KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL
|
|
- Devi Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL Board Manual ini merupakan salah satu soft structure Good Corporate Governance, sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahaan ( Code of Corporate Governance ) yang mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan. Board Manual yang merupakan naskah kesepakatan antara Direksi dan Komisaris bertujuan: 1. Menjadi rujukan / pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ. 2. Meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ, 3. Menerapkan asas-asas GCG yakni, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness (kewajaran). Dengan diberlakukannya Board Manual ini dalam hubungan kerja antar 2 (dua) organ perseroan, diharapkan kegiatan usaha perseroan dapat dilaksanakan secara harmonis dengan asas-asas Good Corporate Governance dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi perusahaan yang telah ditetapkan. Tanjung Morawa, 2 November 2010 PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Komisaris Direksi Drs.Megananda Daryono,MBA Komisaris Utama Bhatara Moeda Nasution Direktur Utama PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 1 dari 24
2 BAB I PENDAHULUAN 1. Maksud dan Tujuan Board Manual adalah petunjuk tata laksana kerja Komisaris dan Direksi yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi acuan bagi Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Ia merupakan naskah yang menjelaskan secara garis besar hal-hal yang berkenaan dengan struktur organ Direksi dan organ Komisaris serta proses hubungan fungsi organ Direksi, organ Komisaris dan antara kedua organ Perseroan tersebut. Board Manual ini merupakan salah satu soft structure Good Corporate Governance (selanjutnya disingkat GCG), sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahan (Code of Corporate Governance) yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan perundangundangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktikpraktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Board Manual yang merupakan naskah kesepakatan antara Direksi dan Komisaris bertujuan: 1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ; PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 2 dari 24
3 2. Meningkatan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ; 3. Menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran). Board Manual diharapkan akan menjamin: 1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung jawab Komisaris dan Direksi maupun hubungan kerja diantara kedua organ Perusahaan tersebut. 2. Semakin mudahnya bagi organ Komisaris dan organ Direksi untuk memahami tugas dan tanggung jawab Komisaris dan Direksi maupun tugas dari organ Komisaris dan organ Direksi. 2. Ruang Lingkup Pelaksanaan Board Manual merupakan salah satu bentuk komitmen dari Komisaris dan Direksi dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Lebih lanjut, diharapkan dengan adanya Board Manual ini, akan tercipta suatu pola hubungan kerja yang baku dan saling menghormati yang dituangkan dalam piagam-piagam kerja organ Komisaris, maupun dalam kebijakan-kebijakan Direksi bagi organ Direksi. Board Manual sendiri bersifat dinamis dan selalu berkembang. Penyempurnaannya sangat tergantung kepada kebutuhan Komisaris PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 3 dari 24
4 dan Direksi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi dan dihadapi oleh Perusahaan. Mengingat Board Manual merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi, maka dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu dan senantiasa sesuai dengan peraturan perundangundangan dan keputusan RUPS sebagai ketentuan yang lebih tinggi. Berbagai ketentuan detail yang terdapat dalam Anggaran Dasar, arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dan berbagai ketentuan hukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak secara spesifik diuraikan dalam Board Manual ini. 3. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), jo Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001; 4. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN; 5. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-101/MBU/2002 tentang Penyusunan RKAP; PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 4 dari 24
5 6. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-102/MBU/2002 tentang Penyusunan RJP; 7. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-103/MBU/2002 tentang Pembentukan Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara; 8. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-09A/MBU/2005 tentang Penilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; 9. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara; 10. Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara II. PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 5 dari 24
6 BAB II PRINSIP DASAR HUBUNGAN KERJA KOMISARIS - DIREKSI BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN KOMISARIS A. KETENTUAN JABATAN KOMISARIS 1. Persyaratan menjadi Komisaris 2. Pengangkatan dan Masa Jabatan Komisaris 1). Pengangkatan dan syarat syarat menjadi Komisaris 2). Masa Jabatan Komisaris 3. Pemberhentian Komisaris 4. Benturan Kepentingan dan Larangan Jabatan 1) Benturan Kepentingan 2) Larangan Rangkap Jabatan B. ORGANISASI DAN TUGAS KOMISARIS 1. Komposisi dan Organisasi 2. Tugas, Hak & Tanggung Jawab Komisaris 1) Tugas 2) Hak/Wewenang Komisaris 3) Kewajiban 4) Tanggung jawab PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 6 dari 24
7 3. Pembagian Kerja dan Uraian Tugas 1) Komisaris Utama a. Tugas : b. Hak c. Kewajiban 2) Komisaris Bidang Akuntansi & Keuangan a. Tugas b. Hak c. Kewajiban 3) Komisaris Bidang Umum dan SDM a. Tugas b. Hak c. Kewajiban 4) Komisaris Bidang Produksi dan Pemasaran. a. Tugas b. Hak c. Kewajiban PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 7 dari 24
8 4. Komisaris sebagai Ketua Komite Audit 1). Tugas 2). Kewajiban 5. Sekretaris Dewan Komisaris C. CARA KERJA KOMISARIS 1. Mekanisme kerja 1) Rencana Kerja 2) Kegiatan Komisaris dalam Penyusunan RKAP 3) Kegiatan Rutin 2. Hubungan Kerja dengan Komite Audit 1. Hubungan Kerja dengan Auditor Ekstern 2. Hubungan Kerja dengan SPI D. RAPAT KOMISARIS 1. Jadual dan Permintaan Rapat. 2. Ketua Rapat dan Peserta Rapat. 3. Hak suara dan Pengambilan Keputusan 4. Risalah Rapat PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 8 dari 24
9 3. Pengambilan Keputusan diluar Rapat E. PENUTUP BAGI PEDOMAN PELAKSANAAN KOMISARIS Sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli bahwa dalam Laporan Tahunan Perusahaan harus memuat informasi sebagai berikut: Pasal 10 ayat 4 Informasi nama-nama anggota Komisaris, pekerjaan dan pekerjaan utama masing-masing diluar PT. Perkebunan Nusantara II (Pesero). Pasal 11 ayat 9 Informasi mengenai jumlah rapat Komisaris serta jumlah kehadiran masing-masing anggota Komisaris. Materi dalam pedoman (board manual) ini dapat diubah dan direvisi sesuai dengan perkembangan organisasi perusahaan dan atau perubahan organisasi dan pembagian kerja Komisaris. Dokumen ini merupakan dokumen yang bersifat terbatas dan hanya terbuka bagi anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan, peredaran dokumen ini pada pihak-pihak lain di luar yang tersebut di atas dapat diberikan sepanjang dianggap perlu dan mendapat persetujuan sekurang-kurangnya dari satu orang anggota Direksi dan Direktur Utama. PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 9 dari 24
10 BAB IV PEDOMAN PELAKSANAAN DIREKSI A. KETENTUAN JABATAN DIREKSI 1. Persyaratan Jabatan Calon anggota Direksi dapat berasal dari mareka yang sedang atau pernah menduduki jabatan Direksi BUMN atau pejabat setingkat dibawah Direksi perusahaan atau BUMN lain atau tenaga profesional. Untuk dapat dicalonkan menjadi anggota Direksi perusahaan, harus memenuhi persyaratan berikut ini: (a) Persyaratan formal, yaitu: (b) Persyaratan material, yaitu 2. Pengangkatan dan Masa Jabatan 3. Pemberhentian Direksi berhenti dari jabatannya disebabkan : 1) Masa jabatannya berakhir. 2) Mengundurkan diri. 3) Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku. 4) Meninggal dunia. 5) Diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. UU 19/2003 dan Anggaran Dasar PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 10 dari 24
11 6) Diberhentikan sementara waktu oleh Komisaris dengan suara terbanyak, apabila seorang atau lebih anggota Direksi bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi perseroan. Dalam hal Direksi mengundurkan diri, Menteri BUMN yang bertindak selaku RUPS/Pemegang saham berhak untuk menerima dan menolak pengunduran diri tersebut. Pengunduran diri tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada Komisaris dan Anggota Direksi lainnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah masa jabatan berakhir, kecuali berhenti karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas tindakan-tindakannya yang belum diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS. 4. Pengisian Jabatan Direksi Yang Lowong 1. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan tersebut, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi jabatan Direksi yang lowong tersebut. 2. Selama jabatan tersebut belum ada penggantinya, Anggaran Dasar maka salah seorang anggota Direksi lainnya yang PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 11 dari 24
12 ditunjuk Komisaris menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. 3. Jika pada suatu waktu oleh sebab apapun Perusahaan tidak mempunyai Direksi, maka untuk sementara Komisaris berkewajiban menjalankan pekerjaan Direksi, dengan kewajiban dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi kelowongan, untuk memanggil RUPS guna mengisi lowongan tersebut. 4. Dalam hal adanya pemberhentian sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi oleh anggota Komisaris dengan suara terbanyak maka Komisaris diwajibkan untuk memanggil RUPS dalam waktu 30 hari setelah pemberhentian, yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kedudukannya. Jika RUPS diadakan melebihi batas waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara, maka pemberhentian sementara itu batal. 5. Larangan Jabatan dan Benturan Kepentingan Semua anggota Direksi harus menghindari konflik kepentingan (conflict of interest) antara kepentingan pribadi dan keluarga dengan kepentingan perusahaan sebagai berikut : 1) Dilarang memangku jabatan rangkap sebagai Direksi BUMN/BUMD, Badan Usaha Milik Swasta atau jabatan UU 19/2003 & Pasal 10 Anggaran Dasar PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 12 dari 24
13 lainnya yang berhubungan dengan pengurusan perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 2) Dilarang memangku Jabatan Struktural dan Fungsional pada Instansi/Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah. 3) Dilarang memangku jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan perseroan yang dipimpinnya dan atau yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar perusahaan. 4) Anggota Direksi dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan selain gaji dan fasilitas sebagai anggota Direksi yang ditentukan RUPS. 5) Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan berbenturan dengan kepentingan salah satu anggota Direksi maka dengan persetujuan Komisaris, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya. 6) Apabila benturan kepentingan tersebut menyangkut semua anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh Komisaris atau oleh seorang yang ditunjuk oleh Komisaris. 7) Anggota Direksi dilarang untuk memberikan atau menawarkan atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan/pemasok atau seorang pejabat pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 13 dari 24
14 telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. B. ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS 1. ORGANISASI Struktur dan komposisi Direksi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) yang berlaku saat ini dibentuk berdasarkan : - Persetujuan RUPS tentang pengesahan RKAP dan persetujuan pelaksanaan restrukturisasi pengelolaan usaha PT. Perkebunan Nusantara II (Persero). - Keputusan Menteri BUMN tentang pengangkatan Direktur Utama dan Anggota Direksi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero). - Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Nomor : II.10/Kpts/R.121/IX/2007 tanggal 25 September 2007 tentang Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero). Susunan Direksi sesuai dengan keputusan tersebut di atas adalah : - Direktur Utama; membawahi langsung Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur SDM/Umum, Direktur Pemasaran dan Renbang, Bagian Sekretaris Perusahaan serta Bagian Satuan Pengawasan Intern. - Direktur Produksi; membawahi langsung Kepala Bagian Tanaman, Kepala Bagian Teknik Tanaman Tahunan, Kepala PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 14 dari 24
15 Bagian Teknik Tanaman Semusim dan Kepala Bagian Pengolahan Tanaman Tahunan. - Direktur Keuangan; membawahi langsung Kepala Bagian Pembiayaan, Kepala Bagian Akuntansi dan Teknologi Informasi dan Kepala Bagian Pengadaan. - Direktur SDM dan Umum; membawahi langsung Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Kepala Bagian Umum, serta Kepala Bagian Hukum dan Pertanahan. - Direktur Pemasaran dan Renbang ; membawahi langsung Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian, Kepala Bagian Pengembangan, dan Kepala Bagian Pemasaran. 2. URAIAN TUGAS DIREKSI 1) Dewan Direksi secara Kolektif Tanggungjawab : Hak Dan Wewenang : Kewajiban : 2) Uraian Tugas Masing-masing Direksi (1) DIREKTUR UTAMA (1.1) Tugas: (1.2) Kewajiban (1.3) Hak dan Wewenang (1.4) Tanggung Jawab (1.5) Hubungan Organisasional PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 15 dari 24
16 (2) DIREKTUR PRODUKSI (1.1) Tugas: (1.2) Kewajiban (1.3) Hak dan Wewenang (1.4) Tanggung Jawab (1.5) Hubungan Organisasional (3) DIREKTUR KEUANGAN (1.1) Tugas: (1.2) Kewajiban (1.3) Hak dan Wewenang (1.4) Tanggung Jawab (1.5) Hubungan Organisasional (4) DIREKTUR SDM DAN UMUM (1.1) Tugas: (1.2) Kewajiban (1.3) Hak dan Wewenang (1.4) Tanggung Jawab (1.5) Hubungan Organisasional (5) DIREKTUR PEMASARAN DAN RENBANG (1.1) Tugas: (1.2) Kewajiban (1.3) Hak dan Wewenang (1.4) Tanggung Jawab (1.5) Hubungan Organisasional PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 16 dari 24
17 3) Organisasi Pendukung Direksi (1) SATUAN PENGAWASAN INTERN (2) SEKRETARIS PERUSAHAAN 4) Pendelegasian Wewenang a. Bidang Pengeluaran b. Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/SPK Sejalan dengan struktur Pengelolaan usaha, Direksi dapat mendelegasikan sebagian kewenangannya dalam pengadaan barang dan jasa kepada Manajer Distrik, Manajer Unit Usaha dan Kepala Bagian Pengadaan. Pendelegasian tersebut harus ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi, yang menyebut secara rinci dan jelas wewenang yang diberikan dan batasannya. C. MEKANISME RAPAT 1. Rapat Direksi Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu yaitu sekurang-kurangnya sekali sebulan dan atau setiap kali apabila dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 17 dari 24
18 Direksi harus membuat jadual dan agenda rapat yang telah disepakati bersama dalam setahun untuk setiap tahunnya, namun dalam pelaksanaannya jadual tersebut dapat bertambah sewaktu-waku apabila diperlukan. 1) Prosedur Penyelenggaraan (1) Rapat diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha perseroan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi. (2) Panggilan Panggilan rapat dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang berhak mewakili perseroan dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.,, namun panggilan tidak dipersyaratkan apabila semua anggota Direksi hadir dalam rapat. (3) Dalam surat panggilan rapat sebagaimana dimaksud dalam pada butir (2) diatas harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat (4) Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama atau oleh seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama jika Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan, maka salah seorang Direktur yang terlama dalam jabatan sebagai anggota Direksi yang memimpin rapat Direksi. Dalam hal Direktur yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi Kepmen BUMN No. 117/2002 PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 18 dari 24
19 Perseroan lebih dari 1 (satu) orang, maka Direktur yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai pimpinan rapat Direksi. (5) Direksi harus menetapkan tata tertib rapat Direksi dan mencantumkannya dengan jelas dalam Risalah Rapat Direksi dimana tata tertib tersebut ditetapkan. 2) Prosedur Pengambilan Keputusan 3. Prosedur Rapat dan Risalah Rapat 2. Rapat Intern Direktorat D. PENILAIAN KINERJA 1. Pengertian Dan Tujuan Kontrak Manajemen Pemegang saham melakukan evaluasi/penilaian kinerja Komisaris dan Direksi dengan mengacu kepada Kontrak Manajemen yang telah disepakati antara Pemegang Saham dengan Manajemen Perusahaan yaitu Komisaris dan Direksi. Kontrak manajemen dibuat setahun sekali yang ditandatangani bersamaan dengan pengesahan RKAP oleh Pemegang Saham, komisaris, dan Direksi. Kontrak manajemen pada dasarnya merupakan kesepakatan antara pemegang saham dengan Komisaris dan Direksi yang berisi target-target pencapaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 19 dari 24
20 2. Mekanisme Pembuatan Kontrak Manajemen Sebelum memilih Indikator Kinerja Kunci (IKK) terlebih dahulu dilakukan pembahasan yang mendalam antara Direksi dan Komisaris, dengan pemegang Saham mengenai : - Posisi perusahaan saat ini, meliputi pencapaian kinerja tahun terakhir dan atau bulan terakhir tahun berjalan: kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman, tiap bidang kegiatan. - Benchmark/best practise untuk perusahaan sejenis serta daya tarik pasar dan daya saing perusahaan. - Arah pengembangan dan sasaran kinerja jangka menengah yang akan di capai (SCI) - Rencana strategis dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam rangka pencapaian sasaran. Berdasarkan hasil pembahasan dipilih Indikator Kinerja Kunci berdasarkan kriteria-kriteria berikut : - IKK mencakup unsur-unsur yang dominan dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran - Dapat diukur (measurable) dan dapat diaudit (auditable) - Sejauh mungkin merupakan hal-hal yang berada dalam pengendalian manajemen serta merupakan faktor-faktor kunci keberhasilan kinerja manajemen. - Mencakup kegiatan pokok perusahaan antara lain kegiatan pemasaran, produksi, keuangan, manajemen SDM atau lainnya. PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 20 dari 24
21 Pada dasarnya pemilihan Indikator Kinerja Kunci (IKK) di lihat dari 3 (tiga) aspek utama dan setiap aspek terdiri dari beberapa indikator sebagai berikut : 1). IKK Aspek Finansial merupakan indikator yang terkait dengan profitabilitas, pengembalian modal, kualitas aktiva dan aspek finansial lainnya. Indikator yang termasuk dalam aspek finansial antara lain adalah: 2). IKK Aspek Operasional Merupakan indikator teknis operasional yang spesifik untuk setiap perusahaan. Indikator yang termasuk dalam aspek teknis operasional antara lain : 3) IKK Aspek Efek Dinamis Merupakan indikator mengenai kegiatan yang pengaruhnya terlihat untuk jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Indikator yang termasuk dalam aspek efek dinamis antara lain: Setelah Indikator dan sub indikator dalam masing-masing aspek ditetapkan selanjutnya ditentukan target yang hendak dicapai dari tiap-tiap indikator/sub indikator dan target tersebut harus mencerminkan tahap pencapaian sasaran perbaikan kinerja jangka menengah & jangka panjang serta setiap target harus cukup menantang tetapi realistis. PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 21 dari 24
22 Selanjutnya Pemegang Saham dengan Komisaris dan Direksi merumuskan penetapan bobot masing-masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) setiap aspek dimana bobot IKK aspek operasional harus lebih tinggi dari bobot aspek finansial dan efek dinamis, dengan bobot keseluruhan aspek adalah 100%. 3. Laporan Dan Evaluasi Pencapaian Target. 1). Direksi melaporkan pencapaian target untuk masing-masing IKK bersamaan dengan laporan manajemen triwulanan, semesteran dan tahunan kepada Komisaris dan Pemegang Saham. Komisaris dan Pemegang Saham melakukan evaluasi terhadap laporan pencapaian target dari masing-masing IKK yang diterima dari Direksi secara triwulanan, semesteran dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan. Berdasarkan laporan triwulanan maupun semesteran, Direksi dapat menghitung skor yang telah dicapai untuk masing-masing indikator. 2). Setiap akhir tahun, laporan pencapaian target yang telah ditetapkan termasuk Indikator Kinerja Kunci merupakan bagian dari laporan manajemen tahunan yang harus diaudit oleh pihak yang independen. Total skor Indikator Kinerja Kunci yang telah dicapai digunakan oleh Pemegang Saham sebagai salah satu acuan dalam melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 22 dari 24
23 E. PENUTUP Sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor : 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002, disebutkan bahwa dalam Laporan Tahunan harus memuat informasi antara lain : 1. Informasi penting untuk pengambilan keputusan pemodal, pemegang saham/pemilik modal, kreditur dan stakeholders (Pasal 28) antara lain mengenai: a. Tujuan, sasaran usaha dan strategi BUMN; b. Status pemegang saham utama dan para pemegang saham/pemilik modal lainnya serta informasi terkait mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang saham/pemilik modal. c. Kepemilikan saham silang dan jaminan utang secara silang. d. Penilaian terhadap BUMN oleh external auditor, lembaga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lainnya. e. Riwayat hidup anggota Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi dan eksekutif kunci BUMN, serta gaji dan tunjangan mereka. f. Sistem pemberian honorarium untuk external auditor BUMN. g. Sistem penggajian dan pemberian tunjangan untuk internal auditor, anggota Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi; h. Faktor risiko material yang dapat diantisipasi, termasuk penilaian manajemen atas iklim berusaha dan faktor risiko; i. Informasi material mengenai karyawan BUMN dan stakeholders; PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 23 dari 24
24 j. Klaim material yang diajukan oleh dan/atau terhadap BUMN, dan perkara yang ada di badan peradilan atau badan arbitrase yang melibatkan BUMN; k. Benturan kepentingan yang mungkin akan terjadi dan/atau yang sedang berlangsung; dan l. Pelaksanaan pedoman Good Corporate Governance. 2. Informasi mengenai jumlah rapat Direksi serta jumlah kehadiran masing-masing anggota Direksi (Pasal 21 ayat 8). Materi dalam pedoman ini dapat dirubah dan direvisi sewaktuwaktu sesuai dengan perubahan organisasi perusahaan maupun perkembangan perusahaan. PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Hal 24 dari 24
BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Maksud dan Tujuan... 1 3. Referensi... 2 4. Daftar Istilah... 3 BAB II. DEWAN KOMISARIS... 5
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinci3. Menerapkan asas-asas GCG yakni, transparansi, akuntabi/itas, responsibi/itas, independensi. Makassar, 11 Februari 2014
2014 PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) Jalan Urip Su moharjo Km. 4 - Kotak Pos 1006 Makassar - 90232 Tel p. 444810, 444112, 449944 - Fax. (041 1) 444840,449886 - Telex. 71641 PTP32 1A E-mail : ptpnxiv@indosat.netid
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang
Lebih terperinciPedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00
Pedoman Kerja Dewan Komisaris & Direksi PT Prodia Widyahusada Tbk Revisi: 00 November 2017 1 DAFTAR ISI Halaman BAB I Pendahuluan A. Latar belakang dan Tujuan Penyusunan Board Manual 3 B. Ruang Lingkup
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS DAN PENGAWASAN === DEWAN KOMISARIS === PT PLN TARAKAN TAHUN BUKU 2015
LAPORAN TUGAS DAN PENGAWASAN === DEWAN KOMISARIS === PT PLN TARAKAN TAHUN BUKU 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 4 A. Latar Belakang 4 B. Dasar Hukum 5 C. Daftar Istilah 5 BAB II PRINSIP PRINSIP HUBUNGAN
Lebih terperinciPiagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciPiagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan
Lebih terperinciBoard Manual PT Indonesia Power
i Board Manual PT Indonesia Power ii iii Board Manual PT Indonesia Power iv v Board Manual PT Indonesia Power Daftar Isi Surat Keputusan Bersama... i Daftar Isi... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...
Lebih terperinciBoard Manual PJBS Tahun 2011
0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Board Manual adalah petunjuk tatalaksana kerja Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat
Lebih terperinciBOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)
BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4
D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BOARD MANUAL
DAFTAR ISI BOARD MANUAL PENGANTAR CHARTER KOMISARIS 1 1. Keanggotaan dan Komposisi 1 2. Program Pengenalan dan Peningkatan Kapabilitas 1 3. Hak dan Wewenangq 1 4. Tugas dan Kewajiban 2 5. Rapat Komisaris
Lebih terperinciPT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi
PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa - Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG
Lebih terperinciPedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak
Lebih terperinciKOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun
Lebih terperinciBOARD MANUAL PT PG Rajawali I
BOARD MANUAL Informasi yang terdapat dalam dokumen ini merupakan penilaian perusahaan sehingga bersifat rahasia dan tidak boleh digunakan, dipublikasikan atau disebarkan ke pihak-pihak luar, baik perseorangan
Lebih terperinciPEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciPIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan
PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu
Lebih terperinciPIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.
PIAGAM DIREKSI Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. 1. Peraturan Perseroan No. 40/2007 A. LEGAL BASIS 2. Peraturan Pasar Modal
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX
PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX www.ptpnix.co.id Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi/Board Manual 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN
Lebih terperinciPEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk
PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
Lebih terperinciMengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta
Lebih terperinciTata Laksana Kinerja Direksi dan Komisaris BOARD OF MANUAL
2013 Tata Laksana Kinerja Direksi dan Komisaris BOARD OF MANUAL D A F T A R I S I HALAMAN Lembar Pemberlakuan Pedoman Etika Perusahaan 2013 i Halaman Daftar Isi 1 BAB I - PENDAHULUAN 5 BAB II - DASAR HUKUM
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)
DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3
Lebih terperinciPT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris
PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciDeskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
I. Landasan Hukum - Undang undang No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan - Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal - Undang undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Undang
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DIREKSI PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. ("Perusahaan")
PEDOMAN KERJA DIREKSI PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. ("Perusahaan") I. PENDAHULUAN Pedoman Kerja Dewan Direksi ("Pedoman Kerja Direksi") ini merupakan bagian dari Good Corporate Governance Perusahaan yang
Lebih terperinciPT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) adalah panduan bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
Lebih terperinciPEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN
PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. DASAR HUKUM
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Board Manual adalah petunjuk tatalaksana kerja Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat
Lebih terperincib. bahwa prinsip good corporate governance belum diterapkan sepenuhnya dalam lingkungan BUMN;
KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : KEP-117/M-MBU/2002 TENTANG PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk PENGANTAR 1
DAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman PENGANTAR 1 CHARTER DEWAN KOMISARIS A. KEANGGOTAAN DAN KOMPOSISI 2 B. KETENTUAN JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS 2 C. PROGRAM PENGENALAN PERSEROAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.
PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas
Lebih terperinciKOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA
Lebih terperinciPedoman Kerja Dewan Komisaris
Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,
Lebih terperinciDAFTAR ISI BOARD MANUAL
DAFTAR ISI BOARD MANUAL PENDAHULUAN... 6 A. Two Tier System di Indonesia... 6 B. Maksud dan Tujuan Board Manual... 6 C. Dasar Hukum Penyusunan Board Manual... 7 D. ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN... 8 BAGIAN
Lebih terperinciPEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK I. LATAR BELAKANG Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) PT Unilever Indonesia Tbk., ( Perseroan ) adalah komite yang dibentuk dan bertanggung
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris memuat hal-hal yang terkait dengan organisasi, tugas dan tanggungjawab, wewenang, etika
Lebih terperinciPEDOMAN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (Board manual) PT VIRAMA KARYA (Persero)
PEDOMAN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (Board manual) PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, Juli 2016 SEJARAH DOKUMEN PANDUAN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT. VIRAMA KARYA (Persero) No
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : /DEKOM-BTN/ /2016 DAN DIREKSI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : SKB- /DIR-BTN/ /2016 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk
PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk KETENTUAN UMUM Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Direksi PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank dengan
Lebih terperinciPT PLN ENJINIRING 1 BAB 1 PENDAHULUAN...8 1.1. LATAR BELAKANG...8 1.2. DASAR HUKUM...9 1.2.1. UNDANG-UNDANG...9 1.2.2. PERATURAN PEMERINTAN DAN PERATURAN/KEPUTUSAN MENTERI...9 1.2.3. ANGGARAN DASAR PT.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 TENTANG PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) berarti Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung-jawab kepada
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DITETAPKAN TANGGAL 16 NOVEMBER 2017 OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN
PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DITETAPKAN TANGGAL 16 NOVEMBER 2017 OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN Daftar Isi 1. Latar Belakang...3 2. Tujuan...3 3. Komposisi, Struktur Keanggotaan, Tata Cara Penggantian
Lebih terperinciBoard Manual PANDUAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Board Manual PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) PANDUAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 2013 Jl. Denpasar Raya Kav D.III, Kuningan Jakarta 12950 Tel. (021) 2523820, 2523830,
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 ACUAN PEDOMAN 4 ARTI ISTILAH 5 BAB I PENDAHULUAN 7 A. Latar Belakang Penyusunan Pedoman GCG 7 B. Maksud Dan
Lebih terperinciPEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk
PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Dewan Komisaris PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank, disusun
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT JAMKRIDA RIAU
2017 PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT JAMKRIDA RIAU PT JAMKRIDA RIAU Jl. Jend. Sudirman No. 438 Pekanbaru Phone/Fax : 0761-7871467 PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Lebih terperinciPedoman Komite Nominasi dan Remunerasi
Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi 1. Latar Belakang Sebagai perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia, PT Surya Artha Nusantara Finance ( Perseroan ) memiliki
Lebih terperinciKOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I
PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I 1. Pengertian Piagam Komite Good Corporate Governance (GCG) adalah perangkat Dewan
Lebih terperinciPEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.
PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. A. DASAR HUKUM 1. Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN
P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.
Lebih terperinciPANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT SURVEYOR INDONESIA
PANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT SURVEYOR INDONESIA 23 Februari 2007 DAFTAR ISIN I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum 2 C. Daftar Istilah 3 II. PRINSIP DASAR HUBUNGAN
Lebih terperinciBoard Manual PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Board Manual adalah pedoman bagi Organ Perusahaan yang berisikan prinsip-prinsip hukum korporasi, perundang-undangan yang berlaku, hasil modifikasi dari berbagai peraturan yang dijalankan
Lebih terperinciPANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL)
PANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT BHANDA GHARA REKSA - 2 - DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Daftar Istilah... 3 II. PRINSIP DASAR HUBUNGAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 29 April iii
1 1ii KATA PENGANTAR Board Manual merupakan Pedoman bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang memuat kumpulan dari prinsip-prinsip hukum korporasi dan ketentuan yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPIAGAM DIREKSI PT DUTA INTIDAYA, TBK.
PIAGAM DIREKSI PT DUTA INTIDAYA, TBK. 1. PENDAHULUAN DAN DASAR HUKUM PIAGAM DIREKSI 1.1 PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Mandom Indonesia Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8
Lebih terperinciBOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama
PedomanTataHubunganKerja DewanKomisarisdanDireksi PTPG RajawaliI BoardManual BOARD MANUAL PT PG Rajawali II Cirebon, 14 Oktober 2014 DEWAN KOMISARIS DIREKSI Bambang Adi Sukarelawan Komisaris Zainal Muttaqin
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciPANDUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK
PANDUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK Edisi 2015 Daftar Isi DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Maksud dan Tujuan 4 1.3 Istilah-istilah
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance
BAB 5 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Penerapan Good Corporate
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG. Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017
PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG Nomor : Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT
KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM
Lebih terperinciPEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM
PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten
Lebih terperinciPT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/05/XI/2010 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DIREKSI
PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI 1. LATAR BELAKANG Direksi PT. Sat Nusapersada Tbk ( Perseroan ) diangkat oleh Pemegang Saham untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan
Lebih terperinciBAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE
BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
a. Landasan Hukum - Undang undang No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan - Undang undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal - Undang
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI
PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI 1. Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) berarti Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung-jawab
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan
Lebih terperinciKOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist
KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist Maksud dan Tujuan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyusun kuesioner ini dengan tujuan untuk digunakan
Lebih terperinciPedoman Direksi. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBOARD MANUAL TAHUN 2017
Perusahaan Umum (Perum) BULOG BOARD MANUAL TAHUN 2017 Pedoman tentang Tata Kerja, Hubungan dan Komunikasi Direksi dan Dewan Pengawas KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS DALAM PENERAPAN BOARD
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci