MANAJEMEN STOCKPILE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA SWABAKAR BATUBARA DI PT.PLN (PERSERO) TIDORE

Transkripsi

1 MANAJEMEN STOCKPILE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA SWABAKAR BATUBARA DI PT.PLN (PERSERO) TIDORE Aliyusra JolO Dosen Fakultas Teknik Pertambangan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara ABSTRAK Terdapat beberapa penyebab terjadinya swabakar batubara(spontaneus Combustion) karena batubara merupakan bahan bakar organi dan apabila bersinggungan langsung dengan udara dandalam keadaan temperatur tinggi akan terbakar sendiri,keadaan ini akan di percepat oleh: reaksi eksotermal,bacterial,aksikatalis dari benda-benda organic selain itu karbonisasi yang rendah serta kadar belerang yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan PT.PLN (PERSERO) Tidore kepulauan manejemen stockpile batubara belume fektif dan efesien hal ini dapat di lihat dari kurangnya penenganan batubara masuk yang di simpan di stockpile masi terdapat batubara kotoran akibat sampah anorgani dari parapekerja di lokasi kemudian batubara atau material yang di siram dengan masih mengunakan air. Untuk itu menejemen yang efektif untuk mencegah terjadinya swabakar batubara di PLTU Tidore adalah pemberhatikan kebersihan di lokasi stockpile,proses penyiraman batubara harusmengunakan bahan campuran cimikal karna dengan mengunakan air akan menurunkan kualitas daribatubara itu sendiri. Kata Kunci: Menejemen,Stockpile,Swabakar 1. PENDAHULUAN Stockpile batubara merupakan tempat penyimpanan batubara yang pertama masuk setelah mengalami proses pengangkutan yang panjang baik dari tempat distributor ataupun dari tempat penggalian material pada industry pertambangan. Sehingga tidak dapat di pastikan bahwa kualitas batubara tersebut tetap terjaga seperti kualitas aslinya sebelum pengangkutan menuju tempat penyimpanan. Penanganan batubara pertama masuk pada stockpile areal adalah proses memperlakukan, merawat, mengontrol serta menjaga kualitas batubara agar tetap stabil guna 6

2 memenuhi persaratan kualitas batubara yang menjadi criteria dalam penggunaannya di PLTU, disamping itu penanganan batubara pada stockpile dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadinya swabakar pada batubara yang ada di stockpile, Metode penanganan batuabara pada stockpile yang tidak terencana dapat mengat kibatkan penurunan kualitas batubara yang berdampak pada proses kegiatan pemanfaatan batubara di industry tersebut. Setiap rangkaian kegiatan dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan yang memberikan arahan dan menyatukan pandangan unsur yang terdapat didalam rangkaian kegiatan tersebut. Sudah barangtentu tujuan yang akan dicapai adalah tujuan akhir dari kegiatan yang dikerjakan, olehnya itu sesuai dengan prinsipnya menentukan teknik-teknik manajemen yang dapat memecahkan persoalan sesuai dengan tujuan dan situasi yang dihadapi dalam hal ini adalah penanganan batubara di stockpile. Pada Perusahan PT. PLTU selalu memerlukan stock batubara yang besar pada stockpile, agar penggunaan batubara yang ada di stockpile dapat maksimal perlu adanya suatu proses manajemen. 2. METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Studi Kepustakaan : Yaitu berdasarkan studi literatur, dimana data data yang didapat dijadikan sebagai data sekunder, disamping itu juga buku- buku yang berkaitan dengan judul atau tema penelitian tersebut. b. Observasi Lapangan Observasi lapangan merupakan kegiatan pengambilan data lapangan dengan cara turun langsung ketempat atau daerah yang menjadi lokasi penelitian meliputi : 1) Pengamatan dan pengambilan data kondisi areal stockpile batubara 2) Pengamatan dan pengambilan data nilai suhu panas batubara akibat panas matahari di stockpile 7

3 3) Pengamatan dan pengmbilan data penyiraman batubara pada stockpile guna mencegah panas berlebihan pada batubara akibat sinar matahari 4) Wawancara, merupakan aktifitas interaksi dengan pihak- pihak yang dianggap berkompeten dan paham terkait ruang lingkup penelitian serta pihak- pihak yang beraktifitas dilokasi daerah penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Manajemen Stockpile Stockpile Management batubara merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Dimana efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana, dan efesien berarti bahwa tugas yang telah ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan perencanaan. Dalam kaitanya dengan fungsi dari stockpile batubara sebagai tempat penimbunan sementara maka diperlukan sistem manajemen stockpile yang tepat. Penimbunan batubara merupakan salah satu tahapan penting dari kegiatan penanganan batubara. Apabila sistem penimbunan kurang memadai maka dapat mengganggu kegiatan pembongkaran timbunan batubara di tempat penimbunan, terutama bagi batubara yang mudah terbakar dengan sendirinya. Sehingga dengan adanya upaya perbaikan manajemen timbunan, upaya menghindari gejala swabakar dan upaya menghindari dan mengatasi timbulnya genangan air, proses terjadinya swabakar dan genangan air pada penimbunan batubara dapat dicegah sekecil mungkin. Dalam proses penyimpanan diharapkan jangka waktunya tidak terlalu lama, karena akan berakibat pada penurunan kualitas batubara. Proses penurunan kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh proses oksidasi dan faktor alam. Prinsif dasar pengelolan stockpile adalah penerapan sistem FIFO ( First In First Out ), dimana batubara yang terdahulu masuk, harus dikeluarkan terlebih dahulu. Disamping itu ada beberapa hal yang 8

4 perlu diperhatikan dalam manajemen stockpile yaitu sebagai berikut : a. Kontrol Temperatur dan Swabakar b. Kontrol Terhadap Kontaminasi dan Housekeeping c. Kontrol Terhadap Aspek Kualitas Batubara d. Kontrol Terhadap Aspek Lingkungan Fungsi Manajement Stockpile Batubara Stockpile Management berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan proses. Sebagai sediaan strategis terhadap gangguan yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Stockpile juga berfungsi sebagai proses homogenisasi dan atau pencampuran batubara untuk menyiapkan kualitas yang dipersyaratkan. Disamping tujuan di atas di stockpile juga digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi bertujuan untuk menyiapkan produk dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam kualitas batubara dan distribusi ukuran disamakan. Pada sistem manajement stockpile batubara PLTU Tidore berdasarkan data actual pengamatan lapangan, kurangnya penganagan batubara masuk yang disimpan di stockpile, masih terdapat batubara kotor akibat sampah anorganik dari pada para pekerja di lokasi stockpile. Evaluasi Manajement Pekerja Pada Stockpile Guna memastikan dan menjaga kondisi batubara agar tetap bersih serta kualitas batubara tetap tinggi ketika batubara pertama masuk stockpile hingga keluar dari tempat tersebut. Maka dilakukan perawatan dan pemeliharaan kualitas batubara yang dikontrol oleh pengawas disekitaran lokasi stockpile. Berdasarkan pengamatan secara actual diperoleh tidak adanya pengawasan batubara yang tersimpan dalam stockpile batubara. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya 1) Tidak adanya manajemnt waktu lama penyimpanan aplikasikan penutup permukaan baik mengguna kan bahan kimia maupun secara fisik 9

5 2) Tidak adanya manajement penyira man batuabara yang benar 3) Tidak adanya control tumpukan memenuhi tinggi maksimum sampai dengan mendapat kestabilan sisi lereng.serta pengawasan permukaan atas stockpile cekung dan rata Manajement Alat Pada Stockpile Batubara PLTU Tidore Evaluasi Penerapan Teknologi pengangkutan pemuatan dan pencegahan serta penanggulangan swa bakar Batubara di stockpile batubara PLTU Tidore adalah terbilang masih minim pada unit muat yaitu menggunakan PC 300 Komatsu, ketika dilakukan loading coal di areal kerja jetty, terjadi bebrerap pengangguran unit angkut yang dapat mengakibatkan waktu pembongkaran material (batubara) di pontong yang sangat lama. Pada penggunaan alat angkut dengan jumlah unit angkut 30 unit yang di singkronkan dengan PC 300 satu unit tersebut banyak terjadi antrian alat angkut, hal tersebut mempersempit lokasi areal jetty oleh standby unit angkut. Evaluasi Manajement Metode Penimbunan Apabila sistem penimbunan kurang memadai maka dapat mengganggu kegiatan pembongkaran timbu nan batubara di tempat penimbu nan, terutama bagi batubara yang mudah terbakar dengan sendirinya. Seacara actual dapat dilihat tidak adanya control secara terinci batubara masuk yang akan ditimbunkan bersamaan dengan batubara pada stockpile yang telah ada sebelumnya. pada metode penimbunan Batubara di PLTU Tidore, Batubara yang ditumpukan membentuk lapisan horisontal, sehingga dengan metoda ini blending dapat dilakukan dengan cukup baik dan tercampur dengan merata. Dalam metode penumpukan batubara harus memperhatikan : a) Kontrol Temperatur dan Swabakar b) Kontrol Terhadap Kontaminasi dan Housekeeping 10

6 c) Kontrol Terhadap Aspek Kualitas Batubara d) Kontrol Terhadap Aspek Lingku ngan, pada kegiatan dan teknis penumpukan dapat menimbulkan ash terbang di sekitaran areal stockpile, dari segi manajement perlu dilakukan pembuatan penang kan debu batubara tersebut. Evaluasi Manajement Material Pada kegiatan manjement (material) batubara masuk dan keluar dari stockpile adalah untuk mengontrol kualitas batubara tetap terjaga. pada kegiatan perawatan batubara terbilang cendrung rendah pemeliharaan kualitas, hal tersebut dibuktikan dengan data pengamatan kondisi batubara pada stockpile serta pada aktifitas kegiatan penyiraman batubara tersebut. Batubara atau material yang disiram dengan menggunakan air tanpa campuran bahan cimikal merupakan salah satu metode penaganan batubara yang terbilang salah satu metode yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas batubara ataupun nilai panas dari batubara tersebut.. Semakin sering batubara tersebut disiram menggunakan air untuk mencegah terjadinya swabakar oleh panas matahari maka semakin besar total moisture yang terkandung di dalam pori batubara. Evaluasi Metode jenis Penimbunan Batubara distockpile Metode penimbunan permukaan datar sepanjang penimbunan merupa kan salah satu jenis bentuk penimbunan yang terbilang cost rendah hal tersebut dilihat berdasarkan pemakaian unit pada pekerjaan penanganan bataubara distockpile. Tujuan dari pada menentu kan jenis dan metode penimbunan adalah untuk emaksimalkan Homo genisasi dan blending serta memini malisasi segregasi ukuran butir. Batubara yang ditumpukan membentuk lapisan horisontal, sehingga dengan metoda ini pencampuran batuabara masuk dapat dilakukan dengan cukup baik dan tercampur dengan merata. Penanganan Batubara Pada Stockpile PLTU Tidore 11

7 Pekerjaan penanganan batubara adalah untuk mencegah terjadinya batubara terbakar dengan sendirinya akibat penyerapan oksigen oleh batu bara akibat dari pada panas matahari. Penangan agar tidak terjadinya swabakar bisa digunakan dengan menggunakan penyiraman mengguana kan campuran antara air dengan bahan cimikal, akan tetapi hal tersebut berpengaruh pada cost perawatan dan penanganan sebab membutuhkan biaya pembelian bahan cimikal, secara actual dilapangan penanganan tanpa menggunakan bahan cimikal sekedar air sebagai penurun suhu panas. Akan tetapi PLTU Tidore dapat mengguanaka metode pengom pakan material dengan cara membiar kan alat mekanis bekerja pada permu kaan stockpile agar tumpukan batubara kompak agar tidak adanya peressapan oksigen. Lay Out Stockpile Batubara PLTU Tidore Penataan areal stockpile diperlukan sebagai medan kerja yang dapat mengsuport efektifitas pekerjaan meliputi kegiatan loading batubara baik di jetty maupun di stockpile. Beberapa hal yang mendukung atau mengsuport aktifitas kelancara operasional adalah : 1) Adanya akses jalan yg mudah untuk menyimpan material 2) memenuhi kebutuhan homogenisasi dan atau blending. 3) Seminimum mungkin total biaya kapital dan operasional (Kapasitas dan ketersedian alat serta tenaga kerja) 4) Adanya fasilitas untuk menghadapi potensi swabakar 5) Memenuhi standard enviroment dalam hal ini emisi debu, level kebisingan, dam drainage air. 6) Pengembangan masa depan. Evaluasi potensiswabakar Batubara di PLTU Tidore a. Pengamatan Swabakar di Coalsit PLTU Tidore Suhu batubara pada kaki tempat penyimpanan batubara (coalsit) yang di ukur ketika waktu pagi hingga sore adalah C. sedangkan pada 12

8 punggung coalsit adalah C Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai suhu panas pada kaki stockpile lebih tinggi ketimbang nilai suhu panas pada punggung coalsit. b. Pengamatan Swabakar di Stockpile PLTU Tidore Suhu batubara pada kaki tempat penyimpanan batubara (stockpile) yang di ukur ketika waktu pagi hingga sore adalah 40 C.sedangkan pada punggung stockpil adalah 39 C. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai suhu panas pada kaki stockpile lebih tinggi ketimbang nilai suhu panas pada punggung stockpile. 4. KESIMPULAN Bedasarkan pemaparan hasil dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan beberapa item yaitu : 1. Pada sistem manajement stockpile batubara PLTU Tidore kurangnya penanganan batubara masuk yang disimpan di stockpile, masih terdapat batubara kotor akibat sampah anorganik dari pada para pekerja di lokasi stockpile. 2. Terjadi bebrerap pengangguran unit angkut yang dapat mengatkibatkan waktu pembongkaran material (batubara) di ponton yang sangat lama. 3. Tidak adanya control secara terinci batubara masuk yang akan ditimbunkan bersamaan dengan batubara pada stockpile yang telah ada sebelumnya. 4. Batubara atau material yang disiram dengan menggunakan air tanpa campuran bahan cimikal merupakan salah satu metode penaganan batubara yang terbilang salah satu metode yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas batubara DAFTAR PUSTAKA Ali BasyaSiregardan TMA Ari Samadhi (1987) Management ITB 13

9 Hairudin Kemhai (2016) Studi Management Stockpile Untuk Mencegah Terjadinya Swabakar BatuBara PLTU tidore (2016) Stockpile memainkan peranan Penting dalam rantai pergerakan Batubara Go Michelle:Manajemendan Pengembangan Operasional Tambang BatubaraPada PT. TRI EKA Bersama Learnmine.blogspot.co.id/2014/10/sekilasmengenaimanajemenstockpile.html Mulyana Hana (2005) Kualitas batubara dan stockpile Management PT,Geoservices,LTDYogyakarta Read morehttp://learnmine.blogspot.co.id/2014/10/sekilas-mengenai-manajemenstockpile.html Readmorehttp: Ahmad Tarmizi.blogspot.com/2014/02/swabakarbatubara.html SukandarRumidi (2008) batubaradangambut UniversitasgajahmadaYogyakarta Sonnyygb14.blogspot.co.id/2014/09/stockpile-management-costockpile.html SudarsonoArif S,(2003) Pengantarpreparasidanpencucianbatubara departemen teknik pertambangan institute pertambangan bandung Skarno K (1985) dasar-dasarmanagement penerbitmiswar Siregar Ali Basya (1988) Management institute teknologi bandung 14