Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 10 No. 2, Agustus 2015 ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 10 No. 2, Agustus 2015 ABSTRAK"

Transkripsi

1 EFEKTIFITAS MODEL KELOMPOK SWABANTU UNTUK MENGURANGI BEBAN KELUARGA MERAWAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI MASYARAKAT WILAYAH KOTA CIMAHI Oop Rope i ABSTRAK Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk lansia yang cukup tinggi dari tahun ke tahun sehingga kelompok lansia rentan juga meningkat, akan meningkat pula faktor risiko pada keluarga sehingga menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan penanganan masalah lansia secara komprehensif dan terpadu karena permasalahan yang muncul terus berpacu dengan pertambahan jumlah penduduk lansia.tujuan memperoleh model kelompok swabantu yang efektif untuk mengurangi beban keluarga merawat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga menjadi keluarga mandiri, menggunakan kualitatif fenomenologi dengan cara wawancara mendalam dan catatan lapangan pada enam partisipan di Kota Cimahi. Analisis data menggunakan pendekatan Colaizzi. Hasil penelitian teridentifikasi sembilan tema; menemukan cara merawat anggota keluarga lansia, dengan sub tema meningkatkan keyakinan spiritual, menambah informasi, mengupayakan dukungan keluarga dan menerima keadaan, makna merawat sebagai bentuk tanggungjawab sosial dan agama, belajar dari pengalaman orang lain, meningkatkan keterampilan dalam merawat lansia, meningkatkan intrapersona, meningkatkan interpersonal, menemukan pandangan baru tentang diri dan kehidupan, harapan sebagai merawat (caregiver) lansia yaitu harapan terhadap diri sendiri, harapan terhadap keluarga danharapan terhadap masyarakat, dan kebutuhan lansia terhadap pelayanan kesehatan yaitu bebas biaya, layanan khusus bagi lansiadan pendidikan kesehalan. Kesimpulan perawat komunitas bisa menerapkan kelompok swabantu ini untuk mengurangi beban bagi keluarga dalam merawat lansia Saran perlu dikembangkan adanya kelompok swabantu yang dijadikan model pemberdayaan keluarga dan masyarakat. Kata kunci : Lansia, kelompok swabantu, keluarga 68

2 Latar Belakang Lanjut usia (Lansia) adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Usia panjang akan menyebabkan perubahan yang dimulai dari sel, sebagai komponen terkecil dari tubuh manusia. Di dalam struktur anatomik perubahan menjadi tua terlihat sebagai kemunduran di dalam sel, proses ini berlangsung secara alamiah, terus menerus dan berkesinambungan, yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis dan biokemis pada jaringan tubuh dan akhirnya akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan (Mickey, 2006). Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang dapat menjadikan lansia kelompok risiko (at risk). Menurut Sthanhope dan Lancaster (2004) lanjut usia beresiko untuk mengalami masalah kesehatan yang diakibatkan oleh adanya perubahan usia, biologis, sosial, gaya hidup, ekonomi dan kejadian dalam kehidupan. Kondisi lansia yang berisiko dapat berpengaruh terhadap peran keluarga dalam merawat lansia. Keluarga merupakan kelompok berisiko akibat stres dalam merawat lansia yang rentan karena penyakit kronik dan ketidakmampuan lansia. Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk lansia yang cukup tinggi dari tahun ke tahun sehingga kelompok lansia rentan juga meningkat, akan meningkat pula faktor risiko pada keluarga sehingga menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan penanganan masalah lansia secara komprehensif dan terpadu karena permasalahan yang muncul terus berpacu dengan pertambahan jumlah penduduk lansia. Peningkatan kualitas hidup lansia merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam mengatasi berbagai permasalahan lansia. Kualitas hidup lansia dapat diukur melalui kesejahteraan fisik, kesejahteraan psikologis dan hubungan sosial. Peningkatan kualitas hidup lansia dapat dilakukan melalui pemberdayaan potensi lansia dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari dengan cara mendukung kemandirian dalam melakukan berbagai aktivitas yang mampu dilakukannya, disamping dukungan dari keluarga dan di luar keluarga seperti teman, tetangga, anggota masyarakat, juga dukungan pemerintah, swasta dan kelompok pemerhati lansia dalam memberikan pelayanan secara komprehensif dan holistik (Tang, 2008). Beberapa studi menemukan bahwa dukungan sosial informal dari keluarga, teman dapat mengurangi stres, meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah, meningkatkan perilaku sehat, meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi stres dan beban dari pelaku rawat (caregiver) (Kaufman & Kosberg, 2010). Pelaku rawat adalah seseorang yang memberikan perawatan atau dukungan kepada orang lain yang mengalami penyakit, ketidakmampuan atau ketergantungan (Pillay, 2007). Pelaku rawat utama adalah keluarga karena disinilah individu dapat tumbuh dan berkembang. Keluarga merupakan sumber pendukung utama bagi lansia di masyarakat. 69

3 Efektifitas dukungan keluarga merupakan komponen kunci terhadap kesejahteraan lansia.hasil penelitiansahar (2002 dalam Riasmini, 2011) menggambarkan bahwa keluarga yang merawat lansia umumnya mengalami lebih dari satu masalah kesehatan dan alasan merawat karena tanggung jawab sebesar (26,8%), dan ingin memberikan perawatan lebih baik (19,5%). Kebanyakan masyarakat Indonesia memandang bahwa dukungan keluarga yang berupa pemberian bantuan dari anak kepada orang tua masih berperan sangat besar. Jika dikaitkan dengan budaya Indonesia dimana budaya keluarga besar (extended family) masih berkembang, memungkinkan lansia untuk tinggal bersama keluarga (anak, menantu, cucu atau anggota keluarga lain). Adanya dukungan tersebut, akan memperkuat ikatan kekeluargaan sehingga lansia merasa aman, puas dan merasa berguna serta mampu menjalani kehidupan dengan baik. Perawatan yang dilakukan keluarga sebagai pelaku rawat terhadap lansia dikaitkan dengan stres karena gangguan fungsional dan psikologis akibat penyakit kronik yang dialami lansia, sehingga berdampak pada kesehatan fisik, emosi dan sosial pelaku rawat. Menurut Sales (2003), memberikan perawatan lansia dengan ketergantungan termasuk yang mengalami penyakit kronis menimbulkan perasaan keteganganataubeban pada pelaku rawat yang dapat mempengaruhi kualitas hidup keluarga. Beban merawatmerupakan respon multidimensi terhadap stresor fisik, psikologis, sosial dan finansial yang dihubungkan dengan pengalaman pelaku rawat dalam merawat klien (Kasinya, Polgar-Bailey & Takeuchi, 2000 dalam Etters, Goodall & Harrison, 2008). Hasil penelitian Marimoto (2003), menggambarkan bahwa meningkatnya beban berhubungan secara signifikan terhadap kualitas hidup yang rendah khususnya kesehatan mental pelaku rawat. Sebaliknya, tidak ada hubungan antara meningkatnya beban dengan kesehatan fisik dan fungsi peran pelaku rawat. Berdasarkan pengamatan di masyarakat menunjukkan bahwa masih banyak keluarga yang belum mampu memberdayakan lansia dan merawat lansia dengan baik. Lansia seringkali dianggap sebagai beban dan keluarga kurang sensitif terhadap kebutuhan-kebutuhan lansia sehingga lansia kurang mendapat perhatian dan dukungan dari keluarga. Menurut Romziah (1999), perhatian dalam kesehatan lansia termasuk juga makanan dan gizi, transportasi, komunikasi, rekreasi, juga agama merupakan hal penting untuk menunjang kesejahteraan juga perkembangan jiwa lansia. Bila terabaikan oleh keluarga akan meningkatkan risiko lansia mengalami gangguan kesehatan yang berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia. Disamping itu, permasalahan dapat timbul apabila lansia mengalami masalah kesehatan kronis, gangguan mobilitas serta menurunnya 70

4 kemandirian. Kondisi ini dapat menimbulkan beban bagi keluarga yang akan melemahkan dukungan keluarga terhadap lansia. Melihat fenomena diatas, maka pemberdayaan keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kemampuan lansia untuk berfungsi secara optimal dalam lingkungan masyarakat. Pemberdayaan dilakukan melalui peningkatan kapasitas individu atau kelompok dalam membuat pilihan dan mentransformasikan pilihan mereka kedalam tindakan atau hasil yang diinginkan. Model pemberdayaan keluarga yang dapat dilakukan adalah kelompok swabantu (self help group) merupakan aktivitas kelompok dengan memberdayakan anggotanya untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Melalui partisipasi dalam kelompok dapat mengurangi beban keluarga, kesepian dan perasaan bersalah (Chapman, 1997). Kelompok swabantu terdiri dari keluarga-keluarga sebagai pelaku rawat dalam merawat lansia, bersama-sama saling membantu, berbagi pengalaman dalam menyelesaikan masalah. Tujuannya adalah memberikan dukungan emosional setiap anggota, belajar koping baru, menemukan strategi untuk mengatasi suatu masalah, meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi serta meningkatkan kontak sosial. Pelaku rawat membutuhkan informasi berupa penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan tentang masalah kesehatan yang dialami lansia dan cara penanganannya sehingga mampu merawat lansia di rumah, mereka juga mengharapkan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah untuk memberikan perawatan langsung kepada lansia. Harapan lainnya yaitu mendekatkan pelayanan ke masyarakat seperti tersedianya posyandu lansia di tiap RW sehingga dapat dijangkau oleh lansia, dan pelayanan yang diberikan di puskesmas berupa pelayanan khusus untuk lansia tidak bergabung dengan pelayanan umum sehingga lansia bisa ditangani dengan cepat. Lebih lanjut diperoleh data bahwa sudah ada poliklinik lansia di beberapa puskesmas kecamatan, tetapi belum santun lansia karena sumber daya manusia dan fasilitasnya yang kurang memadai. Walaupun telah dikembangkan berbagai program dalam rangka mengatasi permasalahan lansia baik oleh pemerintah maupun swasta dan lembaga swadaya masyarakat dan sudah dikembangkan model untuk meningkatkan kemampuan keluarga merawat lansia melalui pelatihan, namun belum ada wadah bagi keluarga yang bisa dijadikan tempat berkumpul agar bisa saling berbagi pengalaman dalam merawat lansia sesuai dengan budaya Indonesia dan belum diketahui strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Oleh karena itu, peneliti 71

5 tertarik untuk mengembangkan model pemberdayaan keluarga melalui kelompok swabantu (self help group). Melalui kegiatan kelompok, keluarga dapat saling bertukar pengalaman sekaligus meningkatkan kemampuan koping, mengurangi beban, pada akhirnya mampu merawat lansia secara optimal dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian adalah memperoleh model kelompok swabantu yang efektif untuk mengurangi beban keluarga merawat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga menjadi keluarga mandiri. Tujuan pengembangan model kelompok swabantu adalah meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat lansia melalui partisipasi keluarga dalam kegiatan kelompok. Kegiatan kelompok yang dilakukan dapat memberikan dukungan emosional setiap anggota, belajar koping baru, menemukan strategi untuk mengatasi suatu masalah, meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi serta meningkatkan kontak sosial. Metode Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metodefenomenologi.populasi pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki lansia. Sedangkan sampel adalah anggota keluarga/pelaku rawat yang merawat lansia di rumah, pemilihansampeldilakukanmelaluipurposivesampling.analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Colaizzi (1978) dalam Streubert dan Carpenter (2003), dilakukan di Kota Cimahi. Hasil Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 7 partisipan sebagai pelaku rawat yang merawat lansia di Kota Cimahi Jawa Barat. Pada penelitian ini peneliti mengidentifikasi pendidikan partisipan rata-rata adalah SMU tetapi ada juga yang berpendidikan SD satupartisipan. Partisipan berasal dari suku sunda lama partisipan sebagai pelaku rawat yang merawat lansia cukup bervariasi dari rentang satu tahun sampe dengan tujuh tahun. Peneliti telah mengidentifikasi 9 tema merupakan hasil dari penelitian. Beberapa diantaranya memiliki sub-tema dengan kategori makna tertentu. Efektifitas model kelompok swabantu untuk mengurangi beban keluarga merawat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup lansia di masyarakat wilayah Kota Cimahi dapat digambarkan dengan Sembilan tema yaitu; 1) menemukan cara merawat anggota keluarga lansia, dengan sub tema meningkatkan keyakinan spiritual,menambah informasi, mengupayakan dukungan keluarga dan menerima keadaan; 2) makna merawat sebagai bentuk tanggungjawab sosial dan agama; 3) 72

6 belajar dari pengalaman orang lain; 4) meningkatkan keterampilan dalam merawat lansia; 5) meningkatkan intrapersonal; 6) meningkatkan interpersonal; 7) menemukan pandangan baru tentang diri dan kehidupan; 8) harapan sebagai merawat (caregiver) lansia yaitu harapan terhadap diri sendiri, harapan terhadap keluarga dan harapan terhadap masyarakat; 9) kebutuhan lansia terhadap pelayanan kesehatan yaitu bebas biaya, layanan khusus bagi lansiadan pendidikan kesehalan. Pembahasan Pada penelitian ini ditemukan bahwa selama merawat lansia keluarga merasakan respon negative sebagai beban dalam merawat lansia. Leuckenotte (1996) menyatakan bahwa keluarga yang memandang pemberian asuhan kepada lansia merupakan sebagai suatu masalah maka dalam merawat lansia keluarga memiliki respon negatif. Beban yang teridentifikasi dalam penelitian ini meliputi beban fisik, beban psikologis, beban ekonomi dan beban sosial. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak bagi keluarga yang merawatnya. George and Gwyther (1986 dalam Miller, 1995 hlm.475) mengemukakan burden sebagai beban fisik, psikologi atau emosional, sosial dan finansial dapat dialami oleh keluarga yang merawat lansia yang mengalami gangguan. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa seluruh partisipan mengalami beban dalam merawat lansia. Kondisi lnasia secara perlahan mengalami kemunduran yang tidak dapat dihindarkan. Perawatan lansia dapat menimbulkan dampak pada keluarga selaku caregiver. Hal ini dapat menimbulkan family burden seperti yang diungkapkan oleh Zarit ( 1980 dalam Miller, 1995). Kozier et al (2004) menyatakan burden sebagai stress yang dialami oleh anggota keluarga yang merawat anggota keluarga yang lain di rumah dalam jangka waktu lama. Kondisi ini digambarkan oleh Weuve et al pada tahun 2003 dalam penelitiannya mendapatkan bahwa caregiver mengalami caregiver burden setelah 6 bulan melakukan perawatan pada lansia dengan demensia ( diperoleh 20 Maret 2009). Kondisi ini menjelaskan bahwa seluruh partisipan mengalami beban dalam merawat lansia karena telah merawat lansia lebih lama. Hal ini sangat penting bagi perawat komunitas untuk dapat mengidentifikasi adanya burden pada keluarga yang merawat lansia dengan demensia sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan pada lansia. 73

7 Silverman (2002) mengatakan bahwa melalui kegiatan kelompok dapat memberikan dukungan sosial, keterampilan koping dan meningkatkan kompetensi dalam menyelesaikan masalah. Penelitian efektifitas model kelompok swabantu untuk mengurangi beban keluarga merawat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup lansia di masyarakat wilayah Kota Cimahi dapat digambarkan dengan sembilan tema yaitu; 1) menemukan cara merawat anggota keluarga lansia, dengan sub tema meningkatkan keyakinan spiritual, menambah informasi, mengupayakan dukungan keluarga dan menerima keadaan; 2) makna merawat sebagai bentuk tanggungjawab sosial dan agama; 3) belajar dari pengalaman orang lain; 4) meningkatkan keterampilan dalam merawat lansia; 5) meningkatkan intrapersonal; 6) meningkatkan interpersonal; 7) menemukan pandangan baru tentang diri dan kehidupan; 8) harapan sebagai merawat (caregiver) lansia yaitu harapan terhadap diri sendiri, harapan terhadap keluarga danharapan terhadap masyarakat; 9) kebutuhan lansia terhadap pelayanan kesehatan yaitu bebas biaya, layanan khusus bagi lansiadan pendidikan kesehalan Perawat komunitas dapat melakukan antisipasi dan mendeteksi secara dini adanya bebanpelaku rawat serta mendesain intervensi keperawatan yang berfokus pada supportive educative untuk meningkatkan kemandirian dan produktifitas lansia sehingga tercapai successful aging. Perawat komunitas merancang pelatihan secara berkelanjutan dan berbasis budaya dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kepuasan keluarga dalam merawat lansia. Disamping itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan bagi perawat komunitas dalam melaksanakan pemberdayaan keluarga dan lansia baik di komunitas maupun di panti. Model kelompokswabantuinidapat dijadikan sebagai landasan kebijakan bagi pengelola pelayanan kesehatan dalam rangka melaksanakan berbagai program kesehatan yang berkaitan dengan pemberdayaan keluarga dan lansia pada masyarakat. Model kelompokswabantujuga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan berbagai model pemberdayaan keluarga lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat lansia. Model ini juga nantinya dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan model pemberdayaan keluarga di masyarakat. Model pemberdayaan keluarga dapat diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan keperawatan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu menerapkannya dalam praktik keperawatan di komunitas. Materi terkait bebanmerawat, kebutuhan khusus pelaku rawat dalam merawat lansia, asuhan keperawatan lansia berbasis budaya serta kualitas hidup lansia dapat diintegrasikan ke 74

8 dalam kurikulum, sehingga peserta didik mampu mengaplikasikannya pada tatanan nyata di masyarakat. Integrasi berbagai teori dan model dalam keperawatan keluarga dan keperawatan gerontik dapat dijadikan sebagai kerangka pikir dalam pengembangan model pelayanan keperawatan yang holistik dan terpadu kepada lansia dan keluarganya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar oleh peneliti selanjutnya dalam pengembangan model transisi ditujukan kepada pelaku rawat yang tinggal berbeda lokasi dengan lansia sehingga tidak bisa merawat lansia secara langsung. Selain itu, dapat dilakukan penelitian dengan metode serupa dalam penerapan berbagai model pemberdayaan keluarga lainnya yang efektif untuk memberdayakan keluarga sebagai pelaku rawat sehingga peran serta keluarga dalam perawatan lansia dapat ditingkatkan. 75

9 Daftar Pustaka Allender, J.A. & Spardley, B.W. (2001). Community Health Nursing: Promoting and Protecting the Public s Health. Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E., & Mc Farlane, J. (2004). Community As Partner: Theory and Practice in Nursing, 4 th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Creswell, J.W. (1998). Qualitative Inquirí and research design: choosing among five tradition. United status America (USA): Sage Publication Inc. Denzin & Lincoln. (1998). Collecting and interpreting qualitative materials. Thousand Oaks: Sage Publications, Inc. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2010). Profil Kebersihan dan Pertamanan Tahun Kota Cimahi Dinas Kesehatan Kota Cimahi. (2010). Profil kesehatan Kota Cimahi tahun Cimahi: Dinkes Kota Cimahi Fain, J.A. (1999). Reading understanding and apllying nursing research: a text and workbook, 2nd edition.philadelphia: F.A. Davis Company. Friedman, M., (1998). Family Nursing: Research, Theory and practice, 4th edition, Stamford: Appleton & Lange. Friedman, M., Bowden, V.R., Jones, E.G., (2003). Family Nursing: Research, Theory and practice, 5th edition, New Jersey: Pearson education, Inc. Gillies, C.L., (1989). Why Family health care?, dalam Gillies, C.L.(Ed), Toward a science of family nursing ( hlm 4-7). Menlo Park, California: Addison Wesley Publishing Company. Hitchcock,JE., Scubert, PE., & Thomas, SA (1999). Community Health Nursing : Caring in action. USA : Delmar Publisher. Kozier et al. (2004). Fundamental of nursing: concepts, process, and practice, 7 th edition. Upper Saddle River: Pearson Education, Inc. Nies, M.A., and McEwan, M. (2001). Community health nursing: promoting the health of population. (3 rd Ed.), Philadelphia: Davis Company. Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in Older adult: Theory and Practice. 4th edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. Patton. (1990). Qualitative Evaluation and research methods. Newbury Park, CA: Sage Pollit, D.F.,& Hungler,B.P.(1999). Nursing Research: Principles and methods.6th edition.philadelpia:lippincott Williams & Wilkins. Stanhope, M. & Lancaster, J. (1996). Community health nursing : Promoting health of agregates, families and individuals, 4 th ed. St.Louis : Mosby, inc. 76

10 Streubert, H. J. & carpenter, D. R. (1999). Qualitative Research In Nursing : Advancing the Humanistic Imperative. Philadelphia : Lippincott Tyson, S.R., (1999). Gerontological Nursing care. 1st edition. Philadelphia: W.B. Sauders Company. 77

11 78

GAMBARAN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN DEMENSIA DI KELURAHAN PANCORANMAS, DEPOK, JAWA BARAT: STUDI FENOMENOLOGI

GAMBARAN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN DEMENSIA DI KELURAHAN PANCORANMAS, DEPOK, JAWA BARAT: STUDI FENOMENOLOGI GAMBARAN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN DEMENSIA DI KELURAHAN PANCORANMAS, DEPOK, JAWA BARAT: STUDI FENOMENOLOGI Rita Hadi Widyastuti Staf pengajar Departemen jiwa dan komunitas, Program Studi

Lebih terperinci

GAMBARAN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN DEMENSIA. Di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015 KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN DEMENSIA. Di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015 KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN DEMENSIA Di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: SITI CHOTIJAH (NIM : 201210300511038) PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK PEER GROUP DISCUSSION DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DM

PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK PEER GROUP DISCUSSION DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DM PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK PEER GROUP DISCUSSION DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DM Asti Nuraeni 1) Prita Adisty Handayani 2) Suksi Riani 3) asti@stikestelogorejo.ac.id;

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS Koordinator : Tirta Adikusuma, S.Kep., Ners. PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA MENGATASI MASALAH KESEHATAN DI KELUARGA. Agrina 1, Reni Zulfitri

EFEKTIFITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA MENGATASI MASALAH KESEHATAN DI KELUARGA. Agrina 1, Reni Zulfitri Efektifitas Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga Mengatasi EFEKTIFITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA MENGATASI MASALAH KESEHATAN DI KELUARGA

Lebih terperinci

Key word: family centered nursing, community as partner, Tannahill s models, child with eating disorders ABSTRAK

Key word: family centered nursing, community as partner, Tannahill s models, child with eating disorders ABSTRAK Integration of Family-centered nursing, communitas as partner, and Tannahill s health promotion models: for child under five years with eating disorders : Integrasi Teori Dan Model Family-Centered Nursing,

Lebih terperinci

PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I

PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I Dosen: Skamet Rohaedi, S.Kep., M.PH PROGRAM STUDI DIII KAPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU

PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU Reni Zulfitri Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau renz_emi@yahoo.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY

KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY TINJAUAN PUSTAKA KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY Salbiah* ABSTRAK Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN KADER LANSIA PEDULI STROKE

PEMBENTUKAN KADER LANSIA PEDULI STROKE PEMBENTUKAN KADER LANSIA PEDULI STROKE *Rizky Erwanto 1, Thomas Aquino Erjiyuane A 2 1,2 Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners, FIKES UNRIYO rizkyerwanto@ymail.com *Penulis korespondensi: Rizky Erwanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

Lebih terperinci

TUGAS KESEHATAN KELUARGA : KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT MENINGKATKAN PEMENUHAN NUTRISI BALITA

TUGAS KESEHATAN KELUARGA : KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT MENINGKATKAN PEMENUHAN NUTRISI BALITA TUGAS KESEHATAN KELUARGA : KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT MENINGKATKAN PEMENUHAN NUTRISI BALITA Neti Hartaty Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Email : netihartaty@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH KESIAPAN MENINGKATKAN MENJADI ORANG TUA KARYA ILMIAH AKHIR NERS. Disusun Oleh:

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH KESIAPAN MENINGKATKAN MENJADI ORANG TUA KARYA ILMIAH AKHIR NERS. Disusun Oleh: ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH KESIAPAN MENINGKATKAN MENJADI ORANG TUA KARYA ILMIAH AKHIR NERS Disusun Oleh: DANI RIZKYANI, S. Kep A31500820 PEMINATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PROGRAM

Lebih terperinci

Lola Felnanda Amri (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

Lola Felnanda Amri (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) GAMBARAN KEJADIAN PENGABAIAN LANSIA DI KOTA PADANG Lola Felnanda Amri (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The goal of the research was to find out the description of neglecting the elderly

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU LANSIA DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU LANSIA DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU LANSIA DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI D III Keperawatan FIK Univ. Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Indonesia Email : herlinahlily@yahoo.co.id : 081315394032

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA

MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA Oleh: Neti Juniarti, S.Kp., M.Kes., MNurs Disampaikan pada Kegiatan Pelatihan Keperawatan Komunitas Dinas Kesehatan Kota Bandung di Hotel Royal Corner tanggal 27-29 Mei 2008

Lebih terperinci

PERSPEKTIF KEJIWAAN DALAM KELUARGA: GAMBARAN KERENTANAN SOSIAL KELUARGA BURUH MIGRAN INTERNASIONAL

PERSPEKTIF KEJIWAAN DALAM KELUARGA: GAMBARAN KERENTANAN SOSIAL KELUARGA BURUH MIGRAN INTERNASIONAL PERSPEKTIF KEJIWAAN DALAM KELUARGA: GAMBARAN KERENTANAN SOSIAL KELUARGA BURUH MIGRAN INTERNASIONAL Desi Ariyana Rahayu 1, M. Fatkhul Mubin 2, Tri Nurhidayati 3 1. Departemen keperawatan jiwa, Fikkes, Unimus,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI LANSIA

KEMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI LANSIA KEMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI LANSIA Thomas Aquino Erjinyuare Amigo 1 *, Cornelia Dede Yoshima Nekada 2 Program Studi S1 Ilmu

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS II TAHUN AKADEMIK

BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS II TAHUN AKADEMIK BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS II TAHUN AKADEMIK 2012 2013 KOORDINATOR : Ns.Nurhayati,S.Kep PROGRAM D III KEPERAWATAN AKADEMI PERAWATAN RS. ISLAM JAKARTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DI KABUPATEN MAGELANG

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DI KABUPATEN MAGELANG PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DI KABUPATEN MAGELANG Muhammad Khoirul Amin 1) *, Sambodo Sriadi Pinilih 1), Ana Yulaikah 2) 1) 2) Staf Pengajar Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BEBAN KELUARGA MERAWAT LANSIA DAPAT MEMICU TINDAKAN KEKERASAN DAN PENELANTARAN TERHADAP LANSIA

BEBAN KELUARGA MERAWAT LANSIA DAPAT MEMICU TINDAKAN KEKERASAN DAN PENELANTARAN TERHADAP LANSIA BEBAN KELUARGA MERAWAT LANSIA DAPAT MEMICU TINDAKAN KEKERASAN DAN PENELANTARAN TERHADAP LANSIA R. Siti Maryam 1*, Rosidawati 1, Ni Made Riasmini 1, Eros Siti Suryati 1 1. Politeknik Kesehatan Jakarta III

Lebih terperinci

Tim Riset : Budi Anna Keliat Ni Made Riasmini Novy Helena C.D.

Tim Riset : Budi Anna Keliat Ni Made Riasmini Novy Helena C.D. Efektifitas Penerapan Model Community Mental Health Nursing (CMHN) terhadap Kemampuan Hidup Pasien Gangguan Jiwa dan Keluarganya di Wilayah DKI Jakarta Tim Riset : Budi Anna Keliat Ni Made Riasmini Novy

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI KELOMPOK KADER PEDULI TB (KKP-TB)

PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI KELOMPOK KADER PEDULI TB (KKP-TB) PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI KELOMPOK KADER PEDULI TB (KKP-TB) Ni Luh Putu Eva Yanti Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Email: evayanti.nlp@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Hari Pertemuan/Jam : Rabu/ WIB Tempat Pertemuan : Ruang kuliah program B (Ruang F)

KONTRAK PERKULIAHAN. Hari Pertemuan/Jam : Rabu/ WIB Tempat Pertemuan : Ruang kuliah program B (Ruang F) KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas Kode Mata Kuliah : NKK 318 Pengajar : Ns. Rika Sabri, M.Kep.,Sp.Kom Staf Puskesmas Semester : III/2005-2006 Hari Pertemuan/Jam : Rabu/14.00-15.40

Lebih terperinci

PENGALAMAN KELUARGA MERAWAT LANSIA DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN TINGGI DI RUMAH, KOTA MALANG, JAWA TIMUR: STUDI FENOMENOLOGI

PENGALAMAN KELUARGA MERAWAT LANSIA DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN TINGGI DI RUMAH, KOTA MALANG, JAWA TIMUR: STUDI FENOMENOLOGI PENELITIAN PENGALAMAN KELUARGA MERAWAT LANSIA DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN TINGGI DI RUMAH, KOTA MALANG, JAWA TIMUR: STUDI FENOMENOLOGI Joko Wiyono*, Junaiti Sahar**, Wiwin Wiarsih** Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa Koordinator : Ns. Atih Rahayuningsih, M.Kep, Sp.Kep.J Pengajar dan Pembimbing : Prof. Achir Yani, D. N.Sc Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp, M.App.Sc Dr. Helmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku psikologik seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan

Lebih terperinci

PREDIKTOR POLA CAREGIVING KELUARGA TERHADAP LANJUT USIA (Predictor of Caregiving Pattern of Family Toward Elderly)

PREDIKTOR POLA CAREGIVING KELUARGA TERHADAP LANJUT USIA (Predictor of Caregiving Pattern of Family Toward Elderly) PREDIKTOR POLA CAREGIVING KELUARGA TERHADAP LANJUT USIA (Predictor of Caregiving Pattern of Family Toward Elderly) Ni Made Riasmini, Wandaningsih Parmono, Eska Riyanti Kariman, Netty S Sofyan Jurusan Keperawatan

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA

Lebih terperinci

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah Nama : Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : 19671215 200003 1 002 Departemen Mata Kuliah : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas : Keperawatan Komunitas Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah Home Visit Merupakan

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Dukungan Keluarga pada Lansia yang Mengalami Demensia

Dukungan Keluarga pada Lansia yang Mengalami Demensia 1 Dukungan Keluarga pada Lansia yang Mengalami Demensia Vera Rakhmawati Nugraheni, Pembimbing: Poppy Fitriyani, SKp., M.Kep., Sp.Kep.Kom Abstrak Demensia merupakan suatu kondisi deteriorasi fungsi kogntif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menua pada seseorang bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menua pada seseorang bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua pada seseorang bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh yang berakhir dengan kematian yang mutlak dialami semua orang

Lebih terperinci

Thomas Aquino Erjinyuare Amigo ABSTRAK. Kata kunci: Keluarga, tugas perawatan kesehatan, status kesehatan, lansia, hipertensi ABSTRACT

Thomas Aquino Erjinyuare Amigo ABSTRAK. Kata kunci: Keluarga, tugas perawatan kesehatan, status kesehatan, lansia, hipertensi ABSTRACT HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA DENGAN STATUS KESEHATAN PADA AGGREGATE LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KECAMATAN JETIS KOTA YOGYAKARTA Thomas Aquino Erjinyuare Amigo ABSTRAK Status

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH

PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2015 PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH Ni Made Dian Sulistiowati, Kadek Eka

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KEPERAWATAN GERONTOLOGI. OLEH: PURWANTA, S.Kp., M.Kes

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KEPERAWATAN GERONTOLOGI. OLEH: PURWANTA, S.Kp., M.Kes RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KEPERAWATAN GERONTOLOGI OLEH: PURWANTA, S.Kp., M.Kes PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 JUDUL MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah proporsi penduduk lanjut usia (lansia). Proyeksi dan data-data

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANTARA PERAWAT PELAKSANA DI RSU TASIKMALAYA DENGAN MAHASISWA PERAWAT STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TENTANG PERAN PERAWAT ADVOKAT Rahayu Iskandar Abstrak Peran advokat klien

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU Nama LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU : Fajri Alfiannur Nim : 1511437971 Kunjungan : Minggu ke-1 Tanggal : 16 Januari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (Fatimah,2010). Penuaan adalah suatu proses

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA TELENURSING UNTUK PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA KLIEN GANGGUAN JIWA. Disusun oleh: DENI SUWARDIMAN NPM.

UNIVERSITAS INDONESIA TELENURSING UNTUK PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA KLIEN GANGGUAN JIWA. Disusun oleh: DENI SUWARDIMAN NPM. 1 UNIVERSITAS INDONESIA TELENURSING UNTUK PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA KLIEN GANGGUAN JIWA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan Dosen Pengampu dan Koordinator

Lebih terperinci

Perawatan Kesehatan di Rumah (Home Health Care)

Perawatan Kesehatan di Rumah (Home Health Care) MODUL HOME CARE & HOSPICE CARE MATA KULIAH KEPERAWATAN PALIATIF NSA525 Perawatan Kesehatan di Rumah (Home Health Care) Disusun Oleh YULIATI.,SKp.,MM.,M.Kep UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 1 / 9 PELAYANAN HOME

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT USIA LANJUT BERDASARKAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN USIA LANJUT

KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT USIA LANJUT BERDASARKAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN USIA LANJUT KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT USIA LANJUT BERDASARKAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN USIA LANJUT Siti Nur Kholifah 1,2*, Krisna Yetti 3, Besral 4 1. Program Studi D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya, Jawa

Lebih terperinci

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH Sri Wahyuni Dosen PSIK Universitas Riau Jl Pattimura No.9 Pekanbaru Riau Hp +62837882/+6287893390999 uyun_wahyuni2@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tiga kali

BAB 1 : PENDAHULUAN. berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tiga kali BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia dan diperkirakan jumlah tersebut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM PERAWATAN DIRI (SELF CARE) MELALUI OPTIMALISASI PERAN PERAWAT UNTUK MENCAPAI INDONESIA CINTA SEHAT 2014

PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM PERAWATAN DIRI (SELF CARE) MELALUI OPTIMALISASI PERAN PERAWAT UNTUK MENCAPAI INDONESIA CINTA SEHAT 2014 1 PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM PERAWATAN DIRI (SELF CARE) MELALUI OPTIMALISASI PERAN PERAWAT UNTUK MENCAPAI INDONESIA CINTA SEHAT 2014 Oleh Endang Sri Purwanti Ningsih, M.Kep. Dosen Jurusan Keperawatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PERILAKU SEKSUAL BERISIKO REMAJA DI DAERAH URBAN KABUPATEN JEMBER

ANALISIS FAKTOR PERILAKU SEKSUAL BERISIKO REMAJA DI DAERAH URBAN KABUPATEN JEMBER ANALISIS FAKTOR PERILAKU SEKSUAL BERISIKO REMAJA DI DAERAH URBAN KABUPATEN JEMBER Tantut Susanto ¹ ¹ Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Email : tantut_s.psik@unej.ac.id Abstract : period

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Posyandu Lansia 2.1.1 Pengertian Posyandu Lansia Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia di wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA

PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA Agrina, Junaiti Sahar, Rr Tutik Sri Haryati Staf dosen keperawatan komunitas PSIK Universitas Riau Email: ayang_shr@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SYLLABUS. Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa PSIK akan dapat menjelaskan konsep keperawatan gerontik dengan benar.

SYLLABUS. Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa PSIK akan dapat menjelaskan konsep keperawatan gerontik dengan benar. School of Nursing Faculty of Health Science Muhammadiyah University of Malang SYLLABUS MATA KULIAH/SKS : KEPERAWATAN GERONTIK 1 (2 SKS) Fasilitator : Chairul Huda Al Husna () / 085646859648 Lilis Setyowati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak kemajuan dari ilmu teknologi dan ilmu pengetahuan, terutama dibidang kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu melenyapkan berbagai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Allender & Spradley (2001).Community Health Nursing Concepts and Practice. Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins

DAFTAR PUSTAKA. Allender & Spradley (2001).Community Health Nursing Concepts and Practice. Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins 194 DAFTAR PUSTAKA Anderson & Mc Farlane (2000).Community As Partner Theory And Practice In Nursing. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins Allender & Spradley (2001).Community Health Nursing Concepts

Lebih terperinci

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Spesialis Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Komunitas Universitas Indonesia.

Mahasiswa Program Spesialis Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Komunitas Universitas Indonesia. ABC Integrasi Sebagai Bentuk Intervensi Usaha Kesehatan Sekolah dengan Risiko Masalah Kesehatan Reproduksi di SMP IT Arafah, Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos, Depok Eva Nurlina Aprilia 1, Etty Rekawati 2,

Lebih terperinci

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. 1. Institusi keluarga Melayu Riau potensial untuk dapat menjadi tempat yang

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. 1. Institusi keluarga Melayu Riau potensial untuk dapat menjadi tempat yang BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dihasilkan simpulan sebagai berikut. 1. Institusi keluarga Melayu Riau potensial untuk dapat menjadi tempat yang

Lebih terperinci

PENERAPAN TINDAKAN KEPERAWATAN: TERAPI GENERALIS TERHADAP KETIDAKBERDAYAAN PADA LANSIA

PENERAPAN TINDAKAN KEPERAWATAN: TERAPI GENERALIS TERHADAP KETIDAKBERDAYAAN PADA LANSIA PENERAPAN TINDAKAN KEPERAWATAN: TERAPI GENERALIS TERHADAP KETIDAKBERDAYAAN PADA LANSIA (The Application of Nursing Interventions: Generalist Therapy to Against Hopelessness on Elderly) Ike Mardiati Agustin*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Lanjut usia di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena meningkatnya usia harapan hidup. Pada tahun 1980 usia harapan hidup di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk akan berpengaruh pada peningkatan usia harapan hidup. Lansia dengan jumlah yang meningkat dapat berperan

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PANTI SOSIAL LANJUT USIA (UPT PSLU) MAGETAN

SPIRITUALITAS LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PANTI SOSIAL LANJUT USIA (UPT PSLU) MAGETAN SPIRITUALITAS LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PANTI SOSIAL LANJUT USIA (UPT PSLU) MAGETAN Agus Sudaryanto 1, Yensi Nikma Agustin 2 1 Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan 2 Alumni

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas I Kode Mata Kuliah/SKS : KEP. 549 Tingkat/Semester : II/IV Pertemuan Ke : 1 Waktu Pertemuan : 2 x 60 menit A. Kompetensi 1. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada fungsi ginjal, dimana tubuh tidak mampu untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan

Lebih terperinci

Oleh : Rika Sabri, Vitria Erlinda. Fak. Kedokteran Universitas Andalas ABSTRAK

Oleh : Rika Sabri, Vitria Erlinda. Fak. Kedokteran Universitas Andalas ABSTRAK PENGGUNAAN MODUL PADA PELATIHAN DAN PENYULUHAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) UNTUK MENCEGAH DROP OUT PENGOBATAN TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PASIR, PADANG Oleh : Rika Sabri, Vitria Erlinda Fak. Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya prevalensi penyakit kronis tidak menular, di antaranya adalah hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya prevalensi penyakit kronis tidak menular, di antaranya adalah hipertensi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan populasi saat ini menjadi kecenderungan global dan isu penting di seluruh dunia termasuk Indonesia. Berkenaan dengan kesehatan, peningkatan populasi lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak ditemukan di Indonesia maupun di dunia. Penderita hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak ditemukan di Indonesia maupun di dunia. Penderita hipertensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan kesehatan masyarakat, keluarga sebagai unit utama yang menjadi sasaran pelayanan. Apabila salah satu di antara anggota keluarga mempunyai masalah keperawatan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH 1. PENDAHULUAN Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP SENSITIVITAS KAKI DAN KADAR GULA DARAH PADA AGGREGAT LANSIA DIABETES MELITUS DI MAGELANG

PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP SENSITIVITAS KAKI DAN KADAR GULA DARAH PADA AGGREGAT LANSIA DIABETES MELITUS DI MAGELANG PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP SENSITIVITAS KAKI DAN KADAR GULA DARAH PADA AGGREGAT LANSIA DIABETES MELITUS DI MAGELANG Sigit Priyanto¹, Junaiti Sahar², Widyatuti³ 1) Keperawatan Kmunitas FIKES UNIV. MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG. Abstrak

PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG.     Abstrak PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG Elis Hartati 1, Diyan Yuli Wijayanti 2 1,2 Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, email: elis.hartati@gmail.com, email: dywijayanti@gmail.com

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Semakin bertambahnya usia, maka kemampuan

PENDAHULUAN. keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Semakin bertambahnya usia, maka kemampuan PENDAHULUAN Latar Belakang Lanjut usia merupakan suatu bagian dari perjalanan hidup manusia yang keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Semakin bertambahnya usia, maka kemampuan melakukan aktivitas

Lebih terperinci

Pelaksanaan Posyandu Lansia, Pengisian KMS, Pencatatan & Rekapitulasi Hasil Kegiatan Posyandu Lansia

Pelaksanaan Posyandu Lansia, Pengisian KMS, Pencatatan & Rekapitulasi Hasil Kegiatan Posyandu Lansia Pelaksanaan Posyandu Lansia, Pengisian KMS, Pencatatan & Rekapitulasi Hasil Kegiatan Posyandu Lansia Pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional.

Lebih terperinci

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PEMANTAUAN DIET DAN AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA DIABETES MELITUS (DM) DI KELURAHAN SUKAMAJU BARU TAPOS DEPOK TAHUN 2016

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PEMANTAUAN DIET DAN AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA DIABETES MELITUS (DM) DI KELURAHAN SUKAMAJU BARU TAPOS DEPOK TAHUN 2016 PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PEMANTAUAN DIET DAN AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA DIABETES MELITUS (DM) DI KELURAHAN SUKAMAJU BARU TAPOS DEPOK TAHUN 2016 Kusdiah Eny Subekti 1. Program Studi Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Lanjut Usia (lansia) merupakan tahap akhir siklus perkembangan manusia. Masa di mana semua orang berharap akan menjalani hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia dinyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia dinyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembagunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas hidup manusia dan masyarakat termaksud usia lanjut. Berdasarkan undang-undang No.13 tahun 1998

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KESAMBEN Jl. Raya Kesamben No. 3A Kecamatan Kesamben Kode Pos : 61484 Telp. 085655075735 Fax - Email : pkmkesamben@gmail.com Website : puskesmaskesamben.blogspot.com

Lebih terperinci

DUKUNGAN INFORMASI DARI KELUARGA DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA HIPERTENSI

DUKUNGAN INFORMASI DARI KELUARGA DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA HIPERTENSI 1 DUKUNGAN INFORMASI DARI KELUARGA DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA HIPERTENSI Agnes Dewi Astuti Poltekkes Kemenkes Palangka Raya ABSTRAK Jumlah lansia hipertensi di Puskesmas Jekan Raya meningkat.

Lebih terperinci

MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL

MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL MANAJEMEN PELAYANAN HOME CARE pada GERIATRI dengan KETERGANTUNGAN TOTAL Edy Rizal Wachyudi Divisi Geriatri Penyakit Dalam RSCM FKUI PRE-TEST 1. Apa yang dimaksud dengan Home Care a) Salah satu jenis layanan

Lebih terperinci

RPKPS Konsep Dasar Keperawatan (KDK) Oleh Tim Konsep Dasar Keperawatan Fakultas Kedokteran

RPKPS Konsep Dasar Keperawatan (KDK) Oleh Tim Konsep Dasar Keperawatan Fakultas Kedokteran RPKPS Konsep Dasar Keperawatan (KDK) Oleh Tim Konsep Dasar Keperawatan Fakultas Kedokteran RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) LOGO KONSEP DASAR KEPERAWATAN (KDK) OLEH TIM KONSEP DASAR

Lebih terperinci

PERAN KELUARGA PADA PEMULIHAN KESEHATAN JIWA

PERAN KELUARGA PADA PEMULIHAN KESEHATAN JIWA PERAN KELUARGA PADA PEMULIHAN KESEHATAN JIWA Ny A, 65 tahun, penderita Demensia disertai Gangguan Perilaku (BPSD). Beberapa kali menjalani rawat inap di RS, dengan Pnemonia, Gizi buruk, dan perilaku kacau.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke juga merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke juga merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia dan penyebab paling sering kecacatan pada orang dewasa (Abubakar & Isezuo, 2012). Stroke juga merupakan

Lebih terperinci

BALITA DAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

BALITA DAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT 107 BALITA DAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT Agrina 1, Suyanto 2, dan Arneliwati 3 1,3 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Pekanbaru 2 Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Lansia Post Operasi Kanker Serviks. (Reproduksi dan Seksualitas) b. Alamat dan telepon : Jalan Pemuda No.

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Lansia Post Operasi Kanker Serviks. (Reproduksi dan Seksualitas) b. Alamat dan telepon : Jalan Pemuda No. Asuhan eperawatan eluarga pada Lansia Post Operasi anker Serviks (Reproduksi dan Seksualitas) 1. Data Umum a. Nama keluarga () : (60 tahun) b. Alamat dan telepon : Jalan Pemuda No. 53 Depok c. Pendidikan

Lebih terperinci

Faktor yang Berhubungan dengan Beban Keluarga dalam Merawat Aktifitas Sehari-Hari pada Lansia

Faktor yang Berhubungan dengan Beban Keluarga dalam Merawat Aktifitas Sehari-Hari pada Lansia ISSN 2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Tersedia online pada: http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/jnki JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Faktor yang Berhubungan dengan Beban Keluarga

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KEPERAWATAN KOMUNITAS PSIK UNLAM BANJARBARU ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS H. Ahyar Wahyudi, S.Kep.,Ns. Community Health Nursing Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan

Lebih terperinci

Kegiatan 3 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KECEMASAN PADA REMAJA

Kegiatan 3 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KECEMASAN PADA REMAJA Kegiatan 3 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KECEMASAN PADA REMAJA PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa yang rawan terhadap berbagai pengaruh negatif dan berdampak pada terjadinya penyimpangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penduduk lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup (BPS,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA ISSN : 2087 2879 HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Relationship Of Psychosocial Change With Quality Of Life In Gampong Lamceu Kuta Baro Subdistrict Aceh Besar Regency In 2012

Lebih terperinci

Pengaruh Terapi Family Psychoeducation (FPE) Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa

Pengaruh Terapi Family Psychoeducation (FPE) Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa Pengaruh Terapi Family Psychoeducation (FPE) Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa Ni Made Dian Sulistiowati madedian.21@gmail.com Program Studi Ilmu Keperawatan Univ.

Lebih terperinci

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN:

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN: Tradition of Excellence PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN: IMPLEMENTASI Dicky Endrian Kurniawan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Melaksanakan pendokumentasian pelaksanaan tindakan keperawatan

Lebih terperinci

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI DI RSJD DR. RM SOEDJARWADI KLATEN

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI DI RSJD DR. RM SOEDJARWADI KLATEN PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI DI RSJD DR. RM SOEDJARWADI KLATEN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten ABSTRAK

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA MASALAH KESEHATAN JIWA DI SEKITAR KITA Stres Agresif anarkis Depresi Paranoid Bunuh diri NAPZA PENGERTIAN KESEHATAN Menurut WHO : Keadaan sejahtera secara tubuh, jiwa, & sosial

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI BETTY NEUMAN DALAM PENGKAJIAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA MARGALAKSANA KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT

PENERAPAN TEORI BETTY NEUMAN DALAM PENGKAJIAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA MARGALAKSANA KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT PENERAPAN TEORI BETTY NEUMAN DALAM PENGKAJIAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA MARGALAKSANA KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT Iskim Luthfa *, Citra Windani, M.S. ** 1. 2. Mahasiswa Pasca Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia atau lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada tahap ini biasanya individu tersebut sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi fisiologis yang. berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi fisiologis yang. berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia dikatakan sebagai tahap akhir pada daur kehidupan manusia. Lansia adalah keadaan yang di tandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi

Lebih terperinci