Visi dan Misi KNKT. Oleh Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono KNKT

Transkripsi

1 Visi dan Misi KNKT Oleh Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono KNKT

2 VISI To promote transportation safety through the conduct of independent, objective and professional investigations of transportation accident and in line with International Convention. Terwujudnya keselamatan transportasi melalui pelaksanaan investigasi kecelakaan transportasi yang independen, objektif, dan professional serta sejalan dengan Konvensi Internasional yang berlaku.

3 MISI The mission of Komite Nasional Keselamatan Transportasi is to maintain and improve transport safety and public confidence through excelence by : Maintaining our presidentially mandated independence, objectivity, and professionalism; Conducting objective, precise accident investigations safety studies; Carry out safety communication and education and; Advocating and promoting NTSC accident report and safety; Misi Komite Nasional Keselamatan Transportasi adalah menjaga dan meningkatkan keselamatan transportasi serta kepercayaan masyarakat dengan cara : Menjaga mandat yang diberikan Presiden agar tetap independen, objektif dan profesional; Melaksanakan investigasi kecelakaan secara akurat, objektif dan study untuk keselamatan; Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang keselamatan. Melakukan advokasi dan promosi hasil report investigasi dan keselamatan.

4 Peraturan Presiden RI Nomor: 2 Tahun 2012 KNKT merupakan lembaga non struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, bersifat mandiri dan bertanggung jawab atas objektivitas dan kebenaran hasil investigasi kecelakaan transportasi.

5 TUGAS KNKT PP No 2 Th 2012 KNKT memiliki tugas sebagai berikut : 1. Melaksanakan investigasi kecelakaan transportasi; 2. Memberikan rekomendasi hasil investigasi kecelakaan transportasi kepada pihak terkait; dan 3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden berdasarkan hasil investigasi kecelakaan transportasi dalam rangka mewujudkan keselamatan transportasi.

6 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI

7 Pasal 43 (1) Penyusunan laporan akhir Investigasi Kecelakaan Transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dilakukan oleh tim investigasi dengan meminta tanggapan dan/atau masukan dari regulator, operator, pabrikan sarana transportasi, dan pihak terkait lainnya. (2) Laporan akhir Investigasi Kecelakaan Transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh ketua tim investigasi kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi paling lama 1 (satu) tahun setelah laporan awal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 disampaikan. (3) Laporan akhir Investigasi Kecelakaan Transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi kepada regulator, operator, pabrikan sarana transportasi, dan pihak terkait lainnya sesuai masing-masing moda.

8 Pasal 47 (1) Operator, pabrikan sarana transportasi, dan pihak terkait lainnya wajib menindaklanjuti rekomendasi keselamatan yang tercantum dalam laporan akhir Investigasi Kecelakaan Transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3). (2) Operator, pabrikan sarana transportasi, dan pihak terkait lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan perkembangan tindak lanjut rekomendasi kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

9 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA No blame No judicial No liability

10 Kecenderungan (Tren) Kecelakaan Penerbangan Tahun Tren Kecelakaan Tren Kejadian Serius Tren Kecelakaan / Kejadian Serius = Jumlah Kecelakaan/Kejadian Serius Jumlah Keberangkatan Pesawat x Database KNKT, Februari 2018

11 Faktor penyebab kecelakaan ( ) Rekomendasi keselamatan ( ) 10.9% 5.0% 14.9% 40.0% 56.3% 69.3% 1.3% 2.5% Faktor Manusia Teknis Environment Fasilitas PENGATURAN/ATURAN (REGULATION) SARANA (VEHICLE) PRASARANA (INFRASTRUCTURE) PENGENDALIAN/PENGAWASAN (CONTROL AND OVERSIGHT) Database KNKT, Februari 2018

12 Hasil Audit ICAO USOAP 2017

13 Jumlah Kecelakaan Kereta Api Data Update: s.d 1 Maret Jumlah Kecelakaan

14 Jumlah Korban Kecelakaan Kereta Api Data Update: s.d 1 Maret Korban Meninggal Korban Luka-luka

15 KATEGORI REKOMENDASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN SAFETY RECOMMENDATION CLASSIFICATION OF RAILWAY OCCURRENCES Data Update: s.d 1 Maret 2018 KATEGORI (CLASSIFICATION) TOTAL REKOMENDASI (TOTAL RECOMMENDATION) PENGATURAN/ATURAN (REGULATION) SARANA (VEHICLE) PRASARANA (INFRASTRUCTURE) PENGENDALIAN/PENGAWASAN (CONTROL AND OVERSIGHT)

16 Jumlah Kecelakaan Pelayaran Data Update: s.d 1 Maret (02 Februari) JUMLAH KECELAKAAN

17 Data Update: s.d 1 Maret 2018 Jumlah Korban Kecelakaan Pelayaran Korban kecelakaan yang diinvestigasi KNKT KORBAN MENINGGAL/HILANG KORBAN LUKA-LUKA JUMLAH KECELAKAAN (02 Februari) 0

18 Data Update: s.d 1 Maret 2018 TOTAL REKOMENDASI (TOTAL RECOMMENDATION) KATEGORI REKOMENDASI KECELAKAAN PELAYARAN SAFETY RECOMMENDATION CLASSIFICATION OF MARINE OCCURRENCES PENGATURAN/ATURA N (REGULATION) SARANA (VESSEL) KATEGORI (CLASSIFICATION) PRASARANA (INFRASTRUCTURE) PENGENDALIAN/PENGAWASAN (CONTROL AND OVERSIGHT) Pengelompokan Rekomendasi berdasarkan kategori ( ) Aturan 19% Prasarana 1% WasDal 70% Sarana 10%

19 Data Update: s.d 1 Maret 2018 Jumlah Kecelakaan LLAJ Jumlah Kecelakaan

20 Jumlah Korban Kecelakaan LLAJ Data Update: s.d 1 Maret 2018

21 KATEGORI REKOMENDASI KECELAKAAN LLAJ SAFETY RECOMMENDATION CLASSIFICATION OF ROAD OCCURRENCES Data Update: s.d 1 Maret 2018 TOTAL REKOMENDASI (TOTAL RECOMMENDATION) PENGATURAN/ATURAN (REGULATION) SARANA (VEHICLE) REKOMENDASI (RECOMMENDATION) PRASARANA (INFRASTRUCTURE) PENGENDALIAN/PENGAWASAN (CONTROL AND OVERSIGHT)

22 PROGRAM KNKT 1. Investigasi 2. Accident Review Forum (ARF) dan Monitoring serta Advokasi/ Sosialisasi Rekomendasi 3. Training : a. Bloodbourne Pathogen b. Human Factor c. Basic Kemaritiman d. Basic LLAJ 5. Kerjasama dengan instansi dan universitas serta melaksanakan Penelitian 6. Media Release TERWUJUDNYA KESELAMATAN TRANSPORTASI

23 Rekomendasi, Hasil Sosialisasi Keselamatan serta Implementasi SMK, HIRA KNKT dan BinKes Ditjen Perhubungan Darat No Hazard/ Bahaya Laten Usulan Mitigasi 1 a) Beberapa bus memiliki warna dashboard a) Sebaiknya dashboard tidak membuat silau seperti standard mobil terang dan berkilau (Glossy), hal ini yang dikeluarkan Pabrikan mobil pada umumnya. membuat distraction atau menyilaukan pengemudi ketika terkena sinar matahari. Keadaan ini akan cepat membuat lelah/ fatigue pengemudi. b) Membuat regulasi teknis agar dapat dijadikan guide line dalam proses manufacturing/ karoseri kendaraan b) Belum ada atauran atau regulasi yang mengatur hal ini 2 a) Pemasangan lantai selasar di lingkungan terminal untuk pejalan kaki menggunakan keramik, hal ini ketika hujan lantai menjadi licin dan sangat berbahaya bagi pejalan kaki. 3 a) Ditemukan beberapa bus kondisi kendaraanya tidak laik secara teknis (ban tipis, speedometer tidak jalan, kaca retak dll). a) Lantai selasar dilingkungan terminal dibuat kasar atau menggunakan aspal seperti di Peron statsiun Kereta b) Sebaiknya dibuat guide line atau petunjuk standard keselamatan di lingkungan terminal diseluruh Indonesia a) Inspeksi keselamatan (Ramp Check) agar dilakukan sebagai tugas rutin di terminal untuk menjamin bahwa semua kendaraan yang masuk ke terminal dalam kondisi Laik baik secara teknis maupun administrative. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Tupoksi Dinas Perhubungan dalam melakukan unsur Pengawasan, Pembinaan dan Penindakan. b) Agar dilakukan Ramp Check secara random minimal dua minggu sekali di setiap terminal atau jembatan timbang terhadap kelaikan kendaraan baik teknis maupun administrative c) Melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor Di Jalan Dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

24 4 a) Pada umumnya terminal tidak memeliki tempat tempat Istirahat dan mandi pengemudi yang layak seperti halnya di kereta api. Kebanyakan pengemudi tidur di bagasi bus dan kwalitas istirahatnya sangat tidak layak, keadaan ini yang sering membuat pengemudi mengalami kelelahan dan terjadi kecelakaan. 5 a) Berdasarkan data hasil investigasi kecelakaan KNKT khususnya bus wisata ataupun charter salah satu penyebabkan kecelakaan adalah kelelahan atau fatigue dari pengemudi. Pada umumnya pengemudi setelah mengedrop para tamu untuk istirahat di hotel, selanjutnya pengemudi istirahat/ tidur di bagasi bus. 6 a) Ditemukan jumlah jam kerja pengemudi yang melebihi ketentuan yang berlaku. b) Tidak adanya pengwasan dan pengaturan terhadap jadwal penugasan dan waktu istirahat pengemudi dan teknisi perusahaan angkutan umum. Continue a) Agar setiap terminal menyediakan tempat istirahat dan mandi bagi pengemudi yang layak dan tidak membebani. Hal ini agar pengemudi dapat istirahat dengan kwalitas istirahat yang baik, agar didalam menjalankan kendaraan selalu dalam kondisi yang fit. Kelaikan operasional kendaraan salah satu factor yang sangat penting adalah pengemudi. a) Agar dilakukan himbauan kepada pemerintah daerah tempat kota tujuan wisata untuk menyediakan tempat istirahat pengemudi. b) Menghimbau kepada hotel-hotel untuk menyediakan tempat istirahat pengemudi yang layak dan tidak membebani pengemudi. c) Menghimbau tempat wisata seperti Candi Borobudur, candi Prambanan dll, agar menyediakan tempat istirahat pengemudi yang layak. d) Agar mewajibkan pengemudi setelah menjalani perjalanan jauh (lebih dari delapan jam) agar melakukan istirahat minimal enam jam dengan kwalitas yang baik. a) Agar dilakukan pengawasan jam kerja dan libur pengemudi sesuai dengan ketentuan UU no 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan b) Agar dilakukan pengawasan terhadap jadwal dan penugasan pengemudi serta teknisi di perusahaanperusahaan angkutan umum sesuai dengan UU no 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Agar dibuat Aturan khusus untuk Jadwal dan penugasan pengemudi yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan seperti halnya Pilot dan masinis kereta api.

25 Contoh Praktek Aplikasi SMK, HIRA di Terminal Giwangan

26 ACCIDENT REVIEW FORUM (ARF)/ FGD Media komunikasi antara KNKT dengan stakeholder Advokasi hasil investigasi kepada para stakeholder Terciptanya sinergi antara investigator dengan para stakeholder Terciptanya monitoring implementasi rekomendasi KNKT oleh para stakeholder

27 Tema yang diusung pada kegiatan ini Horizontal Stabilizer, Propeller and Engine of ATR 42 and ATR 72 family aircraft 8 Maret 2017 di Jakarta

28 Rapat Pembahasan Keselamatan Angkutan Lebaran yang bertempat di Aula KNKT Jakarta pada tanggal 18 Mei 2017

29 Analysis dan Evaluasi Hukum Dalam Rangka Pembangunan Transportasi Massal 6 September 2017 di Kantor Badan Pembinaan Hukum Nasional Jl. Mayjen Soetoyo No. 10 Jakarta

30 Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Temuan-temuan Investigasi Subkom Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap Kendaraan, Jalan dan Pengemudi di Aula KNKT Jakarta 21 Nopember 2017

31 Nota Kesepahaman dengan 3 instansi LLW : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Universitas Diponegoro dan Lion Group 18 Juli 2017

32 nota kesepahaman dengan Universitas Sriwijaya 10 Januari 2017

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42 Kejadian yang berulang dengan penyebab yang sama

43 KASUS LAKA TERKAIT ASPEK SARANA Tabrakan Beruntun Yang Melibatkan Truck Crane N 9065 UA, 2 Unit Mobil Penumpang dan 10 Unit Sepeda Motor di Jalan Raya Kertanagara Giri Moyo Karangploso Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur Hari Jumat Tanggal 25 Agustus 2017 Terdapat kebocoran rubber flexible hose rem yang digunakan di roda kiri depan Terdapat kebocoran pada Selang Udara (synthetic air hose) Parking brake berubah fungsi menjadi tuas pengaktif hydraulic crane. Fatalitas terjadi karena lokasi kecelakaan adalah daerah pertokoan, pemukiman, pergudangan dan terdapat beberapa akses jalan lingkungan dengan fungsi jalan Kolektor Primer.

44 KASUS LAKA TERKAIT ASPEK SARANA Tabrakan Beruntun Yang Melibatkan Truck Crane N 9065 UA, 2 Unit Mobil Penumpang dan 10 Unit Sepeda Motor di Jalan Raya Kertanagara Giri Moyo Karangploso Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur Hari Jumat Tanggal 25 Agustus 2017 Kebocoran pada Selang Udara (synthetic air hose) :

45

46

47 Tabrakan Beruntun Melibatkan Truk Semi Trailer H-1636-BP dgn 2 Mobil Barang & 7 Sepeda Motor di Jalan Nasional Soekarno-Hatta KM.32, Kel. Harjosari, Kec. Bawen, Kab. Semarang, Provinsi Jawa Tengah Tanggal 29 Agustus 2017

48 Komponen sistem pengereman roda kiri sumbu-1

49 Komponen brake chamber sumbu 3 kereta tempelan

50 Kondisi selang fleksibel rem kereta tempelan

51 HAZARD TERBESAR ADALAH KEGAGALAN KITA MENGENALI HAZARD ITU SENDIRI

52 Terima kasih KNKT Komite Nasional Keselamatan Transportasi 22/03/