PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI L SIDOHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018
|
|
- Susanti Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI L SIDOHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ARTIKEL ILMIAH Oleh RADHA TANIA DEWI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU) 2017
2 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI L SIDOHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh Radha Tania Dewi 1 As Elly S 2 dan Lucy Asri Purwasi 3 radhataniadewi@gmail.com ABSTRAK Skripsi ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Probing- Prompting terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah True Eksperimental Design dengan desain yang berbentuk pre-test, post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018, yang terdiri dari 213 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengundian. Kelas VIII.3 terpilih sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting dan kelas VIII.5 sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, yaitu pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan taraf signifikansi α = 0,05, diperoleh t hitung (2,03) > t tabel (1,67), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo tahun pelajaran 2017/2018. Rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 37,34 dan kelas kontrol 33,54. Kata Kunci: Pengaruh, Probing-Prompting, Hasil Belajar Matematika.
3 3 PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, mempunyai peranan yang penting dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya dapat dilihat dari banyaknya konsep matematika yang dapat digunakan, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam kehidupan sehari-hari (Utami dkk., 2014:260). Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar menalar secara kritis, kreatif dan aktif (Susanto, 2013:183). Iriani dan Leni (2013:109) mengatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah perlu ditekankan agar hasil belajar yang diperoleh relevan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat diaplikasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, menurut Wahyudin (Ebih dkk, 2015:22) sebuah langkah tersulit yang harus dicapai para siswa dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah atau soal-soal dalam matematika adalah memperoleh suatu keadaan yang disebut dengan kematangan bermatematika. Berdasarkan pengamatan saat melaksanakan Penerapan Perangkat Pembelajaran (PPP) pada bulan Agustus sampai Oktober 2016 di SMP Negeri L Sidoharjo, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena banyak siswa yang tidak menyukai materi pada pelajaran matematika, siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit untuk dipelajari dan dipahami. Matematika juga dianggap pelajaran yang selalu berkaitan dengan rumus-rumus yang rumit dan sulit untuk dimengerti. Meskipun guru dalam proses pembelajaran di kelas telah melibatkan siswa untuk berperan
4 4 aktif, namun sebagian besar siswa jarang untuk menanyakan hal-hal yang belum paham tentang materi yang disampaikan. Bahkan banyak siswa yang terlihat malas dan tidak percaya diri untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru di depan kelas. Hal ini terlihat dari data hasil ulangan akhir semester siswa sebelumnya, yakni dari 211 siswa hanya 43 (20,4%) siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan 168 (79,6%) siswa belum mencapai nilai ketuntasan mininal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75, sehingga membuat sebagian besar siswa harus mengikuti program remedial untuk memperbaiki nilai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru memiliki peranan penting dalam membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Bantuan tersebut dapat berupa terciptanya proses pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, serta bermakna untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adanya kebermaknaan yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran menyebabkan apa yang dipelajari siswa akan menjadi lebih optimal dan berguna bagi dirinya sendiri ataupun lingkungan di sekitarnya (Kariani dkk., 2014:2). Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk membantu guru menciptakan proses pembelajaran yang bermakna dan meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan memilih model pembelajaran yang tepat dan inovatif. Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya yaitu model pembelajaran Probing-Prompting. Menurut Suherman (Huda, 2016:281) model pembelajaran Probing- Prompting adalah model pembelajaran dengan menyajikan serangkaian
5 5 pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat meningkatkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari, pertanyaanpertanyaan yang mengarah pada siswa mendorong siswa untuk selalu aktif berpikir dan mengembangkan kemampuan berpikirnya. Sedangkan menurut Widyastuti dkk., (2014:3) terdapat dua aktivitas siswa yang saling berhubungan dalam pembelajaran Probing-Prompting, yaitu aktivitas siswa yang meliputi aktivitas berpikir dan aktivitas fisik yang berusaha membangun pengetahuannya, serta aktivitas guru yang berusaha membimbing siswa dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang memerlukan pemikiran tingkat rendah sampai pemikiran tingkat tinggi. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo tahun pelajaran 2017/2018? LANDASAN TEORI a. Pengertian Hasil belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013:3). Menurut Nawawi (Susanto, 2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah
6 6 materi pelajaran tertentu. Suprijono (kariani dkk., 2014:5) juga mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Krathwohl (2002:215) terdapat 6 tahapan uraian yang dapat membantu guru menentukan kejelasan kompetisi dasar sesuai dengan proses kognitif, yaitu : 1) Remember (Mengingat C1) Mengingat adalah kemampuan memperoleh kembali pengetahuan yang relavan dari memori jangka panjang. 2) Understand (Memahami C2) Memahami adalah kemampuan merumuskan makna dari pesan pembelajaran dan mempu mengkomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan maupun grafik. 3) Apply (Menerapkan C3) Menerapkan adalah kemampuan merumuskan prosedur untuk menyelesaikan masalah. Siswa memerlukan latihan soal sehingga siswa terlatih untuk mengetahui prosedur apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. 4) Analyze (Menganalisis C4) Menganalisis meliputi kemampuan untuk memecahkan sauatu kesatuan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut dihubungkan satu dengan yang lain atau bagian tersebut dengan keseluruhannya.
7 7 5) Evaluate (Menilai C5) Menilai didefenisikan sebagai kemampuan melakukan judgement berdasar pada kriteria dan stantar tertentu. Kriteria sering digunakan adalah menentukan kualitas, efektifitas, efsiensi, dan konsistensi. 6) Create (Berkreasi C6) Create didefenisikan sebangai menggeneralisasi ide baru, produk atau cara pandang yang baru dari sesuatu kejadian. Create di sini diartikan sebagai meletakkan beberapa elemen dan satu kesatuan yang menyeluruh sehingga terbentuklah dalam suatu bentuk yang koheren atau fungsional. b. Pengertian Model Probing-Prompting Menurut Huda (2016:281) arti dari kata probing adalah penyelidikan dan pemeriksaan, sementara prompting adalah mendorong atau menuntun. Sementara itu menurut Widyastuti dkk., (2014:3), Probing-Prompting adalah suatu model pembelajaran dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan yang bersifat menuntun dan menggali pengetahuan siswa, sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan yang ada pada diri siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Proses tanya jawab dalam pembelajaran dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak, sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif. Siswa tidak bisa menghindari proses pembelajaran, karena setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab (Huda, 2016:282). Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting ini, kemungkinan akan terjadi suasana tegang, tetapi bisa dibiasakan. Untuk
8 8 mengurangi kondisi tegang, guru hendaknya mengajukan serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suasana menyejukkan dan bernada lembut. Ada canda, senyum dan ceria serta jawaban siswa yang salah harus tetap dihargai karena salah adalah ciri bahwa dia sedang belajar dan telah berpartisipasi (Shoimin, 2016:126). c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Probing-Prompting Langkah-langkah model pembelajaran Probing-Prompting dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1) Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalnya dengan memperlihatkan gambar atau rumus yang sesuai dengan materi. 2) Siswa melakukan diskusi kecil kepada teman sebangku untuk memahami gambar atau rumus yang telah diperlihatkan. 3) Seluruh siswa diberi pertanyaan yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. 4) Siswa melakukan diskusi kecil kepada teman sebangku untuk merumuskan masalah yang diberikan. 5) Salah satu siswa ditunjuk untuk menjawab permasalahan yang diberikan. 6) Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. 7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa tujuan pembelajar tersebut benar-benar telah dipahami oleh seluruh siswa.
9 9 d. Kelebihan Model Pembelajaran Probing-Prompting Menurut (Shoimin, 2016:128), kelebihan model pembelajaran Probing-Prompting, yaitu: 1) Mendorong siswa aktif berpikir. 2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali. 3) Perbedaan pendapat antar siswa dapat dikompromikan atau diarahkan. 4) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut atau ketika sedang mengantuk, maka akan hilang rasa kantuknya. 5) Sebagai cara meninjau kembali (review) bahan pelajaran yang lampau. e. Kekurangan Model Pembelajaran Probing-Prompting Menurut (Shoimin, 2016:129), kekurangan model pembelajaran Probing-Prompting, antara lain yaitu: 1) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada tiap siswa. 2) Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang. 3) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa. 4) Waktu seiring banyak terbuang apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah True Eksperimental Design dengan desain yang berbentuk pre-test, post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018, yang terdiri dari 213 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah Kelas VIII.3 terpilih sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting dan kelas VIII.5 sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, yaitu pre-test dan
10 10 post-test. Materi yang diajarkan yaitu operasi bentuk aljabara. Untuk menguji hipotesis, doata dianalisia menggunkana uji-t dengan taraf signifikansi α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL 1. Kemampuan Awal Pre-test ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap materi operasi bentuk aljabar sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dapat dijelaskan bahwa skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 13,69 dan skor rata-rata kelas kontrol 13,14. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata pengetahuan awal siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama dan dikategorikan masih sangat rendah Berdasarkan hasil pengujian statistik uji-t 2 pihak dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan. 2. Kemampuan Akhir Berdasarkan hasil perhitungan didapat skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 37,34 dan skor rata-rata kelas kontrol sebesar 33,54. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Dari data di atas dapat dilihat bahwa peningkatan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 23,65 dan peningkatan rata-
11 11 rata skor hasil belajar matematika siswa kelas kontrol sebesar 20,40. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian statistik uji-t 1 pihak dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar matematika siswa siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018. PEMBAHASAN Pembelajaran dengan model Probing-Prompting dapat terjadi jika guru merancang dan melaksanakan pembelajaran yang dimulai dengan memberikan pertanyaan atau masalah kepada siswa. Peran guru pada pembelajaran dengan model Probing-Prompting ini sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator. Hal ini sangat penting untuk memberikan tanggapan dalam upaya penyelesaian soal dan masalah sehingga siswa mampu berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting mengalami beberapan hambatan, pembelajaran yang baru bagi peneliti maupun siswa membutuhkan waktu dan penyesuaian. Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran menggunakan model probingprompting ini sebanyak dua jam pembelajaran dimaksimalkan peneliti untuk melakukan perlakuan pertama pada materi operasi bentuk aljabar dengan panduan RPP. Proses pembelajaran tersebut menggunakan LKS dan siswa diminta untuk berkelompok terdiri dari dua orang yaitu teman sebangkunya, Peneliti meminta siswa untuk memahami secara berdiskusi maksud dari gambar yang ada pada
12 12 LKS, awalnya siswa merasa bingung dan kesulitan tetapi masalah tersebut dapat teratasi oleh peneliti dengan memberikan motivasi kepada siswa. Setelah siswa berdiskusi dan memahami maksud dari gambar yang ada pada LKS, siswa mulai dapat memahami konsep tentang materi operasi bentuk aljabar. Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk mengejakan soal yang ada pada LKS secara berdiskusi. Pada proses pembelajaran ini, siswa terlihat tegang dengan pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh peneliti karena siswa tidak bisa menjawab. Guru memiliki kendala untuk menuntun siswa mendapatkan jawaban yang benar. Hal ini terlihat dari ketidakmampuan siswa menjawab pertanyaan peneliti mengenai materi operasi bentuk aljabar, siswa merasa sulit untuk menganalisis dan menjawab soal yang bersifat menggali dan menuntun, sehingga kondisi kelas menjadi tidak kondusif karena siswa sibuk bertanya dan berdiskusi dengan siswa dari kelompok lain. Untuk mengatasinya, guru berkeliling kelas untuk mengawasi jalannya diskusi dan membantu siswa yang kesulitan, terutama pada indikator menganalisis dan memecahkan masalah. Setelah siswa selesai mengerjakan soal yang diberikan, peneliti menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan jawabannya ke depan kelas. Pada tahap ini banyak siswa yang merasa malu, takut dan tidak percaya diri untuk mempresentasikan jawaban di depan. Mereka lebih cenderung meminta kepada peneliti untuk menunjuk temannya yang pintar untuk mempresentasikan jawaban di depan kelas. Akibatnya, siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak dapat memahami materi yang telah dibahas.
13 13 Pada pertemuan kedua, peneliti masih menggunakan LKS dalam proses pembelajaran tersebut dan siswa diminta untuk kembali pada kelompoknya. Pada pertemuan ini siswa telah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini terbukti semakin banyaknya siswa yang mampu menyampaikan pendapat dan siswa telah mampu menjawab pertanyaan yang diajukan walaupun siswa harus banyak diberikan pertanyaan yang sifatnya menuntun terlebih dahulu. siswa mulai mampu menyelesaikan soal-soal latihan yang terdapat pada LKS. Pada pertemuan ketiga, siswa sudah terbiasa belajar dengan menggunakan model probing-prompting yang berbantukan LKS, siswa sudah dapat bekerjasama dengan baik dalam berdiskusi kecil untuk merumuskan jawaban yang diajukan oleh peneliti, siswa juga sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, siswa-siswa lain pun sudah aktif menyampaikan pendapat mereka. Soal-soal latihan yang terdapat pada LKS juga sudah bisa diselesaikan tetapi masih ada penjelasan-penjelasan yang masih belum tepat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dari pertemuan pertama dan kedua. Model pembelajaran probing-prompting diharapkan dapat menjadi salah satu model yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hasil belajar matematika khususnya masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat menggunakan kemampuan berpikir dan juga imajinasinya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan bahkan diikuti dengan praktik yang nyata di depan kelas.
14 14 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018. Rata-rata skor hasil belajar matematika di kelas eksperimen sebesar 30,87 dan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa di kelas kontrol sebesar 28,00. Peningkatan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 23,65 dan peningkatan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas kontrol sebesar 20,40. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1) Bagi pendidik, diharapkan dengan model pembelajaran Probing-Prompting ini dapat membantu pendidik dalam meningkatkan hasil belajar matematika, serta pendidik harus mempersiapkan pembelajaran dengan matang sebelum pembelajaran dilaksanakan; 2) Model pembelajaran Probing-Prompting dapat dijadikan sebagai alternatif bagi siswa maupun guru dalam belajar, untuk meningkatkan hasil belajar matematika menjadi lebih mudah dipelajari; 3) Bagi peneliti, untuk menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting peneliti harus mempunyai perencanaan pembelajaran dan persiapan yang matang dalam proses pembelajaran yang akan
15 15 dilakukan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Dalam penelitian ini, peneliti diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat berguna pada masyarakat luas; 4) Kepada sekolah untuk dapat menerapakan model pembelajaran Probing-Prompting sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang ada di sekolah; 5) Guru, diharapkan dapat menerapakan model pembelajaran Probing- Prompting sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keaktifan siswa dalam belajar; 6) Peneliti, diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting pada pembelajaran matematika untuk dijadikan sebagai pengalaman dalam mengajar. DAFTAR PUSTAKA Dimyanti & Mudjiyono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ebih AR. Arhasy Kontribusi Pembelajaran Kontekstual dengan Teknik SQ4R Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis Matematis. Jurnal Siliwangi Vol. 1. No Huda, Miftahul Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iriani, Dewi dan Mutia Leni Identifikasi Gaya Belajar Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII SMPN 2 Kerinci. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung Kadir, Abdul Konsep Pembelajaran Kontekstual di Sekolah. Dinamika Ilmu. 13, (3), Kariani, dkk Model Problem Based Learning Menggunakan Metode Probing-Prompting Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 2, (1), Krathwohl DR A Revision of Bloom s Taxonomy:An Overview.Theory Into Prantice, 41 (4) :
16 16 Shoimin, Aris Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum Yogyakarta: Ar-uzz Media. Susanto, Ahmad Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Utami, N.F, dkk Eksperimentasi Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematika dan Kreativitas Belajar Siswa SMP sekabupaten Wonogiri. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. 2, (3), Widyastuti, D.A, dkk Penerapan Model Pembelajaran Probing-Prompting untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Antosari Kecamatan Selemadeg Barat. E-journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. 2, (1), 1-10.
Malia 1, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI Lubuklinggau
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 26/27 Malia, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A Feri Ambar Wati, Supriyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Mega Oktaviana, Nurhanurawati, Arnelis Djalil Pendidikan Matematika, Universitas Lampung megao@rocketmail.com
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 1 Weny Atika (1), Tina Yunarti (2), Pentatito Gunowibowo (3) Pendidikan Matematika, Universitas Lampung atikaweny@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU Oleh Sela Megaria 1, Yuita Wardianti 2, Ivoni Susanti 3 1 Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP-PGRI
Lebih terperinciPERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG
Artikel Skripsi PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBING PROMPTING LEARNING (PPL) PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMPN 3 CILAWU
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Latifah M. 1, Rini Asnawati 2, Haninda Bharata 2 latifahmulyadi@ymail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2 No. 2 Tahun 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Yanti, Anna Fauziah, Drajat Friansah STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lebih terperincipembelajaran. Sedangkan guru dalam pembelajaran ini hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen jika siswa mengalami kesulitan.
134 BAB V ANALISA Pembelajaran dengan model GIL adalah pembelajaran yang bersifat mandiri yang dilakukan sendiri oleh siswa dalam melakukan suatu eksperimen. Adapun subjek pembelajaran pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan segala macam tingkah laku dan kebutuhannya. Ilmu Pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran IPS selalu berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala macam tingkah laku dan kebutuhannya. Ilmu Pengetahuan Sosial selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting yang diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Sisko Ariza 1, Anna Fauziah 2, Dona Ningrum 3 Program
Lebih terperinciJl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN BERBANTU CABRI II PLUS 1.4 DAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT KELAS
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG Halimatus Sa diyah 1, Sofia Edriati 2, Lita
Lebih terperinciNurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling digemari dan menjadi suatu kesenangan. Namun, bagi sebagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika, bagi sebagian kecil siswa merupakan mata pelajaran yang paling digemari dan menjadi suatu kesenangan. Namun, bagi sebagian besar siswa, matematika
Lebih terperinciPROFIL MOTIVASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING MELALUI LEMBAR KEGIATAN KELOMPOK
PROFIL MOTIVASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING MELALUI LEMBAR KEGIATAN KELOMPOK (PROFILE MOTIVATION WITH PROBING PROMPTING LEARNIN THROUGH GROUP ACTIVITY SHEET) Asih Retnowulan Hadi
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN PROBING PROMPTING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NEGERI PURWOREJO
STUDI KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN PROBING PROMPTING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NEGERI PURWOREJO Asminah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Email:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke orang lainnya, berkaitan dengan ini kemampuan komunikasi yang dimaksud adalah
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs Marliani Utami Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK
PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lebih terperinciSatrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada
PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PENGUKURAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI A. Pembahasan 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan tabel 4.4. yang terdapat pada bab IV tentang hasil analisis guru selama kegiatan belajar mengajar model
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eny Safitri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: enie_safitri57@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan aspek yang terintegrasi dengan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar merupakan tujuan proses pembelajaran yang terdiri dari 3 ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotoris. Ranah kognitif (cognitive) berhubungan dengan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com
Lebih terperinciAlumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau. ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi.
Pengaruh Model Pembelajaran Scramble dengan Menggunakan Alat Peraga dari Bahan Bekas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau Tahun Ajaran 2015/2016 Oleh: Aresta Pratiwi 1,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN
PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang
Lebih terperinciMaryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0
Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan merupakan proses yang
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA SISWA KELAS VIII SMP AL ALAWIYAH KALIKAJAR
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PROBING- PROMPTING DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE)
P-ISSN: 2477-8346 JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro) E-ISSN: 2477-8354 Volume 1, Nomor 2, Edisi Oktober 2016, 62-69 jupiterfptk@ikippgrimadiun.ac.id STUDI KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN PROBING-
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi. matematika siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru.
Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru Arifa Rahmi, Depriwana Rahmi Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciFerdiana Ika Wati, Sutarman, Parno Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat Dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Kalidawir Tulungagung Ferdiana
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO Nur Chanifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Email: Hany_chacha@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. F. J. McDonald, Education Psychology, (San Fransisco: Wadsworth Publishing, 1959), hlm. 4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadiannya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG Nicke Septriani 1), Irwan 2), Meira 3) 1) FMIPA UNP : email: nick3.c7@gmail.com
Lebih terperinciJURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X SMA NEGERI 11 MAKASSAR Habriah Ahmad Guru
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL
PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel
Lebih terperinciRizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA AL-HUDA PEKANBARU Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE (PR) BERBANTUAN KARTU MASALAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Asti Ade Suryati
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI
PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI Oleh: Cendika M Syuro Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM email: cendikahusein@yahoo.com
Lebih terperinciSriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program
Lebih terperinciPuspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-MIA 1 SMA Negeri 1 Gondang Tulungagung Puspa Handaru Rachmadhani,
Lebih terperinciAnna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI
Lebih terperinci: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MANFAAT ENERGI ALTERNATIF PADA SISWA KELAS IV SDN KUNJANG I KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016
Lebih terperinciJKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS X-7 SEMESTER 2 SMA 15 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Wigati SMA N 15 Semarang
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF Devi Ardiani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-mail: deviardiani61@gmail.com
Lebih terperinciMahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 JENANGAN PONOROGO TAHUN AJARAN 2014/2015 ANIS PURWATI Mahasiswa Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XII IPA SMAN I BATANG KAPAS TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Oleh: Nina Tri Rahayu*), Dewi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada pengaruhnya, akibatnya. Menurut Peter Salim (Rakasiwi,
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) Terhadap Keterampilan Berkomunikasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2014/2015 Rohmah
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP KARYA WATES TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 265-273 265 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 38
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII
PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII Umi Nuriyatun Khasanah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Oleh: RIZA JUNIARSIH NPM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI MAN 2 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 216/217 ARTIKEL ILMIAH Oleh: RIZA JUNIARSIH NPM
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas
Lebih terperinciBAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif
BAB I A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik bukan aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif apabila mereka telah mendominasi aktivitas
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG
Vol. 3 No. 1 (214) Jurnal Pendidikan Matematika : Part 2 Hal 41-45 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih baik dalam hal pengetahuan maupun sikap. Salah satu pembelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang menjadi kebutuhan bagi manusia, karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas diri setiap manusia sehingga menjadi lebih baik dalam
Lebih terperinciNaskah Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI (PTK di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015) Naskah
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN OLEH : ARIZKI PUTRI ANGGRAHENI NPM :
Artikel Skripsi PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA KELAS V SDN KLURAHAN KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut
Lebih terperinciHasil Belajar Siswa pada Materi Segiempat melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di Kelas VII SMP Negeri 18 Banda Aceh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Volume 1, Nomor 1, Hal 22-29 Agustus 2016 Hasil Belajar Siswa pada Materi Segiempat melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciMohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Pengaruh Metode Problem Posing Melalui Kerja Kelompok Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Sub Pokok Bahasan Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar Siswa Kelas VIII MtsN Kauman Ponorogo Tahun
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Rahajeng Dyah Respati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Noviana Laksmi 1, Nurhanurawati 2, Rini Asnawati 2 novianalaksmi@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY TYPE PICTORIAL RIDDLE
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY TYPE PICTORIAL RIDDLE (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Juwangi Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012)
Lebih terperinciSystem Concepts) ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciPeningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)
Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Mukhidin Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: hidinmukh@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran
132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat peneliti mengacu pada permasalahan: pertama, kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran cooperative learning
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Desty Indah Puspitaningrum, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Pemecahan Masalah Pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi
Lebih terperinci*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BAYANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Elfira Dianti *, Sefna Rismen **,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menurut Asmani (2012:17) merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Sedangkan menurut
Lebih terperinciSTRATEGI MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA
Didaktis, Vol. 8, No. 3, Hal 1-67, Oktober 2009, ISSN 1412-5889 STRATEGI MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Oleh: CHUSNAL AINY Dosen FKIP UMSurabaya Abstrak Proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan bangsa. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau atau berita antara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari
` I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal untuk memajukan suatu bangsa karena kemajuan bangsa dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pendidikan. Pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan menjadi mata pelajaran
Lebih terperinci