KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT TAHUN 2012
|
|
- Suryadi Cahyadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT TAHUN 2012 I. Karakteristik Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan Terakhir : a. Tamat SD 4. Lama Usaha : II. Kuesioner b. Tamat SMP c. Tamat SMA d. Perguruan Tinggi 1. Pernah mengikuti kursus hygiene sanitasi depot air minum? a. Ya b. Tidak 2. Apakah telah memiliki Surat Keterangan Laik Hygiene Sanitasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat? a. Ya b. Tidak
2 3. Apakah depot air minum memiliki Surat Tanda Izin Usaha (SITU) a. Ya b. Tidak 4. Apakah depot air minum memiliki Surat Jaminan Pasok Air Baku dari PDAM atau perusahaan yang memiliki izin Pengambilan Air dari Instansi yang berwenang? a. Ya b. Tidak 5. Apakah depot air minum memiliki laporan hasil uji air minum yang dihasilkan dari laboratorium pemeriksaan kualitas air yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten/Kota atau yang terakreditasi? a. Ya b. Tidak
3 LAMPIRAN II. Lembar Observasi Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang I. Lokasi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Bebas dari pencemaran a. Debu b. Tempat pembuangan kotoran / sampah c. Tempat penumpukan barang bekas/berbahaya/beracun d. Tempat bersembunyi/berkembangbiak serangga e. System saluran pembuangan air yang kurang baik f. Tergenang air dan rawa Memenuhi Tidak memenuhi Ket II.a Bangunan Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1 Tata ruang a. Ruang proses pengolahan b. Ruang tempat penyimpanan c. Ruang tempat pembagian/penyediaan d. Ruang tunggu pengunjung 2 Konstruksi bangunan a. Kuat b. Aman c. Mudah dibersihkan 3 Lantai a. Kedap air b. Permukaaan rata c. Halus d. Tidak licin e. Mudah dibersihkan f. Kemiringan cukup g. Keadaannya bersih dan tidak berdebu 4 Dinding a. Terbuat dari bahan kedap air b. Permukaan rata c. Halus/licin Memenuhi Tidak memenuhi Ket
4 d. Tidak menyerap debu e. Mudah dibersihkan f. Warna dinding terang g. Harus rapat tanpa ada retakan h. Bebas dari pakaian tergantung 5 Atas dan langit langit a. Halus b. Menutup sempurna c. Tahan terhadap air d. Tidak bocor e. Konstruksi atap dibuat anti tikus f. Bahan langit langi mudah dibersihkan g. Tidak menyerap debu h. Permukaan rata i. Berwarna terang j. Tinggi langit langit minimal 2,4 m dari lantai 6 Pintu a. Bahan kuat dan tahan lama b. Permukaan rata c. Halus d. Berwarna terang e. Mudah dibersihkan f. Dapat menutup rapat 7 Pencahayaan a. Penyinaran cahaya minimal foot candle b. Lampu anti hancur/menggunakan pelindung 8 Ventilasi a. Cukup, untuk meminimalkan bau, gas, uap berbahaya b. Bersih III. Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi 1. Tempat cuci tangan a. Sabun pembersih b. Saluran limbah 2. Toilet a. Jamban b. Peturasan 3. Tempat sampah Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Memenuhi Tidak memenuhi ket
5 IV. Sarana Pengolahan Air Minum Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1. Alat dan perlengkapan a. Terbuat dari bahan tara pangan b. Tahan korosi c. Tidak bereaksi dengan bahan kimia 2. Alat yang digunakan masih dalam masa pakai Bahan sarana tidak terbuat dari logam berat yang 3. larut dalam air V. Air baku Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1. Air baku diambil dari sumber air bersih seperti air sumur gali atau PDAM 2. Dilakukan uji mutu untuk sumber air baku lain 3. Untuk menjamin kualitas air baku dilakukan pengambilan sampel secara periodik 4. Terlindung dari cemaran a. Kimia b. Mikrobiologi VI. Penampungan air baku Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1. Bak penampungan a. Dibuat dari bahan tara pangan b. Bebas dari bahan yang dapat mencemari air 2. Tangki pengangkutan a. Khusus digunakan untuk air minum b. Mudah dibersihkan dan di desinfektan c. Mempunyai manhole d. Pengisian dan pengeluaran air melalui kran e. Selang dan pompa diberi penutup yang baik VII. Desinfeksi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1. Menggunakan ozon 2. Menggunakan sinar ultra violet 3. Menggunakan reverse osmosis Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Ket Ket Ket Ket
6 VIII. Pelayanan konsumen Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1 Wadah yang akan diisi dalam keadaan bersih 2 Proses pencucian botol disediakan oleh pengelola Wadah yang sudah diisi ditutup dengan penutup 3 wadah yang saniter Wadah yg sudah diisi langsung diberikan kepada 4 pelanggan IX. Karyawan Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1. Harus bebas dari penyakit menular 2. Bebas dari a. Luka b. Bisul c. Penyakit kulit d. Luka lain pada anggota tubuh 3. Mencuci tangan pada saat melayani pelanggan/konsumen 4. Pada waktu melayani konsumen a. Tidak merokok b. Tidak berkuku panjang c. Tidak meludah d. Tidak menggaruk e. Tidak mengorek hidung/telinga/gigi f. Tidak makan Memiliki surat keterangan telah mengikuti kursus operator depot air minum Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala (2x1 tahun) 7. Memakai pakaian kerja a. Bersih b. Rapi 8. Memakai penutup kepala 9. Memakai sepatu 10. Karyawan yang berada pada tempat pengisian berpakaian khusus Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Ket Ket
7 X. Pekarangan Pelaksanaan Hygiene Sanitasi 1. Permukaan a. Rapat air b. Cukup miring 2. Dijaga kebersihannya 3. Bebas dari pencemaran lain Memenuhi Tidak memenuhi Ket Sumber : Diadopsi dari Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI. 651/MPP/Kep/10/2004 tentang peran Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya dan Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Ditjen P2PL Depkes RI tahun 2006
8 LAMPIRAN III FORMAT PEMERIKSAAN FISIK 1. Nama Depot : 2. Nama Pemilik/ : Penanggung Jawab 3. Alammat Depot : Catatan : penyimpangan dari petunjuk ini dianggap menyimpang dan diberikan tanda (γ) pada kolom yang tersedia. Obyek Tanda (γ) Bobot URAIAN SUMBER AIR 1 4 Bahan baku air minum 2 5 Air minum 3 3 Pengangkutan air baku memiliki izin pengangkutan air 4 4 Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat zat beracun ke dalam air 5 2 Ada bukti tertulis/sertifikat air baku berasal dari sumber air tertentu 6 2 Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum PENGAWASAN PROSES PENGOLAHAN 7 3 Tendon air bahan baku terlindung dari sinar matahari 8 4 Bahan tendon air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat zat beracun kedalam air TABUNG FILTER 9 4 Tabung filter terbuat dari bahan food grade dan mudah pemeliharaannya serta tahan tekanan tinggi 10 4 Dimungkinkan melakukan system back washing MIKRO FILTER 11 4 Bahan mikro filter terbuat dari bahan food grade 12 4 Terdapat lebih dari satu mikro filter (µ) dengan ukuran berjenjang 13 5 Mikro filter masih sesuai masa pakai
9 PERALATAN POMPA DAN PIPA PENYALUR AIR 14 4 Terdapat pompa stainless yang berkekuatan tinggi 15 3 Terdapat alat penunjuk tekanan air 16 4 Pipa penyalur menggunakan bahan food grade PERALATAN STERILISASI ATAU DESINFEKSI Terdapat peralatan sterilisasi berupa ultra violet atau ozonisasi dan atau peralatan desinfeksi lainnya yang berfungsi dan digunakan secara benar Peralatan sterilisasi/desinfeksi masih dalam masa efektif membunuh kuman PENCUCIAN BOTOL (GALON) 19 3 Ada fasilitas pencucian botol (galon) 20 4 Ada fasilitas pembilasan botol (galon) PENGISIAN BOTOL (GALON) 21 3 Ada fasilitas pengisian botol (gallon) dalam ruangan tertutup 22 3 Tersedia tutup botol baru yang bersih 23 3 Tidak ada stock botol (gallon) yang telah diisi, lebih dari 24 jam di depot air minum OPERATOR 24 4 Berperilaku hidup bersih dan sehat 25 3 Operator/penanggung jawab/ pemilik, memiliki Surat Keterangan telah mengikuti kursus Hygiene sanitasi depot air minum PENGAWASAN TIKUS, LALAT, DAN KECOA 26 2 Terhindar dari tikus, lalat, dan kecoa 27 1 Konstruksi lantai, dinding, dan langit langit kokoh dan kuat PENCAHAYAAN 28 1 Pencahayaan cukup baik LAIN LAIN KEGIATAN 29 1 Ada akses terhadap fasilitas sanitasi 30 1 Secara umum terlihat bersih, rapi dan teratur 31 2 Ada contoh produk air minum sebagai sampel 100 Sumber : Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Ditjen P2PL Depkes RI Tahun 2006
10 LAMPIRAN IV URAIAN DETAIL TIAP OBYEK PENGAWASAN 1. Bahan baku yang dipakai sebagai bahan produksi air minum harus memenuhi peran kualitas air bersih Peraturan Menteri Kesehatan mor 416/MENKES/Per/IX/1990 tentang Syarat Kesehatan dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. 2. Kualitas air minum yang dihasilkan harus sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan mor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. 3. Izin pengangkutan air mobil tanki dikeluarkan oleh instansi terkait, misalnya Dinas Pertambangan atau Dinas lainnya. 4. Zat zat beracun yang dimaksud adalah Zn, Pb, Cu atau zat lainnya yang dapat membahayakan kesehatan. 5. Bukti tertulis bias berupa nota pembelian air baku dari perusahaan pengangkutan air. 6. Pengangkutan yang melebihi waktu 12 jam memungkinkan berkembangnya mikroorganisme yang membahayakan kesehatan. 7. Tandon penyimpanan air baku tidak terkena sinar matahari secara langsung 8. Tandon air sebaiknya terbuat dari bahan food grade, seperti stainless steel aatau polyvinyl-carbonate. 9. Tabung filter air sebaiknya terbuat dari bahan food grade, seperti stainless steel aatau poly-vinyl-carbonate. Biasanya terdapat dua buah tabung yang berisi pasir aktif dan karbon aktif. Tabung filter ini harus tahan tekanan tinggi. 10. System back washing adalah cara pembersihan tabung filter dengan cara mengalirkan air tekanan tinggi secara terbalik sehingga kotoran atau residu yang selama ini tersaring dapat terbuang keluar. (lihat gambar skema instalasi depot, Form DAM 18). 11. Bahan wadah tabung mikro filter terbuat dari bahan food grade. 12. Mikro filter terdapat lebih dari satu buah dengan ukuran berjenjang dari besar ke kecil. Contoh 10µ, 5 µ, 1 µ, 0.4 µ (micron). 13. Masa pakai adalah umur (life time) dari mikro filter, masa pakai ini biasanya sudah ditentukan oleh produsen (pabrik yang membuat) mikro filter. 14. Pompa air sebaiknya terbuat dari stainless, dengan kekuatan tekanan kurang lebih 3-5 kg/cm 2, tekanan ini diperlukan untuk mendorong air melalui berbagai macam filter yang ada. 15. Alat petunjuk tekanan air adalah alat yang berfungsi untuk memonitor tekanan air hasil pemompaan dalam pipa penyalur. 16. Pipa penyalur atau distribusi menggunakan bahan food grade. 17. Peralatan sterilisasi/desinfeksi harus ada pada sebuah depot air minum, dapat berupa Ultra Violet atau Ozonisasi atau peralatan desinfeksi lainnya atau bisa lebih dari satu alat sterilisasi/desinfeksi yang berfungsi dan digunakan secara benar, contohnya jika kemampuan peralatan tersebut 8 GPM (galon per minute) berarti paling tidak, keran pengisian depot digunakan untuk mengisi sekitar 6 7 galon permenitnya.
11 18. Masa efektif membunuh kuman adalah umur (life time) dari peralatan sterilisasi/desinfeksi, masa efektif ini biasanya sudah ditentukan oleh produsen (pabrik yang membuat) mikro filter. 19. Fasilitas pencucian botol (galon) adalah sarana pencucian botol untuk membersihkan botol yang terdapat pada depot 20. Fasilitas pembilasan botol (galon) adalah sarana pembilasan botol untuk membilas bagian dalam botol. 21. Fasilitas pengisian adalah sarana pengisian produk air minum kedalam botol (galon) yang terdapat dalam ruang tertutup. 22. Setiap botol galon yang telah diisi, langsung beri tutup yang baru dan bersih. Tetapi bukan dengan metode wrapping. 23. Pihak depot sebaiknya tidak membuat stock botol (galon) yang telah diisi, lebih dari 1 x 24 jam, botol yang telah diisi sebaiknya langsung dibawa oleh konsumen. 24. Perilaku hidup bersih dan sehat dari operator 25. Surat keterangan telah mengikuti kursus hygiene sanitasi Depot Air Minum bisa didapat dari penyelenggaraan atau instansi yang melaksanakan kursus hygiene sanitasi Depot Air Minum, seperti Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Kab/Kota atau asosiasi Depot Air Minum. 26. Depot Air Minum harus bebas dari tikus, lalat, dan kecoa, karena dapat mengotori dan merusak peralatan. 27. Lantai dibuat dengan konstruksi yang kuat, aman dengan bahan tegel, porselen atau keramik/kedap air begitu juga dengan dinding dan langit langit kuat dan kokoh. 28. Cahaya yang ada tidak boleh menyiluakan, karena dapat mengganggu penglihatan atau tidak boleh terlalu redup yang dapat membuat mata lelah. 29. Akses terhadap fasilitas sanitasi adalah walaupun depot air minum tidak memiliki sarana sanitasi seperti jamban, tetapi dilingkungan tersebut ada sarana sanitasi yang dapat digunakan, baik milik umum ataupun pribadi. 30. Dilingkungan depot air minum secara umum tidak terdapat sampah yang berserakan dan barang barang tertata dengan rapi. 31. Setiap pengisian bahan baku sebaiknya diambil contoh air minum sebagai sampel kurang lebih sebanyak 1 liter disimpan selama 1 x 24 jam setelah itu dapat dibuang. Sumber : Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Ditjen P2PL Depkes RI Tahun 2006
12 Lampiran 9 DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar Lampiran 1. Salah Satu Depot di Kecamatan Tanjungpinang Barat. Gambar Lampiran 2. Tangki Penampungan Air Baku
13 Gambar Lampiran 3. Tabung Filter Gambar Lampiran 4. Mikro Filter
14 Gambar Lampiran 5. Ruang Proses Pengolahan Air Minum Isi Ulang Gambar Lampiran 6. Tempat Pembilasan Botol (Galon)
15 Gambar lampiran 7. Tempat Pencucian Botol (Galon) Gambar Lampiran 8. Alat Sterilisasi atau Desinveksi (Ultra Violet)
16 Gambar Lampiran 9. Pengambilan Sampel untuk Uji Laboratorium Gambar Lampiran 10. Kontruksi Bangunan Depot Air Minum Isi Ulang
17 Gambar Lampiran 11. Operator Depot Air Minum Isi Ulang Gambar Lampiran 12. Botol (galon) dan Penutup botol
18 Gambar Lampiran 13. Surat Keterangan Laik Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Gambar Lampiran 14. Contoh Hasil Uji Laboratorium
19 Gambar Lampiran 15. Sumber Air Baku (Sumur Bor) Gambar Lampiran 16. Tangki Pengangkutan Air Baku
20 M A S T E R D A T A PEMERIKSAN FISIK Total Skor
21 Lampiran 10 Skema Instalasi Pengolahan Air Minum Stainless Water Pump Active Sand Media Filter Antrachite Filter Granular Active Carbon Media Filter Ultraviolet/ Ozon
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2010
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2010 Karakteristik Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan Terakhir : a. Tamat SD b.
Lebih terperinciKarakteristik Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 2. Umur : 3. Pendidikan Terakhir : a. Tamat SD. b. Tamat SMP c. Tamat SMA d.
3 Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PERILAKU (PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN ) PEMILIK DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2015 Karakteristik Responden 1. Nama
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam pasal 1, Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
Lebih terperinci- 3 - MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciTotal Coliform Dalam Air Bersih Dan Escherichia coli Dalam Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang
Kes Mas: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.10, No.2, September 2016, pp. 63 ~ 71 ISSN: 1978-0575 63 Total Coliform Dalam Air Bersih Dan Escherichia coli Dalam Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang Novita
Lebih terperinciPERSYARATAN TEKNIS DEPOT AIR MINUM DAN PERDAGANGANNYA MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 651/MPP/ kep/10/2004 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS DEPOT AIR MINUM DAN PERDAGANGANNYA MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN WENANG KOTA MANADO TAHUN 2014 Ririn Bakari*, Woodford B. S. Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas
Lebih terperinciWALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM
WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciHIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN
HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN 2014 Genda E. K. Randang* Woodford B. S. Joseph*, Paul A. T. Kawatu* *Fakultas
Lebih terperinciDepartemen Kesehatan Lingkungan Indonesia. Sumatera Utara. Medan Indonesia Abstract
PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT DAN PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT TAHUN 0 Veronika Amelia Simbolon, Devi Nuraini Santi dan
Lebih terperinciHIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN
HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN 2014 Genda E. K. Randang* Woodford B. S. Joseph*, Paul A. T. Kawatu* *Fakultas
Lebih terperinciPERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KOLAM RENANG DAN PEMANDIAN UMUM NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR
PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KOLAM RENANG DAN PEMANDIAN UMUM NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR 1 2 3 4 UMUM 1. Lingkungan (V) a. Bersih b. Dapat mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. c. Tidak
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGI PADA AIR MINUM DI KELURAHAN BAILANG DAN MOLAS KOTA MANADO Metri Karame*, Henry Palandeng*, Ricky C. Sondakh* * Fakultas
Lebih terperinciKESMAS, Vol.10, No.2, September 2016, pp. ~ ISSN:
KESMAS, Vol.10, No.2, September 2016, pp. ~ ISSN: 1978-0575 1 ANALISIS KANDUNGAN BAKTERI Total Coliform DALAM AIR BERSIH DAN Escherechia Coli DALAM AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA
Lebih terperinciMahasiswa Program Magister Ilmu Lingkungan, UNDIP 2. Dosen Program Magister Kesehatan Lingkungan, UNDIP 3. Dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan, UNDIP
ASPEK KUALITAS BAKTERIOLOGI DAN HYGIENE SANITASI FISIK DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN CIMAREME KABUPATEN BANDUNG BARAT Ari Khoeriyah 1, Anies 2, Henna Rya Sunoko 3 1 Mahasiswa Program Magister
Lebih terperinciLampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran
LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.
b.. CONTOH FORMULIR RM.. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN. Nama rumah makan/restoran :.. Alamat :... NamaPengusaha/penanggungjawab :.. Jumlah karyawan :... orang. Jumlah penjamah
Lebih terperinciB. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan
Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI
Lampiran 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN, PENGETAHUAN, LINGKUNGAN, PELATIHAN
Lebih terperinciKuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan
Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah A. Karakteristik Responden 1. Nama :. Umur :. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : B. Pertanyaan 1. Apakah ibu/bapak sebelum dan sesudah bekerja mengolah selalu
Lebih terperinciPENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN Nama Rumah Makan/Restoran : Alamat : Nama Pengusaha : Jumlah Karyawan : Jumlah Penjamah Makanan : Nomor Izin Usaha :
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulamgi Manado
HUBUNGAN ANTARA SANITASI DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG Christi I. Pangandaheng*, J.V.S. Sinolungan**,
Lebih terperinciHIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO TAHUN
HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO TAHUN 2014 Mohamad R. Dilapanga*, Woodford B.S. Joseph*, Hengky Loho* *Fakultas
Lebih terperinciI. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :
KUESIONER HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 0 I. Data Responden Penjamah
Lebih terperinciGambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak
Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice
113 LAMPIRAN 113 114 Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 1 Lokasi Lokasi produksi harus jauh dari tempattempat yang menjadi sumber cemaran, seperti: tempat pembuangan sampah,
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU,
Lebih terperinciHIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KOTA TOMOHON TAHUN 2015
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 216 ISSN 232-2493 HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KOTA TOMOHON TAHUN 215 Filisita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907 /Menkes/SK/VII/2002, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
Lebih terperinciII OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A
II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga merupakan salah satu dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Kecamatan ini terletak disebelah timur
Lebih terperinci- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI
- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran
Lebih terperinci1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN
Lampiran KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN KHAS MINANG JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Air Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah merupakan
Lebih terperinciII Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.
LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN MINUMAN PADA KANTIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 0 I. Indentitas
Lebih terperinciSANITASI DAN KEAMANAN
SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,
Lebih terperinciLampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk
94 Lampiran 1 Lembar Observasi Higiene Sanitasi Pengolahan Tahu Pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016 (Sumber : Keputusan Menteri
Lebih terperinciUNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI
Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air minum isi ulang merupakan suatu jawaban akan kebutuhan masyarakat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Air Minum Air minum isi ulang merupakan suatu jawaban akan kebutuhan masyarakat. Air minum yang biasa diperoleh dari depot, harganya jauh lebih murah, bisa sepertiga
Lebih terperinciASPEK KUALITAS AIR DAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN KOTA UTARA KOTA GORONTALO TAHUN 2012
ASPEK KUALITAS AIR DAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN KOTA UTARA KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Dian Angraini Taib 811408017 Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Jika manusia hidup tanpa udara manusia akan mati, sedangkan tanpa makanan manusia masih dapat
Lebih terperinciPujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015
Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan
Lebih terperinciLAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN
LAMPIRAN Lampiran 1. Organisasi Penelitian ORGANISASI PENELITIAN Pembimbing Peneliti Objek Penelitian Keterangan: 1. Pembimbing Pembimbing dalam penelitian ini adalah dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen
LAMPIRAN Lampiran. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen. Kapan anda datang untuk makan di restoran ini? Jawab:....... Produk apa yang biasanya Anda beli? Jawab:....... Selama makan di restoran ini apakah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa yang lain. Kandungan air dalam tubuh manusia rata-rata 65 %
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA Nomor SOP : Tgl. Pembuatan : Tgl. Revisi : Tgl. Efektif : No. Revisi : Disahkan oleh : BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN NAMA SOP : PENGAWASAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Depot Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Penyelenggara air
Lebih terperinciLembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.
Lembar Observasi Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun 2012 Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : Lama Bekerja : Observasi ini merupakan jawaban tentang persyaratan Hygiene Petgugas Kesehatan
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN SERTIFIKAT LAIK HYGIENE SANITASI JASABOGA, DEPOT AIRMINUM
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013
KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013 I. Identitas Responden 1. Nama Rumah makan : 2. Alamat :
Lebih terperinciHIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNG REDEP KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR
Bambang S. dan Retno A, Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNG REDEP KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR Hygiene and Sanitation of Refill
Lebih terperinciSanitasi Penyedia Makanan
Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012
Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012 Lembar Observasi Higiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012 Nama Pemilik Usaha : Umur :
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air, manusia tidak akan bisa bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang
Lebih terperinciKAJIAN KUALITAS AIR MINUM YANG DIPRODUKSI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERDASARKAN PERSYARATAN MIKROBIOLOGIS TAHUN 2014
1 KAJIAN KUALITAS AIR MINUM YANG DIPRODUKSI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERDASARKAN PERSYARATAN MIKROBIOLOGIS TAHUN 2014 (Study of Microbiological Quality of Drinking Water Produced
Lebih terperinciLembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.
LAMPIRAN Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur Padang Bulan Di Kota Medan Tahun 2011 Nama : No.Sampel : Lokasi : Jenis Kelamin : Umur : Lama Berjualan : No Pertanyaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen yang Hak-Haknya Dilanggar oleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen yang Hak-Haknya Dilanggar oleh Pelaku Usaha Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Yogyakarta Pelanggaran terhadap hak konsumen oleh
Lebih terperinciHUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG Haryudi Okta Sofiyanto 1), Tri Joko 2), Nur Endah W 2) 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.862, 2011 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. AMDK. Persyaratan Teknis. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/M-IND/PER/12/2011 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN
LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan
Lebih terperinciLembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan
Lembar Observasi KONDISI SANITASI RUANG RAWAT INAP KELAS III DAN PENGGUNAAN DESINFEKTAN TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN LANTAI DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 Nama Rumah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN Menimbang MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA a. Bahwa masyarakat
Lebih terperinciG E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)
G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) Kementerian Kesehatan RI 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Univesitas Sam Ratulangi
HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO TAHUN 2014 Azwar Kurniawan*, Woodford B.S Joseph*, Janno Bernadus** *Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL
18 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL 2.1 Pengawasan 2.2.1 Pengertian Pengawasan Pengawasan secara umum merupakan serangkaian kegiatan
Lebih terperinciMATERI KESEHATAN LINGKUNGAN
MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN dr. Tutiek Rahayu,M.Kes tutik_rahayu@uny.ac.id TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN 1 syarat LOKASI KONSTRUKSI Terhindar dari Bahan Pencemar (Banjir, Udara) Bahan
Lebih terperinciPendahuluan. Berdasarkan laporan WHO
Pendahuluan Berdasarkan laporan WHO VOLUM E 2, NO. 2, MEI AGUSTUS 2016 HIGIENE 82 Jumlah orang yang menggunakan sumber air minum ditingkatkan atau diperluas dari 2,4 miliar pada tahun 1970 menjadi 6,2
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder sehingga memiliki keterbatasan dalam pengambilan variabel-variabelnya. Laik fisik penilaiannya berdasarkan ketentuan Kepmenkes No. 715 tahun
Lebih terperinciANALISIS HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI SEKITAR UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (389-396) ANALISIS HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI SEKITAR UNIVERSITAS ISLAM RIAU Fitri Mairizki STIKes Al-Insyirah, Jl. Parit Indah No.38, Pekanbaru,
Lebih terperinciPENILAIAN TEHADAP HIGIENE SANITASI DAN KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI
PENILAIAN TEHADAP HIGIENE SANITASI DAN KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINANGAN TAHUN 2017 Milka Lonta*, Harvani Boky*, Sri Seprianto Maddusa*
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl.Arjuna Utara 9, Kebun Jeruk, Jakarta Barat 0 Indonesia Telp. (02) 674223 Fax. (02) 674248 Saya yang bertanda tangan
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN
No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Lebih terperinciKeputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Menimbang : MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan
Lebih terperinciPetunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon
Nazava saringan air Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Kami mengucapkan dan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kegiatan pekerjaan di luar rumah, akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan makanan terolah termasuk makanan dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Makanan siap santap dianggap mempunyai mutu yang baik jika dapat memuaskan konsumen dalam rasa, penampakan, dan keamanannya. Kandungan dan komposisi gizi seringkali tidak diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air. Air juga digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan
Lebih terperinciHIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6
HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6 PERSONAL HIGIENE HIGIENE adalah usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan atau ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah zat di alam yang dalam kondisi normal di atas permukaan bumi ini berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah nol derajat celcius dan mendidih pada suhu
Lebih terperinciPENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SPESIMEN AIR MINUM ISI ULANG TERKAIT PENYAKIT BERPOTENSI KLB DI KABUPATEN ASAHAN PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017
KAJIAN PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SPESIMEN AIR MINUM ISI ULANG TERKAIT PENYAKIT BERPOTENSI KLB DI KABUPATEN ASAHAN PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... PENGAWASAN KUALITAS AIR BERSIH FORMULIR INSPEKSI SANITASI : : : : : :
Sumur Gali.. kelas (diisi A/B/C/DE 1. Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur? 2. Apakah ada sumur pencemar lain pada radius 10 m disekitar sumur, misalnya kotoran hewan, sampah, genangan air,
Lebih terperinciPedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia
Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia PENYEDIAAN AIR BERSIH 1. Pendahuluan Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI
LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 9/MENKES/SK/VI/ YANG TELAH DIMODIFIKASI NO. a. b. - VARIABEL UPAYA BANGUNAN PASAR Penataan ruang dagang Tempat penjualan bahan pangan dan makanan
Lebih terperinciINSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
Lampiran 1 INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Nama Lokasi : Diperiksa Tanggal : Alamat : No. Sasaran Jenis Pemeriksaan 1. Halaman Bersih/tidak ada sampah berserakan Ada
Lebih terperinciPERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK
TUGAS 1 MATA KULIAH PERANCANGAN PABRIK PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK 1. Feriska Yuanita (105100200111012) 2. Alifian Juantono Sahwal (105100213111003) 3. Nadia Sabila
Lebih terperinciSanitation and Drinking Water Quality on Drinking Water Station. Sanitasi dan Kualitas Air Minum pada Depot Air Minum (DAM)
Sanitation and Drinking Water Quality on Drinking Water Station Sanitasi dan Kualitas Air Minum pada Depot Air Minum (DAM) Sumiyati Agus Subagiyo Arum Lusiana Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 4 (3) (2015) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HIGIENE DAN SANITASI SERTA KUALITAS BAKTERIOLOGIS DAMIU DI SEKITAR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Suci Wulandari,
Lebih terperinciKalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di
Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip Siphon Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat air minum yang 100% aman
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.
No.358, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 75/M-IND/PER/7/2010 TENTANG PEDOMAN CARA PRODUKSI
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HYGIENE PERAWAT DAN FASILITAS SANITASI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 1. DATA UMUM A.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 705/MPP/Kep/11/2003 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 705/MPP/Kep/11/2003 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN DAN PERDAGANGANNYA MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X
7 Lampiran. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X. Kapan Anda datang untuk makan di Restoran ini? Jawaban:. Produk apa yang biasanya Anda beli? Jawaban:. Selama makan di restoran ini,
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Bakteriologi Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun
Analisis Kualitas Bakteriologi Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2009-2014 Danti Haryuni, I Made Djaja Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciNo 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO GPD (setara a dengan 200 galon per hari, 1 Galon = 19 Liter)
INVIRO Office : Jl. Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta Website : www.inviro.co.id Email: inviro.co.id@gmail.com Phone : 0274-385322 [Hotline], 085293 666668 [AS], 085709 666668 [M3], 085959 666668 [XL] Detail
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum A. Letak Geografis, Batas Wilayah dan Iklim Kota Gorontalo memiliki luas sebsesar 64,79 km² atau 0,53 % dari luas Provinsi Gorontalo, yang secara
Lebih terperinci