URAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "URAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA"

Transkripsi

1 URAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA Badan usaha bisa diartikan sebagai suatu kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau memberikan layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis, karena untuk mendirikan suatu badan usaha ada aspek-aspek hukum tertentu yang harus dipenuhi, seperti memiliki akta notaris dan surat izin usaha. Disebut kesatuan ekonomis karena dalam mendirikan suatu badan usaha harus terdapat faktor-faktor produksi yang bisa dikombinasikan untuk mencapai tujuan. Dengan menggunakan kesatuan yuridis dan ekonomis itulah suatu badan usaha mengelola dirinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perusahaan bisa diartikan sebagai suatu kesatuan faktor-faktor produksi yang melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Contoh perusahaan yang menghasilkan barang adalah perusahaan sepatu dan perusahaan semen. Sedangkan contoh perusahaan yang menghasilkan jasa adalah perusahaan asuransi dan perusahaan hiburan, seperti bioskop. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan merupakan salah satu alat dari badan usaha untuk mencapai tujuannya. Karena perusahaan merupakan alat maka bisa saja satu badan usaha memiliki lebih dari satu perusahaan. Contohnya, Pertamina sebagai badan usaha yang berpusat di Jakarta memiliki beberapa perusahaan penghasil minyak yang beroperasi di Aceh, Kalimantan dan Irian Jaya. Badan usaha didirikan dengan tujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Contoh badan usaha yang bertujuan mencari laba adalah PT Krakatau Steel dan PT Indofood. Adapun contoh badan usaha yang bertujuan memberi layanan kepada masyarakat adalah PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekarang PJKA berubah bentuk menjadi PT Kereta Api Indonesia. Adapun beberapa hal yang diperlukan untuk mendirikan suatu badan usaha, yang diantaranya sebagai berikut: Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan.

2 Cara pemasaran produk atau jasa yang akan diperdagangkan. Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun jasa. Kebutuhan akan tenaga kerja. Organisasi Internal. Pembelanjaan, dan jenis dari badan usaha yang akan dipilih. Dan pemilihan atas jenis dari badan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut diantaranya: Tipe dari usahanya, misalnya seperti: perkebunan, industri, perdagangan dan lain-lain. Luas dari jangkauan pemasaran yang akan dicapai. Modal yang diperlukan untuk memulai usaha. Sistem pengawasan yang dikehendaki. Tinggi dan rendahnya resiko yang nantinya akan dihadapi. Jangka waktu izin operasional yang diberikan oleh pemerintah. Keuntungan yang direncanakan. B. FUNGSI BADAN USAHA Sebagai lembaga atau institusi bisnis yang bertujuan memperoleh keuntungan maksimal, badan usaha memiliki fungsi atau peranan sebagai fungsi komersial dan fungsi sosial. a. Fungsi Komersial Fungsi komersial badan usaha meliputi fungsi operasional dan fungsi manajerial. a) Fungsi Operasional Fungsi operasional adalah fungsi yang memungkinkan badan usaha dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik untuk mencapai tujuan. Fungsi ini meliputi fungsi pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, serta administrasi/akuntansi. b) Fungsi Manajerial

3 Fungsi manajerial adalah fungsi badan usaha yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola secara efisien agar memberikan keuntungan maksimal. Fungsi ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kedua fungsi tersebut bersifat internal, artinya sampai sejauh mana badan usaha tersebut mampu menjaga kelangsungan usahanya sehingga tetap berfungsi bagi badan usaha yang bersangkutan. b. Fungsi Sosial Berbeda dengan fungsi sebelumnya, fungsi sosial badan usaha lebih bersifat eksternal. Fungsi sosial menyatakan sampai sejauh mana suatu badan usaha mampu memberikan peran secara nyata bagi lingkungan di luar badan usaha yang bersangkutan. Fungsi sosial antara lain sebagai berikut. Penyedia Kesempatan Kerja Sebagai suatu institusi bisnis, badan usaha akan menyerap tenaga kerja dari masyarakat. Semakin maju dan berkembang suatu badan usaha, semakin banyak tenaga kerja terserap karena kesempatan kerja yang tersedia lebih luas. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Etika bisnis yang sehat, mengharuskan setiap badan usaha meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Misalnya, menyediakan tempat pengolahan limbah pabrik dalam rangka mengurangi pencemaran Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33 menyebutkan akan pembagian bentuk badan usaha. Badan usaha yang dikenal di Indonesia ada tiga, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dalam pasal tersebut tertuang adanya konsep Demokrasi Ekonomi yaitu adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas batas tertentu. Berikut adalah bentuk bentuk badan usaha berdasarkan kepemilikan yang ada di Indonesia : a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/BUMD b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) c. Koperasi C. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

4 1. Pengertian BUMN Dengan adanya pasal 33 ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Peran pemerintah akan menjadi lebih nyata bila pemerintah memiliki perusahaan negara. Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No.19 tahun 2003 pasal 1, menyatakan bahwa: badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara dengan tujuan untuk mencari keuntungan. BUMN berasal dari kontribusi dalam perekonomian Indonesia yang berperan menghasilkan berbagai barang dan jasa guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. BUMN terdapat dalam berbagai sektor seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, keuangan, manufaktur, transportasi, pertambangan, listrik, telekomunikasi dan perdagangan serta kontruksi. Tabel Bidang-bidang BUMN beserta contohnya Tujuan didirikannya BUMN sesuai dengan pasal 2 UU BUMN (UU no.9 Th.2003) adalah : 1) Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umunya dan penerimaan negara pada umumnya 2) Mengejar keuntungan 3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

5 4) Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi 5) Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat Menurut Indrastuti (2009) Badan usaha milik negara mempunyai ciri yang membedakan dengan badan usaha milik swasta sebagai berikut: 1. Pemerintah berindak sebagai pemegang hak atas segala kekayaan dan usaha 2. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dari permodalan badan usaha 3. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijkan badan usaha 4. Pengawasan dilakukan oleh alat perlengkapan negara yang berwenang 5. Segala hak, kewajiban dan tanggung jawab berada di tangan negara 6. Melayani kepentingan umum, selain untuk memperoleh keuntungan 7. Sebagai stabilisator perekonomian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat 8. Sebagai sumber pemasukan negara 9. Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara 10. modalnya dapat berupa saham dan obligasi untuk BUMN yang telah Go Publik 11. dapat menghimpun dana dari pihak lain baik dari lembaga keuangan bank maupun non bank direksi bertanggungjawab atas pengurusan BUMN dan mewakili BUMN baik di dalam maupun luar negeri Dalam GBHN, sebagaimana juga disebutkan pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3, bahwa pembangunan di bidang ekonomi selalu mengutamakan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu, tujuan didirikannya badan usaha negara adalah untuk melayani kepentingan sekaligus kemakmuran masyarakat. Adapun pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut. a) Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih bersifat sosial, walaupun dibenarkan mencari keuntungan. b) Sebagai salah satu sumber penghasilan negara, maka keuntungan dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat c) Pemerintah aktif mengatur kebijakan maupun teknisnya. d) Selama masih dibutuhkan keberadaannya, maka badan usaha milik negara terus berlanjut. e) Jenis usahanya bersifat tetap, yang terdiri atas Perjan, Perum, dan Persero.

6 Semakin besarnya peranan BUMN sebagai bagian dari sistem perekonomian nasional menunjukkan betapa pentingnya kedudukan BUMN sekarang ini. 2. Karakteristik BUMN Adapun karakteristik dari BUMN adalah : 1) Usahanya bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun prasarana tertentu guna melayani kepentingan masyarakat. 2) Menghasilkan barang yang karena pertimbangan keamanan dan kerahasian yang dikuasasi negara. 3) Dibentuk berdasarkan peraturan UU dan berlaku dan harus dimiliki dan dikelola oleh pemerintah. 4) Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau yang bersifat strategis. 5) Dibentuk dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. 6) Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dilakukan oleh swasta. 3. Peranan BUMN Peran BUMN dalam sistem perekonomian negara adalah sebagai berikut: 1) BUMN dapat mengelola dan menggunakan cabang cabang produksi yang pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat pada umumnya. 2) Pemerintah melalui perusahaan Negara (BUMN) dapat melayani masyarakat secara maksimal. 3) BUMN menjadi salah satu sumber pendapatan Negara yang berasal dari pendapatan nonpajak. 4) BUMN dapat menyediakan lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu mengatasi pengangguran. 5) BUMN dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Peranan BUMN ditegaskan dalam Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003, yaitu sebagai berikut : a. Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional umumnya dan penerimaan Negara khususnya. b. Mengadakan pemupukan keuntungan dan pendapatan.

7 c. Menyediakan kebutuhan umum berupa barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat orang banyak. d. Menjadi perintis kegiatan kegiatan usaha swasta dan koperasi. e. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegiatan swasta dan koperasi, antara lain menyediakan kebutuhan masyarakat, baik dalam bentuk barang dan jasa dengan memberikan pelayanan yang bermutu dan memadai. f. Turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan umumnya. Peran BUMN dalam meningkatkan Kemakmuran Rakyat adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal 2. Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan koperasi 3. Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta 4. Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh negara dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. 5. Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita. 6. Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi, dan masyarakat di sekitar BUMN. 4. Bentuk bentuk BUMN BUMN sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan Negara yang nilainya cukup besar mempunyai tiga bentuk, yaitu perusahaan umum, perusahaan jawatan dan perusahaan perseorangan. Berikut akan dijelaskan tentang ketiga bentuk BUMN tersebut : 1). Perusahaan jawatan (Perjan) Perusahaan jawatan disebut juga (department agency) adalah bentuk perusahaan milik negara yang merupakan bagian dari suatu departemen. Pada awal tahun 1991 BUMN dalam bentuk perjan diubah menjadi perum, seperti perum pegadaian dan perusahaan jawatan kereta api berubah menjadi PT. KAI.

8 Terhitung sejak Undang-undang No.19 Tahun 2003 tentang BUMN Bab 10 Ketentuan Peralihan pasal 93 ayat 1 semua BUMN yang berbentuk perusahaan jawatan (Perjan), harus telah diubah bentuknya menjadi Perum atau Persero. Ciri Ciri Perjan : tujuan usaha adalah untuk publik servis. status hukum tidak berdasarkan badan hukum usaha. hubungan organisasi dengan pemerintah tidak dilihat sebagai bagian dari departemen atau dirjen ( tidak otonom) kepemilikan atau penguasaan pemerintah dalam bentuk sepenuhnya dan langsung seperti terhadap bagian departemen atau dirjen. 2). Perusahaan Perseroan (Persero) Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh Negara atau daerah. Berbeda dengan Perum tujuan didirikannya persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Perusahaan perseroan ( public state company ) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negara Republik Indonesia, yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. Tujuan pendirian perseroan adalah menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Persero diharapkan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik agar produk yang dihasilkan tetap berlaku dan terus menerus mencetak keuntungan, Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut : a. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden. b. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan memperhatikan perundang- undangan. c. Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang- undang. d. Modalnya berbentuk saham e. Sebagaian atau seluruh modalnya adalah milik Negara dari kekayaan Negara yang dipisahkan. f. Organisasi persero adalah RUPS, direksi dan komisaris. g. Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik Pemerintah.

9 h. Apabila seluruh saham dimiliki oleh pemerintah maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika hanya sebagian maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas. i. RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan, j. Dipimpin oleh direksi k. Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan. l. Tidak mendapatkan fasilitas Negara m. Tujuan utama memperoleh laba n. Hubungan hubungan usaha diatur dalam hokum perdata. Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Persero antara lain PT Telekomunikasi, PT Asuransi Jiwasraya, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero) dan PT PLN, PT KAI, PT Jasa Marga, Bank BNI, PT POS, Bank MAndiri, dll. 3). Perusahaan Umum (Perum) Perum (public corporation) menurut Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prisip pengelolaan perusahaan. Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan umum yang modal seluruhnya berasal dari negara dan dipisahkan dari APBN. Tujuan utama perum adalah untuk melayani kepentingan umum disamping itu juga mencari keuntungan atau laba. Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut : 1. Sifat utama adalah melayani kepentingan masyarakat umum 2. Bidang usaha perum pada umumnya bergerak pada jasa-jasa vital 3. Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta mempunyai kebebasan untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain 4. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang 5. Modal seluruhnya milik negara tetapi terpisah dari kekayaan negara 6. Dipimpin oleh dewan direksi 7. Politik tarif dapat ditemukan oleh pemerintah 8. Pegawai perum berstatus pegawai perusahaan negara

10 9. Organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab serta pengawasan diatur secara khusus. Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Perusahaan Umum antara lain Perum Peruri/PNRI (Percetakan Uang Negara RI), Perum Bulog, Perum Damri, dan Perum Jasa Tirta, Perum Balai Pustaka, Perum ANTARA, Perum Perumnas,Perum Pengadaian, dll. 5. Kelebihan dan Kelemahan BUMN Badan usaha milik negara memiliki kelebihan dan kekuarangan. Adapun kelebihan dan kelemahan BUMN adalah sebagai berikut : Tabel 8.3 Kebaikan dan kelemahan BUMN Kelebihan Kelemahan a. Memimpin cabang-cabang yang menguasai hajat hidup orang banyak b. Permodalan berasal dari kekayaan negara sehingga kelangsungan usahanya terjamin c. Usahanya mendapat dukungan dari negara karena sebagai sumber pendapatan Negara a. Menimbulkan monopoli atas aset vital b. Pengembangan usaha terhambat banyaknya aturan yang memikat c. Beberapa sektor mendapat keuntungan yang tipis bahkan merugi karena terbatas pengelolaan faktor produksi dan pembatasan undang-undang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) a. Pengertian BUMD Pengertian BUMN menurut Leny (2009) adalah perusahaan yang diatur dengan peraturan daerah yang aktivitasnya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dimana modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain. Indrastuti (2009) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah peruasahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah dengan modal sebagian atau seluruhnya milik pemerintah daerah. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa BUMD adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah dengan modal sebagain besar atau seluruhnya dari pemerintah daerah yang aktivitasnya selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan yang berbentuk BUMD adalah Perusahaan Air Minum Daerah ( PDAM

11 ), Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar ), PT Bank Jateng, PT Bank DKI, Bank Sumut dan lainlain. Badan usaha milik daerah memiliki peranan penting dalam peningkatan kemakmuran rakyat. Menurut Leny (2009) peran BUMD sebagai berikut: 1. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah pada khususnya dan perekonomian nasional pada umumnya. 2. Sebagai sumber pendapatan daerah. 3. Membuka lapangan kerja sehingga menyerap tenaga kerja dan dapat mengurangi pengangguran. 4. Memenuhi kebutuhan masyarakat. b. Kelebihan dan kelemahan BUMD BUMD bercirikan birokrasi didirikan berdasarkan amanah UUD 1945 dan peraturan pemerintah, memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan BUMD a. Kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk melayani kepentingan umum b. Modal berasal dari kekayaan negara c. Apabila menderita kerugian, pemerintah yang menanggungnya d. Status pegawai diatur oleh peraturan pemerintah atau daerah e. Memperoleh fasilitas dari negara Kelemahan BUMD a. Banyaknya fasilitas yang diperoleh dari negara menjadikan pegawai kurang disiplin b. Pengelolaan BUMD kurang efesien sehingga sering mengalami kerugian. D. BADAN USAHA MILIK SWASTA 1. Pengertian BUMS Selain BUMN yang dikelola negara, ada badan usaha yang dikelola swasta. Badan ini dinamakan BUMS. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiki oleh swasta yang bertujuan untuk mencari laba. Jenis-jenis BUMS dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan usaha yang dimiliki oleh swasta, seperti perusahaan perorangan (PO), firma (Fa), Commanditaire Vennootsschap (CV), perseroan Terbatas (PT).

12 2. Karakteristik BUMS Secara umum karakteristik atau ciri-ciri BUMS adalah : a. Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha b. Pemilik dapat bertindak sebagai pengelola, dapat juga hanya sebagai pemilik tetapi pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain yang lebih profesional c. Keuntungan dan kerugian menjadi tanggungjawab pemilik dan atau pimpinan d. Keberhasilan atau kegagalan badan usaha sangat tergantung pada kecakapan pemilik atau pimpinan e. Modal berasal sepenuhnya dari pihak swasta f. Modal dapat dihimpun dari laba yang tidak dibagi, dari cadangan, dan dari penyusutan g. Modal dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank. 3. Peranan BUMS BUMS memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, antara lain : a. Meningkatkan penerimaan devisa Negara dari perusahaan swasta yang melakukan kegiatan ekspor dan impor. b. Membantu pemerintah mengusahakan kegiatan produksi dalam rangka meningkatkan kemakmuran masyarakat. c. Meningkatkan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran. d. Membantu pemerintah meningkatkan penerimaan Negara melalui berbagai pajak. Peran BUMS dalam perekonomian Indonesia : 1. Membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Bidang usaha yang dikelola badan usaha swasta meliputi semua bidang usaha di luar cabang produksi penting bagi negara. Bidang usaha yang dilakukan oleh swasta ditujukan untuk meningkatkan daya guna ekonomi dari suatu barang dengan cara proses produksi. 2. Menambah pendapatan negara Badan usaha swasta yang didirikan di Indonesia tentunya akan menambah pendapatan negara dalam bentuk pajak dan devisa. Misalnya dengan kegiatan nonmigas, jasa transportasi, jasa perbankan dan lain-lain. 3. Membuka kesempatan kerja

13 Masalah yang dihadapi pemerintah adalah kurangnya kesempatan kerja. Berdirinya badan usaha swasta tentunya akan membantu pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja. Semakin luasnya kesempatan kerja tentunya akan menambah penyerapan tenaga kerja 4. Bentuk bentuk BUMS Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh individu atau swasta. Badan usaha ini pada umumnya selalu diasosiasikan sebagai bentuk usaha yang bertujuan untuk mencari keuntungan, sehingga ukuran keberhasilannya berdasarkan banyaknya keuntungan yang diperoleh dari hasil usahanya tersebut. Badan usaha dapat di bagi ke dalam beberapa bentuk, yaitu : Perusahaan perseorangan, Firma, CV dan Perseroan Terbatas (PT). 1). Perusahaan Perseorangan (Po) Menurut Kasmir (2010) perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan hukum yang hanya dimiliki oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi. Manajemen perusahaan dikekola pemilik yang berfungsi sebagai direktur atau manajer atau bahkan sekaligus pelaksana seharian diperusahaan tersebut. Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakan dan keputusan perusahaan. Kemudian juga dalam hal pengelolaan aktifitas perusahaan sehari-hari, termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang berkepentingan terhadap pihak perusahaan. Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederhana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan yang dimiliki perusahaan. Artinya, untuk membayar kewajibannya akan digunakan sampai kepada harta pribadi, apabila kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk menutupi utang tersebut. Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang pertama kali muncul di bidang bisnis. Bentuk ini merupakan bentuk yang paling sederhana, dimana tidak terdapat perbedaan pemilikan antara hak milik pribadi dengan milik perusahaan. Perusahaan perseorangan adalah bentuk badan usaha yang dimiliki dan dikelola, dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap resiko dari kegiatan badan usaha tersebut. Akan tetapi dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali merupakan perusahaan keluarga, dikelola oleh individu atau perseorangan menggunakan

14 modal sendiri atau pinjaman atau perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya. Dalam suatu perekonomian tidak mudah untuk menentukan apakah suatu kegiatan itu digolongkan sebagai perusahaan perseorangan atau merupakan suatu kegiatan ekonomi yang tidak digolongkan sebagai perusahaan. Dalam setiap perekonomian perusahaan perseorangan merupakan unit usaha yang paling banyak jumlahnya. Sebagai contoh pada masa ini di Amerika Serikat lebih kurang 80 persen dari jumlah unit usaha merupakan perusahaan perorangan. Akan tetapi walaupun jumlahnya banyak, nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan oleh usaha yang seperti itu relatif kecil. Hal tersebut berarti perusahaan perorangan walaupun banyak, tetapi setiap unitnya menggunakan modal yang relatif produksinya juga terbatas. Pengelolaan perusahaan perseorangan hampir seluruhnya adalah perusahaan kecil dan biasanya langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya. Jika perusahaan perseorangan berkembang menjadi besar, maka kegiatan manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemilik tidak lagi mengelola secara langsung, melainkan akan duduk sebagai seorang komisaris (pengawas) sedangkan untuk menjalankan usaha akan diserahkan kepada orang lain atau manajer yang bisa bekerja lebih profesional. Ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain sebagai berikut : a) Dimiliki oleh perseorangan b) Pengelolaan terbatas atau sederhana c) Modal tidak terlalu besar. d) Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan. Kelebihan dari perusahaan perseorangan Perusahaan perseorangan memiliki kelebihan sebagai berikut: a. Mudah didirikan Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya usaha ini tidak perlu mendapat izin dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya. b. Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah Modal yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih rendah dan umumnya modal yang digunakan adalah tabungan yang dimiliki c. Pengelolaannya fleksibel dan bebas

15 Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan bebas membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan harga, menentukan jumlah barang yang diproduksi, dan berbagai keputusan lain dan bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari usahanya. Juga pemilik perusahaan bebas untuk menutup usahanya apabila ingin melakukan kegiatan lain. d. Kerahasiaan usaha terjamin Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk kegiatan usahanya dirahasiakan. Ketiadaan pemilik lain menyebabkan pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai kegiatan yang dilakukannya. Pihak lain juga tidak mengetahui nilai penjualannya, modal yang digunakannya dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-masalah yang dihadapi perusahaan juga dapat dirahasiakan. Kelemahan perusahaan perseorangan Adapun kekurangan perusahaan perseorangan sebagai berikut: a. Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas Maksudnya apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka tanggungjawab ini tidak terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan pribadi pemilik b. Modal Terbatas Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal terbatas. modal yang terbatas ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang besar. c. Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas Pemilik belum tentu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang dijalankannya. Oleh sebab itu kualitas manajemennya terbatas. Disamping itu juga susah untuk mendapatkan pekerja yang baik karena pekerja lebih suka bekerja di perusahaan yang memberikan gaji serta jenjang prestasi organisasi yang lebih besar. d. Kelangsungan operasi perusahaan terbatas Umur usaha sangat tergantung pada keadaan dan sikap pemiliknya karena pemiliklah yang memiliki fungsi vital dalam menjalankan perusahaan. 2). Firma (Fa)

16 Istilah firma berasal dari bahasa Belanda Vennootschap Onder Firma atau sering disingkat Fa. Firma ( partnership ) adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan menggunakan satu nama. Firma didirikan paling sedikit oleh dua orang dengan ikatan perjanjian yang dilakukan di depan notaris untuk mendapatkan akta sebagai badan hukum. Pada firma, semua sekutu merupakan pemilik yang merangkap pimpinan perusahaan. Setiap anggota firma akan bertanggung jawab terhadap seluruh utang firma dan seluruh kerugian, tidak hanya terbatas pada modal yang disertakan saja melainkan seluruh kekayaan yang dimilikinya ikut menjadi jaminan. Pada firma hasil keuntungan yang diperoleh dibagi untuk anggota persekutan tersebut demikian juga ketika menderita kerugian. Lebih lanjut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Atau dengan kata lain firma akan terbentuk bila terdapat dua orang atau lebih bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Kelebihan dan kelemahan Firma Firma memiliki kelebihan sebagai berikut: a) Kemampuan dan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara para anggota, sehingga setiap anggota firma dapat bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya. b) Pendirian Firma relatif lebih mudah karena tiddak memiliki akta pendirian. c) Kelangsungan perusahaan lebih terjamin. d) Pengumpulan modal dapat diperoleh lebih besar dari pada perseorangan. e) Mudah mendapatkan kredit dari pihak lain karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar. f) Resiko lebih ringan, karena risiko firma tidak ditanggung sendiri namun ditanggung bersama oleh para pemilik. Adapun kelemahan Firma sebagai berikut: a) tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. Apabila firma mempunyai utang, maka kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi pelunasan utang-utang tersebut.

17 b) Kesulitan dalam pengaturan kepengurusan (manajemen), karena semua semua pemilik dapat mengatur jalannya perusahaan. c) Kesalahan seorang sekutu yang mengakibatkan kerugian bagi firma harus ditanggung bersama-sama. d) Pengambilan keputusan akan mengalami kesulitan, karena setiap keputusan harus berdasarkan kesepakatan pemilik lainnya. 3). Commanditaire Vennootschap (CV) Menurut Indrastuti (2009) Persekutuan Komanditer adalah bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda diantara anggotanya. Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu : a. Sekutu komanditer (Pasif) adalah anggota yang memercayakan modalnya kepada sekutu komplementer dengan menanggung kerugian yang terbatas pada modal yang disetor dan mengharapkan bunga atau keuntungan dari perusahaan. b. Sekutu komplementer (Aktif) adalah anggota yang mengurus mengelola dan bertanggung jawab terhadap perusahaan dan menanggung kerugian secara tidak terbatas. Tabel Perbedaan sekutu aktif dengan sekutu pasif No. sekutu aktif sekutu pasif 1 Aktif menjalankan perusahaan Hanya menyetorkan modal saja 2 3 Bertanggungjawab penuh terhadap segala harta kekayaan perusahaan Dapat melakukan perjanjian dengan pihak luar Tanggung jawab hanya terbatas pada modal yang diserahkan Tidak dapat melakukan perjanjian dengan pihak luar Kebaikan Persekutuan Komanditer (CV) antara lain: a. Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik atau penanam modal lebih banyak dan bisa lebih mudah memperoleh pinjaman b. Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orang atau lebih

18 c. Tanggungjawab sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya terbatas hanya pada modal yang disetor karena ia tidak ikut campur dalam pengelolaan perusahaan d. Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis, e. Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya modal yang ditanam f. Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain : a. Dapat terjadi selisih paham antar pemilik b. Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan c. Kesulitan menarik dana yang telah disetorkan d. Kelangsungan hidup perusahaan sewaktu-waktu dapat terganggu. Sementara Kasmir (2010) menyatakan persyaratan pendirian CV adalah sebagai berikut : 1) Pendirian CV disyaratkan oleh dua orang, dengan menggunakan akta notaris dan menggunkan bahasa indonesia (namun dalam undang-undang hukum dagang dinyatakan dalam pendirian CV tidak mutlak harus dengan akta notaris ). 2) Pada waktu pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke notaris adalah adanya persiapan mengenai : nama CV yang akan digunakan, tempat kedudukan CV, siapa saja yang akan bertindak selaku persero aktif, dan persero diam, maksud dan tujuan pendirian CV serta dokumen persyaratan lainnya. 3) CV tersebut didaftarkan pada pengadilan negeri setempat dengan membawa kelengkapan berupa : SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan ) dan NPWP atas nama CV yang bersangkutan, guna memperkuat kedudukan CV. 4). Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas atau Naamloze Vennotschap (NV) adalah perseroan antara dua orang atau lebih dengan modal yang terdiri atas saham-saham. Menurut UU no. 40 tahun 2007 pasal 1 Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegitan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

19 Menurut Kasmir (2010) Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum jenis ini memeiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya bidang usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab dan dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetor. PT merupakan bentuk perusahaan dimana perolehan modalnya berskala dari penjualan saham. Berikut ini Jenis-jenis saham berdasarkan perbedaan hak antar lain: a. Saham biasa Saham biasa adalah saham yang tidak mempunyai kelebihan dari jenis saham lain, maksudnya para pemilik akan memperoleh deviden hanya pada saat perusahaan memperoleh laba. b. Saham preferen Saham preferen mempunyai preferensi atau hak istimewa. Berikut ini adalah hak-hak istimewa tersebut: a) Pembagian deviden yang didahulukan, maksudnya pemegang saham mendapat pembagian deviden terlebih dahulu oleh pemegang saham biasa. b) Pembagian kekayaan yang didahulukan, maksudnya para pemegang saham preferen mempunyai hak untuk memperoleh pembagian kekayaan perusahaan terlebih dahulu dari pemegang saham biasa, pada saat perusahaan dilikuiditas. c) Pembagian deviden kumulatif, artinya pemegang saham preferen mendapatkan hak untuk memperoleh dividen yang pada setiap periode. Jika tidak ada deviden pada periode tertentu, maka ia akan memperolehnya pada periode yang akan datang ada periode yang akan datang secara kumulatif. c. Saham bonus Saham bonus adalah saham yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham lainnya, karena keuntungan-keuntungan perusahaan yang lalu dalam bentuk cadangan terlalu besar dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam bentuk sahamsaham baru. d. Saham pendiri

20 Saham pendiri adalah saham yang diberikan kepada pendiri perseroan terbatas karena jasa-jasa pada masa pendirian perusahaan tersebut. e. Saham kosong Saham kosong adalah saham-saham yang dibeli kembali oleh perseroan dari para pemegang saham yang kemudian disimpan dan tidak diikut sertakan lagi dalam modal perseroan. Perusahaan Terbatas adalah perusahaan yang berbadan hukum yang didirikan beberapa orang yang tanggung jawab pemegang sahamnya terbatas. Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut: a) Pemiliknya adalah para pemegang saham. b) Dalam rapat pemegang saham setiap satu lembar saham yang kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham. c) Merupakan suatu perkumpulan modal dimiliki berarrti satu suara. d) Bertujuan mencari laba yang sebesar-besarnya. e) Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki saham terbanyak akan memperoleh bagian yang besar. f) Pemilik dan pengelola dipisahkan. g) Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar). Tahap dalam pendirian PT yaitu: 1) Tahap Akta Notaris Tahap akta notaris ini merupakan tahap awal dalam proses pendirian suatu perseroan terbatas. Akta notaris tersebut diperlukan untuk merumuskan akta pendirian perseroan yang didalamnya terdapat anggaran dasar perseroan tersebut. 2) Tahap Pengesahan Akta pendirian perseroan terbatas yang dibuat oleh notaris tersebut, yang didalamnya terdapat anggaran dasar, haruslah diajukan kepada Menteri Kehakiman untuk mendapatkan pengesahannya. 3) Tahap Pendaftaran dalam Daftar Perusahaan.

21 Setelah anggaran dasar perusahaan disahkan oleh yang berwenang, maka perusahaan tersebut mesti didaftarkan dalam daftar perusahaan, yakni suatu daftar yang khusus disediakan untuk itu. 4) Tahap Pengumuman dalam Berita Negara Pengumuman dalam berita Negara merupakan tahap terakhir dalam proses pendirian suatu perseroan terbatas. Hal ini dilakukan untuk memenuhi unsur keterbukaan kepada masyarakat bahwa suatu perseroan terbatas dengan nama tertentu serta maksud tujuan tertentu sudah didirikan. Adapun yang merupakan organ dari perseroan terbatas adalah sebagai berikut: 1) Rapat Umum Pemegang Saham RUPS merupakan organ perseroan yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam perseroan tersebut. RUPS terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham biasa (tahunan) dan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa. 2) Direksi Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan menjalankan dan mengambil kebijaksanaan perusahaan (eksekutif). Organ direksi ini dipilih oleh RUPS dan karenanya harus pula bertanggung jawab kepada RUPS. 3) komisaris Organ komisaris merupakan organ yang melaksanakan fungsi pengawasan terhadap perseroan. Organ komisaris tersebut dipilih oleh RUPS dan karenanya harus pula bertanggung jawab kepada RUPS. Karena disamping organ direksi ada organ komisaris, maka system seperti ini seiring dengan system dewan ganda. Perseroan terbatas dapat dibubarkan atau disebut juga dengan istilah dilikuidasi karena alasan sebagai berikut: a. Bubar karena keputusan RUPS. b. Bubar karena jangka waktu berdirinya sudah berakhir. c. Bubar karena penetapan pengadilan. Apabila suatu perseroan bubar, maka harus diangkat seorang atau lebih likuidator yang akan membereskan pembubaran tersebut. Ditinjau dari hak-hak pesero, saham dapat pula dibagi sebagai berikut :

22 1. Saham biasa, sero biasa memperoleh keuntungan (deviden) yang sama sesuai dengan yang ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham 2. Saham preferen, sero preferen ini mempunyai hak dan deviden yang sama dengan sero biasa, dan juga mempunyai hak lebih dari sero biasa Saham komulatif preferen, pemegang sero jenis ini mempunyai hak lebih dari sero preferen. Bila hak tersebut tidak dibayarkan pada tahun sekarang, maka akan dibayarkan pada tahun berikutnya. Perseroan Terbatas memilki beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut : a. Perusahan mudah mendapatkan modal. Modal yang diperoleh dapat dari beberapa investor b. Pemimpinnya mudah diganti,. Apabila pemimpin tidak mampu menjalankan perusahaan, maka RUPS dapat menggantinya dengan orang ayng lebih tepat. c. Mempunyai kemungkinan yang cukup besar untuk mendapatkan tenaga-tenaga profesional. d. Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham. Apabila perusahan mengalami kerugian, maka perusaan tidak bisa mengambil kekayaan pribadi pemegang saham utnuk menutupi kerugian perusahaan. Diantara kebaikan perseroan terbatas terdapat pula kelemahan. Kelemahan Perseroan Terbatas sebagai berikut: a. Proses pendiriannya kompleks dan peraturannya banyak (sesuai UU). b. Dua kali bayar pajak. Karena deviden yang diterima pemegang saham dikenakan pajak, sehingga mengurangi pendapatan. c. Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan. d. Dapat mengurangi motivasi kerja. 5. Kelebihan dan Kelemahan BUMS Kelebihan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) 1) Cepat dalam pengambilan keputusan karena pemilik modal juga kadang kala menjadi pengelola 2) Sebagai penyumbang pajak pada kas pemerintah 3) Memberi kontribusi dalam menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)

23 4) Sebagai penyedia barang dan jasa 5) Cepat dalam mendapatkan modal karena dalam pengelola umumnya juga pemilik 6) Banyak menampung tenaga kerja Kelemahan dan Kekurangan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) 1) Terlalu mementingkan laba sehingga sering kali tidak memperhatikan lingkungan 2) Sering mengalami kesulitan dalam mendapat pinjaman 3) Sering terjadinya silang pendapat antara manajemen perusahaan dengan para serikat buruh 4) Menimbulkan persaingan tidak sehat. E. KOPERASI 1. Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang No.25 Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Fungsi dan peran Koperasi Adapun peran koperasi terhadap peningkatan kemakmuran rakyat Indonesia adalah sebagai berikut: 1) Membangun dan mengembangkan potesi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; 2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat ; 3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perkonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya ; 4) berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perkonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

24 RANGKUMAN Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 pada modul ini. Adapun hal-hal penting yang harus Anda pahami adalah sebagai berikut 1. Badan usaha bisa diartikan sebagai suatu kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau memberikan layanan kepada masyarakat. 2. Perusahaan bisa diartikan sebagai suatu kesatuan faktor-faktor produksi yang melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. 3. Fungsi Badan Usaha a. Fungsi Komersial - Fungsi Operasional - Fungsi Manajerial b. Fungsi Sosial - Penyedia Kesempatan Kerja - Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup 4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara dengan tujuan untuk mencari keuntungan. 5. BUMD adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah dengan modal sebagian besar atau seluruhnya dari pemerintah daerah yang aktivitasnya selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat. 6. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiki oleh swasta yang bertujuan untuk mencari laba 7. Bentuk bentuk BUMS terdiri dari Perusahaan Perseorangan (Po), Firma (Fa), Commanditaire Vennootschap (CV) dan Perseroan Terbatas (PT). 8. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

EKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian

EKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian EKONOMI Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian Disusun Oleh : Graciella Stevani G. (XI MIA 2) Gyfta Aditya W. (XI MIA 2) Afri Emilia Sembiring (XI MIA 8) Christine Widya (XI MIA 8) Pengertian BUMN (Badan

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan bentuk badan usaha beserta kelebihan

Lebih terperinci

Badan Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

Badan Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc Badan Usaha Agribisnis Rikky Herdiyansyah SP., MSc BADAN USAHA AGRIBISNIS Badan usaha atau corporate merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi atau faktor produksi yang

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Usaha perseorangan Firma CV PT Yayasan Bangun-bangun

Lebih terperinci

BUMN. Ciri-ciri BUMN. BUMN di Indonesia. Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha

BUMN. Ciri-ciri BUMN. BUMN di Indonesia. Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha Downloaded from: justpaste.it/ekonomi BUMN Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik negara merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara. Ciri-ciri

Lebih terperinci

BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro

BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro Pengertian Badan Usaha Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba/keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan

Lebih terperinci

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional Pengertian Manajemen Dari segi seni: Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui l ipekerjaan orang lain (Mary Parker Foller) 1 Pengertian Manajemen

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Amir Abdat, SE, MM.

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Amir Abdat, SE, MM. Modul ke: 04Fakultas Fatmah Ekonomi dan Bisnis Pengantar Bisnis Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi BAB 2 Bentuk Organisasi Bisnis Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat

Lebih terperinci

Pengertian Badan Usaha

Pengertian Badan Usaha Menurut Dominick Salvatore (1989) bahwa pengertian badan usaha adalah suatu organisasi yang mengombinasikan dan mengordinasikan sumber sumber daya untuk tujuan memproduksi atau menghasilkan barang barang

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Fatmah Amir Abdat, SE, MM.

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Fatmah Amir Abdat, SE, MM. Modul ke: Pengantar Bisnis Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fatmah Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3 PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3 Bentuk-bentuk Badan Usaha Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si ORGANIZING Proses pengorganisasian Cara organisasi mengalokasikan & menugaskan kegiatan-kegiatan kepada para

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada 3 badan usaha yang ikut serta dalam kegiatan

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis BAB 3 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan bisnis karena berhasil atau tidaknya bisnis yang dijalankan juga tergantung

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS) BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS) ORGANISASI BISNIS / BADAN USAHA adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Perbedaan Badan Usaha

Lebih terperinci

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Modul ke: Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas EKONOMI & BISNIS Yusman, SE., MM. Program Studi Akuntansi - S

Lebih terperinci

6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN 6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM IRSYADI SIRADJUDDIN TOPIK PERTEMUAN 1. Langkah Pengumpulan Data 2. Pengertian Aspek Hukum 3. Jenis Badan Hukum 4. Jenis Izin Usaha

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Pengantar Bisnis Modul ke: Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi & Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pertimbangan Menetapkan

Lebih terperinci

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE

Bentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE Bentuk-Bentuk Badan Usaha Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE Badan Usaha Usaha atau perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan

Lebih terperinci

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi Modul ke: Fakultas FEB Pengantar Bisnis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Bentuk Kepemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis: Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, BUMN dan BUMD

Lebih terperinci

Apa Perjan, Persero dan Perdin

Apa Perjan, Persero dan Perdin Apa Perjan, Persero dan Perdin Pengasuh Prof. Dr. Kyai H. Ahmad Mudlor, SH Oleh M. Kholil Mahasiswa Semester 6 Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Halaqoh

Lebih terperinci

BUMN DAN BUMD. Anggota Kelompok:

BUMN DAN BUMD. Anggota Kelompok: BUMN DAN BUMD Anggota Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. PENGERTIAN BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara. Di Indonesia,

Lebih terperinci

BADAN-BADAN USAHA. PT sudah definitif

BADAN-BADAN USAHA. PT sudah definitif BADAN-BADAN USAHA Dalam menjalankan bisnisnya, telah banyak dikenal berbagai macam bentuk badan usaha yang memberi wadah bisnis para pelakunya. Bentuk badan usaha tersebut makin lama semakin berkembang

Lebih terperinci

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pelaku perekonomian? 2. Jelaskan macam-macam pelaku ekonomi nasional?

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pelaku perekonomian? 2. Jelaskan macam-macam pelaku ekonomi nasional? BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan juga semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha, baik dalam negeri maupun diluar

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA 1.1 PERUSAHAAN PERSEORANGAN BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan dimana tempat kegiatan usaha, modal, manajemennya ditangani oleh satu orang, dan orang tersebut adalah

Lebih terperinci

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH PENGERTIAN PERUSAHAAN : MENURUT HUKUM : PERUSAHAAN ADALAH MEREKA YG MELAKUKAN SESUATU UTK MENCARI KEUNTUNGAN DGN MENGGUNAKAN BANYAK MODAL (DLM ARTI LUAS),

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia

Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia BA-MKU Kwu UNS- Solo 2008 MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Bentuk bentuk Perusahaan

Bentuk bentuk Perusahaan Bentuk bentuk Perusahaan Pemilihan Jenis Usaha Latah/Trend Ketrampilan Peluang Gagal Menjalankan Bisnis.???? Ketidakcocokan dalam : Pemilihan Jenis Usaha Perdagangan Produksi Jasa Bentuk Usaha Individu,

Lebih terperinci

HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 HUKUM DAGANG (KUHD) Hukum dagang adalah hukum perikatan yang timbul dari lapangan perusahaan. Istilah perdagangan memiliki akar kata dagang. Dalam

Lebih terperinci

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Kemungkinan bentuk kepemilikan Bisnis adalah Perusahaan Perorangan, Perusaha- an Kemitraan (Firma atau CV) dan Korporasi. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat diharapkan

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat; UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan

Lebih terperinci

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan

Lebih terperinci

Jenis-jenis Badan Usaha

Jenis-jenis Badan Usaha ASPEK HUKUM Pendahuluan Untuk memulai studi kelayakan usaha, umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak yang melakukannya dari aspek lainnya tergantung dari kesiapan masingmasing perusahaan. Bagi

Lebih terperinci

Topik Pertemuan. Dok. Irsyadi PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN IRSYADI SIRADJUDDIN

Topik Pertemuan. Dok. Irsyadi PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN IRSYADI SIRADJUDDIN Topik Pertemuan MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM 1. Langkah Pengumpulan Data 2. Pengertian Aspek Hukum 3. Jenis Izin Usaha 4. Alur Aspek Hukum Mendirikan Usaha 5. Jenis

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN 1. Perusahaan Perseorangan 2. Firma 3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap) 4. Perseroan Terbatas 5. Yayasan 6. Koperasi 7. Perusahaan yang dikendalikan pemerintah Beberapa

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MULTINASIONAL: SUATU PERUSAHAAN YANG KEGIATAN POKOKNYA MENCAKUP USAHA-USAHA PENGOLAHAN/MANUFAKTUR ATAU JASA DARI DUA NEGARA ATAU LEBIH.

PERUSAHAAN MULTINASIONAL: SUATU PERUSAHAAN YANG KEGIATAN POKOKNYA MENCAKUP USAHA-USAHA PENGOLAHAN/MANUFAKTUR ATAU JASA DARI DUA NEGARA ATAU LEBIH. KAPSELTI-M3: PEMILIKAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL: SUATU PERUSAHAAN YANG KEGIATAN POKOKNYA MENCAKUP USAHA-USAHA PENGOLAHAN/MANUFAKTUR ATAU JASA DARI DUA NEGARA ATAU LEBIH. DATA PBB(1973) : JUMLAH

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM PERUSAHAAN BUMN DI INDONESIA. Dosem Pengampu : prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H, M.H. Kelas : H

MAKALAH HUKUM PERUSAHAAN BUMN DI INDONESIA. Dosem Pengampu : prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H, M.H. Kelas : H MAKALAH HUKUM PERUSAHAAN BUMN DI INDONESIA Dosem Pengampu : prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H, M.H. Kelas : H Disusun oleh : 1. Denny Sulistyo ( E0009090 ) 2. Alfian yudha prastyo ( 0010020) 3. Yanuar Dwi

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Pengantar Bisnis BENTUK-BENTUK BADAN USAHA By Nina Triolita, SE, MM Pertemuan Ke - 3 TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami bentuk pemilikan perusahaan Memahami lembaga keuangan bank maupun yang bukan bank Memahami

Lebih terperinci

Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer 2013 Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer Oleh: Indira Widyanita Nurul Suaybatul Uliyatun Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Persekutuan Firma (Fa) 1. Pengertian

Lebih terperinci

KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DODI ARIF, SE.,MM.

KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DODI ARIF, SE.,MM. DODI ARIF, SE.,MM. Faktor yang harus diperhatikan : a. Modal yang dimiliki dan modal tambahan untuk pengembangan. b. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan. c. Rencana pembagian laba. d. Besar

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Tujuan Pembelajaran: Pada akhir pembelajaran peserta memahami definisi dari badan usaha dan mengerti pertimbangan yang harus diambil dalam menetapkan badan hukum Pada akhir pembelajaran

Lebih terperinci

JENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG

JENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG PENGANTAR BISNIS JENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG KEMUDIAN DILENGKAPI DALAM BEBERAPA PERATURAN PERUNDANGAN JENIS BADAN USAHA INI DAPAT DIKLASIFIKASIKAN

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM IRSYADI SIRADJUDDIN Topik Pertemuan 1. Langkah Pengumpulan Data 2. Pengertian Aspek Hukum 3. Jenis Izin Usaha 4. Alur Aspek Hukum Mendirikan

Lebih terperinci

PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA

PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA PERUSAHAAN Kesatuan teknis dari kegiatan produksi yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa JENIS PERUSAHAAN MENURUT LAPANGAN USAHANYA Perusahaan Ekstraktif Perusahaan Agraris

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANGUN BANUA KALIMANTAN SELATAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANGUN BANUA KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 27 BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) II.1.1 Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah sektor

Lebih terperinci

Mulyati, SE, M.T.I PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BENTUK BADAN USAHA LAIN

Mulyati, SE, M.T.I PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BENTUK BADAN USAHA LAIN P9 Mulyati, SE, M.T.I PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BENTUK BADAN USAHA LAIN BENTUK PERUSAHAAN/BADAN USAHA Perusahaan Peorangan Persekutuan Firma Persekutuan Komanditer (CV) Perseroan Terbatas (PT) Badan Usaha

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria

Bentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria Bentuk-Bentuk Usaha Dosen : Anna Fitria LEGALITAS BADAN USAHA (1) keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi juga oleh keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha faktor legalitas ini

Lebih terperinci

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Pengantar Bisnis Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis BENTUK-BENTUK PEMILIKAN BISNIS Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN BENTUK PEMILIKAN

Lebih terperinci

Koperasi. By :

Koperasi. By : Koperasi By : dhoni.yusra@indonusa.ac.id Dasar Hukum Landasan Yuridis ada Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Pengaturan pertama diatur dalam UU

Lebih terperinci

Sekretari

Sekretari Kompetensi Dasar Menganalisis Bentuk-bentuk perusahaan Materi BUMN Koperasi Swasta BENTUK BADAN USAHA BUMN KOPERASI SWASTA BUMN Suatu bangun usaha yang didirikan oleh Negara dan kepemilikannya dipegang

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN Klasifikasi Perusahaan Jumlah Pemilik 1. Perusahaan Perseorangan. 2. Perusahaan Persekutuan. Status Pemilik 1. Perusahaan Swasta. 2. Perusahaan Negara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN UNIT PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS (PT) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

BUPATI KEPULAUAN YAPEN BUPATI KEPULAUAN YAPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAN DAERAH PT. YAPEN MANDIRI SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Modul ke: 4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Hirdinis Mansyur, SE, MM. Program Studi

Lebih terperinci

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen Modul ke: 04 M. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri 1.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat beberapa bentuk badan usaha. Badan usaha sendiri dapat didefinisikan kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Perusahaan 1. Definisi Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat terusmenerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Tatap Muka 4 Pengantar Bisnis Dr. Arissetyanto

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD BPR) BANK WONOSOBO

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian setiap Negara saling berhubungan dan memiliki tingkat ketergantungan yang mutualis. Artinya kondisi

Lebih terperinci

PENGERTIAN PERUSAHAAN

PENGERTIAN PERUSAHAAN PENGERTIAN PERUSAHAAN UU NO.1 TH 1987 Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan dan bekerja serta berkedudukan dalam wilayah RI untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar dapat berperan sebagai alat perekonomian

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.... TAHUN. TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha

Lebih terperinci

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Menimbang : a. PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA

BAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA BAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA 1. Bentuk Yuridis Perusahaan Bentuk-bentuk perusahaan/ badan usaha berdasarkan kepemilikannya secara hukum adalah sebagai berikut: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BUMN adalah

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN : Menimbang BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, : a. bahwa sesuai dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar dapat berperan sebagai alat perekonomian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

MERINTIS USAHA BARU. Anggota Kelompok :

MERINTIS USAHA BARU. Anggota Kelompok : MERINTIS USAHA BARU Anggota Kelompok : ADITYA PUTRA PRANAMA 105030400111039 YAN S ARDIANSYAH 105030407111023 YOHANES WISNU ADMAJA 105030407111045 ENDI S 105030407111049 EVI CHOIRUN NISA A 115030401111015

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

7 Idem, Penjelasan umum alinea 9

7 Idem, Penjelasan umum alinea 9 !"#$%& #$%& UndangUndang mor 40 Tahun 2004 menentukan BPJS adalah Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 1 BPJS harus dibentuk dengan undangundang. 2 Mahkamah Konstitusi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut: Overview Koperasi 1 Pendahuluan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) menyatakan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan pasal 33 ayat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO . PETIKAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perseroan Terbatas 1. Pengertian Perseroan Terbatas Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perseroan Terbatas 1. Pengertian Perseroan Terbatas Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007 LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) TAMAN JURUG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH KATINGAN JAYA MANDIRI MENJADI PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bersamasama.

Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bersamasama. dengan yang lain, dan nama untuk firma dapat diambil dari nama salah satu atau beberapa anggota. a. Kebaikan Firma Jumlah modal relatiif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk memperluas

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN Klasifikasi Perusahaan Jumlah Pemilik 1. Perusahaan Perseorangan. 2. Perusahaan Persekutuan. 1. 2. Status Pemilik 1. Perusahaan Swasta. 2. Perusahaan Negara (BUMN). 1. 2. Bentuk

Lebih terperinci

Perusahaan memiliki dua unsur pokok: Bentuk Usaha Jenis Usaha

Perusahaan memiliki dua unsur pokok: Bentuk Usaha Jenis Usaha Badan Usaha Diskusi kelompok Pilih Badan Usaha menurut kesepakatan kelompok Mengapa kelompok sdr memilih Badan Usaha tersebut Mengapa kelompok sdr tidak memilih Badan Usaha yang lain Hasil Diskusi Kelompok

Lebih terperinci