BAB I PENDAHULUAN. kimia, biologi, ergonomi, psikologis. 8 Salah satu jenis lingkungan kerja fisik.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kimia, biologi, ergonomi, psikologis. 8 Salah satu jenis lingkungan kerja fisik."

Utami Budiaman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang ada di sektor formal maupun informal. 1 Keselamatan secara umum adalah suatu keadaan aman atau terbebas dari kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan kerugian dalam secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, dan psikologis. 2 Keselamatan kerja adalah upaya untuk mencegah timbulnya kecelakaan agar setiap karyawan dapat bekerja dengan aman dan nyaman serta terhindar dari kecelakaan kerja. 3 Kesehatan kerja sesuai dengan UU kesehatan tahun 1992 pasal 23 yaitu kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja yang wajib diselenggarakan setiap tempat kerja untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. 4 Pekerja di Indonesia tahun 2012 sesuai data dari Badan Statistik Pusat (BPS) pada sektor formal sebanyak 42,1 juta orang(37,29%) sedangkan sektor informal mencapai 70,7 juta jiwa (62,71%). 5 BPS Jawa Tengah pada tahun 2012 juga mencatat sebesar 10,91 juta orang (67,70 %) yang bekerja di sektor informal dan 5,21 juta orang (32,30%) bekerja di sektor formal. 6 Banyaknya industri informal saat ini tidak didukung dengan pelayanan dan promosi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Selain itu tidak sesuainya rancangan tempat kerja, kurang baiknya prosedur atau pengorganisasian kerja, dan kurangnya peralatan pelindung bagi pekerja. Pekerja di Indonesia dalam sektor informal dilaporkan menderita malnutrisi (salah / kurang gizi), penyakit akibat kerja, keracunan makanan, gangguan otot dan tulang, gangguan saluran pernapasan, penyakit penyakit kelenjar getah bening, penyakit darah, dan lain- lain. 7 Saat bekerja, pekerja mendapat beban kerja dan beban tambahan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dapat berupa lingkungan kerja fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikologis. 8 Salah satu jenis lingkungan kerja fisik

2 adalah vibrasi. 9 Paparan vibrasi terhadap pekerja yang tersebar di berbagai industry dapat berakibat menimbulkan penyakit atau kecelakaan kerja. Pekerja yang terpajan vibrasi secara kontinyu akan mengalami gangguan kesehatan pada bagian tubuh yang sering terkena pajanan. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi berupa fenomena Raynaud (Jari-jari putih), gangguan tulang, sendi, dan otot, gangguan neuropati, gangguan pada thorax, leher dan kepala, pinggul dan perineum, otot dan tulang, pharynx, mata. Lama pajanan merupakan jumlah jam kerja pekerja dalam melakukan pekerjaan sehari hari. Lamanya waktu pemajanan perhari kerja dapat meningkatkan keparahan gejala yang diderita pekerja akibat paparan getaran. 8 Penelitian terhadap pekerja laboratorium dental gigi, diperoleh hasil bahwa meski paparan yang diterima pekerja tidak melebihi NAB yaitu 4 m/det 2 yang telah ditentukan tapi pekerja mengalami keluhan HAVS (72%). Keluhan yang sering dirasakan adalah kesemutan (38,9%). 10 Penelitian terhadap supir bajaj di Kebayoran Lama. mengungkapkan meski vibrasi tidak melebihi NAB (4 m/det 2 ) tapi supir bajaj mengalami keluhan kesehatan seperti nyeri tangan (94,4%). Karakteristik individu tidak ada hubungan yang bermakna dengan kejadian HAVS. 11 Salah satu jenis pekerjaan yang juga mempunyai risiko lengan-tangan terpajan oleh vibrasi adalah pekerjaan yang berhubungan dengan mesin penggilingan. Penggunaan mesin penggilingan dapat ditemui di antaranya di pasar tradisional. Mesin penggilingan di pasar tradisional banyak digunakan untuk memarut kelapa dan menggiling daging. Pekerja pemarut kelapa biasanya akan memasukkan satu persatu irisan kelapa untuk dihaluskan dengan cara memegang irisan kelapa agar terkena bagian pemarut. Pada penggilingan daging pekerja memasukkan daging yang telah dipotong potong ke dalam mesin dan pekerja sesekali membantu untuk memasukkan daging agar tergiling sempurna. Pekerja tanpa menyadari terkena getaran yang ditimbulkan mesin pemarut kelapa dan penggilingan daging.

3 Wilayah Semarang Timur terdapat tiga pasar tradisional yaitu Pasar Pedurungan, Pasar Parangkusuma, Pasar Gayamsari. Hasil studi pendahuluan dari tiga pasar tersebut ada 23 pemarut kelapa dan 14 penggilingan daging. Diperoleh data bahwa rata rata pemarut kelapa bekerja 8 jam sehari dengan jumlah kelapa yang diparut dalam sehari sebanyak butir. Waktu yang intensif untuk bekerja mulai pukul sampai pukul Rata-rata 1 butir kelapa membutuhkan waktu 1 menit untuk sekali pemarutan. Bila dalam sehari pekerja memarut butir jadi lama pekerja terkena paparan menit/hari. Penggilingan daging juga demikian dengan rata-rata waktu bekerja 8 jam sehari dengan jumlah daging yang digiling kg. Waktu yang dipadati oleh pengguna jasa adalah mulai pukul sampai pukul Rata-rata 1 kg daging membutuhkan waktu 3 menit untuk digiling. Bila dalam sehari pekerja menggiling daging kg/hari, jadi lama pekerja terkena paparan menit/hari. Studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 pemarut kelapa semua menyatakan cukup sering merasakan kesemutan, dan 1 pekerja nyeri di ujung jari yang terjadi seketika. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya penelitian mengenai hubungan besar dan lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka dirumuskan masalahnya yaitu : Adakah hubungan besar dan lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan besar dan lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS pada pekerja penggilingan daging dan pemarutan kelapa. 2. Tujuan khusus a. Mengukur besar paparan vibrasi pada mesin pemarutan kelapa dan penggilingan daging

4 b. Mengukur lama pekerja terpapar vibrasi di pemarutan kelapa dan penggilingan daging c. Mendeskripsikan keluhan subjektif HAVS pekerja di pemarutan kelapa dan penggilingan daging d. Menganalisis hubungan antara besar paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS pekerja di pemarutan kelapa dan penggilingan daging. e. Menganalisis hubungan antara lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS pekerja di pemarutan kelapa dan penggilingan daging. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Metodologis Penelitian hubungan lama dan besar paparan vibrasi dengan keluhan subjektif pada pekerja di penggilingan daging dan pemarutan kelapa dapat menjadi referensi penelitian kesehatan khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengurangi paparan vibrasi pada pekerja yang memiliki pekerjaan yang terdapat risiko vibrasi. E. Bidang Ilmu Penelitian ini merupakan penelitian bidang ilmu kesehatan masyarakat dengan menitikberatkan pada bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. F. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Desain Variabel Hasil (tahun) studi bebas dan terikat 1 Endang Hubungan Antara Cross -getaran -Nilai pajanan getaran Purnawati Getaran Tangan sectional lengan pada lengan-tangan belum Rahayu dengan Keluhan tangan melebihi NAB tapi ada (2011) Kesehatan dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi pada -keluhan kesehatan keluhan yang dirasakan oleh supir bajaj seperti nyeri. Supir Bajaj di Pasar Kebayoran Lama

5 -Tidak ada hubungan yang bermakna antara intensitas getaran dengan keluhan kesehatan pada supir bajaj. -Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APD dengan keluhan kesehatan berupa jari pucat. umur, pendidikan, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APD dengan keluhan kesehatan berupa jari dingin. umur, pendidikan, lama kerja, kebiasaan merokok, dengan keluhan kesehatan berupa jari pucat. Namun pada masa kerja dan penggunaan APD terdapat hubungan yang bermakna terhadap nyeri. umur, pendidikan, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APD dengan keluhan kesehatan berupa

6 baal atau mati rasa. umur, pendidikan, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APD dengan keluhan kesehatan berupa kesemutan. 2 Muh.Saiful Paparan Getaran Cross -getaran -terdapat hubungan yang Hidayat Mesin Gerinda dan sectional pada signifikan antara umur (2012) Keluhan Subyektif (Hand Arm Vibration Syndrome) Pada tenaga Kerja Abadi Dental Laboratorium Gigi Surabaya gerinda -keluhan kesehatan subjektif dengan keluhan subjektif HAVS -tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan keluhan subjektif HAVS - terdapat hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan keluhan subjektif HAVS -tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan subjektif HAVS - responden sebagian besar mengalami keluhan hand arm vibration syndrome (72%) - -intensitas getaran tidak melebihi NAB(0,3m/det 2-1,2m/det 2 ), walaupun getaran rendah namun getaran ikut memberikan dampak pada munculnya keluhan HAVS.

7 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel bebas dan objek penelitian.variabel bebas pada penelitian ini adalah besar dan lama paparan vibrasi, sedangkan objek penelitian yaitu pekerja pemarutan kelapa dan penggilingan daging.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Wilayah Semarang Timur memiliki tiga pasar yaitu Pasar Gayamsari, Pasar Pedurungan,dan Pasar Parangkusuma. Pada masing masing