PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017"

Transkripsi

1 PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Triyo Adi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran [3]: 103) PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Almamaterku Universitas Muhammadiyah Purworejo, yang sudah membantu dan memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan. 2. SMA Negeri 1 Pejagoan yang telah memberikan izin mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini. v

6 PRAKATA Alhamduliilahirobbil alamin, puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, skripsi dengan judul Pengaruh media lagu terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa Kelas X SMA dapat penulis selesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiya Purworejo. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan. Namun, atas bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat mengatasi kesulitan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak di bawah ini. 1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi izin kepada penulis untuk belajar di Universitas Muhammadiyah Purworejo dari awal sampai akhir studi. 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah merekomendasikan usulan penelitian ini. 3. Drs. Bagiya, M.Hum. selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Dr. H. Khabib Sholeh, M. Pd. selaku dosen pembimbing I dan Suci Rizkiana, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing, memotivasi, dan mengarahkan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. vi

7 vii

8 ABSTRAK Adi, Triyo Pengaruh Media Lagu Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruhmedia lagu terhadap aktivitas belajar siswa dalam menulis puisi, (2) pengaruh penerapan media lagu terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan, (3) perbandingan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan yang diajar dengan media lagu dengan siswa yang tidak diajar menggunakan media lagu. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA1 dan X IPS 2 SMA Negeri 1 Pejagoan Kabupaten Kebumen yang berjumlah 64 peserta didik, dengan kelas X MIPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X IPS 2 sebagai kelompok kontrol. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan tes.kuesioner, berupa skala sikap digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar.tes berupa soal esai berjumlah 1 butir. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar menulis puisi. KKM mata pelajaran bahasa indonesia di SMA Negeri 1 Pejagoan yaitu 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kuesioner aktivitas siswa meningkat setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan media lagu. Siswa lebih aktif dalam belajar yang ditunjukkan dengan aktivitas visual meningkat yaitu 72.32% menjadi 87.95% dengan selisih sebesar 15,63%, oral meningkat dari 74.11% menjadi dengan selisih sebesar 13,61%, mendengar meningkat dari 79.46% menjadi 90.18% dengan selisih sebesar 10,72%, menulis meningkat dari 75.89% menjadi dengan selisih sebesar 17,86%, mental meningkat dari 74.11% menjadi 88.99% dengan selisih sebesar 14,88%, dan emosional meningkat yaitu dari menjadi dengan selisih sebesar 10,27%. Selain itu, hasil uji hipotesis dengan uji t dua pihak pada signifikansi = 0,05 diperoleh nilai t hitung = , nilai t tabel = 1,70dan Sig. (0,000) < (0,05). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh media lagu pada kelas eksperimen. Kemudian, perhitungan uji statistik menggunakan Independet Samples Test diperoleh t hitung = dan t tabel = 1,70. Nilai t hitung jauh pada penerimaan t tabel, yakni t hitung (2.082) > t tabel (1.70) atau t hitung (-2.082) < -t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa kemampuan menulis puisi yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang diajar menggunakan media berbasis cetakan.. Kata kunci: Media lagu, aktivitas belajar siswa, dan kemampuan menulis puisi. viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN... ii PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... vi MOTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 7 C. Batasan Masalah... 7 D. Rumusan Masalah... 7 E. Tujuan Penelitian... 8 F. Manfaat Penelitian... 8 G. Penegasan Istilah BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka B. Kajian Teoretis Hakikat Menulis a. Pengertian Menulis b. Tujuan Menulis c. Manfaat Menulis Hakikat Puisi a. Pengertian Puisi b. Unsur PembangunPuisi ) Struktur FisikPuisi ) Struktur Batin Puisi ) Pembelajaran Menulis puisi Hakikat Media Lagu a. Pengertian Media Lagu b. Kelebihan dan Kekurangan Media Lagu c. Langkah-langkah Menulis Puisi dengan Media Lagu C. Hipotesis Penelitian ix

10 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Subjek Penelitian C. Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel Terikat D. Tekmik Pengumpulan Data Teknik Tes Teknik Nontes E. Instrumen Penelitian Instrumen Tes Instrumen Notes F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Instrumen Uji Reliabilitas Instrumen G. Teknik Analisi Data H. Uji Prasyarat Analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis BAB IVPENYAJIAN DATADAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Aktivitas Belajar Siswa Penilaian Kemampuan Menulis Puisi a. Nilai Prates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ) Nilai Prates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen ) Nilai Prates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Kontrol b. Nilai Pascates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ) Nilai Pascates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen ) Nilai Pascates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Kontrol c. Uji Prasyarat Analisis Data ) Uji Normalitas ) Uji Homogenitas a) Uji Homogenitas Nilai Pates b) Uji Homogenitas Nilai Pascates Perbandingan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa yang Diajar dengan menggunakan Media Lagu dengan Kemampuan Menulis Puisi yang diajar dengan Media Berbsis Cetakan x

11 a. Pengujian Hipotesis ) Uji Hipotesis ) Uji Hipotesis ) Uji Hipotesis B. Pembahasan Hasil Penelitian Media Lagu Berpengaruh terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelompok Eksperimen Media Lagu Berpengaruh terhadap Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar Menggunakan Media Lagu Lebih Tinggi daripada Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang tidak Diajar Menggunakan Media Lagu BAB V PENUTUP A. Simpulan B. saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Kategori Nilai Siswa Tabel 2 Pedoman Penilaian Puisi Tabel 3 Pedoman Observasi Tabel 4 Lembar Kuesioner Siswa Tabel 5 Hasil Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Tabel 6 Nilai Prates Kelompok Eksperimen Tabel 7 Frekuensi Hasil Prates Kelompok Eksperimen Tabel 8 Hasil Prates Kelompok Eksperimen Tabel 9 Nilai Prates Kelompok Kontrol Tabel 10 Frekuensi Hasil Prates Kelompok Kontrol Tabel 11 Hasil Prates Kelompok Kontrol Tabel 12 Nilai Pascates Kelompok Eksperimen Tabel 13 Frekuensi Pascates Kelompok Eksperimen Tabel 14 Hasil Pascates Kelompok Eksperimen Tabel 15 Nilai Pascates Kelompok Kontrol Tabel 16 Frekuensi Pascates Kelompok Kontrol Tabel 17 Hasil Pascates Kelompok Kontrol Tabel 18 Uji Normalitas Nilai Menulis Puisi Tabel 19 Homogenitas Nilai Prates Tabel 20 Homogenitas Nilai Pascates Tabel 21 Perbandingan Hasil Pascates Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol Tabel 22 Hasil Uji Hipotesis Tabel 23 Hasil Uji Hipotesis Tabel 24 Selisih Nilai Rata-rata Prates dan Pascates Kemampuan Menulis Siswa Kelompok Eksperimen Tabel 25 Selisih Nilai Rata-rata Pascates Kemampuan Menulis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol xii

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Desain Penelitian Gambar 2 Desain Perlakuan Gambar 3 Histogram Frekuensi Kelompok Eksperimen Gambar 4 Histogram Hasil Prates Kelompok Kontrol Gambar 5 Histogram Hasil Pascates Kelompok Eksperimen Gambar 6 Histogram Hasil Pascates Kelompok Kontrol Gambar 7 Kurva Hasil Uji Hipotesis Kedua Gambar 8 Kurva Hasil Uji Hipotesis Ketiga xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi Permohonan Izin Penelitian Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Kartu Bimbingan Silabus RPP Kelompok Eksperimen RPP Kelompok Kontrol Jadwal Penelitian Lembar Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Lagu Lampiran 10 Lembar Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Berbasis Cetakan Lampiran 11 Lembar Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Lagu Siswa Lampiran 12 Lembar Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Berbasis Cetakan Siswa Lampiran 13 Hasil Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Lagu Lampiran 14 Hasil Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Berbasis Cetakan Lampiran 15 Daftar Hadir Siswa Lampiran 16 Hasil Nilai Prates kelompok Eksperimen Lampiran 17 Hasil Nilai Prates kelompok Kontrol Lampiran 18 Hasil Nilai Pascates kelompok Eksperimen Lampiran 19 Hasil Nilai Pascates kelompok Kontrol Lampiran 20 Perhitungan Validitas Soal Menulis Lampiran 21 Perhitungan Reliabilitas Soal Menulis Lampiran 22 Perhitungan Validitas Kuesioner Aktivitas Lampiran 23 Perhitungan Reliabilitas Kuesioner Aktivitas Lampiran 24 Pengujian Hipotesis 2 Lampiran 25 Pengujian Hipotesis 3 Lampiran 26 Lembar Teks Menulis Siswa Pascates Kelompok Eksperimen Lampiran 27 Lembar Teks Menulis Siswa Pascates Kelompok Kontrol Lampiran 28 Dokumentasi xiv

15 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, penegasan istilah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hal itu dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang satu dengan orang yang lain berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa juga digunakan sebagai alat untuk berpikir. Seperti yang kita ketahui, ilmu tentang cara berpikir adalah logika. Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep beserta simpulan. Segala kegiatan yang menyangkut angan-angan atau berkhayal hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses berpikir dengan menggunakan bahasa sebagai alatnya. Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa juga dikatakan sebagai satuan ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai lambang bunyi yang bersifat arbiter dan memiliki satuan arti yang lengkap. Dengan bahasa itulah manusia dapat saling berinteraksi satu sama lainnya. Interaksi itu sendiri adalah komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara lisan dan tulisan. Komunikasi yang dilakukan secara lisan berarti seseorang itu dapat langsung menyampaikan pesan kepada lawan bicaranya sehingga pesan langsung 1

16 2 sampai kepada yang dituju, sedangkan secara tulisan lebih cenderung terstruktur dan teratur, karena pesan yang akan disamapaikan kepada penerima pesanndapat dipertanggungjawabkan kpada masyarakat luas. Dalam pembelajaran bahasa memuat empat keterampilan berbahasa yaitu, keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan bahasa tersebut adalah satu kesatuan dan harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap satu keterampilan berbahasa erat sekali hubungannya dengan keterampian berbahasa yang lainnya, misalnya seseorang belajar menyimak kemudia berbicara, setelah itu membaca, dan dilanjutkan dengan menulis. Secara umum, keterampilan-keterampilan berbahasa di atas dibagi menjadi dua macam, yakni keterampilan produktif dan keterampilan reseptif. Menulis dan berbicara merupakan keterampilan produktif, sedangkan membaca dan mendengar adalah keterampilan. Salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai fungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi adalah menulis. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang melambangkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut (Tarigan, 2008: 22). Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan sesuatu yang tidak terucapkan, dapat dibaca berulang-ulang, daya serap tinggi, dan tahan lama. Tidak dipungkiri bahwa seseorang dapat mempunyai keahlian menulis karena banyak membaca dan menyimak. Melalui membaca seseorang lebih

17 3 mudah memperoleh ide dan informasi, menemukan, memecahkan masalah, juga dapat mempelajari bagaimana pengarang lain menyajikan tulisannya. Kualitas pengalaman membaca ini akan sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam menulis. Sewaktu menulis, seseorang membutuhkan ide atau informasi untuk tulisannya. Hal itu dapat diperolehnya dari berbagai sumber tidak tercetak misalnya radio, televisi, ceramah, pidato, dan lain sebagainya. Sumber tidak tercetak tersebut dapat dapat diperoleh melalui menyimak. Pembelajaran keterampilan menulis memliliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah menulis puisi. Menulis puisi merupakan suatu keterampilan menulis sastra yang kegiatannya memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya. Tingkahlaku termasuk dalam keterampilan menulis puisi, antara lain memilih ide, keterampilan menggunakan bahasa menurut kaidah yang benar, dan keterampilan memilih dan menggunakan kosakata, ungkapan, dan gaya bahasa yang tepat dan menarik. Menulis puisi merupakan salah satu proses pengungkapan isi jiwa yang berlangsung pada diri siswa sehingga membutuhkan proses belajar dan pembentukan yang terus-menerus. Dalam hubungan ini, pengajaran menulis membina siswa agar mereka memiliki keterampilan menulis yang baik. Keberhasilan pengajaran menulis ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa sendiri, seperti minat, perhatian, dan kematangan jiwa, dan faktor dari luar siswa, seperti lingkungan sekitarnya, metode dan media

18 4 yang digunakan oleh pendidik. Kedua faktor tersebut perlu dibina dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya agar dapat memanfaatkan dengan tepat untuk mengembangkan atau meningkatkan mutu keterampilan menulis puisi bagi siswa. Pembinaan dan pengembangan keterampilan menulis puisi memerlukan guru yang kreatif dalam menggunakan media. Media pembelajaran merupakan semua bentuk perantara yang dipakai untuk mengintegrasikan tujuan dan isi pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Dalam menentukan media pembelajaran, hal yang perlu diperhatiakn tidak hanya mengenai penggunaan alat sebagai perantara, tetapi juga kesesuaian jenis media tersebut dengan kondisi perkembangan siswa. Maka, seharusnya pemebelajaran menulis puisi dimulai dengan cara dan media yang dapat menarik perhatian siswa. Seorang guru harus cermat dalam memilih apa yang harus diajarkan dan bagaimana cara menyampaikan materi pada jenjang usia tertentu siswa, karena berbeda usia akan berbeda pula kebutuhan, kompetensi dan kemampuan kognitifnya. Salah satu syarat efektif penggunaan media pembelajaran pada siswa kelas X SMA yang termasuk ke dalam kategori usia remaja, yaitu dengan menggunakan media yang mengandung unsur seni dan musik. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran

19 5 harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benarbenar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya. Saat ini masih banyak dijumpai proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Peserta didik kurang diberi kesempatan mengembangkan potensi dirinya, mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya, menerapkan pengetahuannya, memecahkan masalah, dan menyampaikan ide-idenya. Dengan model pembelajaran yang hanya mentransfer pengetahuan dari pendidik dalam hal ini guru kepada peserta didik, maka pembelajaran akan membosankan, peserta didik kurang termotivasi dalam belajar. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, peserta didik tidak termotivasi dalam belajar, maka mau tidak mau hasil belajar akan menurun. Apabila hasil belajar menurun sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Untuk mengatasi hal itu, perlu diupayakan alternatif pembelajaran yang bisa mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Salah satu alternatif pembelajaran yang dipandang sangat efektif dalam mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik adalah pembelajaran dengan menggunakan media lagu. Terkait permasalahan tersebut, dibahas tentang keterampilan menulis puisi menggunakan media lagu. Menulis puisi tentu sangat membutuhkan

20 6 ide-ide pokok untuk menulis sebuah puisi. Dengan adanya media lagu diharapkan dapat membantu siswa untuk menemukan ide-ide pokok dalam menulis sebuah puisi. Selain itu, dengan adanya media lagu dapat membangkitkan minat siswa dalam menulis puisi. Dengan demikian, pengembangan keterampilan menulis puisi akan melatih kecerdasan dan daya pikir siswa. Salah satu cara yang tepat untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengenal dan memahami puisi, yaitu dengan memanfaatkan media lagu. Melalui lagu diharapkan siswa dapat stimulus positif untuk lebih komunikatif, kreatif dan secara tidak langsung dapat menghafal lirik puisi. Namun, lagu yang disajikan pun harus mempunyai kriteria yang sesuai untuk tujuan pembelajaran, yang terpenting, yaitu mempengaruhi minat siswa dan meningkatkan kemampuan serta hasil belajar siswa dalam menciptakan puisi. Dengan media lagu diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam menulis sebuah puisi. Atas dasar pemikiran seperti tersebut diatas, penulis mengemukakan judul Pengaruh Media Lagu terhadap Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA (Eksperimen Pembelajaran Memulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA).

21 7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diuraikan identifikasi masalah yang terjadi, yaitu rendahnya kemampuan menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan, kurangnya variasi metode pembelajaran menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan, dan kegiatan pembelajaran menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan masih menggunakan media berbasis cetakan dan belum diterapkannya pendekatan pembelajaran informatif khususnya media lagu. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada pengaruh penerapan media lagu terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. apakah media lagu mempengaruhi aktivitas belajar siswa dalam menulis puisi?

22 8 2. apakah ada pengaruh media lagu terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan? 3. apakah kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan yang diajar dengan media lagu lebih baik daripada kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan yang tidak diajar dengan media lagu? E. Tujuan Penelitin Berdasarkan tujuan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui. 1. pengaruh media lagu terhadap aktivitas belajar siswa dalam menulis puisi, 2. pengaruh penerapan media lagu terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan, dan 3. perbandingan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan yang diajar dengan media lagu dengan siswa yang tidak diajar menggunakan media lagu. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat diambil dari dua segi yaitu, manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat dari masing-masing komponen antara lain sebagai berikut. Manfaat dari masing-masing komponen tersebut adalah sebagi berikut.

23 9 a. Manfaat teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat digunakan dalam rangka penambahan pengetahuan dan wawasan mengenai peningkatan penulisan puisi, khususnya menggunakan media lagu. Penelitian ini juga dapat menambah khazanah penelitian pengajaran bahasa. b. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa Kegunaan penelitian ini bagi siswa antara lain memberikan motivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran menulis; membantu siswa dalam menemukan ide tulisan; memberi variasi belajar siswa. Dengan variasi belajar yang ada, siswa lebih banyak termotivasi sehingga dapat meningkatkan keterampilannya dalam pembelajaran menulis. 2. Bagi guru penelitian ini juga berguna bagi guru, yaitu membantu guru untuk mengembangkan kreativitasnya dalam mengajar, mengatasi kesulitan pembelajaran menulis puisi oleh guru dan memberi solusi baru dalam hal menerapkan pembelajaran menulis. 3. Bagi sekolah Bagi sekolah, kegunaan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dan memberikan sumbangan ide mengenai pnerapan dalam pembelajaran yang digunakan.

24 10 4. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain, untuk memperoleh pengalaman dalam melaksanakan penelitian selanjutnya atau penelitian serupa di masa yang akan datang, dan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi menggunakan media lagu pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. G. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami isi proposal ini penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan judul. Adapun istilah-istilah yang penulis maksud adalah sebagi berikut. 1. Media Lagu adalah suatu yang melibatkan pengisian/pemuatan bank-bank memori-memori atau ingatan-ingatan yang diinginkan dan yang memberi kemudahan (Tarigan dalam Trimantara, 2005: 33). 2. Kemampuan menulis adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri dengan melakukan kegiatan yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. (Sumarno, 2009: 5) 3. Puisi merupakan hasil cipta kreasi manusia yang memiliki nilai kepuitisan, berasal dari pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair (Sukirno, 2013: 304). Berdasarkan penjelasan istilah-istilah tersebut penelitian ini adalah penelitian yang membahas pengaruh suatu model pembelajarn yang menggunakan lagu dalam menulis puisi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pejagoan.

25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS dan hipotesis. Bab ini terbagi menjadi tiga subbab, yaitu tinjauan pustaka, kajian teoretis, A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah kajian secara kritis terhadap kajian terdahulu. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan terhadap tinjauan terdahulu yang dilakukan oleh peneliti lain. Peneliti mengambil beberapa penelitian yang dilakukan oleh Astriani (2014), dan Supeni (2015). Penelitian yang berjudul Keefektifan Penggunaan Teknik Asosiogra dalam Pembelajaran Menulis Puisi yang dilakukan oleh Anis Ela Astriani. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan antara kelas yang diajar menulis puisi menggunakan teknik asosiogram dengan yang tidak. Hasil uji-t skor pretest dan posttest kelas eksperimen menghasilkan thitung sebesar 18,429 dengan df 33. Nilai t hitung dalam penghitungan tersebut lebih besar dari nilai ttabel pada signifikansi 5% (18,429 > 2,042). Gain skor kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu 3,79. Hasil tersebut menunjukkan bahwa teknik asosiogram terbukti efektif dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Persamaan penelitian Astriani (2014) dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pembelajaran menulis puisi. Perbedaannya pada media 11

26 12 yang digunakan, media yang digunakan Astriani (2014) yakni menggunakan teknik asosiogra, sedangkan penelitian ini menggunakan media lagu. Selain itu, objek penelitian, objek penelitian Astriani (2014) yakni siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta, sedangkan penelitian ini siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Penelitian yang berjudul Pengaruh Metode Reciprocal Teaching terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang dilakukan oleh Supeni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara nilai rata-rata siswa. Pada siswa kelas kontrol tanpa menggunakan metode reciprocal teaching memperoleh nilai rata-rata 57,11 masih jauh dari standar KKM yang sudah ditentukan. Pada siswa kelas eksperimen dengan menggunakan metode reciprocal teaching memperoleh nilai rata-rata 92,76 berarti sudah memenuhi standar KKM. Diketahui bahwa pada nilai = dengan Sig (2-tailed) = dan nilai = maka, = = 2,005 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Persamaan penelitian yang dilakukan Supeni (2015) dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kemampuan siswa dalam menulis puisi. Perbedaanya dengan penelitian ini adalah tentang media ataupun metode yang digunakan dalam pembelajaran, penelitian Supeni (2015) yakni menggunakan metode reciprocal teaching, sedangkan peneliti menggunakan media lagu. Selain itu, objek penelitian, objek penelitian Supeni (2015) yakni siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Batan.

27 13 Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian mengenai keterampilan menulis puisi pada siswa yang pernah dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan menulis puisi. Pada umumnya keterampilan menulis puisi pada siswa masih kurang dan belum memuaskan. Dilihat dari hal tersebut peneliti masih perlu mencari metode yang tepat dan efektif untuk pembelajran menulis puisi paa siswa. Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti akan melakukan penelitian Pengaruh Media Lagu terhadap Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. B. Kajian Teoretis Kajian teoretis merupakan penjabaran kerangka teoretis yang memuat beberapa kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan sebagai acuan pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Pada bagian ini, beberapa tinjauan yang berkaitan dengan judul penelitian akan dibahas. Tinjauan-tinjauan tersebut adalah hakikat menulis, puisi, dan media lagu. 1. Hakikat Menulis Menulis merupakan salah satu dari empat komponen keterampilan berbahasa. Pada bagian ini dibahas tentang pengertian menulis, tujuan menulis, dan manfaat menulis. a. Pengertian Menulis Dalam dunia pendidikan menulis merupakan hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembelajaran yang mengarahkan

28 14 siswa untuk menulis. Menulis merupakan salah satu media untuk menyampaikan informasi atau gagasan lain. Keterampilan menulis harus anyak dilakukan melalui latiham dan praktik secara teratur. Menurut Tarigan (2008: 3-4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafalogi, struktur bahasa, dan kosa kata. selain itu, keterampilan menulis tidak akan didapat secara otomatis, melainkan harus melalui latihan yang cukup dan teratur. Menulis merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang di masyarakat, khususnya pelajar dalam kegiatan pembelajaran. Guru sering melatih siswa melalui kegiatan menulis yang dilakukan secara rutin dan cukup agar kemampuan menulis siswa semakin meningkat. Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secaratertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca (Dalman, 2015: 3). Senada dengan pendapat dalman, Suparno dan Yunus (2008: 1.3 dalam Dalman 2015) menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Jadi, menulis bisa digunakan sebagai sarana untuk

29 15 berkomunilasi dalam bentuk tulisan yang dapat dipahamai oleh seorang pembaca. Menurut Sukirno (2016: 7) menulis kreatif adalah aktivitas menuangkan gagasan secara tertulis atau melahirkan daya cipta berdasarkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau karangan dalam teks nonsastra dan karya sastra. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaannya secara tidak langsung dalam bentuk tulisan dengan jelas. Oleh karena itu, tulisan tulisan yang dihasilkan oleh seseorang dapat menggambarkan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan penulis. Dengan menulis, seseorang yang biasanya susah untuk mengungkapkan gagasannya lewat lisan dapat digunakan sebagai salah satu sarana yang tepat untuk menyalurkan bakat atau karyanya yang berupa tulisan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa dengan menggunakan ide atau gagasan dan perasaan kedalam bentuk tulisan sebagai alat komunikasi tidak langsung dengan memperhatikan berbagai kaidah penggunaan bahasa tulis tersebut. Oleh karena itu, keterampilan menulis sangat penting bagi kalangan peserta didik. b. Tujuan Menulis Setiap kegiatan tidak lepas dari maksud dan tujuan yang ingin dicapai, keterampilan menulis ini merupakan keterampilan berbahsa.

30 16 Menurut Hugo Harting (dalam Tarigan, 2008: 25-26) menyatakan bahwa ada tujuan-tujuan menulis yaitu sebagai berikut: (a) tujuan penugasan yaitu penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku, sekretaris yang ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat); (b) tujuan altruistik bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, inginnmenolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu; (c) tujuan persuasif yaitu bertujuan untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan; (d) tujuan informasional atau tujuan penerangan yaitu bertujuan untuk memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca; (e) tujuan pernyataan diri yaitu bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca; (f) tujuan kreatif yaitu bertujuan untuk mencapai nilai-nilai kesenian; (g) tujuan pemecahan masalah yaitu bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. setiap kegiatan yang kita lakukan mempunyai suatu tujuan tertentu yang ingin diperoleh atau disampaikan kepada orang lain, begitu juga dengan kegiatan menulis. Pada dasarnya apa yang ditunagkan dalam tulisan mempunyai maksud yang ingin dicapai oleh seorang penulis. Ditinjau dari sudut kepentingan pengarang, menulis memiliki beberapa tujuan, yakni: a) tujuan penegasan yaitu menulis untuk

31 17 memenuhi tugas yang diberikan oleh guru atau sebuah lembaga; b) tujuanj estetis yaitu menulis dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah puisi, cerpen, maupun novel; c) tujuan penerangan yaitu tujuan penulis membuat tulisan untuk memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan pembaca; d) tujuan pernyataan diri yaitu menulis dengan tujuan untuk menegaskan tentang apa yang diperbuat; e) tujuan kreatif, yaitu tujuan menulis yang berhubungan dengan proses kreatif, terutama dalam menulis karya sastra, baik itu berbentuk puisi maupun prosa; f) tujuan konsumtif yaitu sebuah tulisan diselesaikan untuk dijual dan dikonsumsi oleh pembaca (Dalman, 2015: 13-14). Dengan demikian, seorang penulis harus sadar mengenai apa yang ditulisnya, dan untuk siapa tulisan tersebut dibuat sebelum dia memulai menulis. Dengan adanya kejelasan serta tujuan yang jelas terhadap tulisannya, penulis akan dapat menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan dapat dinikmati orang lain. Berdasarkan pendapat ide di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah untuk meningkatkan pengetahuan, meyakinkan pembaca, menyenangkan, menghibur, memberikan informasi, memecahkan suatu masalah, dan untuk mengutarakan pikiran dan mengekspresikan perasaan menjadi sebuah tulisan yang dapat dinikmati dan dipahami oleh pembaca.

32 18 c. Manfaat Menulis Keterampilan menulis kreatif sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Antara lain meningkatkan keterampilan mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang tepat, meningkatkan kebiasaan pemakaian diksi atau pilihan kata yang tepat, meningkatkan ketajaman keruntutan pikir, menghidupkan imaji atau citraanyang tepat. Selain itu, juga bermanfaat sebagai pemberi informasi, hiburan, untuk dokumentasi, laporan, pengungkapan tokoh dan penokohan, pengungkapan keruntutan pikir, penceritaan latar (tempat, waktu, situasi, dan budaya), penyaluran hobi, dan masih banyak lagi mandaat lainnya (Sukirno, 2016: 5-6). Jadi, menulis dapat memberikan manfaat bagi penulis agar semakin meningkatkan kemampuan menulisnya dari sisi kebahasaan dan juga dapat menghibur ataupun memberikan informasi bagi pembaca. Menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, diantaranya yaitu (1) Peningkatan kecerdasan, (2) pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, (3) penumbuhan keberanian, dan (4) pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi (Dalman, 2015: 6). Oleh karena itu menulis dapat membantu seseorang menjadi lebih kreatif dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Manfaat menulis juga akan memberikan dampak positif terhadap sisiwa karena menulis akan melatih siswa untuk mengembangkan pola pikir dan mengembangkan bakat yang mereka miliki.

33 19 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimplkan bahwa manfaat menulis adalah sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman diri, pengungkapan pikiran, memperluas pengetahuan, dan meningkatkan daya tanggap seseorang sehingga dapat memecahkan masalah. 2. Hakikat Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang paling tua menurut sejarahnya. Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan gagasan yang disusun sedemikian rupa menjadi puisi. Pada bagian ini dibahas tentang pengertian puisi, dan unsur-unsur pembangun puisi. a. Pengertian Puisi Sukirno (2013: 304) menjelaskan bahwa puisi merupakan hasil cipta kreasi manusia yang memiliki nilai kepuitisan, berasal dari pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair. Penyair dapat menulis menulis dan mengkombinasikan sarana-sarana kepuitisan yang disukainya dengan memilih diksi atau pilihan kata secara tepat, pilihan kata dapat memberikan makna sintesitas. Sara yang dipilih tersebut dapat mengekspresikan pengalam jiwa penyair. Puisi sebagai karya sastra, maka fungsi estetiknya dominan dan didalamnya terdapat unsur-unsur estetiknya. Pradopo (2010: 7) menyatakan bahwa puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu

34 20 yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan dapat memberi kesan. Waluyo (2010: 25) menjelaskan puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk kata-kata yang indah dan memiliki arti. selain itu puisi adalah wujud dari ekspresi jiwa yang dituangkan dalam bentuk tulisan hasil dari pengimajinasian pikiran dan perasaan. Puisi itu juga merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan. b. Unsur-unsur Pembangun Puisi Pada bagian ini, penulis menyajikan struktur puisi dan struktur batin puisi 1. Struktur Fisik Puisi Waluyo (2010: 27) menjelaskan struktur fisik puisi adalah sebuah unsur yang terdapat di luar puisi. Unsur fisik puisi meliputi pilihan kata (diksi), pengimajinasian, bahasa figuratif (majas), verifikasi (ritma atau rima), dan tipografi. a. Pilihan Kata/Diksi Pilihan kata dalam sejak disebut diksi. Seorang penyair hendaknya mencurahkan perasaan dan pikirannya dengan setepattepatnya seperti yang dialaminya. Selain itu penyair

35 21 mengekspresikan dengan ekspresi yang dapat menjelmakan pengalaman tersebut, oleh karena itu harus memilih kata-kata yang tepat (Pradopo, 2010: 54) Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang oleh Hornby diartikan sebagai choise and use of world (Jabrohim, 2009: 35). Diksi atau pilihan kata mempunyai peranan penting dan utama untuk mencapai keefektifan dalam penulisan karya sastra. Untuk mencapai diksi yang baik, seorang penulis harus memahami secara lebih baik masalah kata dan maknanya harus tau memperluas dan mengaktifkan kosa kata, harus memilih kata yang tepat, kata yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan harus mengenali dengan baik macam corak gaya bahasa sesuai dengan tujuan penulisan (Jabrohim, 2009: 35) Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa diksi merupakan kata pilihan penyair yang mempertimbangkan bentuk dari aspek dan efek penggunaannya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan kata (diksi) dalam menulis puisi diantaranya adalah makna kias, lambnag, persamaan bunyi, atau rima. b. Citraan atau Pengimajian Pengimajian (citraan) dalam puisi, untuk memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana yang khusus, memberikan gambaran agar lebih hidup, dan menciotakan imajinasi

36 22 baru dalam pikiran dan pengindraan. Gambaran angan-angan dalam sajak disebut citraan (Pradopo, 2010: 79) Waluyo (2010: 91) menyatakan bahwa pengimajian merupakan susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris puisi itu seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda yang nampak (imaji visula), atau sesuatu yang dapat dirasakan, diraba atau disentuh (imaji taktil). Ungkapan perasaan penyair dijelmakan kedalam gambaran konkret mirip musik atau gambaran atau cita rasa tertentu. Jika penyair menginginkan imaji pendengaran (auditif), maka jika pembaca menghayati puisi itu, seolah-olah mendengarkan sesuatu, jika penulis ingin melukiskan imaji penglihatan (visual), maka puisi itu seolah-olah melukiskan sesuatu yang bergerak-gerak, jika imaji taktil yang ingin digambarkan, maka pembaca seolah-olah merasakan suatu perasan. Dari pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa pengimajian atau citraan adalah kata-kata yang dapat memperjelas atau memperkongkrit apa yang dinyatakan penyair. Selain itu, dengan pengimajian pembaca dapat merasakan langsung apa yang dirasakan oleh penyair pada waktu penyair menulis puisi. c. Bahasa Figuratif Pradopo (2010: 61-62) menyatakan bahwa untuk memperoleh kepuitisan puisi dengan bahasa kiasan akan

37 23 menyebabkan sajak menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan angan. Bahasa kiasan ini meniaskan sesuatu dengan hal lain menimbulkan makna kias dan perlambangan yang mneimbulkan makna lambang. Pengiasan disebut juga simile atau persamaan, karena membandingkan atau menyamakan sesuatu hal dengan hal lain. Untuk memahami bahasa figuratif ini, pembaca harus menafsirkan kiasan dan lambang yang dibuat penyair baik lambang konfensional maupun yang nonkonfensional. Waluyo (2010: 96-97) menyatakan bahwa bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya kias atau makna lambang. Bahasa figuratif terdisi atas pengiasan yang menimbulkan makna lambang. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukanakan bahwa pada umumnya bahasa figuratif dipakai untuk menghidupkan lukisan, untuk lebih mengkonkretkan dan lebih mengekspresikan perasaan yang diungkapkan. Dengan demikian, penggunaan bahasa figuratif menyebabkan konsep-konsep abstrak terasa dekat dengan pembaca karena dalam bahasa figuratif oleh penyair diciptakan kekonkretan, kedekatan, keakraban, dan kesegaran. Di samping itu,

38 24 adanya bahasa figuratif memudahkan dalam menikamti sesuatu yang disampaikan oleh penyair. d. Verifikasi (Rima dan Ritma) Jabrohim (2009: 53) mengemukakan bahwa rima adalah pengulanagn bunyi dalam baris puisi atau larik dalam puisi, pada akhir puisi bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi. Rima meliputi anomotape (tiruan bunyi) bentuk intern pola bunyi, intonasi, repetisi bunyi atau kata dan persamaan bunyi. Waluyo (2010: 105) mengemukakan rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi dengan tujuan agar puisi menjadi merdu jika dibaca. Pemilihan bunyi-bunyi akan mendukung perasaan dalam suasana puisi. Selanjutnya, Waluyo (2010) mengemukakan ritma berhubungan dengan bunyi dan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Irama berupa pemotongan baris-baris pusi secara berulang-ulang setiap 4 suku kata yang menimbulkan gelombnag yang teratur. Setiap penyair, aliran, periode, dan angkatan mempunyai perbedaan cara mengulang hal-hal yang dipandang membentuk ritma. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa verifikasi dalam sebuah puisi sangatlah penting yaitu menentukan

39 25 keberhasilan puisi sebagai sebuah karya sastra seni keindahan rima dalam sebuah pusi akan terasa setelah puisi itu dibacakan. e. Tipografi Jabrohim (2009: 54) mengemukakan bahwa tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama. Karena itu ia merupakan pembeda yang sangat penting. Dalam prosa baris-baris kata atau kalimat membentuk suatu periodisitet. Namun dalam puisi tidak. Baris-baris dalam puisi disebut dengan bait. Waluyo (2010:113) mengemukakan bahwa tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan drama. Laril-larik puisi tidak membangun periodistet yang disebut paragraf. Namun membentuk bait. Baris puisi tidak bermula dari tepi kiri dan berakhir ke tepi kanan baris. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tipografi adalah perwajahan puisi yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi. 2. Struktur Batin Puisi Waluyo (2010: 124) menyatakan bahwa batin puisi adalah medium untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan

40 26 penyair. Struktur batin puisi ada empat, yakni: (1) tema, (2) perasaan penyair, (3) nada, atau sikap penyair terhadap pembaca, (4) amanat. a. Tema Waluyo (2010: 124) menyatakan bahwa tema merupakan gagasan pokok atau subjek-master yang dikemukakan penyair. Pokok pikiran yang begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. Jika desakan yang kuat itu berupa hubungan antara penyair dengan Tuhan, maka puisimya bertema ketuhanan, jika desakan yang kuat berupa rasa belas kasih atau kemanusiaan, maka puisi bertema kemanusiaan. Jika yang kuat adalah dorongan untuk memprotes ketidakadilan, maka tema puisinya adalah protes atau kritik sosial. Perasaan cinta atau patah hati yang kuat juga dapat melahirkan tema cinta atau tema kedaulatan. Tema puisi harus dihubungkan dengan penyairnya, dengan konsep-konsepnya yang terimajinasikan, Oleh sebab itu, tema bersifat khusus (penyair), tetapi obyektif (bagi semua penafsir), dan lugas (tidak dibuat-buat). Janrohim (2009: 65) menyatakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran pengarang yang menjadi pikiran tersebut menjadi dasar bagi puisi yang diciptakan penyair. Sesuatu yang dipikirkan dapat bermacam-macam, meliputi berbagai macam permasalahan hidup.

41 27 Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa tema merupakan sebuah acuan sebelum membuat puisi. Tema sangatlah penting untuk membantu pengarang dalam menentukan puisi yang akan dibuat. Biasanya puisi dibuat berdasarkan pengalaman pribadi maupun orang lain. b. Perasaan Waluyo (2010: 140) menyatakan bahwa dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk dapat mengungkapkan tema yang sama, penyair yang satu dengan perasaan penyair yang lainnya, sehingga hasil puisi yang dihasilkan berbeda pula. Jabrohim (2009: 66) menyatakan bahwa perasaan penyair ikut terekspresikan dalam puisi. oleh karena itu, sebuah tema yang sama akan menghasilkan puisi yang berbeda, jika suasana perasaan penyair yang menciptakan puisi itu berbeda. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa perasaan adalah suasana hati penyair saat menulis puisi. Pengungkapan rasa juga erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial dan pengetahuan. c. Nada dan suasana Waluyo (2010: 144) mengemukakan bahwa dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca, apakah

42 28 dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pemba. Seringkali puisi bernada santai karena penyair bersikap santai kepada pembaca. Jika nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana adalah keaaan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Jika kita berbicara tentang sikap penyair, maka kita berbicara tentang nada, jika kita berbicara tentang suasana jiwa pembaca yang timbul setelah membaca puisi, maka kita berbicara tentang suasana. Nada dan suasana puisi saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana iba hati pembaca. Jabrohim (2009: 66) berpendapat bahwa dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Suasana adalah kedadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa nada adalah sikap penyair kepada pembaca sedangkan suasana merupakan suasana yang muncul setelah pembaca membaca karya sastra yang bersangkutan. Nada dan suasana bukan semata-mata

43 29 disebabkan oleh makna kata yang dipakai penyairnya, melainkan juga oleh dukungan pilihan bunyi kata-katanya. d. Amanat Jabrohim (2009: 68) mengemukakan bahwa amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat yang ingin disampaikan penyair tersebut mungkin secara sadar dituangkan dalam pikiran penyair, namun lebih banyak penyair yang tidak sadar akan amanat yang diberikan dalam puisinya. Waluyo (2010: 151) mengemukakan bahwa amanat adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Jadi, amanat adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh penyair serta mendorong penyair untuk membuat sebuah karya satra, Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa amanat merupakan makna tersirat yang disampaikan oleh penyair dalam puisinya. Amanat tersebut yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. 3. Pembelajaran Menulis Puisi Menurut Sukirno (2013: 322) menulis adalah menciptakan mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa danh nafas hidupnya.

44 30 Tarigan (2008: 3-4) merinci lebih jauh tentang menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafoligi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Langkah pertama yang harus dilakukan ketka akan menulis puisi yaitu memunculkan tema puisi dengan memilih tema yang tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan dan bisa menggunakan tema dengan bentuk kalimat atau kata-kata kunci. Hal yang perlu dihindari ketika menetapkan tema adalah memikirkan apa yang akan ditulis. Kecenderungan ini yang membuat seseorang menjadi sulit memulai tulisannya, karena tema untuk menulis puisi cukup tuliskan atau ungkapkan sesuai dengan perasaan yang sedang dialami. Selanjutnya, langkah kedua yaitu menggambarkan tema sesuai kata-kata kunci atau kalimat topik yang telah ditentukan untuk dikembangkan menjadi sebuah puisi dengan memperhatikan unsur pembangun puisi. Langkah ketiga merangkai kata secara sederhana mencipta puisi hanya merangkai kata. Adapun unsur yang harus diperhatikan, yaitu masalah estetika. Estetika adalah kecermatan dan kelihaian mencari, memilih, dan menyusun kata-kata agar menjadi lebih indah.

45 31 4. Lagu sebagai Media Pembelajaran Pada bagian ini disajikan pengertian, dan langkah-langkah menulis puisi dengan menggunakan media lagu. a. Pengertian Media Lagu Tarigan mengatakan penggunaan media lagu adalah suatu yang melibatkan pengisian/pemuatan bank-bank memori-memori atau ingatan-ingatan yang diinginkan dan memberi kemudahan (Trimantara, 2005: 33). Suharto mengungkapkan bahwa lagu adalah sarana informasi dan edukasi bagi negara dan bagi masyarakat. Sebagai sarana informasi, lagu sebagai sarana penyampaian ngkapan hati atau ungkapan perasaan seorang penyair kepada pendengar. Sebagai sarana edukasi lagu dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran di sekolah karena lagu merupakan salah satu bentuk karya seni. Lagu merupakan karya yang estetis yang bermakna dan mempunyai arti bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna (Handayati, dkk., 2013: 228). Gustiani mendefinisikan lagu sebagai ragam sastra yang berirama dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dan sebagainya. Lagu termasuk ke dalam media audio karena lagu merupakan hal atau sesuatu yang berkaitan dengan indra pendengaran (Handayati, dkk., 2013: 228). Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikemukakan bahwa lagu adalah sebuah karya sastra yang merupakan gubahan nada-nada yang

46 32 timbul dari perasaan atau pikiran manusia sebagai pengungkapan ekspresi diri yang mengandung nada dan irama yang enak didengar. Penggunaan lagu dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan dampak positif untuk proses pembelajaran. Hal itu dikarenakan iringan lagu merupakan salah satu cara untuk merangsang pikiran sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Selain merangsang pikiran, iringan lagu juga dapat memperbaiki konsentrasi, ingatan, meningkatkan aspek kognitif, dan juga kecerdasan emosional. Lagu mempengaruhi perasaan siswa yang akan berpengaruh pada proses belajar mengajar. Iringan lagu tidak mesti selalu ada supaya proses pembelajaran dapat berlangsung, akan tetapi lagu dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Lagu berasal dari sebuah karya tulis yang diperdengarkan dengan iringan musik. Mereka yang mendengarkan lagu bisa merasa sedih, senang, bersemangat, dan perasaan emosi lain karena efek dari lagu yang begitu menyentuh. Selain itu, lagu mampu menyediakan sarana ucapan yang secara tidak sadar dapat disimpan dalam memori otak. Keadaan ini yang justru menjadikan proses pembelajaran menjadi tidak kaku, dan terkesan dikondisikan, yang kadang dalam beberapa hal tidak disenangi oleh siswa. melihat keuntungan tersebut tersendiri bagi pengajaran pengucapan, sehingga hasilnya lebih efektif.

47 33 Pemanfaatan lagu sebagai media pembelajaran sebenarnya merupakan hal yang biasa jika dibandingkan dengan media yang lainnya. Namun, menjadi hal yang luar biasa ketika pendengar menangkap pesan yang disampaikan oleh penyanyi secara mudah. Jadi, penyanyi tidak sekedar menyanyi dengan suara indah, tetapi juga dapat menyampaikan pesan pada lagu tersebut. b. Kelebihan dan Kekurangan Media Lagu Suatu media pembelajaran terdapat kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Sama halnya dengan media pembelajaran lain, media lagu mmiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya dalam pembelajaran. 1. Kelebihan Media Lagu Menurut Gustiani (dalam Handayati, dkk, 2013: 229) kelebihan media lagu adalah: (1) dapat diputar berulang-ulang sesuai kebutuhan siswa, (2) lagu dapat dihapus dan digunakan kembali, (3) mampu mengembangkan imajinasi siswa, (4) sangat efektif untuk pembelajaran bahasa, (5) penggandaan programnya sangat mudah sehingga bisa diberikan kepada setiap anak didik. Berdasarkan penjelasan tersebut terdapat kelebihan media lagu. Kelebihan tersebut mendorong siswa untuk memotivasi siswa dan untuk fokus dalam pembelajaran agar dapat mengikuti pembelajaran dengan efektif.

48 34 2. Kekurangan Media Lagu Menurut Gustiani (dalam Handayati, dkk, 2013: 299) kekurangan media lagu adalah: (1) daya jangkauan terbatas dan penggandaan alatnya relatif lebih mahal. Karena itu jika ada anak yang membutuhkannya, maka harus mengeluarkan biaya untu membeli kaset atau CD tersebut. 3. Solusi Soluisi dari kekurangan media lagu di atas adalah pihak sekolah menyediakan sarana yang mendukung penggunaan media lagu. Dengan demikian siswa yang membutuhkan dapat meminjam pada pihak sekolah sehingga siswa tidak terbebani dalam masalah biaya. c. Langkah-langkah Menulis Puisi dengan Media Lagu Media lgu merupakan media yang menggunakan kata kunci dalam pembelajarannya. Pemberian kata kunci tersebut dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa untuk menuangkan ide atau gagasan mereka kedalam bentuk tulisan. Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan media lagu adalah siswa: 1. mendengarkan lagu yang diputarkan oleh guru untuk memunculkan daya imajinasi objek penulisan puisi; 2. menentukan kata kunci (Tema, diksi, majas, kata konkret, imaji, dan rima), dan;

49 35 3. berlatih menulis puisi berdasarkan lagu dengan menggunakan kata kunci. Setelah siswa menulis puisi, guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat dan senang terhadap hasil pekerjaannya dan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5. Media Berbasis Cetakan Menurut Arsyad (2013: 85) Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahawa media berbasis cetakan adalah sebuah media yang mengacu pada buku yang digunakan sebagai media pembelajaran siswa. C. Hipotesis Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. Ho 1 : media pembelajaran Lagu berpengaruh terhadap motivasi belajar menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA.

50 36 Ho₂ : media pembelajaran Lagu berpengaruh terhadap hasil belajar menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA. Ho 3 : kemampuan peserta didik dalam menulis puisi yang diajar dengan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu.

51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunanan tertentu. Cara ilmiah dimaksudnya sebagai kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2012: 3). A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Maksudnya penelitian ini diarahkan dalam bentuk mencari data-data kuantitatif melalui hasil uji coba eksperimen. Penentuan jenis penelitian kuantitatif ini dengan alasan semua gejala yang diamati dapat diukur dan diubah dalam bentuk angka serta dapat dianalisis dengan analisis statistik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji suatu teori, yaitu media pembelajaran dengan lagu terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam menulis puisi. Alasan penelitian ini menggunakan eksperimen adalah untuk mengetahui adakah pengaruh variabel X yaitu pembelajaran dengan media lagu terhadap variabel Y yaitu motivasi dan hasil belajar dalam menulis 37

52 38 puisi. Pengaruh ini dapat diuji dengan memberi perlakuan (men-treatmenkan) variabel X terhadap kelompok eksperimen. Bentuk eksperimen yang dipilih dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment), yang hampir mirip dengan eksperimen murni. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, yaitu pada eksperimen semu tidak dilakukan secara random, melainkan menggunakan kelompok yang telah ada. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Group Pretest Posttest Design, dari namanya saja sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap baik karena sudah memenuhi persyaratan yaitu kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan Suharsimi Arikunto (2013:78). Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai pembanding. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas terlebih dahulu diberi prates (tes awal) untuk mengetahui kondisi awal. Langkah berikutnya kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media lagu, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode konvensional/ceramah. Setelah selesai perlakuan, maka dilakukan pengukuran/pengetesan kembali pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan pascates (tes akhir), kemudian hasil pengukuran dibandingkan. Rancangan eksperimen dalam penelitian ini ditunjukkan dalam gambar dibawah ini:

53 39 O 1 X O 2 O 3 O 4 Gambar 1. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Keterangan: X : pemberian perlakuan O₁ dan O₃ : sebelum ada perlakuan pada kelompok eksperimen dan kontrol O₂ O₄ : kelompok eksperimen setelah mendapat perlakuan : kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan (Sugiono, 2014: 116) Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa pengaruh perlakuan dapat ditunjukkan oleh selisih antara O₁ dan O₂ pada kelompok eksperimen dan O₃ dan O₄ pada kelompok kontrol. Sebagai gambaran prosedur penelitian ini, maka dapat dijabarkan desain perlakuan sebagai berikut. Kelas eksperimen Kelas Kontrol Tes Awal Tes Awal Perlakuan - Tes Akhir Tes Akhir Uji Hipotesis Gambar 2. Desain Perlakuan

54 40 B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sejumlah populasi dan sampel yang akan diteliti. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Subjek penelitian terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pejagoan. Adapun pelaksanaannya dilakukan pada semester genap yaitu pada bulan April sampai Mei Subjek tersebut diambil dengan menggunakan sample. Sugiyono (2010: 63) menyatakan bahwa probability sampling yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sumber pertimbangan yang dipilih penulis adalah rekomendasi dari guru bahasa Indonesia yang produktif disekolah tersebut karena kelas tersebut dianggap memiliki kemampuan yang sama dalam keterampilan menulis. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 2). Pada dasranya variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tetang suatu hal, kemudian ditarik kesimpulan.

55 41 1. Variabel Independen (Bebas) Sugiyono (2010: 4) variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predikator, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media lagu. 2. Variabel Dependen (Terikat) Sugiyono (2010: 4) variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi siswa. Jadi, penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu pengaruh variabel X yaitu pembelajaran dengan media lagu terhadap variabel Y yaitu. kemampuan menulis puisi siswa. Pengaruh ini dapat diuji dengan memberi perlakuan (men-treatmen-kan) variabel X terhadap kelompok eksperimen. D. Teknik Pengumpulan Data Widoyoko (2012: 32) menyatakan bahwa pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian, sedangkan menurut Burhan Bungin dalam Jakni (2016:89) Teknik atau metode pengumpulan data adalah bagian instrument pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan suatu cara atau prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan data yang diperlukan dan dapat menentukan berhasil atau

56 42 tidaknya suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data tes dan notes. Teknik nontes berupa observasi, wawancara, dan angket. a. Tes Teknik tes adalah salah satu bentuk pengukuran, dan tes hanyalah merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, keterampilan) tentang peserta didik (Nurgiyantoro, 2010: 105). Langkah langkah yang dilakukan dalam teknik tes diantaranya: penulis memberikan tugas kepada siswa untuk menulis puisi pada tahap prettes maupun posttest. Dari hasil analisis tes, dapat diketahui kemampuan menulis puisi dengan media. b. Nontes Teknik nontes ini dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa yang terjadi selama proses pembelajaran. Penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket. 1) Observasi Arikunto (2013: 199) menyatakan di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliput kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Teknik observasi dilakukan oleh penulis pada saat pembelajaran berlangsung untuk memperoleh data tentang sikap perilaku siswa selama pembelajaran menulis puisi dengan media lagu. Sedangkan penulis mengamati keadaan siswa dengan menulis pada lembar catatan.

57 43 2) Wawancara Widoyoko (2012: 40) menyatakan bahwa wawancara merupakan proses tanya jawab secara lisan antara pewawancara (interwiewer) dengan responden atau orang yang diwawancarai (interviewee) untuk memperoleh informai yang dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun lengkap untuk pengumpulan data. Selan itu, wawancara juga digunakan oleh penulis untuk observasi awal dengan guru untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis siswa. Wawancara dilakukan untuk memperkuat data penulis. 3) Angket atau Kuesioner Arikunto (2013: 194) Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket yang digunakan penulis akan digunakan sebagai alat pengukuran sikap siswa dalam menulis puisi dengan media lagu. E. Instrumen Penelitian Arikunto (2013: 192) menyebutkkan bahwa instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Instrumen-intrumen digunakan unttuk mengukur variabel yang ada dalam sebuah penelitian.

58 44 Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes. 1. Tes Arikunto (2013: 193) tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Nurgiyantoro (2014: 105) tes adalah salah satu bentuk pengukuran, dan tes hanya merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, keterampilan) tentang peserta didik. Informasi tentang peserta didik juga dapat diperoleh lewat berbagai cara selain tes. Penelitian ini menuntut siswa untuk menulis puisi sehingga instrumen tes berupa soal. Soal yang digunakan yakni Buatlah puisi berdasarkan katakata kunci yang kalian dapatkan secara individu!. Tabel 1. Tabel Kategori Nilai Siswa No Rentang Nilai Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang <50 Sangat kurang

59 45 Tabel 2. Pedoman Penilaian Menulis Puisi No Aspek yang dinilai Skor 1 Kesesuaian dengan tema a. Pengungkapan isi puisi sesuai dengan tema. b. Pengubgkapan isi puisi kurang sesuai dengan tema. c. Pengungkapan isi puisi tidak sesuai dengan tema. 2 Pilihan kata Diksi a. Kata-kata yang digunakan padat, singkat, dan dapat mengapresiasikan perasaan dengan baik. b. Kata-kata yang digunakan padat, singkat, dan cukup dapat mengapresiasikan perasaan dengan baik. c. Kata-kata yang digunakan kurang dapat mengapresiasikan perasaan dengan baik. Majas a. Bahasa kiasan yang digunakan sudah sesuai, sehingga menimbulkan efek keindahan dengan baik. b. Bahasa kiasan yang digunakan sudah cukup, sehingga menimbulkan efek keindahan. c. Bahasa kiasan yang digunakan tidak sesuai, sehingga tidak menimbulkan efek keindahan. Kata konkret a. Banyak kata yang digunakan sehingga memperjelas makna puisi. b. Cukup kata yang digunakan sehingga cukup memperjelas makna puisi. c. Tidak banyak kata yang digunakan sehingga tidak memperjelas makna puisi. 3 Imaji a. Banyak terdapat imaji yang memperindah puisi. b. Cukup banyak terdapat imaji yang memperindah puisi. c. Terdapat sedikit imaji yang memperindah puisi. d. Tidak terdapat imaji yang memperindah puisi. 4 Rima a. Banyak terdapat aliterasi, asonansi, dan perulangan bunyi, sehingga mampu menimbulkan efek keindahan dengan sangat baik. b. Terdapat aliterasi, asonansi, dan perulangan bunyi, sehingga mampu menimbulkan efek keindahan dengan cukupt baik. c. Terdapat sedikit aliterasi, asonansi, dan perulangan bunyi, sehingga mampu sedikit menimbulkan efek keindahan. d. Tidak terdapat aliterasi, asonansi, dan perulangan bunyi. Skor Maksimal 1, 2, 3, 4 Skor Skor Skor

60 46 2. Nontes Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, wawancara, dan angket. a. Lembar Observasi Arikunto (2013: 199) menyatakan di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliput kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Lembar observasi digunakan dengan tujuan memperoleh informasi mengenai perilaku dan perubahan perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran yang diajar menggunakan media lagu dan pembelajaran yang tidak menggunakan media lagu. Observasi dilakukan sebanyak empat kali yakni dua pada kelompok kontrol dan dua kali kelompok eksperimen. kelompok kontrol pada pretest dan posttest, dan kelompok eksperimen pada pretest dan posttest. Tabel 3. Pedoman Lembar Observasi No. Aspek yang dinilai Jumlah Siswa Presentase Keaktifan Interaksi Situasi b. Wawancara Wawancara yang dilakukan penulis kepada guru dan siswa digunakan sebagai bahan observasi awal agar mengetahui permasalahan

61 47 yang ada di SMA Negeri 1 Pejagoan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pembelajaran yang ada di SMA Negeri 1 Pejagoan baik dari guru maupun siswa. c. Kuesioner Arikunto (2013: 194) Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket yang digunakan penulis akan digunakan sebagai alat pengukuran sikap siswa dalam menulis puisi dengan media lagu. Aspek yang diungkap dalam angket antara lain: (1) perasaan siswa saat menerima materi pembelajaran, (2) penejelasan guru saat pembelajaran dengan media lagu, (3) manfaat pembelajaran yang digunakan, dan (4) tanggapan siswa terhadap penggunaan media lagu dan sebagainya. Pengumpulan data menggunakan angket dilakukan dengan memberi check list ( ) pada kolom yang disediakan. No. Pernyataan Tabel 4. Lembar Kuesioner Siswa 1 Saya membaca materi puisi terlebih dahulu sebelum guru mengajarkannya dengan media lagu. 2 Saya bertanya pada teman jika belum memahami materi puisi yang telah disampaikan guru menggunakan media lagu. Sangat tidak setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju

62 3 Saya bertanya pada guru jika belum memahami materi puisi yang telah disampaikan guru menggunakan media lagu. 4 Saya mendengarkan apabila guru sedang menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media lagu. 5 Saya mencatat materi puisi yang disampaikan oleh guru dengan media lagu. 6 Saya senang dengan pembelajaran puisi dengan menggunakan media lagu. 7 Saya merasa gugup ketika guru memberikan pertanyaan tentang materi puisi yang disampaikan menggunakan media lagu. 8 Saya menganalisis unsur-unsur puisi yang telah ditayangkan guru menggunakan media lagu. 9 Saya memperhatikan ketika guru menyampaikan materi puisi dengan media lagu. 10 Saya tidak pernah bertanya pada guru walaupun tidak memahami materi puisi yang disampaikan dengan media lagu. 11 Saya menjelaskan kepada teman jika ada teman yang belum paham materi puisi yang disampaikan dengan media lagu. 12 Saya merasa bosan ketika guru menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media lagu. 13 Saya menjawab pertanyaan dari guru ketika pembelajaran puisi yang disampaikan menggunakan media lagu. 14 Saya mencatat unsur-unsur puisi yang telah ditayangkan oleh guru dengan menggunakan media lagu. 15 Saya menjadi bersemangat ketika guru menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media lagu. 48

63 49 F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengujian validitas dan penghitungan reliabilitas adalah menguji instrumen angket yang ditentukan. Pengujian validitas adalah pengujian agar diketahui apakah instrumen yang digunakan dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian reliabilitas adalah pengujian untuk mengetahui distribusi instrumen yang digunakan untuk mengukur dapat dipercaya memberikan hasil yang tetap atau konsisten apabila dites berkalikali. Pengujian dilakukan pada 60 responden adalah siswa SMA Negeri 1 Pejagoan yang bukan termasuk siswa kelompok eksperimen maupun siswa kelompok kontrol. Penghitungan validasi dan reliabilitas menggunakan program Microsoft Exel ) Uji Validitas Instrumen Untuk menguji validitas instrumen, dilakukan uji coba kepada sampel (kelas lain yang tidak dipakai untuk penelitian). Pengujian dilakukan di kelas yang bukan termasuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Setelah diujicobakan, hasilnya dianalisis menggunakan teknik Product Moment dengan rumus sebagai berikut. r xy = Keterangan: { }{ } r xy = koefisien korelasi antara x dan y N X Y = Jumlah Subjek = Skor item = Skor total

64 50 X = Jumlah skor items x Y = Jumlah skor total y X 2 = Jumlah kuadrat skor item x Y 2 = Jumlah kuadrat skor total y (Arikunto, 2013: 213) 2) Uji Reliabilitas Instrumen Pengujian tingkat reliabilitas instrumen yang berupa angket maupun tes telah dilakukan uji coba kepada sampel (kelas lain yang tidak dipakai untuk penelitian). Uji reliabilitas angket dan uji reliabilitas tes dilakukan terhadap kelas yang bukan termasuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut. r 11 = ( 1 ) ( ) Keterangan: r 11 k 2 2 = reliabilitas instrumen =banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir = varian total (Arikunto, 2013: 239) Pengujian validasi dan reliabilitas dilakukan pada instrumen soal dan angket dengan menggunakan Microsoft Exel Pengujian validitas menunjukkan bahwa 1 soal dan 15 instrumen angket valid digunakan

65 51 untuk mengukur aktivitas siswa. Pengujian reliabilitas angket menunjukkan bahwa reliabilitas soal sebesar 0,4932 dan angket reliabel pada taraf signifikan 5% karena r hitung (0,88) > r tabel (0,25). G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Sugiyono (2012: 207) mengategorikan kegiatan analisis data dalam beberapa langkah, yakni: (1) mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, (2) menggolongkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, (3) menyajikan data tiap variabel yang diteliti, (4) melakukan penghitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan (5) melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (tidak dilakukan apabila tidak terdapat hipotisis). Perhitungan nilai keterampilan menulis puisi yakni dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dari setiap aspek sesuai pedoman penilaian menulis puisi yang telah disebutkan di atas. Sugiyono (2010: 49) menyatakan bahwa rumus untuk menentukan nilai rata-rata adalah sebagai berikut. Me = Keterangan: Me Ʃ Xi : Mean (rata-rata) : Epsilon (baca jumlah) : Nilai x ke i sampai ke n : Jumlah siswa (Sugiyono, 2012: 49)

66 52 Penghitungan persentase angket siswa dalam penelitian ini menggunakan penghitungan percentages correction. Rumus penilaian sebagai berikut. Keterangan : NP 100 bawahnya NP : Tingkat presentase yang dicari Fb : Jumlah frekuensi atau frekuensi kumulatif di N : Jumlah subjek 100 : Bilangan tetap H. Pengujian persyaratan Analisis. Uji persyaratan analisis dilakukan agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Sebelum dilakukan analisis maka terlebih dahulu dilakukan beberapa uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran dari skor masing-masing variabel apakah data yang bersangkutan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan analisis statistik yang pertama dilakukan dalam rangka analisis data. Kepastian terpenuhinya syarat normalitas akan menjamin dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data dapat dilanjutkan apabila data berdistrbusi normal. Pengujian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data penelitian dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov-Smirnov atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > α = 0,05. Uji Kolmogorov-Smirnov dengan rumus:

67 Keterangan: KS : harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari n1 : jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh n2 : jumlah sampel yang diharapkan (Sugiyono, 2010:159) b. Uji Homogenitas Dalam uji homogenitas, dengan harga F yang diharapkan adalah harga F yang tidak signifikan yaitu harga F empirik yang lebih kecil daripada harga F teoritik. Pengujian homogenitas dengan rumus: Keterangan: Varian tertinggi : nilai variansi yang lebih besar dari dua sampel yang dibandingkan. varian terendah : nilai variansi yang lebih kecil dari dua sampel yang dibandingkan (Sugiyono, 2010: 140) Setelah mengetahui normalitas dan homogenitas data, keudian dilakukan penganalisisan hipotesis karena teknik analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan atau menguji

68 54 hipotesis yang telah dirumuskan. Karena data yang diperoleh data kuantitatif, maka teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik. c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan mengenai keterampilan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan yang terpilih sebagi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis ini menggunakan uji-t (independent uji test) yaitu menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang saling beban dengan rumus: 1 2 ( 1 ) ( 1 ) Keterangan: (Sugiyono, 2010: 138) 1 = Mean pada distribusi sampel 1 1 = Jumlah individu pada sampel 2 = Mean pada distribusi sampel = Nilai varian pada distribusi sampel 1 1 = Jumlah individu pada sampel = Nilai varian pada distribusi sampel 2

69 55 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas deskripsi data hasil penelitian dan pembahasan pengaruh media lagu terhadap kemampuan menulis siswa. Selain itu, dibahas perbandingan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan tahun pelajaran 2016/2017 yang diajar dengan media lagu dengan siswa yang diajar dengan media berbasis cetakan. A. Penyajian Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media lagu terhadap aktivitas dan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan antara kelas yang menggunakan media lagu dan kelas yang tidak menggunakan media lagu dalam pembelajaran menulis puisi. Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa kelompok eksperimen dari kelas X MIPA 1 dan kelompk kontrol dari kelas X IPS 2. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan media lagu, sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan media berbasis cetakan Data penelitian ini diperoleh dari nilai prates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan awal menulis puisi siswa. Kemudian, nilai pascates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam menulis puisi. Selain itu, informasi mengenai pengaruh media lagu terhadap aktivitas belajar 555

70 56 siswa didapat dari pengisian angket yang dilakukan siswa. Informasi mengenai pengaruh media lagu terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengisian kuesioner siswa. Instrumen soal dan kuesioner telah diujicobakan pada siswa kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Pejagoan untuk mengetahui valid dan reliabel tidaknya soal serta kuesioner tersebut. Uji coba tersebut terdiri dari 1 soal esai dan 15 instrumen kuesioner. Berikut penjabaran data prates dan pascates hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di SMA Negeri 1 Pejagoan. 1. Aktivitas Belajar Siswa Kelompok Eksperimen Hasil aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil pengisian kuesioner siswa. Pengisian kuesioner dilakukan setelah selesai prates dan pascates pembelajaran menulis puisi. Kuesioner diberikan kepada kelompok eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar siswa sebelum diberikan perlakuan menggunakan media lagu dengan aktivitas belajar siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan media lagu. Hasil pengisian kuesioner secara ringkas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 5. Hasil Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa No Sub Variabel Prates Pascates Selisih Skala % Skala % (%) 1 Aktivitas Visual Aktivitas Oral Aktivitas Mendengar Aktivitas Menulis Aktivitas Mental Aktivitas Emosional

71 57 Keterangan: 1 (55-59) : Sangat Tidak Setuju 2 (60-75) : Tidak Setuju 3 (76-85) : Setuju 4 (86-100) : Sangat setuju Tabel tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada kelompok eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan masih rendah karena semua aspek menunjukkan jawaban tidak setuju (2). Kemudian, setelah mendapat perlakuan menggunakan media lagu terdapat perubahan karena banyak siswa memilih jawaban setuju (3) yang berarti siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran menulis puisi. Berikut hasil penjabaran dari tabel tersebut. a. Aktivitas Visual Aktivitas visual siswa setelah mendapatkan perlakuan menggunakan media lagu berubah menjadi lebih baik. Hal tersebut dibuktikan dengan 87.95% siswa yang menjawab sangat setuju (4) bahwa penggunaan media lagu meningkatkan aktivitas belajar siswa sub variabel aktivitas visual siswa. Aktivitas visual tersebut yaitu dalam hal memperhatikan dan membaca. Penggunaan media lagu membuat siswa menjadi lebih memperhatikan pembelajaran di kelas. Selain itu, siswa juga menjadi lebih aktif di dalam pembelajaran menulis puisi. Berbeda ketika siswa diajarkan tanpa menggunakan media lagu. Siswa terlihat kurang aktif karena lebih banyak memilih jawaban tidak setuju (2) yaitu sebesar 72.32%.

72 58 b. Aktivitas Oral Aktivitas oral siswa berhubungan dengan bertanya dan memberi saran. Aktivitas oral dalam pembelajaran menulis puisi mengalami perubahan kearah yang positif. Sebelum meggunakan media lagu, aktivitas oral siswa sebesar 74.11%, sedangkan setelah menggunakan media lagu menjadi 87.72%. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih aktif bertanya ketika pembelajaran menulis pusi. Ketika mengalami kesusahan ataupun saat belum memahami materi, siswa akan bertanya kepada teman ataupun guru. Selain itu, siswa menjadi aktif untuk memberi saran atau menjelaskan kepada teman yang belum memahami materi dalam pembelajaran menulis puisi. c. Aktivitas Mendengar Aktivitas mendengar dalam hal ini adalah mendengarkan saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Aktivitas mendengar mengalami perubahan dari 79.46% menjadi 90.18%. Pemutaran lagu membuat siswa menjadi lebih fokus untuk mendengarkan lagu tersebut. Hal itu akan membuat siswa mnejadi tertarik untuk mendengarkan penjelasan guru tentang materi puisi. Sebelum diberi perlakuan dengan media lagu, siswa banyak memilih jawaban setuju (3) untuk mendengarkan apabila guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi. Namun, setelah diberi perlakuan menggunakan media lagu ada perubahan positif

73 59 terhadap sub variabel aktivitas mendengar siswa karena banyak siswa yang memilih jawaban sangat setuju (4). d. Aktivitas Menulis Aktivitas menulis dalam hal ini adalah mencatat. Aktivitas menulis siswa sebelum diberi perlakuan menggunakan media lagu adalah sebesar 75.89%. Kemudian, setelah diberikan perlakuan menggunakan media lagu berubah menjadi 93.75%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media lagu membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dengan aktif menulis materi pembelajaran yang disampaiakan oleh guru. e. Aktivitas Mental Aktivitas mental setelah mendapat perlakuan menggunakan media lagu berubah menjadi baik. Hal tersebut dibuktikan dengan 88.99% siswa yang menjawab sangat setuju (4) bahwa pengguanaan media lagu meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam hubungan variabel aktivitas mental siswa. menganalisi dalam hal ini adalah menganalisis unsur-unsur puisi, sedangkan menanggapi dalam hal ini adalah menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru ketika diajarkan mengguanakan media lagu. Berbeda ketika siswa diajarkan tanpa menggunakan media lagu, siswa lebih banyak memilih jawaban tidak setuju (2) yaitu sebesar 74.11%. f. Aktivitas Emosional Sub variabel aktivitas emosional terdiri dari bosan, senang, gugup, dan bersemangat. Sub variabel aktivitas ini cukup mengalami perubahan yang signifikan, namun tetap mengalami perubahan kearah yang posistif

74 60 yaitu dari 71.43% menjadi 81.70%. Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media lagu pada pembelajaran menulis puisi tetap berpengaruh positif terhadap pengaruh aktivitas belajar siswa dalam sub variabel aktivitas emosional. 2. Penilaian Kemamapuan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol. Hasil tes menulis pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapat dari dua kali tes, yakni prates dan pascates. Berikut penjelasan hasil tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. a. Nilai Kemampuan Menulis Puisi Nilai kemampuan menulis puisi didapat dari nilai prates dan pascates siswa. Kemudian, nilai yang didapat tersebut dilakukan pengujian prasyarat analisis data dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji tersebut sebagai syarat sebelum melakukan analisis data dalam penelitian eksperimen. 1) Nilai Prates Kemampuan Menulis Pusi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Prates diberikan di awal pertemuan. Prates diberikan pada kelompok eksperimen (X MIPA 1) dan kelompok kontrol (X IPS 2) masing-masing berjumlah 32. Adapun hasil prates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Nilai Prates Kemampuan Menulis Puisi Eksperimen Hasil prates kelompok eksperimen disajikan dalam tabel 7 hasil prates. Tabel 7 tersebut menyajikan setiap aspek dalam penilaian menulis puisi sebelum adanya tindakan pada kelompok

75 61 eksperimen. Aspek penilaian tersebut yakni tema, diksi, majas, kata konkret, imaji, dan rima dalam menulis puisi. Tabel 6. Nilai Prates Kelompok Eksperimen No Nama Aspek Penilaian jumlah nilai 1 Adib Cahya Fikriani Aisah Dwi Ismawati Alvira Nursyahbani Atikah Azzahroh Risti Ayu Anggraeni Azir Faozan Azizah Anwar Habiballoh Beny Riyan Wibowo Damar Rizki Priyo N Dede Herwanto Diah Rizqi Nurmalita Jati Difansyah Rizky Fadhillah Dimas Arif Yuliya Putra Dwi Sekar Pujiwiningrum Eka Maria Sidauruk Elok Wulansari Favian Apta Rakhastama Habib Ali Imamudin Ika Rahayu Ningsih Khusnul Maulidah Kinan Agnesfi Miftahul Jannah Muhammad Rafli Dwi W. H Nofia Tri Hidayah Novia Anggun Priyanti Pandu Jati Prikhamdani Puji Apriyani Puji Sasongko Rani Maylinda Rindi Dwi Jayanti Satria Eta Mulyana Sinta Raudlotuzzahro Jumlah Rata-rata 2,97 2,94 1,88 2,06 2,34 1,75 13,94 69,69

76 62 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui hasil frekuensi nilai siswa kelompok eksperimen. Hasil frekuensi tersebut menginformasikan nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai yang paling banyak didapat 32 siswa kelas X MIPA 1. Berikut tabel frekuensi hasil prates kelompok eksperimen Tabel 7. Frekuensi Hasil Prates Kelompok Eksperimen Berdasarkan tabel frekuensi data prates kelompok eksperimen tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 32 siswa. Kemudian, nilai terendah yang didapat siswa adalah 60 dan nilai tertinggi yang didapat siswa adalah 80. Dari tabel frekuensi prates yang dilakukan di kelompok eksperimen dapat digambarkan perolehan nilai siswa dalam bentuk kurve. Berikut grafik perolehan nilai prates kelompok eksperimen. Nilai Frekuensi Persen Total

77 63 Gambar 3. Hasil Frekuensi Kelompok Eksperimen Dari tabel 8 gambar 3 dapat terlihat bahwa kebanyakan siswa kelompok eksperimen mendapat nilai (28.1%) dan (28.1%). Nilai dan merupakan nilai di bawah KKM. Nilai KKM siswa kelas X dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Pejagoan merupakan sehingga masih banyak siswa kelas X MIPA 1 yang tidak tuntas dalam pembelajaran menulis puisi. Jumlah siswa yang tidak tuntas pada prates, yakni 22 siswa. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa lebih dari setengah siswa kelompok eksperimen tidak tuntas dalam menulis puisi. Ringkasan hasil prates kelompok eksperimen dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel 8. Hasil Prates Kelompok Eksperimen Statistics N Valid 32 Missing 0 Mean Median Mode a Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum

78 64 b) Nilai Prates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Hasil prates kelompok kontrol disajikan dalam tabel hasil pretes kelompok kontrol pada tabel 9. Tabel 9 menyajikan aspekaspek dalam penilaian menulis puisi Tabel 9. Nilai Prates Kelompok Kontrol No Nama Aspek Penilaian Jumlah nilai 1 Ahmad Zidan Alya Azzahra Aninda Widianti Anisa Fauziyyah S Aprilia Manda Rika Arya Kartika Tama Barto Abie Pamungkas Berlina Tyas Yuniar Citra Finda Sonia Devie Anjani Wiijanarko Dina Nirotul Khasanah Eli Rahmawati Faizal Lazuwardi Farhan Mubarok Fresty Puspa Wardani Gita Dwi Pangestika Kiky Ade Safitri Lina Najah Furaedah Mega Akmalia Muhammad Farhan R Muhammad Nizar Ravi Puji Dwi Rahayu Rahmat Fauzi Rama Fauzan Hamzah Rinonce Sekar Bidari Selviana Rahmawati Setya Yuli Adi Nugroho Siti Nur Janah Sulendra Vandalia Entasari L Vito Fernando Yayu Susmiati Jumlah Rata-rata 3,00 3,00 1,88 2,03 2,19 1,75 13,84 69,22

79 65 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui tabel frekuensi. Tabel tersebut menginformasikan nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai yang paling banyak didapat 32 siswa kelas XI IPS 2. Tabel 10. Frekuensi Hasil Kelompok Kontrol Nilai Frekuensi Persen Total Berdasarkan tabel frekuensi data prates kelompok kontrol tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang mengikuti prates adalah 32 siswa. Nilai terendah yang didapat siswa yakni 60 dan nilai tertinggi yang didapat siswa adalah 80. Dari tabel frekuensi prates yang dilakukan di kelompok kontrol dapat digambarkan perolehan nilai siswa dalam bentuk kurve. Berikut gambar grafik nilai prates kelompok kontrol.

80 66 Gambar 4. Hasil Prates Kelompok Kontrol Dari gambar di atas terlihat bahwa nilai yang paling banyak didapatkan siswa kelas X IPS 2 adalah (40.6%). Oleh sebab itu, siswa kelompok kontrol kebanyakan tidak tuntas dalam pembelajaran menulis puisi karena 25 siswa mendapat nilai di bawak KKM. Tabel 11. Hasil Prates Kelompok Kontrol N Valid 32 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum

81 67 2) Nilai Pascates Kemampuan Menulis puisi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pascates dilakukan pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui hasil akhir nilai menulis siswa. Pascates dilakukan pada kelompok eksperimen setelah dilakukan perlakuan dengan media lagu, sedangkan pascates pada kelompok kontrol dilakukan setelah pembelajaran tanpa media lagu. Rincian subjek penelitian kelompok eksperimen dari kelas X MIPA 1 dan kelompok kontrol dari kelas X IPS 2 masing-masing berjumlah 32. Adapun hasil prates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dijelaskan sebagai berikut. Tabel 12. Nilai Pascatest Kelompok eksperimen No Nama Aspek Penilaian jumlah nilai 1 Adib Cahya Fikriani Aisah Dwi Ismawati Alvira Nursyahbani Atikah Azzahroh Risti Ayu Anggraeni Azir Faozan Azizah Anwar Habiballoh Beny Riyan Wibowo Damar Rizki Priyo Nugrahanto Dede Herwanto Diah Rizqi Nurmalita Jati Difansyah Rizky Fadhillah Dimas Arif Yuliya Putra Dwi Sekar Pujiwiningrum Eka Maria Sidauruk Elok Wulansari Favian Apta Rakhastama Habib Ali Imamudin Ika Rahayu Ningsih Khusnul Maulidah Kinan Agnesfi Miftahul Jannah Muhammad Rafli Dwi Widana H Nofia Tri Hidayah Novia Anggun Priyanti

82 68 26 Pandu Jati Prikhamdani Puji Apriyani Puji Sasongko Rani Maylinda Rindi Dwi Jayanti Satria Eta Mulyana Sinta Raudlotuzzahro Jumlah Rata-rata 2,97 3,00 2,25 2,06 2,59 2,56 15,44 77,19 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil frekuensi nilai siswa kelompok eksperimen. Hasil frekuensi tersebut menginformasikan nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai yang paling banyak didapat 32 siswa kelas X MIPA 1. Berikut tabel frekuensi hasil pascates kelompok eksperimen. Tabel 13. Frekuensi Pascates Kelompok Kontrol Nilai Frekuensi Persen Total

83 69 Berdasarkan penilaian dan pengolahan data pascates kelompok eksperimen tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 32 siswa. Nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90. Dari tabel frekuensi prates yang dilakukan di kelompok eksperimen dapat digambarkan perolehan nilai siswa dalam bentuk gambar 5 berikut. Gambar 5. Hasil Pascates Kelompok Eksperimen Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa semua siswa kelompok eksperimen Setelah menggunakan media lagu, nilai yang banyak didapat siswa kelompok eksperimen yakni (34.4%). Ringkasan hasil pascates kelompok eksperimen dijelaskan dalam tabel berikut.

84 70 Tabel 14. Hasil pascates Kelompok Eksperimen N Valid 32 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum ) Nilai Pascates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Hasil pascates kelompok kontrol disajikan dalam tabel dan gambar grafik nilai yang diperoleh siswa kelas X IPS 2 setelah pembelajaran menulis puisi selesai. Pembelajaran yang dilakukan di kelompok kontrol yakni pembelajaran yang biasa dilakukan yakni media pembelajaran berbasis cetakan. Tabel 16 akan menyajikan aspek-aspek penilaian dan nilai siswa kelompok kontrol.

85 71 Tabel 15. Nilai Pascates Kelompok Kontrol No Nama Aspek Penilaian Jumlah Nilai 1 Ahmad Zidan Alya Azzahra Aninda Widianti Anisa Fauziyyah S Aprilia Manda Rika Arya Kartika Tama Barto Abie Pamungkas Berlina Tyas Yuniar Citra Finda Sonia Devie Anjani Wiijanarko Dina Nirotul Khasanah Eli Rahmawati Faizal Lazuwardi Farhan Mubarok Fresty Puspa Wardani Gita Dwi Pangestika Kiky Ade Safitri Lina Najah Furaedah Mega Akmalia Muhammad Farhan R Muhammad Nizar Ravi Puji Dwi Rahayu Rahmat Fauzi Rama Fauzan Hamzah Rinonce Sekar Bidari Selviana Rahmawati Setya Yuli Adi Nugroho Siti Nur Janah Sulendra Vandalia Entasari L Vito Fernando Yayu Susmiati Jumlah Rata-rata 2,97 3,00 2,03 2,03 2,66 2,22 14,91 74,53 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima

86 72 Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui hasil frekuensi nilai siswa kelompok kontrol. Hasil frekuensi tersebut menginformasikan nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai yang paling banyak didapat 32 siswa kelas X IPS 2. Berikut tabel frekuensi hasil pascates kelompok kontrol. Tabel 16. Frekuensi Pascates Kelompok Kontrol Nilai Frekuensi Persen Total Berdasarkan tabel 16 di atas dapat diketahui siswa yang mengikuti pascates ada 32 siswa. Nilai terendah yang didapatkan siswa kelompok kontrol yakni 65 dan nilai tertinggi yang didapat adalah 85. Dari tabel frekuensi pascates yang dilakukan di kelompok kontrol dapat digambarkan perolehan nilai siswa dalam bentuk gambar 6 berikut.

87 73 Gambar 6. Hasil Pascates Kelompok Kontrol Dari tabel 16 dan gambar grafik 6 di atas dapat diketahui masih ada nilai pascates siswa kelompok kontrol yang mendapat nilai di bawah KKM yakni (25.0%) dan (6.2%) atau 10 siswa. Nilai yang banyak didapat siswa adalah (43,8%) atau 14 siswa. Ringkasan hasil pascates kelompok kontrol dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel 17. Hasil Pascates Kelompok Kontrol N Valid 32 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum

88 74 b. Pengujian Persyaratan Analisis Data Pengujian persyaratan analisis data harus dilakukan dengan mengetahui normalitas dan homogenitas data yang diperoleh dalam penelitian. 1) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data dalam penelitian ini mengunakan uji kolmogorov-smirnov test dengan program SPSS versi 16. Data penelitian dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai kolmogorov-smirnov test > α = 0,05. Data penelitian yang diuji yakni nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Uji normalitas nilai kemampuan menulis puisi mencakup nilai: (1) prates kemampuan menulis siswa kelompok eksperimen, (2) pascates kemampuan menulis siswa kelompok eksperimen, (3) prates kemampuan menulis siswa kelompok kontrol, dan (4) pascates siswa kelompok kontrol.

89 75 Tabel 18. Uji Normalitas Nilai Menulis Puisi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pra_eks pasca_eks pra_kon pasca_kon N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov test di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Nilai prates kelompok eksperimen dihasilkan nilai Sig > α yaitu 0,273 > 0,05 sehingga nilai prates kelompok eksperimen berdistribusi normal. b) Nilai pascates kelompok eksperimen dihasilkan nilai Sig > α yaitu 0,100 > 0,05 sehingga nilai pascates kelompok eksperimen berdistribusi normal. c) Nilai prates kelompok kontrol dihasilkan nilai Sig > α yaitu 0,072 > 0.05 sehingga nilai prates kelompok kontrol berdistribusi normal. d) Nilai pascates kelompok kontrol dihasilkan nilai Sig > α yaitu 0,072 > 0.05 sehingga nilai pascates kelompok kontrol berdistribusi normal.

90 76 2) Uji Homogenitas Uji homogenitas varian digunakan untuk menentukan kesamaan nilai yang didapat siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol pada nilai prates dan pascates dalam menulis puisi. Nilai berdistribusi homogen apabila nilai hitung kurang dari Homogenitas tersebut dihitung menggunakan SPSS. a) Uji Homogenitas Nilai Prates Nilai prates menulis puisi yang didapat siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 19. Homogenitas Nilai Prates Box's M.215 F Approx..212 df1 1 df E4 Sig..646 Kriteria pengujian uji Bartlett yakni jika nilai Box s M < nilai sig. maka data berdistribusi homogen. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Box s M (0.215) < nilai sig. (0.646) sehingga nilai prates siswa berdistribusi homogen.

91 77 b) Uji Homogenitas Nilai Pascates Nilai pascates menulis puisi yang didapat siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 20. Homogenitas Nilai Pascates Box's M.939 F Approx..924 df1 1 df E4 Sig..336 Kriteria pengujian uji Bartlett yakni jika nilai Box s M < nilai sig. maka data berdistribusi homogen. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Box s M (0.939) > nilai sig. (0.336) sehingga nilai pascates siswa berdistribusi tidak homogen. Siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki perlakuan yang berbeda dalam pembelajaran menulis pascates sehingga nilai pascates kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pasti berdistribusi tidak homogen. Dalam nilai pascates tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

92 78 3. Perbandingan Nilai Menulis Puisi pada Siswa yang Diajar Menggunakan Media Lagu dengan Nilai Menulis Puisi yang Diajar Menggunakan Media Berbasis Cetakan Hasil menulis puisi menggunakan media lagu didapat dari nilai pascates kelompok eksperimen. Pascates tersebut merupakan tes menulis puisi dengan menggunakan media lagu. Hasil pascates tersebut dapat dilihat pada tabel 13, sedangkan hasil pascates tes menulis puisi dengan menggunakan media berbasis cetakan dapat dilihat pada tabel 16. Menulis puisi menggunakan media berbasis cetakan didapat dari nilai pascates kelompok kontrol. Berikut perbandingan nilai keduanya. Tabel 21. Perbandingan Hasil Pascates Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol pascates_eksperim en pascates_kont rol N Valid Missing 0 0 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum

93 79 Berdasarkan tabel 22, rata-rata nilai siswa yang diajar menggunakan media lagu lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa yang diajar dengan media berbasis cetakan, yakni 77,18 dengan 74,53. a. Pengujian Hipotesis 1) Uji Hipotesis 1 Secara umum dalam tabel 6 terdapat perubahan jawaban siswa kearah yang positif dalam memberikan jawaban mengenai pernyataan yang telah disediakan. Berdasarkan jawaban kuesioner siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran menulis puisi menggunakan media lagu lebih menyenangkan, menarik, dan mampu mempengaruhi serta meningkatkan aktivitas belajar siswa dibandingkan yang tidak menggunakan media lagu. Oleh karena itu, hipotesis yang diterima adalah media lagu berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa kelompok eksperimen. 2) Uji Hipotesis 2 Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh penerapan media lagu terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1Pejagoan. Pengujian hipotesis 2 menggunakan uji paired Sample T- Test. Hal tersebut karena untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sampel yang berpasangan atau berhubungan. Nilai yang digunakan adalah nilai prates dan pascates kelompok eksperimen.

94 80 Tabel 22. Hasil Uji Hipotesis 2 Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 prates_eksperimen pascates_eksperimen Pair 1 prates_eksperimen & pascates_eksperimen Paired Samples Correlations N Correlation Sig Paired Samples Test Pair 1 prates_eksper imen - pascates_eks perimen Mean Std. Deviati on Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) a. Hipotesis Ho 2 : media lagu tidak berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi Ha 2 : media lagu berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi.

95 81 b. Hipotesis Statistik Ho : 1 = 2 Ha : 1 2 c. Kriteria Pengujian Ho diterima jika -z tabel < z hitung < z tabel Ho ditolak jika z hitung < -z tabel atau z hitung > t tabel atau Ho diterima jika Asymp. Sig > 0,05 Ho ditolak jika Asymp. Sig < 0,05 d. Keputusan Uji Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar 1.70 dan sig. (0.000) < (0.05). Nilai t hitung jatuh pada penerimaan t tabel yakni t hitung (7.290)>t tabel (1.70) atau t hitung (-7.290) < - t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Daerah Penolaka n Ho Daerah Penerima an Ho Daerah Penolaka n Ho -7,290-1,70 0 1,70 Gambar 7. Kurve Hasil Uji Hipotesis Kedua Nilai Sig. < atau t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat

96 82 disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah media lagu berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi. 3) Uji Hipotesis 3 Uji hipotesis 3 digunakan untuk menguji perbandingan media lagu dengan media berbasis cetakan terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Pengujian hipotesis 3 menggunakan uji independent Sample T-Test. Hal tersebut karena untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sampel yang terdiri dari kelompok yang berbeda. Nilai yang digunakan adalah nilai pascates kelompok kontrol dan pascates kelompok eksperimen. Berikut hasil uji hipotesis 3: Tabel 23. Hasil Uji Hipotesis 3 Group Statistics Nilai kelompok N Mean Std. Deviation pasca kontrol Std. Error Mean pasca eksperimen Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

97 83 nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Berdasarkan tabel tersebut didapat nilai t hitung Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar 1.70 dan Sig. (0.041) < 90.05) nilai t hitung jatuh pada penerimaan t tabel yakni t hitung (2.082) > t tabel (1.70) atau t hitung (-2.082) < -t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah kemampuan menulis puisi yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu.

98 84 Daerah Penolaka n Ho Daerah Penerima an Ho Daerah Penolaka n Ho -2,028-1,70 0 1,70 Gambar 8. Kurve Hasil Uji Hipotesis Ketiga Nilai Sig. < atau t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah kemampuan menulis puisi yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu. B. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian di atas dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Berikut pembahasan dari rumusan masalah dalam penelitian ini. 1. Media Lagu Berpengaruh terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelompok Eksperimen Hasil kuesioner aktivitas belajar siswa kelompok eksperimen menjelaskan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi ketika belum mendapatkan perlakuan menggunakan media lagu masih rendah dibandingkan aktivitas belajar siswa ketika mendapatkan perlakuan menggunakan media lagu. Berdasarkan tabel 4 terdapat

99 85 perubahan yang positif terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi setelah menggunakan media lagu. Aktivitas belajar dapat dilihat dari enam aspek, yaitu aktivitas visual, oral mendengar, menulis, mental, dan emosional. Aktivitas visual siswa setelah mendapat perlakuan menggunakan media lagu berubah menjadi lebih baik. Aktivitas visual siswa tersebut yaitu dalam hal memperhatikan dan membaca. Penggunaan media lagu membuat siswa menjadi lebih memperhatikan pembelajaran dikelas. Selain itu, siswa juga mau membaca materi pembelajaran. Hal itu berbeda ketika siswa diajarkan tanpa menggunakan media lagu. Kemudian, aktivitas oral siswa terhadap penggunaan media lagu dalam pembelajaran menulis puisi juga mengalami kemajuan. Penggunaan media lagu membuat siswa menjadi lebih aktif bertanya ketika pembelajaran dan berani untuk memberi saran atau menjelaskna kepada teman yang belum memahami materi yang telah disampaikan. Perubahan kearah yang positif juga terdapat pada aktivitas mendengar siswa. Siswa yang awalnya tidak mendengarkan sebelum digunakannya media lagu, menjadi lebih antusias dan mau mendengarkan saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi. Pemutaran lagu membuat siswa lebih fokus terhadap lagu yang diputarkan dan menjadi lebih baik dan teliti. Hal itu juga berpengaruh terhadap siswa sehingga siswa juga menjadi tertarik untuk mendengarkan penjelasan guru tentang materi puisi isi dari lagu yang di dengarkan.

100 86 Perubahan positif yang terjadi pada aktivitas mendengar siswa berbanding lurus dengan aktivitas menulis siswa yang mengalami prubahan positif pula setelah diberi perlakuan menggunakan media lagu. Aktivitas menulis dalam hal ini adalah mencatat. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media lagu membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Aktivitas mental setelah mendapat perlakuan menggunakan media lagu berubah menjadi lebih baik. Aktivitas ini berhubungan dengan menganalisi dan menanggapi. Menganalisi dalam hal ini aalah menganalisi unsur-unsur puisi. setelah penggunaan media lagu, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran pembelajaran untuk menganalisis unsu unsur puisi yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu, siswa menjadi menanggapi atau menjawab pertanyaandari guru ketika mendapatkan pertanyaan dari guru tentang menulis puisi. Aktivitas emosional siswa, yakni yang berhubungan dengan bosan, senang, gugup, dan bersemangat. Aktivitas emosional siswa tidak mengalami perubahan yang terlalu signifikan, namun masih mengalami perubahan yang positif yaitu dari 62.05% menjadi 72.32%. Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media lagu pada pembelajaran menulis puisi tetap memberi pengaruh positif terhadap aktivitas belajar dalam aktivitas emosional. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat dikemukakan bahwa terdapat perubahan positif penggunaan media lagu terhadap aktivitas

101 87 belajar siswa. Hal tersebut karena enam aspek kuesioner aktivitas belajar siswa menunjukkan aany perubahan positif aktivitas belajar siswa. Terjadi perubahan yang cukup signifikan pada lima aspek aktivitas belajar siswa, sedangkan pada satu aspek yaitu aspek aktivitas emosional tidak mengalami perubahan yang signifikan walaupun tetap berubah kearah yang lebih baik. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi menggunakan media lagu membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, hipotesis yang diterima adalah media lagu berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa kelompok eksperimen. 2. Media lagu berpengaruh terhadap Kemampuan Menulis puisi Kelompok Eksperimen Media lagu digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami pusi dan memberikan gambaran yang jelas untuk menemukan ide pokok dalam menulis puisi. Pemutaran lagu yang didengar akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menemukan gagasan ataupun ide pokok untuk menulis puisi. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan nilai siswa kelompok eksperimen dalam menulis puisi sesudah mendapat perlakuan menggunakan media lagu. Adapun aspek penilaian hasil menulis puisi terdiri dari kesesuaian tema, diksi, majas, kata konkret, imaji, dan rima. Berikut tabel selisih nilai siswa kelompok eksperimen prates dan pascates dalam menulis puisi.

102 88 tes Tema ( 3) Tabel 24. Selisih Nilai Rata-rata Prates dan Pascates Kemampuan Menulis Siswa kelompok Eksperimen Diksi ( 3) Majas ( 3) Nilai Siswa kata konkret ( 3) Imaji ( 3) Rima ( 3) Total Rata-rata Prates ,69 Pascates ,19 Selisih ,50 (%) 0,00 2,13 20,00 0,00 10,67 46,43 10,76 10,76 Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa presentase peningkatan tertinggi terdapat pada aspek rima yaitu sebesar 46,43%. Peningkatan kedua yaitu pada aspek majas sebesar 20,00%. Ketiga pada aspek imaji yaitu sebesar 10,67%. Keempat yaitu pada aspek diksi sebesar 2,13% dan yang terakhir pada aspek tema dan aspek kata konkret tidak mengalami peningkatan. Nilai prates diperoleh siswa kelompok eksperimen setelah melakukan pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan media lagu, sedangkan nilai pascates diperoleh setelah diberikan perlakuan menggunakan media lagu. Nilai pascates yang diperoleh siswa kelompok eksperimen mengalami peningkatan pada aspek penilaiannya. Nilai ratarata pascates kelompok eksperimen lebih tinggi yakni sebesar 77,19 dibandingkan dengan nilai rata-rata prates yang hanya sebesar 69,69. Persentase peningkatan nilainya yaitu sebesar 10,76. Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat nilai t hitung adalah Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar

103 dan sig. (0.000) < (0.05). Nilai t hitung jatuh pada penerimaan t tabel yakni t hitung (7.290)>t tabel (1.70) atau t hitung (-7.290) < - t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Nilai Sig. < atau t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah media lagu berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi Berdasarkan pembahasan tersebut dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang diterima adalah media lagu berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi. Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis puisi, yakni sebesar 10,76% 3. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar Menggunakan Media Lagu Lebih Tinggi daripada Kemampuan Menulis puisi Siswa yang Tidak Diajar Menggunakan Media Lagu Hasil nilai kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu diperoleh dari nilai pascates kelompok eksperimen, sedangkan kemampuan menulis pusi siswa yang diajar tanpa menggunakan media lagu diperoleh dari nilai pascates kelompok kontrol. Nilai siswa yang diajar menggunakan media lagu lebih tinggi daripada siswa yang tidak diajar dengan media lagu. Hal tersebut terbukti dengan adanya rata-rata nilai pascates menulis puisi siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata pascates kelompok kontrol. Berikut tabel selisih nilai rata-rata pascates kemampuan menulis pusi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

104 90 Tabel 25. Selisih Nilai Rata-Rata Pascates Kemampuan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Nilai Siswa Tes Tema ( 3) Diksi ( 3) Majas ( 3) kata konkret ( 3) Imaji ( 3) Rima ( 3) Total Ratarata Eksperimen ,19 Kontr0l ,53 Selisih ,66 (%) 0,00 0,00 9,72 1,52-2,41 13,41 3,44 3,44 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai pascates kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Nilai ratarata kelompok eksperimen sebesar 77,19, sedangkan kelompok kontrol sebesar 74,07. Semua nilai aspek penilaian kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol kecuali pada aspek imaji. Aspek imaji kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan kelompok eksperimen karena memiliki selisih 2,41%. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima kemmapuan menulis puis yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu. Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat nilai t hitung Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar 1.70 dan Sig. (0.041) < 90.05) nilai t hitung jatuh pada penerimaan t tabel yakni t hitung (2.082) > t tabel (1.70) atau t hitung (-2.082) < -t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

105 91 hipotesis yang diterima adalah kemampuan menulis puisi yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu.

106 92 BAB V PENUTUP Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban mengenai masalah yang dirumuskan sebelumnya, sedangkan saran berisi masukan penulis yang berkaitan dengan hasil penelitian. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Penerapan media lagu pada pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan perubahan respon siswa pada kuesioner yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Awalnya respon siswa terhadap enam aspek aktivitas belajar siswa berada pada skala 2 (tidak setuju) sebelum menggunakan media lagu. Hal itu berarti siswa tidak setuju bahwa media cetakan dapat berpengaruh pada aktivitas belajar siswa. Kemudian, respon siswa setelah mendapat perlakuan menggunakan media lagu berubah menjadi skala 3 (setuju), kecuali pada aspek aktivitas emosional. Namun tetap ada perubahan yang positif pada aspek astivitas emosisonal walaupun tidak signifikan. Hal itu juga diperkuat dengan meningkatnya persentase respon kuesioner aktivitas belajar siswa dari yang awalnya sebesar 63,87% menjadi 76,25%. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa media lagu berpengaruh positif terdapat aktivitas belajar siswa. 92

107 93 2. Terdapat pengaruh positif penggunaan media lagu terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelompok eksperimen setelah mendapatkan perlakuan menggunakan media lagu dibandingkan nilai rata-rata sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan media lagu. Nilai rata-rata prates kelompok eksperimen awalnya sebesar 69,69 meningkat menjadi 77,19. Hasil pengujian hipotesis menggunakan SPSS versi 16 menunjukkan bahwa nilai t hitung adalah Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar 1.70 dan sig. (0.000) < (0.05). Nilai t hitung jatuh pada penerimaan t tabel yakni t hitung (7.290)>t tabel (1.70) atau t hitung (-7.290) < - t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Nilai Sig. < atau t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah media lagu berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi. 3. Kemampuan siswa dalam menulis menulis puisi yang diajar dengan media lagu lebih tinggi daripada kemampuan siswa dalam menulis puisi yang diajar tanpa dengan media lagu. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai ratarata siswa yang diajar dengan media lagu sebesar 77,19, sedangkan yang diajar tanpa dengan media lagu sebesar 74,53. Selisih kedua nilai rata-rata tersebut yaitu 2,66. Selain itu, berdasarkan SPSS versi 16 menunjukkan bahwa nilai t hitung Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar 1.70 dan Sig. (0.041) < 90.05) nilai t hitung jatuh pada

108 94 penerimaan t tabel yakni t hitung (2.082) > t tabel (1.70) atau t hitung (-2.082) < -t tabel (- 1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah kemampuan menulis puisi yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu. B. Saran Saran yang diberikan penulis berdasarkan simpulan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Bagi guru Media pembelajaran lagu dapat dijadikan sebagai salah satu media dalam pembelajran menulis puisi karena mampu membuat siswa lebih mudah menemukan ide-ide pokok dalam menulis puisi. 2. Bagi siswa Media lagu dapat dijadikan sarana untuk berlatih menulis puisi dengan menyenangkan dan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. 3. Bagi peneliti lain Media lagu dalam menulis puisi dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya. Media lagu dapat memberikan masukan dalam penyusunan materi pelajaran yang sistematis, bervariasi, dan menyenangkan, sehingga dapat menjadikan peningkatan dalam menulis puisi.

109 95 DAFTAR PUSTAKA Astriani, Anis Ela Keefektifan Penggunaan Teknik Asosiogram dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Dalman Keterampilan Membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hamdani Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Handayati, Wiwit. dkk Kefektifan penggunaan media lgu dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas IX SMPN 5 Lubuk Basung. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No.2 Maret 2013; Seri C Universitas Negeri Padang. Jabrohim Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Jakni Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nurgiyantoro Burhan Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Pradopo, Rachmat Djoko Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukirno Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Purworejo: UMP PRESS. Supeni Pengaruh Metode Reciproal Teaching terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi diterbitkan. Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji Tarigan Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

110 96 Trimantara, Petus Jurnal Pendidikan Penabur. Jakarta: BPK Penabur. Waluyo, Herman J Pengkajian dan Apresiasi Puisi. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga. Widoyoko, Eko Putro Teknik Penyusunan Instrumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

111 97

112 98

113 99

114 100

115 101

116 102

117 103 Sekolah : SMA Negeri 1 Pejagoan Kelas : X Silabus KOMPETENSI INTI Kelas X Kelas XI Kelas XII KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 1Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 3Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 3Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, KI 2Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 3Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

118 104 konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

119 105 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Puisi: (semua jenis puisi) isi; tema; makna; amanat; dan suasana Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca Mendemonstrasika n (membacakan atau memusikalisasikan ) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo) 3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya. Unsur-unsur pembangun puisi diksi; imaji; kata konkret; gaya bahasa; rima/irama; tipografi; tema/makna (sense); rasa (feeling); nada (tone);dan amanat/tujuan /maksud (itention). Mendata suasana, tema, dan makna dalam puisi yang didengar dan atau dibaca. Memusikalisasikan dan menanggapi salah satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo). Mendata kata-kata yang menunjukkan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksu d (itention). dalam puisi. Menulis puisi dengan memerhatikan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksu d (itention). Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi puisi yang telah ditulis

120 106 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pejagoan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok : Puisi Jumlah Pertemuan : 1 X pertemuan Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikaor Kompetensi 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan akan keberadaan bahasa indonesia dan menggunakan sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa. 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, responsif dan imajinatif dalam menggunakan bahasa indonesia untuk meng ekspresikan impian, misteri, imajinasi, serta permasalahan remaja dan sosial Menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya.

121 107 C. Tujuan Pembelajaran Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterpretasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, peserta didik dapat: 1. Menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya. D. Materi Pembelajaran 1. Materi Pengertian Puisi Puisi merupakan hasil cipta kreasi manusia yang memiliki nilai kepuitisan, berasal dari pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Unsur Pembangun Puisi diksi; imaji; kata konkret; gaya bahasa; rima/irama; tipografi; tema/makna (sense); rasa (feeling); nada (tone);dan amanat/tujuan/maksud (itention). E. Pendekatan dan Media Pembelajaran 1. Pendekatan :saintifik 2. Media :Media Lagu (audio) F. Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Alat :LCD, Laptop, Spiker 2. Sumber Belajar : a. Buku siswa Ekspresi Diri dan Akademik kelas X SMA

122 108 G. Langkah-langlah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam, dan berdoa 10 menit mengawali kegiatan pembelajaran. 2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. 3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Inti Mengamati 1. Peserta didik membaca dan memahami puisi 2. Peserta didik mendengarkan dan mengamati Lagu. Menanyakan 3. Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan puisi 4. Peserta didik membuat pertanyaan yang berhubungan dengan puisi dengan bahasa yang komunikatif. Mengeksplorasi 5. Peserta didik mencari kata kunci pada lagu untuk menulis puisi. Mengasosiasi 6. Peserta didik menemukan kata kunci untuk menulis puisi 7. Peserta didik menulis puisi sesuai dengan kata kunci yang didapatkan secara individu. Mengkomunikasikan 8. Guru memberikan penguatan dan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan puisi. 70 menit Penutup 1. Peserta didik mendapatkan refleksi dari guru tentang pemahaman puisi dengan memberikan motivasi. 2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenai puisi. 3. Peserta didik mendengarkan tindak lanjut pembelajaran pada pertemuan kali ini dan yang akan datang. 10 menit

123 109 H. Penilaian 1. Penilaian otentik a. Penilaian proses Penilaian sikap No Aspek yang dinilai Teknik penilaian 1 Religius 2 Tanggung jawab 3 Disiplin Pengamatan 4 Proaktif 5 jujur Waktu penilaian Proses Instrumen penilaian Lembar Pengamatan b. Penilaian Hasil 1. Penilaian Ketrampilan No Indikator Pencapaian Kompetensi 1 Menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya. Teknik penilaian Bentuk penilaian Instrumen Proses Uraian 1. Buatlah puisi berdasarkan kata kunci yang didapatkan secara individu. Pedoman Penskoran No Rentang Nilai Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang 5 <50 Sangat kurang Keterangan Nilai = perolehan skor x 100 Jumlah Skor maksimal Guru Pamong Pejagoan, Mei 2017 Guru Praktek NIP. Fitri Rahmaliyah Triyo Adi

124 110 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pejagoan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok : Puisi Jumlah Pertemuan : 1 X pertemuan Alokasi Waktu : 2 X 45 menit I. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. J. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikaor Kompetensi 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan akan keberadaan bahasa indonesia dan menggunakan sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa. 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, responsif dan imajinatif dalam menggunakan bahasa indonesia untuk meng ekspresikan impian, misteri, imajinasi, serta permasalahan remaja dan sosial Menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya.

125 111 K. Tujuan Pembelajaran Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterpretasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, peserta didik dapat: 1. Menganalisis unsur pembangun puisi. 2. Menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya. L. Materi Pembelajaran 1. Materi Pengertian Puisi Puisi merupakan hasil cipta kreasi manusia yang memiliki nilai kepuitisan, berasal dari pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Unsur Pembangun Puisi diksi; imaji; kata konkret; gaya bahasa; rima/irama; tipografi; tema/makna (sense); rasa (feeling); nada (tone);dan amanat/tujuan/maksud (itention). Langkah-langkah Menulis Puisi Menentukan tema. Menentukan pilihan kata/diksi. Memperhatikan gaya bahasa atau majas yang digunakan. Memperhatikan rima/sajak Menggunakan citraan/imaji M. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan :saintifik 2. Metode :inkuiri, diskusi, penugasan. N. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media :power point, 2. Alat :LCD, Laptop 3. Sumber Belajar : b. Buku siswa Ekspresi Diri dan Akademik kelas X SMA

126 112 O. Langkah-langlah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan 5. Peserta didik merespon salam, dan berdoa 10 menit mengawali kegiatan pembelajaran. 6. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. 7. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 8. Peserta didik menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Inti Mengamati 9. Peserta didik membaca dan memahami puisi 10. Peserta didik mengamati langkah-langkah menulis puisi Menanyakan 70 menit 11. Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan puisi 12. Peserta didik membuat pertanyaan yang berhubungan dengan puisi dengan bahasa yang komunikatif. 13. Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan menulis puisi. Mengeksplorasi 14. Peserta didik mencari ide-ide pokok untuk menulis puisi. Mengasosiasi 15. Peserta didik menemukan ide-ide pokok menulis puisi. 16. Peserta didik menulis puisi sesuai ide pokok yang sudah ditemukan. Mengkomunikasikan 17. Guru memberikan penguatan dan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan puisi. Penutup 4. Peserta didik mendapatkan refleksi dari guru tentang pemahaman puisi dengan memberikan motivasi. 5. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenai puisi. 6. Peserta didik mendengarkan tindak lanjut 10 menit

127 113 pembelajaran pada pertemuan kali ini dan yang akan datang. P. Penilaian 2. Penilaian otentik c. Penilaian proses Penilaian sikap No Aspek yang dinilai Teknik penilaian 1 Religius 2 Tanggung jawab 3 Disiplin Pengamatan 4 Proaktif 5 jujur Waktu penilaian Proses Instrumen penilaian Lembar Pengamatan d. Penilaian Hasil 2. Penilaian Ketrampilan No Indikator Pencapaian Kompetensi 1 Menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya. Teknik penilaian Bentuk penilaian Instrumen Proses Uraian 2. Buatlah puisi sesuai dengan unsur pembangunnya. Pedoman Penskoran No Rentang Nilai Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang 5 <50 Sangat kurang Keterangan Nilai = perolehan skor x 100 Guru Pamong Jumlah Skor maksimal Pejagoan, Mei 2017 Guru Praktek Fitria Rahmaliyah NIP. Triyo Adi

128 114 JADWAL PENELITIAN Nama : Triyo Adi NIM : Program Studi Judul Penelitian Tempat : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : Pengaruh Media Lagu Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2016/2017 : SMA Negeri 1 Pejagoan No Kegiatan Tanggal 1 Validitas Soal dan Angket 15 Mei Prates Kelompok Eksperimen 16 Mei Prates Kelompok Kontrol 18 Mei Pascates Kelompok Eksperimen 23 Mei Pascates Kelompok Kontrol 25 Mei 2017

129 115 Nama : Kelas : Kuesioner Media Lagu Petunjuk Pengisian: 1. Tuliskan identitas Anda di kolom yang disediakan. 2. Berilah tanda check list ( ) pada kolom yang menjadi jawaban Anda. 3. Respon Anda tidak berpengaruh terhadap nilai pelajaran. 4. Kerahasiaan Anda akan terjamin. No. Pernyataan 1 Saya membaca materi puisi terlebih dahulu sebelum guru mengajarkannya dengan media lagu. 2 Saya bertanya pada teman jika belum memahami materi puisi yang telah disampaikan guru menggunakan media lagu. 3 Saya bertanya pada guru jika belum memahami materi puisi yang telah disampaikan guru menggunakan media lagu. 4 Saya mendengarkan apabila guru sedang menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media lagu. 5 Saya mencatat materi puisi yang disampaikan oleh guru dengan media lagu. 6 Saya senang dengan pembelajaran puisi dengan menggunakan media lagu. 7 Saya merasa gugup ketika guru memberikan pertanyaan tentang materi puisi yang disampaikan menggunakan media lagu. 8 Saya menganalisis unsur-unsur puisi yang telah ditayangkan guru menggunakan media lagu. 9 Saya memperhatikan ketika guru menyampaikan materi puisi dengan media lagu. Sangat tidak setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju

130 10 Saya tidak pernah bertanya pada guru walaupun tidak memahami materi puisi yang disampaikan dengan media lagu. 11 Saya menjelaskan kepada teman jika ada teman yang belum paham materi puisi yang disampaikan dengan media lagu. 12 Saya merasa bosan ketika guru menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media lagu. 13 Saya menjawab pertanyaan dari guru ketika pembelajaran puisi yang disampaikan menggunakan media lagu. 14 Saya mencatat unsur-unsur puisi yang telah ditayangkan oleh guru dengan menggunakan media lagu. 15 Saya menjadi bersemangat ketika guru menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media lagu. 116

131 117 Nama : Kelas : Kuesioner Media Berbasis Cetakan Petunjuk Pengisian: 1. Tuliskan identitas Anda di kolom yang disediakan. 2. Berilah tanda check list ( ) pada kolom yang menjadi jawaban Anda. 3. Respon Anda tidak berpengaruh terhadap nilai pelajaran. 4. Kerahasiaan Anda akan terjamin. No. Pernyataan 1 Saya membaca materi puisi terlebih dahulu sebelum guru mengajarkannya dengan media berbasis cetakan. 2 Saya bertanya pada teman jika belum memahami materi puisi yang telah disampaikan guru menggunakan media berbasis cetakan. 3 Saya bertanya pada guru jika belum memahami materi puisi yang telah disampaikan guru menggunakan media berbasis cetakan. 4 Saya mendengarkan apabila guru sedang menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media onvensional. 5 Saya mencatat materi puisi yang disampaikan oleh guru dengan media berbasis cetakan. 6 Saya senang dengan pembelajaran puisi dengan menggunakan media berbasis cetakan. 7 Saya merasa gugup ketika guru memberikan pertanyaan tentang materi puisi yang disampaikan menggunakan media berbasis cetakan. 8 Saya menganalisis unsur-unsur puisi yang telah disampaikan guru menggunakan media berbasis cetakan. 9 Saya memperhatikan ketika guru menyampaikan materi puisi dengan media berbasis cetakan. Sangat tidak setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju

132 10 Saya tidak pernah bertanya pada guru walaupun tidak memahami materi puisi yang disampaikan dengan media berbasis cetakan. 11 Saya menjelaskan kepada teman jika ada teman yang belum paham materi puisi yang disampaikan dengan media berbasis cetakan. 12 Saya merasa bosan ketika guru menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media berbasis cetakan. 13 Saya menjawab pertanyaan dari guru ketika pembelajaran puisi yang disampaikan menggunakan media berbasis cetakan. 14 Saya mencatat unsur-unsur puisi yang telah disampaikan oleh guru dengan menggunakan media berbasis cetakan. 15 Saya menjadi bersemangat ketika guru menjelaskan materi puisi dengan menggunakan media berbasis cetakan. 118

133 119

134 120

135 121

136 122

137 123

138 124

139 125

140 126

141 127

142 128

143 129

144 130

145 131

146 132

147 133

148 134

149 135

150 136

151 137

152 138

153 139

154 140

155 141

156 142

157 143

158 144

159 145 Hasil Analisis Kuesiner Aktivitas Belajar Menggunakan Media Berbasis Cetakan Prates Nomor Instrumen No

160 Total Persentase 59,82 67,86 60,71 68,75 66,07 47,32 72,32 67,86 66,96 58,04 68,75 84,82 63,39 61,61 43,75 Kategori

161 147 Analisis Kuesioner Media Konvensional Berdasarkan Aspek Aktivitas Belajar Siswa Prates No. visual Oral mendengar menulis mental emosional

162 jumlah Maksimal % 72,32 74,11 79,46 75,89 74,11 71,43 Kategori Total 73,63

163 149 Hasil Analisis Kuesiner Aktivitas Belajar Menggunakan Media Berbasis Cetakan Pascates No. Nomor Instrumen

164 Total Persentase 85,71 108,04 88,39 90,18 93,75 105,36 66,07 90,18 90,18 50,89 103,57 50,89 83,93 92,86 104,46 Kategori

165 151 Analisis Kuesioner Media Berbasis Cetakan Berdasarkan Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pascates No. visual Oral mendengar menulis mental emosional

166 jumlah Maksimal % 87,95 87,72 90,18 93,75 88,99 81,70 Kategori Total 86,

167 153

168 154

169 155

170 156

171 157 Nilai Prates Kelompok Eksperimen No Nama Aspek Penilaian jumlah nilai 1 Adib Cahya Fikriani Aisah Dwi Ismawati Alvira Nursyahbani Atikah Azzahroh Risti Ayu Anggraeni Azir Faozan Azizah Anwar Habiballoh Beny Riyan Wibowo Damar Rizki Priyo N Dede Herwanto Diah Rizqi Nurmalita Jati Difansyah Rizky Fadhillah Dimas Arif Yuliya Putra Dwi Sekar Pujiwiningrum Eka Maria Sidauruk Elok Wulansari Favian Apta Rakhastama Habib Ali Imamudin Ika Rahayu Ningsih Khusnul Maulidah Kinan Agnesfi Miftahul Jannah Muhammad Rafli Dwi W. H Nofia Tri Hidayah Novia Anggun Priyanti Pandu Jati Prikhamdani Puji Apriyani Puji Sasongko Rani Maylinda Rindi Dwi Jayanti Satria Eta Mulyana Sinta Raudlotuzzahro Jumlah Rata-rata 2,97 2,94 1,88 2,06 2,34 1,75 13,94 69,69 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima

172 158 Nilai Prates Kelompok Kontrol No Nama Aspek Penilaian Jumlah nilai 1 Ahmad Zidan Alya Azzahra Aninda Widianti Anisa Fauziyyah S Aprilia Manda Rika Arya Kartika Tama Barto Abie Pamungkas Berlina Tyas Yuniar Citra Finda Sonia Devie Anjani Wiijanarko Dina Nirotul Khasanah Eli Rahmawati Faizal Lazuwardi Farhan Mubarok Fresty Puspa Wardani Gita Dwi Pangestika Kiky Ade Safitri Lina Najah Furaedah Mega Akmalia Muhammad Farhan R Muhammad Nizar Ravi Puji Dwi Rahayu Rahmat Fauzi Rama Fauzan Hamzah Rinonce Sekar Bidari Selviana Rahmawati Setya Yuli Adi Nugroho Siti Nur Janah Sulendra Vandalia Entasari L Vito Fernando Yayu Susmiati Jumlah Rata-rata 3,00 3,00 1,88 2,03 2,19 1,75 13,84 69,22 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima

173 159 Nilai Pascatest Kelompok eksperimen No Nama Aspek Penilaian jumlah nilai 1 Adib Cahya Fikriani Aisah Dwi Ismawati Alvira Nursyahbani Atikah Azzahroh Risti Ayu Anggraeni Azir Faozan Azizah Anwar Habiballoh Beny Riyan Wibowo Damar Rizki Priyo Nugrahanto Dede Herwanto Diah Rizqi Nurmalita Jati Difansyah Rizky Fadhillah Dimas Arif Yuliya Putra Dwi Sekar Pujiwiningrum Eka Maria Sidauruk Elok Wulansari Favian Apta Rakhastama Habib Ali Imamudin Ika Rahayu Ningsih Khusnul Maulidah Kinan Agnesfi Miftahul Jannah Muhammad Rafli Dwi Widana H Nofia Tri Hidayah Novia Anggun Priyanti Pandu Jati Prikhamdani Puji Apriyani Puji Sasongko Rani Maylinda Rindi Dwi Jayanti Satria Eta Mulyana Sinta Raudlotuzzahro Jumlah Rata-rata 2,97 3,00 2,25 2,06 2,59 2,56 15,44 77,19 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima

174 160 Nilai Pascates Kelompok Kontrol No Nama Aspek Penilaian Jumlah Nilai 1 Ahmad Zidan Alya Azzahra Aninda Widianti Anisa Fauziyyah S Aprilia Manda Rika Arya Kartika Tama Barto Abie Pamungkas Berlina Tyas Yuniar Citra Finda Sonia Devie Anjani Wiijanarko Dina Nirotul Khasanah Eli Rahmawati Faizal Lazuwardi Farhan Mubarok Fresty Puspa Wardani Gita Dwi Pangestika Kiky Ade Safitri Lina Najah Furaedah Mega Akmalia Muhammad Farhan R Muhammad Nizar Ravi Puji Dwi Rahayu Rahmat Fauzi Rama Fauzan Hamzah Rinonce Sekar Bidari Selviana Rahmawati Setya Yuli Adi Nugroho Siti Nur Janah Sulendra Vandalia Entasari L Vito Fernando Yayu Susmiati Jumlah Rata-rata 2,97 3,00 2,03 2,03 2,66 2,22 14,91 74,53 Keterangan: 1. Kesesuaiam Tema 2. Diksi 3. Majas 4. Kata Konkret 5. Imaji 6. Rima

175 161 Perhitungan Uji Validitas Soal Responden Nomor Item x² Y Y² XY X 2220 ( X)² X 2220 X² Y Y² XY X² XY ( X)² ( Y)² rxy 0, r tabel 2,040 Kriteria Valid

176 162 Perhitungan Uji Reabilitas Soal Responden Tes 1 Tes 2 Total realibitas test-retes 0,

177 163 Lembar Uji Validitas Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Correlations Total 1 Pearson Correlation * ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation * * Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation * *.401 * ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation ** ** ** * Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation ** ** * Sig. (2-tailed) N

178 164 6 Pearson Correlation **.451 ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation.380 * * * *.450 ** ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation **.497 ** * * Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation ** ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation ** *

179 165 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation *.446 * * ** ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation *.547 ** ** ** ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation ** * Sig. (2-tailed) N Total Pearson Correlation.492 **.377 *.615 **.384 *.377 *.451 **.372 *.638 **.408 *.385 *.474 **.399 *.597 **.671 **.359 * 1 Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2- tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed).

180 166 Perhitungan Reabilitas Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

181 167 Uji Hipotesis 2 Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh penerapan media lagu terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Hasil Uji Hipotesis 2 Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 prates_eksperimen pascates_eksperimen Tabel 24. Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 prates_eksperimen & pascates_eksperimen Tabel 25. Paired Samples Test Pair 1 prates_eksper imen - pascates_eks perimen Mean Std. Deviati on Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed)

182 168 a. Hipotesis Ho 2 : media lagu tidak berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi Ha 2 : media lagu berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi. b. Hipotesis Statistik Ho : 1 = 2 Ha : 1 2 c. Kriteria Pengujian Ho diterima jika -z tabel < z hitung < z tabel Ho ditolak jika z hitung < -z tabel atau z hitung > t tabel atau Ho diterima jika Asymp. Sig > 0,05 Ho ditolak jika Asymp. Sig < 0,05 d. Keputusan Uji Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar 1.70 dan sig. (0.000) < (0.05). Nilai t hitung jatuh pada penerimaan t tabel yakni t hitung (7.290)>t tabel (1.70) atau t hitung (-7.290) < - t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho.

183 169 Daerah Penolak Daerah Penerim Daerah Penolak -7,290-1,70 0 1,70 Gambar 8. Kurve Hasil Uji Hipotesis Kedua Nilai Sig. < atau t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah media lagu berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi.

184 170 Uji Hipotesis 3 Uji hipotesis 3 digunakan untuk menguji perbandingan media lagu dengan media berbasis konvensional terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan. Hasil Uji Hipotesis 3 Group Statistics Nilai kelompok N Mean Std. Deviation pasca kontrol Std. Error Mean pasca eksperimen Independent Samples Test nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

185 171 Berdasarkan tabel tersebut didapat nilai t hitung Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 (two tail test) diperoleh t tabel sebesar 1.70 dan Sig. (0.041) < 90.05) nilai t hitung jatuh pada penerimaan t tabel yakni t hitung (2.082) > t tabel (1.70) atau t hitung (-2.082) < -t tabel (-1.70) sehingga t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah kemampuan menulis puisi yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu. Daerah Penolaka n Ho Daerah Penerima an Ho Daerah Penolaka n Ho -2,028-1,70 0 1,70 Gambar 9. Kurve Hasil Uji Hipotesis Ketiga Nilai Sig. < atau t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah kemampuan menulis puisi yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih tinggi daripada yang tidak diajar dengan media lagu.

186 172 Dokumentasi Keterangan: Sikap siswa kelas eksperimen X MIPA 1 saat menerima materi pembelajaran menulis puisi dan mengerjakan tugas

187 Keterangan: Sikap siswa kelas eksperimen X MIPA 1 saat menerima materi pembelajaran puisi dan sikap siswa saat menulis puisi menggunakan media lagu. 173

188 174 Keterangan: Sikap siswa kelas kontrol X IPS 2 saat menerima materipembelajaran dan menulis puisi

189 Keterangan: Sikap siswa kelas Uji instrumen X IPA 4 saat menerima materi pembelajaran dan menulis puisi. 175

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat dimaknai sebagai bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA Herlina, Kaswari, Heri Kresnadi Prodi PGSD FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NURUL MUTTAQIN KEMIRI SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NURUL MUTTAQIN KEMIRI SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NURUL MUTTAQIN KEMIRI SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Astuti Riawardani Progam Studi Pendidikan Bahasa Dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 6 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Keterampilan Menulis Puisi a. Hakikat Menulis Tarigan (1994:3) memberikan pengertian bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Indonesia adalah dengan cara penguasaan segala aspek keterampilan berbahasa oleh peserta didik. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat membaca karya sastra sama halnya dengan minat membaca, namun minat membaca karya sastra lebih diarahkan dan difokuskan dalam bidang sastra baik itu puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis

Lebih terperinci

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum. 0 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO KETIKA TANGAN DAN KAKI BERKATA OLEH CHRISYE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANAI HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Rudiansyah

Lebih terperinci

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan salah satu pokok yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah, pelajaran bahasa Indonesia juga merupakan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Untuk mengetahui penelitian tersebut,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah 8 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakekat Menulis Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang tulisan.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO Oleh: Farida Tuzzaman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat keyakinan dalam suatu bentuk konkret yang membangkitkan pesona

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa bahasa komunikasi akan lumpuh. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang termasuk ke dalam ruang lingkup mata pelajaran bahasa indonesia dan tidak dapat terpisahkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Anggun Tri Suciati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dijelaskan bahwa standar kompetensi menulis untuk kelas X untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Bahasa tidak hanya berbentuk lisan, melainkan juga tulisan. Dengan adanya bahasa, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaya bahasa menimbulkan efek keindahan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Efek keindahan gaya bahasa berkaitan dengan selera pribadi pengarang dan kepekaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana, 2001: 1). Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan proses pembelajaran di sekolah menjadi pilar utama. Karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan dari proses

Lebih terperinci

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Dawuan Subang) Dhina Herlina Retria Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah karya imajinatif yang menggunakan media bahasa yang khas (konotatif) dengan menonjolkan unsur estetika yang tujuan utamanya berguna dan menghibur.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen, BAB III PROSEDUR PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu percobaan sistematis dan berencana untuk membuktikan suatu teori.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V Oleh: Aida Azizah Universitas Islam Sultan Agung Semarang ABSTRAK Peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada pembelajaran apresiasi sastra khususnya apresiasi puisi perlu dibuat sebuah bahan

Lebih terperinci

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001 KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian penting dalam kerangka pengembangan pendidikan nasional yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN PENERAPAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR DAN SUMBANG KATA PADA SISWA KELAS VII E DI SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V DINI NURSARI nursaridini@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara terjadi dalam komunikasi secara lisan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ada empat keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan menyimak, berbicara,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON Dwi Novita Ariyaningtyas 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bekalang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang akan senantiasa memerlukan interaksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia membutuhkan media untuk berinteraksi.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK Andriani 1, Chuduriah Sahabuddin 2, Sulihin Azis 3 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN 2011-2012 Septiana Dwi Lestari 0821.0176 alka_dira@yahoo.co.id STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Indonesia diajarkan pada jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menenengah atas. Bahasa Indonesia diajarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Purwanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonsesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi

Lebih terperinci

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah banyak dilakukan salah satunya, penelitian pengajaran sastra dapat peneliti

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Seorang penulis berkomunikasi melalui tulisan mereka untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO Endang Sulistyaniningsih Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: esulistyaniningsih@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan peserta didik melalui proses pelatihan

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami sebuah karya sastra pada dasarnya bukanlah persoalan mudah, karena pemahaman sastra berkaitan erat dengan proses sifat karya sastra itu sendiri. Maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan tentang sastra

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING Shinta Nuryatna NIM 08210029 nuryatnashinta2@yahoo.com Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI

MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI M. Syirojudin A malina Wijaya S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya bahasa adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham, tetapi yang penting adalah keberdayaan kata untuk meninggalkan kesan kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan melalui tatap muka, tetapi dapat dilakukan melalui tulisan. Syamsudin A.R. (1994:1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan pada keterampilan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses komunikasi antar peserta didik dengan pendidik, agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai seni dalam sebuah karya tidak selalu berwujud pada benda tiga dimensi saja. Adapun kriteria suatu karya dapat dikatakan seni jika karya tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci