BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xii DAFTAR SINGKATAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Low Back Pain Posisi Kerja Penilaian Posisi Kerja dengan REBA Hubungan LBP dengan Posisi Kerja BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian i

2 4.2 Kerangka Kerja Tempat dan Waktu Penelitian Populasi, Teknik Sampling Penelitian dan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pengolahan Data dan Analisis Data BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Kondisi Lokasi Penelitian Karakteristik Responden Penelitian Hasil Pengamatan Terhadap Subjek Sesuai Variabel Penelitian Hasil Analisis Data Pembahasan Hasil Penelitian Posisi Tubuh Saat Bekerja pada Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah Keluhan LBP Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah Hubungan Posisi Kerja dengan Keluhan LBP pada Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah Keterbatasan Penelitian BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan Saran Bagi Bidang Keperawatan RSUP Sanglah Bagi Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah Bagi Peneliti Selanjutnya DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ii

3 Abstrak Aktivitas kerja di rumah sakit cukup berat dan mempunyai potensi timbulnya penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit akibat kerja yang menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi di dunia dan mempengaruhi hampir seluruh populasi adalah Low Back Pain (LBP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di Ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah. Desain penelitian ini adalah non-experimental design berupa penelitian korelasional. Rancangan penelitian ini yaitu dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang. Setelah dilakukan pengukuran posisi kerja REBA, nilai rata-rata posisi kerja responden adalah 7,29 sedangkan pengukuran nyeri menggunakan NRS didapatkan nilai rata-rata skala nyeri responden adalah 4,15. Hasil analisa data didapatkan p value 0,018, berarti ada hubungan yang signifikan hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah dengan koefisien korelasi 0,296 didapatkan tingkat hubungan rendah. Saran bagi perawat untuk memperhatikan posisi tubuh saat bekerja saat melakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi keluhan LBP. Kata kunci : keluhan nyeri punggung, perawat, posisi kerja Referensi (62: ) 3

4 Abstract Work activities in hospitals is quite heavy and has potential for occupational disease. One of occupational diseases a public health problem that is common in the world and affects virtually the entire population is Low Back Pain (LBP). This study aims to determine the relationship working position with complaints of LBP in nurses in the room Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah. This study design is non-experimental design in the form of a correlational study. The design of this study was cross-sectional. The sampling technique using total sampling with a total sample of 64 people. After working REBA position measurement, the average value of the working position of respondents was 7.29 while using the NRS pain measurement values obtained average pain scale of respondents is Results of data analysis obtained p value 0,018, meaning there is a significant relationship working position with complaints of LBP in nurses in the room Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah with correlation coefficient obtained lower levels of relationship. Suggestions for nurses to pay attention to body position during work when performing nursing actions to reduce complaints of LBP. Keywords: Low back pain, nurses, working position References (62: ) 4

5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu jenis gangguan muskuloskeletal (Fathoni, Handoyo, Swasti, 2009). LBP juga merupakan nyeri dan ketidaknyamanan yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir (costal margin) dan di atas lipat bokong bawah (gluteal inferior fold) dengan atau tanpa nyeri pada tungkai. LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan psikologis, dan aktivitas tubuh yang kurang baik. LBP dapat dikategorikan ke dalam akut, subakut, dan kronik. LBP akut biasanya didefenisikan sebagai suatu periode nyeri kurang dari 6 minggu, LBP subakut adalah suatu periode nyeri antara 6-12 minggu, dan LBP kronik adalah suatu periode nyeri lebih dari 12 minggu (Koes,Van Tulder, Ostelo, Burton, Waddel, 2006). Prevalensi LBP selama 12 bulan terakhir 2013/2014 di Great Britain sebanyak 310 kasus LBP. Prevalensi kasus baru diperkirakan sebanyak 150 kasus (LFS dalam HSE, 2014). Menurut Center for Control and Prevention (CDC) dalam The American Academy of Pain Medicine (2011), setidaknya 100 juta orang dewasa Amerika melaporkan keluhan nyeri, dimana penyebabnya meliputi, nyeri jari (7,6%), nyeri pinggul (7,19%), nyeri bahu (9,0%), nyeri lutut (19,5%), nyeri leher (15,17%), nyeri punggung bawah (28,1%). Di Indonesia angka kejadian pasti dari LBP tidak diketahui, namun diperkirakan angka prevalensi LBP bervariasi antara 7,6% sampai 37% ( CDC, 2011). Masalah LBP pada pekerja pada umumnya dimulai pada usia dewasa muda dengan puncak prevalensi pada kelompok usia 60 tahun dengan sedikit perbedaan berdasarkan jenis kelamin (Widiayanti et al, 2009). Menurut Setyohadi (2005), hasil penelitian Cropcord Indonesia tahun 2004 menunjukkan bahwa prevalensi penderita LBP pada pria sebesar 18,2% dan wanita sebanyak 23,6%. LBP berhubungan dengan perubahan postur tulang belakang dan dapat beresiko menimbulkan terjepitnya saraf pada tulang belakang (Ramadan, 2014). Aktivitas-aktivitas yang monoton dan dilakukan berulang-ulang akan membuat atau meningkatkan tekanan (stress) bagi lengan, bahu, kaki dan punggung. Peningkatan tersebut dapat menyebabkan cedera atau LBP yang dapat mempengaruhi otot, sendi, dan tendon di seluruh bagian tubuh (OSHA, 2006). LBP dapat berakibat serius pada aktivitas sosial. Selain menjadi masalah kesehatan bahwa, juga dapat mengurangi 5

6 produktivitas kerja dan akan membuat pelayanan menjadi tidak maksimal sehingga merugikan rumah sakit (Health and Safety Executive, 2014). Salah satu faktor yang menyebabkan LBP adalah postur tubuh, kesalahan postur seperti kepala menunduk ke depan, bahu melengkung ke depan, perut menonjol ke depan dan lordosis lumbal berlebihan dapat menyebabkan spasme otot (ketegangan otot). Hal ini merupakan penyebab terbanyak dari LBP. Aktivitas tubuh yang kurang baik, seperti kesalahan posisi saat mengangkat beban yang berat juga menjadi penyebab LBP. Faktor lain penyebab LBP adalah faktor usia, obesitas, indeks massa tubuh, kehamilan, dan faktor psikologi. Seorang yang berusia lanjut akan mengalami LBP karena penurunan fungsi-fungsi tubuhnya terutama tulang, sehingga tidak lagi elastis seperti di waktu muda. Perawat sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit, memiliki tugas yang sangat bervariasi, antara lain mengangkat dan mendorong pasien. Aktivitas kerja di rumah sakit cukup berat dan mempunyai potensi timbulnya penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit akibat kerja yang menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi di dunia dan mempengaruhi hampir seluruh populasi adalah LBP (Llewellyn, 2006). Salah satu tindakan yang sering membuat perawat cepat merasa nyeri pada punggungnya adalah rawat luka (Widiayanti et al, 2009). Tindakan rawat luka pada pasien yang terbaring di tempat tidur merupakan salah satu tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat, yaitu suatu tindakan membersihkan luka pada pasien dalam posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan kasa, kapas, pinset, betadine dan beberapa alat steril lainnya. Pada saat rawat luka posisi perawat cenderung untuk membungkuk sehingga dapat menimbulkan LBP. Tindakan keperawatan lain seperti mendorong dan mengangkat pasien juga dapat menimbulkan LBP. Tindakan mengangkat pasien seperti memindahkan pasien dari brankar ke bed pasien dimana posisi tubuh perawat akan berada dalam posisi membungkuk dan juga harus memutar tubuh khususnya di sekitar tulang punggung bawah, mengangkat benda berat, dan mentransfer pasien jika kita melakukan tindakan seperti memindahkan, dan mendorong pasien dengan posisi yang salah dan berulang ulang-ulang dapat meningkatkan resiko terjadinya LBP (Pinzon, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yullmi (2013), di RS Muhammadyah Lamongan mengenai LBP didapatkan bahwa umumnya mereka mengeluh nyeri tulang punggung setelah melakukan tindakan mengangkat, mendorong, dan merawat pasien, melakukan sikap dan posisi 6

7 kerja yang beresiko. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015), dimana pada penelitiannya diperoleh hasil terdapat hubungan antara postur kerja dengan dengan risiko keluhan LBP. Posisi atau postur yang tidak tepat atau tidak ergonomis dapat menyebabkan nyeri punggung bawah. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan metode wawancara terhadap 10 perawat di ruang Angsoka RSUP Sanglah didapatkan data sebanyak enam perawat mengeluh nyeri punggung bawah. Alasan peneliti memilih ruangan Angsoka 1,2,3 karena Angsoka 1 adalah ruangan bedah, Angsoka 2 adalah ruangan pasien kanker dan Angsoka 3 adalah ruangan bedah tetapi khusus wanita. Jadi dari ketiga ruangan tersebut tindakan rawat luka paling banyak dilakukan. Tindakan yang paling sering membuat perawat merasakan nyeri adalah saat merawat luka karena posisi tubuh tidak ergonomic dan pada saat tindakan perawat harus membungkuk dalam waktu yang lama yaitu 5 menit. Tindakan mengangkat dan mendorong pasien juga membuat beberapa perawat mengeluh nyeri pada bagian punggungnya terutama jika pasien memiliki berat badan yang besar. Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat nyeri punggung pada perawat. Dalam penelitian ini peneliti mengamati posisi kerja perawat saat melakukan tindakan rutin yang dilakukan dan memiliki resiko nyeri punggung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalah yang diambil oleh peneliti yaitu Adakah hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1, 2, 3 RSUP Sanglah? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan posisi kerja dengan keluhan Low Back Pain pada perawat di ruang Angsoka 1, 2, 3 RSUP Sanglah 7

8 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Mengidentifikasi posisi kerja pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah b. Mengidentifikasi keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah c. Menganalisis hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tenaga kesehatan khususnya perawat dalam melakukan tindakan perawat yang membutuhkan tenaga seperti menarik, mendorong dan menahan. b. Meningkatkan kesadaran perawat mengenai posisi yang benar saat melakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi terjadinya risiko LBP Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah informasi khususnya di bidang keperawatan tentang posisi kerja perawat pada tindakan yang memerlukan tenaga b. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan LBP. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk merencanakan program Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). 8

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri tulang belakang atau yang sering disebut low back pain adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri tulang belakang atau yang sering disebut low back pain adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri tulang belakang atau yang sering disebut low back pain adalah rasa nyeri, ngilu, pegal yang terjadi di daerah punggung bawah. Nyeri ini terasa diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung upaya penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI

HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara maju pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunannya

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara maju pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah termasuk salah satu dari gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang salah. LBP menyebabkan

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL Disusun oleh : HENDRO HARNOTO J110070059 Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas dalam mempengaruhi populasi manusia. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai suatu lingkungan kerja yang terdiri dari berbagai bagian dan sub bagian, dimana antara bagian tersebut memiliki peran dan fungsi masing-masing namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh dan ditujukan kepada peningkatan, pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efisien,

Lebih terperinci

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR Keluhan muskuloskeletal merupakan salah satu permasalahan umum yang dialami penjahit dalam menjalankan pekerjaannya. Keluhan muskuloskeletal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah (2011) setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama diterapkan di berbagai sektor industri, kecuali di sektor

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama diterapkan di berbagai sektor industri, kecuali di sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak akhir abad 18 di tingkat Internasional, program K3 sudah sejak lama diterapkan di berbagai sektor industri, kecuali di sektor kesehatan. Perkembangan K3 di rumah

Lebih terperinci

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TUBUH SAAT BEKERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TUBUH SAAT BEKERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TUBUH SAAT BEKERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT Studi Dilakukan Di Ruang IGD BRSU Tabanan Pada Bulan April 2015 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam melaksanakan pekerjaannya seseorang dapat saja terkena gangguan atau cidera. Disadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan, seharusnya diberikan perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam system kerja dirancang secara ergonomic (Manuaba, 2003). Ergonomi sendiri berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Kesehatan berperan dalam menentukan pembangunan kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang berfokus pada pengabdian kepada kemanusiaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai situasi dan keadaan, yang memberikan intervensi untuk. pada perawat sebesar 45,8% dengan rasa nyeri yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai situasi dan keadaan, yang memberikan intervensi untuk. pada perawat sebesar 45,8% dengan rasa nyeri yang meliputi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri biasanya terjadi bersama dengan proses penyakit dan merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan perawatan kesehatan, pemeriksaan diagnostik dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR Oleh : RAHMAT HENDRA SAPUTRA J 110 070 062 Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan fenomena yang seringkali dikeluhkan dari orang usia lanjut, namun tidak tertutup kemungkinan dialamioleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Akibat Kerja (PAK) menurut OSHA (Occupational Safety & Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal dikarenakan oleh pekerjaan yang disebabkan

Lebih terperinci

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University Correlation Between Working Period and Working Position with the Incidence of Low Back Pain (LBP) in Cleaning Workers of Onion Shell at Unit Dagang Bawang Lanang Iringmulyo Metro City Putri AS, Saftarina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. paling sering terjadi. Menurut Harrianto (2009) NPB banyak diderita oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. paling sering terjadi. Menurut Harrianto (2009) NPB banyak diderita oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan gangguan muskuloskeletal yang paling sering terjadi. Menurut Harrianto (2009) NPB banyak diderita oleh masyarakat umum dan prevalensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Sekitar 70-85% dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Sekitar 70-85% dari seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low Back Pain (LBP), atau dalam bahasa Indonesia disebut nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang dapat menurunkan produktivitas manusia. Low Back Pain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawat memainkan peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas kesehatan adalah perawat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Heni Nurhayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Hampir setiap orang pernah mengalami sakit pinggang, hanya saja keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di ginjal. Low

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai spesifikasi dalam hal sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatan yang dipakai. Menurut American

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit akibat kerja dapat terjadi saat melakukan aktivitas kerja. Dari sekian banyak penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI NI KOMANG SITITI NIRMALA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Brenda Umboh*, J.A.M. Rattu*, Hilman Adam* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri di dunia sudah maju dan segala sesuatunya sudah otomatis, tetapi penggunaan tenaga manusia secara manual masih belum bisa dihindari secara keseluruhan.

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR Iwan Suryadi 1, Siti Rachmawati 2 1,2 Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit. Pelayanan keperawatan tersebut haruslah memenuhi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah penyedia layanan jasa yang harus sadar akan pentingnya kualitas pelayanan terhadap pasien sebagai konsumen. Salah satu yang berperan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini hampir semua aspek pekerjaan baik di sektor bisnis dan perkantoran maupun industri dan manufaktur telah memanfaatkan dukungan teknologi dan perangkat

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI KERJA PADA TINDAKAN MEMANDIKAN PASIEN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PERAWAT SETELAH MEMANDIKAN DI ICU RSUP SANGLAH

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI KERJA PADA TINDAKAN MEMANDIKAN PASIEN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PERAWAT SETELAH MEMANDIKAN DI ICU RSUP SANGLAH SKRIPSI HUBUNGAN POSISI KERJA PADA TINDAKAN MEMANDIKAN PASIEN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PERAWAT SETELAH MEMANDIKAN DI ICU RSUP SANGLAH OLEH: N. SRI WERDI PUTRI NIM. 1002105088 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah punggung bagian bawah dan degeneratif merupakan work related. Penyebab LBP yang paling umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi resiko bahaya dalam bentuk kecelakaan kerja. Besarnya potensi kecelakaan dan penyakit kerja tersebut tergantung dari jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan multidisiplin ilmu yang menerapkan upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja, keselamatan kerja dan melindungi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang terjadi pada punggung bagian bawah yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit maupun aktifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Nyeri punggung bawah merupakan rasa nyeri yang dirasakan pada punggung bawah yang bersumber dari tulang belakang daerah spinal, otot, saraf, atau struktur lain disekitar daerah punggung. Nyeri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap

BAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap BAB V PEMBAHASAN Karakteristik responden meliputi umur, masa kerja, jenis kelamin, merokok dan trauma. Di mana untuk karakteristik jenis kelamin semua responden adalah perempuan, tidak merokok dan tidak

Lebih terperinci

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Pengambilan Gelar Sarjana Fisioterapi

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Pengambilan Gelar Sarjana Fisioterapi HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK TANPA SANDARAN DENGAN TERJADINYA LOW BACK PAIN PADA PEKERJA MEBEL DI PT. MARLENY JEPARA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Pengambilan Gelar Sarjana Fisioterapi

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali Alfian Destha Joanda *1) dan Bambang Suhardi *2) 1,2) Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri tekstil merupakan salah satu sektor andalan industri di Indonesia dalam pertumbuhan perekonomian Nasional. Garmen merupakan bagian yang memberikan sumbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah (NPB) adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah yang bisa merupakan nyeri lokal maupun radikuler, maupun keduanya. Nyeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2002 WHO menempatkan risiko pekerjaan pada urutan kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan dilaporkan berkontribusi pada beberapa

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ANALISIS RISIKO ERGONOMI DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI SALAK DI DESA PANGU SATU KECAMATAN RATAHAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Nofita F. Rolangon*. Diana V. Doda*. Finny Warouw* *Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di tempat kerja.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Responden Umur merupakan salah satu faktor yang juga memiliki kontribusi yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back pain pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, hampir sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di tempat kerja. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kerja tidak lepas dari kebutuhan akan adanya komputer yang membantu atau mempermudah dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya pembangunan kesehatan dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional. Adapun tujuan dari penyelenggaraan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas, dari pencemaran lingkungan, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot skeletal yang disebabkan karena tubuh menerima beban statis, atau bekerja pada postur janggal secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung merupakan keluhan yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung semasa hidupnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ditimbulkan sesuai dengan etiologi yang terjadi (Pinzon, 2016).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ditimbulkan sesuai dengan etiologi yang terjadi (Pinzon, 2016). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nyeri merupakan masalah kesehatan kompleks dan dapat menyerang siapapun. Nyeri dapat terjadi di berbagai tempat ditubuh dan berbagai macam sensasi yang ditimbulkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung SKRIPSI Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung 011 DESAK PUTU MITA PRATIWI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi industri diikuti dengan risiko bahaya kesehatan akibat tidak adanya keseimbangan interaksi antara manusia dengan peralatan, lingkungan dan mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri merupakan suatu rasa atau sensasi yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS

Lebih terperinci

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc MUSCULOSKELETAL DISORDERS dr.fauziah Elytha,MSc Muskuloskeletal disorder gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat kerja merupakan suatu tempat yang dapat menciptakan interaksi antara manusia dengan alat-alat, mesin dan bahan dengan objek pekerjaan yang bertujuan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga manusia dalam proses produksinya, terutama pada kegiatan Manual Material Handling (MMH). Aktivitas

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah (NPB) atau dalam masyarakat dikenal sakit pinggang yang dalam dunia kedokteran berbahasa Inggris digunakan istilah low back pain (LBP)

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG Rizki Ramadan,2014. Pembimbing I : Ignatius Setiawan, drg., MM. Pembimbing II: Pinandjojo Djojosoewarno, Drs., dr.,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di tempat kerja.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi dalam kehamilan (Walsh, 2007). Salah satu ketidaknyamanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi dalam kehamilan (Walsh, 2007). Salah satu ketidaknyamanan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Wanita mengalami berbagai macam ketidaknyamanan selama kehamilan. Kebanyakan dari ketidaknyamanan ini berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) dan GATT (General Agreement On Tariffs And Trade) yang akan berlaku pada tahun 2020 mendatang, kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pusat pertokoan (mall) di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan pendapatan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebiasaan duduk dapat menimbulkan nyeri pinggang apabila duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan otot punggung akan menjadi tegang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu hak dasar bagi pekerja yang merupakan komponen dari hak asasi manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Lokasi Penelitian RSUD Dr Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit negeri kelas A yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap iritasi. Bahkan 10% dari semua orang akan mengalami nyeri leher dalam 1 bulan. Potensi pembangkit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2011). Nyeri ini dapat menjalar ke tungkai bawah posterior lateral dan ke lutut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2011). Nyeri ini dapat menjalar ke tungkai bawah posterior lateral dan ke lutut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Nyeri punggung bawah adalah nyeri, ketegangan otot atau kekakuan yang dirasakan diatara tulang rusuk terakhir dan lipatan bokong bawah (Chou, 2011). Nyeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang- undang Nomor 13 tahun 2003 pasal 86, ayat I a, menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini semua proses pekerjaan tidak terlepas dari posisi duduk, mulai dari orang kecil seperti murid sekolah sampai orang dewasa dengan pekerjaan yang memerlukan

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Disusun Oleh : ARIEK KURNIA PUSPITA DEWI J

Disusun Oleh : ARIEK KURNIA PUSPITA DEWI J HUBUNGAN TINGKAT RISIKO POSTUR KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT RISIKO KELUHAN LOW BACK PAIN PADA PERAWAT BANGSAL KELAS III DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Skripsi Ini Disusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade Area (AFTA) semakin pesat. Hal ini membuat persaingan antara industri besar, industri menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada pengembangan dan pendayagunaan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia usaha laundry atau dari dulu dikenal dengan istilah binatu beberapa tahun terakhir usaha ini sangatlah berkembang pesat. Laundry dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aktivitas manusia yang beragam tanpa disadari dapat menimbulkan berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya perhatian terhadap masalah keamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri pinggang dilaporkan terjadi setidaknya 1 kali dalam 85% populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia 30-50 tahun.setiap tahun prevalensi nyeri pinggang

Lebih terperinci

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA Christia E. Malonda 1), Paul A.T Kawatu 1), Diana Vanda Doda 1) 1) Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktek sehari-hari, dan diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low back pain (LBP) atau nyeri punggung belakang adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada regio punggung bagian bawah yang merupakan akibat dari berbagai sebab (kelainan

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI. Oleh : NURANNISA

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI. Oleh : NURANNISA PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI Oleh : NURANNISA 120100002 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 PENGARUH POSISI DUDUK

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ADI OKANANTO J Disusun oleh :

NASKAH PUBLIKASI ADI OKANANTO J Disusun oleh : PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN (STRETCHING) TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PINGGANG DAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA PEKERJA BAGIAN MENJAHIT CV.VANILLA PRODUCTION SUSUKAN SEMARANG NASKAH

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012 * Erris 1, Erna 2 1 Poltekkes Jambi Jurkesling 2 STIKes PRIMA Prodi IKM *

Lebih terperinci