 101 Meningkatkan kegiatan P2K3 unit kerja. Sertifikasi peralatan angkat angkut di dalam pabrik. Selain itu, Perseroan meningkatkan koordinasi antar unit kerja terkait untuk melengkapi dan melakukan pelatihan penggunaan safety device peralatan coal mill untuk mengantisipasi pemakaian batubara low calorie yang semakin meningkat dan mudah terbakar. Perseroan juga menambah fasilitas APAR dan Hydrant di area yang rawan kebakaran, menambah Bag Filter di area Finish Mill untuk mengurangi terjadinya emisi debu dan menambah jalur evakuasi di area yang rawan terjadi kebakaran. Seluruh upaya pencegahan kecelakaan kerja tersebut semakin ditingkatkan, mengingat sepanjang tahun 2011, frekuensi kejadian bertambah, sekalipun tingkat fatality yang mengakibatkan kehilangan jam kerja (FSI) berhasil diturunkan. Peningkatan frekuensi kejadian kecelakaan banyak dipengaruhi oleh pelaksanaan pekerjaan upgrading. Adapun grafik frekuensi kecelakaan kerja dan grafik FSI adalah sebagai berikut. FREKUENSI FREQUENCY RATE Increase occupational health and safety committee activities in work units. Certifying lifting and haulage equipment in the factory. In addition, the Company has increased coordination between work units related to completion and training in the use of safety device equipment in the coal mill in anticipation of the increasing use of low calorie coal which burns more easily. The Company has also provided additional light fire extinguishers and hydrants in areas prone to fire, added bag filters in the Finish Mill to reduce dust, as well as adding evacuation paths in areas prone to fire. All these efforts to prevent work accidents have been increased due to an increased frequency of occurrences even though the fatality level resulting in work hours lost has fallen. The increased frequency of accidents is predominantly as a result of upgrading activities. Following are graphs of accident frequency rate and severity rate. 008 Perseroan menambah Fasilitas APAR dan Hydrant, meningkatkan pelatihan K3 dan menegakkan aturan K3 dengan tegas untuk meminimalisir kejadian kecelakaan kerja. Committed to safeguarding occupational health and safety to create a comfortable work environment and to encourage work productivity FREKUENSI saverity RATE 2, Selain meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan kerja, Perseroan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan kerja. Perseroan melakukan pemantauan kondisi lingkungan kerja, terutama tingkat kebisingan dan kualitas udara (debu), dengan hasil sebagai berikut: As well as increasing efforts to prevent work accidents, the Company continues to maintain and improve the quality of the work environment. The Company monitors work environment conditions, in particular noise levels and air quality (dust), with the following results:.

104 102 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Data pemantauan lingkungan kerja tahun 2011 Parameter Lingkungan Kerja Environment Parameter Debu lingkungan kerja Dust Kebisingan lingkungan kerja Noise Data resulting from work environment monitoring, 2011 The Company Satuan is Hasil committed Rata-rata to ensuring Pengukuran the NAB Unit Average Measurement 10 mg/m 3 1,75 85 db 80,4 Perseroan berkomitmen untuk menjaga kesehatan para pekerjanya. Selain melibatkan tenaga medis profesional untuk memonitor dampak positif kesehatan kerja terhadap tingkat produktifitas, Perseroan juga melakukan inisiatif pemeliharaan kesehatan kerja melalui pelaksanaan berbagai program, mencakup: Program pemeriksaan kesehatan prakerja, berkala maupun khusus. Program monitoring kesehatan: evaluasi dan konsultasi hasil medical check-up, evaluasi riwayat perawatan medis maupun surveillance kesehatan kerja. Promotive dan preventif: penyelenggaraan seminar kesehatan, penyediaan informasi kesehatan intranet dan training kegawat daruratan. Kuratif; pengobatan dan pemeliharaan kesehatan melalui sistem pembiayaan Asuransi Kesehatan. Rehabilitatif; pengobatan medis di RS dan penyesuaian pekerjaan (okupansi) terhadap kondisi kesehatan di tempat kerja. Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat tenaga kerja Pembinaan dan pengawasan gizi serta penyelenggara makanan Melakukan rehabilitasi medis dan okupasional Perseroan melaksanakan pemantauan 10 besar penyakit terbanyak di puskesmas sekitar Perusahaan, serta pengobatan gratis untuk turut meningkatkan aspek kesehatan masyarakat. Tujuan penerapan K3 dengan baik dan benar oleh Perseroan adalah menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat dan nyaman. Atas upaya dibidang K3 ini, pada tahun 2011 Perseroan mendapatkan Penghargaan Emas pada Lomba Penerapan 5 R tingkat Jawa Timur. health of its workforce. As well as involving medical professionals to monitor the positive effect of work health on productivity levels, the Company has also taken the initiative to care for work health through the implementation of a variety of programs, including: Health assessments prior to starting work, periodically during employment and specifically. H e a l t h m o n i t o r i n g : e v a l u a t i o n a n d consultation regarding medical check-up results, evaluation of medical history, and monitoring occupational health. Promoting and preventing: organizing health seminars, providing health information on the intranet and emergency response training. Curative treatments; medicating and caring for health through a Health Insurance system. Rehabilitative treatments; medical treatment at hospital, adjusted to occupation in relation to health conditions in the working environment. Guidance and supervision of work environment and sanitation. Prevention and treatment of general illnesses and work related illness. Nutritional guidance and supervision, as well as food provision. Medical and occupational rehabilitation. The Company monitors the 10 most common illnesses at the health clinic local to the Company and provides free medication to improve aspects of public health. The aim of the Company in implementing occupational health and safety properly and accurately is to create a clean, healthy and comfortable working environment. As a result of all its efforts, in 2011 the Company was awarded a Gold Medal at the East Java 5R Application Race. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

105 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 103 Sebagai implementesi rencana pengembangan jangka panjang, Perseroan telah menyusun tahapan transformasi korporasi yang dimulai dengan tahapan konsolidasi, sinergi dan pengembangan bisnis. Memasuki periode pengembangan bisnis, Perseroan telah menerapkan pengelolaan inovasi yang dimulai sejak tahun Perseroan berkeyakinan bahwa inovasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam rangka menumbuhkan semangat berinovasi, Perseroan secara berkelanjutan melakukan penggalian ide-ide kreatif yang sejalan dengan strategi Perseroan. Kategori Inovasi Inovasi yang diterapkan di Perseroan terdiri atas dua kategori yaitu : Incremental Innovation Adalah suatu usaha/kegiatan untuk menemukan dan mengeliminasi penyebab utama suatu permasalahan serta memastikan tidak terulangnya permasalahan tersebut, melalui kegiatan GKM (Gugus kendali Mutu), SS (Sistem Saran), Program 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, Rajin), dan TPM (Total Productive Maintenance) Breakthrough Innovation Adalah suatu usaha untuk menemukan, merencanakan, dan mengimplementasikan ide baru yang memberikan dampak positif secara signifikan melalui penerapan Management Inovasi di lingkungan Perseroan (MI-SGG) dan kegiatan kompetisi inovasi. Manajemen Inovasi Semen Gresik Group (MI-SGG) adalah tata kelola yang meliputi promosi, stimulasi, inisiasi, implementasi dokumentasi dan apresiasi inovasi di lingkungan Semen Gresik Group dalam rangka peningkatan daya saing, sustainabilitas dan nilai Perseroan. Latar belakang perlunya diterapkan MI-SGG adalah: 1. Inovasi merupakan salah satu faktor kunci untuk meningkatkan daya saing, sustainabilitas dan nilai Perseroan. 2. Pemenuhan kriteria Malcolm Baldrige untuk mencapai bisnis ekselen yang digunakan dalam penilaian IQA (Indonesian Quality Award). 3. Pemenuhan terhadap persyaratan-persyaratan sistems manajemen yang diterapkan oleh masing masing perusahaan di lingkungan SGG. 4. Inovasi merupakan salah satu Pilar Total Productive Maintenance (Focused Improvement). 5. Inovasi adalah salah satu nilai-nilai yang terkandung dalam Budaya Perusahaan di lingkungan SGG. 6. Belum adanya tata kelola mengenai inovasi secara efektif dan sistematis di lingkungan Semen Gresik Group. In implementing its long-term plan, the Company has developed a corporation transformation stage starting with a consolidation, synergy and business development phase. Entering into the business development stage, the Company is implementing innovation management, having started in The Company believes that innovations are a way of increasing competitiveness and encouraging sustainable growth. To imbue a sense of innovation, the Company is continually looking for creative ideas in line with the Company s strategy. Innovation Categories The Company implements two categories of innovation: Incremental Innovation These are attempts / activities aimed at finding and eliminating the main causes of problems and ensuring no recurrence of the problems. Activities involve Quality Control Groups, System Suggestions, the 5R Program (brief, clean, tidy, maintained, diligent) and TPM (Total Productive Maintenance) Breakthrough Innovation These are efforts to find, plan and implement new ideas resulting in a significant positive impact through the application of Innovation Management within the Company (MI-SGG), as well as innovation competitions. Semen Gresik Group Management Innovation (MI-SGG) is governance involving promotion, stimulation, initiation, documentation and appreciation of innovation within the Semen Gresik Group environment to increase competitiveness, sustainability and Company value. The background reasoning for the application of MI-SGG is: 1. Innovations are a key factor in increasing competitiveness, sustainability and corporate value. 2. Fulfillment of the Malcolm Baldrige criteria to achieve business excellence used in IQA (Indonesian Quality Award) evaluations. 3. Fu l f i l l m e n t o f m a n a g e m e n t s y s t e m requirements applied by each company within the SGG environment. 4. Innovation is one of the Pillars of Total P r o d u c t i v e M a i n t e n a n c e ( Fo c u s e d Improvement). 5. Innovation is one of the values contained within the SGG s Corporate Culture. 6. There has been no governance related to effective and systematic innovation within the Semen Gresik Group environment. inovasi perseroan corporate innovation Upaya Meningkatkan Daya Saing Dan Mempercepat Terwujudnya Visi Perusahaan. Efforts to Improve Competitiveness and Accelerate Realization of the Company s Vision..

106 104 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Tujuan penerapan MI-SGG adalah : 1. Memberikan stimulus kepada seluruh karyawan untuk berinovasi sesuai dengan nilai-nilai dalam Budaya Perusahaan. 2. Sebagai media untuk menampung ide inovasi dari seluruh karyawan. 3. Mendokumentasikan inovasi dan media sharing knowledge. 4. Sebagai media pembelajaran berkelanjutan (continuous learning). 5. Memberikan apresiasi terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan karyawan. 6. Merencanakan, menetapkan target dan mengelola pelaksanaan inovasi. 7. Mendukung penerapan Baldrige Criteria for Performance Excellence (Indonesian Quality Award/IQA) 8. Meningkatkan daya saing, sustainabilitas dan nilai Perseroan. Kegiatan SGG Award On Innovation (SGG-AI) Melalui kegiatan SGG Award on Innovation (SGG- AI) diharapkan mampu menciptakan budaya baru untuk berinovasi sebagai karakteristik tata nilai karyawan SGG, meningkatkan keunggulan kompetitif dan meningkatkan konsolidasi di lingkungan SGG sekaligus memberikan apresiasi terhadap karyawan, unit bisnis dan korporasi yang berdampak positif pada peningkatan kinerja Perseroan secara umum. SGG-AI dilaksanakan setiap tahun dilingkungan Perseroan, pada tahun 2011 terdiri tiga kelompok inovasi, yaitu: Bahan baku dan produk Teknologi dan proses produksi Proses bisnis Proses seleksi untuk menjadi nominator dilakukan oleh Tim Penilai independen yang kompeten yang berasal dari profesional dan kalangan akademis. Hasil kegiatan SGG-AI di-implementasikan dan dilakukan monitoring secara periodik untuk memastikan bahwa inovasi tersebut membawa dampak peningkatan efisiensi bagi Perseroan. Penerapan Manajemen Inovasi merupakan media pemberian apresiasi kepada karyawan yang berprestasi dalam menumbuhkan semangat berinovasi dan berkompetisi dalam upaya menciptakan budaya inovasi untuk berfikir kritis dan kreatif. Hasil karya inovasi selanjutnya dikelola sebagai kekayaan intelektual Perseroan. Our goals from the application of MI-SGG are: 1. Providing stimulus to all employees to innovate in accordance with the values of the Corporate Culture. 2. As a medium to accommodate innovative ideas from all employees. 3. To document innovation and as a medium for sharing knowledge. 4. As a medium for continuous learning. 5. To s h ow a p p reciation fo r e m p l oye e innovations. 6. To plan, set targets and manage innovation implementation. 7. To support application of the Baldrige Criteria for Performance Excellence (Indonesian Quality Award/IQA). 8. To improve competitiveness, sustainability and corporate value. SGG Award On Innovation (SGG-AI) Activities Through SGG Award on Innovation (SGG-AI) activities, it is hoped a new culture will be created with innovation as a characteristic value of SGG employees; it will increase competitive excellence and improve consolidation within the SGG environment, while at the same time showing appreciation to employees, business units and corporations that have a positive impact on the Company s performance in general. SGG-AI is held once a year within the Company; in 2011 there were three innovation groups: Raw materials and products Technology and production processes Business processes The nomination selection process is implemented by an Independent Evaluation Team whose competence is both professional and academic. SGG-AI results are implemented and monitored periodically to ensure that the innovation brings about improved efficiency for the Company. The application of Innovation Management is a method of showing appreciation to employees who excel in fostering the spirit of innovation and competition to create a culture of innovation based on critical and creative thinking. The results of these innovations are managed as the Company s intellectual property. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

107 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 105 pengembangan teknologi informasi dan komunikasi INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY DEVELOPMENTS Untuk mendukung percepatan pengambilan keputusan bisnis dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, Perseroan mengembangkan dan meningkatkan kualitas aset utamanya, yaitu information capital. Peningkatan kualitas dilakukan melalui pengembangan peran Teknologi Informasi sebagai katalis yang dapat secara langsung mempercepat pertumbuhan bisnis Perseroan. Oleh karenanya, sejalan dengan penyusunan strategi dan roadmap pengembangan bisnis, Perseroan melakukan penyusunan masterplan khusus pengembangkn teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk menunjang strategi bisnis serta memperkuat daya saing di industri persemenan dimana efisiensi biaya adalah salah satu kunci utama untuk memenangkan persaingan. Perseroan kemudian menyusun Target Operating Model ICT untuk memastikan dukungan IT dalam implementasi strategi bisnis dengan berprinsip pada adanya: Standarisasi Proses Bisnis dan Sistem SGG Peningkatan level otomasi proses Peningkatan kontrol Skema Target operating model ICT untuk mendukung strategi bisnis digambarkan dalam skema berikut. To support the speed of decision-making for the improvement of operational efficiency and effectiveness, the Company has developed and improved the quality of its main asset, information capital. Quality improvement has been implemented through developments in the role of Information Technology as a catalyst that can directly accelerate the Company s business growth. Therefore, in line with strategic formulation and the business development road map, the Company has created a special master plan for the development of information and communication technology (ICT) to support business strategy as well as strengthen competitiveness in the cement industry where cost efficiencies are a significant key to winning the competition. The Company then set the ICT Target Operating Model to ensure IT support in the implementation of business strategy with the following principles: Standardization of Business Process and SGG Systems Increased level of automated processes Increased control The Target Scheme for the ICT operating model to support business strategy is illustrated below. Pengembangan dan implementasi Information and Communication Technology Master Plan (ICTMP) untuk mendukung kegiatan operasional dan meningkatkan kinerja Perseroan secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Development and implementation of the Information and Communication Technology Master Plan (ICTMP) to support operational activities and improve the Company s performance sustainably and for the long term..

108 106 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Business Strategy DRIVERS Business Requirement IT Requirement AS IS ANALYSIS GUIDING PRINCIPLE COMPONENTS OF TARGET OPERATING MODEL OTHER PROJECTS ERP Business Intelligence Knowledge Management CRM Collaboration Tools for Customer Portal Human Resource Application Architecture Integration Architecture Network Architecture Security Architecture Unified Communication Architecture BCM IT Vision & Organization IT Governance Managed Service Penyusunan Master Plan Perseroan telah menyusun masterplan ICT dengan metodologi yang menjamin keselarasan (alignment) antara kebutuhan bisnis dan inisiatifinisiatif ICT. Seluruh kebutuhan dan rencana bisnis semua operational company (OpCo) diidentifikasi, baik di tingkat operasional maupun ditingkat strategis. Kemudian, dari seluruh kebutuhan dan rencana bisnis tersebut ditentukan inisiatif-inisiatif ICT yang dapat mendukung dan bahkan mempercepat pencapaian target bisnis dan dibagi dalam kategori infrastruktur ICT, Manajemen ICT, dan Business services. Rangkuman inisatif-inisiatif ICT disusun dalam dokumen ICTMP SGG (Information and Communication Technology Masterplan Semen Gresik Group) yang mulai dilaksanakan efektif sejak 18 Januari Compilation of the Master Plan The Company has compiled its ICT master plan using a methodology that guarantees alignment between business needs and ICT initiatives. All the requirements and business plans for all operational companies (OpCo) have been identified, both at operational level and strategic level. Then, based on all the requirements and business plans, ICT initiatives were set that can support and even accelerate achievement of business targets and then divided into the categories of ICT Infrastructure, ICT Management and Business Services. A summary of the ICT initiatives is compiled in the ICTMP SGG document (Information and Communication Technology Master Plan Semen Gresik Group) , which came into effect on January 18, Inisiatif Pengembangan ICT ICT Development Initiative ICT Program Management dan Change Management Networking dan security Tujuan Aim Standarisasi pengelolaan proyek ICT Standardization of ICT project management Penyatuan dan standarisasi telekomunikasi Unification and standardization of telecommunication Benefit Perbaikan koordinasi tim proyek dan sponsor Improved coordination between project team and sponsor Perbaikan perencanaan dan monitoring proyek ICT Improved planning and monitoring of ICT project Satu jaringan backbone sehingga seluruh aplikasi, komunikasi, video conference dapat berlangsung hingga keseluruh cabang. One backbone network, thus all applications, communication, video conferencing can be conducted directly by all branches Sentralisasi server aplikasi yang mudah diakses. Centralization of server applications facilitates access LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

109 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 107 Inisiatif Pengembangan ICT ICT Development Initiative Sentralisasi Centralized Sentralisasi dan outsorce datacenter Centralized and outsourced data center ICT Governance Business Continuity Standarisasi Proses Bisnis, ERP system dan Business Intelligence System Standardization of Business Processes, ERP system and Business Intelligence System Tujuan Aim Standarisasi mailing system Standardization of the mailing system Penyatuan dan standarisasi platform data center Unification and standardization of data center platform Sentralisasi dan perbaikan pengelolaan ICT melalui pendefinisian kebijakan dan standar ICT secara Group Centralization and improvement of ICT management through definition of ICT policies and standards for the Group overall Penurunan risiko bisnis dan ICT serta menjamin kelangsungan bisnis walaupun ada kegagalam sistim ICT Reduction in business and ICT risk and as well as ensuring business continuity despite failure of the ICT system Standarisasi dan simplifikasi proses bisnis internal, proses intercompany dan penyatuan struktur master data Standardization and simplification of the internal business process, Inter-company processes and unification of the master data structure Benefit Menurunkan biaya pemeliharaan mailing system Reduce maintenance costs for the mailing system Platform datacenter terstandar Standard data center platform Perseroan bisa lebih fokus pada peningkatan service level. The Company can focus more on improving service levels. Perbaikan pengelolaan ICT Improvements to ICT management Peningkatan service level dengan biaya yang lebih efisien Increased service levels with more efficient costs Menjamin kelangsungan kegiatan bisnis pada saat terjadi kegagalan ICT Guarantee continuity of business activities should ICT fail Penyediaan program layanan bisnis, seperti: proses bisnis dalam sistim SAP ERP, Executive Information System, Supplier Portal, Customer Portal, Online Banking System, yang telah operasional sejak tahun 2010 lalu. Provision of business services programs, such as: business processes in SAP ERP system, Executive Information System, Supplier Portal, Customer Portal, Online Banking System, all becoming operational as of Strategi implementasi Untuk menjamin keberhasilan implementasi ICTMP SGG, Perseroan membentuk tim implementasi ICTMP SGG. Anggota Tim implementasi ICTMP merupakan champions dari masing-masing OpCo yang memiliki knowledge dan kompetensi yang tinggi dalam bidang arsitektur ICT dan project management. Tim Implementasi dikawal oleh Steering Committee ICTMP yang menunjukkan dukungan dan komitmen yang tinggi dalam menanggapi setiap permasalahan yang muncul secara efektif dan tepat waktu, serta berfungsi sebagai pengawas dalam pelaksanaan program ICTMP. Progress ICTMP Infrastructure yang telah terintegrasi Perseroan telah memiliki satu jaringan backbone group sehingga seluruh aplikasi, komunikasi, video conference, serta konten dapat diakses dari setiap end point cabang Perseroan. Perseroan juga telah menerapkan sentralisasi server aplikasi, sehingga seluruh aplikasi bisnis berada di satu tempat sentral yang dapat diakses dari semua tempat baik dari lokasi Packing Plant, Distributor, Ekspeditur, vendor maupun kantor Bank. Virtual Meeting Virtual Meeting untuk koordinasi antar unit kerja, bahkan antar perusahaan di lingkungan SG Group telah membudaya. Hampir semua ruang pertemuan dilengkapi dengan peralatan Implementation Strategy To ensure the success of ICTMP SGG implementation, the Company formed an ICTMP SGG Implementation Team. Members of the Implementation Team are champions from each OpCo with a high level of knowledge and competence in ICT architecture and project management. The Implementation Team is guided by the ICTMP Steering Committee, demonstrating the high degree of support and commitment to handling each problem effectively and promptly as it occurs, while also functioning as an overseer of the ICTMP program implementation. Progress ICTMP Integrated Infrastructure The Company already has a group backbone network such that all applications, communications, video conferencing, and content may be accessed from each end point branch of the Company. The Company has also applied a centralized server application, thus all business applications are located in one central location that can be accessed from all locations, including Packing Plants, Distributors, Forwarding Agents, Vendors and the Bank offices. Virtual Meeting Virtual Meetings to coordinate work units, even between companies within the SG Group environment, are commonplace. Almost all meeting rooms are equipped with sophisticated.

110 108 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Video Conference yang canggih, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan rapat koordinasi jarak jauh secara efektif dan efisien. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat, biaya perjalanan dinas dapat dihemat dan pengguna tidak perlu banyak kehilangan waktu dan tenaga untuk melakukan koordinasi. Otomatisasi Sistem Transportasi dengan RFID Untuk mengidentifikasi dan memantau angkutan truk yang keluar masuk pabrik dan gudang-gudang penyangga, SG Group telah mengimplementasikan teknologi RFID yangr secara otomatis akan menginput data kedalam sistem SAP jika melewati pos-pos tertentu. Hal ini tentu akan memperlancar proses pendistribusian produk. Pada tahun 2011, Perseroan melanjutkan pelaksanaan berbagai program utama dari ICTMP serta melakukan perbaikan sistim untuk menyempurnakan proses bisnis maupun untuk meningkatkan otomasi proses bisnis, yakni: Implementasi Aplikasi ICT, mencakup: - Business intelligence system, dengan manfaat: membantu Middle dan Top Management melakukan monitoring kegiatan bisnis Perseroan mulai dari proses produksi dan pemeliharaan pabrik sampai dengan penjualan dan distribusi produk. - Sistem Treasury Perseroan, dengan manfaat: otomasi pengelolaan dana, investasi dan arus kas - Sistim Konsolidasi, dengan manfaat: percepatan penyusunan laporan keuangan Perseroan - SAP Modul HRIS, dengan manfaat: administrasi Master Data Pegawai dan Proses Payroll. Improvement System ERP, mencakup: - Banking Online system dengan beberapa bank, dengan manfaat: percepatan siklus pembayaran - Sales & Transport Monitoring, dengan manfaat: monitoring management penjualan, distribusi dan transportasi secara detail dan real time. - Routing & Vessel Management, dengan manfaat: monitoring persediaan di masingmasing gudang yang di integrasikan dengan rencana pengiriman via kapal. - Portal HRIS, dengan manfaat: display data pegawai, entri data lembur dan substitusi secara elektronik (paperless system). Perbaikan infrastruktur ICT dan Management ICT, mencakup: - Pembangunan Disaster Recovery Center untuk menjamin ketersediaan layanan bisnis. - Solusi Video Conference, untuk mendukung, memberikan kemudahan dan meningkatkan efisiensi & koordinasi seluruh elemen Perseroan. video conferencing equipment, thus allowing users to hold long distance coordination meetings effectively and efficiently. Therefore, the decision-making process is faster, travel costs are reduced and users do not have to waste time and energy coordinating. Transportation System Automated with RFID To identify and monitor trucking in and out of plants and buffer warehouses, SG Group has implemented RFID technology, which automatically inputs data to the SAP system when passing certain points. This certainly expedites the process of product distribution. In 2011, the Company continued to implement various key programs for ICTMP, as well as conducting system improvements to refine the business process and increase automation of business processes. These included: Implementation of ICT Applications, covering - Business intelligence system, with the benefit: assists Middle and Top Management to monitor the Company s business activities from the production process and factory maintenance, to product sales and distribution. - Company Treasury System, with the benefit: automated fund management, investment and cash flow - Consolidation System, with the benefit: accelerates preparation of Company financial reports - SAP HRIS Module, with the benefit: Employee Master Data administration and Payroll process. Improvements to ERP System, covering: - Online Banking system with several banks, with the benefit: acceleration of payment cycles - Sales & Transport Monitoring, with the benefit: monitoring sales management, distribution and transportation in detail and real time. - Routing & Vessel Management, with the benefit: monitoring inventories at each warehouse integrated with planned shipments via ship. - HRIS Portal, with the benefit: display employee data, overtime entries and substitutions electronically (paperless system). Improvements to the ICT Infrastructure and ICT Management, covering: - Building a Disaster Recovery Center to guarantee availability of business services. - Video Conference solution to support, facilitate and increase efficiency and coordination for all Company elements. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

111 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS Implementasi ICT Governance untuk meningkatkan tata kelola ICT Perseroan. Perseroan bertekad untuk merealisasikan seluruh program pengembangan ICT yang tercantum dalam ICTMP sebagai bagian dari peningkatan kesiapan Perseroan menyambut operasional pabrik baru dalam rangka meraih peluang peningkatan usaha dan memberikan peningkatan kinerja dalam jangka pendek maupun panjang. Business Impact Dari Pengembangan ICT Standardisasi dan konsolidasi Standardisasi business proses internal diantara SG, SP, dan ST telah berhasil dilaksanakan melalui implementasi single system ERP, yaitu SAP. Dengan proses bisnis yang telah distandarkan, maka konsolidasi laporan keuangan dan operasional lainnya menjadi sangat mudah dan dapat disajikan dengan cepat. Selain itu, seluruh karyawan kini memiliki terminologi dan bahasa yang sama, seperti kode material, kode akun, menu aplikasi ERP (T-code) sehingga knowledge sharing diantara seluruh karyawan Perseroan dapat berlangsung dengan maksimal. Budaya Perusahaan Single system SAP ERP juga menumbuhkan persamaan terminologi, sehingga komunikasi antar perusahaan dalam perseroan semakin lancar. Transparansi informasi semakin meningkat, sehingga anatar perusahaan dalam grup Perseroan dapat saling berbagi strategi dan pengalaman untuk menghadapi peningkatan persaingan dan memanfaatkan peluang-peluang yang tercipta dari pertumbuhan pasar. Dengan video conference, komunikasi dan koordinasi anatar karyawan juga menjadi semakin efisien. Interaksi yang lebih intensif dan efisien dengan dukungan IT, diharapkan dapat mendorong terjadinya perubahan budaya perusahaan, sehingga seluruh jajaran Perseroan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan dunia usaha yang dinamis. IT Shared service Sejalan dengan penerapan sistem layanan bisnis (business service) secara tunggal dan tersentralisasi, maka pengelolaan layanan bisnis (business service) untuk seluruh OpCo juga dilakukan secara tersentralisasi (shared service). Dengan penerapan shared service, maka kebijakan-kebijakan strategis group dan standarisasi proses bisnis dapat dijaga, dengan biaya operasional yang lebih efisien. Atas seluruh upaya pengembangan ICT tersebut, terutama dalam implementasi ICT Governance, Perseroan mendapatkan penghargaan berupa Peringkat 2 ICT Governence Award kategori BUMN industri manufaktur tahun 2011 dari Kementrian BUMN. - Implementation of ICT Governance to improve ICT governance by the Company. The Company is committed to realizing the entire ICT development program as detailed in the ICTMP as a part of its increased readiness to welcome operations at the new plants and take advantage of opportunities to increase business and achieve improved performance in the short and long term. Business Impact of ICT Developments Standardization and consolidation Standardization of internal business processes between SG, SP and ST has been successfully implemented through a single system ERP, i.e. SAP. With a standardized business process, consolidation of financial and other operational reports is much easier and can be presented much more quickly. In addition, all employees now have the same terminology and language for material codes, account codes, ERP application menus (T-codes) facilitating immediate and maximum knowledge sharing between the Company s employees. Corporate Culture The sap ERP single system has also fostered use of the same terminology, thus communication within and between companies is smoother. This has led to greater information transparency, enabling companies within the group to share strategies and experience in facing increased competition and to exploit opportunities created by market growth. With the use of video conferencing, communication and coordination between employees has also become more efficient. Interaction has intensified and is more efficient with IT support, and is expected to drive changes in corporate culture, allowing all ranks in the Company to adapt more quickly to the dynamic business environment. IT Shared service In line with the application of a single, centralized business service system, management of business services for all OpCo can also be centralized (shared service). With the application of a shared service, the group s strategic policies and standardized business processes can be maintained and operational costs are more efficient. For all the efforts entailed in developing this ICT, in particular the implementation of ICT Governance, the SOE Ministry has awarded the Company a Rank 2 ICT Governance Award in the manufacturing industry SOE category for Perseroan telah mengaplikasikan vitur video conference untuk mendukung komunikasi dan koordinasi yang semakin efisien. The Company makes full use of Video Conferencing to support efficient communication and coordination..

112 110 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perseroan berkomitmen untuk mendukung terus pengembangan program ICT dan mengharapkan kerja keras seluruh pihak terkait dari level manajemen, pelaksana maupun vendor demi menjamin keberhasilannya serta optimalnya peran ICT dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara berkesimbungan di masa mendatang. The Company is committed to supporting the continued development of its ICT program and expects hard work from all the parties involved, from the management level to implementers and vendors, to ensure its success and the optimal role of ICT in sustainably improving the Company s performance into the future. risiko dan manajemen risiko risk and risk management Mengidentifikasi dan memitigasi seluruh risiko yang dihadapi Perseroan dengan metode yang sesuai secara berkesinambungan sebagai bagian implementasi tata kelola perusahaan yang baik. Identifying and mitigating all risks the Company faces with sustainable methods as part of the implementation of good corporate governance. Perseroan menyadari bahwa dengan mengelola risiko secara efektif dan optimal akan menciptakan, melindungi, meningkatkan nilai pemegang saham, dan juga meningkatkan kepastian peningkatan pertumbuhan dan keberlangsungan usaha. Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko yang digunakan sebagai acuan dalam penerapan dan pengelolaan risiko, serta merupakan dasar bagi pengambilan keputusan yang terkait dengan pengelolaan risiko. Agar pengelolaan risiko berjalan dengan efektif dan optimal, Perseroan memiliki Komitmen untuk : Menerapkan manajemen risiko secara berkesinambungan di seluruh proses pengelolaan Perusahaan, entitas anak dan/atau afiliasi dan proyek di unit kerja yang mempunyai dan bertanggungjawab atas pengelolaan risiko serta pihak-pihak dan individu yang bekerja untuk dan/atau atas nama Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran Perusahaan. Menjadikan manajemen risiko sebagai bagian yang terintegrasi dan membudaya dalam praktik bisnis dan pengambilan keputusan Perusahaan sehingga secara berkesinambungan mampu mendukung tercapainya sasaran Perusahaan melalui pengelolaan risiko. Melakukan monitoring secara aktif atas kondisi lingkungan internal dan eksternal Perusahaan dengan melakukan identifikasi dan analisis terhadap potensi risiko serta mitigasinya sesuai dengan batas risiko yang dapat diterima Perusahaan (risk tolerance). Melakukan konsultasi dan komunikasi secara proaktif dan efektif mengenai penerapan manajemen risiko yang dilakukan Perusahaan. Kebijakan Manajemen Risiko dikomunikasikan kepada seluruh pegawai, untuk menjadi dasar bagi semua pihak dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan senantiasa memperhatikan faktor pengelolaan risiko secara tepat dan optimal. (Lihat juga uraian Tata Kelola Perusahaan Pengelolaan Risiko ) The Company realizes that effective and optimal risk management will create, protect and increase value for shareholders, while also increasing growth certainty and business continuity. Risk Management Policy The Company has defined a Risk Management Policy that is used as a reference for the application of risk management, as well as forming a basis for decision making related to risk management. To facilitate risk management running effectively and optimally, the Company is committed to: The ongoing application of risk management for all management processes in the Company, its subsidiaries and / or affiliates and projects within work units having and responsible for risk, as well as parties and individuals working for and / or on behalf of the Company, either directly or indirectly, affecting the achievement of the Company s goals and objectives. Making risk management an integrated and entrenched part of business practices and decision making in the Company, thus supporting the achievement of the Company s objectives through management of risk on an ongoing basis. Actively monitoring the environment internal and external to the Company, identifying and analyzing potential risks and mitigating them in accordance with the Company s risk tolerance. Consulting and communicating proactively and effectively regarding the Company s application of risk management. The Risk Management policy is communicated to all employees and forms the basis for all parties to consider accurate and optimal risk management factors in carrying out their duties and responsibilities. (See also Corporate Governance Risk Management ) LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

113 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 111 Framework Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko Perseroan mengacu pada framework Australian/New Zealand Standard 4360 (AS/NZS) dan Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission (COSO). Mulai tahun 2011, Perseroan melakukan transformasi standar manajemen risiko dari standar AS/NZS dan standar COSO menjadi standar ISO Adapun sasaran dari transformasi tersebut adalah untuk menyelaraskan penerapan manajemen risiko dengan upaya pancapaian visi dan misi Perseroan, selain untuk meningkatkan kualitas peneraan GCG. ISO adalah standar internasional yang digunakan dalam pedoman penerapan manajemen risiko yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO) dan tidak dikembangkan untuk tujuan sertifikasi. ISO diterbitkan pada 13 November 2009 yang merupakan pengembangan standar AS/NZS 4360:2004 yang dikeluarkan oleh Standard Australia. Sebagai pedoman pelaksanaan manajemen risiko, Perseroan mengembangkan sistem dan kerangka acuan internal yang menjadi infrastruktur inti dalam penerapan manajemen risiko. Sistem dan kerangka tersebut adalah House of Risk Semen Gresik (HORSG). HORSG mengatur seluruh infrastruktur manajemen risiko yang dimiliki oleh Perseroan sehingga pelaksanaan manajemen risiko Perseroan berjalan selaras dan mendukung kinerja Perseroan. Risk Management Framework The Company previously applied risk management with reference to the Australian / New Zealand Standard 4360 (AS/NZS) framework and Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission (COSO). Effective 2011, the Company transformed its risk management standard from the AS/NZS standard and COSO standard to ISO The target of this transformation was to align the application of risk management with efforts to achieve the Company s vision and mission, as well as improving the quality of GCG application. ISO is an international standard used for risk management guidelines issued by the International Organization for Standardization (ISO) and not developed for the purpose of certification. ISO was issued on 13 November 2009 and is a development of the AS/NZS 4360:2004 standard which was issued by Standard Australia. As a guideline for the implementation of Risk Management, the Company developed an internal system and framework which became the core infrastructure in the application of risk management. This system and framework is the House of Risk Semen Gresik (HORSG). HORSG regulates all the Company s risk management infrastructure thus ensuring that all risk management application is aligned and supports the Company s performance. House of Risk PT Semen Gresik (Persero) Tbk Risk management information system (it) Risk Based Audit Risk management evaluation Risk Assessment Risk MITIGATION REPORTING MONITORING & REVIEW Organization Structure Risk Policy Risk Procedure Risk Evaluation Guideline.

114 112 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Dalam penerapan manajemen risiko serta implementasi berbagai program yang menyertainya, Perseroan telah melakukan berbagai langkah antisipasi guna meminimalisir hambatan yang ada melalui pelaksanaan sosialisasi berkala kepada seluruh elemen, baik internal maupun eksternal. Selain itu, Perseroan membangun sistem Risk Management Portal sebagai sistem knowledge management penerapan risiko. Dengan sosialisasi secara berkala dan pengembangan sistem pengelolaan yang baik, diharapkan manajemen risiko dapat menjadi budaya yang mendasari seluruh aktivitas Perseroan. Struktur Organisasi Manajemen Risiko Secara organisasi, Perseroan telah membentuk Unit Manajemen Risiko yang berperan sebagai koordinator dalam penerapan manajemen risiko. Unit tersebut merancang sistem manajemen risiko, merancang framework & road map pengembangan dan penyempurnaan infrastruktur yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko, memfasilitasi dan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penerapan manajemen risiko, dll. Berbagai strategi dan program kerja dilakukan agar pengelolaan risiko Perusahaan dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga mampu meningkatkan kepastian Perusahaan dalam mencapai sasaran serta merealisasikan berbagai peluang bisnis yang ada. Dalam pengelolaan risiko, terdapat keterkaitan yang erat antara Unit Manajemen Risiko selaku Corporate Risk Manager, pemilik proses bisnis (business process owner) selaku Risk Coordinator, dan Unit v selaku Risk Control. Pengelolaan risiko merupakan tanggung jawab pemilik proses bisnis (business process owner), sehingga seluruh pemilik proses bisnis bertanggung jawab atas risiko, pengendalian atas risiko, serta penanganan risiko/mitigasi. Perusahaan menunjuk risk officer di seluruh proses bisnis yang bertanggung jawab untuk mengelola risiko dan melakukan pemantauan risiko. In the application of risk management and its various accompanying programs, the Company has taken several anticipative steps to minimize obstacles through regular dissemination to all elements, both internal and external. In addition, the Company has developed a Risk Management Portal system to function as a knowledge management system for the application of risk management. By periodically communicating this, and with a good management system, it is expected that risk management will become entrenched and form the basis for all activities in the Company. Risk Management Organization Structure Organizationally, the Company has formed a Risk Management Unit, the role of which is to coordinate the application of risk management. This unit designed the risk management system, as well as the framework and road map to develop and improve the required infrastructure for risk management application, facilitates and disseminates activities related to risk management, etc. Various strategies and work programs have been implemented so that risk management in the Company is implemented consistently and sustainably, thus increasing certainty for the Company in achieving its objectives and realizing the various available business opportunities. In risk management, there is a strong relationship between the Risk Management Unit as Corporate Risk Manager, business process owner as Risk Coordinator, and the Internal Audit Unit as Risk Control. The management of risk is the responsibility of the business process owner, such that all business process owners are responsible for risk, risk control, and mitigation of risk. The Company has appointed a Risk Officer in all business processes that are responsible for risk management and risk monitoring. Risk Sponsor risk coordinator risk control/audit corporate risk management risk officer risk manager risk owner LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

115 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 113 Secara periodik, pemilik proses bisnis melakukan risk assessment yang selanjutnya disampaikan kepada Unit Manajemen Risiko untuk dilakukan monitoring dan disampaikan kepada Unit Internal Audit. Hasil risk assessment dinilai efektifitas dari pengendalian dan penganganannya (mitigasi risiko) oleh Unit Internal Audit. Selain itu,hasil risk assessment juga digunakan sebagai masukan dalam melakukan audit yang berbasis risiko (risk based audit). Prosedur Penerapan Manajemen Risiko Perseroan menyusun Prosedur Penerapan Manajemen Risiko sebagai penjabaran lebih lanjut dari Kebijakan Manajemen Risiko, yang memberikan penjelasan yang lebih rinci atas proses dan tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengelolaan risiko. Dalam prosedur tersebut diuraikan secara detail mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan risk assessment sesuai dengan framework penerapan manajemen risiko yang digunakan Perseroan. Yaitu meliputi tahap penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko (mitigasi), pemantauan dan review risiko, serta komunikasi dan konsultasi. Periodically, the business process owner conducts risk assessment which is then submitted to the Risk Management Unit for monitoring and passed on to the Internal Audit Unit. The risk assessment results are judged for their effectiveness in controlling and mitigating risk by the Internal Audit Unit. Further, the results of the risk assessment are also used as input for risk based audit. Risk Management Application Procedures The Company has compiled a Risk Management Application Procedure as further elaboration of the Risk Management Policy, which provides a more detailed explanation of the process and stages undertaken in carrying out risk management. In this procedure, the steps required for risk assessment are explained in detail in accordance with the framework used by the Company to apply risk management. This involves the steps for setting context, identifying risk, risk analysis, risk evaluation, risk mitigation, monitoring and risk review, as well as communication and consultation..

116 114 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Penerapan Manajemen Risiko Untuk menjaga keberlangsungan usaha, mencegah terjadinya dampak risiko yang fatal dan mengelola risiko menjadi sebuah peluang usaha, Perseroan menerapkan Enterprise Wide Risk Management (EWRM) secara terintegrasi pada seluruh sistem manajemen perusahaan. Perseroan menerapkan EWRM sebagai bagaian dari upaya meningkatkan kualitas penerapan GCG dengan tujuan menciptakan pertumbuhan usaha sekaligus memperbaiki kinerja Perseroan dalam jangka panjang. Perseroan menerapkan EWRM terintegrasi sejak tahun 2005 dengan garis besar tahap pengembangan sebagai berikut: Application of Risk Management To ensure business continuity, avoid the possibility of fatal risk and for risk management as a business opportunity, the Company applies Enterprise Wide Risk Management (EWRM) in an integrated manner for all the company s management systems. The Company applies EWRM as part of its efforts to improve the quality of GCG application with the aim of creating business growth while improving the Company s performance in the long term. The Company has been applying integrated EWRM since 2005 and the general outline of the development phase is as follows: Tahap Persiapan ( 05-07) Implementasi ( 08-09) Pengembangan ( 10-13) Tahap pembentukan dan persiapan infrastruktur pelaksanaan EWRM, dengan kegiatan mencakup: Formation and preparation phase of EWRM infrastructure, with the following activities: - Pembentukan Unit Manajemen Risiko Formation of the Risk Management Unit - Penyiapan kompetensi personil Preparation of competent personnel - Pilot proyect risk assessment di Div Produksi dan Pemasaran Pilot project risk assessment in the Production and Marketing Division - Pembentukan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi. Formation of Committee for Strategy, Risk Management and Investment - Audit pelaksanaan manajemen risiko oleh Komite Audit Risk management implementation audit by the Audit Committee - Penyusunan manual manajemen risiko D e v e l o p m e n t o f t h e r i s k management manual - Inisiasi penyusunan kajian risiko strategis di Perseroan Initiating preparation for a strategic risk study in the Company - Penyusunan roadmap manajemen risiko Compilation of the road map for risk management Penerapan manajemen risiko hasil rancangan dan analisa pada tahap persiapan, dengan kegiatan mencakup: Application of risk management design and analysis from the preparation phase, with the following activities: - Penyusunan kebijakan manajemen risiko Compiling risk management policy - Pembentukan tim manajemen risiko Forming the risk management team - Penyusunan prosedur Preparation of procedures - Sosialisasi dan traianing manajemen risiko di seluruh elemen Perseroan Risk management dissemination and training for all elements in the Company - Risk assesment di seluruh unit kerja Risk assessment in all work units - Pengukuran risk maturity level pertama olah lembaga independen Measurement of first risk maturity level by independent institution - Pelaksanaan kajian risiko terkait isu strategis dan operasional oleh Perseroan Implementation of risk study related to strategic issues and operations by the Company Pengembangan terhadap struktur dan sistem yang telah diimplementasikan guna menguji konsistensi dan sustainability dari sistem yang telah dimiliki Perseroan, dengan berbagai kegiatan mencakup: Developing the structure and system implemented to study consistency and sustainability of the Company s system, with various activities including: - Integrasi manajemen risiko dengan kebijakan dan prosedur yang ada; Integration of risk management with current policies and procedures; - Penyusunan pedoman evaluasi Risk Maturity Level Perseroan untuk self assessment; Developing guidelines to evaluate the Company s Risk Maturity Level for self assessment; - Implementasi Value at Risk; Implementing Value at Risk; - Penerapan Internal Control of Financial Reporting; Applying Internal Control of Financial Reporting; - Penerapan Key Risk Indicator (KRI) untuk KPI Korporat; Application of Key Risk Indicator (KRI) for Corporate KPI; - Pengukuran Risk Maturity Level kedua oleh lembaga independen; Measurement of second Risk Maturity Level by independent institution; - Implementasi framework ISO 31000; Implementing ISO framework; - Penerapan Risk Control Self Assessment; Application of Risk Control Self Assessment; - Pembangunan Website Risk Management Portal; Development of Risk Management website Portal; - Perancangan dan implementasi Integrated Management System; Designing and implementing Integrated Management System; - Self Assessment Risk Maturity Level; - Otomasi Risk Assessment Automated Risk Assessment LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

117 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 115 Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko (Risk Management Maturity Level) Perusahaan secara periodik melakukan evaluasi penerapan manjemen risiko untuk menilai tingkat kecukupan rancangan dan efektivitas pelaksanaan proses manajemen risiko, serta tingkat kematangan (maturity level) dalam penerapan manajemen risiko. Ruang lingkup pelaksanaan evaluasi meliputi semua aspek yang mendukung pelaksanaan manajemen risiko di Perusahaan. Tingkat kematangan (maturity level) penerapan manajemen risiko merupakan suatu proses yang dimulai dari munculnya inisiatif penerapan manajemen risiko secara personal, hingga terciptanya kondisi penerapan manajemen risiko yang mampu memberikan keutungan kompetitif bagi Perusahaan. Penilaian evaluasi penerapan manajemen risiko memberikan rentang hasil penilaian dari score 1 hingga 5, yang dimulai dari initial (level 1), repeatable (level 2), defined (level 3), managed (level 4), dan optimised (level 5). Tahun 2011 telah dilakukan evaluasi penerapan manjemen risiko dengan menggunakan kriteria penilaian AS:NZS yang terdiri dari tujuh kriteria penilaian, yaitu: penetapan konteks (risk management contects), identifikasi risiko (risk identification), analisis risiko (risk analysis), evaluasi risiko (risk evaluation), penanganan risiko (risk mitigation), komunikasi dan konsultasi (communication and consultation), serta pemantauan dan pengawasan (monitoring dan review). Evaluating Risk Management Application (Risk Management Maturity Level) The Company periodically evaluates the application of risk management to assess the design adequacy and effectiveness of risk management processes, as well as the maturity level in risk management application. The scope of the evaluation covers all aspects supporting risk management in the Company. The maturity level of risk management application is the process starting from the initiative to apply risk management personally, to the creation of a risk management environment that is able to provide competitive benefit to the Company. There are a range of scores judging the application of risk management from 1 to 5, starting from initial (level 1), repeatable (level 2), defined (level 3), managed (level 4), to optimized (level 5). In 2011, risk management application was assessed using the AS/NZS evaluation criteria, which consists of seven criteria: risk management context, risk identification, risk analysis, risk evaluation, risk mitigation, communication and consultation, as well as monitoring and review. The Company s maturity level score in 2011.

118 116 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Score maturity level yang diperoleh Perusahaan di tahun 2011 adalah 3.48 (level defined), sehingga dapat diartikan bahwa Perusahaan telah memiliki komitmen manajemen risiko yang didukung oleh infrastruktur (struktur organisasi, kebijakan manajemen risiko, prosedur manajemen risiko) dan telah dilakukan pengelolaan risiko yang memadai, dengan rincian maturity score sebagai berikut: was 3.48 (defined level), which means that the Company is committed to risk management, supported by infrastructure (organization structure, risk management policy, risk management procedure) and has implemented sufficient risk management, with details of the maturity score below: No Risk Evaluation Components Maturity Score 1. Risk Management Contects 4, Risk Identification 3, Risk Analysis 3, Risk Evaluation 4, Risk Mitigation 3, Comunication & Consultation 3, Monitoring & Review 3,7500 Total Maturity Score 3,4870 Perseroan telah melakukan identifikasi 258 risiko signifikan dan melaksanakan mitigasi risiko yang masuk kategori high corporate. The Company has identified 258 significant risks and carried out risk mitigation for those ranked high corporate risk. Perseroan terus berupaya untuk menyempurnakan dan mengembangkan sistem pengelolaan risiko,dengan berbagai rencana/ program kerja yang akan dilakukan di tahun Sehingga diharapkan pada periode berikutnya Perusahaan memperoleh nilai tingkat kematangan (maturity level) yang terus meningkat. Risk Management Information System Sebagai kelanjutan dari rangkaian proses pengembangan infrastruktur manajemen risiko, Perseroan merancang road map untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi (TI) yang memadai guna mendukung proses pengelolaan risiko dengan lebih optimal, terotomasi, dan terintegrasi dengan sistem manajemen yang ada di Perseroan. Perseroan telah mengembangkan berbagai sistem manajemen, antara lain Sistem Manajemen Kinerja (KPI), Sistem Manajemen Proses Bisnis, dan Sistem Manajemen Risiko. Integrasi antara pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, dan proses bisnis diperlukan untuk menciptakan efektivitas dan keselarasan dalam pencapaian sasaran strategis Perseroan. Asesmen dan Mitigasi High Level Corporate Risk Perseroan secara berkala melakukan asesmen risiko setiap tahun. Pada tahun 2011, Perseroan telah melakukan asesmen pada proses bisnis dan KPI Perseroan serta telah mengidentifikasi 258 (dua ratus lima puluh delapan) risiko signifikan pada seluruh departemen. Dari risiko signifikan yang teridentifikasi, Perseroan menetapkan high level corporate risk untuk mengantisipasi potensi risiko yang dianggap paling signifikan dalam menghambat pencapaian tujuan Perseroan. The Company continues with its efforts to refine and develop its risk management system using various plans / work programs throughout We expect in the next period, the Company will attain a higher maturity level score and be able to continue rising. Risk Management Information System In continuation of the risk management infrastructure development, the Company has designed a road map for development and use of satisfactory information technology (IT) to optimally support the risk management process in an automated and integrated matter with the current management systems in the Company. The Company has developed various management systems, including the Performance Management System (KPI), Business Process Management System, and the Risk Management System. Integration between the management of performance, risk management and business process is required to create effective and aligned achievement of the Company s strategic objectives. Assessment and Mitigation of High Level Corporate Risk T h e C o m p a n y a n n u a l l y c o n d u c t s r i s k assessments. In 2011, the Company assessed business processes and the Company s KPI, as well as identifying 258 (two hundred fifty eight) significant risks across all departments. Of the identified significant risks, the Company defined high level corporate risk in anticipation of potential risk that could be considered significant in preventing the achievement of the Company s objectives. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

119 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 117 Untuk mengubah potensi risiko menjadi peluang yang dapat menghasilkan profitabilitas bagi Perseroan, maka Perseroan telah mengidentifikasi beberapa langkah pengendalian dan mitigasi atas seluruh risiko terutama high level corporate risk guna meminimalkan kemungkinan dan dampak terjadinya risiko. Beberapa risiko kelompok High Level Corporate Risk yang di-identifikasi dan dilakukan mitigasinya selama tahun 2011 mencakup risiko-risiko pada tabel berikut: Changing risk potential is an opportunity that can result in profitability for the Company, as the Company has identified several control and mitigation steps for all risks, in particular high level corporate risk, to minimize their possibility and the effect. Several groups of High Level Corporate Risk were identified and mitigated during 2011, including those in the following table: Nama Risiko Risk Indikator Risiko Risk Indicator Mitigasi yang Dilakukan Mitigation Applied Risiko Bahan Baku Raw material risk Risiko Kapasitas Produksi Production capacity risk Risiko Kompetisi Bisnis Business Competition Risk Risiko Pengembangan Usaha Business Development Risk Risiko Energi Energy Risk Risiko Teknologi Informasi Information Technology Risk - Peningkatan kapasitas produksi. Increased production capacity. - Kelambatan pembebasan lahan. Delays in land acquisition. - Keterbatasan supplai dan kualitas bahan baku. Limited supply and quality of raw materials. - Naiknya permintaan semen dengan cepat karena pembangunan infrastruktur dan naiknya taraf hidup masyarakat. Rapidly rising demand for cement due to infrastructure development and rising standards of living - Utilitas kapasitas sudah maksimal. Capacity utilization is at maximum limit Implementasi Perjanjian ACFTA yang memungkinkan masuknya investor baru di industri semen (terutama dari China) Implementation of ACFTA Agreement permitting entry of new investors to the cement industry (in particular China). Meningkatnya harapan dari customer terhadap produk yang praktis, tepat guna dan harga yang kompetitif. Rising customer expectations for products that are practical, appropriate, and competitively priced. - Ketidak stabilan harga energi. Instability of energy prices. - Keterbatasan suplai energi. Limited supply of energy. - Hambatan integrasi sistem. Obstacles to system integration. - Perbedaan sistem operasi. Differences in operating systems. - Komunikasi aktif dengan pemasok, masyarakat dan Pemda setempat. Active communication with suppliers, the public and local government. - Perluasan dan pembebasan lahan penghasil bahan baku. Expansion and acquisition of raw material producing land. - Pelaksanaan program debottlenecking. Implement debottlenecking program. - Percepatan penyelesaian pembangunan pabrik semen baru. Accelerate completion of new cement plant construction. - Perluasan jaringan pemasaran. Expand marketing network. - Penambahan packing plant. Additional packing plant. - Menambah pembangun pabrik baru. Additional construction of new cement plants. - Analisis kebutuhan customer. Analysis of customer needs. - Efisiensi proses. Process efficiency. - Diversifikasi produk. Product diversification. - Inovasi pada setiap aspek kegiatan bisnis. Innovations to every aspect of business activity. - Pengaturan pola operasi saat beban puncak. Regulate operation patterns at peak times. - Pengembangan energi alternatif. Develop alternative energies. - Membangun power plant sendiri. Build own power plant. - Mengadakan kontrak jangka panjang untuk pembelian batubara dan pembelian secara bersama antara Perseroan dan entitas anak agar mendapatkan harga yang menguntungkan. Establish long term contracts for coal purchases and joint purchasing between the Company and its subsidiaries to obtain a more favorable price. - Standarisasi sistem operasi. Standardization of operating systems. - Pengembangan TI yang terencana dalam ICTMP. Development of IT planned in ICTMP..

120 118 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Nama Risiko Risk Indikator Risiko Risk Indicator Mitigasi yang Dilakukan Mitigation Applied Risiko Distribusi dan Transportasi Distribution and Transportation Risk Risiko Keuangan Financial Risk Risiko SDM Labor Risk - Gangguan cuaca ekstrem. Extreme weather disturbances - Terbatasnya moda angkutan. Limited modes of transportation - Fluktuasi nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan karena perubahan harga pasar, yang terkait dengan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan harga pasar. Fluctuations in the value of fair future cash flows as a financial instrument due to changes in market prices related to interest levels, exchange rates and market prices. - Eskposur/kewajiban dalam valas, pendapatan dalam rupiah. Exposure / liabilities in foreign exchange, revenue in rupiah - Kurangnya produktifitas SDM. Insufficient productivity from HR. - Ketidak puasan atas carrier path. Dissatisfaction with career path - Kurangnya apresiasi berkaitan manajemen penilaian kinerja. Lack of appreciation related to performance evaluation management. - Peningkatan efektifitas distribusi melalui pengurangan sistem multiple handling. Increase effectiveness of distribution through reduction of multiple handling - Penambahan pembangunan packing plant di daerahdaerah yang strategis Construction of additional packing plants in strategic areas - Optimalisasi sinergi distribusi dan transportasi Optimize distribution and transportation synergy - Melakukan lindung nilai arus kas dengan menggunakan instrumen keuangan non derivatif melalui pembelian spot mata uang asing. Protect cash flow value using non derivative financial instruments through spot purchase of foreign exchange. - Monitor dan review kebijakan hedging. Monitor and review hedging policy. - Optimalisasi pengelolaan excess cash. Optimization of excess cash management. - Pelaksanaan HCMP dalam meningkatkan kompetensi pegawai. Implement HCMP to increase employee competencies. - Pemberian remunerasi berbasis kompetensi Provide remuneration based on competence - Implementasi balenced scorecard dan KPI dalam menentukan carrier path maupun pemberian remunerasi Implement balanced scorecard and KPI to define career path and to set remuneration. Melalui berbagai langkah mitigasi terhadap risikorisiko utama yang masuk kelompok high risk maupun extreem risk secara berkesinambungan, maka pada tahun 2011 Perseroan juga berhasil mengelola dan menurunkan kategori risiko dari beberapa risiko tersebut. Berbagai risiko yang telah berhasil di mitigasi sehingga dapat diturunkan kategorinya menjadi risiko sedang atau manageable, mencakup: Risiko Kapasitas Produksi Perseroan telah berhasil melakukan langkahlangkah mitigasi untuk mengatasi risiko kapasitas produksi melalui optimalisasi produksi, meningkatkan utilisasi peralatan produksi dan meningkatkan output produksi yakni dengan menyelesaikan Project Debottlenecking pada beberapa unit fasiitas produksi. Upaya lain yang dilakukan adalah memastikan penyelesaian pembangunan pabrik batu sesuai schedule. Risiko Kompetisi Bisnis Perseroan melakukan mitigasi dengan selalu mengedepankan inovasi tidak hanya dalam hal pengembangan produk, namun juga pada seluruh rangkaian proses bisnis. Perseroan juga berupaya meningkatkan jaringan bisnis Through the various ongoing mitigation steps taken against prime risks falling into the high or extreme risk groups, in 2011 the Company successfully managed and reduced the risk category of several of these risks. Some of the risks which have been successfully mitigated against and reduced in category to medium or manageable include: Production Capacity Risk The Company has taken mitigating steps to handle the production capacity risk through optimizing production, increasing utilization of production equipment and increasing production output with the completion of the Debottlenecking Project at various production units. Other efforts have been made to ensure on schedule completion of the new plants. Business Competition Risk The Company has mitigated this risk by always promoting innovation, not only for product development, but also for all business processes. The Company has also made efforts to improve its business network LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

121 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 119 untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan customer, selain semakin mengoptimalkan promosi dan komunikasi pemasaran sebagai sarana edukasi bagi customer. Risiko Energi Listrik Perseroan melakukan pengaturan pola operasi peralatan pada saat beban puncak, optimalisasi operasi peralatan di Luar Waktu Beban Puncak (LWBP), pembangunan pembangkit listrik, dan melakukan kontrak jangka panjang dengan PLN sebagai langkah konkrit dari mitigasi yang dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya risiko energi listrik. Risiko Kiln Breakdown Untuk memitigasi risiko kiln breakdown, Perusahaan telah berhasil melakukan optimalisasi pengaturan pola operasi dan pemeliharaan secara rutin dan terencana. Mengingat pentingya pengelolaan risiko dalam mencegah Perseroan dari dampak yang ditimbulkan, maka manajemen dan seluruh elemen terkait akan semakin meningkatkan upayanya untuk menjadikan pengelolaan risiko menjadi budaya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan. to facilitate fulfillment of customer needs, as well as optimizing promotions and market communication as a means of educating the customer. Electricity Risk The Company has regulated its equipment operation pattern at peak hours, optimized operations during Non Peak Times, built a power plant, and entered into long term contracts with PLN (the State electricity supplier) as concrete steps to anticipate risk to the supply of electricity. Kiln Breakdown Risk To mitigate the risk of kiln breakdown, the Company has successfully optimized its operating patterns and routine and planned maintenance. Considering the importance of risk management in protecting the Company from possible effects, the management and all related elements will increase their efforts to make risk management an integral part of the culture for the implementation of all activities..

122 120 INFORMASI BAGI INVESTOR INFORMATION FOR INVESTORS TINJAUAN OPERASIONAL OPERASIONAL PERFORMANCE PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management s Discussion and Analysis TINJAUAN EKONOMI DAN INDUSTRI economy and industry overview GDP tumbuh 6,5%, inflasi 3,79%, Indonesia raih Investment grade. GDP grew 6.5%, inflation 3.79%, Indonesian sovereign debt becomes investment grade. Konsumsi tumbuh 17,7%, Indonesia perlu pabrik semen baru. Consumption grows 17.7%, Indonesia needs new cement plants. P.122 PEMASARAN marketing P.125 Volume penjualan naik 11,1%, Semen Gresik kuasai 40,8% pasar semen Sales Volume increased 11.1%, Semen Gresik controlled 40.8% (forty point eight percent) of the domestic cement market Layanan Pelanggan: Semen Gresik selesaikan seluruh keluhan pelanggan. Customer Services: Semen Gresik completed handling of all customer complaints. PRODUKSI production P.129 Semen Gresik mulai gunakan listrik energi gas buang. Semen Gresik starts using electricity generated by exhaust gas. Semen Gresik serap limbah industri. Semen Gresik absorbs industrial waste. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

123 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN research and development Kendalikan biaya produksi, Semen Gresik lakukan konversi penggunaan batubara kalori rendah. Controlling production costs, Semen Gresik has converted to utilizing low calorie coal. P.132 Semen Gresik manfaatkan hasil inovasi karyawan untuk tingkatkan efisiensi Semen Gresik uses employee innovations to improve efficiency KEMAMPUAN MEMBAYAR Utang solvency Rasio utang rendah dan kualitas tagihan meningkat, Semen Gresik punya peluang raih pendanaan untuk lanjutkan ekspansi. Low debt ratio and improving billing quality, Semen Gresik has the opportunity to obtain funding for further expansion. P.151 TINJAUAN KINERJA KEUANGAN PENDAPATAN Revenue 14.2 % P.135 financial performance REVIEW BELANJA MODAL capital expenditure PENCAPAIAN Goal 4.2 Triliun Trilion P.153 Pertumbuhan Pendapatan 14,2% laba bersih meningkat 8,0% menjadi Rp3,9 triliun. Revenue growth 14.2% net profit increases 8.0% breaking through Rp3.9 trillion. Realisasi belanja modal capai Rp 4,2 Triliun, Semen Gresik tambah kapasitas 5 juta ton dari 2 unit pabrik baru. Realizing capital expenditure of Rp 4.2 trillion, Semen Gresik adds 5 million tons capacity from 2 new plants. EFISIENSI BIAYA COST EFFICIENCY P.136 persiapan dan pelaksanaan konvergensi ifrs P.168 PREPARATION AND IMPLEMENTATION OF IFRS CONVERGENCE Biaya pokok pendapatan meningkat, Semen Gresik melakukan program efisiensi. Cost of revenue increase, Semen Gresik inposed efficiency programs. Semen Gresik telah melaksanakan Konvergensi IFRS Semen Gresik has implemented IFRS Convergence.

124 122 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE TINJAUAN EKONOMI, TINJAUAN INDUSTRI DAN PROSPEK USAHA economy review, industry review and business prospects Penyelesaian pembangunan pabrik baru dan pelaksanaan program optimasi untuk menjawab peningkatan permintaan semen domestik yang disertai penambahan fasilitas distribusi dan penuntasan keluhan pelanggan untuk memenangkan persaingan, menjamin pertumbuhan usaha dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Completion of the new plants and implementation of the optimization program to answer rising domestic demand for cement accompanied by additional distribution facilities and settlement of all customer complaints to handle competition, guarantees business growth and sustainable performance improvements Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia Kendati kondisi perekonomian global kurang kondusif sebagai dampak krisis finansial yang melanda kawasan Uni Eropa, perekonomian Indonesia yang lebih banyak berorientasi pada pasar domestik mampu mencatat pertumbuhan yang baik. Didukung dengan tetap baiknya pemasaran produk pertambangan dan perkebunan utama serta kuatnya permintaan domestik, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 6,5%, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan 6,1% ditahun Indikator perekonomian lainnya juga menunjukkan perkembangan menggembirakan, yakni inflasi sebesar 3,79% yang lebih rendah dari tingkat pertumbuhan GDP, suku bunga rujukan BI pada kisaran 6,0% dan cadangan devisa mencapai angka US$110,1 miliar. Hal positif lain dari perekonomian Indonesia di tahun 2011 lalu adalah dinaikannya peringkat utang luar negeri menjadi investment grade (BBB-) dengan outlook stabil oleh pemeringkat independen internasional, Fitch dan oleh Moody s Investor Service (Baaa3). Pasar modal Indonesia juga tetap mencatat prestasi, masuk tiga bursa berkinerja terbaik di seluruh dunia, dengan mencatatkan peningkatan indeks sebesar 3,2% ditutup pada level 3.821,9. Dengan seluruh indikator ekonomi makro tersebut, banyak ekonom berpendapat, perekonomian Indonesia masih tetap berada pada jalur pertumbuhan dengan prospek yang tetap baik di masa mendatang. Hal ini didasari pada pertumbuhan GDP beberapa tahun terakhir yang lebih banyak dipengaruhi oleh kuatnya permintaan domestik, sehingga relatif lebih tahan terhadap guncangan eksternal sebagai imbas kurang kondusifnya perekonomian global. Tinjauan Industri Sampai akhir tahun 2011, belum ada perubahan signifikan pada struktur industri semen Indonesia. Kondisi perekonomian yang mulai membaik sejak akhir tahun 2010, membuat beberapa pelaku industri semen utama di Indonesia mulai mempertimbangkan realisasi rencana investasi, berupa penambahan unit produksi yang sempat tertunda. Namun demikian, realisasi pembangunan pabrik baru dari pelaku industri lain tersebut hingga kini masih belum terlaksana. Dalam kurun waktu tersebut, hanya Perseroan yang telah merealisasikan pembangunan dua unit pabrik baru di Sulawesi dan Jawa, dengan kapasitas masing-masing sebesar 2,5 juta ton. Dua unit pabrik semen tersebut dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal kedua dan akhir tahun Penambahan kapasitas dari dua pabrik semen tersebut akan membuat total kapasitas terpasang nasional di tahun 2012 mendatang meningkat menjadi 59,4 juta ton dari kapasitas di akhir tahun 2011 yang masih sebesar 54,4 juta ton semen per tahun (sumber: Riset internal). General Review of the Indonesian Economy Even though the global economy is not especially favorable as a result of the financial crisis overshadowing the European Union, the Indonesian economy is more orientated toward the domestic market and was able to record good growth. Supported by the continued market strength for mining and main plantation products, as well as the strength of domestic consumption, the Indonesian economy grew approximately 6.5%, higher than growth in 2010 of 6.1%. Other economic indicators also demonstrated exciting growth; inflation of 3.79% is lower than GDP growth, Bank Indonesia reference interest rates are around 6.0% and foreign reserves have reached US$110.1 billion. Other positive points from the Indonesian economy in 2011 include the raising of Indonesia s foreign debt to investment grade (BBB-) with a stable outlook by independent international ratings agency Fitch, as well as by Moody s Investor Service (Baaa3). The Indonesian capital market also recorded good results, becoming among the three best performers in the world with the index rising 3.2% and closing at 3, With all these macroeconomic indicators, many economists are of the opinion that the Indonesian economy is still on the growth track with good prospects for the future. This is based on GDP growth over the last few years being more heavily influenced by the strength of domestic demand, thus being relatively more resilient to external shocks resulting from the less favorable global economy. Industry Review Until end 2011, there was no significant change in the structure of the Indonesian cement industry. Economic conditions started to improve from early 2010, resulting in some of the main players in the Indonesian cement industry starting to consider realizing planned investments in the form of postponed additional production units. However, the realization of new plant construction by other industry players has not occurred to date. In the near future, only the Company will realize construction of two new plants, one each in Sulawesi and Java, each with a capacity of 2.5 million tons. These two cement plants are scheduled to start commercial operations in the second quarter and end of The additional capacity of the two plants will bring total installed national capacity in 2012 to a total of 59.4 million tons from the capacity as of end 2011 of 54.4 million tons of cement per annum (source: Internal research). LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

125 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 123 Produksi, Penjualan dan Prospek Usaha Total produksi semen nasional pada tahun 2011 naik sebesar 19,2% dari 37,9 juta ton di akhir tahun 2010, menjadi 45,2 juta ton. Sementara permintaan semen nasional tumbuh secara mengejutkan sebesar 17,7% dari 40,8 juta ton menjadi 48,0 juta ton, diluar perkiraan para pelaku industri yang mengestimasi kisaran tingkat pertumbuhan sebesar 8-10%. Pertumbuhan permintaan semen tahun 2011 tersebut dipicu oleh peningkatan kegiatan di sektor properti dan realisasi proyek infrastruktur di dalam negeri. Sepanjang tahun 2011, konsumsi semen di wilayah Jawa yang menyerap sekitar 55,2% dari konsumsi domestik naik sebesar 20,5% menjadi 26,5 juta ton dari 22 juta ton di tahun 2010, sedangkan konsumsi semen wilayah luar Jawa mampu tumbuh sebesar 14,4%, menjadi 21,5 juta ton, dari 18,8 juta ton di tahun Production, National Cement Sales and Business Prospects Total national cement production in 2011 rose 19.2% from 37.9 million tons as of end 2010 to 45.2 million tons. Meanwhile, national demand for cement rose sharply by 17.7% from 40.8 million tons to 48.0 million tons, beyond the expectations of industry experts who had estimated around 8-10% growth. The rising demand for cement in 2011 was triggered by rising activity in the property sector and the realization of domestic infrastructure projects. During 2011, consumption of cement in Java absorbed 55.2% of domestic consumption, an increase of 20.5% to 26.5 million tons, up from 22 million tons in 2010, while consumption of cement outside Java achieved 14.4% growth to 21.5 million tons, up from 18.8 million tons in KONSUMSI SEMEN DOMESTIK (dalam juta ton) DOMESTIC CEMENT CONSUMPTION (in million tons) Konsumsi Consumption Konsumsi di jawa naik 20,5% Consumption in Java rose 20.5% Jawa Java Luar Jawa Outside Java Sumatera naik 13,8% Sumatera up 13.8% Kalimantan naik 18,6% Kalimantan up 18.6% Sulawesi naik 15,7% Sulawesi up 15.7% Daerah lainnya naik 8,0% Other areas up 8.0% Kenaikan konsumsi semen di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masing-masing sebesar 13,8%, 18,6% dan 15,7% dipicu oleh naiknya kembali harga-harga komoditas. Daerah-daerah tersebut merupakan wilayah yang cocok untuk areal perkebunan dan kaya akan bahan-bahan tambang, baik mineral dasar (Sulawesi) maupun tambang batubara (Sumatera dan Kalimantan). Mengikuti pola kenaikan konsumsi semen, penjualan semen Perseroan di wilayah Sumatera mengalami peningkatan pula sebesar 9,7%. Demikian pula angka penjualan di Kalimantan dan Sulawesi berturut-turut mengalami kenaikan sebesar 4,3% dan 15,2%. Sedangkan pada pasar terbesar nasional, yaitu pulau Jawa, penjualan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 13,2%. Rising cement consumption in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi, respectively at 13.8%, 18.6% and 15.7% was triggered by a rising price in commodities. These areas are highly suitable for plantations and are rich in mine products, both base minerals (Sulawesi) and coal mines (Sumatera and Kalimantan). Following the pattern for rising cement demand, sales of the Company s cement in Sumatera also rose by 9.7%. Sales figures in Kalimantan and Sulawesi also rose, respectively 4.3% and 15.2%. Meanwhile in the largest national market, the island of Java, sales rose by 13.2%..

126 124 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Dimasa mendatang, khususnya tahun 2012, dampak krisis global masih akan berlanjut walaupun tidak memberikan dampak yang besar pada pasar semen domestik. Seiring dengan makin kondusifnya situasi perekonomian Indonesia sebagaimana diprediksi oleh para ekonom dunia, konsumsi semen nasional diyakini akan terus meningkat. Permintaan semen di luar pulau Jawa, terutama Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi diprediksi akan mengalami pertumbuhan lebih cepat dibandingkan konsumsi di pulau Jawa. Hal ini seiring dengan peningkatan kegiatan perekonomian berbasis sumber daya alam yang makin didukung dengan ketersediaan infrastruktur di daerah-daerah tersebut. Selain itu, realisasi Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diperkirakan turut berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi semen nasional. Prediksi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang terus meningkat mulai 6,5% di tahun 2011, hingga mencapai 7-8% per tahun mulai 2012, diperkirakan membuat permintaan semen domestik tumbuh rata-rata sebesar 6,0% di tahun 2012, dan kemudian meningkat sebesar 7-8% per tahun. Pertumbuhan permintaan yang positif ini, melahirkan potensi pertumbuhan bagi Perseroan. Terutama dengan terselesaikannya proyek-proyek penambahan kapasitas seperti pabrik baru di Tuban (Jawa Timur), maupun di Pangkep (Sulawesi Selatan) serta proyek debottlenecking/optimalisasi kapasitas produksi. Perseroan optimis di tahun 2012, angka penjualan akan mengalami peningkatan yang signifikan serta berpeluang untuk merubah capaian market share menjadi lebih baik. In the coming years, specifically in 2012, the effects of the global crisis will continue, even though the effect on the domestic cement market will not be great. In line with the more favorable economic conditions in Indonesia, as predicted by world economists, it is believed that consumption of cement nationally will continue to increase. Demand for cement outside Java, in particular in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi, is predicted to grow faster in comparison to consumption in Java. This is in line with the increased natural resourcebased economic activity, which is being supported by the growing availability of infrastructure in these areas. In addition, the realization of the Master Plan for Acceleration and Expansion of Indonesia s Economic Development (MP3EI) throughout is expected to contribute to the rising trend for national cement consumption. Predictions for continuing economic growth in Indonesia from 6.5% in 2011 to 7-8% per annum starting from 2012, is expected to result in domestic demand for cement growing at an average of 6.0% in 2012, and then increasing to 7-8% per annum. This positive growth in demand will give rise to potential growth for the Company, especially with the completion of additional capacity projects, such as the new plants in Tuban (East Java) and Pangkep (South Sulawesi), as well as debottlenecking / optimizing production capacity. The Company is optimistic that in 2012 sales figures will increase significantly while opportunities to win market share will improve. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

127 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 125 Kegiatan Perseroan dan entitas anak terdiri atas 4 bidang usaha, yakni Industri Semen, Pertambangan, Produksi Kantong Semen dan Penyewaan Areal Industri. Industri semen adalah segmen usaha utama dengan kontribusi pendapatan di atas 97% dari total pendapatan konsolidasi Perseroan. Kegiatan pertambangan dan kantong semen lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Perseroan akan bahan baku maupun kebutuhan packing semen produksi sendiri. Sementara kegiatan penyewaan areal industri merupakan kegiatan ekonomi dalam rangka mengelola lahan bekas areal penambangan bahan baku menjadi areal yang dapat dimanfaatkan baik untuk fasilitas umum, penghijauan maupun areal komersial. Gambaran distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha tahun adalah sebagai berikut. The Company and its subsidiaries are involved in 4 business segments: the Cement Industry, Mining, Cement Bag Production and Leasing of Industrial Areas. The cement industry is the main business segment and contributes 97% of total consolidated revenue to the Company. Mining activities and cement bag production are aimed primarily at satisfying the Company s need for raw materials and packaging for its own cement. Meanwhile, leasing of industrial areas is creating economic benefit from the management of former raw material mining sites that have been turned into public facilities, green areas and commercial areas. Below is an illustration of the distribution of the Company s revenue by business segment for TINJAUAN KINERJA business REVIEW Distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha (dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain) Revenue distribution according to the Company s business segment (In Rp millions, unless stated otherwise) Segmen Industri Business Segment 2011 % 2010 % Semen Cement 16,178, ,224, Pertambangan Mining 289, , Kantong Semen Cement Bags 205, , Kawasan Industri Industrial Estate 49, , Total Pendapatan Total Revenue 16,723,616 14,651,143 Catatan: belum mempertimbangkan penjualan antar group Dari tabel tersebut, tampak bahwa sepanjang periode tahun yang dilaporkan tidak ada perubahan signifikan pada komposisi distribusi pendapatan Perseroan. Oleh karena itu, pembahasan berikut terkonsentrasi pada uraian program dan realisasi kinerja operasional segmen usaha semen. SEGMEN USAHA INDUSTRI SEMEN Bidang Pemasaran dan Distribusi Volume Penjualan dan Pangsa Pasar Untuk mendapatkan kinerja penjualan yang maksimal ditengah kondisi permintaan pasar dalam negeri yang meningkat, di tahun 2011 Perseroan memfokuskan penjualan semen di pasar domestik. Sesuai dengan keunggulan geografisnya dimana Perseroan memiliki unit produksi yang strategis baik di wilayah barat, tengah maupun di timur wilayah Indonesia, Manajemen menerapkan sinergi yang berfokus pada lokasi, merk dan efisiensi distribusi dan penjualan regional untuk mendapatkan harga dengan profit margin yang optimal. Perseroan juga berupaya mempertahankan eksistensi merk di lokasi-lokasi yang prospek sebagai antisipasi peningkatan produksi dari unit pabrik baru yang segera operasional. Dengan penerapan strategi tersebut, maka total volume penjualan Perseroan pada tahun 2011 termasuk ekspor mencapai 19,72 juta ton naik From this table, it can be see that during the period of this reporting year, there was no significant change in the Company s revenue distribution. Therefore, the following d i s c u s s i o n w i l l fo c u s o n t h e p r o g ra m description and operational performance of the cement business. CEMENT INDUSTRY Marketing and Distribution Sales Volume and Market Share To attain maximum sales performance in the midst of rising domestic market demand, in 2011 the Company focused on cement sales in the domestic market. In accordance with its geographical strengths, where the Company has strategically placed production units in both the western and eastern parts of Indonesia, the Management has applied focused synergies for the location, brand and efficiency of regional distribution and sales to achieve the optimum price and profit margin. The Company is also seeking to maintain the existence of brands in locations with high potential in anticipation of increased production when the new plants come into operation. Through the application of this strategy, the Company s total sales volume in 2011, including exports, reached million tons, an increase of.

128 126 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Pada tahun 2012 Perseroan berencana meningkatkan kapasitas pemuatan (loading rate) di Tuban, mengoperasikan packing plant di Banyuwangi (Jawa Timur) dan Sorong (Papua Barat), dan mengembangkan gudang penyangga serta gudang distributor untuk mengoptimalkan cakupan pasar Perseroan. In 2012, the Company plans to increase its loading rate in Tuban, operate packing plants in Banyuwangi (East Java) and Sorong (West Papua), and develop buffer warehouses to optimize the Company's market reach. 10,0% dari 17,93 juta ton pada tahun Volume penjualan domestik mencapai 19,59 juta ton naik 11,1.% dari volume penjualan domestik tahun 2010 yang sebesar 17,64 juta ton. Sementara itu, volume penjualan ekspor mancapai ton, turun 63,4% dari volume penjualan tahun 2010 yang mencapai ton. Negara tujuan ekspor semen Perseroan pada tahun 2011 lalu adalah Srilanka dan Timor Leste. Penurunan volume ekspor disebabkan karena Perseroan lebih berkonsentrasi pada pasar domestik yang mengalami peningkatan signifikan. Sebagaimana disinggung pada uraian sebelumnya, konsumsi semen nasional di tahun 2011 meningkat 17,7%. Pertumbuhan volume penjualan domestik Perseroan sebesar 11,1% berada dibawah pertumbuhan konsumsi semen nasional tersebut. Hal ini terjadi karena kapasitas produksi membatasi Perseroan untuk mengikuti pertumbuhan semen dalam negeri di tahun Perseroan telah beroperasi pada tingkat utilisasi 99,1% dari total kapasitas produksi sebesar 20 juta ton pertahun. Sehingga dengan lebih rendahnya pertumbuhan produksi dibandingkan peningkatan konsumsi, pangsa pasar Perseroan menurun dari 43,3% di tahun 2010 menjadi 40,8% di tahun Namun demikian, angka tersebut menunjukan Perseroan masih tetap mendominasi pangsa pasar semen nasional. Seiring dengan pertumbuhan kapasitas di tahun 2012 melalui penyelesaian pembangunan pabrik baru dan realisasi program debottlenecking, Perseroan telah merintis optimalisasi kemampuan logistik untuk meningkatkan pelayanan (kecepatan distribusi) dalam memenuhi pertumbuhan permintaan domestik. Pada tahun 2012 Perseroan berencana meningkatkan kapasitas pemuatan (loading rate) di Tuban. mengoperasikan packing plant di Banyuwangi (Jawa Timur) dan Sorong (Papua Barat), dan mengembangkan gudang penyangga dan gudang distributor untuk mengoptimalkan cakupan pasar Perseroan. Kebijakan Harga dan Harga Jual Harga jual produk semen Perseroan ditinjau secara periodik. Perseroan menetapkan harga jual berdasarkan beberapa pertimbangan, mencakup diantaranya: Daya beli masyarakat. Tingkat permintaan semen. Tingkat persaingan di pasar. Kenaikan biaya produksi. Berdasarkan kebijakan tersebut di atas, harga jual rata-rata produk semen Perseroan selama tahun 2011 lalu mengalami peningkatan sebesar 2,9% untuk pasar domestik menjadi Rp / ton dari sebelumnya sebesar Rp 799,020/kg, sedangkan untuk pasar ekspor naik sebesar 28,6%, dari ekivalen Rp /ton menjadi sebesar Rp /ton, seperti ditunjukkan pada tabel berikut: 10.0% over the million tons in Domestic sales volume reached million tons, up 11.1% on domestic sales volume in 2010 of tons. Meanwhile, export sales volume reached 96,160 tons, a fall of 63.4% on the 2010 sales volume of 290,551 tons. In 2011, the Company exported cement to Sri Lanka and Timor Leste. The fall in export volume was caused by the Company concentrating on the domestic market, which experienced a significant increase. As noted in the previous paragraph, national cement consumption in 2011 rose 17.7%. The Company s share of domestic sales volume rose 11.1%, underperforming the growth in national cement consumption. This was due to the Company s limited production capacity, which prevented it from taking full advantage of the growth in demand. The Company has been operating at a 99.1% utilization rate of total capacity at 20 million tons per year. This has led to the Company losing market share as it has not been possible for its lower production growth to meet rising consumer demand; in 2010, the Company had 43.3% market share, while in 2011 this had fallen to 40.0%. However, this figure still demonstrates that the Company has a dominant share of the national cement market. In line with its increased capacity in 2012 with the completion of its new plants and the debottlenecking program, the Company has pioneered optimization of its logistical abilities to increase service (speed of distribution) and fulfill domestic demand. In 2012, the Company plans to increase its loading rate in Tuban, operate packing plants in Banyuwangi (East Java) and Sorong (West Papua), and develop buffer warehouses and distributor warehouses to optimize the Company s market reach. Price Policy and Sales Price The Company s cement sales price is periodically reviewed. The Company sets its sales prices based on various considerations, including: Consumer purchasing power Demand level for cement Level of market competition Increases in production costs Based on the above policy, the average sales price for the Company s cement during 2011 experienced a increase of 2.9% for the domestic market to Rp822,125/ton, up from the Rp799,020/kg/ton, while for the export market it rose 28.6%, from the equivalent of Rp481,007/ ton to Rp618,813/ton, as demonstrated in the table below: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

129 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 127 Pasar Market Satuan Unit Perubahan % Change % Domestik Domestic ton 822, , Ekspor Export ton 618, , Catatan: - Harga rata-rata di tingkat distributor - Ekspor dilakukan dalam bentuk bag, harga FOB. Jaringan Distribusi dan Fasilitas Pendukung Distribusi Perseroan terus berupaya menyempurnakan jaringan dan fasilitas pendukung distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan jaminan pasokan semen kepada seluruh konsumennya. Untuk mendukung efektifitas jaringan distribusi yang terdiri dari distributor utama, sub distributor dan toko-toko bangunan, Perseroan terus membangun dan menambah pelabuhan, packing plant, gudang penyangga, serta media transportasi darat dan laut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. (Selengkapnya lihat Segmen Fasilitas Pendukung Distribusi). Selain itu, Perseroan melakukan beberapa upaya lain, mancakup: Konsolidasi distributor dan penyediaan layanan online. Temu pelanggan secara periodik untuk subdistributor dan toko bangunan Edukasi ke kontraktor dan tukang Komunikasi Pemasaran Perseroan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekuitas merk dan loyalitas pelanggan guna mempertahankan posisi market leader. Untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen guna meningkatkan mutu produk dan layanan yang dimasa mendatang, Perseroan melakukan survey pasar secara periodik untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dari pasar meliputi: Tingkat kepuasan konsumen Identifikasi perubahan pola permintan konsumen, dan Mengetahui posisi produk merk Perseoan di benak konsumen. Survey juga dilakukan untuk menentukan media yang paling efektuf untuk digunakan sebagai sarana meningkatkan loyalitas dan brand image. Berdasarkan hasil survey tersebut, Perseroan memilih beberapa media untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran, yakni: televisi, media promo outdoor (billboard, neonbox, baliho, papan nama toko), media cetak (koran, majalah, tabloid), poster dan radio. Selama tahun 2011, Perseroan kemudian melakukan aktifitas atau program komunikasi pemasaran sebagai berikut: penayangan iklan di stasiun televisi Nasional iklan televisi di jaringan fokus media di gedunggedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan hotel di Jawa dan Bali. melalui majalah nasional setiap bulan dan juga komunikasi produk ke masyarakat luas tentang Note: - Average price at distributor level - Exports are in bag at FOB prices. Distribution Network and Supporting Distribution Facilities The Company seeks to further improve its network and supporting distribution facilities, which are spread across Indonesia, to increase certainty of cement supply for all consumers. To support the effectiveness of its distribution network, consisting of main distributors, subdistributors and building supply shops, the Company is continuing to build and add ports, packing plants, buffer warehouses, and land and sea transportation across Indonesia. (For more details see Supporting Distribution Facilities section). Furthermore, the Company is also: Consolidating distributors and the availability of online services. Holding periodic Customer Gatherings for sub-distributors and building supply shops. Educating contractors and laborers. Marketing Communication The Company is making various efforts to enhance brand equity and customer loyalty to maintain its position as market leader. To gain feedback from consumers to improve product quality and services in the future, the Company conducts periodic market surveys with a view to gaining a more complete view of the market, in particular: Level of customer satisfaction Identification of changes in customer demand patterns, and Understanding the position of the Company s brands in the minds of consumers. The survey is also conducted to define the most effective media to promote loyalty and brand image. Based on these survey results, the Company can utilize several media for its marketing communications, i.e. television, outdoor promotions media (billboards, neon sign boxes, banners and store signs), print media (newspapers, magazines, and tabloids), posters and radio. During 2011, the Company communicated its marketing message with the following media: Advertising on national television stations Television advertising on focused media networks in office buildings, shopping centers and hotels in Java and Bali. Advertising in monthly national magazines, and also placing information for the public.

130 128 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE aplikasi penggunaan produk dalam program rumah kokoh di surat kabar dan tabloid setiap dua minggu sekali. pemasangan billboard dan pemasangan shopsign untuk toko di wilayah pemasaran Perseroan. Menghadapi persaingan yang terus meningkat dan dalam rangka antisipasi peningkatan kemampuan produksi, Perseroan semakin memfokuskan program komunikasi pemasaran terhadap nilai produk dengan mengoptimalkan penggunaan media elektronik, media cetak, dan media luar ruang. Untuk menciptakan kelompok-kelompok pelanggan (pengguna) dan masyarakat yang loyal di setiap daerah, perseroan membentuk komunitas pengguna dan mengembangkan komunikasi yang melibatkan partisipasi aktif dari pengguna dan masyarakat. Selain itu, untuk mengikat loyalitas pelanggan, terutama saluran distribusi produk dalam jangka panjang Perseroan telah melaksanakan program poin, direct merchandising dan direct mail secara nasional untuk seluruh segmen pelanggan. Perseroan juga mendorong peran aktif distributor dalam mengembangkan gudang distributor untuk menjaga kecukupan stock di gudang distributor maupun di gudang toko. Untuk membantu meningkatkan efisiensi tingkat persediaan, Perseroan mengembangkan sistem informasi persediaan di gudang distributor yang terintegrasi dengan sistem informasi Perseroan. Pelayanan Pelanggan Untuk membangun komunikasi dua arah dengan pelanggan dan sekaligus untuk meningkatkan mutu layanan kepada konsumen, Perseroan melakukan berbagai hal, mecakup: Membuka layanan pengaduan pelanggan melalui beberapa saluran, yakni melalui telepon at large related to product use in the rumah kokoh section in newspapers and tabloids once every two weeks. Billboards and store signs in the Company s marketing areas. As the Company faces increasing competition, and in anticipation of rising production capacity, the Company is placing greater focus on product value marketing programs and optimizing the use of electronic media, print media, and outdoor media. To create a loyal group of customers (users) and loyalty in the public in every area, the Company has formed a customer community and is developing communication involving active participation from its customers and the public. In addition, to improve customer loyalty, especially for the long term, in product distribution channels, the Company is implementing a national point, direct merchandising and direct mail program for all customer segments. The Company is also encouraging the active participation of its distributors to develop distribution warehouses to ensure stock sufficiency at that level, as well as for store warehouses. To improve inventory level efficiency, the Company is developing an inventory information system for distribution warehouses, which is integrated with the Company s information system. Customer Service To develop two way communication with customers, while at the same time improving the quality of customer services, the Company is doing a variety of things, including: Opening a multiple channel customer complaint system, using toll-free telephone LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

131 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 129 bebas pulsa, surat, , dan SMS. Penerbitkan bulletin sebagai media komunikasi dengan Saluran Distribusi Semen Gresik. Pemberian cideramata kepada pimpinan distributor yang sedang merayakan ulang tahun. Perseroan menyelesaikan seluruh 48 (empat puluh delapan) keluhan pelanggan yang disampaikan sepanjang tahun 2011, dengan menerapkan berbagai tindakan, mencakup: Semua keluhan pelanggan yang masuk diterima dengan baik, dicatat dan segera di respon. Berkoordinasi dengan Tim Pelayanan Teknis untuk melakukan kunjungan dan klarifikasi ke Pelanggan yang menyampaikan keluhan. Apabila diperlukan, Tim Pelayanan Teknis, dengan fasilitas mobile bag, melakukan uji sample di lapangan. Melakukan evaluasi dan penyelesaian keluhan. Adapun rincian keluhan pelanggan yang diterima sepanjang tahun 2011 adalah sebagai berikut. numbers, letter, and SMS. Issuing a bulletin as a means of communicating with Semen Gresik Distribution Channels. Giving birthday gifts / souvenirs to lead distributors. The Company has resolved all 48 (forty eight) customer complaints it received during 2011, and has taken the following resultant actions: All customer complaints are accepted, noted and receive a prompt response. Coordination with the Technical Service Team leads to a site visit and explanation to the Customer making the complaint. Where necessary, the Technical Service Team will use mobile facilities to field test a sample. Evaluate and resolve complaints. Following are customer complaints received in Perseroan menyelesaikan seluruh keluhan pelanggan dan berkomitmen untuk memperbaiki layanan maupun mutu produk. The Company has settled all customer complaints and is committed to improving service and product quality. Jumlah Keluhan yang Masuk di tahun 2011 Number of Complaints in 2011 SG SP ST SGG KUALITAS QUALITY Warna Color 2 2 Long Setting Kuat Tekan Compressive Strength 1 1 Gagal Produk Product Failure 2 2 KEMASAN PACKAGING Pecah Split BERAT WEIGHT Selisih berat Weight Inconsistency 1 1 DISTRIBUSI DISTRIBUTION Keterlambatan kirim Late Distribution 3 3 Semen mengeras Hardened Cement 1 1 TOTAL Perseroan juga melakukan evaluasi secara tuntas terhadap setiap keluhan yang disampaikan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah terjadinya keluhan serupa. Selain itu Perseroan menyelenggarakan program kunjungan secara rutin oleh tim pelayanan teknis ke pelanggan pabrikan, ready mixed dan proyek guna memberikan pendampingan dalam pemrosesan semen menjadi produk lanjutan. Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pelanggan, Perseroan senantiasa menjaga mutu kantong semen yang digunakan dan mempertimbangkan dengan cermat volume dan berat total tiap zak semen untuk pasar retail. Bidang Produksi Kapasitas Terpasang dan Volume Produksi Sampai akhir tahun 2011 total kapasitas produksi semen terpasang Perseroan adalah sebesar ton, terdiri dari Semen Gresik ton, Semen Padang ton dan The Company also conducts a complete evaluation on every complaint and coordinates with the related parties to avoid the possibility of a recurrence. In addition, the Company organizes routine visits from the technical service team to manufacturing customers, ready mixed and project customers to provide guidance in processing cement into finished products. Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pelanggan, Perseroan senantiasa menjaga mutu kantong semen yang digunakan dan memeprtimbangkan dengan cermat volume dan berat total tiap zak semen untuk pasar retail. Production Installed Capacity and Production Volume To end 2011, the Company had a total installed capacity for cement production of 20 million tons, consisting of 9.4 million tons from Semen Gresik, 6.3 million tons from Semen Padang and.

132 130 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE 38.1 % Dari kapasitas produksi semen Nasional adalah total kapasitas Perseroan yang mencapai 20,0 juta ton di tahun From total national cement production levels, the Company s total production capacity reached 20.0 million tons in Semen Tonasa ton. Total kapasaitas terpasang tersebut adalah sekitar 38,1% dari kapasitas Nasional. Total kapasitas terpasang Perseroan ini segera meningkat menjadi sebesar 25 juta ton pada akhir tahun 2012, dengan selesainya pembangunan 2 unit baru berkapasitas masing-masing sebesar 2,5 juta ton. Produksi semen Perseroan pada tahun 2011 naik sebesar 8,9% menjadi ton dari sebesar ton di tahun Peningkatan realisasi produksi ditunjang oleh kinerja peralatan produksi yang lebih handal dan keberhasilan program peningkatan kapasitas terpasang perseroan melalui program Debottlenecking. Perkembangan produksi, kapasitan produksi dan utilisasi (dalam ton, kecuali dinyatakan lain) Aspek Aspect Perubahan % Change % Produksi Production 19,811,861 18,185, Kapasitas Capacity 20,000,000 19,000, Utilisasi Utilization 99.1% 95,7% 4.3 million tons from Semen Tonasa. This installed capacity was approximately 38.1% of National capacity. The Company s total installed capacity will soon increase to 25 million tons by end 2012 with the completion of its two new plants, each with a capacity of 2.5 million tons. The Company s cement production in 2011 rose 8.9% to 19,811,861 tons, up from 18,185,339 tons in This increase in realized production was supported by stronger production equipment performance and the success of the Company s installed capacity increase program through debottlenecking. Product, Capacity and Utilization on Development, (in tons, unless otherwise stated) Penggunaan Energi Dalam proses produksi semen, batubara merupakan bahan bakar utama untuk operasi kiln. Seiring dengan peningkatan produksi clinker dan substitusi pemakaian batubara dari medium ke low calory, maka total konsumsi batubara Perseroan di tahun 2011 menjadi sebesar ton, naik 16,0% dari penggunaan batubara di tahun sebelumnya, sebesar ton. Produksi clinker tahun 2011 naik sebesar 6,5%, dari ton di tahun 2010 menjadi sebesar ton. Selain batubara, proses produksi semen membutuhkan energi listrik yang cukup besar. Kebutuhan energi listrik Perseroan ditahun 2011, meningkat 6,9% menjadi sebesar dari konsumsi sebesar MWH di tahun 2010, seiring dengan peningkatan produksi semen. Energy Consumption In cement production, coal is used as the main fuel for kiln operations. In line with the increased production of clinker and the changing use of coal from medium to low calorie, the Company s total coal consumption in 2011 rose to 3,217,864 tons, up 16.0% from the previous year s 2,774,792 tons. The production of clinker in 2011 rose 6.5% from 15,047,100 tons in 2010 to 16,027,956 tons. Other than coal, the cement production process requires large amounts of electricity. The Company s electricity requirement in 2011 rose 6.9% to 1,893,788 MWh from the 1,771,356 MWh in 2010, in line with the increase in cement production. Tabel penggunaan energi utama, Main Energy Use, Jenis Energi Type of Energy Satuan Unit % Perubahan Change % Batubara Coal Ton 3,217,864 2,774, Listrik Electricity MWH 1,893,788 1,771, Total biaya energi berkisar 38% dari beban pokok pendapatan. Mempertimbangkan tarif dasar listrik maupun harga batubara yang cenderung meningkat, Perseroan kemudian melakukan langkah-langkah efisiensi untuk menekan biaya energi. Penerapan Produksi Berwawasan Lingkungan Sebagai upaya menerapkan proses produksi berwawasan lingkungan, Perseroan melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara berkesinambungan dengan menerapkan sistem manajemen terkait dengan lingkungan yang meliputi: SML ISO-14001:2004, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), OHSAS 18001:2007, menerapkan program continual improvement, 5R dan Sistem Saran yang Total cost of energy is approximately 38% of cost of revenue. Bearing in mind that electricity rates and the price of coal tend to increase, the Company has taken efficiency steps to reduce energy costs. Environmentally Friendly Production In its efforts to apply environmentally friendly production methods, the Company is implementing sustainable environmental management using related management system applications, including: ISO-14001:2004 for environmental management, SMK3, Occupational Health & Safety Management System OHSAS 18001:2007, 5R continual improvement program, and a Suggestion System, LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

133 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 131 seluruhnya terintegrasi dalam Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG). Perseroan juga ikut berpartisipasi aktif dalam upaya menurunkan efek pemanasan global (global warming) dengan menerapkan program Clean Development Mechanism (CDM), diantaranya: - Memanfaatkan biomass (sekam padi, serabut kelapa, bonggol jagung, tobacco waste, oil sludge, dan lain-lain) sebagai substitusi bahan bakar. - Mengembangkan Waste Heat Recovery Generation (WHPRG), yaitu pembangkit listrik yang memanfaatkan gas buang (panas) dari peralatan produksi. - Penggantian bahan perusak ozon secara bertahap seperti: bahan APAR, freon,dll. - Meningkatkan produksi Blended cement Proyek CDM Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban teregistrasi di UNFCCC pada tanggal 25 Februari 2011 dan sudah dilakukan persiapan untuk verifikasi CER yang dijadwalkan pertengahan tahun (Lihat pembahasan Pengelolaan Lingkungan, hal 94) all of which are integrated with the Semen Gresik Management System (SGMS). The Company also actively participates in efforts to reduce global warming through the application of its Clean Development Mechanism (CDM) program, including: - Use of biomass (rice husks, coconut fiber, corn husks, tobacco waste, oil sludge, and others) as a substitute fuel. - Development of a Waste Heat Recovery Generation (WHPRG), which generates electricity using (hot) exhaust gas from production equipment. - Gradual replacement of ozone-damaging materials such as: APAR, Freon, etc. - Increasing production of blended cement. The CDM program Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban was registered with UNFCCC on February 25, 2011 and has undergone preparations for CER verification, which is scheduled for mid (See discussion on Environmental Management, page94) Project WHPRG: Penghematan sambil menjaga kelestarian lingkungan WHPRG Project: Making Savings While Conserving the Environment Proses pembakaran terak menghasilkan panas buang yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber tenaga penggerak generator yang mampu menghasilkan listrik untuk digunakan sendiri. Perseroan telah membangun instalasi WHPRG di areal produksi Semen Padang dan mulai beroperasi sejak Oktober tahun Dari pengoperasian instalasi WHPRG tersebut Perseroan mendapatkan pasokan listrik dengan kapasitas sebesar 8 MVA untuk mengurangi kebutuhan suplai tenaga listrik dari PLN. Potensi penghematan yang dapat diperoleh dari operasional WHPRG tersebut adalah sekitar 10% dari kebutuhan operasional unit listrik di Padang dan mereduksi emisi gas CO2 sebesar ton per tahun. Memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh baik terhadap kinerja operasional maupun terhadap pelestarian lingkungan, Perseroan berencana mengembangkan WHPRG ini pada unit di Semen Gresik dan Semen Tonasa. The combustion process produces waste heat that can be used as a power source for a generator that is capable of producing electricity for its own use. The Company built the WHPRG installation at the Semen Padang operation area and started operations in October The operation of this WHPRG installation provides 8MVA electricity for the Company, reducing its requirements from electricity supplier PLN. Potential savings from the operation of the WHPRG installation are estimated at 10% of Semen Padang s operational requirements with a reduction in CO2 emissions of 43,000 tons per annum. Noting the benefits for both operational performance and environmental protection, the Company plans to build WHPRG units at Semen Gresik and Semen Tonasa..

134 132 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE perseroan melakukan inovasi untuk memproduksi semen berkualitas tinggi dengan biaya yang efisien. The Company innovates to produce high quality, cost efficient cement. Bidang Penelitian dan Pengembangan Perseroan melakukan Penelitian dan Pengembangan sebagai langkah strategis dalam upaya meningkatkan kinerja Perseroan melalui program inovasi, efisiensi dan continous improvement yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan dalam upaya menjamin meningkatnya pertumbuhan jangka panjang Perseroan maupun saat menghadapi periode penuh tantangan di tahun Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan mencakup: Pengembangan Produk Kegiatan penelitian dan pengembangan produk dilakukan untuk menghasilkan produk kualitas tinggi dengan biaya yang lebih efisien, meliputi: Pengembangan produk blended cement meliputi: Portland Pozzolan Cement (PPC), Special Blended Cement (SBC) dan Portland Composit Cement (PCC) yang diimplementasikan di semua pabrik milik Perseroan, Penelitian dan pengembangan di bidang aplikasi produk untuk mendukung pelanggan pabrikan, ready mix dan proyek. Research and Development T h e C o m p a n y c o n d u c t s research a n d development as part of its strategic steps to improve Company performance through i n n ovation, efficiency a n d continuous improvement programs, which are carried out consistently seeking to guarantee improvements in long term growth and in facing challenging times such as in Research and development activities include: Product Development Product research and development is conducted to create high quality, cost efficient products, including: Development of blended cement products, including: Portland Pozzolan Cement (PPC), Special Blended Cement (SBC) and Portland Composite Cement (PCC), all of which are produced at all the Company s plants; Product application to support factory customers, ready mix and project customers. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

135 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 133 Pengembangan Kemasan Perseroan melakukan kegiatan pengembangan kemasan dalam rangka efisiensi, menekan pengaruh kenaikan harga bahan baku kemasan dan menurunkan pemakaian kraft paper sebagai bentuk kepedulian terhadap efek pemanasan global, melalui: maksimalisasi penggunaan kantong yang lebih ekonomis, implementasi kantong kraft 2 ply 85 gsm menggantikan kantong kraft 90 gsm Pengembangan Bahan Baku dan Bahan Bakar Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan ini meliputi: Melakukan penelitian, pengembangan dan penerapan pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif (AFR) meliputi antara lain: fly ash, copper slag, gypsum purified, valley ash, oil sludge dan dust tobacco. Melakukan kajian untuk mencari sumber bahan baku baru antara lain melalui pemetaan dan eksekusi kepemilikan lahan potensial. Melakukan upgrade fasilitas produksi dan penambahan Coal Mill baru untuk penggunaan batubara low calorie. penggunaan bahan bakar alternatif (Alternative Fuel) dari biomass untuk mendukung efisiensi serta sebagai wujud kepedulian Perseroan dalam hal pengurangan efek gas rumah kaca (global warming). Pengamanan Energi dan Penghematan Energi Dalam upaya menjamin ketersediaan pasokan energi untuk keberlangsungan operasional pabrik dan efisiensi energi, Perseroan melakukan langkah-langkah: Melakukan kontrak jangka panjang batubara dengan perusahaan pertambangan batubara, Membentuk entitas anak yang bergerak di bidang pertambangan batubara Melakukan kontrak kerjasama dengan PLN dalam rangka pengamanan pasokan listrik serta untuk mendapatkan tarif listrik yang kompetitif Membangun Pembangkit Listrik 2 x 35 MW di Pabrik Tonasa Penghargaan Penelitian dan Pengembangan Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja inovasi di bidang penelitian dan pengembangan, Perseroan mendapatkan penghargaan kategori Lembaga Litbang di Industri Terbaik pada Anugerah Iptek Tahun 2011 Pranata Litbang (Prayogasala) yang diberikan langsung oleh Presiden RI pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-16 pada tanggal 10 Agustus Packaging Developments The Company has been conducting packaging developments in the interests of efficiency, reducing the influence of rising raw material prices, and reducing the use of craft paper out of concern for the effects of global warming, through: Maximizing the use of more economic bags; Using 2 ply 85 gsm, instead of 90 gsm, craft bags Raw Materials and Fuel Developments Developments in these areas include: Conducting research, develop and implement the use of alternative raw materials and fuels (AFR), including: fly ash, copper slag, purified gypsum, valley ash, oil sludge and tobacco dust. Conducting studies to find new sources of raw materials, including mapping and ownership execution of potential areas. Upgrading production facilities and adding new Coal Mills to make use of low calorie coal. Use of Alternative Fuel from biomass to support efficiencies, as well as a reflection of the Company s concern and efforts to reduce the effects of global warming. Securing and Saving Energy In its efforts to guarantee energy supply for the continuity of factory operations and in the interests of energy efficiency, the Company has taken the following steps: Entered into a long term coal contract with coal mining companies; Formed a coal mining subsidiary; Entered into a cooperative agreement with PLN to secure electricity supply and competitive tariff; Built a Power Plant with 2 x 35 MW capacity near the Tonasa plant. Research and Development Awards In appreciation of its innovative performance in research and development, the Company has received awards for Best Research and Development in Industry category at the 2011 Anugerah Iptek Pranata Litbang (Prayogasala) presented personally by the President of the Republic of Indonesia on the Celebration of 16th National Technology Day (Hakteknas) on August 10,

136 134 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE STORAGE PREPARATION OF OIL SLUDGE UNLOADING PROCESS Pemanfatan Limbah Industri Secara Co-Processing Co-Processing Industrial Waste IN TO ILC PUTSMEISTER PUMP Proses produksi terak yang memerlukan suhu tinggi juga dimanfaatkan oleh Perseroan untuk menunjukkan partisipasi dalam mengatasi limbah industri. Dapur tempat pembakaran terak dengan panas berkisar o C membuat beberapa jenis logam berat berubah menjadi senyawa oksida yang tidak berbahaya bagi lingkungan namun meningkatkan kualitas semen yang dihasilkan. Kondisi ini memungkinkan dapur terak tersebut difungsikan sebagai incinerator untuk mengolah limbah industri tertentu yang masuk kategori B3. Oleh karena itu sejak beberapa tahun terakhir Perseroan semakin mengintensifkan penggunaan bahan limbah industri tersebut dalam proses produksi terak, yakni copper slag, clay alumina, gypsum purified, dan fly ash. Copper slag merupakan limbah kategori B3 dari proses peleburan tembaga, kaya akan unsur besi dan silikat. Clay alumina, termasuk jenis B3 yang berasal dari proses absorpsi pada pengolahan minyak, Gypsum purified adalah limbah dari proses desulfurisasi PLTU dan petrochemical. Fly Ash adalah limbah pembakaran batubara pada PLTU berbahan bakar batubara. Tahun 2011, Perseroan memanfaatkan bahan-bahan limbah industri lain secara co-processing berkisar Ton. Mengingat dampak positifnya bagi lingkungan dan memberi nilai ekonomis, Perseroan akan terus mengembangkan pemanfaatan limbah dari industri tertentu sebagai bahan baku penolong alternatif. The slag production process requires high heat that is also used by the Company to demonstrate its management of industrial waste. In the kitchen, slag is heated in kilns at 1,300 o C, which causes various types of heavy metals to become oxidized compounds that are not dangerous to the environment, but do improve the resulting quality of cement. These conditions allow the slag kitchen to function as an incinerator processing certain industrial waste materials into category B3. For this reason, over the last few years, the Company has been intensifying the use of industrial waste in its slag production process, i.e. copper slag, clay alumina, purified gypsum and fly ash. Copper slag is a B3 category industrial waste formed in the process of smelting copper, rich in iron and silicate traces. Clay alumina is also categorized B3 and is derived from the absorption process in oil processing; purified gypsum is waste from the desulfurization process in steam power plants and for petrochemicals. Fly ash is a coal combustion waste from coal fired power plants. In 2011, the Company made use of approximately 681,668 tons of waste materials from other industries through co-processing. Noting the positive effect on the environment and the economic value, the Company will continue developing the use of waste from certain industries as an alternative fuel source. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

137 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 135 Uraian tinjauan kinerja keuangan berikut adalah cerminan hasil operasional Perseroan yang dijelaskan pada Bab Tinjauan Operasional. Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja member firm of Ernst & Young Global Limited. Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini harap memperhatikan Laporan Keuangan Konsolidasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini. Secara garis besar, pencapaian kinerja keuangan Perseroan diuraikan sebagai berikut: Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasian Tabel Ikhtisar Laba Rugi Konsolidasian Perseroan, (dalam Rp juta) The following financial performance review reflects the Company s operational performance as explained in the Operational Performance Chapter. This discussion and analysis refers to the Company s Consolidated Financial Statements for the years ending December 31, 2011 and 2010 presented in this Annual Report. The Financial Statements were audited by Public Accounting Firm Purwantono, Suherman & Surja a member firm of Ernst & Young Global Limited. The financial performance review refers to points in the Consolidated Financial Statements, which is an integral part of this Annual Report. Overall, the Company s financial performance is described as follows: Highlights of the Consolidated Income Statement Summary of the Company s Consolidated Income Statement, (in millions Rp) TINJAUAN KINERJA keuangan FINANCIAL PERFORMANCE REVIEW Perubahan % Changes % Laba Rugi Statements of Income Pendapatan Revenue 16,378,794 14,344, Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenue 8,891,868 7,534, Laba Bruto Gross Profit 7,486,926 6,810, Beban Usaha Operating Expenses 2,594,795 2,300, Laba Usaha Operating Income 4,892,131 4,509, Laba Bersih Net Income 3,925,442 3,633, EBITDA* 5,401,962 4,969, Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar (dalam ribuan) Total Outstanding Shares (in thousand of shares) Laba per Saham Dasar (Rupiah) Basic Earnings per Share (in Rupiah) Catatan * Dihitung dengan laba usaha (selain pendapatan dan beban operasi lainnya) ditambah dengan deplesi, depresiasi dan amortisasi. PENDAPATAN Pada tahun 2011 pendapatan Perseroan mencapai Rp miliar, meningkat 14,2% dibanding tahun 2010, yang sebesar Rp miliar. Kontribusi pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan semen sebesar 98,8% dan penjualan produk lain sebesar 1,2%. Kenaikan pendapatan tersebut terutama berasal dari peningkatan volume penjualan semen sebesar 10,0% dan peningkatan harga rata-rata semen domestik sebesar 2,9%. Di pasar domestik, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp miliar atau meningkat 14,8% di atas tahun sebelumnya yang sebesar Rp miliar, sedangkan pendapatan ekspor mengalami penurunan sebesar 52,9% menjadi sebesar Rp60 miliar dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp126 miliar, karena Perseroan lebih memfokuskan penjualan pada pasar di dalam negeri. 5,931,520 5,931, Notes * Calculated by operating income (excluded other operating income, expenses) plus depreciation and amortization. REVENUE In 2011, the Company achieved revenue totaling Rp16,378 billion, an increase of 14.2% compared to 2010, which totaled Rp14,344 billion. Contributions to revenue were 98.8% from cement sales, with other products contributing 1.2%. The increase in revenue was mainly due to an increase in cement sales at 10.0% and an average increase in domestic cement prices of 2.9% In the domestic market, the Company recorded revenue of Rp16,319 billion, an increase of 14.8% on the previous year s Rp14,218 billion, while export revenue decreased 52.9% to Rp60 billion in comparison to 2010 s Rp126 billion due to the Company focusing on sales in the domestic market. Pendapatan Perseroan naik sebesar 14,2% menjadi Rp16,378 miliar terutama berasal dari naiknya volume penjualan sebesar 10,0% dan naiknya ratarata harga jual semen domestik sebesar 2,9%. Company revenue increase nny 14.2% to Rp trillion, which is mainly contributed by a 10% increase in sales volume and an average domestic price increase for cement of 2.9%..

138 136 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Wilayah pemasaran Jawa berkontribusi sebesar 51,8% total pendapatan dan wilayah luar Jawa berkontribusi sebesar 47,8% dari total pendapatan Perseroan. The marketing area of Java contributes 51.8% of total revenue while the area outside Java contributes 47.8% of total revenue to the Company. Secara geografis, wilayah pemasaran Jawa memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp8.486 miliar atau 51,8% dari total pendapatan Perseroan dan tumbuh 19,0% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp7.134 miliar. Wilayah pemasaran luar Jawa memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp7.833 miliar atau 47,8% dari total pendapatan dan meningkat 10,6% dari tahun 2010 yang sebesar Rp7.084 miliar. Total volume penjualan semen Perseroan tahun 2011 adalah sebesar tercatat 19,72 juta ton atau meningkat 10,0% dari tahun 2010 yang sebesar 17,93 juta ton. BEBAN POKOK PENDAPATAN Beban pokok utama dalam proses pembuatan semen adalah biaya bahan bakar (batubara), tenaga listrik, biaya distribusi dan biaya kemasan. Dua komponen beban pokok, yakni bahan bakar dan biaya listrik mendominasi dengan kontribusi total sekitar 40% beban pokok. Untuk mengendalikan peningkatan komponen utama beban pokok ini, Perseroan melakukan berbagai upaya untuk menekan laju kenaikan beban pokok produksi, seperti penjelasan berikut. Geographically, the marketing area of Java provided the largest contribution to revenue at Rp8,486 billion, or 51.8% of the Company s total revenue and grew 19.0% over the previous year s Rp7,134 billion. The marketing area outside Java contributed Rp7,833 billion or 47.8% of total revenue, an increase of 10.6% on 2010 s Rp7,084 billion. The Company s total cement sales for 2011 reached million tons or an increase of 10.0% over the million tons sold in COST OF REVENUE The main costs in cement production are for fuel (coal), electricity, distribution and packaging. Two of these main components, fuel and electricity, dominate with a total contribution of approximately 39% of the cost of revenue. To control increases in these main components, the Company has applied various steps to reduce the cost of revenue, as summarized below. Komposisi Beban Pokok Tahun 2011 (%) Cost Composition 2011 (%) Komposisi Beban Pokok Tahun 2010 (%) Cost Composition 2010 (%) 38% 29% 39% 28% 7% 16% 11% 7% 15% 11% Bahan Bakar Fuel Listrik Electricity Distribusi Distribution Kemasan Packaging Fabrikasi lain Other Manufacturing Beban pokok pendapatan Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp8.892 miliar, naik 18,0% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp7.534 miliar. Beberapa komponen beban pokok utama yang mempengaruhi kenaikan tersebut dan upaya yang dilakukan manajemen untuk mengendalikannya adalah: Biaya Energi Komponen biaya energi yang utama adalah bahan bakar dan listrik yang masing-masing mencapai 29% dan 11% dari total beban pokok pendapatan. - Bahan bakar (batubara) Harga batubara selama tahun 2011 mengalami peningkatan, akibat meningkatnya penggunaannya sebagai bahan bakar PLTU di The Company s cost of revenue in 2011 was amounted of Rp8,892 billion, an increase of 18.0% from the previous year s Rp7,534 billion. Several main cost components influenced this increase and efforts taken by the Management to control them are as follow: Energy Costs The main components of energy costs are fuel and electricity, amounting to 29% and 11% of total cost of revenue respectively. - Fuel (coal) The price of coal during 2011 increased as a result of its increasing use as fuel in power plants in Indonesia and across Asia, as well LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

139 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 137 dalam negeri maupun di kawasan Asia serta keterbatasan pasokan dari Australia sebagai dampak banjir besar di kawasan tambang batubara, Queensland, di akhir tahun Pasokan dari Australia ini diprakirakan baru pulih pada tahun 2012 mendatang. Harga Batubara Acuan (HBA) pada akhir tahun 2011 adalah sebesar USD 112,67/ton meningkat 9,0%dari harga Desember 2010 sebesar USD103,41. Perseroan menyadari bahwa biaya batu bara merupakan komponen terbesar dari struktur beban pokok pendapatan, oleh karena itu Perseroan melakukan upaya yang serius dalam hal pengendaliannya. Upaya yang dilakukan Perseroan antara lain mengatur komposisi pemakaian batubara pada tingkat kalori yang tepat untuk memperoleh harga yang efisien dan menjaga optimasi tingkat Heat Consumption. Pengendalian beban pokok ini berdampak signifikan terhadap keseluruhan beban pokok per ton produk. - Listrik Kenaikan tarif dasar listrik yang diberlakukan mulai pertengahan 2010 dari Rp584/ kwh menjadi Rp605/kwh merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kenaikan biaya listrik di tahun Selain hal tersebut penambahan daya sebagai akibat dari beroperasinya mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi juga mempengaruhi kenaikan tersebut. Menyadari hal tersebut, Perseroan melakukan upayaupaya untuk meminimalisasi pengaruh yang timbul dengan cara sebagai berikut: Membangun Power Plant Mengoperasikan sumber listrik sendiri berbahan bakar batubara yang lebih efisien. Inovasi teknologi, yakni membuat generator listrik dengan bahan bakar gas buang proses produksi (WHPRG) (lihat kembali Penelitian dan Pengembangan, Penggunaan Energi, hal. 133). Kampanye hemat listrik non-operasional. Distribusi Adanya peningkatan aktifitas pengiriman ke gudang penyangga dan packing plant dalam rangka mengoptimalkan utilisasi gudang penyangga dan packing plant serta adanya regulasi di beberapa daerah yang membatasi batas maksimum berat muatan yang diangkut turut mempengaruhi peningkatan biaya distribusi. Hal ini membuat Perseroan senantiasa mencari jalan untuk menjamin pasokan dan mendapatkan pola distribusi yang efisien. Berbagai cara yang dilakukan manajemen dalam mengendalikan beban distribusi ini mencakup: - Penerapan sinergi distribusi dan pemasaran dari ketiga perusahaan untuk memasok as due to restricted supply from Australia as a result of the extensive flooding in the coal mining area of Queensland at the end of Supplies from Australia are not expected to recover until The Coal Reference Price (HBA) at the end of 2011 was US$112.67/ton, an increase of 9.0% compared to the price in December 2010 of US$ The Company realizes that the cost of coal is the largest component in the cost of revenue structure. Therefore, the Company is taking serious steps to control this, such managing coal usage to that with the most appropriate calories for more efficient pricing and to maintain optimum levels of heat consumption. Control over this cost component has had a significant effect on overall cost per ton of product. - Electricity The mid-2010 increase in the basic electricity tariff from Rp584/kwh to Rp605/kwh was one of the main causes of the increasing cost of electricity in In addition, the operation of new machinery to increase production capacity also resulted in increased use of electricity. Therefore the Company took steps to minimize this effect as follow: Building a Power Plant Operating the Company s power plants using more efficient coal. Technical innovations, including creating a generator utilizing exhaust gas produced during the production process (WHPRG) (see Research and Development, Energy Use, page 133). A campaign to save electricity for nonoperational use. Distribution There have been increased deliveries to buffer warehouses and packing plants to optimize buffer warehouse and packing plant utilization, as well as regulations in some areas that limit the maximum load carried, which have contributed to increased distribution costs. Hence the Company to continually seek ways to secure supplies and find the most efficient distribution pattern. The management has applied the following measures to control distribution costs, including: - Applying distribution and marketing synergy between the three companies supplying.

140 138 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE perseroan melaksanakan berbagai program efisien dan menerapkan hasil inovasi kegiatan litbang untuk mengendalikan beban pokok produksi. The Company has implemented various efficiency programs and applied innovations resulting from research and development to control costs of manufacturing. semen ke pasar utama dengan jarak yang terdekat. (lihat kembali uraian Program Sinergi dan Revenue Management, hal 77). - Pembangunan packing plant dan pelabuhan bongkar muat di area strategis, untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan distribusi. (lihat kembali uraian Perkembangan Proyek Strategis, hal 79). Kemasan Sekalipun kebutuhan kantong kemasan dipenuhi oleh produksi entitas anak, namun kenaikan harga kertas kraft yang rata-rata mencapai angka diatas 20% di tahun 2011, membuat manajemen menerapkan langkah penghematan, yakni mencakup: - Inovasi kantong kemasan dari 3 ply, menjadi 2 ply (Lihat uraian Penelitian dan pengembangan, Pengembangan kemasan, hal 133). - Implementasi kantong kraft 2 ply 85 gsm menggantikan kantong kraft 90 gsm. Biaya Fabrikasi Lainnya Sebesar 38% beban pokok terdiri atas biaya bahan baku, bahan penolong, pemeliharaan dan lain-lain. Perseroan melakukan upaya efisiensi untuk mengendalikan peningkatan biaya ini. Berbagai upaya tersebut, membuat tingkat kenaikan beban pokok pendapatan per ton produk berhasil dibatasi pada kisaran 7,4%, dari Rp421 ribu/ ton di tahun 2010 menjadi sebesar Rp452 ribu/ton ditahun Namun demikian jika dilihat dari rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan (COGS to Revenue), maka rasio ini di tahun 2011 adalah sebesar 54,3% atau naik sebesar 1,8% dari tahun sebelumnya yang sebesar 52,5%. Perseroan akan terus menerapkan hasil-hasil kegiatan Penelitian dan Pengembangan, sehingga besaran beban pokok pendapatan ini dapat ditekan dan dikendalikan melalui usaha-usaha sinergi, efisiensi dan aplikasi inovasi untuk membatasi laju kenaikan beban pokok produksi yang dilakukan Perseroan menunjukkan hasilnya. Laba Bruto Kenaikan pendapatan Perseroan yang mampu diimbangi dengan pengendalian atas beban pokok pendapatan membuat laba bruto Perseroan di tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 9,9% dari angka Rp6.810 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp7.487 miliar di tahun Sedangkan marjin laba bruto Perseroan turun menjadi 45,7% dibanding 47,5% di tahun Beban Usaha Beban usaha Perseroan tahun 2011 sebesar Rp2.595 miliar atau meningkat 12,8% dari tahun sebelumnya sebesar Rp2.300 miliar. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan beban penjualan sebesar 11,9%, sehingga di tahun 2011 menjadi sebesar Rp1.380 miliar serta beban umum dan administrasi yang naik sebesar 16,7%, menjadi cement to the main markets with the closest distance. (see Synergy Program and Revenue Management, page 77) - Construction of packing plants and loading and unloading ports in strategic areas to improve transportation and distribution efficiencies. (See Development of Strategic Projects, page 79) Packaging Even though the need for packing bags is supplies by production in a subsidiary company, the price of craft paper has increased on average by over 20% in 2011, prompting the management to apply the following measures: - The innovation to replace 3 ply paper with 2 ply paper for packing bags. (see Research and Development, Packaging developments, page 133) - Implementing use of 2 ply 85 gsm craft paper to replace 90 gsm craft paper. Other Manufacturing Cost accounted for 38% of total cost consisting of raw materials, supporting material, maintenance, etc. The Company has introduced an efficiency program to manage the cost. These various efforts have resulted in the increase in cost of revenue per ton of product being limited to approximately 7.4%, from Rp421 thousand/ton in 2010 to Rp452 thousand/ton in However, by the ratio cost of revenue against revenue (COGS to Revenue), in 2011 the ratio was 54.3% or an increase of 1.8% over the previous year s 52.5%. The Company will continue to apply the results of its Research and Development to reduce and control the cost of revenue through synergy, efficiency and the application of innovations that have shown significant results. Gross Profit The increased revenue and the Company s ability to control the cost of revenue has resulted in an increase in gross profit in 2011 of 9.9% from Rp6,810 billion in 2010 to Rp7,487 billion in The Company s gross profit margin has decreased to 45.7% compared to 47.5% in OPERATING EXPENSES The Company s operating expenses in 2011 was amounted to Rp2,595 billion, an increase of 12.8% from the previous year s Rp2,300 billion. This increase was mainly due to the increase of selling expenses at 11.9%, that in 2011 selling expenses was amounted of Rp1,380 billion, while general and administration expenses increased 16.7% to LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

141 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE COMPANY PROFILE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 139 sebesar Rp1.269 miliar dan pendapatan operasi lainnya bersih sebesar Rp54 miliar. Komposisi Utama Beban Usaha, (dalam Rp miliar) Main Composition of Operating Expenses, (in billions Rp) 1,269 1,380 1,087 1,234 Rp1,269 billion and net other operating income of Rp54 billion. Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses Beban Penjualan Selling Expenses Kenaikan beban usaha terutama disebabkan oleh naiknya beban penjualan sebesar 11,9%. Increase in operating expenses were mainly caused by a rise in selling expense by 11.9% Komponen utama beban penjualan di tahun 2011 terdiri atas ongkos angkut dan bongkar, sebesar Rp1.109 miliar (80,3%), biaya promosi sebesar Rp113 miliar (8,3%), Gaji, upah dan remunerasi lain sebesar Rp106 miliar (7,7%), serta biaya-biaya lainnya sebesar Rp52 miliar (3,8%). Kenaikan beban penjualan terutama disebabkan oleh naiknya beban ongkos angkut dan bongkar seiring dengan meningkatnya volume pengiriman semen ke pelanggan. The main components of selling expenses in 2011 consisted of transportation and handling of Rp1,109 billion (80.3%), promotion expenses of Rp113 billion (8.3%), salaries, allowances and other remuneration at Rp106 billion (7.7%), and other costs amounting to Rp52 billion (3.8%). The main factor for the increase in the selling expenses was the increase in expenses for transportation and handling, which were in line with the increased volume of cement deliveries to customers. Komponen Beban Penjualan, (dalam Rp miliar) Selling Expenses Components, (in billions Rp) , Untuk mengendalikan komponen biaya ini, manajemen menerapkan strategi revenue management, dimana penjualan difokuskan pada area dengan tingkat margin maksimal. Upaya lain yang dilakukan adalah membangun packing plant untuk menekan ongkos angkut dan biaya bongkar per ton produk yang didistribusikan Lain-lain Others Gaji, Upah dan Remunerasi Lainnya Salaries Allowance and Other Remuneration Promosi Promotion Ongkos Angkut & Bongkar Transportation and Handling To control these cost components, the m a n a g e m e n t h a s a p p l i e d a r e v e n u e management strategy, in which sales are focused in areas with maximum margins. Other efforts applied is building packing plants to reduce transportation and handling costs per ton of distributed product. Kenaikan beban penjualan terutama disebabkan oleh naiknya beban ongkos angkut dan bongkar seiring dengan meningkatnya volume pengiriman semen ke pelanggan. The increase in selling expense mainly due to an increase in transportation and handling which wer in line with the increased volume of sales delivered to customers..

142 140 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Komponen biaya utama dari beban umum dan administrasi adalah biaya terkait SDM dan Perseroan memandang komponen biaya ini sebagai salah satu tools untuk memotivasi peningkatan kinerja individual maupun Perseroan secara keseluruhan. The main cost component in general and administration expenses is related to Human Capital and the Company views this cost component as a motivational tool to improve individual and overall performance of the Company. Komponen Beban Umum dan Administrasi, (dalam Rp miliar) General and Administration Expenses Components, (in billions Rp) Komponen utama beban umum dan adminstrasi di tahun 2011 adalah biaya gaji, upah dan remunerasi lainnya sebesar Rp571 miliar (45,0%), biaya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp211 miliar (16,6%), biaya pemeliharaan sebesar Rp98 miliar (7,7%), biaya kantor sebesar Rp64 miliar (5,1%) dan biaya lainnya. Mengingat komponen biaya utama dari beban umum dan administrasi adalah biaya terkait SDM, maka Manajemen lebih memandang komponen biaya ini sebagai salah satu tools untuk memotivasi peningkatan kinerja individual maupun Perseroan secara keseluruhan. Salah satu jalan yang ditempuh adalah mengaitkan kinerja, yang dinilai dengan tools balanced scorecard dan ketercapaian key performance indicator (KPI) dengan besaran bonus karyawan. (Lihat kembali uraian Pengelolaan SDM, Manajemen Kinerja, hal 87). Pengelolaan komponen beban usaha ini membuat tingkat efisiensi biaya ini yang diukur dengan rasio beban usaha terhadap total pendapatan (SGA to Revenue) di tahun 2011 adalah sebesar 15,8%, sedikit menurun dari rasio di 2010 yang sebesar 16,0% Lain-lain Others Keperluan Kantor Office Supplies Pemeliharaan Maintenance PKBL Partnership Program & Community Development Gaji, Upah dan Remunerasi Lainnya Salaries Allowance and Other Remunerations The main component of general and administration expenses in 2011 was salaries, allowances and other remuneration amounting to Rp571 billion (45.0%), Partnership and CommunityProgram Development amounting to Rp211 billion (16.6%), maintenance costs of Rp98 billion (7.7%), office supplies of Rp64 billion (5.1%) and other expense. Considering that the main cost component in general and administration expenses is related to human capital the management tends to view this component as a motivational tool to improve individual and overall performance of the company. One of the methods applied is to link employee performance, which is assessed using the balanced scorecard tool and key performance indicators (KPI) achievements, to the employee bonus. (see HR Management, Performance Assessment, page87). Management of this cost component resulted in the level of cost efficiencies measured by the ratio operating expenses to total revenue (SGA to Revenue) in 2011 decrease slightly to 15.8% from the 2010 ratio of 16.0%. Penghasilan/(Beban) Lain-lain Pada tahun 2011 Perseroan membukukan pendapatan lain-lain (net) sebesar Rp183 miliar, turun 10,2% dari nilai sebesar Rp203 miliar di tahun Penyebab utama penurunan ini adalah turunnya tingkat bunga dari penempatan dana kas dan setara kas dalam rupiah maupun dalam mata uang asing dengan rentang tingkat bunga 3,9%-8,7% (rupiah) dan 2,0%-2,7% (USD). Dengan demikian, pendapatan keuangan Perseroan di tahun 2011 adalah sebesar Rp210 miliar turun 8,4% dari tahun 2010, sebesar Rp230 miliar. (Lihat uraian Kas dan Setara Kas, hal 143). Selain itu, Perseroan juga menanggung biaya keuangan dengan nilai sebesar Rp28 miliar di tahun LABA USAHA, MARJIN DAN EBITDA Dengan memperhitungkan beban usaha seperti dijelaskan diatas, Perseroan mencatat laba usaha tahun 2011 sebesar Rp4.892 miliar atau meningkat 8,5% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4.510 OTHER INCOME /(EXPENSES) In 2011, the Company recorded other income (net) of Rp183 billion, a decrease of 10.2% from the Rp203 billion in This decrease was due to the lower rate of interest received on cash and cash equivalent funds placed in rupiah and foreign currencies with a range of interest rates at 3.9% % (rupiah) and 2.00% - 2.7% (USD). Thus, in 2011, the Company s finance income amounted to Rp210 billion, a decrease of 8.4% from interest received in 2010, which amounted to Rp230 billion. (see Cash and Cash Equivalent, page 143). Meanwhile, the Company had finance costs of Rp28 billion in OPERATING INCOME, MARGINS AND EBITDA By taking into account operating expenses as explained above, the Company has recorded operating income in 2011 of Rp4,892 billion, or an increase of 8.5% compared to the previous year s LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

143 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 141 miliar, namun marjin laba usaha menjadi 29,9% atau turun 1,5% dari tahun 2010 yang sebesar 31,4%. EBITDA tahun 2011 mencapai Rp5.402 miliar atau meningkat 8,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4.970 miliar namun marjin EBITDA Perseroan turun 1,6% dari 34,6% di tahun 2010 menjadi sebesar 33,0% pada tahun BEBAN PAJAK PENGHASILAN Jumlah beban pajak adalah sebesar Rp1.135 miliar, naik 6,7% dari Rp1.064 miliar di tahun 2010 seiring dengan naiknya laba sebelum pajak penghasilan sebesar 7,8%. Sesuai Undang-Undang (UU) No.7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan yang diubah untuk keempat kalinya dengan UU No.36 Tahun 2008 yang mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat, menjadi tarif tunggal, yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 menjadi sebesar 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Revisi UU ini berlaku efektif sejak 1 Januari Di samping itu, sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tanggal 30 Desember 2008, Perseroan juga tetap memperoleh penurunan tambahan tarif pajak penghasilan sebesar 5% sebagai insentif karena memenuhi kriteria sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan tersebut. Dengan pemenuhan seluruh ketentuan perpajakan sebagaimana disinggung diatas, Perseroan membayar pajak senilai Rp1.135 miliar ke kas negara. Sepanjang tahun pelaporan Perseroan senantiasa memenuhi kewajiban pembayaran pajak dengan baik, sehingga tidak ada sengketa perpajakan yang harus diselesaikan. Kepentingan Non Pengendali Kepentingan non pengendali atas laba bersih entitas anak naik 15,2% menjadi Rp30 miliar, disebabkan terjadinya kenaikan kinerja keuangan beberapa entitas anak. Laba Bersih dan Laba Per Saham Dasar Dengan perhitungan beban pajak tersebut, Perseroan mampu membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp3.925 miliar atau meningkat 8,0% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp3.633 miliar sehingga marjin laba bersih mencapai 24,0% atau turun 1,4% dari tahun lalu yang sebesar 25,3%. Laba bersih per saham dasar menjadi Rp662 per lembar atau meningkat 8,0% dari tahun 2010 sebesar Rp613 per lembar saham yang menunjukkan Perseroan kembali mampu memberikan peningkatan nilai kepada pemegang saham. LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Perseroan memiliki pendapatan komprehensif lain terkait dengan keuntungan yang belum direalisasi atas investasi efek dan cadangan atas lindung nilai arus kas, masing-masing sebesar Rp363 juta dan Rp5 miliar, sehingga laba komprehensif tahun berjalan setelah pajak adalah sebesar Rp3.961 miliar, naik 8,3% dari tahun 2010 sebesar Rp3.656 miliar. Rp4,510 billion. However, the operating income margin is 29.9% or a decrease of 1.5% from the 31.4% in EBITDA in 2011 reached Rp5,402 billion, an increase of 8.7% compared to the previous year s Rp4,970 billion. However, the Company s EBITDA margin decreased 1.6% from 34.6% in 2010 to 33.0% in INCOME TAX EXPENSE Income tax expenses amounted to Rp1,135 billion, an increase of 6.7% from Rp1,064 billion in 2010 in line with the increased profits before income tax of 7.8%. In accordance with Law No.7/1983 on Income Tax, which was amended four times resulting in Law No.36/2008 covering changes to income tax rates for business entities, which having previously used incremental tax rates using a single tariff of 28% for the fiscal year 2009, becoming 25% for fiscal year 2010 and so on. This revised Law came into effect as of January 1, In addition, in accordance with of the Minister of Finance Regulation No. 238/PMK.03/2008 dated December 30, 2008, the Company continues to receive an additional 5% reduction on its income tax rate as an incentive for fulfilling all the criteria of this regulation. In compliance with all the tax provisions mentioned above, the Company paid Rp1,135 billion for Corporate income tax. Throughout the reporting year, the Company continued to fulfill its tax obligations, and therefore there are no tax disputes to be resolved. Non-Controlling Interests Non-controlling interests for net profit from subsidiaries increased 15.2% to Rp30 billion due to improved financial performance in subsidiaries. NET PROFIT AND BASIC EARNIngS PER SHARE By taking into account tax expenses as mentioned above, the Company was able to record profit attributed to the parent company totaling Rp3,925 billion, or an increase of 8.0% compared to the previous year at Rp3,633 billion, thus net margin was 24.0%, or a decrease of 1.4% over the previous year s 25.3%. Basic earnings per share were Rp662, an increase of 8.0% over the Rp613 in 2010, showing that the Company was able to provide value added for its shareholders. COMPREHENSIVE income for the year The Company had other comprehensive income related to unrealized gain on investment in securities and cash flow hedge reserve amounting to Rp363 million and Rp5 billion respectively. Therefore, total comprehensive income for the year after tax was amounted to Rp3,961 billion, an increase of 8.3% from the previous year s Rp3,656 billion..

144 142 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Ikhtisar Keuangan Financial Highligths Ikhtisar posisi keuangan konsolidasian (dalam rp juta) Perubahan % Changes % Aset Lancar Current Assets 7,646,145 7,345, Investasi pada Entitas Asosiasi Investments in Associates 80,193 69, Aset Tetap-bersih Fixed Assets-net 11,640,692 7,662, Aset Tidak Lancar Lainnya- bersih Other Non-Current Assets-net CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION HIGHLIGHTS (in millions rp) 294, , Total Aset Total Assets 19,661,603 15,562, Liabilitas Lancar Current Liabilities 2,889,137 2,517, Liabilitas Tidak Lancar Non - Current Liabilities 2,157, , Total Liabilitas Total Liabiities 5,046,506 3,423, Total Ekuitas Total Equity 14,615,097 12,139, aset perseroan naik 26% menjadi 19,6 triliun. The Company s assets increased 26% to Rp19.6 trillion. Aset Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp miliar, atau naik 26,3% dari saldo 31 Desember 2010, sebesar Rp miliar. Total aset tersebut terdiri dari 38,9% aset lancar dan 61,1% aset tidak lancar. Komposisi ini berubah jauh dari komposisi aset di tahun 2010 yang terdiri dari 47,2% aset lancar dan 52,8% aset tidak lancar. Perubahan komposisi tersebut terjadi karena adanya kenaikan jumlah aset lancar sebesar 4,1% dari sebesar Rp7.346 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp7.646 miliar. Disisi lain terjadi peningkatan saldo aset tetap bersih sebesar 51,9% dari saldo sebesar Rp7.663 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp miliar di akhir tahun Penjelasan atas perubahan pada pos-pos laporan posisi keuangan utama yang mempengaruhi perubahan komposisi aset lancar maupun tidak lancar tersebut adalah sebagai berikut: ASSETS As of December 31, 2011, the Company had total assets amounted to Rp19,662 billion, an increase of 26.3% from the balance per December 31, 2010 of Rp15,563 billion. These total assets consist of 38.9% current assets and 61.1% non-current assets. This composition has changed significantly compared with the asset composition of 2010, which consisted of 47.2% current assets and 52.8% non-current assets. The change in the asset composition are due to a increase in the amount of current assets of 4.1%, from Rp7,346 billion in 2010 to Rp7,646 billion in On the other hand, fixed assets have increased 51.9% from Rp7,663 billion in 2010 to Rp11,641 billion as of December 31, An explanation of changes in the main financial position items resulting in the composition of current and non-current assets is as follows: Aset Lancar Rincian Aset Lancar (dalam Rp juta) Keterangan Description 2011 Porsi Portion Current Assets Details of Current Assets (in millions Rp) 2010 Porsi Portion Perubahan % Change % Kas dan setara kas Cash and cash equivalents 3,375, % 3,664, % -7.9 Kas yang dibatasi penggunaannya 53, % 124, % Restricted cash Investasi jangka pendek Short-term Investments 253, % 115, % Piutang usaha - bersih Trade receivables - net 1,828, % 1,716, % 6.5 Piutang lain-lain - bersih Other receivables - net 35, % 47, % Persediaan - bersih Inventories - net 2,006, % 1,624, % 23.5 Uang muka Advances 49, % 33, % 49.8 Beban dibayar dimuka Prepaid expenses 26, % 13, % 90.5 LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

145 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 143 Keterangan Description 2011 Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Porsi Portion 2010 Porsi Portion Perubahan % Change % 17, % 5, % Jumlah Total 7.646, % 7,345, % 4.1 Komposisi utama aset lancar adalah kas dan setara kas, 44,1%, Piutang usaha, 23,9%, Persediaan 26,2%, investasi jangka pendek 3,3%, kas yang dibatasi penggunaanya 0,7%, uang muka 0,6% dan lainnya 1,7%. Peningkatan aset lancar hingga sebesar 4,1% tersebut diatas adalah akibat perubahan posisi pospos utama aset lancar tersebut, yakni pos laporan posisi keuangan kas dan setara kas turun sebesar 7,9% dan kas setara kas yang dibatasi penggunaannya turun sebesar 57,3%, sedangkan pos piutang usaha naik 6,5%, persedian naik 23,5%, investasi jangka pendek naik 118,7% dan uang muka naik 49,8%. Penjelasan atas penyebab perubahan posisi aset lancar tersebut adalah sebagai berikut. The main composition of current assets is cash and cash equivalents at 44.1%, trade receivables at 23.9%, inventories at 26.2%, short term investments 3.3%, restricted cash 0.7%, advance payments 0.6% and others 1.7%. The increase in current assets of 4.1% is due to the change in the main current assets items above, i.e. financial position items cash and cash equivalent decreasing 7.9% and restricted cash and cash equivalents decreasing 57.3%, while trade receivables increased 6.5%, inventories increase 23.5%, short term investments increased 118.7% and advance payments increased 49.8%. Explanations for the changes to current asset positions are as follows. Penuruan akun kas dan setara kas serta kas yang dibatasi penggunaannya disebabkan oleh penggunaan dana untuk penyelesaian pembangunan proyek strategis. The decrease in the restricted cash and cash equivalents were due to the use of funds to complete strategic construction projects. Kas dan Setara Kas Serta Kas setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Pengelolaan kas dan setara kas dilakukan secara prudent melalui manajemen cash cycle yang optimal dan pembentukan manajemen portfolio yang sehat atas excess cash Perseroan dengan tetap memperhatikan risk dan return yang menguntungkan. Cash and Cash Equivalents and Restricted Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents have been managed prudently with optimum cash cycle management and a healthy portfolio for excess cash, which takes into account risk and profitable return. Rincian Kas dan Setara Kas (dalam Rp juta) Cash and Cash Equivalents (in millions Rp) Keterangan Description 2011 Porsi Portion 2010 Porsi Portion Perubahan % Change % Kas Cash 2, % 1,634 0,0% 27,9 Bank Banks Rupiah 179, % 187, % -4.3 Dolar Amerika USD 3, % 11, % Euro 2, % 10, % Dolar Singapura SGD % % 59.6 Total Bank 185, % 208, % Deposito Deposits Rupiah 3,336, % 3,420, % -2.4 Dolar Amerika USD - 0.0% 39, % Euro - 0.0% 127, % Total Deposito Total Deposits 3,336, % 3,587, % -7.0 Total Kas dan Setara Kas Total Cash and Cash Equivalents 3,524, % 3,797, % -7.2 Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2011 yang terdiri dari kas sebesar Rp3.524 miliar, ditempatkan di rekening giro sebesar Rp185 miliar atau 5,3% serta deposito berjangka dan call deposits sebesar Rp3.337 miliar atau sebesar 94,7%. Cash and cash equivalents at the end of 2011 which consisted of cash of Rp3.524 billion, placed in a checking account at Rp185 billion, or 5.3% and time deposits and call deposits amounting to Rp3.337 billion or by 94.7%..

146 144 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Kas dan Setara Kas Per Mata Uang (Dalam Rp juta) Cash and Cash Equivalents Per Currency (in millions Rp) Keterangan Description 2011 Porsi Porsi Perubahan % 2010 Portion Portion Change % Rupiah 3,517, % 3,608, % -2.5 Dolar Amerika USD 3, % 50, % Euro 2, % 137, % Dolar Singapura SGD % % 62,5 Total Kas dan Setara Kas Total Cash and Cash Equivalents 3,524, % 3,797, % -7.2 Dari dua tabel tersebut tampak bahwa penurunan terbesar terjadi pada komponen deposito dalam mata uang dolar. Hal ini karena kedua jenis instrumen tersebut adalah komponen dana yang dialokasikan untuk pembelian mesin dan peralatan unit pabrik baru yang didatangkan dari Eropa. Perseroan menganggarkan dana pembelian tersebut dalam mata uang yang relevan agar terhindar dari risiko fluktuasi mata uang dan oleh karenanya juga terhindar dari risiko penundaan pengiriman karena keterlambatan pembayaran. Seiring dengan kemajuan proyek pembangunan pabrik semen baru dan pembangkit listrik, dana ini terpakai, sehingga saldonya terus menurun. (lihat juga uraian Perkembangan Proyek Strategis ). Sementara penurunan saldo deposito dalam mata uang rupiah, lebih disebabkan Perseroan memerlukan dana tersebut untuk keperluan modal kerja, baik dalam rangka pembelian bahan baku, maupun barang modal lain yang harus dilakukan dalam mata uang rupiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan operasi pabrik sebagai respon atas naiknya permintaan semen di pasar domestik. Kas dan setara kas Perseroan mayoritas ditempatkan dalam bentuk deposito pada bank dengan tingkat kesehatan yang baik antara lain: di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan bank lainnya. Atas penempatan dana tersebut, Perseroan mendapatkan pendapatan bunga dengan tingkat bunga untuk deposito rupiah sebesar 3,9%-8,7% (lihat juga uraian Penghasilan/(Beban) Lainnya, hal 140). Piutang Usaha Piutang usaha Perseroan tercatat sebesar Rp1.828 miliar atau naik 6,5% dari akhir tahun 2010 sebesar Rp1.717 miliar, diakibatkan oleh naiknya operasional Perseroan untuk merespon peningkatan permintaan pelanggan. Peningkatan piutang usaha juga diakibatkan oleh penerapan strategi pemasaran. Oleh karena itu, rata-rata tingkat kolektibilitas piutang mengalami kenaikan menjadi 36 hari dari 37 hari di tahun sebelumnya. Hal ini diraih dengan dukungan Teknologi Informasi yang dikembangkan, sehingga Perseroan mampu menjaga kualitas piutangnya agar senantiasa terkelola dengan baik From the two tables above, it can be seen that the largest reduction is in the dollar deposit component and these two financial instruments are funding components allocated for the purchase of machinery and equipment from Europe. The Company budgeted these funds in the relevant currency to avoid the risk of currency fluctuations, thereby also avoiding the risk of shipment delay due to delayed payment. In line with the construction progress of the new cement plant and the power plant, these funds have been used and the balance has decreased. (see Development of Strategic Projects ) Meanwhile, the decrease in the balance of deposits in rupiah was due to the Company used the funds for working capital to purchase raw materials and other capital goods in rupiah. This was related to an increase in production in response to higher demand for cement in the domestic market. Most of the Company s cash and cash equivalent are placed on deposit in healthy banks, such as: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, Deutsche Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Bank Mega Tbk. For the placement of these funds, the Company received interest on Rupiah deposits ranging of 3.9% - 8.7%. (see Other Income/(Expenses, page 140). Trade Receivables The Company has a trade receivables position of Rp1,828 billion, or an increase of 6.5% from the end of 2010 s Rp1,717 billion, as a result of the Company s increased production in response to higher demand for cement. The increase in trade receivables is also due to the application of the marketing strategy. Hence, the average collection period increased to 36 days from 37 the previous year. However, with the support of developed IT, the Company managed to maintain the quality of its receivables so that they remain well managed and have a high LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

147 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 145 dan memiliki tingkat kolektibilitas yang tinggi. Dengan demikian jumlah cadangan yang dialokasikan sebagai kompensasi penurunan nilai berada dalam tingkat yang wajar sesuai kebijakan Perusahaan. Berikut ini tabel yang menunjukkan persentase piutang terhadap pendapatan mencapai 11,2% lebih baik dari tahun lalu yang mencapai 12,0%. level of collectibility. As a result, the allowance for impairment is at a reasonable level in accordance with Company policy. The following table shows percentage receivables to income which reached 11.2%, an improvement over the previous year s 12.0%. Tabel umur piutang usaha Perseroan, 31 Desember 2010 dan 2011 (dalam Rp juta) Kategori Category Jumlah Total Perubahan Change % Lancar Current 1,643,569 1,450, hari days 153, , hari days 27,360 49, hari days 17,360 16, Lebih dari 365 hari More than 365 days 44,617 43, Jumlah Total 1,886,143 1,781, Penyisihan penurunan nilai Allowances of impairment (57,665) (65,407) Jumlah piutang usaha-bersih Total trade receivables-net 1,828,478 1,716, Pendapatan Revenue 16,378,794 14,344, % Piutang usaha terhadap Pendapatan % Trade receivable to revenue 11.2% 12.0% -0.8 Persediaan Persediaan bersih pada akhir tahun 2011 adalah Rp2.007 miliar atau naik sebesar 23,5% dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp1.624 miliar. Saldo persediaan tersebut terdiri dari persediaan bahan baku dan penolong sebesar Rp976 miliar, suku cadang bersih sebesar Rp626 miliar, barang dalam proses sebesar Rp337 miliar, barang dalam perjalanan sebesar Rp40 miliar, barang jadi sebesar Rp77 miliar dan tanah sebesar Rp2 miliar. Age of the Company s trade receivables per December 31, 2010 and 2011 (In millions Rp) Inventories Net inventories at the end of 2011 was amounted to Rp2,007 billion, an increase of 23.5% compared to the position as of the end of the previous year at Rp1,624 billion. The inventories balance consists of raw and indirect materials at Rp976 billion, net spare parts at Rp626 billion, work in process of Rp337 billion, goods in transit of Rp40 billion, finished goods at Rp77 billion and land at Rp2 billion. Perseroan mengelola kualitas Piutang Usaha dengan baik untuk meminimalisir risiko tidak tertagih dan membentuk penyisihan yang memadai. The Company has managed the quality of its Trade Receivables well to minimize the credit risk and provide sufficient allowance for impairment. Peningkatan posisi persediaan tersebut dilakukan untuk memenuhi lonjakan permintaan semen sepanjang tahun 2011 dan mengantisipasi berlanjutnya kenaikan permintaan semen di awal tahun 2012 serta persiapan masa commisioning pabrik semen baru. The increase in inventories is due to higher demand for cement during 2011 and anticipation of a continuing increase in demand in early 2012, along with the commissioning of the new cement plants. ASET TIDAK LANCAR Tabel Komposisi Aset Tidak Lancar (dalam Rp juta) Non-Current Assets Composition of Non-Current Assets (in millions Rp) Keterangan Description 2011 Porsi Portion 2010 Porsi Portion % Aset pajak tangguhan Deferred tax on assets 106, % 95, % 11.3 Investasi pada entitas asosiasi Investments in associates 80, % 69, % 15.2 Properti investasi - bersih Investment property - net 25, % 21, % 17.6 Aset tetap-bersih Fixed assets-net 11,640, % 7,662, % 51.9 Beban tangguhan-bersih Deferred charges-net 22, % 21, % 7.1 Uang muka pembangunan pabrik baru Advances for construction of new plants 121, % 328, % Aset lain-lain Other assets 18, % 17, % 4.8 Jumlah Total 12,015, % 8,217, % 46.2.

148 146 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Komposisi aset tidak lancar di akhir 2011, terutama terdiri atas aset tetap, 96,9% sebesar Rp miliar dan uang muka pembangunan pabrik baru, 1,0% sebesar Rp122 miliar, sehingga peningkatan pos laporan posisi keuangan ini akan berpengaruh besar pada total aset tidak lancar. Berlawanan dengan jumlah aset lancar yang turun, aset tidak lancar meningkat cukup signifikan selama beberapa tahun terakhir. Aset tidak lancar pada akhir 2011 adalah sebesar Rp miliar atau meningkat 46,2% dibanding akhir 2010, sebesar Rp8.217 miliar. Peningkatan terbesar dari aset tidak lancar tersebut berasal dari kenaikan aset tetap bersih yang meningkat sebesar 51,9% menjadi Rp miliar. Peningkatan tersebut terutama karena adanya peningkatan aktivitas proyek pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik baru. (Lihat juga uraian Perkembangan Proyek Strategis halaman 79 dan Belanja Modal, halaman 153). Aset Tetap Aset tetap Perseroan terdiri atas tanah, bangunan dan peralatan produksi. Seiring penyelesaian pembangunan pabrik baru, maka total aset tetap meningkat 51,9% menjadi sebesar Rp miliar. Sekalipun sebagian bangunan dan peralatan produksi lain mengalami penyusutan, dengan nilai sebesar (net) Rp486 miliar sepanjang tahun 2011, namun penambahan nilai bangunan dan peralatan dari unit pabrik baru, pembangkit listrik, packing plant, bangunan lainnya dan aset sewa lain senilai (net) Rp4.465 miliar membuat total aset tetap meningkat. LIABILITAS Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 tercatat sebesar Rp5.046 miliar atau meningkat 47,4% dibanding tahun sebelumnya Rp3.423 miliar. Liabilitas Perseroan tahun 2011 terdiri atas Liabilitas Jangka Pendek dengan porsi 57,3%, senilai Rp2.889 miliar atau naik sebesar 14,8% dan Liabilitas jangka panjang dengan porsi 42,7% senilai Rp2.157 miliar atau naik sebesar 138,2%. Penjelasan berikut memberi gambaran hal-hal yang mempengaruhi perubahan posisi liabilitas Perseroan tersebut. Liabilitas Jangka Pendek Komposisi liabilitas jangka pendek Perseroan akhir tahun 2011 terdiri atas utang usaha 40,9% sebesar Rp1.183 miliar, beban akrual 22,7% sebesar Rp656 miliar, utang lain-lain, 22,3% sebesar Rp643 miliar dan utang pajak 10,0% sebesar Rp290 miliar, seperti tampak pada tabel berikut. Penjelasan atas penyebab perubahan pada pos-pos laporan posisi keuangan tersebut serta upaya untuk mengelolanya diuraikan dalam bahasan berikut. The composition of non-current assets at the end of 2011 consisted mainly of fixed assets, 96.9%, amounted to Rp11,460 billion and advance payments for the new plants at 1.0% valued at Rp122 billion. The increase in this financial position will greatly effect to total non-current assets. Contrary to the decrease in current assets, non-current assets have increased significantly in last few years. Non-current assets at the end of 2011 was amounted to Rp12,015 billion, or an increase of 46.2% over 2010 position, which was at Rp8,217 billion. The largest increase in non-current assets was from an increase in fixed assets, which increase 51.9% to Rp11,640 billion. This increase is mostly due to the increased project activity for the new cement plants and the power plant. (see Strategic Project Development Pages 79 Capital Expenditure, page 153). Fixed Assets The Company s fixed assets consist of land, buildings and production equipment. With the completion of the new plants, total fixed assets have risen 51.9% to Rp11,640 billion. While a part of the construction and other production equipment will experience contraction, with a value of (net) Rp486 billion during 2011, the additional value of buildings and equipment from the new factories, the power plant, packing plants and other buildings and rental assets amounting to (net) Rp4,465 billion, total fixed asset has increased. LIABILITIES The Company s total liabilities per December 31, 2011 were recorded at Rp5,046 billion, or an increase of 47.4% over the previous year s Rp3,423 billion. The Company s liabilities in 2011 consisted of Current Liabilities with a 57.3% portion amounting to Rp2,889 billion or a increase of 14.8% andnon-current Liabilities with a 42.7% portion amounting to Rp2,157 billion or an increase of 138.2%. The following explanation illustrates this change in the Company s liability position. Current Liabilities The composition of the Company s Current Liabilities at the end 2011 consisted of trade payables at 40.9% or Rp1,183 billion, accrued expenses of 22.7% or Rp656 billion, other payables at 22.3% amounting to Rp643 billion and tax payable of 10% amounting to Rp290 billion, as shown in the following table. An explanation as to the causes for the changes of the financial position items and efforts to manage this are included in the following discussion. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

149 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 147 Tabel Komposisi Liabilitas Jangka Pendek (dalam Rp juta) Current Liabilities Composition (in millions Rp) Keterangan Description 2011 Porsi Portion 2010 Porsi Portion % Utang usaha Trade payables 1,182, % 970, % 21.8 Utang lain-lain Other payables 643, % 482, % 33.4 Beban akrual Accrued expenses 655, % 723, % -9.3 Utang pajak Taxes payable 290, % 222, % 30.3 Uang muka penjualan Sales advances 39, % 32, % 23.5 Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang Current maturities of long-term liabiities 77, % 86, % Jumlah Total 2,889, % 2,517, % 14.8 Utang Usaha Posisi utang usaha pada akhir tahun 2011 naik sebesar 40,9% menjadi Rp1.183 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp971 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh semakin tingginya aktivitas operasional yang membuat Perseroan meningkatkan pembelian bahan-bahan baku maupun bahan penolong yang diperlukan. Melalui pengelolaan utang usaha yang semakin berkualitas tersebut, maka rata-rata periode pembayaran (APP) di tahun 2011 pada level 38 hari, lebih baik dari level 44 hari di tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan Perseroan berkomitmen meningkatkan hubungan kerja yang semakin baik dan berkualitas dengan para pemasok. Dalam rangka menjaga hubungan dengan pemasok, Perseroan memberikan jaminan pembayaran yang tepat waktu sepanjang seluruh prosedur dan dokumen penagihan lengkap. Perseroan mengandalkan dukungan Teknologi Informasi yang terus dikembangkan (Lihat juga uraian Pengembangan Teknologi Informasi, hal 105) untuk melakukan verifikasi dokumen dan menerapkan e-procurement untuk memperoleh kualitas jasa dan barang yang baik dengan harga kompetitif serta untuk memonitor dan mendapatkan pemasok yang bonafide. Utang lain-lain Utang lain-lain meningkat signifikan dibanding tahun lalu, sebagai akibat peningkatan utang proyek terkait aktifitas pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik baru. (lihat uraian Perkembangan Proyek Strategis, hal 79). Beban Akrual Posisi beban akrual pada akhir tahun 2011 sebesar Rp656 miliar atau turun sebesar 9,3% dari tahun 2010 yang sebesar Rp723 miliar. Hal ini terutama diakibatkan oleh adanya penyesuaian atas program promosi penjualan terkait dengan permintaan semen domestik yang meningkat. Utang Pajak Posisi utang pajak pada akhir tahun 2011 sebesar Rp290 miliar atau naik 30,3% dari angka tahun 2010 yang sebesar Rp223 miliar, sebagai akibat meningkatnya kinerja Perseroan, seperti dijelaskan pada uraian Beban Pajak Penghasilan. Trade Payables The trade payables position at the end of 2011 increased 40.9% to Rp1,183 billion compared to the previous year, which recorded Rp971 billion. This increase was due to higher operational activities resulting in the need to purchase more raw and indirect materials. With improved management of trade payables, the average payment period (APP) in 2011 was 38 days, an improvement compared to the 44 days previous year. This shows that the Company is commiteed to increase quality business relationship with supplier. To maintain relations with suppliers, the Company guarantees timely payment provided that all procedures and billing documents are complete. The Company relies on continually evolving Information Technology support (see Information Technology Developments page 105 ) to verify documents and apply e-procurement to obtain high quality goods and services at a competitive price, as well as monitoring and obtaining bona fide suppliers. Other Payables Other payables have increased significantly on the previous year as a result of increased payables related to activity in the cement plants and power plant projects. (see Development of Strategic Projects page 79) Accrued Expenses The accrued expenses position at the end of 2011 amounted to Rp656 billion, or a decrease of 9.3% on 2010 which was Rp723 billion. This is mainly as a result of adjustments in the sales promotion programs related to increasing domestic demand for cement. Tax Payable The tax payable positionat the end of 2011 was amounted to Rp290 billion, an increase of 30.3% from the 2010 position of Rp223 billion, as a result of the Company s increased performance, as explained in the description on Income Tax Expenses..

150 148 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Liabilitas Jangka Panjang Komposisi liabilitas jangka panjang akhir tahun 2011, didominasi oleh pos laporan posisi keuangan liabilitas jangka panjang (setelah dikurangi bagian jangka pendek) 84,1% sebesar Rp1.813 miliar dan liabilitas imbalan kerja, 12,5% sebesar Rp269 miliar. Rincian Liabilitas Jangka Panjang (dalam Rp juta) NON-CURRENT Liabilities The composition of non-current liabilities as of end 2011 was dominated by the financial position item of long term liabilities (net of the short term portion) at 84.1% or Rp1,813 billion, and employee benefit liabilities at 12.5% or Rp269 billion. Details of Non-Current Liabilities (In millions Rp) Keterangan Description 2011 Porsi Portion 2010 Porsi Portion % Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities 1, % 6, % Liabilitas imbalan kerja Employee benefits liabilities 269, % 216, % 24.1 Liabilitas jangka panjang-setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 1,813, % 599, % Long-term debt - net of current maturities Liabilitias jangka panjang lainnya Other non-current liabilities 73, % 82, % Jumlah Total 2,157, % 905, % Secara total posisi liabilitas jangka panjang akhir tahun 2011 mengalami kenaikan 138,2% menjadi sebesar Rp2.157 miliar terutama disebabkan oleh: Penarikan pinjaman bank jangka panjang sebesar Rp1.115 miliar dalam rangka pendanaan proyek pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik baru. Penambahan liabilitas imbalan kerja sebesar 24,1% senilai Rp52 miliar. Perseroan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang "Imbalan Kerja" dalam memperhitungkan manfaat karyawan. MODAL dan STRUKTUR MODAL Jumlah modal/ekuitas per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp miliar atau meningkat 20,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp miliar. Ekuitas terdiri atas modal ditempatkan dan telah disetor sebesar Rp593 miliar, tambahan modal disetor Rp1.458 miliar, saldo laba yang dicadangkan sebesar Rp253 miliar, dan saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp miliar. Peningkatan ekuitas di 2011 terutama dipengaruhi oleh laba tahun berjalan. Kebijakan Struktur Modal Perseroan menetapkan kebijakan struktur modal yang mampu mencerminkan perimbangan antara penggunaan komposisi modal sendiri dengan pinjaman/utang yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Seiring dengan kebutuhan dana untuk pembangunan pabrik semen, Perseroan senantiasa menjaga struktur modal agar sesuai atau tidak melebihi financial covenant yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan pihak kreditur. Adapun secara umum kebijakan struktur permodalan Perseroan yang diijalankan adalah: Struktur modal senantiasa mempertimbangkan keseimbangan antara risiko keuangan dan harus relevan dengan tingkat pengembalian dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. - Dilakukan dengan memperhitungkan penggunaan besaran dan struktur utang Overall, the position for non-current liabilities as of end 2011 experienced a 138.2% increase to Rp2,157 billion, predominantly as a result of: Drawdown of a long term bank loan of Rp1,115 billion to fund the new cement factories and the power plant construction projects. Additional employment benefit liabilities amounting to 24.1% or a value of Rp52 billion. The Company applies PSAK (Indonesian financial accounting standards) No.24 (revised 2004) regarding Employee Benefits to calculate employee benefits. CAPITAL and CAPITAL STRUCTURE Total capital / equity per December 31, 2011 amounted to Rp14,615 billion or an increase of 20.4% over the previous year at Rp12,140 billion. Equity consists of issued and paid up capital at Rp593 billion, additional paid up capital of Rp1,458 billion, and unappropriated retained earnings amounting to Rp12,154 billion. The increased equity in 2011 was predominantly influenced by profit for the year. Capital Structure Policy The Company has established a capital structure policy that is able to reflect the balance between the use of its own capital with loan / debt consisting of short term debt and long term debt in order to maximize the value of the company. Along with the funding requirements for the construction of the cement factories, the Company is continuing to maintain its capital structure so as to match or not exceed the financial covenants in loan agreements with lenders. In general, the Company s capital structure policy being implemented is: The capital structure continually balances financial risk which must be relevant to rate of return while increasing the value of the Company. - This is implemented by calculating the scale of use and debt structure resulting in LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

151 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 149 yang menimbulkan liabilitas keuangan (tingkat bunga) dan mempengaruhi kondisi likuiditas perusahaan. - Mengoptimalkan rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri yang menghasilkan peningkatan laba per saham. Struktur modal ditinjau dengan melakukan evaluasi hubungan antara financial leverage, nilai perusahaan dan biaya modal sehingga dicapai financial trade off yang reasonable. Struktur modal diupayakan optimal dengan mengatur kombinasi utang dan modal sendiri (ekuitas) yang dapat memaksimalkan nilai Perseroan. Kombinasi struktur modal ditetapkan setelah melakukan analisa sensitivitas dengan berbagai variasi asumsi inti yang paling mungkin dihadapi oleh Perseroan. Perseroan mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi total pinjaman berdampak bunga dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Termasuk dalam total pinjaman berdampak bunga adalah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang, pinjaman kepada Pemerintah Republik Indonesia, dan liabilitas sewa pembiayaan. Melalui pelaksanaan kebijakan struktur modal yang konsisten, posisi total liabilitas berefek bunga akhir tahun 2011 adalah sebesar Rp1.872 miliar, rasio liabilitas terhadap ekuitas Perseroan adalah sebesar 12,9%. Hal ini menunjukkan kemampuan membayar utang yang kuat sekaligus masih besarnya potensi Perseroan untuk mendapatkan dana pinjaman bagi pembiayaan ekspansi di masa mendatang. (lihat juga Rasiorasio Keuangan, Solvency ) Dividen Selama 5 tahun buku terakhir dividen yang dibagikan Perseroan tumbuh rata-rata sebesar 50%. Sesuai hasil RUPST pada tanggal 28 Juni 2011, Perseroan membagikan dividen per lembar saham sebesar Rp306,26 (angka penuh). Setelah dikurangi dengan dividen interim sebesar Rp58 (angka penuh), maka sisa dividen tunai final sebesar Rp248,26 (angka penuh) (Selengkapnya lihat Informasi Investor, Kebijakan Dividen AR- 2011, hal 63) MODAL KERJA BERSIH Semakin meningkatnya kebutuhan dana untuk membiayai investasi strategis Perseroan membuat modal kerja bersih Perseroan mengalami penurunan. Secara keseluruhan modal kerja bersih Perseroan tahun 2011 turun sebesar 1,5% dari Rp4.828 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp4.757 miliar pada tahun financial liability (interest) and influencing the liquidity of the Company. - Optimizing an economic rate of return and capital rate of return which results in increased profit per share. The capital structure is reviewed assessing the relationship between financial leverage, company value and cost of capital, thus achieving a reasonable financial trade off. Efforts are made to optimize capital structure regulating the combination of debt and capital (equity) which can maximize Company value. Combined capital structures are determined after analyzing the sensitivity and various core assumptions which the Company is most likely to face. The Company monitors capital using a gearing ratio dividing total interest bearing loans with total equity to obtain total equity attributable to the parent entity. The Company s policy is to maintain its gearing ratio within the gearing ratio range of the leading companies in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. Included in interest bearing loans are shortterm bank loans and long-term bank loans, loan to Government of The Republic of Indonesia, and finance lease liabilities. Through consistently implementing the capital structure policy, the total interest bearing liability position as of end 2011 was Rp1,872 billion, thus the ratio of liabilities to equity was 12.9%. This demonstrates the strong ability to repay debt, while also reflecting the Company s strong potential to obtain loans to fund future expansion. (see also Financial Ratios, Solvency ) DIVIDENDS During the last five fiscal years the Company dividends paid out have grown on average by 50%. In accordance with the results of the AGM on June 28, 2011, the Company is paying dividends per share of Rp (full amount). After deducting the interim payout of Rp58 (full amount), the remaining final cash dividend is Rp (full amount). (For more details see Investor Information, Dividend Policy AR-2011, page 63) NET WORKING CAPITAL The increasing demand of fund to realizing Company's strategic investment resulted in decrease of net working capital. Overall, the Company s net working capital in 2011 decrease 1.5% from Rp4,828 billion in 2010 to Rp4,757 billion in Perseroan mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi total pinjaman berdampak bunga dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. The Company monitors capital using a gearing ratio dividing total interest bearing loans with total equity to obtain total equity attributable to parent entity..

152 150 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perseroan mampu mendanai seluruh kebutuhan modal kerja untuk operasional perusahaan serta dapat mendanai investasi strategis dari excess cash yang ada. Arus Kas Tabel berikut merupakan ringkasan arus kas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010: The Company has been able to fund all working capital requirements for operations, as well as fund strategic investment, from available excess cash. CASH FLOW The following table details the Company s cash flow for the years ending December 31, 2011 and 2010: (dalam Rp juta) (in millions Rp) Keterangan Description Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Net cash flow provided by operating activities Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Net cash flow used in investing activities Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Net cash flow used in financing activities (Penurunan)/Kenaikan bersih kas dan setara kas Net (decrease)/increase in cash and cash equivalent Kas dan setara kas pada awal tahun Cash and cash equivalents at the beginning of the year Kas dan setara kas pada akhir tahun Cash and cash equivalents at the end of the year Perubahan% Change% 4,415,753 3,378, (4,295,179) (1,771,240) (409,207) (1,353,162) (288,633) 254, ,664,278 3,410, ,375,645 3,664, Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp4.416 miliar meningkat 30,7% dibanding tahun Peningkatan tersebut terutama karena naiknya penerimaan dari pelanggan sebesar Rp2.241 miliar dan penurunan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp287 miliar. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas untuk aktivitas investasi selama tahun 2011 adalah sebesar Rp4.295 miliar atau naik 142,5% dari tahun sebelumnya. Pembelanjaan modal ini difokuskan untuk mendanai investasi strategis Perseroan baik jangka pendek maupun jangka panjang terutama yang berkaitan dengan upaya meningkatkan efisiensi dan penambahan kapasitas produksi. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2011 sebesar Rp409 miliar, turun 69,8%. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan pembayaran dividen ke pemegang saham yang telah dibayar sebagai dividen interim pada tahun 2010 sebesar Rp344 miliar. Pada tahun 2011 Perseroan juga melakukan penarikan pinjaman bank sebesar Rp1.147 miliar untuk mendanai proyek pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik baru di Sulawesi. Pada 31 Desember 2011 saldo kas dan setara kas dari keseluruhan kegiatan usaha sebesar Rp3.376 miliar atau lebih rendah 7,9% dari saldo kas dan setara kas tahun 2010 sebesar Rp3.664 miliar. Cash Flow from Operations T h e C o m p a n y s n e t c a s h f l o w f r o m operational activities amounted to Rp4,416 billion, an increase of 30.7% on This increase was predominantly due to higher revenues from customers, amounting to Rp2,241 billion, and a reduction in income tax payments to Rp287 billion. Cash Flow from Investment Cash flow for investment activities during 2011 amounted to Rp4,295 billion, an increase of 142.5% from the previous year. Capital spending is focused on funding the Company s strategic investments, both short term and long term, specifically those related to improving efficiencies and increasing production capacity. Cash Flow from Funding Net cash flow utilized for funding activities in 2011 amounted to Rp409 billion, a decrease of 69.8%. This decrease was mainly influenced by the decline in dividend payments to shareholders who had received an interim dividend in 2010 amounting to Rp344 billion. In 2011, the Company also took out a bank loan of Rp1,147 billion to fund the construction of the new cement factories and the power plant in Sulawesi. As of December 31, 2011, the balance of cash and cash equivalents for all business activities amounted to Rp3,376 billion, or 7.9% lower from the cash and cash equivalent balance in 2010 of Rp3,664 billion. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

153 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 151 RASIO-RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS Rasio-rasio Keuangan Financial Ratios Perubahan % Change % Marjin laba bruto Gross Profit Margin 45.7% 47.5% -1.8 Marjin laba usaha Operating Margin 29.9% 31.4% -1.6 Marjin laba bersih Net Profit Margin 24.0% 25.3% -1,3 Marjin EBITDA EBITDA Margin 33.0% 34.6% -1.7 EBITDA terhadap Bunga ( x ) a) Interest Coverage Laba Thd Ekuitas Return to Equity 27.1% 30.3% -3.2 Laba Thd Total Aset Return to Assets 20.0% 23.3% -3.3 Lancar Current 264.7% 291.8% Liabilitas Thd Aset ( x ) Total Debt to Assets a) Efektif sejak Januari 2008 telah diterapkan PSAK 30 (Revisi 2007) yang mengharuskan beban keuangan semua dialokasikan pada periode masa) a) Effective since January 2008 has applied IAS 30 (2007 edition) which requires that all finance charges allocated to future periods) Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya yang akan jatuh tempo, dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Tahun 2011 rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 264,7%, turun 27,1% dari tahun 2010 sebesar 291,8%, karena penurunan kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya serta investasi jangka pendek dalam rangka pendanaan proyek pabrik semen dan pembangkit listrik baru. Kemampuan membayar utang (Solvency) Menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang ditunjukkan dengan melakukan pengukuran liabilitas terhadap ekuitas maupun terhadap total aset. Pada tahun 2011, kemampuan membayar utang Perseroan relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tambahan penarikan pinjaman baru pada tahun 2011 menyebabkan solvabilitas terhadap aset Perseroan mencapai 0,1x atau naik 0,05x pada tahun Sedangkan solvabilitas terhadap ekuitas relatif sama dengan tahun 2010 yakni sebesar 0,1x. Hal ini menunjukkan Perseroan mulai meningkatkan porsi pendanaan ekspansi dari pinjaman, dalam batas yang aman. Angka tersebut masih berada pada level yang sangat aman untuk memperoleh pinjaman baru. Perseroan memperoleh peringkat kredit korporat dari institusi pemeringkat internasional, yaitu Moody s yang memberikan pemeringkatan Ba1 stable di tahun Peringkat tersebut mencerminkan kekuatan kredit Perseroan yang cukup baik karena profil kinerja operasional yang semakin kuat, posisi dominan dalam industri, tren permintaan semen yang positif serta bisnis yang stabil. Rincian dari seluruh liabilitas Perseroan yang berefek bunga adalah sebagai berikut: Liquidity This ratio demonstrates the Company s ability to fulfill its short term liabilities as they mature, calculated by dividing current assets by short term liabilities. In 2011, the Company s liquidity ratio was 264.7%, a decrease of 27.1% from 2010 s 291.8%, due to the reduction in cash and cash equivalents, use of restricted cash and cash equivalents, and short term investments to fund the cement factory and power plant projects. Solvency This demonstrates the Company s ability to fulfill its liabilities, both short term and long term and is demonstrated by measuring liabilities against equity as well as measurement of total assets. In 2011, the Company s ability to pay debt was relatively stable compared to the previous year. The additional new loan in 2011 provided solvency against the Company s assets, which reached 0.01x%, an increase of 0.05x over Meanwhile, solvency to equity was relatively same with 2010 figures of 0.1x. This demonstrates that the Company is starting to increase its expansion funding portion from loans within safe limits. This figure is still at a very safe level to obtain new funding. The Company has obtained a corporate credit rating of Ba1 stable for 2011 from international ratings agency Moody s. This rating demonstrates that the Company s credit strength is relatively good due to its strengthening operational performance, dominant position in the industry, positive trend for cement demand and stable business. Details of all the Company s interest bearing liabilities are as follows:.

154 152 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Pinjaman Berefek Bunga (dalam Rp juta) Interest Bearing Debt (in million Rp) Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang: Current maturities of long-term liabilities: - Pemerintah Republik Indonesia The Government of The Republic of Indonesia - Bank - Sewa pembiayaan Finance Lease ,791 37,744 18,873 10,737 28,095 23,329 58,408 62,161 Liabilitas jangka panjang: Long-term liabilities: - Pemerintah Republik Indonesia The Government of The Republic of Indonesia - Bank - Sewa pembiayaan Finance Lease - 1,737,580 75,898 1, ,406 52,239 1,813, ,207 Total 1,871, ,368 Sementara itu, rasio EBITDA/interest expense+principle tahun 2011 adalah sebesar 51,6x naik dari posisi 29,5x ditahun 2010 dan rasio liabilitas terhadap Ebitda pada tahun 2011 adalah 0,3x, naik dari angka 0,1x di tahun 2010, yang menunjukkan debt capacity perseroan masih besar. Sedangkan posisi liabilitas terhadap kapital pada tahun 2011 berada pada level 0,1% atau relatif sama dengan tahun lalu. Hal ini ditunjukkan dalam tabel-tabel rasio solvensi, berikut. Meanwhile, the EBITDA / interest expense + principle for 2011 amounted to 51.6x, up from 29.5x in 2010 and the liability ratio to EBITDA in 2011 was 0.3x, up from 0.1x in 2010, demonstrating the Company s debt capacity remains high. The position of liabilities to capital for 2011 was at 0.1%, which is very similar to the previous year. This is illustrated in the solvency ratio table following. Utang* Terhadap Ekuitas (x) Debt* to Equity (x) Utang*/Ebitda (x) Debt*/EBITDA (x) Ebitda/Beban Bunga (x) EBITDA/Interest Expense (x) DSCR** (Ebitda/Beban Bunga + Pokok Pinjaman) (x) EBITDA/Interest Expense + Principal (x) * Utang berefek bunga * Interest bearing debt ** Debt Service Coverage Ratio Manajemen Utang Untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan bagi pelaksanaan program ekspansi di masa mendatang, Perseroan menerapkan manajemen utang, yang menegaskan bahwa penarikan pinjaman baru hanya dilaksanakan setelah mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan dalam mendanai investasi strategis dengan mengupayakan tingkat biaya pinjaman yang kompetitif. Kolektibilitas Piutang Tingkat kolektibilitas piutang (average collection period/acp) dihitung dengan membandingkan rata-rata piutang dengan pendapatan dikalikan jumlah hari dalam setahun (365 hari). Pada tahun 2011 tingkat kolektibilitas piutang sebesar 36 hari lebih cepat dari tahun sebelumnya, yakni 37 hari. (Lihat juga bahasan mengenai Piutang Usaha, hal 144). Debt Management In anticipation of funding requirements to implement expansion programs in future, the Company applies debt management which emphasizes that any new loan may only be taken after consideration of requirements and ability to fund strategic investments by seeking competitive rates for funding. Collectability of Receivables The collectability of receivables level (average collection period/acp) is calculated by comparing average receivables with income times total days per year (365 days). In 2011, the Company s collectability of receivables level was 36 days, faster than the previous year at 37 days. (see also Receivables page 144) LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

155 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 153 Profitabilitas Upaya Perseroan untuk melakukan pengendalian biaya ditengah keterbatasan kapasitas produksi dan adanya kenaikan beberapa komponen beban pokok penjualan dan beban usaha membuat Rasio profitabilitas tahun 2011 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2010 sebagaimana tampak pada tabel rasio keuangan atas, dengan rasio net profit margin 2011, adalah sebesar 24,0%, turun dari posisi 25,3% di tahun Marjin laba bruto Perseroan di tahun 2011 adalah 45,7%, marjin laba usaha 29,9%, sementara marjin EBITDA mencapai 33,0%. (lihat juga uraian Beban Pokok dan Beban Usaha, hal 136 dan 138). Rentabilitas Menunjukkan ukuran kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Penerapan strategi revenue management dan cost management membuat Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan sekaligus pertumbuhan laba yang signifikan. Rentabilitas terhadap ekuitas (Return On Equity) mencapai 27,1%, mengalami penurunan dari tahun 2010 yang sebesar 30,3%. Rentabilitas terhadap aset (Return on Asset) juga mengalami penurunan, menjadi 20,0% yang pada tahun 2010 yang sebesar 23,3 %. Profitability The Company s efforts to control costs in the midst of limited production capacity along with the increasing cost of several components of cost of goods sold and operating expenses has caused the profitability ratio for 2011 to decrease slightly in comparison to 2010, as demonstrated in the financial ratio table above, with a net profit margin in 2011 of 24.0%, down from 25.3% in The Company s gross profit margin in 2011 was 45.7%, operating expenses margin 29.9%, while the EBITDA margin reached 33.0%. (see Cost of Revenue and Operating Expenses, page 136 and 138) Returns Demonstrating a measurement of the Company s ability to earn net profit using available resources. The application of the revenue management and cost management strategy has resulted in the Company recording growth in income, while also recording significant growth in profits. Return on Equity reached 27.1%, a decrease from 2010 which amounted to 30.3%. Return on Assets also decreased to 20.0%, while in 2010 it was 23.3%. Turunnya rentabilitas terhadap aset karena peningkatan aset belum berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Sebagian aset tersebut masih dalam tahap penyelesaian pembangunan, belum berproduksi. Selain itu Perseroan menggunakan dana internal yang lebih tinggi dibanding dana eksternal untuk mendanai pembangunan proyek pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik. REALISASI BELANJA MODAL (dalam Rp juta) The decrease in return on assets is due to the fact that the increase in assets has not significantly influenced the sales volume yet. Some of these assets are still in the construction phase and therefore not in production. In addition, the Company is using a higher level of internal funding than external funding for the construction of the cement factories and power plant. REALIZATION OF CAPITAL EXPENDITURE (in millions Rp) % Perolehan aset tetap Acquisition of fixed assets 4,069,138 3,205, Uang muka pembangunan pabrik baru 121, , Advances for construction of new plants Penambahan beban tangguhan neto 5,220 2, Additions to deferred charges net Total 4,195,378 3,505, Realisasi belanja modal Perseroan pada tahun 2011 sebesar Rp4.195 miliar atau meningkat 19,7% dari tahun lalu sebesar Rp3.506 miliar. Belanja modal Perseroan terdiri atas investasi strategis dan investasi non strategis. Investasi strategis ditujukan untuk menambah kapasitas produksi, menjamin kelangsungan pasokan bahan baku dan penolong, meningkatkan efisiensi biaya dan meningkatkan daya saing Perseroan. Investasi non strategis ditujukan Realization of capital expenditure by the Company for 2011 amounted to Rp4,195 billion, or an increase of 19.7% over the previous year at Rp3,506 billion. The Company s capital expenditure consists of strategic investments and non strategic investments. Strategic investments are aimed at adding production capacity, ensuring continuity of raw and ancillary material supply, improving cost efficiencies and increasing the Company s competitiveness. Non-strategic investments are aimed at maintaining.

156 154 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE untuk mempertahankan tingkat produksi dan efisiensi operasi, termasuk antara lain menjaga kelangsungan operasi, memenuhi regulasi dan menunjang kelangsungan operasi. Selama tahun 2011, investasi strategis meliputi: program upgrading, pembangunan pabrik semen baru, pembangunan pembangkit listrik, pembangunan packing plant, pengembangan konversi & konservasi energi, pengembangan Information Communication Technology dan HCMP. (Lihat juga Perkembangan Proyek Strategis ). Investasi non strategis antara lain: perawatan rutin, perbaikan maupun pengembalian standar operasi peralatan produksi. production levels and operational efficiencies, including, among others, ensuring operational continuity, fulfilling regulations and supporting operational continuity. During 2011, strategic investment included: the upgrading program, construction of new cement factories, construction of a power plant, construction of packing plants, energy conversion and conservation, developments to Information Communication Technology and HCMP. (see Development of Strategic Projects ) Non strategic investment included: routine maintenance, improvements and restoring operational standards to production equipment. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

157 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 155 Segmen Usaha Semen PT Semen Padang (SP) SP dimiliki oleh Perseroan dengan persentase kepemilikan 99,99%, berlokasi di Indarung, Padang, Sumatera Barat. Lokasi SP sangat strategis untuk mendistribusikan semen di daerah pasar utama SP di wilayah Sumatera dan menjadikan SP sebagai pemasok kebutuhan semen terbesar di wilayah Sumatera dan sebagian Jawa. Di samping itu, SP juga melakukan ekspor ke Srilanka. SP merupakan pintu utama ekspor Perseroan karena lokasinya paling dekat dengan tujuan ekspor. Untuk mendukung pemasarannya, SP mengoperasikan beberapa fasilitas pengantongan semen di daerah pasar seperti Padang, Banda Aceh, Medan, Batam, Jakarta, Banten dan Dumai. Cement Business PT Semen Padang (SP) SP is 99.99% owned by the Company and is located in Indarung, Padang, West Sumatera. SP is very strategically located for cement distribution in its main market area of Sumatera, while it is also the supplier for cement distributed across Sumatera and parts of Java. In addition, SP also exports to Srilanka. It is the Company s main export gateway due to its proximity to export markets. To support its marketing, SP also operates several cement packaging facilities in market areas including Padang, Banda Aceh, Medan, Batam, Jakarta, Banten and Dumai. TINJAUAN KINERJA entitas anak konsolidasi Consolidated Performance Review of the Subsidiaries Semen Padang merupakan pintu utama ekspor Perseroan ke beberapa negara karena lokasinya paling dekat dengan tujuan ekspor. Semen Padang is the Company s main export gateway for several countries thanks to its proximity to export markets. Jenis semen yang diproduksi oleh SP mencakup Ordinary Portland Cement (OPC), Portland Pozzolan Cement (PPC), Portland Composite Cement (PCC), Oil Well Cement (OWC), Super Masonry Cement (SMC). SP mempunyai kapasitas produksi terpasang sebesar ton per tahun yang dihasilkan oleh 4 (empat) unit pabrik. Selama tahun 2011,SP memproduksi semen sebanyak ton, dengan tingkat utilisasi sebesar 97,6%. Produksi ini, yaitu : The types of cement produced by SP include Ordinary Portland Cement (OPC), Portland Pozzolan Cement (PPC), Portland Composite Cement (PCC), Oil Well Cement (OWC), and Super Masonry Cement (SMC). SP has an installed production capacity of 6,300,000 tons per year produced by its 4 (four) factories. During 2011, SP produced 6,151,636 tons of cement, at a utilization level of 97.6%..

158 156 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Nama Pabrik Perubahan % Change % Indarung II Indarung III Indarung IV 1,920 1, Indarung V 2,900 2, Total Kapasitas Total Capacity 6,300 5, Produksi Production 6,152 5, Tingkat Utilisasi (%) Level of Utilization (%) Ikhtisar Kinerja Keuangan Tabel ikhtisar kinerja keuangan SP selama 2011 dibanding 2010 disajikan sebagai berikut: Financial Performance Highlights SP s financial performance review for 2011 compared to 2010 is presented below: (dalam Rp juta) (in millions Rp) Keterangan Description Perubahan Change Pendapatan Revenues 4,775,240 4,261, Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenues 3,376,950 3,007, Laba Bruto Gross Profit 1,398,290 1,253, Beban Usaha Operating Expenses 436, , Laba Usaha Operating Profit 961, , EBITDA 1,136,155 1,020, Laba Bersih Net Profit 728, , Ekuitas Equity 2,601,732 2,195, ROE (%) Net Margin (%) % Tingkat kenaikan produksi semen dari Semen Tonasa di tahun Level of increased production from Semen Tonasa in Produksi dan Penjualan Tahun 2011, produksi semen SP mencapai ton atau naik 8,39% dari tahun 2010, sebesar ton. Peningkatan tersebut disebabkan karena Perseroan berhasil mengatasi dampak bencana alam gempa bumi di Padang yang sempat menyebabkan peralatan produksi mengalami gangguan operasi, dan telah selesainya pelaksanaan program debottlenecking di salah satu unit produksi. Di pasar domestik SP mencatat volume penjualan sebesar 6,2 juta ton atau naik 8,77% dari 5,7 juta ton pada tahun lalu, sedangkan di pasar ekspor turun 90,14 % menjadi ton dibandingkan ton di tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ke pasar ekspor ini dikarenakan SP lebih memprioritaskan penjualan di pasar domestik yang memiliki marjin lebih baik. Profitabilitas Total pendapatan SP mencapai Rp miliar atau naik sebesar 12,1 % dari tahun 2010 sebesar Rp4.261 miliar, hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual rata-rata sebesar 6,7 %. Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp3.377miliar dan beban usaha sebesar Rp437 miliar, maka diperoleh laba usaha sebesar Rp961 miliar atau meningkat 10,0% dari Rp874 miliar di tahun sebelumnya. Marjin operasi menjadi sebesar 20,1% atau turun 0,3% dari 20,4% pada tahun EBITDA naik 11,3% menjadi Rp1.136 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.021 miliar sehingga Production and Sales In 2011, cement production at SP reached 6,151,636 tons or an increase of 8.39% over 2010 at 5,675,227 tons. This increase was due to the Company successfully managing the effects of the earthquake in Padang, which saw disruption of some production equipment, as well as completion of the de-bottlenecking program at one of its production units. In the domestic market, SP recorded sales of 6.2 million tons, an increase of 8.77% over the 5.7 million tons last year, while the export market decreased 90.14% to 19,197 tons, compared to the 194,770 tons the previous year. This reduction in sales to export markets was due to SP prioritizing domestic sales with a better margin. Profitability Total revenue for SP reached Rp4,775 billion, a rise of 12.1% over the Rp4,261 billion in 2010, due to an increased selling price of an average 6.7%. After accounting for cost of revenue at Rp3,377 billion and operating expenses at Rp437 billion, an operating profit of Rp961 billion was achieved, a 10.0% increase over the Rp874 billion of the previous year. The operating margin was 20.1%, a decrease of 0.3% from 20.4% in EBITDA increased 11.3% to Rp1,136 billion from the previous year s Rp1,021 billion, with LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

159 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 157 marjin EBITDA menjadi 23,7% atau turun 0,2%. Peningkatan EBITDA terutama berasal dari peningkatan penjualan. Penghasilan lain-lain (bersih) adalah sebesar Rp22 miliar dan beban pajak sebesar Rp252 miliar, sehingga laba bersih mencapai Rp729 miliar atau meningkat 12,5% dari Rp648 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih terutama karena keberhasilan SP meningkatkan penjualan. Dengan demikian Net Margin sebesar 15,3% atau meningkat 0,1% di atas tahun 2010 yang sebesar 15,2%. Pencapaian ini menghasilkan Return on Equity pada tahun 2011 sebesar 28,0% menurun 1,5% dibanding tahun 2010, sebesar 29,5%. Lain-lain Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas laporan keuangan konsolidasian SP dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember SP telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu ISO 9001 : 2000 berupa sertifikat No. QSC dari Sucofindo ICS, pengakuan terhadap mutu jenis semen OWC dari American Petroleum Institute (API) berupa sertifikat No. 10A-0044 pada tahun 1995, dan akreditasi sistim manajemen lingkungan ISO 14001: 2004, sertifikat No. EMS dari Sucofindo ICS serta SMK3, OHSAS dan ISO SP memiliki entitas anak: - PT Sepatim Batamtama (SB) SB berlokasi di Batam, Riau, yang bergerak di bidang perdagangan umum, pengantongan semen, kontraktor, jasa dan pengangkutan umum. Penyertaan SP sebesar 85% dan Dana Pensiun Semen Padang sebesar 15%. Nilai aset SB pada akhir tahun 2011 sebesar Rp.24,75 miliar. Nilai penjualan SB di tahun adalah sebesar Rp.65,62 miliar dengan perolehan rugi bersih sebesar Rp.0,26 miliar (sebelum eliminasi). Laporan keuangan SB dikonsolidasikan ke laporan keuangan SP. - PT Bima Sepaja Abadi (BSA) BSA berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta. Bidang usaha BSA meliputi perdagangan umum dan peragenan (perwakilan) perusahaan lain, pengantongan semen, dan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan semen. SP memiliki saham sebesar 80% dan PT. Bima IntanKencana sebesar 20%. Nilai aset BSA pada akhir tahun 2011 sebesar Rp. 96,72 miliar. Nilai penjualan SB di tahun adalah sebesar Rp.317,72 miliar dengan perolehan laba bersih sebesar Rp.11,48 miliar (sebelum eliminasi). Laporan keuangan SB dikonsolidasikan ke laporan keuangan SP. - PT Igasar Merupakan entitas asosiasi SP yang berlokasi di Padang, Sumatera Barat. Bidang usaha PT the EBITDA margin at 23.7%, or a decrease of 0. 2 %. T h e i n c rease i n E B I T DA w a s predominantly due to increased sales. Other income (net) amounted to Rp22 billion with tax expenses of Rp252 billion, thus new profit reached Rp729 billion, an increase of 12.5% from Rp648 billion the previous year. The increase in net profit was predominantly due to SP s success in increasing sales. Therefore, Net Margin amounted to 15.3%, an increase of 0.1% over 2010 s 15.2%. This achievement resulted in Return on Equity in 2011 reaching 28.0%, a decrease of 1.5% compared to 2010 at 29.5%. Miscellaneous The Public Accounting Firm gave its opinion as fair in all material aspects for the consolidated financial statements of SP and its subsidiaries for the year ending December 31, SP has attained ISO 9001:2000 accreditation for quality management in the form of certificate No. QSC from Sucofindo ICS, acknowledgment of the quality of its OWC cement from the American Petroleum Institute (API) in the form of certificate No. 10A-0044 in 1995, and ISO 14001:2004 environmental management system accreditation with certificate No. EMS from Sucofindo ICS, as well as SMK3, OHSAS and ISO accreditation. SP owns subsidiaries: - PT Sepatim Batamtama (SB) SB is located in Batam, Riau, and is active in the fields of general trading, cement packaging, contracting, service provision and public transportation. SB is 85% owned by SP and 15% by the Semen Padang Pension Fund. As of end 2011, SB s asset value was Rp24.75 billion. Sales value for the year amounted to Rp65.62 billion with a net loss of Rp0.26 billion (prior to eliminations). SB s financial statements are consolidated with SP s financial statements. - PT Bima Sepaja Abadi (BSA) BSA is located in Tanjung Priok, Jakarta. Its fields of business include general trading and agency (representation) for other companies, cement packaging, and activities related to trading cement. SP owns 80% of BSA shares, while PT Bima Intan Kencana owns 20%. BSA s asset value as of end 2011 amounted to Rp96.72 billion. Sales value at SB for the year amounted to Rp billion with net profit of Rp11.48 billion (prior to eliminations). BSA s financial statements are consolidated with those of SP. - PT Igasar PT Igasar is an associate company to SP located in Padang, West Sumatera. Its fields.

160 158 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Igasar meliputi: Distribusi semen, transportasi dan alat berat; Produksi bahan bangunan; Perdagangan umum. Saham PT Igasar dipegang oleh Koperasi Karyawan Semen Padang sebesar 68%, Yayasan Igasar sebesar 20% dan SP sebesar 12%. - PT Sumatera Utara Perkasa Semen PT Sumatera Utara Perkasa Semen ( SUPS ), dahulu PT Deli Semen, adalah entitas asosiasi PT Semen Padang dan tempat kedudukan di Medan, Sumatera Utara. Bidang usaha SUPS meliputi jasa pengantongan dan pembuatan kantong semen. Saham SUPS dipegang oleh Husman Painan sebesar 68%, Dana Pensiun Semen Padang sebesar 18%, SP sebesar 10% dan PT PPI sebesar 4%. PT Semen Tonasa (ST) Saham ST dimiliki oleh Perseroan sebesar 99,99%, bergerak di industri persemenan dan berlokasi di Biringere, Pangkep, Sulawesi Selatan. ST mempunyai kapasitas produksi terpasang sebesar 4,3 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh 3 (tiga) unit pabrik, yaitu; Tonasa II, Tonasa III dan Tonasa IV. of business include: cement distribution, transportation and heavy equipment; production of building supplies; general trading. Shares in PT Igasar are held by the Semen Padang Employees Cooperative at 68%, Igasar Foundation at 20% and SP at 12%. - PT Sumatera Utara Perkasa Semen PT Sumatera Utara Perkasa Semen ( SUPS ), previously PT Deli Semen, is an associate company to PT Semen Padang and located in Medan, North Sumatera. SUPS field of business includes packaging services and production of cement bags. Shares in SUPS are held by Husman Painan with 68%, the Semen Padang Pension Fund with 18%, SP with 10% and PT PPI with 4%. PT Semen Tonasa (ST) The Company owns 99.99% of ST, a cement producer located in Biringere, Pangkep, South Sulawesi. ST has an installed production capacity of 4.3million tons per year produced by 3 (three) factories; Tonasa II, Tonasa III and Tonasa IV. (dalam ribuan ton) (in thousands of tons) Nama Pabrik Perubahan % Change % Tonasa II Tonasa III Tonasa IV 2,900 2, Total Kapasitas Total Capacity 4,300 4, Produksi Production 3,869 3, Tingkat Utilisasi (%) Level of Utilization (%) ,0 1.1 Jenis semen yang diproduksi oleh ST mencakup jenis semen Ordinary Portland Cement (OPC), Portland Composite Cement (PCC) dan Portland Pozzolan Cement (PPC). ST sedang membangun pabrik semen baru, Tonasa V dengan kapasitas sebesar 2,5 juta ton per tahun. Unit pabrik baru tersebut direncanakan akan mulai beroperasi tahun Disamping itu ST juga sedang membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 2x35 MW dan direncanakan akan beroperasi pada tahun Lokasi ST sangat strategis untuk mendistribusikan semen di daerah pasar utama Perseroan di wilayah Indonesia bagian Timur. Daerah pasar ST antara lain wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Untuk mendukung pemasarannya, ST mengoperasikan beberapa fasilitas pengantongan semen antara lain di Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali, Ambon dan Palu. Ikhtisar Kinerja Keuangan Tabel ikhtisar kinerja keuangan ST selama 2011 dibandingkan 2010 disajikan dalam tabel berikut: The types of cement produced by ST include Ordinary Portland Cement (OPC), Portland Composite Cement (PCC) and Portland Pozzolan Cement (PPC). ST is currently building a new cement factory, Tonasa V with a capacity of 2.5 million tons per year. Production at the new factory is expected to commence in In addition, ST is also building a power plant with a capacity of 2 x 35, which is expected to go into operation in ST is very strategically located to distribute cement to the Company s main market areas in eastern Indonesia. ST s market areas include Sulawesi, Kalimantan and Nusa Tenggara. In support of its marketing, ST operates several cement packaging plants, including in Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali, Ambon and Palu. Financial Performance Highlights Financial Performance Highlights for ST during 2011 in comparison to 2010 are presented in the following table: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

161 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 159 (dalam Rp juta) (in millions Rp) Keterangan Description Perubahan % Change % Pendapatan Revenues 3,039,863 2,723,864 11,6 Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenues 1,964,029 1,682,722 16,7 Laba Bruto Gross Profit 1,075,834 1,041,142 3,3 Beban Usaha Operating Expenses 338, ,983 11,9 Laba Usaha Operating Profit 736, ,159 (0,2) EBITDA 846, ,401 0,3 Laba Bersih Net Profit 544, ,996 0,3 Ekuitas Equity 2,238,279 1,941,683 15,3 ROE (%) 24,3 28 (3,7) Net Margin (%) 17,9 19,9 (2,0) Produksi Dan Penjualan Selama tahun 2011 produksi semen ST mencapai ton atau naik 6,1% dari tahun 2010, sebesar ton. Peningkatan tersebut didukung oleh semakin lancarnya aktifitas operasi dengan mengoptimalkan program total preventive maintenance secara rutin untuk mendukung stabilitas produksi pabrik Tonasa II, III, dan IV. Seiring dengan peningkatan permintaan kebutuhan semen di pasar domestik, penjualan ST mencapai volume 3,8 juta ton, atau naik 8,6% dari penjualan sebesar 3,5 juta ton di tahun 2010, sedangkan penjualan ekspor mencapai 77 ribu ton, turun dari volume sebesar 103 ribu ton di tahun sebelumnya. Khusus untuk pasar Sulawesi ST mampu memasok semen sebesar ribu ton atau meningkat 15,2% dibanding tahun 2010 sebesar ribu ton. Hal ini seiring dengan peningkatan kebutuhan semen di Sulawesi yang mencapai ribu ton atau meningkat 15,8% dari tahun 2010 yang sebesar ribu ton. Keberhasilan ST dalam meningkatkan volume penjualan di pasar domestik ini membuat pangsa pasar ST menjadi 7,9% dari demand nasional Profitabilitas Pada tahun 2011, ST berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3.040 miliar atau naik 11,6% dari tahun 2010 yang sebesar Rp2.724 miliar. Peningkatan dicapai berkat kontribusi naiknya volume penjualan total sebesar 8,6% dan naiknya harga jual rata-rata sebesar 3,3% dari tahun sebelumnya. Production and Sales During 2011, cement production at ST reached 3,868,704 tons, an increase of 6.1% over 2010, which amounted to 3,648,159 tons. This increase was supported by smoother operations resulting from the total preventive maintenance optimization program being routinely implemented to support production stability at Tonasa II, III, and IV factories. In line with the increasing demand for cement on the domestic market, ST s sales reached a volume of 3.8 million tons, up 8.6% from the previous sales volume of 3.5 million tons in 2010, while export sales reached 77 thousand tons, a decrease from the sales volume in the previous year of 103 thousand tons. Specifically for the Sulawesi market, ST supplied 2,118 thousand tons of cement, or an increase of 15.2% compared to 2010 which reached 1,838 thousand tons. This is in line with rising cement requirements in Sulawesi which reached 3,521 thousand tons or an increase of 15.8% over 2010, which amounted to 3,041 thousand tons. ST s success in increasing its sales volume in the domestic market meant it took 7.9% market share from national demand. Profitability In 2011, ST recorded income of Rp3,040 billion, or a rise of 11.60% from 2010, which amounted to Rp2,724 billion. This increase was achieved thanks to an increased contribution from total sales volume of 8.6% and an increase in sales price of an average 3.3% on the previous year. Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp1.964 miliar dan beban usaha sebesar Rp339 miliar, diperoleh laba usaha sebesar Rp737 miliar atau turun 2,0% dari tahun 2010, sebesar Rp738 miliar dengan marjin operasi sebesar 24,2% lebih rendah dari nilai 27,1% di tahun tahun After calculating cost of income at Rp1,964 billion and operating expenses of Rp339 billion, operating profit amounted to Rp737 billion, or a decrease of 2.0% over 2010 s Rp738 billion with an operating margin of 24.2%, lower than the 27.1% in Pencapaian ini menghasilkan EBITDA sebesar Rp846 miliar dan Marjin EBITDA sebesar 27,8% atau turun 0,7% dari tahun sebelumnya, sebesar 27,1%. Interest Coverage Ratio pada tahun 2011 naik menjadi 140 kali, sebagai dampak dari bertambahnya outstanding pinjaman sehubungan This achievement resulted in EBITDA of Rp846 billion and EBITDA margin of 27.8%, or a decline of 0.7% from the previous year s 27.1%. Interest Coverage Ratio in 2011 increased to 140 times, as a result of additional outstanding loans related to.

162 160 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE dengan pelaksanaan pembangunan pabrik baru dan unit pembangkit listrik baru. Setelah memperhitungkan pendapatan lainlain (bersih) sebesar Rp5,2 miliar dan beban pajak sebesar Rp198 miliar, maka diperoleh laba bersih sebesar Rp545 miliar atau meningkat 0,3% dari laba tahun 2010, sebesar Rp543 miliar. Pencapaian ini menghasilkan Net Margin sebesar 17,9% atau turun sebesar 2% dari tahun lalu, 19,9%. Pencapaian ini juga memberikan Return on Equity pada tahun 2011 menjadi sebesar 24,3% turun 3,7% dari tahun 2010, sebesar 28,0%. Pencapaian kinerja yang baik tersebut merupakan hasil dari semakin baiknya sinergi dalam grup. Lain-lain Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas laporan keuangan ST untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember ST telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu ISO 9001:2000, sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 dari SGS Yarsley International Sertification Services Limited, sertifikasi keselamatan kerja di areal pelabuhan dan kapal laut dengan telah diraih ISPS Code dan telah menerapkan SMK3. SEGMEN USAHA NON SEMEN Industri Pertambangan PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) UTSG berlokasi di Tuban, Jawa Timur dan bergerak di bidang pertambangan, perdagangan dan pemberian jasa. Saham UTSG dimiliki oleh Perseroan sebesar 55% dan PT United Tractors Tbk sebesar 45%. Kegiatan utama UTSG diprioritaskan untuk menunjang kegiatan produksi Perseroan, khususnya dalam hal penyediaan jasa penambangan batu kapur dan tanah liat. Produksi dan Penjualan Pada tahun 2011, total produksi penambangan kapur UTSG adalah ton dan tanah liat sebesar ton, seluruhnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen oleh Perseroan. Selain menambang kapur dan tanah liat untuk Perseroan, UTSG juga memberikan jasa penambangan untuk pihak lain yang membutuhkan. Volume jasa penambangan untuk pihak lain tersebut pada tahun 2011 mencapai total sebesar BCM dan ton. UTSG juga memberikan jasa rental alat berat yang di tahun 2011 mencapai jam. Profitabilitas Pendapatan UTSG pada umumnya diperoleh dari hasil jasa tambang batu kapur dan tanah liat, jasa peledakan, sewa peralatan dan penjualan tanah liat. Profitabilitas UTSG diukur dari kemampuannya dalam menyediakan bahan baku bagi Perseroan dengan cara se efisien mungkin dan kemampuan the construction of the new factory and power plant. After calculating other income (net) of Rp5.2 billion and tax expenses of Rp198 billion, net profit obtained amounted to Rp545 billion, or an increase of 0.3% from 2010 s Rp543 billion. This achievement resulted in a Net Margin of 17.9%, or a decrease of 2% on the previous year s 19.9%. This resulted in a Return on Equity in 2011 of 24.3%, a fall of 3.7% from 2010 s 28.0%. Good performance achievements were a result of improved synergy within the group. Miscellaneous A Public Accounting Firm gave the opinion unqualified in all material aspects for ST s financial statement for the year ending December 31, ST has achieved accreditation in management systems, including ISO 9001:2000, environmental management system ISO 14001:2004 from SGS Yarsley International Certification Services Limited, certification in occupational safety in port areas and for ships complying with the ISPS Code and SMK3. NON CEMENT BUSINESS Mining Industry PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) UTSG is located in Tuban, East Java, and operates in the fields of mining, trading and service provision. The Company owns 55% of UTSG shares while PT United Tractors Tbk owns 45%. The business of UTSG is mainly prioritized to support the Company s production activities, specifically supplying limestone and clay mining services. Production and Sales In 2011, UTSG mining produced a total of 10,547,902 tons of limestone and 2,493,276 tons of clay, all of which was used as raw material for the Company to produce cement. In addition to mining limestone and clay for the Company, UTSG also provides mining services to other parties. Mining services for other parties in 2011 amounted to 608,685 BCM and 7,037,913 tons. UTSG also provides heavy equipment leasing services, which in 2011 reached 108,792 hours. Profitability UTSG s income comes primarily from limestone and clay mining services, blasting services, equipment leasing and sales of clay. UTSG s profitability is measured in its ability to supply raw materials to the Company as efficiently as possible and its ability to leverage its LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

163 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 161 untuk memanfaatkan kompetensinya dibidang penambangan maupun pengelolaan armada alat berat yang dimiliki. Pada tahun 2011 UTSG membukukan pendapatan sebesar Rp290 miliar atau naik 36,4% dari tahun 2010, sebesar Rp213 miliar (sebelum eliminasi). Sebesar 36% dari nilai pendapatan UTSG sebelum tersebut merupakan nilai penjualan non grup, yakni pendapatan dari jasa penambangan yang meningkat hingga 350% dan penyewaan alat berat yang meningkat 24%. Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp251 miliar dan beban usaha sebesar Rp21 miliar maka laba usaha yang dihasilkan pada tahun 2011 adalah Rp17 miliar naik 11,6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp15 miliar. Pencapaian ini menghasilkan Operating Margin sebesar 5,9%, turun 1,3% dari angka 7,2% di tahun sebelumnya. EBITDA adalah Rp50 miliar sehingga EBITDA Margin 17,1% atau lebih rendah 0,3% dari posisi 17,5% di tahun Interest Coverage Ratio pada tahun 2011 sebesar 5,9 kali turun dari angka 9,01 kali di tahun 2010, sebagai dampak bertambahnya pinjaman pihak ketiga dalam rangka penambahan dan peremajaan peralatan. Net margin adalah sebesar 2,4% atau turun dari 4,6% ditahun Lain-lain Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan UTSG untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember UTSG telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dari Quality Endorsed Company untuk manajemen mutu dan sertifikat ISO 14001:2004 dari Certified Environmental Company. UTSG juga telah memperoleh sertifikat Astra Green Company dan Astra Friendly Company yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang tergolong dalam group dan assosiasi Astra International terhadap implementasi manajemen LK3H dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial perusahaan. Kantong Kemasan PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) IKSG bergerak di bidang pembuatan kemasan atau industri kemasan, perdagangan dan jasa, yang berlokasi di Tuban Jawa Timur. Komposisi pemegang saham adalah Perseroan sebesar 60%, PT Fajar Mas Murni sebesar 30%, dan PT Newlong Indonesia sebesar 10%. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, IKSG memiliki mesin sebanyak 4 line pasted dan 2 line jahit woven dengan total kapasitas terpasang pasted 200,6 juta kantong per tahun dan total kapasitas terpasang jahit woven 28,7 juta kantong per tahun. Hasil produksi IKSG diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan Perseroan. competency in mining and the management of its heavy equipment fleet. In 2011, UTSG recorded income amounting to Rp290 billion, an increase of 36.4% over 2010 at Rp213 billion (prior to eliminations). Of this income, 36% is from non group sales, i.e. an increase in mining services of 350% and heavy equipment leasing, which increased 24%. After calculating cost of revenue at Rp251 billion and operating expenses of Rp21 billion, operating profit in 2011 reached Rp17 billion, an increase of 11.6% on the previous year s Rp15 billion. This achievement resulted in an Operating Margin of 5.9%, a decrease of 1.3% from the 7.2% the previous year. EBITDA was Rp50 billion and EBITDA Margin 17.1%, or 0.3% lower than the 17.5% position in Interest Coverage Ratio in 2011 amounted to 5.9 times, a decrease from the 9.01 times in 2010, as a result of additional third party loans for the purpose of adding to and replacing equipment. Net margin was 2.4%, a reduction from 4.6% in Miscellaneous A Public Accounting Firm gave the opinion fair in all material aspects for the UTSG financial position for the year ending December 31, UTSG has certification in a variety of fields, including ISO 9001:2000 as a Quality Endorsed Company for quality management and ISO 14001:2004 as a Certified Environmental Company. UTSG also holds Astra Green Company and Astra Friendly Company certification, which are awards given to companies within or associated with Astra International for the implementation of HSE management systems and corporate social responsibility programs. Packaging Bags PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) IKSG produces packaging and is also active in trading and service provision, and is located in Tuban, East Java. Shareholder composition in IKSG is 60% the Company, 30% PT Fajar Mas Murni, and 10%PT Newlong Indonesia. In conducting its business operations, IKSG owns 4 line pasted and 2 line woven stitch machines with a total installed capacity of million pasted bags per year and 28.7 million woven stitch bags per year. Production at IKSG is prioritized to fulfill Company requirements..

164 162 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Produksi dan Penjualan Volume produksi kantong di tahun 2011 mencapai 214,87 juta kantong, naik 5,6% dari produksi tahun 2010, sebesar 203,44 juta kantong. Dengan volume sebesar itu berarti IKSG telah beroperasi pada tingkat utilitas sebesar 86%. Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan Induk Perseroan akan kantong semen yang bermutu, IKSG mulai merencanakan penambahan lini produksi sebanyak 1 (Satu) unit. Sekitar 90% hasil produksi kantong semen IKSG diserap oleh Perseroan, sisanya di jual ke produsen semen lain. Profitabilitas Total pendapatan pada tahun 2011 sebesar Rp206 miliar atau naik 12,6% dari tahun 2010, sebesar Rp183 miliar (sebelum eliminasi). Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp141 miliar dan beban usaha sebesar Rp20 miliar, sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp45 miliar atau naik 2,5% dari tahun sebelumnya, sebesar Rp43 miliar. Operating Margin sebesar 21% atau 1,6% di bawah tahun 2010, sebesar 22,6%. EBITDA mencapai sebesar Rp52 miliar sehingga EBITDA Margin sebesar 25% atau 2,9% di bawah tahun 2010, sebesar 27,9%. Dengan memperhitungkan beban lain-lain (bersih) sebesar Rp169 juta dan beban pajak sebesar Rp12 miliar, maka diperoleh laba bersih sebesar Rp33 miliar atau 4,2% di atas tahun sebelumnya, sebesar Rp31 miliar. Dengan demikian Net Margin menjadi sebesar 15,8% atau turun 1,2% dari tahun 2010, sebesar 17,1%. Pencapaian ini juga memberikan Return on Equity pada tahun 2011 sebesar 22,1% atau turun 2% dari tahun 2010, sebesar24,0%. Lain-lain Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas laporan keuangan IKSG untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Dalam bidang pengelolaan perusahaan, IKSG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2000 dari LIoyd s Register Quality Assurance dan Sertifikat SMK3 dari PT Sucofindo, Jakarta. Real Estate PT Kawasan Industri Gresik (KIG) KIG berlokasi di Gresik, Jawa Timur yang bergerak di bidang industrial estate yang meliputi perolehan, pengembangan, penjualan dan persewaan tanah industri, gudang, ruko maupun bangunan pabrik siap pakai (BPSP) di dalam dan luar kawasan, termasuk konstruksi untuk pengembangan fasilitas umum seperti jalan, penyediaan air, listrik dan lain - lain. Kepemilikan saham Perseroan sebesar 65% dan PT Petrokimia Gresik (Persero) sebesar 35%. Production and Sales Bag production volume in 2011 reached million bags, an increase of 5.6% from 2010 production of million bags. At this production volume, IKSG is operating at a utilization level of 86%. In anticipation of rising demand from the parent company for quality cement bags, IKSG has started planning an additional production line. Approximately 90% of IKSG s production of cement bags is absorbed by the Company, with the remainder sold to other cement producers. Profitability Total revenue in 2011 amounted to Rp206 billion, or an increase of 12.6% on 2010, which achieved Rp183 billion (prior to eliminations). After calculating cost of revenue at Rp141 billion and operating expenses at Rp20 billion, operating profit amounted to Rp45 billion, or an increase of 2.5% on the previous year s Rp43 billion. The Operating Margin was 21%, or 1.6% below that of 2010, which recorded 22.6%. EBITDA reached Rp52 billion, thus the EBITDA Margin amounted to 25%, or 2.9% below that of 2010 at 27.9%. Calculating other (net) expense amounted Rp2 billion and tax expenses at Rp169 million, net profit amounted to Rp33 billion, or a 4.2% increase on the previous year s Rp31 billion. Therefore, Net Margin amounted to 15.8%, or a decrease of 1.2% on 2010, which achieved 17.1%. This achievement provided a Return on Equity in 2011 of 22.1%, or a decrease of 2% on 2010, which recorded 24.0%. Miscellaneous A Public Accounting Office gave the opinion fair in all material aspects for the IKSG financial statement for the year ending December 31, In the field of company management, IKSG has been awarded certification in ISO 9001:2000 from Lloyd s Register Quality Assurance and SMK3 certification from PT Sucofindo, Jakarta. Real Estate PT Kawasan Industri Gresik (KIG) KIG is located in Gresik, East Java, and is involved in industrial estates, including acquisition, development, sales and rental of industrial land, warehousing, shop-houses, and ready to use factory buildings, both within and outside its estates, including construction for the development of public facilities, including roads, water and electricity services, and others. The Company owns 65% of KIG shares, while PT Petrokimia Gresik (Persero) owns 35%. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

165 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 163 Volume Penjualan KIG mengelola lahan kawasan industri seluas 141 ha, dengan 97 ha diantaranya adalah areal persewaan dan areal lahan untuk dijual. KIG juga mengelola areal pergudangan seluas m2 untuk disewakan, mengelola BPSP seluas m2 dan mengelola 50 unit ruko. Selama tahun 2011, seiring dengan peningkatan kegiatan perekonomian di sekitar areal kelolaannya, KIG mampu meningkatkan volume penjualan produk dan jasanya. Dari total area kawasan industri, KIG mampu menyewakan 7 ha, dan menjual area seluas 6 ha. KIG juga mampu menyewakan area pergudangan seluas 6 ha. Profitabilitas Total pendapatan usaha pada tahun 2011 sebesar Rp49 miliar atau naik 53,1% dari tahun 2010 sebesar Rp32 miliar. Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp8 miliar dan beban usaha sebesar Rp11 miliar, maka diperoleh laba usaha sebesar Rp30 miliar, meningkat 100% dari tahun sebelumnya, sebesar Rp15 miliar. Operating Margin sebesar 14% di atas periode tahun EBITDA mencapai sebesar Rp40 miliar sehingga EBITDA Margin 82% atau 5% di atas tahun Dengan memperhitungkan penghasilan lain-lain (bersih) sebesar Rp7 miliar dan beban pajak sebesar Rp5 miliar, maka diperoleh laba bersih sebesar Rp32 miliar atau meningkat 57% dari tahun sebelumnya yang menghasilkan Net Margin sebesar 65,7%, mengalami peningkatan 0,6% dari tahun Pencapaian ini juga meghasilkan Return on Equity pada tahun 2011 sebesar 27,9% atau naik 6% dari tahun Lain-lain Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas laporan keuangan KIG untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember SEGMEN USAHA LAINNYA Perseroan memiliki beberapa entitas asosiasi yang didalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan metode ekuitas dan biaya. Kegiatan entitas asosiasi ini bervariasi, namun pada umumnya dilakukan dalam rangka mendukung operasional Perseroan. Beberapa entitas asosiasi tersebut tercakup dalam uraian berikut: PT Swadaya Graha (SWG) SWG terletak di Gresik, Jawa Timur dan bergerak dalam bidang fabrikasi baja, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal & elektrikal, persewaan alatalat berat & konstruksi, bengkel & manufaktur, developer, jasa pemeliharaan, serta biro engineering. Komposisi kepemilikan saham di SWG dipegang oleh Perseroan sebesar 25,0%, Dana Pensiun Semen Gresik 62,5%, PT Varia Usaha 8,06%, dan Koperasi Warga Semen Gresik 4,44%. Sales Volume KIG manages 141 ha of industrial land, 97 ha of which is rental land and land for sale. KIG also manages a warehousing estate measuring 49,852 m2 that is available for rent, and manages BPSP, which measures 12,960 m2, as well as 50 shophouses. During 2011, in line with increasing economic activity around the area that it manages, KIG was able to increase sales volume of its products and services. From the total industrial area under its control, KIG rented 7 ha and sold 6 ha. KIG was also successful in renting out a warehousing area of 6 ha. Profitability Total revenue in 2011 amounted to Rp49 billion, or an increase of 53.1% over 2010 s Rp32 billion. After calculating cost of revenue at Rp8 billion and operating expenses at Rp11 billion, operating profit reached Rp30 billion, a 100% increase over the previous year which achieved Rp15 billion. The Operating Margin was recorded at 14% above that of EBITDA reached Rp40 billion, thus the EBITDA Margin was 82%, or 5% higher than in Other revenue (net) was calculated at Rp7 billion and tax expenses at Rp5 billion, thus net profit amounted to Rp32 billion, or an increase of 57% on the previous year which achieved a Net Margin of 65.7%, an increase of 0.6% over This achievement also resulted in a return on equity in 2011 of 27.9%, an increase of 6% over Miscellaneous A P u b l i c A c c o u n t i n g O f f i c e g a v e t h e opinion fair in all material aspects for the KIG financial statement for the year ending December 31, OTHER BUSINESS SEGMENTS The Company has various associate companies that are recorded in the consolidated financial statement using the equity and expense method. The business activities of these associate companies are varied but in general support the Company s operations. Several of the associate companies are included in the following description. PT Swadaya Graha (SWG) SWG is located in Gresik, East Java, and produces steel, is a civil contractor and mechanical and electrical contractor, leases heavy and construction equipment, owns repair shops and manufacturing, is a developer, offers maintenance services and is an engineering bureau. The Company owns 25% of SWG, while 62.5% is owned by the Semen Gresik Pension Fund, 8.06% by PT Varia Usaha and 4.44% by the Semen Gresik Employees Cooperative..

166 164 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Dalam bidang pengelolaan perusahaan, SWG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 dari Lloyd s Register Quality Assurance dan Sertifikat SMK3 standard OHSAS 18001:2007 dari PT Sucofindo (Persero), Implementasi 5S yang dimulai bulan Nopember SWG mempunyai entitas anak : - PT Swabina Gatra: Lokasi di Gresik, Jawa Timur, yang mempunyai bidang usaha industri air minum dalam kemasan; jasa tenaga kerja, pembersihan, pengantongan; pergudangan, perdagangan, pemeliharaan peralatan; travel, taman wisata Giri Wana Tirta dan persewaan. Komposisi kepemilikan saham terdiri dari SWG sebesar 6,7%, PT Varia Usaha sebesar 6,7%, Koperasi Wredatama 13,3%, dan Dana Pensiun Semen Gresik 73,3%. PT Varia Usaha (VU) VU merupakan entitas anak Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, bergerak dalam bidang jasa pengangkutan umum dan ekspedisi dengan menggunakan/memakai truk dan/atau dengan kereta api, perdagangan termasuk ekspor impor antar pulau dalam negeri, keagenan, distributor, usaha perdagangan lainnya, perindustrian dan pembangunan, pertambangan (meliputi kegiatan: penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pemurnian, pengangkutan dan penjualan hasil pertambangan). Komposisi kepemilikan saham di VU dimiliki oleh Perseroan sebesar 24,9%, Dana Pensiun Semen Gresik 48,7%, dan Koperasi Warga Semen Gresik 26,4%. Untuk meraih peluang usaha yang muncul dengan berbagai aspek dan prasyaratnya, VU melakukan pemekaran bidang usaha dalam wujud mendirikan beberapa entitas anak, yaitu : PT Varia Usaha Beton, PT Waru Abadi, PT Varia Usaha Dharma Segara, PT Varia Usaha Lintas Segara. Dalam bidang pengelolaan perusahaan, VU telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS Indonesia. In the field of business management, SWG has obtained ISO 9001:2008 certification from Lloyd s Register Quality Assurance and SMK3 certification to OHSAS 18001:2007 standards from PT Sucofindo (Persero), while 5S Implementation started in November SWG has a subsidiary: - PT Swabina Gatra: Located in Gresik, East Java, it business activities involve packaged drinking water; employment services, cleaning, and packaging; warehousing, trading, equipment maintenance; travel, Giri Wana Tirta tourist site and leasing. SWG owns 6.7% of the company, PT Varia Usaha owns 6.7%, Wredatama Cooperative 13.3%, and the Semen Gresik Pension Fund 73.3%. PT Varia Usaha (VU) VU is a subsidiary of the Company located in Gresik, East Java, and is involved in public transportation and facilitating transportation through the use of trucks and / or trains, trading including export and import, both inter-island and domestically, agency, distribution, other trading, industry and construction, mining (including: general investigation, exploration, exploitation, refining, transportation and sales of mine products). The Company owns 24.9% of VU, the Semen Gresik Pension Fund owns 48.7%, and Semen Gresik Employees Cooperative owns 26.4%. To take full advantage of business opportunities as they arise with their various aspects and preconditions, VU has expanded its business reach through the establishment of various subsidiaries, including: PT Varia Usaha Beton, PT Waru Abadi, PT Waru Abadi, PT Varia Usaha Dharma Segara, and PT Varia Usaha Lintas Segara. In the field of company management, VU has ISO 9001:2000 certification from SGS Indonesia. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

167 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 165 PT Eternit Gresik (EG) EG merupakan entitas anak Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri bahan bangunan non asbestos dan cetakan. Saham EG dimiliki oleh Perseroan sebesar 17,57% dan Team S.A. 82,4%. Dalam bidang pengelolaan perusahaan, EG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2000 dan ISO : 2004 dari Benchmark Australia, serta OHSAS : 2007 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga dari Benchmark Australia. PT Eternit Gresik (EG) EG is a subsidiary of the Company located in Gresik, East Java. Its scope of business includes non asbestos and printed building supplies. The Company owns 17.57% of EG shares, while Team S.A. owns 82.4%. In the field of company management, EG has certification in ISO 9001:2000 and ISO 14001:2004 from Benchmark Australia, as well as OHSAS 18001:2007 for Occupational Health and Safety from Benchmark Australia. PROGRAM EKSPANSI Pada periode pelaporan, Perseroan tengah menyelesaikan pembangunan 2 unit pabrik semen baru masing-masing berkapasitas 2,5 juta ton per tahun di Tuban (Jawa Timur) dan di Pangkep (Sulawesi Selatan), dan 1 unit pembangkit listrik di Pangkep, berkapasitas 2x35 MW sebagai bagian rencana ekspansi. Penjelasan lebih rinci mengenai realisasi ekspansi ini dapat dilihat pada uraian Perkembangan Pembangunan Proyek Strategis. Selain program ekspansi tersebut, pada periode pelaporan, Perseroan tidak melakukan rencana korporasi lain mencakup: investasi, divestasi, akuisisi maupun restrukturisasi utang. TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN Pada periode pelaporan, tidak ada transaksi benturan kepentingan yang dilakukan oleh Peseroan. TRANSAKSI LINDUNG NILAI Pada tahun 2010 Perseroan dan entitas anak (ST) melakukan lindung nilai arus kas atas kontrak pengadaan barang dalam mata uang asing untuk pabrik semen dan pembangkit listrik dengan menggunakan instrumen keuangan non derivatif melalui pembelian spot mata uang asing yaitu Dolar Amerika Serikat dan Euro. Lindung nilai ini dilakukan untuk mengelola risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang mungkin terjadi akibat komitmen pengadaan barang dan jasa tersebut dalam USD dan EUR. Hasil pengujian efektivitas lindung nilai arus kas di atas secara prospektif dan retrospektif terbukti efektif. Sehingga, selisih kurs valuta asing yang timbul dari instrumen lindung nilai non-derivatif tersebut diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Selisih kurs valuta asing tersebut akan diakui sebagai bagian dari harga perolehan aset yang dilindung nilai. Jumlah selisih kurs mata uang asing yang dicatat di dalam akun tersebut per tanggal 31 Desember 2011 adalah laba sebesar Rp3,6 juta dan jumlah yang telah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset adalah sebesar Rp93,4 miliar. EXPANSION PROGRAM During this reporting period, the Company is the midst of completing construction of 2 new cement plants, each with a capacity of 2.5 million tons per year, one in Tuban (East Java) and one in Pangkep (South Sulawesi), as well as 1 power plant in Pangkep with a capacity of 2 x 35 MW, as part of its expansion plan. A more detailed explanation can be found in Development of Strategic Construction Projects. Other than the expansion program, in this reporting period, the Company has made no other corporate plans involving: investment, divestment, acquisition or debt restructuring. CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS In the reporting period, the Company has made no conflict of interest transactions. HEDGING TRANSACTIONS In 2010, the Company and its subsidiary (ST) entered into cash flow hedges for procurement of goods and services contracts in foreign currencies for the new cement plants and power plant using non-derivative financial instruments through spot purchase of foreign currencies i.e. United States Dollars and Euro. These hedging transactions were entered into to manage the risk of fluctuations in foreign currency exchange rates that may occur as a result of the commitment to procure the goods and services in USD and EUR. The results of prospective and retrospective testing of the hedge effectiveness of the above mentioned cash flow hedges were proven to be effective. As a result, the foreign currencies exchange differences arising from the translation of the non-derivative hedging instrument into Rupiah are recognized under other comprehensive income. These foreign currency exchange differences will be recognized as part of acquisition costs of the underlying assets being hedged. Total foreign currency exchange differences recognized under this account as of December 31, 2011 were a gain amount of Rp3.6 million while the amount that has been recognized as part of the acquisition cost of assets amounted to Rp93.4 billion. informasi material MATERIAL INFORMATION.

168 166 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Lihat Catatan 32 Laporan Keuangan Konsolidasian mengenai transaksi lindung nilai ini. PINJAMAN PERBANKAN Dalam rangka penyelesaian pembangunan proyek strategis, Perseroan melakukan perjanjian pinjaman dengan perbankan baik berupa fasilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk pinjaman jangka pendek, fasilitas pinjaman berupa pembukaan L/C, penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Trust Receipt yang dilaksanakan langsung oleh Perseroan maupun melalui entitas anak dengan tiga bank berelasi (entitas sepengendalian) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tidak ada saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 atas fasilitas pinjaman perbankan tersebut. Untuk pinjaman jangka panjang, Perseroan (melalui entitas anak), mendapatkan fasilitas pinjaman dari Sindikasi Bank berelasi, fasilitas pinjaman langsung dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pinjaman Sindikasi dilakukan oleh entitas anak, PT Semen Tonasa (ST) dalam rangka pembangunan satu unit pabrik semen baru Tonasa V dan pembangkit listrik 2x35 MW. Perjanjian kredit sindikasi ditanda tangani oleh ST dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selaku Pimpinan Sindikasi), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Jatim, dan PT Bank Sulawesi Selatan (selanjutnya disebut sebagai Bank Sindikasi) dengan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp3.547 miliar atau 68% dari jumlah nilai investasi untuk Tonasa V dan Pembangkit Listrik. Fasilitas kredit tersebut terdiri dari: Fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum Rp3.166 miliar. Fasilitas ini termasuk fasilitas NCL dalam bentuk fasilitas LC dan/ atau SKBDN Fasilitas kredit investasi bunga masa konstruksi sebesar maksimum Rp381 miliar. Fasilitas ini hanya dapat digunakan untuk melunasi 68% dari beban bunga selama masa tenggang sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian kredit sindikasi tersebut. Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan aset tetap berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan milik ST. Fasilitas tersebut juga mendapat jaminan berupa corporate guarantee, cash deficit guarantee, dan cost overrun guarantee dari Perseroan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, ST telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp1.660miliar dan mengakui utang bunga atas pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp90 miliar (2010: Rp11 miliar). See Note 32 of the Consolidated Financial Statement (Audited) regarding hedging transactions. BANK LOANS In order to complete construction of the strategic projects, the Company entered into agreements for bank loans, both short and long term. For short term loans, the loan facilities are in the form of Letters of Credit (L/C), Domestic Letters of Credit (SKBDN) and Trust Receipts executed by the Company directly, as well as through its subsidiaries, with three related banks (entities under common control), i.e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. As of December 31, 2011, there was no balance on short term loans from these bank loan facilities. For long term loans, the Company (through its subsidiary), executed a loan facility from a related Bank Syndicate, a direct loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The Syndicated Loan was executed by the subsidiary, PT Semen Tonasa (ST) for the construction of its cement plant Tonasa V and its 2 x 35 MW power plant. This syndicated credit agreement was signed by ST and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (as Syndicate Leader), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Jatim, and PT Bank Sulawesi Selatan (further referred to as Syndicate Bank) with a maximum credit facility of Rp3,547 billion, or 68% of the total investment value of Tonasa V and the Power Plant. These facilities comprise the following: Investment credit facility with a maximum facility amount of Rp3,166 billion. This facility includes an NCL facility in the form of LC and / or SKBDN. Credit facility for interest during the construction period with a maximum facility amount of Rp381 billion. This facility is only to be used for payment of 68% of interest charges during the grace period as defined in the syndicated credit agreement. The syndicated loan agreement is secured by ST s fixed assets comprising of land, buildings, machinery and equipment. This facility is also guaranteed by a corporate guarantee, a cash deficit guarantee, and a cost overrun guarantee from the Company. Through December 31, 2011, ST has withdrawn Rp1,660 billion of the loan amount and recorded accrued interest on the syndicated loan as of December 31, 2011 amounting to Rp90 billion (2010: Rp11 billion). LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

169 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 167 Keterangan selengkapnya mengenai pinjaman perbankan tersebut dapat dilihat pada Catatan 18.a dan 18.b pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, hal 364 & 369). IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Perseroan memiliki ikatan untuk pembelian barang modal berdasarkan kontrak dengan pihak tertentu sehubungan dengan pengadaan barang dalam rangka pembangunan pabrik semen di Tuban, dengan nilai ikatan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar ekivalen Rp165,4 miliar. Selain itu, melalui entitas anak (ST) Perseroan juga memiliki ikatan serupa untuk pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik di Pangkep, Sulawesi dengan jumlah ikatan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar ekivalen Rp876,4 miliar. Perseroan melakukan ikatan dalam denominasi mata uang Rupiah, Euro dan Dolar AS. Sumber dana ikatan adalah kombinasi pinjaman dan dana kas internal dalam persentasi tertentu. Perseroan menempatkan sejumlah dana untuk pembayaran ikatan tersebut dalam mata uang yang relevan dan ditempatkan dalam bentuk deposito yang terikat dan dicatat sebagai dana Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya. Untuk melindungi nilai dana dimaksud dari risiko perubahan kurs, Perseroan melakukan transaksi lindung nilai (Lihat juga penjelasan Transaksi Lindung Nilai ) Keterangan mengenai ikatan material tersebut dapat dilihat pada Catatan no 39.c dan 39.d pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, hal 403 & 405). Further information regarding these bank loans can be seen in Note 18.a and 18.b of the Company s Consolidated Financial Statement, page 364 & 369). SIGNIFICANT COMMITMENTS FOR CAPITAL EXPENDITURE The Company has significant commitments for the purchase of capital goods based on contracts with specific parties for the provision of goods required for the construction of the Tuban cement plant, with a commitment as of December 31, 2011 of equivalent to Rp165.4 billion. In addition, through its subsidiary (ST), the Company is similarly committed for the construction of a cement plant and power plant in Pangkep, Sulawesi, with a commitment as of December 31, 2011 amounting to the equivalent of Rp876.4 billion. The Company has commitments in foreign currency denominations of Euro and US Dollars, as well as Rupiah. The source of funds for these commitments is a combination of loans and internal cash funds with specific percentages. The Company has placed funds to pay for these commitments in the relevant currency and placed the funds in committed deposit accounts which are recorded as Restricted use cash and cash equivalent. To protect the value of the funds from the risk of fluctuating currency rates, the Company has entered into hedge transactions (see also the explanation in Hedging Transactions ). Information regarding significant commitments can be seen in Note no 39.c and 39.d of the Company s Consolidated Financial Statement, page 403 & 405). Transaksi Material Tidak ada transaksi material yang dilakukan Perseroan selama tahun Batasan transaksi material adalah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapemam-LK no IX.E.2 tanggal 25 Nov 2009 (Kep-413/BL/2009) tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Kejadian Luar Biasa Efek Kejadian Gempa di Padang Pada tanggal 30 September 2009 pukul waktu setempat telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,6 skala Richter yang berpusat di daerah Sumatera Barat, kurang lebih sekitar 104 km sebelah barat lokasi Pabrik Semen Padang. Operasi pabrik sempat berhenti karena tergangggunya pasokan listrik dari PLN. Setelah melakukan pengecekan, pada umumnya peralatan produksi utama tidak mengalami kerusakan dan dapat beroperasi dengan baik, namun terdapat kerusakan pada fasilitas penunjang, berupa kerusakan trafo pada pembangkit listrik yang harus mengalami penggantian. Upaya penggantian memerlukan waktu cukup lama, sehingga sempat mengganggu operasional peralatan produksi utama. Material Transactions The Company had no material transactions during The limit to material transactions is as defined in Bapemam-LK Regulation no IX.E.2 dated November 25, 2009 (Kep-413/BL/2009) regarding Material Transactions and Changes to Core Business Activities. Extraordinary Events Effects of the Padang Earthquake On September 30, 2009 at local time, there was an earthquake measuring 7.6 on the Richter scale centered in West Sumatera, approximately 104km west of the Semen Padang plant. Operations were temporarily halted due to disruption in the electricity supply from PLN. Having carried out checks, in general the main production equipment was undamaged and still operated within normal parameters; however, identified damage to ancillary facilities in the form of transformers at the power plant, which had to be replaced. Repairs were time consuming and main factory operations were disrupted. transaksi material dan kejadian luar biasa MATERIAL TRANSACTIONS AND EXTRAORDINARY EVENTS.

170 168 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Pada tahun 2011, seluruh perbaikan yang diperlukan telah selesai dilaksanakan sehingga seluruh unit produksi di Padang telah beroperasi kembali. In 2011, all the necessary repairs had been completed and all production units in Padang were able to function as they had previously. PERUBAHAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG RELEVAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN CHANGES IN RELEVANT REGULATIONS AFFECTING THE COMPANY S PERFORMANCE Perubahan Peraturan Pada tahun Pelaporan tidak ada Perubahan Peraturan Baru yang berpengaruh signifikan terhadap operasional Perseroan. Perubahan Perhitungan Insentif Tarif Pajak Sesuai data yang didapat dari Badan Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom No DE/I/ mengenai laporan bulanan kepemilikan saham Perseroan, di tahun 2011 tidak ada lagi pemilik saham non-pemerintah yang menjadi mayoritas dalam kepemilikan saham Perseroan. Oleh karenanya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2007, Perseroan berhak memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri. Perseroan telah mengakui dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp12,9 miliar di tahun 2010 sebagai bagian dari beban pajak tangguhan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun Untuk tahun 2011, tidak ada lagi dampak perubahan tarif pajak yang dibukukan. (Catatan 11 c. Laporan Konsolidasian Perseroan). Changes in Regulations In this reporting year, there were no Changes or New Regulations which had significant affect on the Company s operations. Changes to Tax rate Incentive Calculations In accordance with data obtained from the Securities Administration Agency, PT Datindo Entrycom, No DE/I/ regarding the Company s monthly share ownership report, in 2011 the Company no longer had non-government majority share ownership. Therefore, in accordance with Government Regulation No.81/2007, the Company was entitled to a reduction in Income Tax of 5% from the highest tariff for Domestic Income Tax Obligation. The Company recognized the effect of this change in tax tariff, amounting to Rp12.9 billion in 2010, as part of the deferred tax expenses in its consolidated income statement for For 2011, there is no longer any effect recorded related to this change in tax tariff. (Note 11.c of the Company s Consolidated Financial Statement). persiapan dan pelaksanaan konvergensi ifrs PREPARATION AND IMPLEMENTATION OF IFRS CONVERGENCE Berdasarkan komitmen Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) untuk memberlakukan Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS per 1 Januari 2012, dan sesuai surat edaran Menteri BUMN Nomor : SE05/MBU/2009 tanggal 2 April 2009 yang menginstruksikan Direksi BUMN untuk melakukan persiapan konfergensi IFRS, serta mengacu Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 66 ayat 3, bahwa laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan, maka Perseroan, entitas anak, dan entitas asosiasi melakukan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Membentuk Tim Proyek Keuangan dan Akuntansi Grup Semen Gresik yang telah disepakati melalui Surat Keputusan Bersama Nomor SP : 276/SKD/ DIRUT/05.11; Nomor SG: 037/KPTS/DIR/ ; Nomor ST: 058/KPTS/HK.00.02/10.00/ , tanggal 27 Juni Salah satu sub tim proyek tersebut adalah Tim Implementasi IFRS yang bertugas untuk melakukan: a. Penyempurnaan kebijakan akuntansi. b. Penyempurnaan SOP bidang akuntansi. c. Memastikan ketepatan implementasi IFRS tahun 2011 dan Menunjuk konsultan untuk mengimplementasikan konfergensi IFRS ke dalam kebijakan dan manual akuntansi Based on the commitment of the Indonesian Accounting Association ( IAI ) to implement Financial Accounting Standards based on IFRS per January 1, 2012, and in accordance with circular letter of the SOE Minister No. SE05/MBU/2009 dated April 2, 2009 which instructs the Board of Directors to implement preparations for IFRS convergence, as well as referring to Law No.40/2007 regarding Limited Liability Companies article 66 point 3 that states financial statements must be presented based on financial accounting standards, the Company, its subsidiaries, and associate entities have taken various steps, as follows: 1. Formed Semen Gresik Financial and Accounting Project Team as agreed in Joint Decision Letters No. SP: 276/SKD/DIRUT/05.11; No. SG: 037/KPTS/DIR/ ; and No. ST: 058/KPTS/HK.00.02/10.00/ all dated June 27, One of the sub teams for the project is the IFRS Implementation Team which is assigned to: a. Improve accounting policies. b. Improve accounting SOP. c. Ensure accurate compliance with IFRS 2011 and Appoint a consultant to implement IFRS convergence into policies and into the Company s accounting manuals. Through LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

171 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 169 Perseroan. Melalui proses tender, maka Perseroan telah menunjuk KAP Tanudiredja, Wibisana, & Rekan yang berafiliasi dengan PricewaterhouseCooper (PWC) sebagai konsultan implementasi IFRS di Perseroan dengan ruang lingkup pekerjaan sebagaimana poin 1 tersebut di atas khususnya untuk standar baru yang mulai diterapkan per 1 Januari 2011 dan 2012 di Perseroan, entitas anak, maupun entitas asosiasi. 3. Melakukan pelatihan/workshop atas implementasi IFRS baik secara in-house training maupun pelatihan yang diadakan oleh pihak lain, terutama IAI. 4. Aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan penerapan IFRS seperti public hearing, sosialisasi, diskusi bersama, dsb., yang diselenggarakan IAI, Kementerian BUMN, maupun Asosiasi Emiten Indonesia. Tahapan implementasi IFRS yang dilakukan oleh Perseroan, entitas anak, dan entitas asosiasi mencakup 4 tahap, yaitu : a. Studi awal, yang mencakup analisis atas kebijakan akuntansi perusahaan, penyelenggaraan in-house training, serta penyusunan gap analysis. b. Konversi dan issues resolution, yang mencakup proses penyusunan kebijakan akuntansi grup dan penyusunan posisi teknis (technical position) akuntansi dalam rangka penyusunan laporan keuangan c. Integrasi perubahan level pelaporan (reporting level), yang mencakup review dan penyesuaian terhadap standar akuntansi baru dalam laporan keuangan 2011 dan 2012, serta melakukan observasi potensi standar baru yang berpengaruh terhadap sistem informasi. d. Integrasi perubahan level transaksi (transaction level), yang mencakup pembaharuan akun, manual akuntansi, serta pendampingan dalam implementasi sistem informasinya. Keseluruhan implementasi IFRS tersebut di harapkan dapat selesai pada akhir April Berdasarkan gap analysis yang telah dilakukan, Perseroan menjelaskan dampak pemberlakuan standar akuntansi baru yang berlaku sejak 1 Januari 201, sebagaimana diungkapkan pada urian Perubahan Kebijakan Akuntansi berikut. a tender process, the Company appointed Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana & Partner who are affiliated with PricewaterhouseCooper (PWC) as the Company s IFRS implementation consultant, with a scope of work covering point 1 above, specifically for new standards being applied per January 1, 2011 and 2012 in the Company, its subsidiaries and associate entities. 3. Conducted training / workshops on IFRS implementation, both in the form of in-house training and training held by other parties, especially IAI. 4. Actively joined programs related to IFRS implementation, including public hearings, dissemination, joint discussions, etc., held by the IAI, SOE Ministry, and the Indonesia Public Listed Companies Association. The Company, its subsidiaries and associate entities have implemented 4 stages of IFRS, as follows: a. Initial studies, covering analysis of company accounting policies, holding in-house training, and developing a gap analysis. b. Conversion and issue resolution, covering group accounting policy development and development of an accounting technical position for the preparation of the 2011 financial statement. c. Integrating changes to reporting levels, covering reviews and adjustments to new accounting standards for 2011 and 2012 financial statements, as well as observing potential new standards which influence the information system. d. Integrating changes to transaction levels, covering renewing accounts, accounting manuals, as well as assistance in the implementation of information systems. Overall, implementation of IFRS is hoped to be complete by end April Based on the implemented gap analysis, the Company can explain the effect of the new accounting standards which come into effect per January 1, 2011, as described below. Perseroan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan agar lebih sesuai dengan revisi PSAK yang diterbitkan oleh Ikantan Akuntan Indonesia. Standar akuntansi baru yang berlaku sejak 1 Januari 2011 dan memiliki dampak signifikan bagi Perseroan dan entitas anak adalah : PSAK No. 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan menggantikan PSAK 1 (Revisi 1998) dengan judul yang sama. PSAK ini diterapkan secara retrospektif. Penerapan Standar ini mengakibatkan perubahan penyajian laporan The Company has made various changes to its accounting and disclosure policy to bring it into alignment with PSAK revisions which have been issued by the Indonesian Accounting Association. The revisions to Accounting Standards as effective on 1 January 2011 and have significant impact to the Company and subsidiary as follows: PSAK No. 1 (Revised 2009) Presentation of Financial Statements which supersedes PSAK No. 1 (Revised 1998) with the same title. This Standard has been applied retrospectively. Application of this standard results in changes of general perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan changes TO ACCOUNTING AND DISCLOSURE POLICIES.

172 170 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE keuangan konsolidasian secara keseluruhan, antara lain: penyajian laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan hak minoritas menjadi kepentingan non pengendali yang disajikan dalam ekuitas, serta pengungkapan tentang manajemen risiko permodalan. PSAK No. 5 (Revisi 2009) Segmen Operasi" menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000) Pelaporan Segmen". PSAK ini telah diterapkan secara retrospektif. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal tentang komponen-komponen Perseroan dan entitas anak yang dievaluasi secara teratur oleh pengambil keputusan operasional. Sedangkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), mengharuskan Perseroan dan entitas anak mengidentifikasi segmen usaha dan geografis dengan mengunakan pendekatan risiko dan manfaat. PSAK No. 7 (Revisi 2010) "Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi, menggantikan PSAK No. 7 (Reformat 2007), Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Standar ini telah diterapkan secara retrospektif. Sesuai dengan Standar ini, pihak-pihak yang berelasi dengan Pemerintah, kecuali yang bertindak sebagai regulator, merupakan pihak yang berelasi dengan Perseroan dan entitas anak. Standar sebelumnya mengecualikan pengungkapan transaksi dengan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) sebagai transaksi dengan pihak berelasi. Beberapa standar akuntansi keuangan baru dan revisi yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012 yang diperkirakan berdampak pada penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: PSAK No. 60 (2010) Instrumen Keuangan: Pengungkapan menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Standar ini mensyaratkan beragam tambahan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perseroan dan entitas anak terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perseroan dan entitas anak mengelola risiko-risiko tersebut. PSAK No. 61 (2010) Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah. PSAK ini memberikan pedoman penerapan akuntansi dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah. Informasi selengkapnya mengenai Standar Akuntansi berbasis IFRS yang berlaku pada tahun 2011 dan setelahnya dapat dilihat pada Catatan 2b, Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan entitas anak. presentation of consolidated financial statements, among others: presentation of consolidated statements of comprehensive income and minority interest to non-controlling interest that is presented as part of equity, as well as disclosure on capital risk management. PSAK No. 5 (Revised 2009) Operating Segments which supersedes PSAK No.5 (Revised 2000) Segment Reporting. This Standard has been applied retrospectively. PSAK No.5 (Revised 2009) requires that operating segments are identified based on internal reporting of the components of the Company and its subsidiaries and evaluated regularly by the chief operating decision maker. Meanwhile, PSAK No.5 (Revised 2000) requires the Company and its subsidiaries identify business and geographical segments using the risks and benefits approach. PSAK No.7 (Revised 2010), Related Party Disclosures which supersedes psak No.7 (Reformatted 2007) with the same title. This Standard has been applied retrospectively. In accordance with this Standard, Governmentrelated entities, except for those which are in position as regulators, are considered as related parties to the Company and its subsidiaries. The previous standard excludes disclosure of transactions with State Owned Enterprises ( SOE ) as transactions with related parties. The following new accounting standard and other revision that effectively as of 1 January 2012 which expected have significant impact into presentation and disclosure of financial statements: PSAK No. 60 (2010) Financial Instruments: Disclosures which supersedes PSAK No.50 (Revised 2006) Financial Instruments: Presentation and Disclosures. Requirement of new standard have a diverse in presentation on reporting that possible for Company evaluation financial instrument that significant upon finance performance and position; also risk type and magnitude arising from financial instrument that has been exposed by Company and subsidiary during reporting period, and how Company and subsidiary manage those risks. PSAK No. 61 (2010) "Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance". This PSAK provide accounting guidelines in implementation and disclosure upon government grants and other government aid. Further information regarding accounting standard based IFRS that can be seen in Note 2.b, upon the Company s and subsidiary Consolidated Financial Statement. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

173 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 171 Pada tahun 2011, Perseroan telah melakukan penerapan PSAK No.7 (Revisi 2010) "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi yang menyebutkan transaksi dengan, pihak-pihak yang berelasi dengan Pemerintah, kecuali yang bertindak sebagai regulator, merupakan pihak yang berelasi dengan Perseroan dan entitas anak. Dengan demikian, transaksi dengan sesama BUMN merupakan transaksi dengan pihak berelasi. Perseroan melakukan berbagai transaksi dengan pihak yang berelasi, meliputi transaksi penjualan produk, pembelian barang/jasa, pendapatan keuangan dan penyaluran iuran dana pensiun. Informasi selengkapnya mengenai Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Berelasi ini tercantum pada Catatan 40 Laporan Keuangan Konsolidasian (halaman 409). Akibat transaksi berelasi tersebut, Perseroan memiliki saldo aset maupun liabilitas yang dicatat dalam rangka transaksi dan dicatat dalam akun-akun: kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, utang lain-lain dan liabilitas jangka panjang. Dalam melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut, Perseroan memiliki kebijakan sebagai berikut. Penjualan produk dan jasa kepada pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrakkontrak penjualan, yang pada umumnya menggunakan dasar harga pasar yang berlaku ditambah margin tertentu sesuai kesepakatan. Pengapalan dan pengangkutan produk oleh pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak pengangkutan yang disepakati bersama berdasarkan hasil negosiasi dengan memperhatikan unsur-unsur biaya yang ada ditambah dengan marjin tertentu. Penempatan dana dilakukan berdasarkan kebutuhan dan perjanjian yang saling menguntungkan dan memberikan benefit optimal pada Perseroan. Perolehan dana pinjaman dilakukan melalui ketentuan dan kondisi yang paling optimal bagi kepentingan operasional Perseroan. Adapun sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2011 mencakup antara lain: In 2011, the Company adopted PSAK No.7 (Revised 2010) "Related Party Disclosures which states that transactions with parties related to the Government, other than those acting in the position of regulator, are related parties to the Company and its subsidiaries. Therefore, transactions with other SOE are related party transactions. The Company has carried out a variety of related party transactions, including product sales transactions, purchase of goods / services, financial income and distribution of pension contributions. Further information regarding Related Party Transactions is noted in Note 40 of the Company s Consolidated Financial Statement (page 409). As a result of these related party transactions, the Company has a balance of assets and liabilities in the form of transactions which are recorded in the accounts: cash and cash equivalent, short term investments, trade receivables, other debts and non-current liabilities. In implementing transactions with related parties, the Company has the following policy: Sales of products and services to related parties are based on sales agreements, which generally make use of prevailing market prices plus a certain margin as mutually agreed. Shipment and transport of products by related parties are defined based on contract of carriage, mutually agreed and based on negotiation with attention to the elements of cost and an additional specific margin. Funds are placed based on requirements and mutually beneficial agreements and which provide the optimum benefit to the Company. Loans are taken based on negotiation of terms and conditions which are optimum in the interests of the Company s operations. The nature and types of transactions with related parties carried out by the Company during 2011 are summarized as follows in the table below. TRANSAKSI DENGAN PIHAK- PIHAK YANG BERELASI RELATED PARTY TRANSACTION Nama Pihak Sifat Hubungan Transaksi - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Badan Usaha Milik Negara Under Common Control-State Owned- Enterprise - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Badan Usaha Milik Negara Under Common Control-State Owned- Enterprise - PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Badan Usaha Milik Negara Under Common Control-State Owned- Enterprise Penempatan dana dan/atau pinjaman Placement of funds and / or loans Pemakaian listrik Purchase of electricity Pembelian Batubara Purchase of coal.

174 172 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Nama Pihak Sifat Hubungan Transaksi - PT Pertamina (Persero) - PT Indonesia Power - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) - PT Waskita Karya (Persero) - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk - PT Infomedia Nusantara - PT Hutama Karya (Persero) - PT Pos Indonesia (Persero) - PT Antam (Persero), Tbk - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Badan Usaha Milik Negara Under Common Control-State Owned- Enterprise Pembelian produk dan jasa yang spesifik sesuai bidang usaha entitas sepengendalian. Purchase of specific products and services in accordance with the business entity under common control. - PT Swadaya Graha - PT Varia Usaha - PT Igasar - PT Waru Abadi - PT Swabina Gatra - PT Varia Usaha Beton - PT Varia Usaha Bahari - PT Varia Usaha Dharma Segara - PT Varia Usaha Lintas Segara - Dana Pensiun Semen Gresik - Koperasi Warga Semen Gresik - PT Cipta Nirmala - PT Prima Karya Manunggal - PT Pelayaran Tonasa Lines - PT PBM Biringkasi Raya - Koperasi Karyawan Semen Tonasa - Koperasi Keluarga Besar Semen Padang - PT EMKL Topabiring, dsb Entitas Asosiasi Associates Entity Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perseroan Having the same key members of management as the Company Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan entitas anak Having the same key members of management as subsidiaries Pembelian dan/atau penjualan produk/jasa yang relevan. Purchase and / or sales of relevant products / services Pembelian dan/atau penjualan produk/jasa yang relevan. Purchase and / or sales of relevant products / services. Pembelian dan/atau penjualan produk/jasa yang relevan. Purchase and / or sales of relevant products / services penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 dan periode awal 1 januari 2010/31 desember 2009 restatement of the 2010 and the beginning period of january 1, 2010/ december 31, 2009 consolidated financial statements Seperti dijelaskan dalam Catatan 2b, penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) dan PSAK 7 (Revisi 2010) efektif 1 Januari 2011 secara restrospektif, mengharuskan Perseroan dan entitas anak menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 sehubungan dengan reklasifikasi yang dilakukan terhadap akunakun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tersebut. Disamping itu, seperti dijelaskan dalam Catatan 2o, penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) efektif 1 Januari 2010 secara prospektif, mengharuskan Perseroan dan entitas melakukan penyesuaian transisi atas akun Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia dan Saldo laba - belum dicadangkan tanggal 1 Januari 2010/31 Desember Penyajian kembali akun-akun yang terpengaruh oleh penerapan PSAK revisi tersebut tercantum pada Catatan 44 Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan. As described in Note 2b, the adoption of PSAK 1(Revised 2009) and PSAK 7 (Revised 2010) effective from January 1, 2011 retrospectively require the Company and its subsidiaries to restate the consolidated statements of financial position as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 related to the reclassification of certain accounts in those consolidated statements of financial position. In addition, as described in Note 2o, the adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) effective from January 1, 2010 prospectively requiring the Company and its subsidiaries to make transition adjustments to Loans from the Government of the Republic of Indonesia and Retained earnings - unappropriated accounts as of January 1, 2010/ December 31, Restatement of the accounts influenced by the application of these revised PSAK are noted in Note 44 of the Company s Consolidated Financial Statement. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

175 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 173 Perseroan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada 31 Desember 2011 telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs USD1 = Rp dan EUR1 = Rp (nilai penuh) berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. Nilai net dari seluruh aset dan liabilitas dalam mata uang aset adalah berupa liabilitas neto sebesar ekivalen Rp488 miliar. Rincian aset dan liabilitas tersebut tercantum pada Catatan 43 Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan. The Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2011 which were converted into Rupiah using an exchange rate of US$1 = Rp 9,068 and EUR1 = Rp11,739 (full amount) based on the Bank Indonesia mid rate. The net value of all these assets and liabilities amounted to the equivalent of Rp488 billion. A summary of the assets and liabilities is noted in Note 43 of the Company s Consolidated Financial Statement. aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES Tidak ada kejadian penting yang material setelah tanggal pelaporan posisi keuangan. There were no material subsequent events after the date of reporting period. kejadian penting setelah tanggal LAPORAN AKUNTAN subsequent events.

176 174 LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report SMSG SGMS P.194 Internal Audit Internal Audit P.198 Perseroan memiliki staf internal audit dengan sertifikasi yang memadai. The Company employees internal audit staff with satisfactory certification. Pilar utama penerapan prinsip-prinsip GCG untuk mewujudkan budaya korporasi yang baik dalam pelaksanaan seluruh proses bisnis Perseroan. The main pillar in GCG application to create a healthy corporate culture for the implementation of all business processes in the Company. BUDAYA PERUSAHAAN CORPORATE CULTURE P.206 WHISTLE BLOWING POLICY P.185 Jawaban atas tuntutan transparansi, akuntabilitas dan fairness dalam berhubungan bisnis dengan Perseroan. The answer to claims for transparency, accountability and fairness in business dealing with the Company. CHAMPS akronim Budaya Perusahaan yang mengandung nilai-nilai pedoman dan keyakinan insan Perseroan dalam melaksanakan tugasnya. CHAMPS is the acronym for the Corporate Culture and contains the values and beliefs of everyone at the Company in carrying out their duties. PEDOMAN KODE ETIK CODE OF CONDUCT P.203 Pedoman untuk menjaga dan membina hubungan dengan semua Pemangku Kepentingan (stakeholders) sesuai standar etika bisnis yang harus dipahami dan dijalankan oleh segenap jajaran Perseroan. The Code to maintain and guide relationships with stakeholders in accordance with ethical business standards that must be understood and implemented by every level of the Company. INDIKATOR KINERJA KORPORAT (KPI Corporate) Corporate Key Performance Indicators (Corporate KPI) P.234 Ukuran untuk menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi yang disepakati bersama dan dilaporkan dalam RUPS. Measurements to assess the performance of the Boards of Commissioners and Directors are mutually agreed and reported to the GMS.

177 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS komite-komite penunjang dewan komisaris board of commisioner's supporting committee P.235 Mendukung efektivitas pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Supporting effectivenes for supervisory duties of Board of Commissioners. SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE Secretary Menjembatani komunikasi Perseroan dengan Regulator dan komunitas pasar modal. P.248 Bridging communications between the Company, Regulators and the capital market community..

178 176 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perseroan menyadari pentingnya praktik terbaik Good Corporate Governance (GCG) sebagai perangkat untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan. Komitmen tinggi penerapan GCG telah memperkuat daya saing perseroan, memaksimalkan nilai perseroan, mengelola sumber daya dan risiko lebih efektif dan efisien, serta menciptakan keberhasilan demi menjamin peningkatan kinerja usaha dan pertumbuhan jangka panjang bagi pemegang saham secara etis, legal, berkelanjutan, dan tetap memperhatikan kepentingan serta keadilan bagi pemangku kepentingan lainnya Penerapan tata kelola perusahaan yang Baik secara konsisten merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan perseroan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh perseroan yang semakin meningkat. Penerapan tata kelola merupakan wujud kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corpoprate Governance) pada BUMN. Dalam mengembangkan pengelolaan dan penerapan GCG, Perseroan senantiasa memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta memperhatikan praktik bisnis terbaik. Perseroan senantiasa berkomitmen penuh melaksanakan tata kelola perusahaan yang Baik di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi The Company understands the importance of best Good Corporate Governance (GCG) practices as a tool to improve performance and accountability to the stakeholders. Our strong commitment to the application of GCG has strengthened company competitiveness, maximized company values, managed resources and risks more effectively and efficiently, while creating success in ensuring improved business performance and ethical, legal and sustainable long-term growth for the shareholders, at the same time being fair to and taking account of the interests of other stakeholders. The application of consistent good corporate governance is an important aspect in company management, bearing in mind that the risks and challenges facing the company are increasing. The application of corporate governance in the Company is also in compliance with SOE State Minister s Regulation No. Per- 01/MBU/2011 regarding Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises. In developing GCG management and application, the Company always takes into account provisions in the General Guideline for Good Corporate Governance in Indonesia issued by the Governance Policy National Committee as well as best business practices. The Company remains fully committed to the application of Good Corporate Governance at all levels and ranks of the organization referring LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

179 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 177 dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang diwujudkan di antaranya dalam: Pelaksanaan peran dan tanggung jawab yang jelas dan terpisah antara Dewan Komisaris dan Direksi; Fokus pada rencana strategis jangka panjang perseroan dan Kepatutan kegiatan usaha; Terbuka dan adil terhadap pemangku kepentingan serta perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas; Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal; Sistem pengambilan keputusan yang efektif; Tanggung jawab terhadap isu-isu sosial, lingkungan dan pembangunan; Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komitekomite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal; Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal; Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan perseroan. Sedangkan untuk mengoptimalkan penerapan tata Kelola perusahaan yang baik, perseroan senantiasa melakukan penguatan infrastruktur dan soft structure GCG, restrukturisasi internal, perbaikan fungsi dan proses pengendalian internal yang mengarah kepada praktek terbaik GCG, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tata kelola perusahaan yang Baik dan efektif. Selain itu Perseroan juga selalu konsisten untuk melakukan assessment penerapan GCG yang dilakukan oleh pihak independen (BPKP Provinsi Jawa Timur) dan hasil rekomendasinya selalu menjadi bagian dari proses peningkatan penerapan GCG. to the various provisions and conditions related to the implementation of Good Corporate Governance, including: Implementation of clear and separate roles and responsibilities for the Board of Commissioners and Board of Directors; Focusing on the company s long-term strategic plan and compliance with business activities; Transparency and fairness to stakeholders as well as protection of minority shareholders rights; Application of compliance, internal and external auditor functions; Effective decision making system; Responsibility toward social, environmental and development issues; Complete and functioning committees and work units carrying out their internal control function; Application of risk management, including an internal control system; Transparency regarding financial and nonfinancial conditions in the compan. Meanwhile, to optimize the application of good corporate governance, the company is always strengthening its GCG infrastructure and soft structure, restructuring internally, improving internal control functions and processes that lead to the best practice of GCG, adjusting and renewing necessary systems and procedures to support the implementation of effective good corporate governance. In addition, the Company consistently carries out assessments regarding GCG application conducted by an independent third party (BPKP East Java) and its resulting recommendations are always a part of the improvement process for GCG application. Perseroan senantiasa berkomitmen penuh melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi The Company is always fully committed to the implementation of Good Corporate Governance at all levels and ranks of the organization Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan menetapkan misi GCG sebagai berikut: Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan; Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi; Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal dalam penerapan GCG,meliputi: In line with the company vision and mission, the Company is committed to making GCG part of the company s culture and management. To achieve this aim, the Company has set the GCG mission as follows: The realization of corporate sustainability through management based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, as well as fairness and equality; The realization of functional empowerment and the independence of individual instruments of the company, i.e. General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, and Board of Directors; The realization of all instruments of the company always making decisions based on high moral values and in compliance with relevant laws and regulations. The Company applies the principles of good corporate governance to ensure the achievement of optimum results through the application of GCG, including: TUJUAN penerapan gcg GCG AIMS.

180 178 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Meningkatnya kinerja Perseroan, melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan; Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi risiko keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan; Meningkatnya kepercayaan investor; Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan corporate value dan dividen Perseroan; Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja organ perseroan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi; Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders. Mengarahkan pencapaian visi dan misi perseroan dan meningkatkan profesionalismesumber daya manusia; Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga dapat meningkatkan nilai perseroan. Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan meyakini akan dapat mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan. Selain hal tersebut konsistensi penerapan GCG diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perseroan (corporate value) bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan terkait di antaranya dengan penetapan tugas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pengendalian internal perusahaan, menentukan tingkat yang tepat atas pengelolaan pengendalian internal perusahaan, pencapaian target, merancang kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan, dokumentasi, pelaporan, dan menyediakan pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas ICOFR dan hasil self assessment yang dilakukan secara periodik. Improving Company performance through the creation of better decision making processes, improving Company operational efficiency and improving service to stakeholders. Improv i ng corporate value t h rough improvements to financial performance and minimizing the risk of investment decisions that contain conflict of interest; Improving investor trust; Achieving stakeholder satisfaction due to increasing corporate value and Company dividends; Directing and controlling working relations of company instruments, i.e. General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors; I m p r o v i n g C o m p a n y m a n a g e m e n t accountability to the Shareholders by taking into account stakeholder interests. Creating a clear working relationship between the company and the stakeholders. Directing achievement of the company s vision and mission and increasing the professionalism of human resources. Encouraging and supporting more effective business development, management of company resources and risk management to increase the corporate value. With high commitment and consistency in the application of good corporate governance, the Company believes it will overcome the practices of Corruption, Collusion and Nepotism, as well as improve supervisory functions in the management of the Company. In addition to this, it is hoped that consistent application of GCG will also sustainably improve business performance and growth, which will in turn increase corporate value for shareholders and other stakeholders. The Management is committed to compliance with GCG and has implemented various related policies and stipulations, including the establishment of duties and responsibilities for every function related to planning, implementation and management of company internal controls; setting appropriate levels for company internal control management; achievement of targets; designing disclosure control policies and procedures; documentation, reporting, and provision of written statements regarding the effectiveness of ICOFR; and the results of periodic self assessment. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

181 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 179 Tata kelola perusahaan telah berjalan dengan baik dan senantiasa dilandasi cara kerja yang etis, transparan, dan atas dasar kepercayaan. Perseroan juga memiliki struktur tata kelola yang lengkap: memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan, mengelola risiko bisnis, menjaga nama baik, dan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, termasuk kesejahteraan warga sekitar dan lingkungan, sedangkan standar kerja yang diterapkan Perseroan mengutamakan etika, kejujuran, keterbukaan, dan akuntabilitas yang berlaku untuk semua tingkatan dan jajaran organisasi. Pedoman Pada tahun 2011, Perseroan telah menyempurnakan Board Manual dan Pedoman Kode Etik sebagai salah satu implementasi dari pelaksanaan Pedoman GCG dan telah diberlakukan melalui surat keputusan Direksi. Board Manual ini merupakan pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi, dan perangkatnya yang bertujuan untuk: 1. mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan kerja antar kedua organ; 3. menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran). Sebagai implementasi penerapan tata kelola, Perseroan secara terus-menerus melakukan penyempurnaan atas Standard Operating Procedure (SOP) pada seluruh proses bisnis yang tertuang di dalam Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG). Sebagai kerangka pelaksanaan GCG yang diprakarsai oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan melengkapi seluruh soft structure yang dibutuhkan dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan kaidah GCG. Kerangka kebijakan soft structure tersebut meliputi Pedoman Pelaksanaan GCG, Pedoman Kode Etik Perusahaan, Manual Board, IT Governance dan kebijakan-kebijakanlainnya, yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Corporate governance is running well and is always based on ethical work methods, is transparent and based on trust. The Company also has a complete governance structure: paying attention to the interests of stakeholders, business risk management, safeguarding the good name of the company and having a sense of corporate social responsibility toward the public, including the welfare of local citizens and their environment, while working standards applied in the Company emphasize ethics, honesty, transparency, and accountability at all levels and ranks of the organization. Guidelines In 2011, the Company improved its Board Manual and Code of Conduct as part of the implementation of GCG Guidelines and enacted these through a decision letter from the Board of Directors. The Board Manual is a working guideline for the Board of Commissioners, Board of Directors, and their instruments, which aims at: 1. Facilitating the Boards of Commissioners and Directors understanding of regulations related to their work; 2. Being a reference for basic duties, work functions and improving the quality and effectiveness of work relationships between the two Boards; 3. Applying the GCG principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. In implementing governance, the Company continually improves its Standard Operating Procedures (SOP) for all business processes included in the Semen Gresik Management System (SGMS). As a GCG framework initiated by the Boards of Commissioners and Directors, the Company is completing all its soft structures as required by the company management in accordance with GCG rules. This soft structure policy framework covers Guidelines for Implementation of GCG, Company Code of Conduct, Board Manual, IT Governance and other policies, and is signed by the Board of Commissioners and Board of Directors. PEDOMAN, STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA GUIDELINES, STRUCTURE AND GOVERNANCE MECHANISM Perseroan senantiasa melakukan penyempurnaan terhadap soft structure pengelolaan perusahaan sesuai kaidah GCG dan meningkatkan effektivitas pengelolaan infrastructure-nya. The Company always improves its soft structures for company management in accordance with GCG rules and management of the infrastructure always improves effectiveness. Infrastruktur Penerapan GCG Perseroan Infrastruktur Infrastructure Soft Structure RUPS General Meeting of Shareholders Budaya Perusahaan Corporate Culture Dewan Komisaris Board of Commssioners Komite Pendukung Komisaris: Commissioners Support Committee: Komite Audit Audit Committee Komite Strategi, Investasi dan Risiko Strategic, Risk and Investment Committee Komite GCG GCG Committee Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committe Oversight Committee Pedoman GCG GCG Manual Pedoman Kode Etik Code of Conduct Manual Manual Board Charter Kebijakan Perusahaan Corporate Policy.

182 180 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Infrastruktur Infrastructure Soft Structure Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Manajemen Risiko Risk Management SMSG Manual (Level 1) Prosedur (Level 2) Work Instruction (Level 3) Record Internal Audit Audit Internal Whistle Blower System Eksternal Audit Audit External Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas mengatur segala aspek pengelolaan perusahaan, termasuk di antaranya memberikan definisi visi, misi dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan penyusunan strategi, penyusunan organisasi, kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan pengawasan, standar etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan SDM, dan sebagainya. Dengan kelengkapan kompetensi pemrakarsa praktik GCG dan kelengkapan soft structure penunjangnya, maka Perseroan meyakini tata kelola perusahaan sebagaimana tergambar dalam struktur dibawah dapat berjalan dengan baik. Keseluruhan pedoman dan aturan tersebut telah memperhatikan butir-butir yang terkandung dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan praktik-praktik GCG yang lazim digunakan. Struktur Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Kepengurusan perseroan menganut sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Perseroan telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi GCG, dijajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komitekomite fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan. Demikian pula di jajaran Direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG dan juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris, sebagaimana bagan di bawah ini. Struktur tata kelola di Perseroan adalah sebagai berikut: These guidelines and policies clearly regulate all aspects of company management, including providing a definition of the Company s vision, mission and corporate values; describes the reasoning for strategy development, organization structure, Corporate Secretary functions, risk management, internal control and supervision systems, ethical standards, finances, accountancy, HR management, and so on. With this complete set of competencies to initiate the practice of GCG and the completeness of its supporting structures, the Company believes that corporate governance, as illustrated in the structure, can work well. The guidelines and regulations in their entirety have been formulated in consideration of points contained within the General Guideline for Good Corporate Governance in Indonesia, Law No.40/2007 regarding Limited Companies, and GCG practices that are normally used. Structure In accordance with Law No.40/2007 regarding Limited Companies, the Company s Instruments consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. Management of the Company adheres to the two boards system, i.e. the Board of Commissioners and the Board of Directors, each with its own clear authority and responsibility according to its functions as mandated in the articles of association and legislation. The Company has the necessary infrastructure for the implementation of GCG; the Board of Commissioners has formed functional committees to empower supervisory functions. Meanwhile, the Board of Directors has also formed work units to control, initiate and be responsible for implementation of GCG, as well as assigning them as working partners to the committees under the Board of Commissioners, as demonstrated below. The Company s governance structure is as follows: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

183 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 181 Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite SMRI SMRI Committee Komite Audit Audit Committee Komite GCG GCG Committee Komite Nomisasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee Komite Oversight Oversight Committee Depart. SDM Depart. of Human Resource Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Internal Audit Audit Internal Depart. Hukum & Manajemen Risiko Legal & Risk Management Depart. Depart. Litbang & Jaminan Mutu R&D Depart. and Quality Assurance Depart. Pengelolaan Lingkungan & Sosial Korporasi Environment Depart. & Corporate Social Mekanisme Tata Kelola Perseroan Sebagaimana tergambar dalam struktur tersebut, dalam forum RUPS, para pemegang saham dapat melakukan pengambilan keputusan penting berkaitan dengan investasi yang telah ditanamkan di Perseroan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS atau Pemegang Saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Dengan kedudukan yang setara, para pemegang saham akan mempertimbangkan dengan seksama keputusannya demi kepentingan jangka panjang Perseroan. Setelah keputusan diambil, maka RUPS kemudian akan menyerahkan segala kewenangan pengawasan dan pelaksanaan keputusan tersebut kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan perusahaan dan pelaksanaan atas setiap keputusan RUPS tersebut dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris kemudian melakukan pengawasan dan memberikan nasihat untuk memastikan bahwa tujuan Perseroan serta keputusan RUPS tersebut dilaksanakan dan dicapai. Dengan tugas dan tanggung jawab yang sedemikian besar dalam menjaga keberlangsungan Perseroan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite penunjang sedangkan Direksi dibantu oleh unit kerja yang terkait dengan mekanisme tata kelola tersebut. Governance Mechanism As illustrated in these structures, in the GMS forum the shareholders can make important decisions related to investments made by the Company. Decisions made at the GMS are based on the Company s interests. The GMS and the Shareholders may not intervene in relation to the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and the Board of Directors, without detracting from the authority of the GMS to implement its rights in accordance with the articles of association and legislation. On an equal footing, the shareholders will carefully consider decisions for the long-term interest of the Company. After decisions have been made, the GMS then transfers all authority for supervision over and implementation of these decisions to the Boards of Commissioners and Directors. This is in accordance with the Company s articles of association and prevailing legislation. The Board of Directors is responsible for company management and the implementation of all decisions made by the GMS. The Board of Commissioners then supervises and provides advice to ensure the Company s aims and the decisions made by the GMS are implemented and achieved. With such far-reaching duties and responsibilities to ensure the continuity of the Company, supporting committees assist the Board of Commissioners, while work units related to the governance mechanism assist the Board of Directors..

184 182 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE kebijakan tata kelola perusahaan corporate governance policies Perseroan terus melengkapi aturan kebijakan operasional sebagai bagian dari Panduan GCG untuk menunjang peningkatan penerapan tatakelola perusahaan yang baik. Beberapa aturan kebijakan (soft-structure) yang telah selesai disusun dan diimplementasikan mencakup di antaranya: Board Manual Board Manual ini merupakan pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi, dan perangkatnya yang bertujuan untuk: mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi; menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan kerja antar kedua organ; menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran). Board Manual ini berlaku bagi organ perusahaan yaitu RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi di lingkungan Perusahaan dengan mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, anggaran dasar, dan arahan pemegang saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengatur tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagai pedoman kerja, Board Manual ini mengatur tentang penetapan kebijakan perseroan oleh Direksi yaitu: Kebijakan yang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, yang substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku. Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui rapat Direksi, atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud. Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam membuat kebijakaan meliputi: Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut citra perusahaan, risiko, atau konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan rapat Direksi; Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh direktur Perusahaan sesuai dengan sektor/ bidang tugasnya, maka direktur yang bersangkutan bertanggung jawab atas kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut dapat disetujui Rapat Direksi; Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada direksi untuk menjadikan kebijakan The Company continues to add to its operational policies in support of GCG Guidelines to promote improvements in good corporate governance application. Several policies (soft structures) have been completed and implemented, covering: Board Manual The Board Manual is a working guideline for the Board of Commissioners, Board of Directors, and their instruments, which aims at: Facilitating the Boards of Commissioners and Directors understanding of regulations related to their work; Being a reference for basic duties, work functions and improving the quality and effectiveness of work relationships between the two Boards; Applying the GCG principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The Board Manual is valid for all instruments of the company, i.e. GMS, Board of Commissioners and Board of Directors within the Company and refers to prevailing provisions, laws and regulations, the articles of association, and directions from the shareholders as decided in the General Meeting of Shareholders (GMS) which governs the work of the Boards of Commissioners and Directors. As a working guideline, the Board Manual regulates the setting of company policies by the Directors: Policies that are adopted by the Board of Directors in conducting, directing, and controlling certain work activities or resolving certain problems, where the substance of the problem or work activity in question is not formally regulated in a standard rule. Policies adopted by the Board of Directors may be in the form of a policy made by the Board of Directors meeting, or in the form of an individual policy made without referring to such a meeting. The principles to be complied with by the Board of Directors in making policies include: Where a policy made by the Board of Directors substantially involves the company s image, risk, or material consequence, the policy must be approved in a Board of Directors meeting; In the case that a policy is made by a Company director in accordance with the duties of his sector / field, the director in question is responsible for the policy until it is approved at a Board of Directors Meeting; In the case that a policy made by a Director has the same substance and is continually implemented thus becoming a daily requirement for the Company, the director in question must recommend that the Board LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

185 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 183 yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat; Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap direktur wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: - Itikad baik; - Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup; - Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perseroan; - Dibuat berdasarkan pertimbangan sematamata untuk kepentingan Perusahaan; - Koordinasi dengan direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan Direktur lainnya. Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perseroan; Pendelegasian wewenang Direksi kepada Karyawan atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama Perseroan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama; Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perseroan seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur dalam dokumen Perusahaan tersendiri. of directors make this policy a binding regulation; In making policies or decisions related to a problem that has arisen, each director shall consider the following matters: - Good faith; - Rational consideration and sufficient information; - Satisfactory investigation of the problem and various methods of resolving it, as well as the positive and negative effects on the Company; - Consideration solely of the Company s interests; - Coordination with other directors, especially for a policy that will have a direct or indirect impact on the duties, authority and policies of another Director. In carrying out their daily duties, Directors always consider the appropriateness of actions against the Company s plans and goals; Delegation of the authority of the Board of Directors to an Employee or another party to carry out legal actions on behalf of the Company shall be stated in writing and approved by the President Director; Policies related to Company administration, such as Decision Letters, etc., shall be organized into separate Company documents. Perseroan telah menetapkan tata laksana hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi agar masing-masing organ perusahaan tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya masingmasing dengan efektif dan efisien. The Company has defined working relationship procedures between the Board of Commissioners and the Board of Directors so that each instrument of the Company can work effectively and efficiently according to its function..

186 184 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Tata Laksana Hubungan Kerja Perseroan telah menetapkan tata laksana hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi. Ini merupakan salah satu hal yang sangat penting agar masing-masing organ tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya masing-masing dengan efektif dan efisien. Prinsip-prinsip dalam menjaga hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peran Direksi dalam mengurus Perseroan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perseroan; Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan; Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal, yaitu senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat saja dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi; Dewan Komisaris harus mendapatkan akses informasi Perseroan secara tepat waktu dan lengkap; Direksi dan setiap direktur wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris; Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perseroan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap dan bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Dewan Komisaris mempunyai wewenang meminta Direksi dan/atau pejabat lain di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris mempunyai wewenang menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. Governance of Working Relationships The Company has determined governance of good working relationships between the Board of Commissioners and the Board of Directors is of great importance to enable each instrument to work in accordance with its function in an effective and efficient manner. The principles to maintaining a good working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors are as follows: The Board of Commissioners respects the function and role of the Board of Directors in running the Company as stipulated in regulations and the Company s Articles of Association; The Board of Directors respects the function and role of the Board of Commissioners in providing supervision and policy advice with regard to the running of the Company; All working relationships between the Boards of Commissioners and Directors are formal, based on a standard mechanism or correspondence that can be accounted for; Informal relationships between members of the Boards of Commissioners and Directors are permissible; however they may not be used to make formal policies prior to such policies undergoing the mechanism or correspondence that can be accounted for; The B o a rd of Commissioners, b oth collectively and individually, at any time during Company working hours has the right to enter buildings and compounds or other places used or controlled by the Company and has the right to check all records, documents and other evidence, to check and tally cash and other instruments, and has the right to be aware of all actions taken by the Board of Directors; The Board of Commissioners must have access to complete Company information promptly; The Board of Directors and each Director must provide explanations regarding all matters as requested by the Board of Commissioners; The Board of Directors is responsible for ensuring all information regarding the Company is provided to the Board of Commissioners in its entirety and on time and is responsible for submitting reports required by the Board of Commissioners periodically in accordance with prevailing regulations; The Board of Commissioners has the authority to request the Board of Directors and/or other officials under the Board of Directors with the knowledge of the Board of Directors to attend the Board of Commissioners meeting; The Board of Commissioners has the authority to attend a Board of Directors Meeting and provide opinions on matters being discussed. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

187 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 185 SistEm Pelaporan Pelanggaran Perseroan telah memiliki perangkat pelaporan pelanggaran berupa kotak saran SG-5000 yang menampung segala keluhan, pengaduan, dan laporan dari pihak internal serta eksternal. Unit kerja yang bertanggung jawab mengelola kotak saran tersebut secara periodik mencatat dan memilah pengaduan. Selanjutnya unit kerja yang berwenang dan unit kerja internal audit harus menindaklanjuti pengaduan yang bersifat Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN). Perseroan telah selesai mereview, menyempurnakan, memberlakukan dan tengah mensosialisasikan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing Policy).sebagai tindak lanjut atas tuntutan transparansi, akuntabilitas, dan fairness dalam berhubungan bisnis dengan Perseroan. Tujuan dari penerapan sistem pelaporan pelanggaran ini di antaranya: Memberikan wadah dan panduan bagi pelapor untuk menyampaikan dugaan adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap kebijakan dan ketentuan perusahaan serta peraturan perundang-undangan; Membangun sistem penanganan pengaduan yang tanggap, transparan, aman, dan bertanggung jawab; Merupakan bagian dari pengendalian internal; Salah satu cara paling efektif untuk mencegah dan memerangi praktik yang bertentangan dengan praktik Good Governance adalah melalui mekanisme pelaporan pelanggaran (whistle Blowing system) Dengan sistem pelaporan pelanggaran yang disempurnakan tersebut, diharapkan dapat menciptakan iklim kondusif dan mendorong pelaporan pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun nonfinansial yang dapat merusak citra Perseroan; mengurangi kerugian yang terjadi akibat pelanggaran melalui deteksi dini, dan mencegah kemungkinan terjadinya masalah akibat terjadinya suatu pelanggaran. Perseroan menyediakan media pelaporan, menetapkan prosedur pelaporan, termasuk kejelasan jenis-jenis pelaporan yang dapat dilaporkan. Perseroan menjamin kerahasiaan pelapor, kecuali apabila pengungkapan tersebut diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Bahkan Perseroan memberikan penghargaan yang sesuai untuk laporan yang terbukti kebenarannya dan manakala pelapor tidak terlibat di dalamnya. Pengelolaan Risiko Perseroan Wilayah operasional yang tersebar luas Perseroan akan selalu menghadapi tantangan bisnis yang kompetitif serta berbagai risiko dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Perseroan menyusun dan menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko sebagai bagian dari sistem pengawasan dan pengendalian internal dengan tujuan akhir meminimalisasi potensi kerugian yang mungkin terjadi. Whistle-Blowing Policy The Company has a mechanism for reporting violations through the SG-5000 suggestion box that is for all grievances, complaints, and reports from internal and external parties. The work unit responsible manages the suggestion box periodically, recording and sorting the complaints. Subsequently, the authorized work unit and the internal audit work unit follow up on any complaints related to Collusion, Corruption and Nepotism. The Company is currently improving its Whistle- Blowing Policy in follow up to demands for transparency, accountability, and fairness in relation to the Company s business. The aims of this whistle-blowing policy include: Provision of a forum and guidance for complainants to submit their allegations or irregularities or violations of the company s policies and provisions as well as regulations and legislation; To create a responsive complaints handling system that is transparent, safe and responsible; As part of internal control, One of the most effective methods to prevent and combat practices contrary to Good Governance practices is through a mechanism to report violations (whistle-blowing system). With an enhanced violation reporting system, it is hoped that a positive climate will be created to encourage the reporting of violations that cause financial and non-financial loss and can damage the Company s image; reduce loss resulting from violations through early detection, and reduce the possibility of problems occurring due to violations. The Company supplies a medium for reporting and has defined a reporting procedure, including explanations of the types of report that can be made. The Company guarantees the confidentiality of complainants, except where disclosure is required in relation to a report or investigation being conducted by the authorities. The Company will even give appropriate awards for reporting that is proven to be truthful and where the complainant is not an involved party. Corporate Risk Management The Company s operational area is widely spread out and will always face challenges from competitive business as well as a variety of risks associated with running a business. Therefore, the Company has designed and enacted a Risk Management Policy as part of its supervision and internal control system with the ultimate aim of minimizing potential losses that could occur. Perseroan telah mengimplementasikan sistim pelaporan pelanggaran untuk memperkuat sistim deteksi dini dan mendorong partisipasi masyarakat dan karyawan perusahaan agar lebih berani bertindak mencegah terjadinya kecurangan dan korupsi dengan melaporkannya ke pihak yang dapat menanganinya. Implementing a violation reporting system to strengthen the early detection system and encourage participation by the public and employees having the courage to act to prevent fraud and corruption and report it to a party that can handle the matter..

188 186 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perseroan menindaklanjuti penetapan kebijakan manajemen risiko dengan membentuk satuan pengendalian risiko. Satuan ini dibentuk sebagai upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus-menerus, tepat, dan komprehensif. Pengelolaan risiko disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi, sehingga Perseroan mampu meningkatkan kepastian dalam mencapai tujuannya, mampu merealisasikan peluang bisnis yang ada dengan meminimalisasi potensi risiko dan kerugian yang mungkin terjadi. (Selengkapnya lihat uraian Risiko dan Manajemen Risiko, halaman 110) Standar Akuntansi Kebijakan akuntansi Perseroan harus merefleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Oleh karena itu : a) Perseroan akan selalu memperbaiki kebijakan akuntansi yang dimiliki agar selalu sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia; b) Setiap jajaran perusahaan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memahami dan menjalankan kebijakan perusahaan bidang keuangan secara konsisten; c) Setiap jajaran perusahaan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memperlakukan informasi keuangan sesuai dengan kewenangannya. Transaksi Benturan Kepentingan Perseroan telah menetapkan peraturan "Transaksi Benturan Kepentingan", yang menegaskan bahwa pihak-pihak internal dan eksternal Perseroan yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan keputusan menyangkut transaksi tersebut. Dengan demikian, seluruh bagian organ Perseroan dapat terhindar dari dominasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya, bebas dari segala pengaruh dan tekanan sehingga pengambilan keputusan mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilakukan secara obyektif. Untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan, seluruh jajaran Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh Direksi juga tidak diperkenankan memiliki saham pada perusahaan terafiliasi dengan Perseroan dan saham pada entitas anak. Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan istimewa Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, yaitu perusahaanperusahaan di bawah grup Semen Gresik dan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki pengurus yang sama dengan dan/atau berasal dari Semen Gresik. Transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan berelasi tersebut dilakukan secara transparan dan wajar sehingga kepentingan Pemegang Saham dan Semen Gresik tidak dirugikan. The Company followed up the risk management policy with the formation of a Risk Control unit. This unit has been formed as an attempt to improve risk management on a continual basis, accurately and comprehensively. The management of risk is accompanied by efforts to mitigate identified risk, so enabling the Company to improve certainty in achieving its goals, take advantage of business opportunities and minimize potential risk and loss. (See Risk and Risk Management for more detailed information, page 110 ) Accountancy Standards The Company s accountancy policy must reflect every financial transaction and change in assets, as well as ensuring all financial transactions are recorded accurately in accordance with the Indonesian Financial Accountancy Standards. Therefore: a) The Company will always improve its accountancy policies to ensure continued compliance with the Indonesian Financial Accountancy Standards; b) Every line of the Company that is responsible for financial functions must understand and consistently implement company policies on finance; c) Every line of the Company that is responsible for financial functions must treat the financial information in accordance with its authority. Conflict of Interest Transactions The Company has a regulation for Conflict of Interest Transactions in which it is emphasized that both parties internal and external to the Company with the opportunity to be involved in such a transaction are prohibited from being involved in the decision making process related to that transaction. As such, all members of the Company s instruments can avoid being dominated as one party by another and are free from all influence and pressure, thus resulting in decisions related to conflict of interest transactions being made objectively. To avoid the possibility of conflict of interest, none of the Board of Directors own shares in the Company, either directly or indirectly. The Directors are also prohibited from owning shares in companies affiliated with the Company and in subsidiaries. Transactions with Related Parties The Company enters into transactions with related parties, i.e. Companies under the Semen Gresik Group and other companies with the same management and/or originating from Semen Gresik. These transactions are conducted transparently and fairly to ensure that neither the interests of the Shareholders nor Semen Gresik suffer losses. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

189 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 187 Transaksi Orang Dalam Sebagai salah satu perusahaan publik yang terdaftar di BEI, Perseroan memiliki aturan mengenai transaksi orang dalam. Selain diatur dalam kode etik, Perseroan mengeluarkan aturan terkait hal ini dengan mangacu pada Pasal 95 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal melarang orang dalam untuk membeli atau menjual efek perusahaan tercatat, kecuali jika memenuhi pengecualian sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM No. XI.C.1, tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi Orang Dalam. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Perseroan juga menyatakan bahwa Perseroan memegang teguh peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai informasi orang dalam khususnya dalam hal akses informasi yang sensitif dan bersifat rahasia. Dalam kasus-kasus tertentu, seperti pada saat Program Pembelian Kembali Saham (Share Buyback) Perseroan mengeluarkan pengumuman yang melarang Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai untuk melakukan transaksi saham Perseroan selama program tersebut berlangsung. Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi Setiap pihak di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan, dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, dilarang memberi atau menerima hadiah dan donasi. Larangan ini diberlakukan karena penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan dan donasi, dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas perusahaan. Pengadaan Barang/Jasa Perseroan menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsipprinsip efektif dan efisien, terbuka dan bersaing adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan menghindari terjadinya transaksi benturan kepentingan. Pengendalian Kualitas Produk Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab Perseroan terhadap para pelanggan dan konsumen produknya, Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan. Jaminan kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai dengan standar internasional yang dilakukan pada setiap kegiatan produksi dan distribusi Perseroan. Remunerasi Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja perusahaan. Insider Trading As a publically listed company registered on the IDX, the Company has regulations regarding insider trading. As well as being regulated in the Code of Conduct, the Company has issued a regulation related to this matter referring to the Article 95 Law No.8/1995 regarding Capital Market Law and Capital Markets regulation which forbids Insiders from buying or selling listed company shares, except as regulated by Bapepam Regulation No.XI.C.1 regarding Share Trading Not Prohibited for Insiders. The Company s Business Ethics and Work Ethics Guidelines also state that the Company closely adheres to applicable laws regarding insider trading, especially in terms of access to sensitive or confidential information. In certain cases, such as during the Company s Share Buy-back program, the Company issued a statement prohibiting Commissioners, Directors and employees from transacting Company shares during the program. Prohibition on Giving and Receiving Gifts or Donations In carrying out their daily operational activities, every party within or outside the Company s environment is forbidden from giving or receiving gifts or donations. This prohibition has been enacted because accepting and giving donations or gifts or assistance in the course of work can cause conflicts of interest and/or reduce public trust in the integrity of the company. Procurement of Goods / Services The Company applies a procurement policy that is transparent and accountable, meets the principles of effectiveness and efficiency, openness and fair competition and is nondiscriminative. The procurement process for goods and services is carried out through healthy competition in accordance with valid regulations and stipulations and avoids conflicts of interest. Product Quality Control As part of its implementation of responsibility to its customers and consumers of its products, the Company applies an integrated quality management system to control the quality of the products and services it produces. Guaranteed product and service quality is the result of a series of activities related to the production process in accordance with international standards implemented at every stage of production and distribution. Remuneration The remuneration system for the Board of Commissioners and the Board of Directors is based on the principles of fairness and company performance. Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai setiap tahunnya diwajibkan membuat pernyataan tertulis di atas materai bahwa masing-masing yang bersangkutan tidak memberikan sesuatu dan atau menerima sesuatu yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. The Board of Commissioners, Board of Directors and all employees are annually required to make a signed, written statement declaring that they have not given nor accepted anything that may influence decision making..

190 188 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perseroan senantiasa menyampaikan informasi penting dengan tepat waktu, akurat, jelas dan objektif. The Company always submits important information on time, accurately, clearly and objectively. Remunerasi untuk Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tingkat remunerasi Perusahaan yang ditetapkan oleh RUPS sesuai arahan Pemegang Saham Seri-A Dwi Warna. Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan usulan Dewan Komisaris. Untuk kepentingan Perusahaan, honorarium, tantiem dan fasilitas lainnya ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS, sesuai arahan Pemegang Saham Seri A Dwi Warna. Keterbukaan Informasi Pelaksanaan keterbukaan informasi didasarkan pada kebijakan klasifikasi informasi yang dikembangkan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang tidak bersifat rahasia dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang ada. Perseroan menyediakan dan memberitahukan informasiinformasi yang harus segera disampaikan kepada para pemangku kepentingan dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat. Informasi penting diungkapkan secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada pemegang saham dan instansi Pemerintah yang terkait sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan lengkap mengenai kebijakan ini, misalnya prosedur komunikasi dengan pihak eksternal, merupakan pijakan bagi Sekretaris Perusahaan menjalankan kegiatannya. Manajemen Kinerja Perseroan menetapkan Key Performance Indicator (KPI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh manajemen sebagai tolok ukur pencapaian target dalam operasionalisasi strategi. Saat ini perseroan mengimplementasikan pengukuran kinerja pada level holding dan di-casscade ke operasional company pada level fungsional. Untuk memastikan bahwa KPI yang ditetapkan selaras dengan pencapain visi dan misi perseroan senantiasa dilakukan alignment secara vertical dan horizontal. Dalam upaya tercapainya Sasaran strategi, perseroan melakukan inisiatif strategi yang di antaranya: Pembangunan Pabrik Baru dan Pembangkit Tenaga Listrik, Implementasi ICTMP, Program Peningkatan Kapasitas (Debottlenecking), Pengembangan Usaha /Bisnis Perseroan, Implementasi HCMP, Inovasi dan Continues Improvement. Pelaksanaan kebijakan manajemen kinerja ini secara keseluruhan menggunakan tools Balanced Scorecard (BSC) yang meliputi pengukuran berdasarkan prespektif keuangan, customer, internal business proses, dan learning and growth. Remuneration for the Board of Commissioners is set based on Company remuneration levels as set by the GMS in accordance with direction from the Series A Shareholders. Remuneration for the Board of Directors is set by the GMS in accordance with recommendations from the Board of Commissioners. In the interests of the Company, honoraria, bonuses and other facilities are set based on GMS decision in accordance with direction from the Series A Shareholders. Disclosure of Information Disclosure of information is based on information classification policies developed in accordance with provisions in the articles of association and applicable regulations and legislation. Nonconfidential information can be published and accessed by the public through the available facilities and infrastructure. Information that needs to be submitted to Stakeholders to facilitate rapid decision making is supplied promptly by the Company and notification made. Important information is disclosed promptly, accurately, clearly and objectively in the Company s Annual Report and Financial Statements to the Shareholders and relevant Government Institutions in accordance with provisions of the Articles of Association and applicable laws and regulations. The full regulations related to this policy, such as the communication procedure with external parties, are the basis for the Corporate Secretary to carry out his duties. Performance Management The Company has set Key Performance Indicators (KPI) as a performance measurement that must be achieved by management as a benchmark for target achievement in operating strategy. The Company has currently implemented performance measurements at the holding company level and is cascading these to the operational companies at the functional level. To ensure that KPI are applied equally to achieve the company s vision and mission, vertical and horizontal alignment will be carried out. In its efforts to achieve strategic targets, the company has implemented various strategic initiatives, including: Building New Factories and a Power Plant, Implementing ICTMP (Information and Communication Technology Master Plan), Capacity Improvement Program (Debottlenecking), Business Development, Implementation of HCMP (Human Capital Master Plan), Innovation and Continuous Improvement. Implementation of the performance management polices overall makes use of Balanced Scorecard tools, which involve measurements based on the perspectives of finance, customer, internal business process, and learning and growth. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

191 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 189 Salah satu bentuk implementasinya, progres pencapaian KPI dan program optimalisasi kinerja korporasi dibahas secara rutin, dengan periode setiap bulan dalam rapat Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Dengan mengadopsi model Balance Score Card (BSC) diharapkan seluruh strategi Perseroan dapat dilaksanakan secara sistematis dan tersusun menurut hierarki organisasi yang berjenjang untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. One form of its implementation, the progress in achieving KPI and optimization of corporate performance, is routinely discussed every month at a Board of Directors Meeting and reported to the Board of Commissioners. With the adoption of this Balanced Score Card (BSC) model, it is hoped that all the Company s strategies can be implemented systematically and developed according to organizational hierarchy supporting the achievement of the company s goals, both in the short and long term. Perseroan melakukan assesment pelaksanaan Praktik GCG dengan tujuan mengukur kedalaman implementasi praktek GCG sekaligus mendapatkan umpan balik bagi perbaikannya pada masa mendatang. Dalam penilaiannya, Assesor juga merekomendasikan dilakukannya beberapa perbaikan dalam penerapan praktik GCG yang meliputi: 1. Hak dan tanggung jawab pemegang saham (RUPS); 2. Kebijakan GCG; 3. Penerapan GCG atas organ-organ Dewan Komisaris, komite Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Pengawas Internal dan Sekretaris Perusahaan; 4. Pengungkapan informasi (Disclosure); 5. Komitmen. Peningkatan Capaian Skor Assessment GCG The Company carries out assessment of its GCG practices with the aim of measuring the depth of GCG implementation while at the same time gaining feedback for future improvements. In the evaluation, the Assessor also recommended several improvements to the application of GCG, as follows: 1. Rights and responsibilities of shareholders (GMS); 2. GCG Policy; 3. The application of GCG to the Commissioners, Commissioners Committees, Directors, Internal Supervision Unit and Corporate Secretary; 4. Disclosure of information; 5. Commitment. assessment penerapan gcg assessment of gcg application 5 ASPEK 5 ASPECTS Hak dan tanggung jawab pemegang saham Right and responsibility of stakeholders Kebijakan GCG GCG Policy Penerapan GCG GCG Application Pengungkapan informasi Disclosure Komitmen Commitmment CAPAIAN SKOR GCG SEMEN GRESIK SEMEN GRESIK GCG SCORE RESULTS CAPAIAN CAPAIAN CAPAIAN CAPAIAN RESULT RESULT RESULT RESULT 88,31% 88,91% 90% 83,88% 50 INDIKATOR 50 INDICATORS 154 PARAMATER Metodologi yang digunakan dalam assessment adalah penyamaan persepsi dengan pihak counterpart di Perseroan, review dokumen terkait, penyebaran kuesioner kepada responden, dan wawancara dengan pihak terkait. Perseroan telah menindaklanjuti sebagian besar rekomendasi dari 27 rekomendasi BPKP perwakilan Jawa Timur yang melakukan assessment penerapan GCG, di antaranya. The methodology used to assess is bringing perception into line with counterparts in the Company, review of related documents, conducting a survey through the dissemination of a questionnaire, and interviews with relevant parties. The Company has followed up on the majority of the 27 recommendations made by the East Java representative of BPKP, who conducted the GCG assessment, including:.

192 190 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE REKOMENDASI RECOMMENDATION Menaati sistem fit and proper test yang telah ditetapkan, baik ketaatan pada mekanisme penjaringan calon Direksi maupun batas-batas waktu penetapan. Abide by the fit and proper test stipulated, both in applying the mechanism to select candidate Directors and the time limits set. Mengatur tentang perangkapan jabatan bagi komisaris baik mengenai jenis jabatan yang boleh dirangkap maupun jumlah maksimal jabatan komisaris yang boleh dirangkap. Regulate the holding of multiple positions for commissioners, both the permissible types of position and maximum number of positions he may hold. Menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon anggota Komisaris dan melakukan penilaian kinerja komisaris secara individual selain penilaian kinerja secara kolegial. Enact a fit and proper test for candidate commissioners and carry out performance evaluations on commissioners individually and collectively. Melakukan penilaian kinerja direksi secara individual selain penilaian kinerja secara kolegial. Implement performance evaluations for directors individually and collectively. Memutakhirkan bahan untuk pelaksanaan orientasi bagi komisaris baru dan melaksanakan program pengenalan bagi komisaris yang baru diangkat dalam RUPS LB tanggal 11 Maret Update orientation materials for new commissioners and implement an orientation program for the new commissioner appointed at the EGM on March, Mengajukan nama calon direksi menggunakan kriteria yang telah ditetapkan dalam SK 034/12/2010 tanggal 27 Desember Submit names of candidate directors using criteria set out in SK 034/12/2010 dated December 27, Menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi komisaris, direksi, dan eksekutif lainnya yang akan diterapkan di Perusahaan. Compile selection criteria and procedures for commissioner, director and other executive nominations to be applied in the Company. Menyusun pedoman untuk pelaksanaan tugas untuk melakukan evaluasi kecukupan internal control dan IcoFR. Compile a guideline for implementation of duties to evaluate the adequacy of internal control and ICoFR. Melakukan penerbitan laporan hasil audit secara tepat waktu sesuai jadwal dalam perencanaan agar meningkatan manfaat laporan hasil audit. Issue a report on the audit results promptly in accordance with the schedule in the plan to increase the benefit from the audit results. Melakukan pemantauan tindak lanjut atas temuan audit baik internal maupun eksternal dan melaporkannya secara periodik Monitor follow-ups on audit findings, both internal and external and report on this periodically. TINDAK LANJUT FOLLOW UP ACTION Pada pelaksanaan fit and proper test calon direktur pemasaran tahun 2010 dari sumber internal sudah dilakukan sebagaimana mekanisme yang berlaku. Implementation of the fit and proper test for candidate Marketing Directors for 2010 from internal sources was carried out in accordance with the mechanism. Kewenangan Pemegang Saham. For Shareholders to authorize Kewenangan Pemegang Saham. For Shareholders to authorize. Dalam proses penyelesaian menggunakan konsep BSC. Process being completed, using the BSC concept Program Orientasi dilakukan oleh Dekom pada tanggal 18 Maret 2011, seminggu setelah RUPS-LB dimana setiap Komite menjelaskan Charternya masing2, Program Kerjanya, Komposisi Anggota dan outstanding issus yg terkait dgn Program Kerjanya. The Orientation Program was conducted by the Board of Commissioners on March 18, 2011, one week after the EGM; each committee explained its Charter, Work Program, Member Composition and outstanding issues related to its Work Program. Bahan yg akan digunakan selalu dimutakhirkan sesuai dengan situasi, kondisi dan waktu/kapan Program Orientasi tsb dilakukan. Materials used are always being updated in accordance with the situation, condition and timing. The Orientation Program has been carried out. Telah dilakukan ketika mengajukan calon anggota direksi pad RUPSLB 28 September Implemented when candidate directors were submitted at the EGM on September 28, Khusus untuk eksekutif lainnya, kecuali kepala satuan audit internal, masih dalam pembahasan dengan manajemen. Specifically for other executives, with the exception of the internal audit unit, this is still being discussed with the management. SOP Internal Audit telah dimiliki (termasuk pedoman pelaksanaan tugas untuk melakukan evaluasi kecukupan internal control dan ICoFR versi IA) namun blue print control dalam ICoFR sedang dalam proses penyelesaian oleh konsultan. An Internal Audit SOP exists (including guidelines for implementation of duties to evaluate the adequacy of internal control and ICoFR version IA); however the control blueprint on ICoFR is being completed by a consultant. Akan dilakukan penyesuaian jadwal audit dengan kegiatan auditee, karena keterlambatan disebabkan (1) tanggapan dan (2) klariifikasi dari auditee. The audit schedule will be adjusted to the auditees activities due to delays caused by (1) response, and (2) clarification from the auditee. Monitoring Tindak Lanjut (MTL) akan dilakukan dan dilaporkan secara periodik tanpa harus menunggu kesiapan auditee. Follow Up Monitoring will be implemented and reported periodically without waiting for the auditee s readiness. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

193 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 191 Tujuan dan sasaran awal road map penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan soft stucture bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan, infrastruktur GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi yang diperlukan. Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktek tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan, sebagai berikut: The initial aims and targets of the road map for GCG application are to cultivate management commitment to the application of GCG and continually taking steps to refine its application and consistency. Improvements to the soft structure aim at completing supporting policies, as well as improving responsibility in safeguarding stakeholders interests. Meanwhile, the GCG infrastructure is completed with the necessary organizational refinement. The Company has illustrated the stages of the Company s GCG application, aiming to create an ethical and responsible company, with good governance practices imbued in the culture of managing the company, as follows: roadmap penerapan gcg roadmap for gcg application PERUSAHAAN YANG BERETIKA DAN BERTANGGUNG JAWAB ETHICAL AND RESPONSIBLE COMPANY INFRASTRUKTUR & SOFTSTRUCTURE INFRASTRUCTURE & SOFTSTRUCTURE Organ Perusahaan Company Organs Komite Penunjang Support Committees Pedoman GCG GCG Manual Pedoman Kode Etik GCG Code of Conduct Manual Board Whistleblowing System Charter Sistim & Prosedur System & Procedure PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN CONTINUED PERFECTION Ulasan Review Asesmen Assessment Audit SASARAN TARGET GCG menjadi budaya bagi stakeholder GCG becomes part of teh corporate management culture Rencana Peningkatan Praktik GCG Sebagai tindak lanjut dan komitmen tinggi atas berkesinambungannya peningkatan praktik GCG pada seluruh level operasional, Perseroan merencanakan beberapa kegiatan penting terkait praktik GCG. Kegiatan dimaksud mencakup di antaranya : Melengkapi seluruh soft structure yang belum ada dan melakukan kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi meningkatkan kualitas penerapan GCG; Perseroan akan melakukan monitoring, pelaporan secara reguler dan review atas penerapan GCG serta memfasilitasi assessment oleh pihak independen terhadap implementasi GCG di Perseroan untuk mendapatkan feedback penerapan GCG. Improvement Plan for GCG Practices As a follow up and demonstrating our high commitment to continually improving GCG practices at all operational levels, the Company plans several important activities related to the practice of GCG. These activities include: Completing all soft structures and conducting a study on current improvements to improve the quality of GCG application; The Company will monitor, regularly report and review GCG application, as well as facilitate assessment by an independent party regarding GCG implementation in the Company to obtain feedback on its application..

194 192 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE GCG GOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE GCG PERUSAHAAN YANG TERKELOLA DENGAN BAIK GOOD GOVERNED CORPORATION GCG PERUSAHAAN YANG BERWARGA MASYARAKAT YANG BAIK GOOD CORPORATE CITIZEN PERSIAPAN IMPLENTASI IMPLEMENTATION PREPARATION Mematuhi semua hukum & peraturan yang berhubungan dengan GCG (wajib & sukarela) Comply to all GCG guidelines both mandatory and policies Pengoperasian yang dikendalikan melalui internal control yang baik & implementasi manajemen risiko Excellent operational through internal control & risk management Menjadi perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik melalui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan GOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK & PENCIPTAAN NILAI-NILAI good corporate governance & implementasi gcg gcg implementation Seluruh Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa melakukan fungsi sesuai dengan mandat yang diberikan dengan pembagian tugas yang jelas, terinci dan terukur serta mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan. All Employees, Directors and Commissioners always carry out their function in accordance with the mandate given, a clear division of duties, detailed and measured and accountable for their actions. Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran. Prinsip dasar tata kelola perusahaan meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency) serta kewajaran dan kesetaraan (fairness). Sejalan dengan program transformasi korporasi dan inovasi yang terus berkembang, Perseroan senantiasa melengkapi berbagai pranata organisasi dan membangun mekanisme pengelolaan bisnis yang andal. Hal ini diwujudkan melalui penerapan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi secara konsisten sehingga akan memastikan terciptanya keseimbangan bisnis secara paripurna dan menyeluruh (360 derajat) bagi seluruh pemegang saham dan seluruh kepentingan, baik ekonomi maupun sosial, individu dengan kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang serta kepentingan pemegang saham dan pemegang saham akan menuju pada titik keseimbangan. Penerapan asas transparansi dilakukan melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dan media komunikasi yang intensif dan dikelola secara profesional, sehingga para investor, pemegang saham, kreditur, masyarakat, serta seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui kinerja dan kegiatan pengelolaan perusahaan secara merata. Perseroan melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan peran setiap Organ Perusahaan The Company ensures that the basic principles of GCG are applied at every aspect of the business and at every level. The basic principles of corporate governance are transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. In line with this corporate transformation program and continually evolving innovations, the Company always complements its various organizational institutions and develops strong business management mechanisms. This is created through the consistent application of good corporate governance practices at all levels and ranks of the organization, thus ensuring the creation of sustainable business perfectly and entirely (360 degrees) for all stakeholders and all interests, both economically and socially, individual and collectively, internally and externally, in the short term and the long term and in the interests of shareholders and stakeholders to head to a point of balance. The principle of transparency is implemented through various activities and intensive professionally managed media communications, such that investors, shareholders, creditors, the public and all stakeholders can be equally aware of the performance and management of the company. The Company implements the principle of accountability with the emphasis on improving the function and role of every Company and Management Instrument, thus enabling the LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

195 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 193 dan Manajemen sehingga pengelolaan usaha Perusahaan dapat berjalan dengan baik. Perseroan menerapkan sistim pengendalian internal dengan sebagian tugasnya adalah melakukan pengawasan internal. Perseroan menerapkan asas tanggung-jawab dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Penerapan prinsip kemandirian atau independency dilaksanakan dengan proses pengambilan keputusan yang bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) serta pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Perseroan menerapkan azas kesetaraan dengan memperlakukan seluruh pemegang saham secara berimbang (equal treatment) antara hak dan kewajiban yang diberikan kepada dan oleh Perseroan. Perseroan membuka akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan sumbang saran bagi kemajuan Perseroan, namun Perseroan juga menetapkan aturan kerahasiaan informasi yang membatasi akses informasi oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Beberapa program yang dilaksanakan pada tahun 2011 sebagai bukti komitmen manajemen Perseroan dalam penerapan GCG di antaranya adalah : Penyempurnaan Board Manual dan Pedoman Kode Etik; Pengkomunikasian dan sosialisasi penerapan GCG dilakukan secara bertahap kepada pemangku kepentingan; Pemenuhan fungsi liaison officer sesuai dengan perencanaannya; Pemenuhan ketentuan Pasar Modal; Penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPKP atas assessment tahun buku 2010; Pelaksanaan assessment GCG oleh BPKP Perwakilan Jawa Timur tahun buku Keberhasilan Perseroan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten membuahkan penghargaan dari lembaga independen dalam berbagai perspektif, di antaranya: GCG Award 2011 sebagai Indonesia Trusted Companies Best on Investors and Analysts Assessment Survey dari Majalah SWA bekerja sama dengan The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) 2011 Corporate Governance Award Kategori Best Disclosure & Transparancy dari Majalah Business Review bekerja sama dengan The Indonesian Institute For Corporate Directorship (IICD) Company to be well managed. The Company applies an internal control system, with some of the duties being internal supervision. The Company applies the principle of accountability holding fast to the principles of prudence and ensuring compliance with applicable provisions and regulations. Application of the principle of independence is through decision making free from conflict of interest and influence / pressure from any party and not in accordance with the principles of a healthy corporation. The Company applies the principle of fairness by giving all its stakeholders equal treatment between the rights and responsibilities given to and by the Company. The Company has open access to information for all stakeholders to provide suggestions and recommendations for the Company s progress. However, the Company also holds to confidentiality regulations that limit access to information by unauthorized parties. Several programs have been run in 2011 as proof of the Company management s commitment to the application of GCG, including: Improvements to the Board Manual and Code of Conduct; Communication and disseminating GCG application has been carried out gradually to all stakeholders; Fulfillment of the Liaison Officer function in accordance with planning; Fulfillment of Capital Market regulations; Completion of follow up recommendations made by BPKP on the 2010 assessment; GCG assessment by BPKP East Java representative for the financial year The Company s success in consistently applying good corporate governance has resulted in awards from various independent institutions from various perspectives, including: GCG Award 2011 as Indonesia Trusted Companies Best on Investors and Analysts Assessment Survey from SWA Magazine in cooperation with The Indonesian Institue For Corporate Governance (IICG) 2011 Corporate Governance Award Best Disclosure & Transparancy Category from Majalah Business Review in cooperation with The Indonesian Institue For Corporate Directorship (IICD) Seluruh Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun dan mencegah terjadinya pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan. All Employees, Directors and the Board of Commissioners conduct their duties professionally without conflict of interest or pressure from any party and avoid the occurrence of decision making that could invite conflict of interest..

196 194 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE The Best Senior Management IR Support 2011 dari Majalah Ekonomi Alpha South East Asia, September The Best Senior Management IR Support 2011 from Ekonomi Alpha Magazine South East Asia, September BUMN Kategori Industri Non-Kuangan yang Berprediakat Sangat Bagus dari Info Bank BUMN Awards, Oktober 2011 State Owned Enterprise Non Financial Industry Category Ranked Very Good from Info Bank BUMN Awards, October Perusahaan Berkinerja Terbaik Versi Majalah Forbes, Desember Best Performing Companies by Forbes Magazine, December 2011 Penghargaan Indonesia SWA 100 Best Wealth Creators untuk Kategori Asean Best Public Companies Juni, 2011 Indonesia Award SWA 100 Best Wealth Creators for Asean Best Public Companies Category June, Assessment implementasi GCG oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Jawa Timur dengan predikat Sangat Baik dan skor capaian 90%. GCG Implementation Assessment by Financial Supervision and Development Board (BPKP) East Java Representative ranking Very Good and score of 90%. SMSG merupakan wadah seluruh proses bisnis Perseroan yang menjamin seluruh aktivitas Perseroan dijalankan sesuai dengan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan SGMS is a forum for all the Company s business processes ensuring the Company s business activities are in line with the principles of Corporate Governance Implementasi prinsip-prinsip dasar GCG tersebut dalam operasional Perseroan dijelaskan dalam uraian fungsi-fungsi utama dalam pengelolaan perusahaan berikut. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GCG MELALUI SISTEM MANAJEMEN SEMEN GRESIK Perseroan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsekuen melalui sistem manajemen terintegrasi yaitu Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) untuk meningkatkan daya saing dan kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders). Perseroan telah menerbitkan surat keputusan tentang SMSG sebagai bentuk komitmen manajemen dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. SMSG meliputi: Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen K-3 OHSAS 18001:2007 dan Sistem Manajemen Laboratorium ISO 17025:2005, dan Sistem Manajemen Risiko. Implementation of the basic principles of GCG in the Company s operations is explained in the main functions in the management of the following companies. APPLICATION OF GCG PRINCIPLES THROUGH SEMEN GRESIK MANAGEMENT SYSTEM The Company applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) consistently through an integrated management system, i.e. Semen Gresik Management System (SGMS) to increase competitiveness and stakeholder trust. The Company has issued a decision letter r e g a r d i n g S G M S t o d e m o n s t r a t e t h e management s commitment to the application of good corporate governance. SGMS covers: Quality Management System ISO 9001:2008, Environmental Management System ISO 14001:2004, Occupational Health and Safety Management System OHSAS 18001:2007 and Laboratory Management System ISO 17025:2005, and a Risk Management System. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

197 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 195 Penerapan SMSG merupakan salah satu upaya untuk membentuk perilaku etis dalam pengelolaan bisnis guna menciptakan dan mengembangkan budaya perusahaan (corporate culture) yang baik. Selain hal di atas, implementasi SMSG merupakan refleksi dari prinsip-prinsip GCG yang meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency) serta kewajaran dan kesetaraan (fairness). Keterbukaan (transparency) Ditetapkannya kebijakan, prosedur, instruksi kerja yang mencakup semua kegiatan dalam pengelolaan Perseroan melalui Document Control System dan pelaksanaan proses bisnis melalui Enterprise Resources Planning SAP. Hal tersebut untuk menjamin keterbukaan dan kemudahan akses bagi pihak terkait serta kemudahan melaksanakan pengawasan dan pengendalian internal dan eksternal. Akuntabilitas (accountability) Perseroan telah menetapkan struktur organisasi beserta uraian tugas dan tanggung jawab setiap unit kerja yang diatur didalam kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja untuk menjamin pengelolaan proses bisnis Perseroan berjalan secara efektif. Responsibilitas (responsibility) Seluruh kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja disusun untuk memastikan pemenuhan dan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, serta mengacu pada prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Independensi (independency) Seluruh kebijakan, prosedur dan instruksi kerja disusun berdasarkan best practises untuk menjamin profesionalisme dan memastikan tidak ada benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun sehinggga terwujud sistim pengendalian internal yang efektif. Kewajaran dan kesetaraan (fairness) Seluruh kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja yang ditetapkan Perseroan senantiasa memperhatikan aspek keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. SMSG yang berisi kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja merupakan pilar utama penerapan prinsip-prinsip GCG untuk mewujudkan budaya korporasi yang baik dalam pelaksanaan seluruh proses bisnis Perseroan. Untuk memastikan implementasi SMSG berjalan secara efektif dan efisien maka Perseroan membentuk Tim Peningkatan dan Penyempurnaan Mutu SMSG (Tim P2M SMSG) melalui surat keputusan yang diperbarui setiap tahun. Adapun tugas dan kewenanganya adalah: Melakukan kajian ulang, penyempurnaan dan peningkatan sistem manajemen sesuai pedoman Sistem Manajemen Mutu ISO 9004; Melakukan integrasi sistem-sistem yang ada, meliputi integrasi proses, dokumentasi, dan implementasi; The application of SGMS is one demonstration of the efforts to generate ethical behavior in business management, thus creating and developing a healthy corporate culture. In addition to the above, the implementation of SGMS is a reflection of the principles of GCG, which are transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Transparency Enactment of policies, procedures and work instructions covering all activities in company management through the Document Control System and implementation of business processes through Enterprise Resources Planning SAP. This ensures transparency and ease of access for related parties carrying out supervisory and internal and external control functions. Accountability T h e C o m p a n y h a s e s t a b l i s h e d a n organizational structure as well as defining duties and responsibilities for each work unit, regulated in policies, procedures and work instructions to guarantee effective running of the Company s business processes. Responsibility All policies, procedures and work instructions are developed to ensure fulfillment and compliance with applicable provisions and regulations, as well as being based on the principles of a healthy corporation. Independency All policies, procedures and work instructions are developed based on best practices to ensure professionalism and that there is no conflict of interest or pressure from any party, thus creating an effective internal control system. Fairness All policies, procedures, and work instructions developed by the Company take full account of the principles of fairness and equality in fulfilling the rights of stakeholders in accordance with the benefits and contributions made to the Company. The policies, procedures, and work instructions contained within SGMS form a main pillar in the application of GCG and creation of a healthy corporate culture to conduct all the Company s business processes. To ensure SGMS is implemented effectively and efficiently, the Company has formed a Team to Increase and Improve SGMS Quality based on a decision letter that is renewed annually. The team s duties and authority are as follows: Review, refine and improve the management system in accordance with guidelines from ISO 9004 Quality Management System; Integrate current systems related to the integration process, documentation and implementation;.

198 196 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Melakukan penyempurnaan dan peningkatan sistem otomasi dokumen melalui software pengendalian dokumen; Melakukan evaluasi efektivitas penerapan Sistem manajemen dan closing out findings atas hasil internal audit dan hasil eksternal audit. Perseroan juga menerbitkan surat keputusan tentang Penerapan Sistem Kendali Mutu dalam rangka menjamin peningkatan berkesinambungan dalam penerapan SMSG melalui kegiatan Gugus Kendali Mutu, program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin), Sistem Saran, Total Productive Maintenance. Total Productive Maintenance kini telah ditingkatkan dengan penerapan Realibility Centered Maintenance (RCM) dan Proyek Kendali Mutu untuk mencapai pengelolaan operasional berkelas internasional sesuai dengan visi Perseroan. Di samping hal di atas, Perseroan juga telah menerapkan manajemen inovasi dalam upaya meningkatkan daya saing dan semangat konsolidasi Semen Gresik Group (SGG) untuk meningkatkan akselerasi pencapaian visi Perseroan. Peningkatan dan penyempurnaan sistem manajemen tahun 2011, menghasilkan hal-hal sebagai berikut : Optimalisasi Integrasi Risk Management kedalam Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) Re-akreditasi Sistem Manajemen Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 dan memperluas lingkup untuk batubara oleh Komite Akreditasi Nasional. Menerapkan Manajemen Inovasi SGG dan penyelenggaraan Semen Gresik Group Award on Innovation dalam rangka menumbuhkan budaya inovasi di Perusahaan dan memperkuat semangat konsolidasi SGG. Penyelenggaraan Konvensi Mutu Semen Gresik Group dalam rangka penerapan kegiatan perbaikan berkesinambungan dan memperkuat semangat konsolidasi SGG. Refine and improve the document automation system through the use of document control software; Evaluate the effectiveness of Management System application and closing out findings from the internal and external audits. The Company has also issued a decision letter regarding the Application of Quality Control Systems to guarantee continuous improvements in the application of SGMS through Quality Control Groups, the 5R Program (brief, clean, tidy, maintained, diligent), Suggestion System, and Total Productive Maintenance. The Total Productive Maintenance program has now been upgraded with the application of Reliability Centered Maintenance (RCM) and the Quality Control Project to achieve international standards of operational management in accordance with the Company s vision. In addition to the above, the Company has also applied innovative management in its efforts to improve competitiveness and the spirit of consolidation within the Semen Gresik Group (SGG) and to accelerate achievement of the Company s vision. These improvements and refinements to the management system in 2011 have resulted in the following: Optimizing Risk Management in the Semen Gresik Management System (SGMS) Reaccreditation in Laboratory Management Systems SNI ISO/IEC 17025:2008 and expansion of scope for coal by the National Accreditation Committee. Application of SGG Innovation Management and organization of the Semen Gresik Group Award on Innovation to imbue the Company with an innovative culture and strengthen the spirit of consolidation within SGG. Organization of Semen Gresik Group Quality Convention to implement activities strengthening the spirit of continuous improvement and consolidation within SGG. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

199 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 197 Memperoleh anugerah Nominee SNI Award 2011 dalam kategori perusahaan besar barang yang diselenggarakan oleh BSN. Mendapat peningkatan score di level Good Performance dalam acara Indonesian Quality Award 2011 yang diselenggarakan oleh IQA Foundation. Mendapat penghargaan PROPER peringkat HIJAU dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Memperoleh Anugerah Industri Hijau level IV yang diselenggarakan oleh Kementerian Negara Perindustrian R.I. Memperoleh Anugerah PRAYOGASALA 2011 yang diselenggarakan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi R.I. Memperoleh Anugerah RINTISAN TEKNOLOGI 2011 yang diselenggarakan oleh Kementrian Negara Perindustrian R.I. Memperoleh penghargaan dalam kegiatan continual improvement program dalam konvensi nasional dan internasional, sebagai berikut : - Penghargaan 2 Emas dan 1 Perak pada Indonesian Quality Convention (IQC) 2011 di Balikpapan. - Penghargaan 1 Platinum, 8 Emas, 2 Perak dan 1 perunggu pada Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) 2011 di Makassar. - Team Excellence Competition pada International Exposition Team Excellence (IETEX) 2011 di Singapore. - Gold Award pada APQO/NQPCN s International Conference on Quality 2011 di Singapore. - Gold Award pada International Convention on Quality Control Circle (ICQCC) 2011 di Jepang. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL Program Penerapan ICoFR Perseroan saat ini sedang mengembangkan implementasi Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) yakni proses pengendalian internal yang memadai dalam pengelolaan perusahaan, khususnya dalam menjamin keandalan pelaporan keuangan yang dipublikasikan. Tahapan pelaksanaan implementasi ICoFR tersebut adalah sebagai berikut: Being included in Nominee SNI Award 2011 in the large goods company category organized by BSN. Achieving a Good Performance score at the Indonesian Quality Award 2011 event organized by the IQA Foundation. Being awarded PROPER GREEN grade by the State Minister for the Environment. Being awarded Level IV Green Industry by the Ministry of Industry. Being awarded PRAYOGASALA 2011 by the Office of the State Minister of Research and Technology. Being awarded a Pioneering Technology award 2011 by the Minister of Industry. Receiving recognition for continual improvement program activities in national and international conventions, as follows: - 2 Gold and 1 Silver at the Indonesian Quality Convention (IQC) 2011 in Balikpapan. - 1 Platinum, 8 Gold, 2 Silver and 1 Bronze at the Work Quality and National Productivity Gathering 2011 in Makassar. - Team Excellence Competition at the International Exposition Team Excellence (IETEX) 2011 in Singapore. - G o l d Aw a r d a t A P Q O/ N Q P C N s International Conference on Quality 2011 in Singapore. - Gold Award at the International Convention on Quality Control Circle (ICQCC) 2011 in Japan. SUPERVISION AND INTERNAL CONTROL ICoFR Program Application The Company i s c u r rently d eve l o p i ng implementation for ICoFR (Internal Control over Financial Reporting), a process of satisfactory internal control for company management, specifically ensuring the reliability of published financial reporting. The implementation stages for ICoFR are as follows: Roadmap implementasi ICoFR TAHAP 1 STEP 1 TAHAP 2 STEP 2 TAHAP 3 STEP 3 TAHAP 4 STEP 4 IDENTIFIKASI IDENTIFICATION PEMETAAN MAPPING DESAIN DESIGN PENGUJIAN TESTING Memilih dan memilah akun signifikan berdasarkan prioritasnya Separate and choose significant account Dokumentasi Documentation: - Proses bisnis Business process - Kontrol dalam pelaporan keuangan Control in financial report Menyusun Setting up: - Matriks kontrol risiko Risk control matrix - Strategi audit Audit strategy - Kertas kerja unit Lorem ipsum Melakukan test atas: Evaluation onto:: - Kontrol pada pelaporan keuangan Financial reporting control - Efektifitas pelaksanaan kontrol Effectivity of control implementation.

200 198 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Sistem pengawasan dan pengendalian internal dilaksanakan secara sistematis dan berjenjang demi tercapainya kinerja dan tujuan jangka panjang Perseroan dengan efisien serta sesuai peraturan perundangan yang berlaku. The supervision and internal control system is implemented systematically and hierarchically to achieve performance and the Companys long term goals efficiently and in accordance with applicable legislation. Proyek IcoFR merupakan proyek berkelanjutan yang telah dimulai pada tahun 2010 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun Implementasi tahap 1 telah diselesaikan pada bulan Mei 2011 dan dilanjutkan dengan implementasi tahap 2. Hingga akhir tahun 2011, status proses pelaksanaan tahap 2 (pemetaan) implementasi ICoFR meliputi: Mendokumentasikan alur transaksi pada unit bisnis yang memberikan dampak material pada unsur-unsur laporan keuangan. Mendokumentasikan level control dalam tingkat entitas, tingkat transaksional, dan teknologi informasi melalui wawancara, konfirmasi, dan rekonfirmasi di masing-masing business process owner untuk menentukan jenis risiko pada masing-masing tingkatan kontrol. Mendapatkan dokumen key control yang paling penting dan mendasar dari hasil identifikasi proses bisnis. Menganalisis efektivitas kontrol yang ada dan menyusun rekomendasinya. Internal Audit Internal Audit merupakan satuan pengawasan internal Perseroan, yang bertugas melakukan evaluasi efektivitas pengendalian internal secara obyektif dan memberikan konsultasi atas pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan beserta entitas anak. Dalam melakukan tugasnya Internal Audit mengacu pada Piagam Internal Audit (Audit Charter) yang telah disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui oleh Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit pada tanggal 27 Desember 2010 yang disempurnakan tanggal 17 Februari Audit charter ini secara garis besar memuat visi, misi, struktur organisasi, wewenang, tugas dan tanggung jawab, persyaratan dan profesionalisme auditor, tata cara pelaksanaan audit, serta kode etik auditor internal. Aktivitas Internal Audit adalah bagian dari proses tata kelola perusahaan yang memberikan jaminan atas sistem pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundang-undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan memperbaiki operasional organisasi. Aktivitas Internal Audit memfokuskan pada pengendalian risiko transaksi saat ini dan masa mendatang, dengan menitikberatkan pada penanganan hambatan dan penyimpangan, serta memberikan masukan kepada manajemen yang bersifat konstruktif dan konsultatif untuk memberikan alternatif pemecahan dan rekomendasi. Kedudukan Unit Kerja Internal Audit Untuk menjamin independensinya kedudukan Internal Audit pada struktur organisasi perusahaan berada pada satu level yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat menjamin pelaksanaan The ICoFR project started in 2010 and is targeted for completion by end Stage 1 implementation was completed in May 2011 and is being followed on by stage 2. As of end 2011, the status of stage 2 (mapping) of ICoFR implementation includes: Documenting transaction flows to business units having material effect on elements of financial statements. Documenting level control at entity level, transactional level, and information technology using interviews, confirmation and reconfirmation with each business process owner to set risk types at each control level. Obtain the most important key control documents from the business process identification results. Analyze effectiveness of existing control and compile recommendations. Internal Audit Internal Audit is the Company s internal supervision unit assigned to objectively evaluate the effectiveness of internal controls and provide consultation on implementation of the Company s business activities and those of its subsidiaries. In carrying out its duties, the Internal Audit refers to the Internal Audit Charter that was ratified by the President Director and approved by the Independent Commissioner as Chair of the Audit Committee on December 27, 2010 and further refined on February 17, The Audit Charter in general contains the vision, mission, organizational structure, authority, duties and responsibilities, conditions and professionalism of the auditors, audit implementation method, as well as the internal auditor s Code of Conduct. The activities of the Internal Audit are part of the corporate governance process that provides assurances over the internal control system, effectiveness and efficiency of operations, compliance with regulations and legislation, as well as accuracy and reliability of financial reports. This provides additional value for the Company and improves organization operations. Internal Audit activities are focused on controlling transaction risks currently and in the future, with emphasis on handling obstacles and distortions, as well as providing constructive and consultative input to the management and providing alternative resolutions and recommendations. Placement of the Internal Audit Work Unit To ensure the independent placement of the Internal Audit within the company s organization structure, it is set on a single level, regulated as LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

201 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 199 kewenangannya secara independen, bebas dari intervensi pihak lain. Adapun struktur Internal Audit dalam organisasi Perseroan digambarkan pada bagan berikut. such to guarantee independent implementation of its authority, free from intervention by other parties. The structure of the Internal Audit unit within the Company s organization is illustrated in the following section. STRUKTUR INTERNAL AUDIT STRUCTURE OF AUDIT INTERNAL Komisaris Independen Independent Commissioner Direktur Utama President Director Komite Audit Audit Commitee Kepala Departemen Auditee Internal Audit Audit Internal Dept. Hukum & MR Corporate Risk Biro Audit Komersial & Sisitim Mnj Bureau of Commercial & Mng Syst Audit Biro Audit Akuntansi & Keuangan Bureau of Accounting & Finance Audit Biro Audit Teknik Bureau of Technical Audit Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Internal Audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Kepala Internal Audit bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Jumlah seluruh anggota auditor internal Perseroan di tahun 2011 adalah 19 orang, terdiri dari Kepala Internal Audit, 3 Biro Audit, dan 15 Staf Biro Audit. Adapun sertifikasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas audit yang dimiliki adalah sebagai barikut. Sertifikasi yang telah dimiliki oleh anggota Internal Audit Perseroan, 2011 The Internal Audit Unit is headed by the Internal Audit Head who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. The Internal Audit Head is responsible to the President Director. In 2011, the Company had a total of 19 internal auditors, consisting of the Internal Audit Head, 3 Audit Bureaux and 15 Audit Bureau staff members. Certification held by members of the Internal Audit unit related to the implementation of audit duties are as follows: Certification held by members of the Company s Internal Audit Unit in 2011 Sertifikasi Certification Jumlah Total Profesional Internal Audit (PIA) 5 Qualified Internal Audit (QIA) 2 Certified Risk Management (CRM) 1 Certified Information System Audit (CISA) 1 Perseroan berencana meningkatkan kualitas pelaksanaan internal audit dengan meningkatkan kompetensi dan kualifikasi internal audit dengan sertifikat profesional yang meliputi Profesional Internal Auditor (PIA), Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Risk Management (CRM), Certified Internal Auditor (CIA), Certified Information System Auditor (CISA), Certified Control Self Assesment (CCSA), Certified Fraud Examiner (CFE), International Standard Organization (ISO) dan SMK3. The Company intends to improve the quality of its internal audits by increasing the competency and qualifications of its internal auditors with professional certification, including Professional Internal Auditor (PIA), Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Risk Management (CRM), Certified Internal Auditor (CIA), Certified Information System Auditor (CISA), Certified Control Self Assessment (CCSA), Certified Fraud Examiner (CFE), International Standard Organization (ISO) and Occupational Health & Safety Management System..

202 200 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Pelaksanaan Tugas Unit Kerja Internal Audit bertugas memastikan pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan: Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja. Memberikan saran dalam upaya memperbaiki efektivitas proses pengendalian risiko dan kontrol. Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap peraturan, pelaksanaan GCG dan perundangundangan. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal. Pelaksanaan Audit yang dilakukan oleh Unit Kerja Internal Audit bertujuan memberikan jasa konsultasi, evaluasi yang objektif dan independen melalui analisa, penilaian, rekomendasi dalam lingkup internal control, tata kelola, pengelolaan risiko, termasuk penilaian ketaatan terhadap peraturan perundangundangan, penanganan pengaduan masyarakat, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi Perseroan. Selain dilakukan oleh Unit Kerja Internal Audit, Perseroan juga memiliki fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat pada unit fungsional (embedded internal control), antara lain: Pengawasan dan pengendalian yang berkaitan dengan penggunaan atau realisasi dana sesuai dengan anggaran (fungsi budgeting) yang ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian yang melekat pada unit bisnis termasuk unit-unit pendukung (embedded internal control) yang mengharuskan unit pelaksana tersebut bertanggung jawab kepada Direktur yang membawahi unit dimaksud. Fungsi yang dimaksud adalah preventive control, yakni memastikan kepatuhan dan pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan sebelum suatu kegiatan operasional dilaksanakan. Penerapan standar akuntansi yang harus merefleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Selama tahun 2011 aktivitas audit dilakukan berdasarkan risk based audit yang meliputi Audit Operasional, Audit Sistem Manajemen dan Audit Khusus, sebagai berikut: Audit Operasional, dilakukan pembahasan atas beberapa isu dan telah dilakukan tindak lanjut, yang meliputi proses bisnis Penjualan dan Distribusi, Pengadaan dan Pergudangan, Produksi dan Capex, Akuntansi & Keuangan (Analytical Review dan ICoFR), serta Sistem Informasi dengan dilakukannya Post Implementation Review atas implementasi ERP System Application Product (SAP). Audit Sistem Manajemen Semen Gresik, meliputi beberapa Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14000, ISO 18000, ISO 17025, SMK3, Proper, Industri Hijau, dan Pengelolaan Sosial & Lingkungan Korporasi. Internal Audit Work Unit The Internal Audit Work Unit is assigned duties to ensure the achievement of goals and business continuity, including: Evaluating implementation of work programs. Providing advice related to efforts to improve the effectiveness of risk control processes. Evaluating compliance with regulations, GCG implementation and legislation. Facilitating and supporting the smooth implementation of audits conducted by the External Auditors. Audits are carried out by the Internal Audit Work Unit with the aim of providing consultation services, objective and independent analysis-based evaluation, assessment, recommendations on internal controls, governance, risk management - including assessing compliance with legislation, and handling public complaints in the interests of improving the effectiveness and efficiency of the Company. In addition to the work of the Internal Audit Work Unit, supervision and control is also an integral part of the Company s functional units (embedded internal control), including: Defined supervision and control related to use or realization of budgeted funds (budgeting). Supervision and control is an integral part of business units, including ancillary units (embedded internal control), which requires the Director heading the unit to be responsible for it. This fulfills preventative control requirements, ensuring compliance with and fulfillment of regulations defined prior to any operational activity being carried out. Application of accountancy standards must reflect every financial transaction and change to assets, as well as ensuring that all financial transactions are recorded accurately in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. During 2011, audit activities were mainly risk based audits covering Operational Audit, Management System Audit and Special Audits, as follows: The Operational Audit included discussion of several issues that have been followed up, including Sales and Distribution, Provision and Warehousing, Production and Capex, Accountancy and Finance (Analytical Review and ICoFR), as well as Information Systems with Post-Implementation Review of the ERP System Application Product (SAP). The Semen Gresik Management System Audit, which included several Management Systems ISO 9001, ISO 14000, ISO 18000, ISO 17025, SMK3, Proper, Green Industry, and Social & Corporate Environment Management. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

203 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 201 Kegiatan internal audit tersebut juga dilakukan di Semen Padang dan Semen Tonasa. Seluruh tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi Internal Auditor yang dilakukan oleh Auditee, akan dimonitor secara periodik bersamaan dengan audit periode berikutnya. Untuk memenuhi kompetensi Auditor Internal, sehubungan dengan standar, tuntutan perkembangan bisnis, dan perubahan sistem yang mempengaruhi jalannya operasi Perseroan, dilakukan peningkatan secara berkelanjutan terhadap seluruh Auditor Internal. Eksternal Auditor Audit umum atas laporan keuangan Perseroan tahun buku 2011, dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja, anggota dari Ernst & Young Global Limited yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, tanggal 28 Juni 2011 dan berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris/Komite Audit. Eksternal Auditor yang ditunjuk harus independen terhadap Perseroan dan bertanggung jawab untuk menyampaikan pendapat atas kesesuaian laporan keuangan yang diaudit terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Periode Penugasan, Tugas, dan Honorarium Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 28 Juni 2011 memutuskan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantoro, Suherman dan Surja, anggota dari Ernst & Young Global Limited, untuk memeriksa dan menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Penugasan ini adalah tahun ke-5 (lima) bagi KAP dimaksud untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan Perseroan secara berturut-turut sejak tahun 2007, 2008, 2009, 2010 sampai dengan tahun Sesuai ketentuan yang berlaku, perusahaan publik dapat menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sama paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Dewan Komisaris telah menetapkan jumlah biaya jasa audit sebesar Rp4,04 milliar termasuk biaya Out of Pocket Expenses (OPE). Audit atas sistem manajemen dilaksanakan oleh auditor independen dari SGSICS Indonesia dan SUCOFINDO-ICS. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Perseroan memiliki komitmen untuk menerapkan manajemen risiko secara berkesinambungan di seluruh proses bisnis dan pengelolaan perusahaan guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan serta peningkatan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Internal audit activities have also been conducted at Semen Padang and Semen Tonasa. All follow-up actions on findings and recommendations made by the Internal Auditor implemented by the Auditee, will be periodically monitored along with audits from the following periods. To satisfy the competencies required by Internal Auditors in relation to standards, the challenges of business development, and system changes affecting the way the Company operates, continual upgrading is conducted for all Internal Auditors. External Auditor The general audit on the Company s financial statement for the fiscal year 2011 was conducted by Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, a member of Ernst & Young Global Limited, as stipulated by the AGM convened on June 28, 2011 and recommended by the Board of Commissioners / Audit Committee. The appointed External Auditor must be independent of the Company and accountable for submitting an opinion on the audited financial statement s compliance with generally acceptable accountancy principles in Indonesia. Assignment Period, Duty, and Honorarium The AGM on June 28, 2011 decided to appoint Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, a member of Ernst & Young Global Limited, to audit and give its opinion on the Company s financial statement for the year ending December 31, This assignment is the fifth consecutive year for this public accountant office to conduct the general audit on the Company s financial statement, having been appointed in 2007, 2008, 2009, 2010 and In accordance with applicable regulations, public companies may appoint the same public accountant s office for a period of no more than 6 (six) consecutive financial years and a specific public accountant for no more than 3 (three) consecutive financial years. Based on the authority assigned by the AGM, the Board of Commissioners set the total cost for audit services at Rp4.04 billion, including Out of Pocket Expenses (OPE). Audit on management systems are conducted by an independent auditor from SGSICS Indonesia and SUCOFINDO-ICS. RISK MANAGEMENT APPLICATION The Company is committed to continuous application of risk management for all business processes and company management to support the achievement of the Company s goals, while increasing added value for stakeholders..

204 202 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Komitmen Perseroan tersebut tercermin dalam Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan dan Prosedur Penerapan Manajemen Risiko. Kebijakan Manajemen Risiko digunakan sebagai dasar pengelolaan risiko untuk pengambilan keputusan strategis dan operasional Perseroan. Prosedur Penerapan Manajemen Risiko merupakan penjabaran lebih lanjut dari Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan yang memberikan penjelasan detail proses pengelolaan risiko Perseroan. Proses pengelolaan risiko Perseroan dilakukan dengan menggunakan pola pengelolaan risiko di seluruh unit kerja (bussines process owner), serta pengelolaan risiko terkait dengan isu-isu strategis dan operasional. Evaluasi dan monitoring atas penerapan manajemen risiko tersebut secara periodik dilakukan untuk memastikan kecukupan rancangan dan efektivitas pelaksanaan menajemen risiko. Unit Kerja Manajemen Risiko Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam penerapan GCG yang efektif, Perseroan telah membentuk unit kerja manajemen risiko yang bertanggung jawab mengkoordinir, mengevaluasi, dan memfasilitasi kegiatan pengelolaan risiko di Perseroan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko tercapai secara komprehensif, efektif, dan efisien sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Perusahaan. Selain itu unit manajemen risiko juga berfungsi sebagai : koordinator pengelolaan risiko korporat dan risiko operasional yang berdampak signifikan bagi Perusahaan; The Company s commitment is reflected in its Risk Management Policy and Risk Management Application Procedure. The Risk Management Policy is used as a basis for risk management in all strategic decisions and Company operations. The Risk Management Application Procedure is a further elaboration of the Risk Management Policy and provides detailed explanations of the Company s risk management process. The Company s risk management process is conducted using a risk management pattern for all Work Units (business process owners), as well as in relation to strategic issues and operations. Evaluation and monitoring of the risk management application is carried out periodically to ensure satisfactory design and effectiveness of its implementation. Risk Management Work Unit As part of the Company s commitment to effective GCG implementation, the Company has created a risk management work unit responsible for coordinating, evaluating, and facilitating the Company s risk management activities. This is achieved to ensure that risk management is applied comprehensively, effectively, and efficiently in accordance with the Company s plan. The risk management unit also functions as: - Coordinator of corporate risk management and operational risk having a significant effect on the Company; LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

205 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 203 Memfasilitasi kegiatan-kegiatan penerapan manajemen risiko di Perusahaan; Mengintegrasikan penerapan manajemen risiko lintas fungsi; Memberikan saran kepada Kepala Unit Kerja pemilik risiko dalam penerapan manajemen risiko di unit kerja yang menjadi tanggungjawabnya; Melaporkan dan mengkomunikasikan secara periodik penerapan manajemen risiko kepada Direksi; Memastikan manajemen risiko diterapkan secara konsisten dan efektif. (Selengkapnya lihat uraian Risiko dan Manajemen Risiko hal 110). KODE ETIK PERUSAHAAN Perseroan senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing Sebagai perusahaan publik, Perseroan bertanggung jawab untuk memenuhi harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan (stakeholders). Perseroan dikelola secara profesional dengan senantiasa menjaga dan membina hubungan dengan semua pemangku kepentingan (stakeholders) sesuai standar etika bisnis. Dalam mengemban tanggung jawab tersebut, Perusahaan menerapkan Pedoman GCG secara konsisten, yang ditunjang dengan standar etika perilaku bisnis dan individu yang dituangkan dalam Pedoman Kode Etik Semen Gresik. Pedoman tersebut memberikan petunjuk praktis dan pedoman perilaku bagi seluruh organ perusahaan, pegawai perusahaan, entitas anak dan afiliasi serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya yang harus dipatuh dalam berinteraksi dengan semua pihak, dan harus dijadikan landasan dalam proses pengambilan keputusan, serta sebagai sarana untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dalam mendukung terlaksananya kegiatan perusahaan dengan baik dan benar, dalam batas-batas norma dan etika berusaha sesuai dengan Pedoman GCG. Selain hal tersebut, Pedoman Kode Etik ini sebagai sarana untuk terciptanya hubungan yang harmonis, sinergis, dan saling menguntungkan antara pemangku kepentingan (stakeholders) dengan perusahaan. Pedoman Kode Etik Perseroan telah dilakukan penyusunan ulang atas butir-butir ketentuan dalam Pedoman Kode Etik Perusahaan yang telah ada, menyesuaikan kembali aturan di dalamnya dengan Pedoman GCG dan praktik-praktik lazim terkini. Langkah tersebut diikuti dengan sosialisasi dan pemberlakuan Pedoman Kode Etik Perseroan. Pedoman Kode Etik Perusahaan ini digunakan sebagai landasan untuk membentuk dan mengatur tingkah laku yang konsisten berdasarkan prinsip- - Facilitating activities to apply risk management in the Company; - Integrating cross-functional application of risk management; - Advising Work Unit Heads on handling risk activities and the application of risk management in work units for which they are responsible; - Reporting and communicating periodically to the Board of Directors on the application of risk management; - Ensuring risk management is applied consistently and effectively. (For more details see Risk and Risk Management pages 110). CORPORATE CODE OF CONDUCT The Company always encourages compliance with ethical standards and is committed to their implementation, as well as requiring leaders at every level of responsibility to ensure that behavioral guidelines are obeyed and followed within their own sphere of responsibility. As a public company, the Company is responsible for satisfying the expectations of its Shareholders and Stakeholders. The Company is professionally managed and always maintains and fosters relationships with all Stakeholders in accordance with ethical business standards. In carrying out its responsibilities, the Company consistently applies the GCG Guidelines, which are supported by the standards of ethical business and individual behavior as contained in the Semen Gresik Code of Conduct. This guideline provides practical guidance and codes of conduct for all the company s instruments, employees of the company, subsidiaries and affiliates, and other Stakeholders, which must be complied with for interaction with all parties, and must form the foundation for decision-making processes, as well as the creation of a positive work environment supporting fit and proper company actions, within the limits of business norms and ethics, in accordance with the GCG Guidelines. In addition, the Code of Conduct is a tool for the creation of a harmonious, synergetic and mutually beneficial relationship between stakeholders and the company. The Company s Ethical Code has been redeveloped and regulations within it adjusted in accordance with the Company s GCG Guideline and modern acceptable practices. These steps have been followed by a communication program and enactment of the Company s Code of Conduct. The Company s Code of Conduct is used as a foundation to establish and manage behavior consistently based on the principles of ethical.

206 204 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Penandatanganan Pernyataan Kepatuhan sebagai salah satu cara sosialisasi Pedoman Kode Etik Perseroan. Signing a Compliance Statement is one method of communicating the Company s Code of Conduct Guidelines. prinsip berkesadaran etis (ethical sensibility), berpikir etis (ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical conduct) sebagai bagian upaya menumbuhkan integritas yang tinggi. Pada akhirnya, integritas tinggi yang menyertai penerapan tata kelola yang baik akan menjamin perwujudan visi, misi, falsafah, nilai-nilai, dan budaya perusahaan. Pokok-pokok Kode Etik Pedoman Kode Etik Perseroan menjelaskan kebijakan perilaku perusahaan, jenis-jenis pelanggaran, mekanisme pengaduan pelanggaran dan sanksi bagi pelanggaran yang terjadi. Kebijakan perilaku mengatur hal-hal yang menjadi tanggung jawab Perseroan, individu jajaran Perseroan maupun pihak lain yang melakukan bisnis dengan Perseroan, meliputi: Etika Bisnis Perseroan. Merupakan penjelasan tentang bagaimana sikap dan perilaku Perseroan sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika, dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perseroan dengan kepentingan stakeholder sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan nilainilai korporasi yang sehat. Etika Perilaku Individu. Merupakan penjelasan tentang bagaimana individu jajaran perseroan dalam berhubungan, bersikap, beretika dan bertindak sesuai kaidahkaidah dan ketentuan yang berlaku. Aturan pokok yang tercakup pada Etika Bisnis Perseroan dengan aspek yang kritis terhadap jalannya operasional perusahaan antara lain: (i) Etika dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan; (ii). kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan dan Keselamatan Kerja; (iii) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; (iv) Kesempatan kerja yang adil; (v) Pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi; (vi) Hak kekayaan intelektual; (vii) Etika berkompetisi; (viii) Etika hubungan dengan Stakeholders; (ix) Etika hubungan kerja. Sedangkan etika kerja yang harus dipenuhi oleh individu jajaran Perseroan, meliputi: (i) Integritas dan komitmen; (ii). Penyalahgunaan jabatan; iii). Etika berhubungan dengan Manajemen dan sesama karyawan; (iv). Kerahasiaan informasi; (v) Insider Trading; (vi) Perlindungan dan penggunaan aset secara efisien; (vii) Citra perseroan; (viii) Keterlibatan dalam penyalahgunaan alkohol dan napza. Pernyataan Kepatuhan Untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh lini organisasi, Perseroan menyebarkan Pernyataan Kepatuhan untuk semua pegawai agar melaksanakan standar etika yang harus ditandatangani. Penerapan nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG). Perseroan mewajibkan organ perusahaan dan pegawai, entitas anak dan afiliasi serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya untuk memahami dan mematuhi Pedoman Kode Etik, Pedoman GCG, anggaran dasar awareness (conscience), ethical reasoning and ethical conduct, as part of the efforts to imbue everyone in the Company with high integrity. Ultimately, high integrity accompanied by good corporate governance will ensure the Company achieves its vision, mission, philosophy, values, and corporate culture. Principles of the Code of Conduct The principles of the Company s Code of Conduct explain the company s code of corporate behavior, types of violation, complaints mechanism and sanctions for violations. The corporate behavior policy regulates matters that are the Company s responsibility, as well as that of individual lines of the Company and other parties conducting business with the Company, covering: Corporate Business Ethics. The explanation of the Company s attitude and behavior as a business entity with attitudes, ethics, and actions balancing corporate interests against stakeholder interests in accordance with the principles of GCG and healthy corporate values. Individual Ethical Behavior. The explanation of how individuals in related lines of the company should conduct relationships with an attitude, ethics and actions in accordance with applicable rules and regulations. The Company s Ethical Business covers basic regulations critical to the company s operational running including: (i) Ethics in relations with stakeholders; (ii) care for the environment and Occupational Health & Safety; (iii) Compliance with regulations and legislation; (iv) Fair employment opportunities; (v) Provision and receipt of gifts and donations; (vi) Intellectual Property Rights; (vii) Ethical competition; (viii) Ethical relationships with Stakeholders; (ix) Ethical work relations. Meanwhile, ethical work, which must be satisfied by every individual level of the Company, covers: (i) Integrity and commitment; (ii) Misuse of position; iii) Ethical relations with Management and employees; (iv) Confidentiality of information; (v) Insider Trading; (vi) Protection and efficient use of assets; (vii) Corporate image; (viii) Alcohol and drug abuse. Compliance Statement To build a culture of compliance across organizational lines, the Company has implemented a requirement for a signed Compliance Statement from all Employees declaring the upholding of ethical standards. The application of this ethical value is a part of Good Corporate Governance compliance. The Company requires its Instruments and Employees, Subsidiaries and Affiliates, as well as other Stakeholders, to understand and comply with the Code of Conduct, GCG Guidelines, Company articles of association and applicable LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

207 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 205 Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-masing pihak. Pengaturan Bisnis Entitas anak Dalam melakukan pengelolaan terhadap bisnis Entitas Anak mendasarkan pada prinsip-prinsip GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada penetapan kriteria, pengangkatan, dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Entitas anak dan Afiliasi. Penyalahgunaan Jabatan Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang terkait dengan jabatannya, anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai dilarang : 1. Menyalahgunakan jabatan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mendapatkan keuntungan pribadi, keluarga, kelompok tertentu, maupun pihak-pihak lainnya; 2. Memanfaatkan potongan harga (diskon) untuk kepentingan pribadi. Potongan harga (diskon) meliputi tetapi tidak terbatas pada pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor, transportasi, potongan premi asuransi, penutupan asuransi, pemberian uang, dan atau potongan harga (diskon) sejenis lainnya; 3. Memanfaatkan fasilitas Perusahaan untuk kepentingan pribadi. Kepedulian terhadap Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Perusahaan senantiasa menjaga dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta kesehatan dan keselamatan kerja Pegawai sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai perusahaan. Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi Penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan dan donasi, dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas perusahaan. Perseroan menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai pemberian dan penerimaan hadiah serta donasi dari dan kepada pihak ketiga di luar perusahaan. 1. Dilarang menerima, meminta hadiah dan atau memberikan donasi yang dapat menimbulkan dampak dan atau akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan atau menimbulkan pandangan ketidakwajaran. Pengecualian untuk ini adalah menerima barang promosi yang diyakini tidak menimbulkan dampak serta mempengaruhi proses pengambilan keputusan; 2. Dilarang mengizinkan atau menyetujui untuk menerima hadiah atau imbalan dan atau bingkisan dari pihak lain yang terkait dengan maksud untuk memperoleh kemudahan atau regulations and legislation, in particular as regulating the duties and responsibilities of each party. Regulating Subsidiary Business The Company manages its Subsidiaries based on the principles of GCG and applicable regulations and legislation, including but not limited to, defining criteria, appointing, and dismissing members of the Board of Commissioners and Board of Directors of Subsidiaries and Affiliates. Misuse of Position In carrying out their duties and responsibilities related to their position, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as all employees, are forbidden to: 1. Misuse their position, either directly or indirectly, for personal gain, the benefit of family or certain groups, or other parties; 2. Use discounted prices for personal benefit. Discounted prices cover, but are not limited to, office equipment and supplies, transportation, insurance premium discount, insurance coverage, provision of money, and or other types of discount; 3. Use Company facilities for personal interests. Care for the Environment, Occupational Health & Safety The Company always maintains and cares for the surrounding environment and the occupational health and safety of its employees in accordance with applicable regulations and legislation. This is the joint responsibility of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Company s Employees. Giving and Receiving Gifts and Donations The giving and receiving of gifts or aid, or donations, while carrying out duties can cause conflict of interest and/or a decline in public trust with regard to the company s integrity. The Company applies ethical standards that specifically regulate the giving and receiving of gifts and donations from and to third parties outside the company. 1. It is forbidden to accept or request a gift and/ or give a donation that could affect and/or influence the decision-making process and/ or give rise to or be viewed as an irregularity. The exception to this rule is the receipt of promotional goods that are believed not to have an impact on or influence the decisionmaking process; 2. It is forbidden to permit or agree to receive a gift or reward from any party with a view to obtaining facilities or amenities from the Perseroan telah menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai pemberian dan penerimaan hadiah serta donasi dari dan kepada pihak ketiga. The Company has set ethical standards specifically regulating the provision and acceptance of gifts and donations from third parties..

208 206 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE fasilitas dari perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan di perusahaan; 3. Dilarang memberikan atau menawarkan sesuatu, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada pejabat negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan; 4. Dilarang memberikan donasi kepada partai politik atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif atau eksekutif sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku; 5. Dalam hal pihak lain memberikan hadiah atau imbalan yang diyakini dapat menimbulkan dampak dan atau akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan atau nilai hadiah atau imbalan yang nilainya sama dengan atau lebih besar dari Rp ,00 (satu juta rupiah) atau setara, maka penerima diwajibkan untuk: 1. mengembalikan dengan baik dan sesuai etiket yang berlaku; 2. melaporkan kepada atasan langsung atau atasan tidak langsung, apabila karena sesuatu hal hadiah atau imbalan tersebut tidak dapat dikembalikan. Untuk itu, hadiah atau imbalan tersebut disimpan oleh Sekretaris Perusahaan selaku compliance officer penerapan GCG, kemudian akan dijadikan hadiah (doorprize) pada acara khusus Perusahaan, dan disumbangkan untuk kepentingan umum. 6. Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai setiap tahunnya diwajibkan menandatangani Pernyataan Kepatuhan. Sosialiasi Kode Etik Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan langkah-langkah sebagai berikut : Melakukan sosialiasi code of conduct kepada seluruh jajaran perseroan, pelanggan dan mitra kerja secara berkala. Melakukan evaluasi atas pencapaian atau pemahaman kepada jajaran perseroan, baik pada masa orientasi maupun masa bekerja. Pengkajian secara berkala butir-butir aturan code of conduct dalam rangka pengembangan code of conduct lebih lanjut. Penyelenggaraan sosialisasi ini dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan, selaku penanggung jawab implementasi GCG dan code of conduct berkordinasi dengan unit kerja terkait. BUDAYA PERUSAHAAN Proses pembentukan budaya korporasi berawal dari kesadaran bahwa perusahaan memerlukan perekat untuk mempersatukan perusahaanperusahaan yang berada di dalam group perseroan, yaitu Semen Padang dan Semen Tonasa, dengan memformulasi budaya korporasi yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi karyawan. Dengan terbentuknya budaya korporasi yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi karyawan, budaya ini telah meresap dan dipraktikkan company related to the company s activities; 3. It is forbidden to give or offer anything, either directly or indirectly, to state officials and/or individuals representing business partners, who can influence decision making; 4. It is forbidden to make a donation to a political party or one or more candidates for legislative or executive bodies, in accordance with applicable regulations and legislation; 5. In the event that another party gives a gift or donation that is believed to cause and effect and/or influence the decision making process and/or the value of the gift or donation is equal to or greater than Rp1,000,000 (one million rupiah) or its equivalent, the receiver is required to: 1. Return it politely and in line with applicable ethical behavior; 2. Report it to a direct or indirect supervisor should it not be possible to return the gift or donation. In this case, the gift or donation will be stored by the Corporate Secretary, in their role as compliance officer for the application of GCG, and it will be later used as a gift (door prize) at a special Company event and donated for the public good. 6. The Board of Commissioners, Board of Directors, and Employees are required to sign a Compliance Statement on an annual basis. Disseminating the Code of Conduct The Company is committed to effectively and completely communicating the Code of Conduct through the following steps: Regularly communicate the code of conduct to all ranks in the company, as well as customers and business partners. Evaluate achievements and understanding at all ranks of the company, both during orientation and during employment. Periodically assess the points of the code of conduct for its further development. Dissemination and communication will be implemented by the Corporate Secretary s division, as the responsible officer for implementation of GCG and the code of conduct, in coordination with the related work units. CORPORATE CULTURE The formation of the Corporate Culture originated from the realization that the Company required a tool to unite the companies within the group, i.e. Semen Padang and Semen Tonasa, with the formulation of a universal corporate culture that accommodates employees aspirations. With the formation of a universal corporate culture and the accommodation of employees aspirations, this culture has become pervasive and practiced in all employees daily activities LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

209 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 207 dalam aktivitas sehari-hari karyawan dan menjadi akselerator pertumbuhan kinerja Perseroan demi mencapai visi untuk menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia Tenggara. Budaya perusahaan merupakan sumber dari seluruh pranata organisasi (software) pengaturan pengelolaan perusahaan, yang dikembangkan dari falsafah dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan keyakinan insan Perseroan dalam melaksanakan tugasnya. Budaya korporasi SGG disusun dalam akronim CHAMPS yang mengandung nilai-nilai budaya sebagai berikut: C ompete With a Clear & Synergized Vision H ave a High Spirit for Continuous Learning A ct with High Accountability M eet Customer Expectation P erform ethically with high Integrity S trengthening Teamwork Kata CHAMPS merupakan penggalan dari kata bahasa Inggris CHAMPION yang memiliki arti pemenang atau juara. Huruf S pada akhir kata CHAMPS menunjukkan bahwa pemenang berjumlah jamak atau lebih dari satu orang, yaitu para karyawan yang ada dalam semua perusahaan yang tergabung dalam grup di Perseroan. Selanjutnya nilai-nilai budaya tersebut diaktualisasikan ke dalam perilaku kunci (key behavior). Redefinisi Budaya Perusahaan ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapan seluruh jajaran Perseroan dalam merealisasikan rencana jangka panjang dan meraih peluang pertumbuhan usaha. and become an accelerator for performance growth to achieve the Company s vision to become the leading cement company in the Asia Pacific region. The corporate culture is a sourced from company management regulations in all institutions in the organization (software), which has been developed from the philosophy and values to become a guideline and belief for everyone in the Company in carrying out their jobs. The SGG Corporate Culture has been abbreviated with the acronym CHAMPS which contains the corporate values: C ompete With a Clear & Synergized Vision H ave a High Spirit for Continuous Learning A ct with High Accountability M eet Customer Expectations P erform ethically with high Integrity S trengthening Teamwork The word CHAMPS is an abbreviation of the English word CHAMPION which means winner. The letter S at the end of the word CHAMPS demonstrates that there is more than one winner, i.e. the employees in all the companies within the Group. These cultural values can be actualized in key behavior. Redefining the Corporate Culture is a part of the efforts to improve the readiness of all ranks of employees to realize the long term plan and to achieve business growth opportunities..

210 208 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE rapat umum pemegang saham general meeting of shareholders Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), terbagi atas: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), merupakan agenda rutin setiap tahun sekali; dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di luar waktu RUPST. The General Meeting of Shareholders is divided into: the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) which has a routine agenda held once a year, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) which can be held at a time other than the AGM. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan lembaga tertinggi Perseroan. RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai dengan penyelenggaraannya terbagi atas: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), merupakan agenda rutin setiap tahun dan diselenggarakan minimal satu kali; dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di luar waktu RUPST. Selama tahun 2011, Perseroan menyelenggarakan satu kali RUPST dan tiga kali RUPSLB. RUPST diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2011 dan RUPSLB diselenggarakan tanggal 11 Maret 20011, 28 September 2011, dan 19 Oktober 2011 dengan tata cara penyelanggaraan sesuai peraturan yang berlaku. Keputusan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2011 mencakup: 1. Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2010 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst & Young sesuai dengan Laporannya dalam surat nomor RPC- 617/PSS/2011 tanggal 8 Maret 2011 dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan konsolidasian PT Semen Gresik (Persero) Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2010 serta hasil usaha dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama Tahun Buku 2010, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan. 2. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan PKBL. Laporan Keuangan PKBL disusun berdasarkan peraturan Kementerian BUMN yang merupakan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi The General Meeting of Shareholders (GMS) constitutes the highest authoritative body for the Company. The GMS is the forum in which shareholders may make important decisions with authority not provided the Board of Directors or the Board of Commissioners, in accordance with provisions of the Articles of Association and applicable regulations and legislation. IMPLEMENTING THE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS The General Meeting of Shareholders (GMS) consists of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), which is routinely scheduled each year and held at least once; and the Extraordinary Meeting of Shareholders (EGM), which can be convened at times other than the AGM. During 2011, the Company convened one AGM and three EGMs. The AGM was held on June 28, 2011 and the EGMs on March 11, 2011, September 28, 2011 and October 19, 2011, all of which were convened in accordance with applicable regulations. The decisions made at the AGM held on June 28, 2011 included: 1. Approving the Annual Report concerning the state and management of the Company during Fiscal Year 2010, including the Supervisory Report by the Board of Commissioners during Fiscal Year Ratifying the Company s Financial Statement for Fiscal Year 2010 as audited by Public Accounting Firm Purwantono, Suherman & Surja, member firm of Ernst & Young, in accordance with their Report in Letter RPC- 617/PSS/2011 dated March 8, 2011 declaring an opinion of fair presentation of all matters for the consolidated financial position of PT Semen Gresik (Persero) Tbk and subsidiaries per December 31, 2010, as well as business results and consolidated cash flow for the year ending on that date in accordance with the principles of accounting generally accepted in Indonesia, at the same time granting full release and discharge (volledig acquit et de charge) to the Directors and Board of Commissioners for their management and supervision during Fiscal Year 2010, provided that these actions are documented in the Company s records and are not in conflict with applicable regulations and legislation. 2. Ratifying the Partnership and Community Stewardship Program (PCSP) Annual Report for the fiscal year ending December 31, 2010 compiled based on the PCSP Financial Statement. The PCSP Financial Statement itself is compiled based on regulations set by the SOE Ministry which is a comprehensive form of accounting other than the generally acceptable LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

211 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 209 yang berlaku umum di Indonesia, serta telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik: a. Hadori Sugiarto Adi & Rekan sesuai dengan Laporan Nomor: 04A/LAI-SG-PKBL/SBY I/II/2011 tanggal 7 Februari 2011 untuk PT Semen Gresik. b. Gafar Salim & Rekan sesuai dengan Laporan Nomor: LAK-GS/1001 tanggal 7 Februari 2011 untuk PT Semen Padang. c. Usman & Rekan sesuai dengan laporan Nomor: 003.b/AU/III/2011 tanggal 14 Maret 2011 PT Semen Tonasa. Dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material atas posisi keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada tanggal 31 Desember 2010, serta laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dilakukan selama Tahun Buku 2010, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku Laporan Tahunan PKBL dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan. Terhadap pelaksanaan audit atas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kami memberikan catatan bahwa dalam pelaksanaannya untuk Tahun Buku 2011 dan seterusnya diminta untuk menggunakan satu Kantor Akuntan Publik sebagai pelaksana audit umumnya. 3. Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih PT Semen Gresik (Persero) Tbk Tahun Buku 2010 sebesar Rp ,00, sebagai berikut: 1) Dividen sebesar 50% atau Rp ,00. 2) Menyetujui penetapan besaran Dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2011 untuk dimasukan sebagai perubahan dalam RKAP Perseroan dengan rincian sebagai berikut: a. Program Kemitraan Tahun 2011 sebesar 1,85% atau Rp ,00 b. Program Bina Lingkungan Tahun 2010 sebesar 2% atau Rp ,00 3) Sisanya dialokasikan sebagai cadangan yang akan dipergunakan untuk pengembangan usaha Perseroan. 4) Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. 4. Menyetujui besarnya tantiem tahun buku 2010 dan gaji/honorarium serta fasilitas dan tunjangan untuk tahun 2011 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh Pemegang Saham Mayoritas dan disampaikan dalam surat tersendiri serta dilaporkan pada RUPS yang akan datang. accountancy principles in Indonesia, and has been audited by a Public Accountant: a. Hadori Sugiarto Adi & Partner in accordance with Report Number: 04A/LAI-SG-PKBL/ SBY I/ii/2011 dated February 7, 2011 for PT Semen Gresik. b. Gafar Salim & Partner in accordance with Report Number: LAK-GS/1001 dated February 7, 2011 for PT Semen Padang. c. Usman & Partner in accordance with Report Number: 003.b/AU/III/2011 dated March 14, 2011 for PT Semen Tonasa. With the opinion of fair presentation of all material matters related to the financial position for the Partnership and Community Stewardship Program as of December 31, 2010, as well as the activity report, and granted full release and discharge (volledig acquit et de charge) to the Directors and Board of Commissioners for their management and supervision of the Partnership and Community Stewardship Program during Fiscal Year 2010, provided that these actions are documented in the Company s records and are not in conflict with applicable regulations and legislation. With regard to the audit on the Partnership and Community Stewardship Program, it was requested that in fiscal year 2011 and onwards the same auditor is used as for the general audit. 3. Approved the use of PT Semen Gresik (Persero) Tbk Net Profit for the fiscal year 2010 amounting to Rp3,633,219,892,000, as follows: 1) Dividend of 50% or Rp1,816,609,946,000. 2) Approval of Funds for the Partnership and Community Stewardship Program in fiscal year 2011 to be entered as an amendment in the Company s Work Plan and Budget with the following details: a. Partnership Program 2011 amounting to 1.85% or Rp67,214,568,002. b. Community Stewardship Program 2010 amounting to 2% or Rp72,664,397,840. 3) The remainder to be allocated as reserves and used for business development. 4) Authorized the Company s Directors to take all actions necessary to implement and further organize the payment of stipulated dividends in accordance with applicable regulations and legislation. 4. Approved the 2010 bonus and salary/ honorarium, as well as facilities and allowances, for 2011 for the Directors and Board of Commissioners as set by the Majority Shareholders and submitted in a separate letter and to be reported at the coming GMS..

212 210 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE 5. 1). RUPS menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst & Young, untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2011 dan periode lainnya dalam Tahun Buku 2011 sepanjang diperlukan untuk tindakan khusus berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2). RUPS menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst & Young, yang akan mengaudit Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku ). RUPS melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk kantor akuntan publik pengganti untuk audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2011 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011, menetapkan kondisi dan syarat-syarat penunjukan termasuk namun tidak terbatas pada biaya pelaksanaan audit dimaksud, apabila kantor akuntan publik yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apa pun, termasuk alasan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sedangkan Keputusan RUPSLB pertama tanggal 11 Maret 2011 adalah sebagai berikut: 1. 1). Memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris Perseroan sebagai berikut: a. Darjoto Setyawan sebagai Komisaris; dan b. Arif Arryman sebagai Komisaris Independen. Pemberhentian Sdr. Darjoto Setyawan terhitung sejak 1 Januari 2011 dan Sdr. Arif Arryman terhitung sejak tanggal ). The GMS appointed Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja, member firm of Ernst & Young, to conduct the audit on the Company s Consolidated Financial Statement for fiscal year 2011 and other periods within fiscal year 2011 as deemed necessary for specific actions based on applicable regulations and legislation. 2). The GMS appointed Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja, member firm of Ernst & Young, to conduct the audit on the Company s Partnership and Community Stewardship Program Annual Report for fiscal year ). The GMS authorized the Company s Board of Commissioners to appoint a replacement public accountant to audit the Company s Financial Statement for fiscal year 2011 and the Company s Partnership and Community Stewardship Program Annual Report for fiscal year 2011, set conditions and requirements for such appointment, including but not limited to, the audit cost, should the appointed public accountant firm not be able to continue or conduct its duty for any reason, including legal reasons or those related to capital market legislation. Meanwhile, decisions made at the first EGM on March 11, 2011 were as follows: 1. 1). Dismiss with honor members of the Board of Commissioners as follows: a. Darjoto Setyawan as Commissioner; and b. Arif Arryman as Independent Commissioner. Mr. Darjoto Setyawan ended his appointment as of January 1, 2011 while Mr. Arif Arryman ended his appointment per 7 LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

213 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 211 September 2010 dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 2). Mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan sebagai berikut: a. Hadi Waluyo sebagai Komisaris; b. Chatib Basri sebagai Komisaris Independen; dan c. Sumaryanto Widayatin sebagai Komisaris, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dan berakhir 5 (lima) tahun sejak penutupan Rapat, sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2016, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu. 3). Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan Dewan Komisaris tersebut, maka susunan keanggotaan Dewan Komisaris akan menjadi sebagai berikut: No Nama Name 1 Dedi Aditya Sumanegara 2 Hadi Waluyo 3 Chatib Basri 4 Achmad Jazidie 5 Setia Purwaka 6 Sumaryanto Widayatin September 2010; both were thanked for their dedication while serving as members of the Board of Commissioners of PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 2). Appointed members of the Board of Commissioners to the Company as follow: a. Hadi Waluyo as Commissioner; b. Chatib Basri as Independent Commissioner; and c. Sumaryanto Widayatin as Commissioner, calculated effective the end of this Meeting and for a period of 5 (five) years from the end of this Meeting, thus to the end of the AGM 2016, with no prejudice to the right of the GMS to dismiss the relevant parties at any time. 3). These dismissals and appointments to the Board of Commissioners resulted in compilation of the Board of Commissioners as follows: Jabatan Position Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Commissioner Independent Komisaris Indenpenden Commissioner Independent Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Berakhir Pada Ending On RUPS Tahun 2013 AGM 2013 RUPS Tahun 2016 AGM 2016 RUPS Tahun 2016 AGM 2016 RUPS Tahun 2012 AGM 2012 RUPS Tahun 2013 AGM 2013 RUPS Tahun 2016 AGM ). Memberhentikan dengan hormat Direksi Perseroan sebagai berikut: a. Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama; b. Cholil Hasan sebagai Direktur Keuangan; c. Suharto sebagai Direktur Litbang dan Operasional. Pemberhentian anggota-anggota Direksi tersebut berlaku sejak ditutupnya Rapat ini dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota Direksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 2). Mengangkat Direksi Perseroan sebagai berikut: a. Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama, b. Ahyanizzaman sebagai Direktur Keuangan, c. Suharto sebagai Direktur Litbang dan Operasional, d. Erizal Bakar sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis, e. Bambang Sugeng SI sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. 2. 1). Dismiss with honor Company Directors, as follows: a. Dwi Soetjipto as President Director; b. Cholil Hasan as Finance Director; c. Suharto as Research & Development and Operational Director. The dismissal of these Directors is effective from the end of this Meeting with thanks for their dedication while serving as members of the Board of Directors of PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 2). Appointed Company Directors as follows: a. Dwi Soetjipto as President Director, b. Ahyanizzaman as Finance Director, c. Suharto as Research & Development and Operational Director, d. Erizal Bakar as Business Development and Strategy Director, e. Bambang Sugeng SI as Director of Human Resources.

214 212 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dan berakhir 5 (lima) tahun sejak penutupan Rapat, sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2016, kecuali untuk Sdr. Dwi Soetjipto dan Sdr. Suharto masa jabatannya akan diperhitungkan dengan masa jabatan sementara yang telah mereka jalani sejak RUPS LB 25 Juni 2010, sehingga akan berakhir pada RUPS Tahunan Tahun 2015, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu. 3). Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan Direksi tersebut, maka susunan keanggotaan Direksi akan menjadi sebagai berikut: effective at the end of this meeting, and ending 5 (five) years after the end of this Meeting, thus ending as of the close of the 2016 AGM, with the exception of Mr. Dwi Soetjipto and Mr. Suharto, the period of service for whom will be calculated along with their period of temporary service, which commenced from the EGM dated June 25, 2010, thus ending as of the 2015 AGM, with no prejudice to the right of the GMS to dismiss the relevant parties at any time. 3). The dismissals and appointments of Directors resulted in the compilation of the Company s Board of Directors being as No Nama Name Jabatan Position Berakhir Pada Ending On 1 Dwi Soetjipto Direktur Utama President Director RUPS Tahun 2015 AGM Ahyanizzaman Direktur Keuangan Finance Director RUPS Tahun 2016 AGM Suharto 4 Erizal Bakar Direktur Litbang dan Operasional Research & Development and Operational Director Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis Business Development and Strategic Director RUPS Tahun 2015 AGM 2015 RUPS Tahun 2016 AGM Bambang Sugeng SI Direktur Sumber Daya Manusia Director of Human Resources RUPS Tahun 2016 AGM Irwan Suarly Direktur Pemasaran Marketing Director RUPS Tahun 2011 AGM Suparni Direktur Produksi Production Director RUPS Tahun 2012 AGM2012 Sedangkan Keputusan RUPSLB kedua tanggal 28 September 2011 adalah sebagai berikut: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Pertama yang telah diselenggarakan oleh Perseroan pada tanggal 28 September 2011 yang tidak mencapai kuorum sebagaimana yang dipersyaratkan dan akan diselenggarakan pemanggilan kedua RUPSLB berikutnya pada tanggal 19 Oktober Keputusan RUPSLB kedua tanggal 19 Oktober 2011 adalah sebagai berikut: 1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Irwan Suarly sebagai Direktur Pemasaran PT Semen Gresik (Persero) Tbk terhitung sejak berakhirnya masa jabatan pada tanggal 28 September 2011, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut. 2. Pengangkatan Direktur Pemasaran akan dilakukan pada RUPS selanjutnya; 3. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk seorang anggota Direksi lainnya guna menjalankan pekerjaan Direktur Pemasaran dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. 4. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan rapat ini di hadapan Notaris dan melakukan segala hal yang dianggap perlu sehubungan dengan keputusan tersebut di atas, termasuk mengurus perizinan dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan. follows: Meanwhile the Decisions of the second EGM held on September 28, 2011 were as follows: The First Extraordinary Meeting of Shareholders convened by the Company on September 28, 2011 did not achieve the quorum required and a second call for a follow up EGM was made with the EGM convened on October 19, Decisions made at the second EGM on October 19, 2011 were as follows: 1. Confirmed the dismissal with honor of Mr. Irwan Suarly as Marketing Director of PT Semen Gresik (Persero) Tbk calculated from the end of his service period on September 28, 2011, with thanks for his labor and thoughts while holding his position. 2. The appointment of a new Marketing Director will take place at the next GMS; 3. Delegated authority to the Board of Commissioners to appoint another Director to carry out the duties of the Marketing Director with the same power and authority. 4. Authorized the Company s Directors to declare these decisions in the presence of a Notary Public and take all necessary actions in relation to these decisions, including obtaining permits from the designated authorities in accordance with regulations and legislation. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

215 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 213 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) mewajibkan semua Perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia mempunyai Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris yang terdiri lebih dari 1 orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendirisendiri, melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perseroan (PERSERO) mengatur bahwa Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhak untuk mengangkat seorang Sekretaris Dewan Komisaris. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi. Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan rekomendasi dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ( RKAP ), termasuk dari sisi manajemen risiko. Peranan Dewan Komisaris dalam manajemen risiko lebih dititikberatkan pada proses persetujuan (baik yang diajukan Direksi dalam RKAP maupun yang diajukan secara terpisah di tengah tahun buku) dan melakukan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko. Artinya, Dewan Komisaris tidak mencampuri wewenang Direksi untuk melakukan pengurusan, tapi lebih pada evaluasi pelaksanaan pengurusan Perseroan serta melakukan analisis atas transaksi yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan yang diperlukan dari Direksi dan wajib untuk memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi kewenangan untuk memberhentikan sementara anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar Perseroan, ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Law No.40/2007 on Limited Liability Companies ( UUPT ) requires all Companies established based on Indonesian law to have a Board of Commissioners appointed to oversee management policies, the general running of the company, both with regard to the Company and the Company s business, and to provide advice to the Directors. The oversight and advising is conducted in the interests of the Company and in accordance with the Company s aims and objectives. A Board of Commissioners consisting of more than one member is a board, and no member of the Board of Commissioners may act individually, other than based on the Board of Commissioners Decision. Government Regulation No.12/1998 regarding Corporations (PERSERO) regulates that the Board of Commissioners of a State Owned Enterprise ( SOE ) has the right to appoint a Secretary to the Board of Commissioners. Each member of the Board of Commissioners shall in good faith, with prudence, and accountability oversee and advise the Board of Directors in the interests of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company. Each member of the Board of Commissioners is personally responsible for any loss suffered by the Company should the relevant party be at fault or negligent in carrying out his duties. In the case of bankruptcy due to the fault or negligence of the Board of Commissioners in supervising the Directors management and the Company s assets are insufficient to pay all obligations resulting from the bankruptcy, then the members of the Board of Commissioners jointly and individually are responsible with the Board of Directors for the outstanding payments. The Board of Commissioners oversees and makes recommendations related to the Company s Work Plan and Budget ( RKAP ), including regarding risk management. The role of the Board of Commissioners in Risk Management is more focused toward the approval process (both proposed by the Board of Directors in the RKAP and that proposed separately during the fiscal year) and evaluating the Risk Management policy. This means that the Board of Commissioners is not involved with the authority of the Board of Directors to manage the Company, rather it is more focused on evaluation of the management of the Company and analyzing transactions requiring approval from the Board of Commissioners. In carrying out its oversight duty, the Board of Commissioners has the right to request any information required from the Board of Directors, which is obliged to provide the information. The Board of Commissioners is also authorized to temporarily dismiss any member of the Board of Directors who violates the Company s Articles of Association or applicable regulations and legislation. DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS.

216 214 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Tanggung Jawab Dewan Komisaris dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: Tanggung jawab ke dalam (internal liability) Tanggung jawab ke dalam adalah melaksanakan tugas pengawasan di dalam Perseroan, yang laporan pertanggung-jawabannya diberikan sekali dalam setahun, yaitu pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Tanggung jawab ke luar (external liability). Tanggung jawab ke luar (external liability) muncul pada saat timbul kerugian pihak ketiga dalam hal terjadi kepailitan yang timbul sebagai akibat kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap Direksi (Pasal 115 UUPT). Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh 5 (lima) Komite, yaitu Komite Strategi, Manajemen Risiko, dan Investasi, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Good Corporate Governance serta Oversight Committee. Oversight Committee adalah Komite yang khusus dibentuk sebagai komitmen Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Desember 2007, yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan Pembangunan Pabrik Semen Baru dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (P3SB dan P2L)). Prinsip-prinsip kebijakan Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat dan rekomendasi kepada Direksi dan perlakuan kepada para stakeholders adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan. Kebijakan dilandasi oleh itikad baik, kehatihatian dan rasa tanggung jawab dan ditujukan pada kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Kebijakan diambil secara terbuka (transparent) kepada Direksi maupun para stakeholders. Kebijakan dilandasi oleh obyektivitas (objectivity) serta perlakuan yang adil dan konsisten (fair and consistent treatment) pada data dan informasi yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Komisaris Independen Jumlah Komisaris Independen Perseroan adalah dua orang, dari total enam orang anggota komisaris, atau 33%, yang berarti telah memenuhi peraturan perundangan yang berlaku. Komisaris Independen Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha apapun maupun hubungan afiliasi dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi maupun anggota Komisaris lainnya. Salah seorang anggota Komisaris Independen memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The responsibilities of the Board of Commissioners can be divided into 2 (two) types: Internal Liability Internal liability is carrying out the duty of supervision within the Company, responsibility reports for which are provided annually, i.e. at the time of the Annual General Meeting. External Liability External liability arises should there be any third party losses in the case of bankruptcy resulting from the fault or negligence of the Board of Commissioners in carrying out its duty of supervision over the Board of Directors (Article 115 UUPT). In carrying out its duty, the Company s Board of Commissioners is assisted by 5 (five) Committees: the Strategy, Risk Management, and Investment Committee, Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, the Good Corporate Governance Committee and the Oversight Committee. The Oversight Committee is the Committee especially formed by the Board of Commissioners at the Extraordinary Meeting of Shareholders on December 10, 2007 appointed to oversee and provide recommendations to the Board of Directors in relation to the strategic construction projects for the New Factories and Steam Power Plant. The principle policies for the Board of Commissioners to provide advice and recommendations to the Board of Directors, and the treatment of the stakeholders, are as follows: The Board of Commissioners oversees management policies, both regarding the Company and the Company s business, and advises the Board of Directors regarding the running of the Company. Polices are based on good faith, prudence and accountability and are in the interests of the Company and its aims and objectives. Policies are transparent to the Board of Directors and the stakeholders. Policies are based on objectivity and implemented fairly and consistently based on data and information provided by the Board of Directors to the Board of Commissioners. Independent Commissioners T h e C o m p a n y h a s t w o I n d e p e n d e n t Commissioners from a total of six Commissioners, or 33%, which satisfies the applicable regulations. The Company s Independent Commissioners have never had a business relationship or affiliated relationship or family relationship with the Board of Directors or with other members of the Board of Commissioners. One of the Independent Commissioners has an educational background and experience in economics and finance to ensure competent supervision of LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

217 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 215 ekonomi dan keuangan, untuk menjamin kompetensi pengawasan bidang keuangan Perseroan. Salah satu anggota komisaris berlatar belakang pendidikan rekayasa industri dan sistem. Komposisi komite independen tersebut menjamin kompetensi pengawasan bidang industri dan keuangan. Dengan dipenuhinya seluruh syarat dasar tersebut Perseroan meyakini anggota komisaris independen akan mampu memberikan masukan dan pengawasan yang kredibel dan independen. Pemilihan dan Susunan Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perseroan saat ini terdiri atas seorang Komisaris Utama, dan 5 orang Komisaris. Dari total 6 (enam) orang anggota Komisaris, dua (2) orang di antaranya adalah Komisaris Independen yang salah seorang diantaranya memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan, demi menjamin akuntabilitas dan independensi pengawasan yang dilakukan. Perseroan melaksanakan pemilihan anggota Dewan Komisaris setiap 5 (lima) tahun sekali. Untuk menjamin profesionalisme dan integritas calon komisaris, sebelumnya diselenggarakan fit and proper test yang seksama. Sebagaimana layaknya BUMN, proses fit and proper test dilakukan secara terbuka, guna menjamin calon komisaris yang bersangkutan bebas dari afiliasi maupun benturan kepentingan lainnya, dan terpenuhinya kepentingan pemegang saham minoritas secara wajar. Selanjutnya Dewan Komisaris terpilih diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Susunan Dewan Komisaris Perseroan saat ini sesuai keputusan RUPSLB tanggal 11 Maret 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : D. Aditya Sumanagara Komisaris : Setia Purwaka Komisaris : Hadi Waluyo Komisaris : Sumaryanto Widayatin Komisaris Independen : Achmad Jazidie Komisaris Independen : M. Chatib Basri Rapat Dewan Komisaris Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi (BoCBoD), rapat gabungan Dewan Komisaris seluruh Operational Company (Rapat BoC SGG), serta rapat evaluasi dan diskusi dengan komite-komite yang terkait sesuai dengan masalah yang perlu mendapat perhatian. Rapatrapat tersebut terdiri dari: A. Rapat BoCBoD: minimum satu kali dalam sebulan, yang dihadiri oleh seluruh Direksi dan Komisaris. Rapat ini di samping sebagai sarana untuk melaporkan hasil kinerja bulanan Direksi juga berguna untuk (a) membangun sinergi positif Direksi dan Komisaris, (b) proses komunikasi the Company s finances. One Commissioner has an educational background in industrial and systems engineering. The composition of the independent committees ensures competent oversight in both the industrial and financial field. Through complying with all the basic requirements, the Company believes its Independent Commissioners are capable of providing credible and independent input and supervision. Election and Compilation of the Board of Commissioners The Company s Board of Commissioners at this time consists of a President Commissioner and 5 Commissioners. From this total of 6 (six) Commissioners, two (2) are Independent Commissioners, one of whom has an educational background in accountancy and finance to ensure accountable and independent oversight. The Company elects members of the Board of Commissioners once every 5 (five) years. To ensure the professionalism and integrity of candidate Commissioners, a fit and proper test is thoroughly conducted prior to election. As appropriate for an SOE, the fit and proper test process is conducted transparently to ensure that the candidate Commissioner is free from all affiliations and other conflicts of interest, and the minority shareholders interests are fairly considered. The Board of Commissioners is then appointed and dismissed by the GMS in a transparent manner. The current compilation of the Board of Commissioners in accordance with the decision of the EGM convened on March 11, 2011 is as follows: President Commissioner: D.AdityaSumanagara Commissioner : Setia Purwaka Commissioner : Hadi Waluyo Commissioner : Sumaryanto Widayatin Independent Commissioner : Achmad Jazidie Independent Commissioner : M. Chatib Basri Board of Commissioners Meeting The oversight process of the Company s operational activities is conducted through meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors (BoCBoD), joint meetings of the Board of Commissioners of all OpCo (BoC SGG), and evaluation meetings and discussions with committees related to matters requiring attention. These meetings are: A. BoCBoD Meeting: a minimum of once a month, attended by all Directors and Commissioners. As well as being a forum for the Directors to report on the monthly performance results, is also useful (a) to build positive synergy between the Directors and Commissioners, Komisaris independen Perseroan senantiasa memberikan masukan dan pengawasan yang kredibel dan independen. The Company s Independent Commissioners always provide credible and independent advice and supervision..

218 216 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE untuk menerapkan understanding and acceptance (U&A) dalam proses pengambilan keputusan secara transparan, (c) proses pembelajaran, penciptaan team work dalam two tier system board. B. Rapat Gabungan Dewan Komisaris PT Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, yang diadakan satu kali dalam sebulan, yang dihadiri oleh Dewan Komisaris PT Semen Gresik serta Komisaris Utama dan Komisaris/Ketua Komite Audit dari Semen Tonasa, dan Semen Padang. Setiap akhir triwulan rapat gabungan ini dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris SG, SP dan ST, yang diadakan bergantian di lokasi/ kantor pabrik. Tujuan Rapat ini diadakan sebagai forum komunikasi dan koordinasi informal antar entitas anak yang secara geografis berada pada tiga lokasi yang berbeda. C Rapat Internal Dewan Komisaris, yang diadakan minimal satu kali sebulan, biasanya diadakan sebelum rapat Komisaris dan Direksi (BoCBoD), dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dengan mengundang Komite atau Komite yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan materi agenda. Selama tahun 2011 Dewan Komisaris menyelenggarakan 51 kali rapat, terdiri atas 12 kali rapat Komisaris dan Direksi (BoDBoC), 12 kali rapat gabungan Dewan Komisaris PT Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, serta 27 kali (b) as a communication process for understanding and acceptance (U&A) in the process of making transparent decisions, (c) a process for learning and creating teamwork in a two tier system board. B. The Joint Meeting of PT Semen Gresik, PT Semen Padang and PT Semen Tonasa Boards of Commissioners is held once a month and attended by the Board of Commissioners of PT Semen Gresik and the President Commissioner and Commissioner / Audit Committee Head from Semen Tonasa and Semen Padang. At the end of each quarter, this joint meeting is attended by all the members of the Boards of Commissioners of SG, SP and ST, and held in turn at different locations / factory offices. The purpose of this Meeting is as an informal communication and coordination forum between OpCo geographically located in three different locations. C An Internal Board of Commissioners meeting is held at least once a month, usually before the Commissioners and Directors (BoCBoD) meeting and is attended by all members of the Board of Commissioners, with invitations extended to Committees or Committees appointed by the Board of Commissioners dependent on the agenda items. During 2011, the Board of Commissioners held 51 meetings, consisting of 12 Commissioners and Directors (BoCBoD) meetings, 12 joint Meetings of the Boards of Commissioners of PT Semen Gresik, PT Semen Padang and PT Semen LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

219 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 217 rapat internal Dewan Komisaris (termasuk dengan Komite-Komite di lingkungan Dewan Komisaris). Tonasa, and 27 internal Board of Commissioners meetings (including with Committees associated with the Board of Commissioners). Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Nama Komisaris Name of Commissioners Attendance levels by the members of the Board of Commissioners at these meetings are as follows: BoC Internal BoC BoD BoC SGG Total Rapat Total Meetings R H R H R H R H Dedi Aditya Sumanagara Hadi Waluyo *) Setia Purwaka Sumaryanto Widayatin *) Achmad Jazidie Muh. Chatib Basri *) Keterangan : Note: *) diangkat berdasarkan RUPSLB PT SG tgl. 11 Maret 2011 R - Jumlah Rapat H - Jumlah Hadir *) appointed based on PT SG EGM dated March 11, 2011 R - Total Meetings H - Total Attendance Risalah Rapat/ Rekomendasi Dewan Komisaris Pada tahun 2011, selain memberikan nasihat dan arahan dalam bentuk rapat-rapat dengan Direksi, Dewan Komisaris telah mengeluarkan suratsurat dan atau keputusan baik ditujukan kepada Direksi maupun antar Komite di lingkungan Dewan Komisaris dengan rekapitulasi sebagai berikut: 12 Risalah Rapat BoDBoC, dan 12 Risalah Rapat Gabungan Komisaris SG SP ST 20 surat terkait Internal Kontrol Audit 24 surat terkait Strategi Bisnis dan Risiko & Investasi, Budget/Capex 19 surat terkait Komite Nominasi dan Remunerasi 1 Surat terkait Komite Good Corporate Governance 7 surat terkait Proyek baru 2 surat terkait tentang Key Performance Indicator 4 surat terkait agenda khusus 6 surat terkait RUPS 6 surat terkait informasi 26 Surat Keputusan Dewan Komisaris Program Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris Untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan pemberian arahan baik mengenai jalannya kepengurusan maupun pengembangan Perseroan dimasa-masa mendatang, Perseroan melaksanakan program peningkatan kompetensi Dewan Komisaris. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2011 terkait dengan program tersebut adalah: Minutes of the Meetings / Recommendations by the Board of Commissioners In 2011, in addition to providing advice and direction at meetings with the Board of Directors, the Board of Commissioners issued letters and / or decisions directed to the Board of Directors or the Committees related to the Board of Commissioners with the following summary: 12 Minutes of the BoCBoD Meetings, and 12 Minutes of the Joint Meeting for Commissioners of SG SP ST 20 letters related to Internal Control Audits 24 letters related to Business Strategy and Risk & Investment, Budget/Capex 19 letters related to the Nomination and Remuneration Committee 1 letter relate to the Good Corporate Governance Committee 7 letters related to new Projects 2 letters related to Key Performance Indicators 4 letters related to special agenda items 6 letters related to GMS 6 letters related to information 26 Board of Commissioners' Decrees Program to Improve Competencies of the Board of Commissioners To improve the quality of supervision and advice both related to managing and developing the Company in the coming years, the Company has implemented a program to improve the competencies of the Board of Commissioners. Activities that took place in 2011 related to this program include: (see table below).

220 218 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Waktu Penyelenggara Tempat Peserta Nama Pelatihan Name of Training Time Organizer Venue Participant Expand Leadership Program for BoD/BoC Feb 2011 CLDI Bali Setia Purwaka Pemahaman Dasar Laporan Keuangan bagi Dewan Komisaris serta anak perusahaan BUMN/BUMD Basic Understanding of Financial Statements for Board of Commissioners and subsidiaries to SOE / Regionally Owned Enterprises Menghadiri berbagai seminar dari Industri, Regulator dan Kementerian BUMN Attending a variety of seminary held by the industry, Regulator and SOE Ministry 24 Sep 2011 PSIK Surabaya Hadi Waluyo, Setia Purwaka, Achmad Jazidie Maret - Desember 2011 March - December 2011 BUMN Executive Club, Kadin, Perhapi, PII, dll SOE Executive Club, Chamber of Commerce, Perhapi, PII, etc Jakarta Seluruh Dewan Komisaris All Commissioners Penilaian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasehat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan (UUPT Nomor 40 tahun 2007). Untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap tugas operasional yang dijalankan Direksi, Dewan Komisaris berpedoman pada aturan perundangundangan yang berlaku, serta pada Peraturan Menteri BUMN No. 01 tahun 2011 tanggal 1 Agustus 2011, dan Anggaran Dasar Perseroan. Untuk memastikan pencapaian tugas pengawasan tersebut, Dewan Komisaris Perseroan melaksanakan self-assessment kinerja secara berkala, dan melaporkan secara menyeluruh kepada RUPS Tahunan untuk disetujui. Prosedur Penetapan dan Besaran Remunerasi Komisaris Penetapan besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris ditetapkan setiap tahun dalam RUPS bersamaan dengan penetapan besaran remunerasi Direksi. Besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris diusulkan dalam RUPS, didasarkan atas capaian kinerja Dewan Komisaris seusai hasil analisis dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Dalam menyusun dasar penetapan dan rekomendasi besaran remunerasi yang kredibel, KNR selalu melibatkan konsultan independen. Dengan dukungan database yang kuat dari survei pasar pada perusahaan sejenis dan sekelas Perseroan dan mempertimbangkan arahan KNR, konsultan independen menyusun beberapa faktor utama dalam mengusulkan besaran remunerasi Komisaris. Appraisal of the Board of Commissioners Duties In accordance with applicable legislation, the Board of Commissioners supervises management policies, general management both for the Company and the Company s business, and provides advice to the Board of Directors. This supervision and advisory role is conducted in the Company s interests and in accordance with the aims and objectives of the Company (Company Law No.40/2007). To conduct this supervisory duty over the operational duties of the Board of Directors, the Board of Commissioners is guided by the applicable regulations and legislation, as well as by Regulation No.1/2011 of the SOE Ministry dated 1 August 2011, as well as the Company s Articles of Association. To ensure the success of these supervisory duties, the Company s Board of Commissioners conducts periodic self assessment on its performance and reports in its entirety to the AGM for approval. The Procedure for Setting and the Amount of Remuneration for Commissioners The amount of remuneration for the members of the Board of Commissioners is set each year by the GMS along with the amount of remuneration for the Board of Directors. The amount of remuneration for the Board of Commissioners is proposed during the GMS and is based on performance achievement of the Board of Commissioners as analyzed and recommended by the Nomination and Remuneration Committee. In preparing the basis for setting and recommending a credible amount of remuneration, the NRC always involves an independent consultant. Supported by a strong database from a market survey of companies of similar type and class as the Company and considering direction from the NRC, the independent consultant examines various main factors in calculating the remuneration amount for Commissioners. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

221 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 219 Dewan Komisaris menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang terdiri atas honorarium, asuransi, tantieme serta fasilitas dan tunjangan lainnya yang jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, dan diputuskan oleh pemegang saham Seri A dalam RUPS. Remunerasi untuk Komisaris dapat berbeda sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap Komisaris. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh perusahaan dalam RUPS. Besaran tantieme yang diberikan kepada anggota Komisaris maupun Direksi ditetapkan sesuai dengan kinerja Perseroan dan ketercapaian KPI untuk Komisaris maupun Direksi. (Lihat juga uraian penetapan remunerasi / gaji Direksi). The Board of Commissioners receives both fixed and variable remuneration consisting of an honorarium, insurance, bonus and facilities and allowances as recommended by the NRC and decided by the Series A Shareholders at the GMS. Remuneration between Commissioners can differ in accordance with the relevant duties and responsibilities. The total amount of remuneration received by the Board of Commissioners is reported by the Company to the GMS. The amount of the tantieme (bonus) awarded to the members of the Board of Commissioners and Board of Directors is set according to Company performance and achievement of KPI set for the Commissioners and Directors. (see also paragraph on Board of Directors remuneration / salary) Adapun tabel rincian remunerasi Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2011 adalah sebagai berikut. Remunerasi Komisaris Tahun 2011 (dalam Rp ribu) Nama Komisaris Name of Commissioners D. Aditya Sumanagara Darjoto Setiawan (1) Jabatan Honorarium Tunjangan Tantiem Kinerja 2010 Total Komisaris Utama President Commissioner Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner 764, ,986 1,370,736 2,831, ,326,989 1,326,989 Setia Purwaka Komisaris Commissioner 616, ,904 1,105,338 2,580,957 Hadi Waluyo (4) Komisaris Commissioner 466, , ,005,582 Sumaryanto Widayatin (4) Komisaris Commissioner 466, , ,005,582 Arif Arryman (2) Marwoto Hadi Soesastro (3) Achmad Jazidie Chatib Basri (4) Komisaris Independen Commissioner Independent Komisaris Independen Commissioner Independent Komisaris Independen Commissioner Independent Komisaris Independen Commissioner Independent Details of the remuneration received by the Company s Commissioners in the fiscal year 2011 is as follows: Remuneration for the Board of Commissioner 2011 (in IDR thousand) , , , , , ,887 1,105,338 2,267, , , ,005,582 Subtotal 3,397,405 3,718,633 6,197,964 13,314,002 Catatan Notes : (1) Berhenti per 1 Januari 2011 Resigned as of January 1, 2011 (2) Meninggal dunia 7 September 2010 Passed away on September 7, 2010 (3) Meninggal dunia 4 Mei 2010 Passed away on May 4, 2010 (4) Diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris melalui RUPSLB tertanggal 11 Maret 2011 Assigned as a member of Board of Commissioner trough extraordinary GMS on March 11, 2011 Seluruh nilai tersebut adalah gross All the above values are gross.

222 220 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Gambaran singkat prosedur penetapan Remunerasi Dewan Komisaris disampaikan pada bagan berikut. Re m u n e ration p r o c e d u r e o f B o a r d o f Commissioners as follow: Komite Nominasi & Remunerasi nomination & remuneration committees Meminta masukan Konsultan Independen dalam menetapkan dasar penentuan remunerasi Request input from the Independent Consultant to set the basis for remuneration KONSULTAN INDEPENDEN INDEPENDENT CONSULTANT Komite Nominasi & Remunerasi nomination & remuneration committees Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi Recommend the basis and amount of remuneration dewan komisaris board of commissioners Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada Pemegang Saham Seri A Dwi Warna Discuss the NRC proposals and propose the amount of remuneration to Series A Shareholder Dwi Warna. rapat umum pemegang saham GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Melimpahkan pelaksanaan ketentuan besaran honor dan tantiem Kepada Dewan Komisaris setelah mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwi Warna Delegate implementation of the provisions of salaries and bonus to theboard of Commissioners upon the approval of Series A Shareholders Mengusulkan dasar dan pertimbangan remunerasi mencakup: Per Men BUMN no PER-07/MBU/2010, tgl 27 Des 2010 pasal 5. Hasil survey remunerasi Keberhasilan memitigasi risiko Ketersediaan waktu Kompetensi dan pengalaman Proposed basis and considerations for remuneration covering: SOE Minister s Reg PER-07/MBU/2010, of 27 Dec 2010 article 5. Remuneration survey results Success in mitigating risk Time availability Competence and experience HONOR DAN TANTIEM DEWAN KOMISARIS Honorarium and Bonus for Board of Commissioners LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

223 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 221 Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, Direksi bertugas mengelola Perseroan, memelihara dan mengurus aset Perseroan serta mewakili Perseroan di dalam maupun di luar urusan pengadilan. Dalam menjalankan perseroan Direksi mempunyai visi untuk menjadi organ perseroan yang memiliki kompetensi tinggi dan bekerja secara profesional serta independen dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan untuk penerapannya Direksi memiliki misi yang dijalankan untuk mendukung pencapaian visi tersebut yaitu melaksanakan fungsi pengelolaan perusahaan berstandar internasional sesuai dengan kaidah good corporate governance dalam rangka mencapai visi korporasi, dan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar perusahaan. Kedudukan masing-masing anggota Direksi, termasuk Direktur Utama, setara, dengan tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Direksi dapat mengambil keputusan, termasuk dalam rapat Direksi, dan melaksanakan keputusan tersebut sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun demikian tanggung jawab kolegial tetap berlaku. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi. Dengan itikad baik penuh tanggung jawab Direksi sebagai organ perusahaan melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS. Pelaksanaan Fungsi Pengurusan Direksi Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan; Melakukan pengurusan dengan itikad baik dan prinsip kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut; Tidak boleh mewakili Perseroan jika mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; Pada dasarnya Direksi bekerja secara kolegial, putusan tiap anggota Direksi merupakan putusan organ Direksi. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan agar value driver berfungsi maksimal sehingga mampu In accordance with the Company s Articles of Association, the Board of Directors is appointed to manage the Company, maintain and manage the Company s assets and represent the Company in affairs both within and outside court. In running the Company, the Board of Directors vision is to be an Instrument of the Company with a high level of competency, working professionally and independently in carrying out its duties. While in its implementation, the Board of Directors mission is to support the achievement of this vision, i.e. manage the company to international standards in accordance with the rules of good corporate governance, to achieve the corporate vision and always comply with the applicable regulations and legislation, as well as the Company s Articles of Association. The status of each member of the Board of Directors, including the President Director, is equal, with the President Director appointed to coordinate the Directors activities. Directors can make decisions, including in Directors Meetings, and implement these decisions in accordance with the division of duties and authority; however, joint responsibility remains in force. Actions taken by Directors beyond the decisions made at Directors Meetings are the personal responsibility of the relevant Director until such action is approved by the Directors Meeting. With good faith and full responsibility, the Directors, as an Instrument of the Company, carry out their duty to manage the Company in the interests of and in accordance with the aims and objectives of the Company, as well as representing the Company in affairs both within and outside court and heeding all applicable regulations and legislation, as well as the Company s Articles of Association and the Decisions of the GMS. Implementation of the Board of Directors Management Function Leading and managing the Company in accordance with the aims and objectives of the Company: Maintain and manage the Company s wealth; Manage in good faith and with prudence in the interests of and in accordance with the Company s aims and objectives; Have no conflict of interest either directly or indirectly in any management action that could result in loss; Have taken actions to prevent the occurrence or continuation of any loss; Not representing the Company if having any conflict of interest with the Company; Basically, the Directors work collectively and the decision of each member of the Board of Directors is the decision of the Board of Directors as an Instrument of the Company. The Board of Directors is collectively assigned and responsible for managing the Company such that value drivers function to the maximum, enabling DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Direksi bertugas mengelola Perseroan, memelihara dan mengurus aset Perseroan serta mewakili Perseroan di dalam maupun di luar urusan pengadilan. The Board of Directors manages the Company, maintains and manages the Company s assets and represents the Company both for court matters and beyond..

224 222 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi. Actions taken by members of the Board of Directors beyond those decided by a Directors Meeting are the personal responsibility of the relevant Director until the action can be approved by the Directors Meeting. meningkatkan profitabilitas operasional dengan hasil akhir meningkatnya nilai Perseroan. Masingmasing anggota Direksi dapat melaksanakan dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun demikian, tanggung jawab kolegial tetap berlaku. Fungsi pengelolaan Perseroan oleh Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama, yakni: Kepengurusan Direksi menyusun visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, program jangka pendek dan panjang, mengendalikan sumber daya secara efektif dan efisien, memperhatikan kepentingan minority shareholder secara wajar dan memiliki tata kerja dan pedoman kerja (charter) yang jelas. Manajemen risiko Direksi menyusun dan melaksanakan manajemen risiko yang mencakup seluruh aspek operasional Perseroan Pengendalian internal Direksi menyusun satuan pengendalian internal untuk mengawasi dan mencegah terjadinya fraud atau kegagalan penerapan strategi Perseroan. Komunikasi Direksi memastikan kelancaran komunikasi internal atau antarbagian dan eksternal dengan pemangku kepentingan. Tanggung jawab sosial Direksi juga menyusun dan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di samping fungsi di atas, Direksi juga bertugas memastikan informasi yang terkait dengan tanggung jawab direktorat dari masing-masing bidang selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. Direksi wajib menyusun laporan tahunan yang memuat antara lain laporan keuangan, laporan Kinerja Perusahaan, laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan tahunan dimintakan persetujuan dari RUPS dan laporan keuangan dimintakan pengesahan dari RUPS. Dengan diberikannya persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan atas laporan keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan Perseroan selama tahun buku yang bersangkutan sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kebijakan umum terkait pembagian tugas Direksi yaitu bertugas secara kolektif, namun agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas rising operational profitability and eventually increasing the value of the Company. Each member of the Board of Directors may implement and make decisions in accordance with the division of duty and authority; however the principle of collective responsibility remains in force. The management functions of the Board of Directors cover 5 (five) main duties, which are: Leadership The Board of Directors develops the vision, mission and corporate values, the short and long term program, controls resources effectively and efficiently, pays fair attention to the interests of minority shareholders and has clear working procedures and guidelines (charter). Risk Management The Board of Directors develops and implements risk management covering all operational aspects of the Company. Internal Control The Board of Directors develops an internal control unit to supervise and prevent the occurrence of fraud and failure to apply corporate strategy. Communication The Board of Directors ensures smooth internal communications, including between departments, and external communication with stakeholders. Social Responsibility The Board of Directors also develops and implements corporate social responsibility programs, in accordance with applicable regulations. In addition to the above functions, the Board of Directors is also assigned to ensure that information related to Directorate responsibilities in each field is always available to the Board of Commissioners. The Board of Directors is required to compile an annual report that includes, among other things, the financial statement, company performance report, corporate social and environmental responsibility implementation report, and details of any problems occurring during the fiscal year in question. Approval of the annual report is requested from the GMS and ratification of the financial statement is also sought from the GMS. By approving the annual report and ratifying the financial statement, the GMS grants release and relieves the responsibility for actions taken during the fiscal year in question, provided that all such actions are documented in the Company s records and are not in conflict with any applicable regulations or legislation. General policies related to Directors division of duties are assigned collectively; however, in the interests of efficiency and effectiveness, LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

225 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 223 dilakukan pembagian tugas di antara direktur. Oleh karena itu, sekalipun telah dilakukan pembagian tugas, Direksi sebagai organ Perseroan (seluruh Direktur secara kolektif) mempunyai wewenang pengurusan atas tugas yang secara khusus dipercayakan kepada seorang Direktur. Job description maupun uraian tugas merupakan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap direktur. Kewenangan menetapkan job description ada pada RUPS, namun pembagian tugas dan wewenang tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi. Rincian tugas masing-masing anggota Direksi di antaranya adalah sebagai berikut: Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinir anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan. Secara spesifik, Direktur Utama bertanggung jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiatif strategi Perseroan, mengkoordinasikan tugas operasional di bidang audit internal, sumber daya manusia, komunikasi, memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi serta mengkoordinir manajemen risiko dan pengembangan perusahaan. Di samping itu juga mengendalikan dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan standar etika secara konsisten dalam Perseroan. Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas operasional di bidang keuangan, anggaran, akuntansi, memastikan penyediaan pendanaan bagi pengembangan Perseroan dan sistim teknologi informasi. Direktur Pemasaran bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi serta pengembangan pemasaran. Direktur Produksi bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang produksi bahan baku, produksi terak, produksi semen serta bidang teknik, keselamatan kerja, lingkungan serta mengembangkan program efisiensi proses produksi. Direktur Litbang&Operasional bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang pengadaan dan pengelolaan persediaan, rancang bangun, serta penelitian & pengembangan dan menjaga jaminan mutu produk. Direktur Sumber Daya Manusia bertanggung jawab untuk mengkoordinasikaan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang Sumber Daya Manusia, pengelolaan asset Perusahaan dan kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan & Perundangan-undangan yang berlaku serta penerapan manajemen risiko di Perusahaan. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang strategi dan duties are divided between directors. Therefore, even while having divided duties, the Board of Directors as an Instrument of the Company (all the Directors collectively) has authority over management duties that have been specifically entrusted to one Director. The Job Description and Duty Details are a division of duties, authority and responsibilities for each director. The authority to define the job description rests with the GMS; however, the division of duties and authority remains based on a Directors Decision. Details of each Director s tasks include the following: The President Director is responsible for coordinating all the other Directors, such that all activities are in accordance with the defined vision, mission, business targets, strategy, policies and work programs. Specifically, the President Director is responsible for aligning all the Company s strategy initiatives, coordinating all the operational duties of the internal audit division, human resources, communications, ensuring compliance with laws and regulations, as well as coordinating risk management with business development. In addition, he controls and evaluates the application of GCG principles and ethics standards consistently within the Company. The Finance Director is responsible for coordinating, controlling and evaluating operational duties related to finance, budgeting, accountancy, and ensuring the availablity of funds for the Company s development and information technology systems. The Marketing Director is responsible for the fields of sales, distribution and transportation, as well as developing marketing. The Production Director is responsible for coordinating, controlling and evaluating implementation of duties in the operational field, raw material production, slag production, cement production, as well as engineering, occupational health, the environment and the development of efficiency programs for the production process. The Research & Development and Operational Director is responsible for coordination, control and evaluation of operational duties within the field of procurement and supply management, engineering, as well as research and development and ensuring product quality. The Human Resources Director is responsible for coordination, control and evaluation of operational duties related to Human Resources, management of the Company s assets and the Company s compliance with applicable Regulations and Legislation, as well as the application of risk management within the Company. The Business Development and Strategy Director is responsible for coordination, control and evaluation of operational duties related to strategy and business.

226 224 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE pengembangan bisnis perusahaan, pengelolaan strategi investasi capex, pengembangan energi group dan pengamanan bahan baku. Pada RUPS Luar Biasa tanggal 11 Maret 2011 telah dilakukan penggantian Direktur Keuangan dan penambahan dua direktur baru yaitu Direktur Sumber Daya Manusia dan Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis. Susunan Direksi sesuai keputusan RUPSLB tesebut adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Dwi Soetjipto Direktur Keuangan : Ahyanizzaman Direktur Litbang & Operasional : Suharto Direktur Produksi : Suparni Direktur Pengembangan Usaha & Bisnis : Erizal Bakar Direktur Pemasaran : Irwan Suarly. Direktur Sumber Daya Manusia : Bambang Sugeng S.I Selanjutnya sesuai Keputusan RUPSLB ke dua yang diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2011, Perseroan mengukuhkan pemberhentian Irwan Suarly sebagai Direktur Pemasaran yang telah habis masa jabatannya pada tanggal 28 September Rapat Direksi Untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan, mengawasi dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu operasional Perseroan, Direksi secara rutin mengadakan Rapat Direksi. Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan Direktur Utama atau usulan oleh sepertiga dari seluruh anggota Direksi dan atas permintaan tertulis dari rapat Dewan Komisaris. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat hanya apabila lebih dari tiga perempat anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam rapat. Pada setiap rapat Direksi, masing-masing Direktur berhak atas satu suara dan memberikan satu suara atas Direktur lain yang diwakili. Keputusan Direksi harus diambil secara musyawarah untuk mufakat. Apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan harus diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka Direktur Utama yang menentukan. Direksi dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan rapat Direksi apabila seluruh anggota Direksi menyetujui hal yang akan diputuskan dan menandatangani berkas keputusan secara tertulis. Selama tahun 2011, Perseroan menyelenggarakan rapat Direksi 25 kali dimana 13 kali adalah Rapat Internal Direksi dan 12 kali Rapat Korporasi Direksi, membahas berbagai agenda pengelolaan perusahaan, yang mencakup aspek-aspek diantaranya: Bidang Kepengurusan, menyangkut diantaranya: development, management of the Capex investment strategy, developing the groups energy strategy and ensuring raw materials. At the EGM on March 11, 2011, the Finance Director was replaced and two additional Directors were appointed: the Human Resources Director and the Business Development and Strategy Director. The compilation of the Board of Directors with these EGM Decisions is as follows: President Director : Dwi Soetjipto Finance Director : Ahyanizzaman Research & Development and Operational Director : Suharto Production Director : Suparni Business Development and Strategy Director: Erizal Bakar Marketing Director : Irwan Suarly. Human Resources Director: Bambang Sugeng SI Further, in accordance with the Decision made at the second EGM on October 19, 2011, the Company confirmed the employment termination of Irwan Suarly as Marketing Director per September 28, Board of Directors Meetings To coordinate all these activities, supervise and anticipate matters that could disrupt the Company s operations, the Board of Directors routinely holds a Board of Directors Meeting. The Board of Directors Meeting can be held at any time should it be deemed necessary at the request of the President Director or on the recommendation of one-third of all the Directors and / or at the written request of the Board of Commissioners Meeting. The Board of Directors Meeting is deemed legal and having the right to make legally binding decisions only when in excess of three quarters of the Directors are in attendance or legally represented at the meeting. At each Board of Directors Meeting, each Director has the right to one vote and to cast one vote for another Director being represented. The Decisions made at the Board of Directors Meeting must be reached through consensus. Should this not be achievable, decisions must be made based on a majority vote and in the case of a tie the President Director has the deciding vote. The Board of Directors may make legally binding decisions without holding a Board of Directors Meeting provided that all the Directors agree on the matter being decided and sign their written agreement stating this. During 2011, the Company held 25 Board of Directors Meetings, 13 of which were Internal Board of Directors Meetings and 12 were Corporate Directors Meetings. Of the matters discussed with regard to the Company s management, aspects covered included: Leadership, including: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

227 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS Umum, membahas pencapaian atas RKAP 2011 dan Laporan Kinerja Bulanan dan RKAP 2012, Optimalisasi Kinerja Korporasi, Perkembangan Proyek Strategis serta Assetasset Non Produktif dan Non Core. - Bidang Pemasaran: Implementasi Marketing Masterplan. - Bidang HRD: HCMP, Kesejahteraan pegawai, progres mekanisme penetapan KPI, implementasi Balanced Scorecard, Corporate Restructuring - Bidang Operasional : Optimalisasi penggunaan Software ERP Perseroan, evaluasi kinerja oleh OOTC, evaluasi progress project, dan program pengembangan perusahaan. Bidang Manajemen Risiko, menyangkut rencana kerja Unit Manajemen Risiko, Evaluasi mitigasi risiko,dan Pengendalian Risiko. Bidang Pengendalian Internal, menyangkut rencana kerja Internal Audit dan Standarisasi Akuntansi. Bidang GCG: Perubahan AD/ART entitas anak konsolidasi, Pembahasan implementasi Pedoman GCG,Kode Etik, Manual Board, Whistle Blowing System, Konsultasi dengan Kementerian BUMN, Optimalisasi Harga Saham dan Program GCG BUMN. Bidang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan / CSR: Pelaksanaan CSR dan PKBL, dan Pengelolaan Lingkungan (Green Industry) Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi adalah sebagai berikut: Nama Direksi Name of Directors - General: discussed achievement of 2011 Work Plan and Budget, Monthly Performance Reports, 2012 Work Plan and Budget, Optimizing Corporate Performance, Developments in Strategic Projects, and Non Productive and Non Core Assets. - Marketing: Implementation of the Marketing Master Plan. - HR: HCMP, employee welfare, progress of the KPI mechanism, implementation of the Balanced Scorecard, and Corporate Restructuring. - Operational: Optimizing use of the Company s ERP Software, performance evaluation by OOTC, evaluation of project progress, and corporate development programs. Risk Management, covering planned work by the Risk Management Unit, evaluation of risk mitigation, and Risk Control. Internal Control, covering planned work by the Internal Audit and Accountancy Standardization. GCG: Changes to the subsidiaries Articles of Association and bylaws, discussion on the implementation of GCG Guidelines, Code of Conduct, Board Manual, Whistle Blowing System, Consultations with the SOE Ministry, Share Price Optimization and the SOE GCG Program. Social Responsibility & Environment / CSR: Implementation of CSR and PCSP, and environmental management (Green Industry) Attendance levels by the members of the Board of Directors at the Board of Directors Meetings are as follows: Internal Korporasi Corporate Total Rapat Total of Meetings R H R H R H Dwi Soetjipto Cholil Hasan* Suharto Suparni Irwan Suarly** Bambang Sugeng SI *** Ahyanizzaman *** Erizal Bakar *** Keterangan : * Masa tugas berakhir Maret 2011 ** Masa tugas berakhir September 2011 *** Mulai bertugas bulan Maret 2011 R - Jumlah Rapat Notes: **) ***) R - Number of Meetings H - Number of Attendances H - Jumlah Hadir Kordinasi Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas dan wewenang yang jelas sesuai dengan fungsinya seperti yang diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (fiduciary responsibility). Keduanya secara bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan Coordination between the Boards of Commissioners and Directors The Board of Commissioners and the Board of Directors have clear duties and authorities in accordance with their functions, as mandated in the Articles of Association and applicable legislation (fiduciary responsibility). Both jointly have a responsibility to maintain continuity of business in the long term. Therefore, both must.

228 226 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Demi pencapaian tujuan jangka panjang Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi menetapkan dan menyepakati tolok ukur kinerja bersama dan dilakukan evaluasi serta pengendalian secara periodik dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. To achieve the Company s long term objectives, the Board of Commissioners and the Board of Directors set and agree joint performance benchmarks and periodically carry out evaluation and control in joint meetings between the two Boards. dalam jangka panjang. Oleh sebab itu keduanya harus memiliki kesamaan pandangan atas visi, misi, nilai-nilai dan strategi Perseroan. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan terpenting senantiasa mengagendakan pertemuan berkala. Koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui Rapat Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi. Rapat ini diselenggarakan oleh Dewan Komisaris secara berkala setiap bulan, antara lain untuk membahas kinerja Perseroan bulan sebelumnya, rencana Direksi bulan mendatang untuk meraih peluang yang ada, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Selain itu ada juga rapat BOC-BOD diluar rapat bulanan yang telah terjadwal, yang dilaksanakan jika ada persoalan yang mendesak untuk segera diselesaikan. Hal ini dilakukan sejalan dengan penerapan azas akuntabilitas dan pertanggungjawaban dalam pelaksanaan GCG. Agar tanggung jawab bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjaga kesinambungan berusaha jangka panjang terpenuhi, kedua badan tertinggi Perseroan bersepakat menjadikan empat sasaran pokok sebagai tolok ukur kinerja bersama, yakni: Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan manajemen risiko. Tercapainya imbal hasil (return) yang optimal bagi pemegang saham. Terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan secara wajar. Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan manajemen di semua lini organisasi. Pemenuhan tanggung jawab bersama untuk mencapai kinerja seperti tersebut di atas bukanlah tugas yang mudah. Untuk mencapainya kedua badan tertinggi pada Perseroan mengagendakan komunikasi intensif dalam bentuk rapat rutin bulanan, pertemuan tambahan maupun media komunikasi interaktif lain sesuai dengan urgensinya. Beberapa agenda kerja kegiatan Perseroan terpenting yang menjadi bahan pokok utama pada pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi di Perseroan, antara lain adalah: Penetapan rencana jangka panjang, strategi maupun rencana kerja dan anggaran tahunan. Pembahasan kebijakan dalam memastikan pemenuhan dan ketaatan atas peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan serta dalam menghindari segala bentuk benturan kepentingan. Penetapan kebijakan metode penilaian perusahaan, unit usaha dan personalia pendukungnya. have the same view of the Company s vision, mission, values and strategy. To unite this view and decide on matters significant to business continuity and corporate operations, the Boards of Commissioners and Directors, as the two most important Instruments of the Company, schedule periodic joint meetings. Coordination between the Board of Commissioners and the Board of Directors is conducted through a Board of Commissioners Meeting to which the Board of Directors is invited. This Meeting is organized on a monthly basis and includes discussion of the Company s performance in the previous month, the Directors plans to take advantage of business opportunities in the coming month, and strategic matters requiring approval from the Board of Commissioners. In addition, there are also BOC-BOD meetings other than the scheduled monthly meetings, convened in the case of unexpected occurrences that need prompt resolution. These meetings are in alignment with the principles of accountability and responsibility in accordance with GCG implementation. In order to achieve the shared responsibility of the Boards of Commissioners and Directors to maintain long term business continuity, these two highest Instruments of the Company have agreed to set four main objectives as the basis for the measurement of their common performance, i.e. Implementation of good internal control and risk management; Achievement of optimum returns for shareholders; Fair protection of stakeholders interests; Implementation of fair leadership succession in the interests of management sustainability in all organization lines. Fulfillment of this joint responsibility to achieve performance as stated above is not an easy matter. To achieve this, these two highest Instruments of the Company have scheduled intensive communication through routine monthly meetings, additional meetings, and other interactive communication media in accordance with the level of urgency. Several of the most important working agenda items became the main focus of meetings between the Boards of Commissioners and Directors, including: Setting long term plans, strategy and work plans, as well as the annual budget. Discussing policies to ensure fulfillment and compliance with applicable regulations, legislation and the Articles of Association, as well as the avoidance of all conflicts of interest. Setting policies for corporate and business unit assessment methods, as well as assessment of supporting personnel. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

229 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 227 Pembahasan dan penetapan struktur organisasi sampai satu tingkat di bawah Direksi yang dapat mendukung tercapainya visi, misi dan nilai perusahaan melalui strategi yang telah ditetapkan bersama. Rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi dan pihak lain Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat sekurangnya sekali tiap 3 (tiga) bulan dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi atau pihak lainnya jika dianggap perlu. Kehadiran Direksi atau pihak lainnya dalam Rapat Dewan Komisaris dimungkinkan apabila salah satu anggota Direksi atau pihak tertentu lainnya diundang oleh Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi atau pihak lain. Khusus untuk mengundang Dewan Komisaris maupun Direksi Entitas Anak dan/atau Afiliasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham Entitas Anak dan/atau Afiliasi tersebut. Rapat Direksi yang mengundang Dewan Komisaris Direksi dapat mengundang Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris untuk menjelaskan memberikan masukan atau melakukan diskusi terhadap suatu permasalahan sebagai bahan bagi Direksi untuk menjalankan fungsinya. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak menghadiri rapat Direksi. Rapat Direksi dapat mengundang pihak lain. Khusus untuk mengundang Dewan Komisaris maupun Direksi Entitas Anak dan/atau Afiliasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham lainnya. Rapat Direksi yang mengundang Komite Penunjang Dewan Komisaris Direksi dapat mengundang Komite Penunjang Dewan Komisaris dengan sepengetahuan Dewan Komisaris. Kehadiran Komite Penunjang Dewan Komisaris dalam Rapat Direksi juga dimungkinkan atas permintaan Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris untuk hadir dalam rapat Direksi dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi. Rapat Komite penunjang Komisaris yang mengundang Unit Kerja Komite Penunjang Dewan Komisaris dapat mengundang jajaran unit kerja di bawah Direksi dengan seijin Direksi. Discussion and defining of the organization structure to one level below the Directors to support the achievement of the Company s vision, mission and corporate values through jointly decided strategies. Board of Commissioners Meetings to which Directors and Other Parties are Invited The Board of Commissioners is required to hold a meeting no less than once every 3 (three) months and may invite the Directors or other parties as deemed necessary. The attendance of the Directors or other parties at these meetings is permissible if any of the Directors, or certain other parties, are invited by the Board of Commissioners. The Board of Commissioners Meeting may invite the Directors or other parties. In the case that the Boards of Commissioners or Directors of a Subsidiary and / or Affiliate are invited, the Shareholders of the related Subsidiary and / or Affiliate must be notified in advance. Board of Directors Meetings which Invite the Board of Commissioners The Board of Directors may invite the Board of Commissioners or one of the Board of Commissioners to explain advice provided or to discuss a problem as input for the Directors to carry out their function. Members of the Board of Commissioners, both jointly or individually, have the right at any time to attend the Board of Directors Meeting. The Board of Directors Meeting may invite other parties. In the case that the Boards of Commissioners or Directors of a Subsidiary and / or Affiliate are invited, the Shareholders of the related Subsidiary and / or Affiliate must be notified in advance. Board of Directors Meetings which Invite the Board of Commissioners Supporting Committees The Board of Directors may invite the Board of Commissioners Supporting Committees to the Meeting with the knowledge of the Board of Commissioners. Attendance of the Board of Commissioners Supporting Committees at the Board of Directors Meeting is also permitted at the request of the Board of Commissioners or any member of the Board of Commissioners with prior notification to the Board of Directors. Board of Commissioners Supporting Committee Meetings which Invite Work Units The Board of Commissioners Supporting Committees may invite work units below Director level with permission from the Board of Directors..

230 228 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Kehadiran jajaran unit kerja di bawah Direksi dalam Rapat Komite Penunjang Dewan Komisaris dimungkinkan atas permintaan Direksi atau Dewan Komisaris setelah memberitahukan terlebih dahulu kepada Ketua Komite yang bersangkutan. Attendance of members of the work units under the Board of Directors at the Board of Commissioners Supporting Committee Meetings is permissible at the request of the Board of Directors or the Board of Commissioners having first informed the relevant Committee Chair. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas lima faktor utama dan terjaganya mekanisme check and balances. Remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors is based on five main factors and maintains the check and balance mechanism. Remunerasi Direksi Dasar dan Prosedur Penetapan Besaran remunerasi Direksi ditetapkan setiap tahun dalam RUPS. (lihat juga Penetapan Remunerasi Komisaris ). Pengkajian besaran remunerasi dilakukan oleh konsultan independen yang sudah memiliki pengalaman, mempunyai database yang kuat dalam menangani perusahaan sekelas Perseroan. Besaran remunerasi ditetapkan sedemikian rupa sehingga mekanisme check and balances antara Dewan Komisarsi dan Direksi tetap terjaga. Perseroan menetapkan remunerasi Direksi dikaitkan dengan target pencapaian profit, kemampuan menjaga keberlangsungan dan mengembangkan usaha Perseroan. Perseroan, melalui KNR, mempertimbangkan lima faktor utama dalam menetapkan usulan remunerasi Direksi, yakni: Faktor pertama, imbalan jasa untuk menutupi biaya-biaya yang diperlukan dalam menjalankan usaha, Kedua adalah komitmen waktu, Ketiga adalah pencapaian target sesuai tolok ukur yang ditetapkan terhadap Komisaris dan Direksi Keempat adalah imbal jasa yang terkait dengan tanggung jawab atas tindakan masingmasing yang mengandung risiko bagi pribadi masing-masing Faktor kelima kompetensi dan pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan. Adapun prosedur ringkas penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut: a. Komite Remunerasi dan Nominasi meminta konsultan independen melakukan kajian remunerasi bagi anggota Direksi. b. Konsultan Independen, menyusun kriteria dasar penetapan honorarium, melakukan survei remunerasi pada industri sejenis, menyusun rekomendasi usulan remunerasi lengkap dengan dasar pertimbangannya. Kemudian memberikan beberapa alternatif usulan kepada KNR. c. Komite Remunerasi dan Nominasi menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Direksi dengan memperhatikan masukan dari Konsultan kepada Dewan Komisaris, lengkap dengan dasar pertimbangannya. Board of Directors Remuneration Basis and Procedure for Setting Remuneration The amount of remuneration for the Board of Directors is set each year at the GMS. (see also Setting Commissioner Remuneration ). A study into remuneration amounts is conducted by an independent consultant who has suitable experience and a strong database handling other companies of a similar class to the Company. The amount of remuneration is set such that the check and balance mechanism between the Board of Commissioners and the Board of Directors is maintained. The Company sets remuneration for the Board of Directors related to achievement of profit targets, ability to maintain business continuity and development of the Company s business. The Company, through NRC, considers five main aspects when deciding its recommendation for Directors remuneration: Aspect one is to ensure the fee covers the cost of doing business; The second aspect is time commitment; The third is achievement of targets in accordance with benchmarks set for the Commissioners and Directors; Aspect four is a service fee related to the responsibilities and actions for each relevant person and the related personal risk; The fifth aspect is related to competencies and experience required by the Company. A concise determination of the procedure to set remuneration levels for Directors is as follows: a. The Nomination and Remuneration Committee instruct an independent consultant to conduct a remuneration study for members of the Board of Directors. b. The Independent Consultant compiles criteria as a basis to set the honorarium, conducts a remuneration survey of similar industries and compiles its recommendations in full including the basis for its consideration. Several alternatives are also provided to the NRC. c. The Nomination and Remuneration Committee formulate the recommendations for the Board of Directors remuneration considering input from the Independent Consultant to the Board of Commissioners, complete with the basic recommendations. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

231 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 229 d. Dewan Komisaris membahas usulan Komite Remunerasi dan Nominasi, menetapkan beberapa usulan termasuk dasar pertimbangan, untuk dimintakan persetujuan dari Pemegang Saham Serie A. e. RUPS melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan keputusan mengenai fasilitas dan/atau tunjangan anggota Direksi, sesuai keputusan Pemegang Saham Serie A Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut. d. The Board of Commissioners discusses the NRC s recommendations, sets out several recommendations including the consideration basis, and requests approval from the Series A Shareholders. e. The GMS delegates authority to the Board of Commissioners to implement the facilities and / or allowances decision for the Board of Directors in accordance with the decision of the Series A Shareholders. A summary of the procedure to set remuneration amounts for the Board of Directors is as follows. Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee Meminta masukan Konsultan Independen dalam menetapkan dasar penentuan remunerasi Request input from the Independent Consultant to set the basis for remuneration KONSULTAN INDEPENDEN INDEPENDENT CONSULTANT Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi Recommend the basis and amount of remuneration dewan komisaris board of commissioners Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada Pemegang Saham Seri A Discuss the NRC proposals and propose the amount of remuneration to Series A Shareholder Dwi Warna. rapat umum pemegang saham GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Melimpahkan pelaksanaan ketentuan besaran honor dan tantiem Kepada Dewan Komisaris setelah mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Delegate authority to Board of Directors to implement salary and bonus in accordance with guidance from Series A Shareholders Menyusun usulan dasar dan pertimbangan remunerasi mencakup: Per Men BUMN no PER-07/ MBU/2010, tgl 27 Des 2010 pasal 5. Hasil survey remunerasi Keberhasilan memitigasi risiko Ketersediaan waktu Kompetensi dan pengalaman Proposed basis and considerations for remuneration covering: SOE Minister s Reg PER-07/ MBU/2010, of 27 Dec 2010 article 5. Remuneration survey results Success in mitigating risk Time availability Competence and experience DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Menjalankan ketentuan besaran gaji dan tantiem anggota direksi sesuai mandat Implement provision for BOD salary and bonus amount as mandated. GAJI DAN TANTIEM ANGGOTA DIREKSI SALARY AND TANTIEM OF BOARD OF DIRECTORS.

232 230 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Besaran Remunerasi Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang mencakup gaji, tunjangan, tantieme dan fasilitas serta tunjangan lainnya yang jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta diputuskan dalam RUPS. Besaran nilai tantieme yang diberikan, disesuaikan dengan kinerja Perseroan dan ketercapaian KPI Direksi. Ada pun rincian dari remunerasi yang diterima oleh seluruh anggota Direksi dilaporkan dalam RUPS. (Lihat juga uraian penetapan remunerasi / honorarium Komisaris, hal 218). Rincian dari remunerasi yang diterima oleh Direksi untuk tahun buku 2011 adalah sebagai berikut. Remunerasi Direksi Tahun 2011 (dalam Rp ribu) Amount of Remuneration The Board of Directors receives both fixed and variable remuneration, which includes salary, bonuses and facilities and other allowances, the total of which is recommended by the Nomination and Remuneration Committee and the Board of Commissioners and decided by the GMS. The value of the tantieme (bonus) awarded is in accordance with the Company s performance and the achievement of KPI. At the GMS, the details of remuneration received by the Board of Directors are reported. (See the description for setting of Commissioners remuneration / honorarium, page 218) Details of the remuneration received by the Board of Directors in fiscal year 2010 are as follows: Remuneration for the Board of Directors 2011 (in IDR thousand) Nama Direktur Director's Name Jabatan Title Gaji Salary Tunjangan Allowance Tantiem Kinerja 2010 Dwi Soetjipto Direktur Utama 1,625,712 2,809,004 2,916,460 7,351,176 Navin Sonthalia (1) Wakil Direktur Utama Vice President Director 0 0 1,385,319 1,385,319 Cholil Hasan Direktur Director 356, ,142 2,624,814 3,577,356 Suharto Direktur Director 1,463,141 2,539,419 2,624,814 6,627,374 Irwan Suarly (2) Direktur Director 1,065,767 1,240,513 2,624,814 4,391,094 Suparni Direktur Director 1,463,141 1,602,615 2,624,814 5,690,570 Ahyanizzaman (3) Direktur Director 1,106,741 1,462,217-2,568,957 Bambang Sugeng SI (3) Direktur Director 1,106,741 1,369,657-2,576,398 Erizal Bakar (3) Direktur Director 1,106,741 1,391,697-2,498,438 Subtotal 9,294,383 13,111,263 14,801,036 37,206,681 Catatan: (1) Berhenti per 25 Juni 2011 (2) Masa tugas berakhir per 28 September 2011 (3) Diangkat sebagai Direksi melalui RUPSLB tertanggal 11 Maret 2011 Seluruh nilai tersebut adalah gross. Total Notes: (1) Resigned as of June 25, 2011 (2) Resigned as of September 28, 2011 (3) Appointed as a Director by the EGM dated 11 March All values are gross. Remunerasi Anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keseimbangan antara besarnya tugas, tanggungjawab dan kinerja masing-masing. Remuneration for Members of the Board of Directors is set based on considerations including duties, responsibilities and individual performance. Kepemilikan Saham Sesuai dengan azas keterbukaan dan untuk menghindari konflik kepentingan, seluruh jajaran Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kode Etik Perseroan juga mensyaratkan Direksi untuk tidak memiliki saham pada perusahaan terafiliasi dengan Perseroan maupun saham pada entitas anak. Ketentuan ini dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Direksi. Komposisi & Independensi Direksi Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan secara keseluruhan, maka independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka Perusahaan menetapkan ketentuan sebagai berikut: Selain Direksi, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan Perusahaan; Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas Share Ownership In accordance with the principle of transparency and to avoid conflict of interest, none of the Board of Directors owns shares in the Company, either directly or indirectly. The Company s Code of Conduct requires that the Board of Directors do not own shares in companies affiliated with the Company or in any subsidiaries. This is strictly enforced and implemented for all members of the Board of Directors. Composition and Independence of the Board of Directors To facilitate the members of the Board of Directors acting in the best interests of the Company, their independence is an important factor that must be maintained. To safeguard this independence, the Company has the following requirements: Other than the Board of Directors, no party may be involved in running the Company; The Board of Directors must make decisions objectively, without conflict of interest and free from pressure from all parties; LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

233 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 231 dari segala tekanan dari pihak manapun; Direktur dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan. Dalam proses pencalonan dan pengangkatan Direksi dari kalangan luar BUMN khusus bagi Persero harus diupayakan agar pendapat pemegang saham minoritas diperhatikan sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas. Penetapan Kebijakan Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi Kebijakan pengurusan Perusahaan adalah suatu keputusan atau tindakan yang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku. Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat Direksi, atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud. Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam membuat kebijakaan meliputi: Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut citra Perusahaan, risiko atau konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan Rapat Direksi; Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh Direktur Perusahaan sesuai dengan sektor/ bidang tugasnya, maka Direktur yang bersangkutan bertanggung jawab atas kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut dapat disetujui Rapat Direksi; Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat; Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: - Itikad baik; - Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup; - Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perusahaan; - Dibuat berdasarkan pertimbangan sematamata untuk kepentingan Perusahaan; - Koordinasi dengan Direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan Direktur lainnya. The members of the Board of Directors are forbidden from being involved in any activity that may disrupt their independence in running the Company. The process of nomination and appointment of Directors from outside the SOE environment, especially for corporations, must make every effort to consider the opinion of minority shareholders in order to protect their interests. Determination of Company Management Policy by the Board of Directors Company management policies are decisions or actions taken by the Board of Directors in conducting, directing and controlling certain work activities or resolving certain problems, in which the substance of the problem or work activity is not regulated by a standard rule. Policies made by the Board of Directors can take the form of a policy made through a Board of Directors Meeting, or the form of a policy made individually without holding a meeting. Principles with which the Board of Directors must comply in making polices include: In the case that a policy made by the Board of Directors substantially concerns the corporate image, risk or material consequence, then the policy must be approved by a Board of Directors Meeting; In the case that a policy such as that above be made by a Company Director in accordance with his sector / field, then that Director is responsible for the policy until it has been approved at a Board of Directors Meeting; In the case that a policy made by a Director has the same substance and is implemented on an ongoing basis such that it becomes a daily requirement for the Company, then the relevant Director shall recommend to the Board of Directors that this policy become a binding rule; In making a policy or decision related to a problem that occurs, each Director is required to consider several points: - Good faith; - Rational consideration and sufficient information; - Satisfactory investigation of the problem, as well as various resolutions and the positive and negative effects for the Company; - It is made with sole consideration of the Company s interests; - Coordination with other Directors, especially for a policy that will have a direct or indirect impact on the duties and authorities of another Director s policies..

234 232 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perusahaan; Pendelegasian wewenang Direksi kepada Karyawan atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama Perusahaan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama; Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perusahaan seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur dalam dokumen Perusahaan tersendiri. Program orientasi dan Peningkatan Kapabilitas Program Orientasi Dengan latar belakang Anggota Direksi yang berasal dari berbagai pihak yang mewakili pemegang saham dan stakeholders dan diantara Anggota Direksi dimungkinkan belum saling mengenal dan/atau belum pernah bekerja dalam satu tim sebelumnya, maka keberadaan Program Orientasi sangat penting untuk dilaksanakan. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program Orientasi meliputi antara lain: Program Orientasi mengenai Perseroan wajib diberikan kepada Anggota Direksi yang baru pertama kali menjabat di Perseroan; Program Orientasi dilaksanakan dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi; Biaya Program Orientasi dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Direksi; Tanggung jawab untuk mengadakan program orientasi tersebut berada pada Direktur Utama atau jika Direktur Utama berhalangan, maka tanggung jawab pelaksanaan program pengenalan berada pada Komisaris Utama atau anggota Direksi yang ada; Materi yang diberikan pada Program Orientasi meliputi hal-hal sebagai berikut: - pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance oleh Perusahaan; - gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, produk yang dihasilkan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategis lainnya; - penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal, audit eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal serta tugas dan peran Tim, Komitekomite lain yang dibentuk oleh Perusahaan; - tanggung jawab hukum Anggota Direksi; - penjelasan mengenai hubungan kerja, tugas dan tanggung jawab Direksi; - team building, dalam kegiatan ini menyertakan seluruh Anggota Direksi, baik yang baru menjabat maupun yang pernah menjabat sebelumnya dengan tujuan mewujudkan kekompakan dan kerjasama tim sebagai Direksi. In conducting day to day business, the Board of Directors must continue to consider the suitability of the action in accordance with the Company s plans and objectives; Delegation of a Director s authority to an employee or another party to act legally on behalf of the Company must be with written consent and approval from the President Director; Management policies in the form of documents, such as Letters of Decision, etc., must be organized in a separate Company document. Orientation Program and Improving Competencies Orientation Program It is very important to conduct an Orientation Program bearing in mind the varying backgrounds of the Board of Directors, that they represent the shareholders and stakeholders and / or that they may not have worked on a team previously. The Orientation Program needs to consider / include the following: The Company Orientation Program must be conducted for all new Members of the Board of Directors when they first start with the Company; The Orientation Program is conducted to improve the Director s work functionality and effectiveness; The cost of running the Orientation Program is budgeted in the Directors Work Plan and Budget; The responsibility for the existence of this Orientation Program rests with the President Director or if the President Director is not available then the responsibility rests with the President Commissioner or other members of the Board of Directors available; Material provided in the Orientation Program covers the following matters: - The Company s implementation of the principles of good corporate governance; - Illustrations of the Company stance on its objectives, character, scope of work, products, financial and operational performance, strategy, short and long term plans, competitive position, risk and various other strategic matters; - Explanations of delegated authority, internal audit, external audit, internal control systems and policies and the duties and role of the Team and other Committees formed by the Company; - Legal responsibilities of the Board of Directors; - Explanations of work relations, duties and responsibilities of the Directors; - Team building: this activity includes all members of the Board of Directors, both newly serving and who have served to create unity and cooperation within the Directors team. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

235 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 233 Program Orientasi yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasilitas Perusahaan, perkenalan dengan para Anggota Dewan Komisaris,Anggota Direksi dan Pegawai di Perusahaan serta program lainnya berdasarkan kebutuhan Anggota Direksi yang bersangkutan dan tetap mengedepankan akuntabilitas dan efisiensi biaya. Program Peningkatan Kapabilitas Program Peningkatan Kapabilitas merupakan salah satu program penting agar Anggota Direksi dapat selalu memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perusahaan dan pengetahuan-pengetahuan lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program Peningkatan Kapabilitas Anggota Direksi adalah sebagai berikut: Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi ; Biaya Program Peningkatan Kapabilitas dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Direksi; Setiap Anggota Direksi yang mengikuti Program Peningkatan Kapabilitas seperti seminar, pelatihan, workshop diharapkan dapat berbagi informasi dan pengetahuan kepada Anggota Direksi lain yang tidak mengikuti Program Peningkatan Kapabilitas; Materi yang diterima dari Program Peningkatan Kapabilitas harus terdokumentasi dengan rapi dalam suatu bagian tersendiri. Tanggung jawab dokumentasi terdapat pada Sekretaris Perusahaan dan harus tersedia jika suatu saat dibutuhkan. The Orientation Program can be in the form of a presentation, meeting or visit to Company facilities, introduction to members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and Company employees, and other activities based on the requirements of the relevant Director and prioritizing accountability and cost efficiency. Competency Improvement Program The Competency Improvement Program is important to ensure that the Members of the Board of Directors can keep up to date with modern developments in the Company s business activities and other knowledge related to implementing the duties of the Board of Directors / Commissioners. Points to be considered in the implementation of the Board of Directors Competency Improvement Program are as follows: The purpose of the Competency Improvement Program is to improve the work functionality and effectiveness of the Directors; Costs related to the Board of Directors Competency Improvement Program are budgeted in the Board of Directors Work Plan and Budget; Any Director taking part in the Competency Improvement Program such as through seminars, training, workshops is expected to share the information and knowledge with other Members of the Board of Directors who did not take part in the training; Material received in the Competency Improvement Program must be neatly and separately documented. The responsibility for this documentation rests with the Corporate Secretary and must be available when needed. Daftar Pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi Direksi Nama Pelatihan Subject Becoming an Excellence Person with Character Etika Bisnis dan Etika Perilaku Anti Suap IQA 2011: Bertahan dan Tumbuh ditengah Turbulensi Ekonomi Dunia Melalui Kinerja Ekselen Creating Awarenes & Synergy for Human Capital Transformation English for Business Conversation (two, three, four, five) Waktu Time Penyelenggara Provider Temp Venue PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Gresik KUPAS (Komunitas Pengusaha Anti Suap) Gresik IQA Foundation Yayasan Anugrah Mutu Indonesia Jakarta Peserta Participants Seluruh Direksi All the directors Seluruh Direksi All the directors Dwi Soetjipto, Erizal Bakar Human Capital Bali Dwi Soetjipto s/d Professional English Language Service-PELS, Surabaya Gresik Dana Pensiun Iuran Pasti PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Jakarta Expand Leadership Program for BOC/ BOD English for Business Conversation (one) CFO Powering Growth with High Performance Finance Strategies s/d s/d s/d Training List from the Board of Directors Competency Improvement Program Ahyanizzamaman, Bambang Sugeng SI Ahyanizzamaman, Bambang Sugeng SI CLDI, Antam Building, Jakarta Bali Bambang Sugeng SI Professional English Language Service-PELS, Surabaya Gresik Suharto Terrapin Singapore Ahyanizzamaman.

236 234 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Evaluasi Kinerja Direksi Evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris; Penilaian kinerja Direksi berdasarkan kriteria umum sebagai berikut: - Kinerja Direksi secara kolektif terhadap pencapaian perusahaan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Dewan Komisaris; - Pencapaian kinerja Direktur secara individual mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan Komisaris; - Ukuran KPI yang dinilai mencakup: - Aspek keuangan yaitu Ebitda dan Laba Bersih; - Aspek Pelanggan meliputi volume penjualan dan pendapatan; - Aspek internal process meliputi Volume Produksi, CoGS per Ton, Pembangunan Pabrik Baru Tuban dan Tonasa, Pembangunan Power Plant Tonasa dan Pembangunan packing Plant; - Aspek Learning & growth meliputi Implementasi Information Communication Technology (ICT), Human Capital Master Plant (HCMP) dan Implementasi CSR. - Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance baik secara individual maupun kolektif. Board of Directors Performance Evaluation The Board of Commissioners evaluates the performance of the Board of Directors; Evaluation of the Board of Directors performance is based on the following criteria: - Collective performance for corporate achievements in accordance with criteria set by the Board of Commissioners; - Individual performance achievements with reference to KPI known by the Board of Commissioners; - KPI measurements cover: Financial aspects: Ebitda and Net Proft Customer aspects: sales volume and revenue Internal process aspects: Production volume, COGS per ton, Construction of the new Tuban and Tonasa plants and the Packing Plant Learning and growth aspects: implementation of Information Communication Technology (ICT), Human Capital Master Plan (HCMP), and CSR implementation - Implementation of the principles of good corporate governance, both individually and collectively. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

237 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 235 Dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap jalannya operasional perusahaan, Dewan Komisaris membentuk lima Komite, yaitu Komite Audit, Komite Strategi Manajemen Risiko, dan Investasi, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Good Corporate Governance serta Oversight Committee yang masing-masing dilengkapi dengan Pedoman Kerja (Charter). Selain untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan Perseroan secara transparan dan bertanggungjawab, secara umum keberadaan komite-komite diatur dengan KepMen BUMN nomor 117/M-MBU/2002 tentang penerapan GCG pada BUMN dan peraturan perundang-undangan lainnya. Setiap komite merupakan pelaksana fungsi pengawasan dan penasihatan Dewan Komisaris dalam memastikan lingkup tugas perseroan sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Kerja (Charter) kelima komite tersebut di atas terlaksana dengan baik. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap komite mempunyai mitra kerjanya masingmasing yang berada di jajaran manajemen baik sebagai departemen tersendiri maupun sebagai unit kerja manajemen yang terdiri dari beberapa buah departemen. Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis, yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan anggota Dewan Komisaris dan anggota non- Dewan Komisaris (profesional) yang independen dan berpengalaman sangat luas. Jumlah anggota profesional dalam Komite berbeda-beda tergantung pada lingkup tugasnya, antara 1(satu) sampai dengan 5 (lima) orang sehingga seluruh pekerjaan tertangani dengan baik. Meskipun Ketua Oversight Committee bukan anggota Dewan Komisaris namun seluruh anggotanya terdiri dari anggota profesional yang sangat berpengalaman luas dalam bidangnya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Dengan posisi Komite sebagai pembantu Dewan Komisaris, maka dapat dipahami jika keputusan final tetap menjadi tanggung jawab organ Dewan Komisaris. Penjelasan atas fungsi, personalia dan dan laporan kegiatan komite-komite tersebut adalah sebagai berikut: Komite Audit Komite Audit dibentuk guna memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan di Indonesia untuk perusahaan terbuka dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung penerapan praktik GCG, terutama prinsip akuntabilitas. Komite Audit bertugas untuk memastikan tercapainya empat sasaran yaitu: (i) laporan keuangan Perseroan disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan, (ii) struktur pengendalian internal Perseroan dilaksanakan dengan efektif, (iii) pelaksanaan audit internal dan eksternal dilakukan sesuai standar audit yang In the implementation of its duty of oversight of the Company s operations, the Board of Commissioners has formed five committees: the Audit Committee, Strategy, Risk Management, and Investment Committee, Nomination and Remuneration Committee, Good Corporate Governance Committee and Oversight Committee, each of which has its own Charter. As well as fulfilling the Company s management needs transparently and accountably, in general the existence of these committees is regulated by SOE Minister s Regulation No. 117/M-MBU/2002 regarding the application of GCG in SOE as well as other regulations and legislation. Each committee is formed to fulfill the oversight and advisory function of the Board of Commissioners in ensuring the company s scope of duty, as clarified in the Charter of each of the five committees, is well implemented. In implementing their duties each Committee is assigned work partners from within management ranks, both as an individual department and as a management work unit consisting of several departments. There are two kinds of Committee membership, Head and Member, which are filled by members of the Board of Commissioners and nonmembers of the Board of Commissioners (professionals) who are independent and have wide ranging experience. The number of professional members on a Committee differs dependent on the scope of duty and is between 1 (one) and 5 (five) people to ensure the work is handled properly. Despite the Head of the Oversight Committee not being a member of the Board of Commissioners, all the committee members are professionals, highly experienced in their fields and having direct responsibility to the Board of Commissioners. Due to the Committees functioning as assistants to the Board of Commissioners, it is understandable that the final decision remains the responsibility of the Board of Commissioners as an Instrument of the Company. Explanations of function, personnel and Committee activity reports are as follows. Audit Committee The Audit Committee is formed to fulfill the requirements of Indonesian law and legislation for public companies and State Owned Enterprises (SOE) to support the application of GCG, in particular the principle of accountability. The Audit Committee in charge to ensure, through overseeing processes, to meet four objectives, i.e. (i) the Company s financial reports are presented fairly and in accordance with financial accounting standards, (ii) effectiveness of Company's internal control, (iii) internal and external audits are implemented in compliance KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS' SUPPORTING COMMITTEE.

238 236 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE berlaku, dan (iv) ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; Terkait dengan hal tersebut di atas, Komite Audit bertugas, di antaranya, melakukan pengawasan (oversight) terhadap proses pelaporan keuangan termasuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap independensi dari auditor independen. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab oversight dari Komite Audit diatur dalam Piagam (Charter) Komite Audit yang diterapkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit secara rutin dievaluasi dan disesuaikan untuk meyakinkan kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK dan peraturan yang berlaku. with applicable audit standards, and (iv) corporateaccordance with applicable auditing standards, regulations and other regulations related to company activities. Related to the above, the Audit Committee is assigned, amongst others, to oversee the financial reporting process, including monitoring and evaluating the independence of the independent auditor. The Company s management has the primary responsibility for the consolidated financial statements. The oversight responsibilities of the Audit Committee are governed by its charter applied based on the decision of the Board of Commissioners. The Audit Committee Charter is regularly evaluated and amended to ensure its compliance with Bapepam-LK requirements and other relevant regulations. Perseroan telah membentuk Komite Audit dengan independensi dan kredibilitas tinggi. The Company has formed an Audit Committee that is independent and has high credibility. Anggota Komite Audit secara kolektif bertanggung jawab terhadap keefektifan pelaksanaan tugas Komite Audit. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk dapat memfokuskan perhatiannya pada tugas-tugas tertentu, serta memastikan bahwa mandat dari Komite Audit terpenuhi. Independensi Komite Audit Komite Audit Perseroan, saat ini, terdiri atas tiga anggota, yakni: Muhammad Chatib Basri, Komisaris Independen yang sekaligus bertindak sebagai ketua Komite Audit, Achmad Jazidie, Komisaris Independen dan satu orang anggota Komite Audit, yakni Sahat Pardede yang memiliki latar belakang pendidikan formal akuntansi dan keuangan. Seluruh anggota Komite Audit memenuhi persyaratan independensi anggota Komite Audit sesuai dengan peraturan dan kaidah praktik GCG dan seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki afiliasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, atau pemegang saham pengendali Perseroan, dan tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Laporan Komite Audit Selama tahun 2011, Komite Audit mengadakan rapat sebanyak 13 kali. Rapat tersebut diselenggarakan sesuai dengan Piagam Komite Audit dan memfasilitasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tiap anggota Komite Audit. Tingkat kehadiran dan frekuensi masing-masing rapat sebagai berikut: The members of the Audit Committee are collectively responsible for the effective implementation of their duties. This allows each member to focus his attention on specific duties, and ensures the Audit Committee s mandate is fulfilled. Independence of the Audit Committee The Company s Audit Committee currently consists of three members: Muhammad Chatib Basri, Independent Commissioner also acting as Head of the Audit Committee, Achmad Jazidie, Independent Commissioner, and one member of the Audit Committee, Sahat Pardede, whose background includes formal education in accountancy and finance. All members of the Audit Committee meet the independence requirements in accordance with regulations and the GCG rules of practice in which no member of the Audit Committee may be affiliated with the Board of Commissioners, Board of Directors or the Company s controlling shareholder, or have a business relationship, either directly or indirectly, related to the Company s business activities. Audit Committee Reports During 2011, the Audit Committee met 13 times. These meetings were held in accordance with the provisions of the Audit Committee Charter and in such a manner so as to facilitate the carrying out of the duties and responsibilities for each member and for the Audit Committee. Attendance levels and meeting frequency were as follows: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

239 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 237 Komposisi dan Kehadiran Rapat Komite Audit Perseroan, 2010 Nama Name Muh. Chatib Basri Achmad Jazidie Nina Diyanti Anwar Jabatan Position Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Tahun Pengangkatan Member since Composition and Attendance at Company Audit Committee Meetings 2010 Jumlah Rapat Meetings Jumlah Kehadiran Number 11 Juli *) Oktober Agustus **) Sahat Pardede Anggota Member Juli *) Bapak Muh. Chatib Basri ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit Perseroan pada tanggal 11 Juli 2011 menggantikan *) Muh. Chatib Basri was appointed Head of the Company s Audit Committee on July 11, 2011 replacing Achmad Jazidie Achmad Jazidie **) Sdri. Nina Diyanti, kontrak berakhir pada tanggal 31 Juli **) Nina Diyanti s employment ended on July 31, Pelaksanaan tugas Komite Audit Pengawasan (oversight) terhadap proses pelaporan keuangan Perseroan dilakukan melalui pertemuan secara periodik dengan auditor independen, unit internal audit, dan Manajemen Perseroan untuk membahas dan menelaah hal-hal yang terkait dengan pengendalian internal, akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan. Mengevaluasi dan menyarankan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan Komisaris. Pada Semester I 2011, Komite Audit telah mengusulkan kepada Dewan Komisaris agar dilakukan penunjukan kembali terhadap auditor independen, KAP Purwantono, Suherman dan Surja (KAP PSS), yang berafiliasi dengan Ernst & Young International, untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) masing-masing untuk tahun buku Dewan Komisaris menyetujui usulan tersebut dan mengusulkan ke RUPS, melalui Direksi. Hasil keputusan RUPS Tahunan Perseroan, tanggal 28 Juni 2011, menyetujui penunjukan KAP PSS sebagai auditor independen Perseroan untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan Perseroan dan laporan tahunan PKBL. Berupaya lebih memberdayakan dan bekerja sama dengan internal audit melalui penekanan arah pemeriksaan internal audit, bukan hanya terfokus pada operasional audit, tetapi juga memfokuskan pada proses pengawasan penyajian laporan keuangan dan evaluasi kontrol internal Perseroan. Untuk itu, Komite Audit juga menyarankan peningkatan kemampuan individual anggota Internal Audit. Menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian yang sudah diaudit dengan Manajemen Perseroan termasuk diskusi kualitas dari prinsip akuntansi yang diterapkan, dasar penggunaan pertimbangan (judgement) yang signifikan, dan kecukupan pengungkapan dalam The duties of this Committee: Oversight of the financial reporting process for the Company discharged through periodic meetings with the Company s Independent Auditors, Internal Auditors and management of the Company to discuss and review internal controls, accounting, auditing, and financial reporting matters. Evaluation of and recommendation on the appointment of a Public Accounting Firm to the Board of Commissioners.In Semester I of 2011, the Audit Committee proposed to the Board of Commissioners to reappointed Independent Auditors, Public Accounting Firm Purwantono, Suherman and Surja KAP PSS), affiliated with Ernst & Young International, for the general audit of the Company s financial reports and the Partnership and Community Stewardship Program (PCSP) Annual Report for fiscal year The Board of Commissioners approved this recommendation and submitted it to the AGM through the Board of Directors. The AGM, held on 28 June 2011 approved the appointment of the aforementioned Public Accounting Firm as the Company s Independent Auditors for the general audit of the Company s financial statements and the PCSP Annual Report. Audit Committee empowers and cooperates with the Internal Audit by emphasizing the direction of audit of Internal Audit, focusing not only on operational audits, but also on the supervisory process of company s preparation for financial reporting and evaluation of the Company s internal controls. For this purpose, the Audit Committee suggests the improvement of individual capabilities of Internal Audit members Review and discussed consolidated financial statements audited by the Company s Management, including discussing the quality of the accounting principles applied, basis for significant judgments, and sufficiency of disclosure for consolidated financial.

240 238 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE laporan keuangan konsolidasian. Manajemen Perseroan telah mengkonfirmasikan kepada Komite Audit bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawabnya yang telah disiapkan dengan integritas dan objektivitas serta telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Mendiskusikan dan menelaah dengan auditor independen yang bertanggung jawab dalam memberikan pendapat atas penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sudah diaudit sesuai standar akuntansi keuangan. Telaahan ini juga meliputi kualitas pertimbangan (judgement) yang digunakan manajemen dalam penyusunan laporan keuangan dan hal lainnya yang diharuskan oleh standar auditing untuk didiskusikan dan dikomunikasikan dengan Komite Audit. Mendiskusikan dengan KAP mengenai independensi dari KAP terhadap manajemen dan Perseroan termasuk hal-hal yang ada dalam surat independensi dari KAP yang diharuskan oleh standar auditing. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, berdasarkan penelaahan dan diskusi tersebut di atas, dan Dewan Komisaris telah menyetujui bahwa, laporan keuangan konsolidasian Perseroan dimasukkan dalam laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan yang kemudian akan dilaporkan ke Bapepam-LK. statements. The Company Management has confirmed to the Audit Committee that the financial statements are their own responsibility and have been prepared with integrity and objectivity, as well as in compliance with generally accepted accounting standards. Discuss and review with the independent auditor responsible for providing the opinion on financial accounting standards as per the presented audited consolidated financial statement. This review involved the quality of judgment used by the Management in compiling the financial statement, as well as other matters required by auditing standards, for further discussion and communication to the Audit Committee. Discuss with the Public Accounting Firm regarding its independence from the Management and the Company, including matters contained within independence letter from the Public Accounting Firm which is required by auditing standards. In reliance on the reviews and discussions referred to above, the Audit Committee recommended to the Board of Commissioners, and the Board has approved, that the audited consolidated financial statements be included in the Annual Report of the Company for the year ended December 31, 2011 and filed by the Company with the Bapepam-LK. Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) dibentuk berdasarkan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Gresik (Persero) Tbk, No. 023/SG/Kep.DK/ tanggal 18 Agustus 2010 tentang Charter Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Gresik (Persero) Tbk. No. 015/SG/Kep. DK/ tanggal 11 Juli 2011 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi PT Semen Gresik (Persero) Tbk., KNR berperan membantu Dewan Komisaris dengan tugas pokok: menentukan kriteria seleksi dan prosedur nominasi dan rekomendasi jumlah anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi, memberikan rekomendasi remunerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi, serta anggota komite penunjang komisaris, dan memberi masukan pengawasan dan pemberian nasihat dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia Perusahaan. Nomination and Remuneration Committee The Nomination and Remuneration Committee (NRC) was formed based on Work Guidelines for the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Decision of the Board of Commissioners PT Semen Gresik (Persero) Tbk No.023/SG/Kep. DK/ dated August 18, 2010 regarding the Nomination and Remuneration Committee Charter, and the Decision of the Board of Commissioners PT Semen Gresik (Persero) Tbk. No.015/SG/Kep.DK/ dated July 11, 2011 regarding the Nomination and Remuneration Committee of PT Semen Gresik (Persero) Tbk., the NRC is appointed to assist the Board of Commissioners with the following duties: Defining selection criteria, the nomination procedure and recommendations on the number of members of the Board of Commissioners and Board of Directors; Provide recommendations regarding the remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as members of the Commissioners supporting committees; and Provide supervisory input and advice with regard to the Company s management of human resources. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

241 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 239 Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Posisi keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi pada Dewan Komisaris PT Semen Gresik (Persero) Tbk terdiri atas Ir. D. Aditya Sumanagara (Komisaris Utama) sebagai ketua KNR sampai dengan 11 Juli 2011, digantikan oleh Letjen (Purn) Hadi Waluyo (Komisaris) sebagai Ketua KNR mulai tanggal 11 Juli 2011, Ir. Sumaryanto Widayatin, M.Sc. (Komisaris) sebagai anggota KNR mulai 11 Juli 2011, dan seorang anggota independen Sdr. Jemani H. Ikhsan. Untuk menjamin independensi pendapat KNR dalam menjalankan tugasnya, seorang anggota KNR di luar anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk dari kalangan profesional, yakni Sdr. Jemani H. Ikhsan, tidak pernah memiliki hubungan dengan Perseroan atau hubungan kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan lainnya. Independence of the Nomination and Remuneration Committee Membership of the Nomination and Remuneration Committee of the Board of Commissioners to PT Semen Gresik (Persero) Tbk consists of Ir. D. Aditya Sumanagara (President Commissioner) as NRC Head until July 11, 2011, replaced by Let. Gen. (ret) Hadi Waluyo (Commissioner) as NRC Head effective July 11, 2011, Ir. Sumaryanto Widayatin, M.Sc. (Commissioner) as NRC member effective July 11, 2011, and an independent party Mr. Jemani H. Ikhsan. To ensure the independent opinion of the NRC in carrying out its duties, the NRC member not on the Board of Commissioners appointed from professional ranks, Mr. Jemani H. Ikhsan, has not had a relationship with the Company nor has he any family relationship with members of the Board of Commissioners or the Board of Directors. Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi Selama tahun 2011, KNR menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagaimana rincian berikut ini. Nama Name Jabatan Position Masa Penugasan Member since Jumlah Rapat KNR Total KNR Meetings Jumlah Kehadiran Number D. Aditya Sumanagara Ketua Chairman s.d. Juli 2011 Until July Hadi Waluyo Ketua Chairman Mulai Juli 2011 Start July Sumaryanto Widayatin Anggota Member Mulai Juli 2011 Start July Jemani H. Ikhsan Anggota Member Nomination and Remuneration Committee Report During 2011, the NRC held 4 (four) meetings with the following levels of attendance: Januari-Desember 2011 January-December Sdr. Jemani H. Ikhsan juga hadir pada rapat Dewan Komisaris lainnya sebanyak 12 kali rapat. Tugas-tugas KNR yang diselesaikan pada tahun 2011 adalah menyusun dan memformulasikan perhitungan usulan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2010 dan tantiem tahun buku 2009, dengan melibatkan jasa konsultan SDM, yang diajukan ke dalam RUPS Tahunan 2011, menyeleksi dan merekomendasikan calon anggota Direksi (direktur pemasaran) dari kalangan anggota direksi petahana (incumbent) dan para pegawai perusahaan yang memenuhi syarat tertentu untuk diajukan kepada pejabat Kementerian BUMN yang berwenang, menyusun Pedoman Kerja KNR (Nomination and Remuneration Committee Charter), memantau perkembangan mutakhir dari Human Capital Master Plan (HCMP) sebagai program tahun berganda dari manajemen untuk mengetahui hasil akhir dan implementasinya dalam kebijakan SDM Perseroan, dan turut serta melakukan pembenahan dokumentasi atas hal-hal yang diperlukan dalam rangka implementasi tata kelola yang baik di lingkungan Dewan Komisaris. Mr. Jemani H. Ikhsan has also attended other Board of Commissioners meetings 12 times. The NRC completed the following duties during 2011: Developed and formulated remuneration calculations for members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the fiscal year 2010 and bonuses for the fiscal year 2009, involving the services of an HR consultant submitted to the 2011 AGM; Selected and recommended candidate Directors (Marketing Director) from the incumbent group of Directors as well as company employees who fulfilled the criteria for submission to the authorized personnel in the SOE Ministry; Developed the Nomination and Remuneration Committee Charter; Monitored the latest developments in the Human Capital Master Plan (HCMP), a multiple year program, to determine the final results and its implementation in the Company s HR policies; and Participated in reforming the necessary documentation to implement good governance in the Board of Commissioners environment..

242 240 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE KSMRI senantiasa memonitor implementasi STRATEGI, pengelolaan risiko dan mengkaji rencana investasi serta melaporkannya kepada Dewan Komisaris, SRMIC continually monitors strategy implementation, risk management and studies planned investments, as well as reporting on this to the Board of Commissioners. Sejumlah tantangan masih akan menjadi program kerja pengawasan dan pemberian nasihat bidang nominasi, remunerasi, dan manajemen SDM pada tahun 2012, antara lain implementasi sistem manajemen kinerja dalam meraih kinerja terbaik perseroan dan pengembangan pegawai, serta penguatan budaya kerja Semen Gresik Group untuk menunjang pencapaian misi Perseroan. Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan penyusunan dan implementasi strategi bisnis, manajemen risiko dan investasi di Perseroan. KSMRI Perseroan mempunyai serangkaian tugas dan tanggung jawab untuk: Melakukan pengkajian secara komprehensif atas usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang diajukan oleh Direksi.; Melakukan penelaahan pelaksanaan RJPP dan RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan RKAP yang disahkan oleh Dewan Komisaris; Melakukan penelaahan terhadap usulan investasi/ divestasi serta capital expenditure Perseroan dalam batas nilai tertentu yang diajukan oleh Direksi serta melakukan pemantauan proses pelaksanaannya; Melakukan penelaahan terhadap usulan strategic actions perusahaan serta melakukan pemantauan proses pelaksanaannya; Memberikan saran dan rekomendasi pengembangan dan implementasi sistim manajemen risiko; Melakukan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan manajemen risiko di lingkungan Perseroan, termasuk melakukan penelaahan risiko-risiko usaha yang berpotensi mengganggu pencapaian tujuan Perseroan. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang KSMRI secara lengkap diatur dalam Surat Keputusan Pembentukan Komite dan Charter (Pedoman Kerja) KSMRI yang dibuat oleh Dewan Komisaris. Independensi Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) adalah para profesional yang memiliki kompetensi cukup di bidangnya masing-masing dengan pengalaman minimal lima tahun. Para profesional ini tidak pernah memiliki hubungan dengan Perseroan atau pun hubungan kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya. Latar belakang para anggota KSMRI beragam, yakni manajemen strategis, pengelolaan kinerja, manajemen risiko, teknik pertambangan, perbankan/keuangan dan akuntansi. Keberagaman latar belakang ini ditujukan untuk menjaga kompetensi, indepensi pendapat, dan rekomendasi yang diajukan. There remain a number of challenges requiring oversight and advice related to nominations, remuneration, and HR management in 2012, including implementation of the performance management system to attain the best performance from the company and to develop employees, as well as strengthening the work culture within Semen Gresik Group to support achievement of the Company s mission. Strategy, Risk Management and Investment Committee The Strategy, Risk Management and Investment Committee (SRMIC) is assigned to support the Board of Commissioners in implementing business strategy, risk management and investment within the Company. SRMIC has a range of tasks and responsibilities, including: Comprehensively studying recommendations in the Company s Long Term Plan (RJPP) and Company Work Plan and Budget (RKAP) submitted by the Board of Directors; Reviewing implementation of the RJPP a n d R K A P ratified by t h e B o a rd of Commissioners; Rev i ewing i nve stment / d i ve stment recommendations, as well as capital expenditure, within certain limits as submitted by the Board of Directors, as well as monitoring the implementation; Reviewing proposed corporate strategic a c t i o n s, a s well a s m o n i toring t h e i r implementation; Advising and recommending on developments to and implementation of the risk management system; Assessing and monitoring risk management within the Company environment, including reviewing business risks with the potential to disrupt achievement of the Company s objectives. The full duties, responsibilities and authority of the SRMIC are regulated in Decision Letter for the Formation of the SRMIC Committee and Charter written by the Board of Commissioners. Independence of the Strategy, Risk Management and Investment Committee Members of the Strategy, Risk Management and Investment Committee are professionals with sufficient competence in their field and each having no less than five years experience. These professionals have never had any relationship with the Company or any family relationship with members of the Board of Commissioners and Board of Directors. The SRMIC have a variety of backgrounds, including strategic management, performance management, risk management, mining engineering, banking / finance and accounting. This variety in backgrounds is aimed at ensuring the competence, independence of the Committees opinions and recommendations. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

243 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 241 Laporan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Tahun 2011 Komposisi dan Kehadiran Rapat Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut. Nama Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des Total 1. Kehadiran dalam Rapat Internal Komite SMRI Patdono Suwignjo Fransisca Ekawati Syafrizal Jumlah Rapat Kehadiran Komite SMRI dalam Rapat BOC SGG re. Kinerja Patdono Suwignjo Fransisca Ekawati Syafrizal Jumlah Rapat Kehadiran Komite SMRI dalam Rapat BOC, BOD SGG re. Kinerja Patdono Suwignjo Fransisca Ekawati Syafrizal Jumlah Rapat Kehadiran Komite SMRI dalam Rapat dengan BOC dan lain-lain. Strategy, Risk Management and Investment Committee Reports per 2011 The Composition and Attendance at the SRMIC meetings during 2011 is shown in the following table: Patdono Suwignjo Fransisca Ekawati Syafrizal Jumlah Rapat Catatan : Note: Kehadiran D. Aditya Sumanagara dan Setia Purwaka yang juga merupakan anggota KSMRI ditampilkan dalam komposisi kehadiran Dewan Komisaris. The attendance of D. Aditya Sumanagara and Setia Purwaka who are also SRMIC members is shown in the Board of Commissioners attendance report. Dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat, maka Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi selama tahun 2011 telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Melakukan kajian terhadap usulan RKAP 2011 yang telah diajukan oleh Direksi termasuk sinkronisasinya dengan RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Melakukan evaluasi bulanan pelaksanaan RKAP 2011 dan merekomendasikan langkah-langkah perbaikannya. Melakukan kajian, evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terhadap strategi perusahaan dalam hal pengamanan pasokan bahan baku, pengamanan terhadap kontinuitas pasokan bahan bakar terutama batubara, serta inovasiinovasi pemasaran serta pola distribusi semen yang dilakukan untuk mempertahankan market share, seperti pengembangan pelabuhan di Tuban, rencana pendirian packing plant di Banjarmasin dan lain-lainnya. Melakukan kajian, evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terutama dari sisi pengelolaan risiko-risiko yang dapat muncul dalam rencana perusahaan untuk mengembangkan diri, seperti In carrying out its duties to assist the Board of Commissioners in its oversight and advisory role, the Strategy, Risk Management and Investment Committee during 2011 conducted the following activities: Studied proposals within RKAP 2011 submitted by the Board of Directors including its conformity with the corporate Long Term Plan. Made monthly evaluations regarding implementation of the 2011 RKAP and recommended improvement steps. Studied, assessed and provided input regarding corporate strategy to secure the supply of raw materials, secure continuity of fuel supplies particularly coal, as well as marketing innovations and cement distribution patterns to maintain market share, including port development in Tuban, planned construction of a Packing Plant in Banjarmasin and other matters. Studied, assessed and provided input, mainly with regard to the management of risks that could occur from corporate development plans, such as the planned.

244 242 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE rencana pembelian saham CIMA, akuisisi Boral, rencana pendirian entitas anak batubara, rencana pendirian entitas anak ready mix, serta keikutsertaan dalam rencana pembangunan 6 ruas jalan tol di Jakarta; Melakukan review dan evaluasi terhadap rencana Perseroan untuk mendirikan pabrik SGG-3 di Sumatera; Melakukan kajian dan evaluasi terhadap rencana Perseroan dalam penguasaan lahan batugamping, tanah liat dan pasir kuarsa serta tras di Rembang; Secara periodik per triwulan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Capex 2011; Melakukan monitoring dan memberikan masukan-masukan sehubungan dengan strategi pemasaran dan pola distribusi serta dampaknya terhadap pengamanan pasokan semen dan market share; Melakukan kajian terhadap usulan RKAP 2012 serta sikronisasinya terhadap RJP perseroan, serta mengkaji kesiapan unit-unit produksi untuk mendukung RKAP 2012 serta kesiapan pabrik baru untuk rencana peningkatan produksi yang dicanangkan pada RKAP Beberapa catatan dari KSMRI selama operasi tahun 2011 adalah sebagai berikut: BIDANG STRATEGI Selama tahun 2011 telah terjadi dinamika yang cukup tinggi dalam perebutan pangsa pasar semen domestik oleh produsen semen domestik. Ke depan persaingan di pasar semen domestik akan semakin ketat lagi. Untuk itu Semen Gresik perlu menyusun strategi pemasaran yang komprehensif dengan memanfaatkan sepenuhnya potensi sinergi yang dimiliki dan memperhatikan penambahan kapasitas produksi oleh kompetitor. Direksi perlu melakukan review terhadap RJPP dengan mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan RKAP tahun 2011 dan perkembangan terakhir di bidang industri dan bisnis semen. Perlu segera realisasi inisiatif strategis yang telah dirumuskan dalam RJPP tahun terutama dalam peningkatan volume produksi. BIDANG MANAJEMEN RISIKO Perlunya terus meningkatkan efektivitas implementasi sistem manajemen risiko yang telah dikembangkan Perseroan sehingga bisa mencapai tingkat maturity level yang lebih tinggi. Ada indikasi trend kenaikan beberapa komponen biaya seperti biaya bahan bakar, biaya bahan baku dan bahan penolong yang perlu selalu diwaspadai dan dikendalikan agar tidak menggerus marjin keuntungan Perseroan. Risiko yang disebabkan oleh adanya pembatasan kapasitas angkutan di Sumatera Barat perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik demi kelancaran pola distribusi semen. CIMA share purchase, Boral acquisition, planned establishment of a coal subsidiary, planned establishment of a ready mix subsidiary, and participation in the planned building of 6 new toll roads in Jakarta. Reviewed and evaluated the Company s plan to establish the SGG-3 plant in Sumatera; Studied and assessed the Company s plan to expand its limestone, clay and quartz sand, as well as tras, land tenure in Rembang; Periodically each quarter assessed implementation of 2011 Capex; Monitored and provided input related to the marketing strategy and distribution pattern, as well as effects on cement supply security and market share; Studied the proposed 2012 RKAP as well as its conformity with the Company s Long Term Plan, studied the readiness of production units to support RKAP 2012 and the readiness of the new plants for the planned increase in production announced in RKAP Several notes from the SRMIC during the 2011 operational year are as follows: STRATEGY During 2011, the race between domestic cement producers for market share in the domestic cement market has been highly dynamic. This competition will become even tighter in the future. Therefore, Semen Gresik needs to develop a comprehensive marketing strategy making full use of its synergetic potential and considering the additional production capacities of its competitors. The Board of Directors needs to review the Long Term Plan bearing in mind assessment results of RKAP implementation in 2011 and final developments in the industry and cement business. An immediate realization of the strategic initiatives formulated in the Long Term Plan, specifically an increase in production volume. RISK MANAGEMENT Continual improvements in the effectiveness of the risk management systems developed by the Company are required to achieve a higher maturity level. There are indications of a trend for rising component costs, including fuel, raw materials and necessary auxiliary materials; these should always be considered and controlled so as not to erode the Company s profit margin. Risks caused by limited transportation capacity in West Sumatera need to be addressed and well managed to ensure the continuity of cement distribution patterns. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

245 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 243 BIDANG INVESTASI Perlunya melakukan penyempurnaan prosedur pengajuan dan persetujuan investasi sehingga putusan-putusan investasi dapat dibuat secara cepat dan akurat. Direksi perlu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana investasi tahun 2011 dan hasilnya, terutama terhadap rencana-rencana investasi yang bersifat strategis. Belum terselesaikannya masalah lahan cadangan batu kapur di Sumatera Barat dapat menghambat dimulainya pembangunan pabrik semen baru SGG-3. Komite Good Corporate Governance Sesuai dengan Board Manual, Komite GCG merupakan pelaksana fungsi pengawasan dan penasihatan Dewan Komisaris atas pengelolaan perusahaan dalam bidang GCG, Standar Etika, Sosial dan Lingkungan serta kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku yang dalam operasionalnya mempunyai empat mitra kerja di jajaran manajemen yaitu tim Sekretaris Perusahaan yang dibantu oleh Departemen Hukum dan Manajemen Risiko, Departemen SDM, serta Satuan Pengendalian Intern terkait dengan implementasi GCG dan standar etika; Departemen Hukum dan Manajemen Risiko tekait dengan anggaran dasar Perusahaan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; mitra kerja Departemen Pengelolaan Sosial & Lingkungan Korporat (PSLK) terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR) & Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan mitra kerja Departemen Litbang & Jaminan Mutu terkait dengan Lingkungan serta satu mitra pengawasan yaitu Satuan Pengendalian Internal. Dengan berlakunya PER-01/MBU/2011 pada tanggal 1 Agustus 2011 sebagai pengganti KEPMEN 117/M- MBU/2002 tentang penerapan praktik GCG, maka ada potensi, meskipun belum dipastikan tambahan lingkup tugas Komite GCG perihal Tatakelola Teknologi Informasi, yang merupakan tambahan pasal baru yang tadinya tidak tercantum dalam KEPMEN 117/M-MBU/2002. Dalam hal adanya penugasan khusus dari Dewan Komisaris, Komite GCG dapat saja bermitra kerja dengan departemen atau gabungan dari departemen lainnya yang terkait dengan penugasan tersebut. Dalam penerapan GCG sebagai landasaan operasional perusahaan, Komite GCG mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pendapat profesional dan independen untuk memastikan terlaksananya prinsip-prinsip GCG di jajaran perusahaan khususnya dalam lingkup tugas keempat mitra kerja terkait sebagaimana dijelaskan di atas yang secara rinci tertuang dalam Pedoman Kerja (Charter) Komite Good Corporate Governance. INVESTMENTS There is a need to improve the investment submission and approval procedure to facilitate investment decisions being made quickly and accurately. The Board of Directors needs to assess the implementation of planned investments for 2011 and their results, specifically those for planned strategic investments. Unresolved land problems for the reserve supply of limestone in West Sumatera could delay the start of construction of the new SGG-3 cement plant. Good Corporate Governance Committee In accordance with the Board Manual, the GCG Committee supervises and advises the Board of Commissioners on corporate management, while to assist in its operation in term of GCG, Code of Conduct, Social and Environment as well as compiance to the imposed regulation which has four Work Partners within Management ranks: the Corporate Secretary s Team supported by the Law and Risk Management Department, HR Department as well as the Internal Control Unit in relation to the implementation of GCG and ethics standards; the Department of Law and Risk Management in relation to the Company s Articles of Association and applicable regulations and legislation; the Corporate Social and Environmental Management Department in relation to Corporate Social Responsibility (CSR) & the Partnership and Community Stewardship Program (PCSP); and the Research & Development and Quality Assurance Department in relation to the Environment; and a supervision partner in Internal Audit (Internal Control Unit). With Ministerial Regulation PER-01/MBU/2011 coming into effect on August 1, 2011 to replace Ministerial Regulation 117/M-MBU/2002 regarding the application of GCG practices, there is the potential, even though it remains uncertain as of now, for the scope of the GCG Committee s duties to expand to cover Information Technology Governance due to an additional article not present in Ministerial Regulation 117/M-MBU/2002. In the case of special assignments from the Board of Commissioners, the GCG Committee can partner with departments or join other departments related to the assignment. In the application of GCG as the foundation of the Company s operations, the GCG Committee has the duty and responsibility to provide a professional and independent opinion to ensure the implementation of GCG principles in the Company s ranks, especially within the scope of duties of its four main work partners as clarified above, the full details of which are contained in the Good Corporate Governance Committee Charter. KSMRI memberikan beberapa catatan dalam pelaksanaan operasional di bidang penetapan STRATEGI, manajemen risiko dan investasi untuk ditindak lanjuti. The SRMIC always monitors strategy implementation, risk management and studies planned investments, as well as reporting to the Board of Commissioners..

246 244 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Independensi Anggota Komite GCG Dalam semester I tahun 2011 komposisi Komite GCG terdiri dari 2 (dua) orang yang semuanya independen yaitu Sdr Achmad Jazidie yang juga merupakan Komisaris Independen Perseroan serta Sdr Achmad Dohar Siregar sebagai profesional dan independen, bukan anggota Dewan Komisaris Setelah penyelenggaran RUPS-Luar biasa pada tanggal 11 Maret 2011 dilakukan perubahan komposisi anggota komite Sdr Setia Purwaka mulai tanggal 11 Juli 2011 menjadi anggota Komite GCG yang baru sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini. Dengan demikian, tugas Komite GCG dalam semester II tahun 2011 dilaksanakan oleh tiga anggota Komite GCG yang semuanya independen, profesional serta berpengalaman luas dalam bidang GCG, Standar Etika, CSR, PKBL dan lingkungan serta peraturan perundang-undangan terkait seperti terlihat pada daftar riwayat hidup yang bersangkutan pada profil Dewan Komisaris dan Manajemen, hal 270. Independence of the GCG Committee Members In semester I of 2011, the GCG Committee consisted of 2 (two) people, both of whom are independent, Achmad Jazidie who is also an Independent Commissioner to the Company, and Achmad Dohar Siregar who is a professional and independent and does not serve on the Board of Commissioners. After the EGM was convened on March 11, 2011, the composition of the GCG Committee was changed through the addition of Setia Purwaka as a new member effective July 11, 2011, as demonstrated in the table below. Therefore, from semester II of 2011, the work of the GCG Committee was conducted by three members, all of whom are independent, professional and have wide ranging experience in GCG, Ethics Standards, CSR, PCSP and the environment, as well as the related regulations and legislation as demonstrated in Board of Commissioners and management profiles, on page 270. Nama Name Achmad Jazidie Setia Purwaka *) Achmad Dohar Siregar **) Keanggotaan Komite GCG dan Kehadiran pada Rapat Komite GCG Tahun 2011 Jabatan Position Ketua Head Anggota Member Anggota Member Terhitung Sejak Serve Since Februari 2008 February 2008 Juli 2011 July 2011 Juli 2009 July 2009 Status Independensi Independence Status Komisaris Independen Commissioner Independent Komisaris & Independen Commissioner Independent Independen Independent Membership of the GCG Committee and Attendance at GCG Committee Meetings in 2011 Jumlah Rapat Total Meetings Jumlah Kehadiran Attendance *) Efektif sebagai anggota Komite GCG baru tgl 11 Juli 2011 **) Termasuk mewakili Komite GCG dalam rapat dengan Mitra Kerja Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Good Corporate Governance (GCG) Komite GCG dalam tahun 2011 menghadiri 58 kali rapat; di antaranya 13 kali rapat yang dilaksanakan oleh Komite GCG, menerbitkan 4 buah laporan triwulan, sebuah laporan evaluasi kinerja tahunan Komite GCG 2011 serta pembuatan Program Kerja Komite GCG Tiga belas rapat tersebut terdiri dari 3 rapat internal komite GCG, 5 rapat Komite GCG dengan unit kerja manajemen yang dikordinir oleh Sekretaris Perusahaan (Departemen Hukum dan Manjemen Risiko, Internal Audit dan SDM), 2 kali rapat Komite GCG dengan Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Korporat (PSLK), 3 kali rapat Komite GCG dengan Departemen Litbang dan Jaminan Mutu yang dihadiri oleh ketiga anggota Komite GCG sesuai dengan tingkat urgensinya. Tidak semua rapat harus dihadiri oleh semua anggota Komite GCG. Secara umum Komite GCG dalam tahun 2011, telah melaksanakan seluruh Program Kerjanya, meliputi: *) Appointed as GCG Committee Member effective July 11, 2011 **) Including representing the GCG Committee in Meetings with Work Partners Good Corporate Governance (GCG) Committee Implementation Report In 2001, the GCG Committee attended 58 meetings, including 13 meetings organized by the GCG Committee which issued 4 quarterly reports, an annual GCG Committee performance Evaluation Report for 2011, and compiled the 2012 Work Program for the GCG Committee. These 13 meetings consisted of 3 Internal GCG Committee Meetings, 5 GCG Committee Meetings with management work units coordinated by the Corporate Secretary (Law and Risk Management Department, Internal Audit and HR), two meetings between the GCG Committee and the Department for Corporate Social and Environmental Management, and three meetings between the GCG Committee and Department for Research & Development and Quality Assurance attended by three members of the GCG Committee in accordance with the urgency. Not all meetings were attended by all members of the GCG Committee. In general, during 2011 the GCG Committee has conducted all its Work Programs, including: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

247 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 245 Bidang GCG dan standar etika, anggaran dasar dan peraturan perundang-undanagan: - Menyarankan penelaahan ulang Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan PER-01/ MBU/2011 tentang Implementasi GCG, khususnya Pasal 14 (1) perihal Rapat Dekom dan Pasal 24 (1) perihal Rapat Direksi. - Bersama tim manajemen memfinalkan Pedoman SPP (WBS) yang sudah dibahas sejak awal tahun Mempertimbangkan usulan hasil assessment BPKP untuk membentuk Satgas GCG, karena tim manajemen yang menangani GCG selama ini dilakukan oleh organisasi ad-hoc lintas Departemen. - Mendorong tim manajemen untuk menindak lanjuti rekomendasi asesor BPKP agar implementasi GCG secara berkesinambungan mengalami perbaikan. - Mendiskusikan kembali dengan mitra kerja tim Sekretaris Perusahaan perihal Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) terkait dengan adanya perubahan organisasi pada organ Direksi. - Mensosialisasikan Peraturan Menteri BUMN PER-01/MBU/2011 yang menggantikan Keputusan Menteri BUMN No.117/M- MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance yang mulai diberlakukan tanggal 1 Agustus 2011 dijajaran Dewan Komisaris dan mitra kerja. - Memastikan kelengkapan dan validity dari infrastruktur dan Soft Structure GCG di Perusahaan (Pedoman GCG, Kode Etik, Board Manual). - Bersama komite penunjang Dewan Komisaris menyelenggarakan Program Pengenalan pada tanggal 18 maret 2011 kepada anggota BOC yang baru bertugas sehubungan dengan RUPS-Luar Biasa pada tanggal 11 maret Melaksanakan tugas khusus membantu menyiapkan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk disampaikan pada RUPS Tahunan pada tanggal 28 Juni 2011, melakukan finalisasi Laporan Tahunan Perusahaan 2010 dari aspek GCG dan finalisasi hasil assessment implementasi GCG dengan asesor independen BPKP. - Mempelajari usulan asesor Independen BPKP sehubungan dengan hasil assessment Implementasi GCG pada tahun 2011 termasuk sosialisasi di jajaran Dewan Komisaris dan manajemen. Bidang Pengelolaan Sosial CSR & PKBL - Melakukan tindak lanjut atas Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP- 236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011 GCG and ethics standards, articles of association and regulations and legislation: - Advised review of the Company s Articles of Association in relation to PER-01/ MBU/2011 regarding the implementation of GCG, especially Article 14 (1) regarding Board of Commissioners Meetings and Article 24 (1) regarding Board of Directors Meetings. - Alongside the management team, finalized the Whistle Blowing Policy Guidelines which have been discussed since early Considered the recommendation of the Independent Assessor, BPKP, to form a GCG Task Force based on the results of its assessment, this because the management team handling GCG until present has been an ad hoc cross department organization. - Encouraged the management team to follow up on recommendations by BPKP to implement GCG on an ongoing basis to achieve improvements. - With the Corporate Secretary s team, discussed the Board Manual (Work Guidelines for the Board of Commissioners and Board of Directors) again due to changes in the organization of the Board of Directors. - Disseminated and communicated the SOE Minister s Regulation PER-01/MBU/2011 which replaces Regulation No.117/M- MBU/2002 regarding the Application of Good Corporate Governance Practices and which came into effect on August 1, 2011 for the Board of Commissioners and its work partners. - Ensured the completeness and validity of the GCG infrastructure and soft structure in the Company (GCG Guidelines, Code of Conduct, and Board Manual). - Alongside the Board of Commissioners supporting committees organized an Orientation Program held on March 18, 2011 for new members of the BOC assigned at the EGM dated March 11, Conducted a special assignment to assist in the preparation of The Board of Commissioners Oversight Report for submission at the AGM on June 28, 2011, finalized the 2010 Company Annual Report from the aspect of GCG and finalized the assessment results of GCG implementation with the Independent Assessor, BPKP. - Studied the recommendations made by the Independent Assessor, BPKP, as related to the assessment of GCG Implementation in 2011, including its communication to the Board of Commissioners and management. Social Management of CSR & PCSP - Followed up on the SOE State Minister s Regulation No: KEP-236/MBU/2011 dated November 15, 2011 regarding delegation of.

248 246 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE mengenai pendelegasian kewenangan kepada Dewan Komisaris mengenai Pengesahan RKA-PKBL. - Memastikan perusahaan melaksanakan Program CSR /PKBL secara konsisten melalui rapat rutin triwulanan, dengan departemen terkait. - Mendorong sinergi Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Korporat (PSLK) dengan Departemen Litbang & Jaminan Mutu dan Departemen Pemasaran untuk tujuan Perusahaan yang lebih strategis, seperti pencapaian Proper Emas dan penciptaaan loyalitas pelanggan. - Mendukung Departemen PSLK untuk mengingatkan agar entitas anak Semen Padang dan Semen Tonasa membenahi organisasi PKBL-nya dengan merujuk kepada organisasi PKBL yang ada di Semen Gresik, mengingat Laporan PKBL dan Sustainability Report terkonsolidasi dalam Laporan Semen Gresik Group. - Menyampaikan masukan dan sambutan Dewan Komisaris dalam pembuatan PKBL & Sustainability Report, agar wacana Annual Report 2010 tergambar juga dalam PKBL/ Sustainability Report Bidang Pengelolaan Lingkungan - Melakukan pemantauan triwulanan operasi agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Lingkungan. - Memastikan Perusahaan selalu melaksanakan Program Lingkungan secara konsisten. - Mendorong sinergi Departemen Litbang dan Jaminan Mutu dengan Departemen PSLK serta Departemen Pemasaran untuk tujuan Perusahaan yang lebih strategis seperti pencapaian Proper Emas dan penciptaaan loyalitas pelanggan. - Memastikan perusahaan konsisten melaksanakan Program Lingkungan termasuk mendorong penggunaan bahan bakar alternatif dan pemanfaatan gas buang panas yang bertujuan mengurangi emisi CO 2, dalam mengurangi efek pemanasan global (Clean Development Mechanism/CDM) serta usaha peningkatan pencapaian PROPER. Oversight Committee Komite Oversight atau Oversight Committee (OC) adalah komite yang bersifat ad hoc dari Dewan Komisaris SG yang dibentuk berdasarkan amanat pemegang saham melalui RUPS LB pada 10 Desember Tugas dari OC meliputi tiga hal, yakni 1) assessment dan review, 2) pengkajian dan evaluasi; serta 3) pemberian masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk halauthority to the Board of Commissioners related to Ratification of the Work Plan and Budget / Partnership and Community Stewardship Program (PCSP). - Through routine quarterly meetings with the relevant Departments, ensured the Company implements the CSR program / PCSP consistently. - Encouraged synerg y between the Department for Corporate Social and Environmental Management (CSEM) and the Department of Research & Development and Quality Assurance and the Marketing Department, with the aim of making the Company more strategic, such as achieving the PROPER Gold Award and creating customer loyalty. - Supported the CSEM Department in reminding the Semen Padang and Semen Tonasa subsidiaries to improve the organization of their PCSP Programs by referring to the Semen Gresik program, bearing in mind that the PCSP Annual Report and Sustainability Report are consolidated in the Semen Gresik Group Report. - Delivered input and a welcome to the Board of Commissioners in the presentation of the PCSP & Sustainability Report, so that the discourse in the 2010 Annual Report is also illustrated in the 2010 PCSP/Sustainability Report. Environmental Management - Conducted quarterly monitoring of operations in compliance with regulations and legislation related to the Environment. - Ensured the Company consistently and continually implements the Environment Program. - Encouraged synergy between the Research & Development and Quality Assurance Department with the CSEM Department and the Marketing Department so that the Company is more strategic, such as achieving the PROPER Gold Award and creating Customer Loyalty. - Ensured the company consistently implements the Environment Program, including encouraging use of alternative fuels and exhaust heat to reduce CO2 emissions and reduce the effects of global warming (Clean Development Mechanism/CDM), as well as increasing its PROPER rank. Oversight Committee The Oversight Committee (OC) is an ad hoc committee formed by the SG Board of Commissioners based on a mandate from the Shareholders at the EGM dated December 10, The OC has three types of duty, 1) assessment and review, 2) study and evaluation, and 3) providing input and recommendations to the Board of Commissioners on matters LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

249 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 247 hal terkait dengan Pembangunan Pabrik Semen Baru dan Pembangkit Listrik (P3SB dan P2L). Proyek P3SB & P2L adalah proyek strategis dan bersifat multiyears dari PT Semen Gresik dan Grup (SGG) yang dimaksudkan untuk menjaga dan mempertahankan posisi SGG sebagai pemilik pangsa pasar terbesar dalam pasar semen Indonesia. Aktivitas Proyek P3SB & P2L adalah pembangunan dua unit pabrik semen berkapasitas 2,5 juta ton per tahun yang berlokasi di Tuban (disebut Tuban IV) dan Tonasa (disebut Tonasa V), serta pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas 2 x 35 megawatt di Tonasa. Per akhir 2011 anggota OC menjadi 4 orang, setelah seorang anggota OC yakni Dr Meirios Mochtar meninggal dunia karena sakit pada tanggal 5 Oktober Independensi Oversight Committee Anggota Oversight Committee (OC) adalah para profesional yang berpengalaman di bidang masingmasing sedikitnya dua puluh tahun. Para profesional ini tidak memiliki hubungan dengan Perseroan ataupun hubungan kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi. Latar belakang profesi dan pendidikan anggota OC beragam, mulai dari rancang bangun teknik pembangkit listrik dan pabrik semen, manajemen proyek, keuangan, akuntansi dan tata kelola yang baik (good governance). Keberagaman itu dimaksudkan untuk menjaga kredibilitas pendapat maupun rekomendasi yang disampaikan. related to the Construction of New Cement Factories and the new Power Plant (P3SB and P2L Projects). The P3SB and P2L projects are strategic multiyear projects for PT Semen Gresik and the Group (SGG) intended to safeguard and maintain SGG s position as holder of the largest market share for cement in Indonesia. The P3SB and P2L Projects are the building of two cement plants with a capacity of 2.5 million tons each per year, one located in Tuban (named Tonasa IV) and one in Tonasa (named Tonasa V), as well as the construction of a steam power plant (PLTU) with a capacity of 2 x 35 megawatts in Tonasa. As per the end of 2011, there were 4 members on the OC, after one member, Dr Meirios Mochtar, passed away due to illness on October 5, Oversight Committee Independence Members of the Oversight Committee (OC) are professionals, each with over 20 years experience in their field. These professionals do not have any relationship with the Company or any family relationship with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors. Their professional and educational backgrounds are varied, ranging from engineering design of power plants and cement plants, project management, finance, accounting and good governance. This variety is intended to safeguard the credibility of their opinions and recommendations. Oversight Committee mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek strategis dan melaporkan perkembangannya secara periodik kepada Dewan Komisaris. The Oversight Committee supervises implementation of strategic projects and reports on their development periodically to the Board of Commissioners. Laporan Kegiatan Oversight Committee (OC) Selama tahun 2011 OC melakukan kunjungan ke lokasi Tuban dan Tonasa, melakukan pertemuan berkala dengan Tim Proyek, serta melaporkan hasil pengawasan atas pelaksanaan proyek pembangunan pabrik semen Tuban IV dan Tonasa V serta pembangunan PLTU Tonasa, dengan rincian sebagai berikut. Kunjungan ke lokasi proyek Project site visits Tuban Tonasa Oversight Committee Activity Report During 2011, the OC conducted site visits to Tuban and Tonasa, conducted periodic meetings with the Project Teams, and reported on the results of their supervision of the Tuban IV and Tonasa V cement plant construction projects, as well as developments in the Tonasa Power Plant project, with details as follows: Pemastian progres fisik Proyek Tuban IV Ensure physical progress of Tuban IV Project Rapat dengan Tim Proyek Meetings with project team Tuban Tonasa Rapat dengan Komisaris Meetings with Commissioners Laporan bulanan OC Monthly OC Report Rapat khusus Proyek Rapat internal OC Internal OC Meetings Agenda Pemastian progres fisik Proyek Tonasa V dan PLTU Tonasa Ensure physical progress of Tonasa V and PLTU Tonasa Projects Koordinasi pengawasan proyek pembangunan pabrik semen Tuban IV Coordinating project supervision for Tuban IV cement plant construction Koordinasi pengawasan proyek pembangunan pabrik semen Tonasa V dan PLTU Tonasa Coordinating project supervision for Tonasa V cement plant and PLTU Tonasa power plant Progres bulanan Proyek P3SB & P2L Monthly P3SB & P2L Project Progress Masalah pelambatan pembangunan pabrik semen Tonasa V Delay problems with construction of Tonasa V cement plant Konsolidasi mingguan tugas-tugas OC Weekly consolidation of OC duties.

250 248 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Adapun tingkat kehadiran anggota/personil OC pada aktivitas-aktivitas di atas selama tahun 2011 adalah sebagai berikut. OC personnel attendance at activities during 2011 was as follows: Personil OC OC Personnel Kunjungan ke lokasi dan Rapat dengan Tim Proyek Site Meetings and Meeting with Project Team Rapat dengan Komisaris Meetings with Commissioners Keterangan : *) Meninggal dunia karena sakit pada tanggal 5 Oktober Died from illness on October 5, Rapat internal OC Internal OC Meetings Rapat dengan BoD dan BoC Meetings with BoD and BoC Ari Soelendro Gumilang H Meirios Mochtar * Rahmat Basuki Eddy Sinaga sekretaris perusahaan corporate secretary Sekretaris Perusahaan membantu Direksi menyelenggarakan hubungan yang baik antara Perseroan sebagai Emiten dengan Regulator dan komunitas pasar modal pada khususnya serta pemangku kepentingan pada umumnya disamping mengelola informasi yang terkait dengan lingkungan bisnis Perseroan. The Corporate Secretary assists the Board of Directors in organizing a good relationship between the Company, as an Issuer, and the Regulator and other capital market supporting institutions, investors, the public in greneral and manages information related to the Company's business environment. Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam menyelenggarakan hubungan yang baik antara Perseroan sebagai emiten dengan regulator dan lembaga-lembaga penunjang pasar modal, kalangan investor, masyarakat luas, dan pemangku kepentingan pada umumnya, dan pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan bisnis perseroan. Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta tanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pengendalian komunikasi perseroan, dan hubungan investors. Fungsi Sekretaris Perusahaan antara lain (i) memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, (ii) menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar para pemangku kepentingan dan (iii) memenuhi kewajiban Perseroan terkait dengan pasar modal dan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku, (iv) membina identitas dan citra perseroan untuk menunjang peningkatan nilai perseroan, (v) mengelola media komunikasi internal dan eksternal perseroan dan mengarahkan entitas anak dalam aktivitas komunikasi korporat yang dilaksanakan. Tugas Sekretaris Perusahaan di antaranya (i) mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi untuk membangun citra perseroan, (ii) bertindak selaku wakil perseroan dan pejabat penghubung antara perseroan dengan seluruh stakeholders dalam mengkomunikasikan kegiatan perseroan secara akurat dan tepat waktu, (iii) mengendalikan penyampaian informasi kinerja perseroan dan corporate action kepada otoritas pasar modal, otoritas bursa, investor, analis dan para pelaku pasar lainya, (iv) menyampaikan laporan tahunan Perseroan dan laporan keuangan berkala kepada otoritas pasar modal dan otoritas bursa, (v) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat Direksi, rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham. The Corporate Secretary assists the Board of Directors in organizing a good relationship between the Company, as an issuer, and the regulator and other capital market supporting institutions, investors, the public in general and stakeholders in general, and manages information related to the company s business environment. The Corporate Secretary has the function to and is responsible for compiling policy, planning and control of corporate communications, and investor relations. The functions of the Corporate Secretary include: (i) ensuring smooth communications between the company and stakeholders, (ii) ensuring availability of information accessible to the stakeholders in accordance with the stakeholders fair needs (iii) fulfilling the Company s obligations related to the capital markets and shareholders in accordance with applicable regulations, (iv) developing the Company s corporate identity and image, supporting efforts to increase corporate value, (v) managing corporate internal and external media communication and directing the subsidiaries in the implementation of their corporate communication activities. The duties of the Corporate Secretary include (i) controlling the management of corporate communication strategies to develop the corporate image, (ii) acting as company representative and communications officer between the company and all stakeholders in communicating the company s activities accurately and promptly, (iii) controlling the submission of information related to the company s performance and corporate actions to the capital market authorities, stock market authorities, investors, analysts and other market players, (iv) submitting the Company s Annual Report and Financial Statement periodically to the capital market authorities and the stock exchange authorities, (v) coordinating the implementation of Board of Directors Meetings, meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors and the General Meeting of Shareholders. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

251 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 249 Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan di antaranya menjamin kesiapan penyajian informasi perseroan, inter relasi antara perseroan dengan shareholders dan komunitas pasar modal, memenuhi kebutuhan shareholders sesuai dengan aturan tata hubungan yang ditentukan, terpeliharanya mekanisme umpan balik yang sistematis kepada manajemen agar mampu merespon dinamika shareholders dan pasar modal secara tepat dan efektif. Fungsi Sekretaris Perusahaan tersebut wajib diimplementasikan dalam beberapa fungsi sebagai berikut: Compliance officer, mengikuti dan memberikan masukan kepada Direksi atas perkembangan ketentuan perundang-undangan dan peraturanperaturan yang berlaku serta memastikan bahwa Perseroan memenuhi ketentuan/ peraturan tersebut. Stakeholder relations, memberikan pelayanan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, dan stakeholders lainnya termasuk namun tidak terbatas pada investor atas informasi yang berkaitan dengan kondisi sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan ini menunjukkan penerapan asas transparansi dan disclosure oleh Perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan. Liaison officer/contact person, bertindak sebagai pejabat penghubung antara Perusahaan dengan Bapepam-LK, bursa efek, dan masyarakat. Business information, memberikan informasi segera atas kejadian aktual yang sebenarnya terjadi sebagai respon atas adanya rumor-rumor atau isu-isu, baik yang bersifat positif maupun negatif kepada para pemangku kepentingan. Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung-jawab langsung kepada Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama. Kegiatan yang telah dijalankan selama ini meliputi pengelolaan hubungan dengan investor, publik dan hubungan internal, menangani data-data internal, serta memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, termasuk pelaksanaan governancy di Perseroan. Sejak 1 April 2008 Perseroan telah menetapkan Sunardi Prionomurti sebagai Sekretaris Perusahaan. Selanjutnya, sebagai penghubung perusahaan dengan komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain yang berkepentingan, Perseroan telah membentuk Bagian Hubungan Investor Relations di bawah Sekretaris Perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai salah satu prinsip GCG kepada komunitas pasar modal, membina hubungan dengan para investor saham dan obligasi maupun surat berharga The responsibilities of the Corporate Secretary include ensuring the readiness of the preparation of corporate information, inter-relations between the company and shareholders and the capital market community, fulfilling the shareholders requirements in accordance with applicable rules of the relationship, maintenance of a systematic feedback mechanism to the management to facilitate dynamic response to shareholders and the capital markets promptly and effectively. The Corporate Secretary is required to be responsible for the implementation of several functions, including: Compliance officer, following and providing input to the Directors regarding developments in statutory regulations and legislation, as well as ensuring the Company fulfills all such regulations / legislation. Stakeholder relations, providing service to the Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors and other stakeholders, including but not limited to Investors, regarding information relating to conditions in accordance with the statutes of the Articles of Association and applicable regulations and legislation. This service demonstrates the application of the principles of transparency and disclosure by the Company for the Stakeholders. Liaison officer / contact person, acts as contact person between the Company and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK), the stock exchange and the public. Business information, provide prompt accurate information to stakeholders regarding genuine occurrences, in response to rumors, either positive or negative. In the organization structure, the Corporate Secretary is directly responsible to the President Director and Deputy President Director. Activities already undertaken cover managing relations with investors, the public and internal relations, handling internal data, as well as proving input to the Board of Directors to comply with provisions in Capital Market legislation and its implementing regulations, including implementing governance in the Company. Since April 1, 2008, the Corporate Secretary has been Sunardi Prionomurti. Further, as company liaison with the capital market community and other external related parties, the Company has created an Investor Relations division under the Corporate Secretary to be responsible for ensuring compliance with all aspects of transparency, as one of the principles of GCG, to the capital market community, developing relations with investors in equity, bonds and other securities, analysts, Sekretaris Perusahaan menjalankan empat fungsi yakni sebagai Compliance officer, stakeholder relations, liaison officer/ contact person dan business information. The Corporate Secretary runs four functions, i.e. acting as Compliance officer, stakeholder relations, liaison officer/contact person and business information officer..

252 250 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Perseroan berupaya melakukan penyelarasan komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan agar berkontribusi positif dan memberi nilai tambah secara berkesinambungan. The Company makes every effort to align communications between the Company and stakeholders to ensure a positive contribution and provide sustainable added value. lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat, Self Regulatory Organization (SRO), serta komunitas keuangan terkait lainnya. Untuk memastikan bahwa pengungkapan informasi sudah akurat serta dicatat, diolah, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku dan sebagai pegangan Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan tugasnya, Perseroan mengeluarkan kebijakan komunikasi yang dituangkan dalam Pedoman GCG dan Prosedur Komunikasi Eksternal. Dalam rangka memenuhi peraturan dan meningkatkan komunikasi yang efektif, Perseroan mengadakan acara public expose, conference call, investor gathering, analyst meeting, non-deal roadshow, investor forum serta distribusi siaran pers untuk mengkomunikasikan perkembangan operasional dan kondisi keuangan perusahaan terkini. Di samping itu, Perseroan juga menyampaikan informasi untuk seluruh pegawai melalui program komunikasi internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Sepanjang tahun 2011, Sekretaris Perusahaan telah menyelenggarakan RUPST sebanyak satu kali dan RUPSLB sebanyak 3 kali; Perseroan telah melaporkan dan mengumumkan 62 kali informasi yang terdiri atas 12 kali informasi material yang dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta 50 kali informasi korporasi lainnya, 27 kali di antaranya berupa press release. Selain itu Perseroan mengadakan sejumlah acara dengan rincian sebagaimana tercantum pada tabel-tabel berikut. journalists, trustees, ratings agencies, Self Regulatory Organization (SRO), as well as other related financial communities. To ensure that the information disclosed is accurate and recorded, processed, summarized and reported within the specified time frame, in accordance with the applicable provisions of transparency and disclosure and as reference for the Corporate Secretary in carrying out his job, the Company has issued a communication policy that is contained in the GCG Guidelines and External Communication Procedures. In order to comply with regulations and improve effective communication, the Company holds events including public exposés, conference calls, investor gatherings, analyst meetings, non-deal road shows, investor forums, as well as distributing press releases to communicate operational developments and the Company s current financial condition. In addition, the Company also presents information to all its employees through its Internal Communication Program. This is implemented to ensure equality in information dissemination to all stakeholders. During 2011, the Corporate Secretary organized one AGM and an EGM three times; the Company reported and announced information 62 times consisting of 12 times for material information reported in compliance with applicable regulations, as well as 50 times for other corporate information, which included 27 press releases. In addition, the Company held a number of programs with details noted in the table below. Tabel Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun 2011 Table Detailing the Activity of the Corporate Secretary in 2011 No Kegiatan Activities Jumlah (Kali) Freq. (Times) 1 Analysts Visit Investors Visit Attending House Investor Conference 9 4 Non Deal Road-show 2 5 Analyst Meeting 1 6 Analyst Plant Visit (Tuban Plant) 1 7 Monthly Sales Consumption 11 8 Local Investors Gathering 1 9 Public Expose 1 10 Quarterly Reports 4 11 Global Conference Calls 2 Perseroan juga menyampaikan berbagai informasi terkait operasional perusahaan dalam rangka keterbukaan informasi kepada Bapepam-LK, KSEI, BEI maupun melalui surat kabar dan Siaran Pers, diantaranya. The Company also submitted various kinds of information related to the company s operations in the interests of transparency to the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK), Indonesian Central Securities Depository (KSEI), IDX and through newspapers and Press Releases, including: LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

253 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 251 Bulan Kegiatan Media Februari February Maret March - Penjelasan mengenai daftar pemegang saham diatas 5% Explanation of list of shareholders over 5% - Pemberitahuan, Publikasi dan Publikasi Panggilan RUPSLB Notification, Publication and Publication Call for EGM - Penyampaian keputusan RUPSLB Submission of EGM decisions - Penyampaian dan Publikasi keputusan RUPSLB Submission and Publication of EGM decisions - Publikasi dan Penyampaian Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan posisi 31 Desember 2010 (Audited) Publication and Submission of Company Financial Statement per December 31, 2010\ (Audited) - Penyampaian bukti iklan Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan per 31 Des 2010 (Audited) Submission of proof of advertisement of Company s Consolidated Audited Financial Statement per 31 Dec 2010 (Audited) April - Penyampaian Laporan Tahunan (Annual Report) Perseroan tahun 2010 Submission of Company s Annual Report Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasi (Unaudited) Triwulan I tahun 2011 Submission of Consolidated Financial Statement (Unaudited) Q1/2011 Mei May Juni June Juli July Agustus August September - Pemberitahuan rencana RUPS Tahunan Notification of planned AGM Publikasi pemberitahuan RUPS Tahunan Publication of AGM Notification - Publikasi panggilan RUPST Perseroan Publication of call to Company s AGM - Penyampaian konfirmasi jadwal pembayaran Dividen Submission of confirmed schedule for Dividend payments - Publikasi keputusan RUPST Publication of call to Company s AGM - Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasi Semester I tahun 2011 (Unaudited) Submission of Consolidated Financial Statement Semester I 2011 (Unaudited) - Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan Konsolidasi dan Entitas Anak Semester I tahun 2011 (Tidak Diaudit) Publication of Company and Subsidiaries Consolidated Financial Statement Semester I 2011 (Unaudited) - Penjelasan perubahan liabilitas melebihi 20% Explanation of changes to liabilities exceeding 20% - Pemberitahuan RUPSLB Perseroan Notification of Company s EGM - Publikasi pemberitahuan RUPSLB Publication of EGM Notification - Penjelasan pemberitaan terkait rencana akuisisi KP batubara Explanation of news related to planned acquisition of KP coal - Publikasi panggilan RUPSLB Publication of call to EGM - Penyampaian hasil RUPSLB Submission of EGM results - Publikasi keputusan RUPSLB Publication of EGM decisions - Penjelasan keterbukaan informasi terkait penyelesaian proyek pabrik semen baru di Sulawesi Explanation of disclosure of information related to completion of new cement plant in Sulawesi BEI (IDX), Bapepam, KSEI BEI (IDX), Bapepam, KSEI BEI (IDX), Bapepam, KSEI, Surat Kabar Newspaper BEI (IDX), Bapepam, KSEI BEI (IDX), Bapepam, KSEI, Surat Kabar Newspaper BEI (IDX), Bapepam, KSEI BEI (IDX), Bapepam, KSEI BEI (IDX), Bapepam BEI (IDX), Bapepam BEI (IDX), Bapepam, KSEI, Surat Kabar Newspaper BEI (IDX) BEI (IDX), Bapepam, Surat Kabar Newspaper BEI (IDX), Bapepam, KSEI BEI (IDX), Bapepam, KSEI, Surat Kabar Newspaper BEI (IDX), Bapepam BEI (IDX), Bapepam, KSEI BEI (IDX), Bapepam, KSEI, Surat Kabar Newspaper BEI (IDX), Bapepam Bapepam, BEI (IDX), KSEI, Surat Kabar Newspaper Bapepam, BEI (IDX), KSEI Bapepam, BEI (IDX), KSEI, Surat Kabar Newspaper BEI (IDX), Bapepam.

254 252 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Oktober October - Penyampaian materi, penyelenggaraan dan panyampaian hasil Public Expose Submission of materials, organization and submission of results from Public Exposé - Publikasi panggilan RUPSLB kedua Publication of second call to EGM - Penyampaian keputusan RUPSLB kedua Submission of second EGM decisions - Publikasi keputusan RUPSLB kedua Publication of second EGM decisions - Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan triwulan III (Tidak Diaudit) Submission of Company s Consolidated Financial Statement Q III (Unaudited) - Penjelasan kenaikan liabilitas 20% Explanation of 20% increase in liabilities BEI (IDX) Bapepam, BEI (IDX), KSEI Surat Kabar Newspaper Bapepam, BEI (IDX), KSEI Bapepam, BEI (IDX), KSEI, Surat Kabar Newspaper Bapepam, BEI (IDX), KSEI Bapepam, BEI (IDX) Bulan Month Januari January Februari February Maret March Mei May Juni June Juli July September Oktober October November Tabel Siaran Pers: Press Release Table Kegiatan Activity Semen Gresik Berikan Apresiasi Tertinggi pada Mitra Usaha Kecil & Menengah, Gelar UKM AWARD 2010 Semen Gresik Gives Its Highest Appreciation to Small & Medium Business Partners, Holding UKM AWARD 2010 Akselerasi Peningkatan Kinerja Perusahaan Melalui Penciptaan Budaya Inovasi Acceleration of Company Performance Through Creation of Innovative Culture - Pengumuman hasil RUPS-LB EGM results announced - Semen Gresik peduli pendidikan: Pemberian beasiswa untuk Perguruan Tinggi Negeri Se-Indonesia. Semen Gresik cares about education: Providing scholarships for State Universities across Indonesia - Temu pelanggan : SG bukukan laba bersih 2010 sebesar Rp 3,6 triliun. Customer Gathering: SG records net profit in 2010 of Rp 3.6 trillion. Peringatan Hardiknas: SG tebar bantuan Pendidikan dan Kewirausahaan Commemorating National Education Day: SG provides aid for Education and Entrepreneurship - Temu pelanggan: Menjaga loyalitas pelanggan Customer Gathering: Ensuring Customer Loyalty - Kibar Budaya Cinta Betawi 2 : Pecahkan MURI melalui pelibatan pemakai Lokcan. Kibar Culture Love Betawi 2 : Breaks Indonesian Record involving 10,000 people wearing Lokcan batik. - SMGR bagikan dividen dengan pay out ratio 50% SMGR pays dividends with payout ratio of 50% - Khitanan massal terbesar, anak dan 100 tenaga medis. Mass circumcision of 1,160 children by 100 medical staff. - Semen Gresik gelar operasi katarak untuk 50 orang usia lanjut Semen Gresik provides cataract operations for 50 elderly people grup musik Jabar, DKI dan Banten ikuti Kompak Semen Gresik 125 music groups from West Java, Jakarta and Banten join Semen Gresik Kompak penari membuka Semen Gresik Ekspo dancers open Semen Gresik Expo Tingkatkan pengembangan, Koperasi Warga SG launching kantor dan gudang baru di Semarang Increased development, SG Citizens Cooperative launch a new office and warehouse in Semarang - Grup Band Gigi meriahkan puncak perayaan HUT SG ke 54 Gigi music band enlivens SG s 54th anniversary celebrations - Swelagiri SG selenggarakan SGCC XI 2011 Swelagiri SG hold SGCC XI Kuorum tak tercapai, RUPSLB ditunda. Quorum not achieved, EGM postponed SGF lakukan kerjasama penelitian dan pengembangan tanaman jarak pagar. SGF cooperates in research and development of Jatropha plants. - SG selenggarakan takbis keliling, Sholat Iedul Adha dan penyembelihan hewan qurban. SG holds mobile sermons, Idul Adha prayers and buys sacrificial animals. - Membangun sinergi antar mitra binaan, SG gelar outbond bersama. Developing synergy with development partners, SG holds joint outward bound program. - Penandatanganan Mou Penghijauan antara SGF dengan LPPM Universitas terbuka Signing of Re-greening MoU between SGF and LPPM Open University - Mesin Pencacah daun merk Ghilas kreasi SMK Semen Gresik siap bersaing dipasaran Ghilas brand leaf grinding machine created by Semen Gresik High School ready to compete on the market - Peringati Sumpah Pemuda & Hari Pahlawan Semen Gresik beri penghargaan kepada 14 Tokoh Jawa Timur Commemoration of Youth Pledge Day & Heroes Day, Semen Gresik gives awards to 14 Public Figures in East Java Media Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release Siaran Pers Press Release LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

255 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 253 Bulan Month Desember December Kegiatan Activity - Menteri Perindustrian kunjungi Semen Gresik pabrik Tuban Minister of Industry visits Semen Gresik s Tuban plant - Komitmen SG dalam mencerdaskan bangsa melalui program ICT SG is committed to making the nation smarter through its ICT program - PT Semen Gresik (Persero)Tbk. Lakukan tahapan sidang Komisi untuk Penyusunan AMDAL Rencana Pabrik Baru di Rembang PT Semen Gresik (Persero)Tbk holds the trial stage for Commission and Implementation of Planned EIA for the new Rembang plant - Semen Gresik Tingkatkan kapasitas hingga 25,2 juta ton, siap songsong tahun 2012 Semen Gresik increases capacity by 25.2 million tons, ready to greet 2012 Media Siaran Pers Press Release Selain itu, setiap tahun Perseroan menerbitkan laporan tahunan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, yang menyediakan informasi mengenai kinerja Perseroan. Laporan tahunan Perseroan dan informasi lainnya dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan di Kantor Pusat atau Perwakilan Perseroan. Pemegang saham dan masyarakat umum juga dapat memperoleh informasi mengenai p e r ke m b a n g a n Pe rs e ro a n m e l a l u i s i t u s In addition, each year the Company issues its annual report in two languages, Indonesian and English, which presents information related to the Company s performance. The Company s Annual Report and other information may be obtained from the Corporate Secretary at our Head Office or Representative Offices. S h a r e h o l d e r s a n d t h e p u b l i c c a n a l s o f i n d i n f o r m a t i o n r e g a r d i n g t h e Company s developments on our website

256 254 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE OFFICE OF THE CEO Office of the CEO (OOTC) merupakan tim khusus yang bertugas sebagai think tank bagi Direktur Utama yang mencakup 3 (tiga) bidang, yaitu: Visi dan Strategi (Vision & Strategy) Membantu Direktur Utama dalam menetapkan visi dan misi Perseroan serta menyusun strategi dan pengembangan usaha secara menyeluruh. Selama tahun 2011 bidang ini telah menghasilkan: - Review dan penetapan kembali Visi dan Misi Perseroan. - Pemutakhiran Blueprint VISI SGG 2030 dan Rencana Strategis lima tahunan selaras dengan perubahan lingkungan bisnis. - Melakukan analisis dan rekomendasi atas peluang usaha. - Evaluasi isu-isu strategi Perseroan. Peningkatan Kinerja (Performance Improvement) Membantu Direktur Utama dalam menetapkan ukuran pencapaian kinerja sesuai dengan target Perseroan, serta memantau dan merekomendasikan peningkatan kinerja operasional. Selama tahun 2011, aktivitasaktivitas dalam bidang ini meliputi: - Pengembangan inisiatif untuk optimalisasi pendapatan. - Pengembangan inisiatif untuk meningkatkan efisiensi biaya. Langkah-langkah inisiatif untuk perbaikan proses bisnis utama. Proyek-proyek Khusus (Special Project) Membantu Direktur Utama dalam melakukan pengawasan terhadap proyek proyek strategis perusahaan, menyusun ringkasan kemajuan inisiatif/proyek strategis, dan melakukan mitigasi atas risiko-risiko proyek. Selama tahun 2011 bidang ini telah merekomendasikan percepatan pelaksanaan proyek strategis. OOTC senantiasa memastikan arah pengembangan, KPI dan pelaksanaan proyek strategis Perseroan sesuai program-program yang telah dituangkan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Office of the CEO (OOTC) is a special team assigned as the think tank for the President Director and covers 3 (three) areas: Vision & Strategy Setting the vision, mission and strategy for the Company as a whole and developing strategy and business development; during 2011 this resulted in: - Updating the five-year Strategic Plan in accordance with changes to the business environment. - Analyzing and making recommendations on business opportunities. - Evaluating the Company s strategic issues. Performance Improvement Setting measurements for performance achievements in accordance with the Company s targets, monitoring and making recommendations on improvements to operational performance. During 2011, these activities included: - Developing initiatives to optimize revenue. - Developing initiatives to improve cost efficiencies. - Initiatives to improve the main business process. Special Projects Supervise the company s strategic projects, develop summaries on the progress of initiatives / strategic projects, and mitigate project risks. During 2011, recommendations were made to accelerate implementation of strategic projects. OOTC always ensures development directions, KPI and the implementation of the company s strategic projects are in accordance with the programs contained within the Company s Work Plan and Budget. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN LITIGATION Perseroan dan entitas anak menghadapi tuntutantuntutan hukum sebagai berikut: a. Pada tanggal 24 Oktober 2008, SP mengajukan gugatan No. 99/Pdt.G/2008 PN.PDG terhadap PT Berkala International (PT BI) di Pengadilan Negeri (PN) Padang akibat kegagalan PT BI untuk memenuhi kewajibannya menyerahkan batubara pada tahun 2008 sesuai dengan perjanjian jual beli antara SP dan PT BI. Dalam gugatannya, SP juga menyampaikan permohonan untuk membatalkan perjanjian jual beli batubara tersebut kepada PN Padang. Berkenaan dengan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang telah diterbitkan dan diakseptasi oleh Bank Mandiri (Bank Penerbit) sehubungan dengan perjanjian jual beli, SP telah mengajukan permohonan The Company and its subsidiaries are involved in the following legal cases: a. On October 24, 2008, SP filed a lawsuit No. 99/Pdt.G/2008 PN.PDG against PT Berkala International (PT BI) in the District Court (PN) Padang for the failure of PT BI to deliver coal in 2008 as agreed in a sales and purchase agreement between SP and PT BI. In its lawsuit, SP also appealed for the cancellation of the sales and purchase agreement. In relation to the domestic Letter of Credit (SKBDN) issued and accepted by Bank Mandiri (Issuing Bank) for the purpose of the sales and purchase agreement, SP has requested to PN Padang to issue an injunction LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

257 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 255 kepada PN Padang untuk melarang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), PT BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia (selaku beneficiary), PT Maybank Indocorp (selaku bank koresponden) (Maybank) untuk mencairkan/ mengklaim/ mengakseptasi/ mendebit rekening milik SP pada Bank Mandiri hingga keputusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap. Sejak tahun 2008, SP telah mencadangkan di dalam laporan keuangan konsolidasian potensi kerugian (Catatan 23) yang mungkin timbul dari akseptasi SKBDN oleh Bank Mandiri sejumlah Rp to prevent PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), pt BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia (as beneficiary), PT Maybank Indocorp (as correspondent bank) (Maybank) or any parties or their representatives to liquidate/claim/accept/debit SP s account at Bank Mandiri until the final decision on this case has been issued. Since 2008, SP has provided a provision for possible losses (Note 23) in the consolidated financial statements, for possible losses which may arise from the acceptance of the domestic letter of credit (SKBDN) by Bank Mandiri in the amount of Rp23,760,000. Pada tanggal 17 April 2009, PN Padang mengeluarkan Putusan yang mengabulkan permohonan provisi dan gugatan SP sebagai berikut: - Melarang kepada PT BI, Bank Mandiri, PT Eksplorasi Mantap Indonesia, Maybank Indocorp atau pihak manapun juga maupun kuasa-kuasanya untuk mencairkan/ mengklaim/mengakseptasi/mendebit rekening milik SP ataupun rekening lainnya yang ada pada Bank Mandiri, atas dasar adanya pengajuan SKBDN sampai dengan putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap. - Membatalkan Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya. - Menyatakan batal SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya. Selanjutnya atas putusan PN Padang tersebut, Bank Mandiri dan Maybank mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Barat sehubungan dengan keputusan PN Padang tanggal 17 April Pada tanggal 27 Januari 2010 telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Barat yang menguatkan putusan PN Padang. Pada tahun 2009 SP dengan niat baik sudah menempatkan dana pada Bank Mandiri senilai Rp yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kepada Bank Mandiri, jika ada, tergantung pada penyelesaian akhir atas permasalahan tersebut. Pada tanggal 24 Juni 2010 SP telah menerima relass dari PN Padang yang memberitahukan bahwa telah dilakukannya kasasi oleh Bank Mandiri ke Mahkamah Agung. Atas memori kasasi tersebut, pada tanggal 8 Juli 2010 SP mengajukan kontra memori kasasi. Pada tanggal 20 Mei 2011 Mahkamah Agung RI mengeluarkan putusan No. 217 K/Pdt/2011 On April 17, 2009, PN Padang issued its decision in favor of SP as follows: - Forbids PT BI, Bank Mandiri, PT Eksplorasi Mantap Indonesia, Maybank Indocorp or any party whatsoever as well as their attorneys to withdraw/claim/accept/debit SP s account or other accounts of SP in Bank Mandiri, on the basis of submission of LC until this case have permanent legal standing. - Terminate the coal sales and purchase agreement between SP and PT BI and all its legal consequences. - Declare null SKBDN issued to the coal sale and purchase agreement between SP and PT BI, and all its legal consequences. Bank Mandiri and Maybank filed an appeal to the High Court of West Sumatera in relation to PN Padang s April 17, 2009 decision. On January 27, 2010, the High Court of West Sumatera issued a decision which confirming PN Padang s decision. In 2009 SP placed funds in good faith in Bank Mandiri amounting to Rp30,000,000 to provide funds required for settlement of amounts due to Bank Mandiri involving this matter, if any, depending on the final resolution of this case. On June 24, 2010, SP received the release from PN Padang stating that Bank Mandiri has filed its appeal to the Supreme Court. To counter the appeal from Bank Mandiri on July 8, 2010, SP filed its contra memory. On May 20, 2011 the Supreme Court issued a decision No. 217 K/Pdt/2011 which reinforce.

258 256 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE yang amar putusannya menguatkan putusan PN Padang dan diterima SP pada tanggal 10 Nopember Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Bank Mandiri belum memberikan jawaban formal apakah akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi tersebut. Dengan dikeluarkannya putusan kasasi tersebut maka perkara telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap (inkracht). SP saat ini sedang dalam proses pencairan dana tersebut. b. Pada tanggal 23 Januari 2009, Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang (PTUN Semarang). Pihakpihak yang digugat adalah Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Kabupaten Pati sebagai Tergugat dan Perseroan sebagai Tergugat II Intervensi. Inti dari gugatan tersebut adalah keberatan atas keluarnya Keputusan Kepala KP2T No.540/052/2008 tanggal 5 Nopember 2008 tentang Izin Pertambangan Daerah Eksplorasi Bahan Galian Golongan C Batu Kapur Atas Nama Perseroan. Dalam gugatannya WALHI mengemukakan bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan peraturan lingkungan hidup karena dikeluarkan sebelum adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Selain itu, Kawasan Kars Sukolilo sebagai obyek kawasan izin pertambangan daerah atas nama Perseroan termasuk Kawasan Lindung dimana dalam kawasan tersebut tidak boleh ada kegiatan pertambangan. Pada tanggal 6 Agustus 2009, PTUN Semarang memutus perkara tersebut dengan memenangkan pihak WALHI berdasarkan putusan No. 04/G/2009/PTUN.SMG tanggal 6 Agustus Pada tanggal 14 Agustus 2009, Kepala KP2T Kabupaten Pati dan Perseroan melakukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya (PTTUN Surabaya). Dalam memori banding, Kepala KP2T Kabupaten Pati dan Perseroan mengajukan keberatan atau penolakan atas putusan PTUN Semarang dengan pendapat bahwa Keputusan Kepala KP2T tidak melanggar peraturan lingkungan hidup. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006, kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL adalah kegiatan eksploitasi bahan galian golongan C. Sedangkan izin tersebut adalah izin kegiatan eksplorasi yang tidak memerlukan studi AMDAL karena merupakan rangkaian kegiatan survei dan studi pendahuluan sebelum dilakukan kegiatan eksploitasi. a decision from District Court of Padang, and those decision had been received by SP on November 10, Up to completion date of these consolidated financial statements, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has not formally responded as to whether file a Judicial Review (PK) on such decision. Following the Supreme Court decision, this case had a final and binding resolution (inkracht). SP is currently in the process to release the restrictions of the funds. b. On January 23, 2009, Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (The Indonesian Forum for the Environment, WALHI) filed a lawsuit with the Semarang State Administration Court (PTUN Semarang) against the Head of Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KP2T) of Pati Regency as Defendant and SP as an Intervenor Second Defendant. The main reason for the lawsuit was WALHI s objection on the issuance of the decree of the Head of KP2T No: 540/052/2008 dated November 5, 2008 involving Region Mining License for Exploration of Mining of Group C Material - Limestone for the Company. WALHI believes that this decree violates environmental regulations since it was issued prior to the preparation of an environment impact analysis (AMDAL). In addition, the Sukolilo Karst Area, which is area involving the mining license, is part of a Protected Area where no mining activities are allowed. On August 6, 2009, PTUN Semarang issued a decision in favor of WALHI No. 04/G/2009/ PTUN.SMG dated August 6, On August 14, 2009, the Head of KP2T of Pati Regency and the Company filed an appeal to the Surabaya State Administration High Court (PTTUN Surabaya). In their memorandum of appeal, the Head of KP2PT and the Company rejected the decision of ptun Semarang since they believed that the decree of the Head of KP2T does not violate environmental regulations. Based on the Decree of Ministry of Environment No. 11 Year 2006, the activity requiring the completion of an AMDAL involves exploitation activity for mining group C material. However, the license issued for exploration does not require an AMDAL as it represents survey and preliminary study prior to the conduct of any exploitation activity. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

259 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 257 Selain itu, kegiatan pertambangan di Kawasan Kars Sukolilo atas nama Perseroan sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah Kabupaten Pati yang menyatakan bahwa Kawasan Kars Sukolilo termasuk kawasan pertambangan golongan C. Hal ini diperkuat dengan adanya Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 128 Tahun 2008 yang membagi Kawasan Kars Sukolilo menjadi dua yakni Kawasan Lindung dan Kawasan Ekonomis, dimana kawasan eksplorasi Perseroan tidak termasuk Kawasan Lindung dan dapat dimanfaatkan oleh Perseroan Pada tanggal 23 Nopember 2009 PTTUN Surabaya telah mengeluarkan Putusan No.138/B/2009/PT.TUN.SBY yang pada intinya memenangkan Perseroan dengan membatalkan Putusan PTUN Semarang No. 04/G/2009/ PTUN.SMG tanggal 6 Agustus Pada tanggal 4 Januari 2010, WALHI mengajukan memori kasasi ke Mahkamah Agung. Kepala KP2T dan Perseroan telah mengajukan kontra memori kasasi pada tanggal 1 Pebruari Selanjutnya pada tanggal 27 Mei 2010 Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan No. 103 K/ TUN/2010 yang membatalkan putusan PTTUN Surabaya. Pada tanggal 26 Mei 2011, Perseroan telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) melalui PTUN Semarang. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, MA belum menerbitkan keputusan atas Peninjauan Kembali tersebut. c. Pada tahun 1954, Perseroan membeli tanah seluas Ha di Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kab. Gresik kepada H. Mardjuki. Pada tahun 1977, H. Yusuf sebagai ahli waris H Mardjuki menjual sebagian tanah tersebut seluas m2 kepada H. Ashari. Pada tahun 1978 H. Yusuf menggugat Perseroan sampai ditingkat Mahkamah Agung (PK) yang dimenangkan oleh Perseroan, namun tanah tersebut masih dikuasai oleh H. Yusuf. Untuk pengosongan tanah tersebut pada tanggal 24 Juli 1984 Perseroan menggugat H. Yusuf, H Ashari dan Husen ke Pengadilan Negeri Gresik ( PN Gresik ) dengan putusan No.017/ Pdt.G/1984/Pn.Gs dimenangkan oleh Perseroan. Pada tingkat Pengadilan Tinggi dengan Perkara No.612/Pdt/1985/PT.Sby, Perseroan dinyatakan kalah, namun ditingkat Mahkamah Agung Perseroan dinyatakan menang. Pada tahun 1993 H. Ashari mengajukan gugatan kembali di PN Gresik dengan Perkara No.35/ Pdt.G/1993/PN.GS dan di Pengadilan Tinggi Surabaya dengan perkara No.1062/PDT/1994/ In addition, mining activity in Sukolilo Karst Area is in accordance with the Urban Land use Plan of the Pati Regency which categorizes the Sukolilo Karst Area as part of a group C materials mining area. These reasons are also supported by the Governor of Central Java Regulation No. 128 Year 2008 which divides Karst areas into Protected Areas and Economic Areas and the Company s exploration area is not included in the Protected Areas and can be benefited by the Company. On November 23, 2009 PTTUN Surabaya issued a decision No. 138/B/2009/PT.TUN. SBY in favor of the Company in essence rejected decision issued by PTUN Semarang No. 04/G/2009/PTUN.SMG dated August 6, On January 4, 2010, WALHI filed a memorandum of cessation to the Supreme Court. The Head of KP2T and the Company filed a counter memorandum of cessation on February 1, 2010 to the Supreme Court. Then, on May 27, 2010 the Supreme Court has issued decision No.103 K/TUN/2010 who cancels the decision of PTTUN Surabaya. On May 26, 2011, The Company filed a Judicial Review on the decision of Supreme Court through the PTUN Semarang. As of the date of completion of these consolidated financial statements, the Supreme Court has not ruled on the Judicial Review. c. In 1954, the Company purchased land of 2,876 hectares, in Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik Kab. Gresik to H. Mardjuki. In 1977 H. Yusuf as an heir of H. Mardjuki sold part of the land area of 2,500 m2 to H. Ashari. In 1978 H. Yusuf filed a lawsuit against the Company until the Supreme Court level (PK), which was won by the Company, but the land is still occupied by H. Yusuf. To vacant the land, on July 24, 1984 the Company filed a lawsuit against H. Yusuf, H. Ashari and Husen to the District Court of Gresik ( PN Gresik ) with the decision No.017/Pdt.G/1984/Pn.Gs, which was won by the Company. At the High Court with Case No. 612/Pdt/1985/PT.Sby the Company lost the case, but at the Supreme Court level, the Company won the case. In 1993 H. Ashari filed another lawsuit in PN Gresik with Case No. 35/Pdt.G/1993/PN.GS and in the High Court of Surabaya with Case No.1062/PDT/1994/PT.SBY, in which then the.

260 258 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE PT.SBY, yang mana Perseroan dinyatakan menang dengan pertimbangan putusan NE BIS IN IDEM. H. Ashari tidak mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Berdasarkan Surat dari Mahkamah Agung No. KMA/ 738/VIII/1994 tanggal 6 Agustus 1994 pada tanggal 24 April 1995 dilaksanakan eksekusi atas tanah sengketa tetapi gagal karena H. Ashari akan mengosongkan secara sukarela sampai dengan tanggal 18 Agustus Sebelum pelaksanaan eksekusi lanjutan pada tanggal 18 Agustus 1995 jatuh tempo pihak Sekretaris Bidang IV - Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilisasi Nasional Daerah Jawa Timur ( Bakorstanasda Jatim ) mendamaikan pelaksanaan eksekusi tersebut yang kemudian dibuat Akta Kesepakatan Bersama No. 1 antara Perseroan dengan H. Ashari yang dibuat di hadapan Djamilah Nahdi, S.H. Notaris di Gresik pada tanggal 1 Desember Berdasarkan penetapan perkara No. 17/ Pdt.G/1984/PN.Gs. tanggal 1 Februari 1996 telah dilaksanakan eksekusi secara sukarela untuk tanah yang dikuasai H. Yusuf dan Husen serta menunda pelaksanaan eksekusi terhadap tanah yang dikuasai H. Ashari. Pada tanggal 14 September 2000 H. Ashari ingkar janji dan melakukan gugatan kembali kepada Perseroan di PN Gresik No. 35/ Pdt.G/2000/PN.GS. Di tingkat ini Perseroan dikalahkan. Perseroan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya dengan No. 23/ PDT/2002/PT.SBY dan Perseroan dinyatakan menang (pertimbangan putusannya adalah NE BIS IN IDEM ). Kemudian ditingkat Mahkamah Agung Perseroan juga dinyatakan menang. Pada tanggal 22 Pebruari 2006 Perseroan mengajukan eksekusi lanjutan kepada PN Gresik atas tanah m2 yang ditempati oleh ahli waris H. Ashari (H. Ashari telah meninggal dunia) yang eksekusinya telah dilakukan oleh PN Gresik pada tanggal 28 Pebruari Atas eksekusi tersebut H. Slamet (anak H. Ashari) telah mengajukan Peninjauan Kembali atas putusan MA No K/Pdt/2004 tanggal 23 Pebruari 2006 dengan register perkara No. 355 PK/Pdt/2008, dengan tetap memenangkan Perseroan. Pada tahun 2008, H. Slamet juga mengajukan gugatan kembali di PN Gresik, kemudian H. Slamet mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Pada 2 Maret 2009 Perseroan menang ditingkat banding dan H. Slamet mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Atas kasasi tersebut, pada tanggal 20 Oktober 2010, Mahkamah Agung dengan putusan No K/ Pdt/2009 memenangkan H. Slamet. Company was won by with consideration of the decision of "NE BIS IN IDEM". No appeal filed by H. Ashari to the Supreme Court. Based on the letter from the Supreme Court No. KMA / 738/VIII/1994 dated August 6, 1994 on April 24, 1995 was carried out the execution of the disputed land but failed due to H. Ashari requested to voluntarily vacant the land until August 18, Prior to expiry date of continued execution on August 18, 1995, the Secretary IV - Coordination Agency for Strengthening Aid to the National Stabilization - East Java Region ("Bakorstanasda Jatim") to reconcile the implementation of the executions, which then made the Deed of Agreement No. 1 between the Company and H. Ashari made before Djamilah Nahdi, SH Notary in Gresik on December 1, Based on the decision of case No. 17/ Pdt.G/1984/PN.Gs. February 1, 1996, a voluntarily vacantion of the land has been carried out by H. Yusuf and Husen and postpone the execution of the land held by H. Ashari. On September 14, 2000 H. Ashari denied his promise and filed a lawsuit against the Company in PN Gresik with Case No. 35/Pdt.G/2000/PN.GS. At this level the Company was lost. The Company filed an appeal to the High Court of Surabaya with No. 23/PDT/2002/PT.SBY and the Company otherwise win (considering its verdict is "NE BIS IN IDEM"). Then the Supreme Court level, the Company also won the case. On February 22, 2006 the Company submitted to the PN Gresik continued execution over 2,500 m2 of land occupied by the heirs of H. Ashari (H. Ashari had died) that this execution had been carried out by PN Gresik on February 28, By the executions H. Slamet (son of H. Ashari) has filed a judicial review on the decision of the Supreme Court No K/Pdt/2004 dated February 23, 2006 with registration No. 355 PK/Pdt/2008, while still winning by the Company. In 2008, H. Slamet also filed a lawsuit against the Company in PN Gresik, then H. Slamet appealed to the High Court. On March 2, 2009 the Company won at the appeal and H. Slamet filed an appeal to the Supreme Court. On October 20, 2010, the Supreme Court with decision No K/Pdt/2009 won by H. Slamet. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

261 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 259 Pada tanggal 12 April 2011, Perseroan telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) melalui PN Gresik. Belum ada keputusan Peninjauan Kembali sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini. Perseroan dan entitas anak tidak membentuk penyisihan atas tuntutan-tuntutan hukum di atas terhadap Perseroan dan entitas anak kecuali hal yang berhubungan dengan perjanjian jual beli dengan PT Berkala International, karena Perseroan dan entitas anak berkeyakinan bahwa hasil akhir dari tuntutan-tuntutan hukum tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak. On April 12, 2011, the Company filed a Judicial Review on the decision of Supreme Court through PN Gresik. The Supreme Court has not ruled on the Judicial Review as of the date of completion of these consolidated financial statements. The Company and its subsidiaries have not recognized any liability in relation to the above mentioned lawsuits against the Company and its subsidiaries except in respect of the matter involving the sales agreement with PT Berkala International, as the Company and its subsidiaries believe that the final outcome of the other lawsuits will not have a significant impact on the Company s and its subsidiaries consolidated financial position..

262 260 Program Kemitraaan (PK) partnership program (pg) P.263 Tahun 2011 Perseroan salurkan dana PK total sejumlah Rp128,6 miliar, jumlah Mitra Binaan naik 29,8% menjadi unit. In 2011 the Company allocated Partnership Program funding of Rp128.6 billion, the number of Guided Partners rose 29.8% to 18,027 units. Program Bina Lingkungan (BL) Community Stewardship Program (CS) P.264 Tahun 2011 Perseroan salurkan dana BL sebesar Rp51,8 miliar untuk 8 bidang kegiatan. In 2011, the Company allocated funding of Rp51.8 billion for 8 types of community activities. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

263 Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS social responsibility and environment program Tahun 2011 Perseroan salurkan dana TJSL sebesar Rp40,4 miliar untuk pelaksanaan berbagai bidang pengembangan kemasyarakatan dan pelestarian lingkungan. In 2011, the Company allocated CS funds of Rp40.4 billion for various types of community development and environmental conservation. P LAPORAN tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility Report.

264 262 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Melalui upaya peningkatkan pendidikan, pelatihan dan pelestarian alam, Perseroan berupaya membantu memutus mata rantai kemiskinan dan ketertinggalan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan Through further improving education, training and environmental conservation, the Company is attempting to break the cycle of poverty and under development as well as preserving the environment. Tujuan Perseroan berkomitmen untuk turut mensejahterakan kehidupan masyarakat sekitar sekaligus memelihara lingkungan sebagaimana tertuang dalam misi Perusahaan Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders) melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat sekitar merupakan bagian dari perusahaan sehingga menjadi kewajiban Perseroan untuk terus berkembang bersama masyarakat sekitarnya. Dengan semakin berkembangnya Perseroan, maka akan membawa dampak positif kepada masyarakat sekitar, antara lain berupa: Bagian keuntungan yang dialokasikan untuk program tanggung jawab sosial dan lingkungan semakin meningkat. Meningkatnya aktifitas ekonomi di sekitar perusahaan. Bagi Perseroan, suksesnya penerapan kebijakan triple bottom lines, yang menyelaraskan pengembangan ketiga aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan ukuran keberhasilan pengembangan perusahaan secara berkelanjutan. Sebagai salah satu implementasi di bidang lingkungan, Perseroan mengembangkan konsep Green Productivity yang berorientasi pada kesejahteraan keluarga dan lingkungan sebagai dasar dari upaya penyelamatan lingkungan. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosial, Perseroan berupaya mengoptimalkan hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar serta bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Massa dan lain-lain melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dirancang dengan seksama. Pelibatan seluruh stakeholders dimaksudkan agar program yang dilaksanakan tepat guna dan menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat serta membuat masyarakat sekitar turut terlibat menjadi pelaku program. Sasaran Strategis Perseroan menetapkan sasaran strategis pelaksanaan kegiatan CSR yang mencakup: Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat. Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh dan berdaya saing, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan yang profesional. Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, baik terkait atau tidak terkait dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran dana dan pembinaan berkesinambungan, dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika. Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Aims The Company is committed to contributing to the welfare of the community while at the same time preserving the environment, as stated in the Company s mission Develop our commitment to improve the welfare of our stakeholders through socioeconomic empowerment of the community. Local communities are part of the company and are thus the Company s responsibility to develop alongside the local community. As the Company continues to expand, it will have a positive effect on the local communities, including: The allocation from the profits for Social and Environmental Responsibility Programs (SERP) and the environment will also increase; Economic activity will increase around the company s locale. For the Company, its success is in the application of the triple bottom line policy, which calls for harmonized development of three aspects, i.e. economic, social and environmental, and is a measure of the success of its sustainable development. As one way of supporting the surrounding environment, the Company has developed the concept of Green Productivity, which is orientated toward family welfare and the environment as the basis for efforts to conserve the environment. In carrying out its social responsibility, the Company attempts to optimize the reciprocal relationship with the local community as well as cooperating with various institutions such as the Government, NGOs, Mass Organizations and others through its well designed Partnership and Community Stewardship Program. The involvement of all stakeholders is intended to ensure that the program is implemented effectively and touches the heart of the community, as well as involving the community as program implementers. Strategic Targets The Company has set a strategic goal that the implementation of its CSR activities should include: Creating a harmonious relationship between the company and the community. Assisting with the growth and development of small businesses and cooperatives, which are independent, resilient and competitive, and able to increase employment through professional management. Develop a pattern of small business and cooperative development, whether related or unrelated to the Company s business, through the distribution of funds and sustainable development, highlighting the aspects of equality, independence, professionalism and ethics. Maintain environmental conservation, while assisting in the improvement of community life, including education, health and welfare. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

265 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 263 Perseroan telah menetapkan parameter efektivitas pelaksanaan keempat langkah strategis tersebut, yakni: selaras dengan visi dan misi perusahaan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, memperbaiki dan meningkatkan Corporate Image dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Perseroan melaksanakan kegiatan CSR yang mencakup pelaksanaan tanggung jawab terhadap komunitas sekitar, konsumen, mitra kerja, karyawan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Pelaksanaan Kegiatan Tanggung Jawab Terhadap Komunitas Sekitar Ditempuh melalui implemantasi program pemberian bantuan dan pengembangan komunitas (community development), yakni Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai wahana bagi munculnya rasa saling percaya antara Perseroan dengan masyarakat. Program pengembangan komunitas Perseroan difokuskan pada tiga bidang utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pada tahun 2011, Perseroan telah menyalurkan dana bagi kegiatan PKBL dan TJSL sebesar total Rp220,8 miliar, dengan rincian: Program Bina Lingkungan sebesar Rp51,8 miliar. Program Kemitraan sebesar Rp128,6 miliar, terdiri dari Rp104,7 miliar disalurkan sebagai pinjaman lunak untuk pemberdayaan potensi usaha masyarakat dan Rp23,9 miliar, disalurkan dalam bentuk pelatihan dan promosi bagi para mitra binaan. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebesar Rp40,4 miliar. Secara keseluruhan total dana penyaluran ini naik sebesar 50,5% dari penyaluran dana di tahun Efektifitas penyaluran dana PKBL Perseroan pada tahun 2011 mencapai 82,3% dan tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman mencapai 65,0%. Kegiatan Program Kemitraan difokuskan pada pelaksanaan tanggung jawab di bidang ekonomi, sedang kegiatan Bina Lingkungan difokuskan pada pelaksanaan tanggung jawab bidang sosial dan lingkungan. Bidang Ekonomi Untuk Bidang Ekonomi kegiatan difokuskan pada pengembangan pola pendampingan yang dilakukan melalui penyaluran, pembinaan manajerial yang berkesinambungan dan mempromosikan produkproduk mitra melalui pameran di dalam dan di luar negeri, dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, professional dan etika. Prinsip dasar yang menopang pola pendampingan Perseroan adalah pemantapan Tridaya, yakni daya tahan, daya tarik dan daya saing dari kekuatan ekonomi komunitas. Ciri utama pendampingan Perseroan pada kekuatan ekonomi lokal dititik The Company has set effective parameters for four strategic steps, which are: being in tune with the company s vision and mission, improving community welfare, improving environmental quality, improving and enhancing the Corporate Image and providing added value for stakeholders. The Company carries out its CSR activities, which include implementation of its responsibilities to the surrounding communities, consumers, work partners, employees and its environmental responsibility. Implementation of Social Responsibility Activities for the Surrounding Communities Pursued through the implementation of aid programs and community development, the Partnership and Community Stewardship Program (PCSP) is implemented on an ongoing basis as a vehicle for the development of mutual trust between the Company and the local community. The Company s community development program is focused on three main areas: economy, social and environmental. In 2011, the Company channeled funds for PCSP and SERP amounting to a total of Rp220.8 billion, with the following details: Community Stewardship program Rp51.8 billion. Partnership Program Rp128.6 billion, consisting of Rp104.7 billion disbursed as soft loans to empower potential community business and Rp23.9 billion distributed in the form of training and promotion for development partners. Social and Environmental Responsibility Program Rp40.4 billion. Overall, funding disbursed for these purposes rose 50.5% from funding in The effectiveness of the funding for PCSP in 2011 reached 82.3% and collectability on loan repayments reached 65.0%. The Company s activities in the Partnership Program were focused on implementing responsibility in the economic field, while Community Stewardship was focused on the implementation of social and environmental responsibility. Economic Development Economic development activities focused on patterns of assistance through funding, ongoing managerial coaching and promoting partners products through domestic and overseas exhibitions, highlighting aspects of equality, independence, professionalism and ethics. The basic principle underpinning the Company s pattern of guidance is to strengthen Tridaya, an acronym from the Indonesian words for durability, attractiveness and competitiveness, of the community s economic strength. The main features.

266 264 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Titik berat pelaksanaan CSR Perseroan bidang ekonomi adalah endogenous development. The emphasis of the Company s CSR economics program is endogenous development. beratkan pada endogenous development yakni menggunakan potensi sumber daya manusia, institusional dan fisik setempat untuk mencapai kemandirian. Total biaya yang disalurkan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp128,62 miliar, seperti dijelaskan diatas. Beberapa kegiatan yang dilakukan dengan pola seperti tersebut diatas pada tahun 2011 antara lain: pengembangan peternakan sapi, penyelenggaraan diklat perakitan komputer, pelatihan wirausaha muda kokoh, pelatihan wirausaha rumah perempuan kokoh, pelatihan wirausaha bagi pondok pesantren, serta pengembangan budi daya jamur tiram. Berbagai kegiatan tersebut memberikan dampak yang signifikan dalam penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebagai berikut: Jumlah mitra binaan meningkat 29,8% dari unit menjadi unit Jumlahtenaga kerja yang terserap oleh mitra binaan meningkat 23,2% dari orang menjadi orang Omzet mitra binaan naik 32% dari Rp807,5 miliar menjadi Rp1,07 triliun. Bidang Sosial Bertujuan untuk menciptakan positive emotional relation dengan komunitas secara berkesinambungan. Area aktivitas community development Perseroan dalam bidang sosial yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Bina Lingkungan mencakup, penyediaan sarana umum, keagamaan, pendidikan, kesehatan, seni budaya, tanggap darurat bencana dan olah raga, pelestarian alam. Penyediaan Sarana Umum Bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas hidup masyarakat dan jembatan bagi tercapainya upaya pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: pembangunan atau rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 30 unit rumah fakir miskin, pembuatan poliklinik desa, pembuatan sumur bor, pembuatan dan perbaikan sekolah sekolah dan perbaikan fasilitas umum lainnya, dengan total bantuan Perseroan yang disalurkan adalah sebesar Rp7,1 miliar. Keagamaan Perseroan berkontribusi dalam pembangunan moralitas masyarakat dan karakter bangsa (character building) melalui pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan renovasi dan pembangunan sarana ibadah, Blanggur Ramadhan, perayaan hari besar keagamaan, santunan anak yatim piatu dan pembinaan kelompok kelompok keagamaan serta pembinaan guru guru agama, dengan total dana yang disalurkan mencapai Rp 12,1 miliar. Pendidikan Kepedulian Perseroan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM direalisasikan melalui pelaksanaan kegiatan, meliputi: bantuan of the Company s guidance to strengthen the local economy is focused on endogenous development, which is the use of human resource potential, and local institutions and physical places to achieve independence. Total funds disbursed in 2011 amounted to Rp billion, as explained above. Several activities that took place with the above pattern in 2011 include: development of cattle farming, computer education and training, strong young entrepreneurial training, women s home entrepreneurial training, entrepreneurial training for boarding schools, as well as the development of oyster mushroom cultivation. These various activities had a significant impact on employment levels in comparison to previous years, as follows: Number of development partners increased 29.8% from 13,884 to 18,027 Employment absorbed by development partners rose 23.2% from 23,083 people to 28,439 people Turnover of development partners rose 32% from Rp807.5 billion to Rp1.07 trillion. Social Development Aiming to create an ongoing positive emotional relationship with the community. The Company s activity areas for social community development have taken place in the form of the Community Stewardship Program and cover providing public, religious, educational, health, and cultural facilities, emergency disaster response, sports and conservation. Provision of Public Facilities Aiming to improve accessibility, life quality for the community and a bridge to achieve community empowerment. Activities implemented include: building or rehabilitating uninhabitable housing belonging to 30 poor families, building a village health clinic, drilling wells, building and repairing schools and other public facilities, with total aid disbursed by the Company amounting to Rp7.1 billion. Religion The Company contributes to the development of community morals and character building through implementing activities that give aid for renovation and building of places of worship, Blanggur Ramadhan, celebration of major religious holidays, allowances for orphans and development of religious groups and religious teachers, with total funding disbursed amounting to Rp12.1 billion. Education The Company cares about improving the quality of Human Resources and undertook some related activities, including: scholarships LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

267 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 265 bea siswa mulai sekolah dasar hingga Perguruan tinggi, peralatan peraga, seminar, Kuliah Kerja Nyata mahasiswa, kursus/latihan keterampilan, Program Pendampingan Siswa, pengenalan Teknologi Informatika kepada Guru dan siswa di desa pinggiran, pembangunan sarana pendidikan dan peningkatan mutu pendidik. Total penyaluran dana bidang pendidikan mencapai Rp31,4 miliar. Kesehatan Bantuan untuk peningkatan kesehatan masyarakat meliputi: pengadaan peralatan untuk poliklinik desa, pengobatan gratis, kegiatan donor darah, dan penanggulangan demam berdarah. Perseroan juga melaksanakan program ketahanan pangan melalui pasar murah sembako yang akan dilaksanakan secara berkesinambungan, pembuatan pupuk bokashi dan pembuatan pakan ternak. Total realisasi bantuan kesehatan pada tahun 2011 adalah Rp6,1 miliar. Tanggap Darurat Bencana Berbagai aktivitas tanggap darurat bencana yang dilaksanakan Perseroan selama tahun 2011 diantaranya adalah pemberian bantuan bencana longsor di Wasior Irian Jaya, Kepulauan Mentawai Sumbar, bantuan bagi korban erupsi gunung Merapi di Jateng, korban Lapindo dan korban letusan gunung Bromo di Jatim dengan total realisasi bantuan sebesar Rp2,0 miliar. starting from elementary school to university, provision of visual aid equipment, seminars, work placement for university students, skills training, Student Assistance Program, Information Technology introduction program for teachers and students in remote villages, building education facilities and improving education quality. Total funds disbursed for education reached Rp31.4 billion. Health Aid to improve community health included: providing equipment for the village health clinic, free medicine, blood donor activities, and prevention of dengue fever. The Company also implemented a food security program through a basic foods bazaar that will be ongoing, making bokashi fertilizer and manufacture of animal feed. Total funds disbursed for health issues in 2011 amounted to Rp6.1 billion. Emergency Disaster Response The Company implemented various emergency disaster response activities in 2011, including providing aid for the victims of the landslide in Wasior Irian Jaya, Mentawi Islands, West Sumatera, victims of the Merapi volcanic eruption in Central Java, victims of Lapindo and victims of the Bromo volcanic eruption in East Java. Total funding amounted to Rp.2.0 billion..

268 266 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE Pelestarian Alam Sebagai bentuk kepedulian Perseroan dalam menjaga kelestarian alam termasuk dalam rangka menanggapi isu pemanasan global, maka Perseroan melaksanakan program penghijauan melalui penanaman pohon baik yang bersifat produktif maupun non produktif, sejumlah pohon. Untuk tahun 2011, biaya yang telah dikeluarkan untuk program penghijauan dalam rangka pelaksanaan Bina Lingkungan tersebut adalah sebesar Rp15,0 miliar. Atas berbagai upaya pelaksanaan kegiatan CSR dalam menunjukkan komitmen terhadap masyarakat maupun lingkungan sekitar, pada tahun 2011 Perseroan menerima berbagai penghargaan yaitu: Indonesia Green Award 2011 dari majalah Bisnis & CSR. Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup. Perusahaan pendukung penghijauan kanan kiri ruas jalan di Propinsi Jatim dari Gubernur Jatim. Anugerah Peduli Pendidikan (APP) kategori Perusahaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penghargaan ISRA (Indonesia Sustainability Reporting Award) untuk kategori indisutri yang berwawasan lingkungan oleh NCSR (National Center for Sustainability Reporting). Bidang Lingkungan Tujuan program Tanggung Jawab Sosial Perseroan dalam bidang lingkungan adalah menunjang pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup. Perseroan sangat menyadari bahwa pencapaian kinerja ekonomi dan sosial tidak akan efektif tanpa didukung oleh kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan. Oleh karenanya, Perseroan telah berinisiatif memadukan berbagai fungsi pelestarian lingkungan hidup yang terintegrasi dalam kebijakan Perseroan yaitu penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Total dana yang dikeluarkan untuk membiayai berbagai kegiatan di bidang lingkungan ini mencapai Rp14,2 miliar. (Lihat uraian lengkapnya pada sub-bab Pengelolaan Lingkungan Hidup, hal 94) Peningkatan Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Melanjutkan program tahun sebelumnya, guna lebih mendalami sistem pengelolaan program Corporate Social Responsibility (CSR), Perseroan menugaskan beberapa karyawan terkait pelaksanaan kegiatan CSR untuk mengikuti program pelatihan CSR Implementation (ISO 26000) & Reporting yang diselenggarakan oleh SGS Jakarta. Melalui kepersertaan tersebut, pelaksana program CSR Perseroan diharapkan memiliki pemahaman yang sama tentang pengertian CSR, regulasi, implementasi dan pelaporan CSR. Conservation As a reflection of the Company s care for the environment, including the issue of global warming, the Company has implemented re-greening programs by planting a total of 223,199 productive and non-productive trees. In 2011, the cost of this re-greening program as part of the Community Stewardship Program amounted to Rp15.0 billion. For the various efforts to implement CSR and demonstrate its commitment to the community and to the surrounding environment, in 2011 the Company received various awards, including: Indonesia Green Award 2011 from Bisnis & CSR Magazine Proper Hijau grade from the Environment Ministry Company Supporting Re-greening in East Java from the Governor of East Java Care for Education Award (APP) Company category from the Ministry of Education and Culture ISRA Award (Indonesia Sustainability Reporting Award) for environmentally aware industry category by NCSR (National Center for Sustainability Reporting). Environmental Care The aim of the Corporate Social Responsibility program for the environment is to support ongoing development of the community and environmentally sound living. The Company is cognizant of the fact that achieving socioeconomic performance is ineffective without supporting care and conservation of the environment. Therefore, the Company has taken the initiative to combine various functions of environmental conservation and integrate them into Company policies on governance, utilization, development, maintenance, restoration, supervision and control of the environment. Total funds disbursed for these various activities related to the environment reached Rp14.2 billion. (See complete details in the sub chapter Management of the Environment, page 94) Improving Implementation of the Social and Environmental Responsibility Program Continuing with the previous year s program to further develop the management system for Corporate Social Responsibility (CSR), the Company has assigned several employees related to the implementation of CSR activities to undergo training on CSR Implementation (ISO 26000) & Reporting organized by SGS Jakarta. Through taking part in this program, the implementers of the Company s CSR program are hoped to have the same understanding of CSR, its regulations, implementation and reporting requirements. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

269 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 267 Laporan Keberlanjutan Perseroan telah menyusun Laporan Keberlanjutan secara terpisah dari Annual Report sebagai bentuk komitmen pengelolaan perusahaan yang transparan, akuntabel, berkesinambungan dan peduli terhadap perkembangan komunitas sekitar. Laporan Keberlanjutan merupakan pertanggung jawaban menyeluruh atas implementasi pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. Sustainability Report The Company has compiled a Sustainability Report separately from the Annual Report as a reflection of its commitment to corporate management that is transparent, accountable, sustainable and caring toward the development of the surrounding communities. The Sustainability Report is the comprehensive accountability for implementing the management of the Corporate Social and Environmental Responsibility program for the stakeholders..

270 268 LAIN-LAIN Others

271 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 269.

272 270 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE PROFIL dewan komisaris dan direksi Board of commissioners and directors PROFILE KOMISARIS D. Aditya Sumanagara 65 tahun Diangkat sebagai Komisaris Utama Perseoan pada tahun Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Utama akan berakhir pada Sebelumnya adalah Direktur Utama PT Antam (Persero) Tbk periode Diangkat sebagai Direktur Utama, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan. Memulai karier di PT Antam (Persero) Tbk pada tahun 1975 sebagai staf Divisi Geologi, untuk kemudian dipromosikan sebagai Kepala Seksi Geofisika. Kemudian berturutturut dipromosikan untuk menjabat sebagai Kepala Geofisika, Staf GM unit Geologi, Staf Subdirektorat Geoservice dan General Manager unit Geologi. Sempat menjabat sebagai General Manager unit Pertambangan Nikel Gebe sebelum diangkat sebagai Direktur Pengembangan. Meraih gelar Insinyur Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974, kemudian mengikuti berbagai kursus di bidang geologi, di antaranya Kursus Eksplorasi Geokimia, Kursus Struktural Geologi, Kursus Geofisika dan Kursus Geostatistik. BOARD OF COMMISSIONERS Appointed as Company Commissioner in 2008, his current term of office will expire in Previously he was President Director of PT Antam (Persero) Tbk from 1997 to 2008 being appointed after having previously served as Director of Development. Joined PT Antam (Persero) Tbk in 1975 on the Geology Division staff, and was subsequently promoted to Section Head of Geophysics. He was later promoted to the Head of Geophysics, GM Staff for Geology, sub-directorate staff for Geo Services and General Manager for the Geology unit. He had previously served as General Manager of the Nickel Gebe Mining Unit before being appointed as Director of Development. Holding a Mining Engineering Degree earned from the Institute of Technology in Bandung, graduating in He later attended various courses in the fields of geology, including courses on Geochemical Exploration, Structural Geology, Geophysics and Geo-statistics setia purwaka 62 tahun Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada Berbagai jabatan struktural di pemerintahan yang pernah didudukinya. Pada tanggal 17 Maret 2005 sd Juli 2007 menduduki jabatan sbg Deputi Politik Dalam Negeri Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dengan pangkat Mayor Jenderal TNI. Kemudian pada tanggal 5 Juli 2007 ditarik sebagai Inspektur Jendral Kementerian Komunikasi dan Informasi sd Maret 2009, dengan pangkat golongan IV E, Eselon IA, alih status dari TNI menjadi Pegawai Negeri Sipil. Dalam masa jabatan tersebut ditugasi sebagai Pejabat Gubernur Jawa Timur, untuk mengawal dan menyukseskan Pilkada Gubernur Jatim yang sempat berlarut larut. Jabatan tersebut diemban mulai tgl 15 Agustus 2008 sd Februari Menyelesaikan tugas sebagai pejabat Gubernur, tidak lagi kembali sebagai Inspektur Jendral di Kementerian Kominfo, tetapi langsung mengemban tugas baru yang lebih menantang dan berisiko tinggi, yaitu sebagai Kepala Rumah Tangga Kepresidenan. Tugas ini diemban mulai 24 Maret 2009 hingga pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil pada 1 Maret Pendidikan yang sempat diraih yaitu Akabri lulus th 1974, berbagai kursus spesialisasi militer didalam dan diluar negeri, S-2 Magister Manajemen dan Lemhanas. Appointed as Commissioner in 2005, current term of office will expire in Has held structural positions in the government, including: from March 17, 2005 until July 2007 as Deputy National Politics at Coordinating Ministry for Political Law and Security with the rank of Major General. On July 5, 2007 appointed Inspector General of the Ministry of Communications and information until March 2009, with the rank of group IV E, Echelon IA, then transferred status from the military to the Civil Service. During the assigned term of office served as Acting Governor of East Java to lead and ensure the success of East Java Governor Election which had been protracted. This position lasted from August 15, 2008 until February Completed official duties as Governor, no longer returning as Inspector General at the Ministry of Communications and Information, but immediately taking on a new more challenging and high risk task as Head of the Presidential Household from March 24, 2009 until his retirement as a civil servant on March 1, His educational background is graduation from Indonesian Military Academy (Akabri) in 1974 and various military specialization courses in Indonesia and overseas, and a Masters degree in Management and National Defense. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

273 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 271 Hadi Waluyo 62 tahun Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada tahun Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mandala Airlines ( ) Di bidang militer dengan pangkat terakhir letjen TNI Menduduki beberapa jabatan antara lain sebagai Pangkostrad ( ), Komandan Kodiklat TNI AD, Asisten Operasi KASAD (2003), Pangdam VI / TPR( ), DanPuster TNI AD (1999), dan berbagai jabatan lainnya Mendapat gelar kesarjanaan di bidang ilmu politik dari Universitas Terbuka (1994) dan Master of Science dari program pendidikan yang dilaksanakan pada kerjasama antara LEMHANAS dan sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat (1998). Appointed as Company Commissioner in 2011, the current term of office will expire in Previously served as President Commissioner for PT Mandala Airlines ( ). Concluded military service at the rank of Lieutenant General and held several key positions such as the Reserve Command ( ), Education and Training Commander for the Army, Army Chief of Staff Operations Assistant (2003), Commander VI/TPR ( ), Commander of the Army Territorial Center (1999), and various other positions. Received a degree in political science from the Open University (1994) and a Master of Science degree from an educational program conducted in collaboration between the Military and a college in the United States (1998). Sumaryanto Widayatin 58 tahun Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada tahun Menjabat sebagai Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik, Kementerian BUMN (2010-sekarang) setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum (Oktober 2010) Selain itu pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Konstruksi & SDM, Departemen Pekerjaan Umum ( ), Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Ekonomi dan Investasi ( ), Kepala Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (PUSLAT JAKONS), BPKSDM, Dept Kimpraswil ( ) dan berbagai jabatan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Kimpraswil. Mendapatkan gelar sarjana (S1) dari Fakultas Teknik Sipil, ITB, Bandung (1979) dan menyelesaikan pendidikan pasca sarjana (S2) bidang Transportasi di Purdue University USA (1989). Appointed as Company Commissioner in The current term of office will expire in Previously served as Deputy for Infrastructure and Logistics, at the Ministry of State Owned Enterprises ( present), having previously served as Head of Research and Development at the Ministry of Public Works (October 2010). In addition he served as Head of Construction and Human Resources Development at the Ministry of Public Works ( ), and as Advisor to the Minister of Public Works for the Economy and Investment ( ), Head of Construction Services Training Center (PUSLAT JAKONS), BPKSDM, Dept of Infrastructure ( ) and various other positions in the Ministry of Public Works and at the Department of Infrastructure. Earned a bachelor's degree (S1) from the Faculty of Civil Engineering, Institute of Technology, Bandung (1979) and completed post-graduate education (S2) in Transportation at Purdue University, USA (1989). komisaris independen independent commissioner Achmad Jazidie 53 tahun Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada Profesor pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (2006- sekarang), Kepala Project implementation Board untuk PREDICT ITS (Project for Research and Education Development on ICT in ITS), kerjasama JICA ITS ( ) Sebelumnya menjadi Pembantu Rektor III ITS ( ), Komisaris Appointed as an Independent Commissioner in The current term of office will expire in Currently a Professor at the Department of Electrical Engineering Faculty of Industrial Technology, at the Institute of Technology Ten November (ITS) Surabaya ( present), Head of Project Implementation Board for PREDICT - ITS (Project for Research and Education Development on ICT in ITS), JICA - ITS cooperation ( ). Previously a Vice Rector III of ITS ( ), Commissioner of ITS Partnership (2006.

274 272 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE PT ITS Kemitraan ( ), Profesor Tamu di Saga University, Jepang (2004) dan Kepala Program Public University Link System - Jawa Timur ( ), Direktur Kelembagaan dan Kerjasama, Dikti, Kemdiknas (2010-sekarang). Meraih gelar Doktor Rekayasa Industri dan Sistem dari Hiroshima University, Jepang dan Master bidang Rekayasa Informasi dari universitas yang sama, serta Sarjana Teknik Elektro dari ITS ), Visiting Professor at Saga University, Japan (2004) and Head of Public Programs University Links System, East Java ( ), Director of Institutional and Cooperation, Higher Education, Kemdiknas ( present). Awarded a Doctorate in Industrial and Systems Engineering from Hiroshima University, Japan and a Masters in Information Engineering from the same university, as well as a Bachelor degree in Electrical Engineering from ITS. Muhammad Chatib Basri 48 tahun Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada tahun Menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional dari Presiden Republik Indonesia, selain bertugas sebagai dosen senior dari Jurusan Ekonomi, Universitas Indonesia dan Research Associate dari Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Sosial, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (Institute for Economic and Social Research) Sebelumnya bertugas sebagai Staf Khusus dari Menteri Keuangan Indonesia dan pernah bertugas sebagai Deputy of Minister of Finance untuk forum G-20 Selain bertindak sebagai konsultan World Bank, Asian Development Bank (ADB), USAID, AUSAID, OECD dan UNCTAFD Keahlian utamanya adalah pada bidang perdagangan internasional, makroekonomi dan ekonomi politik. Mendapatkan gelar PhD dalam bidang ekonomi pada tahun 2001, gelar Master of Economic Development pada tahun 1996, keduanya dari Australian National University Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun Appointed as Independent Commissioner in 2011, the current term of office will expire in Served as Vice Chairman of the Committee on National Economy of the President of the Republic of Indonesia, in addition to serving as a senior lecturer of the Department of Economics, University of Indonesia and Research Associate of the Institute for Social and Economic Studies, Faculty of Economics, University of Indonesia (Institute for Economic and Social Research). Previously served as a Special Staff of Minister of Finance of Indonesia and had served as Deputy of Minister of Finance for the G-20 forum, in addition to acting as a consultant to World Bank, Asian Development Bank (ADB), USAID, AUSAID, OECD and UNCTAFD. Mr. Chatib Basri s main expertise is in the field of international trade, macroeconomics and political economy. Received his PhD in economics in 2001, a Master of Economic Development in 1996, both from the Australian National University. He Graduated from Faculty of Economics, University of Indonesia in 1992 with a Bachelor degree. direksi directors Dwi Soetjipto 56 tahun Sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Bertugas mengelola keseluruhan aspek operasional dari Perseroan. Masa jabatan sekarang sebagai Direktur Utama akan berakhir pada Bergabung dengan Semen Padang pada 1981 dan memiliki pengalaman luas dalam industri semen Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Litbang Semen Padang ( ), Direktur Litbang Semen Padang ( ), dan Direktur Utama Semen Padang ( ) Meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia dan Magister Manajemen dari Universitas Andalas, Padang serta Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Company Director since 2005 tasked to manage all Operational aspects of the business. The current tenure as Director will expire in Has extensive previous experience in the cement industry with Semen Padang ( ), including the following posts: Head of the Research and Development ( ), Research and Development Director ( ) President Director ( ). He holds a PhD from the University of Indonesia, a Master of Management from Andalas University, Padang and a Chemical Engineering Degree from the Institute of Technology (ITS), Surabaya. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

275 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 273 Ahyanizzaman 46 tahun Diangkat menjadi Direktur Keuangan Perseroan pada Bertanggung jawab atas kegiatan bidang keuangan, akuntansi dan IT. Masa jabatan sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi ( ), Kepala Divisi Keuangan ( ), Kepala Bagian Akuntansi Keuangan ( ), Kepala Bagian Akuntansi ( ), PJS Kepala Bagian Akuntansi (2002) Bergabung dengan Perseroan sejak tahun Meraih gelar Sarjana bidang Akuntansi dari Universitas Airlangga, Surabaya Selain itu telah mengikuti berbagai training di dalam maupun di luar negeri dibidang yang relevan, meliputi Overcome deceptive accounting & earnings manipulation (2005), Strategic Cost Management (2004), Cutting Edge Cost Strategies (2005), Pelatihan Internal Control Complying with Sarbanes-Oxley (2006), Beyond Budgeting (2005) dan Pelatihan Middle Management Course (2004). Appointed Finance Director of the Company in 2011 and is responsible for the Company activities in Finance, Accounting and IT. The current tenure as Director will expire in Joined the Company in 1991 and has previously held the following positions: Head of the Division of Finance and Accounting ( ) Head of, Division of Finance ( ), Head of Financial Accounting ( ) Head of Accounting ( ), Acting head of Accountancy (2002) He holds a degree in Accounting from the Airlangga University, Surabaya. Additionally he has attended various training courses at home and overseas including the following: Overcoming Deceptive Accounting and Earnings Manipulation (2005), Strategic Cost Management (2004), Cutting Edge Cost Strategies (2005), Internal Control training, Complying with Sarbanes-Oxley (2006), Beyond Budgeting (2005) and Training in Middle Management (2004). Suharto 61 tahun Sebagai Direktur Litbang dan Operasional pada Bertanggung jawab atas kegiatan litbang, rancang bangun, penjaminan kualitas dan pengadaan dari Perseroan Masa jabatan sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2015 Bergabung dengan Semen Gresik pada 1979 Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Produksi III Pabrik Tuban ( ) dan Kepala Kompartemen Pabrik Tuban ( ) Menjabat Kepala Departemen Pengembangan Perusahaan/ Wakil Manajemen (2000). Lulus Magister Manajemen dari Universitas Airlangga Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Appointed as Director of Research & Development and Operations in 2005 and is responsible for Research and Development, Engineering, Procurement and Quality Assurance. The current term as Director will expire in Joined the Company in 1979 has held several positions including Head of the Department of Corporate, Development / Management Representatives (2000) Head of Department at the production plant Tuban III ( ) and Compartment Head Tuban Plant ( ). Graduated with a Master of Management from Airlangga University and a Bachelor of Mechanical Engineering from the Institute of Technology (ITS) Surabaya Suparni 54 tahun Diangkat sebagai Direktur Produksi pada Bertanggung jawab untuk kegiatan pemeliharaan dan produksi Perseroan Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2012 Bergabung dengan Perseroan pada 1986 Sebelumnya menjadi Kepala Kompartemen Produksi Pabrik Tuban (2007), Kepala Departemen Pengembangan Perusahaan ( ) dan Kepala Produksi II Pabrik Tuban ( ). Lulusan Insinyur Listrik dari ITS Surabaya. Appointed as Director of Production in 2007 and is responsible for the Maintenance and Production activities of thee Company. The current term of office will expire in Joined the Company in 1986 and has previously held positions as the Head of Compartment Plant Production, Tuban (2007), Head of Corporate Development Department ( ) and as the Head of Tuban plant production II ( ). An Electrical Engineer Graduating from the Institue of Technology (ITS) Surabaya..

276 274 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE Bambang Sugeng S.I. 55 tahun Diangkat sebagai Direktur SDM mulai bulan Maret Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi SDM dan mengelola seluruh aspek ketenagakerjaan Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada Sebelumnya menjabat Kepala Divisi Hukum dan Manajemen Risiko ( ), Kepala Divisi Distribusi dan Transportasi ( ) dan Kepala Divisi Logistik ( ). Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1987 sebagai Trainee. Appointed as HR Director effective March Responsible for developing HR competencies and managing all aspects of employment within the Company. His service as a Company Director will cease in Previously served as Division Head for Law and Risk Management ( ), Division Head for Distribution and Transportation ( ) and Division Head for Logistics ( ). He joined the Company in 1987 as a trainee. Lulus Program Magister Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Narotama, Surabaya tahun 2008, gelar Sarjana Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya, tahun He graduated with a Master of Law from Narotama University Law Faculty in Surabaya in 2008 and was awarded an Engineering Physics bachelor degree from the Faculty of Industrial Engineering, 10 November Institute of Technology Surabaya in Erizal Bakar 57 tahun Diangkat sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Bisnis mulai bulan Maret Bertanggung jawab untuk kegiatan pengembangan usaha Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada Tahun menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Semen Tonasa. Memulai karir di PT Semen Padang sejak dan telah menempati berbagai posisi manajemen sebelum bergabung dengan PT Semen Tonasa. Menyelesaikan Program Magister Manajemen dari Universitas Andalas, tahun 2004 Lulus program Sarjana dari Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Appointed as Director of Business Development in He is responsible for all Business development activities within the Company. His current term as Director will expire in He was previously Marketing Director at PT Semen Tonasa ( ) and has held various other managerial positions at PT Semen Padang ( ). He holds a Master s degree in management from Andalas University, Padang, (2004), and a Bachelor s degree in industrial engineering from the Bandung Institute of Technology (1982). profil singkat anggota komite brief profile of committee member Komite audit Sahat Pardede Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juli Saat ini juga menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebagai ahli keuangan sesuai definisi dalam Item 16A dari laporan tahunan (Form 20-F) dan anggota yang independen sesuai definisi dalam Rule 10A-3 undang-undang pasar modal di Amerika Serikat Sebagai anggota dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia dan berpraktik sebagai akuntan publik di Indonesia Memperoleh diploma akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta dan mendapatkan gelar master dalam bidang business administration dari Saint Mary s University, Canada. audit committee A Member of the Audit Committee since July 2008, he is currently a member of the Audit Committee of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. He is a financial expert as defined in Item 16A of the annual report (Form 20-F) and is "independent" as defined in Rule 10A-3 of the Capital Market Law in the United States. He is a member of the Indonesian Public Accountants Association and has practiced as a Public Accountant in Indonesia. He holds a diploma in accountancy from the State College of Accountancy, Jakarta, and a Master s degree in business administration from Saint Mary s University, Canada. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

277 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 275 komite nominasi dan remunerasi nomination and remuneration committee JEMANI H. IKHSAN Bergabung menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) sejak Oktober Selama 21 tahun berkarier di dalam lingkup manajemen SDM PT Antam (Persero) Tbk dengan jabatan terakhir Senior Manager of Human Resources pada Kantor Pusat (2003-Maret 2007), kemudian menempati posisi Human Resources and General Affairs Director pada PT Indonesia Chemical Alumina, anak perusahaan PT Antam (Persero) Tbk (April 2007 s.d. Agustus 2010). Selama penugasan di PT Antam (Persero) Tbk, ia terlibat juga dalam aktivitas lintas fungsi a.l. sebagai anggota pada tim penawaran saham perdana (IPO), pengadaan barang dan jasa, privatisasi, penyusunan dokumen GCG bidang SDM, serta anggota gugus tugas dari Departemen Pertambangan dan Energi (penulisan buku 50 Tahun Indonesia Merdeka, 1995) dan Kantor Meneg BUMN (manajemen SDM BUMN, 2006). Sarjana adminsitrasi niaga ini berkesempatan mengikuti kursus manajemen SDM di Hawthorn Institute of Education yang terafiliasi dengan Melbourne University (1996) dan lulus magister manajemen (konsentrasi manajemen SDM) pada Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta (1998). Sebagai anggota KNR, pada Desember 2011 mengikuti seminar Penentuan Remunerasi: Mencari Titik Keseimbangan antara Kepentingan Perseroan, Direktur dan Komisaris yang diselenggarakan oleh Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia (LKDI) di Jakarta. Currently a member of the Nomination and Remuneration Committee (KNR) since October 2010 and with a career in Human Recourses Management with PT Antam (Persero) Tbk spanning 21 years, including Senior Human Recourses Manager at Head Office ( ), Human Resources and General Affairs Director to PT Indonesia Chemical Alumina, a subsidiary of PT Antam (Persero) Tbk ( ). During this assignment he was involved in cross-functional activities as a member of the team preparing the Initial Public Offering (IPO) privatization, procurement of goods and services, preparation of GCG documents for HR and a taskforce member for the Department of Mines and Energy for the book 50 Years of Indonesia Merdeka (1995) and with the Office of the State Minister for State Enterprise (HR SOE) management, 2006). This business administration bachelor has taken courses in HR management at Hawthorn Institute of Education which is affiliated with Melbourne University (1996) and graduated with a Masters in Management (HR management) from PPM School of Management, Jakarta (1998). As a member of the Nomination and Remuneration Committee, in December 2011 took part in the seminar Setting Remuneration: Finding the Balance Between the Interests of the Company, the Directors and Commissioners held by the Institute of Commissioners and Directors Indonesia (LKDI) in Jakarta. komite good corporate governance good corporate governance committee ACHMAD DOHAR SIREGAR Sejak pertengahan 2009 sampai sekarang menjadi anggota Komite GCG PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Memulai karir di berbagai unit operasi dan proyek-proyek PT Antan (Persero) Tbk, termasuk pada tahun mengepalai Proyek Pembangunan Pertambangan Emas Pongkor-Kabupaten Bogor. Sebagai appresiasi atas suksesnya pembangunan proyek tersebut pada tahun 1997 mendapatkan Satyalencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia. Berpengalaman dalam program privatisasi PT Antam (Persero) Tbk sebelum menjadi Sekretaris Perusahaan Pada tahun menjadi anggota Komite GCG, tahun menjadi anggota Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pascatambang kemudian pada tahun kembali menjadi anggota Komite GCG sebelum akhirnya di tahun 2011-sekarang, diangkat menjadi senior advisor Dewan Komisaris di perusahaan yang sama. A member of the Corporate Governance Committee of PT Semen Gresik since mid Previous career at PT Antam (Persero) Tbk with Operational Units and projects including heading the Gold Mining Project Development at Pongkor, Bogor ( ). In appreciation of his success developing this project, in 1997 was awarded Satyalencana for Development by the President of Indonesia. Experienced in privatization projects at PT Antam (Persero) Tbk before serving as Corporate Secretary ( ), committee member for the Corporate Social Responsibility Committee, Environment and Post Mining at PT Antam (Persero) Tbk ( ). In 2010 he was appointed a member of the GCG Committee at the same company..

278 276 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Pertambangan Metallurgi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun Graduated from the Institute of Technology Bandung (1973). komite STRATEGI, MANAJEMEN RISIKO, DAN INVESTASI STRATEGY, RISK MANAGEMENT AND INVESTMENT COMMITTEE PATDONO SUWIGNJO Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan sejak tahun Dosen jurusan Teknik Industri ITS sejak tahun 1983 Berpengalaman sebagai Ketua Jurusan Teknik Industri ITS tahun 1995, Kordinator Program Pasca Sarjana Teknik Industri ITS tahun 2000, dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITS tahun 2003 Aktif sebagai konsultan pengelolaan kinerja dan manajemen risiko pada berbagai instansi pemerintah dan swasta, termasuk di Inland Revenue Cumbernauld (kantor pajak) UK. Meraih gelar Doktor di bidang pengelolaan kinerja perusahan dari University of Strathclyde, Glasgow, UK, tahun A Member of the Strategy Committee for Risk Management and Investment since Currently a lecturer at the Institute of Technology (ITS) Surabaya since 2005, he has also held the position of head of the School of Industial Engineering at the institute (1995), Coordinator of the Graduate Program in Industrial Engineering (2000) and Secretary of ITS Institute of Research and Community Services (2003). He is also a consultant for performance and risk management with various government and private companies, including at the Cumbernauld Inland Revenue Tax Office in the UK. He holds a PhD in Corporate Performance Management from by the University of Strathclyde, Glasgow, UK, (2000) FRANSISCA EKAWATI Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan sejak Juli Berpengalaman pada sektor keuangan dan perbankan, restrukturisasi serta pengelolaan aset (aset management) Saat ini menjabat sebagai Kepala Grup Aset Management di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dan komisaris di PT Maybank Syariah Indonesia, sebelumnya berkarya pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional / BPPN dan PT Bank Pesona Kriyadana / PT Bank Utama pada Bagian Operasional serta Hubungan Internasional. Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Kristen Indonesia tahun A member of the Strategy Committee for Risk Management and Investment since She has experience in the financial and banking sectors, restructuring and asset management. Currently serves as manager of Group Asset Management at PT Perusahaan Pengelola Aset and is as commissioner at PT Maybank Islamic in Indonesia. Previously worked at the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) and at PT Bank Pesona Kriyadana / PT Bank Utama in bank operations and international relations. Holds a Bachelor s degree in economics majoring in management from the Indonesian Christian University (1988). SYAFRIZAL Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan sejak Oktober Aktif melakukan penelitian dan memberikan jasa konsultasi pada bidang Eksplorasi Bahan Galian sejak tahun 1998 terutama untuk bahan galian batubara, logam, dan bahan galian industri Saat ini aktif sebagai Staf Pengajar di Program Studi Teknik Pertambangan FTTM ITB. Menempuh pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Pertambangan ITB pada Option Tambang Eksplorasi, lulus tahun 1996 Menempuh pendidikan Magister Teknik di Program Pascasarjana ITB, Program Studi He has been a member of Committee of Strategy, Risk Management and Investment of the Company since October 2010 and actively conducting research and providing consulting services in Mineral Deposit Exploration since 1998 mainly for coal, ore minerals, and industrial minerals. He is currently active as a Lecturer in Department of Mining Engineering, FTTM ITB. He earned a Bachelor degree in Mining Engineering majoring Mine Exploration from Department of Mining Engineering at ITB in He has a Master degree from the Graduate School of Engineering, ITB, on Mining Engineering LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

279 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 277 Rekayasa Pertambangan, Bidang Khusus Eksplorasi Cebakan Mineral, lulus tahun 2000 Menempuh pendidikan Doctor of Engineering, Earth Resources Engineering di Graduate School of Engineering, Kyushu University, Japan, lulus tahun Study Program, the Special Division of Mineral Deposit Exploration, and he graduated in He earned his Doctorate of Engineering, Earth Resources Engineering at the Graduate School of Engineering, Kyushu University, Japan in OVERSIGHT COMMITTEE ARI SOELENDRO Ketua Oversight Committee Perseroan sejak tahun Aktif mengajar di progam Pasca Sarjana Universitas Indonesia Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan berbagai jabatan pemerintahan terkait keuangan dan perpajakan Banyak mengikuti workshop dan seminar mengenai perpajakan dan praktek transfer pricing Area spesialisasi dalam OC adalah good governance dan audit. Pasca sarjana di bidang Hukum Perpajakan Internasional dari Harvard Law School, tahun 1984, MA-Economics dari Yale University, USA, tahun 1983 dan Sarjana Akuntan dari Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, Bandung tahun C h a i r m a n o f t h e C o m p a n y O v e r s i g h t Committee since 2008, he currently lectures in the Graduate Program at the University of Indonesia (UI). He previously served with the Development Finance Comptroller (BPKP) and held various other government posts related to finance and taxation. He conducts various workshops and seminars on taxation and transfer pricing. His area of specialization is good governance and auditing. He holds a postgraduate degree on International Tax Law from Harvard (1984), a Master in economics from Yale (1983) and a Bachelor s degree in accounting from the School of Economics, Padjadjaran University, Bandung (1972). GUMILANG HARDJAKOESOEMA Anggota Oversight Committe Perseroan sejak tahun Staf Ahli Menteri Negara BUMN Bidang Pengembangan Investasi, Komisaris Pelindo III dan Komisaris PT LEN Aktif dalam berbagai organisasi nirlaba terutama di bidang kelistrikan dan energi Penerima berbagai tanda penghargaan di bidang pembangunan seperti misalnya Tanda Kehormatan Satyalencana Wirakarya dan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya XX Area spesialisasi di OC adalah manajemen proyek dan procurement. Pasca Sarjana di bidang rekayasa energi (Energy Engineering) dari University of Pittsburgh, USA tahun 1993 dan Sarjana Teknik Elektro ITB, Bandung, tahun 1984 Selain itu mengikuti berbagai kursus /seminar / workshop tentang energi maupun kelistrikan. A m e m b e r of t h e Company O ve rsight Committee since Currently an Investment Development Advisor to the State Minister for State Owned Enterprises, Commissioner of Pelindo III and Commissioner of PT LEN. He is active in various non- profit organizations, especially in the field of electricity and energy. Has received various awards in the field of development, including Tanda Kehormatan Satyalencana Wirakarya and Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya XX. His specialist area is project management and procurement. Masters Degree in Energy Engineering from the University of Pittsburgh, USA (1993) and a Bachelor of Electrical Engineering from the Institute of Technology Bandung (1984). A wide variety of courses, seminars and workshops on energy and electricity..

280 278 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE MEIRIOS MOECHTAR Anggota Oversight Committe Perseroan sejak tahun Selain mengajar di beberapa Universitas di Jakarta, juga adalah Proffesor Tamu di Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand Aktif dalam berbagai organisasi nirlaba terutama di bidang kelistrikan dan energi Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Petrochems Pratama Sinergi Abadi dan Penasehat pada PT DH Power Area spesialisasi di OC adalah pembangunan pembangkit tenaga listrik (power plant). Doktor dan Master of Science, dari University of Southern California, USA tahun 1996 dan 1994, Master of Engineering dari California Polytechnic State University, USA dan Sarjana Teknik Elektro ITB, Bandung, tahun Meninggal dunia pada tanggal 5 Oktober He has been a member of the Oversight Committee of the Company since In addition to teaching at several universities in Jakarta, he is also actively involved in various non-profit organizations, especially in the field of electricity and energy. He is appointed as President Director of PT Wahana Mitra Janitra Energy (New Energy Technology), Director of PT Tanara Perkasa Nusantara (Oil & Gas)and Principal Advisor at PT DH Energy (Clean Coal Technology). His area of specialization in OC is the construction of electric power (power plant). Doctoral and Master of Science, the University of Southern California, USA in 1996 and 1994, the Master of Engineering from California Polytechnic State University, USA and a Bachelor of Electrical Engineering ITB, Bandung, He passed away on October 5, RACHMAT BASUKI Anggota Oversight Committe sejak Yang bersangkutan sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun dalam bidang engineering, project management dan pengembangan proyek Sebelum akhirnya bergabung menjadi anggota Oversight Committee Perseroan, bekerja sebagai General Business Manager pada PT Rekayasa Industri untuk proyek-proyek Petrokimia.Area spesialisasi di OC adalah pembangunan pabrik semen dan pendukungnya. Sarjana Teknik Kimia dari Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, tahun 1981 dan mengikuti pelatihan di bidang manajemen bisnis dari Sekolah Manajemen Prasetiya Mulya pada tahun A member of the Company Oversight Committee since 2008 with over 25 years experience in Engineering, Project Management and Project Development. Previous work experience includes General Business Manager at PT Rekayasa Industri responsible for petrochemical projects. Specializes in plant construction and supporting facilities. Bachelor of Chemical Engineering from the Department of Chemical Engineering at the Institute of Technology Bandung (1981), additionally courses in Business Management from the School of Management Prasetiya Mulya ( ). EDDY FRITZ SINAGA Anggota Oversight Committe Perseroan sejak tahun Sebelumnya banyak bertugas dibidang Audit (khususnya bidang Perbankan), Manajemen Aset, Manajemen Keuangan, Manajemen Proyek dan Corporate Governance Karier profesional terakhir adalah sebagai Asisten Direksi, PT PP London Sumatera Indonesia, Tbk, setelah sebelumnya bertugas di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Tim Pemberesan BPPN Area spesialisasi di OC adalah akuntansi, keuangan dan manajemen risiko. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta tahun A member of the Company Oversight Committee since Previously holding many positions in the field of auditing (specializing in banking), Asset Management, Financial Management, Project Management and Corporate Governance. His final role in his professional career was as Director s Assistant at PT PP London Sumatera Indonesia Tbk, having previously worked at the Supervisory Body for Finances and Construction (BPKP), National Banking Health Body (BPPN) and the Settlement Team at BPPN. His specialist subjects are accountancy, finance and risk management. Graduated from State Accountancy College, Jakarta in LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

281 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 279 SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY SUNARDI PRIONOMURTI Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun Sebelumnya bertugas sebagai Kepala Divisi Pengembangan Perusahaan sejak tahun 2007 Tahun menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan dan sebagai Kepala Departemen Keuangan dan Akuntansi mulai tahun Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1990 Sebelumnya berpengalaman sebagai auditor pada kantor akuntan publik. Meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga tahun 2009 dan Sarjana Ekonomi, Bidang Akuntansi pada tahun 1986 Selain itu mengikuti berbagai kursus dan training yang relevan dengan tugasnya di dalam dan di luar negeri, diantaranya workshop Capital Market di New York, workshop Global Cement Manufacturing di Meksiko, Driving Business Success Through Effective Cash Management Strategies di Malaysia, Workshop on Corporate Transparency & Good Governance di Singapura, dsb. Appointed as Corporate Secretary in 2008 having previously served as Division Head of Corporate Development since Head of the Finance Division ( ) and Head of Finance and Accounting Division ( ). Joined the Company in 1990 and has previous experience as an auditor at a public accountancy firm. He holds a Master of Management Degree from the Faculty of Economics, Airlangga University (2009) and a Bachelor of Economics (Accounting) (1996). In addition has attended various relevant training courses both at home and abroad, including workshops in New York on Capital Markets, Global Cement Manufacturing in Mexico, Driving Business Success through Effective Cash Management Strategies in Malaysia and workshop on Corporate Transparency & Good Governance in Singapore. KEPALA AUDIT INTERNAL HEAD OF INTERNAL AUDIT SATRIYO Menjabat sebagai Kepala Audit Internal Perusahaan sejak tahun Hingga tahun 2010 pernah memegang berbagai jabatan di Perseroan maupun Anak Perusahaan, yaitu sebagai Kepala Departemen Keuangan & Administrasi, Kepala Departemen Pemasaran, Sekretaris Perusahaan, Direktur Keuangan, Direktur Utama, Administratur Dana Pensiun Semen Gresik, Ketua Pengawas Dana Pensiun Semen Gresik, Pengurus Koperasi Warga Semen Gresik, Komisaris Utama PT Varia Usaha dan Ketua Pengawas Yayasan Semen Gresik Disamping itu menjabat pada beberapa jabatan koordinator/ketua tim di dalam Perseroan antara lain restrukturisasi korporasi, maupun organisasi diluar Perseroan antara lain Ketua Presidium Asosiasi Semen Indonesia. Dilahirkan pada tanggal 27 November 1958 di Surabaya, dengan dasar pendidikan sarjana ekonomi jurusan akuntansi, selain mendapatkan pendidikan lain di dalam maupun di luar negeri Saat ini memiliki tanggung jawab sebagai Kepala Internal Audit Perseroan Serves as Head of the Company Internal Audit (1984 present). Until 2010 held various positions with the Company and subsidiaries, including Head of Finance & Administration Department, Head of Marketing, Corporate Secretary, Director of Finance, President Director, Semen Gresik Pension Fund Administrator, Head of Oversight for Semen Gresik Pension Fund, Head of Semen Gresik Citizens Cooperative, President Commissioner of PT Varia Usaha and Supervisory Head of Semen Gresik Foundation. In addition served as team leader / coordinator in the corporate restructuring of the Company, as well as organizations outside the Company such as Presiding Head of the Indonesian Cement. Born on 27 th November 1958 in Surabaya, and an Economics graduate majoring in Accounting, plus numerous other educational courses both at home and abroad. Currently serves as Head of Internal Audit for the Company..

282 280 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE Daftar Penyertaan Perseroan pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Afiliasi SUBSIDIARIES ADDRESSES AND ASSOCIATE COMPANY Perusahaan Company PT United Tractors Semen Gresik PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Kawasan Industri Gresik Langsung Direct Tidak Langsung Indirect Kegiatan Activities 55% Eksplorasi dan eksploitasi bahan tambang darat kecuali minyak dan gas bumi. Exploration and exploitation of onshore mine products excluding oil and natural gas. 60% Pengolahan bahan-bahan pokok pembuat kemasan atau kantong menjadi berbagai kemasan atau kantong yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Processing of basic materials making packaging or bags, thus creating packages or bags with high economic value. 65% Penjualan tanah industri, penjualan ruko, persewaan bangunan pabrik siap pakai, persewaan gudang, persewaan kantor, dan persewaan ruko. Sales of industrial land, shop-houses, rental of ready-to-use factory buildings, rental of warehousing, office rental and shop-house rental. PT Swadaya Graha 25% Developer, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal dan elektrikal, bengkel dan manufaktur, fabrikasi baja, jasa penyewaan dan pemeliharaan alat berat, biro engineering, industri dan perdagangan. Developer, civil contractor, mechanical and electrical contractor, workshop and manufacturing, steel fabrication, leasing services and maintenance of heavy equipment, engineering bureau, industry and trade, PT Varia Usaha 24.95% Jasa pengangkutan;perdagangan umum, termasuk pula impor, ekspor, ekspor, antar pulau dalam negeri, juga bergerak dalam keagenan, distributor, dan usaha perdagangan lainnya. Transportation services; general trading, including importing, exporting, inter island domestic transport, also acting as an agent, distributor and other trading. PT Eternit Gresik 17.57% memproduksi lembaran fiber-semen, panel dan bahan bangunan lain dari fiber-semen. Fiber-cement sheet production, panels and other building materials made from fiber-cement. PT Varia Usaha Beton 15.80% Industri beton dan bahan-bahan bangunan, yang terdiri dari Unit Beton Siap Pakai(batching plant & truck mixer). Concrete industry and building goods, consisting of Ready To Use Concrete Units (batching plant & truck mixer) PT Waru Abadi 24.83% Perdagangan bahan bangunan, angkutan & perdagangan, jasa kontruksi & kayu olahan. Trading in building goods, transportation and trade, construction and wood processing services. PT Varia Usaha Bahari PT Varia Usaha Dharma Segara 15.97% Bongkar muat barang dari dan ke kapal, serta sewa alat berat dan rental kendaraan. Loading and unloading from ships, heavy equipment leasing and vehicle rental % Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), meliputi: pengurusan pengeluaran barang impor di pelabuhan, pengurusan pengiriman barang antar pulau, pengurusan barang ekspor melalui pelabuhan, angkutan darat untuk jenis barang: general cargo, bulk cargo, container, heavylift. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) covering: clearing imported goods from the port, handling inter island shipments, clearing export goods through the port, land transportation for general cargo, bulk cargo, containers, heavy lift. LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

283 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 281 Perusahaan Company PT Varia Usaha Lintas Segara Langsung Direct Tidak Langsung Indirect Kegiatan Activities 14.97% Bergerak dalam bidang pelayaran dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan,meliputi: bidang pelayaran, keagenan, dan penyediaan kapal. Engaged in shipping, including shipping services, agency and ship provision. PT Swabina Gatra 1.67% Jasa pembersihan kantor (cleaning service), persewaan gudang dan kendaraan, travel biro, produksi air mineral dalam kemasan, serta taman wisata Giri Wana Tirta. Cleaning services, building and vehicle rental, travel bureau, packaged mineral water production, and tourist part Giri Wana Tirta. PT Sepatim Batamtama PT Bima Sepaja Abadi 85% Perdagangan umum, pengantongan semen, kontraktor, jasa dan pengangkutan umum. General trading, cement packaging, contracting services and public transportation. 80% Perdagangan umum dan peragenan, pengantongan semen, dan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan semen. General trading and agency, cement packaging, other activities related to cement trading..

284 282 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE DAFTAR ALAMAT ANAK USAHA Dan AFILIASI LIST OF ADDRESSES FOR SUBSIDIARIES AND AFFILIATES Entitas anak Penghasil Semen PT SEMEN PADANG Kantor Pusat : Indarung Padang, Sumatera Barat Telp : (0751) Faks : (0751) Kantor Perwakilan Jakarta : Graha Irama Lt.XI Jl. HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta Telp : (021) , Faks : (021) pts@semenpadang.co.id, PT SEMEN TONASA Kantor Pusat : DS.Bantoa, Kec.Minasate ne, Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan Telp : (0410) Faks : (0410) , Kantor Perwakilan Jakarta : Graha Irama Lt.XI Jl. HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta Telp : (021) , Faks : tonasa@sementonasa.co.id, Cement Producer subsidiaries PT SEMEN PADANG Head Office: Indarung Padang, West Sumatera Tel: (0751) Fax : (0751) Jakarta Representative Office: Graha Irama Lt.XI Jl HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta Tel : (021) , Fax : (021) pts@semenpadang.co.id, PT SEMEN TONASA Head Office: DS.Bantoa, Kec.Minasate ne, Kab.Pangkep, Sulawesi Selatan Tel : (0410) Fax : (0410) , Jakarta Representative Office: Graha Irama Lt.XI Jl HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta Tel : (021) , Fax : tonasa@sementonasa.co.id, Entitas anak Bukan Penghasil Semen (Non Cement making) PT UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK Kantor Penambangan: Desa Sumberarum, Kec. Kerek Tuban Telp : (0356) (hunting), faks : (0356) utsg@sg.sggrp.com. PT INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK Kantor Pusat/Pabrik : Desa Socorejo, Kec.Jenu, Kab.Tuban, Jawa Timur Telp : (0356) (hunting), Faks : (0356) pt.iksg@iksg.co.id, PT KAWASAN INDUSTRI GRESIK Kantor : Jl. Tridharma No.3, Gresik Telp : (031) , , Faks : (031) marketing@kig.co.id, kig@kig.co.id, PT SWADaya GRAHA The Plant Builder Specialist Kantor : Jl.R.A.Kartini No.25, Gresik Telp.: (62-31) (hunting), Faks.: (62-31) contact@swadayagraha.com, PT VARIA USAHA Kantor Pusat : Jl.Veteran No.129, Gresik Telp.: (031) , Faks.: (031) kantorpusat@variausaha.com, ptvugs@indosat.net.id Non Cement producer subsidiaries PT UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK Mine Office: Desa Sumberarum, Kec Kerek Tuban Tel : (0356) (hunting), Fax : (0356) utsg@sg.sggrp.com PT INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK Head Office /Factory : Desa Socorejo, Kec. Jenu, Kab.Tuban, Jawa Timur Tel : (0356) (hunting), Fax : (0356) pt.iksg@iksg.co.id, PT KAWASAN INDUSTRI GRESIK Office : Jl Tridharma No.3, Gresik Tel : (031) , , Fax : (031) marketing@kig.co.id, kig@kig.co.id, PT SWADAYA GRAHA The Plant Builder Specialist Office : Jl.R.A.Kartini No.25, Gresik Tel.: (62-31) (hunting), Fax.: (62-31) contact@swadayagraha.com, PT VARIA USAHA Head Office: Jl.Veteran No.129, Gresik Tel.: (031) , Fax.: (031) officepusat@variausaha.com, ptvugs@indosat.net.id LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

285 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 283 PT ETERNIT GRESIK Kantor Pusat dan Pabrik: Jl. Indro No.1, Gresik Jawa Timur Telp.:(62-31) Hotline : (62-31) Faks.: (62-31) eternitgresik@rad.net.id, PT Sepatim Batamtama Alamat Kantor : Jln Lumba-lumba No.1 Pulau Batam Telp , , Fax PT Bima Sepaja Abadi Alamat: Packing plant Jln Alas No.1 Depan Gudang 114 Pelabuhan Tj. Priok Jakarta Utara Telp , , Fax PT ETERNIT GRESIK Head Office and Factory: Jl Indro No.1, Gresik Jawa Timur Tel.:(62-31) Hotline : (62-31) Fax.: (62-31) eternitgresik@rad.net.id, PT Sepatim Batamtama Address : Jln Lumba-lumba No.1 Pulau Batam Telp , , Fax PT Bima Sepaja Abadi Packing plant Jln Alas No.1 Depan Gudang 114 Pelabuhan Tj. Priok Jakarta Utara Telp , , Fax

286 284 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERAtIONAL PERFORMANCE AFILIASI AFFILIATEs PT VARIA USAHA BETON Kantor Pusat Jl. Letjen S.Parman No. 38 Waru Sidoarjo Telp.: (hunting) Faks PT WARU ABADI Jl.Tauchid Kompleks Semen Gresik Tubanan Kel.Sidomoro, Kec. Kebomas Kab.Gresik Telp.: (062-31) , Faks: ( ) Opsidi@waruabadi.com PT SWABINA GATRA Kantor Pusat : Jl.R.A Kartini No.21 A, Gresik Telp.: (031) (hunting); Travel : (031) ; AMDK : (031) , psw Faks. (031) Kantor Perwakilan : Desa Sumberarum, Kec.Kerek, Tuban Telp.: (0356) 71192, psw Faks.(0356) PT VARIA USAHA BETON Head Office Jl. Letjen S.Parman No. 38 Waru Sidoarjo Telp.: (hunting) Fax info@variabeton.com, PT WARU ABADI Jl.Tauchid Kompleks Semen Gresik Tubanan Kel.Sidomoro, Kec. Kebomas Kab.Gresik Tel: (062-31) , Fax: ( ) Opsidi@waruabadi.com PT SWABINA GATRA Head Office: Jl.R.A Kartini No.21 A, Gresik Tel.: (031) (hunting); Travel : (031) ; AMDK : (031) , ext Fax: (031) Representative Office: Desa Sumberarum, Kec.Kerek, Tuban Tel.: (0356) 71192, psw Fax.(0356) Lembaga Penunjang KOPERASI WARGA SEMEN GRESIK Kantor Pusat Jl. Tauchid Perum PTSG Tubanan Gresik Telp: (031) , , , Faks: (031) kwsg@ksggpst.or.id SEMEN GRESIK FOUNDATION (YAYASAN SEMEN GRESIK), Jl. Awikoen B-1 Gresik Telp: (031) psw.3600, (031) , Faks: (031) sgfoundt@yahoo.com PT CIPTA NIRMALA Jl.R.A Kartini No. 280, Gresik Telp: (031) , Faks: (031) rs_semengresik@indo.net.id DANA PENSIUN SEMEN GRESIK Jl.R.A. Kartini No. 23 Gresik Telp: (031) , psw Faks: (031) supporting institutions KOPERASI WARGA SEMEN GRESIK Head Office Jl. Tauchid Perum PTSG Tubanan Gresik Telp. : (031) , , , Fax : (031) kwsg@ksggpst.or.id SEMEN GRESIK FOUNDATION (YAYASAN SEMEN GRESIK), Jl. Awikoen B-1 Gresik Tel: (031) psw.3600, (031) , Fax.: (031) sgfoundt@yahoo.com PT CIPTA NIRMALA Jl.R.A Kartini No. 280, Gresik Tel: (031) , Fax: (031) rs_semengresik@indo.net.id SEMEN GRESIK PENSION FUND Jl.R.A. Kartini No. 23 Gresik Tel: (031) , psw Fax: (031) LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

287 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT S DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT LAIN-LAIN OTHERS 285 Laporan Tahunan 2011 Laporan Tahunan 2011 Perseroan memuat sebagian besar informasi keuangan Perseroan yang di sajikan dalam bentuk buku Laporan Tahunan Perseroan tahun Salinan dalam bentuk buku Laporan Tahunan 2011 dapat diperoleh tanpa biaya dengan mengirimkan surat permohonan tertulis kepada: Sekretaris Perusahaan PT Semen Gresik (persero) Tbk Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik Tel. (62-31) Fax. (62-31) Atau Kantor Perwakilan Jakarta Gedung The East Tower Lt. 18 Jl. Lingkar Mega Kuningan, Kuningan, Jakarta Tel. (62-21) Fax. (62-21) Annual Report The Annual Report of the Company contain most of the Company s financial information as presented in the 2011 Annual Report of the Company. A copy of the 2011 Annual Report may be obtained free off charge by sending a written request to: Corporate Secretary PT Semen Gresik (persero) Tbk Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik Tel. (62-31) Fax. (62-31) Or Jakarta Representative Office Gedung The East Tower Lt. 18 Jl. Lingkar Mega Kuningan, Kuningan, Jakarta Tel. (62-21) Fax. (62-21) INFORMASI BAGI PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR SHAREHOLDERS Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan akan diselenggarakan pada bulan Juni 2012 di Jakarta. General Meeting of Shareholders The Annual General Meeting of Shareholders of the Company will be held on June 2012 in Jakarta..

288 286 IKHTISAR HIGHLIGHTS LAPORAN MANAJEMEN INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Management Report COMPANY PROFILE INFORMATION FOR INVESTORS OPERATIONAL PERFORMANCE PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Board of Commissioners and Directors Statement Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS D. ADITYA SUMANAGARa setia PURWAKa hadi WALUYO Komisaris Utama Komisaris Komisaris President Commissioner commissioner commissioner SUMARYANTO WIDayatin achmad JAZIDie chatib BASRI Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Commissioner independent Commissioner Independent Commissioner DIREKSI BOARD OF DIRECTORS DWI SOETJipto achyanizzaman suharto Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Penelitian & Pengembangan President Director finance Director dan Operasional R&D and Operational Director Bambang S i suparni erizal Bakar Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Produksi Direktur Pengembangan Usaha Human Resource Director production Director & Strategi Bisnis strategic & Business Development Director LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

289 laporan keuangan konsolidasian Consolidated Financial Statements 287 PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK dan entitas anak laporan keuangan konsoldasian beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 pt semen gresik (persero) tbk and its subsidiaries CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS' REPORT YEARS ENDED DECEMBER AND 2010 LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

290 288 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Pages Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statements of Financial Konsolidasian Position Laporan Laba Rugi Consolidated Statements of Konsolidasian Income Laporan Laba Rugi Komprehensif Consolidated Statements of Konsolidasian Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Consolidated Statements of Konsolidasian Changes in Equity Laporan Arus Kas Consolidated Statements of Konsolidasian Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Consolidated Konsolidasian Financial Statements ************************ LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

291 . 289

292 290 LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT

LAPORAN TAHUNAN 2014 A N N UA L R E P O R T

LAPORAN TAHUNAN 2014 A N N UA L R E P O R T Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Tahun

Lebih terperinci

Maintaining Performance in a Year of Challenges

Maintaining Performance in a Year of Challenges Maintaining Performance in a Year of Challenges Daftar Isi Halaman Ikhtisar Utama Main Overview 6 Sekilas Bank Ina Bank Ina At A Glance 7 Piagam & Sertifikat Awards & Certificates 8 Kaleidoskop 2015 2015

Lebih terperinci

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t

Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t Laporan Tahunan Annual Repor t Data Keuangan Penting Financial Highlights Profil Perusahaan Company Profile Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Direksi Report of the Board

Lebih terperinci

MENGUTAMAKAN KEPUASAN PELANGGAN

MENGUTAMAKAN KEPUASAN PELANGGAN Prakata Preface Sekilas Perseroan Company At A Glance Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management

Lebih terperinci

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN REPUBLIK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Disajikan

Lebih terperinci

PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PENGHARGAAN TAHUN 2011

PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PENGHARGAAN TAHUN 2011 PENGHARGAAN TAHUN 2011 Penghargaan Indonesia SWA 100 Best Wealth Creators Untuk Kategori Asean Best Public Companies Juni, 2011 Penghargaan Indonesia SWA 100 Best Wealth Creators Untuk Kategori Indonesia

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.219.104.170.177

Lebih terperinci

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2015, 2014 dan As of December 31, 2015, 2014, and 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 1 January 2014/ December

Lebih terperinci

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret/ March 31, 2016 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

TINGGI KUAT LUAS. Kapasitas Lebih. Kinerja Makin. Distribusi Kian WE ARE READY. Higher Capacity. Stronger Performance. Wider Distribution

TINGGI KUAT LUAS. Kapasitas Lebih. Kinerja Makin. Distribusi Kian WE ARE READY. Higher Capacity. Stronger Performance. Wider Distribution PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. WE ARE READY Kapasitas Lebih TINGGI Higher Capacity Kinerja Makin KUAT Stronger Performance Distribusi Kian LUAS Wider Distribution LAPORAN TAHUNAN 2011 Annual Report Kami

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 Catatan/ 2014 2013 *) ASET ASSETS Aset Lancar Current

Lebih terperinci

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret/ March 31, 2017 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited)

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni/ June 30, 2017 31 Desember/ (Tidak diaudit/

Lebih terperinci

Profil Perusahaan Company Profile. Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

Profil Perusahaan Company Profile. Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Ikhtisar Keuangan Financial Highlights ASET ASET LANCAR assets CURRENT ASSETS Kas dan Setara Kas 1.820.904 2.618.040 4.247.027 1.759.522 1.827.132 Cash and Cash Equivalents Kas yang Dibatasi Penggunaannya

Lebih terperinci

Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner

Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Saya menyampaikan apresiasi kepada Direksi atas konsistensinya terhadap penerapan strategi bisnis Perseroan, sehingga berhasil mencapai

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,617,503

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/ June 30, 2015 December

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITIONS Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Catatan/ 2013 2012

Lebih terperinci

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September/ September 30, 2017 31 Desember/

Lebih terperinci

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011

Lebih terperinci

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS Halaman / Pages PERNYATAAN DIREKSI / DIRECTOR STATEMENT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT... 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / FINANCIAL STATEMENTS

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 31 Maret 2015/ 31 Desember 2014/ March 31, 2015

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret 2017/ 31 Desember 2016/ March 31, 2017

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 30 September 2015/ 31 Desember 2014/

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ March 31, 2016

Lebih terperinci

Lapor an Tahuna n 2013 Annual Report

Lapor an Tahuna n 2013 Annual Report Laporan Tahunan 2013 A n n ua l Re port Laporan Tahunan 2013 Annual Report 1 Kinerja Perusahaan Company s Performances 2 Laporan Tahunan 2013 Annual Report DAFTAR ISI CONTENTS Profil Perusahaan Company

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Catatan/ 2016 Notes 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi. ABSTRAK Krisis perekonomian Indonesia telah membuat perusahaan-perusahaan terguncang dan lemah. Banyak perusahaan melakukan investasi untuk mempertahankan keberadaannya dan agar tidak kalah bersaing dengan

Lebih terperinci

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni/ June 30, 2015 31 Desember/ Catatan/ (Tidak

Lebih terperinci

2008 Annual Report. 25th Anniversary

2008 Annual Report. 25th Anniversary Annual Report 25th Anniversary Daftar Isi Table of Contents 04 06 08 10 12 14 15 16 18 20 22 24 26 32 42 52 Perjalanan UIC Ikhtisar Keuangan Saham, Dividen dan Kronologis Pencatatan Saham Laporan Dewan

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit)

Lebih terperinci

MEDIA RELEASE 1M17 Kontrak Baru ADHI hingga Desember 2016

MEDIA RELEASE 1M17 Kontrak Baru ADHI hingga Desember 2016 Kontrak Baru ADHI hingga Desember 2016 ADHI hingga Desember 2016 mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp16,5 triliun. Pertumbuhan kontrak baru ADHI hingga Desember 2016 meningkat sebesar 17,8% dibandingkan

Lebih terperinci

PT Central Omega Resources Tbk Dan Anak Perusahaan/And Its Subsidiaries

PT Central Omega Resources Tbk Dan Anak Perusahaan/And Its Subsidiaries PT Central Omega Resources Tbk Dan Anak Perusahaan/And Its Subsidiaries Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Tidak diaudit)/ Consolidated Interim Financial Statements (Unaudited) Untuk Periode Tiga

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2015/ March, 31, 2015 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni 2017/ 31 Desember 2016/ June 30, 2017 December

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September 2017/ 31 Desember 2016/

Lebih terperinci

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 350,467

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal dan 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang

Lebih terperinci

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011(TIDAK DIAUDIT)/ NINE MONTHS PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012 AND 2011(UN AUDITED) ISI/CONTENTS Halaman/Page

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 30 Juni 2014/ June 30, 2014 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31,

Lebih terperinci

PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES

PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 30 September 2016/ 31 Desember 2015/

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 136 KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik,

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 (diaudit)

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasi enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (diaudit)

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013 30 Juni 2014/ 31 Desember 2013/ June 30, 2014 December

Lebih terperinci

31 Maret 2018/ March 31, 2018

31 Maret 2018/ March 31, 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION As of 31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2017 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,4,33,34,36 9.447.735 8.796.690 Cash and cash

Lebih terperinci

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Kilas Kinerja 06 06 Performance Overview REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Remuneration of Board of Commissioners and Directors Kebijakan Remunerasi Bagi Dewan Dan Direksi Remuneration Policy for

Lebih terperinci

YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP

YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP Laporan Keuangan/ Financial Statements Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2011/ For the year ended December 31, 2012 With comparative figure for the year

Lebih terperinci

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya   Mobile: UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS I.K. Gunarta ITS Surabaya Email: ik.gunarta@gmail.com Mobile: 0811 372 068 Financial Statements Income statement A summary of the revenue

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Financial Statements For the Years Ended December 31, 2010 and

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 ( Tidak diaudit ) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS ( Unaudited ) PT MULTI INDOCITRA Tbk

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 2014 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit)

Lebih terperinci

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI MEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS RAPAT DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris secara berkala melaksanakan rapat, baik rapat internal maupun rapat

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Annual Report

Laporan Tahunan Annual Report Laporan Tahunan Annual Report Annual Report PT. Century Textile Indonesia Tbk 1 Data Keuangan Penting Financial Highlights Profil Perusahaan Company Profile Laporan Dewan Komisaris Report of the Board

Lebih terperinci

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, 2010 31 Maret 2011/ 31 Desember

Lebih terperinci

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 409,488 1,183,482

Lebih terperinci

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f,

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f, Halaman : 2 dari 43 NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember Pages : 2 of 44 CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 10.160.758.858 2c, 2d, 3 15.231.755.461

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015 30 Juni 2016/ 31 Desember 2015/ June 30, 2016 December

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka , NERACA BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 9.039.545 2j,3 4.436.796 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.227.500 4,24 2.227.500 Time deposit Piutang usaha Trade

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 September 2015 31 Desember 2014

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013 30 September 2014/ 31 Desember 2013/

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In an increasingly competitive business environment, every company is required to be able to participate in the competition, including manufacturing companies. Customer satisfaction and product

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2013/ March 31, 2013 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December

Lebih terperinci

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 546.419 LAPORAN POSISI KEUANGAN THE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 Catatan/ 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ Notes March

Lebih terperinci

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010 30 September

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. PT Petrosea Tbk. 21 April 2017

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. PT Petrosea Tbk. 21 April 2017 Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Petrosea Tbk. 21 April 2017 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( Rapat ) yang akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal

Lebih terperinci

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008 NERACA (Tidak Diaudit) BALANCE SHEETS (Unaudited) 31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and 2008 AKTIVA AKTIVA LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan Setara kas 28,089,288,306 3 8,555,729,439 Cash on hand

Lebih terperinci

PT TIMAH (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES. Lampiran 2/1 Schedule

PT TIMAH (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES. Lampiran 2/1 Schedule Lampiran 2/1 Schedule LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS

Lebih terperinci

PT KLIRING BERJANGKA INDONESIA (PERSERO) INDONESIAN DERIVATIVES CLEARING HOUSE LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER

Lebih terperinci

30 September 2016 dan Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

30 September 2016 dan Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK PT DUTA PERTIWI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2016 dan Desember 2015 September

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada tahun 1945 sejak Indonesia merdeka dari penjajahan, Indonesia telah mengalami krisis ekonomi seperti krisis moneter yang mengakibatkan perekonomian di Indonesia menjadi tidak stabil. Krisis

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 2015 31 Desember 2014 Tidak Audit

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

PUBLIC EXPOSE PT Darya-Varia Laboratoria Tbk PUBLIC EXPOSE PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 6 June 2017 PUBLIC EXPOSE PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 6 June 2017 Topics 1. Market Overview 2. DVL at Glance 3. DVL Business Overview FY 2016 4. DVL Performance

Lebih terperinci

SIARAN PERS / PRESS RELEASE No.056/HO-ASR/III/17 Tangerang, 31 Maret 2017

SIARAN PERS / PRESS RELEASE No.056/HO-ASR/III/17 Tangerang, 31 Maret 2017 ALAM SUTERA REALTY LAPORKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN 2016 *** ALAM SUTERA REALTY REPORTS 2016 FINANCIAL PERFORMANCE *** PT Alam Sutera Realty Tbk ( ASRI ), hari ini 31 Maret 2017 mengumumkan hasil kinerja

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 September 2016 31 Desember 2015

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Audit Kas

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Audit Audit

Lebih terperinci

31 Desember 2005 dan 2004 December 31, 2005 and Catatan/ 2005 Notes 2004 Rp '000 Rp '000

31 Desember 2005 dan 2004 December 31, 2005 and Catatan/ 2005 Notes 2004 Rp '000 Rp '000 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 31 Desember 2005 dan 2004 December 31, 2005 and 2004 AKTIVA Aktiva Lancar ASSETS Current Assets Kas 17.939.889 2c,2f,3,37,43 13.384.883 Cash Piutang usaha

Lebih terperinci

Media Release 7M17 Jakarta, 27 Juli 2017

Media Release 7M17 Jakarta, 27 Juli 2017 KINERJA ADHI 6M17 Pencapaian kinerja ADHI hingga Juni 2017 telah sukses mencapai laba bersih sebesar Rp131,3 miliar, meningkat 136,4% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp55,5 miliar. Peningkatan laba

Lebih terperinci

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : :

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : : 63 dari 67 63 of 67 NERACA Per 30 September 2007, BALANCE SHEETS As of September 30, 2007 and AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4.571.920.198 3.083.975.594 4.398.682.153 Cash

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ March 31, 2012

Lebih terperinci

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 31 Maret / 31 Desember / March 31, December 31,

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011 30 September 2012/ 31 Desember 2011/

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE PT ASTRA OTOPARTS Tbk. 27 April 2011, GRAN MELIA - Jakarta

PUBLIC EXPOSE PT ASTRA OTOPARTS Tbk. 27 April 2011, GRAN MELIA - Jakarta PUBLIC EXPOSE 2011 PT ASTRA OTOPARTS Tbk. 27 April 2011, GRAN MELIA - Jakarta Kejadian Kejadian Penting Tahun 2010 KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 JANUARI 2010 Peluncuran Produk Washer Nozzle. Produksi

Lebih terperinci

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 214 dan 213 December 31, 214 and 213 $%"&$%" $%"&$%" " # $

Lebih terperinci

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004 NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND 2004 AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 73,630 2e,4 161,267 Cash and cash equivalents

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The condition of old production machine caused productivity reduction to textile companies in Bandung for the last years. The risk of business shutting and severance of work relation in large

Lebih terperinci

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, 2010 30 Juni 2011/ 31 Desember

Lebih terperinci

YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP

YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP Laporan Keuangan Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 Financial Statements For the year ended December 31, 2014 DAFTAR ISI CONTENTS Halaman/ Pages Pernyataan Manajemen Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Tidak Diaudit

Lebih terperinci

PENURUNAN BIAYA-BIAYA OPERASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN PADA PT. XYZ

PENURUNAN BIAYA-BIAYA OPERASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN PADA PT. XYZ PENURUNAN BIAYA-BIAYA OPERASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN PADA PT. XYZ ABSTRAK PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta nasional dan merupakan agen tunggal dari perusahaan-perusahaan manufaktur Eropa

Lebih terperinci

PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT STEADY SAFE Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2011 AND

Lebih terperinci