MENGGAMBAR SKETSA BUSANA SECARA KERING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGGAMBAR SKETSA BUSANA SECARA KERING"

Transkripsi

1 MENGGAMBAR SKETSA BUSANA SECARA KERING OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN JAKARTA 2001

2 KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan perilaku yang sesuai tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan hal itu, dilakukan berbagai perubahan mendasar penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu di antara perubahan tersebut adalah penerapan kebijakan tentang penerapan sistem Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Berbasis Kompetensi (Competency Based Vocational Education and Training). Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengembangkan Standar Kompetensi Nasional (SKN). Buku ini disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional tersebut serta Kurikulum SMK Edisi 1999, khususnya untuk Bidang Keahlian Kepariwisataan. Dengan demikian buku ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam proses pembelajaran dalam upaya mencapai ketuntasan penguasaan siswa atas kompetensi-kompetensi sebagaimana dituntut oleh dunia kerja. Buku ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak, terutama Saudari Inty Nahari, S.Pd., yang telah menyampaikan bahan dan mencurahkan pikiran dalam menyiapkan konsep, Saudara Dr. Ismet Basuki yang telah membantu proses penyuntingan, serta Saudara Gunawan Teguh P, S.Pd., Retno Ambaringtyas, S.Pd., Abdul Muin, Syaiful Arif, M. Yanuar Yusron yang telah membantu dalam proses pengetikan dan pemrosesan akhir naskah. Untuk itu, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana ii

3 tingginya. Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan, dan kepada mereka yang telah berjasa semoga memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana iii

4 DESKRIPSI JUDUL Ruang lingkup isi modul ini terdiri atas pembahasan secara teoritis dan praktis tentang: (1) menggambar bagian-bagian dan jenis busana, (2) menggambar busana pada proporsi tubuh (membuat sketsa busana), (3) teknik pewarnaan sketsa busana secara kering. Modul ini berkaitan dengan modul Menggambar Proporsi Tubuh serta Mengambar Pose Proporsi Tubuh. Hasil pendidikan dan latihan yang dicapai setelah Anda menguasai modul ini, yakni Anda diharapkan dapat memiliki keterampilan dalam sketsa busana secara kering. PRASYARAT Modul ini dapat Anda pelajari setelah Anda memiliki kompetensi di bidang Pengenalan Alat dan Bahan Desain, Mengekspresikan Unsur dan Prinsip Desain, Menggambar Proporsi Tubuh serta Menggambar Pose Proporsi Tubuh. PERISTILAHAN Accessories : Pelengkap busana, seperti tas, sepatu, topi, perhiasan dan sebagainya. Bolero : Jas yang panjangnya sampai pinggang atau di atas pinggang tanpa penutup. Dimensi : Bidang yang beruang. Drape : Lepas menggantung. SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana iv

5 Gradasi Warna: Gelap terangnya warna. One Peace : Busana satu bagian (gaun). Peter Pan : Kerah rebah yang bentuknya bulat. Sillhoutes : Garis luar busana. Tank Top : Busana yang menggunakan garis leher bulat dan tanpa lengan. Three Peace Two Peace : Busana tiga bagian. : Busana dua bagian. SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana v

6 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Pelajarilah modul ini dengan membaca berulang-ulang sampai Anda benar-benar paham dan mengerti. 2. Kerjakan latihan-latihan yang ada, kemudian cocokkan hasil latihan Anda dengan kunci jawaban. 3. Ukurlah kemampuan Anda dengan mengerjakan lembar evaluasi. Bila hasilnya masih kurang memuaskan, maka Anda ulangi membaca/mempelajari modul ini, sampai Anda dapat mengerjakan seluruh soal dalam lembar evaluasi dengan baik. 4. Buatlah sketsa busana dengan menerapkan busana pada proporsi tubuh dan diselesaikan dengan teknik pewarnaan secara kering. 5. Bila terdapat kesulitan pada waktu praktek atau belum paham, hubungilah guru yang mengajar mata diklat Menggambar Sketsa Busana secara Kering. 6. Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan modul ini adalah 24 jam dengan rincian: Kegiatan Belajar I : Menggambar Bagian-Bagian dan Jenis Busana. (8 jam) Kegiatan Belajar II : Menggambar Busana Pada Proporsi Tubuh. (4 jam) Kegiatan belajar III: Teknik Pewarnaan Sketsa Busana Secara Kering. (12 jam). SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana vi

7 TUJUAN A. Tujuan Akhir Setelah menyelesaikan pembelajaran modul Menggambar Sketsa Busana Secara Kering ini Anda diharapkan dapat memiliki keterampilan dalam menggambar sketsa busana secara kering. B. Tujuan Antara 1. Setelah menempuh Kegiatan Belajar I, Anda diharapkan mampu menggambar bagian-bagian dan jenis busana. 2. Setelah menempuh Kegiatan Belajar II, Anda diharapkan mampu menggambar busana pada proporsi tubuh (membuat sketsa busana). 3. Setelah menempuh Kegiatan Belajar III, Anda diharapkan mampu mewarna sketsa busana secara kering. SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana vii

8 PETA KOMPETENSI KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA D1 D2 D3 D4 D5 D6 E5 AHLI GAMBAR SKETSA BUSANA E3 E1 E2 E4 C1 C2 C3 C4 I1 I2 I3 I4 I5 I6 F1 G3 F2 F3 F4 F5 G1 G2 G4 K1 K2 K3 K4 K5 J1 J2 J3 J4 J5 G5 L AHLI POLA BUSANA SEMI TAILORING M N AHLI MENJAHIT BUSANA SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana viii

9 KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL NO. KODE M O D U L 1. A Mata Diklat: Pelayanan Prima A1 A2 A3 A4 Melaksanakan Komunikasi Melaksanakan Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Sikap Attitude Melaksanakan Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Attention Melaksanakan Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Action 2. B Mata Diklat: Pembukuan B1 B2 B3 B4 B5 B6 Membuat Persamaan Akuntansi Membuat Laporan Keuangan Membuat Perkiraan Buku Besar dan Neraca Saldo Membuat Jurnal dan Posting Membuat Jurnal Penyesuaian Membuat Neraca Lajur dan Ayat Penutup 3. C Mata Diklat: Estetik dan Gambar Bentuk C1 C2 C3 C4 Mengenal dan Menggunakan Alat dan Bahan Desain Mengekspresikan Unsur dan Prinsip Desain Menerapkan Bentuk Geometris Menerapkan Bentuk Organis 4. D Mata Diklat: Pemilihan Bahan Tekstil D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Casual Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Kerja Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Pesta Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Dalam Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Tailoring Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Anak Merawat Busana dari Bahan Kapas Merawat Busana dari Bahan Sutera Merawat Busana dari Bahan Wol Merawat Busana dari Bahan Poliester Merawat Busana dari Bahan Nilon Merawat Busana dari Bahan Rayon D I D II D III D IV D V Mata Diklat: Kelompok Bahan Pengayaan D Mengidentifikasi Serat Tekstil Mengidentifikasi Benang Tekstil Proses Pembuatan Tenunan Pengetahuan Rajutan dan Kaitan Memilih Bahan Kempaan SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana ix

10 NO KODE M O D U L 5. E Mata Diklat: Sketsa Mode I E1 E2 E3 E4 E5 Menggambar Proporsi Tubuh Menggambar Pose Proporsi Menggambar Sketsa Busana Secara Kering Menggambar Desain Hiasan Busana Menggambar Sajian dan Gambar Kerja Busana 6. F Mata Diklat: Pembuatan Pola Dasar F1 F2 F3 F4 F5 7. G Mejahit I G1 G2 G3 G4 G5 Memilih Pola Busana Membuat Pola Dasar Rok Sistem Konstruksi Membuat Pola Dasar Blus Sistem Konstruksi Membuar Pola Dasar Celana Sistem Konstruksi Membuat Pola Dasar Celana Sistem Draping Menggunakan dan Memelihara Piranti Menjahit Membuat Hiasan Busana Menjahit Rok Menjahit Blus Menjahit Celana 8 H Mata Diklat: Membuka Usaha Busana H1 H2 H3 H4 H5 H6 Membuat Prencanaan Usaha Busana Melaksanakan Usaha Sanggar Melaksanakan Melaksanakan Usaha Konveksi Mengetahui Dasar-Dasar Promosi Melaksanakan Promosi Statis Melaksanakan Promosi Dinamis 9. I Mata Diklat: Sketsa Mode II I1 I2 I3 I4 I5 I6 Menggambar Sketsa Busana Casual Secara Basah Menggambar Sketsa Busanan Kerja Wanita Secara Basah Menggambar Sketsa Busana Pesta Secara Basah Menggambar Sketsa Busana dalam Secara Basah Menggambar Sketsa Busana Anak Secara Basah Menggambar Sketsa Busana Pria Secara Basah SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana x

11 NO. KODE M O D U L 10. J Mata Diklat: Pemecahan Pola Dasar J1 J2 J3 J4 J5 Membuat Pecah Pola Dasar Busana Casual Membuar Pecah Pola Dasar Busana Kerja Wanita Membuat Pecah Pola Dasar Busana Pesta Membuat Pecah Pola Dasar Busana Dalam Membuat Pecah Pola Dasar Busana Anak 11. K Mata Diklat: Menjahit II K1 K2 K3 K4 K5 Menjahit Busana Casual Menjahit Busana Kerja Menjahit Busana Pesta Menjahit Busana Dalam Menjahit Busana Anak 12. L Mata Diklat: Pembuatan Gambar Kerja L1 Membuat Gambar Sajian dan Gambar Kerja 13. M Mata Diklat: Pembuatan Gambar Pola M1 Membuat Pola Busana Tailoring 14. N Mata Diklat: Pembutan Busana Tailoring N1 N2 Membuat Perencanaan Busana Tailoring Menjahit Busana Tailoring 15. O Praktek Lapangan O1 O2 Praktek di Sekolah Praktek di Industri SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana xi

12 DAFTAR ISI Halaman Judul... Kata Pengantar... Deskripsi Judul... Prasyarat... Peristilahan... i ii iv iv iv Petunjuk Penggunaan Modul... vi Tujuan... vii Peta Kedudukan Modul... vii Daftar Isi... xii KEGIATAN BELAJAR I A. Lembar Informasi... 1 B. Lembar Kerja Alat Bahan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Langkah Kerja C. Lembar Latihan KEGIATAN BELAJAR II A. Lembar Informasi B. Lembar Kerja Alat Bahan Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana xii

13 4. Langkah Kerja C. Lembar Latihan KEGIATAN BELAJAR III A. Lembar Informasi B. Lembar Kerja Alat Bahan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Langkah Kerja C. Lembar Latihan LEMBAR EVALUASI A. Kognitif dan Kinerja LEMBAR KUNCI JAWABAN A. Lembar Kunci Jawaban Latihan Lembar Kunci Jawaban Latihan I Lembar Kunci Jawaban Latihan II Lembar Kunci Jawaban Latihan II B. Lembar Kunci Jawaban Evaluasi DAFTAR PUSTAKA SMK BidangTata Busana, Program Keahlian Tata Busana xiii

14 KEGIATAN BELAJAR I MENGGAMBAR BAGIAN-BAGIAN DAN JENIS BUSANA A. LEMBAR INFORMASI Sebelum anda mempelajari desain busana, Anda perlu mengetahui bagian dan jenis busana dan dapat menyusunnya menjadi suatu desain yang baik. 1. Bagian-Bagian Busana Bagian-bagian busana adalah bagian-bagian yang melengkapi dari busana. Bagian-bagian busana terdiri dari: (1) Garis Leher (neckline), (2) Kerah (collar), (3) Lengan (sleeve), (4) Manset (cuff), (5) Saku (pocket), (6) Belahan (closing). a. Garis Leher (Neckline) Garis leher merupakan bentuk pakaian yang terletak di sekitar leher atau biasanya disebut sebagai tanda garis leher. Bentuk dasar garis leher dapat dikelompokkan menjadi: (1) Garis leher bulat (round neckline), (2) Garis leher persegi (square neckline), (3) Garis leher V (V - neckline). Gambar 1.1 Bentuk dasar garis leher bulat Gambar 1.2 Bentuk dasar garis leher persegi Gambar 1.3 Bentuk dasar garis leher V SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 1

15 Dari tiap-tiap kelompok ini, dapat dibuat berbagai macam variasi antara lain. 1) Variasi garis leher bulat. HORSESHOE SHAPED OVAL TANKTOP STYLE SCOOPED OBLONG Gambar 1.4 Variasi garis leher bulat 2) Variasi garis leher persegi TRAPEZE PENTAGON DIAMOND PETAL SWEET HEART ZIGZAG Gambar 1.5 Variasi garis leher persegi SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 2

16 3) Variasi garis leher V SLIT FRONT OPEN FRONT PLUNGING SURPLICE NECKLING BALLERINA NECKLINE WRAPPED b. Kerah (Collar) Gambar 1.6 Variasi garis leher V Kerah adalah tambahan potongan kain yang digunakan untuk menyelesaikan garis leher. Bentuk dasar kerah terdiri dari: (1) Kerah rebah (flat collar). (2) Kerah rol (roll collar) (3) Kerah tegak (stand collar). (Lihat Gambar 1.7 hingga 1.9). Gambar 1.7 Bentuk dasar kerah tegak Gambar 1.8 Bentuk dasar kerah rebah Gambar 1.9 Bentuk dasar kerah rol SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 3

17 Dari ketiga bentuk dasar kerah di atas bisa dibuat macam-macam variasi, di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Variasi kerah rebah. (Lihat Gambar 1.10). SCOOP HORSESHOE SHAPED SAILOR TYPE PURITAN BUSTER BROWN PETAL ETON Gambar 1.10 Variasi kerah rebah SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 4

18 2) Variasi kerah rol. (Lihat Gambar 1.11). MITTER COLLAR DOUBLE WING HIGH ROLL TUNNEL COLLAR OBLONG Gambar 1.11 Variasi kerah rol 3) Variasi kerah tegak. (Lihat Gambar 1.12). DOG COLLAR OFFICER STANDAWAY Gambar CHINESE STYLE CLERICAL PHARMACIST STYLE Gambar 1.12 Variasi garis kerah tegak SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 5

19 c. Lengan (Sleeve) Lengan adalah bagian busana yang menutupi tangan. Menurut bentuknya, lengan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu. - Lengan yang dipasangkan (set in sleeves). - Lengan yang menjadi satu dengan badan (sleeves cut in one piece with the bodice). 1) Lengan yang dipasangkan (set in sleeves) Lengan yang dipasangkan adalah lengan yang secara konstruksi berdiri sendiri sehingga terdapat jahitan atau sambungan pada kerung lengan. (Lihat Gambar 1.13). TIERED HANDKERCHIEF SLASHED MANDARIN WRAPPED TULIP TUCKED BOXY TYPE ARCHANGEL Gambar 1.13 Macam-macam lengan yang dipasangkan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 6

20 2) Lengan yang menjadi satu dengan badan (sleeves cut in one piece with the bodice) Lengan yang menjadi satu dengan badan, adalah lengan yang tidak terdapat potongan atau sambungan pada kerung lengan. (Lihat Gambar 1.14). KIMONO SLEEVE (Jap) FRENCH DOLMAN CHINESE BATWING WINGED OCTOPUS Gambar 1.14 Macam-macam lengan yang menjadi satu dengan badan Berdasarkan panjangnya lengan terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut. 1) Cap Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai puncak tangan. 2) Short Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya sampai pertengahan pangkal tangan. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 7

21 3) Elbow, yaitu lengan yang panjangnya sampai siku. 4) Three Quarter Length, yaitu lengan yang panjangnya tiga perempat panjang tangan. 5) Wrist, yaitu lengan yang panjangnya sampai mata tangan. (Lihat Gambar 1.15). 1) Cap Sleeve 2) Short Sleeve 3) Elbow.4) Three Quarter Lentgh 5) Wrist Gambar 1.15 Macam-macam panjang lengan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 8

22 d. Manset (Cuff) Manset merupakan penyelesaian akhir dari ujung lengan dengan menggunakan bahan atau kain. (Lihat Gambar 1.16). CHANGEABLE STRAIGHT BAND PIPING BUTTONED BARREL LONG FITTED Gambar 1.16 Macam-macam manset SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 9

23 e. Saku (Pocket) Saku biasanya disebut sebagai kantong kecil rata yang dijahitkan pada busana dan digunakan untuk menyimpan. Di bawah ini bisa dilihat macammacam bentuk saku. (Lihat Gambar 1.17). PIPING POINTED PIPING THIN PIPING CRESCENT FROG PIPING FLAP STAND UP WATCH WELT Gambar 1.17 CHANGE POCKET Macam-macam saku SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 10

24 f. Belahan (Closing) Belahan adalah pengikat dua bagian busana menjadi satu. Untuk mengikat busana, diantaranya menggunakan: kancing hias (buttons), kancing tekan (snaps), kancing kait (hook), resleting (zipper), perekat (velcro), sengkelit (lacing), gesper (buckle). (Lihat Gambar 1.18). SLASH FACED TRIMMED PLACKET ZIPPER Gambar 1.18 Macam-macam belahan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 11

25 2. Jenis Busana Berdasarkan jenisnya, busana bisa dikelompokkan menjadi: - Blus (Blouse) - Jas (Jacket) - Kemeja (Shirt) - Setelan (Suit) - Rok (Skirt) - Mantel (Coat) - Gaun (Dress) - Rompi (Vest) - Celana (Pant) - Celana Terusan (Jump Suite) a. Blus (Blouse) Blus adalah busana yang dikenakan pada badan atas dengan membentuk badan. Membentuk badan di sini bisa terjadi karena adanya kupnat atau pola yang dimasukkan. Biasanya blus ini hanya dikenakan oleh seorang wanita. (Lihat Gambar 1.19). BLOUSING BLOUSE BALKAN BLOUSE BELTED BLOUSE PEPLUM BLOUSE SASH BLOUSE Gambar 1.19 Macam-Macam Blus SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 12

26 b. Kemeja (Shirt) Kemeja merupakan busana yang dikenakan pada badan bagian atas dengan bentuk longgar. Kemeja ini bisa digunakan untuk pria atau wanita. (Lihat Gambar 1.20). CASUAL SHIRT EPABLET SHIRT THREE-WAY COLLAR SHIRT HABIT SHIRT PARTY SHIRT TUXEDO SHIRT Gambar 1.20 Macam-macam kemeja c. Rok (Skirt) Rok adalah pakaian yang dikenakan pada tubuh bagian bawah, dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan satu lubang. Berdasarkan penggolongannya rok terbagi menjadi dua, yaitu: (1) Berdasarkan silhouttes, (2) Berdasarkan panjangnya. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 13

27 1) Berdasarkan silhouttes, rok terbagi atas. a) Slim, yaitu rok yang bentuknya pas pada badan. b) Straight, yaitu rok yang bentuknya lurus. c) Tapered, yaitu rok yang bentuknya meruncing. d) Semitight, yaitu rok yang bagian bawahnya sedikit dikeluarkan. e) Trumpet, yaitu rok lurus dan mengembang pada bagian bawah. f) Bell, yaitu rok yang menyempit pada bagian pinggang dan mengembang pada bagian bawah. g) Flare, yaitu rok yang menambah kepenuhan dari pinggang sampai kelim bawah. h) Dirndl, yaitu rok yang menggunakan kerutan pada garis pinggang. i) Round, yaitu rok yang bentuknya membulat. j) Empire, yaitu rok yang garis pinggangnya melebihi batas pinggang. (Lihat Gambar 1.21). SLIM STRAIGHT TAPERED SEMITIGHT TRUMPET BELL FLARE DIRNDL ROUND EMPIRE Gambar 1.21 Macam-macam silhoutte rok SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 14

28 2) Berdasarkan Panjangnya a) Micro, yaitu rok yang hanya cukup menutupi panggul. b) Mini, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan paha. c) Knee, yaitu rok yang panjangnya sampai lutut. d) Midi, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan betis. e) Maxi, yaitu rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki. f) Ankle, yaitu rok yang panjangnya sampai mata kaki. g) Floor, yaitu rok yang panjangnya sampai menyentuh lantai. (Lihat gambar 1.22 dan gambar 1. 23) a) Micro b) Mini c) Knee d) Midi e) Maxi f) Ankle g) Floor Gambar 1.22 Macam-macam panjang rok SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 15

29 UNEVEN HEM SKIRT (IRREGULAR HEM SKIRT) HANDKERCHIEF HEM SKIRT d. Gaun (Dress) SOFT PLEAYTED SKIRT HAREM SKIRT Gambar 1.23 Macam-macam model rok Gaun adalah pakaian berbentuk satu potong atau bagian blus bersambung dengan bagian rok. (Lihat Gambar 1.24). SWEEPING SKIRT BACK-INTEREST DRESS STRAPLESS DRESS BAREBACK DRESS HALTER TOP DRESS ROBE NOEUD (F) Gambar 1.24 Macam-macam gaun SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 16

30 e. Celana (Pant) Celana merupakan busana yang digunakan pada tubuh bagian bawah dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan dua lubang. Menurut penggolongannya, celana bisa dikelompokkan berdasarkan panjang dan silhouttesnya. 1) Panjang Celana Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut: a) Short, yaitu celana yang panjangnya cukup menutupi panggul. b) Jamaica, yaitu celana yang panjangnya pertengahan paha. c) Bermuda, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas lutut. d) Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai di bawah lutut. e) Capri, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas mata kaki. f) Full length, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki. (Lihat Gambar 2.25). a) Short b) Jamaica c) Bermuda d) Pedal e) Capri f) Full Length Gambar 1.25 Macam-macam panjang celana SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 17

31 2) Silhouttes Berdasarkan silhouttesnya, celana terdiri dari beberapa tipe sebagai berikut: a) Fitted, yaitu celana yang bentuknya ketat di kaki. b) Slim, yaitu celana yang bentuknya pas di kaki. c) Straight, yaitu celana yang bentuknya lurus dari bagian paha. d) Tapered, yaitu celana yang bentuknya pas di pinggang sampai panggul dan meruncing pada bagian bawah. e) Peg top, yaitu celana yang longgar pada bagian panggul dan meruncing pada bagian bawah. f) Ankle puff, yaitu celana panjang yang bagian bawahnya dikerut. g) Bell Bottom, yaitu celana yang bentuknya pas dan mengembang pada bagian bawah. h) Palazzo, yaitu celana yang bentuknya lurus dan mengembang pada bagian bawah. i) Baggy, yaitu celana yang bentuknya lurus mulai pinggang sampai ujung celana. (Lihat Gambar 1.26). FITTED SLIM STRAIGHT TAPERED PEG TOP ANKLE PUFF PALASSO BAGGY BELL BOTTOM Gambar 1.26 Macam-macam silhouttes celana SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 18

32 SIDEPANEL PANTS GURKHA SHORTS GURKHA PANTS SIDEPOCKET PANTS RIDING PANTS (JODHPURS) PEGTOP PANTS Gambar 1.27 Macam-macam model celana SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 19

33 f. Jas (Jacket) Jacket yaitu busana yang dipakai di atas blus, kemeja atau gaun dengan panjang mulai pinggang sampai dengan panggul. (Lihat Gambar 1.28). CHESTERFIELD JACKET ETON JACKET DINNER JACKET (TUXEDO JACKET) SHOOTING JACKET (HUNTING JACKET) NORFOLK JACKET Gambar 1.28 Macam-macam jas SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 20

34 g. Setelan (Suit) Suit adalah busana yang dipakai di atas blus atau kemeja dan digunakan satu pasang dengan rok atau celana. (Lihat Gambar 1.29). TAILOR SUIT (CLASSIC SUIT) FLIGHT SUIT TUNIC SUIT Gambar 1.29 Macam-macam setelan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 21

35 h. Mantel (Coat) Coat adalah busana luar yang digunakan di atas blus, kemeja gaun atau jas dengan panjang di bawah lutut. (Lihat Gambar 1.30). FROCK COAT MORNING COAT CHESTERFIELD COAT REDINGOTE (F) Gambar 1.30 Macam-macam mantel SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 22

36 i. Rompi (Vest) Vest adalah semacam jas pendek tanpa lengan, yang panjangnya sampai pinggang. Untuk kaum pria vest biasanya dikenakan di atas kemeja di bawah jass. (Lihat Gambar 1.31). DRESSY VEST (TUXEDO VEST) WRAPAROUND VEST LAPELLED VEST DRAWSTRING VEST Gambar 1.31 Macam-macam vest SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 23

37 j. Celana Terusan (Jumpsuite) Jumpsuite merupakan busana satu bagian yang terdiri dari blus atau kemeja yang bersambung dengan celana. (Lihat Gambar 1.32). COMBINAISON PISTE (F) PARKA STYLE COMBINAISON FUSEAL WIDE BANDED Gambar 1.32 Macam-macam jump suite SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 24

38 B. LEMBAR KERJA 1. Alat Pada kegiatan menggambar bagian-bagian busana ini, peralatan yang Anda gunakan antara lain. a. Pensil 2B, untuk membuat sketsa. b. Pensil 4B, untuk menebali sketsa. c. Penghapus, untuk menghapus bagian-bagian yang tidak diperlukan. d. Rautan, untuk meruncingkan pensil. 2. Bahan Bahan yang anda gunakan untuk menggambar bagian-bagian busana ini adalah kertas skets. 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Pastikan pensil dalam keadaan runcing dan penghapus dalam keadaan bersih. b. Sebelum memulai menggambar cuci tangan Anda dengan bersih, agar gambar tidak kotor. c. Pada saat menggambar bersikaplah yang tegak, jangan membungkuk. d. Mata jangan terlalu dekat dengan kertas skets. e. Menggambarlah dengan pencahayaan yang cukup terang. 4. Langkah Kerja a. Bagian-Bagian Busana 1) Garis Leher ( Neckline) - Buat garis tipis di sekitar bundaran leher melalui ke dua bahu. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 25

39 - Setelah bentuk sesuai dengan keinginan pertebal bagian gambar (garis leher). (Lihat Gambar 1.33 hingga Gambar 1.35). Gambar 1.33 Langkah menggambar garis leher bulat Gambar 1.34 Langkah menggambar garis leher persegi Gambar 1.35 Langkah menggambar garis leher V SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 26

40 2) Kerah (Collar) - Untuk menggambar kerah perhatikan dulu bentuk kerah yang akan Anda gambarkan (kerah rebah, kerah tegak atau kerah roll). - Buat garis halus di sekitar leher dan mengkurva ke sekeliling bagian belakang leher. - Gambar bentuk kerah sesuai keinginan. - Selesaikan detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.36 hingga 1.38). Gambar 1.36 Langkah menggambar kerah rebah (flat collar) Gambar 1.37 Langkah menggambar kerah rol (rolled collar) SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 27

41 Gambar 1.38 Langkah menggambar kerah tegak (standing collar) 3) Lengan (Sleeve) - Tentukan panjang lengan pada tangan. - Gambarkan model lengan sesuai keinginan Anda. - Buatlah drape (lepas menggantung) lengan sesuai dengan arah atau bentuk lengan. (Lihat Gambar 1.39 dan Gambar 1.40). Gambar 1.39 Langkah menggambar lengan yang dipasangkan (set in sleeve) SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 28

42 Gambar 1.40 Langkah menggambar lengan yang menjadi satu dengan badan (sleeves cut in one piece with the bodice) 4) Manset (Cuff) - Buatlah model manset pada ujung lengan. - Tentukan lebar manset. - Selesaikanlah detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.41). Gambar 1.41 Langkah menggambar manset SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 29

43 5) Saku (Pocket) - Tentukan letak dan besar saku. - Gambar model saku sesuai keinginan. - Selesaikanlah detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.42). Gambar 1.42 Langkah menggambar saku 6) Belahan (Closing) - Tentukan letak belahan pada rancangan busana Anda. - Gambarlah belahannya. - Buat pengikat busana yang digunakan. - Selesaikanlah detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.43). Gambar 1.43 Langkah menggambar belahan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 30

44 b. Macam-Macam Busana 1) Blus (Blouse) - Gambarlah model blus yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk blus. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.44) Gambar 1.44 Langkah menggambar blus 2) Kemeja (Shirt) - Gambarlah model kemeja yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk kemeja. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1. 45) Gambar 1.45 Langkah menggambar kemeja SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 31

45 3) Rok (Skirt) - Gambarlah model rok yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk rok. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.46). Gambar 1.46 Langkah menggambar rok 4) Gaun (Dress) - Gambarlah model gaun yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk gaun. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.47). Gambar 1.47 Langkah menggambar gaun SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 32

46 5) Celana (Pant) - Gambarlah model celana yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk celana. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.48). 6) Jas (Jacket) Gambar 1.48 Langkah menggambar celana - Gambarlah model jas yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk jas. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.49). Gambar 1.49 Langkah menggambar jacket SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 33

47 7) Mantel (Coat) - Gambarlah model mantel yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk mantel. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.50). 8) Rompi (Vest) Gambar 1.50 Langkah menggambar coat - Gambarlah model rompi yang Anda inginkan dengan pensil secara halus. - Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk rompi. - Lengkapi detail-detailnya. (Lihat Gambar 1.51). Gambar 1.51 Langkah menggambar rompi SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 34

48 C. LEMBAR LATIHAN I Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar! 1. Busana yang kita kenakan sehari-hari selalu dilengkapi dengan bagianbagian busana. Di bawah ini yang termasuk bagian-bagian busana adalah: a. rok b. celana c. blus d. lengan e. gaun 2. Rancangan di bawah ini termasuk dalam kategori a. Blous b. Shirt c. Jass d. Coat e. Suit 3. Gambar di bawah termasuk dalam kategori: a. Cuff b. Sleeve c. Collar d. Colour e. Colosal SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 35

49 4. Tambahan potongan kain yang digunakan untuk menyelesaikan garis leher disebut dengan: a. Kerah b. Kelim c. Manset d. Lengan e. Dasi 5. Rok di bawah ini menggunakan silhouttes: a. Straight b. Flare c. Dirndl d. Round e. Bell 6. Celana merupakan busana yang dikenakan pada tubuh bagian bawah. Yang tidak termasuk silhoutte celana, kecuali: a. Capri b. Pedal c. Jamaika d. Palazo e. Bermuda SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 36

50 7. Busana yang dipakai di atas blus atau kemeja dengan panjang mulai dari pinggang sampai panggul disebut dengan: a. Jacket b. Suit c. Coat d. Jumpsuit e. Vest 8. Berdasarkan bentuk dasarnya garis leher dibedakan menjadi tiga macam. Yang termasuk bentuk dasar garis leher, yaitu: a. T b. V c. H d. I e. S 9. Rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki disebut: a. Maxi b. Ankle c. Floor d. Knee e. Midi 10. Model di bawah ini yang termasuk vest adalah: a. b. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 37

51 c. d. e. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 38

52 KEGIATAN BELAJAR II ME NGGAMBAR BUSANA PADA PROPORSI TUBUH (MEMBUAT SKETSA BUSANA) A. LEMBAR INFORMASI Untuk menggambar busana, Anda harus memperhatikan proporsi, pose, dan busana baju yang akan Anda rancang. Karena setiap garis yang Anda tuangkan dalam bentuk gambar atau rancangan, selain menarik harus dapat dimengerti oleh orang lain. Lalu apa hubungan antara proporsi dengan menggambar busana? Yaitu agar hasilnya sesuai antara rancangan dan hasil jadi busana, dengan kata lain, tidak akan ada kesalahan dalam menentukan panjang belahan, blus atau jas kalau rancangan Anda sudah sesuai dengan proporsi. Untuk menerapkan bagian-bagian busana juga harus memperhatikan pose. Maksudnya kalau Anda merancang busana dalam pose tigaperempat, Anda dalam menerapkan bagian-bagian busana harus dalam pose tigaperempat. Sebab kalau berbeda drape pada busana juga akan berbeda. Sedangkan untuk menerapkan busana harus memperhatikan busana baju. Maksudnya yaitu pada saat menggambar bagian-bagian busana dalam proporsi tubuh Anda harus menggambarkannya dengan jelas dan benar. Misalkan Anda menggambar kerah peter pan yang harus Anda perhatikan adalah bentuk dan jatuhnya kerah apakah sudah benar, sehingga orang lain yang melihat rancangan Anda tidak timbul pengertian yang berbeda. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 39

53 B. LEMBAR KERJA 1. Alat Pada kegiatan menerapkan bagian-bagian busana pada proporsi tubuh, alat yang Anda gunakan adalah: a. pensil 2B, untuk membuat sketsa, b. pensil 4B, untuk menebali sketsa, c. pensil HB, untuk menjiplak sketsa, d. penghapus, untuk membuat bagian-bagian yang tidak diperlukan, e. meja jiplak, untuk menjiplak sketsa. 2. Bahan Bahan yang Anda gunakan untuk kegiatan menerapkan bagian-bagian busana pada proporsi tubuh, yaitu. a. Kertas skets, digunakan untuk membuat sketsa (proporsi dan rancangan gambar), b. Kertas gambar, digunakan untuk tempat memindahkan hasil sketsa dari kertas skets. 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Sebelum Anda memulai membuat sketsa busana, cuci tangan terlebih dahulu, agar gambar tidak kotor. b. Siapkan pensil dalam keadaan runcing dan penghapus dalam keadaan bersih. c. Pada saat Anda menggambar sikap badan harus tegak, jangan membungkuk. d. Menggambarlah dengan pencahanyaan yang cukup terang. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 40

54 e. Berusahalah berlatih menggambar setiap hari agar Anda terampil membuat sketsa busana. 4. Langkah Kerja Sebelum Anda membuat sketsa busana, gerak-gerakkan jari tangan Anda kira-kira selama setengah menit agar tidak kaku. Kemudian ambillah kertas yang tidak terpakai dan coret-coretlah sesuka hati agar goresan Anda dalam membuat sketsa busana bisa halus. Setelah itu Anda siap membuat sketsa busana. a. Membuat Sketsa Busana One Peace 1) Tentukan pose yang Anda inginkan. 2) Buat proporsi tubuh dengan garis tipis pada kertas skets. Pastikan bahwa proporsi yang Anda buat sudah benar perbandingannya dan seimbang kedudukannya. 3) Mulailah membuat rancangan busana pada proporsi tubuh, dimulai dari bagian atas busana turun ke bawah sesuai dengan pose. 4) Isi busana dengan drape pada bagian-bagian yang terlipat sesuai dengan bentuk busana dan pose. 5) Lengkapi detail-detailnya seperti; wajah, rambut, asesoris, motif dan setikan-setikannya. 6) Hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan. 7) Pertebal rancangan dengan pensil 4B. 8) Pindah rancangan ke dalam kertas gambar dengan pensil HB. (Lihat Gambar 2.1). SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 41

55 Gambar 2.1 Langkah menggambar sketsa busana one piece b. Membuat Sketsa Busana Two Piece 1) Tentukan pose yang Anda inginkan. 2) Buat proporsi tubuh dengan garis tipis pada kertas skets. 3) Pastikan bahwa proporsi yang Anda buat sudah benar perbandingannya dan seimbang kedudukannya. 4) Mulailah membuat rancangan pada proporsi tubuh, dimulai dari busana bagian atas dan dilanjutkan busana bagian bawah. 5) Isi busana bagian atas dengan drape pada bagian-bagian yang terlipat sesuai dengan bentuk busana dan pose. Kemudian lanjutkan dengan busana bagian bawah. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 42

56 6) Lengkapi hiasan dan motif yang digunakan pada busana bagian atas, busana bagian bawah dan pelengkap busananya. 7) Isi bagian-bagian kepala sesuai dengan pose dan rancangan busana. 8) Hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan. 9) Pertebal rancangan dengan pensil 4B. 10) Pindah rancangan ke dalam kertas gambar dengan pensil HB. (Lihat Gambar 2.2). Gambar 2.2 Langkah menggambar sketsa busana two piece c. Membuat Sketsa Busana Three Piece 1) Tentukan pose yang Anda inginkan 2) Buat proporsi tubuh dengan garis tipis pada kertas skets. 3) Pastikan bahwa proporsi yang Anda buat sudah benar perbandingannya dan seimbang kedudukannya. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 43

57 4) Rancanglah busana bagian dalam, seperti tank top, t-shirt atau kemeja sesuai dengan keinginan. 5) Buat sketsa busana bagian bawah, seperti rok dan celana. 6) Lanjutkan dengan busana luar seperti jas, vest, bolero dan sebagainya. 7) Isi masing-masing busana dengan drape sesuai dengan pose dan bentuk busana. 8) Lengkapi hiasan dan motif pada masing-masing bagian busana dan pelengkapnya. 9) Isi bagian-bagian kepala sesuai dengan pose dan rancangan busana. 10) Hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan. 11) Pertebal rancangan dengan pensil 4B. 12) Pindah rancangan busana ke dalam kertas gambar. (Lihat Gambar 2.3). Gambar 2.3 Langkah menggambar sketsa busana three piece SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 44

58 C. LEMBAR LATIHAN II Buat tiga rancangan busana wanita yang meliputi. 1. One piece dengan pose tampak samping. 2. Two piece dengan pose tampak tiga perempat. 3. Three piece dengan pose tampak depan. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 45

59 KEGIATAN BELAJAR III TEKNIK PEWARNAAN SKETSA BUSANA SECARA KERING A. LEMBAR INFORMASI Untuk pewarnaan sketsa busana, Anda bisa menyelesaikan dengan teknik secara kering, yang dimaksud pewarnaan kering adalah suatu teknik pewarnaan sketsa busana tanpa menggunakan air, Anda bisa menggunakan pensil biasa, pensil warna, pastel, krayon, konte, spidol, marker, dan sebagainya tergantung keinginan. Dalam pewarnaan sketsa busana ini ada 5 (lima) faktor yang harus Anda perhatikan, yaitu: (1) tekstur kain, (2) motif kain, (3) lekuk tubuh, (4) jatuhnya busana, (5) cahaya. 1. Tekstur Kain Yang dimaksud dengan tekstur kain adalah sifat permukaan kain seperti tebal, tipis, kasar, halus dan licin. Untuk pewarnaan sketsa busana, Anda harus memperhatikan jenis tekstur apa yang Anda gunakan karena pewarnaan masing-masing bahan tekstur berbeda. Bahan halus berbeda pewarnaannya dengan bahan yang kasar. Demikian juga bahan yang tebal akan bebeda pewarnaan dengan bahan yang tipis. 2. Motif Kain Motif kain adalah hiasan yang terdapat pada kain seperti: garis, kotak, bunga, binatang dan sebagainya. Untuk membuat motif pada busana Anda harus memperhatikan bentuk dan besar motif. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 46

60 Bentuk motif bergaris tidak selalu digambar lurus tetapi, Anda harus memperhatikan lekukan tubuh dan lekukan busana. Pada bagian-bagian yang patah motif juga dibuat patah, sehingga motif kelihatan tidak kaku. Untuk membuat motif pada rancangan, Anda juga harus memperhatikan perbandingan antara besarnya motif di kain dengan motif yang ada pada sketsa, sehingga besarnya motif yang ada pada rancangan sesuai dengan besar motif aslinya. 3. Lekuk Tubuh Kalau Anda perhatikan, tubuh Anda terdapat lekukan yang menonjol, datar dan cekung. Pada bagian-bagian tubuh yang menonjol dalam pewarnaan sketsa busana Anda buat warna lebih terang. Untuk bagian yang cekung Anda buat warna lebih gelap. Sedangkan yang datar Anda buat warna yang sebenarnya. Sehingga rancangan Anda kelihatan berdimensi. 4. Jatuhnya Busana Menurut jatuhnya busana Anda bisa mengelompokkan menjadi dua, yaitu bahan yang melangsai dan yang kaku. Dalam pewarnaan sketsa busana, untuk bahan yang melangsai Anda harus banyak membuat gradasi warna. Karena bahan yang melangsai banyak terdapat gelombang bila dipakai, sehingga apabila Anda membuat rancangan dengan menggunakan bahan yang belangsai banyak terdapat lekukan-lekukan dan gelombang. Berbeda dengan Anda menggunakan bahan kaku yang sedikit terdapat gelombang. 5. Cahaya Setiap benda yang terkena cahaya pasti kelihatan terang, sedangkan yang tidak terkena cahaya akan kelihatan gelap. Demikian juga dalam pewarnaan sketsa busana. Bagian-bagian yang terkena cahaya Anda buat SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 47

61 warna terang, sedangkan yang tidak terkena cahaya Anda buat warna lebih gelap. Sistem pencahayaan yang digunakan dalam pewarnaan sketsa busana tergantung keinginan masing-masing. B. LEMBAR KERJA 1. Alat Pada kegiatan ini, peralatan yang Anda perlukan antara lain. a. Pensil 2B, untuk membuat rancangan. b. Pensil warna, untuk mewarna rancangan. c. Pena, untuk menebali bagian-bagian tertentu. d. Pensil arsir, untuk meratakan arsiran. e. Penghapus, untuk menghapus bagian-bagian yang tidak diperlukan. 2. Bahan Bahan yang harus Anda siapkan dalam kegiatan ini adalah kertas gambar. 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Sebelum mewarna rancangan cuci tangan Anda terlebih dahulu, agar gambar tidak kotor. b. Siapkan pensil warna dan pensil arsir dalam keadaan runcing dan penghapus dalam keadaan bersih. c. Pada saat Anda mewarna sikap badan harus tegak jangan membungkuk. d. Mata jangan terlalu dekat dengan kertas gambar. e. Menggambarlah di bawah pencahayaan yang cukup terang. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 48

62 4. Langkah Kerja Untuk mewarna sketsa busana terdapat 11 (sebelas) macam teknik pewarnaan, yaitu: a. teknik peyelesaian bahan tebal, b. teknik peyelesaian bahan berkilau, c. teknik peyelesaian bahan tembus pandang, d. teknik peyelesaian bahan berbulu, e. teknik peyelesaian bahan bermotif, f. teknik peyelesaian bahan bergaris, g. teknik peyelesaian bahan berkotak, h. teknik peyelesaian bahan brokat, i. teknik peyelesaian bahan quilting, j. teknik peyelesaian bahan rajutan, k. teknik peyelesaian bahan berpayet. Sebelum Anda mewarna pastikan bahwa rancangan yang Anda pindah dalam kertas gambar sudah sesuai dengan yang ada pada kertas skets. Setelah itu, Anda bisa memulai mewarna dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Teknik Pewarnaan Bahan Tebal - Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit terlebih dahulu. Bagian kulit yang cekung atau tidak terkena cahaya Anda buat warna lebih gelap, sedangkan yang menonjol atau yang terkena cahaya Anda buat warna terang. Apabila warna tidak rata Anda menggunakan pensil arsir. bisa meratakan dengan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 49

63 - Lanjutkan mewarna busana dan pelengkapnya dengan warna yang tebal, dimulai dari bagian gelap dan Anda tarik ke bagian terang dengan pensil arsir. Untuk warna gelap Anda gunakan pada bagianbagian yang cekung, terlipat dan bagian yang tidak terkena cahaya, sedangkan warna yang terang Anda gunakan untuk bagian yang menonjol dan bagian yang terkena cahaya. - Perjelas bagian-bagian tertentu dengan pena seperti setikan, kupnat, belahan dan sebagainya. (Lihat Gambar 3.1). Gambar 3.1 Langkah-langkah pewarnaan bahan tebal b. Langkah Pewarnaan Bahan Berkilau - Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit terlebih dahulu. Warna gelap Anda gunakan untuk bagian yang cekung atau yang tidak terkena cahaya. Warna terang untuk bagian yang menonjol atau yang terkena cahaya. - Lanjutkan mewarna busana dengan warna yang tipis. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 50

64 - Pada bagian-bagian yang menonjol Anda biarkan tidak berwarna (putih). - Pada bagian-bagian yang cekung, lipatan dan yang tidak terkena cahaya Anda buat warna sedikit gelap. - Kemudian, warna pelengkap busana yang Anda gunakan dalam rancangan. - Perjelas bagian-bagian tertentu dengan pena. (Lihat Gambar 3.2). Gambar 3.2 Langkah pewarnaan bahan berkilau c. Langkah Pewarnaan Bahan Tembus Panda ng - Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit yang nampak dari luar. - Lanjutkan mewarna busana yang melekat langsung di badan dengan warna tebal. Warna gelap Anda gunakan untuk bagian yang cekung, SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 51

65 terlipat dan yang tidak terkena cahaya. Bagian yang menonjol dan yang terkena cahaya Anda gunakan warna yang terang. Apabila warna tidak rata Anda bisa meratakan dengan pensil arsir. - Setelah itu warna bagian busana luar (tembus pandang) dengan warna tipis. Buat gradasi warnanya. - Ratakan dengan pensil arsir. - Lanjutkan dengan mewarna pelengkap busananya. - Perjelas bagian-bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 3.3). Gambar 3.3 Langkah pewarnaan bahan tembus pandang d. Langkah Pewarnaan Bahan Berbulu - Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Beri tanda arah bulu pada bagian busana yang menggunakan bahan berbulu dengan sapuan warna ringan. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 52

66 - Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menggunakan gradasi warna. - Kemudian lanjutkan dengan mewarna busana yang tidak menggunakan bahan berbulu. - Setelah itu warnailah bulu dengan warna sedang. Pada bagian yang terkena cahaya tambahkan warna putih dan bulu dibuat jarang atau menghilang. Sedangkan pada bagian-bagian yang tidak terkena cahaya tambahkan warna hitam dan bulu dibuat lebih banyak. - Lanjutkan dengan mewarnai asessoris yang digunakan dalam rancangan Anda. - Perjelas bagian-bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 2.4). Gambar 3.4 Langkah pewarnaan bahan berbulu SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 53

67 e. Langkah Pewarnaan Bahan Bermotif - Tentukan motif yang Anda inginkan dalam rancangan dengan memperhatikan lipatan-lipatan busana dan lekukan tubuh. Motif yang terdapat pada lipatan dan lekukan tidak dibuat utuh tetapi terpotong atau terlipat. - Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna. - Lanjutkan dengan mewarnai motif terlebih dahulu. - Kemudian pada bagian warna dasar busana, dengan memperhatikan lipatan, lekukan dan cahaya. - Agar warna dasar busana dan warna motif menyatu, pada bagian garis luar motif Anda arsir lebih tebal sedikit dan Anda tarik ke bagian warna dasar busana. - Ratakan dengan pensil arsir. - Selanjutnya Anda warna pelengkap busana yang digunakan. - Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 3.5). Gambar 3.5 Langkah pewarnaan bahan bermotif SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 54

68 f. Langkah Pewarnaan Bahan Bergaris - Tentukan bentuk garis dengan memperhatikan lipatan busana dan lekukan tubuh. Garis yang terdapat pada daerah lipatan dan lekukan tidak dibuat lurus tetapi terpotong atau terlipat. - Tebali garis-garis rancangan sesuai warna yang Anda inginkan - Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna. - Lanjutkan dengan mewarnai garis terlebih dahulu. - Kemudian warnailah dasar busana, dengan memperhatikan lipatan, lekukan dan cahaya. - Agar warna dasar busana dan warna garis menyatu, pada bagian luar garis Anda arsir lebih tebal dengan warna salah satu garis. Kemudian Anda tarik ke bagian warna dasar busana dengan pensil arsir. - Selanjutnya warnailah pelengkap busana yang digunakan. - Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 3.6). Gambar 3.6 Langkah pewarnaan bahan bergaris SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 55

69 g. Langkah Pewarnaan Bahan Berkotak - Tentukan bentuk kotak dengan memperhatikan lipatan busana dan lekukan tubuh. Bentuk kotak yang terdapat pada daerah lipatan dan lekukan tidak dibuat lurus, tetapi terpotong atau terlipat. - Tebali garis rancangan sesuai warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna. - Lanjutkan dengan mewarna kotak terlebih dahulu. - Kemudian warnailah dasar busana dengan memperhatikan lipatan, lekukan dan cahaya. - Agar warna dasar busana dan warna kotak menyatu, pada bagian garis luar kotak Anda arsir lebih tebal dengan warna salah satu kotak. Kemudian Anda tarik ke bagian warna dasar busana dengan pensil arsir. - Selanjutnya Anda warna pelengkap busana yang digunakan. - Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 3.7). Gambar 3.7 Langkah pewarnaan bahan berkotak SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 56

70 h. Langkah Pewarnaan Bahan Brokat - Tentukan motif brokat pada rancangan Anda dengan memperhatikan lipatan busana dan lekukan tubuh. - Buat jala-jala di atas motif yang Anda rancang dengan pensil 2B. - Tebali garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna. - Kemudian Anda warna motif brokat dan lanjutkan mewarna jala-jala di atas motif brokat. - Setelah itu warnailah dasar busana dengan memperhatikan lipatan dan lekukan tubuh. - Ratakan warna dengan pensil arsir, agar antara warna dasar busana, brokat dan jala-jala menyatu. - Selanjutnya warna pelengkap busana yang digunakan. - Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 3.8). Gambar 3.8 Langkah pewarnaan bahan brokat SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 57

71 i. Langkah Pewarnaan Bahan Quilting - Garisi bentuk quilting (kotak-kotak) dengan pensil 2B dengan memperhatikan lipatan busana dan lekukan tubuh. - Tentukan bagian warna gelap quilting dengan bentuk bulan sabit. - Tebali garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna. - Kemudian warnailah bagian quilting dimulai dari bagian sudut yang gelap dan ditarik ke bagian yang terang dengan pensil arsir. - Lanjutkan mewarna bagian busana yang lain dengan memperhatikan lipatan busana dan lekukan tubuh. - Selesaikan gari-garis tindasan jahitan dengan pena. (Lihat Gambar 3.9). Gambar 3.9 Langkah pewarnaan bahan quilting SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 58

72 j. Langkah Pewarnaan Bahan Rajutan - Buatlah sketsa bentuk dasar rajutan. - Tebali garis rancangan sesuai dengan warna Anda inginkan. - Warnailah bagian kepala dan kulit sesuai gradasi warna. - Kemudian warnailah bagian-bagian yang tersembunyi dari rajutan dengan warna gelap dan biarkan bagian yang menonjol dengan warna terang. - Pertebal bagian-bagian busana yang terlipat atau lekukan tubuh. - Ratakan dengan pensil arsir. - Pertegas bagian-bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 3.10). Gambar 3.10 Langkah pewarnaan bahan rajutan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 59

73 k. Langkah Pewarnaan Bahan Berpayet - Tentukan bagian-bagian rancangan Anda yang menggunakan payet. - Tebali garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan. - Warnailah bagain kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna. - Lanjutkan dengan mewarna payet. - Ratakan warna dengan pensil arsir. - Tambahkan garis-garis lepas pada bagian-bagian yang berpayet agar kelihatan gemerlap. - Perjelas bagian-bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 3.11). Gambar 3.11 Langkah pewarnaan bahan berpayet SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 60

74 C. LEMBAR LATIHAN III Warnailah rancangan busana Anda dalam kegiatan latihan 2 (dua) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Busana one piece menggunakan bahan brokat 2. Busana two piece menggunakan bahan bekotak 3. Busana there piece menggunakan bahan tebal SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 61

75 LEMBAR EVALUASI 1. Jelaskan langkah-langkah pewarnaan sketsa busana untuk bahan: a. berbulu, b. quilting, c. rajutan, d. bergaris, e. berpayet, 2. Buatlah rancangan busana sesuai gambar. Selesaikan dengan teknik kering. a. b. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 62

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP. 130675814

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP. 130675814 KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstanda r serta memiliki sikap dan

Lebih terperinci

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA A.20.07 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK

PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK OPKR-10-009B PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

MAT. 05. Relasi dan Fungsi

MAT. 05. Relasi dan Fungsi MAT. 05. Relasi dan Fungsi i Kode MAT. 05 Relasi dan fungsi BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MEMPLESTER BIDANG RATA

MEMPLESTER BIDANG RATA MEMPLESTER BIDANG RATA BAG- TKB.005.A-90 30 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Kode Modul: BM.20.A.3. Penyusun. Oksiana Jatiningsih. Editor Teguh Budi Karyanto Mohamad Edwar. Penyunting Bahasa S. Amran Tasai

Kode Modul: BM.20.A.3. Penyusun. Oksiana Jatiningsih. Editor Teguh Budi Karyanto Mohamad Edwar. Penyunting Bahasa S. Amran Tasai Kode Modul: BM.20.A.3. MENGETIK BERBAGAI BENTUK SURAT Penyusun Oksiana Jatiningsih Editor Teguh Budi Karyanto Mohamad Edwar Penyunting Bahasa S. Amran Tasai DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

TEKNIK JILID 2 SMK. Suparno

TEKNIK JILID 2 SMK. Suparno Suparno TEKNIK GAMBAR BANGUNAN JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 9 3 0 9 1 1 3 III 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Lebih terperinci

Kontributor Naskah : Purnomosidi, Irene Maria J. Astuti, Marina Novianti, Taufina, dan Faisal.

Kontributor Naskah : Purnomosidi, Irene Maria J. Astuti, Marina Novianti, Taufina, dan Faisal. Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

MAT. 04. Geometri Dimensi Dua

MAT. 04. Geometri Dimensi Dua MAT. 04. Geometri Dimensi Dua i Kode MAT. 04 Geometri Dimensi Dua BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM

PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM KODE MODUL OPKR-40-019B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga

MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga i Kode MAT. 06 Geometri Dimensi Tiga BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana KODE MODUL EL.002 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana I. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGOPERASIKAN DAN MENGAMATI MESIN/PROSES

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGOPERASIKAN DAN MENGAMATI MESIN/PROSES SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGOPERASIKAN DAN MENGAMATI MESIN/PROSES BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN OPERASI PENANGANAN SECARA MANUAL

PELAKSANAAN OPERASI PENANGANAN SECARA MANUAL KODE MODUL OPKR-10-019 B Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF PELAKSANAAN OPERASI PENANGANAN SECARA MANUAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL DAN MESIN BANTU Kompetensi : Mesin Penggerak Utama dan Bantu. TPL - Prod/Q.01

PRINSIP KERJA MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL DAN MESIN BANTU Kompetensi : Mesin Penggerak Utama dan Bantu. TPL - Prod/Q.01 PRINSIP KERJA MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL DAN MESIN BANTU Kompetensi : Mesin Penggerak Utama dan Bantu TPL - Prod/Q.01 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKMENJUR DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KODE MODUL OPKR-10-010C SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BODI OTOMOTIF PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KODE MODUL OPKR-20-011B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONNESIA 2013 PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONNESIA 2013 PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONNESIA 2013 PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK i PENULIS ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii BAB I... 1 KEAMANAN KESEHATAN KERJA... 1 1. Perilaku

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... viii. PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR... ix. GLOSARIUM...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... viii. PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR... ix. GLOSARIUM... KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap

Lebih terperinci

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN Masrinawatie AS Pendahuluan P endapat yang mengatakan bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau penerusan pengetahuan sudah ditinggalkan

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir JURUSAN TEKNIK SIPIL i KATA PENGANTAR Tugas akhir merupakan karya ilmiah mahasiswa pada tingkat akhir program

Lebih terperinci

2. Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2. Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN ORGANISASI, PERUSAHAAN DAN/ATAU INSTANSI/LEMBAGA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 2. Standar Kertas dan Tata Letak pada Gambar Teknik A. Deskripsi

Kegiatan Pembelajaran 2. Standar Kertas dan Tata Letak pada Gambar Teknik A. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran 2. Standar Kertas dan Tata Letak pada Gambar Teknik A. Deskripsi Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. Penyampaian informasi tidak hanya dapat

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Khamim

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Khamim PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH MENGGUNAKAN TEMBOK SASARAN DENGAN MEMAKAI LINGKARAN DAN TALI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI KLUB IDOLA PLAJAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

Tugasku Sehari-hari. http://bse.kemdikbud.go.id. Diunduh dari. Tema 3. Buku Guru SD/MI Kelas II. Buku Tematik Terpadu K urikulum 2013

Tugasku Sehari-hari. http://bse.kemdikbud.go.id. Diunduh dari. Tema 3. Buku Guru SD/MI Kelas II. Buku Tematik Terpadu K urikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014 K U R IKU L M U 2013 Tema 3 Tugasku Sehari-hari Tugasku Sehari-hari Buku Tematik Terpadu K urikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas II Hak Cipta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS SISWA KELAS VIII D DI SMPN 3 BATANG TAHUN 2012

PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS SISWA KELAS VIII D DI SMPN 3 BATANG TAHUN 2012 PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS SISWA KELAS VIII D DI SMPN 3 BATANG TAHUN 2012 SKRIPSI diajukan dalam rangka Penyelesaian studi Strata 1 untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012 PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012 OLEH SASMIYAH NIM 11410113 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI MESIN ARUS SEARAH ( DC )

MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI MESIN ARUS SEARAH ( DC ) KODE MODUL M.PTL.HAR.026.(1).A.02 Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI MESIN ARUS

Lebih terperinci

SENI: ANTARA BENTUK DAN ISI

SENI: ANTARA BENTUK DAN ISI 1 SENI: ANTARA BENTUK DAN ISI Widyabakti Sabatari Fakultas Teknik UNY Abstract Everytime the art work appear, it will bear the different art limitation that appropriate with the point of view and the interpretation

Lebih terperinci