ABSTRAK KADAR INTERLEUKIN-6 SERUM YANG TINGGI MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA DEPRESI PADA POPULASI GERIATRI DI DELAPAN BANJAR DI DENPASAR

Transkripsi

1 ABSTRAK KADAR INTERLEUKIN-6 SERUM YANG TINGGI MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA DEPRESI PADA POPULASI GERIATRI DI DELAPAN BANJAR DI DENPASAR Kadar interleukin-6 serum tinggi berhubungan dengan regulasi inflamasi melalui interaksi dengan makrofag dan produksi glia melatonin serta regulasi methyl CpG-binding protein 2 (MeCP2), dimana akan berdampak pada penurunan serotonin, melatonin, dan produksi N-acetylserotonin (NAS) yang berperan dalam proses neuro-inflamasi sehingga menimbulkan kondisi depresi dan kelainan sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar interleukin-6 serum tinggi dapat meningkatkan risiko depresi pada geriatri. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus-kontrol. Populasi geriatri yang depresi dimasukkan dalam kelompok kasus dan tanpa depresi dalam kelompok kontrol. Dilakukan pemeriksaan kadar interleukin-6 serum pada darah vena penderita. Kadar interleukin-6 serum tinggi apabila kadar interleukin-6 serum > 10 pg/ml. Didapatkan 30 orang kasus dan 30 orang kontrol yang memenuhi kriteria eligibiltas dimasukkan sebagai sampel. Didapatkan penderita depresi geriatri lakilaki sebanyak 20(66,7%) orang dan perempuan sebanyak 10(33,3%). Faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko depresi pada geriatri adalah kadar interleukin-6 serum tinggi OR=3,60; IK95%: 1,22-10,64, p=0,018 dan status perkawinan OR=3,50; IK95%: 1,11-11,02, p=0,028. Analisis multivariat, hanya kadar interleukin-6 serum tinggi yang bermakna sebagai faktor risiko independent depresi pada geriatri (OR=3,60;IK95%:1,22-10,64, p=0,021). Kadar interleukin-6 serum tinggi meningkatkan risiko depresi pada geriatri sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk pencegahan depresi pada geriatri maka disarankan melakukan upaya pencegahan terjadinya stres dan inflamasi, karena stres dan inflamasi bisa memicu terjadinya depresi. Kata kunci: Kadar interleukin-6 serum, risiko depresi pada geriatri, populasi geriatri i

2 ABSTRACT HIGH SERUM INTERLEUKIN-6 LEVEL INCREASED THE RISK OF DEPRESSION ON GERIATRIC POPULATION IN EIGHTH BANJAR IN DENPASAR High serum interleukin-6 level was responsible in inflammatory regulation through the interaction with macrophage, production of glial melatonin and regulation of methyl CpG-binding protein 2 (MeCP2), which could affect the depletion of serotonin, melatonin, and the production of N-acetylserotonin (NAS) play role in neuroinflammation process, thus, it could increase risk the occurrence of depression. The aim of this study was testing that high serum levels of interleukin-6 will increase the risk of depression in geriatric. A case control was performed as the design of this study. Geriatric populations with depression enrolled in the case group and without depression as control group. Examination of serum interleukin-6 level in the patient s venous blood was held. Interleukin-6 was stated high when the rate was > 10 pg/ml. In this study, 30 cases and 30 controls who met the eligibility criteria included as samples. There were 20 males (66.7%) and 10 females (33.3%) depression patients in this study. Factors associated with an increased risk of depression in geriatric was a high level of serum interleukin-6 (OR=3.60; CI95%: , p=0.018) and a marital status (OR=3.50; CI95%: , p=0.028). Only a high level of serum interleukin-6 as a significant and independent risk factor of depression in geriatric (OR=3.60;CI95%: , p=0.021) in multivariate analysis. High serum interleukin-6 level increased the risk of depression in geriatric, thus efforts need to be made to prevent depression in geriatric and it is recommended to prevent stress and inflammation, because it could trigger depression. Key word: Serum interleukin-6 level, risk of depression in geriatric, geriatric population ii

3 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... ix ABSTRACT... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR SINGKATAN... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Geriatri... 4 iii

4 2.1.1 Definisi Geriatri Proses Penuaan Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Usia Lanjut Permasalahan pada Usia Lanjut Depresi Pengertian Depresi Gejala Umum Depresi Faktor Penyebab Depresi Jenis-jenis Depresi Patogenesis Depresi Faktor Biologis Faktor Psikososial Diagnosis Depresi Tingkatan Depresi Depresi pada Geriatri Peranan Sistem Imun pada Depresi Sitokin Interleukin Interleukin 6 pada Geriatri IL-6 Sebagai Mediator Depresi Obat-obatan yang Mempengaruhi Kadar IL-6 Serum iv

5 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Hipotesis BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Kasus dan Kontrol Besar Sampel Teknik Pengambilan sampel Variabel Penelitian Klasifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Alur Penelitian Analisis Statistik BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Dasar Subyek dan Penelitian Hubungan Kadar IL-6 Serum Tinggi dengan Depresi pada Geriatri v

6 5.3 Analisis Bivariat Faktor Risiko Depresi pada Geriatri Hubungan Umur dengan Risiko Depresi pada Geriatri Hubungan Jenis Kelamin dengan Risiko Depresi pada Geriatri Hubungan Besar Penghasilan dengan Risiko Depresi pada Geriatri Hubungan Status Perkawinan dengan Risiko Depresi pada Geriatri Analisis Multivariat Faktor-faktor Risiko Depresi pada Geriatri BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

7 DAFTAR TABEL Halaman 2.1 Skala Depresi Geriatri Karakteristik Dasar Subyek Penelitian Analisis Bivariat Kadar IL-6 Serum Tinggi dengan Depresi pada Geriatri Analisis Bivariat Umur, Jenis Kelamin, Penghasilan,dan Status Perkawinan dengan Depresi pada Geriatri Analisis Multivariat Faktor-faktor Risiko Depresi pada Geriatri vii

8 DAFTAR GAMBAR Halaman 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Rancangan Penelitian Kasus-Kontrol Alur Penelitian viii

9 DAFTAR SINGKATAN 5-HIAA = 5-hydroxy indoleacetic acid APC = antigen presenting cell BPS = Badan Pusat Statistik CI = confident interval CRF = corticotrophin releasing factor CRP = C-reactive protein CSF = colony stimulating factor DNA = Deoxyribonucleic Nucleic Acid DSM = Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders GABA = gamma aminobutyric acid GDS = Geriatric Depression Scale HPA = hypothalmic-hipofisis-adrenal HVA = homovanillic acid IFN = interferon IK = interval kepercayaan IL-1 = Interleukin 1 IL-6 = Interleukin 6 Lansia = lanjut usia MeCP2 = Methyl CpG-binding protein 2 MHPG = 3-methoxy 4-hydroxyphenylglycol NAS = N-acetylserotonin NSAID = Non steroid antiinflamatory drugs OR = odd ratio P = tingkat keberartian PPDGJ = pedoman penggolongan dan diagnosa gangguan jiwa TDO = tryptophan 2,3-dioxygenase Th = T helper TNF = tumor necrosis factor WMH = World Mental Health ix

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Informed Consent 1 Lampiran 2. Formulir Persetujuan... 3 Lampiran 3. Rencana Jadwal Penelitian... 4 Lampiran 4. Anggaran Biaya Penelituan.. 5 Lampiran 5. Formulir Pengumpulan Data 6 Lampiran 6. Skala Depresi Geriatri.. 9 Lampiran 7. Prosedur Pemeriksaan IL-6 Serum.. 10 Lampiran 8. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV/ Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III 12 Lampiran 9. Ethical Clearance... 9 Lampiran 10. Ijin Penelitian... 9 Lampiran 11. Amandemen Judul Penelitian.. 9 Lampiran 12. Data Analisis SPSS.. 9 x

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad 21, akan terjadi peningkatan jumlah penduduk usia lanjut di dunia, termasuk di Indonesia. Ini merefleksikan adanya transisi demografi, di mana penduduk usia lanjut bertambah sementara proporsi usia muda tetap atau bahkan berkurang. Piramida penduduk bergeser dari bentuk lonceng menjadi piramida terbalik. Usia harapan hidup manusia terus meningkat dari waktu ke waktu, dengan penyebab multifaktorial. Di Indonesia, usia harapan hidup perempuan meningkat dari 48,1 tahun pada tahun 1970 menjadi 70 tahun di tahun Pada laki-laki, sedikit lebih rendah yaitu dari usia 45 tahun menjadi 65 tahun (BPS, 2005). Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005, jumlah penduduk usia lanjut mencapai 7,28% (sekitar 15,2 juta jiwa) dari total jumlah penduduk Indonesia. Diperkirakan, pada tahun 2020 jumlahnya bertambah menjadi 11,34% (BPS, 2005). Dengan adanya perubahan demorafik yang disertai perubahan gaya hidup dan pola makan, akan terjadi perubahan pola epidemiologik. Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab pada hampir 40% dari semua kematian di negara berkembang, salah satunya adalah depresi (Setyonegoro, 2008). Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang sering ditemukan pada pasien geriatri. Secara umum depresi ditandai oleh suasana perasaan yang murung, hilang minat terhadap kegiatan, hilang semangat, lemah, lesu, dan rasa tidak xi 1

12 berdaya. Pada pasien usia lanjut tampilan yang paling umum adalah keluhan somatis, hilang selera makan dan gangguan pola tidur (Dharmono, 2009). Pemahamam kita tentang patofisiologi depresi saat ini mulai mengalami perubahan. Hampir selama dua dekade ini, beberapa ahli sering memperdebatkan tentang depresi berkaitan dengan proses inflamasi. Diduga, proses inflamasi mengakibatkan perubahan pada struktur dan fungsi otak. Salah satu faktor inflamasi yang berperan dalam depresi, menurut Bryant et al. (2009), adalah Interleukin (IL)-6. IL-6 merupakan salah satu mediator pro-inflamasi yang dalam beberapa penelitian berperan dalam terjadinya depresi, namun beberapa penelitian juga ada yang gagal dalam membuktikan adanya korelasi antara depresi dengan proses inflamasi (Krishnadas and Cavanagh, 2012). Pada penelitian oleh Bryant et al. (2009) didapatkan korelasi antara depresi dengan peningkatan IL-6 (p<0,001). Sedangkan penelitian dari Zhang et al. (2007), Ahmed et al. (2011), dan Li et al. (2006) gagal membuktikan korelasi tersebut. Seperti kita ketahui, pada populasi geriatri sering mengalami peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi dalam tubuh mereka, salah satunya adalah IL-6. Kadar IL-6 serum yang tinggi pada populasi geriatri ini diduga memiliki peranan yang penting, sehingga populasi geriatri cenderung lebih mudah mengalami depresi dibandingkan orang dewasa pada umumnya (Bryant et al., 2009). Berdasarkan data-data di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui adakah hubungan faktor risiko IL-6 yang tinggi dengan depresi pada populasi geriatri. xii

13 Sepengetahuan peneliti, belum pernah dilakukan ataupun dipublikasikan di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah kadar IL-6 serum tinggi meningkatkan risiko terjadinya depresi pada populasi geriatri di beberapa banjar di Denpasar? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kadar IL-6 serum tinggi meningkatkan risiko terjadinya depresi pada populasi geriatri di beberapa banjar di Denpasar. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Akademik/Ilmiah Untuk ilmu pengetahuan dan penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut terkait peranan IL-6 serum dengan depresi pada populasi geriatri Manfaat Praktis Mengetahui status depresi subyek penelitian, sehingga bila terdeteksi adanya depresi maka dapat disarankan untuk melakukan terapi. Subyek penelitian juga mendapat manfaat yaitu dapat mengetahui kadar IL-6 serumnya. xiii

14 xiv