Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan
|
|
- Handoko Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Sinarti 1), Fitrima Windariyani 2) 1) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, 2) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, Abstract Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan, leveragedan ukuran perusahaan terhadap kinerja pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI periode Pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan perbandingan total asset tahun ini dengan total asset tahun kemarin. Leverage diproksikan dengan perbandingan total kewajiban degan total equity yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan diproksikan dengan logaritma total asset. Kinerja keuangan perusahaan diproksikan dengan return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan non keuangan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 22 perusahaan non keuangan di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan memenuhi kriteria sampel. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan hasil yang sama ditunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan serta leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan non keuangan, maka penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proksi lain untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Keywords: Pertumbuhan perusahaan, leverage, kinerja keuangan dan ukuran perusahaan. Abstract This study aims to examine the effect of corporate growth, leverage and company size on performance in non-financial companies listed on the IDX period The company's growth is projected by comparison of total assets this year with total assets last year. Leverage is proxied by the ratio of total liabilities to total equity owned by the company. Company size is proxied by total asset logarithm. The company's financial performance is proxied with return on assets (ROA) and return on equity (ROE). The data used are secondary data in the form of annual reports of non-financial companies in Indonesia. This study was conducted on 22 non-financial companies in Indonesia Stock Exchange. Sampling technique using purposive sampling and meet the criteria of sample. The analysis technique used in this research is multiple regression analysis. The results showed that the company's growth has a positive effect on the financial performance of the same results indicated firm size has a positive effect on financial performance and leverage have a negative effect on financial performance. The results shows that the company s growth has a positive effect on the financial performance, the same result indicates the firm's negative effect to financial performance and leverage hasa negative effect to financial performance. This study is expected to add to the research literature of factors which affect financial performance in non-financial companies, then further research is recommended to use another proxy to measure the company's financial performance. Keywords: Firm growth, leverage, financial performance and firm size.
2 1. PENDAHULUAN Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu ingin memaksimalkan kekayaan bagi pemegang saham atau pemilik perusahaan [3]. Tujuan tersebut harus dipenuhi oleh manajemen keuangan dengan cara mengurangi biaya[18] dan meningkatkan profitabilitas. Dibutuhkan manajemen keuangan yang cukup handal dalam mengolah segala biaya dan meningkatkan profitabilitas. Di sini peran manajer dibutuhkan, sebelum mengambil keputusan manajer harus terlebih dahulu mengevaluasi kinerja di segala aspek, terutama aspek keuangan. Evaluasi kinerja keuangan perusahaan yang dilakukan pihak manajemen selalu menggambarkan kondisi perusahaan yang terjadi tahun sebelumnya. Pertumbuhan pasar, penjualan, penurunan biaya, serta meningkatnya kepuasan pelanggan merupakan kondisi-kondisi yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik. Kinerja keuangan biasa diukur dengan rasio profitabilitas dengan kata lain return on assets (ROA) dapat menjadi salah satu indikator tolak ukur kinerja keuangan suatu perusahaan [20]. Kinerja keuangan selalu dievaluasi setiap tahunnya agar menjadi pedoman untuk pengambilan keputusan dalam mengoperasikan perusahaan di masa depan. Pengambilan keputusan manajemen meliputi pembelian aset, pembelian persediaan serta keputusan untuk berhutang kepada debitur. Perusahaan dapat memutuskan ingin berhutang kepada pihak dalam ataupun pihak luar. Menurut Riyanto [15], sumber dana perusahaan bisa berasal dari berkurangnya aktiva tetap, bertambahnya setiap jenis utang, bertambahnya modal, berkurangnya aktiva lancar selain kas dan adanya keuntungan operasi perusahaan. Apabila kebutuhan dana sudah sangat banyak karena pertumbuhan perusahaan, maka perlu dipertimbangkan untuk menggunakan pendanaan yang berasal dari luar yaitu utang (debt financing) yang digambarkan dari bertambahnya setiap jenis utang pada laporan keuangan di bagian neraca. Pada tahun banyak perusahaan dari emerging market seperti Indonesia terkena dampak dari Tapering Off yaitu pemangkasan stimulus yang dilakukan oleh Bank Central Amerika Serikat. Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 23 Desember 2013 kebijakan yang dibuat oleh Bank Central AS beberapa waktu lalu memberikan dampak, selain menekan pasar keuangan Indonesia juga memberikan sinyal yang baik terhadap perdagangan di emerging market. Emerging market dapat menyerap kebutuhan impor dari AS. Hal ini berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang go public walaupun tidak semua sektor. Keputusan pendanaan dari pihak luar dengan cara berhutang kepada investor atau bank dapat memberikan pengaruh yang baik dan buruk terhadap kinerja perusahaan. Ini menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan untuk berhutang. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang tersebut maka harus dilakukan analisis keuangan perusahaan dengan menggunakan konsep leverage. Dari Hasil perhitungan leverage pihak manajemen dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utang yang akan diambil. Pada penelitian [2], struktur modal yang dihitung menggunakan leverage menghasilkan hubungan yang positif dengan kinerja keuangan perusahaan, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ludijanto et al. [11], berbeda dengan penelitian Soon dan Razak [19], yang menemukan leverage mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain leverage, indikator lain untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang besar lebih diminati daripada perusahaan kecil sehingga pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka menunjukan semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. Pertumbuhan yang lebih efektif dapat diukur dengan cara membandingkan total assets sekarang dengan total assets tahun lalu [1], jika ada perubahan secara signifikan maka telah terjadi pertumbuhan yang cukup baik di perusahaan tersebut. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan pengaruh pertumbuhan terhadap kinerja keuangan perusahaan, antara
3 lainyammessri [20]; Headd dan kirchoff [6]; Abbasi dan Malik [1] menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara pertumbuhan perusahaan dengan kinerja keuangan yang diukur dengan return on assets (ROA), sedangkan Rifai et al. [15] menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan kinerja keuangan perusahaan. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Agency Theory Teori keagenan membahas adanya hubungan agency yaitu hubungan mengenai pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajer [13]. Brigham dan Houston [3] mengungkapkan bahwa manajer memiliki tujuan pribadi yang bersaing dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Sebagai agen dari pemilik, manajemen seharusnya bertindak untuk kemakmuran pemilik yaitu pemegang saham, namun karena resiko yang kemungkinan akan diterima oleh manajemen, maka mereka dalam pengambilan keputusan juga mempertimbangkan kepentingannya. Perbedaan kepentingan ini akan memunculkan masalah-masalah keagenan (agency problem) Pecking Order Theory Pecking order theory adalah sebuah hierarki pendanaan yang dimulai dari laba ditahan, yang diikuti dengan pendanaan utang dan dan akhirnya pendanaan eksternal modal [4]. Hal ini berarti bahwa jika suatu perusahaan ingin mendanai sebuah proyek atau investasi baru maka pertama kali mereka akan menggunakan laba ditahan. Jika pendanaan internal tidak cukup untuk menghasilkan kas, maka perusahaan akan melakukan pendanaan eksternal melalui utang. Pilihan yang terakhir adalah dengan menerbitkan saham baru. Asumsi pecking order theory oleh Brealey dan Myers [12] adalah perusahaan lebih menyukai pendanaan internal, perusahaan berusaha menyesuaikan rasio pembagian dividen dengan kesempatan investasi, pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba mengakibatkan dana internal kadang berlebih ataupun kurang untuk berinvestasi, apabila pendanaan eksternal diperlukan perusahaan akan memilih menerbitkan sekuritas yang paling aman yaitu obligasi yang dapat dikonversi menjadi modal sendiri dan akhirnya menerbitkan saham baru. Pecking Order Theory berdasarkan adanya informasi asimetri, yaitu situasi dimana pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak tentang perusahaan daripada pemilik modal yang akan mempengaruhi pemilihan keputusan antara penggunaan dana internal atau dana eksternal [5] Pertumbuhan Perusahaan Pasar Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi olehbeberapa faktor, yaitu faktor eksternal, internal, dan pengaruh iklim industrilokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost) antarapemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja.dikatakan efisien dalam bentuk yang lemah adalah apabila harga saham atau sekuritas saat ini mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi dikatakan masa lalu jika informasi tersebut sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini sangat berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak dapat dihubungkan dengan nilai yang sekarang.
4 Dengan begini nilai-nilai di masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang Leverage Menurut Kasmir [10] leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Tingginya tingkat leverage mengindikasikan tingginya tingkat utang yang digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan, demikian juga sebaliknya. Rendahnya tingkat leverage mengindikasikan rendahnya tingkat ketergantungan perusahaan terhadap penggunaan sumber dana eksternal untuk membiayai aktivitas perusahaan. Dalam arti luas dikatakan bahwa leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan Kinerja keuangan perusahaan Pasar Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut IAI [7] kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan. Alat ukur untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendaptan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukan efisiensi perusahaan Ukuran Perusahaan Secara umum, ukuran perusahaan (firm size) dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau kecilnya suatu perusahaan [17], sementara itu kita dapat melihat besar kecilnya suatu perusahaan itu dengan melihat equity, nilai penjualan, atau total aset yang dimiliki oleh perusahaan [15]. Diantara ketiga alat ukur tersebut, total aset adalah alat yang paling sering digunakan sesuai dengan pernyataan Sembiring [17] bahwa aset merupakan tolak ukur besaran atau skala suatu perusahaan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji hipotesis antara variabel independen dan variabel dependen yaitu pertumbuhan perusahaan, leverage dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen dan kinerja keuangan perusahaan sebagai variabel dependen. Ringkasan hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut:. Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Statistik Sumber: diolah sendiri Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan pengujian Eviews variabel pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai sig dan memiliki nilai t-statistic sebesar 1,243020, maka ini menunjukkan bahwa H1 terdukung sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa H1 terdukung, yaitu pertumbuhan perusahaan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abbasi dan Malik [1] yang menyatakan pertumbuhan perusahaan perusahaan. Adanya pengaruh tersebut berarti besar atau kecilnya pertumbuhan suatu perusahaan akan
5 berdampak pada kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut menunjukan pertumbuhan perusahaan menjadi tren atau tolak ukur suatu perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Headd & Kirchhoff [6] serta rifai et al [15] yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan didasari dengan nilai penjualan dan total aset dapat menjelaskan dan memprediksi profitabilitas atau kinerja keuangan perusahaan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan tinggi rendahnya nilai penjualan dan besar kecilnya total asset akan terus berubah-ubah setiap tahunnya dan mempengaruhi kinerja keuangan yang dicapai perusahaan. Peneliti melihat bahwa selama periode penelitian pertumbuhan perusahaan non keuangan relatif cukup besar sehingga dapat meningkatkan profit dan kinerja menjadi lebih baik. Pengaruh leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan Pengujian Eviews variabel Leverage mempunyai nilai sig 0,02817 dan memiliki nilai t-statistic sebesar , maka ini menunjukkan bahwa H2 terdukung sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa H2 terdukung, yaitu leverage berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Soon dan Razak [19] serta Isbanah [8] yang menyatakan leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Adanya pengaruh negatif berarti semakin tinggi utang perusahaan maka kinerja keuangan perusahaan akan semakin menurun. Perusahaan yang memiliki utang yang banyak akan memberikan resiko yang buruk kepada kinerja keuangan perusahaan dan membuat kemampuan perusahaan menurun dalam memenuhi kewajiban perusahaan [2]. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih dan Oktaviani [5] yang menyatakan bahwa leverage perusahaan. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan Berdasarkan tabel di atas variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai sig dan memiliki nilai t-statistic sebesar , maka ini menunjukkan bahwa H3 terdukung sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa H3 terdukung, yaitu ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Abbasi dan Malik [1] yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, sedangkan hasil penelitian penelitian yang dilakukan oleh rauch et al [14] yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahan. Hal ini menunjukan bahwa besarnya ukuran perusahaan dapat menjadi jaminan kinerja keuangan perusahaan yang baik. Total Aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat mencerminkan baik atau buruknya kinerja keuangan perusahaan tersebut. 4. KESIMPULAN Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan diantaranya adalah terdapat pengaruh antara pertumbuhan perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dapat menjadi tolak ukur dari kinerja keuangan suatu perusahaan. Tinggi rendahnya total asset perusahaan dapat menjelaskan dan memprediksi kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan total asset yang dimiliki perusahaan berkontribusi secara langsung terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pengaruh leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan Hasil berikutnya terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara leverage dan kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut berarti semakin tinggi utang yang dimiliki oleh perusahaan maka akan beresiko terhadap kinerja keuangan perusahaan yang semakin menurun, sehingga perusahaan yang memiliki total kewajiban yang banyak kemungkinan akan
6 mengalami kinerja keuangan yang buruk sehingga sulit untuk membayar kewajiban perusahaan. Terakhir, hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan dan kinerja keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa besarnya ukuran perusahaan dapat menjadi tolak ukur kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan. hal ini dikarenakan total asset didalamnya terdapat peningkatan penjualan produk atau jasa setiap tahunnya. Jika pasar banyak menginginkan produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan maka perusahaan harus menyediakan asset yang banyak, sebaliknya jika permintaan pasar lesu perusahaan tidak akan menambah asetnya bahkan akan menjual asetnya untuk menjaga kontinuitas perusahaan. DAFTAR REFERENSI [1] Abbasi, A., & Malik, Q. A. (2015). Firm's Size Moderating Financial Performance in Growing Firms: An Empirical Evidence from Pakistan. International Journal of Economics and Financial Issues, [2] Abu-Rub, N. (2012). Capital Structure and Firm Performance: Evidence from Palestine Stock Exchange. Journal of Money, Investment and Banking. [3] Brigham, E. F., F., J., & Houston. (2010). Dasardasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. [4] Gitman, L. J. and Zutter, C. J., (2012). Principles Of Managerial Finance. 13th Edition. Edinburgh : Pearson [5] Hardiningsih, P. dan Oktaviani, R.M. (2012). Determinan Kebijakan Utang (dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory). Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan, dan Perbankan. [6] Headd, B., & Kirchhoff, B. (2007, Jun 4). Small Business Growth: Searching for stylized fact. Dipetik 2012, dari Office of Advocacy Web site: [7] Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Standart akuntansi keuangan. jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia. [8] Isbanah. (2015). Pengaruh ESOP, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadapa Kinerja Keuangan PErusahaan di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Aplikasi JEL G14. [9] Jensen, Michael C. and William H. Meckling (2014). Theory of The Firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of financial economics, vol 3 Issue 4, [10] Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenadamedia Group. [11] Ludijanto, S. E., Handayani, S. R., & Hidayat, R. R. (2014). Pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan. jurnal administrasi bisnis Vol 8, 1-8. [12] Myers, Brealey, & Allen. (2009). Corporate Finance. Texas: McGraw Hill Internastional Education. [13] Niresh, J. Aloy and T. Velnamphy (1976). Firm Size and Profitability a study of listed Manufacturing Firms In Sri Lanka. International Journal of Bussiness and management,vol. 9 No.4, [14] Rauch, A., Wiklund, J., Lumpkin, G., & Frese, A. (2009). Entrepreneurial orientation and business performance : An assesment of past research and suggestions for the future. Enterpreneurship Theory and Practice, [15] Rifai, M., Arifati, R., & Magdalena, M. (2014). Pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal & pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas studi pada perusahaan manufaktur di BEI Tahan Jurnal Administrasi bisnis.
7 [16] Riyanto, B. (2012). Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan edisi 4. Yogyakarta: Yayasan penerbitan gajah mada. [17] Sembiring, M. (2012). Budaya dan kinerja organisasi. Bandung: Fokus media. [18] Shah, A., & Khan, S. (2007). Determinants of capital structure: Evidence. International Review of Business Research, [19] Soon, Y., & Idris, R. (2012). Leverage, product diversity and performance of general insurers in Malaysia. The Journal of Risk Finance, [20] Yammesrsri, J., & Loth, S. (2004). Is Family Ownership a Pain or Gain to Firm Performance? Journal of American Academy of Bussiness, Cambridge, 4(1/2),
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Property and Real Estate yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pecking Order Theory Pecking order theory adalah teori struktur modal yang di rumuskan oleh Myes dan Majluf 1984. Disebut sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Trade-Off Theory Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Dedy Karmawan Program Studi Akuntansi-S1, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan
1 BAB I PENDAHULUAN Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dari penulisan penelitian ini. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori mengenai struktur modal yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian. Serta argumen yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah penelitian sebelumnya yang menjadi referensi dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari dilakukannya penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi dan menuntut setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui operasional usahanya dengan menggunakan dana aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini sangat tergantung dengan masalah pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa berhadapan dengan persoalan penambahan
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang
1 II. LANDASAN TEORI 1.1 Struktur Pendanaan Manajemen pendanaan pada hakekatnya menyangkut keseimbangan finansial di dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan beserta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyono dan Suparwoto (2000:89) hutang merupakan kewajiban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Hutang Menurut Supriyono dan Suparwoto (2000:89) hutang merupakan kewajiban yang ada pada tanggal neraca untuk meyerahkan sumber sumber ekonomi, baik berupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengertian Profitabilitas. bersih atau laba yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas 2.1.1.1. Pengertian Profitabilitas Secara umum pengertian profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih atau laba yang mampu diraih
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis a. Struktur Modal Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara utang saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Nilai Perusahaan Suharli (2006) menjelaskan bahwa salah satu hal yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi
Lebih terperinciBAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan melihat tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian dari struktur keuangan dimana struktur keuangan mencerminkan kebijakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal dan Leverage Keuangan Struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan. Struktur modal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang mendirikan perusahaan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. Banyak tantangan dan peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA merupakan kerja sama antara
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena modal merupakan salah satu dari faktor penggerak dalam perusahaan untuk menjalankan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Akasha Wira International Tbk yang listing di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciDIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9
DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Fama dan French (2001, dalam Naiborhu, 2014)
Lebih terperinciPengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar Di BEI
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 4, No. 2, December 2016, 107-114 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2016 Accepted November, 2016 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di Indonesia, khususnya sektor makanan dan minuman sangat menarik untuk di cermati
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Periode
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2009-2011 Affectings Factors On Debt Policy In Manufacturing Company In The Period 2009-2011 Feliks Leonard, Nurhayati,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepemilikan Teori keagenan yang dikembangkan Jensen dan Meckling (1976) mengkategorikan pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan, yaitu manajer, pemegang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam suatu proses pengambilan keputusan pendanaan, seorang manajer keuangan harus mempertimbangkan sifat dan biaya dari sumber pendanaan yang akan dipilih.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kebijakan Hutang Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif pendanaan yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah klasik dalam urusan pengembangan setiap perusahaan adalah pendanaan. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan yang juga berarti memaksimumkan kekayaan pemilik saham. Aktivitas utama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan teori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Modal Salah satu isu penting yang di hadapi oleh manajer keuangan adalah Riyanto (2001) mengemukakan modal adalah perimbangan atau perbandingan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Modal dan Strukur Modal
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Modal dan Strukur Modal a. Pengertian Modal Menurut Munawir (2001) dalam Prabansari dan Kusuma (2005), modal adalah hak atau bagian yang dimiliki perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015 Tri Wira Nopita 1, Lovelly Dwinda Dahen 2, Nilmadesri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan antara pemegang saham sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis statistik, analisis data dan pembahasan, maka ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Variabel dividend per share, ukuran perusahaan, earning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu daya tarik berinvestasi bagi investor dalam pasar primer maupun pasar sekunder adalah dividen. Dividen merupakan salah satu faktor yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : 2.1.1 Rizka Putri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas,
26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas, membahas masalah yang sama, namun berbeda. Penelitian yang menjadi acuan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciKata Kunci: Struktur Modal, Perbankan, Kinerja Perusahaan, leverage, Debt to Equity Ratio (DER),
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN DEBT TO ASSET RATIO (DAR) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Azzalia Feronicha Wianta Efendi 1), Seto Sulaksono
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengambil peluang ini karena industri sektor properti yang terus berkembang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berinvestasi dalam bentuk properti merupakan salah satu tren investasi yang saat ini sangat berkembang di masyarakat. Tidak sedikit pula perusahaan yang mengambil
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan sudah mulai berkembang berawal dari adanya penelitian oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba atau profit. Laba merupakan peran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang menukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal menurut Riyanto (2011:22) merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini berusaha menjawab hipotesa bahwa Leverage dipengaruhi oleh variabel variabel Dividen Payout Ratio, Profitabilitas, Risiko Bisnis dan Ukuran Perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Menurut Harjito dan Martono (2013:256) struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian. Progran Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Agensi (Agency Theory) Jensen dan Meckling dalam Brigham dan Houston (2010) mendefinisikan agency theory adalah suatu
Lebih terperinciakibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan tempat yang didirikan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa. Perusahaan yang telah berkembang secara baik, umumnya memutuskan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Modal Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari itemitem yang ada disisi kanan suatu
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
56 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari analisis data serta pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, artinya perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Nilai Nilai perusahaan itu sendiri, menurut Husnan dan Pudjiastuti (2012:6) merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Lebih terperinciUKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN. Heince R.N. Wokas (
UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN Heince R.N. Wokas (Email : heincewokas@gmail.com) Abstract The objective of this study is to find and to test the effect of firm size, capital structure,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi (Harnanto,1984).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return On Asset (ROA), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia semakin ramai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia semakin ramai oleh kehadiran perusahaan yang melakukan go-public. Pada tahun 2012 terdapat 463 perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan meningkatnya minat serta pengetahuan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal pada negara tersebut.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang bermunculan, maka semakin ketat persaingan antar perusahaan. Untuk itu setiap perusahaan mencoba untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Struktur Modal Ketika sebuah perusahaan berkembang, perusahaan tentunya akan membutuhkan modal dan modal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan adalah suatu hal yang ingin dicapai setiap individu, terutama kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari terpenuhinya
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) dengan judul
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Dewi dan Wirajaya (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal harus diimplementasikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Struktur Modal 1. Definisi Struktur Modal Menurut Bambang (2008:22), Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang dengan modal sendiri.
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka. pada tahun 1976 dan dipublikasikan dalam Journal of Financial Economics
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Grand Theory a) Teori Agensi (Agency Theory) Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.
Lebih terperinciBAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya
BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha
Lebih terperinci