ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA PENATIH DANGIN PURI

Transkripsi

1 ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA PENATIH DANGIN PURI Latar belakang: Sebanyak 27 juta anak di bawah lima tahun (BALITA) dan 40 juta ibu hamil di seluruh dunia belum mendapatkan pelayanan imunisasi rutin. Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia yaitu 35 bayi per 1000 kelahiran dan angka kematian balita (AKABA) yaitu 46 dari 1000 balita meninggal setiap tahunnya. Sekitar 1,7 juta kematian anak di Indonesia atau 5% BALITA di Indonesia adalah akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan sikap dan perilaku Ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Penatih Dangin Puri serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakhadiran ibu dalam imunisasi dasar pada bayi. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian ini melibatkan 79 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling dari Desa Penatih Dangin Puri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November Hasil: Sebesar 65,8% ibu menunjukkan perilaku yang baik tentang pelaksanaan imunisasi, 7,6% memiliki perilaku cukup baik, dan 26,6% memiliki perilaku yang kurang mengenai imunisasi. Hasil uji statistik dengan Spearman's rank correlation diperoleh nilai ρ-value = 0,00 (ρ 0,05) Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap, pengetahuan dengan perilaku, dan sikap dengan perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Penatih Dangin Puri. Kurangnya pastisipasi aktif ibu disebabkan oleh berbagai alasan seperti kurangnya pengetahuan dan terbatasnya informasi yang didapat. Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, imunisasi. i

2 ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL MOTHER S KNOWLEDGE WITH ATTITUDE AND BEHAVIOR IN GIVING ROUTINE IMMUNIZATION FOR INFANT IN PENATIH DANGIN PURI VILLAGE Background: Twenty seven million children under five years and 40 million pregnant women worldwide have not received routine immunization services. The infant mortality rate (IMR) in Indonesia is about 35 per 1000 live births and the under five mortality rate is 46 per 1000 children every year. Approximately 1.7 million children death in Indonesia or 5% who die by the age of five in Indonesia due to the diseases that can be prevented by immunization. Objective: To determine the relationship between the level of the mother s knowledge with mother s attitude and behavior towards of the routine immunization in infant in Penatih Dangin Puri village, and to determine the factors which have an influence on the mother's absence of routine infant immunization. Methods: This research is a quantitative research which is used a cross sectional study approach. The study involved 79 respondents which were taken with purposive sampling technique from Penatih Dangin Puri village. The research was done in October to November Results: As much as 65.8% mother showed good behavior in routine infant immunization, 7.6% have a fairly, and 26.6% have less behavior regarding routine immunization. The results of the statistical test Spearman's rank correlation obtained ρ-value = 0,00 (ρ 0.05) Conclusion: There is a significant relationship between mother's knowledge and mother s attitudes, knowledge and behavior, attitude and behavior of the routine infant immunization in Penatih Dangin Puri village. The lack of mother s active participation caused by a variety of reasons, the lack of knowledge and lack of information. Keywords: knowledge, attitude, behavior, immunization. ii

3 RINGKASAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA PENATIH DANGIN PURI Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang patut dijaga dan dipelihara yang merupakan tanggung jawab individu dan pemerintah baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Diseluruh dunia, 27 juta BALITA belum mendapat imunisasi rutin. Di Indonesia, angka kematian bayi relatif tinggi, sekitar 35 bayi per 1000 kelahiran dan sekitar 46 per 1000 BALITA meninggal setiap tahunnya. Diperkirakan 5% BALITA yang meninggal di Indonesia diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada tahun 1974 mulai dikembangkan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) untuk mencegah agar anak terhindar dari cacat atau penyakit dengan biaya efektif. RISKESDAS pada tahun 2013 menyebutkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia 58,9%, 32,1% diimunisasi tidak lengkap dan 8,7% tidak pernah mendapat imunisasi. Sepanjang tahun 2013, cakupan imunisasi dasar di desa Penatih Dangin Puri sebesar 86,7% yang lebih kecil wilayah kerja lain seperti, kelurahan Penatih 89,5%, kelurahan Kesiman 96,3%, Kesiman Petilan 95,4%, Kesiman Kertalangu 91,5%. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang ada pada setiap orang yang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek tersebut. Sebelum mengadopsi suatu perilaku, dalam diri seseorang terjadi proses AIETA (Awarness, Interest, Evaluation, Trial, Adoption). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting yang mendukung perilaku seseorang. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung sesuai materi yang akan diukur. Sikap merupakan respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek yang melibatkan faktor pendapat dan emosi. Suatu sikap akan memberikan gambaran tingkah laku seseorang dalam bentuk respon atau tindakan terhadap suatu hal. Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Sikap dapat diukur dengan menggunakan skala atau kuesioner tentang masalah tertentu. Perilaku merupakan aktivitas organisme (makhluk hidup) yang dapat mencakup berbagai hal. Perilaku ditunjukkan dalam bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus tertentu yang dapat bersifat pasif (tanpa tindakan) dan aktif (dengan tindakan). Tiga faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor penguat. Perilaku dapat diukur dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap subjek, atau dapat digunakkan metode tidak langsung yaitu mengingat kembali (recall). Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu antigen tertentu. Kekebalan tubuh manusia dibagi menjadi dua, yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Tujuan imunisasi adalah untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit tertentu seperti difteri, tetanus, TBC, campak, polio, dan hepatitis B. Di Indonesia sasaran utama imunisasi ada pada bayi dikarenakan angka kematian anak di Indonesia masih tergolong tinggi, sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi dan BALITA serta meningkatkan derajat kesehatan anak. Terdapat 5 jenis imunisasi dasar yang wajib iii

4 diberikan pada bayi, yaitu BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Masing masing BCG 1 kali, DPT 3 kali, polio 4 kali, campak 1 kali dan hepatitis B 4 kali. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study yang menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari subjek. Penelitian ini melibatkan 79 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling dari desa Penatih Dangin Puri dan dilakukan pada bulan Oktober sampai November Dari penelitian didapatkan 50,6% responden berpengetahuan baik, 25,3% berpengetahuan cukup baik, dan 24,1% berpengetahuan kurang. Pada sikap, sebesar 65,8% bersikap baik, 26,6% bersikap cukup baik, dan 7,6% memiliki sikap kurang terhadap imunisasi dasar. Berdasarkan perilaku, responden berperilaku baik 65,8%, perilaku cukup 7,6% dan 26,6% menunjukkan perilaku kurang terhadap imunisasi dasar. Dari hasil pengamatan, responden keterlambatan pemberian imunisasi karena pernah tidak hadir pada saat pelayanan imunisasi disebabkan karena berbagai alasan yaitu terbatasnya informasi yang didapat, serta dari pengamatan sebagian besar dari mereka memiliki keterbatasan dalam hal pengetahuan mengenai imunisasi. Selain itu terjadi benturan antara kesibukan ibu dengan waktu pelayanan imunisasi sehingga jadwal imunisasi menjadi terlambat. Hasil statistik dengan Spearman's rank correlation diperoleh nilai ρ-value = 0,00 (ρ 0,05) hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan sikap, pengetahuan dengan perilaku, dan sikap ibu terhadap perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi. iv

5 SUMMARY THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL MOTHER S KNOWLEDGE WITH ATTITUDE AND BEHAVIOR IN GIVING ROUTINE IMMUNIZATION FOR INFANT IN PENATIH DANGIN PURI VILLAGE Health is a human right that must be protected and maintained and it is the responsibility of individuals and government which is covered in promotive, preventive, curative and rehabilitative field. Twenty seven millions children in worldwide have not received routine immunization. In Indonesia, the infant mortality rate is relatively high, about 35 per 1000 live births and about 46 per 1000 children under five die every year. An estimated, 5% of infants who died in Indonesia caused by the diseases that can be prevented by immunization. In 1974 began to be developed Program Pengembangan Imunisasi (PPI) to prevent children from the disease with effective cost. Riskesdas in 2013 stated that the complete routine immunization in Indonesia was about 58,9%, 32,1% immunized incomplete and 8.7% never received immunization. Throughout the year 2013, the routine immunization achieved in Penatih Dangin Puri village was about 86,7%. Knowledge is the result of "know" that there is in everyone who does sense for a particular object and is influenced by the intensity of attention and perception of the object. Before a person adopting a behavior, occurs a process is called AIETA (Awarness, Interest, Evaluation, Trial, Adoption). Knowledge is very important domain which supports a person's behavior. Measurement of knowledge can be done directly and indirectly appropriate material to be measured. Attitude is person s close response to a stimulus or an object which involve factors opinions and emotions. An attitude will give a description of person's behavior in the form of response or an action on a matter. It can be either positive and negative. Attitudes can be measured using a scale or questionnaire on certain issues. Behavior is an organism s activities include a variety of things. The behavior is shown in the form of response or reaction to a certain stimuli that can be passive (without an action) and active (with an action). There are three factors that influence behavior are predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors. The behavior can be measured by direct observation of the subject, or using indirect methods that is recall. Immunization is the way to improve immunity against a specific antigen. The human immunity is divided into two, passive and active immunity. The goal of immunization is to reduce morbidity and mortality for certain diseases such as diphtheria, tetanus, tuberculosis, measles, polio, and hepatitis B. In Indonesia, the main target for immunization is infants, to reduce mortality and improve the health of infants and children. There are 5 routine immunization must be given to infants, BCG, DPT, polio, measles, and hepatitis B. One dose of BCG, three doses of DPT, four doses of polio, one dose of measles and three doses of hepatitis B. This research is a quantitative research which is used a cross sectional study approach. The study involved 79 respondents from Penatih Dangin Puri village were taken with purposive sampling technique. The research was done in October to November v

6 From the research was found 50.6% of respondents with a good knowledge, 25.3% fairly, and 24.1% have less knowledge. While in attitude, 65.8% have a good attitude, 26.6% fairly, and 7.6% have less attitude towards the infant routine immunization. Based on the behavior, 65.8% of respondents well behaved, 7.6% fairly behavior and 26.6% showed less behavior towards the routine immunization for infants. From the results, twenty one respondents had not ever present to the immunization schedule. The absence due to various reasons, the limited information, as well as from observations most of them have limitations in terms of knowledge about immunization. Additionally, there was a clash between mother s activities and occupations with the immunization services. The statistical results with Spearman's rank correlation obtained ρ-value = 0.00 (ρ 0.05) indicated there is a significant relationship between mother's knowledge and mother s attitudes, knowledge and behavior, attitude and behavior of the routine infant immunization in Penatih Dangin Puri village. The lack of mother s active participation caused by a variety of reasons, the lack of knowledge and lack of information. vi

7 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN... viii SUMMARY... xi KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengetahuan (Knowledge) Definisi Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Pengukuran Pengetahuan Sikap (Attitude) Definisi Sikap Tingkatan Sikap Pengukuran Sikap Perilaku Definisi Perilaku Domain Perilaku Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pengukuran Perilaku Imunisasi Definisi Imunisasi Sejarah Perkembangan Imunisasi di Indonesia Macam-macam Kekebalan Penggolongan Imunisasi Tujuan dan Sasaran Program Imunisasi vii

8 2.4.6 Cakupan Imunisasi Jenis-jenis Imunisasi Dasar Jadwal dan Cara Pemberian Imunisasi BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Subjek dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Sampel Penelitian Kriteria Subjek Besar Sampel Teknik Penentuan Sampel Variabel Penelitian Identifikasi dan Klasifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian Protokol Penelitian Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data Kelemahan Penelitian BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Usia Responden Paritas Pendidikan Responden Pekerjaan Responden Penghasilan Keluarga Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Sikap Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Hubungan Sikap Ibu dengan Perilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar 47 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Petunjuk pelaksanaan program imunisasi di Indonesia Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Golongan Usia Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Anak Dalam Keluarga Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Tabel 5.9 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Sikap Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri Tabel 5.10 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri Tabel 5.11 Hubungan Antara Sikap Ibu dengan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri ix

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Konsep Penelitian x

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Formulir Persetujuan Tertulis Lampiran 4 Kuesioner Penelitian Lampiran 5 Output xi

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang patut dijaga dan dipelihara, dimana hal ini merupakan tanggung jawab individu dan pemerintah. Hal ini menuntut kerja sama yang sinergis, efektif dan efisien antara pemerintah dan masyarakat di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pada tahun 2007, UNICEF menyebutkan bahwa di seluruh dunia sebanyak 27 juta anak di bawah lima tahun (BALITA) dan 40 juta ibu hamil belum mendapatkan imunisasi rutin. Sehingga diperkirakan sekitar 2 juta orang meninggal setiap tahunnya (WHO, 2002). Angka kematian bayi dan balita di Indonesia tergolong tinggi. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian bayi (AKB) di Indonesia yaitu 35 bayi per 1000 kelahiran, sedangkan angka kematian balita (AKABA) sebanyak 46 per 1000 balita. Diperkirakan sekitar 1,7 juta kematian anak di Indonesia atau 5% BALITA di Indonesia diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Depkes, 2007). Pada tahun 1974, diluncurkan Program Pengembangan Imunisasi (PPI), dimana dalam dua dasawarsa lebih dari 20 juta jiwa diselamatkan dengan imunisasi. Program imunisasi merupakan intervensi kesehatan dengan pembiayaan efektif yang dapat menyelamatkan jiwa manusia. Selain itu, program imunisasi juga dapat memacu pembangunan yaitu dengan mengurangi beban biaya penyakit dan kematian pada sebuah keluarga. Imunisasi adalah cara mencegah agar anak xii

13 terhindar dari cacat atau penyakit yang mematikan dengan biaya yang efektif (Depkes, 2004). Dalam perjalanannya, banyak negara yang belum mencapai tujuan imunisasi yang ditetapkan pada sidang istimewa WHO. Selama lebih dari 10 tahun, Afrika Barat dan Afrika Tengah diaggap gagal mencapai cakupan rata-rata imunisasi yang tidak pernah melebihi kisaran 53 persen (WHO, 2002). RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2013 menyebutkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia 58,9% dan masih dijumpai 32,1% diimunisasi tidak lengkap, serta 8,7% yang tidak pernah diimunisasi dengan berbagai alasan. Menurut Profil Kesehatan RI 2012, pada tahun 2012 cakupan imunisasi dasar lengkap di provinsi Bali sebesar 67,0%. Guna mecapai target 100% UCI desa atau kelurahan atau 90% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2014, perlu dilakukan upaya percepatan melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai UCI (Kemenkes RI, 2010a). Berdasarkan hasil pengamatan sementara di Puskesmas, sepanjang tahun 2013, cakupan rata-rata imunisasi dasar di desa Penatih Dangin Puri 86,7%, kelurahan Penatih 89,5%, kelurahan Kesiman 96,3%, Kesiman Petilan 95,4%, Kesiman Kertalangu 91,5%. Dari data tersebut, cakupan imunisasi dasar lengkap di provinsi Bali pada tahun 2012 sebesar 67,0% dan cakupan rata-rata imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri lebih kecil dari desa yang lain, berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan sikap dan perilaku Ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi serta xiii

14 penyebab ketidakhadiran ibu-ibu untuk memberi imunisasi dasar di desa Penatih Dangin Puri. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang diuraikan di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan sikap Ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri. 2. Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan perilaku Ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri. 3. Faktor apakah yang berhubungan dengan ketidakhadiran ibu dalam imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan sikap dan perilaku Ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri Tujuan khusus a. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan sikap Ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri. b. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan perilaku Ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri. c. Faktor apakah yang berhubungan dengan ketidakhadiran ibu dalam imunisasi dasar pada bayi di desa Penatih Dangin Puri. xiv

15 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis a. Sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan dan keilmuan tentang hubungan pengetahuan dengan sikap dan perilaku terhadap imunisasi dasar. b. Sebagai bahan kajian dalam pengembangan program kesehatan masyarakat khususnya pada bayi dan anak. c. Sebagai sumber bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian sejenis Manfaat Praktis a. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap imunisasi dasar pada bayi b. Sebagai bahan rujukan dan informasi kepada para medis dalam hal pengembangan dan evaluasi program imunisasi dasar pada bayi sebagai upaya promotif dan preventif bidang kesehatan khususnya dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi dan anak. xv