BAB III METODE PENELITIAN. tertentu (Suryabrata, 1983). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. tertentu (Suryabrata, 1983). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian"

Transkripsi

1 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Tahap I Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 1983). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian kuanitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2009) penelitian kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data analisis mengunakan statistik. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan dan pengambilan sampel langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dari penelitian ini adalah Indeks Keanekaragaman (H ) dari Shannon-Wienner, Indeks Kemerataan, Indeks Dominansi, dan Indeks Nilai Penting (INP) Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, baik hasil menghitung maupun pengukuran (kuantitatif atau kualitatif) dari karakteristik tertentu yang akan dikenai generalisasi (Sugiyono, 2013). Populasi pada penelitian ini adalah

2 39 seluruh hewan yang ada di ekosistem sungai Brantas daerah Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah makrofauna ekosistem sungai Brantas daerah Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang yang berada pada aliran sungai. Teknik penentuan lokasi pengambilan sampel dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling. Metode ini merupakan metode penentuan lokasi secara sengaja yang dianggap representatif (Sugiyono, 2013) Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari Lokasi penelitian yaitu pada Sungai Brantas disekitar area Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Pengambilan sampel air 1. Botol plastik 2. Gayung 3. Tas plastik kedap cahaya 4. Kertas label b. Pengambilan sampel Makrofauna 1. Tali rafia 2. Pasak

3 40 3. Jaring surber ukuran pori 0,5mm dengan luas 1mx1m 4. Jaring surber ukuran pori 0,5mm dengan luas 15cmx15cm 5. Toples plastik 6. Nampan plastik 7. Kertas label 8. Kamera c. Pengukuran Kecepatan arus 1. Stopwatch 2. Sterofoam ukuran 3 cm 3 3. Tali rafia 4. Pasak 5. Kalkulator d. Pengukuran Suhu 1. Thermometer air raksa e. Pengukuran ph 1. ph meter f. Pengukuran BOD 5 1. Botol inkubasi ± 150 ml 2. Inkubator dengan suhu 20ºC ± 1ºC 3. DO meter 4. Gelas ukur 250 ml- 500 ml 5. Pipet ukur 10 ml 6. Aerator 7. Tabung reaksi

4 41 g. Pengukuran COD 1. Spektrofotometer UV (Vesible Spektrofotometer 1601) 2. Tabung mikro COD yang mempunyai kapasitas ± 10 ml dan bertutup 3. Reaktor COD 4. Mikropipet 1 ml 5. Gelas piala 6. Timbangan analitik h. Pengukuran DO 1. Botol winkler 2. Pipet 3. Alat titrasi 4. Tabung reaksi 5. Erlenmeyer 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Pengambilan sampel air 1. Botol plastik b. Pengambilan sampel Makrofauna 1. Formalin 4% 2. Aquadest c. Pengukuran Ph 1. Air mineral d. Pengukuran DO 1. Larutan MnSO 4

5 42 2. Larutan Alkali iodide azida 3. Larutan H 2 SO 4 4. Larutan Na 2 S 2 O 3 e. Pengukuran BOD 5 1. Larutan buffer phospat 2. Larutan MgSO 4 3. Larutan FeCl 3 4. Larutan CaCl 2 5. Larutan H 2 SO 4 1N 6. Larutan NaOH 1N 7. Air pengencer 8. Larutan seed 9. Larutan glucose-asam glutamate (larutan standar BOD ±194 mg/l) 10. Air larutan buatan, salinitas 19% 11. Larutan penghambat proses nitrifikasi (senyawa piridin) f. Pengukuran COD 1. Kalium Hidrogen Ptalat (HOOC 6 H 4 COOK) 2. Larutan campuran K 2 Cr 2 O 7 -HgSO 4 ± 0,02 N 3. Larutan campuran H 2 SO 4 pekat Ag 2 SO 4 4. Air suling Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam berbagai tahapan. Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

6 43 1. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan awal lokasi pengambilan sampel sebelum dilakukannya pengambilan sampel. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengambilan sampel sesuai dengan keadaan lokasi pengambilan sampel. Lokasi terletak pada aliran sungai Brantas area Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel Berdasarkan hasil observasi, lokasi pengambilan sampel adalah aliran sungai Brantas area Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang pada daerah dekat dengan jembatan tengah sebagai stasiun I dan jembatan timur sebagai stasiun II. Pada masing-masing stasiun dibagi menjadi 3 plot dengan pengulangan 5 kali pada masing-masing plot. Hal ini dikarenakan pertimbangan peneliti bahwa pada daerah tersebut terdapat jalur untuk masuk ke aliran sungai sehingga memudahkan peneliti. Selain itu, pada daerah tersebut memiliki aliran sungai yang cukup stabil dan keadaan ekosistem sekitar sungai yang berbeda. Berikut adalah peta lokasi pengambilan sampel. 100m 100m Jembatan Plot 1 Plot 2 Plot 3 Stasiun I 500m Plot 1 Plot 2 Plot 3 Stasiun II Jembatan Gambar 3.1 Peta lokasi pengambilan sampel

7 44 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengambilan Sampel Air 1. Pengambilan sampel air pada setiap stasiun pengambilan sampel dengan menggunakan water sampler sebanyak 1500 ml untuk masing-masing stasiun pengambilan sampel 2. Air sampel dimasukkan kedalam botol plastik yang sudah diberi kertas label dengan keterangan stasiun pengambilan sampel. 3. Botol berisi air dimasukkan kedalam tas plastik kedap cahaya. b. Pengukuran Faktor Fisika-Kimia (kecepatan arus, suhu, Ph, BOD 5, COD, DO) 1. Mengukur kecepatan arus dengan menggunakan sterofoam yang sudah disiapkan dengan cara menghitung waktu tempuh sterofoam untuk menempuh harak 1 m. 2. Menghitung kecepatan arus dengan rumus sebagai berikut. Kecepatan arus = waktu tempuh : jarak 3. Menghitung suhu air dengan menggunakan thermometer air raksa. Caranya adalah dengan mencelupkan thermometer kedalam air selama 5 menit dan melihat nilai suhunya. 4. Nilai ph, DO, BOD 5, dan COD diukur di Laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta I Malang dengan cara sebagai berikut. a. Menghitung ph air dengan menggunakan ph meter. Caranya adalah dengan mencelupkan ph meter kedalam air mineral untuk menteralkan sehingga ph nya 7 kemudian mencelupkan kedalam air selama 3 menit dan melihat nilainya.

8 45 b. Nilai BOD 5 diukur dengan menggunakan cara winkler yaitu pengukuran nilai didasarkan pada reaksi oksidasi zat organik dengan oksigen di dalam air dan proses berlangsung dengan adanya bakteri aerobic, sebagai hasil oksidasi akan dikeluarkan karbondioksida, amoniak, dan air. BOD 5 ditetapkan dengan berdasarkan selisih DO 0 hari dengan DO 5 hari pada suhu 20ºC. c. Nilai DO diukur dengan menggunakan cara winkler metode alkali iodide azida yaitu dengan cara titrasi, dalam penetapan kadar oksigen terlaut dugunakan pereaksi MnSO 4, H 2 SO 4 dan alkali iodide azida. Selain itu dapat diukur dengan menggunakan DO meter. d. Nilai COD diukur dengan metode analisa COD secara spektrofotometer UV (Vesible Spektroforometer 1601). c. Pengambilan Sampel Makrofauna 1. Mempersiapkan alat dan bahan. 2. Memulai merentangkan jaring surber kedalam daerah sepanjang stasiun pada sungai menghadap kearah hulu, kemudian menggerak-gerakan dasar sungai agar sampel yang berada didasar sungai ikut terjaring. 3. Mengambil makrofauna yang terjaring dengan menggunakan jaring kecil. 4. Mengisi toples dan plastik dengan air sungai. 5. Mengisi botol flakon dengan formalin. 6. Memasukkan makrofauna yang terjaring kedalam toples atau plastik yang telah diisi air sungai atau kedalam botol flakon berisi formalin (tergantung keadaan makrofauna yang diambil). 7. Melakukan pengambilan sampel sampai 5 kali pengulangan pada masingmasing plot pada stasiun.

