HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan"

Transkripsi

1 HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan Keempat tempat penelitian terletak di Kebun Raya Bogor. Posisi masingmasing lokasi tertera pada Gambar 1. a. Taman Lebak Sudjana Kassan Taman ini berada di pinggir jalan tepatnya berseberangan dengan Lapangan Sempur (Gambar 1a). Terdapat kolam yang berbentuk memanjang dan ditumbuhi tanaman air seperti teratai. Air kolam di taman ini mengalir dengan tenang. Terdapat pohon di pinggir kolam menaungi tanaman air yang berada di bawahnya. Sungai Ciliwung berada di dekat taman ini, sehingga bisa menjadi tempat berkembang biak bagi capung. b. Kolam Kafe Dedaunan Di area ini terdapat lima kolam yang terdiri dari empat kolam berukuran sedang dan satu kolam berukuran besar yang ditumbuhi tanaman air (Gambar 1b). Tanaman air yang tumbuh di kolam ini adalah teratai dan bangsa rumput-rumputan. Di pinggir kolam ini juga ditumbuhi pohon yang menaungi tanaman air. Kolam dikelilingi dengan rumput yang bisa menjadi tempat hinggap bagi capung. Terdapat sungai kecil di sekitar kolam ini. c. Koleksi Tanaman Air Di area ini terdapat dua kolam yang berbentuk memanjang dan satu kolam berbentuk lingkaran (Gambar 1c). Kolam-kolam ini ditumbuhi dengan tanaman air seperti teratai dan jenis rumput-rumputan. Selain itu, pohon dan rerumputan juga tumbuh di pinggir kolam. Di pinggir Koleksi Tanaman Air ini terdapat sungai Ciliwung yang bisa menjadi tempat berkembang biak bagi capung.

2 D A C Keterangan: A : Taman Lebak Sudjana Kassan B : Kafe Dedaunan C : Koleksi Tanaman Air D : Istana Bogor B Gambar 1. Lokasi pengamatan capung dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008

3 11 d. Istana Bogor Di area ini terdapat kolam yang berukuran besar dengan ditumbuhi satu pohon besar yang menjadi habitat burung dan binatang melata (Gambar 1d). Populasi tanaman air seperti teratai dan rumput-rumputan sedikit. Hasil Identifikasi Hasil pengamatan dan identifikasi spesies capung di Kebun Raya Bogor tertera pada Tabel 3. Tabel 3 Sebaran keberadaan capung di empat lokasi dalam areal Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Nama Spesies Lokasi pengamatan TLSK a KD b KTA c IB d Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp. Crocothemis servilia Hydrobasileus croceus - - Zyxomma obtusum Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion microcephalum - Pseudagrion rubriceps - - Keterangan : : spesies capung yang ditemukan di tempat tersebut a : Taman Lebak Sudjana Kassan b : Kafe Dedaunan c : Koleksi Tanaman Air d : Istana Bogor

4 12 Di Taman Lebak Sudjana Kassan terdapat delapan spesies capung yang ditemukan. Kedelapan spesies capung tersebut terdapat tujuh spesies dari subordo Anisoptera yaitu Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Brachythemis contaminata, Neurothemis sp., Crocothemis servilia, Zyxomma obtusum dan Hydrobasileus croceus, sedangkan satu spesies termasuk subordo Zygoptera yaitu Pseudagrion microcephalum. Di Kafe Dedaunan terdapat tujuh spesies capung yang ditemukan. Ketujuh spesies capung tersebut termasuk subordo Anisoptera antara lain Ictinogomphus decoratus, Hydrobasileus croceus, Orthetrum Sabina, Pantala flavescens, Brachythemis contaminata, Neurothemis sp., dan Crocothemis servilia. Terdapat sembilan spesies capung yang ditemukan di Koleksi Tanaman Air. Kesembilan spesies capung terdiri dari tujuh spesies yang termasuk subordo Anisoptera yaitu Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Hydrobasileus croceus, Neurothemis sp., Crocothemis servilia, Ictinogomphus decoratus dan Brachythemis contaminata, sedangkan dua spesies lain termasuk subordo Zygoptera yaitu Pseudagrion microcephalum dan Pseudagrion rubriceps. Di Istana Bogor terdapat tujuh spesies capung yang ditemukan. Ketujuh spesies capung tersebut terdapat lima spesies dari subordo Anisoptera antara lain Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Neurothemis sp., Ictinogomphus decoratus dan Brachythemis contaminata, sedangkan dua spesies termasuk subordo Zygoptera yaitu Pseudagrion microcephalum dan Pseudagrion rubriceps. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas capung berbeda di setiap tempat pengamatan. Di Taman Lebak Sudjana Kassan (Tabel 4), jumlah spesies capung muncul paling banyak terjadi pagi hari pukul sampai 12.00, sedangkan jumlah capung yang muncul paling sedikit pada pukul dan Terdapat satu spesies capung yang hanya muncul ketika pukul sampai yaitu Zyxomma obtusum. Di Kafe Dedaunan, jumlah spesies capung yang muncul paling banyak pukul sampai Jumlah spesies capung yang muncul menurun pada pukul sampai Hal ini terlihat pada Tabel 5, menunjukkan bahwa hanya empat sampai lima spesies capung yang muncul. Faktor yang mempengaruhi kondisi ini diduga akibat berkurangnya sinar matahari.

5 13 Tabel 4 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di Taman Lebak Sudjana Kassan dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Waktu Pengamatan Orthetrum sabina Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp. Crocothemis servilia Hydrobasileus croceus Zyxomma obtusum Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion microcephalum - Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 13

6 14 Tabel 5 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di taman Kafe Dedaunan dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Waktu Pengamatan Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp Crocothemis servilia Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - - Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 14

7 15 Tabel 6 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di Koleksi Tanaman Air dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Waktu Pengamatan Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp Crocothemis servilia - - Hydrobasileus croceus Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - - Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion rubriceps Pseudagrion microcephalum Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 15

8 16 Tabel 7 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di kolam belakang Istana Bogor dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Waktu pengamatan Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina - - Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp Crocothemis servilia Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - - Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion rubriceps Pseudagrion microcephalum Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 16

9 17 Di Koleksi Tanaman Air (Tabel 6), aktivitas capung pada pagi hari pukul sampai tidak mencolok, hanya terdapat lima spesies capung yang muncul di tempat ini. Hal ini dipengaruhi oleh cuaca mendung yang terjadi sejak pagi hari sampai pukul sehingga membuat aktivitas capung menurun. Sedangkan jumlah spesies capung tertinggi muncul pukul Pada waktu tersebut sinar matahari sangat menyengat sehingga mendorong capung untuk melakukan aktivitas terbang. Di Istana Bogor (Tabel 7), aktivitas capung tertinggi terjadi pada pukul sampai Namun aktivitas capung menurun ketika pukul sampai Hal ini ditunjukkan oleh kemunculan dua sampai tiga spesies capung saja yang teramati di tempat ini. Di lokasi ini aktivitas capung tidak terlalu mencolok. Hal itu bisa disebabkan oleh karakteristik kolam yang jauh dari aliran sungai yang menjadi tempat berkembang biak bagi capung. Aswari (1997) menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir ( ) spesies Anisoptera yang berada di tiga kolam dan tiga aliran air sungai terdapat tiga famili, 17 genus, dan 19 spesies yang diketahui. Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Rhodothemis rufa, dan Crocothemis servilia bisa ditemukan di semua area. Beberapa spesies ditemukan di habitat tertentu yaitu Brachythemis contaminata dan Ictinogomphus decoratus yang berada di kolam 1, 2, dan 3. Brachydiplax chalybea dan Hydrobasileus croceus berada di kolam 2 dan 3. Neurothemis terminata dan Thylomis tillarga berada di tempat tersembunyi. Keberdaan capung bisa dikaitkan dengan vegetasi yang menjadi habitat nimfa. Menurut Susanti (1998) terdapat enam belas capung di Kebun Raya Bogor. Hal ini berbeda dengan hasil pengamatan di atas yaitu terdapat sepuluh spesies capung di tempat ini. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah spesies capung di Kebun Raya Bogor karena dipengaruhi oleh perubahan iklim global dan lingkungan air sebagai tempat hidup Odonata yang terdegradasi.

10 18 Identifikasi dan Aktivitas Terbang Orthetrum sabina (Drury.) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera dan famili Libellulidae. Capung ini memiliki ciri berupa mata berwarna hijau dengan burik hitam, sayap transparan (Subramanian 2005) dengan warna coklat kemerahan atau kekuningan yang terdapat di sayap belakang (Gambar 2a). Terdapat garis hitam dan kuning pada bagian pinggir sintoraks, tergit abdomen berwarna kuning sepanjang lateral dan anterior (Watson et al., 1991). Selain itu capung ini mudah dikenali ruas abdomen satu sampai tiga yang membengkak dengan adanya paduan warna kuning pucat agak kehijauan (Orr 2005). Capung ini mudah ditemukan di area Kebun Raya Bogor. O. sabina ditemukan di kolam Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kondisi kolam yang jernih atau tercemar. Menurut Orr (2005), capung ini ditemukan di habitat terbuka dan lingkungan terdegradasi, saluran air, kolam serta rawa. Biasanya capung ini sering hinggap pada semak-semak di sekeliling kolam, danau, dan sungai serta melintas diam-diam di atas rerumputan (Susanti 1998). Orthetrum sabina aktif sepanjang hari sejak pukul sampai pukul dan mudah ditemukan di berbagai tempat. O. sabina banyak ditemukan di kolam Koleksi Tanaman Air. Pantala flavescens (Fabr.) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera dan famili Libellulidae. Capung ini memiliki ciri unik yaitu dengan adanya warna kuning pada sayap belakang dekat abdomen (Gambar 2b). Pantala flavescens aktif terbang selama pukul sampai dan jarang hinggap di permukaan tanaman air. Ketika sore hari, P. flavescens cenderung terbang di atas kolam secara berkelompok. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa P. flavescens aktif sepanjang hari dan termasuk penerbang ulung karena aktivitas terbangnya tinggi (Susanti 1998).

11 19 a b c d e Keterangan : a. Orthetrum sabina, b. Pantala flavescens, c. Crocothemis servilia, d. Brachythemis contaminata, e. Neurothemis sp. Gambar 2 Capung famili Libellulidae di Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008

12 20 a b c d e f Keterangan : a. Orthetrum sabina, b. Pantala flavescens, c. Crocothemis servilia, d. Brachythemis contaminata, e. Neurothemis sp., f. Hydrobasileus croceus Gambar 3 Sayap capung famili Libellulidae di Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008

13 21 Pantala flavescens terdapat di kolam sekitar Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang terbuka dan dekat dengan sungai mengalir sehingga memungkinkan P. flavescens terbang secara aktif dan sangat mudah ditemukan. Menurut Orr (2005), P. flavescens berada hampir di semua tempat terbuka dan melakukan kopulasi pada aliran sungai. Crocothemis servilia (Drury) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Tubuhnya berwarna merah terang dengan sayap transparan. Menurut Subramanian (2005), capung ini memiliki mata berwarna merah, toraks dan abdomen berwarna merah (Gambar 2c). Crocothemis servilia mudah ditemukan di Taman Lebak Sudjana Kassan karena di area ini terdapat taman yang memiliki kolam dengan aliran air yang tenang dan dekat dengan sungai. Menurut Susanti (1998), C. servilia selalu hinggap pada dahan atau di tepi dedaunan dan menyukai air yang mengalir dan tenang sebagai tempat berkembang biaknya. Capung ini termasuk capung penerbang ulung dan sulit untuk ditangkap. C. servilia kadang-kadang terbang secara berkelompok dan hinggap di atas permukaan tanaman air. C. servilia memiliki perilaku unik yaitu melawan capung lain ketika diganggu sewaktu hinggap di atas tanaman air. Brachythemis contaminata (Fabr.) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Menurut Subramanian (2005), B. contaminata memiliki mata berwarna coklat muda pada bagian atas dan pada bagian bawah berwarna abu-abu kebiruan, warna toraks yaitu coklat muda atau coklat kemerahan dengan dua garis lateral berwarna coklat kemerahan (Gambar 2d). Capung ini memiliki sayap transparan dengan venasi sayap berwarna merah dan bagian dasar sayap terdapat warna kuning (Orr 2005). Brachythemis contaminata aktif sejak pukul sampai dan selalu hinggap di atas permukaan tanaman air secara berkelompok. Menurut Orr (2005)

14 22 B. contaminata aktif sepanjang hari sejak pagi sampai matahari terbit. B. contaminata terdapat di kolam sekitar Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Capung ini bisa ditemukan di setiap kolam baik dalam kondisi bersih maupun tercemar. Menurut Subramanian (2005), B. contaminata bisa hidup di perairan yang tercemar. Umumnya spesies ini berada di kolam, parit, tangki, dan saluran kotoran. B. contaminata selalu hinggap di atas rumput-rumputan pada perairan. Neurothemis sp. (Brauer) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Spesies capung ini terdapat di semua tempat pengamatan. Capung ini memiliki sayap belakang dengan pinggiran berupa kurva. Warna tubuh dan sayap capung ini adalah merah hati (Gambar 2e). Seringkali ada variasi yaitu ditemukan Neurothemis sp. lain yang memiliki sayap berwarna coklat dan tubuh berwarna hitam. Neurothemis sp. berada di kolam sekitar Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Spesies capung ini terbang hanya sesekali saja, bahkan sering hinggap di atas permukaan tanaman air. Neurothemis sp. aktif sepanjang hari sejak pukul sampai Capung ini banyak ditemukan di Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini berkaitan dengan kondisi kolam yang terbuka dan dekat dengan sungai. Menurut Orr (2005) habitat Neurothemis sp. adalah di kolam dan perairan terbuka. Hydrobasileus croceus (Brauer) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Capung ini mudah dikenali dengan adanya tanda coklat pada sayap belakang (Gambar 3f). H. croceus hanya ditemukan satu individu di setiap tempat pengamatan. Ketika cuaca cerah, H. croceus sangat aktif. Namun ketika cuaca mendung dan berawan, capung ini cenderung menghilang. Menurut Susanti (1998), pada waktu matahari bersinar, H. croceus akan dijumpai melayang-layang di atas tanaman teratai atau bakung air dan akan menghilang tiba-tiba ketika hari mendung atau berawan.

15 23 Hydrobasileus croceus terdapat di kolam Kafe Dedaunan, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Capung ini hanya aktif selama empat jam saja antara pukul sampai Zyxomma obtusum (Albarda) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Capung ini memiliki ciri unik berupa abdomen yang berwarna putih kapur dengan sayap transparan dan berwarna hitam pada ujung sayap. Menurut Orr (2005), tubuh dan sayap Z. obtusum berwarna putih (Gambar 4), biasanya terdapat di danau, kolam dan air tercemar, biasanya dan di tempat terbuka. Gambar 4 Tubuh Zyxomma obtusum ( Zyxomma obtusum termasuk penerbang cepat. Z. obtusum muncul pukul sampai di Taman Lebak Sudjana Kassan dengan jumlah individu yang sedikit. Capung ini diduga hidup secara krespuskular. Menurut Orr (2005), capung ini muncul ketika matahari terbenam dan termasuk penerbang cepat. Ictinogomphus decoratus (Selys) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Gomphidae. Capung ini memiliki abdomen ruas kedelapan relatif lebar berbentuk lingkaran dan terdapat embelan lurus (Gambar 5a). I. decoratus banyak ditemukan di kolam Istana Bogor namun tidak ditemukan di Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini diduga bisa dipengaruhi oleh kondisi kolam Istana Bogor yang aliran airnya tenang. I. decoratus aktif sejak pukul sampai Aktivitas

16 24 terbang capung ini cukup tinggi, namun kadang-kadang hinggap di atas permukaan tanaman air dalam waktu relatif lama. a b Keterangan: a. ujung abdomen, b. sayap Gambar 5 Morfologi ujung abdomen dan venasi sayap Ictinogomphus decoratus Pseudagrion rubriceps (Selys) Capung ini termasuk subordo Zygoptera dan famili Coenagrionidae. P. rubriceps memiliki sayap transparan (Gambar 6a) (Subramanian 2005), mudah dikenali dengan kepala berwarna oranye terang. Capung ini memiliki mata di bagian atas berwarna hijau muda, di bagian ke arah bawah berwarna oranye terang, dan di bagian bawah berwarna biru muda. Warna toraks P. rubriceps hijau muda dengan pinggiran berwarna biru. Abdomen ruas pertama sampai kedua berwarna hijau muda dengan pinggiran berwarna biru. Capung ini terbang di perairan habitat terbuka dan terdegradasi serta berada di air payau (pinggiran mangrove) (Orr 2005). P. rubriceps terdapat di Koleksi Tanaman air dan Istana Bogor. P. rubriceps terbang hanya sesekali, aktivitas terbang lemah dan selalu hinggap di atas permukaan tanaman air. Pseudagrion microcephalum (Ramb.) Capung ini termasuk subordo Zygoptera dan famili Coenagrionidae. Capung ini memiliki ciri yang mudah dikenali dengan mata berwarna biru, toraks berwarna biru dengan garis hitam, sayap transparan (Gambar 6b) serta ujung abdomen berwarna biru. Pseudagrion microcephalum dapat ditemukan di sekitar kolam Taman Lebak Sudjana Kassan, Koleksi Tanaman Air, dan Istana Bogor. Ketiga tempat ini

17 25 memiliki karakteristik kolam yang sedikit tercemar. Menurut Orr (2005), P. microcephalum biasanya hidup di danau, melakukan kopulasi siang hari selama lebih satu jam dengan tandem. P. microcephalum sering hinggap di atas permukaan tanaman air yang berukuran kecil dan mempunyai aktivitas terbang lemah. a b Keterangan : a. Pseudagrion rubriceps, b. Pseudagrion microcephalum Gambar 6 Sayap capung famili Coenagrionidae yang berada di Kebun Raya Bogor Februari Mei 2008

KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR SITI NURUL INDAH HIDAYAH

KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR SITI NURUL INDAH HIDAYAH KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR SITI NURUL INDAH HIDAYAH PROGRAM STUDI ILMU HAMA & PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK SITI

Lebih terperinci

INVENTARISASI CAPUNG (INSECTA: ODONATA) DAN VARIASI HABITATNYA DI RESORT TEGAL BUNDER DAN TELUK TERIMA TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB)

INVENTARISASI CAPUNG (INSECTA: ODONATA) DAN VARIASI HABITATNYA DI RESORT TEGAL BUNDER DAN TELUK TERIMA TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB) INVENTARISASI CAPUNG (INSECTA: ODONATA) DAN VARIASI HABITATNYA DI RESORT TEGAL BUNDER DAN TELUK TERIMA TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB) Alfin Galih Wijayanto, Nur Apriatun Nafisah, Zainul Laily, Mokhamad

Lebih terperinci

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA Odonata in the Swamp Area of Sungai Lumbah Village, Barito Kuala Regency Muhammad Lutvi Ansari 1 *, Mochamad Arief Soendjoto 2, Dharmono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Penelitian Biologi : Keanekaragaman Capung di Jogja Adventure Zone

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Penelitian Biologi : Keanekaragaman Capung di Jogja Adventure Zone BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penelitian Biologi : Keanekaragaman Capung di Jogja Adventure Zone Dari hasil observasi keanekagaraman capung yang telah dilakukan di kawasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Capung

TINJAUAN PUSTAKA. Capung TINJAUAN PUSTAKA Capung Klasifikasi Capung termasuk dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, klas Insecta, dan ordo Odonata. Ordo Odonata dibagi ke dalam dua subordo yaitu Zygoptera dan Anisoptera. Kedua

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Anthony Agustien selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Andalas.

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Anthony Agustien selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Andalas. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis atas kehadirat Allah Yang Esa karena dengan berkah nikmat kesehatan, waktu dan kekukatan yang senantiasa dilimpahkan-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) DI KAWASAN RAWA JOMBOR, KLATEN, JAWA TENGAH SKRIPSI

KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) DI KAWASAN RAWA JOMBOR, KLATEN, JAWA TENGAH SKRIPSI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) DI KAWASAN RAWA JOMBOR, KLATEN, JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Peta kawasan kars Pracimantoro (sumber : Pemerintah Kab. Wonogiri)

Lampiran 1 : Peta kawasan kars Pracimantoro (sumber : Pemerintah Kab. Wonogiri) LAMPIRAN 36 Lampiran 1 : Peta kawasan kars Pracimantoro (sumber : Pemerintah Kab. Wonogiri) 37 Lampiran 2 : Dokumentasi kegiatan Lokasi Penelitian Gambar 2 : Telaga aliran sungai (Foto : Abdu) Gambar 3

Lebih terperinci

DOKUMENTASI PENELITIAN

DOKUMENTASI PENELITIAN DOKUMENTASI PENELITIAN 182 PRODUK PANDUAN IDENTIFIKASI SPESIES CAPUNG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR BERDASARKAN PENELITIAN KEANEKARAGAMAN CAPUNG DI RAWA JOMBOR 183 184 185 186 187 188 Lampiran 3.1.

Lebih terperinci

Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat

Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat 71 Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Dragonflies species in Kandi Wildlife Park Area, Sawahlunto City, West Sumatra Silvy Olivia Hanum *), Siti Salmah

Lebih terperinci

Jenis dan fluktuasi capung pada Taman Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten

Jenis dan fluktuasi capung pada Taman Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 8, Desember 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 1795-1801 DOI: 10.13057/psnmbi/m010808 Jenis dan fluktuasi capung pada Taman Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DISTRIBUSI CAPUNG (ODONATA) DIKAWASAN KARS GUNUNG SEWU KECAMATAN PRACIMANTORO, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH SKRIPSI

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DISTRIBUSI CAPUNG (ODONATA) DIKAWASAN KARS GUNUNG SEWU KECAMATAN PRACIMANTORO, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH SKRIPSI KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DISTRIBUSI CAPUNG (ODONATA) DIKAWASAN KARS GUNUNG SEWU KECAMATAN PRACIMANTORO, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan Di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan Di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak BIOMA, Juni 015 ISSN: 1410-8801 Vol. 17, No. 1, Hal. 16-0 Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan Di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Samsul Rizal 1 dan Mochamad

Lebih terperinci

JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK

JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU Rahmah Yanti *), Rofiza Yolanda 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

Inventarisasi Keanekaan Anggota Ordo Odonata di Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Sekitarnya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

Inventarisasi Keanekaan Anggota Ordo Odonata di Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Sekitarnya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Inventarisasi Keanekaan Anggota Ordo Odonata di Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Sekitarnya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Mokhamad Nur Zaman, Muhammad Yusuf, Mochamad Romli, Imam Syafii, Tri Hardhaka,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D), yaitu penelitian dan pengembangan sumber belajar biologi yang menghasilkan

Lebih terperinci

SURVEI ODONATA DI KAWASAN BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

SURVEI ODONATA DI KAWASAN BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR SURVEI ODONATA DI KAWASAN BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh Huda Ilmiawan NIM 091810401019 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies)

TINJAUAN PUSTAKA. ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Morfologi Capung Capungdiklasifikasikankedalam kingdom animalia, kelasinsekta, ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies) dansubordozygopteraa (damselflies)

Lebih terperinci

KELIMPAHAN DAN DINAMIKA POPULASI ODONATA BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN FENOLOGI PADI. DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

KELIMPAHAN DAN DINAMIKA POPULASI ODONATA BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN FENOLOGI PADI. DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT KELIMPAHAN DAN DINAMIKA POPULASI ODONATA BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN FENOLOGI PADI. DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT Irwandi Ansori Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP

Lebih terperinci

Fokus Lahan Basah Eksploitasi Satwa Liar di Perairan Hulu Mahakam 3. Konservasi Lahan Basah Potensi Ekowisata Mangrove Pesisir Sawah Luhur 4

Fokus Lahan Basah Eksploitasi Satwa Liar di Perairan Hulu Mahakam 3. Konservasi Lahan Basah Potensi Ekowisata Mangrove Pesisir Sawah Luhur 4 Dari Redaksi Daftar Isi Fokus Lahan Basah Eksploitasi Satwa Liar di Perairan Hulu Mahakam 3 Salam redaksi, Salam sejahtera bagi kita semua. Cukup lama tak bersua, semoga tidak memutuskan ikatan silahturahmi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis-Jenis Predator pada Tanaman Padi Hasil pengamatan predator pada semua agroekosistem yang diamati sebagai berikut: 1. Tetragnatha sp. Klas : Arachnida Ordo : Araneae

Lebih terperinci

Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur

Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 6, September 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 1295-1301 DOI: 10.13057/psnmbi/m010606 Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air

Lebih terperinci

DIVERSITAS CAPUNG (ODONATA) DI SITU PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN

DIVERSITAS CAPUNG (ODONATA) DI SITU PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN DIVERSITAS CAPUNG (ODONATA) DI SITU PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN Narti Fitriana Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta narti.fitriana@uinjkt.ac.id

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus 12 HASIL DAN PEMBAHASAN Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus Telur Telur parasitoid B. lasus berbentuk agak lonjong dan melengkung seperti bulan sabit dengan ujung-ujung yang tumpul, transparan dan berwarna

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi Acerophagus papayae merupakan endoparasitoid soliter nimfa kutu putih pepaya, Paracoccus marginatus. Telur, larva dan pupa parasitoid A. papayae berkembang di dalam

Lebih terperinci

Inventarisasi Capung (Odonata) di Sekitar Sungai dan Rawa Moramo, Desa Sumber Sari Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara

Inventarisasi Capung (Odonata) di Sekitar Sungai dan Rawa Moramo, Desa Sumber Sari Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara ISSN : 2355-6404 49 Inventarisasi Capung (Odonata) di Sekitar Sungai dan Rawa Moramo, Desa Sumber Sari Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara (Dragonfly (Odonata) Stocktaking Around

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS CAPUNG (ODONATA) DI SITU GINTUNG CIPUTAT, TANGERANG

KEANEKARAGAMAN JENIS CAPUNG (ODONATA) DI SITU GINTUNG CIPUTAT, TANGERANG KEANEKARAGAMAN JENIS CAPUNG (ODONATA) DI SITU GINTUNG CIPUTAT, TANGERANG NOVITA PATTY FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006 M/1427 H 1 KEANEKARAGAMAN JENIS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan 3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Klasifikasi ilmiah dari Katak Pohon Bergaris (P. Leucomystax Gravenhorst 1829 ) menurut Irawan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia, Phyllum: Chordata,

Lebih terperinci

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Walet Sarang Lumut, Burung Walet Sapi, Burung Walet Gunung dan Burung

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Walet Sarang Lumut, Burung Walet Sapi, Burung Walet Gunung dan Burung 7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Taksonomi dan Deskripsi Burung Walet Terdapat beberapa jenis Burung Walet yang ditemukan di Indonesia diantaranya Burung Walet Sarang Putih, Burung Walet Sarang Hitam, Burung

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh DAYU DITA SETIAWAN NIM

SKRIPSI. Oleh DAYU DITA SETIAWAN NIM KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ORDO ODONATA) DI KAWASAN PTP NUSANTARA X KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU PANDUAN LAPANG SERANGGA ODONATA SKRIPSI Oleh DAYU DITA SETIAWAN NIM 100210103087

Lebih terperinci

METODOLOGI. Jawa Barat Kab. Kuningan Desa Ancaran. Gambar 2. Lokasi Penelitian

METODOLOGI. Jawa Barat Kab. Kuningan Desa Ancaran. Gambar 2. Lokasi Penelitian 12 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada akhir bulan Maret 2011 hingga bulan Juni 2011. Penelitian ini dilakukan di Desa Ancaran, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai TINJAUAN PUSTAKA Pentingnya predasi sebagai strategi eksploitasi dapat diringkas dalam empat kategori utama. Pertama, predator memainkan peran penting dalam aliran energi pada kumunitasnya. Kedua, predator

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Tekukur Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang terbentang dari India dan Sri Lanka di Asia Selatan Tropika hingga ke China Selatan dan Asia

Lebih terperinci

Oleh Nuri Gustia, Jasmi, dan Putri Pratiwi

Oleh Nuri Gustia, Jasmi, dan Putri Pratiwi KEPADATAN POPULASI CAPUNG Crocothemis servilia (Odonata: Libellulidae) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KELURAHAN ANDURING KECAMATAN KURANJI PADANG SUMATERA BARAT Oleh Nuri Gustia, Jasmi, dan Putri Pratiwi

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Merak hijau 2.1.1 Taksonomi Grzimek (1972) menyatakan bahwa klasifikasi merak hijau jawa (Pavo muticus muticus) sebagai berikut : Kingdom Phyllum : Animalia : Chordata

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Keanekaragaman Jenis imago capung di Telaga Madirda (TM) lebih

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Keanekaragaman Jenis imago capung di Telaga Madirda (TM) lebih BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Keanekaragaman Jenis imago capung di Telaga Madirda (TM) lebih tinggi dibanding dengan di Air Terjun Jumog (ATJ) yaitu berturut turut 16 spesies dan 10 spesies,

Lebih terperinci

Nimfa instar IV berwarna hijau, berbintik hitam dan putih. Nimfa mulai menyebar atau berpindah ke tanaman sekitarnya. Lama stadium nimfa instar IV rata-rata 4,5 hari dengan panjang tubuh 6,9 mm. Nimfa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-Jenis Predator Pada Tanaman Jagung Jenis-jenis predator yang tertangkap pada tanaman jagung dengan sistem pola tanam monokultur dan tumpangsari adalah sama yakni sebagai

Lebih terperinci

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI Candra Virgiawan 1, Iin Hindun 1, Sukarsono 1 1 Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI STATUS CAPUNG DI KAMPUS HIJAU UNVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN-INDONESIA ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI STATUS CAPUNG DI KAMPUS HIJAU UNVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN-INDONESIA ABSTRAK Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 23564725 Vol.3, No.1. April 2016. (3) :2530 KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI STATUS CAPUNG DI KAMPUS HIJAU UNVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDANINDONESIA (Diversity and

Lebih terperinci

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

DASAR-DASAR FENG SHUI

DASAR-DASAR FENG SHUI DASAR-DASAR FENG SHUI Feng Shui adalah seni dan ilmu pengetahuan China tradisional tentang hidup harmonis dengan lingkungan. Berakar dalam kebudayaan China dan filosofi Tao, feng shui adalah cara melihat

Lebih terperinci

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016 Jilid 1: 89-95 ISBN: 978-602-6483-33-1 CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA Odonata in the Swamp Area of Sungai Lumbah Village,

Lebih terperinci

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan)

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan) LAMPIRAN 106 Lampiran 1 Kuesioner untuk Survey Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan) Responden yang terhormat. Perkenalkan, nama saya Rachma Kania. Saya sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN. Rajawali Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

3. METODOLOGI PENELITIAN. Rajawali Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April 2014 di lahan basah Way Pegadungan Desa Rajawali Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sebaran rayap tanah di berbagai vegetasi Hutan Pendidikan Gunung Walat memiliki luas wilayah 359 ha, dari penelitian ini diperoleh dua puluh enam contoh rayap dari lima

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) Kumbang penggerek pucuk yang menimbulkan masalah pada perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

Lebih terperinci

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Brontispa sp di laboratorium. Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang membutuhkan. Tujuan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :

Lebih terperinci

Burung Kakaktua. Kakatua

Burung Kakaktua. Kakatua Burung Kakaktua Kakatua Kakak tua putih Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Psittaciformes Famili: Cacatuidae G.R. Gray, 1840 Subfamily Microglossinae Calyptorhynchinae

Lebih terperinci

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa Metamorfosis Kecoa 1. Stadium Telur Proses metamorfosis kecoa diawali dengan stadium telur. Telur kecoa diperoleh dari hasil pembuahan sel telur betina oleh sel spermatozoa kecoa jantan. Induk betina kecoa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kristensen et al. (2007) superfamili Papilionoidea terdiri dari lima

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kristensen et al. (2007) superfamili Papilionoidea terdiri dari lima 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kupu-kupu Famili Nymphalidae Menurut Kristensen et al. (2007) superfamili Papilionoidea terdiri dari lima famili, yaitu Papilionidae, Pieridae, Riodinidae, Lycaenidae dan Nymphalidae.

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BRANTAS HULU KOTA BATU SKRIPSI

PEMANFAATAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BRANTAS HULU KOTA BATU SKRIPSI PEMANFAATAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BRANTAS HULU KOTA BATU SKRIPSI OLEH: RAFIQATUL BADRIYAH NIM 08330081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN

Lebih terperinci

Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat

Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat Bioma, Juni 2016 ISSN: 1410-8801 Vol. 18, No. 1, Hal. 70-78 Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat Alamsyah Elang Nusa Herlambang, Mochamad Hadi, dan Udi Tarwotjo Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu (Indriyanto, 2006). Relung ekologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu (Indriyanto, 2006). Relung ekologi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Relung Ekologi Relung (niche) menunjukkan peranan fungsional dan posisi suatu organisme dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu (Indriyanto, 2006). Relung ekologi juga

Lebih terperinci

Identifikasi serangga di kawasan industri pertambangan kapur Palimanan, Cirebon, Jawa Barat

Identifikasi serangga di kawasan industri pertambangan kapur Palimanan, Cirebon, Jawa Barat PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 8, Desember 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 1790-1794 DOI: 10.13057/psnmbi/m010807 Identifikasi serangga di kawasan industri pertambangan kapur Palimanan, Cirebon,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Sarang Burung Seriti (Collocalia esculenta). a. Peletakkan dan Jumlah Sarang Seriti. Dari hasil perhitungan jumlah sarang seriti yang ada di bawah jembatan dan di dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. Permasalahan... C.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi Nyamuk

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi Nyamuk 16 Identifikasi Nyamuk HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis nyamuk yang ditemukan pada penangkapan nyamuk berumpan orang dan nyamuk istirahat adalah Ae. aegypti, Ae. albopictus, Culex, dan Armigeres. Jenis nyamuk

Lebih terperinci

Naskah Broadcasting. Racing

Naskah Broadcasting. Racing Naskah Broadcasting Racing Disusun Oleh: Nama : Endah Fatmawati Kelas : S1 TI-5G NIM : 08.11.2357 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT Irwandi Ansori Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRACT The research of Nymph Odonata

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan, BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanian Anorganik Dan Organik Padi merupakan salah satu sumber makanan pokok bagi sebagian besar bangsa Indonesia (Idham & Budi, 1994). Menurut Pracaya (2002) upaya untuk mampu

Lebih terperinci

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T No.714, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Larangan. Pengeluaran. Ikan. Ke Luar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2014 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Pengamatan Burung di Resort Perengan Seksi Konservasi Wilayah I Pandean dalam Upaya Reinventarisasi Potensi Jenis Oleh : Nama : Arif Pratiwi, ST NIP : 710034820

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera

Lebih terperinci

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 343 meter

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang dilindungi melalui Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR I ANALISIS LANDSKAP TERPADU

TUGAS TERSTRUKTUR I ANALISIS LANDSKAP TERPADU TUGAS TERSTRUKTUR I ANALISIS LANDSKAP TERPADU Kelas C Oleh : Ayu Sulistya Kusumaningtyas 115040201111013 Dwi Ratnasari 115040207111011 Fefri Nurlaili Agustin 115040201111105 Fitri Wahyuni 115040213111050

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kelas : Mamalia Ordo : Primates Subordo : Anthropoidea Infraordo :

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pendahuluan dilakukan pada bulan November sampai Desember 2008 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penelitian pendahuluan ini untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kupu-kupu Troides helena (Linn.) Database CITES (Convention on International Trade of Endangered Spesies of Wild Flora and Fauna) 2008 menyebutkan bahwa jenis ini termasuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 11 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Hasil Identifikasi Berdasarkan hasil wawancara terhadap peternak yang memiliki sapi terinfestasi lalat Hippobosca sp menyatakan bahwa sapi tersebut berasal dari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB IV ANALISA STUDI KASUS BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan

Lebih terperinci

KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT 1 KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT Weni Yuhelfa, Jasmi dan Ismed Wahidi Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

DUNIA YANG BERANEKA WARNA

DUNIA YANG BERANEKA WARNA No.22/Th.3/Rajab 1430H/ Mei 2009 Jum at V DUNIA YANG BERANEKA WARNA Pernahkah terpikir oleh Anda seperti apa hidup di dunia tanpa warna? Bebaskan diri Anda sejenak dari pengalaman Anda. Lu-pakan semua

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT Irwandi Ansori Program Studi Biologi JPMIPA FKIP Universitas Bengkulu ABSTRACT The research on nymph Odonata

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta T.) berikut : Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai Kelas Ordo Famili Genus Species : Insekta : Hemiptera

Lebih terperinci

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama Embriani BBPPTP Surabaya Pendahuluan Adanya suatu hewan dalam suatu pertanaman sebelum menimbulkan kerugian secara ekonomis maka dalam pengertian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Telur

II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Telur 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekologi Telur Katak betina dewasa menentukan tempat peletakan telur setelah terjadi pembuahan dan untuk kebanyakan katak pohon telur tersebut terselubung dalam busa. Hal ini

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Alat yang digunakan adalah jaring serangga ( insect net), jaring serangga

MATERI DAN METODE. Alat yang digunakan adalah jaring serangga ( insect net), jaring serangga III. MATERI DAN METODE 3.1.TempatdanWaktuPenelitian Penelitian ini telahdilaksanakan dari bulan September 2014 sampai November 2014 dikawasan Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: (http://www.google.com/earth/) Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: (http://www.google.com/earth/) Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat sumber: (http://www.google.com/earth/) Lampiran 2. Data spesies dan jumlah Amfibi yang Ditemukan Pada Lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lichenes yang lazim dikenal dengan nama lumut kerak merupakan jenis tumbuhan yang belum banyak diketahui oleh sebagian orang. Dan sesungguhnya berbeda dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Pembatasan Masalah Penelitian Keanekaragaman Jenis Burung di Berbagai Tipe Daerah Tepi (Edges) Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Propinsi Riau selama 6 bulan adalah untuk

Lebih terperinci

1 Kalimantan Barat. Manis Mata 1. Tiem pattoli Drifing di Desa Manis Mata Kec, Nanga Tayap Sungai Kelik

1 Kalimantan Barat. Manis Mata 1. Tiem pattoli Drifing di Desa Manis Mata Kec, Nanga Tayap Sungai Kelik LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 10 Mei 2016 NO. PROVINSI 1 Kalimantan Barat DAOPS/ LOKASI SASARAN KABUPATEN KECAMATAN DESA Ketapang Manis Mata HASIL KEGIATAN

Lebih terperinci

Ekologi Padang Alang-alang

Ekologi Padang Alang-alang Ekologi Padang Alang-alang Bab 2 Ekologi Padang Alang-alang Alang-alang adalah jenis rumput tahunan yang menyukai cahaya matahari, dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang (rhizome)

Lebih terperinci

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN, NOMOR : SK.140/BPSDMP-2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN, NOMOR : SK.140/BPSDMP-2017 TENTANG KEPUTUSAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : SK.140/BPSDMP-2017 TENTANG PENETAPAN LOGO BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI DARAT MEMPAWAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

Pokok Bahasan Analisis Program, Tapak dan Lingkungan. Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT.

Pokok Bahasan Analisis Program, Tapak dan Lingkungan. Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT. Pokok Bahasan Analisis Program, Tapak dan Lingkungan Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT. Instructional Designer Rehulina Apriyanti, ST., MT. Lia Rosmala S., ST.,MT. Multimedia

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Interpretasi Visual Penggunaan Lahan Melalui Citra Landsat Interpretasi visual penggunaan lahan dengan menggunakan citra Landsat kombinasi band 542 (RGB) pada daerah penelitian

Lebih terperinci

1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10

1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10 1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10 Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10 Mari berhitung 1 sampai 10. Perhatikan jari tangan di bawah ini! 1 2 3 4 5 satu dua tiga empat lima

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah

Lebih terperinci