PELATIHAN PENDIDIKAN KARAKTER MEMBANGUN KECERDASAN HOLISTIK BAGI AKTIVIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN SE KOPERTIS WILAYAH V DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi

1 PANDUAN PELATIHAN PENDIDIKAN KARAKTER MEMBANGUN KECERDASAN HOLISTIK BAGI AKTIVIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN SE KOPERTIS WILAYAH V DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH V DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

2 ii

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-nya sehingga buku Panduan Pelatihan Pendidikan Karakter Bagi Aktivis Organisasi Kemahasiswaan ini berhasil diterbitkan. Maksud dan tujuan diterbitkannya buku panduan ini agar dipergunakan sebagai acuan dalam mengikuti pelatihan sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki kekhasan tertentu. Budaya dan tradisi yang luhur sangat kental melekat pada penduduk asli daerah ini. Di sisi lain, status kota pelajar yang melekat membuat Yogyakarta dibanjiri para pelajar dan mahasiswa dari berbagai pelosok Indonesia. Hal ini membuat DIY menjadi miniatur Indonesia, yang di dalamnya terkandung bermacam ragam budaya dari penjuru tanah air. Lebih dari itu, DIY sebagai daerah tujuan wisata menjadi tempat persinggahan turis-turis mancanegara yang datang dengan membawa budaya dan karakter mereka. Keadaan ini bagi beberapa pihak membuat culture shock yang dapat berakibat negatif bagi perkembangan pribadi masing-masing. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu disiapkan pendidikan karakter sejak awal agar hal-hal negatif yang mungkin timbul dapat diantisipasi. Efektivitas hasil akan tercapai manakala anak sebagai peserta didik selalu diperhadapkan dengan nilai-nilai yang relatif seragam dalam seluruh perjumpaannya dengan orang lain. Hal ini akan tercapai bila pendidikan karakter tidak hanya dilakukan oleh lembaga pendidikan, tetapi juga oleh lembaga keagamaan, masyarakat, pelaku usaha, media dan khususnya keluarga. Dengan demikian tidak dapat dipungkiri bahwa lembagalembaga ini memang harus siap dan bersepakat untuk menanamkan pendidikan karakter sejak awal dan memberikan suri tauladan sebagai bentuk pembelajaran peserta didik. Pendidikan karakter bagi peserta didik perlu didesain, diformulasikan dan dioperasionalkan melalui transformasi budaya dan kehidupan kampus. Untuk itu, dirasakan perlunya membangun wacana dan sistem pendidikan karakter yang sesuai dengan konteks sosial kultural Indonesia yang ber-bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu, diperlukan sarasehan sebagai upaya untuk membangun komitmen pendidikan iii

4 melalui penyamaan persepsi tentang konsep, perangkat dan praksis pendidikan karakter. Pendidikan karakter di perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan: 1) Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? 2) Perangkat apa yang diperlukan untuk pendidikan karakter? 3) Bagaimana pelaksanaannya dalam konteks pendidikan perkuliahan/satuan pendidikan?, dan 4) Bagaimana meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikannya. Pendidikan karakter ini diharapkan menghasilkan rumusan komprehensif tentang pendidikan karakter yang dapat menjadi rujukan semua pihak dalam merintis atau meningkatkan program pendidikan karakter pada masing-masing satuan pendidikan. Yogyakarta, November 2015 Sekretaris Pelaksana Yun Widiati NIP iv

5 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN DAN KOMPETENSI... 3 C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN... 3 D. NARASUMBER DAN FASILITATOR... 3 E. PESERTA... 4 F. KEPANITIAAN... 4 G. DANA KEGIATAN... 4 H. PENUTUP... 5 Lampiran 1. Jadwal Kegiatan...I Lampiran 2. Tata Tertib... IV v

6 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 Pasal 3 Tahun 2003, pendidikan nasional diarahkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-Undang no 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi di dalam konsiderannya juga disebutkan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa;. Sementara itu pada pasal 91, UU PT, peran masyarakat dapat diwujudkan antara lain dalam ayat 1, butir e. disebutkan mengembangkan karakter, minat, dan bakat mahasiswa. Berbagai pertemuan ilmiah tingkat nasional, baik berupa seminar, lokakarya, dan kongres semakin meneguhkan bahwa krisis moralitas bangsa ini kiranya masih ada harapan untuk dibangun kembali melalui pendidikan dan pembudayaan, terutama kepada para generasi muda calon pemimpin Indonesia di masa depan. Fenomena korupsi, konflik sosial, kriminalitas, dan berbagai problematik kebangsaan telah disadari tidak begitu saja dapat dihapuskan tanpa program yang intensif, sinergis dan berkesinambungan dari berbagai komponen bangsa. Kini telah tumbuh kesadaran bahwa pendidikan tidak semata-mata di bangku sekolah, tetapi pendidikan di luar sekolah juga diharapkan 1

7 mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempercepat penyiapan kader bangsa yang berkarakter tangguh. Bangsa ini membutuhkan calon pemimpin yang cerdas dan berkarakter luhur, dengan indikasi cerdas secara intelektual, emosional-sosial, dan spiritual, serta didukung dengan kecerdasan kinestetik yang baik. 1. Cerdas Intelektual a. Gandrung akan olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; b. Aktualisasi insane intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif; 2. Cerdas Emosional dan Sosial a. Gandrung akan olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasitivitas terhadap kehalusan dan keindahan, serta meningkatkan kemampuan ekspresi estesis; b. Aktualisasi insan sosial yang mampu membina hubungan timbal balik, empatik dan simpatik, ceria dan percaya diri, menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara, serta berwawasan kebangsaan yang sadar akan hak dan kewajiban warga Negara; 3. Cerdas Spiritual Gandrung akan olah hati/kalbu untuk menumbuhkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia; 4. Cerdas Kinestetik a. Gandrung akan olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas; b. Aktualisasi insan adiraga Kini para pelaku pendidikan telah menyadari bersama bahwa mahasiswa sebagai ujung tombak pembangunan bangsa Indonesia di masa depan tidaklah cukup diberi bekal kemampuan yang bersifat hardskills semata, namun perlu didukung kemampuan softskills yang memadai. Kemampuan-kemampuan di atas, bukan semata-mata hardskills, tetapi justru lebih ke arah softskills. Untuk itulah pelatihan ini disusun dan diselenggarakan. 2

8 B. TUJUAN DAN KOMPETENSI 1. TUJUAN a. Menyiapkan calon pemimpin bangsa yang memiliki softskills dan karakter luhur yang ditandai: (1) kebugaran dan kesehatan jasmaniahnya; (2) kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif; (3) kematangan emosional dan spiritual; dan (4) Kepekaan dan komitmen yang tinggi untuk membangun masyarakat bangsa dan negaranya. b. Membangun jaringan komunikasi antar aktivis organisasi kemahasiswaan se Kopertis wilayah V DIY. 2. KOMPETENSI Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan (mahasiswa) : a. tumbuh kesadaran untuk menjaga kebugaran dan kesehatan jasmaniah b. mampu berpikir secara lebih logis, kritis, dan kreatif c. memiliki kematangan emosional d. memiliki kematangan spiritual e. tumbuh kepekaan, kesadaran, dan komitmen untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. f. mampu membangun jaringan aktivis kemahasiswaan se- Kopertis wilayah V DIY C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal November 2015, Tempat pelaksanaan di Hotel Griya Persada Kaliurang Yogyakarta. Jadwal pelatihan terlampir. D. NARASUMBER DAN MODERATOR Narasumber dari program ini adalah: 1. Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta 2. Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah V Yogyakarta 3. Hujjatullah Fazlurrahman (Pakar Kecerdasan Kinestetik) 3

9 4. Haryanto (Dosen Psikologi dan mantan Dir. Kemahasiswaan UGM) 5. Achmad Charris Zubair (Ketua Dewan Kebudayaan Yogyakarta) 6. Heri Santoso (Dosen Pengembangan Kepribadian UGM) 7. Surono (Pusat Studi Pancasila UGM). Moderator dari program ini adalah: 1. Tunggul Priyono (Kabid Akademik, Kemahasiswaan dan Kelembagaan Kopertis Wilayah V) 2. Kharisma Handayani (Mahasiswi Psikologi UGM) E. PESERTA Mengingat pelatihan ini dimaksudkan untuk kader, maka peserta yang diharapkan mengikuti pelatihan ini dikenakan persyaratan sebagai berikut: 1. Persyaratan Peserta: a. Minimal semester 3 dan maksimal semester 7 b. Pengurus organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi c. Belum pernah mengikuti kegiatan sejenis yang diadakan oleh Kopertis Wilayah V d. Mendapat rekomendasi dari pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan 2. Jumlah Peserta. Jumlah peserta sebanyak 80 orang mahasiswa. Peserta berasal dari perwakilan perguruan tinggi swasta se Kopertis Wilayah V Yogyakarta. F. KEPANITIAAN Panitia penyelenggara pelatihan ini adalah Kopertis Wilayah V DIY dibantu dengan tim fasilitator dan co-fasilitator dari Universitas Gadjah Mada. G. DANA KEGIATAN Seluruh dana kegiatan ini dianggarkan melalui dana DIPA Kopertis Wilayah V Yogyakarta Tahun anggaran

10 H. PENUTUP Akhir kata, kami sangat mengharapkan kerjasama dari berbagai pihak demi suksesnya kegiatan ini. Atas perhatian, partisipasi, dan kerjasamanya diucapkan banyak terima kasih. 5

11 Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Narasumber Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah V Hujjatullah Fazlurrahman (Pakar Kecerdasan Kinestetik) Haryanto (Dosen Psikologi dan mantan Dir. Kemahasiswaan UGM) Achmad Charris Zubair (Ketua Dewan Kebudayaan Yogyakarta) Heri Santoso (Dosen Pengembangan Kepribadian UGM) Surono (Pusat Studi Pancasila UGM). Moderator Tunggul Priyono (Kabid Akademik, Kemahasiswaan dan Kelembagaan Kopertis Wilayah V) Kharisma Handayani (Mahasiswi Psikologi UGM) Hari I : Selasa, 17 November 2015 J A M MATERI KEGIATAN PANITIA/ NARASUMBER/ MODERATOR Registrasi peserta Panitia Acara Pembukaan MC Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Do'a Laporan Panitia/Tata tertib Sambutan: Koordinator Kopertis Polbangmawa Seluruh Peserta MC/Perwakilan Mahasiswa Ketua panitia Kopertis Narasumber Pengukuran Awal Narasumber Pengantar Umum tentang Pelatihan Pendidikan Karakter Narasumber Istirahat dan ibadah Panitia Pengenalan dan Latihan Membangun Narasumber Kecerdasan intelektual I: Ketrampilan berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif, dan penyelesaian masalah Istirahat, Ibadah dan Makan Panitia I

12 Pengenalan dan Latihan Membangun Narasumber Kecerdasan intelektual II: Ketrampilan berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif, dan penyelesaian masalah Refleksi dan Kontemplasi Narasumber HARI II : Rabu, 18 Novenber 2015 J A M MATERI KEGIATAN PANITIA/ NARASUMBER/ MODERATOR Aktivitas pribadi dan ibadah Panitia Olah raga Moderator Aktifitas mandiri, mandi dan makan Peserta Persiapan pelatihan. Panitia Pengenalan dan Pelatihan Narasumber Membangun Kecerdasan Emosional Membangun ranah intra pribadi istirahat Panitia Pengenalan dan Pelatihan Narasumber Membangun Kecerdasan Emosional Membangun ranah antar pribadi Refleksi dan kontemplasi Istirahat, ibadah, makan Panitia Pengenalan dan Pelatihan Narasumber Membangun kecerdasan Kinestetik Kiat menjaga dan mengembangkan kesehatan dan kebugaran fisik bagi mahasiswa Istirahat, ibadah Panitia Pelatihan membangun kecerdasan Narasumber spiritual: Membangun jiwa religius, toleran, ikhlas, dan jujur Istirahat Panitia Lanjutan Narasumber Pelatihan dan Pengenalan Pelatihan membangun kecerdasan spiritual: Membangun jiwa religius, toleran, ikhlas, dan jujur Refleksi dan kontemplasi Narasumber II

13 HARI III : Kamis, 19 November 2015 J A M MATERI KEGIATAN PANITIA/ NARASUMBER/ MODERATOR Aktivitas pribadi dan ibadah Panitia Olah raga Panitia Aktifitas mandiri, mandi dan makan Peserta Persiapan pelatihan. Panitia Kunjungan dan Tugas Kelompok di Narasumber lapangan (jadwal dan lokasi terlampir) - Pemulung - Panti Wredha / panti asuhan - Industri Slondok Istirahat Panitia Presentasi Hasil Kunjungan dan Tugas Kelompok Narasumber HARI IV : Jum at, 20 November 2015 J A M MATERI KEGIATAN PANITIA/ NARASUMBER/ MODERATOR Aktivitas pribadi dan ibadah Panitia Olah raga Panitia Aktifitas mandiri, mandi dan makan Peserta pagi Persiapan pelatihan Panitia Pembentukan Forum Komunikasi Panitia Moderator Post test, penutupan dan pembagian sertifikat Panitia Check Out dan makan Panitia III

14 Lampiran 2. Tata Tertib TATA TERTIB PESERTA PELATIHAN PENDIDIKAN KARAKTER MEMBANGUN KECERDASAN HOLISTIK BAGI AKTIVIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN SE KOPERTIS WILAYAH V DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA A. HAK PESERTA Peserta akan mendapatkan seminar kit, kaos, sertifikat, konsumsi dan akomodasi penginapan. B. TATA TERTIB Peserta diwajibkan berada di ruang pelatihan paling lambat 5 menit sebelum acara dimulai Peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan Peserta diwajibkan mengenakan pakaian yang sopan dan rapi (bersepatu) Peserta tidak diperkenankan mengaktifkan HP (Handphone) selama sesi pelatihan Peserta tidak boleh meninggalkan lokasi pelatihan tanpa ijin panitia Peserta diharapkan menjaga kebersihan lingkungan Peserta wajib menjaga nama baik almamaternya masing-masing Peserta dilarang melakukan aktivitas yang mengundang konflik Peserta tidak boleh mengundang teman ke lokasi pelatihan tanpa se ijin panitia Selama pelatihan berlangsung, Peserta tidak dibenarkan meninggalkan lokasi pelatihan kecuali untuk keperluan mendesak dengan terlebih dahulu meminta izin kepada Ketua Panitia. Menjaga peralatan-peralatan pelatihan; dan jika terjadi kerusakan/kehilangan peralatan maka akan menjadi tanggung jawab peserta pelatihan. IV

15 Menjaga barang-barang milik pribadi; dan bila terjadi kehilangan atas barang-barang tersebut maka panitia tidak bertanggung jawab. C. Yang tidak boleh dibawa: Senjata api dan atau tajam; Obat-obatan terlarang; Barang berharga seperti, perhiasan; Rokok; Minuman Keras. D. KONSEKUENSI Jika peserta tidak bersedia mentaati tata tertib maka peserta akan dikembalikan ke perguruan tinggi masing-masing dengan tidak hormat E. LAIN-LAIN Apabila ada ketentuan lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan disampaikan kemudian. P A N I T I A V

16 Notes. VI

17 Notes. VII

18 Notes. VIII