9 46 8. Mendokumentasikan makrofauna yang diperoleh. 9. Menuliskan hasil penelitian kedalam tabel hasil penelitian pada lembar instrument penelitian. 10. Lembar instrument penelitian terdapat pada Lampiran Analisis Data 1. Identifikasi Makrofauna Sampel makrofauna yang diperoleh kemudian diidentifikasi jenisnya. Identifikasi bertujuan untuk memperoleh data informasi secara obyektif melalui proses pengamatan langsung terhadap objek benda. Hasil identifikasi digunakan sebagai bahan menyusun materi modul. Proses ini dilakukan di Laboratorium Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Februari Indeks Keanekaragaman Menurut Southwood (1978) dalam (Suheriyanto, 2013), indeks keanekaragaman dirumuskan sebagai berikut: atau Keterangan rumus : H = Indeks keanekaragaman Shannon Wiener Pi = Proporsi spesies ke I di dalam sampel total ni = Jumlah individu dari seluruh jenis

10 47 N = Jumlah total individu dari seluruh jenis Tabel 3.1 Kriteria Indeks Keanekaragaman (Odum, 1993) Nilai H Keterangan <1 Rendah 1-3 Sedang >3 Tinggi 3. Indeks Kemerataan Menurut Kerbs (1985), indeks kemerataan atau Evennes (E) dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut: Keterangan rumus: E = Indeks keanekaragaman H = Indeks kemerataan Hmaks = Keanekaragaman spesies maksimum = ln S (S adalah jumlah spesies) 4. Indeks Dominansi Nilai indeks dominansi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Simpson (1949) sebagai berikut. atau Keterangan rumus: C = Indeks dominansi ni = Jumlah individu dari seluruh jenis N = Jumlah total individu dari seluruh jenis Pi = Proporsi spesies ke I di dalam sampel total

11 48 5. Indeks Nilai Penting Persentase atau besarnya pengaruh yang diberikan suatu jenis hewan terhadap komunitasnya dapat ditentukan dengan menghitung indeks nilai penting. Menurut Sugianto (1994) dalam (Suheriyanto, 2013), indeks nilai penting duirumuskan sebagai berikut : g. Frekuensi (F) Frekuensi dirumuskan sebagai berikut : Keterangan rumus : Fi = Frekuensi relative untuk spesies ke i Ji = Jumlah plot yang terdapat spesies ke i K = Jumlah total plot yang dibuat h. Frekuensi Relatif Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut : Keterangan rumus: Fr = Frekuensi relatif spesies ke i Fi = Frekuensi untuk spesies ke i ƩF = Jumlah total frekuensi untuk semua spesies i. Kelimpahan (K) Kelimpahan dirumuskan sebagai berikut : Keterangan rumus : K = Kelimpahan spesies untuk spesies ke i

12 49 ni = Jumlah total individu spesies ke i A = Luas total daerah yang disampling j. Kelimpahan relatif (Kr) Kelimpahan relatif dirumuskan sebagai berikut : Keterangan rumus : Kr = Kelimpahan relatif spesies ke i Ki = Kelimpahan untuk spesies ke i ƩK = Jumlah kelimpahan semua spesies k. Indeks Nilai Penting (INP) Indeks Nilai Penting (INP) dirumuskan sebagai berikut : INP = Fr + Kr Keterangan rumus : INP = Indeks nilai penting Fr = Frekuensi relatif Kr = Kelimpahan relatif 3.2 Penelitian Tahap II Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development ( R&D). Penelitian dilakukan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan bahan ajar cetak yaitu modul berbasis riset keanekaragaman fauna ekosistem sungai. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian pengembangan

13 50 ADDIE yang terdiri atas 5 tahap, yaitu Analyze, Design, Develope, Implementation, dan Evaluation (Branch, 2009). Gambar 3.1 menunjukkan konsep model pengembangan ADDIE (Clark, 2015) Gambar 3.2 Tahap-tahap model pengembangan ADDIE. Sumber: Clark, Prosedur Penelitian Pengembangan Bagian ini menjelaskan terkait dengan prosedur penelitian pengembangan bahan ajar pada gambar 3.2. Prosedur penelitian pengembangan modul biologi menjelaskan tentang tahapan prosedural yang ditempuh oleh peneliti dalam membuat modul biologi berbasis riset tentang keanekaragaman makrofauna sungai. Sesuai dengan model pengembangan yang digunakan, prosedur penelitian pengembangan modul biologi berbasis riset adalah sebagai berikut:

14 51 b) Analyze Tahap analisis merupakan tahap awal dari penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan penyebab dari ketidakseimbangan kondisi nyarta dengan kondisi ideal (performance gap) atau masalah yang ada sehingga memerlukan suatu pengembangan produk. Tahap ini memuat tiga kegiatan utama yang dilakukan yaitu analisis kebutuhan guru dan siswa, analisis kurikulum, dan analisis studi pustaka. Analisis kebutuhan guru dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata proses pembelajaran Biologi pada umumnya dan materi keanekaragaman hayati yang ada di dalam kelas. Pada tahap ini akan diketahui metode pembelajaran serta bahan ajar yang digunakan oleh guru. Analisis kebutuhan siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik siswa termasuk didalamnya adalah metode pembelajaran serta bahan ajar yang disukai dalam proses pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan metode observasi, angket, dan wawancara Langkah selanjutnya adalah analisis kurikulum. Hal ini dilakukan agar bahan ajar yang dikembangkan sesuai dengan Kurikulum yang berlaku di Sekolah Menengah saat ini yaitu Kurikulum Pada tahap ini dilakukan pengkajian Kompetensi Dasar dan tagihan-tagihan kemampuan siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Analisis yang terakhir adalah analisis studi pustaka. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar yang digunakan oleh guru dan siswa pada saat proses pembelajaran Biologi. c) Design Tahap ini merupakan tahap kedua dari penelitian pengembangan yang dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk memverifikasi tujuan yang diharapkan

15 52 dengan kesesuaian spesifikasi produk yang dikembangkan. Pada akhir tahap ini, akan diperoleh spesifikasi fungsi dari modul berbasis penelitian. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini. 1) Mendaftar hal-hal yang dibutuhkan. Pengaturan isi modul dilakukan pada tahap ini untuk menghasilkan draft produk yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. 2) Menyusun tujuan pengembangan produk. Tahap ini bertujuan untuk menyusun tujuan-tujuan spesifik yang diharapkan dimiliki oleh siswa terkait dengan produk yang diharapkan. 3) Menyusun strategi pengujian. Pada tahap ini, dilakukan penyusunan instrumen tes dan instrumen validasi modul yang meliputi, validasi ahli bahan ajar, validasi ahli materi, dan keefektivan modul. d) Development Tahap ini merupakan tahap pengembangan, yang memiliki tujuan untuk mengembangkan bahan ajar serta memvalidasi bahan ajar yang dikembangkan. Setelah melewati tahap ini, akan dihasilkan produk dibutuhkan untuk tahap Implentation. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1.Menyusun isi/materi. Pengembangan bahan ajar dilakukan sesuai dengan reancangan yang telah disusun pada tahap sebelumnya. 2. Memilih atau mengembangkan media pendukung. Pada tahap ini dilakukan pengembangan media pendukung yaitu modul berbasis riset keanekaragaman makrofauna ekosistem sungai serta instrumen penilaian modul (validasi dan keterbacaan).

16 53 3. Melakukan revisi formatif. Tujuan dari tahap ini adalah untuk merevisi atau memperbaiki produk pembelajaran sebelum diimplementasikan. Pada tahap ini terdiri dari 2 langkah yaitu. Validasi Ahli Validasi merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasakan pemikiran rasional, belum merupakan fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut (Sugiyono, 2013). Pada tahap validasi ini, modul keanekaragaman fauna ekosistem sungai berbasis riset identifikasi yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh validator ahli. Validasi ini bertujuan untuk melihat apakah modul yang dikembangkan layak digunakan sebagai bahan ajar atau tidak. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi desain modul dan lembar validasi kesesuaian materi. Validator ahli dalam penelitian ini adalah dua dosen Program Studi Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Satu validator ahli memvalidasi desain modul dan satu validator ahli memvalidasi kesesuaian materi. Validasi dilakukan di laboratorium Mikroteaching Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Hasil validasi terhadap desain modul dan kesesuaian isi materi modul keanekaragaman fauna ekosistem sungai berbasis riset identifikasi kemudian dianalisis dan digunakan untuk memperbaiki kekurangan sehingga modul yang dihasilkan layak digunakan dalam pembelajaran.

17 54 Revisi Tahap I Setelah desain produk divalidasi oleh para ahli dan dianalisis, maka akan diketahui kelemahannya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kemudian dilakukan perbaikan desain. Perbaikan desain akan dilakukan apabila masih terdapat aspek validasi yang mendapat predikat kurang baik dan tidak baik, dan tidak direvisi apabila modul tersebut dikatakan valid atau mendapat predikat baik atau sangat baik. Selain itu, desain modul akan diperbaiki menurut komentar dan saran dari validator. Setelah modul dikatakan valid atau layak digunakan sebagai bahan ajar akan dilanjutkan dengan tahap uji coba awal dengan skala kecil. Uji Coba Tahap Awal Menurut Sugiyono (2013) dalam bidang pendidikan, desain produk seperti penelitian ini yaitu mengembangkan bahan ajar baru dapat langsung diujicobakan setelah divalidasi dan revisi. Pada tahap ini akan dilakukan uji coba awal atau uji coba skala kecil. Uji coba awal atau uji coba skala kecil dilakukan di SMA Panjura Malang. Uji coba dilakukan pada 9 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik Cluster Sampling kemudian simple random sampling serta 1 guru. Hasil dari uji coba awal ini digunakan sebagai bahan revisi untuk menghasilkan modul yang layak digunakan dalam proses pembelajaran. Uji coba dilakukan dengan memberikan modul serta lembar penilaian modul kepada siswa dan guru yang telah dipilih untuk menjadi sampel uji coba. Revisi Tahap II Modul yang telah diujicobakan kemudian direvisi kembali berdasarkan hasil penilaian siswa dan guru pada ujicoba skala kecil. Apabila setelah

18 55 diujicobakan kepada ahli media, ahli materi, dan kelompok terbatas masih terdapat kekurangan atau belum memenuhi kriteria yang diharapkan, maka perlu adanya revisi atau perbaikan sebagai penyempurnaan produk. Revisi ini dilakukan sebagai upaya untuk menghasilkan modul yang layak digunakan sebagai bahan ajar pada materi keanekaragaman hayati khususnya materi keanekaragaman fauna pada ekosistem sungai. e) Implementation Tahap implementation atau penerapan bertujuan untuk menerapkan produk yang telah dikembangkan agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik untuk siswa. Menurut Sugiyono (2013), setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting. Maka selanjutnya produk diterapkan dalam kondisi yang nyata untuk lingkup yang lebih luas. Selama operasinya, produk harus tetap dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna perbaikan yang lebih lanjut. Modul hasil revisi merupakan produk jadi yang telah siap untuk dilakukan pengujian terhadap keefektivan oleh siswa dan guru namun tidak dilakukan dalam penelitian ini karena kurangnya waktu, tenaga, dan biaya. e) Evaluate Tahap evaluate atau evaluasi bertujuan untuk menilai kualitas produk. Berikut adalah uraian dari langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini. 1) Menentukan kriteria evaluasi. Tahap ini bertujuan untuk menentukan kriteriakriteria penilaian yang akan digunakan untuk mengetahui kualitas modul yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi dan kefektivan modul.

19 56 2) Memilih alat evaluasi. Kriteria-kriteria yang telah ditentukan disusun menjadi instrumen evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi produk yang dikembangkan. 3) Melakukan evaluasi. Pada tahap ini dilakukan evaluasi produk yang telah dikembangkan dengan melakukan analisis data Desain Uji Coba Desain uji coba modul yang dilakukan adalah validasi dan uji coba produk. Validasi ini dilakukan oleh validator dengan mengisi lembar validasi guna memberikan penilaian terhadap modul yang disusun. Desain validasi yang digunakan adalah deskriptif yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi atau data secara kualitatif dan kuantitatif. Pada tahap validasi ini, produk pengembangan modul kemudian divalidasikan kepada validator ahli. Setelah dilakukan validasi ahli kemudian dilakukan revisi/perbaikan modul apabila modul telah mendapat predikat layak baru di uji keterbacaan pada siswa. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai pertimbangan dan menetapkan kelayakan modul biologi pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMA/MA. Uji coba keterbacaan modul dilakukan pada kelompok terbatas. Sampel yang diambil sebanyak 9 siswa kelas X MIA 1 SMA Panjura Malang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling kemudian Simple Random Sampling (teknik pengambilan sampel secara acak). Teknik Cluster Sampling digunakan untuk menggolongkan siswa kedalam tiga kategori yaitu siswa berkemampuan tinggi, rendah, dan sedang. Setelah itu, sampel diambil secara acak dari masing-masing kategori.

20 Subjek Uji Coba Subjek validasi untuk pengembangan modul biologi yang dikembangkan terdiri dari dua dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang merupakan ahli bahan ajar dan ahli materi, serta praktisi pendidikan dengan uraian sebagai berikut. a) Ahli Materi Isi dari modul Biologi berbasis penelitian ini adalah materi keanekaragaman hayati khususnya pada keanekaragaman makrofauna ekosistem sungai Brantas area Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Oleh karena itu, yang berperan sebagai validator modul dari aspek materi adalah Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yaitu, Bapak Dr. Sukarsono, M.Si. b) Ahli Bahan Ajar Ahli bahan ajar dalam penelitian ini akan menilai tentang struktur modul dan kesesuian dengan kompetensi dasar sesuai dengan Kurikulum Validator yang menilai modul dari aspek pengembangan bahan ajar yaitu Bapak Dwi Setiyawan, M.Pd. c) Praktisi Pendidikan Praktisi pendidikan yang berperan untuk menguji validitas modul Biologi berbasis penelitian ini adalah guru Biologi di SMA Panjura Malang, yaitu Ibu Tin Nur Usamah, S.P. d) Uji Keterbacaan Modul Subjek uji keterbacaan modul Biologi yang telah dikembangkan adalah 9 siswa kelas X MIA 1 SMA Panjura Malang.

21 Jenis Data Jenis data yang diperoleh dalam tahap validasi, uji coba tahap I atau skala kecil, dan uji coba tahap II atau uji keterbacaan ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari validator dan responden melalui lembar validasi, lembar keterbacaan modul oleh siswa dan guru yang berupa angket. Data kualitatif diperoleh dari hasil kritik dan saran dari validator, dan guru pada lembar kritik dan saran, serta hasil respon keterbacaan siswa Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk mendapatkan data yang valid sebagai penunjang keberhasilan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode: 1) Wawancara Wawancara atau sering disebut kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tetang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu dalam (Arikunto, 2006). 2) Metode Angket atau Kuesioner Angket adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Widoyoko, Eko Putro., 2012). Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

22 59 tertutup yaitu jenis yang alternatif jawabannya sudah ditentukan dan responden tinggal memilih sesuai dengan keadaan sebenarnya. Angket yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu angket validasi untuk ahli bahan ajar dan ahli materi, angket uji tanggapan siswa dan guru, serta angket uji keterbacaan oleh siswa dan guru. Berdasarkan angket tersebut, diharapkan data yang diperoleh dapat memvalidasi modul Biologi yang dikembangkan sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar dalam materi Keanekaragaman Hayati Instrumen Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan untuk pengembangan modul meliputi: 1) Lembar Validasi Lembar validasi berbentuk angket. Angket validasi yang akan dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada dosen ahli bahan ajar, dosen ahli materi, dan guru Biologi sebagai praktisi pendidikan. Angket validasi diberikan untuk mengukur kelayakan pengembangan modul yang akan diuji cobakan. Angket validasi disusun dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2013), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang selanjutnya disebut variabel penelitian. 2) Lembar Uji Keterbacaan oleh Siswa Lembar uji keterbacaan modul oleh siswa terdiri dari angket tertutup. Angket ini digunakan untuk mengetahui tingkat keterbacaan siswa terhadap modul yang telah dikembangkan. Setiap butirnya memuat tentang aspek

23 60 keterbacaan modul oleh siswa. Angket uji keterbacaan siswa disusun dengan menggunakan Skala Likert. 3) Alat Dokumentasi Alat dokumentasi yang digunakan pada penelitian dan pengembangan ini yaitu dengan kamera digital. Kamera digital digunakan selama riset identifikasi dan uji coba modul berlangsung Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah pengumpulan data menggunakan instrumen pengumpulan data kemudian dikerjakan sesuai dengan prosedur penelitian pengembangan. Data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diubah menjadi bentuk presentase dan kemudian diinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Data kualitatif diperoleh dari kritik dan saran yang diberikan oleh validator, guru, serta uji keterbacaan siswa. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian angket oleh validator, guru, dan siswa yang berupa skor penilaian. Teknik analisis data yang digunakan dalam proses analisis data hasil uji validasi modul yang diperoleh melalui instrumen pengumpulan data, digunakan rumus sebagai berikut. Keterangan: P = Presentase x = jumlah skor jawaban per item xi = jumlah skor total maksimal per item

24 61 Hasil analisis data tersebut kemudian dilakukan penafsiran dan disimpulkan berdasarkan pada kriteria klasifikasi penilaian yang diadaptasi dari Akbar (2013) yang ditujukkan pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Kriteria Validasi Analisis Presentase No Kriteria (%) Kategori Tingkat Validitas Sangat Layak Tanpa Revisi Layak Tanpa Revisi Cukup Layak Revisi Kurang Layak Revisi Tidak Layak Revisi Angket lain yang perlu dianalisis adalah angket tanggapan guru dan siswa serta angket uji keefektivan oleh guru dan siswa. Berikut adalah teknik analisis data angket: a. Mengkode atau mengklasifikasikan data. Hal ini bertujuan untuk mengelompokkan jawaban dari angket berdasarkan aspek pertanyaan angket. Pengkodean data ini dibuat tabel yang berisi tentang aspek yang hendak diukur, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur aspek tersebut serta kode jawaban setiap pertanyaan tersebut. b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden. c. Memberikan skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam validasi modul, uji tanggapan siswa dan guru, dan uji keterbacaan yang disusun berdasarkan skala Likert seperti pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Skor Pilihan Jawaban Angket No. Pilihan Jawaban Skor 1. Tidak sesuai, tidak menarik, tidak jelas, 1 tidak baik.

25 62 2. Kurang sesuai, kurang menarik, kurnag 2 jelas, kurang baik 4. Sesuai, menarik, jelas, baik 3 5. Sangat sesuai, sangat menarik, sangat jelas, sangat baik. 4 d. Mengolah jumlah jawaban responden. Pengolahan jumlah skor ( S) jawaban angket adalah sebagai berikut. 1. Skor untuk pernyataan tidak sesuai, tidak menarik, tidak jelas, tidak baik. Skor = 1 x jumlah responden 2. Skor untuk pernyataan kurang sesuai, kurang menarik, kurang jelas, kurang baik Skor = 2 x jumlah responden 3. Skor untuk pernyataan sesuai, menarik, jelas, baik Skor = 3 x jumlah responden 4. Skor untuk pernyataan sangat sesuai, sangat menarik, sangat jelas, sangat baik. Skor = 4 x jumlah responden e. Menghitung presentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut. (Sudjana, 2005) f. Menafsirkan presentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto (2006) yang tercantum pada tabel 3.4 berikut.

26 63 Tabel 3.4 Tafsiran Skor Hasil Angket (persen) Presentase Kriteria 80,1%-100% Sangat Tinggi 60,1%-80% Tinggi 40,1%-60% Sedang 20,1%-40% Rendah 0,0%-20% Sangat Rendah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian kuanitatif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi secara purposive sampling (penempatan titik sampel dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan lokasi dilakukan dengan purposive sampling (penempatan titik sampel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sumber mata air Kuluhan dan alirannya di Desa Jabung Kecamatan Panekkan Kabupaten Magetan. Sumber mata air Kuluhan terletak

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret- 20 Juli 2011 di Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, dan laboratorium Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan metode eksplorasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap makroalga yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari 3 tahap penelitian yaitu studi keanekaragaman tumbuhan bawah pada tegakan petak 5 Hutan Wanagama, analisis hasil penelitian studi keanekaragaman tumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2010 pada 3 (tiga) lokasi di Kawasan Perairan Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis pendekatan saintifik menggunakan model discovery learning ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel ikan adalah Purpossive Random Sampling dengan menentukan tiga stasiun pengamatan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB 2 BAHAN DAN METODE BAB 2 BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2011 pada 4 lokasi di Sungai Bah Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (peta lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui variabel yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 21 3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Situ IPB yang terletak di dalam Kampus IPB Dramaga, Bogor. Situ IPB secara geografis terletak pada koordinat 106 0 34-106 0 44 BT dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yakni penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2010 di Danau Lut Tawar Kecamatan Lut Tawar Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah, dan Laboratorium Pengelolaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016 di Muara Sungai Nipah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013) 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013) metode

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 2.1.1 Materi Penelitian 2.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ph universal, plastik ukuran 1 Kg, larutan MnSO 4, formalin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung pada lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2011 di Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, dan laboratorium Pengelolaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development /R&D). Menurut Sugiyono (2011) metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c. BAB 3 METODE PERCOBAAN Pada analisis yang dilakukan terhadap penentuan kadar dari beberapa parameter pada limbah cair pengolahan kelapa sawit menggunakan beberapa perbedaan alat dan metode, adapun beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Lokasi penelitian adalah Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perairan lokasi budidaya kerang hijau (Perna viridis) Perairan Pantai Cilincing, Jakarta Utara. Sampel plankton diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu menganalisis, mendeskripsikan, dan menyajikan fakta/ keadaan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskrtiptif kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksploratif, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juni sampai dengan 31 Juli 2013. Penelitian meliputi kegiatan lapangan dan kegiatan laboratorium. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka, pengolahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel langsung dari lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2013. Lokasi Penelitian adalah Teluk Banten, Banten.Teluk Banten terletak sekitar 175

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan secara langsung. Perameter yang diukur dalam penelitian adalah

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN. No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

DAFTAR LAMPIRAN SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN. No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Dan Peralatan SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1 Ember plastik Tipe 316 2 Jerigen Tipe KS 1L 3 Coolbox Marina 4 Termometer

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014. 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014. Tempat penelitian berlokasi di Sungai Way Sekampung, Metro Kibang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Menurut (Sukmadinata, 2013) penelitian deskriptif diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 07 o 20 0,6576 LS 19 o 13 48,4356 BT Kober, Kec. Purwokerto Barat Bantarsoka, Kec. Purwokerto Barat

METODE PENELITIAN. 07 o 20 0,6576 LS 19 o 13 48,4356 BT Kober, Kec. Purwokerto Barat Bantarsoka, Kec. Purwokerto Barat III. METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian 1. Peralatan Penelitian Alat yang digunakan selama penelitian adalah botol Winkler, plankton net no.25, ember plastik, buret, statif, Erlenmayer, pipet tetes,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian terhadap sejumlah individu yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN 8 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan betutu yang tertangkap, sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011, berlokasi di mata air Kuluhan dan Jabung serta sungai alirannya di Desa Jabung,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sungai Pelus merupakan salah satu sungai yang terletak di Kabupaten Banyumas dan mengalir dari bagian selatan kaki Gunung Slamet di Desa Pajerukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari, BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang dikembangkan pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung. Serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu menelusuri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5 3 '15 " 5 3 '00 " 5 2 '45 " 5 2 '30 " BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan April 2010, lokasi pengambilan sampel di perairan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung, serta menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda tanah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis scientific approach. Pengembangan performance assessment ini menggunakan metode

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta lokasi 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di kawasan pesisir Pulau Dudepo, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk memperoleh data secara sistematis dan faktual sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data lapangan dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Agustus 2015 sampai dengan September 2015. Lokasi penelitian berada di Dusun Duren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and Development (R&D) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. stasiun pengambilan terlampir pada Lampiran 1. Proses identifikasi pada sampel

BAB III METODE PENELITIAN. stasiun pengambilan terlampir pada Lampiran 1. Proses identifikasi pada sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan dan pengawetan sampel plankton dilakukan di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu Magetan Jawa Timur pada bulan Agustus 2011 dengan denah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian berlokasi di salah satu SMA Negeri di Kab. Bandung Barat pada tahun ajaran 2014-2015. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2012. Penelitian ini dilakukan di Pulau Dudepo, Kecamatan Anggrek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sepanjang aliran Sungai Cihideung dari hulu Gunung Salak Dua dimulai dari Desa Situ Daun hingga di sekitar Kampus IPB Darmaga.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 2 yang telah mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB 2 BAHAN DAN METODE BAB 2 BAHAN DAN METODE 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 pada beberapa lokasi di hilir Sungai Padang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode observasi. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi : Seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciriciri, sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di salah satu SMAN di kota Bandung pada siswa kelas XII. Subjek penelitian pada tahap uji coba I berjumlah 12 orang. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Otiola Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode eksploratif pada setiap

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode eksploratif pada setiap BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif analitik. Pengambilan sampel dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode eksploratif pada setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Pulau Panggang Kepulauan Seribu DKI Jakarta pada bulan Maret 2013. Identifikasi makrozoobentos dan pengukuran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS dan animasi kimia berbasis keterampilan generik sains pada materi pokok termokimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 13) mengatakan bahwa, Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci