Sistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32"

Transkripsi

1 Sistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32 Hartono 1, Wahyu Anggoro 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Tinggi teknik Wiworotomo Purwokerto Jl. Semingkir No. 01 Semingkir Purwokerto hartono.sttw@gmail.com 1 Abstrak 1. Pendahuluan Dalam perkembangan sistem pengaman sudah banyak digunakan berbagai metode. Metode tersebut diantara lain adalah dengan menggunakan handphone dengan mengirimkan sebuah pesan sms, ada juga yang menggunakan gelombang radio atau RFID, menggunakan tombol atau metode yang lama dengan memutar kode untuk membuka sebuah brankas. Karena dunia elektronik terus mengalami kemajuan maka sistem pengaman juga dikembangkan untuk sebuah brankas dengan menggunakan touch sensor atau sensor sentuh untuk membuka dan menutup pintu sekaligus. Sistem pengaman brankas ini dirancang dengan menggunakan microcontroller ATMega32 dan program bahasa C sebagai sistem pemrogramannya. Prinsip kerja alat ini adalah alat akan selalu dalam keadaan aktif apabila dihubungkan dengan sumber tegangan. Dan alat ini juga memanfaatkan touch sensor sebagai inputan kata sandi atau password yang dalam sistem kerjanya adalah apabila kita memasukkan kata sandi dengan benar maka alat ini akan secara otomatis terbuka dan apabila sandi yang dimasukkan salah maka tidak akan terbuka dan LCD akan menampilkan sandi yang dimasukkan salah ataupun benar. Dari hasil pengujian yang dilakukan, seperti pengujian touch sensor, pengujian driver motor DC, rangkaian komparator serta rangkaian mikrokontroler menunjukkan bahwa pintu brankas dapat membuka pintu setelah memasukkan password. Dan pintu brankas akan menutup secara otomatis ketika sensor infra merah mendeteksi adanya benda yang masuk kedalam brankas. Kata Kunci : Sistem pengaman brankas, sensor sentuh, mikrokontroler ATMega32 Dasar sistem pengaman pada pintu loker dengan password menggunakan touch screen membuat sistem keamanan pada sebuah pintu berbasis Mikrokontroler AT89S51 dengan memanfaatkan remote control (keypad) pemancar sinar infra merah sebagai alat yang berfungsi memasukkan nomor pin berupa password yang dapat membuka dan menutup pintu [1]. Desain lainnya adalah membuat sistem pengamanan kunci pintu otomatis via sms berbasis mikrokontroler yang memanfaatkan sistem sms dan keypad menggunakan mikrokontroler untuk menggantikan sebuah kunci sebagai akses membuka pintu otomatis, dan akan mengirim sms ketika pintu terbuka atau dibuka secara paksa [2]. Semakin berkembangnya sebuah sistem pengaman banyak digunakan berbagai metode, salah satunya yaitu dengan menggunakan sensor sentuh untuk sebuah pengaman yaitu penerapannya kedalam sebuah brankas [3]. Karena pada umumnya brankas menggunakan sistem pengaman yang menggunakan kode dengan memutar tombol untuk memasukkan kata sandi. Dalam kehidupan manusia, keamanan adalah hal yang sangat penting karena menyangkut privasi kebutuhan hidupnya. Dalam perancangan dan pembuatan sistem pengaman antara lain meliputi penjelasan tentang perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras meliputi rangkaian elektronik yang terdiri dari rangkaian pengendali mikro yang menggunakan IC pengendali mikro Atmega32 dan rangkaian touch sensor [4]. Sedangkan pada perancangan perangkat lunak meliputi perancangan sistem pemrograman pengamannya. 24

2 Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan diatas maka perlu merancang pintu brankas secara otomatis, dengan mengolah data program sensor sentuh agar dapat digunakan sebagai password untuk membuka dan menutup pintu brankas, dan memfungsikan sensor sentuh sebagai sistem pengaman untuk brankas. 2. Metode Penelitian Langkah awal yang dilakukan adalah membuat konsep yang mencangkup penentuan spesifikasi dari sensor sentuh, motor DC dan mikrokontroler yang akan digunakan. Setelah rancangan terkonsep maka selanjutnya adalah mendesain hardware dan software yang meliputi bahasa pemrograman yang digunakan dan menentukan beberapa komponen tambahan yang diperlukan dalam melengkapi desain hardware [5]. Kemudian langkah selanjutnya adalah tahap pembuatan hardware yang meliputi mekanik untuk gerak pintu, motor DC sebagai penggerak pintu, dan rangkaian mikrokontroler. Menentukan Spesifikasi dari Mikrokontroler, Sensor Sentuh, Motor DC yang digunakan Mulai Membuat Konsep Menentukan bahasa pemrograman yang digunakan Desain Hardware dan Software Menentukan Komponen tambahan Merancang Program Membuat Hardware - Mekanik - Motor DC - Mikrokontroler Merealisasikan Program Menggabungkan Hardware Menggabungkan Hardware dan Software Pengujian Hasil Pengujian yang diinginkan Modifikasi Sistem Pengaman Penyusunan Laporan Selesai 2.1 Prinsip dan jenis mikrokontroler Gambar 2.1. Diagram alur penelitian Mikrokontroler ATMega32 Mikrokontroler ATMega32 merupakan mikrokontroler keluaran dari Atmel Corporation. Mikrokontrol tipe ini termasuk dalam jenis AVR (Alf and Vegard s Risc processor) [3][6]. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit. Mikrokontroler termasuk komponen elektronika yang programamble (dapat diprogram) [6]. 25

3 Mikrokontroler pada dasarnya adalah mikroprosessor hanya saja dalam kemampuan yang dibatasi dan sudah ditanam perangkat i/o didalamnnya. Mikrokontroler memiliki banyak tipe dengan keunggulan dan fasilitas yang berbeda pada tiap tipenya. Dalam skripsi ini yang digunakan adalah mikrokontroler tipe AVR ATMega32 [6]. 2.1 Fitur ATMega32 a) Saluran I/O sebanyak 32 buah terbagi menjadi 4 port. b) ADC sebanyak 8 saluran dengan 6 sluran 10 bit dan 2 saluran 8 bit. c) Tiga buah timer counter, dua diantaranya memiliki fasilitas pembanding. d) CPU dengan 32 buah register e) Watchdog timer dan oscilator internal. f) SRAM sebesar 2K byte. g) Memori flash sebesar 32K Bytes system Self-programable Flash. h) Unit interupsi internal dan eksternal i) Port antarmuka SPI j) EEPROM sebesar 1024 byte. k) Port USART (Universal Syncronous and Asyncronous serial Receiver and Transmiter) untuk komunikasi serial. Arsitektur ATMega32 ditunjukan pada gambar 1 seperti dibawah ini. Gambar 2. 1 (a) Arsitektur Mikrokontroler ATMega32 (b) Konfigurasi Pin ATMega32 [6] Dalam mikrokontroler ini terdapat 32 general purpose register yaitu : R0 R31. R0 R15 merupakan register khusus untuk perpindahan data antar register atau dari memori. R16 R31 merupakan register perpindahan data namun dapat juga menerima data kontstanta dari program. Seluruh instruksi untuk mengakses register memiliki waktu eksekusi satu siklus clock. Dalam register ATMega32 juga terdapat register yang merupakan penunjuk ruang alamat untuk menjangkau data yang disimpan dalam memori. Register tersebut merupakan register 16 bit yang merupakan pasangan register yaitu : register X (R26 dan R27), register Y (R28 dan R29) dan register Z(R30 dan R31) [5] [6]. Didalam mikrokontroler AVR ATMega32 memiliki 32 saluran data yang terbagi menjadi tiga buah 4 port yaitu : port A, port B, port C dan port D, setiap port masing masing memiliki delapan saluran. Setiap Port dari mikrokontroler ini dapat digunakan sebagai masukan dan keluaran secara digital. Selain itu setiap saluran I/O memiliki fungsi khusus yang dapat diaktifkan dengan program. 26

4 Catu daya merupakan piranti penyedia daya suatu rangkaian elektronis. Sumber energi listrik dari PLN merupakan arus listrik bolak-balik (AC), sedangkan perangkat keras dalam proyek akhir ini membutuhkan arus listrik searah (DC) yang nilainya konstan [7]. Untuk itu diperlukan suatu tahapan proses yang secara umum. Gambar 2.3. Diagram kotak catu daya [8] Untuk mendapatkan supply tegangan DC, dibutuhkan rangkaian penyearah (rectifier) yang mempunyai fungsi untuk mengkonversi arus listrik AC menjadi arus listrik DC sehingga pada hasil akhirnya akan menghasilkan tegangan DC. Sensor sentuh adalah sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touch sensor adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh [9]. Gambar 2.5. Rangkaian sensor sentuh sederhana [9] Sifat dari tubuh manusia tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat suatu rangkaian sensor yang bila mengenai bagian tubuh manusia akan aktif yaitu rangkaian sensor sentuh. Rangkaian sensor sentuh ini memanfaatkan suatu rangkaian monostable sebagai penahan aktif rangakian beban. Rangkaian monostable menggunakan IC 555 sebagai jantungnya dan memanfaatkan kombinasi C1 dan VR1 sebagai penentu lamanya pengaktifan rangkaian beban. Menggunakan rangkaian komparator sebagai rangkaian pengondisi sinyal dengan IC LM324 sebagai kontrolnya. Pengondisi sinyal bertujuan untuk mengubah data analog hasil dari pendeteksian sensor inframerah pada setiap jalur menjadi data digital yang nantinya akan masuk ke mikrokontroler. Fitur pengondisi sinyal disini sangat penting karena data analog tidak dapat langsung bias dibaca oleh mikrokontroler sebelum dikonversi ke dalam bentuk data digital. IC LM324 merupakan IC Op-Amp (Operational Amplifier) yang digunakan sebagai rangkaian pengondisi sinyal, penggunaannya bertujuan untuk melakukan penguatan terhadap sinyal dari sensor deteksi. Misalnya, sensor outputnya 0-1 volt, sementara ADC 27

5 range inputnya adalah 0-5 Volt. Otomatis, sinyal dari sensor harus dikuatkan dulu sebelum dimasukkan ke mikrokontroler. Gambar 2.6. Rangkaian penguat LM324 Dalam suatu aplikasi mikrokontroler display LCD sangat dibutuhkan sekali untuk memastikan yang kita input itu benar dan memonitoring suatu proses. Gambar 2.7. Display LCD karakter 2x16 Untuk tabel pin dan fungsi LCD karakter 2x16 ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 2.1. Pin dan Fungsi PIN Name Function 1 VSS Ground voltage 2 VCC +5V 3 VEE Contrast voltage 4 RS 5 R/W 6 E 7 DB0 LSB Register Select 0 = Instruction Register 1 = Data Register Read/ Write, to choose write or read mode 0 = write mode 1 = read mode Enable 0 = start to lacht data to LCD character 1= disable 28

6 8 DB1-9 DB2-10 DB3-11 DB4-12 DB5-13 DB6-14 DB7 MSB 15 BPL Back Plane Light 16 GND Ground voltage Setelah beberapa hardware tersebut dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan hardware tersebut terhubung dengan yang lainnya menjadi satu sesuai dengan fungsi dari masing-masing hardware tersebut. Setelah menggabungkan hardware maka selanjutnya adalah merancang program dan kemudian merealisasikan program yang telah dirancang. Saat setelah hardware tergabung dan program sudah direalisasikan, maka tahap selanjutnya adalah menggabungkan hardware dengan program tersebut agar alat kerja yang sudah dirancang dan dibuat bisa berfungsi dan disusul dengan tahap berikutnya yaitu pengujian sistem pengaman brankas dengan touch sensor. Dalam perancangan sebuah alat kerja, diperlukan sebuah pengujian. Dimana pengujian tersebut adalah untuk mengetahui apakah sistem pengaman brankas dengan touch sensor tersebut sudah benar atau belum. Dalam penelitian dan penyusunan laporan tugas akhir ini, alat-alat yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut ini. 1. Gergaji, Obeng, Tang, Bor listrik, sebagai alat pendukung pembuatan mekanik. 2. Solder dan Ataktor, sebagai alat pembantu pemasangan komponen ke PCB Unit computer, sebagai alat tulis dan pemrograman. 4. Microsoft Windows 7, sebagai program windows yang digunakan pada computer. 5. Microsoft Office, sebagai aplikasi program dalam penulisan tugas akhir. 6. AVR Studio 4, sebagai aplikasi pemrograman mikrokontroler. 7. ISIS dan ARES (Proteus), sebagai aplikasi pembuatan gambar skematik dan layout PCB rangkaian. Selain alat-alat yang digunakan bahan atau material yang digunakan untuk membuat sebuah sistem pengaman brankas dengan touch sensor adalah sebagai berikut: 1. Mikrokontroler ATMega32 sebagai alat kontrol sebuah pemrograman 2. Motor DC dan mekanik dvd sebagai pembuka dan penutup pintu secara otomatis pada brankas 3. Sebagai penyuplay tegangan kedalam sistem brankas menggunakan catu daya 4. Dan komponen pendukung lainnya. 2.2 Perancangan Hardware Perancangan sistem pengaman dengan touch sensor ini adalah untuk sistem keamanan yang lebih mutakhir. Dimana dalam proses perancangan ini menggunakan touch sensor sebagai alat untuk membuka pintu yang diberikan sebuah password. Kemudian setelah inputan yang diminta benar, maka mikrokontroler akan bekerja dengan menggerakkan motor dc sebagai mesin penggerak dan pengunci brankas tersebut, dan LCD akan memonitor hasil yang diberikan apabila inputan itu benar maupun salah. 29

7 LCD Motor DC Driver Motor DC Sensor Infra merah Mikrokontroler Catu Daya Touch Sensor Gambar 2.7. Blok diagram sistem Adapun fungsi dari tiap blok dari gambar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Catu Daya Catu daya disini berfungsi sebagai power supply utama dari sistem pengaman brankas. Dimana rangkaian utama yang disuplai adalah mikrokontroler dan motor touch sensor 2. Mikrokontroler Mikrokontroler pada sistem ini merupakan komponen yang mengatur kerja dari sistem 3. Motor DC Motor dc berfungsi sebagai penggerak pintu pada sistem pengaman brankas 4. LCD Menampilkan data dari sebuah program mikrokontroler dan memonitoring apa sandi yang dimasukkan salah atau tidak. 3. Hasil Pengujian Dan Analisis 3.1 Sistem Mekanik Mekanik merupakan alat peraga yang menggerakkan motor untuk membuka dan menutup pintu brankas yang sudah dikontrol. Dalam tahap pembuatan sistem mekanik terdapat beberapa bagian yang perlu diperhatikan. Berikut adalah tahap dalam pembuatan mekanik. 32 cm 14,5 cm LCD Plat Sensor Sentuh 21 cm 12,5 cm 33,5 cm Gambar 3.1. Pintu brankas tampak depan 30

8 3.2 Kerangka Utama Brankas Brankas ini memiliki dimensi panjang 33,5cm, lebar 14,5cm, tinggi 14,5cm dan berat 1970gram. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat brankas ini adalah plat dengan ketebalan 0,4mm dan untuk kerangkanya menggunakan kerangka plat berat 0,8gram. Brankas pada pembuatan alat ini menggunakan satu buah motor DC yang bertujuan sebagai sistem penggerak pintu untuk membuka dan menutup pintu brankas [10]. Dengan memanfaatkan dua buah limit switch sebagai pemutus arus arus listrik agar motor DC berhenti berputar. 3.3 Mekanik Penggerak Pintu Brankas Dalam menggerakan pintu brankas agar dapat membuka dan menutup secara otomatis maka digunakan satu buah motor dc. Pada alat ini terdapat dua buah gear yang digunakan untuk menggerakkan pintu brankas agar berfungsi membuka dan menutup. Kemudian belt berfungsi sebagai penghubung antara gear motor dc dan gear roda pada pintu agar arah pintu bisa bergerak searah dan satu tujuan atau dapat dilihat pada gambar 3.2. Gear Belt Gear Belt Motor DC Belt Gear Roda Gear Pintu Gambar 3.2. Mekanik penggerak pintu brankas Pintu brankas pada rangkaian tugas akhir ini memanfaatkan sistem kerja yang ada pada sebuah pembuka kaset cd dengan memodifikasinya sedikit sehingga dapat digunakan sebagai pintu brankas yang dapat dikontrol untuk membuka dan menutup secara otomatis. Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan pintu brankas ini menggunakan akrilik dengan ketebalan 3mm. Pintu brankas ini memiliki jalur tersendiri untuk pergerakan membuka dan menutup selain itu juga untuk menahan pintu agar tetap seimbang dalam pergerakannya atau bisa dilihat pada gambar ,5 cm Jalur Pintu Ukuran Pintu : 18 cm x 9,8 cm Gambar 3.3. Mekanik Pintu 31

9 3.4 Bagian Hardware Sebuah pintu brankas tentunya terdapat rangkaian hardware sebagai pengontrol gerak pintu untuk membuka dan menutup. Dalam pembuatan alat ini terdapat rangkaian hardware seperti rangkaian touch sensor, sistem minimum mikrokontroler, rangkaian driver motor dc, dan rangkaian catu daya. Touch Sensor merupakan bagian pengontrol pada sistem keamanan pintu brankas. Prinsip kerja dari touch sensor itu sendiri seperti sebuah saklar yang memanfaatkan arus listrik dari tubuh manusia. Dalam rangkaian ini hanya menggunakan transistor BC 547 sebagai switching untuk menjalankan sistem penyaklaran dari sentuhan tubuh manusia kedalam sensor sentuh tersebut, atau bisa kita lihat pada gambar Q7 2 Q8 3 Q9 UP Q10 PINC 0 PINC 1 PINC 2 PINC 3 D1 R23 D3 R24 D4 R25 D5 R26 4 Q11 5 Q12 6 Q13 DOWN Q14 PINC 7 PINC 6 PINC 5 PINC 4 D6 R27 D7 R28 D8 R29 D9 R30 7 Q18 8 Q17 9 Q16 DELETE Q15 PIND 3 PIND 2 PIND 1 PIND 0 D13 R34 D12 R33 D11 R32 D10 R31 EXIT Q19 0 Q20 BACK Q21 ENTER Q22 PIND 4 PIND 5 PIND 6 PIND 7 D14 R35 D15 R36 D16 R37 D17 R38 Gambar 3.5. Skematik sensor sentuh Gambar 3.5. Sistem Minimum Mikrokontroler 32

10 Mikrokontroler yang digunakan pada pembuatan pengaman brankas ini adalah mikrokontroler Atmel Tipe AVR Seri Atmega32. Rangkaian sistem minimum yang dibuat memfungsikan sebagian besar pinnya sebagai input, sehingga pada rangkaian hanya diberi soket untuk menghubungkan ke input atau sensor sentuh. Penggunaan port pada sistem minimum ditunjukkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Penggunaan Port Pada Mikrokontroler ATMega32 Pin Mikrokontroler Fungsi I/O Digunakan Untuk Atmega32 PortA0-PortA7 Output LCD PortC0-PortC7 Input Sensor sentuh PortD0-PortD7 Input Sensor Sentuh PortB (0,1) Output Motor DC Rangkaian driver motor DC digunakan untuk mengendalikan putaran motor DC. Rangkaian ini menggunakan dan juga beberapa komponen pendukung lainnya. Pada gambar 16 menunjukkan rangkaian driver motor DC dan gambar 17 menunjukkan layout PCB driver motor DC. Q5 KNN R19 Q3 R21 Q6 KRR R20 Q4 R22 (a) (b) Gambar 3.6. (a) Rangkaian driver motor DC (b) Layout PCB Catu daya atau power supply digunakan untuk memberikan daya serta tegangan kedalam perangkat pengaman brankas. Rangkaian ini menggunakan regulator LM7805 dan beberapa pendukung lainnya. Atau bisa dilihat pada gambar 18. Gambar 3.7. Rangkaian catu daya 33

11 3.4 Bagian Software Setelah melakukan penyusunan pada bagian hardware, kemudian dilakukan penyusunan bagian software untuk mengendalikan peralatan yang dibuat. Bahasa pemrograman pada tugas akhir ini adalah dengan menggunakan bahasa C. Flowchart (a) inisialisasi, (b) buka tutup brankas, (c) otomatisasi buka tutp pintu brankas dapat dilihat pada gambar 3.6. Mulai Inisialisasi LCD Inisialisasi Timer Baca Data Mulai Inisialisasi LCD Inisialisasi Timer Input Password Baca Data Motor DC Berputar Input Password Motor DC Berputar start Limit Switch Buka = 1 X Limit Switch Buka = 1 Inisialisasi PORT Inisialisasi timer Inisialisasi interupt Pintu Terbuka Motor DC Berhenti Motor DC Berputar Limit Switch tutup = 1 Pintu Terbuka Motor DC Berhenti Phototransistor Mendeteksi Baca Data Sensor Sentuh Tutup Pintu Tertutup Motor DC Berhenti Motor DC Berputar Setelah 30 detik Pintu Tertutup End X Selesai Selesai a b c Gambar 3.6. Flowchart (a) inisialisasi, (b) buka tutup brankas, (c) otomatisasi buka tutp pintu brankas Proses inisialisasi merupakan hal penting dalam sebuah program, dimana pada saat proses inisialisasi mikrokontroler menseting parameter yang akan digunakan dalam program. Ketika satu parameter tidak diinisialisasi, namun dipakai dalam program maka program tersebut akan 34

12 terjadi eror. Ketelitian pada saat inisialisai mulai dari pemilihan chip, penentuan clock untuk timer, deklarasi variable, fungsi dan prosedur juga harus dilakukan dengan teliti. Penggunaan PORT juga harus melewati proses inisialisasi baik penggunaan sebagai input maupun output. saat keadaan on maka LCD akan langsung menampilkan dan memonitor data, kemudian perintah untuk membuka pintu adalah dengan memasukkan kata sandi berjumlah 6 digit. Setelah memasukkan kata sandi yang benar maka motor dc akan berputar dan membuka pintu brankas secara otomatis sampai menyentuh limit switch untuk memutuskan tegangan pada motor dc sehingga motor dc akan berhenti berputar. Untuk menutup pintu brankas hanya dengan menyentuh sensor sentuh perintah untuk menutup pintu, sehingga motor dc akan berputar kearah yang sebaliknya dan menutup pintu sampai menyentuh limit switch sehingga motor berhenti dan menutup pintu. sistem penutup pintunya yang menggunakan phototransistor untuk mendeteksi adanya barang yang masuk. Kemudian pada saat kondisi phototransistor tidak mendeteksi adanya barang yang masuk dalam 30 detik maka secara otomatis motor DC akan berputar untuk menutup pintu brankas secara otomatis. 3.4 Pengujian Sistem Secara garis besar terdapat dua hal yang perlu diujikan yaitu sistem yang mengendalikan dan sistem yang dikendalikan. Sehingga dari pengujian tersebut dapat diketahui beberapa kelemahan dan kekurangan yang ada pada alat tersebut. Sehingga pada pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dapat dikembangkan lagi untuk tujuan dan pemanfaatan secara nyata. (1) Pengujian touch sensor dilakukan dengan sentuhan-sentuhan pada setiap plat sensor sentuh masing-masing. Ketika terjadi sentuhan antara jari tangan pada sensor sentuh ditandai dengan adanya lampu LED yang menyala dan pada LCD juga akan memonitoring bahwa sensor sentuh tersebut bekerja dengan benar. Untuk pengujian sensor sentuh ditunjukkan pada gambar 3.8 Gambar 3.8. Pengujian sensor sentuh Langkah yang dilakukan dalam pengujian touch sensor sebagai berikut: a. Menyiapkan sensor sentuh b. Memasukkan program sensor sentuh yang telah dibuat kedalam mikrokontroler c. Menggabungkan hardware yaitu mikro kontroler, LCD, dan sensor sentuh d. Menghidupkan catu daya dan menyentuh plat pada sensor sentuh e. Apabila tidak ada kesalahan maka LCD akan menampilkan hasil yang sesuai dengan apa yang disentuh pada plat sensor sentuh dan lampu Led akan menyala hijau f. Mengulangi percobaan 2-3 kali untuk meyakinkan bahwa tidak ada kesalahan pada sensor sentuh. 35

13 R17 PINC 0 PINC 7 PIND 3 PIND 4 R18 PINC 1 PINC 6 PIND 2 PIND RS RW E PINC 2 PINC 5 PIND 1 PIND 6 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D PINC 3 PINC 4 PIND 0 PIND 7 KNN KRR S1 S2 S3 S4 S1 S2 S3 S U1 RESET XTAL1 XTAL2 PA0/ADC0 PA1/ADC1 PA2/ADC2 PA3/ADC3 PA4/ADC4 PA5/ADC5 PA6/ADC6 PA7/ADC7 PB0/T0/XCK PB1/T1 PB2/AIN0/INT2 PB3/AIN1/OC0 PB4/SS PB5/MOSI PB6/MISO PB7/SCK ATMEGA32 KNN KRR PC0/SCL PC1/SDA PC2/TCK PC3/TMS PC4/TDO PC5/TDI PC6/TOSC1 PC7/TOSC2 PD0/RXD PD1/TXD PD2/INT0 PD3/INT1 PD4/OC1B PD5/OC1A PD6/ICP1 PD7/OC2 AREF AVCC R19 R PINC 1 PINC 0 PINC 3 PINC 2 PINC 5 PINC 4 PINC 7 PINC 6 PIND 1 PIND 0 PIND 3 PIND 2 PIND 5 PIND 4 PIND 7 PIND 6 Q5 Q6 R21 R22 Edisi 6 NO 2 Nopember 2014 Pengujian untuk mengetahui apakah driver motor DC dapat mengontrol putaran motor DC dengan baik. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: a. Menyiapkan rangkaian driver motor DC dan 1 buah motor DC b. Menghubungkan kabel ke kaki output IC7805 pada rangkaian driver motor c. Menghubungkan driver motor DC pada tegangan dan diberikan arus tegangan positif (+5DCV) ke pin 1 input menggunakan kabel yang terhubung ke output IC7805 d. Mengamati putaran motor DC e. Ulangi langkah d dengan input yang berbeda. Pada pengujian untuk mengetahui seberapa jauh sensor inframerah dapat bekerja. Jika led menyala berarti phototransistor masih dapat menerima pancaran sinar yang dihasilkan oleh inframerah. Dan jika led mati, berarti phototransistor tidak dapat menerima pancaran sinar yang dihasilkan oleh inframerah atau dengan kata lain sensor pemancar dan penerima dianggap terhalang oleh benda. Untuk hasil pengujian rangkaian komparator ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3.5 Pengujian jarak deteksi sensor infrared Percobaan ke Jarak Led Keterangan 1 5 cm Nyala Baik 2 10 cm Nyala Baik 3 15 cm Nyala Baik 4 20 cm Nyala Baik 5 > 20 cm Mati Buruk RL4 RTB14050F LCD1 LM016L Q1 RL3 RTD14005F VSS VDD VEE 1 Q7 2 Q2 Q8 D2 3 Q9 UP Q10 D1 R23 D3 R24 D4 R25 D5 R26 4 Q11 5 Q12 6 Q13 DOWN Q14 Q3 D6 R27 D7 R28 D8 R29 D9 R30 Q4 7 Q18 8 Q17 9 Q16 DELETE Q15 D13 R34 D12 R33 D11 R32 D10 R31 EXIT Q19 0 Q20 BACK Q21 ENTER Q22 D14 R35 D15 R36 D16 R37 D17 R38 Gambar 3.7. Skematik rangkaian keseluruhan Pengujian Rangkaian mikrokontroler bertujuan untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroler dan programnya bisa berfungsi sesuai dengan perancangan atau tidak sebelum dipasang ke dalam sistem pengaman brankas. Kemudian langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan alat dan bahan b. Menghubungkan downloader ke Port USB PC/Laptop dan ke rangkaian mikrokontroler c. Menghubungkan Rangkaian mikrokontroler dengan baterai d. Memasang masing-masing LED pada Port C pin 0 pin 3 pada tiap-tiap pin tersebut e. Membuka software AVR Studio kemudian men-download program yang telah dirancang ke dalam mikrokontroler. Hasil pengujain dari rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada tabel 4. 36

14 4. Kesimpulan Tabel 3.5. Hasil pengujian mikrokontroler INPUT OUTPUT Tombol PINA.0 ditekan LED PORTC.0 Menyala Tombol PINA.1 ditekan LED PORTC.1 Menyala Tombol PINA.2 ditekan LED PORTC.2 Menyala Tombol PINA.3 ditekan LED PORTC.3 Menyala Tombol PINA.4 ditekan LED PORTC.4 Menyala Tombol PINA.5 ditekan LED PORTC.5 Menyala Tombol PINA.6 ditekan LED PORTC.6 Menyala Tombol PINA.7 ditekan LED PORTC.7 Menyala Untuk rangkaian secara keseluruhan ditunjukka pada gambar 24 berikut. Berdasarkan dari hasil pembuatan dan pengujian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. a. Sistem pengaman brankas menggunakan touch sensor mampu mengoperasikan motor DC untuk membuka dan menutup pintu otomatis dengan memasukkan password sebagai pengaman dan sesuai dengan fungsi dan tujuan perancangan. b. Perancangan bagian software mengacu pada diagram alir (flow chart) dan perangkat lunak (software) telah dapat mengendalikan sistem dan bekerja sesuai rencana c. Jarak maksimal pada sensor pengirim dan penerima dalam rangkaian pengkondisi sinyal adalah sejauh 20 cm. 5. Referensi [1] Diredja, Denny Darmawan. Perancangan Sistem Pengaman Pintu Menggunakan RFID TAG Card dan PIN Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535. [2] Atmel, Datasheet Atmega32. documents/doc8159.pdf. Tanggal akses: 01 Mei [3] Manurung, Dewi Citra Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Kamera Webcam Tipe Sf-1007 Berbasis Rangkaian Elektronik Arduino. [4] Setiawan, Iwan Buku Ajar Sensor dan Transduser. In: Sensor dan Transduser. Faculty of Engineering, Diponegoro University. [5] Fuad, Rahmat Prototype Pengendalian Rotasi Motor DC Menggunakan Labview 7.1. Universitas Sumatera Utara /17511/3/Chapter%20II.pdf. [6] Winoto, Ardi Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya dangan Bahasa C pada WinAVR. Bandung. Informatika. [7] Prima Dasar Pengendalian Putaran Motor DC. blogspot.com /2011/03/ dasar-pengendalian-putaran-motor-dc.html, Diakses tanggal 08 Maret [8] Shafawi, hasbullah Power-Supply-Motor Driver. blogspot.com/ 201/11/power-supplymotor-driver.html, Diakses tanggal 13 Maret [9] Texas Instrument L293DDatasheet. l293d.pdf Diakses tanggal 13 Maret [10] Motor DC. DC MotorPaperandQA.pdf. Diakses tanggal 25 juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat

Lebih terperinci

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 855 Disusun oleh : Nama : Hotman panjaitan NPM : 6409576 Jurusan : Teknik Elektro Dosen Pembimbing : Erma Triawati

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT BAB III RANCANG BANGUN ALAT. Umum Rancang bangun peralatan merupakan hal yang sangat pokok dalam pembuatan proyek laporan akhir ini. Tahap perencanaan merupakan perwujudan awal dari pembuatan proyek akhir

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Aditya Cahya Try Prasetya #1, Eru Puspita #, Hary Oktavianto # #1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 220 akan diturunkan dengan menggunakan trafo step down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Diagram blok pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Diagram alur penelitian merupakan runtutan lajur yang ditempuh dalam menyeselaikan alat PENITI s yang digambarkan pada gambar : Mulai Perancangan Studi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Sistem pendeteksi asap rokok adalah suatu alat yang berkerja dengan cara mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume) Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SKRIPSI (Resume) Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengkombinasikan antara pengontrolan motor dengan PWM, dengan sensor proximity dengan ADC. 2. Mahasiswa dapat membuat program robot

Lebih terperinci

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA 45 JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA Elisabeth Widyarini 1), Ferry A.V. Toar 2), Lanny Agustine 2) E-mail: eli_wm04@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi bertujuan untuk memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan didalam menyelesaikan pembuatan alat elektrostimulator.perencanaan tersebut meliputi dua bagian yaitu perencanaan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535 ABSTRAK THERMOMETER SUHU BADAN DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA Oleh DANI CANDRA W NIM.08506131014 Tujuan pembuatan proyek akhir ini yang pertama adalah merancang dan membuat suatu sistem pengendalian berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Perangkat keras dari proyek ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat elektronik dan mekanik alat pendeteksi gempa.perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS Pada BAB II ini akan dibahas gambaran cara kerja sistem dari alat yang dibuat serta komponen-komponen yang digunakan untuk pembentuk sistem. Pada

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter PROCEEDING PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS (Sub Judul:MONITORING SISTIM PENGKONDISIAN UDARA DI LABORATORIUM REPARASI LISTRIK) Dengan meningkatnya dan semakin kompleknya persoalan penggunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sensor Optocoupler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Perancangan Alat 3.1.1. Blok Diagram Blok kontrol sistem penjejak matahari 4 arah adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Blok Perancangan Sistem Kontrol Sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 22 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Keterangan blok diagram : Sensor Ultrasonik berguna untuk mendeteksi penuh atau tidaknya karung dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gambaran Umum Infus Infus merupakan suatu kegiatan memasukkan sesuatu ke bagian dalam, dalam bidang medis terdapat istilah cairan infus, dimana merupakan suatu cairan yang dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci