Nur Fatimah 1, Yuli Ani Setyo Dewi STITNU Al Hikmah Mojokerto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nur Fatimah 1, Yuli Ani Setyo Dewi STITNU Al Hikmah Mojokerto"

Transkripsi

1 Penggunaan Alat Permainan Edukatif Balok Konstruktif untuk Meningkatkankan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok A di RA Manbaul Muttaqin Plososari Grati Pasuruan Nur Fatimah 1, Yuli Ani Setyo Dewi 2 12 STITNU Al Hikmah Mojokerto Nfatimah3547@gmail.com yulianisetyo85@gmail.com Abstraksi: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan kegiatan bermain balok konstruktif dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak kelompok A RA Mambaul Muttaqin Plososari Grati Kabupaten Pasuruan. Karena di RA ini Anak kurang dapat berbicara ketika disuruh bercerita di depan kelas tentang pengalaman-pengalamanya atau menjawab aktifitas belajar anak model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang bervariatif, guru sering menggunakan buku-buku paket yang ada di sekolah, pelaksanaan pembelajaran hanya mengerjakan tugas-tugas seperti menulis, membaca buku, mewarnai majalah. Akibatnya anak kurang berkomunikasi dengan benar, aktivitas belajar juga jenuh. Penelitian ini dilakukan pada 25 anak TK A RA Mambaul Muttaqin Plososari Grati Pasuruan, yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang mengandalkan pengamatan, berperan serta (participant observation), dan wawancara pengalaman (indepth interview). Penelitian ini dilakukan sebanyak lima kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukan secara keseluruhan kegiatan implementasi balok konstruktif baik aktifitas guru / pendidik maupun anak /peserta didik berhasil untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak. Kata Kunci : APE, Balok Konstruktif, Pengembangan Bahasa PENDAHULUAN Anak usia dini, anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun (UU Sisdiknas Tahun 2003) dan sejumlah ahli pendidikan anak memberikan batasan 0-8 tahun. Anak usia dini didefinisikan pula sebagai kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Pada masa

2 tersebut meupakan masa emas (golden age) karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Bermain adalah bagian hidup yang terpeting dalam kehidupan anak. Kesenangan dan kecintaan anak bermain ini dapat digunakan serbagai kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang kongkrit sehingga daya cipta, imajinasi, dan kreatifitas anak dapat berkembang. Permainan balok, merupakan salah satu jenis permainan di taman kanak-kanak dan sangat disukai oleh anak, karena bersifat menata dan bisa untuk membentuk benda yang disukanya dengan keinginan dan imajinasi anak. Menurut surviani, manfaat dari permainan balok antara lain meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus anak, mengenalkan konsep dasar matematika,merangsang kreativitas dan imajinasi anak, mengembangkan ketrampilan bahasa anak, bila bermain dengan temannya dapat melatih kepemimpinan, inisiatif, perencanaan, mengemukakan pendapat, dan kemampuan menggerakan orang lain. Bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang disampaikan kepada orang lain saat berkomunikasi untuk dapat melakukan hubungan atau aktifitas. Namun kenyataan di RA Manbaul Muttaqin Plososari Grati Pasuruan di kelompok A semester 1 tahun pembelajaran , anak-anak belum memiliki aktifitas yang belajar yang gemilang. Anak kurang dapat berbicara ketika disuruh bercerita di depan kelas tentang pengalaman-pengalamanya atau menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru. Rendahnya aktifitas belajar anak, di karenakan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang bervariatif, guru sering

3 menggunakan buku-buku paket yang ada di sekolah, pelaksanaan pembelajaran hanya mengerjakan tugas-tugas seperti menulis, membaca buku, mewarnai majalah. Akibatnya anak kurang berkomunikasi dengan benar, aktivitas belajar juga jenuh. Berdasarkan paparan di atas maka perlu di adakan penelitian untuk mengetahui bagaimana penggunaan balok konstruktif dalam meningkatkan aktivitas belajar, kemampuan berbahasa anak. Karena dengan media balok konstruktif pembelajaran akan semakin menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini dengan judul Penggunaan Alat Permainan Edukatif Balok Konstruktif Untuk Meningkankan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok A Di RA Manbaul Muttaqin Plososari Grati Pasuruan. KAJIAN LITERATUR Hakekat pendidikan anak usia dini adalah belajar sambil bermain. Melalui bermain seseorang anak dapat memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal baru. Bermain sambil belajar bagi mereka juga merupakan sarana dalam mengembangkan berbagai ketrampilan sosialnya. Kegiatan bermain sambil belajar juga akan mengembangkan otot dan melatih gerakan motorik mereka dalam menyalurkan energi mereka yang berlebih. Bermain merupakan dunia anak yang paling menyenangkan,dimana setiap anak pasti memiliki gairah bermain yang sangat tinngi, baik di rumah, sekolah maupun dimana saja. Seorang anak akan menemukan pengalaman bermain, bahwa merancang dan bereksperimen

4 sesuatu hal baru dan berbeda dapat menimbulkan kepuasan, dan pada akhirnya anak akan lebih kreatif dan inofatif. Menurut syamsu yusuf (200) bermain adalah kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan. Melalui bermain anak memperoleh pengalaman yang mengandung aspek perkembangan fisik /motorik halus/kasa, kognitif, social, dan emosional ( sri yuliani :2014). Menurut soemiarti Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah mengembangkan barbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hal ini senada dengan Soemiarti (1995 : 58), yang mengemukakan bahwa tujuan umum pendidikan anak usia dini, yaitu: membentuk manusia Pancasila sejati, yang bertaqwa kepada Tuhan YME, yang cakap, sehat dan terampil, serta bertanggung jawab terhadap Tuhan, masyarakat dan Negara. Selain tujuan umum tersebut, Soemiarti juga mengemukakan tujuan pendidikan anak usia dini secara khusus. Tujuan khusus pendidikan anak usia dini, antara lain: (1) memberi kesempatan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik maupun psikologinya dan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya secara optimal sebagai individu yang unik, (2) memberi bimbingan yang seksama agar anak memiliki sifat dan kebiasaan yang baik, sehingga mereka dapat diterima oleh masyarakat, (3) mencapai kematangan mental dan fisik yang dibutuhkan agar dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi

5 Menurut soejarno, tujuan pendidikan anak usia dini pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai aspek. Hal ini sesuai dengan Soedjarno (1988 : 41) yang mengatakan bahwa tujuan pokok pendidikan anak usia dini dapat dilihat melalui tiga aspek, yaitu tujuan sosial, tujuan pendidikan, dan tujuan perkembangan. Menciptakan anak yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pendidikan anak usia dini (PAUD), merupakan pendidikan pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak dan sebagai peletak dasar pertumbuhan fisik, sosioemosi, bahasa, dan komunikasi sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Berdasarkan GBHN 1983 (mengatakan tujuan pendidikan anak usia dini adalah: (1) meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan daya cipta, yang diperlukan untuk hidup di lingkungan masyarakat, (2) memberikan bekal kemampuan dasar untuk memasuki jenjang sekolah dasar, (3) memberikan bekal untuk mengembangkan diri sesuai asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh (Dewi, 2014) menunjukkann bahwa salah satu penghambat guru dalam pembelajaran adalah kurangnya media pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah. Alat Permainan Edukatif (APE) adalah istilah yang menunjukkan pada alat peraga yang secara spesial diberikan kepada anak-anak usia dini, khususnya usia antara 0-6 tahun. Menurut Andang Ismail (2009) mengatakan APE merupakan alat bermain yang dapat meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik. Seperti alat edukatif balok kontruktif. Dengan bermain balok anak dapat bermain bersama dan belajar untuk berjiwa sportif (tidak mau menang sendiri), mau memberi, dan delajar menggunakan

6 bahasa dengan baik agar dapat menjalin pertemanan (perkembangan emosisosial). Guru dapat mengamati bagaimana anak belajar mengungkapkan diri secara spontan dan ia tidak perlu melakukan intervensi yang hanya aklan memgganggu interaksi anak yang bersifat spontan itu. Namun guru harus tetap tanggap dan waspada agar tidak terjadi kecelakaan. Intervensi harus dilakukan apabila terjadi hal-hal yang diduga akan berbahya atau menimbulkan perkelahian agar tidak berlarut-larut. Balok mempunyai tempat dihati anak serta menjadi pilihan favorit sepanjang tahun, malahan sampai tahun ajaran berakhir. Ketika bermain balok seluruh temuan-temuan terjadi. Demikian pula pemecahan masalah terjadi secara alamiah. Bentuk konstruksi mereka dari yang sederhana sampai yang rumit dapat menunjukkan adanya peningkatan perkembangan berpikir dan berbahasa mereka. Kemampuan berbahasa timbul begitu anak menyebutkan nama hasil kreasinya berkomunikasi dengan teman maupun guru terjadi dengan spontan. Perhatian anak ke bentuk konstruksi, menambah minat mereka untuk mengetahui lebih banyak lagi. Dan keinginan itu adalah satu kesempatan emas yang lurus ke buku. Bila minat membaca buku berkembang,maka secara mental anak akan makin siap membaca. Menurut Kridalaksana dalam Mardiningasih (2004:15) berpendapat bahwa bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh kelompok social untuk bekerja sama, komunikasi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa juga suatu simbol atau lambang yang digunakan untuk menyampaikan

7 keinginan/pikiran dan berkomunikasi dengan orang lain baik berupa verbal maupun visual (Dewi, 2017a). Menurut Mardiningsih (2004:15) menyatakan bahasa adalah suatu alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, serta sikap manusia. Jadi bahasa dapat dikatakan sebagai lambang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan (Dewi, 2017b) banyak stimulasi yang digunakan oleh para guru agar perkembangan bahasa siswanya bisa berkembang secara maksimal yaitu diantaranya mengajak mereka berdialog dan berkomunikasi baik di dalam maupun di luar kelas. Karena dengan sering mengajak anak berbibacara maka mereka akan lebih cepat dan berani untuk berbicara. Menurut Welton dan Mallon (dalam Moeslichatoen,2004:18) bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang sedang tumbuh dan berkembang mengkomunikasikan kebutuhannya, pikirannya, dan perasaannya melalui bahasa dengan kata-kata yang mempunyai makna unik. Bagi anak usia dini bahasa memiliki peranan yang sangat penting antara lain Bahasa sebagai sarana untuk berpikir, Bahasa sebagai sarana mendengarkan, Bahasa sebagai sarana untuk melakukan kegiatan berbicara, Bahasa merupakan peranan untuk membaca dan menulis setelah anak memasuki sekolah. Sedangkan menurut Menurut Wuri (2009:6) menyatakan bahwa setiap anak dilahirkan dengan potensi biologis dalam penguasaan bahasa yang

8 diperuntukkan hanya bagi manusia. Sehingga bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak dalam berinteraksi dengan orang lain, adapun peranan bahasa antara lain: a. Bahasa merupakan sarana utama untuk berfikir dan bernalar. Manusia berpikir dengan menggunakan otak dan mengelola pikirannya tersebut dengan bahasa. b. Bahasa sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Tujuannya untuk mewariskan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. c. Didalam masyarakat., bahasa mempunyai peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan metode penelitian sesuai dengan sifat penelitianya yaitu penelitian kualitatif, karena dalam penelitian ini lebih mengutamakan deskritif analitif untuk memecahkan konsep konsep masalah didalamnya, bukan numeric statistic. Penelitian kualitatif mengandalkan pengamatan, berperan serta participant observation (partisipasi pengamat), sebagai instrument (Bogdan, 1982 : 13). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dan observasi (pengamatan langsung), yang merupakan bagian dari metode penelitian kualitatif.

9 Rancangan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Memilih dan menetapkan satu kelompok yang akan digunakan sebagai subyek penelitiannya yaitu peserta didik kelompok A RA Mambaul Muttaqin Plososari Grati Pasuruan 2. Bersama-sama dengan guru sebagai mitra (kolaborator) menyiapkan RPPH dan ruang belajar atau bermain 3. Menyiapkan/menetapkan instrument penilaian dan kriteria penilaian seperti berikut: a. Lembar penilaian pendidik b. Lembar penilaian untuk mengetahui pendapat anak tentang permainan balok: 1) Lembar tanya jawab per anak/ peserta didik 2) Lembar rangkuman hasil tanya jawab seluruh anak 3) Lembar hasil tanya jawab c. Menyiapkan instrument observasi aktifitas anak dalam langkah-langkah implementasi pembelajaran dengan menggunakan alat permainan balok terdiri dari : 1) Penilaian harian 2) Rangkuman penilaian harian atau tiap pertemuan 3) Rekapitulasi penilaian seluruh pertemuan d. Menyiapkan lembar penilaian terkait dengan observasi perkembangan bahasa anak e. Penilaian harian anak

10 f. Rangkuman tiap pertemuan g. Rekapitulasi seluruh pertemuan. 4. Pengumpulan data Mengumpulkan data dari seluruh instrument-instrumen penilaian, catatan, dan lain-lain. 5. Menganalisis data: Setelah mengumpulkan data-data dan instrument penilaian, catatan dan lainlain, maka data-data tersebut dirangkum dan dianalisa, untuk mengetahui hasil penelitian. 6. Evaluasi : Mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan/kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisa. 7. Merencanakan kembali/merevisi rencana untuk melaksanakan kegiatan pada pertemuan/ waktu/hari selanjutnya, apabila pada kegiatan yang terdahulu belum menampakan hasil yang memuaskan. Dalam memperoleh data untuk mengetahui hasil belajar, kreteria yang digunakan adalah: Tabel 1. Lembar untuk mengetahui aktifitas, pengetahuan dan kemampuan pendidik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan balok. No Aspek Yang Dinilai Hasil Pengamatan Kurang Cukup Baik Sangat

11 Skor 1 Skor 2 Skor 3 Baik Skor 4 1 Perencanaan pembelajaran a. Menyusun RPPH b. Menyiapkan media pembelajaran Mengenalkan dan menjelaskan tentang materi/media pembelajaran a. Mengenalkan dan menjelaskan 3 tentang balok b. Bahasa yang digunakan mudah 3 dipahami anak 3 Kemampuan mendemontrasikan media 3 pembelajaran 4 Penguasaan dan pengelolaan kelas a. Member kesempatan pada anak 3 untuk mencoba balok b. Membbimbing dan mengamati 4 kegiatan anak 5 Kemampuan berinteraksi dengan 4 anak( Tanya jawab/bercakap-cakap) Jumlah skor 24 Kreteria penilaian akhir : Jumlah skor 1-8 = kurang

12 Jumlah skor 9 16 = cukup Jumlah skor =baik Jumlah skor = sangat baik Data diatas adalah hasil observasi terhadap aktivitas pendidik / guru selama kegiatan. Guru/pendidik telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPPH yang dibuat, dan hasil pengamatan menunjukanbahwa skor yang didapat adalah 24, artinya kemampuan pendidik/guru dalam hal perencanaan, mengenalkan dan menjelaskan media, kemampuan mendemontrasikan media, penguasaan dan pengelolaan kelas serta kemampuan berinteraksi dengan peserta didik baik Tabel 2. Lembar untuk mengetehui pengetahuan peserta didik tentang balok konstruktif, dan untuk membantu proses pengumpulan data serta proses analisa. No Pertanyaan Jumlah Jawaban Ya Tidak 1 Apakah anak pernah melihat alat permainan balok? Apakah anak tahu nama alat permainan itu? Maukah anak menggunakan alat permainan 25 0 balok? 4 Tahukah anak, apa yang akan dilakukan dengan alat permainan ini? 12 13

13 5 Apakah anak menyukai permainan ini? 25 0 Jumlah Jawaban Prosentase 56,8% 43,2% Kreteria Penilaian: 1. Jika jawaban ya : 0% - 25% maka peserta didik,kurang tahu dan kurang mengerti tentang permainan balok konstruktif 2. Jika jawaban ya : 26% - 250% maka peserta didik,kurang tahu dan cukup tahu dan cukup mengerti tentang permainan balok konstruktif 3. Jika jawaban ya : 51% - 75% maka peserta didik tahu dan mengerti tentang permainan balok konstruktif 4. Jika jawaban ya : 76% - 100% maka peserta didik, tahu dan mengerti dengan sangat baiktentang permainan balok konstruktif HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi awal terkait dengan pengetahuan anak tentang alat permainan balok, dapat dilihat pada lembar instrument di atas. Pengetahuan anak tentang alat permainan balok konstruktif di peroleh skor ya sebanyak 71 (56,8 %), ini artinya sebagian besarl anak sudah mengenal alat tersebut, walaupun mereka tidak mengetahui nama alat permainan ini. Hasil observasi tersebut akan membantu pembelajaran dengan media alat permainan balok konstruktif.

14 Tabel 3. Lembar penilaian untuk mengetahui aktifitas peserta didik terhadap balok konstruktif. No Aspek Penilaian Skor/Pertemuan Mendengarkan/memperhatikan 1,88 1,88 1,88 2,28 2,92 pendidik saat mengenalkan dan menjelaskan alat permainan balok konstrutif 2 Memperhatikan pada saat pendidik 1,84 1,88 2,36 2,36 2,92 memperagakan alat permainan balok konstrutif 3 Mau mencoba alat permainan balok 2 2,28 2,80 2,84 3,2 konstrutif 4 Bereksplorasi memasang bongkahan 1,56 1,72 2,24 2,40 2,88 demi bongkahan balok konstruktif sehingga menjadi suatu bentuk. 5 Aktif bertanya dan menjawab 2 2,24 2,64 2,72 3,6 Jumlah skor ,9 2 12,6 15,5 2 Rata-rata skor 1,86 2 2,39 2,5 3,1

15 Kreteria Penilaian Rata-rata skor 0-1 : kurang mengikuti kegiatan Rata-rata skor 1,1-2 : cukup mengikuti kegiatan Rata-rata skor 2,1-3 : baik mengikuti kegiatan Rata-rata skor 3,1-4 : sangat baik mengikuti kegiatan Data diatas adalah hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik dalam langkah-langkah implementasi balok kontruktif, pada pertemuan ke 1 dengan skor 1,86 belum menampakan hasil yang diharapkan, sehingga pengamat harus melaksanakan pertemuan ke 2 untuk kegiatan yang sama. Hasil pada pertemuan ke 2 belum juga menampakkan hasil yang diharapkan sehingga dilaksanakan pertemuan ke 3, ke 4, dank e 5, dengan skor 3,1. Skor tersebut dikategorikan sangat baik. Tabel 4. Lembar penilaian untuk Perkembangan Bahasa Peserta Didik Dengan Menggunakan Alat Permainan Balok Konstruktif No Aspek Penilaian Skor/Pertemuan Anak dapat menyebutkan / mengatakan 2 3 3,5 4 4 jumlah balok yang dibawahnya 2 Anak dapat menyebutkan nama nama 2 3 3,2 4 4 (bentuk-bentuk) balok 3 Anak dapat menyebutkan warna balok. 2,6 2,7 3,2 3,9 3,9

16 4 Anak dapat menyebutkan nama 2 2,6 3,2 3,9 3,9 bangunan yang dibentuknya 5 Anak mau melakukan Tanya jawab 2,6 2,6 3,2 3,2 3,2 dengan gurunya 6 Anak mau berkomunikasi dengan teman 2 2,6 2,6 2,9 3,2 saat bermain mikro setelah selesai membangun balok. 7 Anak mau bercerita maju kedepan kelas. 2 2,2 2,6 2,9 3,2 Jumlah skor Rata-rata 2,2 2,7 3,1 3,5 3,6 Kreteria Penilaian Rata-rata skor 1-2 : belum berkembang/belum mampu Rata-rata skor 2,1-3 : mulai berkembang / mampu dengan bantuan Rata-rata skor 3,1-4 : berkembang sesuai harapan / mampu tanpa bantuan Data diatas adalah hasil observasi terhadap Perkembangan Bahasa Peserta Didik Dengan Menggunakan Alat Permainan Balok Konstruktif Pada lembar ini, menunjukan rata-rata skor pada pertemuan ke 1 adalah 2,2 klasifikasi penilaian termasuk mampu dengan bantuan, sedangkan pada pertemuan ke 5 adalah 3,6 kategori penilaian mampu tanpa bantuan.

17 KESIMPULAN Kesimpulan merupakan langkah akhir dalam suatu penelitian. Berdasarkan data-data dari awal perencanaan, proses kegiatan dan hasil akhir penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Aktifitas peserta didik dan pendidik pada implementasi balok konstruktif sebagai media pengembangan bahasa anak di RA Mambaul Muttaqin, dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut ; a. Sebelum hari pelaksanaan, pendidik menyiapkan: 1) Menyusun RPPH 2) Menyiapkan Lembar Penilaian 3) Menyiapkan media pembelajaran yaitu balok konstruktif Dari hasil observasi tentang aktifitas pendidik dalam langkahlangkah implementasi sudah cukup baik. b. Pada hari pelaksanaan aktifitas peserta didik dan pendidik 1) Guru mengenalkan dan menjelaskan tentang balok kontruktif, sedangkan peserta didik mendengarkan dan memperhatikan (pada saat mulai pelaksanaan kegiatan sampai selesai kegiatan, observer mengamati dan menilai peserta peserta didik). Hasil pengamatan pada kegiatan ini adalah skor awal pada pertemuan ke 1:1,88 (anak cukup mengikuti kegiatan )padapertemuan akhir yaitu pertemuan ke 5 skor:2,92 anak mengikuti kegiatan dengan baik)

18 2) Pendidik mendemonstrasikan cara menggunakan balok konstruktif, sedangkan peserta didik memperhatikan. Skor pada pertemuan awal: 1,84 (anak cukup mengikuti kegiatan), pada pertemuan akhir skor: 2,92 (anak mengikuti kegiatan dengan baik) 3) Pendidik memberi kesempatan pada peserta didik untuk mencoba alat permainan ini. Sedang peserta didik mencobanya. Skor awal :2 (cukup mengikuti kegiatan)skor akhir:3,2 (anak sangat baik mengikuti kegiatan) 4) Memberi kesempatan pada peserta didik bereksplorasi membuat bentuk sesuai dengan keinginan ansk. Skor awal 2 (cukup mengikuti kegiatan)skor akhir 3,6 (anak mengikuti kegiatan dengan sangat baik). 5) Bercakap-cakap atau Tanya jawab antara pendidik dan peserta didik tentang kegiatan yang telah dilakukan. Skor awal1,56 (cukup baik mengikuti kegiatan), skor akhir 2,88(mengikuti kegiatan dengan baik) 6) Setelah kegiatan pembelajaran pendidik dan observer mengevaluasi kegiatan dan penilaian hasil pengamatan selama kegiatan berlangsung. Penilaian akhir (rekapitulasi) hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam langkah-langkah implementasi balok kontruktif menunjukan:

19 1) Pada pertemuan awal (ke 1), menunjukan rata-rata skor penilaian 1,86 termasuk kategori penilaian cukup artinya dengan langkahlangkah yang diterapkan, peserta didik sudah cukup dapat mengikuti langkah-langkahtersebut. 2) Pada pertemuan akhir (ke 5), skor penilaian menunjukan 3,1 termasuk kategori penilaian sangat baik artinya peserta didik dapat mengikuti langkah-langkah kegiatan implementasi balok konstruktif dengan sangat baik. 2. Hasil penelitian tentang perkembangan bahasa peserta didik dengan menggunakan media balok knstruktif di RA Mambaul Muttaqin Plososari Grati Pasuruan, berdasarkan hasil penelitian ternyata meningkat ini dibuktikan dari pertemuan ke 1 jumlah skornya 2,2 ( belum mampu melakukan sendiri) sedangkan pertemuan ke 5 jumlah skor 3,6(anak mampu melakukan kegiatan ini dengan sangat baik) DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: PT. Bumi Aksara. Asmawati, Luluk Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka Astuti, Wuri Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Malang Depdiknas Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Depdiknas Kurikulum Standar Kompetensi. Jakarta Dewi, Y. A. S. (2014). Analisis Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Negeri Pisang Candi 1 Malang. Modeling, 1(2), Dewi, Y. A. S. (2017a). Korelasi Efektivitas Komunikasi dan Latar Belakang Etnis/Suku Orangtua Terhadap Perkembangan Bahasa Anak di Raudlatul

20 Athfal Kabupaten Pasuruan. Seling, 3(1), Dewi, Y. A. S. (2017b). Metode Pembelajaran Guru Etnis Jawa- Madura Dalam Pengembangan Bahasa Siswa RA di Kabupaten Pasuruan. Seling, 3(2), m=1 https//mayadikiria wordpress. com/tag/prinsip-prinsip-permainan-edukatif/) https// Ismail, Adang EDUCATION GAMES Yogjakarta: Mardiningsih Metodologi Pengembangan Motorik dan Bahasa Pasuruan: STKIP PGRI Pasuruan Moeslichatoen Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Patmonodewo, Soemiarti. Dr Buku Ajar Kegiatan Pra Sekolah JakartaK Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sri Yuliani Penggunaan Lego Konstruktif Sebagai Media Pengembangan Motorik Halus Peserta Didik Pos Paud Puspa Bangsa Desa Kedawung Kulon Grati Pasuruan. IKIP PGRI Jember

Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok B RA Riyadlul Jannah Wrati Kejayan Pasuruan

Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok B RA Riyadlul Jannah Wrati Kejayan Pasuruan Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok B RA Riyadlul Jannah Wrati Kejayan Pasuruan Siti Nurkhaula 1, Yuli Ani Setyo Dewi 2 12 STITNU Al-Hikmah Mojokerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan. Peran dan kesadaran yang dimiliki orang tua untuk menempatkan anak-anak mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wadah untuk kegiatan belajar dan mengajar untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui jenjang pendidikan yang dasar sampai jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini Merupakan salah satu bentuk pendidikan yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai lembaga pendidikan prasekolah tugas utama

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. Pengertian Dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini. PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM Puji Hartini Pendahuluan Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan (Golden Age) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa usia dini merupakan masa keemasan bagi seorang anak, sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A SUDARMININGSIH SRI SETYOWATI PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan, tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam suatu komunitas masyarakat.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO Oleh FEDRIYENTI NIM. 58667/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu. 1 BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu sebagai makhluk sosial kultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada masa itu anak sedang mengalami masa keemasan atau disebut dengan golden age. Seyogyanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang

Lebih terperinci

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara Izartin PAUD Negeri Pembina Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) telah berkembang sangat pesat. Salah satu diantaranya adalah pendidikan yang menitikberatkan pada perkembangan dan pertumbuhan.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Puji Lestari Mahasiswa Hermawati Dwi Susari sari.damayantho@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan antara lain pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai kondisi pendidikan anak usia dini secara global.kemudian ditelaah menjadi lebih terfokus ke dalam fenomena-fenomena yang sedang dialami oleh lembaga-lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri. MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI PERMAINAN TANGKAP IKAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK USIA 4-5 TAHUN PAUD BUDI LUHUR SERUT BOYOLANGU TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan berkembangnya suatu negara itu dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu sendiri. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendidik anak sejak kecil merupakan pembangunan pondasi untuk masa depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh dan kuat. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani

Lebih terperinci

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A RA DARUL ULUM REJOTANGAN KECAMATAN REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup tidak lepas dari berbagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut menyangkut kebutuhan lahir maupun kebutuhan batin. Kebutuhan tersebut memerlukan pemenuhan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini perlahan sudah mulai di perhatikan oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU Sisdiknas No 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN WIWIT SYOFIANI Abstrak Perkembangan kemampuan membaca awal anak masih sangat rendah. Hal ini

Lebih terperinci

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-10 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA PRANGGANG KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI SKIRPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar 2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Indriwati 1 ABSTRAK Masalahan pokok dalam artikel ini adalah kreativitas anak yang belum berkembang sesuai harapan.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) TK Pertiwi Wonosari Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945, terutama pada alenia ke empat yang salah satu tujuan didirikan Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum pada Undang-undang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang lebih tinggi dari kedudukan harta dan benda, bahkan jauh lebih berharga di atas segala sesuatu yang di miliki. Di

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Eka Guswarni Abstrak Kemampuan membaca awal anak masih rendah. Peningkatan kemampuan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari tahapan anak usia dini yang memiliki kepekaan dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam hidupnya. Pribadi unik yang dimaksud adalah anak selalu memiliki cara tersendiri dalam

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P Artikel Skripsi MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEKA TEKI SILANG PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HIDAYAH FATHUL HUDA SEDURI KECAMATAN WONODADI KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI Hijrah 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah melalui penggunaan metode pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar yaitu, learning to know,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBUAT BERBAGAI BENTUK GEOMETRI MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SUMBERASRI 03 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, hal tersebut akan mendukung pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUKARMI NPM : P

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUKARMI NPM : P MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN PLASTISIN PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL V KECAMATAN NGANJUK KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Lebih terperinci

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Suliyas Utaminingsih (11261247) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Pemahaman konsep

Lebih terperinci

METODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul)

METODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul) METODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul) Fitria Yulianti Ningtyas Abstrak Penelitian ini membahas tentang

Lebih terperinci

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Undang-Undang Sistem

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI MEDIA MANGGA BERDURI PADA ANAK KELOMPOK A TK AL-AZHAR KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (PTK Kelompok B Semester II di TK Desa Nguter 01 Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini PENERAPAN METODE STORYTELLING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY PADA ANAK KELOMPOK A TK KRISTEN PETRA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu jenjang pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan setiap kemampuan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu

Lebih terperinci

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA III POJOK KECAMATAN CAMPURDARAT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA III POJOK KECAMATAN CAMPURDARAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA III POJOK KECAMATAN CAMPURDARAT JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU Rosyida Labonati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan motorik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini (AUD) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bermain merupakan aktivitas yang penting dilakukan oleh anak-anak. Sebab dengan bermain anak-anak akan bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Moeslichatoen

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA DADU PINTAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KB AL-AMANAH KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, keterampilan serta pengembangan diri secara

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk anak dalam rentang usia empat sampai dengan enam tahun yang sangat penting untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN TINGGI BENDA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARDUS PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA BANGGLE KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PG-PAUD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL TERJADINYA SIANG DAN MALAM MELALUI METODE EKSPERIMEN KOTAK LAMPU AJAIB PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULYA I KALIOMBO KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak akan mengalami kemajuan fisik, intelektual dan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek berasal dari bahasa inggris intellect yang menurut Chaplin (dalam Asrori, 2007:36) diartikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Ia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan pemerataan dan perluasan pendirian lembaga pendidikan dimulai dari pendidikan anak usia dini disetiap

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK Kemampuan membaca anak di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. Karena pada hakekatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak didik. sekolah. Melalui bermain anak-anak dapat menghasilkan pengertian atau

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak didik. sekolah. Melalui bermain anak-anak dapat menghasilkan pengertian atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kegiatan belajar mengajar adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik atau sumber belajar pada sustu lingkungan belajar. Pada dasarnya kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci