KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR MINUM SANITASI. Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Jakarta, 4 April 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR MINUM SANITASI. Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Jakarta, 4 April 2018"

Transkripsi

1 KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR MINUM SANITASI Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Jakarta, 4 April 2018

2 OUTLINE Kebijakan Dana Alokasi Khusus Petunjuk Operasional (PermenPUPR No.21/PRT/M/2017) 2

3 Kebijakan Dana Alokasi Khusus

4 Definisi dan Dasar Hukum DAK Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah: Bersumber dari APBN (transfer ke Daerah) Dialokasikan kepada Daerah tertentu Membantu mendanai kegiatan khusus (kewenangan Daerah) Sesuai dengan Prioritas Nasional (mencapai SPM & NSPK) Melaksanakan ketentuan: 1. UU No. 18/2017 tentang APBN 2. UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah 3. Perpres No. 107/2017 tentang Rician APBN 4. Perpres No. 79/2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Perpres No. 5/2018 tentang Perubahan atas Perpres No.123/2016 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik 6. Permen PUPR No. 21/PRT/M/2017 tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan DAK Infrastruktur PUPR 7. PMK112/2017 tentang Perubahan Atas PMK No. 50/PMK 07/2017 Tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

5 Jenis-jenis DAK TA 2019 DAK DAK REGULER 1.Pendidikan 2.Kesehatan dan KB 3.Air Minum 4.Sanitasi 5.Perumahan 6.Pariwisata 7.IKM 8.Pertanian 9.Kelautan dan Perikanan 10.Pariwisata 11.Jalan Opened Menu Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan pelayanan dasar dan pemerataan ekonomi DAK AFIRMASI 1.Kesehatan (Puskesmas) 2.Perumahan 3.Transportasi 4.Pendidikan 5.Air Minum 6.Sanitasi Opened Menu Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada lokasi prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi DAK PENUGASAN 1.Pendidikan (SMK) 2.Kesehatan (RS Rujukan dan RS Pratama) 3.Air Minum 4.Sanitasi 5.Jalan 6.Irigasi 7.Pasar 8.Energi Skala Kecil 9.Lingkungan Hidup dan Kehutanan Closed Menu Mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2019

6 KEBIJAKAN UMUM DAK FISIK Mempertajam fokus bidang/sub bidang DAK Fisik : pencapaian prioritas nasional Mengalokasikan DAK Fisik berdasarkan usulan daerah (proposal based) dan Prioritas Nasional melalui sistem elektronik (KRISNA) 5% 5% Melakukan sinkronisasi pengalokasian DAK mengoptimalkan peran Bappeda Kota/Kab & Provinsi Diskresi menggunakan maksimal 5% dari pagu DAK Fisik untuk kegiatan penunjang nonfisik Mekanisme penyaluran DAK Fisik berbasis kinerja penyerapan. Rp Memberikan afirmasi untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi. Mempercepat penetapan Juknis/Jukop DAK. Menghilangkan kewajiban Daerah untuk menyediakan dana pendamping.

7 Alokasi DAK Infrastruktur Bidang Air Minum Sanitasi TA Rp Alokasi DAK Bidang Air Minum Rp Rp Rp Rp Rp Rp Air Minum Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 Alokasi DAK Bidang Sanitasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Sanitasi Rp Rp

8 Petunjuk Operasional PERMEN PUPR No.21 Tahun 2017

9 Maksud, Tujuan, dan Lingkup Pengaturan MAKSUD Pedoman bagi kementerian, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan kegiatan yang dibiayai melalui DAK LINGKUP PENGATURAN Perencanaan TUJUAN 1. Mewujudkan tertib penyelenggaraan dan pelaporan kegiatan yang didanai DAK 2. Mewujudkan terlaksananya koordinasi penyelenggaraan dan pelaporan kegiatan yang didanai DAK 3. Mewujudkan keterpaduan peran dan fungsi para pengampu pembinaan pelaksanaan DAK dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan Pemrograman Pembinaan Penyelenggaraan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan

10 Kebijakan Penyelenggaraan DAK (Pasal 3) PERENCANAAN IRIGASI Mendukung terwujudnya Kedaulatan Pangan PERUMAHAN Meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah. JALAN 1. Meningkatkan konektivitas dalam rangka mewujudkan integrasi fungsi jaringan jalan 2. Meningkatkan akses ke daerah potensial (KI/KEK, Pertanian, Perkebunan), pelabuhan, bandar udara 3. Membuka daerah terisolasi, terpencil, tertinggal, perbatasan serta kawasan pulau-pulau kecil dan terluar, transmigrasi, dan pariwisata AIR MINUM Mewujudkan 100% akses pelayanan dasar air minum SANITASI Mewujudkan 100% akses pelayanan dasar sanitasi

11 Kebijakan Penyelenggaraan DAK (Pasal 4) Kem. PUPR PUSAT PERENCANAAN Kemendagri Kementerian* Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota Pedoman penyusunan dokumen Renstra DAK Menyusun Renstra DAK *) Sekretariat Jenderal sebagai koordinator Acuan E-KRISNA Kemenkeu Bappenas OPD URK/PERUBAHAN diusulkan Dokumen Renstra DAK dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan target dan sasaran serta isu strategis yang berkembang.

12 ALUR PROSES PENGUSULAN PROGRAM/KEGIATAN KEGIATAN INSTANSI TERKAIT PRODUK WAKTU PENYUSUN/ PENGUSUL DINAS PU DINAS PERKIM BAPPEDA KAB/KOTA /PROVINSI PROPOSAL BASED & KRISNA JAN - APR VERIFIKATOR I BAPPEDA PROVINSI KEMENDAGRI c.q BANGDA E-KRISNA (Long List Proposal) APR - MEI VERIFIKATOR II KEMEN KEU BAPPENAS KEMEN PUPR E-KRISNA SINKRONISASI (Short List Proposal) JUL-AGS PENGALOKASIAN DAK MELALUI PENETAPAN PERPRES RINCIAN APBN OKT VERIFIKATOR III KEMEN PUPR c.q Unor BALAI/ SATKER E- MON DAK (URK) (RK) NOV

13 Bidang dan Menu Kegiatan (Fisik) (Pasal 5) PEMROGRAMAN IRIGASI JALAN AIR MINUM SANITASI PERUMAHAN 1. Pembangunan jaringan irigasi 2. Peningkatan jaringan irigasi 3. Rehabilitasi jaringan irigasi 1. Pembangunan jalan dan jembatan 2. Peningkatan jalan dan penggantian jembatan 3. Pemeliharaan berkala/ rehabilitasi jalan dan jembatan 1.Perluasan SPAM melalui pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun dari sistem IKK/PDAM/Komun al 2.Pembangunan SPAM baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum 3.Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun 1.Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat 2.Pengembangan SPALD Setempat 1. Subbidang Rumah Swadaya: Pembangunan baru (PB) Peningkatan kualitas (PK) 2. Subbidang Rumah Khusus: Pembangunan rumah khusus yang dilengkapi dengan jalan lingkungan, saluran drainase, sanitasi, air bersih, dan sumber daya listrik. 1. Pemprov/Pemkab/Pemkot dalam penyelenggaraan mengacu pada SPM dan/atau NSPK di Bidang PUPR. 2. Dalam rangka menjaga keberlanjutan fungsi infrastruktur yang sudah dibangun, ditingkatkan, dan direhabilitasi melalui DAK, Pemda wajib melakukan OP dengan APBD. (Pasal 6)

14 Kriteria Teknis (Pasal 7) PEMROGRAMAN IRIGASI 1. Luas daerah irigasi 2. Kondisi daerah irigasi JALAN 1. Panjang jalan 2. Kondisi kemantapan jalan AIR MINUM 1.Capaian akses atau cakupan pelayanan air minum 2.Kapasitas air minum belum termanfaatkan Catatan : Kriteria Teknis diatur lebih lanjut oleh Unit Organisasi (Unor) Teknis SANITASI 1.Capaian akses atau cakupan pelayanan sanitasi 2.Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) PERUMAHAN A.Peningkatan kualitas dan pembangunan baru perumahan swadaya 1)jumlah kekurangan rumah atau backlog 2)jumlah unit rumah tidak layak huni B. Pembangunan pemenuhan kebutuhan rumah di lokasi khusus/tertentu 1)jumlah kepala keluarga yang belum memiliki rumah dilokasi yang diusulkan 2)jumlah unit kebutuhan rumah khusus di daerah tertinggal, perbatasan negara, dan pulau-pulau kecil terluar UNOR TEKNIS SOP Penghitungan Indeks Teknis Sekretaris Jenderal Kem. PUPR Menteri Keuangan

15 Kegiatan Penunjang (Pasal 8) PEMROGRAMAN Kegiatan Penunjang Perencanaan Pengawasan Pengendalian Desain Perencanaan Perjalanan dinas ke lokasi kegiatan dalam rangka monitoring dan evaluasi Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan DAK Biaya tender Supervisi Konstruksi Honor petugas pelaporan e- Monitoring DAK Perjalanan dinas ke lapangan dalam rangka perencanaan kegiatan Penguatan database dan survey kondisi Penunjukan konsultan individual pengawas kegiatan kontraktual Gaji dan operasional Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Penguatan kapasitas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Penyelenggaraan rapat koordinasi Honorarium tim koordinasi

16 PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH PUSAT Tahapan Pengusulan URK RK PEMROGRAMAN JANUARI FEBRUARI MARET Konsultasi Program pembahasan URK Hasil pembahasan URK ditetapkan oleh Kepala Daerah menjadi RK Dirjen masingmasing UNOR menyampaikan hasil penetapan RK Sekjen melakukan penelitian & penyusunan konsep penetapan hasil rekapitulasi dan disampaikan kepada Menteri Menteri menetapkan hasil rekapitulasi dan disampaikan kepada Menkeu, Mendagri, dan Kepala Bappenas Pemda penerima DAK menyusun URK Penyusunan URK mengacu Proposal dan Hasil Sinkronisasi dan Harmonisasi Pemda harus mengikuti sosialisasi petunjuk operasional penyelenggaraan DAK dan konsultasi program oleh Kementerian Kepala Daerah dapat mengajukan usulan perubahan atas rencana kegiatan kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal

17 Status RK DAK 2018 Bidang Air Minum Sanitasi PEMROGRAMAN No Bidang Jumlah Daerah Penerima Penyelesaiaan RK Selesai Belum Selesai 1 Air Minum Sanitasi Status SK DAK 2018 Bidang Air Minum Sanitasi No Bidang Σ Daerah Penerima Σ Daerah telah menyampaikan SK Σ Daerah belum menyampaikan SK 1 Air Minum Sanitasi

18 Status RK DAK 2018 Bidang Air Minum Sanitasi PEMROGRAMAN Bidang Air Minum No Nama Daerah Mengikuti Konsultasi Program Dokumen Teknis 1 Kabupaten Penajam Paser Utara 2 Kabupaten Teluk Bintuni 3 Kabupaten Kaimana 4 Kabupaten Manokwari Selatan 5 Kabupaten Buru Selatan

19 Status RK DAK 2018 Bidang Air Minum Sanitasi PEMROGRAMAN Bidang Sanitasi No Nama Daerah Mengikuti Konsultasi Program Dokumen Teknis 1 Kabupaten Teluk Bintuni Keterangan 2 Kabupaten Flores Belum melengkapi 3 Kabupaten Sorong Belum melengkapi 4 Kabupaten Sorong Selatan

20 PMK 112/2017 (Mekanisme Penyaluran DAK 2018) PEMROGRAMAN Ketentuan Penyaluran 2018 Thp I Thp II Thp III Besaran Penyaluran 25% 45% * Syarat : Perda APBD - - Laporan Realisasi Output Tahun Anggaran/ Tahapan Sebelumnya Minimal Penyerapan - 75% 90% Minimal Output %** Kontrak Kegiatan - - Rencana Kegiatan (RK) yang telah disetujui KL - - Laporan nilai rencana kebutuhan dana - - Alokasi Bidang < 1 M = penyaluran sekaligus 100% 1. Dokumen paling lambat 21 Juli 2. Kegiatan tertentu yang direkomendasika n K/L dan disetujui Kemenkeu Penyaluran Paling Cepat Feb Apr Sep Paling Lambat Juli Okt Des Penyampaian Dokumen Paling Lambat 21 Juli 21 Okt 15 Des Catatan: Penyaluran melalui KPPN setempat sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan; ** Nilai rencana kegiatan 100%.

21 Perubahan Penggunaan DAK (Bencana Alam) Pasal 10 PEMROGRAMAN Perubahan penggunaan DAK diluar ketentuan Perpres/PMK /Permen SK Kepala Daerah tentang penetapan kondisi bencana alam Usulan Perubahan penggunaan DAK kepada Menteri dan Menteri Keuangan Persetujuan Menteri dan Menteri Keuangan

22 Tim Koordinasi Pusat Tugas dan Tanggung Jawab PEMBINAAN PENYELENGGARAAN Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pasca Pelaksanaan Menyusun petunjuk operasional penggunaan DAK Menyampaikan usulan menu kegiatan penggunaan DAK Menyusun kriteria teknis dan indeks teknis DAK Melakukan pemantauan melalui sistem e-monitoring DAK dan koordinasi ke daerah Melakukan koordinasi penyelesaian permasalahan dan percepatan pencapaian progres fisik dan keuangan DAK Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kepada daerah penerima DAK Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan DAK Memberikan saran, masukan, maupun rekomendasi kepada Menteri untuk penyempurnaan penyelenggaraan DAK ke depan Menyiapkan laporan akhir tahun DAK Kementerian terkait penyelenggaraan DAK Melaksanakan sosialisasi kebijakan DAK dan konsultasi program Melaksanakan pembinaan perencanaan kepada daerah yang mendapat DAK Melaksanakan rapat kerja DAK 1. Tim Koordinasi Pusat menyusun SOP untuk setiap tahapan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya 2. Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Koordinasi Pusat dibantu oleh Tim Teknis penyelenggaraan DAK yang dibentuk oleh Unit Organisasi terkait.

23 Tim Koordinasi Daerah (TKD) Tugas dan Tanggung Jawab PEMBINAAN PENYELENGGARAAN Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pasca Pelaksanaan Melakukan reviu dan verifikasi usulan proposal DAK Melakukan verifikasi data teknis DAK secara berkala Melakukan fasilitasi penyusunan harga satuan provinsi Membantu pelaksanaan sosialisasi, diseminasi, dan pembinaan pelaksanaan DAK Melakukan verifikasi kesesuaian atas usulan RK Melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan DAK Melakukan inventarisasi permasalahan terkait pencapaian progress fisik dan keuangan DAK Menyiapkan laporan triwulan dan tahunan terkait pelaksanaan DAK Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kepada Pemerintah Daerah Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan DAK Memberikan saran, masukan, maupun rekomendasi kepada Gubernur

24 Struktur Organisasi Tim Koordinasi Daerah PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KETUA Bappeda Provinsi SEKRETARIS Bidang Fisik Prasarana Bappeda Provinsi PEMBINA Balai Besar/ Balai/Satker ANGGOTA Bappeda Kabupaten/Kota ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA Dinas Teknis Dinas Teknis (Bidang Perumahan) Dinas Teknis (Bidang Air Minum, dan Bidang Sanitasi) Dinas Teknis (Bidang Jalan) (Bidang Irigasi) Segala biaya operasional terkait Tim Koordinasi Daerah dibebankan pada Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten dan Kota sesuai UNOR

25 Tahap Perencanaan: Proses Penyusunan DAK provinsi/kabupaten/kota RAPAT INTERNAL DINAS Identifikasi kebutuhan Renstra Dinas, Renstra DAK, SSK+MPSS, Musrenbang Juknis DAK Penyaringan RAPAT TIM KOORDINASI DAERAH DALAM RANGKA REVIEW DAN VERIFIKASI USULAN PROPOSAL RAPAT KOORDINASI BAPPEDA KABUPATEN/KOTA RPJMD +Prioritas Nasional +Juknis DAK RAPAT KOORDINASI BAPPEDA PROVINSI RPJMD +Prioritas Nasional +Juknis DAK PEMBINAAN PENYELENGGARAAN Tidak sesuai Sesuai/ Tidak Usulan Daftar Kegiatan DAK oleh Dinas sesuai Tidak sesuai Tidak sesuai Penyaringan usulan SKPD Sesuai/ Tidak sesuai Usulan kegiatan DAK Kabupaten/Kota (PROPOSAL BASED) Penyaringan usulan SKPD Sesuai/ Tidak sesuai Usulan kegiatan DAK Provinsi (PROPOSAL BASED) Usulan kegiatan DAK Kota/Kab memuat: 1. Latar belakang usulan dan usulan prioritas utama. 2. Data Teknis 3. Rekap lokasi dan RAB 4. Kontribusi thd target daerah (RPJMD, Prioritas Nasional)

26 Tahap Pelaksanaan dan Pasca Pelaksanaan: Proses Pemantauan Triwulan dan Evaluasi Tim Koordinasi Daerah TRIWULANAN TIM KOORDINASI DAERAH PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KRITERIA Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan oleh SKPD dan Balai Evaluasi Ya Tidak Kesesuaian RK dengan prioritas nasional; Kesesuaian RK dengan DPA Daerah; Kesesuaian RK yang telah ditetapkan dengan pelaksanaannya; Kesesuaian hasil pelaksanaan kegiatan dengan dokumen kontrak yang telah ditetapkan; Kesesuaian pencapaian output hasil pelaksanaan kegiatan dengan target RK; Kesesuaian pencapaian outcome hasil pelaksanaan kegiatan dengan target RK; dan Kepatuhan dan ketertiban pelaporan OORDINASI DAERAH Kinerja Tercapai Permasala han dan tindakan perbaikan Laporan Triwulanan Kegiatan DAK Provinsi dan Kab/Kota Laporan Triwulan: Hasil evaluasi (sesuai kriteria) Rencana pengendalian pelaksanaan proyek; Pelaksanaan Kegiatan (tim lelang+kontrak); Progres (Koordinat dan kondisi 0%, 50%, 100%).

27 Pemantauan dan Evaluasi PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN Menteri Hasil evaluasi Pemerintah Pusat digunakan untuk menilai kinerja pelaksanaan DAK di Daerah (Paling lambat 31 hari kalender setelah TA berakhir) E-Monitoring Koordinasi Kinerja pelaksanaan DAK akan dijadikan salah satu pertimbangan dalam usulan pengalokasian DAK tahun berikutnya serta program pembinaan penyelenggaraan DAK Hasil evaluasi Pemerintah Daerah (Pemda) disampaikan ke Menkeu, Menteri BPPN/Kepala Bappenas, Mendagri Pemda Hasil pemantauandan evaluasi disusun dalam bentuk laporan triwulan

28 Mekanisme Pelaporan Mekanisme Tembusan Dirjen PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN *) *) Kepala Bappeda Tembusan Kepala Dinas Provinsi dan Balai Besar/Balai/Satker terkait *) Mekanisme pelaporan disampaikan berjenjang dari tingkat Pemkab/Pemkot disampaikan kepada Pemerintah Provinsi dan selanjutnya diteruskan ke Kementerian Keterangan Periode Pelaporan Triwulan DAK

29 Progres Keuangan Fisik DAK Bidang Air Minum No Daerah Keuangan Fisik Keuangan Fisik 1 PROVINSI ACEH 76,08 80,78 0,00% 0,00% 2 PROVINSI SUMATERA UTARA 80,54% 88,09% 0,00% 0,00% 3 PROVINSI SUMATERA BARAT 65,72% 87,54% 0,00% 0,00% 4 PROVINSI RIAU 65,42% 77,77% 0,00% 0,00% 5 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 74,75% 89,02% 0,00% 0,00% 6 PROVINSI JAMBI 96,64% 98,86% 0,00% 0,00% 7 PROVINSI SUMATERA SELATAN 90,51% 99,12% 0,00% 0,00% 8 PROVINSI BANGKA BELITUNG 91,59% 97,92% 0,00% 0,00% 9 PROVINSI BENGKULU 95,89% 98,85% 0,00% 0,76% 10 PROVINSI LAMPUNG 94,57% 100,00% 0,00% 0,23% 11 PROVINSI BANTEN PROVINSI JAWA BARAT 73,80% 83,18% 0,00% 0,00% 13 PROVINSI JAWA TENGAH 82,52% 92,83% 1,82% 1,14% 14 PROVINSI DI YOGYAKARTA 97,32% 100,00% 0,00% 0,00% 15 PROVINSI JAWA TIMUR 81,98% 94,68% 0,00% 0,00% 16 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 95,85% 98,98% 0,00% 0,00% 17 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 75,41% 89,57% 0,00% 0,00% 18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 77,01% 89,24% 0,00% 0,00% 19 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 84,78% 91,31% 0,00% 0,00% 20 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 70,18% 98,49% 0,00% 0,00% 21 PROVINSI GORONTALO 88,91% 100,00% 0,00% 0,00% 22 PROVINSI SULAWESI UTARA 81,06% 94,06% 0,00% 0,00% 23 PROVINSI SULAWESI TENGAH 92,78% 98,36% 0,00% 0,00% 24 PROVINSI SULAWESI SELATAN 90,68% 94,80% 0,00% 0,00% 25 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 89,51% 89,27% 0,00% 0,00% 26 PROVINSI SULAWESI BARAT 91,69% 97,39% 0,00% 0,00% 27 PROVINSI BALI 63,77% 74,11% 0,00% 0,00% 28 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 70,47% 84,61% 12,61% 8,91% 29 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 71,83% 84,24% 0,00% 0,00% 30 PROVINSI MALUKU 73,80% 93,22% 0,00% 0,00% 31 PROVINSI MALUKU UTARA 89,65% 96,17% 0,00% 0,00% 32 PROVINSI PAPUA 83,25% 96,45% 0,00% 0,00% 33 PROVINSI PAPUA BARAT 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN

30 Capaian Output dan Outcome Bidang Sanitasi DAK No Daerah Keuangan Fisik Keuangan Fisik 1 PROVINSI ACEH 89,73% 90,15% 0,00% 0,00% 2 PROVINSI SUMATERA UTARA 85,54% 80,47% 0,00% 0,00% 3 PROVINSI SUMATERA BARAT 69,73% 71,24% 0,00% 0,00% 4 PROVINSI RIAU 54,37% 53,10% 0,00% 0,00% 5 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 99,98% 96,44% 0,00% 0,00% 6 PROVINSI JAMBI 79,69% 81,38% 0,00% 0,00% 7 PROVINSI SUMATERA SELATAN 94,25% 90,66% 0,00% 0,00% 8 PROVINSI BANGKA BELITUNG 76,47% 76,48% 0,00% 0,00% 9 PROVINSI BENGKULU 83,12% 82,95% 0,00% 0,00% 10 PROVINSI LAMPUNG 97,86% 100,00% 0,00% 0,00% 11 PROVINSI BANTEN 100,00% 96,16% 0,00% 0,00% 12 PROVINSI JAWA BARAT 83,69% 83,92% 0,00% 0,00% 13 PROVINSI JAWA TENGAH 87,31% 87,15% 0,01% 0,00% 14 PROVINSI DI YOGYAKARTA 96,89% 99,58% 0,00% 0,00% 15 PROVINSI JAWA TIMUR 88,70% 88,71% 0,00% 0,00% 16 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 97,05% 98,21% 0,00% 0,00% 17 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 79,78% 82,23% 0,00% 0,00% 18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 83,12% 82,47% 0,00% 0,00% 19 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 96,88% 95,84% 0,00% 0,00% 20 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 70,75% 71,61% 0,00% 0,00% 21 PROVINSI GORONTALO 97,01% 93,56% 0,00% 0,00% 22 PROVINSI SULAWESI UTARA 82,71% 74,52% 0,00% 0,00% 23 PROVINSI SULAWESI TENGAH 99,08% 97,62% 0,00% 0,00% 24 PROVINSI SULAWESI SELATAN 94,91% 96,79% 0,00% 0,00% 25 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 94,41% 95,16% 0,00% 0,00% 26 PROVINSI SULAWESI BARAT 98,05% 98,60% 0,00% 0,00% 27 PROVINSI BALI 84,82% 84,84% 0,00% 0,00% 28 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 89,17% 88,59% 0,00% 0,00% 29 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 80,83% 80,58% 0,00% 0,00% 30 PROVINSI MALUKU 76,42% 75,66% 0,00% 0,00% 32 PROVINSI MALUKU UTARA 96,71% 96,76% 0,00% 0,00% 32 PROVINSI PAPUA 72,72% 58,39% 0,00% 0,00% 33 PROVINSI PAPUA BARAT 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN

31 ACTION PLANS 1. Bagi daerah yang belum menyampaikan SK, diharapkan segera menyampaikan ke BPAKLN Kementerian PUPR (tanggal terbit SK sebelum tanggal 9 Maret 2018); 2. Penyaluran DAK 2018 yang berdasarkan kinerja penyerapan perlu dicermati oleh SKPD terkait (mengacu PMK 112/2017); 3. Usulan Program dan Kegiatan untuk DAK 2019 harus disusun dan diinput ke dalam aplikasi KRISNA-DAK (krisna.bappenas.go.id) paling lambat 15 April 2018; 4. Usulan kegiatan DAK yang berkualitas harus memenuhi kriteria : a. Lokus yang spesifik untuk setiap Jenis DAK b. Readiness Criteria (DED, dan Kesiapan Lahan) c. Data Teknis per Bidang yang sudah di-update 5. Masing-masing Unor agar menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai detail teknis dari pelaksanaan yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. 21/ BPAKLN berencana akan menyelenggarakan Bimbingan Teknis.

32 TERIMA KASIH

33 LAMPIRAN KEMENTERI AN P EKE RJAA N UMUM DA N PERUMA HAN RAKYA T BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

34 Dokumen Multilateral Meeting Bidang Air Minum KEMENTERI AN P EKE RJAA N UMUM DA N PERUMA HAN RAKYA T BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

35 DAK Reguler DAK Penugasan DAK Affirmasi ARAH KEBIJAKAN Mewujudkan akses universal air minum di tahun 2019 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta mendukung program prioritas nasional Mewujudkan akses universal air minum di tahun 2019 serta mendukung program prioritas nasional di kota/kabupaten prioritas penanganan kumuh, kab/kota dengan cakupan pelayanan mendekati 100%, kabupaten/kota yang memiliki Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional dan kabupaten yang telah melaksanakan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Mewujudkan akses universal air minum di tahun 2019 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta mendukung program prioritas nasional di daerah afirmasi, kawasan transmigrasi, dan PKSN, Provinsi Papua dan Papua Barat, serta desa- desa lokasi penanganan Stunting TARGET DAN SASARAN Peningkatan jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan air minum yaitu sekitar sambungan rumah (SR) atau jiwa terlayani Peningkatan jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan air minum yaitu sekitar sambungan rumah (SR) atau jiwa terlayani Peningkatan jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan air minum yaitu sekitar sambungan rumah (SR) atau jiwa terlayani

36 RUANG LINGKUP & MENU KEGIATAN DAK Reguler DAK Penugasan DAK Affirmasi 1. Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun 2. Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum melalui Pembangunan SPAM JP, dengan Modul: a. Pembangunan IPA b. Pembangunan Broncaptering c. Pembangunan Sumur 3. Pembangunan SPAM BJP Terlindungi (khusus perdesaan) dengan modul: a. Sumur dangkal b. Sumur pompa c. Bak penampungan air hujan d. Bangunan penangkap mata air e. Terminal air 4. Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun 1. Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun 2. Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum melalui Pembangunan SPAM JP (khusus perkotaan) dengan Modul: a. Pembangunan IPA b. Pembangunan Broncaptering c. Pembangunan Sumur 3. Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun 1. Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun 2. Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum melalui Pembangunan SPAM JP, dengan Modul: a. Pembangunan IPA b. Pembangunan Broncaptering c. Pembangunan Sumur 3. Pembangunan SPAM BJP Terlindungi (khusus perdesaan) dengan modul: a. Sumur dangkal b. Sumur pompa c. Bak penampungan air hujan d. Bangunan penangkap mata air e. Terminal air 4. Peningkatan SPAM melalui 36 penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun

37 LOKASI PRIORITAS DAK Reguler DAK Penugasan DAK Affirmasi Mendukung pencapaian SPM air minum yang diperuntukkan bagi kabupaten/kota yang masih memiliki gap untuk mencapai akses universal, diutamakan bagi kabupaten/kota dengan akses lebih rendah dari tingkat akses air minum nasional (<72.04%). Kabupaten/kota tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Diprioritaskan bagi kabupaten/kota dengan akses lebih rendah dari akses air minum nasional (<72.04%) b. Kegiatan pembangunan infrastruktur SPAM dilakukan diluar lokasi (desa/kelurahan/kecamatan) DAK Penugasan dan DAK Afirmasi kota prioritas percepatan penanganan permukiman kumuh Kementerian PUPR, yang juga merupakan lokasi KOTAKU kabupaten/kota yang memiliki SPAM regional 3. Desa-desa pelaksana PAMSIMAS tahun Kab/Kota dengan cakupan pelayanan mendekati 100% (Kota Pematang Siantar, Kota Palembang, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kota Pontianak, Kabupaten Badung, Kota Magelang, Kota Malang, Kota Payakumbuh, Kota Surabaya, Kota Balikpapan, Kota Ternate) kabupaten tertinggal sesuai Perpres No. 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal 2. 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan 187 kecamatan lokasi prioritas perbatasan di 43 kabupaten/kota sesuai dengan Perka BNPP No. 1 tahun 2015 tentang Rencana Aksi Pengelolaan Batas Negara pulau-pulau kecil terluar (PKT) kawasan transmigrasi pada 135 kabupaten/kota sebagai lokasi priorias RKP kawasan transmigrasi pada 70 kabupaten/kota sebagai lokasi prioritas DAK Seluruh kabupaten di Papua dan Papua Barat kabupaten/kota dan 1000 desa yang menjadi lokasi penanganan stunting

38 USULAN PROYEK PRIORITAS & KRITERIA TEKNIS / PENILAIAN Usulan Proyek Prioritas Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Perumahan dan Permukiman Layak dengan Kegiatan Prioritas yaitu Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak Kriteria Teknis / Penilaian DAK Reguler Air Minum Perkotaan dan /atau Air Minum Perdesaan 1. Perluasan SPAM; 2. Pembangunan SPAM; 3. Peningkatan SPAM DAK Penugasan Air Minum Perdesaan dan Air Miunum PerdesaanPerkotaan 1. Perluasan SPAM; 2. Pembangunan SPAM; 3. Peningkatan SPAM DAK Affirmasi Air Minum Perkotaan dan /atau Air Minum Perdesaan 1. Perluasan SPAM; 2. Pembangunan SPAM; 3. Peningkatan SPAM *Rincian Kriteria Teknis terdapat pada Lampiran 38

39 DAK Reguler DAK Penugasan DAK Affirmasi Kebutuhan Pendanaan Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 10,2 Triliun a. Perluasan SPAM: Rp. 3,115 Triliun b. Pembangunan SPAM: (JP) Rp. 2,967 Triliun (BJP) Rp. 3,357 Triliun c. Peningkatan SPAM: Rp. 742 Miliar Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 1,9 Triliun a. Perluasan SPAM: Rp. 784 Miliar b. Pembangunan SPAM: (JP) 330 Miliar c. Peningkatan SPAM: Rp. 795 Miliar Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 3,04 Triliun a. Perluasan SPAM: Rp. 249 Miliar b. Pembangunan SPAM: (JP) Rp. 790 Miliar (BJP) Rp. 1,812 Triliun c. Peningkatan SPAM: Rp. 195 Miliar Kelembagaan Kementerian Keuangan; Bappenas; Kementerian PUPR Kementerian Dalam Negeri Organisasi Perangkat Daerah Bappeda Kabupaten/Kota 39

40 Dokumen Multilateral Meeting Bidang Sanitasi KEMENTERI AN PEKE RJAA N UMUM DA N PERUMA HAN RAKYA T BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

41 Arah Kebijakan DAK Reguler Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui dukungan pemda dalam peningkatan cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah DAK Penugasan Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 melalui: peningkatan akses pengelolaan air limbah, sampah, dan drainase lingkungan di kabupaten/ kota prioritas penanganan kumuh; peningkatan akses air limbah di lokasi penanganan prioritas stunting, PAMSIMAS, dan kabupaten/kota prioritas pengelolaan lumpur tinja; serta pengelolaan sampah pada lokasi DAS prioritas nasional DAK Affirmasi Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 serta percepatan pembangunan sanitasi di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulaupulau kecil terluar, transmigrasi, Papua dan Papua Barat melalui dukungan Pemda dalam peningkatan cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah 1. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan 2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah 4. Pembangunan infrastruktur pengelolaan drainase lingkungan

42 Target dan Sasaran Output 1. Terbangunnya SR untuk SPALD terpusat terpasang skala permukiman. 2. Terbangunnya SR untuk SPALD terpusat terpasang skala kota 3. Terbangunnya SR melalui pembangunan unit SPALD Terpusat Skala Permukiman baru, baik yang dengan dilengkapi sarana MCK maupun yang tidak. 4. Tersedianya unit tangki septik individu di perkotaan. 5. Tersedianya tangki septik skala komunal (5-10 KK). 6. Tersedianya 524 unit truk tinja untuk mengangkut lumpur tinja dari rumah ke IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja). 7. Terbangunnya 250 unit MCK++ untuk sarana pendidikan agama dengan minimum 300 siswa yang menetap. 8. Tersedianya tangki septik individual perdesaan di desa/kelurahan pada lokasi prioritas sebanyak unit. 9. Terbangunnya 165 unit TPS 3R di Kab/Kota pada lokasi prioritas. 10. Terbangunnya sistem drainase pada Kab/Kota lokasi prioritas dengan cakupan seluas 93 Ha Outcome Peningkatan akses pelayanan sanitasi yang layak dan berkelanjutan sebanyak jiwa untuk sarana air limbah, jiwa untuk sarana persampahan dan 93 Ha untuk drainase lingkungan di tahun 2019 dalam rangka mendukung pencapaian 100 % akses sanitasi di Indonesia. 42

43 Ruang Lingkup & Menu Kegiatan DAK Reguler 1. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan 2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD- S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan DAK Penugasan Untuk subbidang air limbah, menu kegiatan yang disediakan adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan 2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan Untuk subbidang persampahan, menu kegiatan yang disediakan adalah penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Untuk subbidang drainase, menu kegiatan yang disediakan adalah pembangunan infrastruktur pengelolaan drainase lingkungan DAK Affirmasi 1. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan 2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD- S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan 43

44 LOKASI PRIORITAS DAK Reguler 1. Sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). 2. Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2018 dilakukan di luar lokasi kegiatan DAK Afirmasi dan DAK Penugasan. 3. Sub Menu pembangunan tangki septik skala individual perdesaan diprioritaskan di desa/kelurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun dan tidak beririsan dengan lokasi dalam DAK Afirmasi ataupun DAK Penugasan DAK Penugasan 1. Kabupaten/Kota sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) kota prioritas percepatan penanganan permukiman kumuh Kementerian PUPR, yang juga merupakan lokasi KOTAKU 3. Sub Menu tangki septik individu perkotaan dan pengadaan truk tinja diprioritaskan pada kabupaten/kota yang sudah memiliki IPLT yang berfungsi atau sedang/sudah menyusun sistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call basis). 4. Sub Menu pengembangan tangki septik komunal, dan tangki septik skala individual perdesaan juga diprioritaskan untuk kabupaten pelaksana PAMSIMAS dan 1000 Desa Stunting. 5. Sub Menu MCK ++ dan jaringan perpipaan dilakukan pada pesantren/lembaga pendidikan agama minimal dengan 300 siswa menetap 44 DAK Affirmasi 1. Kabupaten/Kota sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2. Lokasi juga memenuhi salah satu prioritas daerah tertinggal, perbatasan, dan transmigrasi (122 Kabupaten tertinggal, 7 PLBN, 10 PKSN, dan 187 Kecamatan lokasi prioritas di 43 Kabupaten/Kota, 111 pulau-pulau kecil terluar, 52 dari 144 kawasan transmigrasi, Seluruh kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat dalam rangka percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat)

45 Usulan Proyek Prioritas USULAN PROYEK PRIORITAS & KRITERIA TEKNIS / PENILAIAN Peningkatan Akses Masyarakat terrhadap Perumahan dan Permukiman Layak dengan Kegiatan Prioritas Penyediaan Akses Infrastruktur Dasar Air Minum dan Sanitasi Layak Kriteria Teknis / Penilaian DAK Reguler 1. Menu pembangunan SPALD Terpusat skala permukiman dan tangki septik komunal dilaksanakan pada kab/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150 jiwa/ha. 2. Menu pembangunan SPALD-T Skala Permukiman dengan atau tanpa prasarana MCK terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) kota dan/atau permukiman, jaringan pengumpul, dan SR. 3. Penambahan SR dilaksanakan pada kabupaten/kota yang sudah mempunyai SPALD Terpusat (skala kota, kawasan, dan/atau permukiman) yang memiliki idle capacity. DAK Penugasan 1. Menu pembangunan SPALD Terpusat skala permukiman dan tangki septik komunal dilaksanakan pada kab/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150 jiwa/ha. 2. Menu pembangunan SPALD Terpusat Skala Permukiman dengan atau tanpa prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) kota dan/atau permukiman, jaringan pengumpul, dan SR 3. Penambahan diprioritaskan pada 31 kota prioritas percepatan penanganan permukiman kumuh Kementerian PUPR, yang juga merupakan lokasi KOTAKU DAK Affirmasi 1. Menu pembangunan SPALD Terpusat skala permukiman dan tangki septik komunal dilaksanakan pada kab/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150 jiwa/ha. 2. Menu pembangunan SPALD Terpusat Skala Permukiman dengan atau tanpa prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) 45 permukiman, jaringan pengumpul, dan SR

46 KEBUTUHAN PENDANAAN DAK Reguler DAK Penugasan DAK Affirmasi Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 1,57 Triliun: Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/ Perkotaan a. Pembangunan IPAL Komunal: Rp. 420 Miliar b. Pembangunan baru IPAL Kombinasi MCK: Rp. 504 Miliar c. Penambahan pipa pengumpul dan SR: Rp. 742 Miliar Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan atau perdesaan a. Pembangunan tangki septik skala komunal Rp. 112 Miliar b. Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan Rp. 238, 55 Miliar Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 2,83 Triliun: Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/ Perkotaan a. Pembangunan IPAL Komunal: Rp. 31 Miliar b. Pembangunan baru IPAL Kombinasi MCK: Rp. 37,2 Miliar c. Penambahan pipa pengumpul dan SR: Rp. 7,75 Miliar Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan atau perdesaan a. Pembangunan tangki septik skala komunal Rp. 513,64 Miliar b. Pembangunan tangki septik skala individual perkotaan Rp. 157,2 Miliar c. Pengadaan truk tinja Rp 262 Miliar d. Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan Rp 1,537 Triliun e. Pembangunan MCK++ Rp 112,5 Miliar Total kebutuhan tahun 2019 sebesar Rp 2,16 Triliun : Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman a. Pembangunan baru IPAL Kombinasi MCK: Rp. 240 Miliar Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perdesaan a. Pembangunan tangki septik skala komunal Rp. 120 Miliar b. Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan Rp. 1,8 Triliun 46

47 KELEMBAGAAN Kelembagaan Bappenas Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Bappeda Kabupaten/Kota, Pokja AMPL/Sanitasi Provinsi dan Kabupaten/Kota 47

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI Jakarta, 4 April 2018 Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/ Bappenas CAPAIAN

Lebih terperinci

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DANA

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DAN ALUR KOORDINASI TIM KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI PUSAT,

STRUKTUR ORGANISASI DAN ALUR KOORDINASI TIM KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI PUSAT, LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR STRUKTUR ORGANISASI DAN ALUR KOORDINASI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1 TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA 2018 Fokus untuk : Meningkatkan pemerataan keuangan antardaerah; Meningkatkan kualitas dan mengurangi ketimpangan layanan publik

Lebih terperinci

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

-2- BAB I KETENTUAN UMUM -2- Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); 3. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017 K E M E N T E R I A N R E P U B L I K K E U A N G A N I N D O N E S I A KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, 10-21

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2006

Lebih terperinci

FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL DAK TA. 2017

FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL DAK TA. 2017 FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL TA. 2017 Tandatangan asli dan stempel basah Nama Format Surat Pengantar KOP KEPALA DAERAH Nomor :... Tempat, tanggal Sifat :... Lampiran :... l :... Yth.... di.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 /PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.371, 2015 KEMENPU PR. Dana Alokasi Khusus. Insfrastuktur. Petunjuk Teknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03/PRT/M/2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis. No.606, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2010 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018 KEBIJAKAN TAHUN 2018 - DirekturOtonomi Daerah Bappenas - REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA DEFINISI SESUAI UU No.33/2004 Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah

Lebih terperinci

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU BIDANG

Lebih terperinci

MENU KEGIATAN DAN DATA TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2017

MENU KEGIATAN DAN DATA TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2017 MENU KEGIATAN DAN DATA TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2017 JAKARTA, 2-10 Mei 2016 Disampaikan pada: Workshop Penyusunan, Penyampaian, dan Penilaian Usulan DAK TA 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2018

ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2018 ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2018 DISAMPAIKAN PADA: SOSIALISASI DAN PELATIHAN APLIKASI E-PLANNING DAK BAPPENAS, 10-21 APRIL 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1 OUTLINE

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - 1 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2018 DAK TA.2018 DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN Untuk penyediaan pelayanan

Lebih terperinci

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Press Briefing Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017) Jakarta, 13 April 2017 1 MENGAPA PERLU? DITETAPKAN PMK 50/PMK.07/2017 Adanya

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017 DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017 NO. KEGIATAN TARGET DANA LOKASI Total DAK Infrastruktur Publik

Lebih terperinci

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGULASI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAH PUSAT Penetapan pengembangan

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM disampaikan oleh Direktur Pengembangan SPAM pada: Sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum TA 2019 Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016 Jakarta, 10 Februari 2016 ARAH KEBIJAKAN DAK TA 2016 1. Mendukung implementasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Dana Alokasi Khusus. Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

ALUR KOORDINASI TIM KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH, MEKANISME PELAPORAN DAN FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SKPD DAK TIM KOORDINASI

ALUR KOORDINASI TIM KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH, MEKANISME PELAPORAN DAN FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SKPD DAK TIM KOORDINASI LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR ALUR KOORDINASI TIM KOORDINASI PUSAT

Lebih terperinci

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI Memorandum Program Sanitasi (MPS) 20152019 BAB V RENCANA IMPLEMENTASI Dalam ini diuraikan rencana tindak yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan tahap implementasi, utamanya untuk program

Lebih terperinci

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR PEMANTAUAN, EVALUASI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SANITASI DI INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SANITASI DI INDONESIA KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SANITASI DI INDONESIA Disampaikan oleh : Direktur Pengembangan PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Ir. Dodi Krispratmadi, M.Env, E LATAR BELAKANG Amanat RPJPN 2005-2025

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.193,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Penggunaan Dana Alokasi Khusus. Tahun Anggaran 2012. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015

Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015 Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015 Disampaikan oleh KETUA PIU TEKNIS PROGRAM PPSP Tanggal 11 Maret 2015 DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG SANITASI T.A. 2017

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG SANITASI T.A. 2017 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG SANITASI T.A. 2017 Formulir usulan daerah untuk DAK Bidang Sanitasi T.A. 2017 terdiri dari 46 kolom. Berdasarkan cara pengisiannya, kolom-kolom ini terbagi menjadi

Lebih terperinci

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2 1 1 DEFINISI 2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2 Dekonsentrasi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau

Lebih terperinci

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 Bali, 1 September 2015 Latar Belakang Tujuan Lingkup

Lebih terperinci

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline

Lebih terperinci

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 Disampaikan Oleh : Sekretaris Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

-2- BAB I KETENTUAN UMUM -2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN disampaikan pada: Sosialisasi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014 Disampaikan pada: Rapat Konsolidasi DAK Bidang Dikmen TA 2014 Nusa Dua, 28 November 2013 AGENDA PAPARAN 1. Postur Dana Transfer

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014 KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014 DR. Wirabrata, S.Si, M.Kes, MM, Apt Kepala Bagian Perencanaan Strategis, Kebijakan, dan Program Biro Perencanaan dan Anggaran DISAMPAIKAN PADA

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, Juni 2015

RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, Juni 2015 RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, 11-13 Juni 2015 Rapat Regional Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian Tahun 2015 merupakan pertemuan strategis

Lebih terperinci

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas 1 VISI-MISI PEMBANGUNAN 2015-2019 DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017 POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017 Kepala Subdirektorat Keuangan Daerah Bappenas Februari 2016 Slide - 1 KONSEP DASAR DAK Slide - 2 DAK Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

Lebih terperinci

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 Disampaikan Oleh : Direktorat Dana Perimbangan Direktorat Jenderal Perimbangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS TA.2006

PROGRAM PRIORITAS TA.2006 PROGRAM PRIORITAS TA.2006 SUB SEKTOR PERSAMPAHAN & DRAINASE 1. PENINGKATAN KUALITAS TPA (11 KOTA & 3 KAB. YANG TERDIRI DARI 7 PAKET DAN 6 UNIT PEKERJAAN/KEGIATAN DENGAN TOTAL ANGGARAN SEBESAR Rp. 9,431

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP Oleh: Direktur Pengembangan PLP Jakarta, 26 Januari 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN PEKERJAAN UMUM UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TARGET BIDANG SANITASI Amanat RPJPN 2005-2025 Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM Disampaikan pada : Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Tahun 2016 DIREKTORAT ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN Rabu,

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN (POKJA AMPL) KABUPATEN BANGGAI LAUT

KELOMPOK KERJA AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN (POKJA AMPL) KABUPATEN BANGGAI LAUT Dalam ini diuraikan rencana tindak yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan tahap implementasi, utamanya untuk program dan kegiatan yang sudah ada kesepakatan dan alokasi penganggarannya. Khusus

Lebih terperinci

NOTULENSI KICK OF MEETING PROGRAM PPSP TAHUN 2016

NOTULENSI KICK OF MEETING PROGRAM PPSP TAHUN 2016 NOTULENSI KICK OF MEETING PROGRAM PPSP TAHUN 2016 Dokumen ini memuat notulensi pertemuan awal Pemutakhiran SSK Program PPSP Kabupaten Bandung yang diselenggarakan pada tanggal 23 Mei 2016 P o k j a S a

Lebih terperinci

KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016

KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016 KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016 Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air untuk Mendukung Ketahanan Air, Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi. ***

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA Kebijakan dan Tantangan Tahun 2017 & Arah Kebijakan Tahun 2018 DISAMPAIKAN DIREKTUR DANA PERIMBANGAN DITJEN PERIMBANGAN

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Denpasar, 22 Juni 2017 POINT PEMBAHASAN : 1. RPIJM DAN KPJM BIDANG CIPTA KARYA. 2. KEDUDUKAN

Lebih terperinci

Direktur Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas

Direktur Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas K E M E N T E R I A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L / B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L REPUBLIK INDONESIA Direktur Otonomi Daerah Kementerian

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017 PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017 1 PERUBAHAN YANG DITUJU Trend Saat Ini Permukiman Kondisi Yang Diinginkan Padat, tidak

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG AIR MINUM T.A. 2017

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG AIR MINUM T.A. 2017 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG AIR MINUM T.A. 2017 Formulir usulan daerah untuk DAK Bidang Sanitasi T.A. 2017 terdiri dari 31 kolom. Berdasarkan cara pengisiannya, kolom-kolom ini terbagi menjadi

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan

RENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan RENCANA IMPLEMENTASI.1. Kondisi Kesiapan Pelaksanaan Bagian akhir dari Dokumen Memorandum Program sanitasi yakni pada Bab V yang membahas tentang rencana impelementasi kegiatatan Sarana fisik dan program

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL JALAN PATTIMURA NO. 20 KEBAYORAN BARU JAKARTA TELP. (021) , FAX (021)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL JALAN PATTIMURA NO. 20 KEBAYORAN BARU JAKARTA TELP. (021) , FAX (021) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL JALAN PATTIMURA NO. 20 KEBAYORAN BARU JAKARTA 11210 TELP. (021) 724-7524, FAX (021) 726-0856 Nomor : KU.01.01-SJ/695 Jakarta, 30 Desember 2005 Lampiran :

Lebih terperinci

Pengembangan Pengelolaan Persampahan / 2015

Pengembangan Pengelolaan Persampahan / 2015 VOLUME 4 Pengembangan Pengelolaan Persampahan / 2015 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya DAFTAR ISI 6 / Latar Belakang 12 / Kebutuhan Pendanaan 2015-2019 17

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 93 /KPTS/013/2016 TENTANG TIM KOORDINASI DAERAH PENYELENGGARAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR

Lebih terperinci

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017 DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017 3. BIDANG INFRASTRUKTUR PERUMAHAN, AIR MINUM DAN SANITASI NO. KEGIATAN TARGET DANA LOKASI

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 REPUBLIK INDONESIA Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 17 Januari 2017 1 OUTLINE (1) Ruang Lingkup Kementerian Desa,

Lebih terperinci

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR AIR MINUM

BAGIAN 1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR AIR MINUM LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PRT/M/2015 TENTANG PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR BAGIAN 1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015 KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015 DIREKTORAT Company JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN LOGO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2014 POKOK -POKOK KEBIJAKAN DAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS Hotel Aryaduta Palembang 17 Februari 2016 OUTLINE KEBIJAKAN DAK TA 2016 PERUBAHAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016

BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016 BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016 POSTUR DANA ALOKASI KHUSUS TA 2016 2015 2016 Jenis DAK Jenis I. DAK Fisik I. DAK Reguler 1. DAK Reguler

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pelimpahan. Sebagian Urusan. Dekonsentrasi PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018

Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018 Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018 Kepada Yth. A. TINGKAT PUSAT a. Bappenas 1. Kasubdit Air Minum, Direktoar

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013 Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN Disampaikan Oleh: Kasubdit. Perencanaan Teknis/Kepala PMU Program Kotaku Direktorat Pengembangan

Lebih terperinci

PELAPORAN DAN FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SKPD DAK SERTA MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN SKPD DAK

PELAPORAN DAN FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SKPD DAK SERTA MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN SKPD DAK LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR PELAPORAN DAN FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal

Lebih terperinci

PELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE)

PELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE) PELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE) Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan dalam Temu Konsultasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS BELANJA KESEHATAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STANDAR KESEHATAN MASYARAKAT

PENINGKATAN KUALITAS BELANJA KESEHATAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STANDAR KESEHATAN MASYARAKAT K E M E N T E R I A N R E P U B L I K K E U A N G A N I N D O N E S I A PENINGKATAN KUALITAS BELANJA KESEHATAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STANDAR KESEHATAN MASYARAKAT Jakarta, 18 Desember 2017 Disampaikan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS OUTLINE

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016 Kabupaten Banjar, 22 November 2016 Bentuk Transfer APBN Tunai/RKUD dan Non Tunai/SBN APBD 2 Syarat

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN PENYERAPAN ANGGARAN LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI Persiapan Penyusunan Laporan kepada Presiden RI 18 September 2012 Agenda 1 Status Realisasi Agustus 2012 2 Kendala

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI Dalam implementasi rencana kedepan diharapkan setiap kegiatan yang telah di anggarkan didalam memorandum program dapat berjalan dengan lancar, untuk menunjang keberlangsungan

Lebih terperinci

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri KERANGKA UMUM RAKORTEK GAMBARAN HASIL RAKORTEK PROVINSI JAMBI

Lebih terperinci

CATATAN PENUTUP EVALUASI AKHIR TAHUN KEGIATAN TA 2017 DAN PERSIAPAN KEGIATAN TA. 2018

CATATAN PENUTUP EVALUASI AKHIR TAHUN KEGIATAN TA 2017 DAN PERSIAPAN KEGIATAN TA. 2018 CATATAN PENUTUP EVALUASI AKHIR TAHUN KEGIATAN TA 2017 DAN PERSIAPAN KEGIATAN TA. 2018 KEGIATAN TA. 2017 1. Prognosis Direktorat PKP hingga saat ini sebesar 92,29% dan masih butuh penyesuaian pada sistem

Lebih terperinci

Pengembangan Pengelolaan Air Limbah / 2015

Pengembangan Pengelolaan Air Limbah / 2015 VOLUME 3 Pengembangan Pengelolaan Air Limbah / 2015 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya 1 DAFTAR ISI 6 / Latar Belakang 12 / Kebutuhan Pendanaan 2015-2019

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI Pada Bab ini menguraikan rencana tindak yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan tahap implementasi, utamanya untuk program dan kegiatan yang sudah ada kesepakatan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018 REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018 BOEDIARSO TEGUH WIDODO DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN BALIKPAPAN, 7 MARET 2017 OUTLINE KONDISI KALIMANTAN TIMUR Sosial,

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, -1- PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci