BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Liani Lanny Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 14 a. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk pengetahuan ini adalah bahan yang dipelajari/rangsang yang diterima. 14 b. Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar. 14 c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisisebenarnya (riil). Aplikasi disini dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks lain. 14 d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam kaitannya suatu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja. 14 e. Sintesis (Synthesis) Sintesis merujuk pada suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan 6
2 yang baru. Bisa diartikan juga sebagai kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formasi-formasi yang ada. 14 f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan penelitian terhadap suatu obyek. Penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. 15 Cara memperoleh pengetahuan dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni 15 : a. Cara tradisional atau non ilmiah b. Cara coba salah (trial and error) Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Metode ini masih dipergunakan sampai sekarang terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. c. Cara kekuasaan atau otoritas. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya. Baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. 7
3 d. Berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman adalah guru terbaik, maksudnya bahwa pengalaman itu sumber pengetahuan dan pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. e. Melalui jalan pikiran. Berfikir induksi adalah pembuatan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang ditangkap oleh indera. Kemudian disimpulkan kedalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. Sedangkan berfikir deduksi adalah proses berpikir berdasarkan pada pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus. f. Cara modern. Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, antara lain 16 : a. Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. b. Informasi Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan lebih luas. c. Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan. d. Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. 8
4 e. Sosial Ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat pengetahuan. B. Diare 1. Pengertian Hippocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya Penyebab Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa factor, yaitu 17 : a. Factor infeksi 1) Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral meliputi : - Infeksi bakteri : Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylo bacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya. - Infeksi virus : Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain. - Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides), Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis), jamur (Candida albicans). 2) Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun. b. Factor malabsorbsi 1) Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa), monosakarida ( intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi yang terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa. 2) Malabsorbsi lemak. 3) Malabsorbsi protein. 9
5 c. Factor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. d. Factor psikologis : rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar. 3. Patogenesis Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah 17 : a. Gangguan osmotic Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. b. Gangguan sekresi Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. c. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. 4. Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya, yaitu 18 : a. Diare Akut 1) Pengertian Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. 2) Etiologi Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit, maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi vekal (overflow diarrhea), atau berbagai kondisi lain. 10
6 b. Diare Kronik 18 1) Pengertian Diare kronik ditetapkan sebagai kesepakatan, yaitu diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu dua minggu. 2) Etiologi Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui. Penyakit diare berdasarkan jenisnya dibagi menjadi empat yaitu 19 : 1. Diare Akut Diare akut yaitu, diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya kurang dari 7 hari). Akibatnya adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare. 2. Disentri Disentri yaitu, diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, dan kemungkinan terjadinnya komplikasi pada mukosa. 3. Diare persisten Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus. Akibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme. 4. Diare dengan masalah lain Anak yang menderita diare (diare akut dan diare persisten) mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya. 5. Gejala Diare Gejala-gejala diare adalah sebagai berikut 20 : a. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah. b. Suhu badan meningkat, c. Tinja bayi encer, berlendir atau berdarah 11
7 d. Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu, e. Lecet pada anus, f. Gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang, g. Muntah sebelum dan sesudah diare, h. Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah), i. Dehidrasi (kekurangan cairan), dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dehidrasi berat. Sebelum anak dibawa ke tempat fasilitas kesehatan untuk mengurangi resiko dehidrasi sebaiknya diberi oralit terlebih dahulu, bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga misalnya air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh, air matang dan lain-lain. 6. Komplikasi Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti 17,21 : a. Dehidrasi 21 Tabel 2.1 Penentuan Derajat Dehidrasi No Tanda dan Dehidrasi Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat Gejala Ringan 1 % penurunan < >10 berat badan 2 Tampilan Normal/tidak Tidak tenang/agitasi, Mengantuk/lemas, sehat gelisah atau mengantuk letargi 3 Mata/ubunubun Normal Cekung Sangat cekung 4 Membran mukosa Normal /kering Kering Sangat kering 5 Pengisian Normal (<2 Normal/memanjang Memanjang kapiler det) 6 Perfusi Normal Menurun Tangan dan kaki perifer dingin 7 Tekanan darah Normal Normal Rendah b. Renjatan hipovolemik c. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan pada elektrokardiogram) d. Hipoglikemia e. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan vili mukosa usus halus. 12
8 f. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik. g. Malnutrisi energy protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan. 7. Pengobatan Dasar pengobatan diare adalah 17 : a. Pemberian cairan (rehidrasi awal dan rumat) b. Dietik (pemberian makanan) c. Obat-obatan. 8. Cara mencegah diare pada anak Berikut ini langkah-langkah khusus agar si kecil terhindar dari diare 1 : a. Jika si kecil masih dalam masa menyusui, berikan air susu ibu (ASI) secara penuh. ASI akan membuat pertahanan tubuh si kecil lebih kuat. Termasuk juga dalam menahan serangan kuman-kuman. b. Sterilkan botol susu yang biasa digunakan untuk minum susu. Rendam dulu dengan air panas sebelum diisi susu untuk si kecil. c. Masak dengan benar air yang akan digunakan untuk minum alias sampai benar-benar sampai pada titik didih. Air mentah sangat potensial menjadi penyebab diare karena tercemar bakteri yang berasal dari tinja. Apalagi bila pertahanan tubuh si kecil sedang lemah, ia dapat dengan mudahnya terserang diare. d. Hindari menyimpan makanan masak pada suhu kamar. Ini bisa membuat makanan cepat basi atau cepat ditumbuhi jamur. e. Biasakan buah hati anda dari kecil untuk membuang air besar di tempatnya dan tidak sembarangan. f. Biasakan si kecil untuk mencuci tangan sebelum-sesudah makan. Begitu juga cuci tangan sesudah melakukan kegiatan apapun di luar rumah, sudah buang air besar (BAB) dan kecil. Juga biasakan cuci tangan sesudah mengganti popok serta membersihkan kotoran anak, sesudah membuang tinja, sebelum memasak makanan dan terutama sebelum menyuapi si kecil. 13
9 g. Selalu sediakan dan biasakan si kecil menggunakan sabun dalam mencuci tangan. Tidak lupa untuk membilas tangan dengan air mengalir dan dikeringkan dengan lap atau handuk bersih. h. Ajari si kecil agar tidak jajan sembarangan, atau kalaupun jajan harus membedakan mana jajanan yang layak (bersih) dan tidak. i. Biasakan si kecil untuk langsung katakan pada anda jika terserang sakit apapun, termasuk diare. Ini akan membuat penanganan cepat dan tidak terlambat. j. Jangan lupa tetap menyediakan obat diare khusus untuk anak. C. Karateristik Anak Sekolah Dasar Pada usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relative, anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya. Usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelaktual atau kemampuan kognitif (seperti : membaca, menulis dan menghitung). 9 Pada permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah, sehingga anakanak mulai masuk kedalam dunia baru, dimana mulai banyak berhubungan dengan orang-orang diluar keluarganya dan berkenalan dengan suasana dan lingkungan baru dalam hidupnya. 22 Beberapa gambaran karakteristik anak sekolah dasar antara lain sebagai berikut: karakteristik anak sekolah dasar yang pertama adalah senang bermain, karakteristik yang kedua senang bergerak, karakteristik yang ketiga senang bekerja dalam kelompok dan karakteristik keempat senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Anak sekolah dasar senang bergerak dan dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Dalam pergaulan dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi. Seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada orang lain dan diterima di 14
10 lingkungannya, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat dan sportif. 14 Anak usia sekolah biasanya banyak memiliki aktivitas bermain yang menguras banyak tenaga, dengan demikian terjadi ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Akibatnya tubuh anak menjadi kurus, untuk mengatasinya dengan mengontrol waktu bermain anak sehingga anak memiliki waktu istirahat yang cukup. Kurangnya nafsu makan dapat disebabkan banyak jajan, untuk meningkatkannya dapat diberikan obat nafsu makan sesuai dosis yang dianjurkan. Makanan jajanan yang kurang mengandung nilai gizi dan kebersihannya kurang terjaga, maka akan menimbulkan dampak yang merugikan kesehatan. 23 D. Media Audio-Visual Media audio-visual adalah media penyampaian informasi yang memiliki karakteristik audia (suara) dan visual (gambar). Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua karakteristik tersebut. (saptoharyoko) Tujuan audio-visual adalah salah satu alat untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka menkomunikasikan pesan khusus demi mencapai tujuan-tujuan tertentu. 24 Media audio-visual dibagi menjadi dua yaitu 7 : 1. Audio-visual diam, yaitu media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film bingkai suara, dan cetak suara. 2. Audio-visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak sepertifilm suara dan video cassette. Pembagian lain dari media audio-visual adalah 7 : 1. Audio-visual murni, yaitu baik unsure suara maupun gambar berasal dari satu sumber seperti film video cassette 2. Audio-visual tidak murni, yaitu yang unsure suara dan unsure gambar berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsure gambarnya dari slide proyektor dan unsure suara berasal dari tape recorder. 15
11 Media belajar itu diperlukan agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Dengan audio-visual yang tepat akan mampu memotivasi dan mengarahkan konsentrasi siswa terhadap materi pelajaran. Apabila mereka termotivasi dalam belajar maka hasil pembelajaran dapat pula ditingkatkan. 25 Audio-visual sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar oleh karena 25 : 1. Dapat memfokuskan perhatian siswa terhadap makna suatu kosakata dengan lebih jelas dan langsung sehingga pengajaran bisa lebih hidup, dan 2. Dapat menarik perhatian siswa ke dalam proses pembelajaran oleh karena ada sesuatu yang menarik untuk dilihat atau didengar. E. Peranan Media Audio-Visual sebagai upaya Peningkatan Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 14 Tingkat pengetahuan seseorang di pengaruhi oleh berbagai factor. Faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, salah satu diantaranya adalah informasi. 16 Seseorang yang memiliki informasi yang luas maka dia akan memiliki pengetahuan yang luas pula. Informasi yang diperoleh dapat berasal dari lingkungan keluarga yaitu orang tua, sekolah/guru, teman, masyarakat sekitarnya dan media yang ada disekeliling anak terutama media audio visual. Media audio-visual memiliki peranan juga dalam peningkatan pengetahuan seseorang. Dimana media ini menjadi salah satu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Dengan kemajuan teknologi dalam pendidikan, khususnya pengajaran, manusia berpikir selangkah lebih maju. Anak dapat menerima pesan/informasi/ pelajaran melalui berbagai cara dan menggunakan berbagai media. Secara umum media yang dapat dipakai untuk interaksi pembelajaran pengembangan anak yaitu media visual dan media audio. Anak belajar mengenal lingkungan dan menyerap pengetahuan melalui apa yang dilihat dan didengarnya, bahkan 55% pengetahuan anak didapat dari pengamatan dan 16
12 pendengaran, sehingga indra penglihatan dan pendengaran merupakan pintu gerbang masuknya ilmu pengetahuan kedalam diri anak. 5 17
13 F. Kerangka Teori Predisposing factors (pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai dan sebagainya) Enabling factors (ketersediaan sumbersumber/fasilitas) Reinforcing factors (sikap dan perilaku petugas) komunikasi melalui media audio visual dan ceramah - PPM - Pemasaran Sosial - PO - Training - PO Pendidikan Kesehatan Gambar 2.1. Kerangka Teori 14 G. Kerangka Konsep Variabel Bebas Media audio visual Variabel Terikat Pengetahuan tentang diare pada anak SD Gambar 2.2 Kerangka konsep H. Hipotesis Hipotesa penelitian adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. 26 Pernyataan hipotesa dalam penelitian ini adalah : Ha : Ada pengaruh media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan tentang diare pada anak SD 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan. 1. Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Definisi Diare Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Diare. Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Terjadinya Diare Anak Usia Toodler (1-3 Tahun) 1. Pengertian Diare Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari 3x pada anak, konsistensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi yang masih perlu diwaspadai menyerang balita adalah diare atau gastroenteritis. Diare didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep diare a. Definisi Diare Diare pada dasarnya adalah buang air besar dengan konsistensi encer dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, angka kejadian anak yang mengalami penyakit tropis cukup tinggi. Hal ini ditunjang oleh kelembaban daerah tropis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke saku yang berisi informasi suatu tema tertentu (Taufik, 2010). Buku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Buku Saku 1. Pengertian Buku saku adalah buku yang berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke saku yang berisi informasi suatu tema tertentu (Taufik, 2010). Buku saku diare adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare 2.1.1. Definisi Diare Menurut Latief, dkk. (2005), diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebih banyak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Makanan Tambahan Dini a. Pengertian Makanan tambahan adalah makanan untuk bayi selain ASI atau susu botol, sebagai penambah kekurangan ASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DRPs 2.1.1 Definisi DRPs DRPs adalah adalah kejadian yang tidak diinginkan pasien terkait terapi obat, dan secara nyata maupun potensial berpengaruh pada outcome yang diinginkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Diare a. Pengertian diare Penyakit diare merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak dibawah lima tahun (balita) dengan disertai muntah dan buang air besar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ASI (Air Susu Ibu) ASI adalah hadiah terindah dari ibu kepada bayi yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DIARE 1. Pengertian Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari 3x pada anak, konsistensi cair, ada lendir atau darah dalam faeces (Ngastiyah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam faeces (Ngastiah, 1999). Menurut Suriadi (2001) yang encer atau cair. Sedangkan menurut Arief Mansjoer (2008) diare
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi cair, ada lendir atau darah dalam
Lebih terperinci6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Diare A.1. Definisi Diare adalah buang air besar lembek atau cair dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam
Lebih terperinciChristopher A.P, S. Ked
Author : Christopher A.P, S. Ked Editor : Yayan Akhyar Israr, S.Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk DIARE AKUT LATAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DIARE 1. Definisi diare Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare Menurut WHO (2005), diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam sehari, dan biasanya berlangsung selama dua hari
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. Gastroenteritis adalah peradangan dari lambung dan usus yang
BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Gastroenteritis adalah peradangan dari lambung dan usus yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan pathogen parasit (Wong, 1996: 403). Gastroenteritis adalah radang dari
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIARE (GASTROENTRITIS) DENGAN MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIARE (GASTROENTRITIS) DENGAN MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING MAGDALENA SIMANJUNTAK DOSEN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA, STMIK KAPUTAMA ABSTRAK Expert system for diagnosis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pada buang air besar perharinya. Berat daily stool dapat melebihi berat normal ratarata
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Diare 2.1.1.2 Definisi Diare Diare didefinisikan sebagai peningkatan keenceran, frekuensi, dan volume pada buang air besar perharinya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disertai muntah (Sakinah dan Arifianto, 2001). bentuk dan konsistensi tinja penderita (Harianto, 2004).
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN DIARE Diare adalah suatu infeksi usus yang menyebabkan keadaan feses bayi encer dan atau berair, dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari, kadang disertai muntah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare 2.1.1 Pengertian Diare Berasal dari bahasa yunani diarroia yang berarti mengalir terus. Sampai saat ini banyak yang mendefinisikan diare. Hippocrates mendefinisikan diare
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Diare a. Definisi Diare adalah peningkatan tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya dan terjadi paling sedikit 3 kali atau lebih dalam
Lebih terperinciIII. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan ibu ibu atau warga desa mampu : Menjelaskan pengertian diare
SAP DIARE PADA BALITA Topik : Penyakit Berbasis Lingkungan Sub topik : Diare dan pertolongan pertama penderita diare Sasaran : Warga Desa / Ibu Balita Tempat : Desa Ciawi Hari/Tanggal : Selasa, 13 Agustus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir darah/lendir saja. a. Klasifikasi diare menurut terjadinya, yaitu :
BAB II TINJAUAN TEORI A. Diare 1. Pengertian Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2001 anak di bawah usia 5 tahun yang meninggal karena diare diperkirakan 1,5 juta. Di Indonesia pada kelompok balita yang menderita diare sekitar
Lebih terperinciDIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.
DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bayi. Setiap bayi harus diberi ASI paling tidak selama 4-6 bulan pertama
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah salah satu zat terbaik yang dimiliki manusia sebagai makanan bayi. Setiap bayi harus diberi ASI paling tidak selama 4-6 bulan pertama hidupnya (Gupte,
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Diare 2.1.1 Pengertian Diare Diare atau penyakit diare berasal dari bahasa Yunani yaitu diarroia yang berarti mengalir terus (to flow trough), merupakan keadaan abnormal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Protozoa merupakan mahkluk hidup bersel satu yang sering menjadi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Protozoa 1. Pengertian Protozoa Protozoa merupakan mahkluk hidup bersel satu yang sering menjadi penyebab penyakit diare, manusia yang terinfeksi oleh protozoa biasanya dapat
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. bakteri, virus dan pathogen parasit (Wong, 2004)
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Pengertian Gastro Entero adalah infeksi usus yang menyebabkan diare (kotoran berair atau encer) dan kadang-kadang muntah. (Suharyono, 2003). Gastroentestinal adalah inflamasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Diare a. Definisi Diare Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
Lebih terperinci2. ( ) Tidak lulus SD 3. ( ) Lulus SD 4. ( ) Lulus SLTP 5. ( ) Lulus SLTA 6. ( ) Lulus D3/S1
105 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU IBU TENTANG PENANGANAN AWAL DIARE DALAM MENCEGAH TERJADINYA DEHIDRASI PADA BALITA DI KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2012 I. Data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian a. Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Sedangkan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2002
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Telaah Pustaka Definisi Diare Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar dengan konsistensi lebih lunak atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Definisi Diare Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya yang terjadi paling sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari sepuluh kali sehari,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Diare adalah pengeluaran tinja dengan frekuensi yang tidak normal dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Diare Diare adalah pengeluaran tinja dengan frekuensi yang tidak normal dan konsistensi lembek atau cair. Menurut Edward (2000), berat ringannya diare tidak diukur
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE
KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE I. PENDAHULUAN Hingga saat ini penyakit Diare maerupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, hal dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak seluruh dunia, yang menyebabkan 1 miliyar kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Diare. 1. Definisi diare. Diare merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Definisi diare Diare merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Diare adalah buang air besar atau defekasi yang encer dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DIARE 1. Pengertian Diare Diare adalah buang air besar atau defekasi yang encer dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. diare yang diakibatkan oleh infeksi,alergi,tidak toleran terhadap makanan tertentu
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Gastroenteritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya muntah dan diare yang diakibatkan oleh infeksi,alergi,tidak toleran terhadap makanan tertentu atau mencerna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Perilaku Menurut Bloom, derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. Faktor perilaku
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dan lebih dari 3 kali pada anak, dengan konsisten feses encer, dapat berwarna
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. DIARE 1.1. Defenisi Diare Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, dengan konsisten feses encer, dapat berwarna
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Anak Dengan Diare Hari/Tanggal : Rabu/ 23 Januari 2008 Pukul : 11.00-11.45 Sasaran: Seluruh orang tua bayi/anak di RT 02 / RW 04 Kel. Andalas Timur Tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Diare 1. Definisi Penyakit Diare Diare atau penyakit diare (Diarrheal disease) berasal dari bahasa Yunani yaitu diarroi yang berarti mengalir terus, merupakan keadaan
Lebih terperinciPola buang air besar pada anak
Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pencernaan bayi dalam menerima MP-ASI (Depkes RI, 2004).
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMAKALAH DIARE DAN KONSTIPASI
MAKALAH DIARE DAN KONSTIPASI Dosen Pengampu : Putu Dyana Christasani, M. Sc., Apt. Penyusun : Soya Hutagalung 158112018 Kezia Grace 158114019 Johannes Sianturi 158114020 Monika Gita 158114021 Ria Nonita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diare merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau
Lebih terperinciEVALUASI PENGOBATAN PASIEN DIARE PEDIATRI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE 2008 SKRIPSI
EVALUASI PENGOBATAN PASIEN DIARE PEDIATRI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE 2008 SKRIPSI Oleh : KHISTY IKA NURWIDATI K 100050126 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 6 BULAN SKRIPSI. Diajukan Oleh : Afitia Pamedar J
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 6 BULAN SKRIPSI Diajukan Oleh : Afitia Pamedar J 500 040 043 Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori 1. Diare a. Definisi Diare 1) WHO (2009), menyatakan bahwa diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari 3 kali sehari), dan bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
Lebih terperinciPENCEGAHAN INFEKSI SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH Dalam tiga bulan terakhir penyakit infeksi diare dan typhus mendominasi angka kesakitan pada rekapitulasi klaim PT. Asuransi ReLiance Indonesia. Diare dan
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. bayi dan lebih dari 3 kali pada anak-anak, konsistensi tinja sncer dapat
1 BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak-anak, konsistensi tinja sncer dapat berwarna hijau atau dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Diare 1. Definisi penyakit diare Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi encer, dapat
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Salah satu ciri mahluk hidup adalah membutuhkan makan (nutrisi). Tahukah kamu, apa yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 200 g atau 200 ml/24 jam. Diare merupakan buang air besar encer lebih dari 3 kali
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare 1. Definisi diare Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Diare 1. Pengertian diare Diare adalah penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari biasanya atau lebih dari tiga kali disertai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan pendamping air susu ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi disamping air susu ibu, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak mulai umur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya penyakit infeksi (Notoatmodjo S, 2004). Salah satu penyakit infeksi pada balita adalah diare.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare adalah pengeluaran feses yang tidak nomal dan cair. Atau buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk
Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare Diare adalah BAB (Buang Air Besar) lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali dalam sehari) (Depkes RI, 2000).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Diarrhea berasal dari bahasa Greek, yaitu Dia berarti melalui dan rhien
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare 2.1.1 Definisi Diarrhea berasal dari bahasa Greek, yaitu Dia berarti melalui dan rhien berarti mengalir, istilah diarrhea digunakan untuk menyatakan buang kotoran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit diare atau sering disebut dengan gastroenteritis merupakan masalah masyarakat di Indonesia. Dari daftar urutan penyebab kunjungan Puskesmas atau Balai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan susu hasil sekresi dari payudara setelah ibu melahirkan. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan tanpa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu Sejak lahir makanan pokok bayi adalah Air Susu Ibu. Air Susu Ibu merupakan makanan paling lengkap, karena mengandung zat pati, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Lebih terperinciOleh: Aulia Ihsani
Makalah Pribadi Oleh: Aulia Ihsani 07120133 Pembimbing: dr. Yuniar Lestari, M.Kes dr. Rima Semiarty, MARS Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun 2005 2025 atau Indonesia Sehat 2025
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas periode pertumbuhan (Golden Age Periode) dimana pada usia ini sangat baik untuk pertumbuhan otak
Lebih terperinciMALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh
MALNUTRISI Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh Apa itu malnutrisi? Kebutuhan tubuh akan makronutrien (lemak, karbohidrat dan protein) tidak terpenuhi Penyebab : Asupan makanan kurang Penyakit Klasifikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit diare 1. Definisi Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi cair atau lembek dan dapat berupa air saja dengan frekuensi buang air besar lebih dari normalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Tinjauan Teori Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua juta anak di dunia setiap tahun. Diare hingga kini masih merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut catatan World Health Organization (WHO), diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun. Diare hingga kini masih merupakan penyebab utama kesakitan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare masih mendominasi masalah kesehatan pada bayi dan anak di dunia terutama di Negara berkembang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), diperkirakan di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Balita a. Pengertian Balita merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Usia balita, anak
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh pengeluaran tinja yang frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau bahkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Diare Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/tanpa darah dan lendir dalam tinja. 9 Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak
Lebih terperinciPencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.
Kata pengantar Saat akan makan, pertama-tama yang kamu lakukan melihat makananmu. Setelah itu, kamu akan mencium aromanya kemudian mencicipinya. Setelah makanan berada di mulut, kamu akan mengunyah makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah pencernaan merupakan salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh orang tua pada anaknya yang masih kecil. Biasanya masalah-masalah tersebut timbul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997). Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, dengan konsisten feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat
Lebih terperinciSAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE
SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE Disusun Oleh : 1. Agustia Hastami P17420108041 2. Arsyad Sauqi P17420108044 3. Asih Murdiyanti P17420108045 4. Diah Ariful Khikmah P17420108048 5. Dyah Faria Utami P17420108050
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan anak penting artinya bagi kel uarga, karena kesehatan anak merupakan kebahagiaan orang tua. Tetapi beberapa penyakit yang uinuin diderita anak, hampir dipastikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare adalah buang air besar lembek atau cair dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari).8
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Diare masih merupakan penyebab kematian kedua terbanyak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi salah satu endemis dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi salah satu endemis dan masih sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di masyarakat oleh karena seringnya terjadi peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai
Lebih terperinciRENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)
RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI) JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DI RUMAH: BERI CAIRAN TAMBAHAN a. Jelaskan kepada ibu: - Pada bayi muda, pemberian ASI
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen
CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 1 Senin/27 Januari 2014 2 Senin/27 Januari 2014 16.00 1. Mengkaji kemampuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Balita adalah masa post natal atau masa setelah lahir yang terdiri dari beberapa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita Balita adalah masa post natal atau masa setelah lahir yang terdiri dari beberapa periode yaitu masa neonatal, masa bayi, dan masa prasekolah (Narendra dkk, 2002). Bayi
Lebih terperinci