BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN

Transkripsi

1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, MENIMBANG : bahwa guna melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Tempat Pelelangan Ikan dengan menuangkan dalam Peraturan Bupati. MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1950, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1965, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730). 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209). 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817). 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 3851). 1

2 2 5. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaiman telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5073). 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844). 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038). 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5049). 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234). 10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145). 11. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4230). 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 4578).

3 3 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593). 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4609), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 Nomor 78 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4855). 15. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 Nomor 1/D). 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 Nomor 2/C). 17. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 53 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Keja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi. MEMUTUSKAN: MENETAPKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PELAYANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Banyuwangi. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 3. Bupati adalah Bupati Banyuwangi. 4. Dinas adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi. 6. Badan Usaha adalah badan usaha yang berbadan hukum dan berdomisili di wilayah Kabupaten Banyuwangi. 7. Ikan adalah semua jenis ikan termasuk biota perairan lainya. 8. Tempat pelelangan adalah tempat yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan termasuk jasa pelelangan lainnya yang disediakan ditempat pelelangan termasuk tempat yang dikontrak oleh Pemerintah Daerah dari pihak lain untuk dipakai sebagai tempat pelelangan.

4 4 9. Retribusi Tempat Pelelangan Ikan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa usaha penggunaan Tempat Pelelangan beserta sarana dan prasarana yang disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. 10. Penyelenggara lelang adalah penyelenggara pelelangan ikan. BAB II PENYELENGGARAAN PELELANGAN IKAN Pasal 2 (1) Bupati bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pelelangan ikan di tempat pelelangan. (2) Secara teknis operasional penyelenggaraan pelelangan ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Kepala Dinas. (3) Dalam menyelenggarakan pelelangan ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Dinas dapat bekerja sama atau menunjuk badan usaha yang telah mendapat izin sebagai penyelenggara pelelangan ikan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. (4) Badan usaha yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan pelelangan ikan di tempat pelelangan ikan yang tercantum pada surat izin. (5) Dalam hal suatu kawasan terdapat lebih dari satu tempat pelelangan ikan maka penyelenggaraan pelelangan dapat di selenggarakan oleh badan usaha yang berbeda. Pasal 3 Mekanisme penyelenggaraan pelelangan ikan sebagai berikut: a. Untuk ikan selain lemuru dilelang sesuai dengan mekanisme terlampir. b. Khusus ikan lemuru, dilelang secara sampling sebagaimana mekanisme terlampir Pasal 4 (1) Semua ikan hasil tangkapan nelayan harus dijual secara lelang di tempat pelelangan ikan. (2) Hasil tangkapan ikan yang kurang dari 10 kg (sepuluh kilogram) di jual di tempat pelangan ikan tanpa dilelang. Pasal 5 Penyelenggara pelelangan ikan dilarang menjual ikan yang terbukti mengandung bahan berbahaya dan beracun.

5 5 BAB III SYARAT PESERTA LELANG Pasal 6 (1) Peserta lelang terdiri atas perorangan, kelompok, badan usaha dan perusahaan. (2) Calon peserta lelang wajib mendaftar kepada Administratur TPI sebelum mengikuti proses lelang. (3) Pendaftaran calon peserta lelang tidak dipungut biaya. (4) Calon peserta lelang yang telah mendaftar dan mendapatkan izin dari Administratur TPI dapat mengikuti proses lelang. (5) Izin peserta lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. (6) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Administratur TPI. BAB IV TEMPAT PELELANGAN IKAN Pasal 7 (1) Tempat pelelangan ikan disediakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Kabupaten. (2) Penyediaan tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan berdasarkan kontrak/sewa dari pihak lain untuk dipakai sebagai tempat pelelangan. BAB V IZIN PENYELENGGARAAN PELELANGAN IKAN Pasal 8 (1) Badan usaha yang akan menyelenggarakan pelelangan ikan harus mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati untuk mendapatkan izin. (2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan kepada Kepala Dinas. (3) Izin penyelenggaraan pelelangan ikan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan wajib di registrasi setiap tahun sebagai bahan evaluasi Kepala Dinas. (4) Pengajuan permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan paling lambat 3 bulan sebelum izin berakhir.

6 6 Pasal 9 (1) Tata cara dan persyaratan untuk mendapatkan izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) adalah sebagai berikut: a. Mengajukan surat permohonan kepada Bupati melalui pejabat ditunjuk dengan menggunakan formulir sebagaimana format tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini. b. Surat Permohonan sekurang-kurangnya dilampiri : 1) Foto copy akte pendirian badan usaha; 2) Foto copy NPWP; 3) Foto copy Neraca Badan Usaha; 4) Surat kesanggupan melaksanakan Pelelangan ikan; 5) Membuat rencana pencapaian retribusi tempat pelelangan ikan secara tahunan. (2) Badan Usaha yang telah mendapatkan izin, dapat melaksanakan kegiatan pelelangan ikan setelah menandatangani kesepakatan bersama dengan penanggung jawab tentang teknis penyelenggaraan pelelangan ikan. Pasal 10 Izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) dapat dicabut apabila penyelenggara lelang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dan 5 Peraturan Bupati ini. Pasal 11 (1) Penyelenggaraan pelelangan ikan dipimpin oleh seorang administratur dibantu oleh: a. 1 (satu) orang juru timbang; b. 1 (satu) orang juru lelang; c. 1 (satu) orang kasir; (2) Juru timbang, juru lelang, dan kasir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditambah sesuai dengan beban kerja. (3) Administratur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan hasil verifikasi tim; (4) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibentuk dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 12 Syarat-syarat untuk menjadi administratur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagi berikut: a. Pegawai negeri sipil diutamakan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi;

7 7 b. Pendidikan minimal Sekolah Menengah Perikanan atau yang sederajat; c. Mempunyai pengalaman kerja di bidang perikanan minimal 2 (dua) tahun; d. Umur minimal 22 (dua puluh dua) tahun dan maksimal 60 (enam puluh) tahun; e. Mempunyai kejujuran dan dedikasi yang tinggi. Pasal 13 (1) Penyelenggara lelang wajib memberikan laporan secara berkala setiap bulan kepada Bupati melalui Kepala Dinas. (2) Bentuk dan jenis laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 14 (1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelelangan ikan. (2) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara teknis operasional dilakukan oleh Kepala Dinas. BAB VII PEMUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 15 (1) Pemungutan retribusi dilakukan secara langsung di TPI dan atau melalui penagihan berdasarkan nota penjualan/pembelian. (2) Cara Pembayaran dapat dilakukan secara tunai berbentuk uang atau natura senilai besarnya retribusi. (3) Hasil pungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pendapatan asli daerah dan harus disetorkan ke Kas Daerah Kabupaten Banyuwangi secara utuh. (4) Hasil pungutan retribusi yang telah disetor ke Kas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diserahkan kembali ke Penyelenggara Lelang sebesar 50% setelah melengkapi dokumen surat pertanggung jawaban.

8 8 Pasal 16 (1) Pemungutan retribusi dilakukan oleh Kasir TPI dari Pembeli (bakul) dan penjual (nelayan). (2) Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetorkan kepada Bendaharawan Penerima Dinas. (3) Bendaharawan Penerima Dinas menyetorkan hasil pemungutan retribusi ke Kas Daerah dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam. (4) Untuk kelancaran pelaksanaan penyetoran retribusi, pada masing-masing wilayah pelelangan ikan dapat ditunjuk dan diangkat seorang Pemegang Kas Pembantu yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 17 (1) Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat waktu atau kurang, Penyelenggara Lelang melakukan penagihan dengan cara mengeluarkan Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD). (2) Wajib retribusi harus melunasi retribusi yang terutang paling lama 7 (tujuh) hari sejak Surat tagihan Retribusi Daerah (STRD) diterbitkan. (3) Dalam hal wajib retribusi tidak melunasi retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2 (dua) kali dari jumlah retribusi yang terutang. (4) Pembayaran retribusi dan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan sekaligus dan tidak boleh diangsur. Pasal 18 (1) Pemanfaatan hasil retribusi diatur sebagai berikut: a. 50% (lima puluh persen) untuk Pemerintah Kabupaten; b. 50% (lima puluh persen) untuk biaya penyelenggaraan, pemeliharaan dan pembinaan pelelangan ikan. (2) Biaya penyelenggaraan, pemeliharaan dan pembinaan pelelangan ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur sebagai berikut: a. sebesar 50% (lima puluh persen) untuk pembayaran gaji karyawan penyelenggaraan pelelangan; b. sebesar 5% (lima persen) untuk biaya pengadaan alat tulis kantor, pembayaran rekening listrik, telepon, air, biaya pengadaan perlengkapan kerja dan biaya perjalanan;

9 9 c. sebesar 5% (lima persen) untuk biaya perawatan gedung, kebersihan, keindahan dan keamanan TPI serta biaya imbalan jasa pemanfaatan fasilitas TPI; d. sebesar 20% (dua puluh persen) untuk pemberian bantuan peningkatan kesejahteraan nelayan dan keluarganya, meliputi bantuan biaya kematian, bantuan biaya kecelakaan, bantuan pada saat paceklik, bantuan biaya pendidikan anak nelayan dan kesehatan; e. sebesar 5% (lima persen) untuk keuntungan bagi penyelenggara pelelangan ikan; f. sebesar 10% (sepuluh persen) untuk biaya pembinaan dan bimbingan nelayan; g. sebesar 5% ( lima persen) untuk biaya pembinaan dan bimbingan penyelenggaraan dan pelelangan ikan. (3) Penggunaan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, harus memperhatikan rencana kerja TPI yang telah mendapat persetujuan Kepala Dinas. (4) Biaya bantuan peningkatan kesejahteraan nelayan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d disimpan pada Bank Pemerintah terdekat dan diadministrasikan secara tegas pada rekening tersendiri. (5) Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4), hanya dilakukan atas izin Bupati. Pasal 19 (1) Badan Hukum Penyelenggara TPI mengajukan pencairan dana sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (4) kepada Kepala Dinas dengan melampirkan SPJ penggunaan dana dimaksud beserta kelengkapan persyaratan lainnya. (2) Apabila persyaratan telah dinyatakan lengkap dan benar Kepala Dinas menerbitkan surat pengantar untuk diteruskan kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi. (3) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi mencairkan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui rekening Badan Hukum Penyelenggara TPI.

10 10 BAB VIII PENUTUP Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi. Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 5 Desember 2012 BUPATI BANYUWANGI, Ttd. Diundangkan di Banyuwangi Pada tanggal 5 Desember 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS Ttd. Drs. H. SLAMET KARIYONO, M.Si. Pembina Utama Muda NIP BERITA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2012 NOMOR 45/E

11 11 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 62 TAHUN 2012 TANGGAL : 5 Desember 2012 MEKANISME PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN RETRIBUSI PELELANGAN IKAN NELAYAN 5 12 PEMBELI 1 BONGKAR IKAN DAFTAR LELANG DAFTAR LELANG TIMBANG 9 4 PELELANGAN KASIR JUAL KASIR BELI 2% 2% KASIR TPI 4% BENDAHARA BELI (-) 2% PENERIMA BELI (+) 2% DINAS PERIKANAN 24 JAM DAN KELAUTAN 4% KASDA IKAN : ALUR IKAN 1,2,3,4,16 : : ALUR BUKTI LELANG 5,6,12,13 : BUKTI LELANG 8 : DAFTAR LELANG

12 12 : ALUR BUKT IJAMINAN LELANG 9 : BAYAR JAMINAN LELANG : ALUR BUKTI PEMBAYARAN IKAN 10,11 : BUKTI JAMINAN LELANG : ALUR UANG 14,15 : BUKTI PEMBAYARAN IKAN : ALUR WAKTU : TPI BUPATI BANYUWANGI Ttd. H. ABDULLAH AZWAR ANAS