OLIMPIADE SAINS NASIONAL
|
|
- Iwan Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEDOMAN PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Pekanbaru 2017 COVER
2
3 PEDOMAN PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Pekanbaru 2017 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
4 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
5 kata pengantar Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
6 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Salah satu program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 adalah melaksanakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang terdiri atas 9 (Sembilan) bidang keilmuan, yaitu : Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan GeografI. Tujuan pelaksanaan OSN adalah untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa yang mempunyai bakat di bidang sains, sehingga para siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan bidang ilmu yang diminatinya dan menjaring siswa calon peserta Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Kegiatan ini juga sekaligus dapat membentuk sikap/karakter siswa yang jujur, disiplin, sportif, kreatif, serta menjalin persahabatan dan berbagi pengalaman (sharing) antarsesama siswa sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
7 Pedoman pelaksanaan Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah panitia seleksi di Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi, agar penyelenggaraan seleksi dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Semoga program OSN mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat dan instansi terkait, baik yang ada di daerah maupun di Tingkat Pusat. Kritik yang membangun dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan Buku pedoman ini sehingga dapat memajukan pendidikan dalam bidang sains di Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Jakarta, Januari 2017 Direktur Pembinaan SMA, Drs. Purwadi Sutanto, M.Si NIP
8 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional DAFTAR ISI kata pengantar 5 daftar isi 8 #sainspirasi 10 BAB I PENDAHULUan 13 A. Pendahuluan 15 B. Tujuan 16 C. Hasil Yang Diharapkan 17 D. Bidang Keilmuan Yang Diolimpiadekan 18 E. Tahap Seleksi 19 F. Seleksi Tingkat Nasional 20 G. Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun H. Biaya Penyelenggaraan 22 BAB II MEKANISME SELEKSI PESERTA 23 A. Kriteria Peserta 24 B. Tahapan Seleksi 34 C. Jadwal Pelaksanaan Olimpiade 38
9 D. Tanggung Jawab Pembiayaan 39 E. Tim Juri 40 BAB III Tugas Dan Wewenang Kepanitiaan 41 A. Panitia Pusat 42 B. Panitia Daerah Tingkat Kabupaten/Kota 43 C. Panitia Daerah Tingkat Provinsi 47 D. Panitia Tingkat Nasional 51 BAB IV TATA TERTIB 53 A. Tingkat Kabupaten kota 54 B. Tingkat Provinsi 58 C. Tingkat Nasional 62 BAB V PENUTUP 63 9 KONTAK 66
10 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 #sains 10
11 pirasi 11 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017
12 12 #sainspirasi Sebuah pernyataan pemersatu OSN 2017 dengan semangat membuat OSN bukan hanya menjadi sebuah ajang perlombaan namun juga tempat saling berbagi inspirasi antara sesama peserta dan siapapun yang ikut terlibat di dalamnya. #SAINSPIRASI juga menjadi pengingat bahwa lebih dari sekedar ilmu, sains merupakan sumber inspirasi bagi umat manusia untuk berkembang lebih baik.
13 BAB I PENDAHULUAN
14 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
15 a pendahuluan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan bakat dan minat siswa SMA dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam berbagai lomba/ Olimpiade baik nasional maupun internasional. Upaya kegiatan lomba ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam menguasai ilmu-ilmu dasar dan bahasa asing serta membina sikap, perilaku, dan budi pekerti luhur. Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh peserta Indonesia dalam mengikuti Olimpiade internasional serta tingkat kesukaran soal yang dilombakan/diolimpiadekan dalam Olimpiade tersebut, perlu dilakukan penjaringan siswa unggul dan berbakat, pembinaan yang lebih intensif, khususnya siswa SMP/ MTs (kelas IX), SMA/MA (kelas X dan XI) mulai dari tingkat Sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi sampai Nasional. Pemenang Tingkat Nasional akan menjalani pembinaan dalam rangka menyiapkan tim yang akan mewakili Indonesia dalam Olimpiade Internasional. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
16 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 b Tujuan Menumbuhkembangkan minat siswa terhadap bidang keilmuan yang diolimpiadekan. 16 Menjaring siswa yang mempunyai kompetensi/kemampuan dalam bidangnya masing-masing, yaitu bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/ Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. Menyeleksi calon peserta yang dapat diandalkan dan diharapkan oleh Kabupaten/Kota untuk mewakili daerahnya pada seleksi Tingkat Kabupaten/Kota sampai ke Tingkat Internasional.
17 c Hasil yang Diharapkan 1 2 Tumbuh dan berkembangnya minat/motivasi siswa dan guru terhadap bidang keilmuan yang diolimpiadekan. Terjaringnya peserta Olimpiade bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Terseleksinya pemenang Olimpiade Tingkat Kabupaten/Kota untuk diikutsertakan ke Tingkat Provinsi dan terseleksinya pemenang Olimpiade Tingkat Provinsi untuk diikutsertakan ke Tingkat Nasional. Terseleksinya 30 siswa terbaik dari Tingkat Nasional yang akan dipersiapkan untuk mengikuti seleksi Tingkat Internasional. 4 Terbangunnya sikap kompetisi yang sportif pada peserta Olimpiade.
18 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 D Bidang Keilmuan yang Diolimpiadekan Bidang keilmuan yang diolimpiadekan pada Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi terdiri atas: Matematika Astronomi 18 Fisika Ekonomi Kimia Kebumian Informatika/Komputer Geografi Biologi
19 SEKOLAH E TAHAP SELEKSI TAHAP SELEKSI 1 TINGKAT SEKOLAH TAHAP SELEKSI 2 KABUPATEN/KOTA TAHAP SELEKSI 3 PROVINSI TAHAP SELEKSI 3 NASIONAL Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 FEBRUARI MARET MEI JULI DAN AGUSTUS Tempat Sekolah Tempat Kabupaten/kota Tempat Provinsi Tempat Pekanbaru, Riau Penanggungjawab Kepala Sekolah Penanggungjawab UPTD/Bakorwil/ Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Penanggungjawab Dinas Pendidikan Provinsi Penanggungjawab Direktorat PSMA
20 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 F Seleksi Tingkat Nasional Pelaksanan Seleksi Tingkat Nasional di Pekanbaru akan dilaksanakan pada tanggal: Juli 2017: Biologi, Astronomi, Komputer, Kebumian, Biografi, Ekonomi Agustus 2017: Fisika, Kimia, Matematika. 20 RAPOR Siswa kelas X dan XI sedang melaksanakan penilaian akhir kenaikan kelas. Laboratorium terpakai untuk pelaksanaan penilaian akhir kenaikan kelas. Pembina dan dewan juri yang dari universitas sedang menjalankan ujian akhir semester. Laboran tidak tersedia perguruan tinggi sedang menjalani ujian akhir semester.
21 g Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun 2018 International Mathematical Olympiad (IMO) : Rumania International Physics Olympiad (IPhO) : Portugal International Biology Olympiad (IBO) : Iran International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) : Srilanka Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional International Chemistry Olympiad (IChO) : Slovakia International Earth Science Olympiad (IESO) : Thailand International Olympiad in Informatics (IOI) : Japan International Geography Olympiad (IGeO) : Canada
22 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional H Biaya Penyelenggaraan Biaya pelaksanaan seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/kota, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Nasional dibiayai dari APBD/APBN, sponsor, atau sumber dana lain yang tidak mengikat.
23 BAB II Mekanisme seleksi peserta
24 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional A KRITERIA PESERTA 1. Umum a. Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan dokumen seperti Kartu Pelajar, KTP, SIM, atau Paspor. b. Berminat dan memenuhi syarat minimal pengetahuan yang dinyatakan dalam bentuk nilai dari bidang keilmuan yang dipilih. c. Mendapat persetujuan dari orang tua/wali. Bila peserta memiliki kebutuhan khusus berkaitan dengan kesehatan harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang. d. Setiap siswa hanya dapat mengikuti salah satu bidang keilmuan dan diusulkan oleh Kepala Sekolah berdasarkan hasil seleksi tingkat sekolah. e. Belum pernah meraih medali emas OSN Tingkat SMA di semua bidang keilmuan. f. Bersedia mengikuti pembinaan khusus ke tingkat Internasional jika lolos dari Tingkat Nasional. g. Tuntas pada semua mata pelajaran dan sikap (minimal Baik) mengacu kepada kurikulum yang berlaku.
25 2. Khusus Matematika Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai Matematika (wajib dan peminatan) tidak kurang dari Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-3. 25
26 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Fisika 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai Fisika tidak kurang dari Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke Belum pernah mengikuti Olimpiade Fisika Tingkat Regional atau Internasional.
27 Kimia 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA untuk SMP/MTs tidak kurang dari Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2 4. Belum pernah mengikuti Olimpiade Kimia Tingkat Internasional. 5. Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Buta Warna dari dokter. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
28 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Informatika/Komputer 1. Siswa SMP/MTs kelas VIII atau IX; SMA/MA kelas X atau XI. 2. Memiliki nilai Matematika (wajib dan peminatan) tidak kurang dari Mampu mengoperasikan perangkat komputer.
29 Biologi 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA untuk SMP/MTs tidak kurang dari Memiliki nilai Biologi tidak kurang dari 85 dan memiliki nilai Matematika, Kimia, dan Bahasa Inggris masingmasing tidak kurang dari Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2. Bila telah mengikuti pembinaan tahap ke-2, dapat langsung mengikuti OSN. 5. OSN tidak dapat diikuti oleh siswa yang pernah mewakili Indonesia pada IBO. 6. Siswa hanya diperbolehkan mengikuti OSN maksimal sebanyak 2 kali. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
30 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Astronomi 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA untuk SMP/MTs tidak kurang dari Memiliki nilai Fisika, Matematika, dan Bahasa Inggris masing-masing tidak kurang dari Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Buta Warna dari dokter 6. Mampu melakukan kegiatan praktik di lapangan. 7. Mampu mengoperasikan perangkat komputer.
31 Ekonomi 1. Siswa SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai Ekonomi dan Bahasa Inggris masing-masing tidak kurang dari 80 pada peminatan ilmu pengetahuan sosial. 3. Memiliki nilai Matematika dan Bahasa Inggris masingmasing tidak kurang dari 80 pada lintas minat mata pelajaran ekonomi. 4. Mampu mengoperasikan perangkat komputer. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
32 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Kebumian 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA atau IPS dan bahasa Inggris untuk SMP/ MTs masing-masing tidak kurang dari Memiliki nilai Matematika, Fisika atau Geografi, dan Bahasa Inggris masing-masing minimal Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2. Bila telah mengikuti pembinaan tahap ke-2 dapat langsung mengikuti OSN. 5. Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Buta Warna dari dokter. 6. Mampu melakukan kegiatan praktik lapangan.
33 Geografi 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA atau IPS dan Bahasa Inggris untuk SMP/ MTs tidak kurang dari Memiliki nilai Matematika atau Geografi atau Fisika dan Bahasa Inggris untuk SMA/MA minimal Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2 5. Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Bebas Buta Warna dari dokter. 6. Mampu melakukan kegiatan praktik lapangan. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
34 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 Masing-masing daerah melakukan seleksi peserta Olimpiade Sains secara berjenjang untuk tingkat SMA/MA (atau SMP/MTs) dengan urutan sebagai berikut: 34 B TAHAPAN SELEKSI 1. Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Sekolah (OSS) Sekolah menjaring/menyeleksi (berdasarkan kriteria yang berlaku) dan mengajukan peserta seleksi Olimpiade Sains pada masing-masing lomba untuk diseleksi sebagai peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota. Penanggung jawab seleksi tingkat sekolah adalah Kepala Sekolah.
35 2. Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota (OSK) a. Peserta OSK adalah siswa kelas IX sampai kelas XI. b. Setiap sekolah boleh mengirimkan siswa terbaik hasil seleksi sekolah (OSS atau sejenisnya) untuk seleksi OSK. Jumlah maksimal peserta tiap bidang per sekolah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing Kabupaten/Kota. c. Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi dilakukan dalam waktu yang bersamaan secara nasional. d. Data peserta dan hasilnya dipublikasikan untuk menjamin akuntabilitas. e. Soal OSK dan OSP disusun oleh Tim Pembina Pusat. f. Penilaian OSK dilakukan oleh Tim Penilai yang melibatkan MGMP dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, di bawah supervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
36 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Penilaian Olimpiade Sains Provinsi a. Jumlah maksimal peserta tiap sekolah yang dikirimkan ke seleksi OSP berjumlah maksimal tiga siswa per bidang. b. Total peserta maksimal setiap provinsi adalah banyaknya Kabupaten/ Kota dikalikan 3. Provinsi yang memiliki jumlah Kabupaten/Kota kurang dari 10, peserta maksimal 75 siswa per bidang. c. Penyusunan soal dan penilaian lembar jawaban peserta menjadi tanggung jawab Juri dari Direktorat Pembinaan SMA. d. Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Provinsi dilakukan dalam waktu yang bersamaan secara nasional. e. Data peserta dan hasilnya dipublikasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA untuk menjamin akuntabilitas. f. Penanggung jawab seleksi Tingkat Provinsi adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
37 4. Seleksi Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) a. Setiap Provinsi mengirimkan minimal 1 siswa terpilih per bidang. b. Untuk setiap bidang lomba, maksimum peserta setiap Provinsi adalah sepuluh persen dari total peserta OSN. c. Jumlah maksimal peserta tiap sekolah yang dikirimkan ke seleksi OSN 2 siswa per bidang. d. Penyusunan soal dan koreksi hasil jawaban peserta menjadi tanggung jawab Juri dan Direktorat Pembinaan SMA. e. Pelaksanaan Olimpiade Sains Tingkat Nasional dilakukan dalam waktu yang bersamaan oleh Pusat dan Daerah yang menjadi tuan rumah. f. Data peserta dan hasilnya diumumkan ke publik oleh Direktorat PSMA untuk menjamin akuntabilitas. g. Penanggungjawab Olimpiade Sains Tingkat Nasional adalah Direktur Pembinaan SMA. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
38 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional c JADWAL PELAKSANAAN Olimpiade Pengisian daftar hadir dan pengaturan tempat duduk Penjelasan tes oleh pengawas Pelaksanaan Tes Tahap I (tergantung pada bidang Olimpiade) Istirahat/salat/makan siang Pelaksanaan Tes Tahap II (tergantung pada bidang Olimpiade) s.d selesai. Pengumpulan hasil tes
39 SEKOLAH D Tanggung jawab PEMBIAYAAN Seleksi Tingkat Sekolah Sumber dana: Komite Sekolah, Sponsor, dan dana lain yang tidak mengikat Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 Seleksi Tingkat Kab./Kota Sumber dana: APBD Kab./Kota, Sponsor, dan dana lain yang tidak mengikat 39 Seleksi Tingkat Provinsi Sumber dana: APBD Provinsi, Sponsor, dan dana lain yang tidak mengikat
40 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional e TIM JURI 1 2 Tim Juri Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria sebagai berikut: Tim Juri Pusat bertugas membuat soal dan melakukan penilaian hasil pelaksanaan Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional, dengan kriteria: a. Memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. b. Memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, disiplin, tekun, teliti dan bisa menjaga kerahasiaan. c. Terdiri atas unsur perguruan tinggi, guru/ instruktur atau tenaga ahli di bidangnya. a. Memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. b. Memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, disiplin, tekun, teliti dan bisa menjaga kerahasiaan. c. Unsur perguruan tinggi atau tenaga ahli di bidangnya.
41 BAB III Tugas dan wewenang kepanitiaan
42 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 a PANITIA PUSAT BUKU PANDUAN 42 Menyusun Pedoman Pelaksanaan OSK/ OSP/OSN Menyusun soal OSK/OSP/OSN Menentukan tanggal, soal, penggandaan, dan pembagian tugas Melaksanakan OSK/ OSP, berkoordinasi dengan Panitia Daerah
43 b Panitia Daerah Tingkat Kabupaten/ Kota Pelaksanaan OSK dilaksanakan sepenuhnya oleh panitia daerah. 1. Umum a. Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota pada tanggal 14 Maret 2017 b. Pelaksanaan penilaian pada minggu ke-tiga bulan Maret 2017 oleh Kabupaten/Kota. c. Pengiriman daftar pemenang dilengkapi biodata peserta dan berita acara pemenang serta laporan pelaksanaan seleksi Kabupaten/Kota ke Provinsi paling lambat awal April Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
44 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Sosialisasi Kegiatan a. Panitia Pusat menyosialisasikan pedoman OSK pada Dinas Pendidikan Provinsi b. Provinsi melakukan sosialisasi ke Dinas Kota/ Kabupaten pada awal trimester ketiga agar Dinas Kota/Kabupaten bisa menyusun anggaran kegiatan yang selaras dengan agenda OSK, yakni meliputi sosialisasi, pembinaan, dan pelaksanaan kegiatan. 4. Ruangan a. Panitia Daerah memastikan kenyamanan ruangan tes meliputi pencahayaan, sirkulasi udara, kebersihan ruangan, ketenangan, dan keamanan b. Panitia Daerah mengatur jarak duduk antarpeserta minimum 1 meter atau maksimum 20 siswa perkelas. c. Setiap ruangan tes memerlukan setidaknya dua pengawas Administrasi Peserta Panitia wajib memeriksa keabsahan peserta sesuai pedoman OSK. d. Peserta dari sekolah yang sama tidak duduk berdekatan e. Panitia Daerah memasang nomor peserta pada bangku dan nomor ruangan pada tiap ruangan f. Panitia Daerah mensterilkan/membebaskan ruangan tes dari pihak lain yang tidak berkepentingan.
45 5. Soal a. Panitia Daerah bertanggung jawab menggandakan soal, mengemas soal dan menyegel soal dalam amplop tertutup untuk siap dikirimkan ke Kabupaten/Kota b. Panitia Daerah bertanggung jawab memastikan bahwa soal tiba di lokasi tes setidaknya 1 jam sebelum tes dimulai. c. Amplop soal yang tersegel baru boleh dibuka di depan peserta pada pelaksanaan OSK d. Panitia Daerah wajib memastikan bahwa jumlah soal sesuai Soal OSK disimpan oleh Disdik Kabupaten/Kota setidaknya selama dua minggu dan wajib didistribusikan kepada para peserta OSK. 6. Pelaksanaan tes a. Panitia Daerah menyiapkan lembar kertas buram b. Panitia Daerah menyiapkan jam dinding dengan waktu yang tepat sama pada setiap kelas atau bell/sound system terpadu paralel lintas kelas untuk memastikan bahwa jam mulai dan selesai tes satu bidang diselenggarakan serentak c. Panitia Daerah memastikan bahwa penyelenggaraan tes sesuai dengan komitmen waktu. d. Panitia Daerah memastikan keberlangsungan tes dengan baik bahwa tidak ada interupsi dari kunjungan orang tua/keluarga, guru, pejabat, atau wartawan e. Panitia Daerah mengumpulkan seluruh berkas soal dan memastikan bahwa tidak ada berkas soal yang hilang atau terbawa peserta/guru. f. Panitia Daerah mengumpulkan seluruh hasil kerja siswa sesuai dengan pedoman pelaksanaan OSK Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
46 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Pemeriksaan hasil tes a. Panitia Daerah menetapkan tim pemeriksa tes yang memiliki kompetensi, komitmen, dan kejujuran b. Panitia Daerah menetapkan peserta OSP yang disahkan dengan SK Provinsi 8. Konsumsi, Akomodasi dan Transportasi 46 a. Panitia Daerah menyediakan konsumsi dan akomodasi peserta b. Panitia Daerah menyediakan petugas kesehatan di setiap Kota/Kabupaten tempat penyelenggaraan OSK c. Panitia Daerah menyediakan sarana transportasi bagi peserta dari tempat penginapan ke lokasi tes.
47 c Panitia Daerah Tingkat Provinsi 1. Umum 2. a. OSP dilaksanakan oleh Panitia Daerah berkoordinasi dengan panitia pusat. b. Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Provinsi pada bulan Juni 2017 c. Panitia Daerah wajib menyelenggarakan pertemuan pengarahan kepada peserta, pengawas dan guru pendamping. Admisnistrasi Peserta Panitia wajib memeriksa keabsahan peserta sesuai SK yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
48 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Ruangan 4. a. Panitia Daerah memastikan kenyamanan ruangan tes meliputi pencahayaan, sirkulasi udara, kebersihan ruangan, ketenangan, dan keamanan b. Panitia Daerah mengatur jarak duduk antarpeserta minimum 1 meter atau maksimum 20 siswa perkelas. c. Setiap ruangan tes memerlukan setidaknya dua pengawas d. Peserta dari sekolah yang sama tidak duduk berdekatan e. Panitia Daerah memasang nomor peserta pada bangku dan nomor ruangan pada tiap ruangan f. Panitia Daerah menyeterilkan/membebaskan ruangan tes dari pihak lain yang tidak berkepentingan. Soal a. Panitia Pusat bertanggung jawab menggandakan soal, mengemas soal dan menyegel soal dalam amplop tertutup serta membawanya ke daerah b. Panitia Pusat wajib memastikan bahwa soal tiba di lokasi tes setidaknya 1 jam sebelum tes dimulai c. Amplop soal yang tersegel baru boleh dibuka di depan peserta pada pelaksanaan OSP d. Panitia Daerah wajib memastikan bahwa jumlah soal sesuai dengan banyaknya peserta OSP e. Soal OSP disimpan oleh Disdik Provinsi setidaknya selama dua minggu dan wajib didistribusikan kepada para peserta OSP.
49 5. Pelaksanaan Tes 1. Panitia Daerah wajib mengatur tempat duduk peserta secara merata (peserta dari sekolah yang sama tidak duduk berurutan/berdekatan) 2. Panitia Daerah wajib melaksanakan pengarahan kepada pengawas dan pertemuan teknis peserta OSP satu hari sebelum pelaksanaan tes 3. Panitia Daerah menyiapkan lembar kertas buram. 4. Panitia Daerah menyiapkan jam dinding dengan waktu yang sama pada setiap kelas, bel/sound system terpadu paralel lintas kelas untuk memastikan bahwa jam mulai dan selesai, tes satu bidang yang diselenggarakan secara serentak. 5. Panitia Daerah menyeterilkan/membebaskan ruangan tes dari pihak lain yang tidak berkepentingan. 6. Pengawas mengumpulkan, menghitung, mengurutkan lembar jawaban dan memastikan jumlahnya sesuai dengan berita acara. 7. Pengawas memasukkan lembar jawaban dan berita acara ke dalam amplop dan diserahkan ke panitia pusat setelah pelaksanaan. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
50 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Pemeriksaan Hasil dan 7. Penetapan Pemenang 1. Tim Juri dari pusat akan memeriksa hasil OSP. 2. Tim Juri menetapkan pemenang OSP dan di-skkan oleh Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud. 3. Keputusan Juri tentang pemenang tidak bisa diganggu-gugat. Konsumsi, Akomodasi dan Transportasi 1. Panitia Daerah menyediakan konsumsi dan akomodasi peserta. 2. Panitia Daerah menyediakan petugas dan fasilitas kesehatan di setiap lokasi penyelenggaraan OSP. 3. Panitia Daerah menyediakan sarana transportasi bagi peserta dari tempat penginapan ke lokasi tes.
51 d PANITIA Tingkat Nasional Rincian tugas dan wewenang panitia Tingkat Nasional akan diatur dalam buku pedoman penyelenggaraan Olimpiade Sains Tingkat Nasional. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
52 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
53 BAB IV tata tertib
54 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional A A KRITERIA tingkat kabupaten/ kota PESERTA 1. Tata Tertib Peserta Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota: a. Peserta wajib hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes dimulai. b. Peserta wajib membawa identitas. c. Peserta menempati tempat duduk yang telah disediakan sesuai dengan nomor peserta masingmasing. d. Peserta yang terlambat masuk dapat mengikuti tes setelah mendapat izin dari panitia/pengawas dengan tidak ada tambahan waktu (sesuai dengan jadwal yang berlaku). e. Peserta membawa alat-alat tulis yang diperlukan dan dilarang untuk saling meminjam di antara peserta. f. Peserta dilarang menggunakan buku catatan, kalkulator (kecuali Bidang Keilmuan tertentu), kamus, atau alat bantu lainnya sesuai petunjuk pada soal. g. Peserta mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah disediakan.
55 h. Peserta menuliskan isian biodata dan nomor peserta pada lembar jawaban. i. Peserta menerima satu set soal, lembar jawaban, dan kertas buram. j. Peserta mengerjakan soal setelah tanda mulai tes dibunyikan, semua peserta memulai dan mengakhiri tes bersama-sama. Peserta yang sudah selesai sebelum waktunya dilarang meninggalkan ruangan. k. Peserta memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. l. Semua peserta berdoa sesuai keyakinan masingmasing sebelum mengerjakan soal. m. Peserta dapat bertanya pada pengawas dengan mengangkat tangan jika ada hal-hal yang tidak jelas. n. Peserta dilarang menyampaikan pertanyaan yang mengarah pada jawaban butir soal. o. Peserta harus bekerja sendiri, tidak boleh bekerja sama/berdiskusi atau melakukan kecurangan atau hal-hal lain yang dapat mencurigakan atau diduga melakukan kerja sama. p. Peserta yang melakukan kecurangan akan mendapat sanksi dan mendapat nilai 0 (nol). q. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sampai batas akhir waktu tes. Oleh karena itu, sebelum tes berlangsung, pengawas memberitahukan bila ada peserta yang hendak ke toilet sebaiknya sebelum tes berlangsung. Jika terpaksa, selama tes berlangsung, ada peserta yang hendak ke toilet, harus seizin pengawas. r. Peserta harus menulis jawaban tes dengan jelas. Peserta tidak boleh mencoret-coret lembar soal. s. Peserta dilarang berbicara atau melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lain. t. Peserta dilarang berjalan memberikan hasil jawaban dan soalnya ke pengawas. Pengawas akan mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap meja peserta. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
56 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Petunjuk Bagi Pengawas a. Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai. b. Pengawas memberitahu Bidang Keilmuan yang akan diujikan kepada peserta. c. Pengawas mempersilakan berdoa sebelum mengerjakan soal. d. Pengawas membagikan lembar jawaban terlebih dahulu dan peserta diminta mengisi nama, nomor peserta, asal sekolah, tanggal pelaksanaan tes, dan sebagainya. Pengawas juga membagikan kertas buram untuk digunakan peserta dalam menghitung/memecahkan soal. e. Pengawas menanyakan kepada peserta apabila ada yang tidak membawa alat tulis yang diperlukan. Selanjutnya pengawas meminjamkan alat tulis tersebut kepada peserta yang tidak membawanya. f. Setelah seluruh peserta selesai menuliskan isian pada lembar jawaban, pengawas membagikan lembar soal. g. Lembar soal dan lembar jawaban yang berlebih/cadangan tetap berada dalam amplop atau disimpan oleh pengawas, dan dilarang untuk didiskusikan dengan pengawas lain atau peserta.
57 h. Pengawas meminta peserta untuk memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan melaporkan kepada pengawas apabila terdapat ketidaklengkapan soal. i. Pengawas mencatat peserta yang melakukan kecurangan pada lembar berita acara. j. Pengawas dilarang merokok atau berbicara atau hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. k. Selama tes berlangsung, pengawas mengedarkan daftar hadir, dan memeriksa identitas peserta. l. Pengawas mengingatkan sisa waktu yang tersedia, misalnyanya masih 15 menit lagi atau 5 menit lagi. Pengawas mengingatkan agar tidak ada lagi peserta yang mengerjakan soal setelah waktu habis. m. Pengawas menghitung kembali lembar soal dan lembar jawaban; kemudian mengurutkan masing-masing lembar soal dan lembar jawaban sesuai dengan nomor peserta pada Daftar Hadir; dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
58 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional b tingkat provinsi 1. Tata tertib Peserta seleksi Olimpiade sains Tingkat Provinsi: a. Peserta wajib hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes dimulai. b. Peserta wajib membawa identitas. c. Peserta menempati tempat duduk yang telah disediakan sesuai dengan nomor peserta masingmasing. d. Peserta yang terlambat masuk dapat mengikuti tes setelah mendapat izin dari panitia/pengawas dengan tidak diberikan tambahan waktu (sesuai dengan jadwal yang berlaku). e. Peserta membawa alat-alat tulis yang diperlukan dan dilarang untuk saling meminjam di antara peserta. f. Peserta dilarang menggunakan buku catatan, kalkulator (kecuali Bidang Keilmuan tertentu), kamus, atau alat bantu lainnya sesuai petunjuk pada soal. g. Peserta mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah disediakan.
59 h. Peserta menuliskan isian biodata dan nomor peserta pada lembar jawaban. i. Peserta menerima satu set soal, lembar jawaban, dan kertas buram. j. Peserta mengerjakan soal setelah tanda mulai tes dibunyikan, semua peserta memulai dan mengakhiri tes bersama-sama. Peserta yang sudah selesai sebelum waktunya dilarang meninggalkan ruangan k. Peserta memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. l. Seluruh peserta berdoa sesuai keyakinan masingmasing sebelum mengerjakan soal. m. Peserta dapat bertanya pada pengawas dengan mengangkat tangan jika ada hal-hal yang tidak jelas. n. Peserta dilarang menyampaikan pertanyaan yang mengarah pada jawaban butir soal. o. Peserta harus bekerja sendiri, tidak boleh bekerja sama/berdiskusi, atau melakukan kecurangan atau hal-hal lain yang dapat mencurigakan atau diduga melakukan kerja sama. p. Peserta yang melakukan kecurangan akan mendapat nilai 0 (nol). q. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sampai batas akhir waktu tes. Oleh karena itu, sebelum tes berlangsung, pengawas memberitahukan bila ada peserta yang hendak ke toilet sebaiknya sebelum tes berlangsung. Jika terpaksa, selama tes berlangsung ada peserta yang hendak ke toilet, harus seizin pengawas. r. Peserta harus menulis jawaban tes dengan jelas. Peserta tidak boleh mencoret-coret lembar soal. s. Peserta dilarang berbicara atau melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lain. t. Peserta dilarang berjalan memberikan hasil jawaban dan soalnya ke pengawas. Pengawas akan mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap meja peserta. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
60 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Petunjuk Bagi Pengawas a. Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai. b. Pengawas mengingatkan Bidang Keilmuan yang akan diujikan kepada peserta. c. Pengawas mempersilakan berdoa sebelum mengerjakan soal. d. Pengawas membagikan lembar jawaban terlebih dahulu dan peserta diminta mengisi nama, nomor peserta, asal sekolah, tanggal pelaksanaan tes, dan sebagainya. Pengawas juga membagikan kertas buram untuk digunakan peserta dalam menghitung/memecahkan soal. e. Pengawas menanyakan kepada peserta apabila ada yang tidak membawa alat tulis yang diperlukan. Selanjutnya, pengawas meminjamkan alat tulis tersebut kepada peserta yang tidak membawanya. f. Setelah semua peserta selesai menuliskan isian pada lembar jawaban, pengawas membagikan lembar soal. g. Lembar soal dan lembar jawaban yang berlebih/cadangan tetap berada dalam amplop atau disimpan oleh pengawas, dan dilarang untuk didiskusikan dengan pengawas lain atau peserta.
61 h. Pengawas meminta peserta untuk memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan melaporkan kepada pengawas apabila terdapat ketidaklengkapan soal. i. Pengawas mencatat peserta yang melakukan kecurangan pada lembar berita acara dengan keterangan yang lengkap. j. Pengawas dilarang merokok atau berbicara atau melakukan hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. k. Selama tes berlangsung, pengawas mengedarkan daftar hadir, dan memeriksa identitas peserta. l. Pengawas mengingatkan sisa waktu yang tersedia, misalnya masih 15 menit lagi atau 5 menit lagi. Pengawas mengingatkan agar tidak ada lagi peserta yang mengerjakan soal setelah waktu habis. m. Pengawas menghitung kembali lembar soal dan lembar jawaban; Kemudian mengurutkan masing-masing lembar soal dan lembar jawaban sesuai dengan nomor peserta pada Daftar Hadir dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
62 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional A KRITERIA PESERTA c Tingkat Nasional Tata tertib bagi peserta dan petunjuk untuk pengawas pada seleksi Tingkat Nasional akan dijelaskan pada buku pedoman penyelenggaraan Olimpiade Sains Tingkat Nasional.
63 BAB V PENutup
64 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Keberhasilan penyelenggaraan seleksi Olimpiade Sains tahun 2017 ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan dalam melaksanakan kegiatan seleksi secara tertib, teratur, disiplin, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan memahami pedoman ini diharapkan panitia dan semua pihak yang terkait dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sehingga mencapai hasil secara optimal. Menyadari masih banyak kekurangan dalam pedoman ini, kritik dan saran kami harapkan sebagai bahan masukan bagi penyelenggaraan seleksi di tahun-tahun mendatang.
65 Note: Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
66 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 Kontak 66 pesertadidiksma psma.kemdikbud.go.id Pembinaan SMA
67
68
PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016
PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA KATA PENGANTAR Salah satu program Direktorat
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2014
PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2014
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015
PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013
PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN SMA
Lebih terperinciPANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016 Panduan Olimpiade Sains Nasional
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL
PANDUAN PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2018 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 1 MATEMATIKA
Lebih terperinciSOSIALISASI PELAKSANAAN SELEKSI OSN TINGKAT KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 MENUJU OSN JOGYA 2015
SOSIALISASI PELAKSANAAN SELEKSI OSN TINGKAT KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 MENUJU OSN JOGYA 2015 NO AGENDA KET 1 Pembukaan Mc 2 3 Sambutan Kepala Seksi SMA Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur 1 Paparan
Lebih terperinciMILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinciOlimpiade Sains Nasional
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Olimpiade Sains Nasional PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Lebih terperinciContoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1 Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 2 DAFTAR ISI Halaman A. Pengertian 3 B. Penyelenggara Ujian Pendidikan Kesetaraan 3 C. Peserta
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PESERTA DIDIK JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI PERAIH MEDALI
Lebih terperinciBabak Semifinal (Essay)
PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE FISIKA ISLAM NASIONAL TINGKAT SMA-SMP SEDERAJAT HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) FISIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG I. Teknik Perlombaan Olimpiade Fisika Islam
Lebih terperinciMILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015
M E R O K O K D A P A T M E M B U N U H M U MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP
OLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP I. SISTEM OLIMPIADE A. LATAR BELAKANG Salah satu arah kebijakan program pembangunan pendidikan nasional dalam bidang pendidikan salah satunya adalah mengembangkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jln K.H.Agussalim Polewali Telp. 0428-22031, email:sman3polewali@yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 3 POLEWALI NOMOR
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.
PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pucanggading Raya, Batursari, Mranggen, Demak. Telp. (024) 76743740 SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG PROSEDUR
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO
PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN SMP 1 WONOKERTO PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017
PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kata Pengantar
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK
PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN PA) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015
PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 JADWAL UJIAN No Hari dan Tanggal UN Utama UN Susulan Pukul Mata pelajaran 1. Senin,13 April 2015 Senin,20
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 575 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH TAHUN 2018
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 575 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciKepada yth Kepala Sekolah / Koordinator Olimpiade Sains / Siswa Peserta OSP / Orang Tua Siswa Peserta OSP SMA/MA Se Indonesia
Depok, 19 Februari 2016 Nomor : 01/pelatihan-osn.com/ADM-PelatihanAkbarOSP/Eks/II/2016 Lampiran : 1. Profil pelatihan-osn.com 2. Informasi lengkap tentang Pelatihan Akbar Jelang OSP 2016 3. Formulir pendaftaran
Lebih terperinciCERDAS, TERAMPIL, KREATIF, dan KOMPETITIF untuk MERAIH PRESTASI TERBAIK
A. LATAR BELAKANG Peningkatan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran melalui pemerataan mutu sekolah, penilaian proses serta hasil belajar secara bertahap dan berkelanjutan merupakan upaya peningkatan
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL [OSN] SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2018
PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL [OSN] SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2018 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OLIMPIADE SAINS NASIONAL
REVISI DESEMBER 2013 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OLIMPIADE SAINS NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS 2014
Lebih terperinciINFORMASI LOMBA-LOMBA SMA Tahun 2017
INFORMASI LOMBA-LOMBA SMA Tahun Pembinaan Sekolah Menengah Atas Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Informasi Subdit Peserta Didik SMA Struktur
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAH PELAJARAN 2015/ BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2015 b. Penggandaan dan pendistribusian bahan ujian teori kejuruan SMK/MAK dilaksanakan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011
PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan standar
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Tahun Pelajaran
Lebih terperinciPanduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017
Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)
SALINAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) DIREKTUR JENDERAL Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK
PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN MADRASAH (UM) MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK Panduan Pelaksanaan UM MI Kab. Demak 1 PANDUAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi
ii Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 DasarPelaksanaanUjianNasional 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciMILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT
Lebih terperinciLampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012
Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/ PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BAHASA ARAB
Lebih terperinciPANDUAN PPDB. Website: atau 2018/2019
PANDUAN PPDB PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU Website: http://ppdb.man19jkt.sch.id/ atau http://man19jkt.sch.id/ 2018/2019 MAN 19 JAKARTA Jl. H. Muchtar Raya / H. Jaelani III Petukangan Utara, Jakarta Selatan
Lebih terperinciOLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH Disajikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut di PPPG Matematika, 6 s.d. 19 Agustus 2004 Oleh Wiworo, S.Si., M.M.
Lebih terperinciDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciOLIMPIADE ONLINE NASIONAL 2016 PIALA HASRI AINUN HABIBIE
OLIMPIADE ONLINE NASIONAL 2016 PIALA HASRI AINUN HABIBIE A. PENDAHULUAN Jumlah pengguna internet di Indonesia terus bertumbuh dengan cepat. Data terkini menyebutkan bahwa saat ini jumlah pengguna internet
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Draf revisi 2 Juknis US SMA/SMK PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/ PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813
Lebih terperinciBAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);
Lebih terperincialam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib
Lebih terperinciAmplop Kecil A (Isi 10 eksemplar)
Jumlah Peserta Amplop Besar (isi 20 eksemplar) Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar) Amplop Kecil B (isi = n eksemplar) 20 1 amplop @21 eksp - - 21-1 amplop @11 eksp 1 amplop @11 eksp 22-1 amplop @11 eksp
Lebih terperinciKata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun
Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib
Lebih terperinciOlimpiade Kimia X Nasional Tingkat SMA sederajat Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) Helium UIN terdiri dari 3 babak yaitu;
PETUNJUK TEKNIS REGIONAL I OLIMPIADE KIMIA X NASIONAL TINGKAT SMA SEDERAJAT HIMPUNAN MAHASISWA KIMIA (HIMASKA) HELIUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2016 I. Pendaftaran 1.
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015
PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 A. Persyaratan Sipenmaru Diknakes 1. Persyaratan Jalur Uji Tulis a. Lulusan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 1833 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN MADRASAH YOUNG RESEARCHER SUPERCAMP TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER April 2011
STMIK KHARISMA Makassar STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP Akademik-05 UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011 A. Tujuan 1. Sebagai pedoman bagi sivitas akademika STMIK KHARISMA Makassar dalam mengikuti ujian akhir
Lebih terperinciDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : Tahun 2013 NOMOR : Tahun 2013 TENTANG
Lebih terperinciMILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6843 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PROSEDUR
Lebih terperinci03/02/2010. Mari kita renungkan bersama sama!!!
Alamat: Jl. Mas Suharto 10 Yogyakarta 55212 Telp./Faks/email: 08562875885 081227147117 0274-563895 percussionline@yahoo.com Pendidikan: S1 Matematika UGM S2 Magister Manajemen UGM Sedang studi S2 Pendidikan
Lebih terperinciOlimpiade Kimia X Nasional Tingkat SMA sederajat Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) Helium UIN terdiri dari 3 babak yaitu;
PETUNJUK TEKNIS REGIONAL II OLIMPIADE KIMIA X NASIONAL TINGKAT SMA SEDERAJAT HIMPUNAN MAHASISWA KIMIA (HIMASKA) HELIUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2016 I. Pendaftaran 1.
Lebih terperinciSELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015
SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015 SMA LABORATORIUM (PERCONTOHAN) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 31 JANUARI 2015 GD. KESENIAN DAN KEBUDAYAAN - UPI SUSUNAN ACARA No Waktu Acara
Lebih terperinciPanduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017
Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. UMUM
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL
Iy, PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 546 TENTANG
1 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN Jl.Hayam Wuruk No.11 Yogyakarta Kode Pos 55212,Telp(0274) 512956,Fax(0274) 512956 Email : pendidikan@jogjakota.go.id HOTLINE SMS : 08122780001 HOTLINE EMAIL:
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
Lebih terperinciMembuka situs web resmi Himamia Redoks
Chemistry Olympic Chemistry Olympic merupakan suatu event yang mempertemukan siswa/i dari berbagai SMA/Sederajat untuk berkompetisi dalam ajang bergengsi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu SBCC
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Baru-baru ini, banyak sekolah pada tingkat menengah atas di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Baru-baru ini, banyak sekolah pada tingkat menengah atas di Indonesia sedang disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan siswa unggulannya untuk mengikuti ajang
Lebih terperinciNO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : DJ.I/ /2011, TANGGAL :...... PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
Lebih terperinciLEMBAR INFORMASI OLIMPIADE SAINS TERAPAN TINGKAT KOTA BATAM TAHUN 2014 BIDANG LOMBA FISIKA TERAPAN
LEMBAR INFORMASI OLIMPIADE SAINS TERAPAN TINGKAT KOTA BATAM TAHUN 2014 BIDANG LOMBA FISIKA TERAPAN Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika SMK Musyawarah Kerja Kepala SMK Dinas Pendidikan Kota Batam 2014
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN
Lebih terperinciPenyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah Penyelenggara Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Tahun 2016/2017 DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.381, 2015 KEMENDIKBUD. Peserta Didik. Kelulusan. Ujian Nasional. Ujian Sekolah. Madrasah. SMP/MTs. SMA/MA/SMK. Sederajat. Kriteria. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010
PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL
Lebih terperinciSELEKSI CALON MAHASISWA BARU MELALUI JALUR PENELUSURAN MINAT DAN KEMAMPUAN (PMDK) PANITIA PMDK
SELEKSI CALON MAHASISWA BARU MELALUI JALUR PENELUSURAN MINAT DAN KEMAMPUAN (PMDK) PANITIA PMDK POLITEKNIK SEKAYU TAHUN 2017 SAMBUTAN DIREKTUR Mulai tahun 2017 ini, Politeknik Sekayu menetapkan pola Penerimaan
Lebih terperinciPERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASAR
PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASAR Oleh: Razali Rasyid Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Sejak tahun 23, Olimpiade
Lebih terperinciPERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA
PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENGERTIAN Pertemuan
Lebih terperinciKata Pengantar. Jakarta, Desember 2011. Tim Penyusun
Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PERAIH MEDALI OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL 2012
PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PERAIH MEDALI OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciDRAFT KATA PENGANTAR. Surabaya, 10 Pebruari 2017 KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rakhmat dan hidayahnya sehingga dapat terselesaikannya buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Ujian Nasional, Ujian
Lebih terperinciTATA TERTIB KOMET 2018
TATA TERTIB KOMET 2018 1. Peserta KOMET merupakan pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat. 2. Peserta Komet wajib hadir ditempat 30 menit sebelum pelaksanaan berlangsung. 3. Peserta yang terlambat diperkenankan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,
Lebih terperinci: Q$( / c?l/'r i;,/: li t!
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, lal
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)
Lampiran 1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 21 TAHUN TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH,
Lebih terperinci- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG
- 1 - PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL, DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH 2012 i ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Pemetaan Kompetensi/Uji
Lebih terperinciBII Maybank Scholarship
BII Maybank Scholarship Pertanyaan yang sering diajukan 2012 2013 Siapa saja yang dapat mengikuti program ini? Warga Negara Indonesia yang pada tahun 2013 duduk di kelas 3 (kelas 12) SMA/sederajat atau
Lebih terperinciNomor : 0457/E3.4/ Maret 2012 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : ON MIPA-PT
Telepon (021) 57946073 Faksimil (021) 57946072 http//dikti.kemdiknas.go.id/ Nomor 0457/E3.4/2012 21 Maret 2012 Lampiran 2 (dua) lampiran Perihal ON MIPA-PT Kepada Yth 1. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri
Lebih terperinciPERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017
PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017 A. Peraturan Umum 1. Seluruh peserta WAJIB mematuhi semua tata tertib dan peraturan lomba yang telah ditentukan panitia. 2. Seluruh
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015
PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 481 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU RAUDHATUL ATHFAL, MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, MADRASAH ALIYAH, DAN
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DIREKTORAT KSKK MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SMASA LOGIC COMPETITION 2017
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SMASA LOGIC COMPETITION 2017 SMASA LOGIC COMPETITION 2017 Hari / Tanggal : Minggu, 19 Februari 2017 Tempat Waktu : SMA NEGERI 1 BLITAR : 08.00 Selesai PENDAFTARAN SMASA LOGIC
Lebih terperinciPENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH UNGGULAN DAERAH SMA NEGER 1 TUBAN KABUPATEN TUBAN TP. 2014/2015
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH UNGGULAN DAERAH SMA NEGER 1 TUBAN KABUPATEN TUBAN TP. 2014/2015 A. PENDAHULUAN Dalam rangka untuk segera memenuhi tujuan penyelenggaraan Pendidikan Sekolah
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012
Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan dan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH MELALUI UJIAN NASIONAL, DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN
Lebih terperinci