LSP Teknologi Informasi Indonesia
|
|
- Liani Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI CHIEF INFORMATION OFFICER Skema sertifikasi Chief Information Officer merupakan skema okupasi yang telah dikembangkan oleh Komite Skema sertifikasi LSP Teknologi Informasi Indonesia. Kemasan kompetensi yang digunakan merujuk pada peta okupasi yang telah ditetapkan oleh IKTII (Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia). Skema ini digunakan sebagai acuan dalam memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kerja sebagai chief information officer. JENIS PEMAKETAN: KKNI/OKUPASI NASIONAL/KLASTER Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal: Oleh: Oleh: Ketua Komite Skema Sertifikasi (Gatot Tetuko) Nomor Dokumen : Nomor Salinan : 0 Status Distribusi : Terkendali Tidak Terkendali Ketua LSP Teknologi Informasi Indonesia (Heri Sutrisno)
2 1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang ITE nomor 11 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik, setiap tenaga ahli yang menyelenggarakan sistem elektronik diharuskan memiliki sertifikasi. Skema ini ditetapkan dengan tujuan untuk memastikan kompetensi tenaga profesional dibidang pimipinan puncak organisasi Teknologi Informasi yang menyelenggarakan sistem elektronik maupun perusahaan laiinya. Skema CIO (Chief Informarion Officer) ini mengacu pada standar internasional yaitu ICA11 yang telah digunakan secara luas di internasional maupun dalam negeri. CIO merupakan posisi puncak organisasi Teknologi Informasi yang menentukan arah kebijakan dan sasaran organisasi TI yang dikelolanya, sehingga memerlukan kompetensi yang tinggi pada tingkatan strategi. Skema Sertifikasi ini disusun berdasarkan kebutuhan kompetensi yang diperlukan oleh seorang CIO. Pengetahuan dan keterampilan mengelola, menganalisa kebutuhan bisnis, kemitraan atau kerjasama dengan berbagai pihak serta pengetahuan strategis untuk meningkatkan performa organisasi TI yang dikelolanya menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk perusahaan atau industri saat ini. Skema Sertifikasi ini akan selalu dievaluasi secara berkala guna memenuhi kebutuhan bisnis yang ada. 2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI Skema sertifikasi ini digunakan di sektor informatika diberbagai bidang pekerjaan yang dilakukan seperti berikut: a. Menfasilitasi analisis bisnis untuk menyusun kebutuhan maupun strategi yang akan ditetapkan b. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan pihak terkait untuk pencapaian rencana kerja guna mencapai tujuan bisnis c. Melakukan identifikasi peluang bisnis baru d. Memberikan arahan kepada implementasi layanan Teknologi Informasi e. Memberikan arahan kajian untuk menanggapi kebutuhan bisnis terhadap teknologi informasi baru f. Memberikan rancangan komponen bisnis untuk inisiatif yang baru 2
3 3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi Chief Information Officer 3.2. Sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi LSP Teknologi Informasi Indonesia dan Asesor Kompetensi 4. ACUAN NORMATIF 4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi serta transaksi elektronik (ITE) 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi Peraturan BNSP Nomor 1/BNSP/III/ tahun 2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian-Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Peraturan BNSP Nomor 4 /BNSP/VII/2014 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi ICA11 Information and Communications Technology Training Package, Australian Government 4.7. Surat keputusan IKTII No 5/IKTII/XI/2017 tentang Okupasi Chief Information Officer (CIO) 5. PAKET KOMPETENSI 5.1. Jenis Kemasan: KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER 5.2. Nama Jabatan: Chief Information Officer 5.3. Rincian Unit Kompetensi NO Kode Unit Judul Unit 1 ICAICT709A Facilitate business analysis 2 BSBREL701A Develop and cultivate collaborative partnerships and relationships 3 ICAICT701A Lead research into identifying new marketplace opportunities 4 ICAICT702A Direct ICT services 5 ICAICT707A Direct research and business response to new ICT technology 6 ICAICT703A Endorse business plan components for a new initiative 3
4 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA memiiliki persyaratan permohonan sertfikasi untuk skema CIO sebagai berikut: 6.1. Memiliki ijazah S1 informatika atau bidang lainya yang serupa dan telah mengikuti pelatihan pada unit kompetensi dalam skema chief information officer; atau 6.2. Tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja/proyek sebagai chief information officer selama 2 tahun dan berkelanjutan, atau 6.3. Pengalaman sebagai senior manajer Teknologi Informasi selama 3 tahun, atau 6.4. Memiliki ijazah S2 bidang Teknologi Informasi 7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon Calon peserta uji kompetensi berhak mendapatkan informasi relevan dengan proses asesmen Bagi peserta yang telah memenuhi persyaratan berhak mengikuti asesmen dengan asesor yang telah ditugaskan oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA Mendapatkan jaminan kerahasiaan atas keputusan sertifikasi Peserta yang dinyatakan kompeten dalam proses asesmen akan memperoleh sertifikat kompetensi Menggunakan sertifikat tersebut sebagai alat bukti keahlian sesuai jenis skema sertifikasinya Peserta berhak mengajukan banding atas keputusan sertifikasi Kewajiban Pemegang Sertifikat Melaksanakan keprofesiannya dengan tetap menjaga kode Etik profesi Mengikuti program surveillance yang ditetapkan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA, minimal satu tahun sekali Melaporkan rekaman kegiatan sesuai bidang tugasnya setiap setahun sekali. 4
5 8. BIAYA SERTIFIKASI 8.1. Biaya uji kompetensi untuk Sertifikat Profesional Informasi Rp ,- (Delapan juta rupiah). Biaya sudah termasuk cetak sertifikat Biaya sertifikasi ulang untuk setiap perpanjangan sertifikat kompetensi adalah sebesar Rp ,- (Tiga juta rupiah). 9. PROSES SERTIFIKASI 9.1. Proses Pendaftaran Pada saat pendaftaran, LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menyediakan gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi. Gambaran tersebut paling sedikit mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA mensyaratkan kelengkapan pendaftaran, yang ditandatangani oleh pemohon sertifikasi. Kelengkapan pendaftaran minimum mencakup: a. Ijazah b. Riwayat hidup c. Identitas diri (KTP, Pasport) d. Setifikat pelatihan e. Formulir APL 01 f. Mengisi formulir APL 02 g. Bukti lain yang relevan h. Formulir persetujuan pemohon memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian; LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi telah memenuhi persyaratan Proses Asesmen LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menerapkan metoda dan prosedur asesmen sesuai yang ditetapkan dalam skema sertifikasi Apabila ada perubahan skema sertifikasi yang mengharuskan asesmen tambahan, LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA harus mendokumentasikan dan tanpa diminta menyediakan akses publik tentang metoda dan prosedur yang diperlukan untuk melakukan verifikasi agar para pemegang sertifikasi memenuhi persyaratan persyaratan yang diubah 5
6 Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA melakukan verifikasi metoda untuk asesmen peserta sertifikasi. Verifikasi dilakukan untuk menjamin bahwa setiap asesmen adalah sah dan adil LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA melakukan verifikasi dan menyediakan kebutuhan khusus peserta sertifikasi, dengan alasan dan sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang bersifat nasional Apabila LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA mempertimbangkan hasil penilaian badan atau lembaga lain, LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menjamin bahwa tersedia laporan, data dan rekaman yang menunjukkan bahwa hasil-hasilnya setara, dan sesuai dengan, persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi Asesor merekomendasikan keputusan asesmen berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh a. Asesor merekomendasikan keputusan kompeten (K) jika bukti-bukti yang diperoleh telah memenuhi persyaratan pengumpulan bukti (V,A,T,M) dan sesuai dengan pemenuhan kriteria unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi. b. Asesor merekomendasikan keputusan belum kompeten (BK) jika bukti-bukti yang diperoleh belum memenuhi persyaratan pengumpulan bukti dan belum sesuai dengan pemenuhan kriteria unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi Setelah menyampaikan rekomendasi keputusan, asesor memberikan umpan balik kepada Asesi mengenai pencapaian unjuk kerja Proses Uji Kompetensi Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara tertulis, lisan, praktek, pengamatan atau cara lain yang andal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat dibandingkan satu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA mempunyai prosedur untuk menjamin konsistensi administrasi uji kompetensi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menggunakan Tempat Uji Kompetensi yang telah terverifikasi Metodologi dan prosedur yang tepat (misalnya, mengumpulkan dan memelihara data statistik) didokumentasikan dan diterapkan dalam batasan tertentu yang dibenarkan, untuk menegaskan kembali keadilan, keabsahan, keandalan, dan kinerja umum setiap ujian, dan tindakan perbaikan terhadap semua kekurangan yang dapat dikenali. 6
7 9.4. Keputusan Sertifikasi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi mencukupi untuk: a. mengambil keputusan sertifikasi; b. melakukan penelusuran apabila terjadi, misalnya, banding atau keluhan Apabila sebagian proses sertifikasi kompetensi dilaksanakan tidak langsung oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA, maka LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA tidak boleh melakukan sub-kontrak untuk keputusan pemberian, pemeliharaan, sertifikasi ulang, perluasan atau pengurangan lingkup, pembekuan dan pencabutan sertifikat LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA membatasi keputusan sertifikasi sesuai persyaratan dalam skema sertifikasi yang digunakan Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam pelaksanaan uji kompetensi atau pelatihan peserta sertifikasi Personil yang membuat keputusan sertifikasi memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman dengan proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA memberikan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak menerima sertifikat. LSP memelihara informasi kepemilikan sertifikat untuk setiap pemegang sertifikat. LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA harus menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA Sertifikat kompetensi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA sesuai pedoman BNSP 302, dan dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA berhak melakukan pembekuan dan pencabutan sertifikat apabila pemegang sertifikat menyalahgunakan sertifikatnya berdasarkan ketentuan-ketentuan perundangan yang berlaku dan ketentuan yang ditetapkan oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk memastikan bahwa, selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait dengan sertifikasi yang dibekukan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk memastikan bahwa setelah pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya. 7
8 9.6. Pemeliharaan Sertifikasi/Surveilen Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, maka dilakukan surveilen oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: a. Pemegang sertifikat bekerja pada bidang yang sesuai dengan sertifikat yang dimilikinya b. Pemegang sertifikat tidak terbukti melanggar kode etik TEKNOLOGI INFORMASI profesi atau kode etik TEKNOLOGI INFORMASI pemegang sertifikat Sertifikasi Ulang LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA mengirimkan pemberitahuan kepada pemegang sertifikat 3 bulan sebelum masa berlaku sertifikat berakhir untuk melaporkan pekerjaan yang konsisten terhadap skema kompetensi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menetapkan kebijakan dan prosedur terdokumentasi untuk proses sertifikasi ulang, sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menjamin selama proses sertifikasi ulang, proses tersebut memastikan kompetensi pemegang sertifikat terpelihara, dan pemegang sertifikat masih mematuhi persyaratan skema sertifikasi terkini Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menjamin bahwa dalam memastikan terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA disesuaikan dengan skema sertifikasi Penggunaan Sertifikat LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA mengatur dan mendokumentasikan persyaratan penggunaan logo atau penanda sertifikasi kompetensi LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menandatangani perjanjian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Untuk mematuhi ketentuan yang relevan dalam skema sertifikasi; b. Untuk membuat pernyataan bahwa sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan; c. Untuk tidak menggunakan sertifikasi yang dapat mencemarkan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA, dan tidak membuat pernyataan terkait sertifikasi yang oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA dianggap menyesatkan atau tidak dapat dipertanggung jawabkan; d. Menghentikan penggunaan semua pengakuan atas sertifikasi yang merujuk pada LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA apabila sertifikat 8
9 dibekukan atau dicabut, dan mengembalikan sertifikat yang diterbitkan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA; e. Tidak menggunakan sertifikat dengan cara yang menyesatkan Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam publikasi, katalog, dll, ditangani oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA dengan tindakan perbaikan seperti penundaan atau pencabutan sertifikasi, pengumuman pelanggaran dan, jika perlu tindakan hukum lainnya Banding Peserta dapat mengajukan banding jika mendapatkan hasil yang tidak sah dan/atau proses tidak sah atau tidak adil Banding dapat dilakukan peserta pada: a. Tahap pra-asesmen dimana calon peserta dinyatakan belum memenuhi persyaratan untuk mengikuti proses uji kompetensi. b. Tahap Proses asesmen dimana peserta direkomendasikan harus mengikuti uji kompetensi. c. Tahap Keputusan uji kompetensi dimana peserta dinyatakan belum kompeten. d. Tahap penetapan oleh LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA dimana dalam pleno LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA mensahkan/tidak mensahkan rekomendasi asesor LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan terhadap banding. Proses penanganan banding mencakup setidaknya unsur-unsur dan metoda berikut : a. Proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding, dan untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam menanggapinya, dengan mempertimbangkan hasil banding sebelumnya yang serupa; b. Penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk mengatasinya; c. Memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan dilakukan LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua banding direspon secara konstruktif dan tidak memihak Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses penanganan banding. LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA menjamin bahwa personil yang terlibat dalam pengambilan keputusan proses penanganan banding berbeda dari mereka yang terlibat dalam keputusan yang menyebabkan banding Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan mengakibatkan tindakan diskriminatif terhadap pemohon banding. 9
10 LSP TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses penanganan banding. 10
LSP Teknologi Informasi Indonesia
2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) Skema sertifikasi Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) merupakan skema
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan PLTS Tipe PJU dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan Instalasi Biogas Konstruksi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI
2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI Disusun oleh Komite Skema Sertifikasi yang merupakan
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi
Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi Skema sertifikasi Kompetensi Manajer Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi
Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Skema sertifikasi Kompetensi Auditor Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
2017 SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Ditetapkan tanggal: 01 Juni 2017 Disahkan tanggal: 01 Juni 2017 Oleh: Oleh: Joko Suyanto Ketua Dewan Sertifikasi I Nyoman Yudiarsa
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2
2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL
Lebih terperinciSUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua
Lebih terperinciMANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua
Lebih terperinciPANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP
1. RUANG LINGKUP Hal : 1 dari 45 Panduan mutu ini berisi prinsip-prinsip dan persyaratan sistem manajemen mutu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Polri sebagai lembaga yang melaksanakan sertifikasi kompetensi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG
KOMPETENSI Disusun atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang budidaya perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Lembaga Sertifikasi Profesi Akuakultur Indonesia untuk membangun, memelihara
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02
2014 Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH FR.SKEMA-02 Skema Sertifikasi Sub Bidang Bank Perkreditan Rakyat Syariah ini dimaksudkan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciMenetapkan : PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN - PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 1 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN - PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT VI BIDANG OPERASIONAL TUR (TOUR OPERATION) MANAJEMEN
2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT VI BIDANG OPERASIONAL TUR (TOUR OPERATION) MANAJEMEN Disusun oleh Komite Skema Sertifikasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT IV BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING) GUEST SERVICE SUPERVISION
2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT IV BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING) GUEST SERVICE SUPERVISION Disusun oleh Komite
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia
2016 Lembaga Sertifikasi Profesi Politeknik Negeri Samarinda () SKEMA SERTIFIKASI Disusun Berdasarkan Kebutuhan Kompetensi Laboratorium Industri Pembuatan Pupuk, Pencairan Gas Alam, Fraksinasi Minyak Bumi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF
2014 Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF SKEMA SERTIFIKASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO BUKAN FR.SKEMA-02 Skema Sertifikasi Sub Bidang Lembaga Keuangan Mikro Bukan Bank (LKMBB) ini dimaksudkan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) FR.SKEMA-02
2014 Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) FR.SKEMA-02 Skema Sertifikasi Sub bidang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ini dimaksudkan untuk
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS
Lebih terperinci{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT
{B,NSP aad^x t{astoxal 3EFtlFt(alI PRotEsr RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN [rs 028) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT 20L6 SKEMA SERTIFIKASI PELAKSANA IAPANGAN
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS JAKARTA, 8 FEBRUARI 2017 0 1 1. LATAR BELAKANG 1.1 Penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi
Lebih terperinciKomite Akreditasi Nasional
PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga
Lebih terperinciJUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB
2015 ORGANISASI: LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK KETIGA (LSP P3) LSP KOMPUTER FR. SKEMA-03 JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB Skema sertifikasi kompetensi kerja sebagai Pengembang Aplikasi Web disusun
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI ASISTEN KEBUN KELAPA SAWIT INDONESIA
SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN KEBUN KELAPA SAWIT LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI - PERKEBUNAN DAN HORTIKULTURA INDONESIA DOKUMEN INI BERISI TENTANG KUMPULAN PERSYARATAN SKEMA SERTIIFKASI BERDASARKAN KERANGKA KUALIFIKASI
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08) JAKARTA, 21 MARET 2016
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR KEPOLISIAN
Lebih terperinciLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI KOMPUTER PANDUAN MUTU. NomorDokumen : 01/LSPKOMPUTER/PM/VII/2015 NomorSalinan : 00 Edisi : 1 Status Distribusi :
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI KOMPUTER NomorDokumen : 01/LSPKOMPUTER/PM/VII/2015 NomorSalinan : 00 Edisi : 1 Status Distribusi : X Terkendali Tak terkendali Perhatian : Dokumen ini tidak boleh disalin/dikopi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR KEPOLISIAN
Lebih terperinciPertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 5 / BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI,
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER GRAFIKA KOMUNIKASI LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinci*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
*B,NSP RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYA JALAN (rl 002) NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT zol6 SKEMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYAIATAN Disahkan Tempat Tanggal : Jakarta, 20 Januari
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR
Lebih terperinciVisi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi
Profil LSP KPK Dalam upaya mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia agar lebih efektf, profesional, dan berdampak, KPK membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bersifat indenpenden.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI VII : Disusun atas dasar ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang kredit perbankan. Skema ini akan digunakan sebagai
Lebih terperinciPEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 12/BNSP.214/XII/2013 Tentang PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK Versi 0 Desember 2013 Lampiran :
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI IV : Disusun atas dasar ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Funding & Services. Skema ini akan digunakan sebagai
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES KUALIFIKASI III : T E L L E R
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI III : T E L L E R Disusun atas dasar ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Funding & Services. Skema ini akan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI VII : Disusun atas dasar ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang kredit perbankan. Skema ini akan digunakan sebagai
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER COPYWRITING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018
X SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORASI GEOGRAFIS OPERATOR 1. Latar Belakang 1.1. Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial mengamanatkan bahwa informasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI (BANK OPERATION) KUALIFIKASI V : PENGELOLA OPERASIONAL KREDIT ( ) Disusun atas ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Operasional
Lebih terperinci20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA
20L6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL ( Skema sertifikasi kompetensi Kualifikasi Nasional Sertifikat ll bidang Geomatika adalah skema sertt'fikasi kualifikasiyang
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI (BANK OPERATION) KUALIFIKASI V : PENGELOLA DANA DAN JASA ( ) Disusun atas ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Operasional
Lebih terperinci{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst
{3NSP aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI IABORATORIUM BETON (rs 006) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2016 SI(EMA SERTT FI KASI TEKNIS! IABORATORI U M BETON SKEMA
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA
2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA adya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR KEPOLISIAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperincidbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3
dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3 RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYA IEMBATAN KEMENTERIAN PEKERIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIflAT 20L6 SKEMA SERTI FIKASI ESTIMATOR BIAYA JEMBATAN SKEMA SERTIFII(ASI
Lebih terperinciPERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI V : Disusun atas dasar ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Funding & Services. Skema ini akan digunakan sebagai
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI (BANK OPERATION) KUALIFIKASI V : PENGELOLA OPERASIONAL TRADE FINANCE ( TRADE FINANCE OPERATTION & ) Disusun atas ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan
Lebih terperinci20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL
20L6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU Skema sertifikasi Okupasi Nasional Teknisi lnstalasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI (BANK OPERATION) KUALIFIKASI V : PENGELOLA OPERASIONAL TREASURY ( ) Disusun atas ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Operasional
Lebih terperincikemudahan. (Undang Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)
Skema Sertifikasi Latar Belakang Manajemen Teknik Operasional Bangunan adalah Sekelompok pekerja profesional dalam satu manajemen, yang terlibat dalam proses Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinci{3NSP 6A0A X 3loIA - lee t6tl(ast riofest
{3NSP 6A0A X 3loIA - lee t6tl(ast riofest RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI PELAKSANA TAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG (ra 022) KEMENTERIAN PEKERIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2016 SKEMA SERTIFIKASI PELAKSANA LI\PANGAN
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN BNSP 204-2007 =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI Badan Nasional Sertifikasi Profesi DAFTAR ISI Daftar Isi... Kata Pengantar 1. Ruang
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)
Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 207-2007 ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang) Badan Nasional Sertifikasi Profesi DAFTAR
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER ILLUSTRATION LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI III : Disusun atas dasar ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Funding & Services. Skema ini akan digunakan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI (BANK OPERATION) KUALIFIKASI VI : Disusun atas ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang Operasional Perbankan (Bank Operation).
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat
Lebih terperinci{3NSP B OAN r{asroaaat terfi Ft (ASt PROfEsr
{3NSP B OAN r{asroaaat terfi Ft (ASt PROfEsr RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI JURU UKUR PEKERIAAN IALAN DAN IEMBATAN (rs 048) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2016 SKEMA SERTIFIKASI JURU UKUR
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinci{3NSP lao r, r{alroxar lafrfxaar,rofa3
{3NSP lao r, r{alroxar lafrfxaar,rofa3 RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYA IAIITN (rl 002) XEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2016 Sl(EMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYA JATAN SKEMA
Lebih terperinciS O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Halaman : 1 / 10 1 Tujuan : Melakukan pengendalian dan memastikan terlaksananya proses sertifikasi kompetensi sampai dengan pemberian sertifikasi kompetensi kepada peserta 2 Ruang lingkup : Meliputi prosedur
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar
Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP
Lebih terperinci{3NSP SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
{3NSP BADAII IIASIOII I SERIIFII(ASI PROFESI RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 20L6 20L6 SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER
LEM BAGA SERTI FI KASI PROFESI ALAT BERAT INPONESIA R.SKEM SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PERAWATAN PENCEGAHAN ( PREVENTTVE TfiAINTENAIVCE ) GETVSET Disusun atas dasar permintaan PT United Tractors Tbk dan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI VI : Disusun atas dasar ketetapan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk memastikan dan memelihara kompetensi bidang kredit perbankan. Skema ini akan digunakan sebagai
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT VI BIDANG AGEN PERJALANAN (TRAVEL AGENCIES) - MANAJEMEN
01 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT VI BIDANG AGEN PERJALANAN (TRAVEL AGENCIES) - MANAJEMEN Disusun oleh Komite Skema
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING
Approved by RD Page 1 of 5 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinci{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst
{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst SKEMA SERTIFIKASI PELAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN GEDUNG (ra 022) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2016 SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER TECHNICAL SUPPORT LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinci{B,NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAL SKEMA SERTIFIKASI. RIsT KDIKTI KEMENTERIAN PEXER'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ZOL6
{B,NSP RIsT KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI TABORATORIUM ASPAL (rs 008) KEMENTERIAN PEXER'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ZOL6 SKEMA SERTIFIXASI TEKNISI TABORATORIUM ASPAL SKEMA SERTIFII(ASI TEKNISI LABORATORIUM
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciSUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI SUB BIDANG BATUBARA 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi 2. Ruang Lingkup 2.1 Kompetensi Petugas
Lebih terperinciSUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI SUB BIDANG BATUBARA 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi 2. Ruang Lingkup 2.1 Kompetensi Petugas
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT
Approved by RD Page 1 of 6 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinci{3NSP. (ra 006) TEKNISI LABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI KEMENTERIAN PEKRIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT
{3NSP BAD T t^slol^t SEiTlftXASt PiOfESr RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI LABORATORIUM BETON (ra 006) KEMENTERIAN PEKRIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT 2016 SXEMA SERTIFIKASI TEKNISI LABORATORIUM BETON
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI GENERAL BANKING TINGKAT II Kualifikasi Jabatan Kepala Cabang Sertifikat V KKNI
2015 SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI Kualifikasi Jabatan Kepala Cabang Sertifikat V KKNI Disusun berdasarkan SKKNI bidang General Banking untuk memastikan dan memelihara kompetensi bankir di bidang General
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER SYSTEM ANALYST LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinci{3NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAT SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. KEMENTERIAN PEIGR'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAtrffAT
{3NSP BAOAII l{a3lor,l^lsefilflxatl PROfEsl RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI TABORATORIUM ASPAT (rs 008) KEMENTERIAN PEIGR'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAtrffAT 2016 SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI I.ABOR.ATORIUM
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinci