MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU
|
|
- Indra Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU
3 Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (empat miliar rupiah).
4 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU Dr. H. ERJATI ABAS, M.Ag. Penerbit PT Elex Media Komputindo
5 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU 2017 Dr. H. ERJATI ABAS, M.Ag. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta ISBN: Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
6 DAFTAR ISI UCAPAN TERIMA KASIH... v BAB I Guru: Pemimpin Pendidikan... 1 Digugu dan Ditiru... 1 BAB II Prestasi Guru A. Kinerja Guru B. Kepemimpinan Kepala Madrasah Seprti Apa? C. Iklim Organisasi D. Motivasi Kerja Guru E. Kompetensi Guru F. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru G. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Guru H. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru I. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Guru J. Kerangka Pikir BAB III Kepemimpinan Kepala Madrasah A. Sekilan MIN Se-Kota Bandar Lampung B. Pegujian Hipotesis
7 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU BAB IV Pembentukan Manusia Andal A. Pendidikan Islam di Era Global B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian C. Diskripsi Hasil Analisis Variabel Penelitian D. Pengujian Hipotesis E. Analisis Data BAB V Kesimpulan Da ar Pustaka Tentang Penulis x
8 BAB I GURU: PEMIMPIN PENDIDIKAN Digugu dan Ditiru Di tataran paling bawah, guru di kelas merupakan pemimpin pendidikan. Kenapa? Karena posisinya sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Bahkan peran guru tersebut akan tercermin dari bagaimana guru melaksanakan peran dan tugasnya. Artinya, kinerja guru merupakan faktor yang amat menentukan bagi mutu pembelajaran. Implikasinya pada kualitas output pendidikan di madrasah. Allah Swt., bahkan menjelaskan bahwa hasil yang diperoleh seseorang dipengaruhi kesungguhan mengerjakan dan niatnya: Artinya: dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (An-Najm: 39). 1 1 Departemen Agama RI., Al-Quran dan Terjemah, (Bandung: Jabal, 2009), h. 527
9 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU Kutipan ini menjelaskan bahwa suatu prestasi kerja dan hasil pendidikan yang baik tidak dapat diraih dengan mudah, hanya melalui usaha dan kerja keras dibarengi dengan idealisme dan optimisme yang tinggi. Bersungguh-sungguh dalam bekerja juga dijelaskan Allah Swt., dalam surat al-insyirah ayat 7-8 sebagai berikut: Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Al-Insyirah: 7 8) 2 Kinerja guru merupakan unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitasnya akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan. Kenapa pula demikian? Karena guru merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan peserta didik dalam proses pendidikan/ pembelajaran di lembaga pendidikan Madrasah. Mukhtar menyebut bahwa kinerja guru adalah seluruh aktivitas yang dilakukannya dalam mengemban amanat dan tanggung jawabnya dalam mendidik, mengajar dan membimbing, mengarahkan, dan memandu peserta didik dalam mencapai tingkat kedewasaan dan kematangannya. 3 Maka dari itu, kinerja guru lebih terarah pada perilaku seorang pendidik dalam pekerjaannya 2 Ibid., h Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), h. 84 2
10 GURU: PEMIMPIN PENDIDIKAN dan efektivitas pendidik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang dapat memberikan pengaruh kepada peserta didik kepada tujuan yang diinginkannya. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005, di Pasal 1 Guru dan Dosen punya tugas sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada tingkatan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 4 Karena tugasanya tersebut, ia pantas digugu dan ditiru. Ngalim Purwanto memerinci karakteristik kinerja guru yang dapat dilihat dari: a. Guru selalu berupaya membimbing anak didik seutuhnya b. Guru selalu menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing c. Guru selalu mengadakan komunikasi terutama untuk memperoleh informasi tentang anak didik d. Guru selalu menciptakan suasana kehidupan madrasah sehingga peserta didik betah berada dan belajar di madrasah e. Guru selalu memelihara hubungan dengan orangtua peserta didik f. Guru selalu memelihara hubungan baik dengan masyarakat g. Guru selalu berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya, seperti membaca buku, mengikuti lokakarya, seminat, penataran, dan kegiatan penelitian h. Guru selalu menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru 4 Depag RI., Op. Cit., h. 4 3
11 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU i. Guru selalu tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan j. Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa pengabdian. 5 Guru yang dikatakan di atas semestinya memiliki kinerja yang baik ditunjukkan dari berbagai kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar, pembimbing, pengarah, motivator, dan pendidik. Guru yang memiliki kinerja yang baik, tentu saja akan mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil pembelajaran yang bermutu. Kinerja guru dalam upaya peningkatannya, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhinya, sehingga berdampak pada tinggi rendahnya kinerja guru tersebut. Di antara faktor tersebut, antara lain adalah kepemimpinan kepala madrasah. Marno menyatakan bahwa kepemimpinan kepala madrasah yang baik akan meningkatkan kegairahan kerja pegawai dan pencapaian mutu pendidikan lebih baik lagi. 6 Tugas dan tanggung jawab kepala madrasah akan mampu: membangkitkan dan merangsang semangat kerja guru dan pegawai madrasah dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik. 7 Kepemimpinan kepala madrasah secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap meningkatkan atau tidak meningkatnya bahkan menurunnya kinerja guru. Artinya, kepemimpinan kepala madrasah memberikan pengaruh terhadap 5 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2008), h Departemen Agama RI, Pedoman Pengembangan Adiministrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003), h. 35 4
12 GURU: PEMIMPIN PENDIDIKAN peningkatan kinerja guru. Oleh karena itu salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru adalah melaksanakan kepemimpinan kepala madrasah dengan baik, menciptakan iklim organisasi madrasah yang kondusif, didukung motivasi serta kompetensi guru yang baik. Dari situ diharapkan dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Memimpin berarti membimbing, mengarahkan, menuntun dan merintiskan jalan 8 Sejalan dengan itu, kepemimpinan adalah kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi dan memengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakantindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan. 9 Hal serupa dinyatakan oleh Mifta Thoha. Kepemimpinan itu alat untuk mencapai suatu tujuan. Pemimpin di sini adalah merupakan individu yang memiliki program atau rencana yang bersama anggota kelompok berusaha untuk mencapai tujuan dari kelompok tersebut. Dari sini kepemimpinan dapat dipandang sebagai kekuatan dinamik yang merangsang motivasi dan koordinasi anggota dalam mencapai tujuan organisasi. 10 Jadi kepemimpinan mengandung arti bahwa seorang pemimpin dapat memengaruhi orang lain agar lebih bekerja keras dalam tugasnya, atau mengubah kelakuan mereka. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah Swt., dalam Surat As-Sajadah ayat 24: 8 Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) h Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1997), h Miftah Thoha. Kepemimpinan Manajemen. (Rajawali Press, Jakarta. 2001), h. 36 5
13 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU Artinya: dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (As-Sajadah: 24) 11 Kinerja guru juga dipengaruhi oleh iklim organisasi. Iklim organisasi madarasah akan memengaruhi sikap dan perilaku warga madrasah yang kemudian menentukan kinerja warga madrasah dan lembaga madrasah tersebut. Moeheriono menyatakan bahwa iklim organisasi memberikan arah dan memperkuat standar perilaku untuk mengendalikan pelaku organisasi agar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. 12 Iklim organisasi sebagai bagian dari budaya organisasi sekolah akan juga mewarnai cara bertindak anggota organisasi dalam aktivitas sehari-hari. 13 Dapat dipahami bahwa iklim organisasi akan berpengaruh terhadap tingkat kinerja guru. Artinya, apabila iklim organisasi kondusif, mendukung dan mendorong peningkatan kinerja guru, maka kinerja guru akan meningkat dengan lebih baik. Iklim organisasi adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para karyawan dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan 11 Departemen Agama RI., Op. Cit., h Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 91 6
14 GURU: PEMIMPIN PENDIDIKAN tugas yang dibebankan. 14 Simamora menyatakan, iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologis organisasi. 15 Dari pendapat terakhir, kita tahu bahwa iklim organisasi adalah faktor-faktor di luar manusia, baik fisik maupun nonfisik dalam suatu organisasi. Iklim organisasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam peningkatan kinerja guru karena dengan lingkungan yang mendukung, baik suasana maupun sarana dan prasarana akan menjadikan guru lebih giat untuk bekerja. Jika guru merasa senang dengan lingkungan kerjanya, maka perhatian, imajinasi, dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaannya akan meningkat pula. Sebaliknya, jika ia merasa gundah, maka tidak mustahil kinerjanya akan menurun pula. Tak lupa pula bahwa peningkatan kinerja guru adalah motivasi guru itu sendiri. Motivasi guru merupakan suatu kekuatan potensial seorang guru sebagai penggerak dari dalam hati seseorang guru untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Surat Ar-Ra d ayat 11 menyebut bahwa motivasi yang paling kuat adalah dari diri sendiri seseorang. Motivasi sangat berpengaruh dalam gerak dan gerik seseorang dalam setiap tindak tanduknya: Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaannya sendiri. (Ar-Ra d: 11) Alex S. Nitisemito. Manajemen Personalia, (Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1990), h Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN, 2000), h Departemen Agama RI., Op. Cit., h
15 MAGNET KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. Besar-kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang bergantung pada seberapa banyak intesitas motivasi yang diberikan. 17 Work motivation is a set of energetic forces that originate both within as well as beyond an individual s being, to initiate work related behavior, and to determine its form, direction, intensity, and duration. 18 Motivasi itulah yang mendorong seseorang untuk berperilaku terkait dengan penentuan arah, intensitas dan jangka waktu kerja. Motivasi diri mendorong seseorang untuk mencapai tujuan. Dengan demikian jelas bahwa motivasi kerja adalah dorongan terhadap seseorang yang dipengaruhi oleh motif, harapan, dan insentif untuk melakukan suatu pekerjaan dalam rangka pencapaian tujuan. Semakin guru memiliki motivasi kerja tinggi, tugas dan tanggung jawabnya dilakukan dengan penuh semangat dalam upaya mencapai tujuan pendidikan dan lebih optimal. Faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja guru adalah kompetensi. Lyle M. Spencer menyebut bahwa, hubungan antara kompetensi dengan kinerja itu sangat erat. Relevansinya ada, bahkan apabila ingin meningkatkan kinerja karyawan seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tugas pekerjaannya. 19 Kompetensi guru pun dapat berpengaruh terhadap proses pengelolaan pendidikan yang kemudian akan berdampak pada hasil prestasi yang dicapai peserta didik Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h C.C. Pinder, Work Motivation in Organizational Behavior. (New York: Psychology Press, 2008), h Lyle M. Spencer and Signe M. Spincer, Competence at Work, Models For Superior Performance, (Canada: John Willey & Sons, Inc, 1993), h Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 65 8
16 GURU: PEMIMPIN PENDIDIKAN Maka, guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik yang diwujudkan dari kinerja yang tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Ini terjadi karena dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara peserta didik sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kualifikasi serta kompetensi dasar agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efesien. 21 Dari Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, disebutkan: Sebagai tenaga profesional guru harus memenuhi sejumlah persyaratan di antaranya memiliki kompetensi. 22 Jadi, setiap profesi guru harus memiliki kompetensi yang akan membantunya melaksanakan segala kewajibannya dengan optimal. Berkompeten berarti mempunyai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 23 Menurut Uzer Usman, kompetensi adalah gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang sangat berarti. 24 Jika dihubungkan dengan profesi guru, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi guru adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen 21 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), h Farida Sarimaya, Sertifikasi Guru; Apa, Mengapa dan Bagaimana, (Bandung: Yrama Widya, 2008), h Ibid., h M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 14 9
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru. Dimana peranan guru sangatlah besar dalam menyiapkan generasi bangsa yang unggul
Lebih terperinciBAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU A. Pengertian dan tugas-tugas Kepala Madrasah 1. Pengertian kepala madrasah Kata kepala madrasah berasal dari dua kata yaitu kepala dan madrasah. Kata kepala dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, menurut Miftah Thoha bahwa kinerja atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor
Lebih terperinciSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
Lebih terperinciAndaiKita Haldep_AndaiKita.indd 1 6/22/2017 9:22:58 AM
AndaiKita Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
Lebih terperinciKOMUNIKASI CERDAS. Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION)
KOMUNIKASI CERDAS Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION) Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran
Lebih terperinciMenyelami. Makna Bacaan. Shalat. Edisi Panduan
Menyelami Makna Bacaan Shalat Edisi Panduan Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
Lebih terperinciDr. Yansen T.P., M.Si
Revolusi RT Tiga Pilar Gerdema Strategi Revolusioner: Membangun Komunitas Rukun Tetangga yang Maju Sejahtera Dr. Yansen T.P., M.Si Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Penguasaan teori pengetahuan tentang kepemimpinan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. melaksanakan tugasnya yang tercermin dari sikap dan perbuatannya dalam
1 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Kinerja guru sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pertama faktor kepribadian dan dedikasi yang tinggi menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya
Lebih terperinciBELAJAR MUDAH MEMAHAMI HIKMAH
BELAJAR MUDAH MEMAHAMI HIKMAH Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
Lebih terperinciMendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008
Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang HAK CIPTA 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
Lebih terperinciMANUSIA MILITAN. Programming Your Mind for Success
MANUSIA MILITAN Programming Your Mind for Success Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinciBeat The Market Haldep. Beat the Market.indd 1 6/21/ :39:09 AM
Beat The Market Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pe langgaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu agenda utama pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciMembentuk. Akhlak Anak. Cara Mendidik Akhlak Anak Menurut Islam. Roidah
Membentuk Akhlak Anak Cara Mendidik Akhlak Anak Menurut Islam Roidah Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1). Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinci3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
DATABASE DESIGN THEORY, PRACTICE, AND CASE STUDY Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinciPENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang) Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I
15 PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang) Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I Abstrak Pendidikan merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa. Dengan
Lebih terperinciDipersembahkan. Pada Tanggal
Dipersembahkan Kepada Dari Pada Tanggal D.A.M.N. ternyata BISNIS ITU MUDAH Derita Akibat Malas Nyoba Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai organisasi yang menjalankan proses pendidikan dengan segala fungsi dan hasilnya, mempunyai perangkat yang mewujudkan fungsi dan tugasnya melalui manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi
Lebih terperinciExcel Rekening Tagihan
Excel Rekening Tagihan Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
Lebih terperinciPractical Problem Solving
Practical Problem Solving Step by Step Method for Solving Problems Andy Iskandar Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan
Lebih terperinciV PENUTUP
( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.netbab V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciJiwa yang sukses adalah jiwa yang selalu siap menghadapi semua hal yang akan menghadangnya di dalam belantara kehidupannya.
Yang Penting Punya Nyali (Berani Bersama Allah) Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan
Lebih terperinciBuku ini adalah persembahan saya untuk Kampus Bisnis Umar Usman, Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha. Kampus dari umat, untuk umat, dan oleh umat yang
Buku ini adalah persembahan saya untuk Kampus Bisnis Umar Usman, Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha. Kampus dari umat, untuk umat, dan oleh umat yang didirikan oleh Ippho Santosa dan Dompet Dhuafa. Semoga dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha manusia dalam membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciLangkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++
Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++ Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinci(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta. Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karna itu dari waktu ke waktu selalu dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu komponen terpenting dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan adalah guru. Guru merupakan suatu profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Jenis
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (2001). Metodologi Penelitian Agama. Cetakan ke IV. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, T. (2001). Metodologi Penelitian Agama. Cetakan ke IV. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. Agung, I. (2010). Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR
9 STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR Oleh: HUSNIA ARFAN Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar MUSTARI Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P Hasibuan mengatakan
Lebih terperinciSerba Otomatis Membuat Laporan Tugas Akhir dan Skripsi di Word 2013
Serba Otomatis Membuat Laporan Tugas Akhir dan Skripsi di Word 2013 Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin hari semakin pesat perkembangannya sehingga menuntut perubahan yang
Lebih terperinciKomunikasi Organisasi
Modul ke: Komunikasi Organisasi Motivasi & Kepemimpinan Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Motivasi Perilaku manusia sebenarnya adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR THE CORRELATION BETWEEN TEACHING SUPERVISION AND WORK MOTIVATION
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG
KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA ABSTRAKSI Repi email: filivarepitasari3@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Kedisiplinan seringkali diartikan patuh dan taat pada nilai-nilai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN Udiyono* Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, yang bertujuan untuk membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah sebagai administrator memegang kunci bagi perbaikan dai kemajuan sekolah. Ia harus mampu memimpin dan menjalankan peranannya agar segala kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang RI No 14 Tahun 2005 menyatakan, Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting untuk pembangunan nasional dalam bidang pendidikan dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam kaitan dengan kinerja guru ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan adalah
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Kode dan nama mata kuliah : Topik bahasan : Tujuan pembelajaran umum : Jumlah pertemuan : PG 541 Psikologi Konsumen (2 sks) Pendahuluan (orientasi perkuliahan) Mahasiswa memahami silabus, peraturan kelas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup dimasa depan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan keterampilan. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berat pula. Kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi kepala sekolah merupakan peran yang penting dan memiliki tanggung jawab yang berat pula. Kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah dituntut untuk
Lebih terperinciSeni Berperang Sun Tzu
Seni Berperang Sun Tzu Penerbit PT Elex Media Komputindo THE ART OF WAR SUN TZU Translated from Chinese Language to English by: James Trapp First Published in 2015 by Amber Books Ltd 2011 Amber Books Ltd
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola. satuan pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam mendidik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tidak terlepas dari peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola satuan pendidikan. Guru merupakan ujung
Lebih terperinciThe Power. Digital Marketing
The Power Digital Marketing of Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud
Lebih terperinci(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
i ii Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah atau sekolah merupakan sebagai salah satu wahana transformasi sosial budaya dalam lingkungan masyarakat yang eksistensinya tak dapat dipungkiri lagi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anwar, M.I. (2003). Manajerial. Bandung: Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi UPI.
137 DAFTAR PUSTAKA Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi. Anwar, M.I. (2003). Manajerial. Bandung: Jurnal Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas peyelenggaraan pendidikan selalu terkait dengan masalah sumber daya manusia yang terdapat dalam institusi pendidikan tersebut. Masalah sumber daya manusia
Lebih terperinciUPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH Alfianis Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Banyak usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. instruktif, konsutatif, partisipatif dan delegatif kepala sekolah terhadap motivasi
102 BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh gaya instruktif, konsutatif, partisipatif dan delegatif kepala sekolah terhadap motivasi kerja
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. kali gaji pokok pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama. Sertifikasi
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Tinjauan Tentang Sertifikasi Profesi 2.1.1.1 Sertifikasi Profesi Guru Dalam UU RI No 14/2005 pasal 16 disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan sertifikasi
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 69 PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Rufi Indrianti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah sistem, sehingga keberhasilan dari proses pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pendidik atau guru. Guru
Lebih terperinciBuku 37 i i KARIAGEKUN 37.indd 1 4/28/2017 2:52:30 PM _KARIAGE K37(TU)_T indd 1 02/05/ :18:42
Buku 37 i Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Lebih terperinciKONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Pada SMAN Se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau)
KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Pada SMAN Se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau) Oleh: Nina Angriani Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciterutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah penting dalam dunia pendidikan adalah rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan memiliki arti bahwa lulusan pendidikan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebatas sebagai penyampai ilmu semata, namun lebih dari itu ia bertanggung jawab atas seluruh perkembangan pribadi siswanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Judul proposal ini Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja. Pegawai Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Kantor Camat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan judul Judul proposal ini Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Kantor Camat Pugung Kabupaten Tanggamus). Untuk menghindari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu istilah yang sering dilontarkan oleh berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap kehidupan suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (2): 756-765 ISSN 2477-2631, ejournal.ip.fisip-unmul.org Copyright 2016 PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA Akbar Setiawan 1
Lebih terperinciMerancang Aplikasi dengan Metodologi Extreme Programmings
Merancang Aplikasi dengan Metodologi Extreme Programmings Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
Lebih terperinciINTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi
INTUISI 1 (2) (2009) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DENGAN MOTIVASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, bumi aksara, Jakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah BMT adalah penggabungan dari baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal adalah lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses mengembangkan pembelajaran potensi dirinya keagaman, pengendalian diri, agar peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini yang begitu cepat sehingga sejak itu pula manusia menghadapi kemajuan dalam kehidupannya dan kemajuan generasi muda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. bangsa dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam pembangunan dan kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan itu pada hakikatnya adalah untuk mencerdaskan
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU Basri Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian Irsab@gmail.com ABSTRAK Disiplin merupakan suatu proses atau hasil
Lebih terperinciSUTRADARAI DIRI SENDIRI Sukses Karena Networking
SUTRADARAI DIRI SENDIRI Sukses Karena Networking Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan ini dicapai dengan mendayagunakan sumber -sumber daya yang ada. Siapapun yang mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Negara. 1 Dalam mewujudkan kecerdasan bangsa yaitu dengan belajar, dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi prioritas utama hampir di setiap lembaga pendidikan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era kompetetisi global, program peninngkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas utama hampir di setiap lembaga pendidikan dalam usaha melayani
Lebih terperinciKOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY
KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY Eriawati Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia eiawati.az@gmail.com ABSTRACT Proses belajar-mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang akan memberikan kontribusi sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan pendidikan sesunguhnya akan terjadi apabila ada interaksi antara tenaga pendidik dengan peserta didik. Guru sebagai tenaga pendidik merupakan pemimpin
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap Prestasi Siswa di SMPN se Kabupaten Tulungagung. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula dalam tugasnya sebagaimana diperjelas dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciWebsite Canggih dan Praktis dengan Blogspot
Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
Lebih terperinciPENERAPAN PROGRAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 94 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENERAPAN PROGRAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 94 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ROBIAH JASNI Guru SD Negeri 94 Pekanbaru jasnirobiah@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA Danim, Sudarwan dan Suparno. (2009). Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta. Rineka Cipta. Darmawan, Cecep. (2006). Kiat Sukses Manajemen Rasulullah: Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Di samping manusia mempunyai potensi untuk tumbuh dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan dan perkembangan siswa sangat memerlukan tuntunan, bimbingan, binaan dan dorongan serta
Lebih terperinciPENGARUH PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PERMATA BAHARI MALINDONESIA
PENGARUH PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PERMATA BAHARI MALINDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Oleh : Rizky Trisna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini memuat tentang: a) latar belakang masalah; b) identifikasi dan pembatasan masalah; c) rumusan masalah; d) tujuan penelitian; hipotesis penelitian; f) kegunaan
Lebih terperinciPENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah
PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA Senny Handayani, Siti Aisyah Program Studi D-IV Manajemen Bisnis, Politeknik Pos Indonesia, Bandung sennyhandayani@gmail.com
Lebih terperinci