PENGARUH KOMPOS AMPAS TEBU DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI KEDALAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN TEMBAKAU DELI.

Transkripsi

1 PENGARUH KOMPOS AMPAS TEBU DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI KEDALAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN TEMBAKAU DELI. Oleh: Meizal Staf Pengajar Kopertis Wilayah I DPK Universitas Islam Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh kompos ampas tebu dengan pemberian berbagai kedalaman terhadap sifat fisik tanah pada lahan tembakau Deli. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yakni dosis kompos dan kedalaman pemberian. Perlakuan dosis kompos ampas tebu terdiri atas 4 taraf yaitu : B 0 = 0 g/pohon, B 1 = 500 g/pohon, B 2 = 1000 g/pohon, dan B 3 = 1500 g/pohon. Faktor kedua kedalaman pemberian kompos yang terdiri dari 3 taraf yaitu : K 1 = kedalaman 0 15 cm, K 2 = kedalaman 0 30 cm, dan K 3 = kedalaman 0 45 cm. Jumlah kombinasi perlakuan adalah 12 dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati terdiri atas bulk density, partikel density, kemantapan agrerat, total ruang pori dan kekerasan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis kompos ampas tebu berpengaruh nyata terhadap partikel density,kemantapan agrerat, total ruang pori dan kekerasan tanah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap bulk density. Kedalaman pemberian kompos berpengaruh nyata terhadap total ruang pori tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap bulk density, partikel density, kemantapan agrerat dan kekerasan tanah.interaksi dosis kompos ampas tebu dan kedalam pemberian berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter sifat fisik tanah. Kata kunci : kompos ampas tebu, kedalaman pemberian, sifat fisik tanah. PENDAHULUAN Tanaman tembakau Deli (Nicotiana tabacum. L) termasuk komoditi yang mempunyai keistimewaan yaitu rasa dan aroma yang khas yang tidak dapat diimbangi dengan jenis tembakau lain. Faktor tanah mempunyai peranan penting terhadap hasil produksi dan mutu dari tanaman tembakau. Pada dasarnya tanaman tembakau menginginkan tanah yang mudah dilewati air dan memiliki kapasitas menahan air yang cukup tinggi agar air mudah diserap oleh akar. Sebagian besar pakar tembakau berpendapat bahwa tanah tembakau Deli merupakan tanah kelas I di dunia, karena memiliki keistimewaan khusus terutama terhadap beberapa sifat tanah, sehingga mampu sebagai media tumbuh tanaman tembakau Deli. Namun sangat disayangkan, beberapa tahun terakhir kondisi lahan tembakau Deli telah mengalami degradasi tanah yang cukup berat, yaitu terjadi perubahan terhadap

2 sifat dan ciri tanah yang cukup memprihatinkan, terutama setelah rotasi dilakukan dengan tanaman tebu selama tiga tahun berturut-turut. Degradasi tanah ini dapat menimbulkan kualitas lahan menurun dan produktivitas tanaman tembakau cenderung menurun. Beberapa sifat fisik lahan tembakau Deli yang saat ini merupakan faktor penghambat bagi pertumbuhan tanaman sebagai akibat penggunaan areal dengan tanaman tebu antara lain : pori aerasi, pori pemegang air, permeabilitas dan imfiltrasi, indeks plastisitas, stabilitas agrerat, dan lapisan tanah padat. Adapun sifat kimia yang mengalami perubahan setelah di rotasi dengan tanaman tebu yaitu kandungan bahan organik yang semakin menurun, kandungan N-total yang cenderung konstan, kandungan P tersedia meningkat dan kandungan Kalium selalu mobil dan sulit untuk mencapai keseimbangan (Erwin, 1997). Ampas tebu yang dihasilkan pada pabrik gula cukup besar dapat mencapai 30% - 40% dari bobot tebu yang diolah. Ampas tebu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik atau pupuk kompos. Dari hasil analisis yang dilakukan ampas tebu mengandung 22,4% C, ratio C/N 33,6., kadar air 5,3%, kadar N 0,25 0,60%, kadar fosfat 0,15 0,22%, dan 0,2 0,38% K 2 O (Erwin, 1997). Pemanfaatan ampas tebu sebagai bahan organik dapat berpotensi untuk menjadi pupuk kompos yang dapat menggantikan pupuk organik dan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman tembakau Deli. Proses pengomposan bahan organik dalam jumlah yang banyak harus didekomposisikan sehingga melapuk dengan tingkat C/N yang rendah yakni (Hasibuan,2004). Pemberian bahan organik pada tanah dapat berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang dapat diperbaiki antara lain : struktur tanah menjadi lebih baik karena stabilitas agrerat bertambah mantap, kapasitas memegang air menjadi lebih besar, konsistensi menjadi lebih gembur, partikel density menjadi lebih baik dan dapat menurunkan tingkat erosi (Bawasker et.al.,1978). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompos ampas tebu dengan pemberian berbagai kedalaman terhadap sifat fisik tanah pada lahan tembakau Deli. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Klambir Lima PT. Perkebunan Nusantara II dan penelitian ini dilaksanakn pada bulan April 2007 sampai dengan bulan Juni Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tembakau Deli varietas F145, ampas tebu yang diperoleh dari pabrik gula PTPN-II Sei Semayang, pupuk dasar yaitu RP, dolomit, KNO 3, dan ZA. Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah cangkul, sekop, papan perlakuan, meteran, pisau, plastik, karung/goni, jerigen, alat-alat tulis dan alat-alat lain yang dianggap perlu. 84 Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

3 Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan dua faktor dan tiga ulangan yaitu dosis kompos ampas tebu terdiri dari 4 taraf : B 0 = 0 g/pohon, B 1 = 500 g/pohon, B 2 = 1000 g/pohon, dan B 3 = 1500 g/pohon. Faktor kedalaman pemberian kompos ampas tebu terdiri dari tiga tarf yaitu : K 1 = pada lubang tanam (kedalaman 0-15 cm), K 2 = kedalaman 0 30 cm, dan K 3 = kedalaman 0 45 cm. Dengan demikian diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 36 plot percobaan. Parameter yang diamati adalah bulk density, partikel density, kemantapan agrerat, total ruang pori dan kekerasan tanah. HASIL DAN PEMBAHASAN Bulk Density Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Semakin padat suatu tanah semakin tinggi nilai bulk density, hali ini berarti semakin sulit tanah meneruskan air atau semakin sulit penetrasi akar ke dalam tanah. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa perlakuan kompos ampas tebu berpengaruh tidak nyata terhadap bulk density, demikian juga kedalaman pemberian kompos ke dalam tanah juga berpengaruh tidak nyata terhadap bulk density. Hal ini diduga tingkat dekomposisi kompos ampas tebu belum optimal, sehingga belum mampu meningkatkan bulk density meskipun sudah diberikan sebanyak 1500 g/pohon. Hal ini sesuai dengan Sarwono (1987) menyatakan bahwa bahan organik yang terdekomposisi dengan baik akan memperbaiki sifat fisik tanah. Partikel Density Perlakuan kompos ampas tebu berpengaruh nyata terhadap partikel density. Angka tertinggi didapat pada perlakuan D2 (1000 g/pohon) dan disusul oleh perlakuan B1 (500 g/pohon) dan B3 (1500 g/pohon), dan angka terendah didapat pada perlakuan B0 (0 g/pohon). Sedangkan perlakuan kedalaman pemberian kompos berpengaruh tidak nyata terhadap partikel density. Kemampuan Agrerat Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa perlakuan kompos ampas tebu berpengaruh nyata terhadap kemantapan agrerat. Angka tertinggi terdapat pada perlakuan B 2 yaitu 41,94 dan disusul oleh perlakuan B 3 dan B 1, sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan B 0. Perlakuan kedalaman pemberian kompos Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu 85

4 berpengaruh tidak nyata terhadap kemantapan agrerat. Walaupun demikian, angka tertinggi terdapat pada perlakuan K 2 dan disusul oleh perlakuan K 0 dan K 1. Menurut Hasibuan (2006), bahwa kandungan bahan organik tanah dapat meningkatkan kemantapan struktur tanah, pada tanah-tanah yang cukup mengandung bahan organik umumnya mempunyai struktur (agrerat) yang mantap. Total Ruang Pori Pori-pori tanah atau porositas tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi oleh bagian bahan padat tanah, tapi diisi oleh udara dan air tanah. Pori tanah yang diisi oleh udara disebut dengan pori kasar atau pori makro, sedangkan pori-pori yang berisi air adalah pori yang halus atau pori mikro. Pori makro dan pori mikro di dalam tanah mudah sekali mengalami perubahan tergantung pada cuaca atau curah hujan. Analisis pori-pori tanah dapat dilakukan dengan penetapan sifat bulk density (kerapatan lindak) dan partikel density (kerapatan zarrah)dari tanah. Perlakuan kompos ampas tebu berpengaruh nyata terhadap total ruang pori. Total ruang pori terbesar terdapat pada perlakuan B 1 yaitu 53,08% yang diikuti oleh perlakuan B 2 dan B 3, sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan B 0 (0 gr/pohon) yaitu 41,84%. Perlakuan kedalaman pemberian kompos juga berpengaruh nyata terhadap total ruang pori. Total ruang pori terbesar terdapat pada perlakuan K 1 yaitu 51,40% dan disusul oleh K 3 dan K 2. Total ruang pori menunjukkan banyaknya ruang pori yang terdapat dalam tanah. Dengan pemberian kompos ampas tebu dan dosis yang digunakan dapat mempengaruhi sifat fisik tanah. Menurut Affandi,dkk. (1997) menyatakan bahwa semakin tinggi kandungan bahan organik memberikan persentase total ruang pori tanah semakin besar. Kekerasan Tanah Kekerasan tanah terjadi oleh adanya manifestasi dari gaya-gaya fisika yakni adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul) dan adhesi (gaya tekanan permukaan) yang bekerja di dalam tanah. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa perlakuan kompos ampas tebu berpengaruh nyata terhadap kekerasan tanah. Angka kekerasan tanah terbesar terdapat pada perlakuan B 0 (0 g/pohon) dan disusul oleh perlakuan B 2 dan B 1, dan yang terendah adalah pada perlakuan B 3. Perlakuan kedalaman pemberian kompos berpengaruh tidak nyata terhadap kekerasan tanah. Dengan penggunaan kompos (bahan organik) dan dengan semakin tinggi dosis yang diberikan, maka semakin menurun kekerasan tanah, karena dengan bahan organik akan memberikan kondisi kehidupan mikroorganisme tanah yang lebih baik. Kondisi mikroorganisme tanah yang lebih baik menyebabkan tanah 86 Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

5 lebih gembur (Novizan, 2001). Interaksi perlakuan kompos ampas tebu dan kedalaman pemberian kompos tidak berpengaruh nyata untuk semua parameter. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kompos ampas tebu berpengaruh nyata terhadap partikel density, kemantapan agrerat, total ruang pori dan kekerasan tanah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap bulk density. 2. Kedalaman pemberian kompos berpengaruh nyata terhadap total ruang pori, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap bulk density, partikel density, kemantapan agrerat dan kekerasan tanah. 3. Interaksi dosis kompos ampas tebu dan kedalaman pemberian kompos berpengaruh tidak nyata terhadap sifat fisik tanah. Saran Disarankan untuk melakukan penelitian penggunaan ampas tebu dengan jangka waktu yang lebih lama pada areal tanaman tembakau Deli. Tabel 1. Rataan Bulk Density, Partikel Density, Kemantapan Agrerat, Total Ruang Pori dan Kekerasan Tanah pada Perlakuan Pemberian Dosis Kompos Ampas Tebu dan Kedalaman Pemberian. Bulk Partikel Kemantapan Total Ruang Kekerasan Perlakuan Density Density Agrerat Pori Tanah (g/cm 3 ) (g/cm 3 ) ( % ) Kompos B 0 1,14 0,42 b 38,36 b 41,84 b 3,01 a B 1 1,15 0,47 a 40,41 a 53,08 a 2,04 b B 2 1,14 0,48 a 41,94 a 50,94 a 2,91 a B 3 1,15 0,46 a 40,36 a 50,07 a 1,88 b Kedalaman K 1 1,13 0,46 40,11 51,40 a 2.38 K 2 1,14 0,46 39,67 47,61 b 2,24 K 3 1,16 0,46 41,07 47,94 b 2,01 Interaksi B 0K 1 1,12 0,42 38,89 40,87 3,00 B 0K 2 1,14 0,43 37,70 43,43 3,08 B 0K 3 1,15 0,41 38,47 41,23 2,94 B 1K 1 1,13 0,47 36,83 60,43 2,33 B 1K 2 1,15 0,48 39,97 50,27 2,07 B 1K 3 1,16 0,47 44,43 48,53 1,71 B 2K 1 1,13 0,47 44,05 51,60 2,29 B 2K 2 1,12 0,47 39,70 49,53 1,98 B 2K 3 1,16 0,49 42,07 51,70 1,47 B 3K 1 1,15 0,47 40,67 52,70 1,90 B 3K 2 1,16 0,44 41,30 47,20 1,81 B 3K 3 1,15 0,47 39,10 50,30 1,93 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kelompok perlakuan yang sama berbeda nyata pada taraf 5% berdasarkan uji DMRT. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu 87

6 DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, Sri Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Arsyad M. A. And G. M Coen Characterization of Quality : Physical and Chemical Criteria. Amer. J. Alternative. Agric. 7 : Bawasker, V. S., V. P. Patil., SJ. Trandive and G. K. Zende Respon of Sugar Cane to Press Midcake Effect on Soil Propertise Nutrient of Cane. India Sugar. Erwin, Tembakau Deli (Sejarah, Posisi, dan Pemasaran). PTP-N II (Persero), Balai Penelitian Tembakau Deli, Medan. Hasibuan, B. E Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Novizan Penggunaan Pupuk yang Efektif. Penebar Swadaya. Jakarta. Puslitanak, Pengkajian Potensi, Pemecahan, Hambatan, dan Pemetaan Sumberdaya Lahan/Tanah Detail Areal PT. Perkebunan IX (Persero) Medan, Sumatera Utara. Tim Peneliti Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bekerjasama dengan PTP IX. Sarwono Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 88 Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu