ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Ekonomi Islam Disusun Oleh : ULFAH KHASANAH FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

2 ii

3 iii

4 ABSTRAK Bank Syariah adalah bank yang kegiatan usahanya tidak menerapkan sistem bunga seperti bank konvensional lainnya, melainkan sistem bagi hasil atau profit sharing. Semakin berkembangnya perbankan syariah menunjukkan bahwa prinsip bagi hasil menjadi daya tarik bagi investor untuk menggunakan jasa perbankan syariah, khususnya untuk produk deposito. Masyarakat masih cenderung memilih produk yang memberikan imbal hasil yang tinggi. Imbal hasil deposito berfluktuasi antara 7,24% sampai dengan 9,11% (equivalent rate). Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah terdapat Pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun secara parsial maupun secara simultan. Adapun tujuan dalam penelitian ini: pertama, untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Bank terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun Kedua, untuk mengetahui pengaruh DPK terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun Ketiga Untuk Mengetahui pengaruh ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun Keempat, untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data sekunder yang berupa laporan keuangan bulanan yang dipublikasikan oleh Bank Syariah Mandiri. Variabel dalam penelitian ini yaitu: variabel bebas meliputi pendapatan bank, dana pihak ketiga, roa. Sedangkan untuk variabel terikatnya yaitu profit sharing deposito mudharabah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Untuk memastikan data layak atau tidak diregresikan maka terlebih dahulu dilakukan uji aumsi klasik. Dalam menguji hipotesis menggunakan uji parsial, koefisien determinasi, dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan pertama, secara parsial Pendapatan Bank berpengaruh signifikan terhadap profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Kedua, secara parsial DPK berpengaruh signifikan terhadap profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Ketiga, secara parsial ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,158>0,05. Dan keempat, secara simultan Pendapatan Bank, DPK, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. iv

5 DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, 11 Juni 2012 Deklarator, Ulfah Khasanah NIM v

6 MOTTO Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (An-Nisa:29) vi

7 PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini teruntuk Orang-orang yang ku cinta yang selalu hadir mengiringi hari-hariku Dalam menghadapi perjuangan hidup yang penuh cucuran keringat dan air mata Kupersembahkan bagi mereka yang tetap setia mendukung dan mendoakanku Disetiap ruang dan waktu dalam kehidupanku khususnya buat: 1. Ayah dan Bunda tercinta Yang selalu mendoakan, mendukung baik moral maupun material dan selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian dan memberikan motivasi kepada ananda dalam segala hal. Semoga Allah SWT selalu melindungi mereka berdua. 2. Kakak-kakakku tersayang Yang senantiasa memberiku dukungan dan doa, yang selau memberiku nasehat agar menjadi manusia yang lebih baik, dan yang selalu memberiku semangat. 3. Adik-adikku tersayang (Abik, Risma, Dini, Ikhsan ) Yang selalu mendukung dan mendoakanku, selalu memberiku semangat, memberi senyum saat ku sedih, membangunkanku saat ku terjatuh dan memotivasi disaat ku rapuh. vii

8 4. Kekasihku tersayang ( Mas Uki) Yang senantiasa memberiku dukungan dan doa, memberi senyum saat ku sedih, kesabaranmu yang tiada habisnya, membangunkanku saat ku terjatuh dan memotivasi disaat ku rapuh, terimakasih kasih telah mengisi hari-hari penulis menjadi lebih berarti. 5. Sahabat-sahabatku (Lina, Lian, Iza, Erma, Yuli, Ida Ida, dan Duki) Yang senantiasa memberiku dukungan dan doa, memberi senyum saat ku sedih, membangunkanku saat ku terjatuh dan memotivasi disaat ku rapuh, thanks for all. 6. Teman-teman EIA07 (Intan, Iqoh, Thorik, Maskun, Kholiq) dan teman-teman seperjuangan angkatan 2007 yang tak dapat aku sebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa dan dukungan kalian semua, kalian selau memberi motivasi dan selau mewarnai harihariku dengan penuh canda dan tawa. THANK S FOR EVERYTHING viii

9 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-nya. Serta tidak lupa sholawat serta salam selalu terlimpah bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa atnya di yaumul akhir. Sehingga dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang. Sangat sadari bahwa tulisan ini tak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk itu penulis bermaksud ingin menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada : 1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang. 3. Ibu Dr. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak Drs. H.Wahab M.M. selaku pembimbing II, yang telah bersedia ix

10 meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini. 4. Bapak Prof. DR. H. Ahmad Rofiq, M.Ag. selaku wali studi yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis. 5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan sekripsi ini. 6. Seluruh Keluarga Besar Penulis : Ayah dan ibu, kakak-kakakku tercinta Mbak konik, mbak anif, adek-adekku tercinta risma, abik, ikhsan, dini dan seluruh Keluarga Besar Penulis yang belum bisa disebutkan satu persatu. Kalian semua adalah semangat bagi Penulis. 7. Untuk Sahabat-sahabat penulis : Iza, Erma, Lina, Berlian, dan Yuli terima kasih kalian sudah menjadi sahabata-sahabat terbaik dan telah mengisi bagian dalam hidup penulis. Terima kasih juga untuk suportnya selama ini, semoga tali persahabatan ini takkan pernah terputus. 8. Untuk semua Teman-teman Penulis : Teman-teman di Paket EIA 2007, Teman-teman KKN, dan Teman-teman semua, terima kasih kalian telah menjadi teman-teman terbaik dan terima kasih untuk suportnya selama ini. 9. Untuk Mas Uki yang selalu sabar menemani dan memberiku semangat. 10. Terima kasih juga untuk semuanya yang belum bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan warna dalam kehidupan penulis. x

11 Semoga kebaikan, ketulusan dan pengorbanan dari berbagai pihak yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini, namun semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu sehingga sempurnanya penulisn skripsi ini. Semarang, 11 Juni 2012 Penulis, Ulfah Khasanah NIM xi

12 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul i Halaman Persetujuan Pembimbing ii Halaman Pengesahan iii Halaman Abstrak iv Halaman Deklarasi v Halaman Motto vi Halaman Persembahan vii Halaman Kata Pengantar ix Halaman Daftar Isi xii Halaman Daftar Tabel xvi Halaman Daftar Gambar xviii Halaman Daftar Grafik xix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat penelitian Sistematika Penulisan 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bank Syariah Pengertian Bank Syariah Falsafah Operasional Bank Syariah Prinsip Bank Syariah Perbedaan Bank Syariah 13 xii

13 2.2. Profit Sharing Deposito Mudharabah Pengertian Bagi Hasil Teori Bagi Hasil Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil Pengertian Deposito Mudharabah Landasan Syariah Pendapatan Bank Dana Pihak Ketiga ROA Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Variabel penelitian dan pengukuran Metode Pengumpulan Data Metode Analisa Data Analisis Diskriptif Uji Asumsi Klasik Uji Hipotesis Analisis Regresi Berganda Uji t Koefisiensi Determinasi Uji F atau Uji Simultan 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Bank Syariah Sejarah Singkat Bank syariah Mandiri 40 xiii

14 Produk Bank Syariah Mandiri Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Profil Bank Syariah Mandiri Struktur Bank Syariah Mandiri Analisis Data Hasil Statistik Deskriptif Hasil Statistik Deskriptif Pendapatan Bank Hasil Statistik Deskriptif DPK Hasil Statistik Deskriptif ROA Hasil Statistik Deskriptif Profit Sharing Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Uji Hipotesis Analisis Regresi Berganda Uji Parsial Koefisien Determinasi Uji F Pembahasan Pengaruh Pendapatan Bank Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Pengaruh DPK Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Pengaruh ROA Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Pengaruh Pendapatan Bank, DPK dan ROA Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri 66 xiv

15 BAB V PENUTUP Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP xv

16 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah Indonesia 4 Tabel 1.2 Perkembangan Pendapatan Bank, DPK, dan ROA 6 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional 13 Tabel 2.2 Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasil 16 Tabel 3.1 Ketentuan Uji DW 36 Tabel 4.1 Data Pendapatan Bank tahun Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Pendapatan Bank 47 Tabel 4.3 Data DPK tahun Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Variabel DPK 48 Tabel 4.5 Data ROA tahun Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif Variabel ROA 50 Tabel 4.7 Data Profit Sharing Deposito Mudharabah tahun Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Profit Sharing Deposito Mudharabah 51 Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Matrik Korelasi Variabel 54 Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Nilai (FIV) dan Tolerance 55 Tabel 4.11 Uji Autokorelasi 56 Tabel 4.12 Analisis Regresi Berganda 58 Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial Variabel X1 (PendapatanBank) 60 xvi

17 Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial Variabel X1 (DPK) 60 Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial Variabel X3 (ROA) 61 Tabel 4.16 Koefisien Determinasi 62 Tabel 4.17 Hasil Uji F 62 xvii

18 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 28 Gambar 4.1 Struktur Bank Syariah Mandiri 45 xviii

19 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1 Histrogram 52 Grafik 4.2 Normal probility plots 52 Grafik 4.3 Scatterplot 57 xix

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. 1 Mengingat semakin berkembangnya zaman maka akan semakin beragam pula kebutuhan masyarakat, sehingga kebutuhan jasa keuangan semakin meningkat dan peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. 2 Dewasa ini ketertarikan masyarakat terhadap ekonomi Islam semakin berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan mulai bermunculannya lembagalembaga keuangan yang sistem operasinya berazas dan berlandaskan pada hukum Islam. Salah satu lembaga keuangan yang sedang hangat dibicarakan karena perkembangan dan pertumbuhannya adalah Bank Syariah. Lembaga yang kegiatan usahanya tidak menerapkan sistem bunga seperti bank konvensional lainnya, melainkan sistem bagi hasil atau profit sharing. 3 Upaya awal penerapan sistem profit and loss sharing tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-an, yaitu adanya upaya mengelola dana jamaah haji secara non konvensional. Dari situlah kemudian muncul rintisan Institusional lainnya adalah Islamic Rular Bank di Desa Mit Ghamr pada tahun 1963 di Kairo Mesir. 4 1 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009, hlm Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, cet ke-6, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003 hlm Shofiniyah Ghufron,Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, hlm 18. 1

21 2 Perkembangan perbankan syariah di negara-negara muslim berpengaruh terhadap perkembangan perbankan di Indonesia. Eksistensi bank syariah di Indonesia secara formal telah dimulai sejak tahun 1992 dengan diberlakukannya UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-Undang tersebut memberi kebebasan kepada bank dalam menentukan imbalan yang akan diberikan kepada nasabah, baik berupa bunga ataupun bagi hasil. Berdasarkan Undang-Undang perbankan No.7 tahun 1992 tersebut, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah di Indonesia. 5 Perkembangan bank syariah semakin pesat tatkala dikeluarkannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, revisi dari Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 yang memungkinkan perbankan menjalani dual banking sistem atau bank konvensional dapat mendirikan divisi syariah. 6 Sejak saat itulah perbankan syariah mulai tumbuh dimana-mana. Faktor lain yang mendukung tumbuh dan berkembang pesatnya bank syariah di dalam negeri adalah mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama Islam. Semakin sadarnya masyarakat Indonesia untuk menjalankan prinsip agamanya disegala aspek kehidupan khususnya dalam segi perekonomian mendorong mereka untuk mulai mencari solusi pemenuhan kebutuhan mereka baik dari segi investasi atau pemenuhan modal dengan cara yang halal atau terbebas dari praktek bunga. Dengan kata lain, kehadiran Bank Syariah sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. 7 5 Popy Turlina Sri Handayani dan Ahim Abdurahim, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah pada BSM dan BMI tahun , Jurnal Akuntansi Dan Investasi vol X No.2, 2009, hlm Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009, hlm.32 7 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, hlm.14.

22 3 Riba atau bunga sangat diharamkan karena riba bermakna ziyadah atau tambahan. Seperti yang di jelaskan pada Surat Al-Baqarah ayat 275 : Artinya : 275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 8 (Al-Baqarah:275). Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. 9 Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan. Tingginya kepercayaan masyarakat dan pemerintah kepada industri perbankan syariah telah direspon dengan baik melalui peningkatan kinerja 8 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro, 2007, hlm

23 4 dan layanan perbankan syariah yang semakin membaik. Perkembangan yang menggembirakan mulai tercermin yaitu dengan bertambahnya jumlah kantor dan jaringan kantor bank syariah. Data publikasi dari laporan perkembangan perbankan syariah 2011 (LPPS) menggambarkan bahwa jumlah bank yang melakukan kegiatan usaha syariah pada tahun 2011 meningkat seiring dengan munculnya bank syariah baru baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS) maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). 10 Tabel 1.1. Perkembangan Jaringan Kantor Bank Syariah Kelompok Bank Bank umum syariah Unit usaha syariah Jumlah kantor BUS dan UUS Jumlah layanan syariah BPRS Sumber : Data Publikasi Bank Indonesia, 2011 diolah untuk penelitian Peningkatan juga terjadi pada Total aset perbankan syariah (BUS dan UUS) mencapai Rp127,19 triliun atau meningkat tajam sebesar 48,10%, jumlah nilai simpanan masyarakat yang mencapai Rp 101,57 triliun pada Oktober 2011 atau meningkat 52,79% dan penyaluran dana masyarakat meningkat sebesar 46,43% menjadi Rp122,73 triliun. Secara teknis mekanisme profit sharing berbeda dengan sistem bunga pada perbankan konvensional. Keuntungan yang diberikan oleh bank 10

24 5 konvensional bersifat pasti dan berusaha dipaksakan di depan sesuai dengan tingkat bunga dari besarnya uang yang di tabung atau di investasikan oleh nasabah. Sedangkan pada bank syariah tidak pasti karena merupakan share keuntungan dari investasi yang dilakukan bank syariah. Banyak faktor yang mempengaruhi profit sharing yang dilakukan oleh bank syariah. Menurut Safi i Antonio profit sharing dipengaruhi oleh investmen rate, jumlah dana tersedia untuk di investasikan dan nisbah. 11 Untuk dapat menghasilkan profit bank harus melakukan pembiayaan yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan defisit unit. Dari pembiayaan itu akan didapatkan keuntungan yang kemudian akan dibagikan kepada nasabah sesuai proporsi yang telah disepakati. Harun dan Ahmad menemukan dalam penelitiannya bahwa faktor utama yang mendorong masyarakat untuk menginvestasikan dananya di bank syariah adalah faktor return bagi hasil. 12 Dengan berasumsi bahwa nasabah adalah rasional, maka bank harus berupaya untuk menetapkan yield yang cukup menarik bagi konsumennya dengan formula yang menguntungkan nasabah dan juga bank. Dari sekian banyak bank syariah dan seiring perkembangannya, bank yang pernah mendapat predikat bank berkinerja sangat bagus selama 10 tahun berturutturut tahun 2010 dari majalah infobank dan predikat bank syariah terbaik tahun 2011 dari majalah investor adalah Bank Syariah Mandiri Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, hlm Muhammad Ghofur W, Potret Perbankan Syariah Indonesia terkini, Cet. Ke-1, Yogyakarta :Biruni Press,2007,.hlm

25 6 Tabel 1.2 Perkembangan Pendapatan Bank, DPK, ROA, dan Hak Pihak Ketiga atas Profit Sharing Deposito pada BSM ( dalam Miliar). JENIS TAHUN Pendapatan Bank 1,736 2,071 2,768 3,771 DPK ,338 28,998 42,618 Giro 1,812 2,591 4,015 4,669 Tabungan 5,284 7,163 9,873 14,424 Deposito 7,802 9,584 15,110 23,525 ROA 1,83% 2,23% 2,21% 1,95% Hak Pihak Ketiga atas Profit Sharing Deposito ,398 Sumber : Data Publikasi Laporan Keuangan BSM Diolah untuk penelitian Seperti bank syariah lainnya Bank Syariah Mandiri (BSM) juga menggunakan sistem profit sharing dengan kata lain juga melakukan distribusi bagi hasil yang didapatnya untuk nasabahnya. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan pertumbuhan pendapatan bank dari 1,736 miliar tahun 2008 menjadi 3,771 miliar pada tahun Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari produk giro, tabungan dan deposito juga terus meningkat setiap tahunnya dari 14,898 miliar tahun 2008 menjadi 42,618 miliar pada tahun Deposito merupakan produk yang tingkat pertumbuhannya sangat tinggi yaitu sekitar 7,802 miliar menjadi 23,525 miliar pada tahun 2011, dan selalu diikuti oleh bertambahnya hak pihak ketiga atas bagi hasil deposito. Hal ini disebabkan masyarakat masih cenderung memilih produk yang memberikan imbal hasil yang tinggi. Imbal hasil deposito berfluktuasi antara 7,24% sampai dengan 9,11% (equivalent rate).

26 7 Sementara Return On Asset (ROA) yang merupakan ukuran kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 ROA bank syariah 1,6 persen kemudian meningkat mencapai 2,23 persen tetapi mengalami penurunan pada 2 tahun berikutnya menjadi 1,95 persen. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil telah banyak dilakukan diantaranya adalah Krisna Adikusumah membuktikan bahwa pendapatan bank syariah berpengaruh terhadap bagi hasil, Lukita berhasil membuktikan bahwa dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profit sharing nasabah. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Popy Turlina Sri Handayani dan Ahim Abdurahim, membuktikan bahwa ROA berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah.. Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan dan dari para peneliti terdahulu tentang bagi hasil bank syariah yang sama, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kembali variabel-variabel yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profit sharing perbankan syariah. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengambil judul : ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN

27 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalahnya adalah : 1. Apakah pendapatan bank berpengaruh terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun ? 2. Apakah Total Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun ? 3. Apakah ROA berpengaruh terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun ? 4. Apakah secara simultan Pendapatan Bank, Dana Pihak Ketiga, dan ROA berpengaruh terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun ? 1.3 Tujuan Dan Manfaat Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Bank terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun Untuk mengetahui pengaruh total Dana Pihak Ketiga terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun Untuk mengetahui pengaruh ROA terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Pendapatan Bank, Dana Pihak Ketiga, dan ROA terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun

28 9 Manfaat Penelitian 1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi perpustakaan. Dan sebagai rekomendasi penelitian yang dilakukan di Indonesia di masa yang akan datang. 2. Bagi Perbankan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profit sharing deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia khususnya pada BSM. sehingga memberikan informasi tentang kinerja keuangan bank syariah untuk menarik investor domestik maupun investor asing. 3. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profit sharing. Dan menguji pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah untuk dapat diaplikasikan dalam menyusun penelitian dan mengolah data yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan. 1.4 Sistematik Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab Pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sitematika penulisan skripsi.

29 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah pengertian Bank Syariah, Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Pendapatan Bank, Dana Pihak Ketiga, ROA, Penelitian Terdahulu, Kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang jenis penelitian dan sumber data, variabel penelitian dan pengukuran, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

30 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Syariah Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 14 Bank Islam atau selanjutnya disebut Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. 15 Riba atau bunga sangat diharamkan karena riba (bahasa arab) bermakna ziyadah atau tambahan. Syafi i Antonio menyatakan bahwa riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil, dan sudah tertulis dalam firman Allah: Surat An-Nisa ayat 29 bahwa: Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 16 (An-Nisa:29). 14 Amir Machmud dan Rukman, Bank Syariah teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesis, Jakarta; Erlangga, 2010, hlm Muhamad, Tehnik Perhitungan Bagi Hasil Di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2004, hlm.1 16 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro, 2007, hlm.65

31 Falsafah Operasional bank syariah Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah mencari keridhoan Allah SWT untuk memperoleh kebajikan di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan yang dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama, harus dihindari. 1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi 2. Tidak terlibat dalam transaksi bersifat spekulatif (gharar) 3. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah 4. Mengeluarkan zakat atas kekayaan Prinsip Bank Syariah Pada dasarnya prinsip bank syariah menghendaki semua dana yang diperoleh dalam sistem perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan sangat hati-hati. Nilai-nilai itu meliputi: 17 a) Shiddiq Memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelolaan diperkenankan (halal) serta menjauhi cara-cara yang meragukan (subhat) terlebih lagi yang bersifat dilarang (haram). b) Tabligh Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam melakukan sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah 17 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009, hlm.181

32 13 semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa perbankan syariah. c) Amanah menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa saling percaya antara pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi (mudharib). d) Fathanah memastikan bahwa pegelolaan bank dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang ditetapkan oleh bank. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan kesantunan (ri ayah) serta penuh rasa tanggung jawab (mas uliyah) Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional : 18 Tabel 2.1. Perbedaan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional Bank Syariah Bank Konvensional 1. Melakukan investasi investasi yang halal saja. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa. 3. Profit dan falah oriented. 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan. 5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah Profit Sharing Deposito Mudharabah 1. Melakukan Investasiinvestasi yang halal dan haram. 2. Memakai perangkat bunga. 3. Profit oriented 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitur-kreditur. 5. Tidak terdapat dewan sejenis 18 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Suatu pengenalan Umum, Jakarta; Cendekia Institute, 1999, hlm 199

33 Pengertian Bagi Hasil Sistem perekonomian Islam merupakan masalah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan pada awal terjadinya kontrak kerjasama (akad), yang ditentukan adalah porsi masing-masing pihak, misalnya 40:60 yang berarti bahwa hasil usaha yang diperoleh akan didistribusikan sebesar 40% bagi pemilik dana (shahibul mal) dan 60% bagi pengelola dana ( mudharib). Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan kembaliannya) dari kontak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. 19 Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi. Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi pembagian hasil usaha antara pemodal dan pengelola dana pembagian hasil usaha. 20 Nisbah bagi hasil merupakan nisbah dimana para nasabah mendapatkan hak atas laba yang disisihkan kepada simpanan mereka karena simpanan masingmasing dipergunakan oleh bank dengan menguntungkan. 21 Jadi pengertian bagi hasil adalah suatu sistem yang digunakan dalam perbankan syariah dalam menentukan porsi yang didapat masing-masing pihak Teori Bagi Hasil Karena tidak beroperasi dengan sistem riba, maka bank syariah dalam operasinya menggunakan prinsip profit and loss sharing atau lebih di kenal dengan nama bagi hasil. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan: distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Hal itu dapat berupa hlm Ibid, hlm http//: 21 Muhammad Nejatulloh Siddiqi, Bank Islam, Bandung: Pustaka, Cet.ke-1, 1984,

34 15 berbentuk bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh dari tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan. Pada mekanisme lembaga keuangan syariah atau bagi hasil, pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik penyertaan menyeluruh maupun sebagian sebagian, atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama). Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis dan ideal. Sebab semua pengeluaran dan pemasukan rutin yang berkaitan dengan bisnis penyertaan, bukan kepentingan pribadi yang menjalankan proyek Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil Dalam Islam praktek bagi hasil lebih di tekankan dan mengharamkan riba. Bila dilihat keduanya memang sama-sama memberi keuntungan bagi pemilik dana. Tetapi keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Perbedaan itu dapat dijelaskan dalam tabel berikut: 23 Tabel 2.2. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil Bunga Bagi Hasil a. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi a. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad harus selalu utang. dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. b.besarnyapersentase berdasarkan b. Besarnya rasio bagi hasil pada jumlah uang (modal) yang berdasarkan pada jumlah di pinjamkan. keuntungan yang diperoleh. c. Pembayaran bunga tetap seperti c. Bagi hasil bergantung pada yang dijanjikan tanpa keuntungan proyek yang 22 Muhamad, tehnik perhitungan bagi hasil di bank syariah, Yogyakarta: UII Press, 2001, hlm Muhammad Syafii Antonio, Bank Syari ah dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, hlm 61

35 16 pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan di tanggung bersama oleh kedua belah pihak Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil Bank syariah sangat identik dengan sistem bagi hasil, sehingga terkadang masyarakat memahami bahwa bagi hasil adalah sistem perbankan syariah. Dikarenakan pentingnya sistem bagi hasil dalam perbankan syariah, maka perlu dianalisis hal-hal yang mempengaruhi bagi hasil tersebut. Beberapa faktor yang mempengarui besar kecilnya bagi hasil di kelompokkan menjadi 2, yaitu: 1. Faktor langsung Faktor-faktor langsung yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil (profit sharing ratio). Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Investmen rate, merupakan persentasi aktual dana yang di investasikan dari total dana. Jika bank menentukan investmen rate sebasar 80%, hal ini berarti 20% dari total dana yang di himpun di alokasikan untuk memenuhi likuiditas. b. Jumlah dana yang tersedia untuk di investasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk di investasikan. c. Nisbah (profit sharing ratio), Salah satu ciri utama mudharabah adalah adanya nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian. Nisbah antara satu bank dengan bank lain dapat berbeda. Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank dalam misalnya deposito 1 bulan,3 bulan, 6 bulan,dan 12 bulan. Selain itu nisbah juga

36 17 bisa berbeda antara satu account dengan account yang lainnya, sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponnya Faktor tidak langsung. Faktor tidak langsung yang mempengaruhi bagi hasil adalah: a. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah. - Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya. Pendapatan yang dibagi hasilkan merupakan pendapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya. - Jika semua biaya ditanggung bank, maka hal ini disebut revenue sharing b. Kebijakan akunting ( prinsip dan metode akuntansi) Bagi hasil secara tidak langsung di pengaruhi oleh berjalannya aktifitas yang terapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya Pengertian Deposito Mudharabah Deposito adalah simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. 25 Sedangkan deposito mudharabah adalah dana nasabah yang disimpan di bank dimana pengambilannya berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan, dengan bagi hasil keuntungan sesuai dengan nisbah atau presentase yang telah disepakati bersama. Periode dalam deposito syariah sama dengan deposito pada bank konvensional, yaitu berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Mekanisme penghimpunan dana oleh bank syariah melalui produk berupa 24 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Ed. revisi,yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, hlm Muhammad Firdaus, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Cet. ke-1, Jakarta: Renaisan,,2005 hlm.44

37 18 deposito biasanya didasarkan pada akad mudharabah mutlaqah, yaitu akad mudharabah yang memberikan kebebasan kepada mudharib (bank) untuk memproduktifkan dana yang ada yang meliputi jenis usaha dan ruang lingkupnya. Deposito merupakan produk dalam bank yang memang ditujukan untuk kepentingan investasi dalam bentuk surat-surat berharga, sehingga dalam perbankan syariah akan memakai prinsip mudharabah. Berbeda dengan perbankan konvensional yang memberikan imbalan berupa bunga bagi nasabah deposan, maka dalam perbankan syariah imbalan yang diberikan kepada nasabah deposan adalah bagi hasil (profit sharing) sebesar nisbah yang disepakati di awal akad. 26 Bank dan nasabah masing-masing mendapatkan keuntungan. Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relative panjang dan frekuensi penarikan yang panjang. Oleh karena itu bank akan lebih leluasa melempar dana tersebut untuk kegiatan yang produktif. Sedangkan nasabah akan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil yang besarnya sesuai dengan nisbah yang telah disepakati diawal perjanjian. Berdasarkan pada Fatwa DSN-MUI ini deposito yang dibenarkan secara syariah adalah yang berdasarkan prinsip mudharabah dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut. 27 1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 26 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009, hlm Ibid, hlm.100

38 19 2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain. 3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6) Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan Landasan syariah Secara umum landasan dasar mudharabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam penggalan ayat-ayat dan hadits berikut ini: 1. Al-Qur an Surat Al-Muzammil ayat 20: 28.. هلل. Artinya:. dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Alloh SWT. (Surat Al- Muzzammil :20) 2. Hadist Artinya : Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: tiga perkara didalamnya terdapat keberkatan(1)jual beli secara tangguh (2)muqaradhah (nama lain dari mudharabah) (3)mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan bukan untuk dijual.(hr.ibn Majah) Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro, 2007, hlm Ibn majah, dikutip oleh Syafi'i Antonio, dalam bukunya Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, hlm. 37

39 Pendapatan Bank Pendapatan bank adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam leabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode tertentu. 30 Pendapatan erat kaitannya dengan keuntungan bank, semakin tinggi pendapatan maka keuntungan juga akan meningkat. Keuntungan bank adalah kenaikan bersih dalam asset. Secara ringkas adalah keuntungan yang diperoleh dari operasional. yaitu: Bank syariah memperoleh pendapatannya dengan melalui penyaluran dana 1. Transaksi Jual Beli a. Murabahah : Pembiayaan dengan menggunakan metode transaksi jual beli biasa. Dalam skema murabahah, bank membeli barang dari produsen, kemudian menjualnya kembali ke nasabah ditambahkan dengan keuntungan yang disepakati oleh bank dan nasabah. 31 b. Istishna : Akad jual beli barang pesanan (barang belum diproduksi atau barang tidak tersedia di pasar. Spesifikasi barang yang dipesan harus disepakati sejak awal dan harga barang yang dipesan bisa dibayar tunai atau dicicil menurut termin. c. Salam : Pembiayaan terkait jual beli yang pembayarannya dilakukan bersamaan dengan pemesanan barang. Biasanya berlaku untuk jual beli yang objeknya di bidang agrobisnis, seperti padi, gandum, tebu dan semacamnya. 30 Ibid, hlm Irma Devita Purnamasari, Akad Syariah, Cet.ke-1, Bandung: Kaifa, 2011, hlm. 38

40 21 2. Pembiayaan Bagi Hasil a. Mudharabah : Kerja sama bagi hasil dua pihak antara bank syariah sebagai penyedia dana 100% dan nasabah sebagai pelaksana kegiatan usaha. b. Musyarakah : Kerja sama bagi hasil antara dua pihak atau lebih antara bank syariah sebagai investor dan pihak lain yang juga sebagi investor. Keuntungan dan kerugian ditanggung kedua belah pihak sesuai dengan nisbah yang telah disepakati. 3. Pendapatan dari Sewa a. Ijarah Murni, konsepnya sama dengan perjanjian sewa menyewa biasa. Namun pada konsep syariah, objek yang disewa tidak hanya barang, tapi juga bisa berupa jasa. Contoh, ijarah atas jasa tenaga kerja. b. Ijarah Muntahiyah bi al-tamlik : sewa- menyewa dengan hak untuk membeli pada akhir masa sewa. 4. Pendapatan lain a. Rahn : Penguasaan barang milik peminjam oleh pemberi pinjaman sebagai jaminan. b. Qard : Pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam untuk mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. c. Kafalah : Jaminan atau garansi yang diberikan oleh penjamin kepada pihak ketiga atau pemberi pinjaman untuk memenuhi kewajiban pihak kedua. d. Hiwalah : Perpindahan utang atau piutang nasabah ke bank.

41 22 Dalam memperoleh pendapatan bank syariah juga memiliki batasan tertentu yaitu melakukan transaksi secara halal secara akad maupun barang, baik itu berupa jual beli atau sewa menyewa. 2.4 Dana Pihak Ketiga Dana pihak ketiga adalah keseluruhan dana yang masuk ke bank yang berasal dari masyarakat luas, selain pemodal maupun pinjaman. 32 Sumber dana ini merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito Giro Giro adalah simpanan nasabah pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat perintah pembayaran atau dengan pemindah bukuan, termasuk penarikan melalui ATM. 34 Dalam perbankan syariah terdiri dari dua giro yaitu giro yang dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. Giro wadiah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Bank syariah menerapkan prinsip wadiah yad dhamanah yakni nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah 32 Muhammad Ghofur W, Potret Perbankan Syariah Indonesia terkini, Cet. Ke-1, Yogyakarta :Biruni Press,2007,.hlm Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya,ed revisi 10, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2010, hlm Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, Cet pertama, PT Bumi Aksara, 2011, Jakarta, Hlm.45

42 23 bertindak sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk mengelola dana titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban memberikan bagi hasil dan keuntungan pengelolaan dana tersebut. Namun bank syariah diperkenankan memberikan intensif berupa bonus dengan catatan tidak disyaratkan sebelumnya. Sedangkan Giro mudharabah yaitu giro yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah, dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana ) sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk mudharabah dengan pihak lain Tabungan Tabungan adalah simpanan masyarakat pada bank, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui buku tabungan atau melalui ATM. 36 Adapun yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan Fatwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. 3. Deposito Deposito adalah simpanan masyarakat pada bank yang jangka waktunya, jatuh temponya di tentukan oleh nasabah. 37 Deposito ini hanya bisa diuangkan kembali pada tanggal jatuh temponya. Sedangkan deposito syariah adalah 35 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,edisi keempat, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2010, hlm Opcit. hlm Muhammad Firdaus, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Cet. ke-1, Jakarta: Renaisan,,2005 hlm.44

43 24 deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah, contohnya adalah deposito mudharabah mutlaqoh. Periode dalam deposito mudharabah sama dengan deposito pada bank konvensional, yaitu berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Dalam deposito mudharabah mutlaqoh, pemilik dana tidak memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada Bank Syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya. 2.5 ROA Return On Asset (ROA) yaitu rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba. ROA digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. 38 Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Sebaliknya semakin kecil rasio ini, mengidentifikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan keuntungan dan atau menekan biaya. Adapun kriteria penilaian ROA menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS tentang sistem penilaian tingkat kesehatan Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah adalah sebagai berikut: 39 Peringkat 1 (sangat baik) : ROA 1,5% Peringkat 2 (baik) :1,25% ROA < 1,5% 38 Popy Turlina Sri Handayani, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia tahun, jurnal akuntansi dan investasi, vol X No.2, 2009, hlm

44 25 Peringkat 3 (cukup baik) : 0,5% ROA < 1,25% Peringkat 4 (kurang baik) : 0% ROA < 0,5% Peringkat 5 (lemah) : ROA 0% 2.6 Penelitian Terdahulu Pertama penelitian Kreshna Adikusumah (2005), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kesesuaian persepsi pengaruh pendapatan bank syariah terhadap bagi hasil tabungan mudharabah yang signifikan pada bank syariah A. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif dengan statistik non parametris menggunakan analisa korelasi metode spearman rank (spearman rank correlation). Hasilnya terdapat kesesuaian persepsi pengaruh pendapatan bank syariah terhadap bagi hasil tabungan mudharabah yang signifikan pada Bank Syariah A. 40 Kedua penelitian Lukita Tri Prakasa, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Bagi Hasil Nasabah Yang Menggunakan Skim Mudharabah Muqayyadah. Penelitian yang dilakukan di Bank Muamalat Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah regresi. Hasil uji hipotesa (ujit) menunjukkan bahwa DPK dan penyaluran pembiayaan berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan bagi hasil nasabah. 41 Ketiga penelitian Popy Turlina Sri Handayani dan Ahim Abdurahim Yang meneliti tentang pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah bank syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Bank 40 Kreshna adikusumah, Analisa Persepsi Pengaruh Pendapatan Bank Syariah Terhadap Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Pada Bank Syariah A, 2005, kidod25@yahoo.com, Diakses tanggal 20 juli 2009 dari PT. asuransi takaful keluarga. 41 Lukita Tri Prakasa, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Bagi Hasil Nasabah Yang Menggunakan Skim Mudharabah Muqayyadah ( Studi Kasus: BMI), Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Bisnis Islami Vol. 6 No.6, 2005: hlm

45 26 Syariah Mega Indonesia periode Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu rasio profitabilitas ROA dan ROE, rasio likuiditas FDR dan DPK, rasio efisiensi BOPO dan NIM. Rasio kecukupan modal CAR. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara slimultan terdapat pengaruh ROA, ROE, FDR, DPK, BOPO, NIM, dan CAR terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah bank syariah Kerangka Pemikiran : Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu Pendapatan Bank, Dana Pihak Ketiga (DPK), Return On Asset(ROA) sedangkan variabel terikat yang diipilih adalah Profit Sharing. Variabel Pendapatan Bank dipilih karena semakin besar pendapatan yang diperoleh oleh Bank Syariah maka bagi hasil yang akan diberikan kepada nasabah juga akan meningkat. Yang kedua adalah Dana Pihak Ketiga, apabila semakin meningkat akan memberikan peluang untuk meningkatkan investasi, bila investasi meningkat maka diharapkan keuntungan juga meningkat sehingga ikut mempengaruhi besarnya bagi hasil bagi nasabah. Kemudian Return On Asset (ROA) apabila tingkat ROA naik maka akan semakin besar pula keuntungan yang dihasilkan oleh bank dan kemudian akan berpengaruh positif terhadap peningkatan bagi hasil yang terima nasabah. Model konseptual didasarkan pada kajian pustaka dapat di gambarkan sebagai berikut: 42 Popy Turlina Sri Handayani, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Jurnal Akuntansi Dan Investasi, Vol X No.2, 2009, hlm

46 27 Pendapatan Bank Dana Pihak Ketiga Profit Sharing Deposito Mudharabah Return On Asset 2.9 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang bersifat sementara atau dugaan saja. 43 Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran obyektif tentang pengaruh pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset terhadap profit sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori maka hipotesis penelitian di rumuskan sebagai berikut: H1 : Pendapatan Bank berpengaruh terhadap profit sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Tahun H2 : DPK berpengaruh terhadap profit sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Tahun H3 : ROA berpengaruh terhadap profit sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Tahun H4 : Pendapatan bank, DPK, dan ROA berpengaruh terhadap profit sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Tahun Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam : pendekatan kuantitatif, Jakarta : Rajawali Press, 2008, hlm. 70

47 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dilihat dari segi bentuk data dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 44 Dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Karena memandang bahwa realitas atau fenomena dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab-akibat. 45 Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan data sekunder yang peneliti pakai adalah data sekunder runtun waktu Kemudian dalam penelitian ini menggunakan data keuangan yang diambil dari laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri tahun yang diambil dari mandiri.co.id Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Bulanan Pendapatan Bank Mandiri Syariah dari tahun Data Bulanan DPK pada Bank Mandiri Syariah dari tahun Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm , Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kiantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung: Alfabeta, Cet Ke-10, 2010, hlm. 14

48 29 3. Data Bulanan ROA pada Bank Mandiri Syariah dari tahun Data Bulanan Hak Pihak Ketiga atas profit sharing deposito mudharabah pada Bank Mandiri Syariah dari tahun Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel penelitian merupakan variabel yang berupa indikator-indikator penelitian yang akan diukur dalam penelitian. Adapun variabelnya adalah : 1. Variabel Dependen (Terikat) 2. Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Profit Sharing Deposito Mudharabah (Y). 3. Variabel Independen (Bebas) Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang hendak diuji dalam penelitian ini meliputi : a. Pendapatan Bank (X 1) b. Dana Pihak Ketiga (X 2 ) c. Return On Asset (X 3 ) Pada dasarnya penentuan variabel penelitian merupakan operasional konstrak supaya dapat di ukur. Dalam penelitian ini operasional variabel penelitian sebagai berikut: a. Pendapatan Bank

49 30 Pendapatan bank adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam leabilitas atau gabungan antara keduanya selama periode tertentu. 46 b. Dana Kihak Ketiga Dana Pihak Ketiga adalah keseluruhan dana bank yang bersumber dari dana masyarakat. 47 Yang terdiri dari giro wadiah, tabungan wadiah dan mudharabah dan deposito mudharabah. Yang diambil dari laporan keuangan bulanan BSM tahun c. ROA ROA digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. 48 Yang diambil dari laporan keuangan bulanan BSM tahun d. Profit Sharing Deposito mudharabah Profit Sharing Deposito mudharabah adalah pembagian keuntungan yang diberikan bank kepada nasabah atas investasi yang dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil dimana pengambilannya berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. Yang diambil dari laporan keuangan bulanan BSM tahun Muhammad Syafii Antonio, Bank Syari ah dari teori ke praktek,jakarta Gema Insani Press,2001, hlm Muhammad Ghofur W, Potret Perbankan Syariah Indonesia terkini,cetakan pertama, Yogyakarta :Biruni Press,2007,.hlm Popy Turlina Sri Handayani, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia tahun, jurnal akuntansi dan investasi, vol X No.2, 2009, hlm

50 Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data dapat dilakukan melalui : 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya Studi Pustaka Studi pustaka adalah menelaah maupun mengutip lagsung dari sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dapat di gunakan sebagai landasan teorinya. Atau dengan menggunakan fasilitas atau sarana perpustakaan untuk melengkapi data yang sudah ada Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan alat analisis regresi berganda Analisis Deskriptif Analisis diskriptif merupakan analisis yang tidak berbentuk angka atau tidak dapat diukur ataupun dapat berbentuk kasus sehungga perlu penjabaran lebih luas. Statistik diskriptif adalah penyajian data secara numerik. 49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Kuantitatif Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, hlm.129.

51 Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian dari regresi berganda variabel-variabel penelitian di uji apakah memenuhi asumsi klasik persamaan regresi berganda yaitu memenuhi asumsi normalitas, tidak adanya heterokedastisitas, autokorelasi, dan multikolinieritas, Apabila hal tersebut tidak ditemukan maka asumsi klasik regresi telah terpenuhi Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, antara variabel bebas terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini uji normalitas secara statistik menggunakan alat analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov. Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 : maka distribusi data normal. 2. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 : maka distribusi data tidak normal.

52 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat adanya keterkaitan antara variabel independen atau dengan kata lain setiap variabel independen dijelaskan oleh variabel independen lainya. jika terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas menurut perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui dengan berpedoman besaran VIF yang kurang dari 10 dan tidak ada nilai tolerance yang kurang dari 0.1 menandakan tidak terjadi multikolinieritas Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n-sampel item seperti perusahaan, orang, wilayah, dan lain sebagainya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi yaitu didaerah no autocorelasi (du<dw<4-du). Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW). 51 Dengan ketentuan sebagai berikut : 50 Imam Ghozali, Apilkasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Undip,2006, hlm Ibid. hlm.100

53 34 Table 3.1 Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decetion dl d du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negative No decetion 4 du 4 d dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Tidak ditolak du< d < 4 du Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah : a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Uji Hipotesis Analisis regresi berganda Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan alat analisis regresi berganda. Dalam analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, dan untuk mengolah dan membahas data yang diperoleh. Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

54 35 Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan: Y = profit sharing a b1 b2 b3 X1 X2 X3 e = konstanta = koefisien regresi untuk X1 = koefisien regresi untuk X2 = koefisien regresi untuk X3 = pendapatan bank = dana pihak ketiga = return on asset = standar eror Uji Parsial (uji t) Uji t digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara sendirisendiri atau parsial antara variabel pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset terhadap profit sharing deposito mudharabah yaitu hipotesis antara pertama, kedua, dan ketiga. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis 2. Menentukan tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5 % 3. Menentukan keputusan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan kriteria sebagai berikut: a. Apabila t hitung < t tabel atau signifikan α > 0,05, sehingga Ha ditolak yang berarti tidak ada pengaruh signifikan antara pendapatan bank,dana pihak ketiga dan return on asset terhadap bagi hasil.

55 36 b. Apabila t hitung > t tabel atau signifikan α < 0,05, sehingga Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan bank,dana pihak ketiga dan return on asset terhadap bagi hasil Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependet sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dengan rumus: R 2 = adjusted R square x100% Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R squer pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square,nilai adjusted R squeare dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model Pengujian secara bersama-sama atau simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas, yaitu pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset secara 52 Ibid. hlm.87

56 37 bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen profit sharing deposito mudharabah. Dalam pengujian ini akan dilihat arah dan signifikansi pengaruhnya, dengan cara sebagai berikut : 1. Pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset dikatakan berpengaruh positif atau negatif dilihat dari koefisien beta-nya. 2. Signifikansi pengaruh akan dilihat dari P-Value pada tingkat signifikansi (α) = 0.05 dengan kriteria berikut. a. Jika P-Value < 0.05 maka pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap bagi hasil deposito mudharabah. b. Jika P-Value > 0.05 maka pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap bagi hasil deposito mudharabah.

57 38 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Sejarah singkat Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang di dominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis yang luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang memiliki Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

58 Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah dikelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No.10 Tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera menpersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris : Sutjipto, SH, No.23 tanggal 8 September Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.1/1/ KEP.DGS/ 1999, Bi menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

59 40 PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik Produk Bank Syariah Mandiri Produk Bank Syariah Mandiri pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu produk bagi penyimpanan dana atau biasa disebut pendanaan dan produk bagi pengelola dana atau biasa disebut produk pembiayaan. Pada penelitian ini produk yang digunakan adalah produk pendanaan khususnya produk simpanan yaitu deposito. Deposito BSM adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. Karakteristik: Jangka waktu yang fleksibel antara 1, 3, 6 dan 12 bulan Deposito tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo Fasilitas Automatic Roll Over Bagi hasil dapat menambah pokok deposito, ditransfer, atau dipindahbukukan ke rekening tabungan atau giro. Manfaat: Dana aman dan terjamin, sesuai penjaminan pemerintah Mendapatkan bagi hasil yang kompetitif Dapat dijadikan jaminan dana talangan/pembiayaan.

60 41 Peruntukkan: 1. Individu/Perorangan 2. Badan Usaha/Badan hukum Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Visi Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha. Misi 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumerdan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan kerja yang sehat. 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat Profil Bank Syariah Mandiri Nama : PT Bank Syariah Mandiri Alamat : Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta Indonesia. Telepon :(62-21) , (hunting). Faksimili :(62-21) Homepage : Tanggal Berdiri :25 Oktober 1999 Mulai Beroperasi :Sejak 1 November 1999 Modal Dasar :Rp ,- Modal Disetor :Rp ,- 53

61 42 Ekuitas Kantor Layanan Jaringan ATM :Rp ,- :669 kantor layanan di seluruh Indonesia :Total ATM sebanyak jaringan meliputi: ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri unit, ATM Bersama, ATM Prima, dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Jumlah Pegawai : orang Pemeringkatan :AA+ (idn), Fitch Rating Struktur Bank Syariah Mandiri Gambar 1.1

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2008-2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2008, Bank Syariah adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2008, Bank Syariah adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Syariah 2.1.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam

Lebih terperinci

PERAN BMT BIMA DALAM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN PADA USAHA KECIL DI KABUPATEN DEMAK

PERAN BMT BIMA DALAM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN PADA USAHA KECIL DI KABUPATEN DEMAK PERAN BMT BIMA DALAM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN PADA USAHA KECIL DI KABUPATEN DEMAK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Ekonomi Islam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank Syariah 2.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank Syariah merupakan bank yang dalam aktivitasnya baik dalam mobilisasi dan dana maupun dalam peranan modalnya mendasarkan atas prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perbankan syariah di Indonesia saat ini dihadapkan dengan situasi yang kompetitif. Kendala yang disebabkan oleh sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENGARUH BAGI HASIL DAN KREDIT MACET TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG TAHUN 2011-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi riil dengan pemilik dana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti di susun berdasarkan pada penelitian-penelitian yang terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Awal kelahiran sistem perbankan syariah di latar belakangi oleh pembentukan sistem berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi. PERBANKAN SYARIAH Modul ke: SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Definisi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN : ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH PADA BANK SYARI AH (Studi Kasus pada PT Bank Syahriah Mandiri) Ir. Zefriyenni, MM, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian 16 1 BAB I BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran- saran dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnyayang dapat dijadikan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2009-2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah Satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara adalah adanya dukungan sistem keuangan yang sehat dan stabil, demikian pula dengan negara Indonesia ini. Sistem

Lebih terperinci

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan ekonomi syariah. Perkembangan bank syariah di Indonesia secara umum cukup menggembirakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian suatu negara terutama Indonesia diharapkan akan lebih maju dengan keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai mana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 : a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu Negara. Perbankan syariah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA A. Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah Mudharabah atau yang disebut juga dengan qirad adalah suatu bentuk akad kerja sama antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN TUGAS AKHIR Digunakan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008 PERBANKAN SYARIAH Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi Bengkulu, 13 Februari 2008 1 Bank Syariah BANK yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, serta tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Nasabah Nasabah adalah aset atau kekayaan utama perusahaan karena tanpa pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang mengatakan pelanggan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN Produk Tabungan Ziarah di KOPENA Pekalongan menggunakan akad Wadiah dengan prosedur

Lebih terperinci

PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH. (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun )

PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH. (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun ) PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-20011) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah merupakan bagian dari pelaksanaan ekonomi Islam. Bank syariah atau Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah setiap lembaga yang kegiatan usahanya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Ekonomi Islam

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Ekonomi Islam ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index Periode 2009-2011) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank 1. Pengertian Bank Konvensial Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel Islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia baru pada akhir abad XX ini memiliki bank-bank yang mendasarkan pengelolaannya pada prinsip

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARIAH SKRIPSI

ANALISIS METODE PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARIAH SKRIPSI ANALISIS METODE PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Ekonomi Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia dewasa ini menunjukkan perkembangannya yang cukup pesat. Hal itu terlihat dengan adanya lembaga keuangan yang bermunculan baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang mendasari kegiatan operasional perbankannya sesuai dengan aspek kehidupan ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan Syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembiayaan berdasarkan prinsip syari ah dalam praktiknya di lembaga perbankan syari ah telah membentuk sebuah sub sistem, sistem pembiayaan berdasarkan prinsip syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, perbankan syariah telah mampu memperlihatkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari segi bentuk data dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari segi bentuk data dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dilihat dari segi bentuk data dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1 Dan data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCE PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK UMUM

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin TSARWAH (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam) 99 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH Oleh: Ikin Ainul Yakin ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN

ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN (STUDI KASUS DI BANK SYARIAH MEGA INDONESIA CABANG SEMARANG) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK A. Analisis Perhitungan Nisbah Bagi Hasil Produk Simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perkonomian dalam suatu negara sangatlah besar. Begitu vitalnya dunia perbankan sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan sekarang ini, ada dua jenis lembaga keuangan syariah yaitu lembaga keuangan syariah yang berupa bank dan lembaga keuangan syariah non bank. Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal kelahirannya, tujuan utama didirikannya bank syariah tidak lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari seluruh aspek kehidupannya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Lebih terperinci

ditetapkan dalam jumlah yang pasti. 2

ditetapkan dalam jumlah yang pasti. 2 BAB III TINJAUAN PUSTAKA A. Bagi Hasil 1. Pengertian Bagi hasil menurut terminologi asing (inggris) dikenal dengan Profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan ekonomi dan bisnis syariah atau bisnis islami telah diadopsi ke dalam kerangka besar kebijakan ekonomi di Indonesia dewasa ini. Hal tersebut dipelopori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong kemajuan perekonomian nasional,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK DAN INFLASI TERHADAP BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARI AH PERIODE

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK DAN INFLASI TERHADAP BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARI AH PERIODE ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK DAN INFLASI TERHADAP BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARI AH PERIODE 2011-2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan i BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menurut UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Oleh ARDI TRI HANDONO NIM. 050810301151 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS

PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005). 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan,

BAB I PENDAHULUAN. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah ialah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI NO. 25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN (STUDI PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG) SKRIPSI

ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI NO. 25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN (STUDI PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG) SKRIPSI ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI NO. 25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN (STUDI PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun kerjasama ini dapat menjadi peluang untuk menyetarakan diri dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun kerjasama ini dapat menjadi peluang untuk menyetarakan diri dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bentuk kerjasama negaranegara ASEAN untuk meminimalisir bahkan menghilangkan hambatan dalam kegiatan ekonomi kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai fungsi dan tujuan penting dalam perekonomian. Fungsi dan tujuan Bank Umum Syariah meliputi kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membuka semua tabir kerapuhan perbankan konvensional. Akibat krisis ekonomi tersebut telah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71). 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN NASABAH PENGGUNA INTERNET BANKING (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN NASABAH PENGGUNA INTERNET BANKING (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN NASABAH PENGGUNA INTERNET BANKING (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang) Skripsi Disusun Guna Memenuhi Persaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai peran yang cukup penting dalam mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting didalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang

Lebih terperinci

LUTHFI AL FARUQI

LUTHFI AL FARUQI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIRELA (SIMPANAN SUKARELA LANCAR) DI KJKS BMT AL-HIKMAH UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia. Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pertama kali didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary artinya menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dari para pelaku ekonomi yang menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH MUAWANAH MWC NU ADIWERNA TEGAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Banyak kalangan

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 STUDI ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT ARTHA MANDIRI REMBANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Mu amalah Siti Rokhaniah

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem bagi hasil merupakan salah satu faktor pembeda antara bank syariah dengan bank konvensional. Seiring berkembangnya aset yang dimiliki perbankan syariah sekarang,

Lebih terperinci