STATISTIK DEPARTEMEN KEHUTANAN Ekspor Impo r. Veneer Sheet. Kayu Gergajian. Particle Board Perkembangan Ekspor & Impor Hasil Hutan.
|
|
|
- Sudomo Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN II TAHUN Ekspor Impo r Kayu Gergajian Kayu Lapis Wood Charcoal Veneer Sheet Particle Board Fibreboard Perkembangan Ekspor & Impor Hasil Hutan Pulp DEPARTEMEN KEHUTANAN 2008
2 KATA PENGANTAR Penyusunan Buku Statistik Kehutanan Triwulan II tahun 2008 merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pelayanan tentang data dan informasi kehutanan yang mutakhir, yaitu dengan penyajian data bulan April s/d Juni Data yang disajikan bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Mengingat terbatasnya ketersediaan data, pada Statistik Kehutanan Triwulan II tahun 2008 ini hanya mencakup ekspor impor hasil hutan, perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar, realisasi penerimaan negara dari perdagangan tumbuhan dan satwa liar ke luar negeri serta kontribusi subsektor kehutanan terhadap PDB. Namun demikian diharapkan data dan informasi yang disajikan dalam buku ini dapat menjadi acuan bersama bagi semua pihak yang berkepentingan Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan statistik ini diucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga bermanfaat. Kepala Pusat Rencana dan Statisttik Kehutanan, Basoeki Karyaatmadja NIP i
3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii GLOSSARY iv Tabel 1 : Ekspor Hasil Hutan Periode April Juni Tabel 2 : Impor Hasil Hutan Periode April Juni Tabel 3 : Ekspor Amphibi (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 4 : Ekspor Arthropoda (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 5 : Ekspor Buaya (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 6 : Ekspor Burung (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 7 : Ekspor Flora (Penangkaran) Periode April Juni Tabel 8 : Ekspor Gaharu (Alam) Periode April Juni Tabel 9 : Ekspor Ikan (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 10 : Ekspor Insecta (Alam) Periode April Juni Tabel 11 : Ekspor Karang (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 12 : Ekspor Mamalia (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 13 : Ekspor Pakis (Alam) Periode April Juni Tabel 14 : Ekspor Ramin (Alam) Periode April Juni Tabel 15 Ekspor Reptilia (Alam dan Penangkaran) Periode April Juni Tabel 16 : Realisasi Penerimaan Negara dari Perdagangan Tumbuhan dan Satwa Liar ke LUAR Negeri 83 Periode April Juni 2008 Tabel 17 : Produk Domestik Bruto (PDB) Sub Sektor Kehutanan atas Dasar Harga Berlaku tahun (triwulan II) (Milyar Rp) Tabel 18 : Produk Domestik Bruto (PDB) Sub Sektor Kehutanan atas Dasar Harga Konstan tahun (triwulan II) (Milyar Rp) Tabel 19 : Kontribusi (Share) Sub Sektor Kehutanan dalam Pembentukan PDB atas Dasar Harga Berlaku tahun (triwulan II) (%) 87 ii
4 Tabel 20 : Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan Sub Sektor Kehutanan Terhadap Triwulan Sebelumnya (Q TO Q) Tahun (triwulan II) (%) Tabel 21 : Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan Sub Sektor Kehutanan Terhadap Triwulan yang Sama Tahun Sebelumnya (Y ON Y) Tahun (triwulan II) (%) Tabel 22 : Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan Sub Sektor Kehutanan Kumulatif (Q TO Q) Tahun (triwulan II) (%) iii
5 GLOSSARY : 1. KODE HS (Harmonized System) merupakan kode yang digunakan dalam sistem yang terstandarisasi secara internasional dalam penamaan dan penomoran untuk mengklasifikasikan produk barang yang diperdagangkan. 2. Specimen taken from the wild adalah jenis-jenis tumbuhan dan satwa liar yang diambil/ditangkap dari alam. 3. Captive breeding operation adalah jenis-jenis tumbuhan dan satwa liar yang merupakan hasil kegiatan penangkaran/budidaya. 4. Specimen originating from ranching operation adalah jenis-jenis satwa liar hasil pembesaran. 5. Status adalah penggolongan jenis tumbuhan dan satwa berdasarkan aturan CITES. 6. adalah batas maksimum ukuran dan satuan tumbuhan dan satwa liar dari alam untuk setiap jenis yang dapat dimanfaatkan selama satu tahun takwim. Satwa liar hasil dari penangkaran tidak diberikan quota artinya tidak ada pembatasan. 7. Realisasi adalah jumlah satuan tumbuhan dan satwa liar yang telah dimanfaatkan. 8. Sisa quota adalah jumlah quota dikurangi realisasi. 9. I C = jenis satwa liar yang termasuk Appendiks I hasil penangkaran. 10. I D = jenis satwa liar hasil penangkaran dan tumbuhan hasil budidaya yang termasuk Appendiks I. 11. I F = jenis satwa liar yang termasuk Appendiks I hasil penangkaran generasi turunan pertama dan seterusnya. 12. I W = jenis satwa liar yang termasuk Appendiks I dari alam. 13. II W = jenis satwa liar dan tumbuhan yang termasuk Appendiks II dari alam. 14. II F = jenis satwa liar yang termasuk Appendiks II hasil penangkaran. 15. N C = jenis satwa liar yang tidak termasuk Appendiks, hasil penangkaran. 16. N W = jenis satwa liar yang tidak termasuk Appendiks, dari alam. 17. N R = jenis satwa liar yang tidak termasuk Appendiks, dibesarkan dari alam (hasil ranching). 18. N F = jenis satwa liar yang tidak termasuk appendiks, hasil penangkaran generasi turunan pertama dan seterusnya. 19. * = tanda bintang menunjukan hasil ranching (pembesaran) dan hasil budidaya (penangkaran). 20. PDB adalah singkatan dari Produk Domestik Bruto merupakan jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi yang beroperasi dalam suatu wilayah atau suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). iv
6 21. PDB atas dasar harga berlaku (PDB adhb) adalah PDB yang dinilai atas dasar harga yang berlaku pada tahun-tahun bersangkutan. PDB yang dihasilkan disebut PDB Nominal, yang menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. 22. PDB atas dasar harga konstan (PDB adhk) adalah PDB yang yang dinilai atas dasar harga yang tetap (tahun dasar). PDB yang dihasilkan disebut PDB Riil, yang dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. 23. Distribusi PDB atas dasar harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara. 24. Pertumbuhan ekonomi triwulan ke triwulan (q to q) adalah PDB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 25. Pertumbuhan ekonomi tahun ke tahun (y on y) adalah PDB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dalam tahun tertentu dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. 26. Pertumbuhan ekonomi kumulatif (c to c) adalah PDB atas dasar harga konstan kumulatif sampai dengan suatu triwulan dibandingkan dengan periode kumulatif yang sama pada tahun sebelumnya. v
7 Tabel 1 : Ekspor Hasil Hutan Periode April - Juni 2008 KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN APRIL MEI JUNI Natural honey HONG KONG SINGAPORE MALAYSIA BRUNEI DARUSSALAM UNITED STATES Sub Total Rattans, used primarily for plaiting TAIWAN MALAYSIA CHINA UNITED STATES FRANCE ITALY HUNGARY AUSTRALIA GREECE GERMANY, FED. REP. OF Negara Lainnya Sub Total Rattans, used primarily for plaiting JAPAN HONG KONG TAIWAN CHINA THAILAND SINGAPORE MALAYSIA INDIA PAKISTAN SRI LANKA JORDAN MEXICO COLOMBIA UKRAINE SLOVAKIA Sub Total Gum, wood or sulphate turpentine oils INDIA FRANCE BELGIUM ITALY SPAIN POLAND Sub Total Oth terpenic oil produc by the distillat SINGAPORE MALAYSIA TOGO Sub Total
8 Rosin & resin acids Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN INDIA GERMANY, FED. REP. OF PAKISTAN NETHERLANDS KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN FRANCE PORTUGAL ITALY THAILAND Negara Lainnya Sub Total Ester gums - in blocks INDIA Sub Total Oth derivates rosin & resin acids JAPAN CHINA THAILAND SINGAPORE PHILIPPINES MALAYSIA BAHAMAS Sub Total Fuel wood,in logs,in billets,in twigs CHINA SINGAPORE INDIA BELGIUM Sub Total Non-coniferous JAPAN KOREA, REPUBLIC OF Sub Total Sawdust & wood waste & scrap,whether JAPAN KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN SINGAPORE SAUDI ARABIA SOUTH AFRICA AUSTRALIA CANADA FRENCH POLYNESIA GREECE HUNGARY Sub Total Wood charcoal(including shell or nut CHINA MALAYSIA NORWAY
9 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN GERMANY, FED. REP. OF SINGAPORE JAPAN KOREA, REPUBLIC OF UNITED STATES NEW ZEALAND MALDIVES Negara Lainnya Sub Total Wood charcoal(including shell or nut KOREA, REPUBLIC OF BAHRAIN JAPAN TAIWAN SAUDI ARABIA NORWAY CHINA GREECE MALAYSIA BELGIUM Negara Lainnya Sub Total Wood wool, wood flour. JAPAN TAIWAN CHINA SINGAPORE PHILIPPINES MALAYSIA Sub Total Coniferous,sanded or end jointed JAPAN KOREA, REPUBLIC OF CANADA Sub Total Coniferous,oth sanded or end jointed JAPAN Sub Total Mahogany, planed, thickness>6mm JAPAN VIET NAM Sub Total Mahogany,sanded or end jointed JAPAN VIET NAM Sub Total Dark meranti/light red meranti,planed JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN CHINA SINGAPORE MALAYSIA
10 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN SOUTH AFRICA AUSTRALIA UNITED STATES UNITED KINGDOM NETHERLANDS GERMANY, FED. REP. OF Sub Total Dark meranti/light red meranti,sanded JAPAN KOREA, REPUBLIC OF CHINA SINGAPORE MALAYSIA UNITED ARAB EMIRATES SOUTH AFRICA AUSTRALIA UNITED STATES NETHERLANDS GERMANY, FED. REP. OF Sub Total White lauan,meranti,seraya, yellow TAIWAN Sub Total White lauan,meranti,seraya, yellow JAPAN Sub Total Wood, planed of jelutong JAPAN CHINA MALAYSIA BELGIUM Sub Total Wood, sanded or end jointed of JAPAN TAIWAN Sub Total Kapur (dryobalanos), planed JAPAN SWITZERLAND Sub Total Kempas wood,planed SINGAPORE VIET NAM Sub Total Kempas oth planed&sanded or SINGAPORE Sub Total Keruing wood,planed JAPAN VIET NAM NEW ZEALAND UNITED STATES Sub Total Keruing wood,sanded or end jointed, JAPAN Sub Total
11 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN Teak wood planed JAPAN HONG KONG TAIWAN SINGAPORE MALAYSIA TURKEY SEYCHELLES MAURITIUS AUSTRALIA NEW CALEDONIA UNITED KINGDOM GERMANY, FED. REP. OF BELGIUM SWITZERLAND ITALY POLAND Sub Total Teak wood sanded or end-jointed, JAPAN Sub Total Balau wood, planed CHINA MALAYSIA UNITED STATES NETHERLANDS BELGIUM SPAIN Sub Total Jongkong&merbau, planed JAPAN CHINA MALAYSIA TURKEY UNITED ARAB EMIRATES AUSTRALIA UNITED STATES NETHERLANDS FRANCE ITALY POLAND LITHUANIA Sub Total Jongkong&merbau,sanded or end SINGAPORE Sub Total Oth tropical wood, oth sanded or end JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN CHINA SINGAPORE MALAYSIA
12 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN VIET NAM SRI LANKA UNITED ARAB EMIRATES QATAR MAURITIUS AUSTRALIA NEW ZEALAND UNITED STATES UNITED KINGDOM BELGIUM ITALY Sub Total Oth of oak wood, planed MALAYSIA GERMANY, FED. REP. OF PORTUGAL POLAND Sub Total Oth wood sawn or chipped lengthwise, JAPAN KOREA, REPUBLIC OF Sub Total Oth wood sawn or chipped lengthwise, JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN SINGAPORE MALAYSIA VIET NAM SOUTH AFRICA AUSTRALIA CANADA NETHERLANDS FRANCE Sub Total Oth wood sawn or chipped lengthwise, CHINA Sub Total Cedar wood slats prepared for pencil JAPAN CHINA PAKISTAN UNITED STATES UNITED KINGDOM FRANCE GERMANY, FED. REP. OF ITALY CZECH REPUBLIC Sub Total Face veneer sheets, coniferous KOREA, REPUBLIC OF
13 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN CHINA SINGAPORE MALAYSIA FINLAND Sub Total Coniferous,oth cedar wood slats,face UKRAINE Sub Total Dark red meranti, light red meranti and POLAND Sub Total Jelutong wood slats prepared for THAILAND PAKISTAN IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF) Sub Total Oth jelutong wood and oth wood INDIA UNITED STATES FRANCE GERMANY, FED. REP. OF Sub Total Oth sheets for veneering and of the JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN CHINA THAILAND SINGAPORE MALAYSIA AUSTRALIA UNITED STATES GERMANY, FED. REP. OF SWEDEN FINLAND POLAND Sub Total Particle board & similar board of wood CHINA MALAYSIA UNITED STATES Sub Total Particle board & similar board of JAPAN MYANMAR (FORM. BURMA) Sub Total Medium density fibreboard (mdf) JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN CHINA SINGAPORE
14 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN PHILIPPINES MALAYSIA VIET NAM INDIA PAKISTAN BANGLADESH SAUDI ARABIA KUWAIT JORDAN SYRIA ARAB REPUBLIC UNITED ARAB EMIRATES QATAR EGYPT UNITED STATES Sub Total Medium density fibreboard (mdf) JAPAN Sub Total Medium density fibreboard (mdf) JAPAN KOREA, REPUBLIC OF MALAYSIA YEMEN UNITED STATES Sub Total Oth fibreboard of a density >0.8g/cm3 THAILAND SINGAPORE Sub Total Oth fibreboard of 0,5g/cm<density HONG KONG TAIWAN SINGAPORE PHILIPPINES MALAYSIA VIET NAM INDIA KUWAIT SYRIA ARAB REPUBLIC QATAR EGYPT MAURITIUS Sub Total Plywood,veneered panel&similar lamina JAPAN KOREA, REPUBLIC OF SAUDI ARABIA AUSTRALIA UNITED STATES Sub Total Oth plywood,each thick.<6mm with at JAPAN UNITED STATES
15 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN TAIWAN CHINA KOREA, REPUBLIC OF UNITED ARAB EMIRATES BELGIUM SAUDI ARABIA GERMANY, FED. REP. OF AUSTRALIA Negara Lainnya Sub Total Oth plywood consisting solely of sheets SAUDI ARABIA UNITED ARAB EMIRATES JAPAN TURKEY OMAN QATAR BELGIUM UNITED STATES NETHERLANDS KUWAIT Negara Lainnya Sub Total Oth plywood of blockboard,laminboard JAPAN TAIWAN GERMANY, FED. REP. OF JORDAN SAUDI ARABIA KOREA, REPUBLIC OF CHINA POLAND NETHERLANDS UNITED KINGDOM Negara Lainnya Sub Total Veneered panels&similar w/at least one JAPAN TAIWAN CHINA THAILAND SINGAPORE MALAYSIA SAUDI ARABIA KUWAIT JORDAN AUSTRALIA UNITED STATES CANADA
16 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN MEXICO NETHERLANDS GERMANY, FED. REP. OF BELGIUM ITALY Sub Total Windows,french-windows&their frames UNITED KINGDOM NETHERLANDS NETHERLANDS ANTILLES INDIA UNITED STATES HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF AUSTRALIA SINGAPORE SWEDEN Negara Lainnya Sub Total Doors & their frames & thresholds UNITED KINGDOM NETHERLANDS KOREA, REPUBLIC OF AUSTRALIA JAPAN SOUTH AFRICA UNITED STATES FRANCE IRELAND UNITED ARAB EMIRATES Negara Lainnya Sub Total Oth assembled flooring panels of wood JAPAN UNITED STATES ITALY POLAND KOREA, REPUBLIC OF FRANCE GERMANY, FED. REP. OF BELGIUM SINGAPORE AUSTRALIA Negara Lainnya Sub Total Wooden articles of furniture not falling SPAIN UNITED STATES
17 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN NETHERLANDS FRANCE ITALY AUSTRALIA GERMANY, FED. REP. OF JAPAN RUSSIA FEDERATION BELGIUM Negara Lainnya Sub Total Other products of rattan JAPAN SINGAPORE MALAYSIA MALDIVES SEYCHELLES MAURITIUS UNITED STATES CANADA GERMANY, FED. REP. OF BELGIUM Sub Total Mechanical wood pulp. JAPAN Sub Total Chemical wood pulp, soda, oth than dis PHILIPPINES Sub Total Chemical wood pulp, soda, oth than dis JAPAN KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN CHINA THAILAND PHILIPPINES VIET NAM INDIA BANGLADESH IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF) SAUDI ARABIA JORDAN UNITED ARAB EMIRATES PANAMA NETHERLANDS FRANCE GERMANY, FED. REP. OF ITALY Sub Total Wood pulp obtained by a combination of UNITED KINGDOM Sub Total Newsprint, in rolls or sheets. HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF
18 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN TAIWAN CHINA PAPUA NEW GUINEA THAILAND SINGAPORE MALAYSIA MYANMAR (FORM. BURMA) CAMBODIA VIET NAM INDIA SRI LANKA MAURITIUS AUSTRALIA NEW ZEALAND SOLOMON ISLANDS Sub Total Newsprint, in rolls or sheets. JAPAN THAILAND SINGAPORE MALAYSIA VIET NAM Sub Total Wallpaper base PAKISTAN Sub Total Paper,no fibres used in manufac gyps KOREA, REPUBLIC OF NETHERLANDS Sub Total Oth carbonising base paper SAUDI ARABIA UNITED ARAB EMIRATES PHILIPPINES KUWAIT SINGAPORE BANGLADESH MALAYSIA HONG KONG AUSTRALIA THAILAND Negara Lainnya Sub Total Other paper & paperboard, weight>40g/m2 JAPAN MALAYSIA BELGIUM SINGAPORE VIET NAM AUSTRALIA HONG KONG
19 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN PHILIPPINES CHINA IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF) Negara Lainnya Sub Total Sack kraft paper for making cement bag KOREA, REPUBLIC OF CHINA THAILAND PHILIPPINES MALAYSIA VIET NAM MALDIVES PAKISTAN BANGLADESH SRI LANKA IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF) UNITED ARAB EMIRATES AUSTRALIA NEW ZEALAND KAZAKHSTAN Sub Total Oth sack kraft paper for making cement PHILIPPINES MALAYSIA PAKISTAN BANGLADESH Sub Total Self-copy paper MALAYSIA UNITED ARAB EMIRATES SOUTH AFRICA VIET NAM THAILAND PERU TURKEY SINGAPORE SAUDI ARABIA EGYPT Negara Lainnya Sub Total Other self-copy paper PAKISTAN PHILIPPINES VIET NAM BOSNIA AND HERZEGOVINA KENYA CROATIA UNITED ARAB EMIRATES NIGERIA
20 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN CAMEROON SPAIN Negara Lainnya Sub Total Oth coated writing &printing paper HONG KONG CHINA THAILAND SINGAPORE MALAYSIA PAKISTAN BANGLADESH SRI LANKA SAUDI ARABIA TURKEY UNITED ARAB EMIRATES QATAR BAHRAIN TUNISIA SOUTH AFRICA Sub Total Wallpaper&similar wall coverings, VIET NAM Sub Total Wallpaper&similar wall coverings, THAILAND SINGAPORE MALAYSIA Sub Total Wallpaper&similar wall coverings, SINGAPORE UNITED STATES GERMANY, FED. REP. OF Sub Total Other heat transfer paper & offset JAPAN HONG KONG SINGAPORE MALAYSIA MALDIVES UNITED ARAB EMIRATES MAURITIUS AUSTRALIA UNITED STATES NETHERLANDS GERMANY, FED. REP. OF Sub Total Toilet paper UNITED STATES AUSTRALIA SINGAPORE
21 Tabel 1 : Lanjutan KODE HS K O M O D I T I NEGARA TUJUAN PHILIPPINES CANADA NEW ZEALAND JAPAN VIET NAM INDIA UNITED ARAB EMIRATES Negara Lainnya Sub Total Newspapers,journals & periodicals JAPAN HONG KONG SINGAPORE MALAYSIA SAUDI ARABIA AUSTRALIA UNITED STATES Sub Total Oth newspapers, journals and periodicals HONG KONG JAPAN MALAYSIA SINGAPORE KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN SAUDI ARABIA UNITED KINGDOM AUSTRALIA UNITED ARAB EMIRATES Negara Lainnya Sub Total Seats of rattan UNITED STATES GERMANY, FED. REP. OF BELGIUM UNITED KINGDOM JAPAN SPAIN NETHERLANDS GREECE ITALY FRANCE Negara Lainnya Sub Total Other seats of rattan DENMARK JAPAN UNITED STATES CANADA
STATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2009
STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN
Direktur Perencanaan Kawasan Hutan, Basoeki Karyaatmadja NIP KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Penyusunan Buku Statistik Kehutanan Triwulan II tahun 2009 merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pelayanan tentang data dan informasi kehutanan yang mutakhir, yaitu dengan penyajian
STATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2008
STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN
PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK
PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK No Negara Perorangan Badan 1 Algeria a. tempat tinggal; tata cara persetujuan bersama b. kebiasaan tinggal; c. hubungan pribadi dan ekonomi. 2 Australia a. tempat tinggal;
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 61 122 3
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 63 124 3 ALJAZAIR
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 No. 31/06/63/Th.XV, 01 Juni 2011 Nilai ekspor sementara Kalimantan Selatan bulan April 2011 sebesar 721,93 juta US$ atau naik 4,16 persen
PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN
PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN No Negara Memiliki wewenang untuk menutup kontrak atas nama Menyimpan dan melakukan pengiriman barang atau barang dagangan milik
PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR
49 PRODUKSI PANGAN DUNIA Nuhfil Hanani AR Produksi Pangan dunia Berdasarkan data dari FAO, negara produsen pangan terbesar di dunia pada tahun 2004 untuk tanaman padi-padian, daging, sayuran dan buah disajikan
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) adalah perjanjian internasional di bidang perpajakan antar kedua negara guna menghindari pemajakan ganda agar tidak menghambat
Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia
Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia Latar belakang Special Safeguard Mechanism (SSM) adalah SSM adalah mekanisme yang memungkinkan negara-negara berkembang untuk memberikan perlindungan sementara
w tp :// w ht.b p w.id s. go Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110. 1331 Katalog BPS /
w /w tp :/ ht go.i d ps..b w Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110.1518 Katalog BPS /
Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara
Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara Gred Elaun Makan Hotel Lodging Utama/Khas A keatas 370.00 Actual (Standard Suite) Appendix 1 Utama/Khas B dan C 340.00 Actual (Standard Room) Appendix 1 53 to 54 320.00
w tp :// w ht.b p w.id s. go Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110. 1412 Katalog BPS /
PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI
PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI NO NEGARA BUNGA ROYALTI Umum Khusus* Umum Khusus* 1 2 3 4 5 6 1. Algeria 15% -
A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)
A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others) Kadar Elaun Makan, Bayaran Sewa Hotel Dan Elaun Lojing Semasa Berkursus Termasuk Menghadiri
LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010
LAMPIRAN Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010 No Kota IPK 1 Denpasar 6.71 2 Tegal 6.26 3 Surakarta 6.00 4 Yogyakarta 5.81 5 Manokwari 5.81 6 Gorontalo 5.69 7 Tasikmalaya 5.68 8 Balikpapan
12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI
12/14/216 Hasil TIMSS 215 Trend in International Mathematics and Science Study Diagnosa Hasil untuk Perbaikan Mutu dan Peningkatan Capaian TIMSS adalah studi internasional yang mengukur kemampuan siswa
FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA
FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA Afganistan Embassy of the Islamic State of Afganistan Jl. DR. Kusuma Atmaja SH. No. 15, Menteng, Jakarta 10310 Phones : (62-21) 314 3169 Fax : (62-21) 335 390 Algeria Embassy
BADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi The Global Competitiveness Index 2013-2014 rankings GCI 2013-2014
JASO Presentasi. PROMOSPAIN SERVICES LTD., Pondok Indah Office Tower I, 3rd floor, room 304. Jakarta, Indonesia
JASO Presentasi 1 1. Profil perusahaan 2. Peralatan Konstruksi JASO 3. Kualifikasi 4. Gallery 5. Kontak Kami 2 1. Profil Perusahaan Perusahaan Spanyol dengan pengalaman lebih dari 50 tahun Ekspor 90 %
Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi
Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Menambah jumlah kursi DPR menjadi wacana baru dalam formulasi Rancangan Undang- Undang Penyelenggaraan Pemilu (RUU Pemilu)
KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010
KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010 Semua Ketua Setiausaha Kementerian Semua Ketua Jabatan Persekutuan PINDAAN PEKELILING
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.699, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Bea masuk. Impor. Benang kapas. Pengenaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.011/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN
PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 87/PMK.011/2011 TENTANG : PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD)
1 of 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING
LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA. Bituminous Coal: Non Coking Coal HS2012:
2016 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA Bituminous Coal: Non Coking Coal HS2012: 2701129000 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I Kinerja Penjualan Ekspor Batubara 1 Grafik 1.1. Volume Penjualan Ekspor Berdasarkan
4.1 Metode Arahan Pengembangan Komoditas Perkebunan Berdasarkan pendapat yang dikemukakan pada Bab II kriteria untuk mencapai arahan pengembangan
115 4.1 Metode Arahan Pengembangan Komoditas Perkebunan Berdasarkan pendapat yang dikemukakan pada Bab II kriteria untuk mencapai arahan pengembangan komoditas perkebunan (diambil dari berbagai literatur),
Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football
Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI Jakarta, 20 Februari 2016 Strategi Mendobrak Ekspor 1. Memanfaatkan
PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY
PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL : PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY, 27 JULI 2017 Program Studi Akuntansi STIE AMA SALATIGA Disampaikan oleh : SUGENG, M.SI., Ak.,
LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA BAB I KONSUMSI BATUBARA DUNIA Grafik 1.1. Pertumbuhan Konsumsi Batubara Dunia, 1980 2017 Grafik 1.2. Pertumbuhan Konsumsi dan Impor Batubara China,
2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe
No.1292, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan. Impor Produk Canai Lantaian dari Besi atau Baja Bukan Paduan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011 DAFTAR NEGARA-NEGARA YANG DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
MENTERI KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.010/2015 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK STEEL WIRE ROD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER!
DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D 30 APRIL)
BNP2TKI DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 211 S.D 215 (S.D 3 APRIL) Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi Subbid Pengolahan Data, Bidang Pengolahan dan Penyajian
Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013
Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,07 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,21
PP 60, pasal 2 ayat 3
1 PP 60, pasal 2 ayat 3 TUJUAN SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013
Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,37 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,76
Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013
Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 14,70 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,31
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG
Menimbang Mengingat PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF 7312.10.90.00
TABLE OF CONTENT FOREWORD
FOREWORD TABLE OF CONTENT Page i Page TABLE OF CONTENT T A B L E S : 01. Monthly Visitor Arrivals 2014 vs 2015 by Port of Entry... 02. Monthly Distribution of Visitor Arrivals to Indonesia, 2005 2015...
Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012
Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,67 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,68
Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2014
Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,35 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,88
Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012
Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,15 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,17
Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012
Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan sebesar US$ 15,98 miliar (non migas US$ 12,62 miliar dan migas US$ 3,36
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mewajibkan warga negaranya untuk mendapat pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 2011 s/d Triwulan III 2014
DATA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA TRIWULAN III 214 PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 211 s/d Triwulan III 214 7 6 5 586.82 494.69 512.168 4 3 2 1 95.799 98.376 123.527 211 212 213 Triwulan I
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF EX 7312.10.10.00 DENGAN
LAPORAN MINGGU XLIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 7 November 2016 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XLIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 7 November 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 31 kasus. Kasus
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1142, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengamanan Impor Barang. Kawat Besi/Baja. Bea masuk. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.011/2012 TENTANG PENGENAAN
Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015
Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015 Nilai tambah - konsep Nilai tambah : tambahan nilai terhadap barang antara setelah berubah menjadi barang baru (misal
M SA D E D P E A P N PE P R E T R ANIAN INDO D N O ES E IA? NUH U FI F L HAN A AN A I A R
MASA DEPAN PERTANIAN INDONESIA? NUHFIL HANANI AR INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMILIKI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG BESAR NO. 2 DI DUNIA SETELAH BRAZIL 800 SPESIES TUMBUHAN PANGAN + 1000 SPESIES TUMBUHAN
LAPORAN MINGGU XXXI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Agustus 2016 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXXI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 22 kasus. Kasus
Profile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited.
Profile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited. CEIC DATA Company HK Limited CEIC Data Company (Hongkong) Limited adalah perusahaan penyedia informasi online untuk data time-series statistik dengan cakupan
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 14/03/12/Thn. XIX, 01 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI SEBESAR US$574,08 JUTA Nilai ekspor
BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan nasional ditandai dengan penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1994
Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)
Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Februari 2014 Tema Undang-undang Perindustrian Sebagai
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN JUNI 2011
No. 41/08/63/Th.XV, 01 Agustus 2011 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN JUNI 2011 Nilai ekspor Kalimantan Selatan bulan Juni 2011 mencapai US$907,74 juta atau naik 17,81 persen dibanding
Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045 Chairul Tanjung Juni 2014 Sumber Daya Manusia: Tantangan Menuju Indonesia
LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science
LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science No Country Reading No Country Mathematics No Country Science 1 Shanghai- Shanghai- Shanghai- 556 1 600 1 China China China
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian
Posisi Human Development Indeks. (HDI) Indonesia (United Nations Development Program (UNDP) tahun 2008)
GURU PENDIDIK PROFESIONAL Posisi Human Development Indeks High Human Development 1. Iceland 2. Norway 3. Australia 4. Canada 5. Ireland 8. Japan 9. Netherlands 25. Singapore 26. Korea, Rep. of 30. Brunei
Perkembangan Ekspor Impor Jawa Tengah Maret 2007
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No.04/07/33/Th.I, 2 Juli 2007 Perkembangan Ekspor Impor Jawa Tengah Maret 2007 Kegiatan ekspor-impor Jawa Tengah menunjukkan kecenderungan meningkat, walaupun terlihat adanya fluktuasi
I PENDAHULUAN Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian dunia saat ini mendorong setiap penganut perekonomian terbuka didalamnya untuk merasakan dampak dari adanya dinamika ekonomi internasional yang dipandang
DATA PENEMPATANEMPATAN
DATA PENEMPATANEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 211 s/d 31 Oktober 214 7 6 5 586.82 494.69 512.168 4 36.63 3 2 1 211 212 213 S.D 31 OKTOBER 214 NO TAHUN JUMLAH
Pondasi Operasi yang Lancar
Pondasi Operasi yang Lancar Untuk bisa menjalankan kegiatan sehari-hari di sebuah perusahaan dengan lancar dan baik, maka manajemen perusahaan harus membangun dan menerapkan sistem yang baku, sehingga
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-3/BC/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI
LAPORAN MINGGU XLIX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Desember 2016 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XLIX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Desember 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 37 kasus. Kasus
EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 18/05/31/Th. XVIII, 2 Mei NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 943,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu bagian dari negara tropis yang memiliki kekayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu bagian dari negara tropis yang memiliki kekayaan sumberdaya alam melimpah, khususnya di bidang pertanian. Perhatian pemerintah terhadap
KERAJAAN MALAYSIA PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 3 TAHUN 2005
KK/BP(8.00)443/1-4 SJ.1(sk.1/2003) KERAJAAN MALAYSIA PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 3 TAHUN 2005 KADAR DAN SYARAT TUNTUTAN ELAUN, KEMUDAHAN DAN BAYARAN KEPADA PEGAWAI PERKHIDMATAN AWAM SEMASA BERKURSUS
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 43/08/12/Thn. XX, 01 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JUNI SEBESAR US$632,13 JUTA Nilai ekspor melalui
LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS COAL - COKING COAL (HS CODE 2017: )
2017 LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS COAL - COKING COAL (HS CODE 2017: 27011210) DAFTAR ISI PANGSA PASAR PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR 1 Grafik
LAPORAN MINGGU IX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 6 Maret 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU IX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 6 Maret 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total jumlah kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 3 kasus yaitu 1 (satu)
EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 36/09/31/Th.XIII, 5 September 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JUNI 2011 SEBESAR 941,89 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui
MENTER! KEUANGA.N REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 165/PMK.010/2015 TENT ANG
MENTER! KEUANGA.N SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 165/PMK.010/2015 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK COATED PAPER DAN PAPER BOARD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi
DATA PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 214 (PERIODE 1 JANUARI S.D 31 DESEMBER) POSISI CETAK DATA TANGGAL 6 JANUARI 215 BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2014
No.35/07/63/Th.XVIII, 01 Juli 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2014 EKSPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2014 NAIK 1,50 PERSEN DAN IMPOR NAIK 5,39 PERSEN Nilai ekspor Kalimantan
Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP
Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP Nizam Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kecakapan Abad 21 21 st Century
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR P.2/II-KEU/2010 TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN
Penguatan Sinergi Pemerintah, Masyarakat, dan Dunia Usaha Dalam Rangka Akselerasi Pencapaian Pembangunan Berkeadilan.
Penguatan Sinergi Pemerintah, Masyarakat, dan Dunia Usaha Dalam Rangka Akselerasi Pencapaian Pembangunan Berkeadilan. Pande Radja SILALAHI PERTUMBUHAN GDP PER CAPITA RATA-RATA HARGA KONSTAN 2005 DAN RANKING
EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 25/06/31/Th. XVIII, 1 Juni NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL MENCAPAI 988,78 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
There are no translations available. VISA ON ARRIVAL
There are no translations available. VISA ON ARRIVAL In accordance with the Regulation of Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia Number: 26 on 2013, citizen from 63 countries and
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) DENGAN
EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 26/07/31/Th.XIII, 1 Juli 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL 2011 SEBESAR 822,45 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui
EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XIX, 1 Februari 2017 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER MENCAPAI 715,18 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta
B. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi nihil
LAPORAN MINGGU XXXVI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 12 September 2016 pukul 15.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 28 kasus.
EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui
BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai macam strategi bisnis untuk berkompetisi di pasar global. Salah satu strategi bisnis adalah
LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA. Bituminous Coal: Coking Coal HS2012:
2016 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA Bituminous Coal: Coking Coal HS2012: 2701121000 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR INDUSTRI BATUBARA 2016 Bituminous Coal: Coking Coal HS2012: 2701121000 Diterbitkan
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/05/31/Th. XVII, 4 Mei EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 1.119,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN JUNI 2014
No.42/078/63/Th.XVIII, 04 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN JUNI EKSPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN JUNI TURUN 5,05 PERSEN DAN IMPOR TURUN 22,30 PERSEN Nilai ekspor Kalimantan
EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 46/10/31/Th. XVII, 1 Oktober EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS MENCAPAI 999,53 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2012
No. 34/07/63/Th.XVI, 2 Juli 2012 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2012 Nilai ekspor Kalimantan Selatan bulan Mei 2012 mencapai US$865,30 juta atau turun 11,78 persen dibanding
Volume 19 Thn II/2011 BULLETIN STATISTIK PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. (Periode Sampai dengan Bulan September 2011)
Volume 19 Thn II/2011 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN BULLETIN STATISTIK (Periode Sampai dengan Bulan September 2011) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Jakarta, Oktober 2011
PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$62,45 juta, turun 29,68 persen dibanding
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2/PMK.010/2018 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK I DAN H SECTION DARI