Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Surakarta Dalam Program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Surakarta Dalam Program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS)"

Transkripsi

1 Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Surakarta Dalam Program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) (Studi Sekolah Dasar Negeri Sabranglor Dan Sekolah Dasar Negeri Ngemplak) Performance Department of Education Youth and Sports Surakarta In Community Education Support Surakarta Programme (BPMKS) (Study Sabranglor State Elementary School and Ngemplak State Elementary School Afrizal Bangkit Matindar Lestariningsih Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami, 36A, Kentingan Solo, 57126, Telp /Fax: ABSTRACK This research was conducted by looking at the problems of the mechanisms and controls on the implementation of the program BPMKS. The purpose of this study was to describe the performance Department of Education Youth and Sports Surakarta which serves as the main implementer of BPMKS programme. This research is a qualitative descriptive study. Performance indicators used are the responsiveness and accountability. Subject of this research is the Department of Education Youth and Sports Surakarta research study in Sabranglor Elementary School No. 78 and Ngemplak Elementary School No Data was collected through interviews, observation, and documentation. The validity of the data using triangulation techniques. Analysis of the data used interactive analysis techniques by Miles and Hiberman The results of this study indicate that the performance Department of Education Youth and Sports Surakarta include: (1) responsivity: implementation of SOP in the determination mechanism nominee program BPMKS, placement committee in each class, socialize regularly by the school to parents, procedures and requirements are already considered easy, no complaints regarding the service BPMKS programme and the different approaches of each school to determine the student recipient, (2) accountability: strict monitoring by the inspectorate, the publication of student data programme BPMKS recipients and budget utilization is still low, as well as the reporting of accountability from schools are partly still timely. Keywords: Performance, Public Service, Education, BPMKS

2 PENDAHULUAN Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu indikator kemajuan bangsa, dimana pendidikan sebagai upaya mencetak SDM yang unggul mendorong setiap bangsa untuk dengan perkiraan sasaran mencapai menyelenggarakan pendidikan yang Persoalan muncul ketika tidak berkualitas dan terjangkau. dijelaskanya pelaksanaan dalam petunjuk Dalam Indeks Pembangunan pelaksana dan petunjuk teknisnya, serta Manusia oleh UNDP tahun 2015 Indonesia adanya persoalan terkait penentuan sasaran, menempati peringkat ke 110 dari 187 dan kontrol dalam penggunaan dana negara, maka perlu upaya perbaikan BPMKS di sekolah-sekolah yang kualitas SDM dengan memperhatikan memungkinkan tindakan korupsi dengan pemerataan dan keterjangkauan karena alasan untuk meminta fee sebagai investasi masih tingginya kemiskinan di Indonesia kepada Dinas Dikpora agar sekolah tersebut yang menurut BPS tahun 2015 mencapai terus dipertimbangkan menerima dana 28,59 juta orang. program. Kebijakan pemerintah dalam Untuk mengetahui kinerja Dinas pendidikan dilakukan diantaranya dari Dikpora di sekolah dasar negeri penelitian Bantuan Operasional Pendidikan (BOS), dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Program Bantuan Sosial Masyarakat Sabranglor Nomor 78 Surakarta dan (BSM), dan Program Indonesia Pintar Sekolah Dasar Negeri Ngemplak Nomor (KIP). Tujuan kebijakan pendidikan 149 Surakarta dengan pertimbangan tersebut pada dasarnya membantu sebagian besar siswanya berasal dari warga masyarakat agar dapat memperoleh akses tidak mampu dan warga relokasi. Maka pendidikan. judul penelitian ini adalah Kinerja Dinas Sebagai wujud representatif Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pemerintah Kota Surakarta mulai tahun Surakarta Dalam Program Bantuan 2010 memutuskan kebijakan di bidang Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta pendidikan yaitu Program Bantuan (BPMKS) (Studi Sekolah Dasar Negeri Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta Sabranglor dan Sekolah Dasar Negeri (BPMKS). Berdasar Peraturan Wali Kota Ngemplak) Surakarta Nomor 11-A Tahun 2012, Dinas TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan Pemuda dan Olahraga menjadi pihak pelaksana teknis. A. Pengertian Kinerja Dengan mengacu kepada SK Hessel Nogi (2005:175), Kinerja Walikota Surakarta No /2- F/1/2014, sebagai gambaran mengenai tingkat terdapat Rumah Tangga miskin atau pencapaian pelaksanaan tugas dalam jiwa maka BPMKS diperlukan suatu organisasi, dalam mewujudkan bagi warga miskin. sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi BPMKS ditujukan untuk siswa tersebut. bersekolah di wilayah Kota Surakarta untuk Pasolong (2010:375) menjelaskan sekolah dasar dan menengah baik negeri bahwa Kinerja pegawai dan kinerja dan swasta yang terbagi ke dalam kategori organisasi memiliki keterkaitan yang silver, gold, platinum. Pada penelitian ini sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi penulis fokus pada sekolah dasar negeri, tidak bisa terlepas dari sumber daya yang dengan pertimbangan adanya Kuasa dimiliki oleh organisasi yang dijalankan Penggunaan Anggaran (KPA). Data Dinas commit to oleh user pegawai yang berperan aktif sebagai Dikpora tahun 2015 menunjukkan Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Surakarta mencapai Sementara dari tahun , anggaran program BPMKS sekolah dasar negeri selalu mengalami kenaikan, yang terakhir pada tahun 2015 jumlahnya mencapai Rp pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. Kinerja organisasi pada

3 dasarnya merupakan tanggung jawab setiap individu yang bekerja dalam organisasi. Apabila dalam organisasi setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat memberikan kontribusi terbaik mereka terhadap organisasi maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan baik. Dengan demikian, kinerja organisasi merupakan cermin dari kinerja individu. Jadi kinerja adalah kerangka kerja dan alat untuk memahami kekuatan dan kesempatan organisasi. Kinerja bisa menjelaskan bagaimana pelaksanaan tugastugas dapat dijalankan secara aktual dan misi organisasi tercapai. B. Pengukuran Kinerja Penilaian kinerja lembaga pemerintah merupakan langkah penting tuntutan yang semakin tinggi terhadap pertanggungjawaban yang diberikan oleh penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Dalam IOSR Journal of Business and Management oleh Leena Toppo (2012:5), Penilaian kinerja merupakan sistem tinjauan formal dan evaluasi dari tim pengawas kinerja. Fokus dari sistem penilaian kinerja perusahaan adalah karyawan. Terlepas, penggunakan sistem efektif untuk mengevaluasi kerja dan memulai tatanan untuk pembinaan, tujuan, dan target. Pengukuran kinerja menurut Mahmudi (2005:12), adalah alat untuk menilai kesuksesan organisasi. Dalam konteks organisasi sektor publik, kesuksesan organisasi itu akan digunakan untuk menggunakan legitimasi dan dukungan publik. Masyarakat akan menilai kesuksesan organisasi sektor publik melalui kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan publik yang relatif murah dan berkualitas. Pelayanan publik tersebut yang menjadi bottom line dalam organisasi sektor publik. Tujuan pengukuran kinerja menurut Mahmudi (2005:14): 1. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi 2. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai 3. Memperbaiki kinerja periode berikutnya 4. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam perbuatan keputusan pemberian reward dan punishment 5. Memotivasi pegawai 6. Menciptakan akuntabilitas publik C. Indikator Kinerja Dalam Jurnal Performance Criteria and Quality Indicators For The Preanalytical Phase Clin Chem Lab Med oleh Mario Plebani (2015) mengemukakan bahwa: Penggunaan dari indikator kinerja harus berdasarkan hasil pengamatan dan/atau hasil yang diharapkan di dalam kaitannya pada tujuan yang akan digunakan). Namun Mahmudi (2005:6) mengutarakan jika kinerja merupakan suatu konstruk multidimensional, pengukurannya juga bervariasi tergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk kinerja. Sementara Agus Dwiyanto (2002:49) menjelaskan jika penilaian kinerja birokrasi publik tidak cukup dilakukan menggunakan indikator yang melekat pada birokrasi tetapi harus dilihat dari indikator- indikator yang melekat pada pengguna jasa, karena tujuan dan misi stakeholder yang memiliki kepentingan berbeda. Akibatnya, ukuran kinerja organisasi publik di mata para stakeholder juga berbeda-beda. Indikator kinerja Program BPMKS menggunakan teori Agus Dwiyanto (2002:48-49), yaitu: 1. Responsivitas Responsivitas pada konteks ini akan melihat pada keselarasan antara program dengan kegiatan pelayanan yang diberikan dengan kebutuhan publik. Agus Dwiyanto (2006:63) menjabarkan beberapa kriteria responsivitas: a. Terdapat tidaknya keluhan dari pengguna jasa selama satu tahun terakhir b. Sikap aparat birokrasi dalam merespon keluhan dari pengguna jasa

4 c. Penggunaan keluhan dari pengguna jasa kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi sebagai referensi bagi perbaikan Menurut Sutopo (2002:74) penelitian ini penyelenggaraan pelayanan pada masa mendatang d. Berbagai tindakan aparat birokrasi termasuk dalam kasus tunggal terpancang. Penelitin ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data tetapi untuk memberikan kepuasan pelayanan menjelaskan dan menganalisa data kepada pengguna jasa e. Penempatan penggunaan jasa oleh aparat birokrasi dalam sistem pelayanan yang berlaku sehingga menjadi sebuah wacana yang logis dan obyektif. Pada penelitian kualitatif tidak ditentukan berapa banyak informan, karena 2. Akuntabilitas lebih mengacu kepada kualitas dan kelengkapan, teknik sampling yang Agus Dwiyanto (2006:57) digunakan adalah purposive sampling. mengutarakan bahwa akuntabilitas dalam Penulis memilih informan yang dianggap penyelenggaraan pelayanan publik sebagai mengetahui permasalahan secara suatu ukuran yang menunjukkan seberapa mendalam objek penelitian secara besar tingkat kesesuaian antara mendetail dan dapat dipercaya untuk penyelanggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai dan norma eksternal yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh para menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2002:56). Untuk melengkapi informasi, penulis menggunakan teknik snowball stakeholders. sampling yaitu mengikuti petunjuk Untuk mengetahui akuntabilitas informan pertama untuk mendapatkan data secara lebih spesifik, penulis menggunakan dari informan yang ditunjuk berikutnya. kriteria akuntabilitas Widodo (2005), yaitu: Penulis memperoleh data-data a. Tepat Sasaran b. Penerapan Skala Prioritas dengan cara wawancara, observasi, dan mempelajari secara mendalam dokumendokumen c. Sistem Kontrol yang Ketat yang sesuai dengan topik D. Program Bantuan Pendidikan penelitian. Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) Lokasi yang diambli oleh penulis adalah di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Program BPMKS adalah bantuan dan Olahraga Kota Surakarta yang pendidikan untuk penduduk Kota Surakarta beralamat di Jalan DI. Panjaitan Nomor 7 usia sekolah dasar dan menengah negeri Surakarta, Sekolah Dasar Negeri maupun swasta, diwujudkan dalam bentuk Sabranglor Nomor 78 yang beralamat di kartu terbagi ke dalam tiga ketegori yaitu Kampung Sabranglor RT 05/RW 08 Jebres, silver, gold, dan platinum. Kota Surakarta, dan Sekolah Dasar Negeri Tujuan BPMKS dalam Pasal 4 Ngemplak Nomor 149 yang beralamat di Peraturan Walikota Surakarta Nomor 11-A Jalan Agung Timur Ngemplak RT 01/RW Tahun 2012: (a) mensukseskan program 29 Mojosongo, Kota Surakarta. penuntasan wajib belajar pendidikan dasar Untuk menguji kemantapan data Sembilan tahun menuju wajib belajar digunakan teknik trianggulasi data. Cara pendidikan dua belas tahun; (b) ini mengarahkan peneliti untuk wajib meningkatkan layanan dan mutu menggunakan beragam sumber data yang pendidikan, ; (c) memenuhi hak dasr tersedia, artinya data yang sejenis akan masyarakat miskin di bidang pendidikan. lebih mantap kebenarannya jika digali dari METODE PENELITIAN beberapa sumber yang berbeda, penulis mengguakan teknik analisis interaktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan Terdapat tiga komponen utama yang harus deskriptif kualitatif Pendeskripsian secara commit to dipahami user dalam teknik triangulasi yaitu rinci dan mendalam mengenai potret reduksi data, sajian data, penarikan

5 kesimpulan beserta verifikasinya yang masing-masing terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan. Reduksi data dimulai dari pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti setiap harinya baik dari kegiatan wawancara, observasi maupun dokumentasi. Setelah data terkumpul dan ditelaah, selanjutnya data disajikan dalam bentuk suatu informasi yang tersusun sehingga dapat memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta adanya pengambilan tindakan. Penarikan simpulan dilakukan setelah semua data berhasil dikumpulkan dan dianalisis, kemudian dicari pola-pola, tema, ketentuan, penjelasan, dan kesamaankesamaaan yang aktivitas di antara ketiga komponen tersebut dilaksanakan dalam bentuk interaktif dalam proses pengumpulan data dalam suatu proses siklus Miles dan Hiberman dalam (Sutopo, 2002: 94-96). PEMBAHASAN A. Responsivitas 1. Terdapat tidaknya keluhan dari pengguna jasa Dinas Dikpora menghimpun berbagai masukan untuk kemudian akan dibahas bersama dengan sekolah bersangkutan, karena ini merupakan bentuk tanggungjawab dan hak untuk membina sekolah, baik itu kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah atau guru kelas yang terlibat dan punya tanggung jawab dalam pelaksanaan program BPMKS. Sekolah selalu memberikan informasi kepada oang tua, penanganan persoalan BPMKS cukup melalui sekolah yaitu lewat komite. Dinas Dikpora akan memberikan arahan kepada sekolah memberikan solusi dan arahan kepada orang tua siswa dan melakukan pembinaan untuk sekolah yang belum melaksanakan tugasnya dengan baik. 3. Penggunaan keluhan dari pengguna jasa sebagai referensi bagi perbaikan penyelenggaraan pelayanan pada masa mendatang Dinas Dikpora melakukan pendataan ulang melalui komite sekolah dan menyampaikan informasi terkait perubahan program khususnya pembahasan program yang telah berjalan satu tahun terakhir, menyampaikan prosedur pendataan ulang, memberikan kewajiban bagi sekolah untuk menyerahkan laporan. Bentuk laporan antara sekolah negeri dan swasta berbeda, prosedur dalam melakukan laporan juga berbeda, karena untuk sekolah swasta kepengurusanya melibatkan pihak luar pemerintah. Hal tersebut secara efektif membantu memudahkan Dinas dalam pengecekan kepada sekolah yang sudah dan yang belum menyampaikan laporanya. Dengan begitu Dinas Dikpora bisa memantau langsung hasil kinerja dari berjalanya program BPMKS setiap tiga bulan sekali atau empat kali dalam satu tahun. Selama berjalanya program BPMKS berlangsung, belum ada keluhan secara eksplisit dari para orang tua siswa. Pelaksanaan program BPMKS dapat berjalan dengan baik, karena secara hakikat dana bantuan itu adalah untuk membantu dan meringankan beban orang tua akan kebutuhan sekolah anak-anak mereka khususnya bagi penerima golongan platinum. Dana program BPMKS ini lebih ditujukan untuk hal-hal penunjang kegiatan non operasional. Pelaksanaan program BPMKS selama ini tidak menemui kendala karena mekanisame yang dijalankan cukup mudah, dengan kemudahan tersebut tidak menjadi persoalan bagi orang tua dari siswa 4. Berbagai tindakan apparat birokrasi yang bersangkutan untuk tetap antusias untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada pengguna jasa dalam menyekolahkan anak-anak mereka. 2. Sikap aparat organisasi publik dalam Langkah konkrit Dinas Dikpora merespon keluhan dari pengguna jasa yaitu penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai dasar dan pedoman

6 untuk pengusulan calon. Tetapi tidak semua sekolah menerapkan, hal tersebut tergantung bagaimana sekolah melihat siswa masing-masing. Di SD N Sabranglor bahwa untuk memastikan bahwa penerima layanan BPMKS dapat terpuaskan sekolah menempatkan komite di kelas, jadi aspirasi orang tua bisa di tampung semua. Hal tersebut juga dilakukan di SD N Ngemplak yaitu semua guru adalah komite yang mempunyai tugas dalam pelaksanaan program BPMKS. komite akan dilibatkan oleh Dinas Dikpora untuk dimintai keterangan terkait perubahan sasaran, pendataan sasaran besaran rencana anggaran, dan prioritas program berikutnya. 5. Penempatan pengguna jasa oleh aparat birokrasi dalam sistem pelayanan yang berlaku Untuk melihat penempatan pengguna jasa dalam layanan BPMKS bisa dilihat pada penerapan SOP BPMKS, yaitu: a. Pendataan Siswa Sekolah mengumpulkan data-data dan menentukan calon penerima program BPMKS dengan dasar kepemilikan SK Walikota Surakarta No /2- F/1/2014. Sekolah akan mengundang orang tua siswa untuk mengikuti kegiatan sosialisasi program BPMKS. b. Verifikasi Data dan Pembuatan Konsep Data calon siswa penerima program BPMKS akan di verifikasi, pembuatan konsep, pemeriksaan konsep, dan penyerahan konsep kepada Sekretaris dan Kepala Dinas. c. Persetujuan Konsep oleh Kepala Dinas dan Sekretaris Data dari siswa yang dianggap telah memenuhi persyaratan akan di periksa, apabila sudah ditemukan kevalidan dan kemantapan, data konsep akan diberikan persetujuan dan kemudian ditandatangani. d. Arsip Data dan Tindaklanjut oleh Sub Bagian PEP Konsep data siswa calon penerima yang telah mendapat persetujuan kemudian akan dibuatkan arsip dan menjadi dokumen resmi di Sub Bagian PEP untuk ditindaklanjuti kepada sekolah dan siswa. B. Akuntabilitas 1. Tepat sasaran Sasaran program BPMKS di kedua sekolah di prioritaskan untuk siswa miskin. Di SD Negeri Sabranglor sasaran disetiap periode tidak sama, karena periode berikutnya dimulai dengan pendataan siswa dan perencanaan program lagi. Kewajiban sekolah terkait pelaksanaan program dirasakan semakin mudah karena penerapan mekanisme belanja langsung semakin meringankan kerja sekolah. Namun disini terdapat perbedaan mekanisme penggunaan anggaran, di SD N Ngemplak dana BPMKS digunakan untuk kebutuhan operasional sekolah, dan membayar jasa guru honorer, sementara di SD N Sabranglor hanya menjalankan instruksi karena sekolah mereka masuk kategori platinum sehingga penggunaanya diatur oleh Dinas Dikpora. 2. Penerapan skala prioritas BPMKS digunakan untuk kegiatan operasional sekolah, sarana dan prasarana, untuk buku-buku, perbaikan fasilitas, tapi yang sifatnya kecil. Job untuk pembelanjanya diatur oleh sekolah dengan lihat dulu mana yang lebih penting. Di SD N Sabranglora siswa menerima bantuan BPMKS berupa seragam, dan alat tulis, di SD N Ngemplak Siswa tidak menerima langsung, tetapi digunakan untuk kegiatan operasional sekolah dan siswa, tetapi tidak menutup kemugkinan jika ada siswa yang membutuhkan, sekolah akan membantu, khususnya untuk pakaian dan sepatu. Penggunaan anggaran program BPMKS ditentukan dalam penentuan prioritas anggaran di RKAS. Dalam rapat oleh komite atau perwakilan sekolah, komite bisa mengajukan penambahan kuota anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah atau jumlah siswa penerima program BPMKS tiap periode.

7 3. Sistem kontrol ketat Monitoring dilakukan oleh dua pihak, yaitu inspektorat dari pemerintah kota dan inspektorat dari Dinas Dikpora. Tugas inspektorat adalah untuk memantau, melakukan pemeriksaaan, dan pembinaan kepada masing sekolah terkait persoalan penggunaan anggaran secara, penyelesaian persoalan mekanisme program BPMKS, serta evaluasi sehingga memungkinkan perbaikan mekanisme berikutnya. Tujuan dari kegiatan monitoring tersebut adalah untuk meyakinkan kepada publik atau masyarakat bahwa dalam pelaksanan program BPMKS ini dapat diterima oleh yang benar-bnar berhak dengan jumlah, bentuk, cara mendapatkan dan penggunaanya secara tepat waktu dan guna penerima program, jumlah sekolah penerima, besaran anggaran, dan realisasi anggaranya sehingga memungkinkan masyarakat untuk melakukan kontrol atau pengawasan. DAFTAR PUSTAKA Buku Dwiyanto, Agus, dkk Reformasi Birokrasi Publik di Indonesa. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Hessel Nogi S Tangkilisan Manajemen Modern Untuk Sektor Publik. Yogyakarta: Balairung Mahmudi Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. UPP- AMP YKPN PENUTUP Moleong, Lexy J Metodologi Berdasarkan hasil penelitian maka Penelitian Kualitatif. Bandung : kesimpulan kinerja Dinas Dikpora Kota Penerbit PT Remaja Rosdakarya Surakarta dalam program BPMKS di SD Pasolong,Harbani.2013.Teori Administrasi Negeri Sabranglor Nomor 78 Surakarta dan Publik. Bandung : CV. Alfabeta SD Negeri Ngemplak dalam Responsivitas Sutopo, HB Metodologi Penelitian sudah baik, tidak ada keluhan dari orang tua Kualitatif. Surakarta : Sebelas siswa karena sodilakukan sialisasi program Maret University Press BPMKS dan pendataan siswa secara rutin, Widodo, Joko Membangun Secara akuntabilitas sudah dilaksanakan Birokrasi Berbasis Kinerja. dengan baik, prioritas program untuk siswa Malang: Bayumedia Publishing miskin, penggunaan dana di SD Negeri Jurnal Sabranglor sudah diatur oleh Dinas Dikpora Ms. Leena Toppo, Dr. (Mrs.) Twinkle Kota Surakarta, jadi sekolah hanya Prusty From Performance menjalankan instruksi, sementara di SD Appraisal to Performance Management. Negeri Ngemplak diatur oleh pihak IOSR Journal of Business and Management sekolah. Sementara monitoring oleh (IOSRJBM), Volume 3, Issue 5, inspektorat dari Dinas Dikpora dan laporan September-Oktober Diakses tanggal pertanggungjawaban anggaran dilakukan 20 Mei 2016 pukul WIB setiap triwulan. Berdasarkan kesimpulan, maka Plebani, Mario. Performance criteria and penulis mengajukan saran yaitu: 1) Dinas quality indicators for the pre-analytical Dikpora perlu memanfaatkan teknologi phase. Clin Chem Lab Med, Volume 53, informasi, yaitu penyediaaan wadah untuk Number Diakses hari Selasa menampung keluhan atau feedback dari tanggal 5 Mei 2016 pukul WIB masyarakat, 2) perlu menyampaikan hasil Kebijakan laporan kepada masyarakat, serta pemaparan tindak lanjut atau kebijakan Peraturan Wali Kota Surakarta Nomor 11- yang diambil oleh pemerintah atas respon Masyarakat Kota Surakarta ddari hasil dari laporan monitoring, dan 3) Dinas Dikpora perlu mempublikasi data

Disusun Oleh : AFRIZAL BANGKIT MATINDAR D SKRIPSI

Disusun Oleh : AFRIZAL BANGKIT MATINDAR D SKRIPSI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA DALAM PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA (BPMKS) (STUDI SEKOLAH DASAR NEGERI SABRANGLOR DAN SEKOLAH DASAR NEGERI NGEMPLAK)

Lebih terperinci

Disusun Oleh : AFRIZAL BANGKIT MATINDAR D SKRIPSI

Disusun Oleh : AFRIZAL BANGKIT MATINDAR D SKRIPSI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA DALAM PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA (BPMKS) (STUDI SEKOLAH DASAR NEGERI SABRANGLOR DAN SEKOLAH DASAR NEGERI NGEMPLAK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil mengenai kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Wayang Gogon milik Ki Margono, S.Sn, yang berada di Jl. Halilintar No.140, RT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS) IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Relationship Between Participation of School Committee with Fulfillment

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. 1 Tinjauan Teoretis 2.1. 1 Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan juga merupakan faktor pendukung yang memegang peranan penting diseluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi

Lebih terperinci

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT ejournal llmu Administrasi Negara, 4 (2) 2014 : 1172-1181 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT 324 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT Lilis Wahyuni Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian lapangan). Penelitian

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT MISKIN DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Kota Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Pendidikan juga penting bagi terciptanya kemajuan dan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur dibutuhkan pengaturan lebih lanjut bagi proses perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. makmur dibutuhkan pengaturan lebih lanjut bagi proses perencanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk meningkatkan pencapaian masyarakat adil dan makmur dalam wadah Negara Kesatuan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2010 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan kota Surakarta. Hal ini dikarenakan Dinas Kesehatan kota Surakarta merupakan Dinas yang berwenang dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015) KESIAPAN PEMERINTAH DESA LANDUNGSARI MENGHADAPI IMPLEMENTASI ALOKASI DANA DESA SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 Akasius Akang Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN 2.036 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 21 Tahun ke-5 2016 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN THE PARTICIPATION OF SCHOOL COMMITTE TO IMPROVE

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN Divya Amrita, Sutaryadi, Padni Ninghardjanti Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS Email : mentari_bersinar60@yahoo.com

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: DWI HANDAYANI A210130022

Lebih terperinci

BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN

BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN 91 BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN Raja Hasnizar Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian dan Pendekatan Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini lebih menekankan pada proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mana dalam pengerjaannya menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

BAB III METODE PENELITIAN. mana dalam pengerjaannya menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif, yang mana dalam pengerjaannya menggunakan teknik wawancara,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA (BPMKS) OLEH DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA (BPMKS) OLEH DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA (BPMKS) OLEH DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA Oleh: RATNA AMY PURWASIH D1113019 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi

Lebih terperinci

KINERJA BPOM DALAM PELAKSANAAN PENGAWASAN DI TOKO SWALAYAN KOTA MANADO. Oleh : Richard Adam. Abstrak

KINERJA BPOM DALAM PELAKSANAAN PENGAWASAN DI TOKO SWALAYAN KOTA MANADO. Oleh : Richard Adam. Abstrak KINERJA BPOM DALAM PELAKSANAAN PENGAWASAN DI TOKO SWALAYAN KOTA MANADO Oleh : Richard Adam Abstrak Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kinerka

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 13.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Bali 13.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 13.3 Hasil Penilaian : 47,63

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu Februari sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Selfia Migar Novie.R.A.Palar F.Daicy.J.Lengkong ABSTRACT

Selfia Migar Novie.R.A.Palar F.Daicy.J.Lengkong ABSTRACT EFFECTIVENESS OF HEALTH SERVICES IN PUSKESMAS (Case Study in Bakun Village, Loloda Sub-district, Halmahera Barat District) State Administration Department Sam Ratulangi University Manado Selfia Migar Novie.R.A.Palar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu tentang implementasi strategi Dishubkominfo Kota Surakarta dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, maka jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 9 Surakarta yang beralamat di Jl Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta.

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN DALAM PELAYANAN SERTIFIKAT TANAH

KINERJA PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN DALAM PELAYANAN SERTIFIKAT TANAH ISSN: 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 KINERJA PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN DALAM PELAYANAN SERTIFIKAT TANAH (Studi atas Pelayanan Sertifikat Peralihan Hak atas Tanah di Kantor Pertanahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasca amandemen Pasal 31 ayat satu, dua, tiga dan empat. Ayat 1 berbunyi Setiap warga

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI. REMAJA (PIK KRR ) di UPT BAPERMAS PP, PA dan KB,

MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI. REMAJA (PIK KRR ) di UPT BAPERMAS PP, PA dan KB, MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK KRR ) di UPT BAPERMAS PP, PA dan KB, KECAMATAN JEBRES, SURAKARTA Skripsi Disusun Oleh: EXTA ANIZA FITRIYANTI D0109030

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah Singkat Diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 4 Tahun 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada kota Surakarta mengenai implementasi City Branding Kota Solo untuk menjamin keberlangsungan slogan The

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI HONORER PADA BAGIAN AKADEMIK UNIVIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO. Oleh : CHENDY PELEALU

KINERJA PEGAWAI HONORER PADA BAGIAN AKADEMIK UNIVIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO. Oleh : CHENDY PELEALU KINERJA PEGAWAI HONORER PADA BAGIAN AKADEMIK UNIVIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Oleh : CHENDY PELEALU e-mail : leapelealu14@gmail.com Abstract The research aims to know and analyze the performance of honorary

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2009 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berhubungan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan barang atau jasa yang memiliki kandungan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan barang atau jasa yang memiliki kandungan teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian nasional pada era globaliasasi saat ini diarahkan dan diharuskan dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN THE PARTICIPATION OF SCHOOL BOARD IN CONDUCTING EXTRA CURRICULAR ACTIVITIES IN MOST OF STATE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negaranya, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. negaranya, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, jumlah penduduk digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat pencapaian pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa. Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3 ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3 Supervisors in performing their duties had not been implemented to the maximum.

Lebih terperinci

Oleh : Theresia Triharsanti D SKRIPSI

Oleh : Theresia Triharsanti D SKRIPSI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI TAHUN ANGGARAN 2015 DI KOTA SURAKARTA Oleh : Theresia Triharsanti D1113024 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru di SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang ini merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat mengubah pola pikir seseorang untuk lebih maju lagi, berfungsi mengembangkan potensi manusia dan mengembangkan peradaban suatu bangsa

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH KEPADA SATUAN PENDIDIKAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) UNTUK BANTUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ini mengambil lokasi di bank Mandiri Area Solo, yaitu di Cabang Solo Slamet Riyadi dan Menara Mandiri, dimana di dalamnya ada perwakilan Financial

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017 Nur Fadlila 1, Warananingtyas Palupi 1, Ruli Hafidah 1 1 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas beberapa hal tentang metode penelitian meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan sumber data; (d) Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian mengenai evaluasi Kinerja KPU Kota Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian mengenai evaluasi Kinerja KPU Kota Salatiga 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan dan Desain Penelitian Untuk melaksanakan penelitian mengenai evaluasi Kinerja KPU Kota Salatiga Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Muh. Rifai Sahempa irahmidar@yahoo.com (Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL ARTIKEL JURNAL

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL ARTIKEL JURNAL PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Riessa Audinitami Putri 1), Usada 2), Kuswadi 3), Peduk Rintayati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH ] SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMA NEGERI JUMAPOLO

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMA NEGERI JUMAPOLO Analisis Pengelolaan Dana (Nadira Sukma A) 1 ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMA NEGERI JUMAPOLO THE ANALYSIS OF SCHOOL OPERASIONAL ASSISTANCE (BOS) FUNDS MANAJEMENT AT JUMAPOLO

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34 ANALISIS BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALYSIS OF EDUCATION UNIT COST IN SMK NEGERI 1 JOGONALAN ACADEMIC YEAR 2014/2015 Oleh: Adelina Vina Hapsari Pendidikan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A

Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A PENGGUNAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA DI SDN 01 SELOROMO KABUPATEN KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMA BINA GUNA TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMA BINA GUNA TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMA BINA GUNA TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN Sarida Sirait (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak Pengelolaan Dana Boss yang disalurkan pemerintah

Lebih terperinci

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN

EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN 79 EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN Tengku Rahardian dan Isril FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Evaluation Tax Withholding of

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Monev Sanitasi Tujuan utama strategi Monev ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Berdasarkan kajian awal beserta berbagai pertimbangan, penelitian dilaksanakan dengan mengambil Kelompok

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci