AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP
|
|
- Djaja Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP Oleh : Muhaimin Dipergunakan untuk kalangan terbatas pada mahasiswa UNISMUH Makassar AKTIVA TETAP adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap ini disebut dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets). 1. dalam perusahaan manufaktur digolongkan menjadi : a. Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement) b. Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement) c. Mesin dan Peralatan d. Kendaraan e. Inventaris Kantor 2. Transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap dapat dilihat pada gambar : Pemerolehan Penghentian pemakaian Pengeluaran modal Penjualan Revaluasi Depresiasi Akumulasi Aktiva Tetap Penghentian pemakaian Depresiasi Penjualan 3. Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun depresiasi akumulasi yang bersangkutan adalah : a. Transaksi pemerolehan aktiva tetap
2 b. Transaksi pengeluaran modal c. Transaksi depresiasi aktiva tetap Biaya depresiasi Depresiasi akumulasi aktiva tetap d. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap Depresiasi akumulasi aktiva tetap Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap e. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap Sediaan suku cadang Gaji dan upah Biaya overhead pabrik yang dibebankan 4. Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika auditor tidak menyadari dampak perbedaan karakteristik aktiva lancar dengan aktiva tetap, tidak akan dapat melakukan pengujian substantif dengan efektif terhadap dua golongan tersebut. Perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar adalah: a. Akun aktiva tetap mempunyai saldo yang besar di dalam neraca, transaksi perubahannya relatif sangat sdikit namun umumnya menyangkut jumlah rupiah yang besar. b. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan rugi laba, sedangkan kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar berpengaruh langsung terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit. c. disajikan di neraca pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasian, sedangkan aktiva lancar disajikan di neraca pada nilai bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal
3 5. Perbedaan Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar a. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktiva tetap relatif lebih sedikit dibandingkan dengan waktu untuk pengujian substantif aktiva lancar. b. Ketepatan waktu pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi laba, maka auditor tidak mengarahkan perhatianya terhadap masalah ketelitian. Sedangkan dalam pengujian substantif terhadap transaksi aktiva lancar, auditor memusatkan perhatiannya. c. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap lebih dititikberatkan pada verifikasi mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit. 6. Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dalam Audit yang Pertama Kalinya Faktor yang harus dipertimbangkan dalam audit terhadap aktiva tetap pada audit pertama kalinya : a. Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen lain? b. Apakah klien menyelenggarakan catatan rinci untuk aktiva tetapnya? c. Apakah klien mengharapkan dokumen yang mendukung transaksi yang bersangkutan dengan pemerolehan dan mutasi aktiva tetap sampai dengan saat audit yang pertama dilaksanakan? 7. Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Saldo Aktiva Tetap a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan aktiva tetap. b. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap yang dicantumkan di c. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di d. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di e. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di
4 8. Prosedur Analitik Ratio 1. Tingkat perputaran aktiva tetap 2. Ratio laba bersih dengan aktiva tetap 3. Ratio aktiva tetap dengan modal saham 4. Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap Formula Hasil penjualan bersih + rerata saldo aktiva tetap Hasil penjualan bersih + rerata saldo aktiv tetap + modal saham Biaya reparasi dan pemeliharaan + hasil penjualan bersih 9. Pengujian terhadap Transaksi Rinci 1. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan aktiva tetap. 2. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung tentang transaksi tersebut. 3. Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap. 4. Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan akutiva tetap. 10. Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci 1. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit. 2. Periksa dokumen kontrank dan dokumen hak kepemilikan klien atas aktiva tetap. 3. Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian pemakaian aktiva tetap. 4. Periksalah dokumen yang bersangkutan dengan biaya sewa. 5. Lakukan inspeksi terhadap olis asuransi aktiva tetap. 6. Mintalah informasi mengenai aktiva tetap yang dijadikan jamina dalam penarikan hutang. 7. Lakukan inspeksi terhadap perjanjian leasing. 8. Lakukan review terhadap perhitungan depresiai dan deplesi aktiva tetap.. 9. Lakukan rekonsiliasi aktiva tetap tertentu ke dalam buku pembantu aktiva tetap. 10. Hitung kembali jumlah rupiah yang dicatat di dalam akun-akun yang terkait dalam transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap.
5 11. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan 1. Periksa klarifikasi aktiva tetap di dalam neraca harus disajikan di dalam neraca dalam kelompok aktiva tidak lancar pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasi atau deplesi. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap klarifikasi aktiva tetap di dalam neraca berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap di 2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap Menurut prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap di neraca, klien berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang memadai mengenai metode depresiasi atau deplesi yang dipakainya, aktiva tetap yang dijaminkan atau digadaikan dalam penarikan hutang, dan aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan dalam kegiatan perusahaan. Bahan Bacaan : 1. Arens Arens. Alvin A.; Eldar Randal. J.: Beasley Mark S, Auditing dan Jasa Assurance : Pendekatan Terintegrasi, th ed., Terjemahan Bahasa, Penerbit Erlangga Chapter 2. Mulyadi, Auditing, Buku-2, Penerbit Salemba Empat. Bab 17
Pengujian subtantif terhadap investasi
GO Founder Present Pengujian subtantif terhadap investasi Pemeriksaan akuntansi 2 GO Founder Hak Cipta 2013 GO founder [Type here] PEMERIKSAAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Lebih terperinciAudit Siklus Pendapatan
Audit Siklus Pendapatan Pengujian Substantif Terhadap Saldo Piutang Usaha Muhaimin SE, Ak, M. Ak, CA, CPA Transaksi yang mempengaruhi piutang usaha a. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada
Lebih terperinciTugas Individu Kasus 10
Nama : Irene Nathasia Devi NIM : 115020307111013 Kelas : CE Tugas Individu Kasus 10 Pertanyaan Diskusi 1. PSA No. 39 SA Seksi 336 merupakan pengaturan auditor dalam menggunakan jasa profesional lainnya
Lebih terperinciPENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG DAN EKUITAS A. PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG I. Deskripsi Utang jangka panjang Utang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang
Lebih terperinciPengujian Substantif Piutang Usaha
Pengujian Substantif Piutang Usaha ( Pertemuan ke-5) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com www.antariksa.info 2008 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 5-1 Deskripsi Piutang Piutang Klaim
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian utang usaha Menurut Munawir, (2007:18) utang dagang adalah utang yang timbul karena adanya pembelian dagangan secara kredit. Jadi dapat disimpulkan
Lebih terperinciPengujian Substantif Persediaan
Pengujian Substantif Persediaan ( Pertemuan ke-9) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com www.antariksa.info 2008 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 9-1 Jurnal transaksi pada persediaan Pembelian
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP. Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi. Dosen Pengampu: Siswanto,M.Pd.
SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi Dosen Pengampu: Siswanto,M.Pd Oleh: Putri Noveda Amalia (10409131027) Shinta Rawaini (10409131028) Ivyantari
Lebih terperinciBerdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa jasa auditing mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 1. Pengertian Audit Ada beberapa definisi mengenai auditing yaitu : Arens and Loebbecke ( 2009 : 4 ) mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing is the
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Auditing 2 SKS : 3 Semester : 5 Kode MK : EBA512061 I. DESKRIPSI Mata Kuliah ini merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Auditing 1 yang secara garis besar memberikan wawasan pengetahuan tentang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik serta saran yang membangun
1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, pada akhirnya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Materialitas dan Risiko Audit ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciJURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA
JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Pengertian Tujuan Fungsi Pencatatan Jurnal Penyesuain Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun)
Lebih terperinciPREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)
PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA
Lebih terperinciModul ke: AUDIT II AUDIT TERHADAP SIKLUS INVESTASI DAN MODAL. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: 11 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS AUDIT II AUDIT TERHADAP SIKLUS INVESTASI DAN MODAL Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI EMPAT KARATERISTIK SIKLUS PEROLEHAN DAN PELUNASAN KEMBALI MODAL
Lebih terperinciSiklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.
PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan
Lebih terperinciJURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda
JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa
Lebih terperinciPengantar ( Pertemuan ke-1)
Pengantar ( Pertemuan ke-1) Audit 1 Pengertian Profesi auditor & jenis audit Standar audit & kode etik Laporan audit Kertas kerja Bukti audit Tahapan audit Materialitas & risiko audit Strategi audit awal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang global pada saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan mampu menghasilkan laporan yang sesuai dengan
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1. Definisi Audit Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence
Lebih terperinciAKUNTANSI PEMERIKSAAN 2 (PENGAUDITAN 2) Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
AKUNTANSI PEMERIKSAAN 2 (PENGAUDITAN 2) Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA KODE MATA KULIAH: AKT59 SKS: 3 SKS Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang: 1. Proses auditing yang meliputi pengujian
Lebih terperinciJurnal penyesuaian untuk pembayaran di muka
JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi. Proses penyusunan ayat jurnal penyesuaian dilakukan sesuai dengan penyusunan ayat jurnal umum. Proses ini diawali dengan analisis
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
Mata Kuliah : Auditing 2 SKS : 3 Semester : 5 Kode MK : EBA512061 I. DESKRIPSI Mata Kuliah ini merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Auditing 1 yang secara garis besar memberikan wawasan pengetahuan tentang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Pemagang melakukan audit pada PT. PF, khususnya melakukan audit pada aset tetap perusahaan. Pemagang melakukan 8 prosedur audit aset tetap. Dengan dilakukannya prosedur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Salah satu pendorong perusahaan untuk dapat menjadi yang terbaik didunia bisnis saat ini adalah dengan adanya sistem informasi yang baik. Menurut Hall (2001;7)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Secara umum auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
Lebih terperinciSA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciPENYESUAIAN PEMBUKUAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
PENYESUAIAN PEMBUKUAN Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk mempersiapkan penyusunan laporan keuangan. Namun, karena data yang tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya suatu perusahaan maka menuntut auditor untuk semakin teliti dan memiliki pemikiran kritis dalam pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan dengan
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntnasi S1
Modul ke: 03Fakultas Nama Ekonomi dan Bisnis Audit II Competing The Test In The Sales And Collection Cycle:Accounts Receivable (Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang Usaha)
Lebih terperinciBUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
Bukti Audit BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: "Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciPT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP
Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL & PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan
BAB I ANALISA HASIL & PEMBAHASAN 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut: a. Tanah Tanah yang dimiliki oleh PT AIM Trust digunakan untuk
Lebih terperinciAKUNTANSI PROPERTY INVESTASI
AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: AKUNTANSI PROPERTY INVESTASI Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com
Lebih terperinciAkuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti
Akuntansi Pemeriksaan 2 Tutut Dewi Astuti Biaya dibayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang Bagian dari biaya dibayar dimuka
Lebih terperinciTUGAS PENGAUDITAN II BAB 20 MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISIDAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN TERPILIH
TUGAS PENGAUDITAN II BAB 20 MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISIDAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN TERPILIH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengauditan II Oleh : Liliyana Wulandari
Lebih terperinci1.1 Pengertian Auditing
1.1 Pengertian Auditing Secara umum Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,
Lebih terperincipengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi
pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi a. Sifat Siklus Akuntansi Sifat siklus akuntansi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat
Lebih terperinciAUDIT I Developing the overhall audit plan and audit program EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI
AUDIT I Modul ke: 15Fakultas Afly EKONOMI DAN BISNIS Developing the overhall audit plan and audit program Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI JENIS JENIS PENGUJIAN Dalam mengembangkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai dasar pemilihan topik, masalah yang diangkat, tujuan melakukan penulisan, serta kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis. 1.1.
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya
Lebih terperinciPERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013
PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00
Lebih terperinciPenyesuaian Perusahaan Jasa
Penyesuaian Perusahaan Jasa Daftar saldo atau neraca saldo perlu disesuaikan agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian dibuat untuk memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT TERHADAP AKTIVA TETAP GEDUNG DAN TANAH DALAM RANGKA MENILAI KEWAJARAN AKTIVA TETAP DAN LABA PERUSAHAAN. Eliya Isfaatun ABSTRACT
TEKNIK AUDIT TERHADAP AKTIVA TETAP GEDUNG DAN TANAH DALAM RANGKA MENILAI KEWAJARAN AKTIVA TETAP DAN LABA PERUSAHAAN ABSTRACT The financial report is one of the important information that is used to make
Lebih terperinciAKTIVA TETAP BERWUJUD
AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak
Lebih terperinciPERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013
PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00
Lebih terperinciAUDIT FUNGSI PENGELUARAN KAS UNTUK MENDETEKSI ADANYA KERUGIAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (Studi kasus pada PT. Sami Karya Jombang)
AUDIT FUNGSI PENGELUARAN KAS UNTUK MENDETEKSI ADANYA KERUGIAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (Studi kasus pada PT. Sami Karya Jombang) Etika Dwi Lestari JurusanAkuntansi Fakultas Ekonomi Univ. Islam Kadiri ABSTRAK
Lebih terperinciAKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )
AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) MEMPUNYAI MASA GUNA LEBIH DARI 1 PERIODE AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE FIXED ASSET) Mempunyai bentuk fisik, dpt dikenali melalui panca indra MEMPUNYAI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditing merupakan proses pengumpulan data dan evaluasi bukti dari informasi perusahaan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara informasi yang dimiliki oleh perusahaan
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Whittington, O. Ray dan Kurt Panny (2012:4) mendefinisikan auditing sebagai: In a financial statement audit, the auditors undertake to gather evidence and provide
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AUDITING 2 (ED) KODE / SKS : KK / 3 SKS
KODE / SKS : KK-04 / SKS Konsep Auditing. Profesi Akuntan Publik. Mahasiswa dapat menjelaskan apa Profesi Akuntan Publik serta siapa yang dapat menjalankan profesi akuntan publik. Auditing dan Standar
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO
ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas
Lebih terperinciManajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan
Lebih terperinciMAKALAH MATA KULIAH AUDITING CONTOH KASUS BUKTI AUDIT
MAKALAH MATA KULIAH AUDITING CONTOH KASUS BUKTI AUDIT Disusun oleh Kelompok 5 (AK5-B3): 1. Fitriah Fajr (142010300110) 2. Nur Sakdiyah (142010300148) 3. Yunda Roro Anggraini (142010300158) 4. Farikhatul
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika
BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk
Lebih terperincilangsung Biaya Tenaga kerja
SIKLUS PEMBUATAN PRODUK SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Pembelian dan Penyimpanan Penentuan harga Pokok bahan baku Yang dibeli Pengolahan Menjadi Produk jadi langsung Biaya Tenaga kerja Penentuan Harga pokok Yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan yang berfungsi secara sistematis sebagai proses pencatatan, penggolongan, pengolahan, peringkasan,
Lebih terperinciChapter 3: Sistem Akuntansi. Transi 1 11/12/2010
Chapter 3: Sistem Akuntansi 1 Fotokopi Cemerlang Pemilik terpisah Akuntan Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha 2 Implikasi Konsep Kesatuan Usaha Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga hubungan keduanya
Lebih terperinciIV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada
IV. PENYESUAIAN mencatat (menjurnal dan mengakunkan) data-data transaksi akhir tahun sehingga jumlah yang terdapat dalam tiap rekening sesuai dengan kenyataannya. Manfaat penyesuaian: 1. Kepraktisan Jika
Lebih terperinciChapter 20-a Audit terhadap Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Assets)
Chapter 20-a Audit terhadap Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Assets) 1 A. Aktiva Tetap Berwujud Property, Plant, Equipment Aktiva tetap berwujud mencakup: Tanah (land & land improvement) Bangunan (building
Lebih terperincialasan kuat dalam pengambilan kesimpulan mengenai laporan keuangan, apakah telah disajikan secara wajar atau tidak.
Tujuan audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai
Lebih terperinciAnalisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir
Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya sudah tentu memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan (Arens dan Lobbecke: 2000). Kemudian prosedur audit adalah
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PROSEDUR AUDIT Menurut Arens dan Loebbecke prosedur audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. INTI (Persero)
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. INTI (Persero) Bandung. Penulis ditempatkan pada divisi Satuan Pemeriksaan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam
Lebih terperinciSIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. maupun pemerintah. Alasan ekonomi yang mendorong diperlukannya auditing di
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Auditing Jasa auditing digunakan secara meluas baik pada perusahaan swasta maupun pemerintah. Alasan ekonomi yang mendorong diperlukannya auditing di latar
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN - JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity. Dibuat Oleh : PPJM Diperiksa Oleh: WM Halaman 1 dari 11
: PK-FEB-10 PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Tanggal Terbit : 01/08/11 SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. Mata Kuliah : Lab ing (Saran nama MK: Laboratorium Pengauditan) 2. Bobot : 2 SKS 3. Semester
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Auditing berikut : adalah : Menurut Arens dan Loebbecke (1997 : 2) pengertian dari auditing adalah : Auditing is the accumullation and evaluation of evidence about quantifiable
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan di dunia usaha semakin ketat, disamping itu perekonomian Indonesia yang
Bab I Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perekonomian yang memasuki era globalisasi dewasa ini menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin ketat, disamping itu perekonomian
Lebih terperinciMateri: 7, 8 & 10 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Materi: 7, 8 & 10 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA AGENDA Pengantar Matching Concept Jurnal Penyesuaian Neraca Lajur Jurnal Penutup Daftar Bacaan Materi 7,8 & 10- PA I 2 PENGANTAR Materi 7,8 & 10-
Lebih terperinciBAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN
Lebih terperinciMateri: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)
Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut: metode garis
Lebih terperinciAUDIT INVESTASI DAN SIKLUS PENDANAAN
AUDIT INVESTASI DAN SIKLUS PENDANAAN disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing II oleh: Cut Vifde Afriyani 115020301111017 Dita Rizky Prahayuningtyas 115020307111017 Gloria Patricia Rantetoding
Lebih terperinciPERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL
SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Peranan aktiva tetap sangat penting dalam suatu bentuk badan usaha untuk menentukan bagaimana sederhana dan
Lebih terperinciBAB 14 PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, & LAPORAN ARUS KAS. Asgard Chapter
BAB 14 PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, & LAPORAN ARUS KAS Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, DAN LAPORAN ARUS KAS Disamping laporan laba/rugi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini
Lebih terperinciPengauditan 1 Bab VI
Pengauditan 1 Bab VI Materialitas, Risiko, & Strategi Audit Awal Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.
Lebih terperincia. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.
SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA
AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya
Lebih terperinciAtau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan.
NERACA LAJUR Neraca Lajur (worksheet) adalah kertas kerja (working paper) yang bisa digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk penyesuaian laporan keuangan. Atau
Lebih terperinciodul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi
odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi Matching Principle Ketika seorang akuntan mempersiapkan sebuah laporan keuangan, mereka
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG
SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAP 301 PMATA KULIAH : AUDITING I BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI TK/SEMESTER
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperinci