BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, instrumen penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan pengujian keabsahan data. 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis dan pendekatan penelitian sangat bergantung dengan dengan peristiwa atau kejadian yang dia amati. Penentuan jenis dan pendekatan penelitian ditentukan oleh peneliti berdasarkan kemampuan seorang peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang di amati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif menurut Flick (dalam Gunawan, Imam 2013 :81) ialah keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Sementara itu penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik atau (utuh). penelitian kualitatif dapat disimpulkan bahwa merupakan penelitian yang menfokuskan pada realitas, peristiwa atau kejadian yang terjadi dilapangan kemudian didefinisikan dengan mendekskripsikan secara utuh melalui kata-kata tertulis berdasarkan hasil pengamatan. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitis. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun 28

2 peneliti dilokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka. Tekanan penelitian kualitatif ada pada prosesnya bukan pada hasil. Data informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelirian ini tidak dimulai dari reduksi teori, tetapi dari lapangan yang berupa fakta empiris. Penelitian kualitatif menggunakan makna,makna yang digunakan berkisar persepsi orang mengenai suatu peristiwa. (Asmani, 2011 : 75). Secara alternatif, pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivist (seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangakan suatu teori atau pola) atau pandangan advokasi/patrisipatori (seperti, orientasi politik, isu, kolaboratif, atau orientasi perubahan) atau keduanya. Pendekatan ini juga menggunakan strategi penelitian seperti naratif, fenomenologis, etnografis, studi grounded theory, atau studi kasus. Peneliti mengumpulkan data secara terbuka terutama dimaksudkan untuk mengembangkan tema-tema dari data. (Emzir, 2008 : 28). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMAN 3 Malang dalam pelaksanaanya lebih berfokus pada organisasi siswa. Pada tahun 2015 SMAN 3 Malang menjadi sekolah acuan Nasional yang diberikan penghargaan oleh Kementrian Pendidikan dan Olahraga. Objek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala kesiswaan, guru, fungsionaris atau pengurus organisasi siswa, dan siswa SMAN 3 Malang, sehingga tempat ini menjadi relevan dengan judul penelitian ini yang berkaitan dengan Analisis Implementasi Pendidikan Kepemimpinan Berbasis Kesetaraan Gender Melalui Organisasi Siswa di SMAN 3 Malang. 29

3 Waktu penelitian ini dilakukan pada tiga (3) hari mulai dari tahap observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan kegiatan penelitian sesuai dengan tahaptahap dan serangkaian rencana yang sudah disusun secara sistematis serta dilaksanakan pada 16 Maret 2017 sampai 17 Maret Instrumen Penelitian Suatu penelitian akan memberikan nilai tinggi apabila digarap dengan sistematis dan cermat. Hasil atau data penelitian itu sangat tergantung pada jenis alat (instrumen) pengumulan datanya. Oleh sebab itu, hal yang perlu dicermati adalah alat atau instrumen pengambilan data penelitian. Mutu hasil penelitian mudah diragukan karena alat yang dipakai untuk mengumpulkan data kurang dapat dipercaya. Oleh sebab itu, alat atau instrumen penelitian haruslah memiliki tingkat kesalihan. (Setyosari, 2010 : 180). Dalam penelitian ini, alat atau instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Kamera 2) Perekam Suara 3.4 Data dan Sumber Data Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiri (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacsam-macam (triangulasi), dan dilakukan terus-menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak kuantitatif). (Sugiyono, 2015 : 243). Sumber data dalam penelitian ini adalah : 30

4 1) Kepala Sekolah SMAN 3 Malang 2) Wakil Kepala Kesiswaan SMAN 3 Malang 3) Guru SMAN 3 Malang 4) Fungsionatis Organisasi Siswa SMAN 3 Malang 5) Siswa SMAN 3 Malang (kelas X, kelas XI, dan kelas XII) 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan : (1) teknik interview (wawancara), (2) Obeservasi, (3) Dokumentasi. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data tersebut maka data akan mampu untuk diperoleh oleh peneliti secara valid dan bisa dipertanggujawabkan secara ilmiah. Serangkain kegiatan pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan terarah. Dari teknik yang digunakan peniliti merupakan teknik yang umum digunakan dalam penelitian kualitatif serta teknik standar dalam memperoleh, mengumpulkan ataupun mencari data dilapangan. Penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data yang lebih banyak pada observasi berperan serta (participation observation). wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi. Chaterine Marshall, Gretchen B. Rossman menyatakan bahwa the fundamental methods relied on by qualitative research for gathering information are, participaton in the setting, direct observation, in-depth interviewing, document review. (Sugiyono, 2015 : 225). Peneliti menentukan metode dan instrumen pengumpulan data dapat dilihat dalam Tabel 3.5 Pasangan metode dan instrumen pengumpulan data No Jenis Metode Jenis Instrumen 31

5 1 Wawancara Pedoman wawancara (interview guide), daftar cocok (check-list) 2 Pengamatan /observasi Lembar pengamatan, panduan pengamatan dan daftar cocok. (observation) 3 Dokumentasi Daftar cocok (check-list), tabel Sumber : Zuriah, 2006 : Observasi Nasution (dalam Sugiyono, 2015 : 226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Menurut S. Margono (dalam Zuriah, 2006 : 173) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Berdasarkan pendapat di atas observasi dapat disimpulkan merupakan langkah yang paling awal yang dilakukan oleh sesorang peneliti dalam melakukan sebuah penelitian terhadap gejala-gejala yang tampak. Artinya, bahwa sebelum melakukan penelitian harus dilakukan observasi atau pengamatan Wawancara Wawancara atau interviev menurut Black dan Champion (dalam Zuriah,2006 : 179) adalah teknik penelitian yang paling sosiologis dari semua teknik penelitian sosial. Suatu wawancara dapat disifatkan sebagai proses interaksi dan komunikasi dimana sejumlah variabel memainkan peranan yang penting karena variabel tersebut dapat mempengaruhi dan menetukan hasil wawancara. Variabel tersebut ialah (1) pewawancara (interviewer), responden (interviewee), (3), materi wawancara, dan (4) hubungan antara pewawancara dan responden. Variabel tersebut harus mampu untuk dipahami secara komprehensif oleh peneliti dalam melakukan pengumpulan data penunjang penelitian. Data yang diperoleh oleh peneliti adalah data primer. 32

6 3.5.3 Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain. Dalam penelitian ini pengumpulan data secara dokumentasi merupakan suatu bukti dan bentuk pembuktian kongkrit dalam melakukan kegiatan penelitian. Data dokumentasi ini dapar berupa hasil pelaksanaan kegiatan sebelunya ataupun tentang kejadian yang sedang terjadi. Pendokumentasian menjadi sangat penting dalam penelitian karena itu merupakan bukti yang sangat kuat bahwa peneliti melakukan sebuah penelitian. Data yang diperoleh oleh peneliti adalah data primer dan data sekunder. Pendokumentasian penelitian ini saat kegiatankegiatan yang diadakan oleg OSIS SMAN 3 Malang. 3.6 Teknik Analisis Data Setelah data semuanya terkumpul, langkah yang harus dilakukan adalah dengan menganilisis data, agar bisa memenuhi syarat valid dan reliable.artinya bahwa data yang harus di analisis harus memenuhi dua syarat itu. Jika data yang ditemukan kurang valid dan reliabel atapun kurang lengkap, lebih baik datanya dibuang saja karena jelas akan mengganggu jalannya penelitian yang akan dilakukan. Surya Brata (dalam Asmani, 2011 : 126), mengemukakan beberapa penyebab tidak signifikannya hipotesis antara lain : a. Landasan teori yang diterapkan peneliti b. Representatif tidaknya sampel yang dipergunakan peneliti c. Kurang tepatnya formula hipotesis yang dirumuskan peneliti d. Validitas tidaknya instrumen yang digunakan peneliti e. Reliabelitas tidaknya instrumen yang digunakan peneliti f. Kurang tepatnya rancang bangunan penelitian yang digunakan peneliti g. Kurang tepatnya formula analisis yang digunakan peneliti 33

7 h. Ada tidaknya pengaruh eksternal variabel yang ditetapkan peneliti. Kalaupun dilihat dari yang dikemukakan oleh tokoh di atas, maka titik persoalan dalam analisis data bukan terletak pada data yang sudah terkumpul tetapi terletak pada serangkaian kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahap yakni sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan. Serangkain kegiatan analisis tersebut sebagai upaya oleh peneliti dalam mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. 1. Analisis Sebelum di Lapangan Analisis data penelitian sebelum lapangan dilakukan terhadap hasil data pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan. 2. Analisis Data di Lapangan Model Miles dan Huberman Analisis data penelitian selama dilapangan dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setetalah selesai pengumpulan data dalam beberapa periode tertentu. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015 : 246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Data Collection Data Display Data Reduction Conclusion :Drawing/Verifying 34

8 Sumber : Sugiyono, 2015 : 247. a. Data Reduction (Reduksi Data) Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal penting, di cari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. (Sugiyono, 2015 : 247). b. Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data bisa juga dilakukan dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. (Sugiyono, 2015 :249). c. Conclution Drawing/Verivication Langkah ketiga dalam penelitian adalah melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hal ini sejalan menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015 : 252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid 35

9 dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. 3.7 Pengujian Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian, sering ditentukan pada uji validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kualitatif temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dari diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah-ubah, sehingga tidak ada yang konsisiten dan berulang seperti semula. (Sugiyono, 2015 : ). Menurut Heraclites (dalam Sugiyono, 2015 : 269) menyatakan bahwa Kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama Air mengalir terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah demikian pula perilaku manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan : 1) Uji Kredibilitas Uji krediblitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan membercheck. (Sugiyono, 2015 : 270). Guna mendapatkan nilai kredibilitas yang tinggi dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber mengenai implemetasi pendidikan kepemimpinan kepemimpinan berbasis kesetaraan gender melalui organisasi siswa di SMAN 3 Malang dengan melakukan wawancara dengan orang-orang yang terlibat langsung. 36

10 2) Pengujian Transferability Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapan atau dapat digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. (Sugiyono, 2015 : 276). Peneliti bertanggungjawab menyediakan data deskriptif secukupnya untuk membuat keputusan tentang pengalihan transferabilitas dilakukan dengan uraian yang rinci tentang implemetasi pendidikan kepemimpinan kepemimpinan berbasis kesetaraan gender melalui organisasi siswa di SMAN 3 Malang agar lebih fokus. Maka uraian ini harus dihadapkan dengan hasil penelitian lain sehingga interpretasi data yang ada menjadi suatu kebutuhan semua orang sebagai penemuan yang mutakhir. Artinya hasil penelitian lain yang memiliki kesamaan dengan fokus yang diteliti dapat ditransfer atau dapat diaplikasikan dalam penyajian data dalam penelitian ini sehingga dapat dihasilkan data yang akurat. 3) Pengujian Dependability Penelitian kualitatif dependability disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. (Sugiyono, 2015 : 277). Agar terhindar dari terjadinya kemungkinan kesalahan dalam pengumpulan dan interpretasi data, peneliti terjun sendiri kelapangan misalnya ketika melakukan wawancara dengan informan peneliti akan turun langsung ke lapangan baik dalam melakukan wawancara atau observasi. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui dan memahami secara langsung situasi maupun kondisi dilapangan yang akan dijadikan tempat penelitian. 37

11 4) Pengujian Konfirmability Pengujian konfirmability dalam penelitian kualitatif disebut dengan obyetivitas penelitian. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji depenability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. (Sugiyono, 2015 : 277). Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Peneliti perlu mengadakan kesepakatan dengan sumber data dilakukan dengan teknik analisis data. analisis data ini untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Contohnya, data yang diperoleh peneliti dengan wawancara lalu di cek dengan observasi, dokumentasi agar mendapatkan kepastian data mengenai implemetasi pendidikan kepemimpinan kepemimpinan berbasis kesetaraan gendermelalui organisasi siswa di SMAN 3 Malang yang akan di audit oleh pembimbing. 38